• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Indeks Pembangunan Manusia Di Provinsi Riau

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Indeks Pembangunan Manusia Di Provinsi Riau"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Economics, Accounting and Business Journal, Vol. 1 No. 1, Hlm. 212-222, September 2021

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Indeks Pembangunan Manusia Di Provinsi Riau

Rahmat Hafizatul Fajri

Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Riau E-mail: 150302023@student.umri.ac.id

Abstrak

Indeks Pembangunan manusia (IPM) merupakan sesuatu yang penting bagi suatu daerah.

Perbandingan pendapatan dan pembangunan diberbagai provinsi membuktikan adanya tingkat perbedaan yang relatif besar dalam mengukur taraf kemakmuran antar daerah di Provinsi Riau. Sumber daya manusia yang berkualitas tinggi sangat dibutuhkan untuk menunjang pembangunan yang sedang berlangsung pada saat sekarang ini. Pengembangan sumber daya manusia saat ini diarahkan untuk merubah sumber daya manusia yang potensial menjadi tenaga kerja yang produktif.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi indeks pembangunan manusia di Provinsi Riau. Indeks pembangunan Manusia (IPM) juga merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup di provinsi riau. Indeks Pembangunan Manusia dipengaruhi beberapa faktor diantaranya kesehatan, pendidikan, PDRB dan garis kemiskinan. Melalui beberapa faktor tersebut diharapkan akan terjadi peningkatan kualitas hidup manusia di Provinsi Riau.

Penelitian ini menggunakan metode regeresi data panel dengan Random Effect Model (REM).

Variabel dependen pada penelitian ini adalah Indeks Pemabangunan Manusia dan variabel independen adalah PDRB, Angka Harapan Hidup, Rata Lama Sekolah dan Jumlah Penduduk Miskin. Kurun waktu dalam penelitian ini adalah 5 tahun yakni dari tahun 2016-2020. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa di Provinsi Riau dari hasil regresi data panel, PDRB dan Jumlah Pendduduk Miskin berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap indeks pembangunan manusia. Sedangkan Angka Harapan Hidup berpengaruh negative dan tidak signifikan terhadap Indeks pembangunan Manusia di Provinsi Riau, sedangkan Rata Lama Sekolah Berpengaruh Positif dan signifikan Terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Riau.

Kata Kunci: Indeks Pembangunan Manusia, PDRB, Angka Harapan Hidup, Rata Lama Sekolah dan Jumlah Penduduk Miskin

PENDAHULUAN

Indeks pembangunan Manusia (IPM) juga merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup di provinsi riau. Indeks Pembangunan Manusia di Pengaruhi beberapa faktor diantara nya Kesehatan, Pendidikan, PDRB dan garis kemiskinan. Melalui beberapa faktor tersebut diharapkan akan terjadi peningkatan kualitas hidup manusia di provinsi riau.

Tabel 1.1: IPM, PDRB, Angka Harapan Hidup, Rata Lama Sekolah, Jumlah penduduk Miskin Provinsi Riau Tahun 2016-2020

Tahun IPM PDRB

(Miliar Rp)

Angka Harapan Hidup (Tahun)

Rata Lama Sekolah (Tahun)

Jumlah Penduduk Miskin (Ribuan

Jiwa)

2016 71,20 458.769,34 70,97 8,59 515,40

(2)

Economics, Accounting and Business Journal, Vol. 1 No. 1, Hlm. 212-222, September 2021

2017 71,79 470.983,51 70,99 8,76 514,62

2018 72,44 482.064,63 71,19 8,92 500,44

2019 73,00 495.598,10 71,48 9,03 490,72

2020 72,71 490.024,47 71,60 9,14 491,22

Sumber: Badan Pusat Statistik

Dari tabel di atas dapat di lihat bagaiman pertumbuhan IPM, PDRB, Umur Harapan Hidup, Rata Lama Sekolah dan Jumlah Penduduk Miskin di Provinsi Riau dari tahun 2016- 2020. Dapat di lihat dalam rentang 2016 sampai 2019 IPM, PDRB, Angka Harapan Hidup dan Rata Lama Sekolah cenderung meningkat. Sedangkan Jumlah Penduduk Miskin dari tahun ke tahun mengalami penurunan. Dan pada tahun 2020 IPM dan PDRB mengalami penurunan yang di sebabkan oleh pandemi tetapi tidak dengan Angka Harapan Hidup dan Rata Lama Sekolah yang mengalami kenaikan.

Bedasarkan latar belakang di atas maka penulis berinisiatif untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis faktor- faktor yang mempengaruhi Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Di Provinsi Riau”

TINJAUAN LITERATUR DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

Model pembangunan manusia sebenarnya tidak berhenti pada keempat hal tersebut diatas.

Terdapat beberapa alternatif tambahan yang dibutuhkan dalam kehidupan masyarakat seperti ekonomi dan social, politik sampai kesempatan untuk menjadi kreatif dan produktif, dan menikmati kehidupan yang sesuai dengan drajat pribadi dan jasmani hak-hak azasi manusia merupakan bagian dari model tersebut.

Indeks Pembangunan Manusia digunakan untuk mengukur seberapa besar dampak yang ditimbul dari upaya peningkatan kemampuan modal dasar manusia. Pembangunan manusia merupakan komponen pembangunan melalui pemberdayaan penduduk yang menitikberatkan pada peningkatan dasar manusia. Pembangunan yang dihitung menggunakan ukuran besar kecilnya angka pendidikan, kesehatan dan daya beli. Semakin tinggi angka yang diperoleh maka semakin tercapai tujuan dari pembangunan. Pembangunan merupakan sebuah proses untuk melakukan perubahan kearah yang lebih baik (Nur Baeti, 2013).

Teori Produk Domestik Regional Bruto

Produk Domestik Regional Bruto atas dasar harga pasar adalah jumlah nilai tambah bruto (gross value added) yang timbul dari seluruh sektor perekonomian di suatu wilayah. Nilai tambah adalah nilai yang ditambahkan dari kombinasi faktor produksi dan bahan baku dalam proses produksi. Penghitungan nilai tambah adalah nilai produksi (output) dikurangi biaya. Nilai tambah bruto di sini mencakup komponen-komponen pendapatan faktor (upah dan gaji, bunga, sewa tanah dan keuntungan), penyusutan dan pajak tidak langsung neto. Jadi dengan menjumlahkan nilai tambah bruto dari masing-masing sektor dan menjumlahkan nilai tambah bruto dari seluruh sektor tadi, akan diperoleh Produk Domestik Regional Bruto atas dasar harga pasar (BPS, 2012).

(3)

Economics, Accounting and Business Journal, Vol. 1 No. 1, Hlm. 212-222, September 2021 Semakin tinggi nilai PDRB suatu daerah maka ini menunjukkan tingginya tingkat pertumbuhan ekonomi serta menggambarkan bahwa daerah tersebut mengalami kemajuan dalam perekonomian. Pada hakekatnya pertumbuhan ekonomi suatu daerah dapat terjadi ketika penentu-penentu endogen (faktor dari dalam daerah) maupun eksogen (faktor dari luar daerah) bersangkutan serta berkombinasi. Pendekatan yang biasa digunakan dalam menjelaskan pertumbuhan regional ialah dengan menggunakan model-model ekonomi makro (Afrizal, 2013).

Kesehatan

Mils dan Gilson (1990) dalam Dimas (2010) mendefinisikan ekonomi kesehatan sebagai penerapan teori, konsep dan teknik ilmu ekonomi pada sektor kesehatan, sehingga dengan demikian ekonomi kesehatan berkaitan erat dengan hal-hal yaitu alokasi sumber daya di antara berbagai upaya kesehatan, jumlah sumber daya yang di gunakan dalam pelayanan kesehatan, pengorganisasian dan pembiayaan dari berbagai pelayanan kesehatan, efisiensi pengalokasian dan penggunaan berbagai sumber daya dan dampak upaya pencegahan, pengobatan, dan pemulihan kesehatan pada individu dan masyarakat.

Angka harapan hidup (AHH) merupakan alat untuk mengevaluasi kinerja pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan penduduk pada umumnya dan meningkatkan derajat kesehatan pada khususnya. Angka harapan hidup menggambarkan umur rata-rata yang dicapai seseorang dalam situasi mortalitas yang berlaku di lingkungan masyarakatnya. Untuk angka harapan hidup yang rendah di suatu daerah menunjukkan pembangunan kesehatan belum berhasil, dan semakin tinggi AHH semakin menunjukkan keberhasilan pembangunan kesehatan di daerah tersebut.

Pendidikan

Investasi dalam hal pendidikan mutlak dibutuhkan maka pemerintah harus dapat membangun suatu sarana dan sistem pendidikan yang baik. Alokasi anggaran pengeluaran pemerintah terhadap pendidikan merupakan wujud nyata dari investasi untuk meningkatkan produktivitas masyarakat. Pengeluaran pembangunan pada sektor pembangunan dapat dialokasikan untuk penyediaan infrastruktur pendidikan dan menyelenggarakan pelayanan pendidikan kepada seluruh penduduk Indonesia secara merata. Anggaran pendidikan sebesar 20 persen dari APBN merupakan wujud realisasi pemerintah untuk meningkatkan pendidikan (Wahid, 2012).

Pengeluaran pemerintah pada sektor pendidikan akan berpengaruh terhadap perkembangan di sektor pendidikan yaitu dengan meningkatnya jumlah murid yang mampu menyelesaikan sekolahnya sampai ke tingkat yang lebih tinggi. Semakin tinggi rata-rata tingkat pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki oleh masyarakat, maka semakin mudah bagi setiap individu dalam usia bekerja untuk mengerti, menerapkan dan mendapatkan hasil dari kemajuan teknologi dan akhirnya meningkatkan standar ekonomi dan hidup bangsa. Suatu bangsa harus meningkatkan investasi bidang pendidikan dan kesehatan untuk mencapai pembangunan (Meier, dalam Winarti, 2014: 41).

Teori Kemiskinan

Kemiskinan juga dapat dikatakan dengan suatu keadaan seseorang ketika tidak mampu untuk memenuhi berbagai kebutuhan pangan, perumahan dan pakaian, rendahnya tingkat pendapatan, pendidikan dan keahlian yang rendah, keterkucilan sosial karena disebabkan oleh keterbatasan kemampuan untuk berpartisipasi dalam kegiatan sosial masyarakat. Singkatnya, kemiskinan dapat dijelaskan sebagai suatu standar kehidupan yang rendah yaitu suatu tingkat 15

(4)

Economics, Accounting and Business Journal, Vol. 1 No. 1, Hlm. 212-222, September 2021 kekurangan dalam materi pada sejumlah atau segolongan orang daripada standar kehidupan yang umum berlaku dalam masyarakat yang bersangkutan (Suparlan dalam Dewi, 2011).

Hubungan Antar Variabel

Hubungan Produk Domestik Regional Bruto terhadap Indeks Pembangunan Manusia Hubungan Produk Domestik Regional Bruto terhadap Indeks Pembangunan Manusia sangatlah erat, ketika Produk Domestik Regional Bruto pada suatu daerah tinggi maka hal itu menunjukkan bahwa pembangunan manusia pada daerah tersebut baik, ketika Produk Domestik Regional Bruto tinggi dan pembangunan manusia baik maka pendapatannya juga akan tinggi, pendapatan yang tinggi didapatkan dari upaya penduduk yang memaksimalkan kemampuan mereka dengan baik. Oleh karena itu hubungan antara Produk Domestik Regional Bruto dan Indeks Pembangunan Manusia sangatlah erat.

Hubungan Pendidikan terhadap Indeks Pembangunan Manusia

Dalam teori disebutkan hubungan antara pendidikan dan Indeks Pembangunan Manusia adalah semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka semakin tinggi Indeks Pembnngunan Manusia. Pendidikan yang baik akan kapasitas dan kemerdekaan hidup yang dinamakan manfaat intrinsik. Pendidikan berperan membuka peluang yang lebih besar untuk memperoleh pendapatan yang lebih tinggi yang dinamakan manfaat instrumental.Pendidikan sangat menentukan kemampuan untuk menyerap dan mengelola sumber-sumber pertumbuhan konomi baik dalam kaitannya dengan teknologi sampai kelembagaan yang penting bagi partumbuhan ekonomi. Dengan pendidikan yang baik, pemanfaatan teknologi ataupun inovasi teknologi menjadi mungkin terjadi.

Hubungan Kesehatan terhadap Indeks Pembangunan Manusia

Heriyanto (2012), Arofah dan Siti (2019) menyatakan bahwa variabel kesehatan dengan menggunakan indikator Angka Harapan Hidup (AHH) memiliki pengaruh positif begitu pula signifikan dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Sedangkan menurut Kahang (2016), Hakim dan Raditya (2017) berpendapat terdapat hubungan yang negatif dan tidak signifikan diantara sektor kesehatan menggunakan indikator AHH terhadap IPM. Pertentangan pendapat para ahli tersebut menjadi alasan peneliti untuk mengetahui seberapa besar hubungannya Angka Harapan Hidup (AHH) dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

Hubungan Kemiskinan terhadap Indeks Pembangunan Manusia

Kemiskinan adalah hal yang tidak asing di berbagai wilayah di Indonesia.Kemiskinan memyebabkan seseorangtidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.Penduduk yang miskin memiliki kemampuan daya beli yang rendah sehingga standar hidupnya tidak dapat memenuhi kebutuhannya.Kemiskinan memilliki standar hidup yang rendah sehingga dapat berpengaruh buruk terhadap pembangunan manusia, karena standar hidup layak merupakan salah satu unsur dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan data-data berupa angka. Karakteristiknya adalah selalu dalam bentuk numerik (Wahyudi, 2017).

Populasi dalam penelitian ini adalah Provinsi Riau dan dalam penelitian ini yang menjadi sampelnya yaitu: PDRB, Angka Harapan Hidup, Rata Lama Sekolah, Jumlah Penduduk Miskin dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Riau.

(5)

Economics, Accounting and Business Journal, Vol. 1 No. 1, Hlm. 212-222, September 2021 Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dari berbagai sumber- sumber yang berasal dari instansi-instansi terkait yaitu kantor BPS Kabupaten/Kota Provinsi Riau dan instansi lainnya.

Estimasi Regresi Data Panel

Teknik analisis data panel dalam penelitian ini dapat dilakukan dengan metode Pooled Least Square, Fixed Effect dan Random Effect. Sebelum mendapatkan model apa yang digunakan dalam penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji Chow, uji Hausman, dan uji Lagrange Multiplier.

Uji t digunakan untuk menguji masing-masing variabel independen apakah variabel PDRB (X1), Angka Harapan Hidup (X2), Rata Lama Sekolah (X3), dan Jumlah Penduduk Miskin (X4) berpengaruh terhadap IPM di Provinsi Riau secara parsial. Kemudian dilihat uji yang dilakukan untuk melihat apakah variabel independent secara simultan atau bersamaan berpengaruh terhadap variabel dependent. Koefisien determinasi (R2) lebih menjelaskan kepada kemampuan dari variabel independen (X) dalam menerangkan variabel dependen (Y). Nilai koefisien determinasi (R2) adalah antara 0(nol) dan 1 (satu), dimana nilai R2 yang kecil atau mendekati nol berarti kemampuan variabel-variabel independennya dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas, namun jika nilai R2 yang besar atau mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pemilihan Model Data Panel

Sebelum melakukan estimasi data panel diperlukan pemilihan model terbaik yang akan digunakan untuk mengestimasi data panel tersebut. Estimasi model dapat dilakukan dengan tiga macam estimasi yaitu menggunakan common effect model (CEM), fixed effect model (FEM) dan random effect model (REM). Setelah melakukan estimasi model maka selanjutnya akan dilakukan pemilihan model mana yang terbaik digunakan untuk interpretasi hasil penelitian.

Pemilihan model tersebut melalui beberapa pengujian. Pengujian yang dimaksud adalah pertama, uji chow yang digunakan untuk menentukan apakah model common effect atau fixed effect yang lebih baik digunakan; kedua, uji hausman yang digunakan untuk menentukan apakah model fixed effect atau random effect yang lebih tepat digunakan, jika kedua uji tersebut belum bias menentukan model fixed effect atau random effect maka di lakukan uji ketiga yaitu uji Lagrange Multiplier untuk menentukan apakah model random effect atau common effect yang lebih tepat digunakan dalam penelitian. Berikut hasil pemilihan estimator yang telah dilakukan.

Uji Chow

Tabel 4.6 Hasil Uji Chow Redundant Fixed Effects Tests

Equation: FEM

Test cross-section fixed effects

Effects Test Statistic d.f. Prob.

Cross-section F 3.700525 (11,43) 0.0009

(6)

Economics, Accounting and Business Journal, Vol. 1 No. 1, Hlm. 212-222, September 2021 Cross-section Chi-square 39.300364 11 0.0000

Sumber: Hasil Olahan Eviews 10, 2021

Berdasarkan hasil uji chow pada tabel 4.6 diatas, didapatkan hasil nilai chi-square sebesar 39,300364 dengan probabilitas sebesar 0.0000 < 0.05 maka keputusan adalah menolak H0 dan menerima H1. Sehingga berdasarkan hasil uji chow, maka model yang tepat digunakan untuk menganalisa indeks pembangunan manusia yaitu dengan model fixed effect.

Uji Hausman

Tabel 4.7 Hasil Uji Hausman

Test Summary

Chi-Sq.

Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 5.261835 4 0.2615

Sumber: Hasil Olahan Eviews 10, 2021

Berdasarkan hasil uji hausman pada tabel 4.7 diatas, didapatkan nilai chi-square sebesar 5,261835 dengan probabilitas sebesar 0.0000 < 0.05 maka keputusannya adalah menerima H0

dan menolak H1. Sehingga berdasarkan hasil uji hausman, model yang tepat digunakan untuk menganalisis indeks pembangunan manusia adalah dengan model random effect.

Uji Lagrange Multiplier (LM)

Tabel 4.8 Hasil Uji Lagrange Multiplier Lagrange multiplier (LM) test for panel data

Date: 09/22/21 Time: 17:09 Sample: 2016 2020

Total panel observations: 59 Probability in ()

Null (no rand. effect) Cross-section Period Both Alternative One-sided One-sided

Breusch-Pagan 8.073595 1.556679 9.630274 (0.0045) (0.2122) (0.0019) Sumber: Hasil Olahan Eviews 10, 2021

Berdasarkan hasil uji lagrange multiplier pada tabel 4.8 diatas, didapatkan nilai Breusch-Pagan sebesar 0,0045 < 0,05 maka keputusannya adalah menerima H0 dan menolak H1. Sehingga berdasarkan hasil uji lagrange multiplier, model yang tepat digunakan untuk menganalisis indeks pembangunan manusia adalah dengan model random effect.

Hasil Regresi Model Random Effect

Tabel 4.9 Hasil Uji Random Effect Model Dependent Variable: IPM

Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)

(7)

Economics, Accounting and Business Journal, Vol. 1 No. 1, Hlm. 212-222, September 2021 Date: 09/22/21 Time: 17:39

Sample: 2016 2020 Periods included: 5

Cross-sections included: 12

Total panel (unbalanced) observations: 59

Swamy and Arora estimator of component variances

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

PDRB 0.014515 0.008379 1.732303 0.0889

AHH -0.035763 0.172110 -0.207788 0.8362

RLS 0.414138 0.041013 10.09771 0.0000

JPM 0.003475 0.008479 0.409809 0.6836

C 1.454152 0.292989 4.963165 0.0000

Sumber: Hasil Olahan Eviews 10, 2021

Berdasarkan tabel 4.9 diperoleh hasil persamaan empiris menggunakan random effect model seperti dibawah ini:

Setelah mengetahui model dari uji yang telah dilakukan didapati model empiris sebagaimana diatas yang berarti 1,454152 adalah nilai konstan, yakni indeks pembangunan manusia maksimal apabila ada variabel yang mempengaruhi. Sedangkan nilai 0,014515 menunjukkan peningkatan indeks pembangunan manusia apabila naiknya 1 satuan PDRB, begitu pula - 0,035763 menunjukan penurunan indeks pembangunan manusia setiap kenaikan 1 satuan angka harapan hidup serta 0,414138 menunjukkan kenaikan indeks pembangunan manusia apabila rata lama sekolah meningkat sebesar 1 satuan, dan 0,003475 adalah nilai kenaikan indeks pembangunan manusia apabila naik 1 satuan jumlah penduduk miskin.

Analisis Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Riau

Indeks pembangunan memiliki peran sebagai ukuran capaian pembangunan manusia berbasis sejumlah komponen dasar kualitas hidup. Indeks pembangunan manusia dengan metode baru dihitung berdasarkan data yang dapat menggambarkan keempat komponen, yaitu PDRB, Angka harapan hidup, Rata lama sekolah, serta Jumlah penduduk miskin menjadi tolak ukur keberhasilan Indeks pembangunan manusia di Provinsi Riau Tahun 2016 – 2020.

Selain memiliki peran sebagai capaian pembangunan Indeks pembangunan manusia juga merupakan sebuah alat ukur tingkat kesejahteraan dengan membandingkan antara semua variabel. Indeks pembangunan manusia diperlukan agar dapat mengklarifikasi suatu negara tergolong dalam negara maju, negara berkembang atau negara terbelakang serta agar dapat mengukur dan menentukan kebijakan ekonomi terhadap peningkatan kesejahteraan.

Indeks harapan hidup menunjukkan jumlah tahun hidup yang diharapkan dapat dinikmati penduduk suatu wilayah. Angka Harapan Hidup saat Lahir (AHH) perkiraan jumlah tahun hidup yang dapat ditempuh oleh seseorang sejak lahir yang berdiam di suatu wilayah dari sekelompok makhluk hidup tertentu. Harapan Hidup merupakan jumlah ratarata usia yang diperkirakan pada seseorang atas dasar angka kematian pada masa tersebut yang cenderung tidak berubah di masa mendatang. Harapan hidup saat lahir adalah rata-rata usia yang dapat dicapai bayi tersebut

(8)

Economics, Accounting and Business Journal, Vol. 1 No. 1, Hlm. 212-222, September 2021 dalam kondisi saat itu. Karena di negara berkembang banyak kematian terjadi selama masa bayi dan kanak-kanak, maka rata-rata harapan hidupnya jauh lebih rendah daripada di negara maju.

Rata-rata Lama Sekolah (RLS) didefinisikan sebagai jumlah tahun yang digunakan oleh penduduk dalam menjalani pendidikan formal. Cakupan penduduk yang dihitung Rata-rata lama sekolah adalah penduduk berusia 25 tahun ke atas. Contohnya Rata-rata Lama Sekolah Kota Kupang pada tahun 2015 adalah sebesar 11.43 tahun. Artinya bahwa rata-rata tingkat pendidikan penduduk usia sekolah (7 tahun atau lebih) di Kota Kupang dapat menyelesaikan sekolah hanya sampai kelas 2 Sekolah Menengah Atas (SMA). Jumlah tahun belajar penduduk usia 15 tahun ke atas yang telah diselesaikan dalam pendidikan formal (tidak termasuk tahun yang mengulang).

Penduduk miskin sebagai anggota rumah tangga miskin, rumah tangga miskin adalah rumah tangga dengan rata-rata pengeluaran per kapita per bulan kurang dari garis kemiskinan (BPS, 2020). Jumlah penduduk miskin di provinsi Riau. Menurut (BPS, 2016) kemiskinan adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran perkapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan. Permasalahan kemiskinan merupakan permasalahan yang kompleks dan bersifat multidimensional. Oleh karena itu, upaya-upaya pengentasan kemiskinan harus dilakukan secara benar, mencakup berbagai aspek kehidupan masyarakat, dan dilaksanakan secara terpadu. Untuk itu Menurut (Rusdarti & Sebayang, 2013). Dalam memahami masalah kemiskinan di Indonesia, perlu diperhatikan lokalitas yang ada di masing-masing daerah, yaitu kemiskinan pada tingkat lokal yang ditentukan oleh komunitas dan pemerintah setempat.

Dengan demikian kriteria kemiskinan, pendataan kemiskinan, penentuan sasaran, pemecahan masalah dan upaya-upaya penanggulangan kemiskinan dapat lebih objektifdan tepat sasaran.

Pengaruh PDRB Terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Riau

Penelitian ini sejalan dengan penelitian Agus Tri Basuki tahun (2016) bahwa PDRB tidak berpengaruh signifikan terhadap IPM di Yogyakarta karena nilai probabilitas 0.0889 > 0,05.

PDRB yang tidak memiliki pengaruh terhadap IPM dapat dianalisis melalui pertumbuhan rata- rata PDRB di 12 kabupaten/kota selama tahun 2016-2020.

Pengaruh Angka harapan Hidup Terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Riau

Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Maulida astuti tahun (2018) bahwa angka Harapan Hidup berpengaruh signifikan terhadap IPM di Yogyakarta. karena nilai probabilitas 0,8362 > 0,05. Angka Harapan Hidup yang tidak memiliki pengaruh terhadap IPM di 12 kabupaten/kota di Provinsi Riau selama tahun 2016-2020.

Pengaruh Rata Lama Sekolah Terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Riau Penelitian ini sejalan dengan penelitian Nrul latifa tahun (2018) bahwa Rata Lama Sekolah berpengaruh signifikan terhadap IPM di Yogyakarta. karena nilai probabilitas 0,0000 >

0,05. Rata Lama Sekolah memiliki pengaruh terhadap IPM dapat dianalisis melalui Rata Lama Sekolah di 12 kabupaten/kota di Provinsi Riau selama tahun 2016-2020.

Pengaruh Jumlah Penduduk Miskin Terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Riau

Penelitian ini sejalan dengan penelitian Rizki Nurfadli tahun (2017) bahwa Jumlah Penduduk Miskin tidak berpengaruh signifikan terhadap IPM di Sumatra. karena nilai probabilitas 0.6836 > 0,05. Jumlah Penduduk Miskin tidak memiliki pengaruh terhadap IPM dapat dianalisis melalui pertumbuhan rata-rata Jumlah Penduduk Miskin di 12 kabupaten/kota selama tahun 2016-2020.

(9)

Economics, Accounting and Business Journal, Vol. 1 No. 1, Hlm. 212-222, September 2021 KETERBATASAN PENELITIAN

Diharapkan peningkatan Indeks Pembangunan Manusia pada di 12 kabupaten/kota di Provinsi Riau perlu terus menerus dilakukan dengan prioritas pada variabel Rata lama sekolah, Pemerintah diharapkan memberikan fasilitas pelayanan pendidikan yang baik untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Ketika IPM meningkat maka kualitas dari pembangunan dari suatu daerah juga akan meningkat. Pemerintah melalui pelatihan-pelatihan ketenagakerjaan, diharapkan mampu mem berikan dampak yang baik bagi peningkatan kualitas pembangunan di Provinsi Riau agar dapat bersinergi membangun pembangunan dan memberikan kenghidupan yang layak bagi masyarakat. Diharapkan bagi peneliti selanjutnya dapat menyempurnakan penelitian dengan menambahkan beberapa faktor penunjang lainnya yang dirasa mampu meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Riau.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian mengenai analisis pengaruh pdrb, angka harapan hidup, rata lama sekolah dan jumlah penduduk miskin terhadap indek pembangunan manusia regional Provinsi Riau periode 2016-2020 dengan menggunakan random effect model, penulis memperoleh kesimpulan dari uji t yang bertujuan untuk melihat pengaruh masing-masing variabel independent terhadap variabel dependent sebagai berikut:

Nilai t-statistik pada variabel PDRB (X1) sebesar 1,732303 > 1,67 pada t-tabel dan nilai probabilitas sebesar 0,0889 > 0,05 artinya H0 diterima dan menolak H1. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel PDRB secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap indeks pembangunan manusia Provinsi Riau.

Nilai t-statistik pada variabel AHH (X2) sebesar -0,207788 < 1,67 pada t-tabel dan nilai probabilitas sebesar 0,8362 > 0,05 artinya H0 diterima dan menolak H1. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel angka harapan hidup secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap indeks pembangunan manusia Provinsi Riau.

Nilai t-statistik pada variabel rata lama sekolah (X3) sebesar 10,09771 > 1,67 pada t-tabel dan nilai probabilitas sebesar 0,0000 < 0,05 artinya H0 ditolak dan menerima H1. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel rata lama sekolah secara parsial berpengaruh signifikan terhadap indeks pembangunan manusia Provinsi Riau.

Nilai t-statistik pada variabel JPM (X4) sebesar 0,409809 < 1,67 pada t-tabel dan nilai probabilitas sebesar 0,6836 < 0,05 artinya H0 diterima dan menolak H1. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel jumlah penduduk miskin secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Provinsi Riau.

Nilai f-statistik sebesar 62.41772 > 2,77 pada f-tabel dan nilai probabilitas sebesar 0,000000 <

0,05 ini berarti pada level signifikan menyatakan H0 ditolak dan menerima H1. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel PDRB, Angka Harapan Hidup (AHH), Rata Lama Sekolah (RLS) dan Jumlah Penduduk Miskin berpengaruh signifikan secara bersama-sama terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Riau. Serta dalam uji determinasi (Adjusted R2) 12 menunjukkan nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,809004. Nilai ini menunjukkan bahwa 80,90% pertumbuhan ekonomi di Provinsi Riau di pengaruhi oleh pdrb, angka harapan hidup, rata lama sekolah dan jumlah penduduk miskin. Sementara sisanya sebesar 19,10% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

(10)

Economics, Accounting and Business Journal, Vol. 1 No. 1, Hlm. 212-222, September 2021 DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik, Provinsi Riau Dalam Angka 2015-2020

Latifa, Nurul (2018), “Analisis faktor-faktor yang memrpengaruhi indeks pembangunan manusia Di provinsi D.I Yogyakarta tahun 2011-2015 (studi kasus kab/kota D I Yogyakarta)”.

Astuti, Maulida (2018), “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Indeks Pembangunan Manusia Di Provinsi Daerah istimewa Yogyakarta Tahun 2010-2016)”.

Kuncoro, M (2010), “Ekonomika Pembangunan”, Erlangga. Jakarta

Haqq Mahbub (2008), ―Reflections on human Development‖, Oxford University Press, New York

Hsiao, C (2003), ―Analysis of Panel Data, 2nd edition‖, Cambridge University Press, New York

Nurfadila, Rizki (2017), “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Indeks Pembangunan Manusia Di Pulau Sumatra Periode Tahun 2010-2015”,Skripsi tesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Putri, Hemas Ria (2017), “Analisis Faktor Faktor Mempengaruhi Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Di Wilayah Jawa Tengah”, Studi Kasus Pada Enam Kota di jawa Tengah.

Irmayanti (2017), “Pengaruh Indeks Pembangunan Manusia Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Kabupaten Polewali Mandar”, skripsi tesis, UIN Alauddin Makasar Sukirno, Sadono (2000), “Makro ekonomi Modern: Perkembangan Pemikiran Dari Klasik

Hingga Keynisian Baru”, PT Raja Grafindo Pustaka, Jakarta Todaro, M (2006), “Pembangunan Ekonomi”, Erlangga, Jakarta

Todaro, Micheael P. Dan Stephen C. Smith (2011), “Pembangunan Ekonomi Edisi Kesebelas Jilid 1”, Erlangga, Jakarta

Todaro, (2003), “Pembangunan Ekonomi Edisi Kedelapan Jilid 2”, Erlangga, Jakarta

Patriotika, Prima (2011), “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Indeks Pembangunan Manusia di Jawa Barat”, skripsi tesis, Istitut Pertanian Bogor

Basuki, Agus (2016), “Analisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap indeks pembangunan manusia tahun 2008-2014 (studi kasus kab/kota D I Yogyakarta)”.

Bhakti, Nadia (2012), “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Indeks Pembangunan Manusia Di Indonesia Periode 2001-2012)”, Jurnal Ekonomi dan BIsnis Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jendral Soedirman

Pilem tarigan, Trisna (2017), “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Indeks Pembangunan Manusia Di Kabupaten karo)”,

Elfendri, Nasri (2004), “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Indeks Pembangunan Manusia Di Sumatra Barat), Jurnal Ekonomi dan BIsnis

UNDP (1995), Human Development Report 1995”, Oxford University Press. New York Afrizal, Fitrah. 2013. Analisis Pengaruh Tingkat Investasi, Belanja Daerah dan Tenaga Kerja

Terhadap PDRB di Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2001-2011. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin Makasar

(11)

Economics, Accounting and Business Journal, Vol. 1 No. 1, Hlm. 212-222, September 2021 Mudrajad Kuncoro, (2013). “Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi” Edisi 4. Jakarta:

Erlangga

Sanggelorang, S. M., Rumate, V. A., & Siwu, H. F. (2015). Pengaruh Pengeluaran Pemerintah di Sektor Pendidikan dan Kesehatan terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Sulawesi Utara. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi Vol. 15 no. 02. Juli 2015.

Saroni, Muhammad, 2011, Personal Branding Guru, Yogyakarta: Affaruz Media

Winarti, A. 2014. Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Bidang Pendidikan, Kemiskinan dan PDB terhadap Indeks Pembangunan Manusia di Indonesia Periode 1992-2012. Semarang: Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro

Handika ramadhan, Firmansah , 2016, “Analisis faktor faktor yang mempengaruhi Indeks Pembangunan Manusia di Kabupaten Malang”, Jurnal Ilmiah FEB Universitas Brawijaya.

Referensi

Dokumen terkait

Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku merupakan Lembaga Pemerintah Non Kementrian (LPNK) sehingga hanya mempunyai 1 (satu) Program Teknis yaitu Program Kependudukan,

♦ Menghubungkan Pengurangan Resiko Benana dengan Adaptasi Perubahan Iklim melalui dukungan terhadap prakarsa uji coba, serta investasi dalam tindakan adaptasi dan ketahanan

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan 1) bentuk penerimaan dan penolakan masyarakat Gedongkuning RT 07 RW 08 terhadap mantan pengguna NARKOBA

Penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “ FUNGSI HANYU PINYIN DALAM PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN : STUDI KASUS DI SMA KATOLIK BUDI MURNI 1 MEDAN ” ini untuk

Di Indonesia, penelitian disclosure dan corpo- rate governance juga dilakukan, antara lain oleh Khomsiyah (2003) yang menunjukkan bahwa indeks corporate governance

Kegiatan pembelajaran ini mencakup semua mata pelajaran dengan sistem klasikal dan daring (dalam jaringan). Pendidik sebagai penentu materi dan capaian pembelajaran,

a. Membuat atau memodifikasi ling- kungan menjadi responsif atau me- nunjang tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh individu. Memperbanyak informasi dan ke- mampuan

Dari pengertian ini dapat dipahami bahwa pendidikan dilakukan untuk membina sebuah kepribadian yang sesuai dengan nilai-nilai dalam masyarakat dan kebudayaan, dimulai sejak