• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING (RPLBK) TAHUN PELAJARAN 2022/2023

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING (RPLBK) TAHUN PELAJARAN 2022/2023"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING (RPLBK)

TAHUN PELAJARAN 2022/2023

A. STANDAR KOMPETENSI KEMANDIRIAN (SKK) PESERTA DIDIK

Aspek Perkembangan :

1. Landasan Hidup Religius

Internalisasi Tujuan : 1.2 Mengenal arti dan tujuan

ibadah

B. CAPAIAN LAYANAN Mencapai perkembangan diri remaja yang beriman dan bertaqwa pada Tuhan YME

C. TUJUAN UMUM Peserta didik mampu menemukan tujuan melaksanakan shalat bagi umat Muslim

D. TUJUAN KHUSUS Melalui proses mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengkolaborasi dan mengkomunikasikan hasil informasi, diharapkan peserta didik dapat :

1. Peserta didik dapat menemukan hikmah melaksanakan shalat bagi umat Muslim (C4)

2. Peserta didik membangun kedisiplinan shalat dalam kehidupan sehari-hari (A4)

3. Peserta didik menunjukan sikap disiplin dalam melaksanakan shalat (P4)

E. METODE, ALAT DAN MEDIA

Metode : Problem Based Learning

Alat dan Media : LCD, Laptop, PPT, Film Pendek ―Cinta Subuh‖, Kertas HVs

F MATERI LAYANAN 1. Definisi shalat

2. Dasar kewajiban melaksanakan shalat 3. Syarat-syarat wajib shalat

4. Aspek Disiplin Sholat

5. Hikmah melaksanakan shalat 6. Hukuman meninggalkan shalat G. PROSES

PELAYANAN BIMBINGAN

Tahap Pendahuluan

1. Guru BK membuka layanan dengan mengucapkan salam dan doa bersama peserta didik

2. Melakukan absensi untuk mengecek kehadiran Nama Satuan Pendidikan : SMP Negeri 2 Cisaga

Kelas / Fase / Semester Komponen

: :

VII/ D/ Gasal Layanan Dasar Materi Layanan

Profil Pelajar Pancasila

: :

Keistimewaan Ibadah Shalat Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia

Jenis Layanan : Klasikal

Alokasi Waktu : 2x40 menit

(2)

peserta didik.

3. Guru BK menyampaikan tujuan layanan

4. Guru BK menanyakan kesiapan kepada peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.

5. Membina hubungan baik dengan peserta didik dan memberikan motivasi serta manfaat aplikasi dalam kehidupan sehari-hari.

6. Guru BK bersama peserta didik melakukan ice breaking ―Kepala, Pundak, Lutut, Ambil‖

Tahap Inti

1. Fase 1. Orientasi peserta didik kepada masalah Peserta didik mengamati film Pendek yang disediakan oleh guru BK berjudul ‖Cinta Subuh‖.

2. Fase 2. Mengorganisasikan peserta didik

Peserta didik dibentuk mejadi 4 kelompok. Adapun yang harus didiskusikan oleh masing-masing kelompok diantaranya:

a. Masalah apa yang terjadi dalam film pendek b. Bagaimana kehidupan seseorang yang tidak

disiplin shalat dalam film pendek

c. Faktor apa saja yang mempengaruhi seseorang agar mau melaksanakan shalat yang ada dalam film pendek

d. Bagaimana proses perubahan kedisiplinan shalat yang terjadi dalam film pendek

e. Hikmah melaksanakan shalat yang terdapat dalam film pendek

3. Fase 3. Membimbing penyelidikan individu dan kelompok

Guru BK membimbing dan membantu peserta didik dalam mengumpulkan informasi dan pemecahan masalah, serta guru BK mendorong peserta didik dalam proses pemecahan masalah.

4. Fase 4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

Setiap kelompok diminta maju ke bagian depan kelas untuk menyampaikan hasil diskusi kelompok.

(Bergiliran)

5. Fase 5. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

a. Peserta didik saling berpendapat menanggapi hasil diskusi yang disampaikan kelompok lain.

b. Guru BK menyampaikan materi tentang keistimewaan shalat

c. Guru BK membantu peserta didik untuk melakukan evaluasi terhadap solusi pemecahan masalah dan proses-proses yang digunakan.

(3)

Tahap Penutup

1. Guru BK dan Peserta didik membuat suatu kesimpulan terkait dengan materi yang telah disampaikan

2. Guru BK memberikan penguatan dan menyampaikan rencana layanan yang akan datang 3. Kegiatan diakhiri dengan doa bersama dan salam H. EVALUASI Evaluasi Proses

1. Memperhatikan kreativitas yang ditampilkan oleh peserta didik

2. Mengamati cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat dan/ atau bertanya

3. Mengamati cara peserta didik memberikan jawaban dari pertanyaan yang diajukan kepadanya

4. Mengamati proses kerjasama yang dilakukan oleh peserta didik dengan kelompoknya

5. Mengamati kesesuaian layanan dengan dengan RPL 6. Mengamati kesesuaian alokasi waktu layanan dengan

yang direncanakan Evaluasi Hasil

1. Memperoleh pemahaman baru tentang topik yang dibahas (Understanding)

2. Merasakan perasaan positif tentang topik yang dibahas (Comfort)

3. Merencanakan kegiatan setelah mendapatkan materi layanan tentang topik yang dibahas (Action)

I. CATATAN LAYANAN

Mengetahui: Cisaga, 19 September 2022

Kepala Sekolah Guru BK

Iis Popon Kustianah, M.Pd Khorie Yuliani, S.Pd

NIP. 19720413 199903 2 002 NIP. 19940710 202012 2 005

(4)

Lampiran 1. Materi Layanan Bimbingan Klasikal

MATERI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL

“Keistimewaan Ibadah Shalat”

Dalam islam, Shalat memiliki kedudukan istimewa yang tidak dimiliki oleh ibadah-ibadah lainnya. Shalat adalah tiang agama, dan shalat adalah ibadah pertama yang akan dihisab dari diri manusia. Shalat juga merupakan salah satu kegiatan ibadah yang wajib dilakukan oleh setiap Muslim. Shalat merupakan salah satu dari lima rukun Islam. Sebagai sebuah rukun agama, Sholat menjadi dasar yang harus ditegakkan dan ditunaikan sesuai dengan ketentuan dan syarat-syarat yang ada.

Shalat adalah bentuk dari religiusitas individu, namun jika shalat hanya dinilai berdasarkan frekuensi dan gerakannya tanpa didasari perasaan kemauan dan tanggung jawab, hal ini tidak akan bisa menekan perilaku negatif. Sebenarnya latihan dan pembiasaan di awal memunculkan pemaksaan bagi anak atau remaja, tetapi hal ini seharusnya dilakukan dengan memberi pemahaman agar disiplin shalat terbina sejak dini dan memunculkan insight serta perilaku yang muncul adalah kebiasaan akan kedisiplinan.

Remaja memiliki kemampuan berfikir yang lebih abstrak dalam konsep beragama namun perilaku beragamanya masih mengikuti di lingkungan sekitarnya dan belum ada internalisasi pada nilai-nilai religiusitas yang ada, karena bertanggungjawab akan kepercayaan beragama menurut perkembangan psikologi muncul pada tahap dewasa awal (Joann dalam Santrock, 2011). Jadi frekuensi ibadah saja tidak cukup dapat dikorelasikan dengan perilaku remaja namun harus ada penjelasan atau internalisasi nilai-nilai yang dimiliki agar perilaku beragama linier dengan perilaku sosial yang ada. Internalisasi nila-nilai yang dimaksud adalah tidak hanya melalui ketaatan dalam menjalankan ibadah secara ritual, tetapi adanya keyakinan, pengalaman, dan pengetahuan mengenai agama yang dianutnya (Ancok, 2004)

A. Definisi Shalat

Shalat menurut arti bahasa adalah do’a atau do’a meminta kebaikan, adapaun menurut syar’a, shalat berarti ucapan-ucapan dan gerakan tertentu yang dilakukan dengan niat shalat, dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam.

(5)

Lampiran 1. Materi Layanan Bimbingan Klasikal

B. Dasar Kewajiban melaksanakan Shalat

Dasar kewajiban melaksanakan Shalat dijelaskan dalam Q.S. Al-Baqarah (2:43) yang artinya: Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku’lah beserta orang-orang yang ruku. Maksudnya adalah shalat berjama’ah dan dapat pula diartikan tunduklah kepada perintah-perintah Allah bersama-sama orang-orang yang tunduk. Dan dirikanlah shalat.

Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan munkar.

Kewajiban menjalankan shalat ditetapkan oleh Al-Qur’an. Allah SWT berfirman dalam Q.S. Al-Hajj 22 : 77, yang artinya ―Hai orang-orang yang beriman, ruku’lah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Tuhanmu dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapatkan kemenangan‖.

C. Syarat-syarat Wajib Shalat 1. Islam

2. Baligh

3. Berakal sehat

D. Aspek-aspek Disiplin Shalat 5 Waktu 1. Ketepatan waktu

Shalat tepat waktu menjadikan seseorang akan terbiasa tepat waktu dan disiplin pula dalam seluruh kegiatannya yang lain. Aspek ketepatan waktu pada disiplin shalat wajib merupakan cara yang terbaik untuk membiasakan individu lebih disiplin terhadap waktu dan dapat mengatur waktu.

Shalat wajib dilakukan selama lima kali dalam sehari, serta mempunyai waktunya masing-masing. Di dalam satu hari saja kita juga mempunyai berbagai aktivitas sehingga individu yang dapat mengatur berbagai aktivitas tersebut dengan menyelipkan waktu shalat, berarti ia mempunyai kemampuan mengatur waktu yang baik.

2. Kemauan dan tanggung jawab

Individu yang mampu terbiasa melakukan shalat wajib akan terbina perasaan tanggung jawab dan kemauan karena shalat wajib dilakukan selama lima kali dalam sehari.

Sastrawi dan Sepriyosa (2013) berpendapat bahwa seseorang yang melakukan shalat sesungguhnya ia sedang melakukan pembenahan internal, dimulai dari hati, jiwa, raga dan kehidupannya. Hingga secara perlahan semuannya terkondisikan untuk menjadi lebih baik dan juga melakukan segala macam kebaikan

(6)

Lampiran 1. Materi Layanan Bimbingan Klasikal

E. Hukum Meninggalkan Shalat

Menurut Sobari, dkk (2013) Hukum Meninggalkan Shalat Berdasarkan ijma’ ulama yang telah memutuskan bahwa seorang muslim yang meninggalkan shalat karena tidak mempercayai kewajiban shalat maka ia telah kafir dan keluar dari agama islam.

Menurut Zuhaili (2010) apabila seorang muslim percaya bahwa shalat adalah kewajiban seorang muslim tetapi ia tidak melaksanakan sholat karena malas atau sibuk dengan suatu urusan lain yang bukan termasuk alasan yang diizinkan oleh agama islam maka, ia tidak menjadi kafir, melainkan harus dipenggal lehernya, dimandikan, dishalati, dan dimakamkan di kuburan kaum muslimin.

F. Hikmah Melaksanakan Shalat

Menurut Suparman (2015) hikmah melaksanakan shalat, yakni 1) Mendidik manusia agar taat kepada pimpinan yang memberi komando, karena setelah mendengar adzan dikumandangkan, kita disunnahkan bersegera menuju masjid untuk menunaikan shalat berjamaah. 2) Mendidik manusia agar memiliki kedislipinan yang tinggi dalam melaksanakan tugas yang dipikulkan kepadanya, karena shalat telah diaturkan waktunya secara jelas

Menurut Widi, dkk (2017:143) terdapat hubungan positif yang signifikan antara disiplin shalat wajib lima waktu dengan kedisiplinan siswa-siswi SMA. Artinya jika semakin tinggi disiplin shalat wajib lima waktu pada siswa-siswi, maka semakin tinggi juga kedisiplinan siswa-siswi SMA. Sebaliknya, jika semakin rendah disiplin shalat wajib lima waktu maka semakin rendah pula kedisiplinan siswa-siswi.

Shalat wajib dilakukan selama lima kali dalam sehari, serta mempunyai waktunya masing-masing. Di dalam satu hari saja kita juga mempunyai berbagai aktivitas sehingga individu yang dapat mengatur berbagai aktivitas tersebut dengan menyelipkan waktu shalat, berarti ia mempunyai kemampuan mengatur waktu yang baik. Hammam (2012) mengatakan bahwa di dalam shalat terkandung unsur latihan kedisiplinan serta selalu menjaga ketertiban dalam bekerja dan semua urusan. Sebab shalat senantiasa dilaksanakan pada waktu-waktu yang telah di atur.

Pada penelitian yang dilakukan Doufesh, dkk (2016) mengungkapkan bahwa individu yang melakukan shalat akan mengeluarkan gelombang Gamma Electroencephalography (EEG) pada otak. Gelombang ini berguna untuk meningkatkan dan mendukung proses atensi. Sehingga dapat dikatakan individu yang melakukan shalat wajib akan mempunyai tingkat atensi yang lebih yang berguna dalam berbagai aktivitas yaitu individu dapat lebih konsentrasi dan berpikir ketika bertindak.

(7)

Lampiran 1. Materi Layanan Bimbingan Klasikal

Apabila dikaji secara lebih mendalam, hal tersebut sejalan dengan firman Allah SWT dalam QS. Hud: 114 yang artinya: ―dan dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk.

Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat.‖ Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan diatas, Jika individu melaksanakan disiplin dalam menunaikan shalat wajib diawal waktu dengan tidak lalai dalam melaksanakan kewajibannya sebagai seorang muslim, maka akan cenderung tepat waktu juga dalam menyelesaikan berbagai tugas- tugas akademik yang diberikan kepadanya.

Menurut Burhan (2019) hikmah melaksanakan shalat yaitu Menjauhkan diri dari perbuatan keji dan munkar, memperoleh ketenangan jiwa sebagaimana firman Allah dalam Q.S Ar-Ra’d (13:28) yang artinya ―(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingtlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram

Sumber Literatur:

Burhan, Asmi. 2019. Pengaruh Pemahaman Beragama Terhadap Pelaksanaan Shalat Wajib Lima Waktu Peserta Didik Kelas VIII Madrasah Tsanawiah Negeri Parepare. Parepare:

IAIN Parepare

Hammam, H.A. (2012). Terapi dengan ibadah istighfar, sedekah, Al-Quran, shalat, puasa.

Surakarta : PT Aqwam Media Profetika.

Sastrawi, A, D. Sepriyossa. (2013). Sukses bersama sabar dan shalat. Jakarta Selatan: Buku Republika

Suparman D. (2015). Pembelajaran ibadah shalat dalam perpektif psikis dan medis. Volume IX No. 2 ISSN 1979-8911.

Tasmara, T. (1999). Dimensi doa dan dzikir menyelami samudra qolbu mengisi makna hidup.

Yogyakarta: PT. Dana Bakti Primarsa.

Widi, Egy N.N.,dkk. 2017. Kedisiplinan Siswa-Siswi Sma Ditinjau Dari Perilaku Shalat Wajib Lima Waktu. Jurnal Psikologi Islam, Vol. 4, No. 2 : 135—150

Doufesh H, dkk. (2016) Effects of muslims praying (Salat) on EEG gamma activity, Complementary Therapies in Clinical Practice. doi: 10.1016/j.ctcp.2016.04.004.

Sobari, Asep., dkk. 2013. Fiqh Sunah Sayyid Sabiq Jilid 1. Jakarta: Al-I’tishom Cahaya Umat Zuhaili, Wahbah. 2010. Fiqih Imam Syafi’i. Jakarta: Almahira

(8)

Lampiran 2. Ice Breaking Layanan Bimbingan Klasikal

ICE BREAKING LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL

“KEPALA, PUNDAK, LUTUT, AMBIL”

Tujuan : Melatih konsentrasi dan ketangkasan peserta didik Alat dan Media : Kertas Hvs dan Instrumen Musik

Ketentuan : 1. Kepala : Memegang Kepala 2. Pundak : Memegang Pundak 3. Lutut : Memegang Lutut

4. Ambil : Mengambil kertas yang ada di depan masing-masing peserta didik

Langkah – langkah :

1. Peserta didik diminta untuk berdiri dan berbaris menjadi 4 barisan 2. Barisan pertama berhadapan dengan barisan ke dua

3. Barisan ke tiga berhadapan dengan barisan ke empat 4. Memutarkan instrumen musik

5. Peserta didik melakukan gerakan sesuai dengan intruksi dari guru BK

6. Siapa yang paling cepat mengambil kertas dihadapannya, itulah pemenangnya

(9)

Lampiran 3. Screenshoot dan Link film pendek “Cinta Shubuh”

FILM PENDEK CINTA SUBUUH

https://www.youtube.com/watch?v=hScc8ASu6a0

(10)

Lampiran 4. Penilaian Proses Layanan Bimbingan Klasikal

PENILAIAN PROSES

LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL

A. Identitas

1. Kelas : ...

2. Topik Layanan : ...

3. Hari/Tanggal : …...

B. Petunjuk Pengisian:

1. Berilah tanda centang (√) pada kolom pilihan di bawah ini sesuai dengan apa yang terjadi selama proses layana bimbingan klasikal: Sangat Tidak Sesuai (STS); Tidak Sesuai (TS); Sesuai (S); Sangat Sesuai (SS).

2. Pernyataan nomor 1-4 diisi sesuai dengan jumlah konseli yang aktif selama proses layanan. Keterangan:

STS : Peserta didik aktif 0-25%

TS : Peserta didik aktif 26-50%

S : Peserta didik aktif 51-75%

SS : Peserta didik aktif 76-100%

No Aspek Pengamatan

PILIHAN STS

1 TS

2 S 3

SS 4 1 Peserta didik menunjukkan kreativitas dalam pelaksanaan layanan

2 Peserta didik menyampaikan gagasan (ide) terkait materi layanan 3 Peserta didik aktif bertanya/menjawab pertanyaan saat pelaksanaan

layanan

4 Peserta didik menunjukkan kerjasama selama proses layanan 5. Kesesuaian pelaksanaan layanan dengan RPL

6. Alokasi waktu layanan sesuai rencana yang ditetapkan Jumlah Skor

Kategori Hasil:

Tinggi : >18 Sedang : 12 – 18 Rendah : <12

Observer

(………..)

(11)

Lampiran 5. Penilaian Hasil Layanan Bimbingan Klasikal

PENILAIAN HASIL

LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL

A. Identitas

1. Nama Lengkap : ……….

2. Kelas : ……….

3. Topik Layanan : ...

4. Hari/Tanggal : ...

B. Pertanyaan 1. Pengenalan

a. Sebutkan dasar kewajiban melaksanakan shalat b. Ceritakan hikmah melaksanakan shalat

2. Akomodasi

Berilah tanda centang (√) pada kolom di bawah ini: Sangat Tidak Sesuai (STS); Tidak Sesuai (TS); Sesuai (S); Sangat Sesuai (SS)

No. Aspek/ Pernyataan

Skor STS

1

TS 2

S 3

SS 4 1 Saya mampu menemukan pentingnya melaksanakan shalat

bagi umat Muslim

2 Saya meyakini jika melaksanakan shalat sangat penting bagi umat Muslim

3 Saya mengetahui definisi shalat

4 Saya mampu menemukan hukuman meninggalkan shalat 5 Saya dapat menunjukan sikap disiplin melaksanakan shalat 3. Tindakan

Ceritakan apa saja usaha yang sudah kalian lakukan untuk menunjukan sikap disiplin dalam melaksanakan shalat

Kategori Hasil:

Tinggi : >15 Sedang : 10 – 15 Rendah : <10

Peserta didik

(……….)

(12)

Lampiran 6. LKPD Layanan Bimbingan Klasikal

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

“Keistimewaan Ibadah Shalat”

Nama Peserta Didik : Jenis Kelamin :

Kelas :

Jawablah pertanyaan dibawah ini sesuai dengan pemahaman masing-masing peserta didik.

1. Selama ini, bagaimana kedisiplinan Ananda dalam melaksanakan shalat?

………

………

………

2. Hikmah apa saja yang ananda rasakan dan dapatkan ketika mampu melaksanakan shalat 5 waktu?

………

………

………

3. Bagaimana perasaan ananda ketika meninggalkan (Tidak melaksanakan) shalat?

………

………

………

4. Kendala apa saja yang ananda alami dalam membiasakan diri untuk disiplin shalat 5 waktu?

………

………

……….

5. Usaha apa saja yang akan ananda lakukan untuk mengatasi kendala dalam membiasakan diri shalat 5 waktu?

………

………

………..

Cisaga, 2022

Mengetahui,

Guru BK Peserta Didik

Khorie Yuliani, S.Pd ………

NIP. 19940710 202012 2 005

(13)

Lampiran 7. Screenshoot PPT Layanan Bimbingan Klasikal

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa bank-bank di Eropa mengalami peningkatan kinerja setelah melakukan merger, terutama pada bank- bank yang melakukan merger dengan bank di

Syukur Alhamdulillah dengan petunjuk dan hidayah-Nya, penulis telah selesai menyusun skripsi sederhana ini untuk melengkapi salah satu syarat guna meraih gelar

Telah Penulis kemukakan dalam Bab tentang tinjauan kepustakaan bahwa simpanan dalam bentuk deposito pada hakikatnya adalah merupakan jalinan kerjasama yaitu suatu

Bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 184 ayat (1) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir

• ABMA Land akan IPO di harga Rp 800-1250 per saham • ABMA Land targetkan pendapatan tahun 2016 Rp 1,2 triliun • BEI harapkan dana repatriasi masuk ke bursa di kuartal IV 2016

Berdasarkan Putusan : Putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Tinggi DKI Jakarta Nomor: 7 /PID.Sus-TPK/2017/PT.DKI tanggal 16 Maret 2017 atas nama

Menurut Dieny (2014), terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi siklus menstruasi seperti, genetik, usia, penyakit, faktor stress, dalam penelitian faktor lain

Pemberian pelayanan yang baik merupakan salah satu upaya perusahaan untuk menciptakan kepuasan bagi konsumennya. Jika konsumen merasa telah mendapatkan pelayanan