i
SISTEM INFORMASI EMERGENCY MASYARAKAT DI BANGKA BELITUNG BERBASIS WEB DI KANTOR BADAN NASIONAL PENCARIAN
DAN PERTOLONGAN (BASARNAS) PROVINSI BANGKA BELITUNG
SKRIPSI
RENI 1422500183
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI INSTITUT SAINS DAN BISNIS (ISB)
ATMA LUHUR PANGKALPINANG
2020
ii
LEMBAR PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
NIM : 1422500183
Nama : Reni
Judul Skripsi : SISTEM INFORMASI EMERGENCY MASYARAKAT BANGKA
BELITUNG BERBASIS WEB DI KANTOR BADAN
NASIONAL PENCARIAN DAN PERTOLONGAN
(BASARNAS) PROVINSI BANGKA BELITUNG
Menyatakan bahwa Laporan Tugas Akhir atau program saya adalah hasil karya sendiri dan bukan plagiat. Apabila ternyata ditemukan didalam laporan Tugas Akhir atau program saya terdapat unsur plagiat, maka saya siap untuk mendapatkan sanksi akademik yang terkait dengan hal tersebut.
Pangkalpinang, 30 Agustus 2020 Materai Rp 6.000,0
Reni Reni
iii
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
Sistem Informasi Emergency Masyarkat di Bangka Belitung Berbasis Web di Kantor Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan
(BASARNAS) Provinsi Bangka Belitung
Yang dipersiapkan dan disusun oleh Reni
1422500183
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Pada tanggal 23 Juli 2020
Anggota Penguji
Agus Dendi R., S.Kom.,M.Kom NIDN. 0231087901
istem Informasi
Dosen Pembimbing
Bambang Adiwinoto, S.Kom., M.Kom NIDN. 0216107102
Ketua Penguji
M.Kom 0211108306
Ellya Helmut, M.Kom NIDN. 0201027901
Skripsi ini telah diterima dan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer
Tanggal 23 Juli 2020
DEKAN FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI INSTITUT SAINS DAN BISNIS ATMA LUHUR
Ellya Helmud, M.Kom NIDN. 0201027901
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan skripsi yang merupakan salah satu persyaratan untuk menyelesaikan program studi strata satu (S1) pada Jurusan Sistem Informasi ISB ATMA LUHUR.
Penulis menyadari bahwa laporan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Karena itu, kritik dan saran akan senantiasa penulis terima dengan senang hati.
Dengan segala keterbatasan, penulis menyadari pula bahwa laporan skripsi ini takkan terwujud tanpa bantuan, bimbingan, dan dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu, dengan segala kerendahan hati, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Allah SWT yang telah menciptakan dan memberikan kehidupan di dunia
2. Bapak dan Ibu tercinta yang telah mendukung penulis baik spirit maupunmateri.
3. Bapak Drs. Djaetun Hs yang telah mendirikan Atma Luhur.
4. Bapak Dr. Husni Teja Sukmana, S.T., M.Sc, selaku Rektor ISB Atma Luhur.
5. Bapak Ellya Helmud, M.Kom, selaku Dekan FTI ISB Atma Luhur.
6. Bapak Okkita Rizan, M. Kom Selaku Kaprodi Sistem Informasi.
7. Bapak Bambang Adiwinoto, S.Kom, M. Kom selaku dosen pembimbing.
8. Saudara dan sahabat-sahabatku terutama teman-teman angkatan 2016 yang telah memberikan dukungan moral untuk terus meyelesaikan skripsi ini.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas kebaikan dan selalu mencurahkan hidayah serta taufikNya, Amin.
Pangkalpinang, 30 Agustus 2020
Reni
iii ABSTRACT
The National Search and Relief Agency (BASARNAS) is a non-ministerial government agency tasked with carrying out governmental tasks in the field of search and rescue.
Basarnas has the main task of carrying out coaching, coordinating, and controlling in the search and assistance when a disaster or disaster occurs against people and material that is lost and / or feared lost in shipping and / or aviation. The coordination process at BASARNAS begins with the receipt of accident reports, then continues to the center for approval. The coordination process carried out at BASARNAS is still manual.
Therefore, the coordination process still requires a long time, as well as documentation that has not been neatly stored. To overcome these problems an appropriate computerized system is needed to support the progress and development of coordination and documentation at BASARNAS. So that it can overcome problems or obstacles in the current system. By utilizing the proposed computerized system properly and correctly, the possibility of coordination and documentation process becomes easier.
Keywords : Coordination, Documentation, Carrying Out Coaching
iv
ABSTRAKSI
Badan Nasional pencarian dan Pertolongan (BASARNAS) adalah lembaga pemerintah Non kementerian yang bertugas melaksanakan tugas pemerintahan dibidang pencarian dan pertolongan. Basarnas mempunyai tugas pokok melaksanakan pembinaan, pengkoodinasian, dan pengendalian dalam pencarian serta pertolongan saat terjadinya musibah atau bencana terhadap orang dan material yang hilang dan/atau dikhawatirkan hilang dalam pelayaran dan/atau penerbangan. Proses koordinasi pada BASARNAS dimulai dengan penerimaan laporan kecelakaan, kemudian di teruskan ke pusat untuk disetujui. Proses koordinasi yang dilakukan di BASARNAS sampai saat ini masih bersifat manual. Oleh karena itu, proses koordinasi masih membutuhkan waktu yang lama, serta dokumentasi yang belum tersimpan rapi. Untuk mengatasi masalah tersebut dibutuhkan suatu sistem komputerisasi yang sesuai untuk mendukung kemajuan dan perkembangan koordinasi dan dokumentasi di BASARNAS. Sehingga dapat mengatasi permasalahan atau kendala pada sistem yang berjalan saat ini. Dengan memanfaatkan sistem komputerisasi yang diusulkan ini secara baik dan benar, kemungkinan proses koordinasi dan dokumentasi menjadi lebih mudah.
Kata Kunci : Koordinasi, dokumentasi, pertolongan
v
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBARPERNYATAAN ... i
LEMBARPERSETUJUAN... ii
KATAPENGANTAR ... iii
ABSTRACTION... iv
ABSTRAKSI... v
DAFTARISI... vi
DAFTARGAMBAR ... ix
DAFTARTABEL... xi
DAFTARSIMBOL... xii
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang ... 1
1.2 RumusanMasalah ... 3
1.3.BatasanMasalah... 3
... 1.4. Tujuan dan ManfaatPenelitian ... 3
1.5. SistematikaPenulisan... 4
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem ... 6
... 2.1.1. Pengertian Sistem... 6
2.1.2. Karakteristik Sistem... 7
2.1.3. Sistem Informasi. ... 8
2.1.4. Klasifikasi Sistem ... 10
2.2. Definisi Software PengembanganPerangkatLunak... 12
2.2.1. Website ... 12
2.2.2. Sublime Text ... 12
2.2.3. PHP ... 14
2.2.4. Xampp... 15
2.2.5. MySQL ... 16
2.2.6. Database... 17
2.2.7. HTML ... 17
2.2.8. CSS ... 17
2.3. FAST (Framework For the Applications of System Thinking) ... 18
2.3.1. Pengertian FAST ... 18
2.3.2. Tahapan Dalam Metode FAST ... 18
vi
2.4. Metode Object Oriented Analysis and Design (OOAD) ... 20
2.4.1. OOA (Object oriented analysis)... 20
2.4.2. Object Oriented Design (OOD) ... 21
2.5. Alat Bantu Pengembangan Sistem ... 22
2.5.1. UML (Unified Modeling Language) ... 22
2.5.2. Activity Diagram ... 24
2.5.3. Analisa Masukan dan Keluaran ... 25
2.5.4. Use Case Diagram... 25
2.5.5. Class Diagram ... 27
2.5.6. Sequence Diagram ... 28
2.5.7. Deployment Diagram... 29
2.5.8. Entity Relationship Diagram (ERD)... 29
2.5.9. Transformasi ERD ke LRS ... 31
2.5.10. Logical Record Strukture (LRS)... 32
2.5.11. Spesifikasi Basis Data... 32
2.5.12. Rancangan Masukan dan Keluaran... 32
2.5.13. Rancangan Layar Pemrograman ... 32
2.6. Tinjauan Penelitian... 33
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian ... 34
... 3.1.1. Sejarah Singkat BASARNAS ... 34
3.1.2. Tugas BASARNAS... 35
3.1.3. Visi dan Misi ... 36
3.1.4. Struktur Organisasi ... 37
3.2. Model Pengembangan Sistem ... 39
3.3. Metode Penelitian Pengembangan Sistem ... 41
3.4. Alat Bantu Pengembangan Sistem ... 42
... 3.4.1. Tools yang Digunakan UML... 42
3.4.2. Perancangan Terstruktur ... 42
3.5.Kerangka Penelitian ... 43
BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem... 44
... 4.1.1. Analisis Proses Bisnis ... 44
4.1.2. Activity Diagram ... 45
4.2. Analisa Masukan dan Keluaran ... 48
vii
...
4.2.1. Analisa Masukan... 48
4.2.2. Analisa Keluaran... 49
4.3. Identifikasi Kebutuhan ... 51
4.4. Package Diagram... 52
4.5. Use Case Diagram... 53
4.5.1. Use Case Diagram Entry Data ... 53
4.5.2. Use Case Diagram Cetak Laporan ... 54
4.6. Deskripsi Use Case ... 54
4.7. Rancangan Masukan dan Keluaran... 57
... 4.7.1. Rancangan Masukan ... 57
4.7.2. Rancangan Keluaran ... 60
4.8. Rancangan Basis Data... 61
4.8.1. Entity Relationship Diagram (ERD)... 61
4.8.2. Transformasi ERD ke LRS ... 61
4.8.3. Logical Record Strukture (LRS)... 62
4.9. Tabel... 63
4.10. Spesifikasi Basis Data ... 64
4.11. Class Diagram ... 69
4.12. Sequence Diagram ... 70
4.13. Deployment Diagram ... 81
4.14. Rancangan Layar... 82
BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan ... 90
5.2. Saran... 90
DAFTAR PUSTAKA ... 92
LAMPIRAN... 93
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1 : Struktur Organisasi... 37
Gambar 3.2 : Kerangka Penelitian ... 43
Gambar 4.1 : Activity Diagram Penerimaan Kecelakaan Pelayaran... 46
Gambar 4.2 : Activity Diagram Sortir Penentuan Tingkat Kedaruratan ... 46
Gambar 4.3 : Activity Diagram Pembuatan Berita SAR... 47
Gambar 4.4 : Activity Diagram Pembuatan Rencana Operasi ... 47
Gambar 4.5 : Activity Diagram Pembuatan Dokumentasi ... 48
Gambar 4.6 : Package Diagram... 53
Gambar 4.7 : Use case Diagram Entri... 53
Gambar 4.8 : Use case Diagram Cetak Laporan ... 54
Gambar 4.9 : Entity Relationship Diagram (ERD) ... 61
Gambar 4.10 :Transformasi ERD ke LRS ... 62
Gambar 4.11 : Logical Record Structure (LRS)... 62
Gambar 4.12 : Class Diagram ... 69
Gambar 4.13 :Sequence Diagram Entri Data Berita SAR ... 70
Gambar 4.14 :Sequence Diagram Entri Data Dokumentasi... 71
Gambar 4.15 :Sequence Diagram Entri Data Hasil Wawancara... 72
Gambar 4.16 :Sequence Diagram Entri Data Kapal ... 73
Gambar 4.17 :Sequence Diagram Entri Data Kecelakaan ... 74
Gambar 4.18: Sequence Diagram Entri Data Rencana Operasi... 75
Gambar 4.19: Sequence Diagram Entri Data Tingkat Kedaruratan... 76
Gambar 4.20: Sequence Diagram Login... 77
Gambar 4.21: Sequence Diagram Cetak Data Berita SAR ... 78
Gambar 4.22 :Sequence Diagram Cetak Data Dokumentasi ... 79
Gambar 4.23 :Sequence Diagram Cetak Data Rencana Operasi ... 80
Gambar 4.24 :Deployment diagram... 81
Gambar 4.25 : Rancangan Layar Login ... 82
Gambar 4.26 : Rancangan Layar Dashboard ... 82
ix
Gambar 4.27 :Rancangan Layar Kapal ... 83
Gambar 4.28 :Rancangan Layar Entri Kapal ... 83
Gambar 4.29 : Rancangan Layar Data Kecelakaan Kapal ... 84
Gambar 4.30 : Rancangan Layar Entri Kecelakaan Kapal ... 84
Gambar 4.31 : Rancangan Layar Wawancara... 85
Gambar 4.32 : Rancangan Layar Entri Wawancara... 85
Gambar 4.33 : Rancangan Layar Tingkat Kedaruratan ... 86
Gambar 4.34 : Rancangan Layar Entri Tingkat Kedaruratan ... 86
Gambar 4.35 : Rancangan Layar Berita SAR ... 87
Gambar 4.36 : Rancangan Layar Entri Berita SAR ... 87
Gambar 4.37 : Rancangan Layar Rencana Operasi SAR... 88
Gambar 4.38 : Rancangan Layar Entri Rencana Operasi SAR... 88
Gambar 4.39 : Rancangan Layar Dokumentasi ... 89
Gambar 4.40 : Rancangan Layar Entri Dokumentasi ... 89
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1 Tabel Pegawai ... 62
Tabel 4.2 Tabel Kecelakaan... 62
Tabel 4.3 Tabel Wawancara... 63
Tabel 4.4 Tabel Berita SAR ... 63
Tabel 4.5 Tabel Tingkat Kedaruratan ... 63
Tabel 4.6 Tabel Operasi SAR ... 63
Tabel 4.7 Tabel Hasil ... 64
Tabel 4.8 Tabel Dokumentasi ... 64
Tabel 4.9 Spesifikasi Basis Data Kapal ... 64
Tabel 4.10 Spesifikasi Basis Data Kapal ... 65
Tabel 4.11 Spesifikasi Basis Data Wawancara ... 66
Tabel 4.12 Spesifikasi Basis Data Berita SAR ... 66
Tabel 4.13 Spesifikasi Basis Data Tingkat Kedaruratan... 67
Tabel 4.14 Spesifikasi Basis Data Operasi SAR... 67
Tabel 4.15 Spesifikasi Basis Data Hasil ... 68
Tabel 4.16 Spesifikasi Basis Data Dokumentasi... 69
xi
DAFTAR SIMBOL
Simbol-simbol Diagram Aktivitas
Simbol Deskripsi
Status Awal Status awal aktivitas system, sebuah
diagram aktivitas memiliki sebuah status awal
Aktivitas Aktivitas yang dilakukan sistem,
aktivitas biasanya diawali dengan kata kerja
Percabangan / decision Asosiasi percabangan dimana jika ada pilihan aktivitas lebih dari satu
Penggabungan / join Asosiasi penggabungan dimana lebih
dari satu aktivitas digabungankan menjadi satu
Status Akhir Status akhir yang dilakukan system,
sebuah diagram aktivitas memiliki sebuah status akhir
Swimlane Memisahkan organisasi bisnis yang
bertanggung jawab terhadap aktivitas yang terjadi
xii
Simbol-simbol Diagram Use Case
Simbol Deskripsi
Use Case Fungsionalitas yang disediakan system
sebagai unit-unit yang saling tertukar pesan antar unit atau actor; biasanya dinyatakan dengan menggunakan kata kerja diawal frase nama Use Case
Aktor / actor Orang, proses, atau system lain yang
berinteraksi dengan system informasi yang akan dibuat diluar system informasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun symbol dari actor adalah gambar orang, tapi actor belum tentu merupakan orang:
biasanya dinyatakan menggunakan kata benda diawal frase nama actor
Asosiasi / association Komunikasi antara actor dan use case
yang berpartisipasi pada use case atau use case memiliki interaksi dengan actor
Ekstensi / extend Relasi use case tambahan kesebuah use
case dinamakan use case yang ditambahkan dapat berdiri sendiri walau tanpa use case tambahan itu; mirip dengan prinsip intherince pada pemrograman berorientasi objek; biasanya use case tambahan memiliki nama depan yang sama dengan use case yang ditambahkan Generalisasi / generalization Hubungan generalisasi dan spesialisasi
(umum-khusus) antara dua buah use case dimana fungsi yang satu adalah fungsi yang lebih umum dari lainnya
xiii
Simbol-simbol ERD
Notasi Komponen Keterangan
Entitas/entity Entitas merupakan data
inti yang akan
disimpan, bakal table pada basis data, benda yang memiliki data
harus disimpan
datanya agar dapat diakses oleh aplikasi computer. Penamaan entitas biasanya lebih ke kata benda dan belum merupakan nama table
Atribut Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas.
Atribut kunci primer Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas dan digunakan sebagai kunci akses record yang diinginkan, biasanya berupa id.
Kunci primer dapat lebih dari satu kolom, asalkan kombinasi dari
beberapa kolom
xiv
tersebut dapat bersifat unik (berbeda tanpa ada yang sama).
Atribut multinilai/multivalue
Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas yang dapat memiliki lebih dari satu
Relasi Relasi yang
menghubungkan antar entitas, biasanya diawali dengan kata kerja.
N Asosiasi/association Penghubung antara relasi dan entitas dimana di kedua ujungnya memiliki multiplicity
kemungkinan jumlah pemakaian.
Kemungkinan jumlah maksimum
keterhubungan antara entitas satu dengan entitas yang lain disebut dengan kardinalitas. Misalkan ada kardinalitas 1 ke N atau sering disebut dengan one to many menghubungkan
xv
entitas A dan entitas B Simbol-simbol Diagram Sequence
Simbol Deskripsi
Aktor / actor Orang, proses, atau system lain yang
berinteraksi dengan system informasi yang akan dibuat diluar system informasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun symbol dari actor adalah gambar orang, tapi actor belum tentu merupakan orang: biasanya dinyatakan menggunakan kata benda diawal frase nama actor
Garis hidup / Lifeline Menyatakan kehidupan suatu objek
Objek Menyatakan objek yang berinteraksi
pesan
Waktu aktif Menyatakan objek dalam keadaan aktif
dan berinteraksi, semua yang terhubung dengan waktu aktif ini adalah sebuah tahapan yang dilakukan didalamnya.
Pesan tipe create
<<create>>
Menyatakan suatu objek membuat objek yang lain, arah panah mengarah pada objek yang dibuat.
Pesan tipe call Menyatakan suatu objek meggail operasi /
metode yang ada pada objek lain atau
xvi
dirinya sendiri.
Arah panah mengarah pada objek yang memiliki operasi / metode, karena ini menggali operasi / metode maka operasi / metode yang dipanggil harus ada pada diagram kelas sesuai dengan kelas objek yang berinteraksi.
Pesan tipe send
→
Menyatakan bahwa suatu objek
mengirimkan data/masukan/informasi ke objek lainnya, arah panah mengarah pada objek yang dikirimi.
Pesan tipe return Menayatakan suatu objek yang telah
menjalankan suatu operasi atau metode menghasilkan suatu kembalian ke objek tertentu, arah panah mengarah pada objek yang menerima kembalian.
Pesan tipe destroy Menayatakan suatu objek mengakhiri
hidup objek yang lain, arah panah mengarah pada objek yang di akhiri, sebaikanya jika ad creat maka ada destroy.
xvii
Simbol-simbol Class Diagram
No. Gambar Nama Deskripsi
1
Class Kelas pada struktur system
2
Interface Sama dengan konsep interface
dalam pemrograman
berorientasi objek
3
Association Relasi antar kelas dengan makna umum, asosiasi biasanya juga disertai dengan multiplicity.
4
Directed Association Relasi antar kelas dengan makna kelas yang satu digunakan oleh kelas yang lain.
5
Generalization Relasi antar kelas dengan makna generalisasi- spesialisasi (umum-khusus).
6
Dependency Relasi antar kelas dengan makna kebergantungan antar kelas.
7
Aggregation Relasi antar kelas dengan makna semua bagian (whole- part).