• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMA N 1 Teras dengan alamat JL. Raya Sudimoro Randosari KM.2, Boyolali. Pelaksanaan penelitian pada semester ganjil tahun ajaran 2020/2021.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakuakan dalam semester genap pada bulan Agustus sampai dengan Desembsr 2020 yang dilakukan secara bertahap. Kegiatan tersebut dimulai dari pengajuan judul hingga penyusunan laporan. Alokasi waktunya dapat dilihat pada tabel 3.1.

Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian

No. Kegiatan Bulan

Ags Sep Okt No Des Jan

1 Pengajuan Judul

2 Penyusunan

Proposal

3 Penyusunan

Instrumen

4 Seminar

Proposal

5 Pengambilan

Data

6 Analisis Data

7 Penyusunan

Laporan

commit to user

(2)

B. Desaian Penelitian

Desainnya adalah penelitian korelasional berfungsi mengetahui hubungan dari variabel. Hubungan yang akan dilihat dalam penelitian yaitu variabel berpikir kritis , kemampuan matematika dan prestasi belajar. Ada 2 variabel yaitu terikat (prestasi belajar) dan bebas (kemampuan berpikir kritis dan matematika).

1. Variabel Bebas (Independent Variabels)

Variabel bebas atau predictor adalah variabel yang menjadi sebab perubahannya atau munulnya atau mempengaruhi variabel terikat (Sugiyono, 2015). Dalam penelitian digunakan sebagai variabel bebas adalah kemampuan matematika sebagai X1 dan berpikir kritis sebagai X2.

a. Kemampuan Matematika

Kemampuan untuk mengerti, menilai, melakukan dan menggunakan matematika didalam dan diluar konteks matematika ketika matematika bermain atau memainkan peran (Niss, 2003). Dalam kemampuan matematika kemampuan dalam perhitungan pasti menjadi sorotan utama. Dalam penelitian untuk mengetahui kemampuan matematika digunakan metode tes.

b. Kemampuan Berpikir Kritis

Kemampuan berpikir kritis menurut Guilford (Nugraha 2017) termasuk dalam kemampuan kognitif. Berpikir kritis adalah bagian dari kemampuan berpikir kritis yang butuh pengembangan. Dalam berpikir kritis adanya keahlian untuk mengkombinasi data dan informasi kemudian menyusunya dalam menyelesaiakan masalah hingga secara individu dapat mengelaborasikan suatu gagasan. Berpikir kritis kemampuan yang mencerminkan kelenturan, kelancaran, kerincian dan keorisinalitas dalam berpikir. Dalam penelitian guna mengetahui kemampuan peserta didik digunakan metode tes.

2. Variabel Terikat

Variabel terikat atau kriteria atau variabel dipenden merupakan variabel yang nilai-nilainya bergantung pada variabel lain. Variabel ini dipengaruhi atau yang dipengaruhi menjadi akibat adanya variabel bebas (Sugiyono, 2015:61).

Oleh karena itu, variabel terikat pada penelitian ini yaitu prestasi belajar pesserta didik sebagai Y. commit to user

(3)

Prestasi belajar segi pengetahuan dapat dilihat hasil tinggi atau rendahnya prestasi dari peserta didik dapat diperlihatkan melalui evaluasi. Penguasaan pengetahuan dan ketrampilan dari prestasi belajar ditunjukan dengan nilai tes atau nilai. Dalam penelitian ini yang akan diukur yaitu penilaian pengetahuan. Dalam mengukur pengetahuan peneliti akan menggunakan metode tes untuk mengetahui prestasi belajar dari peserta didik.

C. Populasi dan Sampel

Meliputi seluruh subjek penelitian, populasi penelitian yaitu peserta didik kelas XI IPA SMA N 1 Teras tahun ajaran 2019/2020 yang bejumlah 4.

Dari populasi yang jumlahnya empat kelas diambil tiga kelas yang homogen untuk dijadikan sampel penelitian.

D. Teknik Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel dengan teknik yaitu simple random sampling. Pada teknik ini bersyarat kelas harus homogen anggota dari populasi dilaksanakan dengan acak tanpa memperhatikan strata di populassi (Sugiyono, 2015:120) . Dari 4 di kelas XI IPA di SMA N 1 Teras akan diambil kelas secara acak dan tiap subjek dapat menjadi sampel.

E. Teknik Pengumpulan Data 1. Sumber Data

Instrumen tes divalidasi diujikan untuk mengumpulkan data pada penelitian.

Data yang diperoleh merupakan penilaian kemampuan berpikir kritis, kemampuan matematik dan prestasi belajar dari siswa.

2. Instrumen Penelitian

Sebuah alat untuk mengumpukan data disebut instrumen. Dalam penelitian instrumen yang digunakan berupa tes objektif yaitu instrumen tes yang terdiri dari instrumen untuk mengukur berpikir kritis, kemampuan matematika dan instrumen prestasi belajar dari peserta didik dengan ada lima alternatif pilihan. Untuk semua instrumen, jawaban betul skor 1 jika salah skor 0. Sebelum instrumen digunakan

commit to user

(4)

perlu dilakukan tes uji coba terlebih dahulu untuk menguji validitas dan reliabilitas dari instrumen.

a. Instrumen Kemampuan Matematika

Kemampuan matematika yaitu skill dalam mengerti suatu konteks, menilai dalam keseluruhan konteks, melakukan operasinya, dan menggunakan kemampuan ini didalam dan diluar konteks saat matematika berperan. (Niss, 2003). Operasi hitungan yang berhubungan denga materi Termokimia akan ditekankan pada uji kemampuan matematika ini. Data interval hasil dari uji ini yang kemudian dapat dianalisis.

b. Instrumen Kemampuan Berpikir Kritis

Berpikir kritis memberikan proses pembelajaran kepada peserta didik lebih mendalam sehingga mendapatkan cara belajar yang baru dalam menyelesaikan permasalahan serta akan memberikan variasi dalam pemberian solusi terhadap suatu persoalan. Instrumen kemampuan berpikir kritis dari beberapa pemhaman dari pakar dikembangkan berdasarkan struktur pemikiran dari Ennis. Data yang didapatkan dari tes kemampuan berpikir kritis yang dilakukan berupa data interval.

c. Instrumen tes pengetahuan

Prestasi belajar atau kemampuan kognitif peserta didik dilakukan pengukuran pada materi Termokimia. Sebelum dilakukan tes, instrumen telah melewati uji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran soal dan daya beda. Uji prestassi belajar menghasilkan data interal.

F. Teknik Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen - Uji Validitas

Kevalidan atau kesahihan diantara isi alat ukur dengan isi sasaran yang diukur. Apabila dapat mengukur apa yang dituju maka instrumen itu sahih (Sundayana, 2014:59). Instrumen dapat memperkirakan dengan tepat penguasaan materi dan kemampuannya dalam pemahaman materi dari objek yang dituju maka instrumen efektif. Formula Gregory digunakan untuk menguji instrumen, dimana butuh 2 panelis untuk memeriksa kecocokan atau relevan tidaknya tiap aspek yang ada di instrumen. Rumus: commit to user

(5)

e d ( )

Dimana:

A = jumlah unit soal kedua panelis tidak relean

B = jumlah unit soal tidak relevan panelis I dan relevan dari panelis II.

C = jumlah unit soal relevan dari panelis I dan tidak relevan untuk panelis II D = jumlah unit dua panelis relevan

(Robert J. Gregory,2007 : 123) - Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan hubungan kepercayan pengukuran yang konsisten.

Instrumen reliable jika diuji pada subjek yang sama dengan berulang hasilnya sama. Dikatakan reliable jika indeks reliabelnya > 0,70 uji dilakukan pada tiap instrumen seara terpisah. Pada penelitian ini untuk mengukur reliabilitas digunakan instrumen Unitan dengan rumus alpha yaitu sebagai berikut:

[

] Dimana:

r11 = Reliabilitas instrumen n = Banyaknya unit soal

j

2 = Jumlah varian unit

t

2 = Varian total

(Sundayana, 2014:69) - Uji Tingkat Kesukaran Soal

Peluang jawab betul pada unit soal pada tingkatan kemampuan, biasanya dinyatakan dengan indeks meupakan pengertian tingkat kesukaran. Semakin kecil nilai indeks artinya tingkat kesukarannya soal tes makin sulit. Besarnya indeks kesukaran anatara 0,00 - 1,00. Digunakan aplikasi Unitan untuk mengetahui indeks kesukarannya. Rumus yang digunakan:

P= B JS Penjelasannya: P = indeks kesukaran

B = jumlah responden jawab benar JS = jumlah keseluruhan responden commit to user

(6)

Klasifikasi indeks kesukaran soal:

P = 0,00 – 0,30 = soal sulit P = 0,31 – 0,70 = soal sedang P = 0,71 – 1,00 = soal mudah

(Arikunto, 2013:223-225) - Uji Daya Pembeda Soal

Artinya kemampuan suatu unit soal untuk memberikan beda antara peserta didik pemahaman materi baik dengan peserta didik yang belum memahami materi. Indeksnya berkisar antara - 1,00 sampai +1,00. Semakin besar nilai indeksnya artinya soal semakin akurat dalam membeda peserta didik yang paham dengan yang belum terhadap materi, sehingga makin baik kualitas soal.

Digunakan aplikasi Unitan untuk mengetahui indeksnya. Rumus mengukurnya dengan rumus point biserial sebagai berikut:

Dimana:

rpbis = korelasi poin biseral

xb = rerata skor peserta didik jawab benar xt = rerata skor peserta didik jawab salah SD = simpangan baku total

p = proporsi jawab benar pada keseluruhan jawaban peserta didik q = 1-p

Kriteria daya pembeda sebagai berikut:

0,0 – 0,2 = jelek (J) 0,2 – 0,4 = cukup (C) 0,4 – 0,7 = baik (B)

0,7 – 1,0 = baik sekali (BS)

(Arikunto, 2013:232)

commit to user

(7)

G. Teknik Analisis Data 1. Uji Prasyarat

a. Uji Normalitas

Uji normalitas fungsinya melihat pendistribusian data normal tidaknya pada sampel. Ujinya ini digunakan aplikasi IBM SPSS metode Kolmogorov-Smirnov yang merupakan metode uji asumsi klasik. Melalui input di SPSS nilai signifikansi jika nilainya lebih dari 0,05 menunjukan pendistribusian data normal.

1) Menentukan Hipotesis

H0 : Sampel dari populasi berdistribusi normal.

H1 : Sampel tidak berdistribusi normal.

2) Menentukan taraf signifikansi (α) = 0,05 3) Menentukan nilai Fo(x) dan Sn(x),

Dimana:

Fo(x) = frekuensi distribusi total teoritik berbanding banyaknya sampel

Sn(x) = proporsi frekuensi distribusi kumulatif hasil observasi berbanding banyaknya sampel

4) Menentukan deviasi terbesar D = maksimum |F0 (x)- Sn(x)|

5) Menentukan uji hipotesis denngan ketentuan:

Terima H0 jika D ≤ Dtabel

Dtabel = nilai kritis uji satu sampel Kolmogorov-Sminov 6) Membandingkan Dtabel dengan Dhitung

(Sundayana, 2014:109) b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas berfungsi melihat bahwa antar variabel bebas independen (Hasibuan, 2019). Uji ini dilakukan untuk melihat interkorelasi antar variabel independen. Model regresi baik yaitu tidak terjadi interkorelasi antar variabel independen (tidak terjadi gejala multikolinearitas). Pengujian independensi dapat menggunakan nilai tolerance dan VIF (Variance Inflating Factor) Jika nilai tolerance didapatkan lebih dari 0,1 dan juga nilainya VIF

commit to user

(8)

kurang dari 10 menunjukkan adanya multikolinearitas yaitu pada variabel bebas(Ghozali, 2007:92).

c. Uji Linearitas Regresi

Selanjutnya harus ada keterkaitan fungsional antara variabel X dan Y secara linier, serta regresi dan koefisien regresinya berarti. Pada penelitian ini, uji linieritas menggunakan program SPSS dengan ketentuan bila nilai signifikansi >

0,05 maka variable tersebut linier. Untuk menguji linearitas dengan langkah:

1) Menentukan hipotesis

H0 = Data antara X dan Y linear 2) Taraf signifikansi (α) = 0,05

3) Kriteria pengujian: Jika: Fhitung ≤ Ftabel, sehinggaH0 diterima Jika: Fhitung > Ftabel, sehingga H0 ditolak 4) Menentukan Fhitung

- Menhitung jumlah kuadrat regresi (JKreg a) ( ) ( ) - Menghitung nilai konstanta b

( ) - Menghitung jumlah kuadrat regresi

[ ( )] ( ) - Menghitung jumlah kuadrat residu

(

) - Menghitung rerata jumlah kuadrat regresi

( ) ( ) (

) (

)

- Menghitung rerata jumlah kuadrat residu

- Menghitung Fhitung

commit to user

(9)

(

)

5) Membandingkan Fhitung dan Ftabel (Siregar, 2017:178-180) 2. Uji Hipotesis

Dalam melakukan uji hipotesis terdapat beberapa analisis yakni analisis korelasi sederhana dan analisis korelasi berganda.

a. Analisis Korelasi Sederhana

Koefisien korelasi sederhana menyatakan kekuatan relasi antara satu variable X dengan Y. Perhitungan koefisien korelasi linear menggunakan formula korelasi Pearson sebagai berikut:

( )( )

( ) ( ) (Hasan, 2016:234)

Dengan:

rxy = koefisien korelasi

n = jumlah responden penelitian X = variabel bebas

Y = variabel terikat

Dengan harga rxy bisa dilihat keterkaitan variabel bebas dan variabel terikat ketentuan sebagai berikut:

- rxy < 0 berarti ada hubungan negatif yaitu bila nilai variabel bebas meningkat maka nilai variabel terikat menurun atau sebaliknya.

- rxy = 0 berarti tidak ada hubungan antara variabel bebas dan terikat.

- rxy > 0 berarti ada hubungan positif yaitu bila nilai variabel bebas meningkat maka nilai variabel terikat juga meningkat dan sebaliknya.

Dari nilai rxy positif, dapat diinterpretasikan pada tabel 3.2 sebagai berikut:

Tabel 3.2 Rentang Koefisien Korelasi

Nilai Korelasi Pearson (r) Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat lemah

0,20 – 0,399 Lemah

0,40 – 0,599 Sedang

commit to user

(10)

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,00 Sangat kuat

(Siregar, 2017:337)

Sumbangan variabel bebas terhadap variabel terikat ditentukan menggunakan koefisien diterminasi (KP) sebagai berikut:

Koefisien determinasi (KP) = r2 x 100%

Sedangkan untuk uji signifikansi digunakan rumus:

dengan:

r = nilai koefisien korelasi

n = jumlah sampel

Uji bernilai signifikan apabila ttabel ≤ thitung

(Riduwan & Sunarto, 2015:81) Setelah melalui uji di SPSS, maka akan didapatkan tabel berisi nilai korelasi Pearson dan signifikansi dengan ketentuan sebagai berikut:

a) Jika nilai sig < 0,05, maka berkorelasi b) Jika nilai sig> 0,05, maka tidak berkorelasi

c) Jika nilai signifikansi = 0,05, maka perlu membandingkan Nilai Korelasi Pearson dengan rtabel.

- Pearson Correlation > rtabel = berkorelasi - Pearson Correlation > rtabel = tidak berkorelasi

(Riduwan & Sunarto, 2015:81) b. Analisis Korelasi Berganda

Bertujuan mengidentifikasi ada tidaknya pengaruh dua atau lebih variabel X pada variabel Y. Penelitiannya menggunakan cara analisis regresi linear berganda yang dinyatakan dengan rumus:

√( )

Dengan: commit to user

(11)

ry,12 = korelasi ganda antara variabel X1 dan X2 secara bersama-sama dengan Y (Muhidin & Abdurrahman, 2009:139) Untuk melihat pengaruh parsial yang diberikan variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y), maka menggunakan uji t. Sedangkan mengetahui pengaruh simultan diberikan dua atau lebih variabel (X) terhadap variabel (Y),dengan uji F.

Dapat ditentukan banyaknya sumbangan variabel bebas yang diberikan variabel terikat bisa dari dengan koefisien determinasi (KP) sebagai berikut:

Koef. Determinasi (KP) = R2 x 100%

Melalui program SPSS diperoleh tabel berisi nilai thitung dan Fhitung begitupun juga nilai signifikansi bagi uji t maupun uji F, dengan ketentuan sebagai berikut:

1) Uji t

a) Jika nilai signifikansi < 0,05 atau thitung > ttabel, maka ada pengaruh variabel X terhadap variabel Y

b) Jika nilai signifikansi > 0,05 atau thitung < ttabel, tidak ada pengaruh variabel X terhadap variabel Y

c) Cara mencari ttabel = t(α/2 ; n-k-1)

α = tingkat kepercayaan, n = jumlah sampel, k = banyak variabel X 2) Uji F

a) Jika nilai signifikansi < 0,05 atau Fhitung > Ftabel, maka terdapat pengaruh dua atau lebih variabel X secara simultan terhadap variabel Y

b) Jika nilai signifikansi > 0,05 atau Fhitung < Ftabel, maka tidak terdapat pengaruh dua atau lebih variabel X secara simultan terhadap variabel Y

c) Cara mencari Ftabel = F(k ; n-k-1)

n = jumlah sampel, k = banyak variabel X

(Riduwan & Sunarto, 2015:81) 3. Persamaan Regresi

Setelah mendapat hasil SPSS, outputnya dapat digunakan untuk melihat fungsi liniernya, dengan syarat terdapat korelasi antara variabel terikat dan variabel independent, maka bentuk pesamaan :

Y = a + b1X1 +b2X2 Nilai konstanta a, b1 dan b2 dapat dihitung rumus:

commit to user

(12)

( )( ) ( )( ) ( )(( ) ( ) ( )( ) ( )( )

( )(( ) ( )

(

) ( )

dengan:

Y = nilai variabel terikat (prestasi peserta didik) a, b1, b2 = konstanta

X1 = kemampuan analisis X2 = kemampuan matematika

(Muhidin & Abdurahman, 2009:199) Tiap prediktor dapat dilihat sumbangannya untuk masing-masing variabel digunakan rumus sebagai berikut:

( ) ( )

(Setiawan & Nazayik, 2015: 232)

commit to user

(13)

H. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian ini yaitu :

1. Tahap awal penelitian

Tahapan dalam pengajuan judul hingga diperoleh ranangan penyusunan proposal laporan penelitian.

2. Tahap penyusunan instrumen

Tahap peranangn instrumen, validasi instrumen hingga dilakukan uji coba dari instrrumen yang terdiri dari instrumen tes kemampuan berpikir kritis, kemampuan matematika dan prestasi belajar dari peserta didik.

3. Tahap pelaksanaan

Tahap pengambilan data dari kemampuan yang akan di uji dengan instrumen yang telah dibuat yaitu kemampuan berpikir kritis, kemampuan matematika dan prestasi belajar dari peserta didik.

4. Tahap analisis

Bagian analisis dengan beberapa tahapan yaitu, uji prasyarat kemudian analisis uji hipotesis, serta mendiskusikan dengan dosen pembimbing.

5. Tahap penulisan laporan

Tahap penyusunan laporan berawal dari pembahasan kemudian tahap analisis hingga didapatkan kesimpulan dari data yang diperoleh melalui penelitian.

commit to user

Gambar

Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian
Tabel 3.2 Rentang Koefisien Korelasi

Referensi

Dokumen terkait

“Wahai orang-orang yang beriman, barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya (Islam), nanti Allah akan mendatangkan satu kaum, Allah mengasihi mereka dan mereka

Bukti  fisik  yang  dilampirkan  untuk  komponen  2  (pendidikan  dan . pelatihan)  dan  komponen  8  (keikutsertaan  dalam 

Modul Mengoperasikan Software Aplikasi Basis Data, Melakukan Entry Data Dengan Menggunakan Keyboard, Melakukan Update Dan Delete Data .2004.. Visual Basic 6

sahabat MQ/ Bunga bank yang diterapkan oleh bank konvensional/ kembali menjadi perhatian masyarakat// Pasalnya/ hasil Sidang Komisi VI Munas ke-27 Majelis Tarjih dan

tidak memenuhi persyaratan formal (memasukkan 1. mengurangkan atau menghapuskan sanksi surat keberatan tidak pada waktunya) meskipun administrasi berupa bunga, denda dan

2010.Analisis Faktor Mempengaruhi Pemilihan Lokasi Terhadap Kesuksesan Usaha Jasa (Studi Pada Usaha Jasa Mikro Kampus Undip Pleburan).Fakultas Ekonomika dan Bisnis

[r]

Setelah berhasil menemukan model yang sesuai dengan masalah tersebut selanjutnya mencari dan menentukan algoritma untuk penyelesaiannya, dan algoritma yang digunakan adalah