• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI ANALISIS PENGGUNAAN MODAL KERJA DAN PENGARUHNYA TERHADAP TINGKAT PROFITABILITAS PADA PT. SEMEN TONASA DI PANGKEP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "SKRIPSI ANALISIS PENGGUNAAN MODAL KERJA DAN PENGARUHNYA TERHADAP TINGKAT PROFITABILITAS PADA PT. SEMEN TONASA DI PANGKEP"

Copied!
92
0
0

Teks penuh

(1)

RISNAWATI JAHAMANG 105730 1906 10

JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSSAR 2014

(2)

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh :

RISNAWATI JAHAMANG 105730 1906 10

JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSSAR 2014

(3)

Judul Skripsi : Analisis Penggunaan Modal Kerja dan Pengaruhnya Terhadap Tingkat Profitabilitas Pada PT. Semen Tonasa di Pangkep

Mahasiswa yang bersangkutan

diujikan oleh tim penguji pada hari Jum’at, tanggal 18 Juli 2014. : Nama Mahasiswa : Risnawati Jahamang

Nim : 10573 01906 10 Jurusan : Akuntansi

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Skripsi ini telah diperiksa dan

Makassar, Agustus 2014 Disetujui Oleh

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. H. Mahmud Nuhung, M.A Ismail Badollahi, SE., M.Si, Ak.

Diketahui:

Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Ketua Jurusan Akuntansi Unismuh Makassar

Dr. H. Mahmud Nuhung, M.A Ismail Badollahi,SE., M.Si, Ak.

KTAM: 497794 KTAM: 10734

(4)

Keputusan Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar Nomor: 130 Tahun 1435 H / 2014 M dan telah dipertahankan didepan tim penguji pada hari Kamis tanggal 17 Juli 2014 M / 17 Ramadhan 1435 H sebagai persyaratan guna

memperoleh gelar sarjana ekonomi pada jurusan akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

Syawal 1435 H Makassar, ---

Agustus 2014 M Panitia Ujian :

Pengawas Umum : Dr. Irwan Akib, M.Pd

(Rektor Unismuh Makassar) (………)

Ketua : Dr. H. Mahmud Nuhung, M.A

(Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis) (………) Sekretaris : Drs. H. Sultan Sarda, MM

(PD.I Fakultas Ekonomi dan Bisnis) (………) Penguji :

1. Dr. H. Mahmud Nuhung, M.A (………)

2. Ismail Badollahi,SE. M.Si. Ak (………)

3. Faidhul Adziem SE. M.Si. Ak (………)

4. Edi Jusriadi, SE.M.M (………)

(5)

“…Sesungguhnya sesudah ada kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan yang lain) dan ingat kepada tuhanmulah hendaknya kamu berharap….” (QS. Al Insyiroh : 6-8)

Kalau kamu punya impian, harapan, dan cita-cita, Letakkan dia, 5 cm, di depan kening kamu dan jangan sampai kamu lepas. (Donny Dhirgantoro)

“Allah tidak akan pernah mengecewakan hamba-Nya yang selalu berusaha dan berdoa”

(Risnawati Jahamang).

“Laa khaula wa laa quwwata illabillahil aliyyil adhim”

(Tidak ada daya dan upaya dan kekuatan melainkan dengan bantuan Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Mulia)

Skripsi ini kupersembahkan untuk:

Tetta dan (Almh.) Mama Kakakku Tersayang Terimakasih atas doa, motivasi, dan kesabarannya untukku.

(6)

Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriftif dengan pendekatan kuantitatif. Metode ini dilakukan guna menggambarkan kondisi sebenarnya dari penggunaan modal kerja dan pengaruhnya terhadap peningkatan profitabilitas pada PT. Semen Tonasa di Pangkep.

Data berupa Laporan Keuangan, Jurnal, dan Data yang diperoleh dalam bentuk tulisan yang berupa gambaran umum perusahaan, yaitu pengumpulan data melalui wawancara langsung di bagian Akuntansi, Marketing, dan SDM, yang berkaitan dengan masalah yang diteliti pada PT. Semen Tonasa di Pangkep.

Hasil penelitian disimpulkan, bahwa penggunaan modal kerja telah optimal serta berpengaruh terhadap peningkatan profitabilitas pada PT. Semen Tonasa di Pangkep.

Kata kunci : modal kerja, pengaruh modal kerja, tingkat profitabilitas.

(7)
(8)

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah, serta karunia-Nya, shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Besar Muhammad SAW beserta para sahabatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Penggunaan Modal Kerja dan Pengaruhnya Terhadap Tingkat Profitabilitas Pada PT. Semen Tonasa di Pangkep” sebagai tugas akhir yang merupakan salah satu syarat dalam menempuh ujian meja Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan yang disebabkan karena keterbatasan kemampuan penulis.

Walaupun demikian, penulis telah berusaha segenap kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki untuk menyajikan skripsi ini sebaik-baiknya. Hal ini juga dapat terwujud berkat bimbingan, bantuan, pengarahan, petunjuk, dorongan, dan doa dari berbagai pihak yang begitu besar manfaatnya bagi penulis sampai akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak dengan tulus ikhlas membantu penulis dari awal penyusunan skripsi ini sampai dengan selesai. Dengan segala kerendahan hati perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada kedua ayahku Jahamang dan ibuku (Almh.) Bungadaeng, yang telah memberikan doa, kasih sayang, dorongan, bimbingan, perhatian, dan pengorbanannya yang tiada henti, dan

(9)

Hafid, ST., M. Pd, Vivi Sarviana, SE, Jasmawati, Nurdawati, Tanawali, Hartini Sahib dan Ramang Ubkas.

Penyusunan skripsi ini dapat penulis selesaikan berkat bantuan dan bimbingan dari pembimbing, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Mahmud Nuhung, MA, serta Ismail Badollahi SE., M. Si., Ak Selaku Dosen Pembimbing yang di sela-sela kesibukannya beliau senantiasa memberikan koreksi, saran-saran, dan bimbingan yang sangat berharga kepada penulis sampai dapat tersusunnya skripsi ini.

2. Dr. H. Irwan Akib, M,. Pd., Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar beserta jajarannya.

3. Mahmud Nuhung, MA., Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Ismail Badollahi, SE., M. Si., Ak., Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

5. Abd. Salam, SE., M. Si., Ak., Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

6. Segenap dosen pengajar pada Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Makassar atas didikan, ilmu, dan pengetahuan yang telah diberikan kepada penulis selama kuliah.

(10)

Ismail, Riswan, dan Sri Wahyuni), terimakasih atas semangat dan doanya.

9. Sahabat-sahabatku , Andi Angshi dan Opik atas dorongan semangat dan kebersamaan yang tidak terlupakan.

10. Special Thanks for “Syahrir” atas kasih sayang, dorongan, doa dan supportnya.

Akhir kata, penulis mengharapkan skripsi ini dapat memberi manfaat. Penulis pun berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan semoga Allah SWT memberi lindungan bagi kita semua. Amin.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Makassar, Mei 2014

Risnawati Jahamang

(11)

1. Tabel 1.1 Total Modal Kerja PT. Semen Tonasa ... 3

2. Tabel 1.2 Data Penjualan Semen se-Indonesia PT. Semen Tonasa ... 4

3. Tabel 1.3 Kondisi Keuangan PT. Semen Tonasa... 5

4. Tabel 5.1 Laba Bersih PT. Semen Tonasa ... 47

5. Tabel 5.2 Data Penjualan dan Modal Kerja PT. Semen Tonasa ... 49

6. Tabel 5.3 Data Aktiva Lancar dan Kewajiban Lancar PT. Semen Tonasa .... 52

7. Tabel 5.4 Data Laba Bersih dan Total Aktiva PT. Semen Tonasa ... 54

8. Tabel 5.5 Hasil Perhitungan Perputaran Modal Kerja PT. Semen Tonasa .... 56

9. Tabel 5.6 Hasil Perhitungan Current Ratio PT. Semen Tonasa dan ROA .... 58

10. Tabel 5.7 Statistik Deskriptif Variabel Independen ... 60

11. Tabel 5.8 Uji Multikolinearitas ... 62

12. Tabel 5.9 Uji Autokorelasi ... 63

13. Tabel 5.10 Hasil Uji F ... 68

14. Tabel 5.11 Hasil Uji t ... 69

15. Tabel 5.12 Uji Korelasi ... 71

16. Tabel 5.13 Koefisien Determinasi ... 73

17. Tabel 5.14 Hasil Analisis Regresi Berganda ... 74

(12)

2. Skema 2.2 Kerangka Pikir ... 33

3. Gambar 5.1 Kurva Pengaruh WCTO Terhadap ROA ... 58

4. Gambar 5.2 Kurva Pengaruh Current Ratio Terhadap ROA ... 60

5. Gambar 5.3 Uji Heteroskedastisitas ... 65

6. Gambar 5.4 Uji Normalitas Histogram ... 67

7. Gambar 5.5 Uji Normalitas Probability Plot ... 68

(13)

1 A. Latar Belakang

Dunia usaha memegang peranan penting dalam pembangunan, baik yang diusahakan oleh pemerintah melalui BUMN maupun yang dilaksanakan oleh pihak swasta. Sukses suatu perusahaan hanya mampu dicapai dengan manajemen yang baik, yaitu manajemen yang mampu mempertahankan kontinuitas perusahaan dengan memperoleh laba yang maksimal karena pada dasarnya tujuan perusahaan adalah memaksimumkan kemakmuran para pemiliknya dan harga pasar sahamnya.

Agar tujuan tersebut dapat tercapai diperlukan manajemen yang efisien dan mampu menciptakan rangkaian kerjasama yang teratur di antara masing- masing bagian yang ada dalam perusahaan tersebut. Modal kerja merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi bagian lainnya dalam suatu perusahaan.

Modal kerja dapat diperoleh baik dari dalam (laba ditahan dan modal sendiri), maupun dari luar (pinjaman). Modal kerjalah yang menjadi sumber utama dalam menjalankan suatu usaha, misalnya kekurangan bahan baku akan menghambat proses produksi. Jika hal ini terjadi, maka akan mengakibatkan keterlambatan penyerahan barang sehingga kemungkinan besar pelanggan akan beralih pada produk lain, yang artinya profit atau keuntungan perusahaan akan berkurang.

Mengingat modal kerja sangat penting dalam proses atau jalannya suatu usaha, maka diperlukanlah manajemen modal kerja yang baik. Perlu diingat

(14)

bahwa aktiva lancar dari suatu perusahaan manufaktur jumlahnya lebih dari setengah jumlah total aktiva, terlebih lagi perusahaan distribusi.

Jalannya kontinuitas perusahaan, maka perlu adanya modal kerja yang cukup sehingga perusahaan dapat memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendek atau hutang lancarnya dan dapat juga memenuhi pembayaran-pembayaran yang diperlukan untuk kelancaran jalannya perusahaan. Agar modal kerja dapat digunakan secara efektif dan efisien, maka perlu adanya penyesuaian antara modal kerja yang tersedia dengan kebutuhan operasi perusahaan.

Modal kerja sangat erat kaitannya dengan keuntungan atau tingkat profitabilitas perusahaan. Profitabilitas itu sendiri diukur berdasarkan laba bersih yang diterima oleh perusahaan. Laba bersih menunjukkan jumlah penjualan atau target yang dicapai perusahaan dalam satu tahun atau periode sehingga dapat dijadikan alat ukur terhadap tingkat profitabilitas perusahaan.

Salah satu perusahaan yang hingga saat ini masih beroperasi secara baik dan lancar adalah PT. Semen Tonasa. Pabrik Semen yang didirikan sejak tahun 1968 hingga saat ini masih mempertahankan jalannya usahanya. Pengelolaan modal kerja yang baik mungkin salah satu faktor keberhasilan perusahaan tersebut. Jika perusahaan terus berjalan secara kontinu dan mempertahankan keuntungannya, bisa jadi profitabilitasnya setiap tahun meningkat tanpa adanya penambahan modal kerja atau malah setiap tahunnya terjadi penambahan modal kerja.

Adapun spesifikasi produk yang dihasilkan oleh PT. Semen Tonasa yaitu :

(15)

1. Semen Portland tipe 1, merupakan jenis semen hidrolis yang dibuat dengan menggiling klinker, semen, dan gypsum. Semen jenis ini diproduksi oleh PT. Semen Tonasa sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI).

2. Semen Portland Pozzolan, merupakan semen hidrolis yang terdiri dari campuran homogen antara semen portland dan pozzolan.

3. Semen Portland Komposit, merupakan semen hasil penggilingan bersama antara semen portland dan gypsum dengan satu atau lebih bahan anorganik.

Untuk menghasilkan produk-produk di atas pastinya dibutuhkan modal kerja, berikut ini adalah data mengenai total modal kerja bersih yang dimiliki oleh PT. Semen Tonasa periode 2009 – 2013.

Tabel 1.1

Total Modal Kerja PT Semen Tonasa Tahun 2009 - 2013

TAHUN

TOTAL MODAL KERJA BERSIH (dalam ribuan rupiah)

2009 514.930.954

2010 624.659.221

2011 785.566.051

2012 629.812.863

2013 94.436.866

Sumber : Neraca PT. Semen Tonasa 2014

(16)

Produk semen yang dipasarkan oleh PT. Semen Tonasa telah mencakup seluruh wilayah Indonesia hingga mancanegara. Berikut data penjulan semen PT.

Semen Tonasa se-Indonesia tahun 2009 hingga 2013.

Tabel 1.2

Data Penjualan Semen se-Indonesia PT. Semen Tonasa Tahun 2009 – 2013

TAHUN

JUMLAH PENJUALAN SEMEN (dalam ton)

2009 2.684.599

2010 2.932.454,85

2011 3.179.982,68

2012 3.664.272,71

2013 3.468.112,93

Sumber : PT. Semen Tonasa 2014

Berdasarkan data penjualan di atas penjualan semen PT. Semen Tonasa pada umumnya mengalami peningkatan. Dengan penjualan yang mengalami peningkatan tentunya pendapatan yang diperoleh juga bertambah dan kebijakan perusahaan tiap tahunnya juga berbeda. Berikut gambaran awal mengenai kondisi keuangan PT. Semen Tonasa periode 2009 – 2013.

(17)

Tabel 1.3

Kondisi Keuangan PT. Semen Tonasa Tahun 2009-2013 (Dalam ribuan rupiah)

TAHUN

AKTIVA LANCAR

TOTAL AKTIVA

KEWAJIBAN LANCAR

LABA BERSIH 2009 802.159.247 1.503.411..326 287.228.293 189.379.965 2010 879.665.144 1.533.638.112 255.005.923 211.704.695 2011 1.196.788.836 1.858.066.211 411.222.785 294.441.494 2012 1.318.430.889 2.401.347.403 688.618.036 429.722.633 2013 1.017.517.644 3.510.477.336 923.080.778 543.587.123

Sumber : Laporan Laba Rugi PT. Semen Tonasa Persero 2014

Berdasarkan data di atas terlihat bahwa tiap tahunnya terjadi peningkatan laba bersih pada PT. Semen Tonasa yang tentunya dipengaruhi oleh penggunaan modal kerja dalam pengoperasian perusahaan. Perolehan aktiva perusahaan setiap tahunnya meningkat yang di ikuti dengan peningkatan jumlah kewajiban yang harus dibayarkan.

Mengingat bahwa penggunaan modal kerja pada perusahaan dan pengaruhnya tehadap protabilitas yang diperoleh perusahaan sangatlah diperlukan dan berdasarkan kondisi atau keadaan pada PT. Semen Tonasa di Pangkep, maka penulis tertarik mengangkat judul “Analisis Penggunaan Modal Kerja dan Pengaruhnya Terhadap Tingkat Profitabilitas Pada Semen Tonasa di Pangkep”.

(18)

B. Rumusan Masalah

Atas dasar latar belakang di atas, maka rumusan masalah pokok dalam penelitian ini adalah “Apakah modal kerja yang digunakan telah optimal dan dapat meningkatkan profitabilitas pada PT. Semen Tonasa?”

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui penggunaan modal kerja serta pengelolaannya pada PT.

Semen Tonasa.

2. Untuk menganalisis apakah penggunaan modal kerja tersebut telah mampu meningkatkan profitabilitas pada PT. Semen Tonasa atau tidak.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, diantaranya:

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan analisis penggunaan modal kerja dan pengaruhnya terhadap tingkat profitabilitas, dapat memberikan sumbangan teori bagi perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya bidang akuntansi dan diharapkan dapat memberikan masukkan/ informasi pada perusahaan PT. Semen Tonasa di Pangkep.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar dalam mengukur dan melaksanakan fungsi analisis penggunaan modal kerja dan pengaruhnya terhadap tingkat profitabilitas oleh pihak terikat.

(19)

3. Manfaat Kebijakan

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi PT. Semen Tonasa di Pangkep dalam menjalankan fungsi operasionalnya.

(20)

8 A. Manajemen Keuangan

1. Pengertian Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan memegang peranan yang sangat penting bagi perusahaan. Seiring dengan perkembangannya, tugas manajer keuangan tidak hanya mencatat, membuat laporan, mengendalikan posisi kas, membayar tagihan- tagihan, dan membayar dana. Akan tetapi, manajer keuangan juga harus menginvestasikan dana, mengatur kombinasi sumber dana yang optimal, serta pendistribusian keuntungan (pembagian dividen) dalam rangka meningkatkan nilai perusahaan. Penginvestasian dana merupakan tolak ukur besar kecilnya suatu perusahaan, baik dilihat dari aspek laba, resiko usaha, maupun likuiditasnya.

Pengaturan sumber kombinsi dana (hutang dan modal sendiri) berikut kebijakan dividen merupakan penentu besar kecilnya beban finansial atau resiko finansial.

Semua variabel tersebut akan mempengaruhi penilaian perusahaan secara keseluruhan.

Menurut Sutrisno, (2005) pengertian manajemen keuangan adalah “semua akivitas perusahaan yang berhubungan dengan usaha-usaha mendapatkan dana perusahaan dengan biaya murah serta usaha untuk menggunakan dan mengalokasikan dana tersebut secara efisien”

(21)

Menurut Martono, dkk., (2007) memberikan pengertian manajemen keuangan adalah “seluruh aktivitas perusahaan dalam rangka memperoleh dana, menggunakan dana, dan mengelola aset”.

Menurut Syamsuddin, (2007) manajemen kauangan merupakan penerapan prinsip-prinsip ekonomi dalam mengelola (to manage) keputusan-keputusan yang menyangkut masalah finansial perusahaan.

Dari beberapa pendapat ahli yang telah dikemukakan di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa manajemen keuangan adalah aktivitas perusahaan untuk memperoleh dana dan menggunakan dana tersebut secara efisien.

Selain menyangkut aktivitas perusahaan dalam memperoleh dana, manajemen keuangan juga merujuk kepada kemampuan dalam mengelola keuangan di dalam perusahaan, mengefisiensikan dana sehingga tercapai keseimbangan antara pengeluaran dan pendapatan perusahaan yang pada akhirnya akan berdampak baik kepada keuntungan perusahaan.

2. Fungsi Manajemen Keuangan

Fungsi dari manajemen keuangan antara lain :

1. Perencanaan keuangan yaitu membuat rencana pemasukan dan pengeluaran serta kegiatan lainnya untuk periode tertentu.

2. Penganggaran keuangan yaitu tindak lanjut dari perencanaan keuangan dengan membuat detail pengeluaran dan pemasukan.

3. Pengelolaan keuangan yaitu menggunakan dana perusahaan untuk memaksimalkan dana yang ada dengan berbagai cara.

(22)

4. Pencarian keuangan yaitu mencari dan mengeksploitasi sumber dana yang ada untuk operasional perusahaan.

5. Penyimpanan keuangan yaitu mengumpulkan dana perusahaan serta menyimpan dan mengamankan dana tersebut.

6. Pengendalian keuangan yaitu melakukan evaluasi serta perbaikan atas keuangan dan sistem keuangan pada perusahaan.

7. Pemeriksaan keuangan yaitu melakukan audit internal atas keuangan perusahaan yang ada agar tidak terjadi penyimpangan.

B. Pembelanjaan

1. Pengertian Pembelanjaan

Pembelanjaan perusahaan adalah salah satu fungsi yang penting untuk keberhasilan usaha operasional perusahaan.

Bambang Riyanto dalam bukunya yang berjudul “ Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan “ mengemukakan bahwa pembelanjaan adalah seluruh aktivitas perusahaan yang bersangkutan dengan usaha mendapatkan dana yang diperlukan dengan biaya yang minimal dan syarat-syarat yang paling menguntungkan beserta usaha untuk menggunakan dana tersebut seefisien mungkin.

Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat dikatakan bahwa didalam pembelanjaan perusahaan terdapat dua masalah, yaitu usaha mendapatkan dana yang dibutuhkan dan usaha menggunakan dana tersebut dalam perusahaan. Jadi

(23)

pembelanjaan disatu pihak dipandang sebagai masalah penarikan modal, dan dipihak lain dapat dipandang sebagai penggunaan modal.

2. Jenis-Jenis Pembelanjaan

Jenis-jenis pembelanjaan antara lain :

a. Pembelanjaan Pasif dan Pembelanjaan Aktif

Pembelanjaan pasif adalah pembelanjaan dilihat dari sisi badan usaha yang berkaitan dengan usaha mencari dana dan menarik dana yang dibutuhkan oleh perusahaan dengan syarat-syarat paling menguntungkan.

Pembelanjaan aktif adalah pembelanjaan dilihat dari sisi badan usaha yang berkaitan dengan dana yang telah diperoleh secara menguntungkan, baik yang berasal dari dalam perusahaan atau yang ditanam di luar perusahaan.

b. Pembelanjaan Kualitatif dan Pembelanjaan Kuantitatif

Pembelanjaan kualitatif adalah pembelanjaan yang berhubungan dengan penyusutan aktiva tetap dan passiva perusahaan. Pembelanjaan kuantitatif adalah pembelanjaan yang berhubungan dengan penentuan jumlah setiap rekening passiva dan aktiva sehingga dicapai keseimbangan yang paling layak.

c. Pembelanjaan Normal

Pembelanjaan normal adalah pembelanjaan yang selalu ditujukan untuk menjamin terwujudnya keseimbangan finansial perusahaan yang berhubungan dengan kebijaksanaan pengaturan dana sehingga selalu

(24)

tercapai keseimbangan antara modal yang tersedia dan modal yang dibutuhkan.

3. Sumber-Sumber Pembelanjaan

Ditinjau darimana sumber dana itu diperoleh, pembelanjaan perusahaan dibedakan menjadi dua yaitu :

a. Pembelanjaan dari Dalam Perusahaan

Pembelanjaan dari dalam perusahaan adalah suatu bentuk pembelanjaan yang diambil dari modal yang terbentuk di dalam perusahaan itu sendiri.

Pembentukan modal ini berasal dari kemampuan dan kekuatan perusahaan yang bersangkutan.

b. Pembelanjaan dari Luar Perusahaan

Pembelanjaan dari luar perusahaan adalah suatu bentuk dana yang digunakan untuk memenuhi modal perusahaan yang umumnya berbentuk pinjaman jangka panjang seperti pinjaman obligasi, maupun pinjaman jangka pendek seperti kredit rekening koran dan kredit wesel.

C. Modal Kerja

1. Pengertian Modal Kerja

Modal kerja merupakan sejumlah dana yang selalu tersedia dalam perusahaan yang digunakan untuk membelanjai kegiatan perusahaan. Kegiatan perusahaan ini dapat dimulai jika telah tersedia dana yang telah dikeluarkan dan dapat diterima kembali dalam jangka waktu satu tahun.

(25)

Bambang Riyanto dalam bukunya Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan memberikan pengertian modal kerja dalam tiga konsep yaitu :

1) Konsep Kuantitatif

Konsep ini melihat pada jumlah dana yang tersedia atau tertanam dalam aktiva lancar dimana periode perputarannya untuk kembali dalam bentuk semula relatif dilakukan dalam jangka waktu pendek. Jadi modal kerja menurut konsep ini menekankan pada keseluruhan aktiva lancar yang disebut modal kerja bruto (Gross Working Capital).

2) Konsep Kualitatif

Konsep ini hanya melihat pada kuantitas aktiva lancar saja, maka pada konsep ini akan mencakup pula unsur-unsur kewajiban yang segera harus dibayar. Dengan kata lain modal kerja menurut konsep ini adalah selisih antara aktiva lancar dan passiva lancar. Jadi berdasarkan konsep ini modal kerja bisa surplus atau defisit. Modal kerja surplus apabila jumlah current asset lebih besar dari current liabilities dan defisit bila terjadi sebaliknya.

Modal kerja menurut konsep ini sering disebut modal kerja netto (Net Working Capital).

3) Konsep Fungsional

Konsep ini didasarkan pada fungsi dana yang ada dalam aktiva lancar untuk menghasilkan current income. Sesuai dengan pendirian perusahaan, sebagian dana yang tertanam seluruhnya menghasilkan pendapatan dalam periode accounting. Sedangkan ada pula dana yang digunakan tidak

(26)

seluruhnya menghasilkan pendapatan. Termasuk modal kerja yang menghasilkan pendapatan.

Jadi jelaslah bahwa setiap perusahaan selalu membutuhkan modal kerja untuk membiayai kegiatan operasionalnya dan menentukan berhasil tidaknya suatu perusahaan.

Modal kerja dalam suatu usaha tidaklah harus dalam jumlah yang besar, jumlah modal kerja disesuaikan dengan ukuran dan kebutuhan untuk dapat menjalankan usaha tersebut. Bagi usaha rumahan atau berskala kecil modal kerja yang digunakan pastinya tidak sebesar perusahaan BUMN karena kebutuhan pengolaannya juga berbeda. Hal yang terpenting dalam modal kerja adalah pengelolaan dan seberapa cepat modal berputar.

Semakin cepat modal berputar, maka kontinuitas suatu usaha lebih terjamin.

2. Jenis Modal Kerja

Modal kerja terbagi menjadi dua yaitu :

1. Modal kerja permanen yaitu modal kerja yang harus tetap ada dalam perusahaan untuk menjalankan fungsinya atau modal kerja yang akan terus diperlukan untuk kelancaran operasional perusahaan.

Modal kerja permanen dibedakan dalam :

(27)

a. Modal kerja primer ( Primary Working Capital ), yaitu modal kerja minimum yang harus ada pada perusahaan untuk menjamin kontinuitas usahanya.

b. Modal kerja normal ( Normal Working Capital ), yaitu jumlah modal kerja yang diperlukan untuk menyelenggarakan luas produksi yang normal.

2. Modal kerja variabel yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan keuangan.

Jenis modal kerja variabel dapat dibedakan atas :

a. Modal kerja musiman ( Seasoned Working Capital ), yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan keadaan musim.

b. Modal kerja siklis (Cylical Working Capital ), yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah karena fluktuasi konjungtur.

c. Modal kerja darurat (Emergency Working Capital ), yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah karena adanya keadaan darurat yang tidak diketahui sebelumnya, misalnya situasi ekonomi yang berubah sacara mendadak.

D. Pentingnya Modal Kerja dan Fungsi Modal Kerja 1. Pentingnya Modal Kerja

Pengelolaan modal kerja menjadi penting karena beberapa aspek :

(28)

1. Beberapa penelitian telah memberikan indikasi bahwa sebagian besar waktu manajer keuangan dihabiskan dalam kegiatan internal perusahaan dari hari ke hari, dan ini merupakan bagian dari manajemen modal kerja.

2. Kenyataannya jumlah aktiva lancar sering lebih separuh total aktiva perusahaan dan cenderung labil.

3. Hubungan antara tingkat pertumbuhan penjualan dan kebutuhan akan permodalan aktiva lancar adalah dekat dan langsung.

4. Bagi perusahaan kecil terjadi keterbatasan dalam memasuki pasar modal jangka panjang, sehingga harus mengendalikan utang dagang dan utang bank jangka pendek sebagai permodalannya, meningkatkan utang lancar akan mengurangi modal bersihnya.

2. Fungsi Modal Kerja

Modal kerja memiliki fungsi yaitu :

1. Modal kerja menampung kemungkinan terburuk yang ditimbulkan karena adanya nilai aktiva lancar seperti penurunan nilai piutang yang diragukan dan tak dapat ditagih atau penurunan nilai persediaan.

2. Modal kerja yang cukup memungkinkan perusahaan untuk membayar semua hutang lancarnya tepat pada waktunya.

3. Memungkinkan perusahaan untuk memberikan syarat kredit kepada pembeli.

(29)

4. Memungkinkan pimpinan perusahaan untuk membuat perusahaan lebih efisien dengan jalan menghindarkan keterlambatan dalam memperoleh bahan, jasa, dan alat-alat yang disebabkan kesulitan kredit.

5. Modal kerja yang mencukupi memungkinkan pula perusahaan untuk menghadapi masa depresi dan resesi dengan baik.

Jadi fungsi utama modal kerja sebenarnya adalah menopang kegiatan produksi dan penjualan serta menutup dana atau pengeluaran tetap yang tidak berhubungan langsung dengan produksi dan penjualan.

E. Penggunaan dan Faktor yang Menentukan Jumlah Modal Kerja 1. Penggunaan Modal Kerja

Penggunaan modal kerja akan menyebabkan perubahan bentuk maupun penurunan jumlah aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan, tetapi penggunaan aktiva lancar tidak selalu diikuti dengan berubahnya atau turunnya jumlah modal kerja yang dimiliki perusahaan.

Penggunaan-penggunaan aktiva lancar yang mengakibatkan turunnya modal kerja adalah sebagai berikut :

a. Pembayaran biaya perusahaan. Hal ini dapat ditentukan dengan menganalisa laporan perhitungan rugi laba perusahaan.

b. Kerugian-kerugian yang diderita oleh perusahaan karena adanya penjualan surat berharga atau efek maupun kerugian insidentil lainnya.

c. Adanya pembentukan dana atau pemisahan aktiva lancar untuk tujuan- tujuan tertentu dalam jangka panjang.

(30)

d. Adanya penambahan atau pembelian aktiva tetap, investasi jangka panjang, atau aktiva tidak lancar lainnya yang mengakibatkan berkurangnya aktiva lancar sehingga mengurangi modal kerja.

e. Pembayaran hutang-hutang jangka panjang.

f. Pengambilan uang atau barang dagangan oleh pemilik perusahaan untuk kepentingan pribadinya.

2. Faktor yang Menentukan Jumlah Modal kerja

Kebutuhan modal kerja akan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu :

1. Besar kecilnya kegiatan usaha atau perusahaan (produksi dan penjualan), dimana semakin besar perusahaan, semakin besar modal kerja yang diperlukan.

2. Kebijakan tentang penjualan ( kredit atau tunai ). Persedian ( dengan EOQ

= Economic Orde Quantity dan safety stock ), saldo kas minimal, dan pembelian bahan (tunai atau kredit).

3. Faktor ekonomi, tingkat bunga yang berlaku, peredaran uang, ketersediaan bahan produksi, dan kebijakan perusahaan lainnya.

Pada intinya penggunaan modal kerja secara garis besar ditentukan oleh faktor dari dalam maupun luar perusahaan. Dimana faktor internal menyangkut hal yang berkaitan dengan proses produksi sementara faktor eksternal dipengaruhi oleh keadaan perekonomian dan pasar.

(31)

F. Cash Flow (Aliran kas)

Secara umum cash flow atau aliran kas dapat diartikan sebagai perhitungan yang disusun secara sistematis mengenai penerimaan aliran uang yang masuk (cash inflow), jumlah yang dikeluarkan (cash out-flow), dan dalam perhitungan aliran kas tersebut dapat dilihat dana yang dimiliki perusahaan pada waktu tertentu. Cash flow juga memberikan pedoman dan dasar bagi para pimpinan perusahaan untuk mengambil keputusan sehubungan dengan masalah keuangan perusahaan.

Menurut Harahap, (1998) aliran kas merupakan “suatu informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas suatu perusahaan pada suatu periode tertentu, dengan mengklasifikasikan transaksi pada kegiatan operasi, pembiayaan, dan investasi“.

Teknik analisis arus kas dapat dilihat dari dua keadaan yaitu : 1. Menganalisis dari laporan yang sudah dibuat perusahaan.

2. Melakukan analisis berdasarkan informasi hanya dari laporan neraca dan laba rugi.

Adapun manfaat dari penyusunan cash flow antara lain :

1. Memberikan seluruh rencana penerimaan kas yang berhubungan dengan rencana keuangan perusahaan dan transaksi yang menyebabkan perubahan kas.

(32)

2. Sebagai dasar dalam menaksir kebutuhan dana untuk masa yang akan datang dan memperkirakan jangka waktu pengembalian kredit.

3. Membantu manajer untuk mengambil keputusan kebijakan finansial.

4. Bagi kreditur dapat melihat kemampuan perusahaan untuk membayar kredit yang diberikan kepadanya.

Berikut adalah skema arus kas perusahaan industri :

(33)

Skema 2.1

Skema Arus Kas Perusahaan Industri

Barang dalam Proses

Persediaan Barang Biaya Tenaga Penyusutan

Jadi Kerja

Biaya Adm.dan Biaya Gaji dan Aktiva Bahan Penjualan Lain-lain Tetap Mentah

Pembayaran Pembelian Penjualan Gaji & Biaya Aktiva Tetap Aktiva Tetap

Piutang Hutang

Dagang Dagang

Penjualan Pengumpulan

Tunai KAS Pembayaran Pembelian

Investasi Pinjaman & Pembayaran Pinjaman Modal

Sendiri Dividen Hutang

Sumber : Suad Husnan, (2006) F. I

(34)

G. Profitabilitas

Untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba, alat yang sering digunakan adalah profitabilitas. Menurut Bambang Riyanto (992 : 27) profitabilitas yaitu :

“ Profitabilitas suatu perusahaan menunjukkan perbandingan laba dengan aktivitas atau modal yang menghasilkan aktivitas tersebut, dengan kata lain profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu “

Pengertian profitabilitas sebagai indikator terhadap hasil pelaksanaan operasi perusahaan menitikberatkan pada aspek ekonominya. Efektivitas ekonomi suatu perusahaan bergantung kepada kemampuan perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Penggunaan profitabilitas sebagai indikator penilaian hasil operasi perusahaan dapat dipakai sebagai berikut :

1. Suatu indikasi tentang efektivitas manajemen.

2. Suatau alat untuk membuat proyeksi laba perusahaan.

3. Suatu alat pengendalian manajemen.

Profitabilitas itu sendiri memiliki berbagai macam rasio-rasio dalam pengukurannya masing-masing yang akan dibahas lebih jelas pada bagian rasio- rasio keuangan.

Pada intinya profitabilitas suatu perusahaan merupakan gambaran yang mengukur seberapa mampu perusahaan menghasilkan laba dari proses operasional

(35)

yang telah dilaksanakan untuk menjamin kelangsungan perusahaan di masa yang akan datang.

H. Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan hasil dari proses akuntansi yang disebut dengan siklus akuntansi. Laporan keuangan menunjukkan posisi sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan selama satu periode. Selain itu, laporan keuangan juga menunjukkan kinerja keuangan perusahaan yang ditunjukkan dengan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan pendapatan dengan sumber daya yang dimiliki perusahaan.

1. Bentuk Laporan Keungan

Laporan keuangan yang disusun guna memberikan informasi kepada berbagai pihak terdiri atas :

1. Neraca

Neraca adalah laporan posisi keuangan perusahaan pada tanggal tertentu seperti yang tertera di dalam neraca. Neraca menunjukkan posisi kekayaan perusahaan pada waktu tertentu. Kekayaan disajikan pada sisi aktiva, sedangkan kewajiban dan modal sendiri pada sisi passiva.

2. Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi merupakan akumulasi aktivitas yang berkaitan dengan pendapatan dan biaya selama periode waktu tertentu, misalnya bulanan atau

(36)

tahunan. Komponen laporan laba rugi adalah pendapatan / penjualan, harga pokok penjualan, biaya pemasaran, biaya admininstrasi dan umum, pendapatan luar usaha dan biaya luar usaha.

3. Laporan Arus Kas

Laporan arus kas menggambarkan perputaran uang (kas dan bank) selama periode tertentu, misalnya bulanan atau tahunan. Komponen dari laporan arus kas adalah kas dari / untuk kegiatan operasional, kas dari / untuk kegiatan investasi, dan dari / untuk kegiatan pendanaan.

2. Tujuan Laporan Keuangan

Pembuatan masing-masing laporan keuangan memiliki tujuan tersendiri, tujuan laporan keuangan adalah :

a. Screening yaitu analisis yang dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui situasi dan kondisi perusahaan dari laporan keuangan tanpa harus mendatangi lokasi secara langsung.

b. Understanding yaitu memahami perusahaan, kondisi keuangan, dan hasil usahanya.

c. Forecasting yaitu analisis yang digunakan untuk meramalkan kondisi keuangan perusahaan di masa yang akan datang.

(37)

d. Diagnosis yaitu analisis yang dilakukan untuk melihat kemungkinan adanya masalah-masalah yang terjadi baik dalam manajemen, operasi, keuangan, atau masalah lain dalam perusahaan.

e. Evaluation yaitu analisis yang dilakukan untuk menilai prestasi manajemen dalam mengelolah perusahaan.

3. Analisis Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan salah satu sumber yang paling tinggi bagi para pemakai laporan keuangan dalam pengambilan keputusan ekonomi. Laporan keuangan akan lebih bermanfaat untuk keputusan ekonomi apabila dengan informasi tersebut dapat diprediksi kejadian di masa yang akan datang. Hasil analisis laporan keuangan akan mampu membantu menginterpretasikan berbagai hubungan kunci dan kecenderungan yang dapat memberikan dasar pertimbangan mengenai potensi keberhasilan perusahaan di masa yang akan datang.

Analisis laporan keuangan adalah suatu metode dan teknik yang digunakan bagi manajemen keuangan perusahaan untuk mendeteksi atau mendiagnosis keadaan perusahaan melalui analisis laporan tersebut.

Adapun dua metode yang biasa digunakan dalam menganalisis laporan keuangan, yaitu :

a. Analisis Vertikal (Statis)

(38)

Analisis vertikal merupakan analisis yang dilakukan hanya satu periode laporan keuangan saja. Informasi yang diperoleh hanya untuk satu periode saja dan tidak diketahui perkembangan dari periode ke periode berikutnya.

b. Analisis Horizontal

Analisis horizontal merupakan analisis yang dilakukan dengan membandingkan laporan keuangan untuk beberapa periode. Dari hasil analisis ini akan terlihat perkembangan perusahaan dari periode yang satu ke periode yang lainnya.

Kemudian disamping metode yang digunakan untuk menganalisis laporan keuangan, terdapat beberapa jenis teknik analisis laporan keuangan yaitu :

a. Analisis perbandingan antara laporan keuangan

b. Analisis tren

c. Analisis persentase per komponen d. Analisis sumber dan penggunaan dana

e. Analisis sumber dan penggunaan kas f. Analisis rasio

g. Analisis laba kotor

h. Analisis titik pulang pokok atau titik impas (break event point)

3. UII

(39)

4. Rasio-Rasio Keuangan

Dalam mengadakan interpretasi dan analisis laporan keuangan suatu perusahaan, seorang analis memerlukan adanya ukuran tertentu yang sering digunakan adalah rasio.

Menurut Munawir, (2004) :

“Rasio keuangan adalah angka-angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan (berarti).”

Rasio-rasio keuangan yang digunakan untuk menganalisis kinerja keuangan terdiri dari :

1. Rasio Likuiditas

Rasio Likuiditas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat keamanan kreditur dalam jangka pendek, serta mengukur apakah operasi perusahaan tidak terganggu bila kewajiban jangka pendek ini segera ditagih.

Likuiditas tidak hanya berkenaan dengan keadaan keseluruhan keuangan perusahaan, tetapi juga dengan kemampuannya untuk mengubah aktiva lancar.

Rasio-rasio yang mungkin dipergunakan dalam pengukuran likuiditas adalah :

a. Current Ratio yaitu rasio yang mengukur seberapa jauh aktiva lancar perusahaan bisa dipakai untuk memenuhi kewajiban lancarnya. Rasio ini dinyatakan dengan rumus :

(40)

Current Ratio = 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 𝐾𝑒𝑤𝑎𝑗𝑖𝑏𝑎𝑛 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟

b. Quick ratio atau Acid Test Ratio yang dinyatakan dengan rumus : Quick Ratio = (𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟−𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛)

𝐾𝑒𝑤𝑎𝑗𝑖𝑏𝑎𝑛 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟

c. Rasio Modal Kerja Netto dengan Total Aktiva. Perbedaan antara aktiva lancar dengan kewajiban lancar menunjukkan kewajiban yang harus dipenuhi dalam waktu dekat dan disebut dengan modal kerja netto. Modal kerja netto menunjukkan potensi cadangan kas dari perusahaan. Rasio ini dinyatakan dengan rumus:

NWC – TA = 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑁𝑒𝑡𝑡𝑜 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙

2. Rasio Leverage atau Solvabilitas

Rasio leverage atau solvabilitas merupakan rasio yang mengukur seberapa jauh perusahaan menggunakan hutang dan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jika mengalami likuidasi. Ada empat rasio solvabilitas yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan yaitu rasio hutang, Debt to Equity Ratio, Time Interest Earned Ratio, dan Debt Service Coverage Ratio.

a. Rasio hutang mungkin dihitung berdasarkan atas hutang jangka panjang, mungkin juga seluruh hutang. Rasio ini dinyatakan dengan rumus :

Rasio Hutang = 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐽𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔+𝑆𝑒𝑤𝑎

𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐽𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔+𝑆𝑒𝑤𝑎 𝐺𝑢𝑛𝑎+𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑆𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖

b. Debt to Equity Ratio yang menunjukkan perbandingan antara hutang dengan modal sendiri. Rasio ini dinyatakan dengan rumus :

(41)

Debt to Equity Ratio = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐾𝑒𝑤𝑎𝑗𝑖𝑏𝑎𝑛 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑆𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖

c.

Time Interest Earned Ratio yang mengukur seberapa banyak laba operasi mampu membayar bunga hutang. Rasio ini dinyatakan dengan rumus :

Time Interest Earned Ratio = 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖 (+𝑃𝑒𝑛𝑦𝑢𝑠𝑢𝑡𝑎𝑛) 𝐵𝑢𝑛𝑔𝑎

d. Debt Service Coverage Ratio mengukur kewajiban perusahaan dalam bentuk pembayaran angsuran pokok pinjaman. DSC dinyatakan dengan rumus :

DSC = ( 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖+𝑃𝑒𝑛𝑦𝑢𝑠𝑢𝑡𝑎𝑛 )

𝐵𝑢𝑛𝑔𝑎+𝑆𝑒𝑤𝑎 𝐺𝑢𝑛𝑎+ 𝐴𝑛𝑔𝑠𝑢𝑟𝑎𝑛 𝑃𝑜𝑘𝑜𝑘 𝑃𝑖𝑛𝑗𝑎𝑚𝑎𝑛 ( 1−𝑡 )

3. Rasio Profitabilitas atau Efisiensi

Rasio profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan aktiva perusahaan memperoleh laba dari operasi perusahaan. Rasio profitabilitas dapat diukur dengan beberapa indikator yaitu Gross Profit Margin, Retun On Asset, Return On Equity, Return On Investment, Profit Margin, perputaran aktiva, perputaran piutang, dan perputaran persediaan.

a. Gross Profit Margin. Rasio yang membandingkan antara laba kotor (gross profit) dengan penjualan bersih. Rasio ini dinyatakan dengan rumus:

GPM = 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑘𝑜𝑡𝑜𝑟

𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛

(42)

b. Retun On Asset (ROA). Rasio ini menunjukkan seberapa banyak laba bersih yang bisa diperoleh dari seluruh kekayaan yang dimiliki perusahaan. ROA dinyatakan dengan rumus :

ROA = 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎

c. Return On Equity (ROE) mengukur seberapa banyak keuntungan yang menjadi hak pemilik modal sendiri. ROE dinyatakan dengan rumus :

ROE = 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑆𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘 ( 𝑅𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 ) 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑆𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖

d. Return On Investment (ROI) menunjukkan seberapa banyak laba bersih yang biasa dipoles dari seluruh kekayaan yang dimiliki perusahaan. ROI dinyatakan dengan rumus :

ROI = 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑆𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘 𝐾𝑒𝑘𝑎𝑦𝑎𝑎𝑛

e. Operating Margin yang mengukur seberapa banyak keuntungan operasional bisa diperoleh dari setiap rupiah penjualan. Profit margin dinyatakan dengan rumus :

Operating Margin = 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛

f. Net Profit Margin yaitu rasio yang membandingkan laba bersih perusahaan dengan penjualan bersih. Rasio ini dinyatakan dengan rumus :

NPM = 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ

(43)

g. Perputaran Aktiva yang mengukur seberapa banyak penjualan bisa diciptakan dari setiap rupiah aktiva yang dimiliki. Rasio ini dinyatakan dengan rumus:

Perputaran Aktiva = 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛

( 𝑅𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 ) 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎

h. Perputaran Piutang yang mengukur seberapa cepat piutang dilunasi dalam satu tahun. Rasio ini dinyatakan dalam rumus :

Perputaran Piutang = 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐾𝑟𝑒𝑑𝑖𝑡 (𝑅𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎) 𝑃𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔

i. Perputaran Persediaan yang mengukur berapa lama rata-rata barang berada di gudang. Rasio ini dinyatakan dengan rumus :

Perputaran Persediaan = 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑃𝑜𝑘𝑜𝑘 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 (𝑅𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎) 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛

4. Rasio Aktivitas

Rasio aktivitas digunakan untuk mengukur efisiensi dan efektivitas operasi perusahaan dalam menggunakan sumber dananya. Rasio aktivitas diantaranya :

a. Total Asset Turn Over Ratio yaitu rasio yang membandingkan antara jumlah penjualan netto dengan jumlah aktiva atau berapa kali dana yang diinvestasikan dalam aktiva berputar dalam satu periode . Rasio ini dinyatakan dengan rumus :

TATO = 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠

(44)

b. Working Capital Turn Over yaitu rasio yang membandingkan antara penjualan dengan modal kerja. Rasio ini dinyatakan dengan rumus :

WCTO = 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛

𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎

I. Hubungan antara Modal Kerja (WCTO), Current Ratio, dan Profitabilitas

Modal kerja merupakan dana yang digunakan untuk kelangsungan operasional perusahaan. Pada penelitian kali ini modal kerja digambarkan dengan menggunakan rasio Work Capital Turn Over yang mengukur perputaran modal kerja, dimana hasil penjualan dibagi dengan modal kerja. Modal kerja yang digunakan adalah modal kerja bersih yaitu selisih antara aktiva lancar dan passiva lancar. Secara teoritis, jika perputaran modal kerja meningkat maka profitabilitas yang diukur dengan Return On Asset juga akan meningkat. Hal ini terjadi karena apabila modal cepat berputar, maka penjualan akan meningkat, pemasukan perusahaan semakin banyak, keuntungan atau laba bersih yang dibandingkan dengan total aktiva mengalami kenaikan.

Current Ratio sendiri menggambarkan kemampuan kemampuan perusahaan membayar kewajiban lancar dengan menggunakan aktiva lancarnya.

Secara teoritis, jika Current Ratio meningkat, maka profitabilitas akan menurun (berbanding terbalik), karena sebagian dana yang dimiliki perusahaan digunakan hanya untuk melunasi hutang untuk mempertahankan likuiditas, sehingga dana untuk berinvestasi yang seharusnya bisa mendatangkan profit menjadi berkurang.

(45)

CURRENT RATIO WORK CAPITAL

TURN OVER

RETURN ON ASSET RETURN ON

ASSET J. Kerangka Pikir

K. Skema 2.2 Kerangka Pikir PT. SEMEN TONASA

MODAL KERJA

HASIL ANALISIS

(46)

K. Hipotesis

Dari pokok permasalahan yang telah diuraikan dan kerangka pemikiran teoritis, maka hipotesis yang dapat dikemukakan pada penelitian ini yaitu “diduga bahwa penggunaan modal kerja pada PT. Semen Tonasa telah optimal untuk memenuhi kebutuhan operasional perusahaan dan mampu meningkatkan profitabilitas perusahaan, tetapi belum meningkat secara maksimal.”

(47)

35 A. Tempat dan Waktu Penelitan

Penelitian ini dilakukan pada PT. Semen Tonasa, Desa Biring Ere, Kecamatan Bungoro, Kabupaten Pangkep. Penelitian dilaksanakan selama kurun waktu kurang lebih satu bulan yaitu pada bulan April 2014.

B. Populasi

Populasi adalah keseluruhan (totality) objek psikologi yang dibatasi oleh kriteria tertentu dan dapat dikategorikan ke dalam objek, yang bisa berupa manusia, file-file atau dokumen-dokumen yang dapat dipandang sebagai objek penelitian.

Populasi dalam penelitian ini adalah laporan modal kerja dan laporan keuangan PT. Semen Tonasa di Pangkep berdasarkan laporan terbaru, sesuai dengan kondisi keuangan saat ini.

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah time series yaitu pengambilan data pada beberapa waktu tertentu. Pengumpulan data ini dilakukan dengan cara :

1. Studi Lapangan ( Field Researh )

Pengumpulan data dengan cara melakukan observasi langsung ke perusahaan yang menjadi objek penelitian untuk memperoleh data serta informasi, adapun cara-cara yang dilakukan yaitu :

(48)

a. Wawancara ( interview ). Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu.

b. Observasi (pengamatan). Observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan.

Jadi observasi dalam penelitian ini yaitu melakukan pencatatan data dari sumber-sumber tertulis yang tersedia dan yang diberikan oleh perusahaan dengan melakukan observasi langsung.

c. Dokumentasi. Dokumentasi yaitu mengadakan pencatatan dan pengumpulan data yang diidentifikasi dari dokumentasi yang ada kaitannya dengan masalah yang akan dibahas dalam laporan penelitian ini.

2. Studi Kepustakaan ( library Research )

Dengan maksud untuk menggali teori-teori yang berhubungan dengan penulisan laporan penelitian sebagai data sekunder dengan cara membaca dan mempelajari buku-buku atau laporan yang dapat membantu kelancaran dalam menyusun laporan penelitian.

D. Jenis Data dan Sumber Data

1. Jenis data dalam penelitian ini adalah :

a) Data Kualitatif adalah data yang diperoleh tidak dalam bentuk angka- angka tetapi berupa gambaran umum perusahaan, sejarah singkat perusahaan, maupun informasi-informasi lisan yang menyangkut kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh pihak perusahaan.Data

b) Kuantitatif adalah yaitu data yang dapat dihitung atau data yang berupa angka-angka. Data ini dapat diperoleh dari laporan keuangan seperti

(49)

neraca, laporan laba rugi, ataupun dari laporan arus kas pada PT. Semen Tonasa.

2. Sumber data yang dikumpulkan atau diperoleh adalah berupa data primer dan data sekunder.

a) Data primer, diperoleh dari tanya jawab secara langsung pada perusahaan selaku objek penelitian.

b) Data sekunder, diperoleh dari data yang diperoleh di luar perusahaan yaitu melalui buku-buku atau literatur yang berkaitan erat dengan masalah yang akan dibahas.

E. Metode Analisis Data

Penelitian ini bertujuan melihat pengaruh hubungan antara variabel- variabel independen terhadap variabel dependen dengan menggunakan analisis regresi linear berganda. Statistik untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan metode regresi linier berganda dengan rumus:

F. 𝑌 = 𝑎 + 𝑏1𝑥1+ 𝑏2𝑥2+ 𝑒 Dalam hal ini,

Y = Return On Asset (ROA) a = konstanta persamaan regresi b1,b2 = koefisien regresi

x1 = Working Capital Turn Over (WCTO) x2 = Current Ratio

e = standar error

(50)

38 A. Sejarah Singkat PT. Semen Tonasa

PT. Semen Tonasa (Persero) adalah pabrik semen terbesar di kawasan timur Indonesia. Berdasarkan keputusan MPRS No. II/MPRS/1960 tanggal 5 Desember 1960, ditetapkan untuk mendirikan pabrik semen di Sulawesi Selatan yang berlokasi di Desa Tonasa, Kecamatan Balocci, Kabupaten Pangkep, sekitar 54 kilometer sebelah utara Makassar.

Pabrik Semen Tonasa Unit I merupakan proyek dibawah Departemen Perindustrian dan merupakan hasil kerja sama antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Cekoslowakia yang dimulai sejak tahun 1960 dan diresmikan pada 2 November 1968. Pabrik ini menggunakan proses basah dengan kapasitas terpasang 110.000 ton semen/tahun. Pada 1984, pabrik Semen Tonasa Unit I dihentikan pengoperasiannya karena dianggap tidak ekonomis lagi.

Berdasarkan peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.54 tahun 1971 tanggal 8 September 1971, pabrik Semen Tonasa ditetapkan sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berbentuk Perusahaan Umum (Perum). Selanjutnya, dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.1 tahun 1975 tahun 9 Januari 1975 bentuk Perum diubah menjadi Perusahaan Perseroan (Persero).

Dalam rangka memenuhi kebutuhan semen yang semakin meningkat, berdasarkan persetujuan Bappenas No. 032/XC-LC/B.V/76 dan No. 2854/D.1/IX/

76 tanggal 2 September 1976 dibangun pabrik Semen Tonasa Unit II. Pabrik yang

(51)

merupakan hasil kerjasama Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Kanada ini beroperasi pada tahun 1980 dengan kapasitas 510.000 ton semen/tahun dan dioptimalisasi menjadi 590.000 ton semen/tahun pada 1991. Pabrik Semen Tonasa Unit II terletak di Desa Biringere, Kecamatan Bungoro, Kabupaten Pangkep, yang berjarak sekitar 23 kilometer dari Pabrik Semen Tonasa Unit I.

Pada tahun 1982, berdasarkan persetujuan Bappenas No. 032/XC-LC/B.V/

1981 dan No. 2177/WK/10/1981 tanggal 30 Oktober 1981 dilakukan perluasan dengan membangun pabrik Semen Tonasa Unit III yang berada di lokasi yang sama dengan pabrik Semen Tonasa Unit II. Pabrik yang berkapasitas 590.000 ton semen/tahun ini merupakan kerjasama antara Pemerintah Indonesia dengan Jerman Barat. Pabrik selesai dibangun pada akhir tahun 1984 dan diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 3 April 1985.

Berdasarkan Surat Menteri Muda Perindustrian No. 182/MPP-IX/1990 tanggal 2 Oktober 1990 dan Surat Menteri Keuangan RI No. S1549/MK.013/1990 tanggal 29 November 1990, dilakukan perluasan dengan membangun pabrik Semen Tonasa Unit IV yang berkapasitas 2.300.000 ton semen/tahun. Pabrik berlokasi dekat dengan Tonasa Unit II dan Unit III.

Visi dan Misi Perusahaan

1. Visi

Sesuai dengan kesepakatan perusahaan mengenai visi, PT. Semen Tonasa bertekad menjadi perusahaan persemenan terkemuka di Asia dengan

(52)

tingkat efisiensi tinggi. Produsen semen yang lebih profitable, berorientasi masa depan, serta lebih kompetitif di pasar domestik dan internasional.

Dengan tata nilai mendasar yang mendorong berkembangnya perusahaan, mengutamakan kualitas, efisiensi, ramah lingkungan, dan profesionalisme, PT. Semen Tonasa bertekad mewujudkan misi perseroan dalam meningkatkan nilai perseroan kepada stakeholder, konsumen, dan karyawan.

2. Misi

PT. Semen Tonasa (Persero) mempunyai misi, yaitu :

1. Meningkatkan nilai perusahaan sesuai keinginan stakeholders.

2. Memproduksi semen untuk memenuhi kebutuhan konsumen dengan kualitas dan harga bersaing serta penyerahan tepat waktu.

3. Menggunakan teknologi yang lebih efisien, aman, dan ramah lingkungan.

4. Membangun lingkungan kerja yang mampu membangkitkan motivasi karyawan untuk bekerja secara profesional.

B. Struktur Organisasi

Sejalan dengan laju perkembangan perusahaan serta bekal pengalaman dalam beberapa tahun terakhir ini, PT. Semen Tonasa dalam mengemban misinya selaku BUMN memelihara suatu rangkaian kerja yang harmonis dan teratur.

Keharmonisan ini hanya dapat terwujud dengan adanya suatu unit organisasi yang tersusun rapi sesuai dengan fungsi dan tanggung jawabnya masing-masing.

(53)

Dalam memenuhi hal ini, manajemen PT. Semen Tonasa menyusun unit organisasi sebagai berikut :

1. Dewan Direksi

Dewan Direksi merupakan tingkat manajemen tertinggi dalam unit organisasi PT. Semen Tonasa. Dalam mempertanggungjawabkan kegiatan perusahaan, Dewan Direksi bertanggungjawab kepada Dewan Komisaris sebagai wakil pemegang saham.

Dewan Direksi terdiri atas seorang Direktur Utama dan 3 (tiga) orang direktur yang menjadi pengarah/pembina dan penanggung jawab pada bidangnya masing-masing. Penanggung jawab terakhir terletak pada Direktur Utama.

Selain bertanggung jawab atas kelancaran jalannya perusahaan, Direktur Utama juga mempunyai tugas dan tanggung jawab harian terhadap bidang- bidang tertentu. Adapun bidang-bidang yang mendapat pengawasan secara langsung dari Direktur Utama adalah bidang umum dan bidang SDM.

Selanjutnya ketiga dewan direktur yang membantu tugas Direktur Utama setiap harinya adalah :

a. Direktur Keuangan dan Komersial

Direktur ini menyelenggarakan kegiatan administratif perusahaan dan bertanggung jawab penuh atas semua aktivitas perusahaan. Tugas Direktur Keuangan dan Komersial meliputi :

(54)

- Pembuatan anggaran pendapatan dan belanja perusahaan serta mengadakan pengawasan atas pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja perusahaan tersebut.

- Menyusun pendistribusian hasil produksi semen dengan jalan menyusun strategi pemasaran di seluruh daerah pemasaran termasuk pengangkutannya.

- Merencanakan kegiatan pengadaan suku cadang, bahan baku, bahan pembantu, dan mesin-mesin lainnya sebagai kelengkapan dalam kegiatan produksi.

b. Direktur Produksi

Dalam menjaga stabilitas produksi, tugas Direktur Produksi adalah sebagai berikut :

- Terselenggaranya kelancaran operasi Pabrik Unit II, Unit III, dan Unit IV yang meliputi pencapaian target produksi, pencapaian mutu produk, dan terlaksananya pemeliharaan masing-masing.

- Terselenggaranya pemeliharaan fasilitas yang meliputi perumahan karyawan, gedung pabrik, dan gedung lainnya, pelabuhan khusus Biringkassi serta lingkungan hidup.

c. Direktur Penelitian dan Pengembangan (Litbang)

d. Dalam mengembangkan perusahaan, tugas Direktur Litbang adalah melaksanakan kegiatan untuk merealisasi tujuan perusahaan dengan baik. Tugas-tugas tersebut meliputi :

(55)

- Terselenggaranya semua aktivitas perencanaan dan pelaksanaan proyek-proyek perluasan termasuk didalamnya pengurusan sumber dana untuk pembiayaan proyek-proyek tersebut.

- Penelitian terhadap efisiensi semua peralatan unit produksi yang ada dan yang akan digunakan baik dalam unit-unit yang telah ada maupun dalam proyek perluasan yang direncanakan.

2. Kepala Departemen

Guna mendampingi kegiatan setiap harinya, Dewan Direksi dibantu oleh staf yang sesuai dengan bidangnya masing-masing yang dalam struktur organisasi disebut Kepala Departemen. Kepala Departemen yang terdapat struktur organisasi PT. Semen Tonasa adalah :

- Kepala Departemen Umum

- Kepala Departemen Sumber Daya Manusia - Kepala Departemen Satuan Pengawasan Intern - Kepala Departemen Administrasi Keuangan - Kepala Departemen Niaga

- Kepala Departemen Operasi - Kepala Departemen Pemeliharaan

- Kepala Departemen Litbang Sistem Manajemen - Kepala Departemen Litbang Teknis dan Ekonomis C. Kegiatan Usaha

PT. Semen Tonasa melakukan kegiatan usaha menambah atau mengolah bahan-bahan mentah tertentu menjadi bahan pokok yang diperlukan guna

(56)

pembuatan semen, mengolah bahan-bahan pokok menjadi berbagai macam semen, serta mengolah berbagai macam semen menjadi barang-barang jadi yang bermanfaat.

1. Pemberian Jasa

Memberi jasa untuk industri semen, antara lain : studi penelitian, pengembangan, rancangan bangunan dan rekayasa industri konstruksi, manajemen, pengoperasian pabrik, pergudangan dan angkutan, reparasi, pemeliharaan peralatan, pabrikasi alat-alat, konsultasi (kecuali konsultasi dalam bidang hukum), serta jasa industri lainnya.

2. Perdagangan

Penyelenggaraan kegiatan pemasaran dan distribusi berbagai macam semen serta barang-barang hasil produksi lainnya dengan cara-cara tertentu serta melakukan kegiatan-kegiatan perdagangan baik dalam maupun luar negeri.

3. Usaha lainnya

Melakukan kegiatan usaha atau kegiatan lain yang merupakan sarana pelengkap atau penunjang guna mencapai tujuan perusahaan.

Perusahaan dapat pula mendirikan atau menjalankan perusahaan lain yang mempunyai hubungan dengan bidang usaha tersebut baik secara sendiri maupun bersama-sama dengan badan lainnya selama tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta sesuai dengan ketentuan dan anggaran dasar perusahaan.

(57)

45 A. Hasil Penelitian

Hasil penelitian dan pembahasan merupakan penggambaran tentang hasil yang diperoleh dalam penelitian yang terdiri atas variabel-variabel independen dan variabel dependen. Dalam penelitian ini juga termasuk data atau keterangan yang terkait dengan laporan keuangan serta hasil wawancara yang telah dilakukan oleh penulis.

Data yang diperoleh merupakan data kondisi keuangan PT. Semen Tonasa yang dipublikasikan dari tahun 2009 hingga tahun 2013. Data ini diperoleh dari laporan keuangan dan laporan tahunan PT. Semen Tonasa dalam bentuk neraca, laporan laba rugi, dan data-data lainnya yang mendukung dalam penelitian ini.

Sesuai dengan permasalahan dan perumusan model yang telah dikemukakan, serta kepentingan pengujian hipotesis, maka teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini meliputi analisis deskriptif dan analisis statistik.

Analisis deskriptif merupakan analisis yang mengacu pada deskripsi kondisi perusahaan dan hasil wawancara yang dilakukan penulis. Analisis statistik merupakan analisis yang mengacu pada perhitungan data penelitian yang berupa angka-angka yang dianalisis dengan bantuan komputer melalui program Statistical Product and Service Solutions (SPSS) 19.

(58)

1. Analisis Deskriptif Modal Kerja dan Tingkat Profitabilitas pada PT.

Semen Tonasa

Analisis modal kerja dalam penelitian ini digunakan untuk memberikan masukan kepada perusahaan bahwa salah satu faktor penting yang harus diperhatikan dalam menjalankan usaha adalah pengelolaan modal kerja yang baik.

Berdasarkan hasil penelitian dan wawancara yang penulis lakukan, PT. Semen Tonasa setiap tahunnya melakukan penambahan modal kerja untuk kebutuhan produksi serta untuk menambah kapasitas produksi.

Modal kerja tersebut digunakan untuk membiayai proses operasioanal perusahaan seperti penambangan tanah liat, batu kapur, pengantongan semen, biaya listrik, penggunaan mesin hingga distribusi hasil produksi.

Setiap tahunnya PT. Semen Tonasa mampu menghasilkan kurang lebih 3.480.000 ton semen yang terus-menerus dipantau oleh satuan Quality Control guna menjamin kualitas produksi. Produk semen yang dihasilkan kemudian dipasarkan ke seluruh Indonesia dan mancanegara. Dengan bobot produksi yang cukup besar PT. Semen Tonasa dapat memenuhi permintaan konsumen akan kebutuhan semen yang tiap tahunnya terus meningkat. Untuk itulah setiap tahunnya perusahaan mengeluarkan kebijakan untuk menambah modal kerja, agar kontinuitas produksi terus terjaga dan mampu memenuhi permintaan para konsumen.

Melihat tingginya permintaan konsumen terhadap produk PT.Semen Tonasa, maka dapat dipastikan penjualan tiap tahunnya juga mengalami peningkatan. Jika penjualan mengalami peningkatan, maka profitabilitas

(59)

perusahaan pastinya akan meningkat karena keuntungan atau laba bersih yang dihasilkan akan bertambah. Perusahaan dianggap berkinerja bagus jika berhasil melampaui target produksi dan penjualan meupun laba bersih. Berikut adalah data laba bersih yang dicapai PT. Semen Tonasa dari tahun 2009 hingga 2013.

TABEL 5.1

Laba Bersih PT. Semen Tonasa Tahun 2009-2013 (Dalam Ribuan Rupiah)

NO TAHUN SEMESTER LABA BERSIH TOTAL

1 2009 I 96.115.700

189.379.965

II 93.264.256

2 2010 I 99.201.338

211.704.695

II 112.503.357

3 2011 I 129.056.940

294.441.494

II 165.384.554

4 2012 I 229.165.515

429.722.633

II 200.557.118

5 2013 I 333.735.002

543.587.123

II 209.852.121

Sumber : Laporan Laba Rugi PT. Semen Tonasa Persero 2014

Berdasarkan data di atas terlihat bahwa setiap tahunnya PT. Semen Tonasa menghasilkan total laba bersih yang terus meningkat pada periode 5 tahun terakhir. Pada tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar Rp. 22.324.730.000 atau sekitar 10,55 % dari tahun 2010. Tahun 2011 mengalami kenaikan sebesar Rp.82.736.799.000 atau 28,10 %. Tahun 2012 mengalami kenaikan sebesar Rp.135.281.139.000 yakni 31,48 % dan pada tahun 2013 kenaikannya mencapai Rp.113.864.490.000 atau 20,95 %. Jika diteliti lebih lanjut maka akan terlihat

(60)

persentase kenaikan kecuali pada tahun 2013 yang mengalami penurunan persentase total laba bersih. Tetapi untuk keseluruhan, dalam 5 tahun terakhir, PT.

Semen Tonasa mengalami perkembangan yang sangat pesat dilihat dari pendapatan laba bersihnya. Hal ini jelas dipengaruhi oleh tingginya permintaan semen utamanya pada pangsa pasar dalam negeri, khususnya daerah Indonesia Timur. Pangsa pasar luar negeri juga sangat potensial, selain itu PT. Semen Tonasa juga menawarkan harga yang kompetitif serta didukung oleh manajemen yang senantiasa melakukan berbagai strategi alternatif terbaik yang meningkatkan efisiensi operasional dan keuangan perusahaan.

2. Hasil Analisis Variabel

a. Analisis Perputaran Modal Kerja

PT. Semen Tonasa merupakan perusahaan yang memproduksi semen dalam skala besar. Dalam melaksanakan proses produksi tersebut, pastinya digunakan modal kerja yang besar pula untuk mencapai profitabilitas yang tinggi.

Profitabilitas perusahaan salah satunya dapat diukur dengan melihat perputaran modal kerja. Modal kerja itu sendiri digunakan untuk membeli bahan baku, mengolah bahan baku, dan biaya luar bahan baku seperti listrik, pemeliharaan mesin, gaji karyawan, biaya distribusi, dan lain-lain.

Berikut akan dipaparkan hasil penjualan dan modal kerja bersih PT.

Semen Tonasa tahun 2009 hingga 2013.

Referensi

Dokumen terkait

Pada gambar 5 menunjukkan bahwa pada campuran yang tidak menggunakan BGA (kontrol) memiliki nilai kelelehan lebih tinggi jika di bandingkan dengan campuran aspal

Whistle blowing merupakan tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau beberapa orang karyawan untuk membocorkan kecurangan baik yang dilakukan oleh perusahaan atau atasannya

dan rumput laut, maka diperlukan lokasi yang terlindung dari pengaruh angin dan gelombang yang besar. Lokasi yang terlindung biasanya di perairan teluk atau perairan yang

Untuk meningkatkan ketersediaan hara N dan P tanah serta produksi tanaman jagung perlu dilakukan pengkombinasian dan pengkayaan unsur hara dari bahan ± bahan

2,92%, sedangkan luas Lahan pertanian (perkebunan, perkebunan campuran, pertanian lahan basah dan pertanian lahan kering campur semak) bertambah sebesar 7,9 %, dan permukiman

Berdasarkan Tabel 2 dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan layanan informasi dan kedisiplinan siswa secara bersama-sama terhadap prestasi belajar siswa pada

Uji unit root untuk variabel pada persamaan nilai tukar model komposit memperlihatkan bahwa nilai tukar nominal rupiah, price differential, harga minyak internasional, terms of

Berdasarkan Tabel 12, hasil dari uji F yang dilakukan, peneliti menyatakan bahwa kesdaran merek, citra merek, dan word of mouth secara simultan berpengaruh signi fi kan terhadap