Audit Sistem Informasi Aplikasi Absensi Pada Inl International Technology Menggunakan Framework Cobit 5
Muchlis Imam Santoso*, Eva Zuraidah
Fakultas: Teknologi Informasi, Program Studi: Sistem Informasi, Universitas Nusa Mandiri, Jakarta, Indonesia Email: 1,*[email protected], 2,[email protected]
Email Penulis Korespondensi: [email protected] Submitted 25-12-2023; Accepted 13-02-2023; Published 17-02-2023
Abstrak
Audit sistem informasi dilakukan untuk memastikan bahwa prosedur sistem ada di institusi berfungsi dengan baik, menggunakan framework Cobit 5 yang dalam mengaudit sistem absensi yang berada di perusahaan INL International Tehnology Pte. Ltd, karena terdapat sistem belum terdapat Standart Operation absensi masih terdapat kekurangan dimana pada aplikasi untuk menggunakan dengan cara urut dan benar, bila kita terlambat absen tidak terdapat peringatan bahwa kita terlambat untuk absen masuk kerja.Hasil didapatkan adalah urutan domain dengan nilai tertinggi yaitu domain EDM01 nilai maturity level 3.64 nilai ketercapaian Fully Achieved, mendapat level Established Process dalam kapabilitas TI, dan nilai gap 0,64 dari target level 3. MEA01 nilai maturity level 3,18 nilai ketercapaian Fully Achieved, mendapat level Established Process dalam kapabilitas TI, dan nilai gap 0,18 dari target level 3. BAI08 nilai maturity level 2,93 nilai ketercapaian Fully Achieved, mendapat level Managed Process dalam kapabilitas TI, dan nilai gap 0,07 dari target level 3. DSS02 nilai maturity level 1,59 nilai ketercapaian Fully Achieved, mendapat level Performed Process dalam kapabilitas TI, dan nilai gap -1,41 dari target level 3. dan APO11 mendapatkan nilai maturity level 0,95 nilai ketercapaian Fully Achieved, mendapat level Incomplete Process dalam kapabilitas TI, dan nilai gap -2,05 dari target level 3 dan 2 dan kuisioner urutan domain nilai tertinggi yaitu domain EDM01 nilai maturity level 3.64 nilai gap 0,64. MEA01 nilai maturity level 3,18 nilai gap 0,18. BAI08 nilai maturity level 2,93 nilai gap 0,07. DSS02 nilai maturity level 1,59 nilai gap -1,41. dan APO11 nilai maturity level 0,95 nilai gap -2,05.
Kata Kunci: Audit; Absensi; Cobit 5; GAP; Manturity Level Abstract
An information system audit is carried out to ensure that the system procedures in the institution function properly, using the Cobit 5 framework in auditing the attendance system at INL International Tehnology Pte. Ltd., because there is no standard operating attendance system, there are still deficiencies where in the application to use it in an orderly and correct manner, if we are late for absence there is no warning that we are late for absence from work. The results obtained are the sequence of domains with the highest value, namely the EDM01 domain maturity level value of 3.64 Fully Achieved achievement value, gets the Established Process level in IT capability, and a gap value of 0.64 from the target level 3. MEA01 maturity level value of 3.18 Fully Achieved achievement value, gets the Established Process level in IT capability, and the value gap of 0.18 from the target level 3. BAI08 maturity level value of 2.93 Fully Achieved achievement value, got the Managed Process level in IT capabilities, and a gap value of 0.07 from the target level 3. DSS02 maturity level value of 1.59 Fully achievement value Achieved, got the Performed Process level in IT capabilities, and the gap value is -1.41 from the target level 3. and APO11 mend get a maturity level value of 0.95, the Fully Achieved achievement score, get the Incomplete Process level in IT capabilities, and a gap value of -2.05 from target levels 3 and 2 and the highest score domain order questionnaire, namely domain EDM01, maturity level value 3.64, gap value 0, 64. MEA01 maturity level value is 3.18, gap value is 0.18. BAI08 has a maturity level of 2.93 with a gap value of 0.07. DSS02 maturity level value is 1.59, gap value is -1.41.
and APO11 maturity level value of 0.95 gap value of -2.05.
Keywords: Audit; Absence; Cobit 5; GAP; Maturity Level
1. PENDAHULUAN
Absensi dapat diartikan sebagai indikasi kehadiran seseorang, untuk menunjukkan bahwa seseorang telah berpartisipasi, yang dimana nantinya hasil absensi akan dibuat menjadi sebuah laporan kehadiran baik pada perusahaan, pabrik, rumah sakit dan sekolah yang menjadikan absensi sebagai tanda kehadiran.[1]
Pada perusahaan INL International Technology Pte. Ltd. Yang saya tempati sekarang, sudah menggunakan sistem komputerisasi untuk proses absensi, dimana kayawan menggunakan aplikasi Just Login dan melakukan selfie sebagai bukti bahwa karyawan sedang berada di tempat kerja.
Untuk mengevaluasi suatu sistem informasi absensi dibutuhkan proses kegiatan yang dinamakan audit sistem informasi, audit sistem informasi adalah melakukan pengumpulan data dan bukti oleh auditor dengan menggunakan keahlian dan pengetahuan teknis untuk menentukan apakah sistem komputer yang sudah berjalan dapat melakukan fungsinya secara maksimal hingga mencapai tujuan perusahaan secara efektif serta memanfaatkan sumber daya secara efisien.[2]
Pada sistem belum terdapat Standart Operation absensi masih terdapat kekurangan dimana pada aplikasi atau standar operasi untuk menggunakan aplikasi dengan cara yang urut dan benar, bila kita terlambat absen tidak terdapat peringatan bahwa kita terlambat untuk absen masuk kerja. Selain kekurangan terdapat juga kelebihan dimana jika kita mengajukam cuti bisa langsung melalui aplikasi Just Login disini karyawan langsung bisa terhubung ke Human Resource Development untuk proses pengajuan cuti. Terdapat histori foto selfie dan lokasi dimana absen dilakukan sehingga proses monitoring dapat dilakukan dengan tepat dan akurat.
Disini penulis menggunakan framework COBIT 5 untuk dasar penelitian, COBIT 5 adalah kerangka kerja yang digunakan untuk mengukur dan meningkatkan tata kelola Teknologi Informasi. COBIT dipilih karena memiliki kemampuan kontrol Teknologi Informasi dan menyediakan kerangka kerja pengukuran Teknologi Informasi untuk analisis objek yang perlu diperbaiki. [3]
Peran yang imenantang krusial yang imembantu organisasi buat berhasil, tugas audit internal adalah menciptakan keamanan dan nasihat independen, auditor internal perlu memahami risiko keuangan tetapi juga harus memahami aspek organisasi yang lebih luas untuk mendukung peningkatan bisnis. [4]
Audit Internal merupakan suatu penilaian fungsi independen yang dibuat yang dibuat dalam suatu organisasi dengan tujuan menguji dan mengevaluasi berbagai kegiatan yang dilaksanakanorganisasi. [5]
Salah satu proses pengumpulan bukti dan pengujian yang menentukan apakah sistem data atau informasi telah dibuat dan sistem diterapkan untuk mempertahankan pengendalian internal yang memadai dan semua aset dilindungi dengan baik dan tidak disalah gunakan serta dapat terbuktinya suatu kesatuan data, keandalan serta keefektifitan serta efisiensinya pengelolan sistem informasi atau data yang berbasis computer. [6]
Audit sistem informasi mengumpulkan dan mengevaluasi bukti untuk menentukan kemampuan sistem untuk menjaga integritas data, berkontribusi secara efektif untuk tujuan bisnis, dan menggunakan sumber daya secara efisien.
[7]
Tujuan audit sistem informasi adalah untuk mengevaluasi tingkat kesesuaian antara sistem informasi dan proses bisnis perusahaan atau persyaratan pengguna untuk menilai apakah sistem informasi dirancang. dan diimplementasikan secara efektif, efisien, dan ekonomis, memiliki mekanisme pengamanan aset, serta menjalin integritas data yang memadai.
[8]
COBIT 5 menyediakan standar yang berisi praktik-praktik terbaik dari kebijakan-kebijakan untuk tata kelola Teknologi Informasi (TI). COBIT 5 juga dapat membantu memaksimalkan manfaat yang dapat diperoleh dari teknologi informasi dan sekaligus untuk membangun suatu sistem pengelolaan dan pengendalian teknologi informasi di suatu organisasi. [9]
Tingkat kapabilitas adalah model yang menggambarkan bagaimana proses inti organisasi bekerja. Tinjauan ini juga memberikan indikator kinerja utama atau kinerja proses di bidang manajemen dan administrasi. Terdapat enam level kapabilitas proses yang bisa dicapai, mulai dari Incomplete Process (level 0) sampai Optimizing (level 5). [10]
Audit Sistem Informasi Absensi Mesin Fingerprint Pada PT. Metal Castindo Industritama Dengan Menggunakan Framework Cobit 5”, Cobit 5 digunakan untuk mengelola dan menjaga keamanan informasi telah berada pada level 4 yakni Predictable Process dengan nilai capability sebesar 3,6. Penelitian ini dibuat sebagai acuan terhadap tanggapan responden dari daftar pertanyaan yang disusun berdasarkan framework COBIT versi 5 menggunakan domain MEA dengan jumlah responden yang dilibatkan sebanyak 40 orang. [11]
Analisis Audit Tata Kelola Keamanan Teknologi Informasi Menggunakan Framework Cobit 5 Pada Instansi X”
yang berfokus pada keamanan teknologi informasi khususnya pada DSS05 adalah perhitungan pencapaian tingkat kapabilitas pada domain DSS05 yaitu pengelolaan layanan keamanan di Instansi X berada pada level 1 dengan rata-rata nilai pencapaian 69%. Instansi X dalam mencapai tingkat kapabilitas pada level dua perlu melakukan perancangan tata kelola keamanan Teknologi Informasi yaitu melakukan evaluasi rutin terhadap potensi ancaman keamanan, memiliki dokumen terkait hak akses pengguna sesuai dengan kebutuhan masing-masing unit, dan memiliki dokumen Standart Operation terkait keamanan teknologi informasi. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan pencapaian tingkat kapabilitas pada domain APO13 Manage Security yaitu pengelolaan keamanan di Instansi X berada pada level 1 dengan rata-rata nilai pencapaian 33%. Dalam mencapai tingkat kapabilitas pada level dua perlu dilakukan perancangan tata kelola keamanan Teknologi Informasi yaitu memliki unit khusus yang menangani hal terkait manajemen keamanan sistem informasi dan setiap aktivitas yang dilakukan terdokmentasi dengan baik.[12]
Evaluasi Tata Kelola Ti Pada Sekretariat Dprd Provinsi Sumatera Selatan Menggunakan Cobit 5,dengan domain EDM 01 Ensure Governance Framework Setting and Maintenance, EDM 04 Ensure Resource Optimisation, BAI 02 Manage requirements definition., BAI 08 Manage knowledge, APO 01 Manage the IT management framework, APO 04 Manage innovation, APO 07 Manage human resources, DSS 01 Manage operations, dan MEA 01 Monitor, evaluate and assess performance and conformance telah dilakukan dengan cukup baik. Tingkat kematangan tata kelola IT/IS di Sekretariat DPRD Prov Sumsel adalah 2.24 berada pada level 2 yang berarti bahwa tata kelola IT/IS dilakukan secara Managed Process. Untuk meningkatkan level kematangan dari level 2 ke level 5 sesuai dengan yang diharapkan dengan tujuan Sekretariat, maka penulis merekomendasikan perbaikan secara keseluruhan. [13]
Penelitian terdahulu dengan judul “Audit Sistem Informasi Inventory Pada PT. DP Utan Kayu Dengan Framework Cobit 5” dengan hasil pengolahan data nilai capability yaitu indeks 3. Yang dapat diartikan bahwa nilai capability MEA02 Monitor, evaluate and assess the system of internal control berada pada level 3, proses ini menunjukkan bahwa perusahaan sudah mengimplementasikan proses yang sudah ditetapkan oleh Sistem Operasional Prosedur. Sehingga sudah sesuai dengan Sistem Operasional Prosedur di PT. Karina. [14]
Penelitian terdahulu dengan judul “Audit Tata Kelola Teknologi Informasi Menggunakan Kerangka Kerja Cobit 5 Pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tanggamus”, Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (PPKAD) telah menerapkan proses keakuratan pengolahan data pada rata-rata level Defined process, karena nilai maturity berada pada nilai 3,32 dari rentang nilai 0-5. Artinya Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas PPKAD telah melakukan tata kelola Teknologi Informasi dengan baik. Hasil pengolahan kuesioner mendapat nilai rata- rata untuk proses EDM03 dan APO06 adalah 3,23 dengan nilai GAP yaitu 0,77. proses EDM05 mendapat nilai rata-rata
3,27 dengan nilai GAP yaitu 0,73, proses DSS02 mendapat nilai rata-rata 3,16 dengan nilai GAP yaitu 0,84, dan proses APO12 mendapat nilairata-rata 3,23 dengan nilai GAP yaitu 0,81, artinya masih pada level Defined process. Tata kelola Teknologi Informasi sudah dilakukan dan sudah baku, namun kelemahannya belum memiliki prosedur dalam proses keakuratan pengolahan data. Sehingga diperlukan rekomendasi untuk mencapai tujuan yang diharapkan.[15]
2. METODOLOGI PENELITIAN
2.1 Tahapan Penelitian
Dalam studi penelitian yang dilakukan terdapat tahapan penelitian. Pelaksanakan kegiatan penelitian menggunakan metode penelitian yang diberikan dalam diagram alir pada gambar .1. [16]
Gambar 1. Tahapan Penelitian Tahapan metodologi penelitian dari Framework Cobit 5 sebagai berikut : a. Mencari permasalahan yang ada di perusahaan
b. Identifikasi Masalah : menganalisa masalah pada sistem absensi pada aplikasi Just login.
c. Penyusun melakukan studi literatur mengenai COBIT 5 lalu menentukan domain yang sesuai dengan aktivitas- aktivitas terkait dari objek yang penyusun teliti.
d. Pengumpulan data ada beberapa yaitu survey , menyebarkan kuisioner dengan menggunakan googlr form dan dokumentasi dengan menyusun untuk melakukan pengumpulan data dan informasi dari hasil pesiian kuisioner e. Observasi keperusahaan langsung untuk mengamati permasalahan yang ada yang sedang berjalan
f. Proses audit dengan pengolahan data dan analisis kapabitas yang bersifat kuantitatif dari survey
g. Analisi Data menentukan sistem informasi absensi dengan standar CIBIT 5 diantaranya analisis tingkat kematangan menggunakan domain EDM1, APO 11 , DSS 02, MEA 01, MEA02, BAI 08, menganalisis pengolahan data mentukan capability level
h. Laporan sebagai bukti dalam proses audit telah selesai dikerjakan dan laporan merupakan bentuk fisik . 2.2 Kreteria Pengukuran
Kriteria Pengukuran terdapat ada berapa domain yaitu : a. Evaluate, Direct and Monitoring (EDM)
Proses manajemen terkait dengan pengelolaan tujuan pemangku kepentingan, penciptaan nilai, risiko dan optimalisasi sumber daya, termasuk praktik dan tindakan untuk mengevaluasi alternatif strategis, pengelolaan TI, dan pemantauan hasil.
b. APO Align, Plan and Organise (APO)
Mulai Identifikasi Masalah
Survey Kuisioner
Dokumentasi Metode
Pengumpulan Data Observasi
Proses Audit Studi Literatur
Cobit 5 Analisis Hasil
Laporan Selesai
Area ini mencakup penyelarasan, perencanaan, dan manajemen untuk memungkinkan TI membantu mencapai tujuan bisnis
c. BAI Build, Acquire and Implement (BAI)
Domain ini mencakup membangun, memperoleh, dan menerapkan sistem yang mendukung proses bisnis.
d. DSS Deliver, Service and Support (DSS)
Meliputi pengiriman, layanan dan dukungan atau penyediaan layanan aktual kepada perusahaan, termasuk pengelolaan data dan perlindungan data yang terkait dengan proses bisnis.
e. MEA Monitor, Evaluate and Assess (MEA)
Domain ini terdiri dari pengawasan, evaluasi dan penalaian manajemen tentang pengendalian proses-proses, oleh lembaga monitoring independen yang berasal dari dalam dan luar organisasi atau lembaga alternatif lainnya.[17]
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Menentukan Tingkat Kematangan
Dari hasil kuesioner google form yang sudah dikerjakan oleh 10 responden, selanjutnya akan diproses menggunakan rumus perhitungan tingkat kematangan berdasarkan Cobit 5 yaitu sebagai berikut:
a. Level kematangan EDM01 Ensure Governance Framework Setting and Maintenance, Tabel 1. Maturity Level EDM01
Domain Sub Domain Description Maturity Index
EDM01 Ensure Governance Framework Setting and Maintenance
EDM01.01 Evaluate the governance system 3,83 EDM01.02 Direct the governance system 3,58 EDM01.03 Monitor the governance system 3,50
Total Maturity Indeks 10,9
Maturity Level Domain EDM01= 13,59/3 3,64
Setelah mendapatkan nilai maturity indeks, semua nilai ditotalkan dan proses untuk perhitungan mencari nilai maturity levelnya, seperti pada tabel di atas telah ditemukan hasil maturity level untuk domain EDM01 senilai 3,64 atau senilai 364%. Berdasarkan pada persentase perhitungan berarti sudah mencapai level F atau Fully achieved yaitu strategi pengambilan keputusan model untuk TI yang efektif dan selaras dengan lingkungan internal dan eksternal perusahaan dan persyaratan stakeholder, sistem tata kelola TI diterapkan dan dioperasikan secara efektif.
b. Level kematangan APO11 Manage quality,
Tabel 2. APO11 Maturity Level
Domain Sub Domain Description Maturity Index
APO11 Manage Operations
APO11.01 Establish a quality management system (QMS) 0.29 0.82 APO11.02 Define and ,amage quality standards, practices and
procedures
0.77 0.86 APO11.04 Perform quality monitoring, control and review 0.84 0.82 APO11.05 Intergrate quality management into solutions for
development and service delivery
1.68
APO11.06 Maintain continuous improvement 1.54
Total Maturity Indeks 7,61
Maturity Level Domain APO11 = 7,61/8 0,95
Setelah mendapatkan nilai maturity indeks, semua nilai ditotalkan dan proses untuk perhitungan mencari nilai maturity levelnya, seperti pada tabel di atas telah ditemukan hasil maturity level untuk domain APO11 senilai 0,95 atau senilai 95%. Berdasarkan pada persentase perhitungan berarti sudah mencapai level F atau Fully achieved yaitu telah terlaksana kegiatan dan prosedur operasional yang dibutuhkan untuk memberikan layanan TI internal dan outsourcing, termasuk pelaksanaan telah ditetapkan prosedur operasi standar dan kegiatan pemantauan yang diperlukan.
c. Level kematangan DSS02 Manage service requests and incidents Tabel 3. Maturity Level DSS02
Domain Sub Domain Description Maturity Index
DSS02 Manage service requests and incidents
DSS02.01 Identify and classify problems 1.61
DSS02.02 Record, Classify and Prioritise Request and Incidents 1.50 DSS02.03 Verify, Approve and Fulfil Service Request 1.68
DSS02.04 Investigate, Diagnose and Allocate Incidents 1.57
Total Maturity Indeks 6.36
Maturity Level Domain EDM01= 13,59/3 1.59
Setelah mendapatkan nilai maturity indeks, semua nilai ditotalkan dan proses untuk perhitungan mencari nilai maturity levelnya, seperti pada tabel di atas telah ditemukan hasil maturity level untuk domain DSS02 senilai 1,59 atau senilai 159%. Berdasarkan pada persentase perhitungan berarti sudah mencapai level F atau Fully achieved yaitu telah terlaksana kegiatan dan prosedur operasional yang dibutuhkan untuk memberikan layanan TI internal dan outsourcing, termasuk pelaksanaan telah ditetapkan prosedur operasi standar dan kegiatan pemantauan yang diperlukan.
d. Level keamtangan MEA01 Monitor, evaluate and assess performance and conformance Tabel 4. Maturity Level MEA01
Domain Sub Domain Description Maturity Index
MEA01 Monitor, Evaluate, and Assess Performance and Conformance
MEA01.01 Establish a monitoring approach 3,00
MEA01.02 Set performance and coformance targets 3,29 MEA01.03 Collect and process performance and conformance data 3,07
MEA01.04 Analyse and report performance 3,36
Total Maturity Indeks 12,71
Maturity Level Domain MEA01 = 12,71/7 3,18
Setelah mendapatkan nilai maturity indeks, semua nilai ditotalkan dan proses untuk perhitungan mencari nilai maturity levelnya, seperti pada tabel di atas telah ditemukan hasil maturity level untuk domain MEA01 senilai 3,18 atau senilai 318%. Berdasarkan pada persentase perhitungan berarti sudah mencapai level F atau Fully achieved yaitu strategi pengambilan keputusan model untuk TI yang efektif dan selaras dengan lingkungan internal dan eksternal perusahaan dan persyaratan stakeholder, sistem tata kelola TI diterapkan dan dioperasikan secara efektif
e. Level kematangan BAI08 Manage Knowledge
Tabel 5..Maturity Level BAI08 Manage Knowledge
Domain Sub Domain Description Maturity Index
BAI08 Manage Knowledge BAI08.02 Identify and classify sources of information 2,93
Total Maturity Indeks 2,93
Maturity Level Domain EDM01= 13,59/3 2,93
Setelah mendapatkan nilai maturity indeks, semua nilai ditotalkan dan proses untuk perhitungan mencari nilai maturity levelnya, seperti pada tabel di atas telah ditemukan hasil maturity level untuk domain BAI08 senilai 2,93 atau senilai 293%. Berdasarkan pada persentase perhitungan berarti sudah mencapai level F atau Fully achieved yaitu telah terlaksana kegiatan dan prosedur operasional yang dibutuhkan untuk memberikan layanan TI internal dan outsourcing, termasuk pelaksanaan telah ditetapkan prosedur operasi standar dan kegiatan pemantauan yang diperlukan.
Tabel 6. Maturity Level Sistem Informasi Absensi Just Login
Domain Total Maturity Indeks Maturity Level
EDM01 Ensure Governance Framework Setting and Maintenance 10.9 3.64
APO11 Manage quality 7.61 0.95
DSS02 Manage service requests and incidents, 6.36 1.59
MEA01 Monitor, Evaluate, and Assess Performance and Conformance 12.71 3.18
BAI08 Manage knowledge. 2.93 2.93
Jumlah 40.52 12.29
Nilai Rata-rata Maturity Indeks 8.10
Nilai Rata-rata Tingkat Capability / Maturity Level 2.46 Untuk perhitungan rata-rata maturity level dari ke lima sub domain yaitu 246% di mana jika dilihat dari skala peratingan termasuk kedalam level F yang menandakan sudah mencapai nilai Fully achieved di mana sudah adanya pendekatan yang lengkap dan sistematis serta pencapaian yang penuh. Dan dari segi skala pembulatan indeks pemetaan kondisi Managed Process adalah di mana proses dari sistem informasi absensi Just Login pada INL International Technology pada tahap ini dalam melaksanakan proses TI dan mencapai tujuannya dilaksanakan secara terkelola dengan baik.
3.2 Nilai Kesenjangan Kematangan Saat Ini
Berdasarkan hasil perhitungan level skill di atas, maka nilai gap atau GAP merupakan selisih antara nilai maturitas spesifik domain dengan nilai target level, yaitu sebagai berikut:
Tabel 7. GAP Capability Level
No. Nama Proses Target Level
Maturity
Level GAP
1 EDM01 Ensure Governance Framework Setting and Maintenance 3 3.64 0.64
2 APO11 Manage quality 3 0.95 -2.05
3 DSS02 Manage service requests and incidents, 3 1.59 -1.41
4 MEA01 Monitor, Evaluate, and Assess Performance and
Conformance 3 3.18 0.18
5 BAI08 Manage knowledge. 3 2.93 -0.07
Pada EDM01 terdapat gab 0,64 dikarenakan maturity levelnya lebih besar dari target level, APO11 mamturity levenya lebih kecil yaitu 0,95 belum mencapai target level maka GAP akan tejadi -2,05 dan juga DSS02 manturritynya lebih kecil dari target level maka terjadi gab -1,41, serta BAI 08 juga maturity level juga di bawah target level akan terjadi -0,07.
Gambar 2. Grafik Radar Analisis GAP dengan Maturity Level
Dari grafik diatas dapat dijelaskan bahwa sub domain EDM01 Ensure Governance Framework Setting and Maintenance, dan MEA01 Monitor, Evaluate, and Assess Performance and Conformance telah mencapai terget level yang diinginkan, sub domain BAI08 Manage knowledge.hampir mecapai target level 3 dan terakhir sub domain APO11 Manage quality dan DSS02 Manage service requests and incidents,yang masih jauh dari target level.
4. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tentang Audit Sistem Informasi Absensi pada INL International Technology, maka dapat ditarik kesimpulan yaitu domain EDM01 mendapatkan nilai maturity level 3.64 dengan nilai ketercapaian Fully Achieved, mendapat level Established Process dalam kapabilitas TI, dan nilai gap 0,64 dari target level 3. MEA01 mendapatkan nilai maturity level 3,18, mendapat level Established Process dalam kapabilitas TI, dan nilai gap 0,18 dari target level 3. BAI08 mendapatkan nilai maturity level 2,93, mendapat level Managed Process dalam kapabilitas TI, dan nilai gap 0,07 dari target level 3. DSS02 mendapatkan nilai maturity level 1,59, mendapat level Performed Process dalam kapabilitas TI, dan nilai gap -1,41 dari target level 3. dan APO11 mendapatkan nilai maturity level 0,95 mendapat level Incomplete Process dalam kapabilitas TI, dan nilai gap -2,05 dari target level 3. Hasil gap menunjukan bahwa kondisi saat ini masih kurang baik dari kondisi yang diharapkan.
REFERENCES
[1] A. Pulungan and A. Saleh, “Perancangan Aplikasi Absensi Menggunakan QR Code Berbasis Android Designing Attendance Applications Using QR Code Based on Android.”
[2] R. Doharma, A. A. Prawoto, and J. F. Andry, “AUDIT SISTEM INFORMASI MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 5 (STUDI KASUS: PT MEDIA CETAK),” JBASE - J. Bus. Audit Inf. Syst., vol. 4, no. 1, Apr. 2021, doi: 10.30813/jbase.v4i1.2730.
[3] F. Muttaqin et al., “IMPLEMENTASI PENGUKURAN TINGKAT KAPABILITAS FRAMEWORK COBIT 5 UNTUK MENGELOLA PERUBAHAN DARI APLIKASI CENTER VIEW,” 2020.
[4] M. Fahmi and M. R. Syahputra, “Peranan Audit Internal Dalam Pencegahan (Fraud),” LIABILITIES (JURNAL Pendidik.
AKUNTANSI), vol. 2, no. 1, pp. 24–36, Apr. 2019, doi: 10.30596/liabilities.v2i1.3327.
[5] Arief Rachmat, “78768-ID-peran-audit-internal-atas-kualitas-pemer,” 2019.
[6] M. N. Amalia, F. Akbar, I. Risdiani, A. Islaha, and N. Srilena, “Audit Sistem Informasi pada Perpustakaan ARS University Menggunakan Framework COBIT 5,” J. Sains dan Inform., vol. 6, no. 2, pp. 139–147, Dec. 2020, doi: 10.34128/jsi.v6i2.226.
[7] S. M. , I. S. Dwi Marisa Efendi, “AUDIT SISTEM INFORMASI PELAYANAN PERPUSTAKAANMENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 5.0,” 2019.
[8] A. Mauludin Nur Aziz et al., “JISAMAR (Journal of Information System, Applied, Management, Accounting and Researh) AUDIT SISTEM INFORMASI MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.1 PADA E-LEARNING ARS UNIVERSITY,”
2020. [Online]. Available: http://journal.stmikjayakarta.ac.id/index.php/jisamarTelp.+62-21-3905050
[9] E. Rohaini, S. Assegaff, and W. William, “Evaluasi Tata Kelola Sistem Informasi Menggunakan COBIT 5 pada PT Sinar Sentosa
Primatama Jambi,” J. Ilm. Media Sisfo, vol. 14, no. 1, p. 45, Apr. 2020, doi: 10.33998/mediasisfo.2020.14.1.766.
[10] R. R. Stie and M. Jember, “Peran Audit Internal Pada Efektivitas Pengendalian Internal Mendukung Kredit Investasi Di Cabang BRI Di Situbondo,” 2018.
[11] R. Nurul Wahidah, N. Lutfiyana, V. Fitria Ramadanti, P. Septiyo, and R. Drefiyanto, “Audit Sistem Informasi Absens i Mesin Fingerprint Pada PT. Metal Castindo Industritama Dengan Menggunakan Framework Cobit 5,” J. Sist. Inf., vol. 11, no. 2, pp.
51–57, 2022, doi: 10.51998/jsi.v11i2.482.
[12] D. Alexander Octavianus Turang, M. Christy Turang, P. Studi Teknik Informatika, P. Studi Sistem Informasi, S. Tinggi Teknologi Bontang, and U. Teknologi Yogyakarta, “ANALISIS AUDIT TATA KELOLA KEAMANAN TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 5 PADA INSTANSI X,” vol. 07, no. 2, 2020.
[13] S. Selatan and M. Cobit, “Jurnal Bina Komputer,” vol. 1, no. 2, pp. 90–100, 2019.
[14] J. M. Hudin, N. Anggraeny, and D. Prayudi, “Audit Sistem Informasi Inventory Pada PT. DP Utan Kayu Dengan Framework Cobit 4.1,” J. Repos., vol. 2, no. 10, pp. 1359–1367, 2020, doi: 10.22219/repositor.v2i10.1015.
[15] K. Sofa, T. Lathif, M. Suryanto, R. R. Suryono, and J. Timur, “AUDIT TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA COBIT 5 PADA DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN TANGGAMUS,”
2020. [Online]. Available: http://jim.teknokrat.ac.id/index.php/sisteminformasi
[16] M. N. Rizal, S. Mukaromah, and ..., “Analisis Maturity Level Menggunakan Stanfar Cobit 4.1 Pada Instalasi SIM Rumah Sakit Umum Haji Surabaya,” J. Inform. dan …, vol. 1, no. 1, pp. 67–73, 2020, [Online]. Available:
http://jifosi.upnjatim.ac.id/index.php/jifosi/article/view/57
[17] M. Jasmin, F. Ulum, and M. Fadly, “ANALISIS SISTEM INFORMASI PEMASARAN PADA KOMUNITAS BARBERSHOPS MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 5 DOMAIN DELIVER SERVICE AND SUPPORT (DSS) (Studi Kasus : Kec, Tanjung Bintang),” J. Teknol. dan Sist. Inf., vol. 2, no. 3, pp. 66–80, 2021, [Online]. Available:
http://jim.teknokrat.ac.id/index.php/JTSI