i
AUDIT SISTEM INFORMASI WEBSITE E-LEARNING UNISNU MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.1
Audit Sistem Informasi
Disusun guna memenuhi tugas ujian akhir semester mata kuliah Audit Sistem Informasi yang di ampu oleh Bpk. Agus Subhan Akbar, M.Kom.
Disusun Oleh :
Fiqi Abdul Khoir ( 161250000159 )
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA’ JEPARA
( UNISNU JEPARA ) 2019
ii
KATA PENGANTAR
Pertama marilah kita panjatkan Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kita semua, Saya sebagai penulis juga mengucapkan syukur atas petunjuk-Nya sehingga dapat menyelesaikan laporan ini yang berjudul “ Audit Sistem Informasi Website E-Learning Unisnu Menggunakan Framework Cobit 4.1 ” secara maksimal dan dapat diselesaikan dengan tepat waktu
Laporan audit sistem informasi ini dibuat untuk memenuhi tugas ujian akhir mata kuliah audit sistem informasi yang di ampu oleh Bpk. Agus Subhan Akbar, M.Kom. Tugas Ujian Akhir Semester ini telah saya buat semaksimal mungkin dan juga banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar dan mempermudah dalam pembuatan Tugas Ujian Akhir Semester ini. Oleh karena itu saya mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah terkait dalam pembuatan Tugas Ujian Akhir Semester lima ini.
Saya sebagai penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini jauh dari kata sempurna, oleh sebab itu masukan dan juga saran yang membangun sangatlah diharapkan oleh penulis demi kemajuan dan penyempurnaan dalam pembuatan laporan yang lebih baik lagi hasilnya terkait pembuatan laporan kedepan.
Jepara, 02 Januari 2019
( Fiqi Abdul Khoir )
iii DAFTAR ISI
AUDIT SISTEM INFORMASI WEBSITE E-LEARNING UNISNU ... i
MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.1 ... i
KATA PENGANTAR ... ii
1. Latar Belakang ... 1
2. Permasalahan ... 2
3. Tujuan ... 2
4. Proses Domain Dan Maturity Level Yang Digunakan ... 2
5. Kuisioner ... 5
6. Perhitungan Maturity Level ... 8
7. Kesimpulan ... 9
DAFTAR PUSTAKA ... 10
LAMPIRAN ... 11
1 1. Latar Belakang
Pengetahuan dan pembelajaran merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Pengetahuan yang didapat oleh seseorang tak kan pernah ada bila tanpa melalui proses pembelajaran. Sedangkan hakekat dari pada pembelajaran itu sendiri adalah untuk memperoleh pengetahuan. Dan untuk memperoleh hal-hal tersebut, dapat dilakukan dengan mengikuti pelatihan atau dapat juga dengan membaca buku.
Namun dapat dibayangkan bila pelatihan tersebut dapat digantikan dengan menggunakan bantuan alat seperti teknologi informasi dan komunikasi yang kini berkembang sedemikian pesatnya seiring dengan perkembangan jaman dan telah merambah ke berbagai aspek kehidupan manusia. Bayangkan pula berapa waktu dan biaya yang dapat dihemat bila proses pelatihan dan pembelajaran tersebut dapat dilakukan tanpa memandang siapa pelakunya, tanpa batasan tempat dan waktu.
Dengan menggunakan bantuan teknologi informasi dan komunikasi tersebut.
Adanya alat-alat itu dapat mengubah pikiran manusia, mengubah cara kerja dan cara hidupnya. Demikian juga, pendidikan tidak terlepas dari pengaruh teknologi. Kejadian ini dapat diidentifikasikan sebagai kemajuan ilmu pengetahuan teknologi, informasi dan komunikasi.
Pemanfaatan sistem pembelajaran elektronik atau E-Learning saat ini sudah tidak dapat dihindarkan lagi. Sistem pembelajaran elektronik atau e-pembelajaran (Inggris:
Electronic learning disingkat E-learning) adalah cara baru dalam proses belajar mengajar. E-learning merupakan dasar dan konsekuensi logis dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Dengan e-learning, peserta ajar (learner atau murid) tidak perlu duduk dengan manis di ruang kelas untuk menyimak setiap ucapan dari seorang guru secara langsung. E-learning juga dapat mempersingkat jadwal target waktu pembelajaran, dan tentu saja menghemat biaya yang harus dikeluarkan oleh sebuah program studi atau program pendidikan. Pemanfaatan e-learning diharapkan dapat memotivasi peningkatan kualitas pembelajaran dan materi ajar, kualitas aktivitas dan kemandirian mahasiswa, serta komunikasi antara dosen dengan mahasiswa maupun antar mahasiswa.
2
Unisnu Jepara telah menerapkan sistem pembelajaran e-learning untuk mendukung proses pembelajaran. Sistem e-learning yang diterapkan di Unisnu telah ada dan berjalan dengan baik akan tetapi pengembangan sebuah aplikasi ataupun website sistem informasi adalah suatu kebutuhan. Dari permasalahan tersebut maka diperlukan adanya audit sistem informasi e-learning Unisnu supaya nantinya dapat berguna dan efektif untuk mendukung proses pembelajaran pada Unisnu Jepara.
Dengan adanya audit tersebut diharapkan akan dapat membuat sistem e-learning pada Unisnu akan lebih baik dan sesuai dengan kebutuhan para mahasiswa.
2. Permasalahan
Perlunya pengembangan sistem e-learning di Unisnu agar lebih efektif dalam mendukung proses pembelajaran. Dan mungkin juga diperlukan fitur – fitur tambahan pada website e-learning unisnu yang akan sangat membantu untuk mahasiswa maupun untuk mendukung proses pembelajaran elektronik. Dan juga permasalahan yang lain adalah perlunya penyesuaian sistem e-learning dengan kebutuhan sekarang ini seperti jika mungkin pengembangan sistem e-learning Unisnu ke aplikasi android supaya sistem e-learning lebih mudah di akses oleh pengguna.
3. Tujuan
Adapun tujuan dari penerapan audit sistem informasi e-learning unisnu ini adalah untuk mengevaluasi dan menjadikan hasil audit sebagai masukan untuk memperbaiki pengelolaan sistem e-learning yang berjalan pada Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara ( Unisnu Jepara ) sehingga dapat mewujudkan tujuan untuk meningkatkan efektifitas sistem pembelajaran elektronik pada universitas tersebut.
Audit yang dilakukan pada universitas tersebut mengenai tata kelola TI (Teknologi Informasi) pada pengembangan, pemeliharaan, dan pengujian yang berkesinambungan.
4. Proses Domain Dan Maturity Level Yang Digunakan
Pada audit sistem informasi website e-learning Unisnu kali ini saya menggunakan kerangka kerja cobit 4.1 dan juga proses domain yang digunakan adalah DS4 Ensure Continuous Service.
3 DS4 Ensure Continuous Service.
Kebutuhan untuk menyediakan layanan TI berkelanjutan memerlukan pengembangan, pemeliharaan dan pengujian rencana kesinambungan TI, memanfaatkan penyimpanan cadangan di luar kantor dan menyediakan pelatihan rencana kontinuitas secara berkala. Proses pelayanan berkelanjutan yang efektif meminimalkan kemungkinan dan dampak dari gangguan layanan TI utama terhadap fungsi dan proses bisnis utama. Sedangkan level kematangan yang digunakan adalah 0 – 5.
Maturity Level
Adapun generic maturity model yang digunakan adalah:
0 Non-existent
Tidak ada sama sekali proses yang terlihat. Perusahaan belum menyadari bahwa ada masalah yang harus dikaji.
1 Initial/Ad Hoc
Ada bukti bahwa perusahaan telah menyadari ada masalah yang ada dan harus dikaji namun belum ada standarisasi. Tetapi, ada pendekatan ad hoc yang cenderung diaplikasikan sesuai kasus. Pendakatan manajemen secara umum tidak terstruktur.
2 Repeatable but Intuitive
Proses telah dikembangkan pada tahap dimana prosedur yang mirip telah diikuti oleh bermacam macam orang yang melaksanakan tugas ini. Tidak ada training atau komunikasi secara formal tentang prosedur standard dan tanggung jawabnya jatuh pada individu. Ada ketergantungan yang tinggi pada individu dan sering terjadi error.
3 Defined Process
Prosedur telah terstandarisasi dan terdokumentasi, dan komunikasi lewat training. Merupakan keharusan bahwa proses tersebut harus diikuti.
Tetapi, sedikit deviasi yang terjadi. Prosedur tersebut tidak rumit tetapi formalisasi dari practice yang sekarang
4 4 Managed and measurable
Manajemen memantau dan mengukur kesesuaian dengan prosedur dan mengambil tindakan dimana proses terlihat tidak berjalan efektif. Proses dikembangkan secara berkelanjutan dan memberikan practice yang baik.
Otomasi dan alat bantu digunakan dalam cara yang terbatas dan terpecah- pecah.
5 Optimised
Proses telah dirancang sampai tingkat pelaksanaan yang baik, berdasarkan hasil dari pengembangan berkelanjutan dan maturity modelling dengan perusahaan lain. IT digunakan dalam cara terintegrasi untuk mengotomasikan alur kerja, menyediakan alat bantu untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas, membuat perusahaan mudah diadaptasi.
5 5. Kuisioner
Adapun untuk kuisioner untuk audit sistem e-learning Unisnu dengan proses domain DS4 adalah sebagai berikut :
KUISIONER AUDIT SISTEM INFORMASI PADA SISTEM E-LEARNING UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA JEPARA
( UNISNU JEPARA )
KUISONER Level Kedewasaan 0
No. Pertanyaan Bobot TSS S DTT SS Nilai
1 Apakah kerangka kerja e-elearning sudah mencakup semua item.
1
2 Apakah selama ini anda mengalami kesulitan dalam menggunakan e-learning Unisnu.
1
3 Metode pembelajaran pada sistem e-learning sudah efektif.
1
4 Informasi yang disajikan pada e-learning Unisnu sudah lengkap.
1
5 Apakah anda setuju jika dilakukan pembaruan dan penambahan fitur – fitur baru pada sistem elearning Unisnu.
1
Total Bobot Total Nilai
Level Kedewasaan 1 1 Mahasiswa sangat terbantu dengan sistem e-
learning yang diterapkan saat ini.
1
2 Bagaimana rencana kerja sistem e-learning 1 Nama Proses TI : Pengembangan,
pemeliharaan dan Pengujian Sistem.
Domain Proses TI : DS4 (Ensure Continuous Service. )
Nama Mahasiswa : Program Studi :
Tanggal :
Fakultas :
TSS : Tidak Sama Sekali ( 0 ) S : Sedikit ( 0.33 )
DTT : Dalam Tingkatan Tertentu ( 0.66 )
SS : Seluruhnya ( 1 )
6 dibuat ? apakah sudah sesuai dengan tujuan Universitas
3 Tampilan atau interface sistem e-learning Unisnu mudah di pahami.
1
4 Perlunya pengembangan website e-learning Unisnu ke aplikasi berbasis Android.
1
5 Adakah uji rencana kesinambungan TI dilakukan secara berkala untuk memastikan bahwa sistem e-learning berjalan sesuai tujuan.
1
Total Bobot Total Nilai
Level Kedewasaan 2 1 Apakah sistem e-learning Unisnu sudah sesuai
dengan kebutuhan mahasiswa.
1
2 Fungsi sistem e-learning unisnu sudah sesuai seperti yang diharapkan.
1
3 Secara kesuluruhan apakah penggunaan sistem e-learning Unisnu sudah memuaskan.
1
4 Mencakup apa saja rencana kerja? Petunjuk penggunaan, aturan dan tanggung jawab, prosedur?
1
5 Adakah sesi pelatihan untuk semua pihak mengenai prosedur dan peran serta tanggung jawab?
1
Total Bobot Total Nilai
Level kedewasaan 3 1 Sudah adakah kerangka kerja alternatif formal
yang akan dijadikan solusi alternatif apabila terjadi gangguan layanan sistem e-learning?
1
2 Sudah adakah prosedur rencana kerja kinerja sistem e-learning diimplemetasikan?
1
3 Adakah pengawasan dan evaluasi terhadap pengaturan offsite sistem dilakukan secara periodik?
1
4 Adakah dokumentasi mengenai solusi jika terjadi gangguan layanan sistem elearning dan
1
7 prosedur yang berkaitan?
5 Apakah user mahasiswa mengetahui kekurangan pengelolaan data pada sistem e- elarning.
1
Total Bobot Total Nilai
Level Kedewasaan 4 1 Login sistem e-learning dapat dilakukan
dengan cepat dan mudah.
1
2 Bug yang terjadi pada sistem e-learning masih banyak.
1
3 Menu yang tersedia padala sistem e-learning Unisnu sudah sesuai yang dibutuhkan.
1
4 Tampilan website sistem e-learning responsive dan mudah di akses via hp maupun komputer.
1
5 Sistem pembelajaran di e-learning terstruktur. 1
Total Bobot Total Nilai
Level Kedewasaan 5 1 Semua sistem e-learning secara keseluruhan
sudah sangat baik.
1
2 Pengembangan dan pembaruan sistem sudah dilakukan.
1
3 Sistem e-learning sudah terintegrasi dengan baik dengan sistem pembelajaran langsung.
1
4 Prosedur penggunaan sistem e-learning sudah di definisikan dengan jelas.
1
5 Pengembangan sistem ke aplikasi android sudah dilakukan.
1
Total Bobot Total Nilai
8 6. Perhitungan Maturity Level
Audit yang dilakukan terhadap sistem e-learning di unisnu menggunakan kuisoner untuk pengumpulan data dengan jumlah responde sebanyak 20 orang. 20 responden tersebut adalah mahasiswa Unisnu tentunya karena sistem yang di audit adalah e-learning Unisnu. Untuk hasil perhitungan dari hasil audit secara keseluruhan dan rata – rata bisa dilihat pada Tabel 1. Sedangkan untuk cara perhitungan data kuisioner terdapat pada file lampiran di akhir halaman laporan ini.
No Nama Responden Hasil Maturity Level
1 Mega 2.92
2 Fachril 3.40
3 Kharis 2.91
4 Lala 2.61
5 Fiqi 1.80
6 Angga 2.70
7 Haris 2.26
8 Anisa 2.12
9 Kiki 2.35
10 Vina 2.97
11 Hidayat 2.86
12 Feri 2.86
13 Toha 3.84
14 Najib 2.96
15 Luluk 2.21
16 Febi 2.03
9
17 Andri 1.80
18 Anang 2.82
19 Maharani 2.38
20 Rofi 2.68
Rata rata ML 20 Responden 2.62 Tabel 1
7. Kesimpulan
Berdasarkan data hasil audit sistem informasi e-learning Unisnu Jepara dengan menggunakan proses domain DS4 Ensure Continuous Service yaitu tentang pemeliharaan dan pengembangan sistem. Dari hasil audit tersebut tingkat rata – rata nilai level kematangan yang diperoleh adalah berada pada angka 2.62 . Dengan nilai maturity yang masih dibawah diharapkan pengembangan sistem e-learning unisnu perlu ditingkatkan lagi supaya lebih sempurna dan efektif dalam mendukung proses pembelajaran pada Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara. Dengan adanya sistem e-learning yang baik tentu akan berdampak pada banyak aspek perkuliahan. Secara keseluruhan sistem e- learning di Unisnu sudah berjalan dengan baik tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa pengembangan sistem adalah suatu kewajiban.
10
DAFTAR PUSTAKA
Azizah, N. (2017). Audit Sistem Informasi Menggunakan Framework Cobit 4.1 Pada E-Learning Unisnu Jepara. Jurnal Simetris , 8, 377-382.
11 LAMPIRAN 1. Kuisioner