AUDIT SISTEM INFORMASI PADA PT ANTAM
(PERSERO) TBK MENGGUNAKAN
PENDEKATAN CobIT
Wanda Triandini, Stefanus Ariyanto
Binus University, Jln. Kebon Jeruk Raya No. 9, Jakarta Barat 11480, +628510954585, wandatriandini@yahoo.com
ABSTRACT
The purpose of this study was to determine and understand the conditions of the implementation of IT
governance that goes to PT Antam (Persero) Tbk, to evaluate and understand the performance of IT
Maturity Level with Antam using CobIT approach as a guide, as well as to understand and evaluate the
general controls and application controls. This is a qualitative study using interviews and observations to
assess the processes of the 4 domains contained in the standards-based CobIT 4.1 Maturity Level.
Overall IT Governance in PT Antam (Persero) Tbk gained 3.9 level (Defined), where there are 29 CobIT
processes that must be considered by the company to the public for unqualified opinion as 5 other
processes that are not detected are not too big influence on other processes. General controls and
application controls the company has also been quite good but still need to do some improvements to
make it more effective and more efficient in its implementation. (WT)
Keywords: CobIT 4.1, Maturity Level, General Controls, Applications Controls, Information Systems
Audit.
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui dan memahami kondisi penerapan tata kelola TI yang
berjalan di PT ANTAM (Persero) Tbk, mengevaluasi dan memahami kinerja dari TI ANTAM
menggunakan Maturity Level dengan CobIT sebagai pedoman, serta untuk memahami dan mengevaluasi
pengendalian umum dan pengendalian aplikasi. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan menggunakan
metode wawancara dan observasi untuk menilai proses-proses dari 4 domain yang terdapat dalam
standar Maturity Level berbasis CobIT 4.1. Secara keseluruhan Tata Kelola di PT ANTAM (Persero) Tbk
memperoleh level 3,9 (Defined), dimana terdapat 29 proses CobIT yang harus diperhatikan oleh
perusahaan dengan opini umum untuk unqualified karena 5 proses lainnya yang tidak terdeteksi tidak
terlalu berpengaruh besar terhadap proses lainnya. Pengendalian umum dan pengendalian aplikasi
perusahaan juga sudah cukup baik namun masih perlu dilakukan beberapa perbaikan agar lebih efektif
dan efisien lagi dalam pelaksanaanya. (WT)
Kata Kunci
CobIT 4.1, Maturity Level, Pengendalian Umum, Pengendalian Aplikasi, Audit Sistem Informasi
PENDAHULUAN
Seiring dengan berkembangnya zaman, pemenuhan kebutuhan akan sistem informasi bagi semua jenis organisasi
menyebabkan perkembangan sistem informasi yang begitu pesat. Penerapan teknologi informasi pada proses bisnis
suatu perusahaan dipandang sebagai suatu solusi yang nantinya dapat meningkatkan kemampuan perusahaan di
dalam persaingan. Hal ini menyebabkan pentingnya peningkatan peran teknologi informasi agar selaras dengan
investasi yang telah dikeluarkan, sehingga dibutuhkan perencanaan secara implementasi yang optimal.
Peranan Sistem Informasi yang signifikan ini tentu harus diimbangi dengan pengaturan dan pengelolaan
yang tepat, sehingga kerugian-kerugian yang mungkin terjadi dapat dihindari. Kerugian yang dimaksud dapat timbul
dari masalah-masalah, seperti adanya kasus kehilangan data, kebocoran data, informasi yang tersedia tidak akurat
yang disebabkan oleh pemrosesan data yang salah sehingga integritas data tidak dapat dipertahankan,
penyalahgunaan komputer, serta pengadaan investasi Teknologi Informasi (TI) yang bernilai tinggi namun tidak
diimbangi dengan pengembalian nilai yang sesuai. Hal-hal tersebut tentunya sangat mempengaruhi pengambilan
keputusan, termasuk mempengaruhi efektifitas dan efisiensi di dalam pencapaian tujuan dan strategi organisasi.
Sehubungan dengan alasan tersebut diperlukan adanya sebuah mekanisme kontrol audit sistem informasi
atau audit terhadap pengelolaan teknologi informasi. Audit SI/TI dalam kerangka kerja CobIT , yang lebih sering
disebut dengan istilah IT Assurance ini bukan hanya dapat memberikan evaluasi terhadap keadaan tata kelola
Teknologi Informasi di PT ANTAM (Persero) Tbk, tetapi dapat juga memberikan masukan yang dapat digunakan
untuk perbaikan pengelolaannya di masa yang akan datang.
Penelitian ini mengangkat kasus pada PT ANTAM (Persero) Tbk dimana saat ini Perusahaan ini sedang
dalam tahap menerapkan tata kelola TI. PT ANTAM (Persero) Tbk sudah menerapkan TI sebagai salah satu cara
untuk mencapai tujuan bisnis agar investasi yang dikeluarkan sebanding dengan tujuan yang akan dicapai
Tbk terus melakukan pengembangan di dalam pengelolaan IT nya, namun hal tersebut belum menjamin bahwa
perusahaan sudah betul-betul menerapkan tata kelola TI nya dengan baik. Atas dasar tersebut, penulis ingin menilai
penerapan tata kelola TI yang selama ini sudah berjalan pada PT ANTAM (Persero) Tbk dengan melakukan
penelitian yang berjudul “AUDIT SISTEM INFORMASI PADA PT ANTAM (PERSERO) TBK
MENGGUNAKAN PENDEKATAN COBIT”
FORMULASI MASALAH
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan penulis dalam latar belakang masalah dan agar pembahasan tidak
menyimpang dari judul penulisan, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana penerapan tata kelola TI yang baik menurut CobIT framework 4.1 pada PT ANTAM (Persero)
Tbk?
2. Sejauh mana PT ANTAM (Persero) Tbk telah menerapkan tata kelola TI dengan menggunakan CobIT
framework (berdasarkan hasil penelitian Maturity Level)?
3. Bagaimana penerapan pengendalian umum dan pengendalian aplikasi pada PT ANTAM (Persero) Tbk?
METODE PENELITIAN
Bodgan dan Taylor (1992) mendefinisikan bahwa metodologi kualitatif, ialah prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.
Pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistic (utuh), sehingga kita tidak dapat
mengisolasikan individu atau organisasi ke dalam variabel atau hipotesis, melainkan dipandang sebagai bagian dari
suatu keutuhan. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif, dengan
menggunakan studi kasus (objek), yaitu suatu cara yang sistematis dalam melihat suatu kejadian, mengumpulkan
data, menganalisa informasi dan melaporkan hasilnya. Dalam studi kasus ini, pengumpulan data utama dilakukan
dengan wawancara dan analisa dokumen-dokumen perusahaan terkait dengan penelitian.
Metode penelitian yang digunakan dalam pengumpulan data-data untuk penulisan ini adalah sebagai berikut :
Penelitian ini dilakukan dengan cara mencari dan mengumpulkan data, sumber informasi dan bahan-bahan
yang diperoleh dari buku, literatur, artikel terkait CobIT, IT Governance, Audit Sistem Informasi, SAP,
metode penelitian yang digunakan dan sebagainya.
2. Studi Lapangan
Studi ini dilakukan dengan mendapatkan data secara langsung dari objek penelitian. Data sekunder yang
diambil merupakan data berupa Rencana Strategis dan lain-lain.
3. Wawancara
Melakukan Tanya jawab dengan pihak terkait untuk mendapatkan informasi data-data yang dibutuhkan .
4. Observasi
Melakukan pengamatan secara langsung pada lingkungan serta penerapan sistem informasi pada
perusahaan dan penggunaan sistem informasi oleh user terkait.
HASIL DAN BAHASAN
Audit Atas Pengendalian Umum
Audit atas pengendalian umum adalah audit sistem informasi pada lingkungan ICT perusahaan yang terdiri dari pengendalian manajemen, pengendalian fisik, pengendalian lingkungan dan akses logis ke dalam sistem dan aplikasi.
Hasil dari audit atas pengendalian umum pada PT Antam Persero (Tbk) Adalah:
No. Pengendalian Umum Simpulan Keterangan
1. Pengendalian manajemen Cukup a. Sudah terdapat IT strategy,
kebijakan dan prosedur tertulis.
b. Arah kebijakan TI sudah didefinisikan dengan jelas dan sudah dikomunikasikan kepada
staff.
c. Sudah terdapat keseragaman arsitektur informasi.
d. Tenaga kerja bagian TI sudah cukup dalam hal jumlah dan kompetensi.
e. Sudah terdapat monitoring atas kinerja bagian TI.
analisa resiko.
g. Sudah terdapat manajemen proyek.
h. Dokumentasi sudah lengkap dan sudah memenuhi standar.
2. Pengendalian fisik Cukup Sudah terdapat auto lock dan auto logout.
3. Pengendalian lingkungan Cukup a. Sudah ada peraturan tertulis mengenai persyaratan ruang server.
b. Sudah terdapat peralatan yang cukup untuk menjaga kondisi ruangan server.
c. Sudah ada Disaster Recovery
Planning (DRP) dan Disaster Recovery Center (DRC).
4. Akses logis ke dalam sistem dan aplikasi
Cukup Sudah terdapat aturan pembatasan akses logis ke dalam sistem dan aplikasi walaupun terbatas.
Identifikasi Maturity Level menggunakan pendekatan CobIT 4.1
Ada beberapa tahapan yang harus dilakukan untuk mengidentifikasi Maturity Level pada perusahan menggunakan pendekatan CobIT 4.1. Diantaranya adalah mengidentifikasi business goals perusahaan, lalu menghubungkan business goals perusahaan dengan business goals CobIT 4.1, setelah itu medeteksi IT goals perusahaan, lalu menghubungkan IT goals perusahaan dengan IT goals CobIT 4.1, setelah itu baru dapat terdeteksi
IT process CobIT 4.1 mana saja yang terdeteksi pada perusahaan.
Setelah melakukan tahapan tersebut, hasil IT process CobIT 4.1 yang terdeteksi pada PT ANTAM (Persero) Tbk adalah sebagai berikut:
IT Domain IT Process
Plan and Organise PO1, PO2, PO3, PO4, PO5, PO6, PO7, PO8,
PO10
Acquire and Implementation AI1, AI2, AI3, AI4, AI5, AI6, AI7
Deliver and Support DS1, DS2, DS3, DS4, DS6, DS7, DS8, DS9,
DS10, DS12, DS13
Monitor and Evaluation ME1, ME4
Sedangkan hasil perhitungan dari Maturity Level atas IT process yang terdeteksi tersebut adalah:
Domains Level
PO (Plan and Organise) 3,6 AI (Acquire and Implement) 4 DS (Deliver and Support) 4 ME (Monitor and Evaluate) 4,
Rata-rata 3,9
Hasil opini audit menggunakan CobIT 4.1adalah:
Opinion Total
Unqualified 9
Qualified 25
Disclaimer 0
Adverse 0
Sehingga penulis dapat menyimpulkan dari perbandingan perolehan opini tersebut, bahwa opini umum untuk PT ANTAM (Persero) Tbk adalah Qualified, yaitu sudah menemukan pola pengembangan yang terarah dan berjalan dengan pola yang sama.
Pengendalian Aplikasi
Dalam hal ini penulis melakukan audit atas pengendalian aplikasi yang terdiri dari audit atas pengendalian batasan (Boundary Controls), pengendalian masukan (Input Controls), pengendalian proses (Process Controls) dan pengendalian keluaran (Output Controls).
Hasil dari masing-masing pengendalian aplikasi adalah sebagai berikut:
1.
Pengendalian batasan (Boundary Controls)Kendali batasan meyakinakan bahwa Sistem Aplikasi dilengkapi dengan login akses berupa
password dan username serta terdapat batasan-batasan terhadap kewenangan user dalam mengakses
aplikasi.
Resiko Rekomendasi
Dengan tidak adanya batasan sistem kesalahan
dalam penginputan login akses (password dan
username), hal ini akan memberikan kemudahan
bagi orang-orang yang tidak memiliki otoritas untuk
mengakses ke sistem aplikasi.
Sebaiknya Sistem Aplikasi memberikan batasan
sistem dalam penginputan login akses (password
dan username). Kesalahan penginputan sebaiknya
dibatasi sebanyak 3 kali, jika melewati batas
tersebut maka sistem secara otomatis akan keluar
dari aplikasi.
2.
Pengendalian masukan (Input Controls)Kendali input meyakinkan bahwa transaksi di-input ke dalam dan diterima oleh komputer,
diproses hanya sekali, tanpa duplikat dan kesalahan.
Adapun temuan audit yang dihasilkan dari Pengendalian Masukan (Input Controls) adalah:
Resiko Rekomendasi
Akibat tidak adanya perubahan warna pada
tampilan layar, jika terjadi kesalahan
penginputan data maka user tidak
mengetahui adanya kesalahan pada saat
penginputan, sehingga mengurangi
keefektifan kerja user
Sistem Aplikasi sebaiknya dilengkapi
dengan fasilitas perubahan warna pada
tampilan layar jika terjadi kesalahan
penginputan, tidak hanya menampilkan error
message saja agar lebih efektif lagi.
Petugas entri data tidak selalu membubuhkan
tanda check (√) setelah dokumen sumber selesai di input, sehingga terdapat
kemungkinan terjadinya penginputan yang
berulang kali
Sebaiknya petugas entri data mulai
membiasakan memberikan tanda check (√) setelah dokumen sumber selesai di input agar
dapat menghindari penginputan yang
3.
Pengendalian proses (Process Controls)Kendali pemrosesan meyakinkan bahwa transaksi: diterima oleh komputer, diproses dengan logika
yang valid, melalui seluruh fase pemrosesan, dan di update ke file dan data yang benar.
Adapun temuan audit yang dihasilkan dari Pengendalian Proses (Process Controls) adalah:
Resiko Rekomendasi
Ketidakefektifan Sistem aplikasi yang tidak dapat
mencegah atau mendeteksi data masukan yang
tidak valid.
Sebaiknya Sistem Aplikasi dibuat dapat
mencegah atau mendeteksi data masukan yang
tidak valid dengan management user agar lebih
efektif dalam pelaksanaanya.
Kesalahan dalam pemrosesan tidak selalu dengan
segera diperbaiki dengan cepat.
Sebaiknya apabila terdapat kesalahan dalam
pemrosesan dapat dengan segera diperbaiki
dengan cepat agar lebih efektif dan efisien dalam
pelaksanaanya.
4.
Pengendalian keluaran (Output Controls)Kendali output meyakinkan bahwa data output: dilaporkan dengan cara yang benar, dapat
dilihat/tersedia hanya untuk personil yang memiliki otoritas serta ditahan atau dihancurkan secara
wajar/memadai.
Adapun temuan audit yang dihasilkan dari Pengendalian Keluaran (Output Controls) adalah:
Resiko Rekomendasi
Tidak selalu terdapat contact person tertentu
apabila terjadi sesuatu atas laporan yang
dihasilkan menyebabkan ketidakefektifan
dalam pelaksanaanya.
Sebaiknya ditentukan dengan jelas contact
person yang dapat dihubungi apabila terjadi
sesuatu atas laporan yang dihasilkan agar lebih
efektif.
Dengan tidak adanya end of page untuk laporan
yang lebih dari 1 (satu) halaman, kemungkinan
akan menyebabkan kekeliruan atau
kebingungan.
halaman diberi end of page.
Tidak terdapat batas waktu penyimpanan
laporan sehingga menyebabkan ketidaefisienan
dalam pelaksanaannya.
Sebaiknya terdapat batas waktu penyimpanan
laporan agar lebih efisien.
SIMPULAN DAN SARAN
a. Berdasarkan hasil analisis pengendalian umum pada PT ANTAM (Persero) Tbk secara keseluruhan
pengendalian umum sudah cukup, karena:
1. Pada pengendalian manajemen sudah terdapat:
a) IT strategy jangka pendek dan janga panjang, kebijakan dan prosedur tertulis.
b) Arah kebijakan TI sudah didefinisikan dengan jelas dan sudah dikomunikasikan kepada
staff.
c) Sudah terdapat keseragaman arsitektur informasi
d) Tenaga kerja bagian TI sudah cukup dalam hal jumlah dan kompetensi.
e) Sudah terdapat monitoring atas kinerja bagian TI,
f) Sudah terdapat quality assurance dan analisa resiko.
g) Sudah terdapat manajemen proyek.
h) Dokumentasi sudah lengkap dan sudah memenuhi standar.
2. Pada pengendalian fisik sudah terdapat: a) Auto lock dan auto logout.
3. Pada pengendalian lingkungan sudah terdapat:
a) Peraturan tertulis mengenai persyaratan ruang server.
b) Sudah terdapat peraturan peralatan yang cukup untuk menjaga kondisi ruangan server.
c) Sudah terdapat Disaster Recovery Planning (DRP) dan Disaster Recovery Center (DRC).
4. Pada akses logis ke dalam sistem dan aplikasi sudah terdapat:
a) Aturan pembatasan akses logis ke dalam sistem dan aplikasi walaupun terbatas.
99
b. Berdasarkan hasil analisis CobIT penerapan proses CobIT pada perusahaan berada pada level rata-rata 3,9.
Pada level kematangan ini, secara keseluruhan proses TI di PT ANTAM (Persero) Tbk berada pada skala
rata-rata 3, yaitu Defined, yang berarti bahwa seluruh proses telah didokumentasikan dan telah
dikomunikasikan, serta dilaksanakan dengan pengembangan sistem komputerisasi yang baik, namun proses
evaluasi belum dilakukan secara menyeluruh, ssehingga masih ada kemungkinan dapat terjadinya
penyimpangan.
c. Di PT ANTAM (Persero) Tbk, terdapat 8 proses berada pada level optimised, 18 proses pada level
managed and measured dan 8 proses pada level defined
d. Berdasarkan hasil mapping antara business goals PT ANTAM (Persero) Tbk dan CobIT framework 4.1,
terdapat 29 proses control objectives yang harus diperhatikan perusahaan
e. Secara keseluruhan berdasarkan 29 proses CobIT yang terdeteksi dalam perusahaan, opini umum untuk
perusahaan adalah qualified karena 5 proses lainnya yang tidak terdeteksi tidak terlalu berpengaruh besar
terhadap proses lainnya.
f. Tidak semua rekomendasi proses menurut CobIT dapat diterapkan, perusahaan dapat mencari dan mengkaji
tools- tools lainnya yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.
g. Berdasarkan hasil analisis pengendalian aplikasi dapat disimpulkan bahwa:
1. Pengendalian Batasan (Boundary Controls)
Sudah cukup memadai, karena Sistem Aplikasi dilengkapi dengan login akses berupa password
dan username serta terdapat batasan-batasan terhadap kewenangan user dalam mengakses
aplikasi.
2. Pengendalian Masukan (Input Controls)
Sudah cukup memadai, karena transaksi diinput ke dalam dan diterima oleh komputer, diproses
hanya sekali, tanpa duplikat dan kesalahan.
3. Pengendalian Proses (Process Controls)
Sudah cukup memadai, karena pemrosesan transaksi: diterima oleh komputer, diproses dengan
logika yang valid, melalui seluruh fase pemrosesan, dan di update ke file dan data yang benar.
Sudah cukup memadai, namun tidak terdapat contact person apabila terjadi sesuatu atas laporan
yang dihasilkan, tidak terdapat end of page yang menyatakan bahwa laporan lebih dari satu
halaman dan tidak terdapat batas waktu penyimpanan terhadap laporan sehingga membuat
pelaksanaannya menjadi kurang efektif dan efisien.
Saran
a. Secara umum, proses operasional TI telah berjalan dengan baik dan handal, akan tetapi
perbaikan-perbaikan baik teknis maupun nonteknis masih terus ditingkatkan. PT ANTAM (Persero) Tbk juga harus
memperhatikan ancaman- ancaman bisnis yang mungkin muncul dimasa yang akan datang dan semakin
kompleks, terutama dalam masalah pengamanan, jaringan, serta sumber daya manusia yang dimiliki,
dengan mengikuti perkembangan isu di industri lainnya. Hal ini dikarenakan semakin tingginya
kecenderungan proses bisnis yang kian tergantung dengan TI.
b. Sistem Aplikasi perlu dibuat batasan sistem dalam penginputan login akses (password dan username).
Kesalahan penginputan sebaiknya dibatasi sebanyak 3 kali, jika melewati batas tersebut maka sistem secara
otomatis akan keluar dari aplikasi.
c. Sistem Aplikasi sebaiknya dilengkapi dengan fasilitas perubahan warna pada tampilan layar, jika terjadi
kesalahan penginputan agar dapat memudahkan user dalam pelaksanaanya
d. Sebaiknya petugas entri data mulai membiasakan memberikan tanda check (√) setelah dokumen sumber selesai di input agar dapat menghindari penginputan yang berulang kali
e. Sebaiknya Sistem Aplikasi dibuat dapat mencegah atau mendeteksi data masukan yang tidak valid dengan
management user agar lebih efektif dalam pelaksanaanya
f. Sebaiknya ditentukan contact person yang dapat dihubungi apabila terjadi sesuatu atas laporan yang
dihasilkan agar lebih efektif
g. Sebaiknya laporan yang lebih dari 1 (satu) halaman diberi end of page agar tidak menyebabkan kekeliruan
atau kebingungan
h. Sebaiknya terdapat batas waktu penyimpanan laporan agar lebih efisien
i. Tidak semua proses TI dapat diuraikan secara detail sehingga hanya berupa aktivitas inti, perlu kajian lebih
REFERENSI
Ariyanto, Stefanus. (2008). Audit Sistem Infor masi Pada PT Pelangi Haurgeulis Resources:Thesis di Universitas
Indonesia, Depok.
Bodnar, George H., Hopwood, William S. terjemahan A.A Jusuf. (2000). Sistem Informasi Akuntansi. Edisi Indonesia, Jakarta: Salemba Empat.
Bodgan, Robert C. and Taylors K.B. (1992). Qualitatif Research for Education:
An Intruduction to Theory and Methods. Boston: Ally and Bacon Inc.
Drs. Sanyoto Gondodiyoto SE., MKom.,MComm.(IS)., MM(SI)., PIA., Akuntan. (2007). Audit Sistem Informasi +
Pendekatan CobIT. Jakarta: Mitra Wacana Media.
Hall, James A. (2001). Terjemahan A.A. Jusuf. Edisi Indonesia, Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat
Kesumawardhani, Dwi Rizki. (2012). Evaluasi IT Governance Berdasarkan COBIT 4.1 (Studi Kasus di PT Timah
(Persero) Tbk):Skripsi di Universitas Indonesia, Depok.
Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI). (2011). Standar Profesional Akuntan Publik, 31 Maret 2011, Jakarta: Salemba Empat
IT Governance Institute. (2007). COBIT ver 4.1: Framework, Control Objectives, Management Guidelines,
Maturity Models. Rolling Meadow
McLeod, Raymond. Jr. & Schell, George. (2007). Management Information Sistem, 10th edition.
Romney, Marshal B. and Steinbart, Paul John. (2010). Accounting Information System, 10th edition, Prentice Hall Inc. USA.
Weber, Ron. (2000). Information System Cntrol and Audit.PretinceHall,Inc,New Jersey.
Wijaya, Lina. (2012). Audit Sistem Informasi Pada PT Duta Semesta Raya (DSR Incurance Broker): Skripsi di Binus University, Jakarta.
RIWAYAT PENULIS
Wanda Triandini lahir di kota Jakarta pada 6 Juni 1991. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Akuntansi peminatan Auditing pada tahun 2013. Pada September 2013 penulis telah bekerja sebagai Junior Auditor pada Kantor Akuntan Publik Mazars Indonesia.