• Tidak ada hasil yang ditemukan

AUDIT SISTEM INFORMASI PADA PT ANTAM (PERSERO) TBK MENGGUNAKAN PENDEKATAN CobIT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "AUDIT SISTEM INFORMASI PADA PT ANTAM (PERSERO) TBK MENGGUNAKAN PENDEKATAN CobIT"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

AUDIT SISTEM INFORMASI PADA PT ANTAM

(PERSERO) TBK MENGGUNAKAN

PENDEKATAN CobIT

Wanda Triandini, Stefanus Ariyanto

Binus University, Jln. Kebon Jeruk Raya No. 9, Jakarta Barat 11480, +628510954585, wandatriandini@yahoo.com

ABSTRACT

The purpose of this study was to determine and understand the conditions of the implementation of IT

governance that goes to PT Antam (Persero) Tbk, to evaluate and understand the performance of IT

Maturity Level with Antam using CobIT approach as a guide, as well as to understand and evaluate the

general controls and application controls. This is a qualitative study using interviews and observations to

assess the processes of the 4 domains contained in the standards-based CobIT 4.1 Maturity Level.

Overall IT Governance in PT Antam (Persero) Tbk gained 3.9 level (Defined), where there are 29 CobIT

processes that must be considered by the company to the public for unqualified opinion as 5 other

processes that are not detected are not too big influence on other processes. General controls and

application controls the company has also been quite good but still need to do some improvements to

make it more effective and more efficient in its implementation. (WT)

Keywords: CobIT 4.1, Maturity Level, General Controls, Applications Controls, Information Systems

Audit.

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui dan memahami kondisi penerapan tata kelola TI yang

berjalan di PT ANTAM (Persero) Tbk, mengevaluasi dan memahami kinerja dari TI ANTAM

menggunakan Maturity Level dengan CobIT sebagai pedoman, serta untuk memahami dan mengevaluasi

pengendalian umum dan pengendalian aplikasi. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan menggunakan

metode wawancara dan observasi untuk menilai proses-proses dari 4 domain yang terdapat dalam

standar Maturity Level berbasis CobIT 4.1. Secara keseluruhan Tata Kelola di PT ANTAM (Persero) Tbk

memperoleh level 3,9 (Defined), dimana terdapat 29 proses CobIT yang harus diperhatikan oleh

perusahaan dengan opini umum untuk unqualified karena 5 proses lainnya yang tidak terdeteksi tidak

terlalu berpengaruh besar terhadap proses lainnya. Pengendalian umum dan pengendalian aplikasi

perusahaan juga sudah cukup baik namun masih perlu dilakukan beberapa perbaikan agar lebih efektif

dan efisien lagi dalam pelaksanaanya. (WT)

(2)

Kata Kunci

CobIT 4.1, Maturity Level, Pengendalian Umum, Pengendalian Aplikasi, Audit Sistem Informasi

PENDAHULUAN

Seiring dengan berkembangnya zaman, pemenuhan kebutuhan akan sistem informasi bagi semua jenis organisasi

menyebabkan perkembangan sistem informasi yang begitu pesat. Penerapan teknologi informasi pada proses bisnis

suatu perusahaan dipandang sebagai suatu solusi yang nantinya dapat meningkatkan kemampuan perusahaan di

dalam persaingan. Hal ini menyebabkan pentingnya peningkatan peran teknologi informasi agar selaras dengan

investasi yang telah dikeluarkan, sehingga dibutuhkan perencanaan secara implementasi yang optimal.

Peranan Sistem Informasi yang signifikan ini tentu harus diimbangi dengan pengaturan dan pengelolaan

yang tepat, sehingga kerugian-kerugian yang mungkin terjadi dapat dihindari. Kerugian yang dimaksud dapat timbul

dari masalah-masalah, seperti adanya kasus kehilangan data, kebocoran data, informasi yang tersedia tidak akurat

yang disebabkan oleh pemrosesan data yang salah sehingga integritas data tidak dapat dipertahankan,

penyalahgunaan komputer, serta pengadaan investasi Teknologi Informasi (TI) yang bernilai tinggi namun tidak

diimbangi dengan pengembalian nilai yang sesuai. Hal-hal tersebut tentunya sangat mempengaruhi pengambilan

keputusan, termasuk mempengaruhi efektifitas dan efisiensi di dalam pencapaian tujuan dan strategi organisasi.

Sehubungan dengan alasan tersebut diperlukan adanya sebuah mekanisme kontrol audit sistem informasi

atau audit terhadap pengelolaan teknologi informasi. Audit SI/TI dalam kerangka kerja CobIT , yang lebih sering

disebut dengan istilah IT Assurance ini bukan hanya dapat memberikan evaluasi terhadap keadaan tata kelola

Teknologi Informasi di PT ANTAM (Persero) Tbk, tetapi dapat juga memberikan masukan yang dapat digunakan

untuk perbaikan pengelolaannya di masa yang akan datang.

Penelitian ini mengangkat kasus pada PT ANTAM (Persero) Tbk dimana saat ini Perusahaan ini sedang

dalam tahap menerapkan tata kelola TI. PT ANTAM (Persero) Tbk sudah menerapkan TI sebagai salah satu cara

untuk mencapai tujuan bisnis agar investasi yang dikeluarkan sebanding dengan tujuan yang akan dicapai

(3)

Tbk terus melakukan pengembangan di dalam pengelolaan IT nya, namun hal tersebut belum menjamin bahwa

perusahaan sudah betul-betul menerapkan tata kelola TI nya dengan baik. Atas dasar tersebut, penulis ingin menilai

penerapan tata kelola TI yang selama ini sudah berjalan pada PT ANTAM (Persero) Tbk dengan melakukan

penelitian yang berjudul “AUDIT SISTEM INFORMASI PADA PT ANTAM (PERSERO) TBK

MENGGUNAKAN PENDEKATAN COBIT”

FORMULASI MASALAH

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan penulis dalam latar belakang masalah dan agar pembahasan tidak

menyimpang dari judul penulisan, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana penerapan tata kelola TI yang baik menurut CobIT framework 4.1 pada PT ANTAM (Persero)

Tbk?

2. Sejauh mana PT ANTAM (Persero) Tbk telah menerapkan tata kelola TI dengan menggunakan CobIT

framework (berdasarkan hasil penelitian Maturity Level)?

3. Bagaimana penerapan pengendalian umum dan pengendalian aplikasi pada PT ANTAM (Persero) Tbk?

METODE PENELITIAN

Bodgan dan Taylor (1992) mendefinisikan bahwa metodologi kualitatif, ialah prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.

Pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistic (utuh), sehingga kita tidak dapat

mengisolasikan individu atau organisasi ke dalam variabel atau hipotesis, melainkan dipandang sebagai bagian dari

suatu keutuhan. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif, dengan

menggunakan studi kasus (objek), yaitu suatu cara yang sistematis dalam melihat suatu kejadian, mengumpulkan

data, menganalisa informasi dan melaporkan hasilnya. Dalam studi kasus ini, pengumpulan data utama dilakukan

dengan wawancara dan analisa dokumen-dokumen perusahaan terkait dengan penelitian.

Metode penelitian yang digunakan dalam pengumpulan data-data untuk penulisan ini adalah sebagai berikut :

(4)

Penelitian ini dilakukan dengan cara mencari dan mengumpulkan data, sumber informasi dan bahan-bahan

yang diperoleh dari buku, literatur, artikel terkait CobIT, IT Governance, Audit Sistem Informasi, SAP,

metode penelitian yang digunakan dan sebagainya.

2. Studi Lapangan

Studi ini dilakukan dengan mendapatkan data secara langsung dari objek penelitian. Data sekunder yang

diambil merupakan data berupa Rencana Strategis dan lain-lain.

3. Wawancara

Melakukan Tanya jawab dengan pihak terkait untuk mendapatkan informasi data-data yang dibutuhkan .

4. Observasi

Melakukan pengamatan secara langsung pada lingkungan serta penerapan sistem informasi pada

perusahaan dan penggunaan sistem informasi oleh user terkait.

HASIL DAN BAHASAN

Audit Atas Pengendalian Umum

Audit atas pengendalian umum adalah audit sistem informasi pada lingkungan ICT perusahaan yang terdiri dari pengendalian manajemen, pengendalian fisik, pengendalian lingkungan dan akses logis ke dalam sistem dan aplikasi.

Hasil dari audit atas pengendalian umum pada PT Antam Persero (Tbk) Adalah:

No. Pengendalian Umum Simpulan Keterangan

1. Pengendalian manajemen Cukup a. Sudah terdapat IT strategy,

kebijakan dan prosedur tertulis.

b. Arah kebijakan TI sudah didefinisikan dengan jelas dan sudah dikomunikasikan kepada

staff.

c. Sudah terdapat keseragaman arsitektur informasi.

d. Tenaga kerja bagian TI sudah cukup dalam hal jumlah dan kompetensi.

e. Sudah terdapat monitoring atas kinerja bagian TI.

(5)

analisa resiko.

g. Sudah terdapat manajemen proyek.

h. Dokumentasi sudah lengkap dan sudah memenuhi standar.

2. Pengendalian fisik Cukup Sudah terdapat auto lock dan auto logout.

3. Pengendalian lingkungan Cukup a. Sudah ada peraturan tertulis mengenai persyaratan ruang server.

b. Sudah terdapat peralatan yang cukup untuk menjaga kondisi ruangan server.

c. Sudah ada Disaster Recovery

Planning (DRP) dan Disaster Recovery Center (DRC).

4. Akses logis ke dalam sistem dan aplikasi

Cukup Sudah terdapat aturan pembatasan akses logis ke dalam sistem dan aplikasi walaupun terbatas.

Identifikasi Maturity Level menggunakan pendekatan CobIT 4.1

Ada beberapa tahapan yang harus dilakukan untuk mengidentifikasi Maturity Level pada perusahan menggunakan pendekatan CobIT 4.1. Diantaranya adalah mengidentifikasi business goals perusahaan, lalu menghubungkan business goals perusahaan dengan business goals CobIT 4.1, setelah itu medeteksi IT goals perusahaan, lalu menghubungkan IT goals perusahaan dengan IT goals CobIT 4.1, setelah itu baru dapat terdeteksi

IT process CobIT 4.1 mana saja yang terdeteksi pada perusahaan.

Setelah melakukan tahapan tersebut, hasil IT process CobIT 4.1 yang terdeteksi pada PT ANTAM (Persero) Tbk adalah sebagai berikut:

IT Domain IT Process

Plan and Organise PO1, PO2, PO3, PO4, PO5, PO6, PO7, PO8,

PO10

Acquire and Implementation AI1, AI2, AI3, AI4, AI5, AI6, AI7

Deliver and Support DS1, DS2, DS3, DS4, DS6, DS7, DS8, DS9,

DS10, DS12, DS13

Monitor and Evaluation ME1, ME4

(6)

Sedangkan hasil perhitungan dari Maturity Level atas IT process yang terdeteksi tersebut adalah:

Domains Level

PO (Plan and Organise) 3,6 AI (Acquire and Implement) 4 DS (Deliver and Support) 4 ME (Monitor and Evaluate) 4,

Rata-rata 3,9

Hasil opini audit menggunakan CobIT 4.1adalah:

Opinion Total

Unqualified 9

Qualified 25

Disclaimer 0

Adverse 0

Sehingga penulis dapat menyimpulkan dari perbandingan perolehan opini tersebut, bahwa opini umum untuk PT ANTAM (Persero) Tbk adalah Qualified, yaitu sudah menemukan pola pengembangan yang terarah dan berjalan dengan pola yang sama.

Pengendalian Aplikasi

Dalam hal ini penulis melakukan audit atas pengendalian aplikasi yang terdiri dari audit atas pengendalian batasan (Boundary Controls), pengendalian masukan (Input Controls), pengendalian proses (Process Controls) dan pengendalian keluaran (Output Controls).

Hasil dari masing-masing pengendalian aplikasi adalah sebagai berikut:

1.

Pengendalian batasan (Boundary Controls)

Kendali batasan meyakinakan bahwa Sistem Aplikasi dilengkapi dengan login akses berupa

password dan username serta terdapat batasan-batasan terhadap kewenangan user dalam mengakses

aplikasi.

(7)

Resiko Rekomendasi

Dengan tidak adanya batasan sistem kesalahan

dalam penginputan login akses (password dan

username), hal ini akan memberikan kemudahan

bagi orang-orang yang tidak memiliki otoritas untuk

mengakses ke sistem aplikasi.

Sebaiknya Sistem Aplikasi memberikan batasan

sistem dalam penginputan login akses (password

dan username). Kesalahan penginputan sebaiknya

dibatasi sebanyak 3 kali, jika melewati batas

tersebut maka sistem secara otomatis akan keluar

dari aplikasi.

2.

Pengendalian masukan (Input Controls)

Kendali input meyakinkan bahwa transaksi di-input ke dalam dan diterima oleh komputer,

diproses hanya sekali, tanpa duplikat dan kesalahan.

Adapun temuan audit yang dihasilkan dari Pengendalian Masukan (Input Controls) adalah:

Resiko Rekomendasi

Akibat tidak adanya perubahan warna pada

tampilan layar, jika terjadi kesalahan

penginputan data maka user tidak

mengetahui adanya kesalahan pada saat

penginputan, sehingga mengurangi

keefektifan kerja user

Sistem Aplikasi sebaiknya dilengkapi

dengan fasilitas perubahan warna pada

tampilan layar jika terjadi kesalahan

penginputan, tidak hanya menampilkan error

message saja agar lebih efektif lagi.

Petugas entri data tidak selalu membubuhkan

tanda check (√) setelah dokumen sumber selesai di input, sehingga terdapat

kemungkinan terjadinya penginputan yang

berulang kali

Sebaiknya petugas entri data mulai

membiasakan memberikan tanda check (√) setelah dokumen sumber selesai di input agar

dapat menghindari penginputan yang

(8)

3.

Pengendalian proses (Process Controls)

Kendali pemrosesan meyakinkan bahwa transaksi: diterima oleh komputer, diproses dengan logika

yang valid, melalui seluruh fase pemrosesan, dan di update ke file dan data yang benar.

Adapun temuan audit yang dihasilkan dari Pengendalian Proses (Process Controls) adalah:

Resiko Rekomendasi

Ketidakefektifan Sistem aplikasi yang tidak dapat

mencegah atau mendeteksi data masukan yang

tidak valid.

Sebaiknya Sistem Aplikasi dibuat dapat

mencegah atau mendeteksi data masukan yang

tidak valid dengan management user agar lebih

efektif dalam pelaksanaanya.

Kesalahan dalam pemrosesan tidak selalu dengan

segera diperbaiki dengan cepat.

Sebaiknya apabila terdapat kesalahan dalam

pemrosesan dapat dengan segera diperbaiki

dengan cepat agar lebih efektif dan efisien dalam

pelaksanaanya.

4.

Pengendalian keluaran (Output Controls)

Kendali output meyakinkan bahwa data output: dilaporkan dengan cara yang benar, dapat

dilihat/tersedia hanya untuk personil yang memiliki otoritas serta ditahan atau dihancurkan secara

wajar/memadai.

Adapun temuan audit yang dihasilkan dari Pengendalian Keluaran (Output Controls) adalah:

Resiko Rekomendasi

Tidak selalu terdapat contact person tertentu

apabila terjadi sesuatu atas laporan yang

dihasilkan menyebabkan ketidakefektifan

dalam pelaksanaanya.

Sebaiknya ditentukan dengan jelas contact

person yang dapat dihubungi apabila terjadi

sesuatu atas laporan yang dihasilkan agar lebih

efektif.

Dengan tidak adanya end of page untuk laporan

yang lebih dari 1 (satu) halaman, kemungkinan

(9)

akan menyebabkan kekeliruan atau

kebingungan.

halaman diberi end of page.

Tidak terdapat batas waktu penyimpanan

laporan sehingga menyebabkan ketidaefisienan

dalam pelaksanaannya.

Sebaiknya terdapat batas waktu penyimpanan

laporan agar lebih efisien.

SIMPULAN DAN SARAN

a. Berdasarkan hasil analisis pengendalian umum pada PT ANTAM (Persero) Tbk secara keseluruhan

pengendalian umum sudah cukup, karena:

1. Pada pengendalian manajemen sudah terdapat:

a) IT strategy jangka pendek dan janga panjang, kebijakan dan prosedur tertulis.

b) Arah kebijakan TI sudah didefinisikan dengan jelas dan sudah dikomunikasikan kepada

staff.

c) Sudah terdapat keseragaman arsitektur informasi

d) Tenaga kerja bagian TI sudah cukup dalam hal jumlah dan kompetensi.

e) Sudah terdapat monitoring atas kinerja bagian TI,

f) Sudah terdapat quality assurance dan analisa resiko.

g) Sudah terdapat manajemen proyek.

h) Dokumentasi sudah lengkap dan sudah memenuhi standar.

2. Pada pengendalian fisik sudah terdapat: a) Auto lock dan auto logout.

3. Pada pengendalian lingkungan sudah terdapat:

a) Peraturan tertulis mengenai persyaratan ruang server.

b) Sudah terdapat peraturan peralatan yang cukup untuk menjaga kondisi ruangan server.

c) Sudah terdapat Disaster Recovery Planning (DRP) dan Disaster Recovery Center (DRC).

4. Pada akses logis ke dalam sistem dan aplikasi sudah terdapat:

a) Aturan pembatasan akses logis ke dalam sistem dan aplikasi walaupun terbatas.

99

(10)

b. Berdasarkan hasil analisis CobIT penerapan proses CobIT pada perusahaan berada pada level rata-rata 3,9.

Pada level kematangan ini, secara keseluruhan proses TI di PT ANTAM (Persero) Tbk berada pada skala

rata-rata 3, yaitu Defined, yang berarti bahwa seluruh proses telah didokumentasikan dan telah

dikomunikasikan, serta dilaksanakan dengan pengembangan sistem komputerisasi yang baik, namun proses

evaluasi belum dilakukan secara menyeluruh, ssehingga masih ada kemungkinan dapat terjadinya

penyimpangan.

c. Di PT ANTAM (Persero) Tbk, terdapat 8 proses berada pada level optimised, 18 proses pada level

managed and measured dan 8 proses pada level defined

d. Berdasarkan hasil mapping antara business goals PT ANTAM (Persero) Tbk dan CobIT framework 4.1,

terdapat 29 proses control objectives yang harus diperhatikan perusahaan

e. Secara keseluruhan berdasarkan 29 proses CobIT yang terdeteksi dalam perusahaan, opini umum untuk

perusahaan adalah qualified karena 5 proses lainnya yang tidak terdeteksi tidak terlalu berpengaruh besar

terhadap proses lainnya.

f. Tidak semua rekomendasi proses menurut CobIT dapat diterapkan, perusahaan dapat mencari dan mengkaji

tools- tools lainnya yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.

g. Berdasarkan hasil analisis pengendalian aplikasi dapat disimpulkan bahwa:

1. Pengendalian Batasan (Boundary Controls)

Sudah cukup memadai, karena Sistem Aplikasi dilengkapi dengan login akses berupa password

dan username serta terdapat batasan-batasan terhadap kewenangan user dalam mengakses

aplikasi.

2. Pengendalian Masukan (Input Controls)

Sudah cukup memadai, karena transaksi diinput ke dalam dan diterima oleh komputer, diproses

hanya sekali, tanpa duplikat dan kesalahan.

3. Pengendalian Proses (Process Controls)

Sudah cukup memadai, karena pemrosesan transaksi: diterima oleh komputer, diproses dengan

logika yang valid, melalui seluruh fase pemrosesan, dan di update ke file dan data yang benar.

(11)

Sudah cukup memadai, namun tidak terdapat contact person apabila terjadi sesuatu atas laporan

yang dihasilkan, tidak terdapat end of page yang menyatakan bahwa laporan lebih dari satu

halaman dan tidak terdapat batas waktu penyimpanan terhadap laporan sehingga membuat

pelaksanaannya menjadi kurang efektif dan efisien.

Saran

a. Secara umum, proses operasional TI telah berjalan dengan baik dan handal, akan tetapi

perbaikan-perbaikan baik teknis maupun nonteknis masih terus ditingkatkan. PT ANTAM (Persero) Tbk juga harus

memperhatikan ancaman- ancaman bisnis yang mungkin muncul dimasa yang akan datang dan semakin

kompleks, terutama dalam masalah pengamanan, jaringan, serta sumber daya manusia yang dimiliki,

dengan mengikuti perkembangan isu di industri lainnya. Hal ini dikarenakan semakin tingginya

kecenderungan proses bisnis yang kian tergantung dengan TI.

b. Sistem Aplikasi perlu dibuat batasan sistem dalam penginputan login akses (password dan username).

Kesalahan penginputan sebaiknya dibatasi sebanyak 3 kali, jika melewati batas tersebut maka sistem secara

otomatis akan keluar dari aplikasi.

c. Sistem Aplikasi sebaiknya dilengkapi dengan fasilitas perubahan warna pada tampilan layar, jika terjadi

kesalahan penginputan agar dapat memudahkan user dalam pelaksanaanya

d. Sebaiknya petugas entri data mulai membiasakan memberikan tanda check (√) setelah dokumen sumber selesai di input agar dapat menghindari penginputan yang berulang kali

e. Sebaiknya Sistem Aplikasi dibuat dapat mencegah atau mendeteksi data masukan yang tidak valid dengan

management user agar lebih efektif dalam pelaksanaanya

f. Sebaiknya ditentukan contact person yang dapat dihubungi apabila terjadi sesuatu atas laporan yang

dihasilkan agar lebih efektif

g. Sebaiknya laporan yang lebih dari 1 (satu) halaman diberi end of page agar tidak menyebabkan kekeliruan

atau kebingungan

h. Sebaiknya terdapat batas waktu penyimpanan laporan agar lebih efisien

i. Tidak semua proses TI dapat diuraikan secara detail sehingga hanya berupa aktivitas inti, perlu kajian lebih

(12)

REFERENSI

Ariyanto, Stefanus. (2008). Audit Sistem Infor masi Pada PT Pelangi Haurgeulis Resources:Thesis di Universitas

Indonesia, Depok.

Bodnar, George H., Hopwood, William S. terjemahan A.A Jusuf. (2000). Sistem Informasi Akuntansi. Edisi Indonesia, Jakarta: Salemba Empat.

Bodgan, Robert C. and Taylors K.B. (1992). Qualitatif Research for Education:

An Intruduction to Theory and Methods. Boston: Ally and Bacon Inc.

Drs. Sanyoto Gondodiyoto SE., MKom.,MComm.(IS)., MM(SI)., PIA., Akuntan. (2007). Audit Sistem Informasi +

Pendekatan CobIT. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Hall, James A. (2001). Terjemahan A.A. Jusuf. Edisi Indonesia, Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat

Kesumawardhani, Dwi Rizki. (2012). Evaluasi IT Governance Berdasarkan COBIT 4.1 (Studi Kasus di PT Timah

(Persero) Tbk):Skripsi di Universitas Indonesia, Depok.

Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI). (2011). Standar Profesional Akuntan Publik, 31 Maret 2011, Jakarta: Salemba Empat

IT Governance Institute. (2007). COBIT ver 4.1: Framework, Control Objectives, Management Guidelines,

Maturity Models. Rolling Meadow

McLeod, Raymond. Jr. & Schell, George. (2007). Management Information Sistem, 10th edition.

Romney, Marshal B. and Steinbart, Paul John. (2010). Accounting Information System, 10th edition, Prentice Hall Inc. USA.

Weber, Ron. (2000). Information System Cntrol and Audit.PretinceHall,Inc,New Jersey.

Wijaya, Lina. (2012). Audit Sistem Informasi Pada PT Duta Semesta Raya (DSR Incurance Broker): Skripsi di Binus University, Jakarta.

RIWAYAT PENULIS

Wanda Triandini lahir di kota Jakarta pada 6 Juni 1991. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Akuntansi peminatan Auditing pada tahun 2013. Pada September 2013 penulis telah bekerja sebagai Junior Auditor pada Kantor Akuntan Publik Mazars Indonesia.

Referensi

Dokumen terkait

Antara sinus venosus dan atrium terdapat katup sinuatrial, yang berasal dari jaringan endikardial dan miokardial/ otot jantung, berfungsi menahan darah agar tidak kembali ke

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Sekretaris Jenderal tentang Daftar Informasi Publik Tahun 2021 di

1. Lembaga adat Gampong Sibreh Keumudee yang terlibat dalam penyelesaian sengketa rumah tangga adalah Geuchik gampong, Tuha Peut gampong, dan Imuem Meunasah.

Jenis data yang dikumpulkan adalah data primer yang diperoleh dari penelitian terhadap gambaran mikroskopik hepar mencit Balb/c yang termasuk dalam kelompok kontrol

4.4.5 Grafik Hubungan Antara Daya Listrik dan Torsi Kincir Angin Bersudu 4,3 dan 2 dengan Kecepatan Angin 7 m/s Data dari table 4.7, 4.9, 4.11 perhitungan tiga variasi sudu

2) Penelitian tahap II: Ada dua kegiatan inti yang dilakukan pada tahapan ini, yaitu: (1) melakukan identifikasi dan pemilihan jenis motif hias yang diperoleh

Biaya Tetap (Rp) Biaya Variable (Rp) Tenaga. Kerja Jumlah

Inovasi desain dengan mengacu pada teori dan prinsip desain serta memperhatikan design trend forcast 2016-2017 dipadu dengan pengetahuan material dan teknik