• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN STRATEGI INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK PADA SISWA MI NASHIRUL UMMAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENERAPAN STRATEGI INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK PADA SISWA MI NASHIRUL UMMAH"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN STRATEGI INDEX CARD MATCH

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK PADA SISWA MI NASHIRUL UMMAH

M. Nurul Yaqin

Pendidikan Profesi Guru, IAIN Palangka Raya Email : azkiya005@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurang efektifnya proses pembelajaran Aqidah Akhlak di Madrasah Ibtidaiyah Nashirul Ummah Leran Senori Tuban dan menyebabkan hasil belajarnya rendah. Hal ini disebabkan pembelajaran yang kurang bervariasi. Dalam pembelajaran Aqidah Akhlak ada beberapa model pembelajaran yang bisa digunakan guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Salah satunya adalah Strategi Pembelajaran Index Card Match, yaitu suatu strategi pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk belajar aktif dan bertujuan agar peserta didik mempunyai jiwa kemandirian dalam belajar serta menumbuhkan daya kreativitas.

Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (Class Action Research) sebanyak dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan (Planning), pelaksanaan Tindakan (Acting), observasi (Observe) dan refleksi (Reflecting). Sasaran penelitian ini adalah siswa kelas III Madrasah Ibtidaiyah Nashirul Ummah Leran Senori Tuban. Teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data antara lain tes, observasi, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan mencakup reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Indikator keberhasilan dalam penelitian ini apabila penguasaan materi peserta didik mencapai 75% dari tujuan yang seharusnya dicapai, dengan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal 75.

Hasil Penelitian menunjukkan bahwa penerapan model Pembelajaran Index Card Match dapat meningkatkan hasil belajar Aqidah Akhlak siswa. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II yaitu nilai rata-rata hasil belajar pada tes akhir siklus I adalah 72,83 (42,86%) yang berada pada kriteria baik, sedangkan pada tes akhir siklus II adalah 89,17 (92,86%) dan berada pada kriteria sangat baik. Hal ini menunjukkan peningkatan sebesar 16,34. Dari data tersebut terlihat bahwa penerapan Strategi Pembelajaran Index Card Match dapat meningkatkan hasil belajar Aqidah Akhlak materi Sikap

(2)

Bersyukur siswa kelas III Madrasah Ibtidaiyah Nashirul Ummah Leran Senori Tuban.

Kata Kunci : Strategi, Index Card Match, Hasil Belajar.

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan sistem dan cara meningkatkan kualitas hidup manusia dalam segala aspek kehidupan manusia. Faktor siswa dianggap sebagai sesuatu yang menentukan pelaksanaan dan keberhasilan proses pembelajaran.

Aktivitas belajar akan berhasil apabila berdasarkan motivasi pada diri siswa (Isma’il, Semarang: Rasail Media Group, 2009) Siswa mungkin dapat dipaksa untuk melakukan suatu perbuatan, tetapi ia tidak mungkin dipaksa untuk menghayati perbuatan itu sebagaimana mestinya. Ini berarti tugas guru yang paling berat ialah berupaya agar siswa mau belajar dan memiliki keinginan belajar secara berkelanjutan tanpa dibatasi waktu(Isma’il, Semarang: Rasail Media Group, 2009 hal 52).

Hasil belajar adalah penilaian dari hasil usaha kegiatan belajar yang dilakukan siswa yang dinyatakan dalam bentuk angka, simbol, kalimat maupun huruf yang dapat mencerminkan hasil usaha yang berhasil dicapai (Ahmad Susanto Jakarta: Kencana, 2012) Hasil belajar dapat diukur melalui tiga ranah yaitu afektif , kongnitif , dan psikomotorik.

Selama ini, proses pembelajaran Akidah Akhlak di Madrasah Ibtidaiyah Nashirul Ummah Leran Senori Tuban jarang sekali menggunakan strategi pembelajaran yang menarik perhatian dan keaktifan seluruh siswa dikelas.

Hanya beberapa siswa saja yang aktif dan sebagian besar siswa yang lain kurang memahami materi Aqidah Akhlak yang diajarkan guru. Guru lebih mengunakan metode tradisioanl yaitu metode konvensional atau ceramah, Karena metode ini dianggap metode yang tidak perlu mengeluarkan banyak tenaga dan biaya.

Tetapi dalam penerapan metode ini guru tidak pernah mempertimbangkan apakah siswa memahami meteri yang disampaikan.

Penyampaian materi Akidah Akhlak dengan Strategi Pembelajaran Index Card Match dan ini mengajak siswa untuk ikut berperan aktif dalam melaksanakan pembelajaran, karena di dalam Strategi Pembelajaran Index Card Match terdapat beberapa metode dan teknik yang dapat mencitakan suasana belajar menjadi efektif, efisien dan menyenangkan.9 Dengan menggunakan strategi ini, maka siswa akan memiliki pengalaman baru dalam belajar, berbeda dengan sebelumnya yang hanya dilakukan melalui metode ceramah. Penerapan

(3)

Strategi Pembelajaran Index Card Match telah terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa, hal ini terbukti dari beberapa penelitian yang menjadi acuan dalam penyusunan penelitian ini, antara lain : penelitian terdahulu yakni penelitian dari Zayyina Munfa’ati yang berjudul « Pengaruh Penggunaan Strategi Pembelajaran Index Card Match terhadap hasil belajar Matematika Peserta Didik Kelas III MIN Tunggangri Kalidawir Tulungagung tahun ajaran 2012/2013»..

Dari latar belakang diatas dapat menjadi dorongan bagi peneliti untuk memperbaiki strategi pembelajaran yang dapat menunjang keberhasilan suatu proses pembelajaran. Upaya tersebut dilaksanakan dalam bentuk penelitian tindakan kelas dengan judul : Penerapan Strategi Index Card Match Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Akidah Akhlak Pada Siswa MI Nashirul Ummah.

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK). Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas III MI Nashirul Ummah Leran Senori Tuban yang berjumlah 28 peserta didik yang terdiri dari 10 peserta didik laki- laki dan 18 siswa perempuan. Penelitian tindakan kelas dilaksanakan dalam 2 (dua) siklus, setiap siklus terdiri dari satu kali pertemuan. Dalam penelitian ini terdapat empat tahap yaitu perencanaan (Planning), pelaksanaan Tindakan (Acting), observasi (Observe) dan refleksi (Reflecting). Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan Tes, observasi, dan dokumentasi.

Dalam penelitian ini, ada dua jenis data yang didapatkan oleh peneliti yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif adalah data berupa informasi dalam bentuk kalimat yang menggambarkan hasil observasi pada setiap siklus kegiatan yang dilakukan.Data kuantitatif, adalah data dalam bentuk angka maupun skor yang merupakan hasil belajar siswa setelah melakukan proses pembelajaran akidah akhlak Materi Sikap Bersyukur dengan menggunakan strategi pembelajaran kooperatif tipe index card matc. Dalam menganalisis data yang sudah dikumpulkan, dilakukan ulasan hasil yang sudah diperoleh peserta didik dalam hasil tes evaluasi. Data observasi peneliti diberikan penilaian berupa angka yang dikatagorikan dengan Sangat Baik,Baik, cukup, Kurang, Sangat Kurang.

Indikator proses pembelajaran yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah jika keterlibatan guru dan siswa pada proses pembelajaran mencapai 75%

(berkriteria cukup). Indikator proses pembelajaran dalam penelitian ini akan dilihat dari prosentase keberhasilan tindakan yang didasarkan pada data skor yang diperoleh dari hasil observasi guru/peneliti dan siswa. Untuk menghitung

(4)

observasi aktivitas guru/peneliti dan siswa, peneliti menggunakan rumus prosentase sebagai berikut:

Untuk mengetahui tingkat keberhasilan tindakan didasarkan pada tabel berikut:

Tingkat Penguasaan Nilai Huruf Bobot Predikat

1 2 3 4

90 % ≤ NR ≤ 100 % A 4 Sangat baik

80 % ≤ NR < 90 % B 3 Baik

70 % ≤ NR < 80 % C 2 Cukup

60 % ≤ NR < 70 % D 1 Kurang

0 % ≤ NR < 60 % E 0 Sangat kurang

Indikator hasil belajar dari penelitian ini adalah jika 75% dari siswa telah mencapai nilai minimal 75 dan apabila melebihi dari nilai minimal hasil belajar dikatakan tuntas.

HASIL PENELITIAN

Berdasarkan hasil pengamatan/observasi pra tindakan diperoleh beberapa informasi bahwa penggunaan Strategi Pembelajaran Index Card Match belum pernah dilakukan dalam pembelajaran Aqidah Akhlak di kelas III, kemampuan siswa untuk mata pelajaran Aqidah Akhlak dikatakan relatif kurang. Berdasarkan data yang diperoleh, jumlah siswa kelas III sebanyak 28 siswa, laki-laki 10 anak dan perempuan 18 anak.

Peneliti juga menyampaikan bahwa penelitian akan dilakukan dalam beberapa siklus jika pada siklus I peneliti belum melihat peningkatan hasil belajar siswa. Setiap akhir siklus akan diadakan tes akhir tindakan untuk mengukur seberapa jauh keberhasilan tindakan yang dilakukan siswa.

Diagram 4.1 Ketuntasan Belajar Siswa Tes Awal menggunakan rumus prosentase sebagai berikut:

Prosentase keberhasilan tindakan =  jumlah skor

 skor maksimal 100%

(5)

Berdasarkan data hasil tes awal ditemukan hasil belajar siswa sebagai dampak dari proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran konvensional menunjukkan belum maksimalnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran Aqidah Akhlak khususnya Materi Sikap Bersyukur. Indikasi dari 28 siswa ternyata yang mencapai ketuntasan belajar hanya 17.86% (5 siswa), sedangkan yang belum tuntas 82.14% (23 siswa). Rata-rata ini belum sesuai dengan syarat mencapai ketuntasan belajar yaitu >75% dari jumlah siswa dalam satu kelas.

Pelaksanaan tindakan yang dilakukan oleh peneliti pada siklus I dilaksanakan di ruang kelas III di MI Nashirul Ummah Senori Tuban, dalam satu pertemuan yang terdiri dari 2 × 35 menit (dua jam pelajaran) Sebelum menjelaskan materi, pendidik menginformasikan bahwa pada pertemuan hari ini akan mempelajari materi Sikap Bersyukur dan dilakukan menggunakan strategi Index Card Match. Langkah-langkah pembelajaran Pada kegiatan awal peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Hal ini dilakukan agar siswa tahu apa yang akan mereka pelajari, sehingga siswa akan terarah, termotivasi, dan terpusat perhatiannya dalam belajar. Peneliti juga mempertegas dalam menyampaikan materi. Pada kegiatan inti, peneliti menjelaskan materi dengan Tanya jawab dan ceramah, kemudian peneliti membagi siswa menjadi dua kelompok.Peneliti membagikan kartu kepada setiap siswa, di mana kartu tersebut sebagian berisi pertanyaan dan sebagian lagi berisi jawaban. Setelah semua siswa mendapatkan kartu yang sebagian berisi pertanyaan dan sebagian lagi jawaban, pendidik meminta masing-masing siswa untuk mencari pasangan dari katu yang mereka bawa. Dengan maksud mengajak siswa untuk berfikir kritis serta menuntut mereka untuk bertanggung jawab. Jika ada yang belum mengerti untuk dimusyawarahkan secara bersama- sama sebelum bertanya kepada peneliti atau pendidik. Setelah selesai, pendidik memanggil salah satu siswa. Bagi mereka yang dipanggil diminta untuk maju kedepan kelas dan membaca kartu yang di bawanya, sedangkan siswa yang lain mendengarkan dan mejawabnya. Selesai membaca pendidik meminta siswa untuk menempelkan kartu soal dan jawabannya di papan tulis. Setelah kegiatan selesai peneliti bersama kelompok lain menanggapi hasil pekerjaan kelompok yang ditunjuk. Pada kegiatan akhir, peneliti dan siswa menyimpulkan materi bersama-sama. Kegiatan ini dilakukan agar daya ingat siswa terhadap materi yang diberikan dapat bertahan lama. Dalam penelitian ini peneliti juga melakukan tes akhir siklus untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap materi yang diberikan.Tes Ahir pada siklus I berjalan dengan lancar.

Pendidik mulai mengumpulkan Hasil Tes yang telah dikerjakan oleh siswa dan melakukan refleksi pembelajaran. Pendidik Menginformasikan mengenai materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya menggunakan strategi Index

(6)

Card Match. Pendidik mengakhiri pembelajaran dengan berdoa dan mengucapkan salam.

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa hasil belajar siswa pada siklus I lebih baik dari tes awal sebelum tindakan. Di mana diketahui rata-rata kelas adalah 72,83 dengan ketuntasan belajar 57,14% (16 siswa) dan 42,86% (12 siswa) yang belum tuntas.. Maka dapat disimpulkan penelitian ini dilanjutkan dengan siklus selanjutnya, yaitu siklus II dengan melakukan beberapa revisi sebagaimana yang telah disebutkan dalam tahap refleksi diatas.

Dalam satu kali pertemuan yang terdiri dari dua jam pelajaran. Satu jam pelajaran digunakan untuk memberikan materi terkait dengan Materi Sikap Bersyukur, satu jam berikutnya digunakan untuk pelaksanaan dengan menggunakan Strategi Pembelajaran Index Card Match. Proses pembelajaran pada siklus II ini hampir sama dengan tahapan pada tahapan siklus I, Tidak ada perubahan dalam kelompok siswa, hanya saja ada beberapa perubahan yakni perbaikan-perbaikan tindakan, agar dalam pelaksanaan dalam siklus II nanti dapat lebih optimal.

Langkah-langkah pembelajaran sama seperti pada siklus I Pada kegiatan awal peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Pada kegiatan inti, peneliti menjelaskan materi dengan Tanya jawab dan ceramah, kemudian peneliti membagi siswa menjadi dua kelompok seperti pada siklus I. Peneliti membagikan kartu kepada setiap siswa, di mana kartu tersebut sebagian berisi pertanyaan dan sebagian lagi berisi jawaban. Setelah semua siswa mendapatkan kartu yang sebagian berisi pertanyaan dan sebagian lagi jawaban, pendidik meminta masing-masing siswa untuk mencari pasangan dari katu yang mereka bawa. Dengan maksud mengajak siswa untuk berfikir kritis serta menuntut mereka untuk bertanggung jawab. Jika ada yang belum mengerti untuk dimusyawarahkan secara bersama-sama sebelum bertanya kepada peneliti atau pendidik. Setelah selesai, pendidik memanggil salah satu siswa. Bagi mereka yang dipanggil diminta untuk maju kedepan kelas dan membaca kartu yang di bawanya, sedangkan siswa yang lain mendengarkan dan mejawabnya. Selesai membaca pendidik meminta siswa untuk menempelkan kartu soal dan jawabannya di papan tulis. Setelah kegiatan selesai peneliti bersama kelompok lain menanggapi hasil pekerjaan kelompok yang ditunjuk. Pada kegiatan akhir, peneliti dan siswa menyimpulkan materi bersama-sama. Kegiatan ini dilakukan agar daya ingat siswa terhadap materi yang diberikan dapat bertahan lama.

Dalam penelitian ini peneliti juga melakukan tes akhir siklus untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap materi yang diberikan. Tes Ahir pada siklus II berjalan dengan lancar. Pendidik mulai mengumpulkan Hasil Tes yang telah dikerjakan oleh siswa dan melakukan refleksi pembelajaran.

(7)

Berdasrkan hasil akhir tes siklus II di atas diperoleh rata-rata kelas adalah 89,17 dengan ketuntasan belajar 92,86% (26 siswa) dan 7,14% (2 siswa) yang belum tuntas. Berdasarkan presentase ketuntasan belajar dapat diketahui bahwa pada siklus II siswa kelas III telah mencapai ketuntasan belajar, karena rata- ratanya 92,86% sudah diatas ketuntasan minimum yang telah ditentukan.

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa Strategi Pembelajaran Index Card Match mampu meningkatkan ketuntasan belajar siswa kelas III di MI Nashirul Ummah Senori Tuban. Dengan demikian siklus penelitian tindakan kelas dihentikan.

Dari hasil penelitian yang diperoleh melalui kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan 2 siklus melalui observasi kegiatan belajar mengajar, observasi aktifitas siswa dalam KBM, dan penilaian formatif, maka dapat dinyatakan bahwa pembelajaran dengan strategi Index Card Match efektif dalam materi Akidah Akhlak materi sikap bersyukur. Hal ini dapat dilihat dari :

1. Kegiatan belajar mengajar dengan strategi Index Card Match di kelas III MI Nashirul Ummah sebagaimana direncanakan sebelumnya berlangsung baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil observasi terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti.

2. Pelaksanaan pembelajaran dengan Strategi Pembelajaran Index Card Match membuat siswa yang semula pasif menjadi aktif dalam kegiatan belajar.

3. Siswa merasa senang dengan belajar berkelompok, karena dengan belajar berkelompok mereka dapat saling bertukar pikiran/pendapat dengan teman.

Tindakan kelas dengan menggunakan strategi Index Card Match dapat dinyatakan berhasil dengan indikator adanya peningkatan nilai rata-rata dari nilai rata-rata pra siklus sebesar 56,4 menjadi 72,83 pada siklus I dan 89,17 pada siklus II. Adapun persentasi ketuntasan pada pra siklus sebesar 17,86 % dari 28 anak hanya 5 anak yang nilainya melampaui KKM dan pada siklus I sebanyak 12 anak melampaui KKM dengan persentase mencapai 42,86 % , di siklus II sebanyak 26 anak melampaui KKM dengan persentase 92,86 % yang artinya indikator keberhasilan sudah tercapai pada siklus II. Dengan demikian terjadi peningkatan nilai rata-rata hasil belajar siswa dan persentase dari pra siklus, siklus I dan II. Adapun data hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 1

Data Pencapaian Hasil Belajar Siswa Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

No Nama Siswa Perolehan Nilai atau

Persentase

Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2

(8)

1 Abdulloh Kafa 60 75 80

2 Abidah Azzahra 75 75 80

3 Afna Zakiyya Zulfa Althaf 50 65 85

4 Ahmad Muzakka Humam 45 60 75

5 Alisya Nisrina Putri 65 90 95

6 Aqilah Zidni Ni'Ma 85 90 100

7 Ardian Wahyu Pratama 75 90 95

8 Azka Ulfa Miftahusa Adah 50 70 80

9 Bagus Ghonim Ahmad Zahir 20 25 75

10 Danang Aminur Rokhim 50 60 75

11 Durrotun Nikmah 70 70 75

12 Dzaky Al-Mair Jamil 60 75 85

13 Elisya Widiyanti 65 75 80

14 Lilis Kismawati 90 90 100

15 Maftuhatul Afkarina Filkhiya 70 100 100

16 Melisa Carissa Dewi 90 100 100

17 Muhammad Fahmi Ammar 50 70 80

18 Muhammad Febri Dwi Cahyo 20 25 70

19 Muhammad Habibie Ghazali 45 50 75

20 Muhammad Saifur Romadloni 60 70 85

21 Najwan Yardan Putra 50 70 90

22 Qisya Alani Halwa 70 75 90

23 Rizka Amalia 65 75 85

24 Rizky Dwi Nur Sofiany 20 25 65

25 Shila Khairun Nisa 70 65 90

26 Siti Fatimatuz Zahro' 50 65 80

27 Tsania Salsabila 40 50 80

28 Zakyatur Rohmah 20 25 60

Jumlah skor yang diperoleh 1580 2185 2690

Rata-rata 56,4 72,83 89,17

Jumlah Siswa Peserta Tes 28 28 28

Jumlah Siswa yang Tuntas Belajar 5 12 26

Jumlah Siswa yang Tidak Tuntas Belajar 23 16 2 Ketuntasan Belajar (%) 17,86% 42,86% 92,86%

Peningkatan hasil belajar dari tahap pra siklus, siklus 1 dan siklus 2 dapat dilihat pada grafik berikut:

(9)

hasil penelitian tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa strategi Index Card Match dapat dijadikan sebagai salah satu model pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada materi Sikap Bersyukur.

KESIMPULAN

Penerapan strategi Index Card Match dapat meningkatkan hasil belajar materi Sikap Bersyukur siswa kelas III MI Nashirul Ummah Leran Senori Tuban.

Hal tersebut dapat ditunjukan dengan diperolehnya peningkatan presentase ketuntasan Hasil belajar peserta didik pada saat pra penelitian dengan data hasil ulangan harian sebesar 17,86%, meningkat pada siklus I menjadi sebesar 42,86%

dan siklus II 92,86%. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa strategi Index Card Match dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Hujair AH dan Sanaky, Paradigma Pendidikan Islam Membangun Masyarakat Madani Indonesia, (Yogyakarta: Safiria Insani Press, 2003), hal. 4

Yoto Saiful Rahman, Manajemen Pembelajaran, (Malang: Yanizar Group, 2001), hal. 3

Ismail, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasisi PAIKEM, (Semarang: Rasail Media Group, 2009), hal. 51

Ahmad Susanto, Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Jakarta:

Kencana, 2012),

Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), hlm. 76

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Pra Siklus Siklus II Siklus II

Jumlah Peserta Didik Lulus KKM Presentase Nilai Tuntas

(10)

Abu ahmadi, Strategi Belajar Mengajar (Bandung: CV Pustaka Setia, 2005), hal 15

Referensi

Dokumen terkait

Penerbitan publikasi Statistik Daerah Kecamatan Marpoyan Damai 2014 dimaksud untuk melengkapi ragam publikasi statistik yang telah tersedia di kecamatan seperti

tahu. Stabilitas harga kedelai sangat penting untuk keberlangsungan produksi tahu. 2) Dengan metode steam boiler mampu menekan biaya bahan bakar dalam biaya

Pada kajian ini menunjukkan bahwa pengelolaan zakat masih belum terkelola dengan baik dan zakat merupakan tanggang jawab moral dari seorang muslim untuk membantu

Berdasarkan pelaksanan penelitian dan pembahasan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa hasil belajar fisika siswa dengan menggunakan pendekatan kontekstual pada siswa

Pada tanggal 30 Juni 2008 dan 2007, Perusahaan mengasuransikan aktivanya (persediaan, aktiva tetap, aktiva tetap dalam rangka bangun kelola dan alih dan properti investasi) kepada

Setelah kegiatan diskusi di zoom siswa bersama guru mengenai penyebab gangguan peredaran darah pada manusia siswa dapat membuat diagram mengenai gangguan peredaran darah manusia

teratai yang tumbuh dari lumpur (tanah) dan berkembang di atas air, hal ini bermakna bahwa anggota PASKIBRAKA/PASKIBRA adalah pemuda yang tumbuh dari bawah (orang biasa) dari tanah

Jawab setiap soalan dengan menghitamkan ruangan yang betul pada kertas jawapan objektif. Answer each question by blackening the correct space on the objective