• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI MAKNA BACAAN SHALAT DI KELAS IV SD NEGERI 2 KUBU KECAMATAN KUMAI KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI MAKNA BACAAN SHALAT DI KELAS IV SD NEGERI 2 KUBU KECAMATAN KUMAI KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1787 Vol. 3, No. 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

SISWA PADA MATERI MAKNA BACAAN SHALAT DI KELAS IV SD NEGERI 2 KUBU KECAMATAN KUMAI

KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT

TOHARI

Pendidikan Profesi Guru, IAIN Palangka Raya Email atiqawijaya@gmail.com

ABSTRAK

Pendidikan merupakan suatu hal yang penting dalam sebuah kehidupan manusia, dalam dunia pendidikan yang semakin di tuntut untuk lebih memberikan kontribusi yang nyata dalam upaya untuk meningkatkan sebuah kemajuan bangsa. Penelitian ini di laksanakan di Kelas IV SD Negeri 2 Kubu Kabupaten Kotawaringin Barat dengan subyek penelitian siswa Kelas IV SD Negeri 2 Kubu sebanyak 15 orang. Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui hasil belajar siswa melalui penerapan pendekatan Contekstual Teaching and Learning (CTL). Pendekatan yang di gunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Sebagaimana dalam penelitian ini di laksanakan dalam empat tahap, yaitu Peencanaan, Pelaksanaan, Tindakan, dan Refleksi. Dari keempat tahap tersebut merupakan siklus yang berlangsung secara berulang. Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini sebanyak dua kali pertemuan yang terbagi kedalam dua siklus. Dari hasil penelitian ini bisa menunjukkan bahwa pembelajaran materi makna bacaan shalat dengan mengunakan penerapan pendekatan Contekstual Teaching and Learning (CTL) dapat meningkatkan hasil belajara siswa, dari data awal siklus ke I dengan nilai ketuntasan mencapai 46,6%, dan setelah siklus ke II dengan nilai ketuntasan mencapai 93,3% siswa yang mencapai KKM. Aktivitas siswapun dalam belajar termasuk dalam kata gori baik, dengan nilai rata-rata keaktivan siswa dari siklus I 46,6% meningkat pada siklus II menjadi 93,3%.

Kata Kunci : CTL, Hasil Belajar, Makna Bacaan Shalat.

PENDAHULUAN

Pembelajaran adalah Proses interaksi para peserta didik dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkunagan belajar. Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya. Sehingga terjadi

(2)

1788 Vol. 3, No. 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

perubahan prilaku kearah yang lebih baik. Pembelajaran merupakan suatu sistem, yang terdidiri atas komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lain. Komponen tersebut meliputi tujuan, materi, metode, dan evaluasi.

Dari ke empat komponen tersebut maka harus diperhatikan oleh seorang guru dalam memilih dan menentukan sebuah metode pembelajaran apa yang akan digunakan dalam pembelajaran.

Menurut Muhibbin Syah, Keberhasilan dari proses hasil belajar dipengaruhi oleh tiga faktor, Faktor yang pertama yaitu faktor dalam (intern), yakni keadaan atau kondisi jasmani, yang kedua faktor dari luar individu (ekstern), yakni kondisi lingkungan sekitar siswa, dan yang ketiga faktor pendekatan belajar yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi- materi pembelajaran.

Akan tetapi, jika mengingat kembali pada pembelajaran. kenyataan yang banyak ditemukan di lapangan adalah, pembelajaran di Sekolah masih jauh dari harapan. Dunia pembelajaran masih lekat dengan pola tradisional sementara siswa hanya menerima informasi secara pasif, dengan menempatkan guru sebagai sumber belajar yang utama. Dalam praktik belajar, proses kegiatan belajar diukur hanya dengan tes dan belajar terjebak dalam mengumpulkan informasi saja.

Proses belajar mengajar yang diungkapkan diatas sangat tidak diharapkan.

Dalam proses pembelajaran dikelas terutama pelajaran PAI pada Materi Makna Bacaan Shalat hasil belajar siswa tidak maksimal. Kemampuan-kemampuan untuk memahami pembelajaran hanya terjadi didalam kelas, keterampilan siswa dikembangkan atas dasar latihan. siswa biasanya dituntut untuk menerimaapa yang dianggap penting oleh guru, dan menghafalnya tanpa berkontribusi langsung. tanpa memikirkan apakah siswa mampu mempraktikan dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari atau tidak, sehingga siswa masih banyak yang belum mengerti untuk mempraktikannya dalam kehidupan sehari- hari. Pembelajaran cenderung berorentasi pada buku dan tidak dikaitkan dengan kehidupan nyata. Keberhasilan dalam pendidikan ini sering hanya kali dinilai dari sejauh mana siswa itu mampu memproduksi bahan pengetahuan yang diberikan.

Pada saat kami mengajar sebelumnya yang memakai metode ceramah maka banyak peserta didik yang menyebabkan hasil belajarnya rendah sehingga tidak sesuai dengan harapan. Setelah saya koreksi diri ternyata ada beberapa faktor. Yang pertama kelemahan dari metode yang dipakai yang sifatnya hanya teoritis dan absrak yang jauh dari kontek nyata. Dimana dalam hal ini terlalu

(3)

1789 Vol. 3, No. 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

menekankan kepada materi semata tanpa menghubungkan konsep dengan sebuah kehidupan nyata siswa sehingga dengan memakai penerapan pendekatan CTL ini sebagai solusi untuk bisa menjangkau tentang keberhasilan tersebut. Kedua, hasil belajar siswa belum mencapai KKM yang ditentukan di sekolah yaitu 65 hal ini terbukti dengan presentase kelulusan nilai siswa pada nilai ulangan semester, Ketiga, kurangnya sarana dan prasarana yang menunjang kegiatan pembelajaran sehingga terdapat beberapa indikator yang kurang tercapai keberhasilan belajarnya. Keempat, metode mengajar yang digunakan terbatas hanya pada ceramah, pembelajaran dilakukan hanya didalam kelas tanpa pemberian pengalaman langsung kepada siswa. Hal tersebut mengakibatkan penerimaan informasi secara pasif yang diperoleh siswa dalam pembelajaran.

Oleh karena itu salah satu alternatif dari permasalahan-permasalahan tersebut perlu diterapkan pembelajaran yang dapat mengaitkan antara materi pembelajaran dengan dunia nyata yang mengaitkan pembelajaran melalui dunia nyata siswa, sehingga dapat membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan kehidupan sehari-hari mereka. Pembelajaran kontekstual merupakan pendekatan pembelajaran yang efektif untuk mengembangkan potensi anak secara menyeluruh dan dapat membangun keterkaitan antar materi pelajaran dengan kehidupan nyata mereka.

Wina Sanjaya menjelaskan bahwa, “Contextual teaching and Learning (CTL)adalah suatu strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka”.

Penjelasan ini menunjukan bahwa pembelajaran kontekstual merupakan salah satu pendekatan pembelajaran yang sangat berperan aktif, produktif dan lebih bermakna dalam membantu proses belajar mengajar pada pelajaran PAI Materi Makna Bacaan Shalat, mengingat bahwa pola pikir seusia mereka sudah ingin banyak tahu lebih dalam tentang apa yang telah dijelaskan oleh guru. Dan tugas guru di dalam kelas dengan memakai Penerapan pendekatan kontekstual guru dapat mengembangkan kegiatan belajar mengajar yang bermakna dan suasana menjadi kelihatan menarik dan tidak membosankan karena dikaitkan dengan kehidupan nyata mereka, sehingga konsep pembelajaran menjadi nyata.

Selain itu guru dapat menambah keterampilan untuk berstrategi dan menjadikan sebuah tim untuk menemukan sesuatu yang baru. Hal ini terlihat ketika siswa dan guru dapat bekerja bersama-sama, hal ini disesuaikan pada konsep kontekstual. Bahwa kontekstual dapat membantu guru mengaitkan antara materi dengan kehidupan nyata siswa, mendorong siswa membuat hubungan

(4)

1790 Vol. 3, No. 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

baru antara pengetahuan yang dimilikinya dengan kehidupan sehari- hari dan mereka dapat membuat kerjasama yang baik. Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk meneliti mengenai obyek yang berbeda dari permasalahan sebelumnya, penelitian dilakukan mengenai Penerapan Pendekatan Contextual Teaching and learning (CTL) untuk meningkatkan hasil belajar pada materi makna bacaan shalat di Kelas IV SD Negeri 2 Kubu Kecamatan Kumai Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun 2021/2022.

METODOLOGI PENELITIAN

Jenis penelitian yang di gunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Bila penelitian tindakan yang berkaitan dengan bidang pendidikan dan dilaksanakan dalam kawasan suatu kelas, maka penelitian ini dinamakan penelitian tindakan kelas (Arikunto, 2010). Dengan kata lain penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang praktis yang dimaksudkan untuk memperbaiki pembelajaran di kelas. Upaya perbaikan ini dilakukan dengan melaksanakan tindakan untuk mencari jawaban atas permasalahan yang diangkat dari kegiatan tugas sehari-hari dalam kelas. Dalam bentuk ini, tujuan utama penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas.

Dalam kegiatan ini, guru terlibat langsung secara penuh dalam proses perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.

Menurut Suharjono Salah satu keutamaan penelitian tindakan kelas adalah siswa diaktifkan dalam melaksanakan proses tindakan pembelajaran yang dibuat dalam penelitian tindakan kelas. istilah “kelas” dalam penelitian tindakan kelas tidak terpandang pada ruang kelas yang dibatasidengan empat dinding sisi ruang. Sedangkan menurut Mulyasa adalah sekelompok siswa yang sedang belajar bersama dibimbing oleh seorang guru yang bertujuan untuk. meningkatkan layanan professional dalam konteks pembelajaran di kelas khususnya layanan kepada siswa, memberikan kesempatan kepada guru untuk melakukan tindakan dalampembelajaran yang direncanakan di kelas, memberikan kesempatan kepada guru untuk melakukan pengkajian terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukannya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa tujuan penelitian tindakan kelas adalah untuk memperbaiki berbagai persoalan nyata dan praktis dalam peningkatan mutu pembelajaran di kelas yang dialami langsung dalam interaksi antara guru dengan siswa yang sedang belajar. Penelitian tindakan kelas mengikuti beberapa tahapan yang pelaksanaannya terdiri dari beberapa siklus. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi. Tahapan- tahapan penelitian dalam setiap tindakan ini terjadi secara berulang-ulang hingga akhirnya menghasilkan suatu ketuntasan nilai yang telah ditetapkan menurut kriteria penilaiannya.

(5)

1791 Vol. 3, No. 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

Secara ringkas Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah bagaimana seorang atau sekelompok guru dapat mengorganisasikan kondisi praktek pembelajaran mereka, dan belajar dari pengalaman mereka sendiri. Mereka dapat mencoba suatu tindakan perbaikan terhadap situasi dan kondisi pembelajaran dilakukan dengan segera dan dilakukan secara praktis atau dapat dilakukan dalam praktek pembelajaran.

Jenis Penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini di lakukan selama 2 Siklus dengan mengaplikasikan penerapan penelitian tindakan kelas yang di gunakan adalah penerapan yang di kembangkan oleh Suharsimi Arikunto, penerapan ini mempunyai empat tahap yaitu : tahap perencanaan, tahap pelaksanan, tahap pengamatan dan tahap refleksi.

Penelitian ini di laksanakan di SD Negeri 2 Kubu Desa Kubu Kecamatan Kumai Kabupaten Kotawaringin Barat dari tanggal 06 Desember tahun pelajaran 2022 sampai dengan tanggal 13 Desember tahun 2022.

Dalam penelitian kualitatif peneliti adalah instrumen. Validitas dan metode- metode kualitatif banyak bergantung pada keterampilan, kemampuan, dan kecermatan yang melakukan kerja lapangan.

Subjek utama dalam penelitian ini yaitu siswa kelas IV SD Negeri Kubu Kecamatan Kumai Kabupaten Kotawaringin Barat dengan jumlah siswa 15 orang. Siswa laki-laki berjumlah 05 orang dan siswi perempuan berjumlah 10 orang. Penelitian ini di dilakukan untukmengetahui keberhasilan aktivitas guru dan aktivitas keberhasilan belajar siswa selama prosespembelajaran berlangsung, dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) padapembelajaran materi makna bacaan shalat.

Sugiono mengatakan Teknik pengmpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian karena tujuan dari penelitian adalah pengumpulan data. tanpa mengetahui teknik pengumpulan maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang diterapkan.

Untuk mendapatkan data yang sesuai dengan yang diharapkan, maka perlu beberapa teknik pengumpulan data dalam penelitian. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah melalui: 1). Lembar observasi 2). Catatan lapangan 3). Tes hasil belajar.

Setiap penelitian memerlukan metodologi penelitian tertentu sesuai dengan masalah yang akan diteliti. Oleh karena itu dalam penelitian ini menggunakan prosedur penelitian tindakan kelas (classroom action research).

Penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh seorang guru (peneliti) di

(6)

1792 Vol. 3, No. 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

dalam kelas kepada siswa (yang diteliti) yang bertujuan untuk mengetahui aktivitas guru dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

Dalam sebuah penelitian terdapat tahapan-tahapan yang harus dilakukan oleh peneliti. Adapun pelaksanaannya melalui tahapan-tahapan yang membentuk suatu siklus. Secara garis besar tahapan pelaksanaan PTK dapat digambarkan sebagai berikut:

HASIL PENELITIAN

Dalam hasil penelitiaan ini di paparkan hasil penelitian tindakan kelas Penerapan Pendekatan Contextual Teacing and Learning untuk meningkatkan hasil belajar pada materi makna bacaan shalat Kelas IV SD Negeri 2 Kubu pada bulan Desember tanggal 06 sampai tanggal 13 Desember 2022

Data penelitian yang diperoleh berupa hasil mulai dari pengamatan, Observasi, dan Tes. Pada pelaksanaan siklus I pembelajaran materi Makna bacaan shalat dengan menggunakan pendekatan kontekstual ini di peroleh hasil pembelajaran siswa dan juga dirasa masih kurang. Selain itu di lihat dari tes hasil belajar siswa berdasarkan pretes dan postest yang telah di laksanakan, masih ada beberapa siswa yang belum mencapai nilai KKM, dengan nilai KKM yang di tetapkan di sekolah 65. Hal ini menunjukan belum tercapainya ketuntasan belajar sebesar 75%. Oleh sebab itu, hasil belajar harus ditingkatkan lagi melalui perbaikan tindakan yang telah dilaksanakan untuk diterapkan pada siklus II.

Berdasarkan hasil refleksi siklus I, diperoleh bahwa hasil belajar siswa pada materimakna bacaan shalat melalui pretest dan postest yang telah dilaksanakan pada mata pelajaran materi makna bacaan shalat belum mencapai kriteria yang diharapkan. Oleh sebab itu, perlu dilaksanakan perbaikan tindakan pembelajaran pada siklus ini, sehingga dilanjutkan ketindakan pembelajaran pada siklus II.

Setelah dilaksanakan siklus ke I maka selanjutnya dilaksanakan tindakan siklus ke II, Data diatas menunjukan bahwa tingkat keberhasilan siswa

dalam proses pembelajaran pada siklus I dengan nilai postest kurang memenuhi KKM yaitu 46,6% dan pada siklus II ini secara keseluruhan mengalami peningkatan mulai dari hasil belajar siswa meningkat hingga 93,3% hal itu disebabkan karena siswa telah melaksanakan pendekatan kontekstual dengan baik. pada siklus II ini secara keseluruhan mengalami peningkatan mulai dari hasil belajar siswa meningkat hingga 93,3% hal itu disebabkan karena siswa telah melaksanakan pendekatan kontekstual dengan baik.

Berdasarkan hasil refleksi dari kegiatan siklus II ini, hasil yang dicapai sudah baik yang ditandai dengan adanya peningkatan pada nilai postest siswa yang melebihi KKM yang sudah ditetapkan oleh sekolah 65 dengan ketuntasan

(7)

1793 Vol. 3, No. 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

93,3%. Dengan keterangan Baik. Oleh karena itu, penelitian dianggap cukup sampai siklus II.

KESIMPULAN

Pembelajaran kontekstual adalah suatu metode pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkan dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya pada kehidupan mereka. Berdasarkan temuan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa penerapan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran secara berkelanjutan dalam dua siklus dua pertemuan.

terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi memahami makna bacaan shalat dan terbukti dapatmeningkatkanhasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 2 Kubu. Peningkatan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 2 Kubu setelah dilaksanakan tindakan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan CTL, dapat meningkatkan dari posttes akhir siklus I (46,66%) dengan penelitian postess akhir siklus II sebesar (93,3%).

DAFTAR PUSTAKA

Rusman, Model-model pembelajaran Mengembangkan Profrseionalime guru, jakarta: PT.Raja grafindo Persada 2011.

Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, Bandung: PT. Remaja Rodakarya 2005.

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Bandung:

PT.Remaja Rosdakarya 2000.

Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorentasi Standar Proses pendidikan, (Jakarta: Kencana 2008).

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1997. Kamus Besar Bahasa Indonesia (BalaiPustaka).

Sawiati, Peningkatan Hasil Belajar, (Palembang: Perpustakaan UT, 2009).

Wikandari, Pengajaran Berpusat Kepada Siswa dan Pendekatan

Konstruktivisme Dalam Pengajaran, (Surabaya: Universitas Negeri Surabaya, 2006).

(8)

1794 Vol. 3, No. 1, Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

Endah Tri Priyatni, Kurikulum Berbasis Kompetensi dan Pembelajaran Konteksual. Makalahdisajikan dalam Semlok KBK dan Pembelajarannya di SMAN 2 Jombang. (Malang: Universitas Negeri Malang, 2002).

Nana Syaudih, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta: Ribeka Cipta, 1996).

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan Surat Penetapan Pemenang Lelang Nomor : 07/TAP/DPU/SDA-18/POKJA/2015 tanggal 19 Juni 2015 tentang Penetapan Pemenang Lelang Paket Pekerjaan Peningkatan Jaringan

diartikan : sebagai keseluruhan kegiatan usaha yang dijalankan oleh orang atau badan secara teratur dan terus menerus, yaitu berupa kegiatan mengadakan.. barang-barang atau

menyelesaikan studi Pascasarjana S2 di Program Magister Ilmu Lingkungan di. Universitas Diponegoro

PERPUSTAKAAN KOTA YOGYAKARTA PADA TAHUN 2010 INI / MEMPUNYAI PROGRAM KERJA. PEMBINAAN

DAFTAR PUSTAKA

News reader : Program kerja perpustakaan kota Yogyakarta Tahun 2010 Perpustakaan kota Yogyakarta Pada tahun 2010 ini mempunyai program kerja Pembinaan dan penggembangan

Telah dipertahankan di depan Tim Penguji Pada Tanggal 26 Februari 2013. yang dinyatakan telah memenuhi syarat

pendudukan Jepang. Berdasarkan alasan itu, pada tahun 1947 pemerintah berencana untuk membuka kembali Bursa Efek Jakarta. Akan tetapi, rencana ini tertunda karena