• Tidak ada hasil yang ditemukan

ISOLASI DAN UJI ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETIL ASETAT BUNGA KAMBOJA MERAH (Plumeria rubra)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "ISOLASI DAN UJI ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETIL ASETAT BUNGA KAMBOJA MERAH (Plumeria rubra)"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1 ISOLASI DAN UJI ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETIL ASETAT

BUNGA KAMBOJA MERAH (Plumeria rubra)

Ade Wahyu Muchtar1*, Yuharmen2

1Mahasiswa Program S1 Kimia

2Dosen Bidang Kimia Organik Jurusan Kimia

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau Kampus Bina Widya Pekanbaru, 28293, Indonesia

*ade.wahyu2180@student.unri.ac.id

ABSTRACT

Red cambodia (Plumeria rubra) is a plant of the Apocynaceae family which is rich in secondary metabolites and has potential as a source of medicines. This study aims to isolate secondary metabolites contained in red frangipani flowers extracted using ethyl acetate as a solvent and to test antioxidant activity using the DPPH method. The purpose of this study was to isolate secondary metabolites and test the antioxidant activity of red frangipani flowers from ethyl acetate extract using the DPPH method. Phytochemical test results showed the content of secondary metabolites of terpenoids, saponins, flavonoids and phenolic groups. Isolation was carried out by maceration method using methanol as solvent and partitioned using n-hexane and ethyl acetate as solvent. The ethyl acetate extract was separated using Vacuum Liquid Chromatography (VLC) to produce 7 fractions. In fraction 4 the ethyl acetate extract produced a pure compound in the form of a white powder with a melting point of 264-266°C and coded PrEF4. The FTIR spectrophotometer indicates the presence of absorption in the wave number (cm-1) i.e.

3310 (OH), 2849-2959 (C-H), 1588 (C=C), 1463 (CH2), 1379 (CH3), and 1055 (C-O).

The results of the antioxidant test using the DPPH method showed that the ethyl acetate extract had an IC50 191 µg/mL (AAI 0,42) value which was classified as weak and the PrEF4 compound had an IC50 > 1000 µg/mL (AAI < 0,5) value classified as very weak or inactive as an antioxidant.

Keyword : antioxidant, phytochemical, plumeria

ABSTRAK

Kamboja merah (Plumeria rubra) merupakan tanaman dari famili Apocynaceae yang kaya akan metabolit sekunder dan berpotensi sebagai sumber obat-obatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengisolasi senyawa metabolit sekunder dan menguji aktivitas antioksidan pada bunga kamboja merah (Plumeria rubra) dari ekstrak etil asetat menggunakan metode DPPH. Hasil uji fitokimia menunjukkan adanya kandungan metabolit sekunder golongan terpenoid, saponin, flavonoid dan fenolik. Isolasi dilakukan

(2)

2 dengan metode maserasi menggunakan pelarut metanol dan dipartisi menggunakan pelarut n-heksana dan etil asetat. Ekstrak kasar etil asetat dilakukan pemisahan dengan menggunakan Vacuum Liquid Chromatography (VLC) menghasilkan 7 fraksi. Pada fraksi 4 ekstrak etil asetat menghasilkan senyawa murni dalam bentuk bubuk berwarna putih dengan titik leleh 264-266°C dan diberi kode PrEF4. Spektrum FTIR menunjukkan adanya serapan bilangan gelombang (cm-1) yaitu 3310 (OH), 2849-2959 (C-H), 1588 (C=C), 1463 (CH2), 1379 (CH3), dan 1055 (C-O). Hasil uji antioksidan dengan metode DPPH menunjukkan bahwa ekstrak etil asetat memiliki nilai IC50 191 µg/mL (AAI 0,42) yang tergolong lemah dan senyawa PrEF4 memiliki nilai IC50 > 1000 µg/mL (AAI < 0,5) yang tergolong sangat lemah atau tidak aktif sebagai antioksidan.

Kata kunci : antioksidan, fitokimia, plumeria

PENDAHULUAN

Tingginya tingkat polusi udara menyebabkan banyak munculnya berbagai permasalahan dan penyakit.

Hal ini disebabkan karena polusi udara merupakan sumber terbesar radikal bebas yang berbahaya bagi tubuh (Greenstone & Fan, 2019). Radikal bebas merupakan molekul tidak stabil yang dapat menyebabkan kerusakan sel- sel tubuh manusia. Radikal bebas dapat dengan mudah bereaksi dengan reactive oxygen species (ROS) atau spesies oksigen reaktif dan menjadikannya menjadi radikal aktif yang diyakini berkontribusi pada perkembangan beraneka ragam penyakit degeneratif (Ngibad & Lestari, 2019).

Senyawa antioksidan adalah senyawa yang dapat menangkal dampak radikal bebas dengan cara menghambat stres oksidatif serta menghentikan kerusakan sel dan induksi penyakit (Shofi et al., 2020). Antioksidan banyak ditemukan pada bahan alam seperti tanaman, buah-buahan dan sayuran (Zulaikhah, 2017). Salah satu metode

yang cepat, sederhana dan murah untuk mengukur aktivitas antioksidan adalah dengan menggunakan radikal bebas 2,2- diphenyl-1-pycrylhydrazil (DPPH) yang banyak digunakan untuk menguji kemampuan senyawa dalam bertindak sebagai penangkap radikal bebas (Shekhar & Anju, 2014).

Plumeria rubra atau kamboja merah telah banyak digunakan sebagai tanaman obat-obatan tradisional karena mampu menghasilkan metabolit sekunder seperti alkaloid, glikosida, terpenoid, saponin, tannin, karbonil, dan steroid (Devprakash et al., 2012).

Tumbuhan yang menghasilkan metabolit sekunder berpotensi sebagai antioksidan dan sangat potensial untuk dikembangkan menjadi obat (Nola et al., 2021).

Penelitian oleh Rahman et al., (2014) melaporkan bahwa ekstrak metanol dari bunga P. rubra berpotensi sebagai sumber antioksidan dan memiliki aktivitas hipolipidemik dari adanya senyawa flavon glikosida (Choudhary et al., 2014).

(3)

3 Berdasarkan penelitian yang

telah dilakukan sebelumnya, tanaman kamboja merah berpotensi sebagai salah satu tanaman yang dapat dimanfaatkan lebih lanjut untuk dijadikan sumber obat- obatan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi metabolit sekunder dan menguji aktivitas antioksidan ekstrak etil asetat dari bunga Plumeria rubra dengan metode 2,2- diphenyl-1-pycrylhydrazil (DPPH).

METODOLOGI PENELITIAN a. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain satu perangkat alat destilasi, neraca analitik, satu unit rotary evaporator (Heidolph 2000), blender, kolom VLC, alat penentuan titik leleh Fisher Johns, lampu UV (254 dan 366 nm), spektrofotometer IR (Shimadzu. IR Prestige-21), chamber, vial, corong pisah, pipa kapiler, lumpang dan alu, hot plate, lampu UV model UVL-56, pipet mikro, microplate 96 well, microplate reader (Berthold Tristar LB 941) dan peralatan gelas yang biasa digunakan di Laboratorium kimia yang disesuaikan dengan prosedur kerja.

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah bunga kamboja merah (Plumeria rubra), pelarut n- heksana, metanol, etil asetat, cerium sulfat, aquades, silika gel 60 (70-230 mesh), silika gel GF254, plat KLT GF254, aluminium foil, kertas saring, logam Mg, FeCl3 0.02 M, H2SO4 2N, pereaksi Dragendrof, pereaksi Meyer, pereaksi Liebermann-Burchard, DMSO, asam

askorbat, dan radikal bebas DPPH (2,2- diphenyl-1-pycrylhydrazil).

b. Uji Fitokimia

Uji fitokimia dilakukan terhadap sampel segar bunga kamboja merah Plumeria rubra untuk mengetahui senyawa metabolit sekunder yang terdapat didalamnya seperti senyawa alkaloid, terpenoid, steroid, fenolik, flavonoid dan saponin.

c. Ekstraksi dan Isolasi Metabolit Sekunder

Ekstraksi dilakukan dengan menggunakan metode maserasi.

Sebanyak 1,5 serbuk kering bunga Plumeria rubra dimaserasi dengan pelarut metanol selama 1x24 jam dilakukan secara berulang-ulang. Hasil maserasi diuapkan menggunakan alat rotary evaporator menghasilkan ekstrak kental metanol. Ekstrak kental metanol dipartisi dengan metode ekstraksi cair- cair menggunakan 2 pelarut yang berbeda yaitu sampel ekstrak metanol dipartisi dengan pelarut n-heksana dan dilanjutkan dengan pelarut etil asetat.

Proses pemisahan senyawa- senyawa yang ada dalam ekstrak etil asetat dilakukan fraksinasi dengan menggunakan VLC (Vacum Liquid Chromatography). Fraksi-fraksi hasil pemisahan tersebut diuji dengan KLT.

Noda yang dihasilkan dilihat dengan lampu UV λ254/366 nm atau pereaksi penampak noda cerium sulfat.

Noda yang memberikan nilai Rf yang sama bisa digabungkan menjadi satu fraksi.Hasil pemisahan yang membentuk

(4)

4 padatan atau kristal dilakukan

rekristalisasi. Untuk menghilangkan zat pengotor dan mendapatkan senyawa yang murni.

Selanjutnya analisis kemurnian senyawa dilakukan dengan uji KLT menggunakan 3 eluen berbeda. Sampel dinyatakan murni apabila menghasilkan satu noda dengan nilai Rf dengan range 0,2 sampai 0,8. Pengujian titik leleh juga dilakukan untuk membuktikan kemurnian senyawa menggunakan alat penentu titik leleh Fisher John. Nilai range titik leleh yang ≤ 2°C menyatakan kristal senyawa tersebut sudah murni.

d. Karakterisasi Senyawa

Senyawa murni yang berhasil diisolasi dilakukan karakterisasi struktur menggunakan spektroskopi FTIR (Shimadzu, IR Prestige-21) di Ruang FTIR Jurusan Kimia Universitas Riau.

e. Uji Aktivitas Antioksidan Uji aktivitas antioksidan dari ekstrak etil asetat dan senyawa murni PrEF4 dengan metode 2,2- diphenyl-1- pycrylhydrazil (DPPH) menggunakan microplate reader. Sampel diuji dengan konsentrasi 1000; 500; 250; 125; 62,5 dan 31,25 ppm. Asam askorbat digunakan sebagai kontrol positif dengan konsentrasi 100; 50; 25; 12,5;

6,25 dan 3,25 ppm. Sampel dan asam askorbat diinkubasi selama 30 menit

tanpa sinar. Kemudian dianalisis menggunakan microplate reader dan data yang diperoleh siap diolah.

HASIL DAN PEMBAHASAN a. Uji Fitokimia

Uji fitokimia dilakukan untuk mengidentifikasi adanya metabolit sekunder yang terkandung dalam tanaman. Hasil uji fitokimia menunjukkan ekstrak bunga kamboja merah memiliki kandungan metabolit sekunder golongan terpenoid, saponin, flavonoid dan fenolik.

b. Isolasi dan karakterisasi senyawa kimia

Proses ekstraksi dilakukan menggunakan metode maserasi menghasilkan ekstrak kasar metanol sebanyak 203,69 g. Ekstrak kasar metanol dilakukan pemisahan dengan metode partisi dan diuapkan menggunakan rotary evaporator sehingga diperoleh ekstrak kasar etil asetat bunga Plumeria rubra sebanyak 25,65 g. Ekstrak yang didapatkan lalu di uji KLT untuk menentukan jumlah komponen yang ada dalam ekstrak.

Ekstrak etil asetat yang masih terdapat banyaknya noda dilakukan pemisahan menggunakan vacuum liquid chromatography (VLC). Hasil pemisahan VLC didapatkan 7 fraksi dapat dilihat pada Gambar 1.

(5)

5 (a)

(b)

Gambar 1. : Kromatogram Hasil VLC (a) dengan panjang gelombang 254 nm dan (b) dengan panjang gelombang 366 nm.

Pada hasil kromatogram, fraksi tersebut memberikan nilai Rf yang berbeda pada uji KLT. Fraksi F1-F5 memiliki nilai Rf yang berbeda, sedangkan F6-F7 memiliki nilai Rf yang sama sehingga dapat digabungkan menjadi satu fraksi yaitu fraksi 6. Pada Fraksi F4 menghasilkan kristal yang dimurnikan dengan cara rekristalisasi.

Hasil rekristalisasi menghasilkan kristal

warna putih berbentuk bubuk sebanyak 35 mg dan diberi kode PrEF4.

Senyawa PrEF4 yang diperoleh dilakukan uji kemurniannya dengan uji KLT sistem tiga eluen yaitu etil asetat:metanol (9,5:0,5), DCM:metanol (9:1), kloroform:metanol (8:2) dengan masing masing Rf 0,53; 0,27; 0,74. Hasil KLT dinyatakan murni karena hanya terdapat satu noda tunggal pada masing- masing eluen. Selain uji KLT, uji kemurnian senyawa dilakukan dengan mengukur titik leleh menggunakan alat Fisher John. Titik leleh senyawa PrEF4 yang diperoleh sebesar 264-266°C dan dinyatakan murni.

c. Karakterisasi senyawa

Karakterisasi senyawa dari PrEF4 dilakukan menggunakan spektrofotometer FT-IR. Spektrum IR senyawa PrEF4 menunjukkan bahwa pada bilangan gelombang 3310 cm-1 mengindikasikan vibrasi ulur dari gugus OH, pada bilangan gelombang 2849- 2959 cm-1 mengindikasi vibrasi ulur dari C-H alifatik (alkana), pada bilangan gelombang 1588 cm-1 mengindikasikan vibrasi ulur dari C=C alkena siklik, pada bilangan gelombang 1463 cm-1 mengindikasikan vibrasi tekuk ikatan C- H dari gugus metilen (CH2), pada bilangan gelombang 1379 cm-1 mengindikasikan vibrasi tekuk ikatan C- H dari gugus metil (CH3), dan pada bilangan gelombang 1055 cm-1 mengindikasikan adanya vibrasi ulur ikatan C-O dari alkohol. Hasil analisis spektroskopi IR dapat dilihat pada Gambar 2.

(6)

6 Gambar 2. Spektrum FT-IR Senyawa PrEF4

d. Uji Aktivitas Antioksidan Uji antioksidan dilakukan terhadap ekstrak etil asetat, senyawa PrEF4 dan asam askorbat sebagai kontrol positif menggunakan metode 2,2- diphenyl-1-pycrylhydrazil (DPPH).

Analisis ini dilakukan untuk mengetahui

besarnya aktivitas masing-masing ekstrak, senyawa dan asam askorbat dalam menghambat radikal DPPH menggunakan microplate reader 96 well pada panjang gelombang 520 nm. Hasil uji antioksidan dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Hasil Uji Antioksidan

Sampel IC50 (µg/mL) AAI

Ekstrak etil asetat 191 0,42

Senyawa PrEF4 25034050 0,0000032

Asam askorbat 24.025 3,33

Hasil uji antioksidan dengan metode DPPH menunjukkan bahwa ekstrak etil asetat memiliki nilai IC50 191 µg/mL (AAI 0,42) yang tergolong lemah dan senyawa PrEF4 memiliki nilai IC50

> 1000 µg/mL (AAI < 0,5) yang tergolong sangat lemah atau tidak aktif sebagai antioksidan.

KESIMPULAN

Senyawa PrEF4 berhasil diisolasi dari ekstrak etil asetat bunga kamboja merah (Plumeria rubra) pada fraksi F4 dengan pemisahan menggunakan metode vacuum liquid chromatography (VLC). Karakterisasi senyawa PrEF4 menggunakan spektrofotometer FTIR menunjukkan adanya serapan pada

(7)

7 bilangan gelombang (cm-1) yaitu 3310

(OH), 2849-2959 (C-H), 1588 (C=C), 1463 (CH2), 1379 (CH3), dan 1055 (C- O). Hasil uji antioksidan dengan metode DPPH menunjukkan bahwa ekstrak etil asetat memiliki nilai IC50 191 µg/mL

(AAI 0,42) yang tergolong lemah dan senyawa PrEF4 memiliki nilai IC50 >

1000 µg/mL (AAI < 0,5) yang tergolong sangat lemah atau tidak aktif sebagai antioksidan.

DAFTAR PUSTAKA

Choudhary, M., Kumar, V., dan Singh, S. 2014. Phytochemical and Pharmacological activity of Genus Plumeria: An updated review. International Journal of Biomedical And Advance Research, 5(6), 266–271.

Devprakash, T. R., Tembare, R., Gurav, S., Kumar, S. G. P., dan Mani, T.

T. 2012. An review of phytochemical constituents &

pharmacological activity of Plumeria species. International Journal of Current Pharmaceutical Research, 4(1), 1–6.

Greenstone, M., dan Fan, Q. C. 2019.

Kualitas Udara Indonesia Yang Memburuk Dan Dampaknya Terhadap Harapan Hidup. Air Quality Life Index : The University of Chicago.

Ngibad, K., dan Lestari, L. P. 2019. Uji fitokimia dan aktivitas antioksidan ekstrak metanol daun zodia (Evodia suaveolens).

Jurnal Ilmiah As-Syifaa, 11(2), 161–168.

Nola, F., Putri, G. K., Malik, L. H., dan Andriani, N. 2021. Isolasi senyawa metabolit sekunder steroid dan terpenoid dari 5 tanaman. Syntax Idea, 3(7), 1612-1619.

Rahman, H., Reddy, V, B., Ghosh, S., Mistry, S, K., Pant, G., dan G, S.

2014. Antioxidant, cytotoxic and hypolipidemic activities of Plumeria alba l. And Plumeria rubra l. American Journal of Life Sciences, 2(4), 11–17.

Shekhar, T. C., dan Anju, G. 2014.

Antioxidant activity by dpph radical scavenging method of ageratum conyzoides. American Journal of Ethnomedicin, 1(4), 244–249.

Shofi, M., Suwitasari, F., dan Istiqomah, N. 2020. Aktivitas antioksidan ekstrak etanol kamboja jepang (Adenium obesum) dan kamboja putih (Plumeria acuminata). Al- Kauniyah: Jurnal Biologi, 13(2), 167–178.

Zulaikhah, S. T. 2017. The Role of Antioxidant to Prevent Free Radicals in The Body. Sains Medika, 8(1), 39-45.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi senyawa metabolit sekunder pada fraksi aktif dari daun kerai payung terhadap aktifitas

Berdasarkan latar belakang diatas, adapun perumusan masalah dari penelitian ini, yaitu mengisolasi senyawa metabolit sekunder dari ekstrak daun mahoni yang aktif

Skripsi dengan judul: “ ISOLASI SENYAWA AKTIF ANTIOKSIDAN DARI EKSTRAK ETIL ASETAT HERBA KEMANGI ( Ocimum americanum Linn)” ini disusun untuk memenuhi salah satu

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan dari senyawa steroid fraksi etil asetat mikroalga Chlorella sp hasil pemisahan dengan KLTP dan identifikasi

Tidak adanya pengaruh ekstrak bunga kenanga ( Canangium odoratum ) dan bunga kamboja kuning ( Plumeria acuminata ) terhadap mortalitas nyamuk rumah ( Culex

Pemisahan senyawa metabolit sekunder dilakukan pada fraksi hasil VLC yang memiliki endapan dari ekstrak etil asetat.. Fraksi 3 yang akan dipisahkan dipreadsorpsi terlebih

Oleh karena itu, dalam penelitian ini dilakukan isolasi dan identifikasi senyawa metabolit sekunder dari fraksi etil asetat pada daun merah tanaman Pucuk Merah dengan menggunakan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada ekstrak etil asetat daun kayu jawa (Lannea coromandelica (Houtt) Merr.) diperoleh senyawa metabolit sekunder berupa