• Tidak ada hasil yang ditemukan

119 99 2 PB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "119 99 2 PB"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

JURIUTL R'SET AKUNTAf"S' OAfU KEUANGAN Vol. 2, No. 1, Februari 2006

Hal. 1-11

i

ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN PERBANKAN SEBELUM DAN SESUDAH MENJADI PERUSAHAAN

PUBLIK DI BURSA EFEK JAKARTA (BEJ)

ASTUTI YALI

(Jniversitas Kristen

Duta

Wacana

Abstract

Go

pubtic

is selling.stock

or o

company obligation

to

the

public in

the stock market, in which by

Initial

Public

ffiring

QPO). Go pubtic compay

will

receive

fund or

cash, therefore

it

is expected that the company pros- pect

ningt

get better throught the expasio, which

is

dohe

In

this research,

it is

doe empiris study

to

is

public

bank sample. He sample

are

take by purposive sampling fr.om

2l

banlcs listed

on

BEJ.

History

list are got.

from

the bank Jinancial report approximate years

of

age lasted

o 3l

December. We hope that the study result can give an- swer the questioh "Is there

dffirence

between company workingof bank-

ing

cornpany before and

afier

become

public

compay"?

Some studies

on the effict of

go

public on Jakarta

Stock Exchane showed

that

there have been significant positive effects

o

the comprya working system, conversely, the other research gave iconnsistent

/ind- ing.

Furthermore,

this

research dimed

to

analyze the

dffirent of

the banking system

in

the years before and

afier

the go

public.

The bank-

ing

working systen was measured based on

five

aspects, they

are:

1) Capital adeguacy, 2) Asset quality, 3) Management, 4) Earning and 5) Liquidity.

The result

of

hypothesis show

a

conclusion

that oly

some

of dffirent

CAMEL

ratio

are

ROM

and NPM

for

the

years

before and

after

go

public,

and the totatity show that there is

no

significant

dffirence

be- tween bank company working

for

the years before and arter go public.

On the onther word, the result

of

new contribution selling on

IPO did

,not fuove positivg

ffict to

improvement

of

bank company worki.ng after

listing.

Kqwords : IPO,

banking, go

public,

CAMEL.

(2)

2 {

JRAK, Februari 2006

Pendahuluan

Dalam rangka menghimpun dana untuk pembangunan sektor finansial perekonomian Indonesia, perusahaan dapat mencari dana melalui beberapa cara. Pasar modal adalah salah satu wadah sebagai penghimpun danajangka panjang disamping lernbaga lainnya seperti bank dan lembaga pembiayaan. Suatu perusahaan yang akan menjual sahamnya kepada masyarakat umum (6o public), harus melampirkan laporan keuangan selama 3

(tiga) tahun terakhir dalam prospektus, disertai dengan berbagai informasi tentang perusahaan dimana informasi -informasi tersebutjuga mencerminkan apakah perusahaan telah mencapai tingkat efisiensi yang baik, dalam arti telah memenfaatkan, mengelola dan mencapai kinerja perusahaan secara optimal dengan menggunakan attiva yang adq dan sumber-sumber dana yang tersedia dalam perusahaan.

Dengan adanya keinginan investor menanamkan dananya pada saham-saham suatu perusahaan

publik,

menunjukkan adanya kepercayaan masyarakat bahwa perusahaa tersebut dapat memenuhi harapannya, baik untuk memperoleh deviden ataupun hanya sekedar untuk mendapatkan capital

gain

karena adanya kenaikan harga saham yang dimilikinya. Pemilikan satram oleh masyarakat didalam suafir penrsatraan akan menimbulkan pengawasan langsung terhadap pengelolaan perusahaan tersebut baik dalam penggunaan aktiva, sumber-sumber dana maupun pengendalian perusahaan.

Penurunan kinerja perbankan akan mempengaruhi ecpectasi investor terhadap saham-saham perbankan, karena dalam jangka panjang kinerja emiten umumnya akan betgeraksearah. Dalam hal ini semakinbaikkinerjasuatubanlq semakintinggi labausatrany4 semakin besar keuntungan yang dapat diperoleh pemegang saham, maka semakin besar pulakemungkinan harga saham naik atau sebaliknya Bagi investoryang mengandalkan informasi yang sifafirya fundamental baik investasi padaiaat IPO maupun p"riod"

p.r",

sekunder maka informasi yang dipegang oleh investor adalah bersumber dari laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan emiten. Dengan demikian laporan keuangan yang disajikan seharusnya secara hansparan menampilkan kinerja perbankan, gehingga dapat diiadikan dasar bagi investor dalam proses pengambilan keputusan untuk melakukan tansaksi pembelian atau penjualan saham terhadap perusahaan yang dirjadikan investomya.

Beberapa penelitian tentang perbedaan kinerja perusahaan antara sebelum dan sesudah go public membuahkan hasil yang beragam dan tidak konsisten. Penelitian tentang tingkatefisiensi perusahaan menemukan perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah

IPo.

Pangastuti (1992) dan

Nurofik (lgg4)

menyimpulkan

IPo

berpengaruh positif terhadap tingkat efisiensi perusahaan. Akan tetapi, Hartini (1997) mendapatkan simpulan berlawanan, kinerja perusahaan sesudah IPO justru lnenurun dibandingkan sebelumnya. Agaknya perusahaaan menetapkan target kinerja yang cukup tingga se-belum

IPO, akibatnya kinerja mereka menurun secara signifikan sesudah itu, setidak-tidaknya mengacu pada penelitian Hartini sampai dengan akhir ahun kedua sesudah IPO. Wijaya

(3)

Analisis Kineria Perusahaan Perbankoil. .., Astuti Yuli

(1997) berkesimpulan bahwa:

(l)

tidak ada perbedaan efisiensi yang signifikan antara perusahaan perbankanyang go public dannon go public; (2) tidak adaperbedaan efisiensi yimg signifikan untuktahun-tahun sebelum dan sesudah go public. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan status perusahaan dari non go public menjadi perusahaan publik tidak berpengaru[r signifikan terhadap peningkatan efisiensi perusahaan. Oleh karenany4 penilaian kinerja bagi bank yang melakukan go publik menjadi sangat penting untuk dilakukan.

Lawder (1989), menyatakan bahwa rasio dapat mengekpresikan hubungan antara dua angka dengan nilai numerik dan ini tidak hanya memberikan nilai absolut dalarh hubungan yang ada tetapi juga memberikan tingkat kuantitatif dari perubahan diantara hubungan- hubungan yang ada. Pada penelitian ini akan dilakukan pengujian rasio laporan keuangan perbankan sebelum dan sesudah menjadi perusahaan publik.Kinerja perusahaan dapat dinilai melalui berbagai macam variabel atau indikator. Sumber utama variabel atau indikator yang dijadikan dasax penelitian ialah laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan.

Laporan keuangan yang dikeluarkan oleh perusahaan yaitu neracq laporan rugi-laba dan perubahan modal. Berdasarkan laporan ini dapat dihitung sejumlah rasio keuangan yang lazim diliadikan dasar penilaian kenerja dan efisiensi perbankan. Untuk menilai kenerja perbankan digunakan CAMEL

(

Capital adequacy, Assets quality, Management, Earn- ing, Liquidity) yang merupakan aspek yang sangat menentukan kesehatan suatu bank.

Apabilahasilpengujianmembuktikanbatrwape6ankan sesudahgopublicmempunyai tingkat kinerja yang lebih tinggi dibandingkan dengan perbankan yang belum menjadi perusahaan publik, maka unsur suafu kepemilikan bersama dalam masyarakat atas suatu perusahaan memang akan mempengaruhi supervisi dari perusahaan tersebut, sehingga perusatraan dapat menghasilkan tingkat efisiensi dan kinerja yang lebih baik. Dengan adanya bukti empirik yang menerangkan bahwa tingkat efisiensi dan kinerja perbankan sesudah go public lebih baik dari perbankan sebelum go public, sehingga mendorong perbankan yang belum go public untuk mempersiapkan diri m-enjadi perusatraan publik.

Perurnusan Hipotesis

Pada penelitian ini penulis membatasi lingkup penelitian dengan membandingkan kinerja perbankan sesudah go public dengan perbankan sebelum go public yang di ukur dengan rasio CAMEL untuk tahun-tahun sebelum dan sesudah go public. Untuk menguji apakah rasio CAMEL berbeda secara siguifikan untuk tahun-tahun sebelum dan sesudah go pu-blik, maka dirumuskan dalam bentuk hipotesis alternatifsebagai

berikuf

Ha1

:

Tingkat kinerja perusahaan perbankan sebelum IPO berbeda secara signifikan dengan

tingkat

kinerja perusahaan tersebut sesudah

IPO, diukur

berdasarkan capital adeguacy ratio (CAR)

Ha2:

Tingkat kinerja perusahaan perbankan sebelum IPO berbeda secara signifikan dengan tingkat kinerja perusahaan tersebut sesudah IPO, diukur berdasarkan Primary ratio

(4)

4

JRAK, Februari 2006

Ha3

:

Tingkat kinerja penrsahaan perbankan sebelum IPO berbeda secara signifikan dengan tingkat kinerja perusahaan tersebut sesudah IPO, diukur berdasarkan return on risked Assets ratio (RORA),

I{a4:

Tingkat kinerja perusahaan perbankan sebelum IPO berbeda secara signifikan dengan tingkat kinerja perusa@an tersebut sesudah IPO, diukur berdasarkan net

profit

Ha5

: Tingk*

kinerja perusalraan perbankan sebelum IPO berbeda secara signifikan dengan tingkat kinerja perusahaan tersebut sesudah IPO, diukur berdasarkan Gross yield on total assets.

Ha6:

Tingkatkinerjaperusahaan perbankan sebelum IPO berbedasecarasignifikan dengan tingkat kinerja perusahaan tersebut sesudah IPO, diukur berdasarkan rasio laba terhadap total assets (ROA).

IIaT:

Tingkatkinerjapenrsahaan perbankan sebelum IPO berbeda secara signifikan dengan tingkat kinerja perusah4aq tersebut sesudah IPO, diukur berdasarkan Return on EquityCapital

IIaS:

Tingkat kinerja penrsahaan pe, rbankan sebelum IPO berbeda secara signifil<an dengan tingkat kinerja perusahaan tersebut sesudah lPO diukur berdasarkan Banking rasio.

Ha9:

Tingkaf kinerja perusahaan perbankan sebelum IPO berbeda secara signifikan dengan tingkat kinerja perusahaan tersebut sesudah IPO,

diukur

berdasarkan Assets to Ioan rasio.

I{a10: Tingkat kinerja perusahaan perbankan sebelum IPO berbeda secara signifikan dengan

.

tingkat kinerja perusahaan tersebut sesudah IPO, diukur .berdasarkan

CAMEL

Hasil pengujian terhadap hipotesis Hal0 tersebut dimaksudkan untuk mengetahui apakah keseluruhan rasio CAMEL yang digunakan sebagai indikator kinerja bank secara serentak berbeda secara signifikan untuk tahun-tatrun sebelum dan sesudah go public.

Metoda Penelitian

Populasi dan Proeedur Penentuan Sampel

Populasi penelitian ini adalatr perusahaanperbankan yang listing di BEJ. Sampel penelitian

ini

diambil secara Purposive Sampling, dimana sampel harus memenuhi kriteria; (1) Perusahaanyang listingdi BEJ, (2)telah menjadi perusahaanpublikuntuk masaminimal dua tahun, (3) tersedia laporan keuangan untuk dua tahun buku sebelum dan dua tahun sesudah go public. sampel yang akan diambil dari perbankim yang sudah go publik.

(5)

Analisis Kinerja Perusahaan Perbankon. . ., Astuti Yu li

Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah perusahaan perbankan yang go dan masih terdaftar sampai dengan tahun 2000. Jumlah perbankan yang go publik sebanyak 21 bank, adapun perbankan yang memenuhi kriteria penelitian ada 15 bank. Enam bank lainnya tidak dapat digunakan karena go publik tahu 1 999 dan tahun 2000, sehingga data dua tahun sesudah go publik belum tersedi4 maka dikeluarkan dari sampel. pengujian datadengan menggunakanUjiTTest(Paired sampel) untukmengu.ji hipotesis parsial dan keseluruhan.

Definisi Operasional Variabet

Faktor-faklor

CAMEL

sebagai variabel pengukur kinerja bank dalam penelitian

ini

dirumuskan sebagai berikut

1.

Aspek Permodalan.

Penilaian aspek permodalan suatu perusahaan bank lebih dimaksudkan untuk mengetatrui bagaimana atau berapa modal bank tersebut telah memedai

untuk

menunjang kebutuhannya. Aspek permodalan

(solvabilitas) dinilai

dengan menggunakan rasio modal terhadap aktiva tertimbang menurut resiko.

2. Kualitas Aktiva Produktif . KAP

diproksikan dengan Return On Risked Assets (RORA).

RORA merupakan rasio antara laba sebelum pajak dengan risked asset. RORA mengukur kemampuan bank ddlam berusaha mengoptimalkan

aktiva

yang

dimilikinya

uirtuk memperoleh laba.

3.Manajemen. Aspek manajemen diproksikan dengan profit margin .

Net profit margin berfrrngsi untuk mengukur tingkat kembalian keuntungan bersih terhadap penjualan bersihnya NPM suatu rasio yang digunakanuntukmengukur kemampuanbank dalam menghasilkan laba dari kegiatan

operasi

pokok bank tersebut. Gross yield on to- tal assets digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen dalam menghasilkan laba bagi bank dari pengelolaan assets yang dipercayakan pada manajemen yang bersangkutan.

4. Rentabilitas. Airalisis rentabilitas dimaksudkan untuk mengukur efsiensi dan profitabilitas bank yang bersangkutan. Rentabilitas bank diukur dengan menggunakan rasio Return on Assets (ROA), yaitu rasio laba terhadap aktiva dan Gross

pro/id

margin

5. Likuiditas. Analisis likuiditas

dimaksudkan

untuk

mengukur seberapa besar kemampuan bank tersebut mampu membayar utang-utangnya dan membayarkembali kepada deposannya serta dapat memenuhi permintaan kredit yang diajukannya tanpa terjadipenangguhan.Tingkat likuiditas bankdiukurdengan menggunakanBanking Ratia danAssets to Loan

Ratio.

Banking ratio digunakan untuk mengukur tingkat likuiditas bank yang banyak digunakan dan lebih mendekati dari sifat kegiatan bank

lang

mumi.

Semakintinggitingkatratio inimakatingkat likuiditasnyaakan sern.akin kecil karen-ajqmlah danayang diperlukan untuk membiayaaikreditnya semakin banyak. AsseJto Loan ratio digunakan untuk mengukur tingkat likuiditas bank, semakin tinggi tingkat ratio yang ada akan menunjukkan makin rendahnyatingkat likuidias bankyang bersangkutan.

-

(6)

JRAK, Februari 2006

Uii

Hipotsis

dan Analisis

Pengujian hipotesis dilakukan dengan membandingkan kinerja perusahaan bank atau rasio

CAMEL

untuk taliun-tahun sebelum dan sesudah IPO. Pengujian dilakukan baik untuk masing-masing rasio CAMEL maupun rasio

CAMEL

secara serantak. Pengujian antar waktu dilakukan dua kali pengujian yaitu hipotesis secara parsial untuk masing-masing rasio Camel dan secara serentak. Untuk menarik kesimpulan darihasil pengujian tersebut dalarn penelitian ini ditetapkan tingkat signifikansi yang masih dapat ditoleransi ( o) sebesar

5%. Tingkat s.

=

SYo digunakan dengan pertimbangan bahwa tingkat

ini

telah lazim digunakan dalam banyak penelitian sejenis, misalnya oleh RitEr

(191),

dan Wijaya (1997).

Pengujian data dengan menggunakan

Uji.T

Test (Paired sampel) untuk menguji hipotesis parsial dan keseluruhan. Hasil pengujian ini memberikan dasar penilaian apakah masing-masing rasio Camel untuk sebelum dan sesudatr IPO berbeda secara signifikan.

Untuk hasil uji masing masing hipotesis diuraikan tersebut dibawah:

TABELl Hasil Uii T Test

Rabio Standa Gt.Mean

I,'EVIaSI

Hitung TT

Tabel

Signifi

la

Kansr

ArtinYa

CAR Primary Rasio RORA NPM Gross Yield ROA ROE Banking Rasio Asset to Loan CAMEL

ll,4a44

6,5602 7,4498 1,2536 2,1865 2,9437 1,3522 3,7919 4,7037 4,1929

2,145

0,110

2,145

0,088

2,145

0,00

2,145

0,00

2,145

0,215

2,145

0,409

2,145

0,799

2,145

0,660

2,145

0,719

Ho diterima Ho diterima Ho ditolak Ho ditolak Ho diterima Ho diterima

"Ho diterima Ho diterima Ho diterima Ho diterima

5,0200

1,7a5

3,1067

1,934

10,1

80

5,293

4,00

12,359

-0,733

1,299

0,8667

0,951

-0,100

-0,296

-0,440

-0,449

0,066

a367

2,5867

1,951 2,759 0,101 Sumber: Data Sekunder diolah

Gapitat Adequacy Ratio

Hasil mean tersebut di atas merupakan selisih antara Car sebelum dan setelah IPO yang hasilnya

justru

lebih baik setelah IPO walaupun

tidak

signifikan. Hal tersebut menunjukkan bahwa sebenamya kinerja perbankan tidak mengalami perbaikan, seperti Walaupun tidak ada perbedaan kinerja perbankan yang dilihat dari CAR, namun dengan. adanya tambahan modal yang diberikan dari para investor diharapkan dapat

(7)

membantu dalam menigkatkan

kinerjanya. Dan

apabila

CAR

semakin nienurun dimungkinkan bank tidak mampu membayar kembali dana yang disimpan para deposanny4 yang harus dijamin pembayarannya oleh Capital Bank yang bersangkutan.

Primary Ratio

Dengan adanya hasil hipotesis yang mengatakan bahwa tidak ada perbedaan kinerja perbankan sebelum dan sesudah IPO yang dilihat dari Primary ratio, berarti dengan adanya tambahan modal yang diberikan oleh para deposannya belum mampu meningkatkan kinerja perbankan tersebut. Karena rumus

ini

digunakan untuk mengukur sampai sejauh mana menunrnan yang terjadi dalam total asset yang masih bisa ditutup oleh Equrty Capital.

RetumOn RisketAsset

Adanya setoran tambahan modal sedikit berpengaruh terhadap adanya perbedaan kualitas aktiva produktif, sehingg a dapatmenguntungkan operasi perusahaan perbankan yang bersangkutan. Hasil penjualan saham perdana merupakan tambahan setoran modal dan mampu memperbaiki kualitas aktiva produktif sesudah IPO.

Net Profit Margin

Perbedaan mean temyata cukup signifikan, hal tersebut menur$ukkan batrwa kinerja perbankan setelah IPO semakin baik dibandingkan sebelum IPO. Dari hasil tersebut

di

atas dapat disimpulakan bahwa dengan adanya penjualan saham dapat meningkatkan laba perusahaan perbankan tersebut. Dan menunjukkan bahwa kemampuan menajemen dalam menghasilkan income yang.dipercileh dari pengelolaan asset yang dipercayakan pada manajemen yang bersangkutan. Namun apabila perbankan melakukan window dress- ingyaitumembuat laporankeuangantampak lebihbaik, misalnyadengan menaikkan laba tahun berjalan, dan kenaikan laba dapat terjadi dengan memanipulasi pos-pos akrual, maka hal tersebut akan merugikan para investor, karena investor akan menganggap bahwa perbankan tersebut menunjukkan kinerja yang baik dengan adanya peningkatan laba yang dihasilkan.

Grcss Yield on Total Asset

Dengan adanya perbedaan tingkat kinerja sebelum dan sesudatr go publik diharapkan batrwa kinerja perbankan sesudah go publik mengalami peningkatan. Hal tersebut terjadi bahwa manajemen memanfaatkan asset yang semula tidak produktif menjadi asset yang

produktif.

Dan adanya kemampuan management untuk mengalihkan port

folionyaatau

surat berharga ke jenis yang menghasilkan income (Yield) yang lebih tinggi.

Retum On Asset

Dari hasiltersebutdi atas dapatdisimpulkan bahwadengan adanyatambahan modal tidak meningkatkan kinerja perbankan, yang berrti kemungkinan tingkat pengembalian

(8)

I

JRAK, Februari 2006

yang rendah kepada para pemegang saham. Namun apabila suatu perusahaan yang dfteloladenganbaih walaupunmemberikanROAyangdibawah rat*ratadapatmengasilkan tingkat pengembalian kepada shareholders yang baik. Hal ini disebabkan oleh leverage

(pnggunaan

dana pinjaman) yang dapat memperbesar

tingkat

pengembalian bagi pemegang saham.

Retumon

EquityGapital

Dengan adanya hasil yang menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan kinerja sebelum dan sesudah IPO, berarti kinerja perbankan setelah IPO tidak mengalami perbaikan. Dan hal tersebutjuga menunjukkan bahwa dengan adanyatambahan modal manajemen belum dapat mengelola capital yang tersedia untuk mendapatkan net income yang lebih tinggi.

Bagi manajemen bank yang mampu menaikkan ROE biasanya ada petunjuk tentang kemarnpuan manajemen bank yang bersangkutan dalam menaikkan incomenya. Kenaikan ROE biasanyajugadiikuti kenaikan dari saham-saham bank yang bersangkutan di pasar.

Banking Ratio

.

Dengan adanya hasil yang menunjult<an bahwa tidak ada pertedaan kinerja sebelum dan sesudatr IP0, berarti kinerja perbankan setelah IPO tidak mengalami perbaikan. HaI ters&ut menunjukkan bahwa kinerja perbankan setelah go publik tidak lebih baik. Semakin tinggi tingkat ratio ini maka tingkat likuiditasnya semakin kecil, karenajumlah dana yang diperlukan untuk membiayai kredihrya semakin banyak.

Assetto

Loan Ratio

Dengan adanya hasil tersebut di atas yang menunjukkan bahwatidak adaperbedaan kinerja perbankan sebelum dan setelah go publik, berarti bahwa kinerja perbankan setelatr go publik mengalami perbaikan. Dan hal tersebutjuga menunjukkan bahwa dengan adanya tambahanmodalbelumdapatmeningkatkankinerjaperbankan. Danapabilasemakintinggi tingkatratio yangadaakan menunjukkan sernakin rendahnyatingkat likuiditas bank yang bersangkutan.

Dari hasil pengujian terhadap masing-masing rasio tersebut di atas menunjukkan bahwa dengan taraf signifikansi 0,05 terdapat dua rasio yang berbeda secara signifikan, yaitu RORA dan NPM dengan nilai Asymp Sig yang lebih rendah dari taraf signifrkansi.

Sedmgkmrasio-rasio lainnyatidakberbedasecarasignifikankarenamemilikinilaiAsymp Sig yang melibihi taraf signifikansi. Dari hasil pengujian

ini

dapat disimpulkan bahwa berdasarkan RORA dan NPM, tingkat kinerja perbankan berbeda antara sebelum dan sesudah menjadi perusahaan publik. Sedangkan berdasarkan ketujuh rasio lainny4 yaitu rasio Cag Primary rasio, Gross Yield On Total Asset , ROE, ROA, Asset to loan ratio dan Bankirig rasio tidak menunjukkan adanya perbedaan. Keenam rasio tersebut memiliki nilai signifikan lebih daritaraf signifikansi. Dengan kata lain bahwa tingkat kinerja perbankan tidak berbeda sdcara signifikan antara sebelum

dengan

sesudah menjadi perusahaan publik. Nilai asym sig untuk masing-masing rasio CAMEL yang lebih besar daripada 0,05,

(9)

Analisis Kinerja Perusahaan Perbankan..., Astuti Yuli

memberikanindikasibahwaHol, Ho2, Ho5, Ho6, Ho 7, Ho8, dan Ho9 diterimaatautidak didukung.

Rasio CAR,

Primary

rasiot, ROA, ROE, Gross Yield

On

Total Asset, Banking rasio dan Asset to Loan rasio mempunyai nilai asymp sig masing-masing 0,110, 0,088, 0,215,0,409,0,799,0,719 dan 0,660. Hal

ini

berarti bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara rasio CAR, Primary rasio, Gross Yield

On

Total Asset ROA, ROE, Banking rasio dan Asset to Loan rasio unfuk 2 tahun sebelum dengan 2 tahun sesudah go publik. Dengan kata lain dapat dinyatakan bahwa bank setelah go publik tidak mengalami perbaikan kinerja.

CAMEL

Dari hasil analisis terhadap rasio CAMEL secara keseluruhan diperoleh hasil dengan nilai t hitung 1 ,85 1 dan Prob

-

Value 0, I 01

.

Prob-value yang lebih besar daripada tingkat signifikansi yaitu 0,05, sehinlga Ho diterima Ho diterima berarti bahwa tidak ada perbedaan yaag signifikan pada keseluruhan rasio CAMEL untuk 2 tahun sebelum dan 2 tahun sesudah

IPO.

Temuan ini terjadi karena: (1) perusahaan menetapkan kinerja sebelum IPO yang terlalu tinggi (overstated), dan (2) dana hasil penjualan saham baru manfaatnya belum dirasakan sampai akhir tahun kedua sesudah IPO. Penetapan kinerja sebelum IPO yang terlalu tinggi dilakukan dengan cara window dressing, misalnya dengan menaikkan laba tahun bedalan. Kenaikan laba dapat dilakukan dengan memanipulasi pos-pos akrual.

Sudah dijelaskan dalam hipotesis satu sampai dengan sembilan, bahwa dari kesembilan rasio yang menunjukkan perbedaan hanya 2 rasio yaitu NPM , dan RORA, namunternyata rasio tersebut perbedaanyatidak cukup signifikan sehinggahasil uji untuk rasio Camel secara serentak menunjukkan hasil yang tidak signifikan. Dari hasil tersebut diatas menunjukkan bakwa kinerja perbankan sesudah IPO tidak mengalami peningkatan kinerja, yang berarti tingkat efisiensi dan kinorja tidak berpengaruh dalam kondisi bank- bank tersebut sebelum dan sesudah menjadi perusahaan publik.

Temuan ini mungkin terjadi karena: (1) emiten telah menetapkan kinerja perbankan sebelum IPOterlalutinggi, dan (2) danahasilpenjualansaham perdanamanfaatnyabelum dapat dirasakan sampai akhir tahun kedua. Hal tersebut terjadi karena kemungkinan dana yang diperoleh dari penjualan saham perdana tidak digunakan untuk meningkatkan kinerja perbankan, namun digunakan untuk yang lainnya.

KESTlUIPULAN

Berdasarkan hasil analisis data pada bagian sebelumnya dapat dibuat beberapa kesimpulan dibawahini:

i.tr".O^*kan

hasil pengujian hipotesis tentang perbedaan rasio-rasio

CAMEL

secara parsial pada laporan keuangan bank-bank yang go publik antara tahun-tahun sebelum

(10)

JRAK, Februari 2006

dan sesudah tPO, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan kinerja bank yang signifikan untuk tahun-tahun sebelum dan sesudah IPO. Meskipun beberapa diantara rasio CAMEL yaitu RORA dan NPM memberikan indikasi adanya perbedan

kinerjayang signifikan untuktahun-tahun sebelum dan sesudah

IPO.

i

2.

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis tentang perbedaan rasio-rasio

CAMEL

secara keseluruhan pada laporan keuangan bank-bank yang go publik antara tahun-tahun sebelum dan sesudahlPO, makadapatdisimpulkanbahwatidakadaperbedaan kineda

.

bank yang signifikan unArk tahun-tahun sebelum dan sesud.ah IPO.

lmplikasi

Hasil dari penelitian diharapkan dapat berguna bagi: (1) para investor sebagai bahan masukan mengenai kinerja perusahaan perbankan public atas keputusannya untuk membeli, menalran, menjual sahamnyadiperusahaanperbankanpublic, (2) krediturdan calonkriditur, penilaian

kindadapd

mernberikan dasar untuk keputusa yang meyagkutjaminan kepastian pembayaran pokok piiarnan dan bunganya oleh debitur, (3) pemerintah, sebagai dasar peetapan beban pajalq pembuatan berbagai kebijakan regulasi, pemberian fasilitas, pengawasan terhadap kodisi ekonomi dan moneter, (4) manajemen perusahaan, penilaian kinerja memegang peramn penting untuk memastikan tingkat keberhasilan usahany4 dan memberikandasarperencaaanstrategis danoperasioal dimasamendatang, (5) BAPEPAM dan BEJ, sebagai pegawasan perusahaan di bursa.

DAFTARPUSTAKA

Ang, Robbert.

1997. Pasar Modal Indonesia (The Inteltigent Guide

to

Indonesian Capital Markct). First Edition. Mediasoft Indonesia.

Dyah Pangastuti.

*

Analisis Perbandingan

Lilaiditas

dan Profitabilitas Perusahaan Sebelum dan Sesudah Go Public",Tesis. Fakultas Pascasarjana Universitas Gajah

I0[tu(teez).

EvanoS D.D

and P.R

Israilevich,"

Productive

Eficiency in

Bankingi'. Economics Perspective, Federal Reserve Bank of

Chicago,ll-32

July/August. 1991.

Harsono. "EJisiensi dalam perusahaan: Suatu Tinjauan

dari

Susut Manajemen Dalam Meningkatkan Efisiensi Nasional.

Edisi l.

Mubyarto dan

Edy

Suandi Hamid (penyunting). Yoryakarta: BPFE, 1987.

Husnan, S dan

Enny

Pujiastuti. 1993. Dasar-dasar Teori

Portofolio

dan Analisis Sehtritas. Edisi

I.

UPP AMP

YI(PN.

Yoryakarta.

Jaun, BharatAand Omesh

Kini.

* The post-Issue Operating Performance

ofIPO Firm"

The Journal of Finance, (Desember l9g4).

Manurung, Adler, Asset Princing Model on the Jakarta Stock Exchange: ANonparamehic Analysis.

Kelolo,

Gadjah

Mada

University Busness Review,

No.

12Al/1996, hal.70-79.

Machfoed4

M.

1996. Akuntansi Manajemen: Perencanaan dan Pembuatan Keputusan Jangka Pendek. Edisis

Lima

STIE Widya Wiwaha. Yogyakarta.

(11)

Analisis Kinerja Perusah aan Perban kan. . ., Astuti Yuli 11 Mulyadi,'Rekayasa Informasi Akuntansi Manajemen untuk Mendorong Efisiensi dan

Produktifitas". Alatntansi (Nopember, I 990).

Nurofik,

l994.Studi Evaluasi Tentang Efisiensi Perusahaan Manufaktur Sebelum dan

.

Sesudah menjadi Perusahaan Publik, Tesis Pascasqrjana Universitas Gajah Mad4 Yogyakarta.

Ruchyat Kosasih. "Peningkatan Efisiensi dan Produktifitas Badan Usaha". Alatntansi (Februari,l990).

Sellenheim,

Michael

R."Performance Measurement", Management

Accounting

(September, 1991).

Suhairi.

1991.

Perbandingan Efisiensi BUMN dan

Swasta

Studi

Kasus

pada

Perusahaan Semen di Indonesia. Tesis Program Pascasarjana Universitas Gajah Mada (tidak dipublikasikan).

Setia Afinaja,

L.

1992. Stat*tik InduWif dalam Praktek.Andi Offset. Yogyakarta.

Susana

Luwi Hartini.

1997.

Analisis Kinerja

Perusahaan Sebeltpn

dan

Sesudah Penawalan (Jmum Perdana. Tesis Program Pascarajana Universitas Gajah Mada.

(tidak dipublikasikan)

Ventje

Illat.

1993. Perbandingan Tingkat Efisiensi pada

Industri Perbankan

Tesis Pascarajana Universitas Gajah Mada.

(idak

dipublikasikan).

Weston, J Fred and Copelan,

T.lgg2.

Manajemen KeuanganJilid Pertama.

Alih

Bahasa.

Jaka Wasana dan Kirbrandoko. Edisi Delapan. Bina Rupa Aksara. Jakarta.

Wtiaya, Helen .P. 1997. Analisis Efisiensi Terhadap Perbankan yang Go Public dan

Non

Go

Public

Serta

Efisiensi

Perbankan Sebelum

dan

Sesudah

Menjadi

Perrxahaan

PubliV'

Tesis Pascasarjana Universitas Gadjah

Madq

Yogyakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Yang bertanda tangan di bawah ini saya Wibisono Soko Susilo, menyatakan bahwa skripsi dengan judul: Dampak Desentralisasi Fiskal Terhadap Efisiensi Sektor Publik dan

Tujuan Penelitian ini adalah untuk menjelaskan pengaruh senam diabetes mellitus terhadap perubahan tekanan darah pada pasien DM Tipe 2 di persadia RSUD Dr.. Jenis

Hasil wawancara dengan pihak wajib pajak yang mengusahakan hotel yaitu alasan wajib pajak sering melakukan tindakan telat bayar pajak, penunggakan pajak, bahkan

Berdasarkan hasil penelitian ini, dari delapan variabel independen yang dimasukkan dalam model dengan tingkat signifikansi 5% dapat dilihat bahwa variabel yang

Hasil analisis yang ditemukan pada penelitian pengaruh motif menonton berita olahraga Kabar Arena di TV One terhadap kepuasan menonton Mahasiswa Jurusan Pendidikan

Hasil analisis dan pengujian yang telah dilakukan menggunakan data latih sebanyak 360 data dari Identifikasi Cyberbullying pada Komentar Instagram menggunakan Metode Lexicon

Tes KGS berbentuk tes objektif (pilihan ganda) mencakup ketiga materi percobaan, yaitu: 1) sintesis dan karakterisasi natrium tiosulfat pentahidrat, 2)

Karya seni patung yang terkait dengan landscape adalah suatu karya patung yang tidak terlepas dari lingkungannya yakni lingkungan alam di kawasan Selorejo, kawasan hutan