• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Tilawati Dalatn Pembelajaran Al-Qur'an Pada SDI Al-Hidayah Pamulang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Metode Tilawati Dalatn Pembelajaran Al-Qur'an Pada SDI Al-Hidayah Pamulang"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING DALAM MENCAPAI DOMAIN PEMBELAJARAN

SISWA PADA MATA PELAJARAN AL-QUR’AN HADIS KELAS III MI (Studi di MI Mumtaza Islamic School)

Skripsi ini diajukan Sebagai Salah Satu Syarat memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam (S.Pd)

Disusun Oleh:

Izma Aziziah 15311511

Reksiana, MA.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAM ISLAM (PAI) FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT ILMU AL-QUR’AN JAKARTA TAHUN AJARAN 2019 M / 1440 H

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)

MOTTO

ا َ ل ا ُفِّ لَكُي ا ٱ

اُ َللّ

ا اَهَعۡسُوا َ ا

لِّإاا ًسۡفَن

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya”

(QS.Al-Baqarah [3]:286

iv

(9)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur hanya kepada Allah Swt, atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Penerapan Model Cooperative Learning dalam mencapai domain pemeblajaran siswa kelas III MI Mumtaza”. Sholawat serta salam tercurahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad Saw yang telah memberikan petunjuk kepada manusia, dari jahiliyan ke zaman yang beradab.

Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini tidak sedit hambatan serta kesulitan yang penulis hadapi. Namun berkat kesungguhan hati dan kerja keras serta dorongan dan bantuan dari berbagai pihak baik langsung maupun tidak, sehingga membuat penulis tetap bersemangat dalam menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu, dengan segala kerendahan hati, penulis haturkan terima kasih kepada yang terhormat:

1. Ibu Prof. Dr. Hj. Khuzaemah Tahido Yanggo, M.A. selaku Rektor Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta.

2. Ibu Dr. Esi Hairani M. Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah Ketua Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta.

3. Ibu Reksiana MA.Pd, selaku Ketua Program Studi Fakultas Tarbiyah Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta.

4. Staf Fakultas, Ibu Wasmini dan Ibu Yuyun yang telah membantu dan memberi arahan selama penulis menyelesaikan studi di Institut Ilmu Al-Qur‟an Jakarta

5. Ibu Reksiana, MA.Pd, selaku pembimbing skripsi yang telah meluangkan waktu untuk memberikan arahan kepada penulis.

v

(10)

6. Bapak Dr. H. Ahmad Fathoni, Lc, MA, Ibu Azizah Burhan MA, Ibu Hurul Ien, Kak Azizah, Kak Ani, Ibu Istiqomah, selaku Instruktur Tahfizh sekaligus penguji komprehensif tahfizh yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan tugas tahfizh di Institut Ilmu Al-Qur‟an Jakarta.

7. Bapak Khalimi, M.Pd, selaku Kepala Madrasah MI Mumtaza Islamic School, Bapak Nurmawan, S.S.I, selaku Guru Al-Qur‟an Hadis, Bapak Mustolihudin, M.Pd selaku Wakil Ketua Madrasah bidang kurikulum MI Mumtaza Islamic School yang telah meluangkan waktunya dan memberikan informasi, support, dan arahan yang penulis butuhkan untuk melengkapi skripsi ini. Siswasiswi MI Mumtaza Islamic School Pondok Cabe Pamulang yang telah bersedia sebagai objek dalam pelaksanaan peneliti ini.

8. Kedua orang tua (Bapak H.Mamad dan Ibu Hj.Oon Djuzroniah) yang tiada hentinya memberikan dorongan, kekuatan, biaya kuliah, dan senyuman yang tiada henti-hentinya pula mengucap do`a demi kebaikan putrinya untuk meneyelesaikan pendidikan S1 di Institut Ilmu Al-Qur‟an Jakarta

9. Kaka dan Adikku tersayang, tercinta (Lia Djuzrotul Awalia Amd, Keb, Adi Ahmad Saepul Badri S.Tr.Pel, Fitria Fatimah dan Qori Qurotul Aini) yang tiada hentinya memberikan do‟a, senyuman, dukungan serta nasihat yang membangun motivasi untuk segera menyelesaikan skripsi ini.

10. Sahabat-sahabat Fastabiqul Khairat terbaik dan seperjuangan Ida Nurjannah, Indah Sekarhati, Keukeu Muthmainnah, Maya Fitrotunnisa, Nidatu Rifdah, Santiyani, dan Iin Khotimah yang senantiasa saling mendukung dan memberikan motivasi untuk segera menyelesaikan skripsi ini.

vi

(11)

11. Teman-teman senasib dan seperjuangan kepada seluruh angkatan 2015 Khususnya Tarbiyah B yang telah memberikan support kepada penulis

12. Untukmu yang tidak bisa ku sebutkan namanya di sini, terima kasih selalu bertanya “kapan sidang munaqasyah” yang membuatku berharap namun cemas untuk menjawab pertanyaan tersebut.

13. Kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

Semoga segala do`a, dukungan, bantuan, saran, dan pengorbanan yang idberikan kepada penulis mendpaatkan balasan dari yang Maha Kasih Allah SWT. Amiin. Di samping itu, penulis menyadari bahwa laporan tugas akhir (skripsi) ini masih jauh dari sempurna sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun, agar karya ilmiah ini dapat lebih baik lagi ke depannya.

Akhir kata semoga laporan tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, aamiin.

Tangerang Selatan, 08 Agustus 2019

Izma Aziziah

vii

(12)

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN

Transliterasi merupakan penyalinan dengan huruf dari abjad yang stu ke abjad yang lain. dalam penulisan skripsi ini transliterasi arab-latin, mengacu pada berikut ini:

1. Konsonan Tunggal

Arab Latin Arab Latin

ا A ض Dh

ة B ط Th

ث T ظ Zh

ث Ts ع „a

ج J غ Gh

ح ẖ ف F

خ Kh ق Q

د D ك K

ذ Dz ل L

ر R م M

ز Z ن N

س S و w

ش Sy ه h

ص Sh ي y

viii

(13)

2. Vokal

Vokal Tunggal Vokal Panjang Vokal Rangkap Fathah : a ا :a ي...ai Kasrah i ي :i و...au

Dhammah : u و :u

3. Kata Sandang

a. Kata sandang yang diikuti alif lam (لا) al-qamariyah ditransliterasikan sesuai dengan bunyinya.

Contoh: ةر al-Baqarah قبنا تيندمنا al-Madînah b. Kata sandang yang diikuti oleh alif lam (لا) as-syamsiyah

ditransliterasikan sesuai dengan aturan yang digariskan di depan dan sesuai dengan bunyinya.

Contoh: مجرنا ar-Rajul سمشنا asy-Syams c. Syaddah (Tasydid)

Syaddah (Tasydid) dalam sistem aksara Arab digunakan lambang ( ّ), sedangkan untuk alih aksara ini dilambangkan dengan huruf, yaitu dengan cara menggandakan huruf yang bertanda tasydid.

Aturan ini berlaku secara umum, baik tasydid yang berada di tengahkata, di akhir kata ataupun yang terletak setelah kata sandang yang diikuti oleh huruf-huruf syamsiyah.

Contoh: بلل امبه بن Âmanna billâhi ءبهفسنا ه –Âmana as- ما Sufahâ`u

d. Ta‟ Marbuthah (ة)

Apabila berdiri sendiri, waqaf atau diikuti oleh kata sifat (na`at), maka huruf tersebut dialih aksarakan menjadi huruf “h”.

Contoh: ةدئفلاا al-Af`idah

ix

(14)

Sedangkan ta` Marbûthah (ة) yang diikuti atau disambungkan (di- washal) dengan kata benda (isim), maka dialih aksarakan menjadi huruf “t”. Contoh: ىر بكنات –al-Âyat al-Kubrâ يلاا

e. Hamzah

Hamzah ditrasliterasikan dengan apostrof. Namun, itu hanya berlaku bagi hamzah yang terletak di tengah dan di akhir kata.

Bila terletak di awal kata, hamzah tidak dilambangkan, karena dalam bahasa Arab berupa alif.

Contoh: ءيش–Syai`un ثرما Umirtu

f. Huruf Kapital

Sistem penulisan huruf Arab tidak mengenal huruf kapital, akan tetapi apabila telah dialih aksarakan maka berlaku ketentuan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) Bahasa Indonesia, seperti penulisan awal kalimat, huruf awal nama tempat, nama bulan, nama diri, dan lain-lain. Ketentuan yang berlaku pada EYD berlaku pula dalam alih aksara ini, seperti cetak miring (italic) atau cetak tebal (bold) dan ketentuan lainnya. Adapun untuk nama diri dengan kata sandang, maka huruf yang ditulis kapital adalah awal nama diri, bukan kata sandang. Contoh: `Ali Hasan al-Âridh, al-Asqallânî, al-Farmawî, dan seterusnya. Khusus untuk penulisan kata Al-Qur‟an dan nama-nama surahnya menggunakan huruf kapital.

Contoh: Al-Qur`an, Al-Baqarah, Al-Fâtihah, dan seterusnya.

x

(15)

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN PENULIS ... iii

MOTTO ... iv

KATA PENGANTAR ... v

PEDOMAN TRANSLITERASI ... viii

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

ABSTRAK ... xvi

ABSTRACT ... xvii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah... 5

C. Pembatasan Masalah ... 6

D. Perumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 7

G. Tinjauan Pustaka ... 7

H. Sistematika Penulisan ... 10

BAB II KAJIAN TEORI A. Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Learning ... 12

1. Pengertian Model Pembelajaran ... 12

2. Pengertian Model Pembelajaran Cooperative Learning ... 14

3. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif... 17

4. Jenis-jenis Model Pembelajaran Cooperative Learning... 19

5. Kelebihan Dan Kelemahan Model Pembelajaran Cooperative Learning ... 25

B. Domain Pembelajaran Taksonomi Bloom ... 27

1. Pengertian Taksonomi Bloom ... 27 xi

(16)

2. Pengertian Pembelajaran ... 29

3. Macam-macam Domain Pembelajaran ... 30

BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ... 40

B. Pendekatan dan Jenis Penelitian ... 41

C. Sumber Data ... 42

D. Teknik Pengumpulan Data ... 43

E. Teknik Analisis Data ... 50

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 53

1. Sejarah Singkat MI Mumtaza ... 54

2. Visi-Misi. ... 54

3. SDM Pendukung ... 55

4. Kurikulum ... 55

5. Program ... 56

6. Fasilitas Pendukung ... 56

7. Waktu Belajar ... 57

8. Sekretariat ... 57

9. Struktur Organisasi Sekolah ... 58

10. Data dan Dokumen Pendukung ... 58

B. Analisis Data ... 61

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 79

B. Saran ... 80

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

xii

(17)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif Tabel 2.2 Revisi Taksonomi Bloom

Tabel 2.3 Dimensi Pengetahuan

Tabel 2.4 Pengertian Dimensi Kognitif Menurut Anderson dan Krathwohl

Tabel 2.5 Tujuan Pembelajaran dalam Dimensi Pengetahuan dan Proses Kognitif

Tabel 2.6 Ranah Kognitif Bloom Revisi Tabel 3.1 Instrumen Observasi

Tabel 3.2 Kisi-kisi Wawancara

Tabel 4.1 Data Siswa Dalam Beberapa Tahun Terakhir

(18)

xiii

(19)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Tasmi‟ atau murojaan hafalan sebelum kegiatan KBM dimulai

Gambar 4.2 Dokumentasi wawancara bersama guru Al-Qur‟an Hadis

Gambar 4.3 Siswa-siswi bekerja sama dan berdiskusi dengan menggunakan metode jigsaw

Gambar 4.4 Siswa-siswi saat sedang mengkomunikasikan hasil diskusi di depan teman-temannya

Gambar 4.4 Dokumentasi Wawancara bersama Kepala Madrasah

(20)

xiv

(21)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Permohonan Pembimbing Lampiran 2 Surat Permohonan Penelitian

Lampiran 3 Hasil Wawancara dengan Guru Al-Qur‟an Hadis Lampiran 4 Hasil Wawancara dengan Siswa Hadis

Lampiran 5 Hasil Wawancara dengan Kepala Madrasah

Lampiran 6 Hasil Wawancara dengan Wakil Kepala Madrasah bidang Kurikulum

(22)

xv

(23)

ABSTRACT

Izma Aziziah (15311511). Under The title scription “is the application of working models learning in achieve students learning in the Qur’an to the Qur’an to the third class of “Islamic School”. Islamic Religious Education Study Program, Institute of Al-Qur'an Science (IIQ) Jakarta, 2019.

The background of this problem is that the problematic of the teacher is still using the conventional model so that it causes saturation of students.

The purpose of this study was to describe the learning process of Al-Qur'an Hadith using cooperative learning models and to determine student understanding after using cooperative learning models in learning Al-Qur'an at Hadith in MI Mumtaza Islamic School Pondok Cabe, Pamulang. The results of this study indicate that the application of the Cooperative Learning model that is applied in the learning of the Al-Qur'an Hadith for MI Mumtaza Islamic School students in Pondok Cabe Pamulang has achievements in the cognitive, affective and psychomotor domains. Of course this can be seen from the activities of students referring to plans for implementing learning or curriculum there.

The method used in this research is qualitative research with descriptive research type. Research site at MI Mumtaza Islamic School Pondok Cabe Pamulang. The main data sources are the Head of Madrasah MI Mumtaza Islamic School, the teacher of Al-Qur'an subjects Hadith, Deputy Head of Madrasa in the field of curriculum, and two students.

Secondary data sources are books, journals, and records. Then the documentation in the form of photos, documents and notes. Data collection techniques in the form of participatory observation, interviews, and documentation. Data analysis techniques use inductive data analysis.

Keywords: Cooperative Learning Model, Learning Domain.

xvi

(24)

ABSTRAK

Izma Aziziah (15311511). Judul “Penerapan model pembelajaran cooperative learning dalam mencapai Domain Pembelajaran Siswa pada Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadis Kelas III MI Mumtaza Islamic School”. Program Studi Pendidikan Agama Islam, Institut Ilmu Al- Qur’an (IIQ) Jakarta, tahun 2019.

Latar belakang masalah ini adalah bahwa problematika guru masih menggunakan model konvensional sehingga menimbulkan kejenuhan terhadap peserta didik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses belajar Al-Qur‟an Hadis dengan menggunakan model pembelajaran cooperative learning dan untuk mengetahui pemahaman siswa setelah menggunakan model pembelajaran cooperative learning dalam belajar Al- Qur‟an Hadis di MI Mumtaza Islamic School Pondok Cabe, Pamulang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan model Cooperative Learning yang diterapkan di dalam pembelajaran Al-Qur‟an Hadis bagi peserta didik MI Mumtaza Islamic School Pondok Cabe Pamulang memiliki pencapaian dari domain kognitif, afektif dan psikomotorik. Tentunya hal ini terlihat dari kegiatan siswa mengacu pada rencana pelaksanaan pembelajaran atau kurikulum di sana.

Metode yang digunakan dalam peneltian ini adalah penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Tempat penelitian di MI Mumtaza Islamic School Pondok Cabe Pamulang. Sumber data utam adalah Kepala Madrasah MI Mumtaza Islamic School, guru Mata pelajaran Al- Qur‟an Hadis, Wakil Kepala Madrasah bidang kurikulum, dan dua orang peserta didik. Adapun sumber data sekunder adalah buku, jurnal, dan catatan-catatan. Kemudian dokumentasi berupa foto, dokumen-dokumen dan catatan-catatan. Teknik pengumpulan data berupa observasi partisipatif, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis data secara induktif.

Kata kunci : Model Pembelajaran Cooperative Learning, Domain Pembelajaran.

xvii

(25)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan di sekolah merupakan bagian dari pendidikan dalam keluarga, yang sekaligus juga merupakan lanjutan dari pendidikan dalam keluarga. Di samping itu, kehidupan di sekolah adalah jembatan bagi anak yang menghubungkan kehidupan dalam keluarga dengan kehidupan dalam masyarakat kelak. Sebagai lembaga pendidikan formal, sekolah yang lahir dan berkembang secara efektif dan efisien merupakan perangkat yang berkewajiban memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam mendidik warga negara.1

Pendidik dan anak didik sama-sama merupakan subjek pendidikan.

Keduanya sama penting. Pendidik tidak boleh beranggapan bahwa anak didik merupakan objek pendidikan, begitu juga pendidik tidak boleh merasa berkuasa yang bisa berbuat sesuka hati atas anak didik.

Sebaliknya juga, anak didik tidak boleh dianggap sebagai seorang dewasa dalam bentuk kecil, anak memiliki sifat kodrat kekanak- kanakan yang berbeda dengan sifat hakikat kedewasaan. Beranjak dari sifat kodrat kekanak-kanakan inilah maka pendidikan diperlukan.2

Pada saat ini dalam pelaksanaan pendidikan di Indonesia pada umumnya masih menempatkan guru sebagai sumber ilmu pengetahuan.

Metode ceramah masih sebagai strategi pembelajaran yang bisa mengatasi masalah terutama dalam mata pelajaran pendidikan Agama Islam. Hal ini bukan berarti bahwa metode ceramah tidak baik. Namun dalam pemilihan metode mengajar sangat berpengaruh pada hasil yang akan diperoleh.3

1 Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2015), Cet Ke-2 h. 46-47

2 Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, . . . , h. 25

3 Rafidah, Pengaruh Metode Role Playing Terhadap Peningkatan hasil Belajar Aqidah Akhlak Peserta Didik MTs DDI Kulo Kabupaten Sidrap, Skripsi, (Makassar: UIN Alauddin Makassar, 2016), h. 4

1

(26)

2

Menurut Ashtiani, yang dikutip oleh Ferry Pietersz dan Horasdia Saragih dalam artikel bahwa Pembelajaran konvensional belum mampu mencapai tujuan pendidikan yang maksimal. Hal ini dibuktikan dengan masih banyaknya siswa yang memiliki prestasi akademik yang rendah bahkan masih sering terjadi siswa lebih memilih untuk tidak melanjutkan pendidikannya. Pembelajaran konvensional yang mengedepankan interaksi satu arah dimana guru memiliki peranan utama dalam kegiatan pembelajaran di kelas menyebabkan cara berpikir siswa menjadi pasif yang secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh terhadap pencapaian akademik siswa.4

“Belajar adalah perubahan tingkah laku individu sebagai hasil dari pengalamannya dalam berinteraksi dengan lingkungan. Belajar bukan hanya sekedar menghafal, melainkan proses mental yang tejadi dalam diri seseorang. Karena pembelajaran pada hakikatnya merupakan suatu proses interaksi antara guru dengan siswa, baik interaksi secara langsung seperti kegiatan tatap muka maupun secara tidak langsung”.5

Ketika pembelajaran berlangsung, tidak semua dapat diserap oleh peserta didik, hal ini dikarenakan kurangnya konsentrasi atau peserta didik merasa bosan. Oleh karena itu Ketika di dalam kelas, guru harus bisa menghidupkan suasana kelas yang nyaman dan dalam menyampaikan materi pun harus jelas dan dapat dimengerti oleh peserta didik sehingga pembelajaran pun tidak monoton yang dapat membuat konsentrasi peserta didik tersebut menjadi tidak fokus pada materi yang telah disampaikan. Maka dari itu guru harus bisa menyesuaikan model pembelajaran dengan metode dan strategi pengajaran yang akan disampaikan di kelas agar aspek kognitif, afektif dan psikomotorik dapat tercapai. Selain itu guru harus bisa mengkondisikan lingkungan kelas

4 Ferry pietersz dan Horasdia Saragih, Pengaruh Penggunaan Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together Terhadap Pencapaian Matematika Siswa di SMP Negeri 1 Cisarua, dalam artikel, 2010, h. 432

5 Rusman, Model-Model Pembelajaran mengembangkan Profesionalisme Guru, (Depok: RajawaliPers, 2016), Cet Ke-6 h. 134

(27)

3

agar menunjang terjadinya perubahan tingkah laku bagi peserta didik.

Dan untuk meningkatkan domain pembelajaran peseta didik.

Cooperative learning merupakan bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan struktur kelompok bersifat heterogen. Dalam pembelajaran ini akan tercipta sebuah interaksi yang lebih luas, yaitu interaksi dan komunikasi yang dilakukan antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa, dan siswa dengan guru (multi way traffic comunication).6 Model pembelajaran cooperative learning merupakan pembelajaran yang berpusat pada siswa agar siswa lebih mengeksplor dalam ilmu pengetahuan atau materi pembelajaran. Maka dari itu di sekolah-sekolah saat ini lebih ditekankan siswa sebagai subjek dalam pendidikan. Yang mana siswa lebih ditekankan untuk belajar aktif dalam berdiskusi dan dalam bekerja sama antar kelompok.

Upaya belajar adalah segala aktivitas siswa untuk meningkatkan kemampuan baru, baik dalam kemampuan aspek pengetahuan, sikap maupun keterampilan. Aktivitas pembelajaran tersebut dilakukan dalam kegiatan kelompok, sehingga antarpeserta dapat saling membelajarkan melalui tukar pikiran, pengalaman, maupun gagasan.

Aspek tujuan dimaksudkan untuk memberikan arah perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Melalui tujuan yang jelas, setiap anggota kelompok dapat memahami sasaran setiap kegiatan belajar.7

Dalam buku Strategi Pembelajaran karangan Prof. Dr. H. Wina Sanjaya, M.Pd, Slavin mengemukakan dua alasan, pertama, beberapa hasil penelitian membuktikan bahwa penggunaan pembelajaran koopeatif dapat meningkatkan prestasi belajar siswa sekaligus dapat meningkatkan kemampuan hubungan sosial, menumbuhkan sikap menerima kekurangan diri dan orang lain, serta dapat meningkatkan harga diri. Kedua, pembelajaran kooperatif dapat merealisasikan

6 Rusman, Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru,... h. 202-203

7 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,

(Jakarta: Prenadamedia Group, 2016), Cet Ke-12 h. 242.

4

(28)

kebutuhan siswa dalam belajar berpikir, memecahkan masalah, dan mengintegrasikan pengetahuan dengan keterampilan.8

Guru Al-Qur’an Hadits di Mumtaza Islamic School telah menggunakan beberapa metode diantaranya metode kritik video yang telah disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan karena penggunaan metode kritik video akan mengantarkan siswa pada pengetahuannya. Hal ini berkaitan dengan Qs. Thoha [20]:114

ااٗمۡلِّعا ِّنِۡدِّزا ِّ بَرال ُقَو ١١٤

اا

“Dan katakanlah (olehmu Muhammad),”ya tuhanku, tambahkan kepadaku ilmu pengetahuan”.(Qs. Thoha [20]:114).

Berpijak dari firman Allah tersebut, bahwa pengetahuan akan bertambah pada seseorang yang ingin berusaha dalam menuntut ilmu.

Sehingga dengan bertambahnya ilmu maka kita juga akan dapat mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

“Permasalahan yang sering dijumpai dalam pembelajaran, khususnya agama Islam adalah kurangnya perhatian pendidik agama terhadap penggunaan metode mengajar, umumnya pendidik hanya menggunakan metode ceramah saja sehingga menimbulkan kejenuhan terhadap peserta didik yang pada akhirnya peserta didik tidak memperhatikan penjelasan pendidik”.9 Maka dalam proses pembelajaran bahwa masih terdapat siswa yang kurang memperhatikan guru di dalam kelas. Hal ini disebabkan karena siswa kurang berpartisipasi ataupun siswa yang mengantuk hal ini sering ditemui pada pelajaran Pendidikan Agama Islam.

8 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, .

. , h. 242.

9 Rafidah, Pengaruh Metode Role Playing Terhadap Peningkatan hasil Belajar Aqidah Akhlak Peserta Didik MTs DDI Kulo Kabupaten Sidrap, h. 5

(29)

5

Di sekolah Mumtaza Islamic School Guru Al-Qur’an Hadits telah menggunakan beberapa metode diantaranya metode video comment yang telah disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan. Untuk itulah saya tertarik untuk meneliti bagaimana seorang pendidik menggunakan model pembelajaran cooperative learning dalam pembelajaan Al-Qur`an Hadits agar menunjang proses belajar siswa lebih aktif dan siswa pun dilatih untuk bekerja sama dan bediskusi dalam kelompok dan melatih siswa untuk dapat menyampaikan pendapatnya ketika diperlukan.

Domain pembelajaran siswa dalam pembelajaran Al-Qur’an Hadits perlu diperhatikan agar siswa dapat memperoleh pengetahuan, sikap dan keterampilan, maka dari itu diperlukan variasi yang dapat digunakan oleh guru salah satunya dengan menggunakan model pembelajaran cooperative learning agar pembelajaranpun dapat berjalan sesuai dengan tujuan pendidikan. Oleh karena itu peneliti ingin melakukan penelitian tentang “Penerapan Model Pembelajaan Cooperative Learning dalamMencapai Domain pembelajaran Siswa pada Mata Pelajaran Al-Qur`an Hadits di Mumtaza Islamic School”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka permasalahan penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1. Problematika guru masih menggunakan model konvensional 2. Terdapat beberapa siswa yang kurang memperhatikan guru 3. Kurangnya antusias belajar siswa sebelum menerapkan model

cooperative learning

4. Terdapat beberapa siswa yang kurang memperhatikan guru

(30)

6

5. Kurangnya pemahaman siswa sebelum menerapkan model pembelajaran cooperative learning

6. Problematika capaian pembelajaran sebelum menerapkan model pembelajaran cooperative learning

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan pernyataan yang timbul dalam identifikasi masalah dan agar penelitian ini mencapai tujuan yang diharapkan, maka dalam penulisan penelitian ini penulis membatasi masalah ini pada:

1. Penerapan model pembelajaran cooperative learning di MI Mumtaza Islamic School

2. Domain Pembelajaran siswa Pada Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka masalah yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Learning Dalam Mencapai Domain Pembelajaran Siswa Pada Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits?

2. Bagaimana problematika pencapaian pembelajaran sebelum menerapkan model pembelajaran cooperative learning?

E. Tujuan

Berdasarkan pembatasan dan rumusan masalah di atas, maka penelitian bertujuan

1. Untuk mengetahui Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Learning Dalam Mencapai Domain Pembelajaran SiswaPada Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits

2. Untuk mengetahui capaian pembelajaran sebelum menerapkan model pembelajaran cooperative learning

(31)

7

F. Manfaat Penelitian

Secara teoritis : Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan menambah wawasan keilmuan bagi praktisi pendidikan dan menjadi rujukan bagi peneliti lain dalam mengembangkan kajian sejenis.

Secara praktis : Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berkaitan dengan Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Learning Dalam Mencapai Pembelajaran Siswa Pada Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits.

G. Tinjauan Pustaka

1. Hendra Gunawan, tahun 2013 jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta, dengan judul

“penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Head Together) untuk meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa pada materi alat ukur di SMK PIRI Sleman”, skripsi ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas dilakukan secara kolaboratif dan partisipatif, subyek penelitian tersebut siswa kelas X mesin A yang terdiri dari 17 siswa.

Persamaan dari judul skipsi Hendra Gunawan dengan Penulis adalah sama-sama membahas tentang model pembelajaran Kooperatif.

Perbedaannya yaitu pada skripsi Hendra Gunawan dalam pembahasannya ingin meneliti aktivitas dan prestasi siswa kelas X mesin A SMK Piri Sleman sedangkan penulis ingin meneliti keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran Al-Qur`an Hadits.

2. Titis Prabaningrum, tahun 2013 jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, dengan judul

“PengaruhModel Pembelajaran Cooperative Learning Tipe TGT

(32)

8

(TeamsGames Tournaments) terhadap hasil belajar Bahasa Arab siswa kelasVIII di MTS Ali Maksum Putri Tahun jaran 2012- 2013” skripsi ini menggunakan Penelitian kuantitatif teknik pengambilan datana dengan uji pretest dan post test kepada peserta didik dan menggunakan spss 16.0 berupa uji T dan sampel berpasangan (independent sample t Test). Hasil penelitian yang digunakan Titis Prabaningrum menunjukkan bahwa model pembelajaan cooperative learning tipe TGT berpengaruh pada hasil belajar.

Persamaan dari judul skripsi Titits Prabaningrum dengan Penulis adalah sama-sama membahas tentang model pembelajaran Kooperatif.

Perbedaannya yaitu pada skripsi Titits Prabaningrum dalam pembahasannya menggunakan penelitian kuantitatif sedangkan penulis menggunakan penelitian kualitatif.

3. Muh Masykuri,tahun 2013, Fakultas Tarbiyah Institut Agama Negeri Sunan Ampel Surabaya, dengan judul “Pengaruh Strategi Think, Talk, Write (TTW) Terhadap Keaktifan Belajar Siswa pada Pembelajaan Agam Islam Kelas Ix-B Smp Wachid Hasyim Surabaya”. Pendekatan yang digunakan peneliti adalah pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional, hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa menggunakan strategi Think, Talk, Write (TTW) terhadapkeaktifan belaja siswa pada pembelajaran Agama Islam Kelas IX-B SMP Wachid Hasyim 4 Surabaya terbukti eektif. Hal ini berdasarkan analisis data yang dilakukan dengan rumus uji t yang menghasilkan r hitung sebesar 20,11. Dan apabila t hitung dikonsultasikan dengan dengan t tabel pada taraf signifikasi 1% = 2,04 atau 5%= 2,75 berarti t

(33)

9

hitung lebih kecil dari t tabel, maka konsekuensinya hipotesis alternatif (Ha) diterima dan Hipotesis Nihil (Ho) ditolak. Jadi kesimpulannya adalah ada pengaruh strategi Think, Talk, Write terhadap Keaktifan belajar siswa pada pembelajaran Agama Islam yang signifikan.

4. Rafidah, tahun 2016 jurusan Pendidikan Agama Islam FakultasTarbiyah dan Keguruan, dengan judul “Pengaruh Metode Role Playing Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Akidah Akhlak PesertaDidik MTs Ddi Kulo Kabupaten Sidrap”

skripsi ini menggunakan Quasi Eksperimen dengan desain penelitian prettest dan posttest control goup design. Populasi dalam penelitian ini adalah pesertadidik MTS DDI Kulo Kabupaten Sidrap yang berjumlah 172 oang. Sample dalam penelitian ini adalah kelas VIII A Untuk kelas eksperimen yang berjumlah 29 orang dengan metode konvensional. Instrument penelitian ini ini adalah test. Teknik pengambilan sample purposive sampling. Teknik analisis data menggunakn statistik deskriptif dan analisis statistik inferensial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode role playing berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar aqidah akhlak pada Kelas VIII di MTs DDIKulo Kabupaten Sidrap. Dengan rata-rata hasil belajar aqidah akhlak pada kelas kontrol dengan metode konvensional adalah 81,18. Sedangkan hasil belajar aqidah akhlak pada kelas eksperimen dengan metode role playing adalah 84,41. Analisis proses data kedua kelompok menggunakn uji t diperoleh hasil t hitung lebih besardai t tabel. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh Metode role playing terhadap Hasil Belajar

(34)

10

peserta didik Dalam Mata Pelajaran Akidah Akhlak di MTs DDI Kulo Kabupaten Sidrap.

5. Ikhsanul Khuluq, tahun 2018, jurusan Pendidikan Agama Islam fakultas Tarbiyah STAI La Tansa Mashiro, dengan judul

“Penerapan Model Pembelajaran Tadabur Alam dalam Meningkatkan Bahasa Arab Siswa Kelas 3” , skiripsi ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan penelitian tindakan kelas (PTK).

Persamaan judul skripsi Ikhsanul Khuluq dengan penulis adalah sama- sama membahas tentang model pembelajaran.

Perbedaannya pada skripsi Ikhsanul Khuluq dengan penulis ialah dalam pembahasannya ingin meneliti bagaimana meningkatkan Bahasa Arab dengan menggunakan model pembelajaan tadabur alam sedangkan penulis ingin mengetahui bagaimana domain pembelajaran siswa pada mata pelajaran Al- Qur`an Hadits.

H. Sistematika Penulisan

Penulis mengacu pada buku pedoman skripsi yang diterbitkan oleh Institut Ilmu Al-Qur`an Jakarta tahun 2018, adapunsistematika penulisan sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN, yang mencakup latar belakang masalah,identifikasi masalah, pembatasan Mengenai sistematika dan teknik penulisan proposal skripsi ini, penulis mengacu pada pedoman penulisan skripsi saja, yang diterbitkan oleh Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta. Adapun sistematikanya, penulis dibagi kedalam lima bab dan setiap bab terdiri dari sub bab, yaitu:masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan.

(35)

11

BAB II KAJIAN TEORI, yang berisikan tentang pengertian model pembelajaran, pengertian Cooperative Learning, langkah-langkah model pembelajaran cooperative learning, jenis-jenis model pembelajaran cooperative learning, kelemahan dan kelebihan model pembelajaran Cooperative Learning, pengertian Taksonomi Bloom, pengertian pembelajaran dan macam-macam domain pembelajaran siswa.

BAB III METODE PENELITIAN, yang berisikan tempat dan waktu penelitian, jenis dan pendekatan penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data .

BAB IV HASIL PENELITIAN, yang berisikan deskripsi tempat penelitian dan analisis hasil penelitian.

BAB V PENUTUP, meliputi kesimpulan dan saran-saran

(36)

BAB V PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian, dapat dilihat bahwa dari hasil penelitian di kelas III MI Mumtaza Islamic School Pondok Cabe, Pamulang, peneliti menyimpulkan bahwa Guru Al-Qur’an Hadis di MI Mumtaza Islamic School menerapkan model pembelajaran cooperative learning yang sebelumnya hanya menerapkan model konvensional yang terkesan monoton dan menjadikan siswa cepat bosan. Ketika model pembelajaran cooperative learning ini diterapkan terlihat siswa-siswi dapat memahami materi pembelajaran, dapat bekerja sama dengan baik, serta menjadikan siswa untuk percaya diri saat mengkomunikasikan di depan teman-teman yang lain terkait materi yang telah guru ajarkan.

Dalam penerapannya guru Al-Qur’an hadis tidak hanya menggunakan satu metode. Dengan fasilitas yang ada dalam menyampaikan materi bisa dengan metode yang bervariasi, memanfaatkan media yang ada serta berinovasi dalam pembelajaran.

Dengan begitu hal ini akan memudahkan guru dalam menerapkan model pembelajaran cooperative learning menjadi efektif.

Guru Al-Qur’an Hadis di sana dalam penerapan model cooperative learning sudah mengimplementasikannya dan dalam mencapai domain kognitif, afektif dan psikomotorik, tentunya hal ini mengacu pada rencana pelaksanaan pembelajaran atau kurikulum di sana seperti apa yang diungkapkan oleh Kepala Madrasah dan Wakil Kepala Madrasah bidang kurikulum. Artinya domain pembelajaran pada cooperative learning sudah tercapai dan efektif dalam

79

(37)

80

pembelajaran. Hal ini tergambar pada kegiatan siswa ketika sedang belajar serta kegiatan siswa ketika waktu sholat siswa langsung bergegas untuk melaksanakan sholat dan pada praktiknya siswa-siswi di sana mampu membaca dan menulis Al-Qur’an.

B. Saran

Sesungguhnya kesempurnaan hanyalah milik Allah Swt.

Segala yang penulis lakukan tidak lepas dari kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, harus selalu berusaha agar menjadi lebih baik lagi. Saran yang dapat penulis sampaikan berkaitan dengan penerapan model pembelajaran cooperative learning dalam mencapai domain pembelajaran siswa adalah:

1. Saran kepada MI Mumtaza Islamic School Pondok Cabe, Pamulang agar selalu mempertahankan dan mengoptimalkan cooperative learning

2. Saran kepada siswa-siswi hendaklah semangat dan memiliki motivasi yang tinggi untuk selalu memperoleh ilmu pengetahuan agar kelak menjadi manusia yang bermanfaat bagi umat dan menanamkan nilai-nilai Qur’ani.

(38)

DAFTAR PUSTAKA

Alhamshur, Fauzan dan M. Junaidi Ghony, Metode Penelitian Kualitatif, Yogyakarta: Ar-Ruzz, 2012.

Al-Tabany Trianto Ibnu Badar, Mendesain Model Pembealajaran Inovatif, Progresif, dan Konstektual, Jakarta: Prenadamedia Group, 2014.

Al-Tabany, Trianto Ibnu Badar, Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik Bagi Anak Usia Dini TK/RA & Anak Usia Kelas Awal SD/MI, Jakarta: Prenadamedia Group, 2011.

Azwar, Saifuddin, Metode Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011.

Corbin, Juliet dan Amslem Strauss, Dasar-Dasar Penelitian Kualitatif, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009.

Djamarah, Syaiful Bahri, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2014.

Effendi, Ramlan, Konsep Revisi Taksonomi Bloom dan Implementasinya pada Pelajaran Matematika Smp, dalam Jurnal Ilmiah Vol. 2 No. 1.

Ferry pietersz dan Horasdia Saragih, Pengaruh Penggunaan Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together Terhadap Pencapaian Matematika Siswa di SMP Negeri 1 Cisarua, dalam artikel, 2010.

Hamdayama, Jumanta, Metodologi Pengajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 2016.

Harahap, Alya Humaira, wawancara dengan siswa kelas III MI Mumtaza Islamic School, Pondok Cabe, 22 Mei 2019.

Hardini, Isriani dan Dewi Puspitasari, Strategi Pembelajaran Terpadu, Yogyakarta: Familia, 2012.

Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2015.

Hidayat, Sholeh, Pengembangan Kurikulum Baru, Bandung: PT Remaja

(39)

Rosdakarya, 2015.

Khalimi, Wawancara dengan Kepala Madrasah di MI Mumtaza Pondok Cabe, 22 Mei 2019.

Mustolihudin, Wawancara dengan Wakil Kepala Madrasah bagian kurikulum MI Mumtaza Islamic School, Pondok Cabe, 23 Mei 2019.

Nata, Abuddin, Perspektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran, Jakarta:

Kencana, 2009.

Nurmawan, wawancara dengan Guru Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadis di MI Mumtaza Pondok Cabe, 22 Mei 2019.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2016 Tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah.

Putuanda, Zulfikar Nurahim, wawancara dengan siswa kelas III MI Mumtaza Islamic School, Pondok Cabe, 22 Mei 2019.

Rafidah, Pengaruh Metode Role Playing Terhadap Peningkatan hasil Belajar Aqidah Akhlak Peserta Didik MTs DDI Kulo Kabupaten Sidrap, Skripsi, Makassar: UIN Alauddin Makassar, 2016.

Riyanto, Yatim, Paradigma Baru Pembelajaran, Jakarta: Prenadamedia Group, 2009.

Rusman, Model-Model Pembelajaran mengembangkan Profesionalisme Guru, Depok: Rajawali Pers, 2016.

Sani, Ridwan Abdullah, Inovasi Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 2016.

Sanjaya, Wina, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2016), Cet Ke-12 h. 242.

Shihab, M. Quraish, Tafsir Al-Misbah: Pesan, Kesan dan Keserasian Al- Qur’an Jakarta: Lentera Hati, 2002.

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif dilengkapi dengan Proposal dan

(40)

Laporan Penelitian, Bandung: Alfabetta, 2005.

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D), Bandung: Alfabeta, 2016.

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2010.

Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2012.

Susanto, Ahmad, Teori Belajar Dan Pembelajaran Di Sekolah Dasar, Jakarta: Prenadamedia Group, 2013.

Syaodih, Nana, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010.

Tambak, Syahraini, Metode Cooperative Learning dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, dalam Jurnal Al –Hikmah Vol. 14 No. 1, 2017.

Yanggo, Huzaemah T., Dkk, Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta, Jakarta: IIQ Press, 2011.

Referensi

Dokumen terkait

Pondok Pesantren Ta’mirul Islam , Al- Qur’an disamping menjadi Kitab Suci. juga merupakan mata pelajaran wajib yang diajarkan

Terdapat lembaga yang bernama Muhadjir Sulthon Manajemen (MSM) yaitu sebuah lembaga yang didirikan untuk membantu program pemerintah dalam hal pemberantasan buta

Ujian akhir mengulang hafalan (khatam sugro dan khatam kubro). 2) Metode muroja’ah di Pondok Pesantren Khadimul Ummah dinilai efektif karena dilihat dari hasil hafalan

1). Teknik Unjuk Kerja, yaitu proses penelitian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan satu hal. Teknik ini sangat cocok untuk

Berdasarkan data yang penulis sajikan dalam penyajian data, Ustadzah F dan Ustadz MR sama-sama memberikan materi penunjang melalui buku pendidikan aqidah dan akhlaqul

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : 1) Metode Wafa sangat cocok digunakan untuk usia dini karena metode ini sangatlah menyenangkan. Hal ini dapat dilihat dari

8 Yang berisi tentang pelaksanaan metode Jadi, Penelitian ini merupakan penelaahan kembali terhadap penelitian yang sudah ada, yaitu sama-sama membahas tentang

Dari hasil pengamatan peneliti, Ustadz/Ustadzah memberikan materi kepada santri dengan menggunakan alat peraga, Ustadz/Ustadzah menerangkan dan memberikan contoh