• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of Influence of the Use of Online Learning Media on the Learning Achievement of Class V Students at MIN Buol

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "View of Influence of the Use of Online Learning Media on the Learning Achievement of Class V Students at MIN Buol"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Online Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas 5 SD

(Influence of the Use of Online Learning Media on the Learning Achievement of Class V Students at MIN Buol)

Moh. Rizky A. Djanggola1, Arif Firmansyah2, Pahriadi3

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FKIP, Universitas Tadulako, Indonesia1,2,3

*[email protected]

Abstract - The research entitled "The Influence of the Use of Online Learning Media on the Learning Achievement of Class V Students at MIN Buol". This study aims to determine the effect of using online learning media on the learning achievement of fifth grade students at MIN Buol. The hypothesis in this study is that there is a significant effect between the use of online learning media on the learning achievement of fifth grade students at MIN Buol.

The results of data analysis regarding the effect of using online learning media on student learning achievement where r count is 0.631> 0.374, meaning the null hypothesis (Ho) is rejected and the alternative hypothesis (Ha) is accepted. This means that there is a significant correlation between the effect of using online learning media (Variable X) and learning achievement (Variable Y). At a significant level of 5%, the research hypothesis reads

"there is an effect of using online learning media on the learning achievement of fifth grade students at MIN Buol.

The frequency of using online learning media on the learning achievement of fifth grade students at MIN Buol shows the results with a percentage of 8.392% and is classified as very high. The learning achievement of fifth grade students at MIN Buol based on the test obtained a percentage of 8.478% with a very good classification.

Keywords: Online Learning Media, Learning Achievement

DOI : https://doi.org/10.22487/jbot.v2i1.1017

PENDAHULUAN

Pendidikan adalah usaha sadardan terencana untuk mewujudkan suasanabelajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Sistem Pendidikan Nasional yang berfungsi mencerdaskan kehidupan bangsa, merupakan tanggung jawab bersama antara guru, orang tua dan pemerintah. Untuk mewujudkan semua itu guru dan orang tua memegang peranan penting dalam meningkatkan kemajuan belajar anak didik. Pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat membawa informasi dan pengetahuan dalam interaksi yang berlangsung antara pendidik dengan peserta didik (Azhar Arsyad, 2011). Pembelajaran adalah upaya untuk membelajarkan seseorang atau sekelompok orang melalui satu atau lebih strategi, metode, dan pendekatan tertentu ke arah pencapaian tujuan pembelajaran yang telah direncanakan. Pembelajaran merupakan suatu

kegiatan terencana untuk mengkondisikan seseorang atau sekelompok orang agar bisa belajar dengan baik.

Guru adalah salah satu faktor yang berperan penting dalam terjadinya proses belajar siswa, meskipun tidak aktifitas pembelajaran siswa merupakan implikasi dari metode pengajaran guru. Oleh karena itu, guru harus mampu menetapkan strategi pembelajaran yang tepat, sehingga dapat mendorong terjadinya aktifitas pembelajaran siswa yang aktif, produktif, dan efisien.

Pendidikan yang diterjadi pada lingkungan sekolah, melibatkan guru sebagai pendidik dan siswa sebagai peserta didik, diwujudkan dengan adanya interaksi belajar mengajar atau adanya proses pembelajaran. Hal ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 pasal 19, bahwa proses pembelajaran pada setiap satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

(2)

Pembelajaran sebagai suatu proses membantu siswa mengembangkan dan mengubah perilaku (kognitif, afektif, dan psikomotor), merangkai gagasan, sikap, pengetahuan, apresiasi, dan keterampilan sesuai dengan standar kompetensi dan kurikulum SD yang telah ditetapkan. Proses pembelajaran di sekolah sebagai proses implementasi kurikulum, menuntut peran guru untuk mengembangkan dan mengimplementasikan program pembelajaran secara efektif. Peran ini hanya dapat dilakukan jika guru memahami benar tujuan dan isi kurikulum dengan segala perangkatnya.

Indonesia tengah dihadapkan dengan tantangan era revolusi industri. Tidak hanya sektor ekonomi, sosial, dan teknologi, namun sektor pendidikan kini juga mau tidak mau harus dapat beradaptasi dengan era ini.

Perkembangan itu mulai dimanfaatkan oleh beberapa sekolah dasar di Indonesia dalam penyelenggaraan program pendidikannya. Program tersebut dikenal sebagai program pembelajaran daring atau sistem e- learning atau online learning. Pembelajaran Daring merupakan pemanfaatan jaringan internet dalam proses pembelajaran (Isman, 2016).

Pembelajaran daring sendiri dapat dipahami sebagai pendidikan formal di sekolah dasar yang peserta didiknya dan instrukturnya (guru) berada di lokasi terpisah sehingga memerlukan sistem telekomunikasi interaktif untuk menghubungkan keduanya dan berbagai sumber daya yang diperlukan di dalamya.

Kelebihan pembelajaran daring seluruh lapisan masyarakat di mana saja di Indonesia dapat mengikuti program pembelajaran ini. Misalkan, anak yang sekolah di sekolah dasar yang ingin bisa memperoleh ilmu dan pendidikan yang sama di sekolah dasar favorit yang terletak di luar pulau. Namun karena suatu kondisi, ia tidak dapat meninggalkan rumah. Dengan adanya program ini siswa sekolah dasar tersebut tetap dapat mengikuti pembelajaran tanpa meninggalkan rumah sehingga dapat menghemat waktu dan tenaga, serta biaya yang dikeluarkan oleh siswa tersebut. Menurut Ghirardini dalam Kartika (2018) Pembelajaran Daring

memberikan alternatif metode pembelajaran yang efektif, seperti berlatih dengan adanya umpan balik terkait menggabungkan kolaborasi kegiatan dengan belajar mandiri, personalisasi pembelajaran berdasarkan kebutuhan siswa yang menggunakan simulasi dan permainan.

Terdapat banyak pilihan model pembelajaran di masa pandemik Covid-19, dengan berbagai platform pembelajaran baik yang berbayar maupun yang disiapkan oleh pengembang tanpa berbayar.

perkembangan teknologi memungkinkan pembelajaran di dalam kelas dapat diakses di rumah atau di manapun siswa berada. Komunikasi dua arah pada program pembelajaran daring antara guru dengan siswa atau antara siswa dengan siswa, dan guru dengan guru dapat berjalan dengan baik karena semakin banyaknya pilihan media komunikasi yang tersedia. Media komunikasi yang memungkinkan guru memberikan pembelajaran secara langsung melalui video pembelajaran atau rekaman. Kemudian, pada proses selanjutnya siswa dapat memutar kembali video atau rekaman tersebut berulang kali sebagai materi pembelajaran bila mana ada materi yang susah untuk dipahami.

Melalui program pembelajaran daring, waktu dan tenaga siswa yang tersisa dapat digunakan untuk hal-hal lainnya baik di bidang akademik maupun non akademik. Misalkan, siswa belajar atau mengikuti kegiatan lomba cerdas cermat. Hal tersebut dapat dilakukan karena pada dasarnya masa pembelajaran bukan hanya soal belajar materi pembelajaran saja. Hal ini juga dapat digunakan untuk menggali potensi atau keterampilan dalam berbagai bidang selain dalam bidang akademik.

Untuk persiapan sistem pembelajaran daring, sekolah dasar banyak melakukan persiapan seperti pembenahan dan revitalisasi baik dari segi infrastruktur, sarana prasana dan sumber daya. Seperti platform dan juga sarana prasarana yang memadai seperti komputer, wifi, layar proyektor yang dipakai oleh sekolah dasar dalam melaksanakan pembelajaran daring, selain itu

(3)

salah satu aspek fasilitas terpenting lagi yaitu data sekolah dan informasi yang harus tersampaikan dengan baik untuk kalangan pendidik maupun peserta didik.

Pada dasarnya setiap individu memiliki beberapa potensi dan keahlian, misalnya potensi seorang siswa dalam menangkap pelajaran. Potensi tersebut dapat dikembangkan melalui berbagai bentuk aktivitas yang dilakukan siswa. Aktivitas untuk mengembangkan potensi tersebut didorong oleh kebutuhan yang dirasakan masing-masing siswa. Siswa sebagai individu mempunyai keinginan mengembangkan potensinya yaitu meraih prestasi baik disekolah maupun di lingkungan masyarakat. Prestasi belajar bagi siswa sangat penting karena prestasi belajar merupakan salah satu gambaran tingkat keberhasilan dari kegiatan selama mengikuti pelajaran. Salah satu tujuan dalam proses pembelajaran adalah meraih suatu prestasi dalam belajar. Prestasi belajar merupakan hasil belajar yang diperoleh oleh siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru. Peranan orang tua sangatlah penting dalam membimbing bagi anaknya dalam memotivasinya untuk giat belajar. Supaya prestasi belajarnya baik, orang tua perlu mencurahkan seluruh bimbingan untuk anaknya. Menurut Sardiman AM (2011) setiap siswa yang belajar itu senantiasa merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan dengan serangkaian kegiatan. Karena proses penyusutan dan pengurangan muncul suatu pola tingkah laku baru yang relatif menetap dan otomatis.

Prestasi belajar siswa dapat diketahui setelah diadakan evaluasi. Hasil dari evaluasi dapat memperlihatkan tentang tinggi atau rendahnya prestasi belajar siswa.

METODE

Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan jenis korelasional.

Sejalan dengan Menurut Best dalam Kusumawati (2015) penelitian deskriptif adalah salah satu jenis metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterprestasikan objek sesuai apa adanya. Menurut Arikunto (2010) metode deskriptif adalah metode

penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian. Sedangkan menurut Sugiyono (2014) metode korelasi adalah metode pertautan atau metode penelitian yang berusaha menghubung-hubungkan antara satu unsur/elemen dengan unsur/elemen lain untuk menciptakan bentuk dan wujud baru yang berbeda dengan sebelumnya

Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Min Buol dan dilaksanakan selama lebih kurang dua bulan, yaitu dari bulan Desember 2020 sampai dengan bulan Januari 2021. Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan peneliti untuk mendapatkan data yang dibahas dalam penelitian. Data penelitian terkumpul melalui berbagai metode antara lain angket (quetioner), dan dokumentasi. Dengan berbagai pertimbangan terutama subjek penelitian dan indikator dari variabel yang akan diteliti. Sugiyono (2011) mengemukakan populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas:

obyek/subyek yang mempunyai kualitasdan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Berdasarkan dari beberapa pendapat diatas, maka dapat dijelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan individu yang ada dan sasaran sesungguhnya dari suatu penelitian. Dalam penelitian yang dijadikan sebagai populasi adalah seluruh siswa kelas V semester ganjil di MIN Buol tahun pelajaran 2020/2021 yang berjumlah 113 siswa.

Sampel adalah sebagian atau sekelompok sesuatu yang akan diteliti dan sudah mewakili semua populasi. Kemudian penelitian yang populasinya cukup besar, maka penelitian cukup mangambil sebagian dari populasi. Untuk Sekedar ancer-ancer, maka apabila subjeknya kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlahnya besar dapat diambil antara 10-15 % atau 20-25 % atau lebih.

(4)

Dengan demikian dalam penelitian ini sampel adalah wakil populasi, yaitu wakil siswa kelas V MIN Buol yang berjumlah 113 siswa.

Analisis data dilakukan dengan teknik analisis deskriptif. Kemudian dengan analsis Inferensial dilakukan pengujian hipotesis nol (Ho) yang dimaksud untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh penggunaan media pembelajaran daring terhadap prestasi belajar nilai rata-rata siswa kelas V analisis inferensial untuk mengetahui apakah hipotesis nol diterima atau di tolak.

Maka selanjutnya mengolah data dengan menggunakan rumus korelasi product moment. (Sugiyono 2017).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil analisis dengan menggunakan statistic analisis product moment dari frekuensi penggunaan media pembelajaran daring terhadap prestasi belajar siswa di peroleh r hit = 0,631. Dengan bekonsultasikan pada tabel nilai-nilai r product moment dimana nilai r tabel dengan n = 28 dengan taraf signifikan 5% (α = 0,05) sebesar 0,374 (lihat lampiran r tabel) hasil menunjukan r hitung >r tabel yaitu 0,631>0,374 dengan demikian hipotesis nol (Ho) yang berbunyi tidak ada pengaruh penggunaan media pembelajaran daring terhadap prestasi belajar siswa kelas V di MIN Buol di tolak. Hal ini berarti hasil analisis product moment terbukti Ho ditolak dan Ha diterima. Ho yang menyatakan tidak ada pengaruh antara penggunaan media pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dikelas V MIN Buol ditolak dan Ha yang menyatakan ada pengaruh antara penggunaan media pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa pada pelajaran Bahasa Indonesia kelas V MIN Buol diterima.

Media sangat diperlukan dalam kegiatan belajar, media juga dijadikan sebagai perantara bagi siswa untuk mewujudkan tujuan yang diinginkan. Menurut Trianto (2010) Media sebagai komponen strategi pembelajaran merupakan wadah dari pesan yang oleh sumber atau penyalurnya ingin teruskan kepada sasaran atau penerima pesan tersebut, dan materi yang ingin

disampaikan adalah pesan pembelajaran, dan bahwa tujuan yang ingin dicapai adalah terjadi nya proses belajar. Menurut Sardiman (2011) prestasi belajar merupakan kemampuan nyata yang merupakan hasil interaksi antara faktor yang mempengaruhi baik dari dalam maupun dari luar individu dalam belajar.

Sedangkan Syaiful Bahri Djamarah (2012) prestasi belajar yaitu hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Hamdani (2011) yang mengatakan bahwa prestasi belajar yaitu hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari sebuah aktivitas. Prestasi belajar merupakan tingkatan sejauh mana siswa dapat mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.

Berdasarkan hasil perhitungan penelitian yang dilakukan, ditemukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan mengenai pengaruh penggunaan media pembelajaran daring terhadap prestasi belajar siswa kelas V di MIN Buol.

Media sangat diperlukan dalam kegiatan belajar, media juga dijadikan sebagai perantara bagi siswa untuk mewujudkan tujuan yang diinginkan. Menurut Trianto (2010) Media sebagai komponen strategi pembelajaran merupakan wadah dari pesan yang oleh sumber atau penyalurnya ingin teruskan kepada sasaran atau penerima pesan tersebut, dan materi yang ingin disampaikan adalah pesan pembelajaran, dan bahwa tujuan yang ingin dicapai adalah terjadi nya proses belajar. Menurut Sardiman (2011) prestasi belajar merupakan kemampuan nyata yang merupakan hasil interaksi antara faktor yang mempengaruhi baik dari dalam maupun dari luar individu dalam belajar.

Sedangkan Syaiful Bahri Djamarah (2012) prestasi belajar yaitu hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Hamdani (2011) yang

(5)

mengatakan bahwa prestasi belajar yaitu hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari sebuah aktivitas. Prestasi belajar merupakan tingkatan sejauh mana siswa dapat mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.

Berdasarkan hasil perhitungan penelitian yang dilakukan, ditemukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan mengenai pengaruh penggunaan media pembelajaran daring terhadap prestasi belajar siswa kelas V di MIN Buol.

Berdasarkan teori media pembelajaran tersebut menunjukkan bahwa sukses atau tidaknya proses pembelajaran tergantung dalam media pembelajaran dan cara penyampain guru. Dalam hal ini diharapkan guru bisa memilih media yang sesuai dengan materi pembelajaran. Sehingga siswa tidak merasa jenuh dengan materi pembelajaran atau guru yang bersangkutan. Dengan hal ini adanya media pembelajaran untuk membantu atau alat pelengkap dalam proses pembelajaran diharapkan dengan menggunakan media pembelajaran proses pembelajaran akan berjalan lebih baik.

Jadi dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa dapat diperoleh dari adanya media pembelajaran.

Apabila media belajar siswa digunakan dengan baik, maka prestasi atau hasil belajar siswa juga menjadi baik. Tentu harus ada kerja sama orang tua dan guru dalam meningkatan penggunaan media yang baik agar menunjang prestasi belajar siswa.

KESIMPULAN DAN SARAN

Hasil penelitian yang dilakukan tentang pengaruh penggunaan media pembelajaran daring terhadap prestasi belajar siswa kelas V di MIN Buol, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil analisis data mengenai pengaruh hubungan penggunaan media pembelajaran daring terhadap prestasi belajar siswa dimana r hitung yaitu 0,631>0,374 artinya hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternative (Ha) diterima. Ini berarti

terdapat korelasi yang signifikan antara hubungan pengaruh penggunaan media pembelajaran daring (Variabel X) dan prestasi belajar (Variabel Y). Pada taraf signifikan 5% dengan demikian hipotesis peneletian ini berbunyi “ada pengaruh penggunaan media pembelajaran daring terhadap prestasi belajar siswa kelas V di MIN Buol.

2. Frekuensi penggunaan media pembelajaran daring terhadap prestasi belajar siswa kelas V di MIN Buol menunjukan hasil dengan presentase 8,392% dan termasuk klasifikasi sangat tinggi.

3. Prestasi Belajar siswa kelas V di MIN Buol berdasarkan test memperoleh presentase 8,478%

dengan klasifikasi baik sekali.

REFERENSI

[1] Arsyad, Azhar. (2011). Media Pembelajaran. Jakarta:

Penerbit Rajawali Pers.

[2] Adhe, Kartika rinakit. 2018. Model pembelajaran daring matakuliah kajian PAUD dijurusan PG PAUD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya. Journal of Early Childhood Care and Education (JECCE).

Yogyakarta 3 April 2018

[3] Anas Sudijono. (2015). Pengantar Evaluasi Pendidikan.

Jakarta: PT. Raja. Grafindo Persada.

[4] A.M. Sardiman. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Press.

[5] Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu pendekatan praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.

[6] Asriani, A., Pahriadi, P., & Sinta, S. (2020).

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KREATIF PRODUKTIF BERBANTUAN MEDIA VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS V. Educate: Jurnal Teknologi Pendidikan, 6(1), 1-8.

[7] Djamarah, Syaiful Bahri. 2012. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya: Usaha Nasional.

[8] Hamdani.2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung:

CV. Pustaka Setia.

[9] Herlina, H., & Husnul, H. (2021). ANALISIS

EFEKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM

PEMBELAJARAN ONLINE DI MASA PANDEMI

COVID-19. Educate: Ju rnal Teknologi Pendidikan, 7(1), 24-36.

[10] Isman. 2016. “Pembelajaran Moda Dalam Jaringan (MODA DARING).”

[11] Judi, J., Imran, I., & Firmansyah, A. (2014).

Meningkatkan Prestasi Siswa Kelas V Belajar IPS Materi Sumber Daya Alam dengan Menggunakan Belajar Kelompok di SDN Wata Kec. Bungku Barat Kab. Morowali. Jurnal Kreatif Online, 2(4).

[12] Karter, J., Tandi, H. Y., & Gagaramusu, Y. (2014).

Hubungan komunikasi orang tua dan guru dengan prestasi belajar siswa SDN Inpres 2 Lolu. Jurnal Dikdas, 2(1).

(6)

[13] Kusumawati E, Rahardjo S, Sari H.P. 2015. Model Pengendalian Faktor Risiko Stunting Pada Anak Bawah Tiga Tahun. Kesmas: Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional. 2015; 9

[14] Reskia, S., Herlina, H., & Zulnuraini, Z. (2014).

Pengaruh Tingkat Pendidikan Orang Tua terhadap Prestasi Belajar Siswa di SDN Inpres 1 Birobuli. Jurnal Dikdas, 2(2).

[15] Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

[16] Sugiyono, Metodologi penelitian kuantitatif, kualitatif, R

& D. Bandung: Alfabeta, 2011

[17] Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis: pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2017

[18] Trianto. (2010). Mendesain model pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, landasan, dan implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Prenada Media Groub.

Referensi

Dokumen terkait

Cluster modifikasi lebih optimal dalam file dengan ukuran besar karena ketika menggunakan original maka jumlah block yang dihasilkan banyak dan mengakibatkan task

It provides 2x40 minutes in a meeting and 7 meetings for a week, (2) The teacher got the problem of teaching and learning English writing in the eighth year

Refleksi ini dimaksudkan agar peneliti dapat melihat apakah tindakan yang dilakukan dalam siklus satu ini dapat meningkatkan kemampuan kreativitas anak. Refleksi

Standar Kompetensi Lulusan : (4) Siswa mampu mengidentifikasi Hari Suci Agama Hindu, rangkaian pelaksanaan, sarana penunjang, dan ikut serta dalam kegiatan Hari Suci sebagai

Informasi yang termuat dalam laporan keuangan akan lebih berguna jika dapat dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya atau laporan keuangan entitas pelaporan lain

Pemberian pupuk guano dan pupuk hijau Lamtoro sampai dengan dosis 20 ton/ha dapat meningkatkan pH tanah, C-organik tanah, N-total tanah, KTK tanah, bobot kering

Definisi fungsi proyek yang dilakukan dengan cara melihat proyek itu secara ruang-ruang yang dibutuhkan dan yang akan terbentuk dalam proyek, untuk

Seseorang yang menganggap pasangannya sebagai individu yang akan disukai banyak orang. Misalnya penampilan fisik yang menarik, kaya, sejahtera ataupun berbakat-