• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH FREKUENSI TES DALAM TATANAN STRATEGI PEMBELAJARAN KUANTUM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF TINGKAT TINGGI PADA SISWA SMA NEGERI 1 GIRSANG SIPANGANBOLON.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH FREKUENSI TES DALAM TATANAN STRATEGI PEMBELAJARAN KUANTUM TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF TINGKAT TINGGI PADA SISWA SMA NEGERI 1 GIRSANG SIPANGANBOLON."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH.FR£KUENSI TES DALAM TATANAN STRATEGI

PEMBELAJARAN KUANTUM TERJIADAP BASIL BELAJAR

KOGNITIF TINGKAT

TINGGI

PADA SISW A SMA NEGERil

GIRsANGSIPANGANBOLON

TESIS

Dlajukan Untuk Memen_.i Penyaratan Dalam Memperoleb Gelar ~ter Pendidlkan

Proaram Studl Pendidlkan Blologi

Oleh:

MASRIATY

PURBA

NIM. 809735009

PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS

NEGERI

MEDAN

ME DAN

(2)

,.

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan anugrahNya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis sehingga

penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Tesis berjudul "Pengaruh Frekuensi Tes Dalam Tatanan Strategi

Pembelajaran Quantum Terhadap Hasil Belajar Kognitif Tingkat Tinggi pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Girsang Sipanganbolon" pada pokok bahasan

Ekosistem disusun untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan Biologi,

UNIMED. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada

Dr.

rer. Nat. Binari Manurung, M.Si. dan Prof. Dr. Herbert Sipahutar, M.Sc. sebagai

dosen pernbimbing tesis yang telah banyak memberikan bimbingan dan

saran-saran

kepada penulis sejak awal sampai selesainya penelitian ini. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Dr. Hasruddin M.Pd., Prof. Dr. M. Badiran,

M.Pd. Dan Dr. Elly Djulia, M.Pd. sebagai naraswnber yang telah memberikan

rnasukan dan saran-saran sejak rencana penelitian sampai selesainya penulisan tesis ini.

Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada

Dr.

Retno Dwi Suyanti, MSi. dan Ora. Masdiana Sinambela, M.Si. selaku validator. Ucapan terima kasih juga

dis~paikan

kepada bapak kepala sekolah, guru-guru, dan staf pegawai SMA

Negeri 1 Girsang Sipanganbolon yang telah membantu selama penulisaii tesis ini.

Pengbargaan dan ucapan terima kasih yang terbesar juga disampaikan kepada

orang tua Unson Purba dan Masaria Sipayung yang telah setia berdoa untuk

kelancaran tesis ini. Terima kasih juga kepada saudara-saudaraku AKP. Ronald A. Purba, SikJ AKP. Dyah Arum Sari, Sik, Roni A.V. Purba, S.Kep./ Ober

Saragih,S.H., Noperindo Purba, S.E. yang tidak bosan-bosannya mendukung

say

a.

Terima kasih buat kekasih tercinta Thomson Wirabudi Sitorus, S.Pd. yang

telah banyak memberikan dukungan dan doa. Terima kasih J<:epada keluarga Salmon Sitorus/ Roslaini Manurung dan adikku Natalia Sitorus, S.E. yang selalu

membcri dukungan untuk kelancaran penulisan tesis ini. Terima kasih juga

(3)

,..

diucapkan kepada keluarga besar GKB Blessing Community yang sudah

mendukung dalam doa untuk kelancaran penyelesaian tesis ini.

Terima kasih juga disampaikan kepad.a Eka Margaretha Sinaga, Rosdiana

Situmorang yang telah menjadi saudara terbaik selama penulisan tesis ini, dan

kepada ~luruh mahasiswa pascasarjana Biologi A angkatan 2009 yang telah

banyak memberikan bantuan dalam penulisan tesis ini. Terima kasih buat Berkat

Junedi Banurea yang selalu bersedia membantu penulisan tesis ini.

Penulis berupaya dengan semaksimal mWlgkin dalam menyelesaikan tesis

ini,

namuu. penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun

tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

membangUn dari pembaca gWla menyempumakan tesis ini. Semoga tesis ini

bermanfaat bagi para pembaca dan dapat memperkaya dunia pendidikan.

iv

Medan, Agustus 2011

Penulis

Masriaty Purba

(4)

L:.l

Lampiran 1

Lampiran2 Lampiran3 Lampiran 4 LampiranS Lampiran6 Lampinm.7 LampiranS Lampiran 9 Lampiran 10 Lampiran 11

DAFrAR LAMPIRAN

Halaman Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Strategi Pembelajaran

Quantum 88

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Strategi Pembelajaran

Konvensional 105

Tes Fonnatif 113

Tes Hasil Belajar KognitifTingkat Tinggi 123 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Tes 134 Hasil Belajar KognitifTingkat Tinggi Siswa 136

Hasil Uji Normalitas 141

Hasil Uji Homogenitas 142

Hasil Uji AnavaDua Jalur 143

Uji Lanjut (Uji Scheffe) 144

Dokwnentasi Penelitian 145

(5)

BABI

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting bagi kehidupan

manusia. Melalui pendidikan, manusia akan tumbuh dan berkembang sebagai

pribadi yang utuh. Maju mundurnya proses perkembangan suatu bangsa di segala

. bidang sangat ditentukan oleh tingkat pendidikan bangsa itu sendiri. Pendidikan

merupakan aset masa depan yang menentukan maju mundurnya suatu bangsa

dengan kata lain lemahnya pendidikan akan menghambat perkembangan dari

bangsa tersebut. Oleh sebab itu pengembangan sektor pendidikan harus menjadi

prioritas.

Salah satu masalah yang masih dihadapi dunia pendidikan adalah

lemahnya proses pembelajaran. Pembelajaran yang pada umumnya dilaksanakan

oleh guru lebih banyak menekankan pada aspek pengetahuan dan pemahaman

sedangkan aspek aplikasi, analisis, sintesis, bahkan evaluasi hanya sebagian kecil dari pembelajaran yang dilakukan. Pembelajaran masih bersifat teacher oriented dan siswa kurang diberi kesempatan untuk mengembangkan kemampuan berpikir

tingkat tinggi.

Mcnurut Gultom (2010, komunikasi pribadi), yang sehariannya bekerja

sebagai g\1111 bidang studi biologi kelas X SMA Negeri 1 Girsang Sipanganbolon,

nilai rata-rata biologi siswa untuk sekolah tersebut masih jauh di bawah KKM.

Dalam hal ini, rata-rata nilai biologi yang dicapai siswa hanya mencapai 60

sedangkan ~yang harus dicapai 63. Melalui komunikasi pribaru tersebutjuga

(6)

l

U.l

2

hanya menggunakan metode ceramah, tanyajawab, dan memberikan tugas latihan

da1am

proses pembelajaran biologi. Strategi pembelajaran yang selama ini

diterapkan tidak mengaktifkan siswa dalam kegiatan pembelajaran secara

maksimcl. Hal tersebut ditandai dengan kurangnya siswa dalam bertanya ataupun

menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh guru. Siswa lebih banyak diam

daripada melakukan aktivitas belajar. Hal ini menunjukkan kurangnya minat dan

motivasi · siswa dalam mempelajari biologi sehingga siswa menganggap biologi

sulit untuk dipelajari.

Alternatif yang dapat dilakukan untuk meningkatkan minat dan motivasi

siswa niempelajari biologi dengan baik yaitu dengan mengubah suasana

pembelajaran. Peranan guru sangat penting dalam memberikan dorongan untuk

melakukan aktivitas tertentu agar tercapai tujuan yang diharapkan. Guru harus

menciptakan atau menerapkan strategi yang dapat mengakti:fkan siswa belajar dan

mampu memberikan semangat bagi siswa dengan memilih strategi yang tepat

dalam proses belajar mengajar. Wena (2009:2) mengatakan tanpa strategi yang

jelas, proses pembelajaran tidak akan terarah sehingga tujuan pembelajaran yang

telah ditetapkan sulit tercapai secara optimal, dengan kata lain pembelajaran tidak

dapat berlangsung secara efektif dan efisien.

Salah satu strategi pembelajaran yang dapat memudahkan proses belajar,

yang memadukan unsur seni dan pencapaian yang terarah, untuk segala mata

pelajaran adalah strategi pembelajaran

kuantum

(Quantum teaching ). DePorter,

et.al, (Wena, 2009:161) mengatakan pembelajaran kuantum adalah penggubahan

belajar yang meriah dengan segala nuansanya, yang menyertakan segala kaitan,

(7)

3

hubunsan

dinamis

dalam

lingkungan kelas interaksi yang mendirikan landasan

dalam

kerangka

untuk belajar.

Hasil penelitian DePorter, et.al, (Wena,2009:167) menunjukkan bahwa

strategi pembelajaran

kuantum

mampu meningkatkan motivasi belajar,

meningkatkan

basil

belajar, meningkatkan rasa percaya

diri,

meningkatkan harga

diri

dan melanjutkan penggunaan keterampilan. Selanjutnya Siahaan (2010:48)

mengungkapkan basil belajar siswa yang dibelajarkan dengan kuantum 2,8 lebih

tinggi dibandingkan siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional.

Umam, dkk (2007:112) juga mengatakan intemalisasi nilai-nilai humanistik dan

Kuantum pada mahasiswa dan dosen pada jurusan Tarbiyah STAIN 95,86%

kategori baik.

Selain penggunaan strategi pembelajaran yang tepat, suatu tindakan yang

dapat memperbaiki basil belajar adalah dengan menggunakan tes (Sirait, 1985:4),

dengan -kata lain semakin sering dilakukannya tes maka perbaikan proses

pembelajaran semakin optimal. Crowe, et.al, (2008:370) juga mengatakan

penggunaan pertanyaan-pertanyaan pada level kognitif yang sesuai dapat

menopang sistem penilaian untuk meningkatkan kualitas pembelajaran biologi,

Hal ini menunjukkan bahwa dengan pertanyaan-pertanyaan dapat

mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa Sementara di SMA

Negeri J Girsang Sipanganbolon guru jarang sekali melakukan evaluasi dengan

menggunakan tes berulang-ulang, padahal tes merupakan bagian yang tidak

terpisah.lcan dari proses mengajar. Tes hendaknya dipertimbangkan dalam

perencanaan pengajaran dan harus memainkan peranan yang berarti pada berbagai

(8)

IL li.W

4

Hasil penelitian Chaty (2008:3) menunjukkan bahwa prestasi dan motivasi

siswa

yang di berikan evaluasi formatif secara signiflkan lebih tinggi

dibandingkan siswa yang tidak diberikan evaluasi formatif. Koh. et.al,

(20 10: 164), mengatakan dengan melakukan penilaian formatif terbadap siswa,

juga berkontribusi dalam membangun pengembangan pengetahuan guru

profesional di Singapura. Organisation for &onomic Co-operation and

development (OECD)(2008:12) juga mengatakan, penilaian formatif dapat

meningkatkan belajar siswa menengah di Paris. Rayner (2008:348) mengatakan

bahwa terdapat basil yang positif, termasuk nilai lebih tinggi secara signiflkan bagi siswa yang mendapatkan penilaian rutin.

Untuk dapat mengetahui pemahaman. siswa terhadap materi pembelajaran

adalah dengan melakukan evaluasi. Evaluasi adalah suatu kegiatan penentuan

nilai/pencapaian tujuan suatu program untuk pengambilan keputusan. Salah satu

alat yang dapat digunakan untuk mengevaluasi adalah tes yaitu untuk mengukur

pemahaman peserta didik. Hal ini sejalan dengan pendapat Arikunto (2002:2)

yang mengatakan evaluasi merupakan kegiatan mengukur dan menilai. Tes yang

dllnaksudkan disini merupakan tes formatif yang diberikan di

akhir

proses

pembelajaran. Adapun manfaat dilakukannya evaluasi yaitu untuk mengetahui

pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran, membuat kelanjutan dari proses

pembelajaran, dan untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran.

Atas dasar penjelasan di atas perlu dilakukan tindakan untuk meneliti

pengaruh frekuensi tes dan strategi pembelajaran kuantum terhadap basil belajar kognitif tingkat tinggi. Oleh karena itu, dilakukan penelitian deng!ill judul

(9)

.1. , , .

5

Terhadap Basil Belajar Koanitif Tinakat Tin&&i pada Siswa SMA Neaeri 1 Girsang Sipanaanbolon".

B.. Identif'Jkasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah, identifikasi masalah pada penelitian ini adalah: (1) Rendahnya basil belajar siswa, (2) Penggunaan strategi pembelajaran yang kurang bervariasi dan kurang sesuai dengan materi yang diajar~ (3) Proses pembelajaran di kelas masih berpusat kepada guru, (4) Kurangnya minat siswa itu sendiri dalam mempelajari biologi, (5) Siswa masih belajar secara pasif dan informasi yang diterima sebagian besar berasal dari guru, (6) Kurangnya kerjasama antar siswa dalam pembelajaran, (8) Kurangnya kemampuan siswa dalarn memahami dan menerapkan materi biologi dengan benar, (9) Guru jarang melakukan tes di setiap proses pembelajaran, (10) Guru lebih banyak menekankan pada aspek pengetahuan dan pemahaman, sedangkan aspek aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi hanya sebagian kecil dari

pembelajaran yang dilakukan.

C. Pembatasan Masalah

Untuk kepentingan pengujian khusus pada penelitian ini, maka masalah penelitian dibatasi pada:

1. Penerapan strategi pembelajaran Kuantum pada kelompok perlakuan dan · pembelajaran konvensional pada kelompok kontrol dalam pembelajaran

(10)

6

2. Frekucnsi

tes yans dilakukan adalah

frckuonsi

tes yana berulana-ulani (fonnatif) dan frekuensi tes yang hanya sekali di akhir materi pokok pembelajaran (sub sumatif).

3. Kemampuan berflkir tingkat tinggi biologi dibatasi pada ranah kognitif Taksonomi Bloom C4-C6.

4. Materi yang akan dibelajarkan dengan strategi pembelajaran Kuantum dan pembelajaran konvensional adalah materi pokok Ekosistem. Strategi pembelajaran Kuantum cocok diterapkan dalam materi pokok ekosistem karena konsep pembelajaran yang menciptakan lingkungan belajar yang efektif dengan penggunaan unsur yang ada pada siswa dan lingkungan belajar

akan

lebih teraplikasi dengan materi ekosistem yang berhubungan dengan keadaan lingkungan yang erat dengan kehidupan manusia.

5. · Subjek penelitiari adalah siswa SMA Negeri 1 Girsang Sipanganbolon.

D. Rum.usan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah basil belajar kognitif tingkat tinggi siswa SMA Negeri 1 Girsang Sipanganbolon yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran Kuantum lebih tinggi jika dibandingkan dengan strategi pembelajaran konvensional?

(11)

7

3. Apakah terdapat interaksi antara strategi pembelajaran Kuantum dengan

frekuensi tes terhadap basil belajar kognitif tingkat tinggi siswa SMA Negeri

1 Girsang Sipanganbolon?

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk memperoleh data tentang

pengaruh frekuensi tes dalam tatanan strategi pembelajaran Kuantum terhadap

basil belajar kognitif tingkat tinggi siswa Kelas X SMA Negeri 1 Girsang

Sipanganbolon tahun ajaran 2010/2011 pada materi pokok Ekosistem.

Secara operasional penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi

tentang:

1. Per~edaan hasil belajar kognitiftingkat tinggi siswa yang dibelajarkan dengan

strategi pembelajaran Kuantum dan siswa yang dibelajarkan dengan strategi

pembelajaran konvensional pada materi pokok Ekosistem.

2. Perbedaan basil belajar kognitif tingkat tinggi siswa yang diberikan frekuensi

tes berulang-ulang ( evaluasi formatif) dengan siswa yang hanya diberikan

frekuensi tes sekali (evaluasi sub sumatif).

3. Inte:;aksi antara strategi pembelajaran Kuantum dan frekuensi tes terhadap

basil belajar kognitif tingkat tinggi biologi siswa.

F. Manfaat Penelitian

Dari penelitian yang dilaksanakan ini, diharapkan dapat memberikan

(12)

8

1. Manfaat Teoretis

Secara teoretis hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat: 1) Unt.uk menambah, mengembangkan dan memperkaya khasanah pengetahuan tentang strategi pembelajaran Kuantwn, frekuensi tes maupun basil belajar kognitif tingkat ringgi, 2) Sebagai bahan informasi bagi peneliti lain yang ingin

mengembangkan strategi pembelajaran Kuantum dan frekuensi tes. 2. Manfaat Praktis

Sedangkan secara praktis penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat: 1) Sebagai bahan informasi dan masukan bagi guru, kepala sekolah dan terutama

(13)

BABV

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. SIMPULAN

Berdasarkan

basil

belajar

dan

pembahasan penelitian yang telah diuraikan pacla bah IV, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil belajar kognitif tingkat tinggi siswa SMA Negeri 1 Girsang Sipanganbolon yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran Kuantum lebih tinggi daripada siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran konvensional.

2. Hasil belajar kognitif tingkat tinggi siswa SMA Negeri 1 Girsang Sipanganbolon yang diberikan frekuensi tes berulang-ulang ( 4 kali) lebih tinggi daripada siswa yang diberikan frekuensi tes hanya sekali.

3. Terdapat interaksi antara Strategi pembelajaran Kuantum dan Frekuensi tes terhadap basil belajar kognitif tingkat tinggi siswa SMA Negeri 1 Girsang Sipanganbolon.

B. IMPLIKASI

Dari basil bela jar dan pembahasan penelitian dapat diimplikasikan bahwa: 1. Hasil penelitian ini menunjukkan keefektifan strategi pembelajaran Kuantum

dan Frekuensi tes dalam meningkatkan basil belajar kognitif tingkat tinggi sangat potensial untuk diterapkan di sekolah menengah atas dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran .

. 2. Penerapan pembelajaran Kuan:um dan fi:ekuensi tes membu::uhkan dukungan

dari institusi pendidikan dengan mempersiapkan sarana dan prasarana

.~ '

. pembelajaran yang dibutuhkan 'untuk penerapan pembelajaran.

(14)

87

C. SARAN

Berdasarkan simpulan, maka sesuai dengan basil penelitian yang

didapatkan, maka perlu disarankan sebagai berikut:

1. Suasana pembelajaran dalam strategi pembelajaran Kuantum haruslah

men<iukung terbukanya pola pikir siswa dari interaksi yang terjadi antara

siswa dengan guru dan siswa dengansiswa.

2. Penerapan strategi pembelajaran Kuantum haruslah didukung oleh karakter

guru yang tidak kaku, dan guru harus mampu mengkondisikan siswa dengan

keadaan di sekitar siswa.

3. Kegiatan pembelajaran Kuantum menyita waktu yang cukup lama jika

manajemen kelas tidak dilaksanaka secara efektif dan e:fisien. Oleh karena itu

perencanaan pembelajaran yang matang perlu dipersiapkan oleh pengajar.

4. Penerapan Frekuensi tes membutuhkan ketekunan guru dalam memberikan

(15)

DAFfAR PUSTAKA

Ahmadi, A., 2007, Psikologi Sosial, Jakarta, Rineka Cipta.

Arikunto,S., 1992, Prosedur Pene/itian Suatu Pendekatan Praktis, Jakarta, Rineka Cipta.

Arikunto,S., 2002, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Ed. Revisi, Jakarta, Bumi Aksara.

Bardwell, R., 1981. Feedback: How to does if Function. Journal of Experiment Education. 50 (1 ), pp.4-9 Longman Cheshire.

Box, C., 2008, Formative assessment: Patterns, Personal practice assessment theories, and impact on student achievement and motivation in science, Dissertation, Texas Tech University.

Crowe, A., Dirks, C., Wenderoth, P.M., 2008, Biologi in Bloom's Taxonomy to Enhance Student Learning in Biology, Life Sciences Education, Vol. 7, 368-381.

Daryanto, 2010, Be/ajar dan Menganjar, Bandung, Yrama Widya.

Depdikbud, 2005, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka.

DePorter, B., Hemacki, M., Nourie, S.S., 2001, Quantum teaching: Mempraktikkan Quantum Learning di Ruang Kelas. Penerjemah: Ary Nilandari. Bandung, Kaifa.

Dzamarah, S.B., Zain, A., 2002, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta, Rineka Cipta.

H8fYati, ~.1., 2010, Model dan Teknik Penilaian pada Tingkat Satuan Pendidikan, Jakarta, Gaung Persada Press.

Hazyono, A., 2009, Authentic Assesment dan Pembelajaran Inovatif dalam Pengembangan Kemampuan Siswa, JPE-Volume 2, Nomor I.

llidi, S., 1990, Interest and Its Contribution as a Mental Resource for Learning. Review of Educational Research Vol. 60, No. 4, pp: 549-571.

Keputusan Rektor Unimed Nomor: 042/J39.Kep/PP/2006, 2006, Standar Evaluasi Universitas Negeri Medan, (online) http://www.2dix.com/viewlview.php? urilink=http%3A %2f'O/o2Fsiportal. unimedac. id%2 diakses tanggal 4 JanGaJ.i 2011).

(16)

Krathwobl, D.R., Anderson, L.W., 2008, A Taxonomy for Learning Teaching and Assesing: A Revision of Bloom's Taxonomy of Educational Objectives. Addison Wesley, Longman, Inc.

Jonassen, D., Tessmer, M., 1996,

An

Outcomes-Based Taxonomy for the Design, Evaluation and Research in Instructional Systems. Training Research Journal.

Nafah, I., 2009, Pengaruh Perbedaan Bentuk Tes dalam Evaluasi Hasil Belajar Fisika Ditinjau dari Kemampuan Bahasa Indonesia, (online) (btw:/lwww.linkodt:com!ebook-viewer.php?url=htw://digi/ib.uns

. ac. id/abstrakpdf 16964 pengaruh-perbedaan-bentuk-tes-dalam-evaluasi-hasil-belajar-fisika-ditiniau-dari-kemampuan-bahasa-indonesia-.pd(, di akses tanggal4 Januari 2011 ).

Nurhayati, N., 2009, 1700 Bank Soal Bimbingan Pemantapan, Bandung, Yrama Widya.

OECD, 2005, Formative assessment: Improving Learning in Secondary Classroom, Paris Journal of education, (2): 71-81

· Pratiwi,

D.,

A., Maryati, S, Srikini, Suharno, S., Bambang, 2007, Biologi untuk SMA Kelas

X,

Jakarta, Erlangga.

Priadi, A~, Silawati, T., 2009, Sains Biologi SMA Kelas X, Bogor, Yudhistira.

Purwanto~ N.M., 2009, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, Bmdung, PT. Remaja Rosdakarya.

Quitadamo, I., J ., Kurtz, M., 2007, Learning to improve: using writing o increase critical thinking performance in general education biology, Lifo Science Education, 6(2): 140-154.

Rayner, G., 2008, Evaluation and student perception of 'MasteringBiology' as a Learning an Formative assessment Tool in a First Year Biology Subject, Journal of School of Biological Sciences, Monash University 2:348-352.

Richmond, G., dan Striley, J., 1996, Making Meaning in Classroom: Social Prosesses in Small-Group Discourse and Scientific Knowledge Building. Journal of Research in Science Teaching. 22,203-325.

Salomon, G., dan Globerson, T., 1989, When Teams Do Not Function the Way They Ought To. International Journal ofEduclltional Research, 13, 89-99.

(17)

Sardiman. A.M., 2001, Interaksi dan Motivasi Be/ajar mengajar, Jakarta, PT. Raja Orafindo Persada.

Siahaan, R, 2010, Pengaruh Strategi Pembelajaran Quantum Teaching Terhadap Hasil Belajar pada Hukum Newton, Medan, Skripsi FMIP A Universitas Negerl Medan.

Sirait, B., 1985, Menyusun Tes Hasil Be/ajar, Semarang,

IKIP

Semarang Press.

Siswono, T., 2002, Penilaian Otentik dalam Pembelajaran Kontekstual, Jurnal Nasional Tahun VIII, 51-57.

Slameto, 2003, Be/ajar dan Faktor-Faklor yang Mempengaruhinya, Jakarta, Rineka Cipta.

Surakhmad, 1998, Pengantar lnteraksi Be/ajar Mengajar, Bandung, Tarsito.

Sudarman. 2007, Problem based learning: Suatu model pembelajaran untuk m~ngembangkan dan meningkatkan kemampuan memecahkan masalah, Jurnal Pendidikan Inovatif, 2(2) 68-73.

Syah,

M.,

1995, Psikologi Pengajaran. Bandung, Remaja Rosdakarya.

Syaiful, B, dkk., 2002, Strategi Be/ajar Mengajar, Jakarta, Rineka Cipta.

Thoha, C., 2003, Teknik Evaluasi Pendidikan, Jakarta, PT. Raja Grafmdo Persada.

Tim Pascasarjana Unimed, 2010, Pedoman Administrasi dan Penulisan Tesis dan Disertasi, Medan, Universitas Negerl Medan.

Umatn. A., Chasanatin, H., Bukharl, 2007, Intemalisasi Nilai-nilai Humanistik dan Quantum Teaching pada jurusan Tarbiyah STAIN Jurai Siwo Metro, Jurnal, TAPIS, Vol. 07 No, 1, 112-128.

We~ M., 2009, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, Jakarta, Bumi

Referensi

Dokumen terkait

[r]

[r]

Berdasarkan uraian masalah yang tercantum di latar belakang di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah “Apakah ada hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan

Pengantar Karya Tugas Akhir (S-1). Progam Studi Seni Rupa Murni. Fakultas Seni Rupa dan Desain. Universitas Sebelas Maret.. Tugas Akhir ini memvisualisasikan hasil

Pelatihan Ansambel Perkusi Pada Komunitas United States of Bandung Percussion (USBP) di Bandung adalah sebuah judul yang didasari oleh alasan bahwa, komunitas

Hasil pengujian (pada usia 7 hari dan 28 hari) kubus , adukan yang dibuat dengan air campuran yang tidak dapat diminum paling tidak harus mencapai 90% dari

Dari pengamatan yang telah dilakukan pada siswa kelas VIII SMP Pemdes Genengadal, hasil belajar IPS relatif rendah, hal ini dikarenakan situasi pembelajaran yang

Penerapan Model Kontekstual Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Dan Keterampilan Proses Sains Siswa Sekolah Dasar. Kedua kelompok diberi tes yang sama persis pada awal dan