PENGARUH.FR£KUENSI TES DALAM TATANAN STRATEGI
PEMBELAJARAN KUANTUM TERJIADAP BASIL BELAJAR
KOGNITIF TINGKAT
TINGGI
PADA SISW A SMA NEGERil
GIRsANGSIPANGANBOLON
TESIS
Dlajukan Untuk Memen_.i Penyaratan Dalam Memperoleb Gelar ~ter Pendidlkan
Proaram Studl Pendidlkan Blologi
Oleh:
MASRIATY
PURBA
NIM. 809735009
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS
NEGERI
MEDAN
ME DAN
,.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan anugrahNya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis sehingga
penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.
Tesis berjudul "Pengaruh Frekuensi Tes Dalam Tatanan Strategi
Pembelajaran Quantum Terhadap Hasil Belajar Kognitif Tingkat Tinggi pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Girsang Sipanganbolon" pada pokok bahasan
Ekosistem disusun untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan Biologi,
UNIMED. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada
Dr.
rer. Nat. Binari Manurung, M.Si. dan Prof. Dr. Herbert Sipahutar, M.Sc. sebagai
dosen pernbimbing tesis yang telah banyak memberikan bimbingan dan
saran-saran
kepada penulis sejak awal sampai selesainya penelitian ini. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Dr. Hasruddin M.Pd., Prof. Dr. M. Badiran,M.Pd. Dan Dr. Elly Djulia, M.Pd. sebagai naraswnber yang telah memberikan
rnasukan dan saran-saran sejak rencana penelitian sampai selesainya penulisan tesis ini.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada
Dr.
Retno Dwi Suyanti, MSi. dan Ora. Masdiana Sinambela, M.Si. selaku validator. Ucapan terima kasih jugadis~paikan
kepada bapak kepala sekolah, guru-guru, dan staf pegawai SMANegeri 1 Girsang Sipanganbolon yang telah membantu selama penulisaii tesis ini.
Pengbargaan dan ucapan terima kasih yang terbesar juga disampaikan kepada
orang tua Unson Purba dan Masaria Sipayung yang telah setia berdoa untuk
kelancaran tesis ini. Terima kasih juga kepada saudara-saudaraku AKP. Ronald A. Purba, SikJ AKP. Dyah Arum Sari, Sik, Roni A.V. Purba, S.Kep./ Ober
Saragih,S.H., Noperindo Purba, S.E. yang tidak bosan-bosannya mendukung
say
a.Terima kasih buat kekasih tercinta Thomson Wirabudi Sitorus, S.Pd. yang
telah banyak memberikan dukungan dan doa. Terima kasih J<:epada keluarga Salmon Sitorus/ Roslaini Manurung dan adikku Natalia Sitorus, S.E. yang selalu
membcri dukungan untuk kelancaran penulisan tesis ini. Terima kasih juga
,..
diucapkan kepada keluarga besar GKB Blessing Community yang sudah
mendukung dalam doa untuk kelancaran penyelesaian tesis ini.
Terima kasih juga disampaikan kepad.a Eka Margaretha Sinaga, Rosdiana
Situmorang yang telah menjadi saudara terbaik selama penulisan tesis ini, dan
kepada ~luruh mahasiswa pascasarjana Biologi A angkatan 2009 yang telah
banyak memberikan bantuan dalam penulisan tesis ini. Terima kasih buat Berkat
Junedi Banurea yang selalu bersedia membantu penulisan tesis ini.
Penulis berupaya dengan semaksimal mWlgkin dalam menyelesaikan tesis
ini,
namuu. penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupuntata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangUn dari pembaca gWla menyempumakan tesis ini. Semoga tesis ini
bermanfaat bagi para pembaca dan dapat memperkaya dunia pendidikan.
iv
Medan, Agustus 2011
Penulis
Masriaty Purba
L:.l
•
Lampiran 1Lampiran2 Lampiran3 Lampiran 4 LampiranS Lampiran6 Lampinm.7 LampiranS Lampiran 9 Lampiran 10 Lampiran 11
DAFrAR LAMPIRAN
Halaman Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Strategi Pembelajaran
Quantum 88
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Strategi Pembelajaran
Konvensional 105
Tes Fonnatif 113
Tes Hasil Belajar KognitifTingkat Tinggi 123 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Tes 134 Hasil Belajar KognitifTingkat Tinggi Siswa 136
Hasil Uji Normalitas 141
Hasil Uji Homogenitas 142
Hasil Uji AnavaDua Jalur 143
Uji Lanjut (Uji Scheffe) 144
Dokwnentasi Penelitian 145
BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting bagi kehidupan
manusia. Melalui pendidikan, manusia akan tumbuh dan berkembang sebagai
pribadi yang utuh. Maju mundurnya proses perkembangan suatu bangsa di segala
. bidang sangat ditentukan oleh tingkat pendidikan bangsa itu sendiri. Pendidikan
merupakan aset masa depan yang menentukan maju mundurnya suatu bangsa
dengan kata lain lemahnya pendidikan akan menghambat perkembangan dari
bangsa tersebut. Oleh sebab itu pengembangan sektor pendidikan harus menjadi
prioritas.
Salah satu masalah yang masih dihadapi dunia pendidikan adalah
lemahnya proses pembelajaran. Pembelajaran yang pada umumnya dilaksanakan
oleh guru lebih banyak menekankan pada aspek pengetahuan dan pemahaman
sedangkan aspek aplikasi, analisis, sintesis, bahkan evaluasi hanya sebagian kecil dari pembelajaran yang dilakukan. Pembelajaran masih bersifat teacher oriented dan siswa kurang diberi kesempatan untuk mengembangkan kemampuan berpikir
tingkat tinggi.
Mcnurut Gultom (2010, komunikasi pribadi), yang sehariannya bekerja
sebagai g\1111 bidang studi biologi kelas X SMA Negeri 1 Girsang Sipanganbolon,
nilai rata-rata biologi siswa untuk sekolah tersebut masih jauh di bawah KKM.
Dalam hal ini, rata-rata nilai biologi yang dicapai siswa hanya mencapai 60
sedangkan ~yang harus dicapai 63. Melalui komunikasi pribaru tersebutjuga
l
U.l
2
hanya menggunakan metode ceramah, tanyajawab, dan memberikan tugas latihan
da1am
proses pembelajaran biologi. Strategi pembelajaran yang selama iniditerapkan tidak mengaktifkan siswa dalam kegiatan pembelajaran secara
maksimcl. Hal tersebut ditandai dengan kurangnya siswa dalam bertanya ataupun
menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh guru. Siswa lebih banyak diam
daripada melakukan aktivitas belajar. Hal ini menunjukkan kurangnya minat dan
motivasi · siswa dalam mempelajari biologi sehingga siswa menganggap biologi
sulit untuk dipelajari.
Alternatif yang dapat dilakukan untuk meningkatkan minat dan motivasi
siswa niempelajari biologi dengan baik yaitu dengan mengubah suasana
pembelajaran. Peranan guru sangat penting dalam memberikan dorongan untuk
melakukan aktivitas tertentu agar tercapai tujuan yang diharapkan. Guru harus
menciptakan atau menerapkan strategi yang dapat mengakti:fkan siswa belajar dan
mampu memberikan semangat bagi siswa dengan memilih strategi yang tepat
dalam proses belajar mengajar. Wena (2009:2) mengatakan tanpa strategi yang
jelas, proses pembelajaran tidak akan terarah sehingga tujuan pembelajaran yang
telah ditetapkan sulit tercapai secara optimal, dengan kata lain pembelajaran tidak
dapat berlangsung secara efektif dan efisien.
Salah satu strategi pembelajaran yang dapat memudahkan proses belajar,
yang memadukan unsur seni dan pencapaian yang terarah, untuk segala mata
pelajaran adalah strategi pembelajaran
kuantum
(Quantum teaching ). DePorter,et.al, (Wena, 2009:161) mengatakan pembelajaran kuantum adalah penggubahan
belajar yang meriah dengan segala nuansanya, yang menyertakan segala kaitan,
3
hubunsan
dinamisdalam
lingkungan kelas interaksi yang mendirikan landasandalam
kerangka
untuk belajar.Hasil penelitian DePorter, et.al, (Wena,2009:167) menunjukkan bahwa
strategi pembelajaran
kuantum
mampu meningkatkan motivasi belajar,meningkatkan
basil
belajar, meningkatkan rasa percayadiri,
meningkatkan hargadiri
dan melanjutkan penggunaan keterampilan. Selanjutnya Siahaan (2010:48)mengungkapkan basil belajar siswa yang dibelajarkan dengan kuantum 2,8 lebih
tinggi dibandingkan siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional.
Umam, dkk (2007:112) juga mengatakan intemalisasi nilai-nilai humanistik dan
Kuantum pada mahasiswa dan dosen pada jurusan Tarbiyah STAIN 95,86%
kategori baik.
Selain penggunaan strategi pembelajaran yang tepat, suatu tindakan yang
dapat memperbaiki basil belajar adalah dengan menggunakan tes (Sirait, 1985:4),
dengan -kata lain semakin sering dilakukannya tes maka perbaikan proses
pembelajaran semakin optimal. Crowe, et.al, (2008:370) juga mengatakan
penggunaan pertanyaan-pertanyaan pada level kognitif yang sesuai dapat
menopang sistem penilaian untuk meningkatkan kualitas pembelajaran biologi,
Hal ini menunjukkan bahwa dengan pertanyaan-pertanyaan dapat
mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa Sementara di SMA
Negeri J Girsang Sipanganbolon guru jarang sekali melakukan evaluasi dengan
menggunakan tes berulang-ulang, padahal tes merupakan bagian yang tidak
terpisah.lcan dari proses mengajar. Tes hendaknya dipertimbangkan dalam
perencanaan pengajaran dan harus memainkan peranan yang berarti pada berbagai
IL li.W
4
Hasil penelitian Chaty (2008:3) menunjukkan bahwa prestasi dan motivasi
siswa
yang di berikan evaluasi formatif secara signiflkan lebih tinggidibandingkan siswa yang tidak diberikan evaluasi formatif. Koh. et.al,
(20 10: 164), mengatakan dengan melakukan penilaian formatif terbadap siswa,
juga berkontribusi dalam membangun pengembangan pengetahuan guru
profesional di Singapura. Organisation for &onomic Co-operation and
development (OECD)(2008:12) juga mengatakan, penilaian formatif dapat
meningkatkan belajar siswa menengah di Paris. Rayner (2008:348) mengatakan
bahwa terdapat basil yang positif, termasuk nilai lebih tinggi secara signiflkan bagi siswa yang mendapatkan penilaian rutin.
Untuk dapat mengetahui pemahaman. siswa terhadap materi pembelajaran
adalah dengan melakukan evaluasi. Evaluasi adalah suatu kegiatan penentuan
nilai/pencapaian tujuan suatu program untuk pengambilan keputusan. Salah satu
alat yang dapat digunakan untuk mengevaluasi adalah tes yaitu untuk mengukur
pemahaman peserta didik. Hal ini sejalan dengan pendapat Arikunto (2002:2)
yang mengatakan evaluasi merupakan kegiatan mengukur dan menilai. Tes yang
dllnaksudkan disini merupakan tes formatif yang diberikan di
akhir
prosespembelajaran. Adapun manfaat dilakukannya evaluasi yaitu untuk mengetahui
pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran, membuat kelanjutan dari proses
pembelajaran, dan untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran.
Atas dasar penjelasan di atas perlu dilakukan tindakan untuk meneliti
pengaruh frekuensi tes dan strategi pembelajaran kuantum terhadap basil belajar kognitif tingkat tinggi. Oleh karena itu, dilakukan penelitian deng!ill judul
.1. , , .
5
Terhadap Basil Belajar Koanitif Tinakat Tin&&i pada Siswa SMA Neaeri 1 Girsang Sipanaanbolon".
B.. Identif'Jkasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah, identifikasi masalah pada penelitian ini adalah: (1) Rendahnya basil belajar siswa, (2) Penggunaan strategi pembelajaran yang kurang bervariasi dan kurang sesuai dengan materi yang diajar~ (3) Proses pembelajaran di kelas masih berpusat kepada guru, (4) Kurangnya minat siswa itu sendiri dalam mempelajari biologi, (5) Siswa masih belajar secara pasif dan informasi yang diterima sebagian besar berasal dari guru, (6) Kurangnya kerjasama antar siswa dalam pembelajaran, (8) Kurangnya kemampuan siswa dalarn memahami dan menerapkan materi biologi dengan benar, (9) Guru jarang melakukan tes di setiap proses pembelajaran, (10) Guru lebih banyak menekankan pada aspek pengetahuan dan pemahaman, sedangkan aspek aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi hanya sebagian kecil dari
pembelajaran yang dilakukan.
C. Pembatasan Masalah
Untuk kepentingan pengujian khusus pada penelitian ini, maka masalah penelitian dibatasi pada:
1. Penerapan strategi pembelajaran Kuantum pada kelompok perlakuan dan · pembelajaran konvensional pada kelompok kontrol dalam pembelajaran
6
2. Frekucnsi
tes yans dilakukan adalahfrckuonsi
tes yana berulana-ulani (fonnatif) dan frekuensi tes yang hanya sekali di akhir materi pokok pembelajaran (sub sumatif).3. Kemampuan berflkir tingkat tinggi biologi dibatasi pada ranah kognitif Taksonomi Bloom C4-C6.
4. Materi yang akan dibelajarkan dengan strategi pembelajaran Kuantum dan pembelajaran konvensional adalah materi pokok Ekosistem. Strategi pembelajaran Kuantum cocok diterapkan dalam materi pokok ekosistem karena konsep pembelajaran yang menciptakan lingkungan belajar yang efektif dengan penggunaan unsur yang ada pada siswa dan lingkungan belajar
akan
lebih teraplikasi dengan materi ekosistem yang berhubungan dengan keadaan lingkungan yang erat dengan kehidupan manusia.5. · Subjek penelitiari adalah siswa SMA Negeri 1 Girsang Sipanganbolon.
D. Rum.usan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah basil belajar kognitif tingkat tinggi siswa SMA Negeri 1 Girsang Sipanganbolon yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran Kuantum lebih tinggi jika dibandingkan dengan strategi pembelajaran konvensional?
7
3. Apakah terdapat interaksi antara strategi pembelajaran Kuantum dengan
frekuensi tes terhadap basil belajar kognitif tingkat tinggi siswa SMA Negeri
1 Girsang Sipanganbolon?
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini secara umum bertujuan untuk memperoleh data tentang
pengaruh frekuensi tes dalam tatanan strategi pembelajaran Kuantum terhadap
basil belajar kognitif tingkat tinggi siswa Kelas X SMA Negeri 1 Girsang
Sipanganbolon tahun ajaran 2010/2011 pada materi pokok Ekosistem.
Secara operasional penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi
tentang:
1. Per~edaan hasil belajar kognitiftingkat tinggi siswa yang dibelajarkan dengan
strategi pembelajaran Kuantum dan siswa yang dibelajarkan dengan strategi
pembelajaran konvensional pada materi pokok Ekosistem.
2. Perbedaan basil belajar kognitif tingkat tinggi siswa yang diberikan frekuensi
tes berulang-ulang ( evaluasi formatif) dengan siswa yang hanya diberikan
frekuensi tes sekali (evaluasi sub sumatif).
3. Inte:;aksi antara strategi pembelajaran Kuantum dan frekuensi tes terhadap
basil belajar kognitif tingkat tinggi biologi siswa.
F. Manfaat Penelitian
Dari penelitian yang dilaksanakan ini, diharapkan dapat memberikan
8
1. Manfaat Teoretis
Secara teoretis hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat: 1) Unt.uk menambah, mengembangkan dan memperkaya khasanah pengetahuan tentang strategi pembelajaran Kuantwn, frekuensi tes maupun basil belajar kognitif tingkat ringgi, 2) Sebagai bahan informasi bagi peneliti lain yang ingin
mengembangkan strategi pembelajaran Kuantum dan frekuensi tes. 2. Manfaat Praktis
Sedangkan secara praktis penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat: 1) Sebagai bahan informasi dan masukan bagi guru, kepala sekolah dan terutama
BABV
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. SIMPULAN
Berdasarkan
basil
belajardan
pembahasan penelitian yang telah diuraikan pacla bah IV, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:1. Hasil belajar kognitif tingkat tinggi siswa SMA Negeri 1 Girsang Sipanganbolon yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran Kuantum lebih tinggi daripada siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran konvensional.
2. Hasil belajar kognitif tingkat tinggi siswa SMA Negeri 1 Girsang Sipanganbolon yang diberikan frekuensi tes berulang-ulang ( 4 kali) lebih tinggi daripada siswa yang diberikan frekuensi tes hanya sekali.
3. Terdapat interaksi antara Strategi pembelajaran Kuantum dan Frekuensi tes terhadap basil belajar kognitif tingkat tinggi siswa SMA Negeri 1 Girsang Sipanganbolon.
B. IMPLIKASI
Dari basil bela jar dan pembahasan penelitian dapat diimplikasikan bahwa: 1. Hasil penelitian ini menunjukkan keefektifan strategi pembelajaran Kuantum
dan Frekuensi tes dalam meningkatkan basil belajar kognitif tingkat tinggi sangat potensial untuk diterapkan di sekolah menengah atas dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran .
. 2. Penerapan pembelajaran Kuan:um dan fi:ekuensi tes membu::uhkan dukungan
dari institusi pendidikan dengan mempersiapkan sarana dan prasarana
.~ '
. pembelajaran yang dibutuhkan 'untuk penerapan pembelajaran.
87
C. SARAN
Berdasarkan simpulan, maka sesuai dengan basil penelitian yang
didapatkan, maka perlu disarankan sebagai berikut:
1. Suasana pembelajaran dalam strategi pembelajaran Kuantum haruslah
men<iukung terbukanya pola pikir siswa dari interaksi yang terjadi antara
siswa dengan guru dan siswa dengansiswa.
2. Penerapan strategi pembelajaran Kuantum haruslah didukung oleh karakter
guru yang tidak kaku, dan guru harus mampu mengkondisikan siswa dengan
keadaan di sekitar siswa.
3. Kegiatan pembelajaran Kuantum menyita waktu yang cukup lama jika
manajemen kelas tidak dilaksanaka secara efektif dan e:fisien. Oleh karena itu
perencanaan pembelajaran yang matang perlu dipersiapkan oleh pengajar.
4. Penerapan Frekuensi tes membutuhkan ketekunan guru dalam memberikan
DAFfAR PUSTAKA
Ahmadi, A., 2007, Psikologi Sosial, Jakarta, Rineka Cipta.
Arikunto,S., 1992, Prosedur Pene/itian Suatu Pendekatan Praktis, Jakarta, Rineka Cipta.
Arikunto,S., 2002, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Ed. Revisi, Jakarta, Bumi Aksara.
Bardwell, R., 1981. Feedback: How to does if Function. Journal of Experiment Education. 50 (1 ), pp.4-9 Longman Cheshire.
Box, C., 2008, Formative assessment: Patterns, Personal practice assessment theories, and impact on student achievement and motivation in science, Dissertation, Texas Tech University.
Crowe, A., Dirks, C., Wenderoth, P.M., 2008, Biologi in Bloom's Taxonomy to Enhance Student Learning in Biology, Life Sciences Education, Vol. 7, 368-381.
Daryanto, 2010, Be/ajar dan Menganjar, Bandung, Yrama Widya.
Depdikbud, 2005, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka.
DePorter, B., Hemacki, M., Nourie, S.S., 2001, Quantum teaching: Mempraktikkan Quantum Learning di Ruang Kelas. Penerjemah: Ary Nilandari. Bandung, Kaifa.
Dzamarah, S.B., Zain, A., 2002, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta, Rineka Cipta.
H8fYati, ~.1., 2010, Model dan Teknik Penilaian pada Tingkat Satuan Pendidikan, Jakarta, Gaung Persada Press.
Hazyono, A., 2009, Authentic Assesment dan Pembelajaran Inovatif dalam Pengembangan Kemampuan Siswa, JPE-Volume 2, Nomor I.
llidi, S., 1990, Interest and Its Contribution as a Mental Resource for Learning. Review of Educational Research Vol. 60, No. 4, pp: 549-571.
Keputusan Rektor Unimed Nomor: 042/J39.Kep/PP/2006, 2006, Standar Evaluasi Universitas Negeri Medan, (online) http://www.2dix.com/viewlview.php? urilink=http%3A %2f'O/o2Fsiportal. unimedac. id%2 diakses tanggal 4 JanGaJ.i 2011).
Krathwobl, D.R., Anderson, L.W., 2008, A Taxonomy for Learning Teaching and Assesing: A Revision of Bloom's Taxonomy of Educational Objectives. Addison Wesley, Longman, Inc.
Jonassen, D., Tessmer, M., 1996,
An
Outcomes-Based Taxonomy for the Design, Evaluation and Research in Instructional Systems. Training Research Journal.Nafah, I., 2009, Pengaruh Perbedaan Bentuk Tes dalam Evaluasi Hasil Belajar Fisika Ditinjau dari Kemampuan Bahasa Indonesia, (online) (btw:/lwww.linkodt:com!ebook-viewer.php?url=htw://digi/ib.uns
. ac. id/abstrakpdf 16964 pengaruh-perbedaan-bentuk-tes-dalam-evaluasi-hasil-belajar-fisika-ditiniau-dari-kemampuan-bahasa-indonesia-.pd(, di akses tanggal4 Januari 2011 ).
Nurhayati, N., 2009, 1700 Bank Soal Bimbingan Pemantapan, Bandung, Yrama Widya.
OECD, 2005, Formative assessment: Improving Learning in Secondary Classroom, Paris Journal of education, (2): 71-81
· Pratiwi,
D.,
A., Maryati, S, Srikini, Suharno, S., Bambang, 2007, Biologi untuk SMA KelasX,
Jakarta, Erlangga.Priadi, A~, Silawati, T., 2009, Sains Biologi SMA Kelas X, Bogor, Yudhistira.
Purwanto~ N.M., 2009, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, Bmdung, PT. Remaja Rosdakarya.
Quitadamo, I., J ., Kurtz, M., 2007, Learning to improve: using writing o increase critical thinking performance in general education biology, Lifo Science Education, 6(2): 140-154.
Rayner, G., 2008, Evaluation and student perception of 'MasteringBiology' as a Learning an Formative assessment Tool in a First Year Biology Subject, Journal of School of Biological Sciences, Monash University 2:348-352.
Richmond, G., dan Striley, J., 1996, Making Meaning in Classroom: Social Prosesses in Small-Group Discourse and Scientific Knowledge Building. Journal of Research in Science Teaching. 22,203-325.
Salomon, G., dan Globerson, T., 1989, When Teams Do Not Function the Way They Ought To. International Journal ofEduclltional Research, 13, 89-99.
Sardiman. A.M., 2001, Interaksi dan Motivasi Be/ajar mengajar, Jakarta, PT. Raja Orafindo Persada.
Siahaan, R, 2010, Pengaruh Strategi Pembelajaran Quantum Teaching Terhadap Hasil Belajar pada Hukum Newton, Medan, Skripsi FMIP A Universitas Negerl Medan.
Sirait, B., 1985, Menyusun Tes Hasil Be/ajar, Semarang,
IKIP
Semarang Press.Siswono, T., 2002, Penilaian Otentik dalam Pembelajaran Kontekstual, Jurnal Nasional Tahun VIII, 51-57.
Slameto, 2003, Be/ajar dan Faktor-Faklor yang Mempengaruhinya, Jakarta, Rineka Cipta.
Surakhmad, 1998, Pengantar lnteraksi Be/ajar Mengajar, Bandung, Tarsito.
Sudarman. 2007, Problem based learning: Suatu model pembelajaran untuk m~ngembangkan dan meningkatkan kemampuan memecahkan masalah, Jurnal Pendidikan Inovatif, 2(2) 68-73.
Syah,
M.,
1995, Psikologi Pengajaran. Bandung, Remaja Rosdakarya.Syaiful, B, dkk., 2002, Strategi Be/ajar Mengajar, Jakarta, Rineka Cipta.
Thoha, C., 2003, Teknik Evaluasi Pendidikan, Jakarta, PT. Raja Grafmdo Persada.
Tim Pascasarjana Unimed, 2010, Pedoman Administrasi dan Penulisan Tesis dan Disertasi, Medan, Universitas Negerl Medan.
Umatn. A., Chasanatin, H., Bukharl, 2007, Intemalisasi Nilai-nilai Humanistik dan Quantum Teaching pada jurusan Tarbiyah STAIN Jurai Siwo Metro, Jurnal, TAPIS, Vol. 07 No, 1, 112-128.
We~ M., 2009, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, Jakarta, Bumi