PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER
TERHADAP HASIL BELAJAR MENGOPERASIKAN SISTEM
PENGENDALI ELEKTROMAGNETIK DI SMK
NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
GINAGOR TUMANGGOR
NIM : 071255210033JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER
TERHADAP HASIL BELAJAR MENGOPERASIKAN SISTEM
PENGENDALI ELEKTROMAGNETIK DI SMK
NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
GINAGOR TUMANGGOR
NIM : 071255210033JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
i
ABSTRAK
Ginagor Tumanggor,(2012): Pengaruh Strategi Pembelajaran Berbasis
Komputer Terhadap Hasil Belajar Mengoperasikan Sistem Pengendali Elektromagnetik Di SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan. Skripsi, Medan :
Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan, 2012.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Pembelajaran dan Kreativitas Terhadap Hasil Belajar Mengoperasikan Sistem Pengendali Elektromagnetik( MSPEM) Kelas XI Program Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik Di SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2011/2012. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen yaitu dengan memberikan perlakuan yang berbeda pada kedua kelompok yang akan diteliti yakni kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Populasi penelitian kelas sebanyak 79 orang yang terdiri dari 3 kelas yaitu TITL 1, TITL 2 dan TITL 3. Penarikan sampel yang dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok perlakuan strategi pembelajaran berbasis komputer sebanyak 13 orang di kelas TITL 2 dan kelompok perlakuan strategi pembelajaran ekspositori sebanyak 13 orang di kelas TITL 3. Data penelitian dianalisis dengan anava kemudian menggunakan uji lanjut Scheffe .
Hasil uji persyaratan analisis menunjukkan bahwa sebaran data hasil belajar MSPEM yang diajarkan dengan strategi pembelajaran berbasis komputer dan memiliki kreativitas tinggi adalah berdistribusi normal dimana Lhitung < Ltabel atau (0,2593) < (0,300); data hasil MSPEM yang diajarkan dengan strategi pembelajaran berbasis komputer dan memiliki kreativitas rendah adalah distribusi normal dimana Lhitung < Ltabel atau (0,2202) < (0,319); data hasil belajar MSPEM yang diajarkan dengan strategi pembelajaran ekspositori dan memiliki kreativitas tinggi adalah distribusi normal dimana Lhitung < Ltabel atau (0,1784) < (0,300); data hasil belajar MSPEM yang diajarkan dengan strategi pembelajaran ekspositori dan memiliki kreativitas rendah adalah distribusi normal dimana Lhitung < Ltabel atau (0,2230) < (0,310); data hasil belajar MSPEM yang diajarkan dengan strategi pembelajaran berbasis komputer berdistribusi normal dimana Lhitung < Ltabel atau (0,1104) < (0,234); data hasil belajar MSPEM yang diajarkan dengan strategi pembelajaran ekspositori adalah distribusi normal dimana Lhitung < Ltabel atau (0,2294) < (0,234); data hasil belajar MSPEM yang memiliki kecerdasan kreativitas tinggi adalah berdistribusi normal dimana Lhitung < Ltabel atau (0,1305) < (0,227); data hasil belajar MDDE yang memiliki kreativitas rendah adalah berdistribusi normal dimana Lhitung < Ltabel atau (0,2201) < (0,242)dan kedua varians data adalah Homogen karena 2hitung < 2tabel atau (0,64) < (7,81).
ii
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
kasih dan karunia-Nya yang senantiasa memberikan kesehatan dan hikmat kepada
penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi.
Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis banyak memperoleh kendala
akibat dari keterbatasan penulis, namun demikian berkat bantuan dari berbagai
pihak akhirnya penulisan skripsi ini dapat diselesaikan oleh karena itu dengan
segala kerendahan hati mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya
kepada kedua orangtua penulis S.Tumanggor dan M.Simamora serta seluruh
keluarga (Kakak dan Adik) yang penulis sayangi karena telah banyak mendukung
penulis dalam pembuatan skripsi.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada
pihak-pihak yang membantu dalam penyusunan skripsi ini. Adapun pihak-pihak
tersebut antara lain :
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor UNIMED
2. Bapak Prof.Dr. Abdul Hamid K, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik
UNIMED.
3. Bapak Drs. Sempurna Perangin-angin M.Pd, selaku Pembantu Dekan I Dekan
Fakultas Teknik UNIMED.
4. Bapak Drs. H. Manullang, ST, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Teknik Elektro UNIMED.
5. Ibu Dra. Hj.Rosnelli, M.Pd selaku sekretaris Jurusan Pendidikan Teknik
Elektro UNIMED.
6. Bapak Dr.Arif Rahman,M.Pd selaku dosen pembimbing yang sabar
memberikan masukan, arahan dan motivasi pada penulis.
7. Bapak Kasni, M.Pd, selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan
yang telah banyak membantu penulis dalam melakukan penelitian ini.
8. Bapak Drs,Rivai Simanjuntak, M.Pd, Ibu Vivi,S.Pd dan Ibu Ermawati, S.Pd,
selaku guru bidang studi Mata Pelajaran MSPEM yang telah banyak
iv
9. Bunda Farida yang telah banyak membantu penulis dalam segala hal
pembuatan skripsi ini.
10.Semua teman-teman Jurusan Pendidikan Teknik Elektro stambuk 2007
khususnya regular yang selalu memberikan saran dan masukan dalam
pembuatan skripsi ini, sahabat penulis Dorma Asi Simarmata, Deny sinaga,
Harpentua Berutu, Tiurmida Habeaan, Loise Siagian, Jenny Manik yang
membantu memberikan saran serta memotivasi)
11.Senior dan junior di Jurusan Pendidikan Teknik Elektro yang memberi
motivasi yang baik.
12.Semua sahabat – sahabat penulis dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan
satu persatu yang selalu memberikan saran dan masukan dalam pembuatan
skripsi ini.
Penulis sangat berterima kasih kepada semuanya, semoga kita semua
diberkati oleh Tuhan yang Mahakasih.
Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu
penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan
skripsi ini dimasa mendatang. Akhir kata penulis menghanturkan banyak terima
kasih. Tuhan Memberkati
Medan, Juni 2012
Penulis
v
1. Konsep Belajar dan Pembelajaran ... 9
2. Konsep Kreativitas ... 12
a).Pengertian Kreativitas ... 12
b).Nilai Kreativitas ... 14
c).Kondisi Yang Meningkatkan Kreativitas ... 15
d).Ciri-Ciri Kreativitas dan Alat Ukur Kreativitas ... 16
3. Konsep Pembelajaran Mengunakan Pembelajaran Berbasis Komputer ... 17
a).Model Penyampaian Pembelajaran Berbasis Komputer ... 18
b).Defenisi Model Simulasi ... 19
c). Kategori Keterampilan Teknik Simulasi ... 19
d).Keuntungan dan Kelemahan Pembelajaran Berbasis Komputer 21 e). Penerapan di Kelas ... 23
vi
a). Keuntungan dan Kelemahan Pembelajaran Ekspositori ... 25
b). Penerapan di Kelas ... 26
5. Materi pembelajaran Mengoperasikan Sistem Pengendali Elektromagnetik (MSPEM) ... 28
6. Penelitian Yang Mendukung ... 29
7. Pembelajaran Berbasis Komputer Mengunakan EKTS (Electrical Control Techniques Simulator) ... 32
B. Kerangka Berpikir ... ... 36
C. Penyusunan Hipotesis ... ... 41
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... ... 42
H. Perlakuan Pada Setiap Model Pembelajaran ... 47
I. Teknik Pengumpulan Data ... 48
J. Instrumen Penelitian ... 48
K. Uji Coba Instrumen ... 50
L. Teknik Analisa data ... 56
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data... ... 64
B. Pengujian Persyaratan Analisis... .... 74
C. Pengujian Hipotesis ... 79
D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 87
BAB V KESIMPULAN,IMPLIKASI dan SARAN A. Kesimpulan... ... 95
B. Implikasi... ... 96
vii
DAFTAR PUSTAKA ... 98
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penerapan Pembelajaran berbasis komputer... 23
Tabel 2.2 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mengoperasikan Sistem Pengendali Elektromagnetik (MSPEM)... 28
Tabel 3.1 Rancangan Penelitian Dengan Desain Faktorial 2x2... 45
Tabel 3.2 Kisi – kisi Test Mengoperasikan Sistem Pengendali Elektromagnetik……….. 48
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Tes Kreatifitas……….. 49
Tabel 3.4 Uji Barlett………. 60
Tabel 3.5 Daftar Analisis Varians……… 62
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Skor Hasil belajar Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Berbasis Komputer………. 65
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Skor Hasil belajar Siswa Yang Diajar Dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Ekspositori……….. 66
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Siswa Yang Memiliki Kreativitas Tinggi……… 67
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Siswa Yang Memiliki Kreativitas Emosional Rendah………. 68
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Siswa Yang Memiliki Kreativitas Tinggi Pada Kelas Dengan Strategi Pembelajaran Berbasis Komputer …………. 69
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Siswa Yang MemilikiKreativitas Rendah Pada Kelas Yang Diberi Pembelajaran Dengan Strategi Pembelajaran Berbasis Komputer………... 71
ix
Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Siswa Yang Memiliki Kreativitas Rendah Pada Kelas Yang Diberi Pembelajaran Dengan Strategi Pembelajaran
Ekspositori……… 73
Tabel 4.9 Ringkasan Hasil Analisis Uji Normalitas Setiap
Kelompok Penelitian……… 75
Tabel 4.10 Ringkasan Hasil Analisis Uji Normalitas Setiap
Kelompok Penelitian……… 78
Tabel 4.11 Rangkuman Hasil Perhitungan Homogenitas Varians Kelompok Siswa Yang Memiliki Kreativitas Tinggi
dan Kreativitas Rendah……… 78
Tabel 4.12 Rangkuman Hasil Perhitungan Homogenitas Varians Kelompok Siswa Yang Diberi Pembelajaran Dengan Strategi Pembelajaran Dan Memiliki Kreativitas
Tinggi dan Kreativitas Rendah……… 79
Tabel 4.13 Data Induk Hasil Penelitian……… 80
Tabel 4.14 Ringkasan Hasil Perhitungan Anava Faktorial 2 x 2……….. 80
Tabel 4.15 Ringkasan Hasil Uji Scheffee Antar Kelompok
x Menggunakan Strategi Pembelajaran Berbasis Komputer ……….. 65
Gambar 4.2 Histogram Hasil belajar Siswa Yang Diajar Dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Ekspositori ………. 66
Gambar 4.3 Histogram Skor Hasil Belajar Siswa Yang Memiliki Kreativitas Tinggi ………. 67
Gambar 4.4 Histogram Skor Hasil Belajar SiswaYang Memiliki Kreativitas Rendah ……… 68
Gambar 4.5 Histogram Skor Hasil Belajar Siswa Yang Memiliki Kreativitas Tinggi Pada Kelas Pembelajaran Dengan Strategi Pembelajaran Berbasis Komputer ……… 70
Gambar 4.6 Histogram Skor Hasil Belajar Siswa Yang Memiliki Kreativitas Tinggi Pada Kelas Pembelajaran Dengan Strategi Pembelajaran Berbasis Komputer ……… 71
Gambar 4.7 Histogram Skor Hasil Belajar Siswa Yang Memiliki Kreativitas Tinggi Pada Kelas Pembelajaran Dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori ……… 72
xi
Pembelajaran Dengan Strategi Pembelajaran
Ekspositori ……… 74
Gambar 4.9 Interaksi antara strategi pembelajaran dan kreativitas siswa terhadap hasil belajar Mengoperasikan Sistem
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Silabus ... 100
Lampiran 2 RPP Strategi SPBK ... 107
Lampiran 3 RPP Strategi Ekspositori ... 113
Lampiran 4 Modul SPBK ... 121
Lampiran 5 Validasi Isi Instrumen ... 131
Lampiran 6 Perhitungan Validitas Uji Coba Instrumen MSPEM ... 132
Lampiran 7 Perhitungan Indeks Kesukaran Tes ... 135
Lampiran 8 Perhitungan Daya Beda ... 137
Lampiran 9Perhitungan Pengecoh/Distraktor Tes ...139
Lampiran 10 Perhitungan Reliabilitas Uji Coba Instrumen MSPEM ... 141
Lampiran 11 Instrumen Test ... 142
Lampiran 12 Kunci Jawaban ... 156
Lampiran 11 Validasi Isi Tes Kreativitas ... 157
Lampiran 13 Perhitungan Validitas Tes Kreativitas ... 158
Lampiran 14 Perhitungan Reliabilitas Tes Kreativitas ... 162
Lampiran 15 Instrumen Test Kreativitas ... 163
Lampiran 16 Data Hasil Belajar ... 166
Lampiran 17 Distribusi Frekuensi ... 170
Lampiran 18 Pengujian Normalitas ... 191
Lampiran 19 Pengujian Homogenitas ... 197
Lampiran 20 Pengujian Hipotesis dan Uji lanjut ... 201
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pentingnya pendidikan untuk kemajuan bangsa telah menjadi perhatian
serius. Sebagaimana disadari bahwa pendidikan dapat memperbaiki kualitas
Sumber Daya Manusia dan merupakan investasi masa depan. Perkembangan
pendidikan di Indonesia dari waktu ke waktu selalalu mengalami perubahan
sesuai dengan tuntutan persoalan pendidikan. Persoalan pendidikan yang dihadapi
bangsa Indonesia adalah rendahnya mutu pendidikann pada setiap jenjang dan
satuan pendidikan, khususnya pendidikan dasar dan menengah.
Menurut surat kabar Kompas dari riset yang didukung Direktorat
Pembinaan SMK Depdiknas dengan penanggung jawab Harry Suliswanto,
ditemukan bahwa SMK memang memiliki peralatan, laboratorium, atau bengkel
sebagai tempat praktik siswa. Namun, peralatan yang dimiliki belum memadai
dari segi kuantitas jika dibandingkan dengan jumlah siswa dan kualitasnya. Selain
itu, pihak sekolah juga belum mengetahui standar peralatan yang harus dimiliki
supaya tidak ketinggalan dengan yang dimiliki dunia usaha(Kompas, Januari
2009).
Kalangan pengguna tenaga kerja lulusan SMK masih mengeluh karena
kompetensi yang dimiliki belum optimal sehingga kepercayaan Dunia Usaha dan
Dunia Industri (DU/DI) terhadap lulusan SMK menjadi berkurang. Komite tetap
pembinaan asosiasi serta himpunan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sumut, T
F Simbolon, mengatakan, rendahnya SDM menghadapi persaingan ekonomi
2
global sebagai dampak keterpurukan ekonomi nasional yang berkepanjangan
merupakan bukti kegagalan pembangunan. Rendahnya kualitas SDM
mengakibatkan lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) belum siap di pasar
kerja, katanya saat pembukaan Lomba Keterampilan Siswa antar siswa SMK
se-Sumut(Waspada, desember 2009).
Sekolah Menengah Kejuruan adalah salah satu lembaga pendidikan
nasional memiliki peran sangat penting dalam mencerdaskan dan meningkatkan
Sumber Daya Manusia yang memiliki kemampuan dalam bidang keteknikan
Berdasarkan Kurikulum Tinggkat Satuan Pendidikan. Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan
Pasal 26 ayat (3), pendidikan menengah kejuruan bertujuan untuk meningkatkan
kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, ahklak mulia, serta keterampilan untuk
hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.
Dalam proses kegiatan belajar target pencapaian bukan hanya pada
penyampaian materi pembelajaran saja, melainkan juga ketuntasan belajar peserta
didik terhadap materi pembelajaran. Ketuntasan belajar menunjukkan kemajuan
peserta didik dalam penguasaan seluruh materi pelajaran selama pembelajaran.
Untuk mencapai ketuntasan belajar peserta didik, pengajar perlu mengupayakan
efektifitas dari proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Dengan demikian
seorang pengajar perlu memainkan perannya dalam mencapai tujuan.
Paradigma pembelajaran ekspositori umumnya menempatkan guru di
tengah-tengah kelas sebagai seseorang yang dianggap pakar dalam subjek yang
dibawakannya dan semua pelajar duduk mengelilingi serta mendengarkan semua
3
terus menerus dan kebanyakan menghabiskan sebagian besar waktu yang tersedia
sementara sebagian besar pelajar tidak memperoleh pengalaman belajar interaktif
yang dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam pemahaman materi dan
menciptakan paradigma mengenai subjek tersebut. Akan tetapi, sistem ini
memberikan rasa nyaman bagi pelajar karena mereka tidak perlu bersikap kritis
dan mencari berbagai sumber untuk melengkapi ketidaktahuan mereka tentang
subjek yang dibahas tersebut.Seorang siswa yang terlihat malas di kelas atau
memiliki nilai sekolah yang tidak terlalu baik. Namun ada kalanya mereka bisa
mendapatkan nilai yang melebihi teman-teman mereka satu kelas, atau memiliki
sesuatu kemampuan yang tidak kita duga dan tidak bisa dilakukan oleh anak-anak
yang lain. Mungkin saja siswa tersebut adalah anak yang kreatif dan cerdas,
namun belum terlatih / terasah dengan baik. Karena kurang digunakan, banyak
bakat kreatif dalam siswa belum dimanfatkan. Kita tahu bahwa semua memiliki
sisi kreatif otak, karena itu kita semua memiliki potensi untk menjadi kreatif.
Kreativitas dapat diartikan sebagai kemampuan untuk berpikir tentang
sesuatu dengan suatu cara yang baru dan tidak biasa (unusual) dan menghasilkan
penyelesaian yang unik terhadap berbagai persoalan. Kreativitas sebagai pribadi,
mencerminkan keunikan individu dalam pikiran dan ungkapan. Kreativitas
sebagai produk, karya yang kreatif itu merupakan suatu ciptaan yang baru dan
bermakna bagi masyarakat. Kreativitas sebagai proses, menunjukan kelancaran,
fleksibilitas dan orisinilitas dalam berfikir. Pengajaran di sekolah yang
menekankan pada penampilan rutin dan hafalan, yang kurang relevansi, karena
anak kurang dilatih untuk memikirkan apa yang telah diperoleh, mereka tidak
4
individu harus merasa perlu memiliki kemampuan berpikir dan bertindak kreatif
untuk dapat menyelesaikan persoalan kehidupan yang kompleks.
Salah satu standar Kompetensi pada program keahlian Teknik Instalasi
Tenaga Listrik (TITI) adalah Mengoperasikan Sistem Pengendali Elektromagnetik
(MSPEM). Penulis melakukan observasi ke SMK Negeri I Percut Sei
menunjukkan hasil belajar MSPEM siswa masih berada dibawah standar rata-rata
yang ditetapkan oleh Kemdiknas untuk mata diklat produktif yaitu 7,50 untuk
kompetensi keahlian Sekolah Menengah Kejuruan. Berdasarkan observasi yang
dilakukan di lapangan dengan mendengar pendapat guru bidang studi bahwasanya
hasil belajar siswa pada saat ulangan harian rata-rata 73,07. Beberapa siswa
memperoleh nilai dibawah syarat kelulusan yang telah diatur selanjutnya
mengikuti remedial.
Pada saat pelaksanaan praktik masih ada siswa yang belum memahami
konsep dasar sistem pengendali elektromagnetik. Untuk mengatasi kelemahan
tersebut penggunaan teknologi dalam pembelajaran dianggap sebagai salah satu
pemecahan yang sesuai. Pesatnya pertumbuhan teknologi yang membantu dan
mempermudah pekerjaan. Berbagai produk elektronik diciptakan, pemanfatan
komputer dengan software simulator yang dapat digunakan untuk merancang
sistem elektromekanik. Simulator (EKTS) untuk pendidikan teknik kontrol listrik
dikembangkan untuk belajar lebih mudah, untuk penelitian di luar laboratorium
(Kelas), dan meningkatkan rasio partisipasi aktif.
Dengan menggunakan software simulator, percobaan kontrol dalam di
5
pembelajaran karena materi pembelajaran di distribusikan tidak hanya bersumber
dari guru.
Salah satu hal yang dapat menyebabkannya rendahnya nilai adalah saat
belajar Mengoperasikan Sistem Pengendali Elektromagnetik (MSPEM) siswa
memiliki ketergantungan akan gambar rangkaian yang diberikan oleh guru. Siswa
hanya mengikuti gambar rangkaian dan kurang mengembangkan kreativitas untuk
memahami konsep dan prinsip kerja dari suatu sistem pengendali.
Strategi pembelajaran yang sering digunakan adalah strategi pembelajaran
secara eksposotori/ceramah. Strategi pembelajaran ekspositori efektif apabila guru
mengajar pada sekelompok siswa yang rata-rata memiliki kemampuan rendah.
Strategi ekspositori tidak dapat melayani perbedaan individu baik perbedaan
kemampuan, perbedaan pengetahuan, perbedan minat dan bakat, serta perbedaan
gaya belajar. Pembelajaran berbasis komputer yang menyajikan bahan ajar
melalui media komputer menjadikan proses belajar menarik dan menantang.
Melalui rancangan pembelajaran yang interaktif selain meningkatkan motovasi
juga mengembangkan kreativitas siswa. Dengan begitu, pembelajaran berbasis
komputer diharapkan dapat meningkatkan kompetensi siswa dalam
Mengoperasikan Sistem Pengendali Elektromagnetik (MSPEM)
B. Identifikasi Masalah
Apakah penyebab rendahnya mutu pendidikann pada setiap jenjang dan
satuan pendidikan, khususnya pendidikan dasar dan menengah? Bagaimana
peran guru dalam pembelajaran? Apakah strategi pembelajaran ekspositori
6
komputer mengembangkan kreativitas siswa? Mengapa rata-rata hasil belajar
ulangan harian siswa kelas XI program keahlian teknik instalasi tenaga listrik
belum bisa mencapai diatas nilai standar? Apakah hasil belajar
Mengoperasikan Sistem Pengendali Elektromagnetik pada siswa yang diajar
dengan strategi pembelajaran berbasis komputer lebih baik dari pada strategi
pembelajaran ekspositori? Apakah hasil belajar Mengoperasikan Sistem
Pengendali Elektromagnetik pada siswa yang memiliki kreativitas tinggi lebih
baik dari pada siswa yang memiliki kreativitas rendah? Apakah terdapat
interaksi antara strategi pembelajaran dan kreativitas siswa terhadap hasil
belajar Mengoperasikan Sistem Pengendali Elektromagnetik?
C. Batasan Masalah
Masalah dalam penelitian begitu luas, maka penelitian dibatasi pada pengaruh
strategi pembelajaran berbasis komputer menggunakan software EKTS
(Electrical Control Techniques Simulator) dan strategi pembelajaran
ekspositori terhadap hasil belajar mengoperasikan sistem pengendali
elektromagnetik pada materi Pengendalian motor dengan pengasutan bintang
segitiga, yang dilihat dari tingkat kreativitas tinggi dan kreativitas rendah
siswa kelas XI program keahlian teknik instalasi tenaga listrik SMK Negeri 1
7
D. Rumusan Masalah
1. Apakah hasil belajar Mengoperasikan Sistem Pengendali Elektromagnetik
pada siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran berbasis komputer
lebih baik dari pada strategi pembelajaran ekspositori?
2. Apakah hasil belajar Mengoperasikan Sistem Pengendali Elektromagnetik
pada siswa yang memiliki kreativitas tinggi lebih baik dari pada siswa
yang memiliki kreativitas rendah?
3. Apakah terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan kreativitas
siswa terhadap hasil belajar Mengoperasikan Sistem Pengendali
Elektromagnetik?
E. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui hasil belajar Mengoperasikan Sistem Pengendali
Elektromagnetik pada siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran
berbasis komputer lebih baik dari pada strategi pembelajaran ekspositori.
2. Untuk mengetahui hasil belajar Mengoperasikan Sistem Pengendali
Elektromagnetik pada siswa yang memiliki kreativitas tinggi lebih baik
dari pada siswa yang memiliki kreativitas rendah
3. Untuk mengetahui interaksi antara strategi pembelajaran dan kreativitas
siswa terhadap hasil belajar Mengoperasikan Sistem Pengendali
8
F. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah:
1. Sebagai masukan bagi pihak sekolah untuk menerapkan pembelajaran
yang efektif.
2. Memberi motivasi kepada siswa agar ia bisa lebih mengembangkan
kreativitas dalam dirinya sehubungan dengan mata diklat MSPEM
3. Sebagai bahan masukan untuk peneliti lain yang akan mengadakan
95
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya,
maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Pengaruh strategi pembelajaran berbasis komputer dan strategi pembelajaran
ekspositori memberi pengaruh yang berbeda secara signifikan terhadap hasil
belajar Memahami Mengoperasikan Sistem Pengendali Elektromagnetik Pada
Siswa Kelas XI Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK Negeri 1 Percut Sei
Tuan Tahun Ajaran 2011/2012 dimana (Fhitung = 7,46 > Ftabel = 4,30).
2. Kreativitas tinggi dan kreativitas rendah memberi pengaruh yang berbeda
secara signifikan terhadap hasil belajar Memahami Mengoperasikan Sistem
Pengendali Elektromagnetik Pada Siswa Kelas XI Teknik Instalasi Tenaga
Listrik SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2011/2012 dimana
(Fhitung = 13,21 > Ftabel = 4,30).
3. Terdapat beberapa interaksi antara strategi pembelajaran berbasis komputer
dan strategi pembelajaran ekspositori dengan tinggi rendahnya kreativitas
terhadap hasil belajar Memahami Mengoperasikan Sistem Pengendali
Elektromagnetik Pada Siswa Kelas XI Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK
Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2011/2012 dimana (Fhitung = 30,46 >
Ftabel = 4,30).
96
B. Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan penelitian maka diberikan
implikasi sebagai berikut :
1. Dengan diterimanya hipotesis pertama, maka perlu kiranya menjadi
pertimbangan bagi pihak pengelola SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan dalam
upaya meningkatkan keterampilan mengajar guru yang dapat mendukung
hasil belajar khususnya hasil belajar Mengoperasikan Sistem Pengendali
Elektromagnetik.
2. Dengan diterimanya hipotesis kedua, maka setiap menyampaikan materi
pelajaran harus memperhatikan karakteristik siswa, apakah dia kreativitas
tinggi atau kreativitas rendah
3. Dengan diterimanya hipotesis ketiga, maka strategi pembelajaran komputer
lebih digunakan pada siswa yang memiliki kreativitas tinggi.
C. Saran
Berdasarkan hasil analisis data dan kesimpulan yang dikemukakan
sebelumnya, maka disarankan hal-hal sebagai berikut :
1. Dalam proses pembelajaran, guru dapat menggunakan strategi pembelajaran
beragam yang menyesuaikan dengan materi pelajaran yang akan
disampaikan sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.
2. Hasil penelitian ini telah menunjukkan bahwa strategi pembelajaran
memberikan pengaruh yang besar terhadap hasil belajar siswa, dimana telah
dilakukan eksperimen bahwa strategi pembelajaran berbasis komputer
memberikan pengaruh yang lebih tinggi terhadap hasil belajar jika
97
3. Pada analisis antar kecerdasan kreativitas dan strategi pembelajaran,
disarankan adanya variabel lain selain kreativitas yang dapat lebih
mempengaruhi hubungan sel interaksi terhadap hasil belajar.
98
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi, 2005, Manajemen Penelitian, Rineka Cipta: Jakarta.
Binsar, Panjaitan. 2009, Evaluasi Program Pendidika. Medan: Poda.
Carter, Philip dan Ken Rusell. 2011, Tes Psikometri, Jakarta: Indeks.
Hamalik, Oemar. 2003, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan
Sistem, Jakarta: Bumi Aksara.
Hurlock, Elizabeth B. 1999, Perkembangan Anak, Jakarta: Erlangga.
Latief. 2010, 2014, 70 Persen Lulusan SMK Terserap Pasar Kerja, Jakarta: http://www1.kompas.com/read/xml/2010/01/26/16324716/2014.70.persen. lulusan.smk.terserap.pasar.kerja
Munandar, Utami. 1992, Mengembangkan Bakat & Kreativitas Anak Sekolah, Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama
Napitupulu, E.L. 2009, Peralatan Praktik SMK di Bawah Standar Nasional, Jakarta: http://www1.kompas.com/printnews/xml/2009/01/14/20103647/ peralatan.praktek.smk.di.bawah.standar.nasional
Riduwan. 2000, Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Peneliti
Pemula, Jakarta: Alfabeta.
Rusman. 2010, Model-Model Pembelajaran, Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sanjaya, Wina. 2007, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Jakarta: Kencana
Sudjana, D R. 2002, Metode Statistika, Jakarta: Bumi Aksara.
Trianto. 2009, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Jakarta: Kencana Predana Media Group.
99
Waspada. 2011, SDM Rendah Penyebab Lambatnya Pembangunan, Medan: http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article& id=71065:sdm-rendah-penyebab-lambatnyapembangunan&catid=15& Itemid = 28
Trianto. 2011, Electrical Control Techniques Simulator (EKTS, Turkish: http://www.veppa.com/ekts/
Trianto. 2005, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005