• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH INTENSITAS BELAJAR KELOMPOK DAN PERSEPSI SISWA TENTANG KETRAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP Pengaruh Intensitas Belajar Kelompok Dan Persepsi Siswa Tentang Ketrampilan Mengajar Guru Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ips Ekonomi Kela

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH INTENSITAS BELAJAR KELOMPOK DAN PERSEPSI SISWA TENTANG KETRAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP Pengaruh Intensitas Belajar Kelompok Dan Persepsi Siswa Tentang Ketrampilan Mengajar Guru Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ips Ekonomi Kela"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH INTENSITAS BELAJAR KELOMPOK DAN PERSEPSI

SISWA TENTANG KETRAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP

HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS EKONOMI

KELAS VIII SMP NEGERI 2 JATISRONO TAHUN AJARAN 2012/ 2013

JURNAL PUBLIKASI

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Guna Mencapai Derajat

Sarjana S-1

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Disusun Oleh :

DEWI ANA YUNIARI SUTARTO

A 210 090 047

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)

ABSTRAK

PENGARUH INTENSITAS BELAJAR KELOMPOK DAN PERSEPSI SISWA TENTANG KETRAMPILAN MENGAJAR GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS EKONOMI KELAS

VIII SMP NEGERI 2 JATISRONO TAHUN AJARAN 2012/ 2013

Dewi Ana Yuniari Sutarto. A210090047. Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Surakarta.2013

Tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui pengaruh belajar kelompok terhadap hasil belajar siswa. 2) Untuk mengetahui pengaruh persepsi siswa tentang ketrampilan guru dalam mengajar terhadap hasil belajar siswa. 3) Untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Jatisrono Tahun ajaran 2012/ 2013 .

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif asosiatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII IPS SMP Negeri 2 Jatisrono yang berjumlah 190 siswa, dengan jumlah sampel 123 siswa. Teknik pengambilan data yang digunakan adalah angket dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi linier ganda, uji F, uji t, Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif.

Berdasarkan hasil analisis regresi linier ganda diperoleh garis persamaan regresi Y = 86,063 + 0,456.X1 + 0,468.X2, yang berarti bahwa hasil belajar dipengaruhi oleh intensitas belajar kelompok dan persepsi siswa tentang ketrampilan mengajar guru. Berdasarkan data yang diperoleh dapat diambil kesimpulan: 1) Intensitas Belajar Kelompok berpengaruh positif dan signifikan terhadap Hasil Belajar. Hal ini berdasarkan hasil perhitungan uji t diketahui nilai thitung > ttabel yaitu 3,213 > 1,980 dan nilai probabilitas signifikansi < 0,05, yaitu 0,000. dengan hasil perhitungan Sumbangan Relatif sebesar 50,60% dan Sumbangan Efektif sebesar 25,15%. 2) Persepsi Siswa mengenai Ketrampilan Mengajar Guru berpengaruh positif dan signifikan terhadap Hasil Belajar. Hal iniberdasarkan hasil perhitungan uji t diketahui nilai thitung > ttabel yaitu 2,764 > 1,980 dan nilai probabilitas signifikansi < 0,05, yaitu 0,000. dengan hasil perhitungan Sumbangan Relatif sebesar 49,40% dan Sumbangan Efektif sebesar 24,55%. 3) Intensitas Belajar Kelompok dan Persepsi Siswa mengenai Ketrampilan Mengajar Guru berpengaruh positif terhadap Hasil Belajar. Hal ini berdasarkan hasil perhitungan uji F diketahui nilai Fhitung > Ftabel sebesar 18,506 > 3,070 dengan nilai probabilitas signifikansi < 0,05, yaitu 0,000, berarti intensitas belajar kelompok dan persepsi siswa mengenai ketrampilan mengajar guru secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap hasil belajar.

(4)

A. PENDAHULUAN

Perubahan dan perkembangan dalam berbagai aspek kehidupan perlu direspon oleh kinerja pendidikan yang profesional dan bermutu tinggi. Mutu pendidikan sangat diperlukan untuk mendukung terciptanya manusia yang cerdas dan berkehidupan yang damai, terbuka dan berdemokrasi, serta mampu bersaing secara terbuka di era global sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan seluruh

Warga Negara Indonesia.

Hal ini dapat secara langsung maupun tidak langsung dapat membantu tercapainya fungsi dan tujuan pendidikan yang telah dirumuskan dalam Undang-Undang No. 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 1, yaitu :

“ Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memilih kekuatan spiritual keagamaan pengendalian diri, kepribadian kecerdasan akhlak mulia serta, ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara”

Hasil belajar adalah proses perubahan, dimana perubahan tersebut merupakan hasil dari pengalaman. Dengan pengembangan teknologi informasi, belajar tidak hanya diartikan sebagai suatu tindakan terpisah dari kehidupan manusia.

Menurut Arikunto dalam Samino (2011:48)

“hasil belajar adalah hasil yang dicapai seseorang setelah melakukan kegiatan belajar dan merupakan penilaian yang dicapai seorang siswa untuk mengetahui sejauh mana bahan pelajaran atau matei yang diajarkan sudah diterima siswa”.

Kesimpulan dari pendapat di atas bahwa hasil belajar adalah hasil yang menunjukkan perubahan perilaku secara keseluruhan tentang penguasaan siswa akan materi pelajaran yang ditempuhnya dan cenderung menetap dari ranah

(5)

faktor pada luar siswa. Faktor pada pihak siswa, yaitu faktor-faktor psikis intelektual, yaitu meliputi taraf intelegensi dan faktor-faktor fisik yang meliputi keadaan fisik. Sedangkan faktor pada luar siswa, yaitu yang pertama faktor-faktor sekolah yang meliputi pengaturan proses belajar mengajar, kurikulum, disiplin sekolah dan fasilitas belajar. Kedua, faktor-faktor keluarga yang meliputi cara orang tua mendidik anaknya, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga.

Ketiga, faktor-faktor masyarakat yaitu meliputi pergaulan dengan teman, interaksi terhadap masyarakat.

Menurut Walgito (2010:7) definisi kelompok dilihat dari segi interdependensi yaitu saling bergantung antara yang satu dengan yang lain. Apabila kita analisis, pandangan atas dasar interdependensi tidaklah jauh berbeda dengan pandangan atas dasar interaksi. Dalam membicarakan interaksi, maka dapat dikemukakan bahwa dua orang atau lebih dapat berinteraksi, sehingga membentuk suatu kelompok.Berdasarkan pengertian kelompok di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa kelompok adalah sesuatu yang bekerja bersama antara dua orang atau lebih yanng saling berhubungan yang bertujuan untuk mencapai tujuan bersama. Menurut Johnson (2012:477) belajar kelompok adalah instruksi yang digunakan kelompok kecil sehingga para siswa bisa bekerja sama untuk memaksimalkan kegiatan belajar setiap siswa. Dalam belajar kelompok, para siswa mendiskusikan materi pelajaran secara bersama-sama, saling membantu memahaminya, serta saling mendorong untuk bekerja keras.

Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui 1) pengaruh belajar kelompok terhadap hasil belajar siswa. 2) pengaruh persepsi siswa tentang ketrampilan guru dalam mengajar terhadap hasil belajar siswa. 3) hasil belajar

siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Jatisrono Tahun ajaran 2012/ 2013 .

B. METODE PENELITIAN

(6)

ini termasuk jenis penelitian asosiatif, yang mana bertujuan untuk mengetahui pengaruh atau hubungan antar dua variabel atau lebih Data yang digunakan diperoleh dari sampel penelitian dengan menggunakan metode angket dan dokumentasi sebagai teknik pengumpulan data, kemudian dianalisis sesuai dengan metode statistik yang digunakan.

Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 2 Jatisrono Kelas VIII Tahun Ajaran

2012/ 2013. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 190 siswa. Sugiyono (2008:115) mengemukakan bahwa populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas karakeristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya, dengan taraf kesalahan 5%, maka sampelnya sebanyak 123 siswa. Teknik sampling yang digunakan adalah non rondom sampling dengan cara undian, dan teknik pengumpulan data menggunakan angket dan dokumentasi. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel terikat hasil belajar (Y) dan variabel bebas intensitas belajar kelompok (X1) dan persepsi siswa tentang

ketrampilan mengajar guru (X2). Instrumen penelitian yang berupa item

pertanyaan dalam angket yang berjumlah 40 item, yang terdiri dari 20 item pertanyaan untuk variabel intensitas belajar kelompok (X1) dan 20 item

pertanyaan untuk variabel persepsi siswa tentang ketrampilan mengajar guru (X2).

Angket sebelum digunakan terlebih dahulu di uji cobakan kepada anggota populasi yang tidak menjadi sampel sebanyak 20 orang. Hasil uji coba instrumen kemudian dianalisis menggunakan uji validitas dan reliabilitas untuk mengetahui tingkat kevalidan dan keandalan (reliabel). Berdasarkan hasil uji validitas variabel intensitas belajar kelompok(X1) terdapat 1 item pertanyaan dinyatakan tidak

valid, sedangkan dalam variabel persepsi siswa ketrampilan mengajar guru (X2)

terdapat 2 item pertanyaan yang tidak valid. Item pertanyaan dinyatakan valid jika

memiliki nilai rhitung > rtabel pada taraf signifikansi () = 5% yaitu 0,444. Angket

dikatakan tidak valid jika r xy < r tabel sebesar 0,444. Item pertanyaan yang valid

(7)

dihilangkan karena telah terwakili oleh item pertanyaan yang lain dalam satu indikator sehingga tidak mengganggu kelengkapan data yang digunakan dalam penelitian ini.

Pengujian reliabilitas hanya memperhitungkan item pertanyaan yang valid. Angket dikatakan reliabel jika r hitung > r tabel dan nilai r positif. Hasil uji

reliabilitas angket intensitas belajar kelompok dan persepsi siswa tentang

ketrampilan mengajar guru memperoleh koefisien reliabilitas (r11) masing-masing

sebesar 0,456 dan 0.468. Nilai (r11) dari masing-masing variabel lebih besar dari

rtabel pada taraf signifikansi () = 5% yaitu sebesar 0.444 sehingga seluruh angket

dinyatakan reliabel dan layak digunakan sebagai instrumen penelitian.

Setelah instrumen dianggap valid dan reliabel, kemudian instrumen disebarkan kembali kepada sampel penelitian untuk memeperoleh data. Setelah data terkumpul kemudian dilakukan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas dan uji linieritas untuk mengetahui asumsi yang diambil benar atau menyimpang dan persamaan yang diperoleh cocok atau tidak. Setelah kriteria pada uji prasyarat analisis terpenuhi, kemudian dilakukan analisis regresi linier ganda untuk mengetahui pengaruh variabel bebas (X1 dan X2) terhadap variabel terikat (Y).

Selanjutnya dilakukan uji t untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat, dan dilanjutkan dengan uji F untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara bersama-sama, dan terakhir adalah mencari sumbangan relatif (SR) dan sumbangan efektif (SE).

C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Hasil penelitian

SMP Negeri 2 Jatisrono yang terletak di Pandeyan, Jatisrono, Wonogiri

(8)

Data hasil belajar (Y), berdasarkan hasil analisis dan perhitungan dari

out put SPSS versi 16.0 diperoleh nilai tertinggi sebesar 95, nilai terendah sebesar 75, nilai rata-rata sebesar 82,79, median atau nilai tengah sebesar 82,50, modus atau nilai yang sering muncul 77,50, dengan standar deviasi sebesar 5,295 dan varian sebesar 28,0422. Data motivasi belajar (X1),

berdasarkan hasil analisis dan perhitungan dari out put SPSS versi 16.0 diperoleh nilai tertinggi penilaian angket responden sebesar 67, nilai terendah sebesar 49, nilai rata-rata sebesar 57,26, median atau nilai tengah sebesar 57,66 modus atau nilai yang sering muncul 53, dengan standar deviasi sebesar 3,743 dan varian sebesar 14,014. Data persepsi siswa ketrampilan mengajar guru (X2), berdasarkan hasil analisis dan perhitungan dari out put SPSS versi 16.0 diperoleh nilai tertinggi penilaian angket responden sebesar 67, nilai terendah sebesar 49, nilai rata-rata sebesar 57,754, median atau nilai tengah sebesar 57,00, modus atau nilai yang sering muncul 53,00, dengan standar deviasi sebesar 3,763 dan varian sebesar 14,157.

Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan metode Liliefors

dengan bantuan program SPSS for windows versi 16.0 melalui uji

Kolmogorov-Sminorv. Untuk mengambil kesimpulan apakah data berditribusi

normal atau tidak dengan membandingkan Lohitung dan Ltabel yang diambil dari

daftar uji Liliefors pada taraf signifikan () = 0,05. Jika Lohitung < Ltabel, maka

dapat dikatakan bahwa data berdistribusi normal. Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas diperoleh harga Lohitung < Ltabel dengan taraf

signifikan () = 0,05 dan N = 123, yaitu variabel hasil belajar 0,176 < 0,195, variabel intensitas belajar kelompok 0,129 > 0,195, dan variabel persepsi

(9)

Uji linieritas digunakan untuk mengetahui linieritas hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Kriteria uji linieritas adalah jika Fhitung <

Ftabel atau nilai probabilitas signifikansi > 0,05, maka data dinyatakan

memiliki hubungan yang linier dan sebaliknya. Dari hasil perhitungan uji linieritas masing-masing variabel memperoleh harga Fhitung < Ftabel yaitu

variabel intensitas kelompok belajar 0,786 < 1,950 dan variabel persepsi siswa

tentang ketrampilan mengajar guru 1,301 < 2,110 dan nilai probabilitas signifikan > 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa hubungan antara masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat berbentuk linier atau garis lurus.

Analisis regresi ganda digunakan untuk mengetahui pengaruh intensitas belajar kelompok dan persepsi siswa tentang ketrampilan mengajar guru terhadap hasil belajar dengan SPSS for windows versi 16.0, diperoleh persamaan Y = 86,063 + 0,456.X1 + 0,468.X2, berarti jika tidak ada nilai skor

intensitas belajar kelompok (X1) dan persepsi siswa tentang ketrampilan

mengajar guru (X2), maka hasil belajar akan sama dengan 86,063. Setiap

penambahan satu skor intensitas belajar kelompok, maka skor hasil belajar akan meningkat sebesar 0,456, dan setiap penambahan satu skor persepsi siswa tentang ketrampilan mengajar guru, maka skor hasil belajar akan meningkat sebesar 0,468.

Uji t digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh variabel intensitas belajar kelompok dan persepsi siswa tentang ketrampilan mengajar guru terhadap hasil belajar secara individual dengan menggunakan SPSS for

windows versi 16.0, Kriteria pengujian adalah Ho diterima apabila : -t tab (a

/2; n-k-1) ≤ ttab (a/2; n-k-1) atau signifikansi < 0,05 dan Ho ditolak apabila

: thitung > ttabel (a/2; n-k-1) atau thitung < -ttabel (a/2; n-k-1) atau signifikansi <

0,05. Diketahui ttabel = t (α/2, n-k-1) = t (0, 025; 120) = 1,980. 1) uji pengaruh

(10)

data diperoleh nilai thitung sebesar 3,213 dengan signifikansi 0, 000. Keputusan

Uji H0 ditolak, karena thitung > ttabel yaitu 3,213 > 1,980 dengan nilai

probabilitas signifikansi < 0,05, yaitu 0,000, yang berarti bahwa intesitas belajar kelompok berpengaruh positif secara signifikan terhadap hasil belajar. 2) pengaruh persepsi siswa tenrang ketrampilan mengajar guru terhadap hasil belajar. Berdasarkan hasil analiais data diperoleh nilai thitung sebesar 2,764

dengan signifikansi 0, 000. Keputusan Uji H0 ditolak, karena thitung > ttabel

yaitu 2,764> 1,980 dengan nilai probabilitas signifikansi < 0,05, yaitu 0,000, yang berarti bahwa persepsi siswa tentang ketrampilan mengajar guru berpengaruh positif secara signifikan terhadap hasil belajar.

Uji F digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh variabel intensitas belajar kelompok dan persepsi siswa tentang ketrampilan mengajar guru terhadap hasil belajar secara bersama-sama, dengan menggunakan SPSS for windows versi 16.0, kriteria pengujian H0 diterima apabila F hitung < F (α,k;n-k-1)

atau signifikansi > 0, 05 dan H0 ditolak apabila F hitung > F (α,k;n-k-1) atau

signifikansi < 0, 05, diketahui Ftabel = F (α,k;n-k-1) = F (0,025;120) = 2,764 berarti

bahwa ada pengaruh intensitas belajar kelompok dan persepsi siswa tentang ketrampilan mengajar guru terhadap hasil belajar.

Perhitungan sumbangan relatif dan sumbangan efektif digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh dari masing-masing variabel bebas (intensitas belajar kelompok dan persepsi siswa tentang ketrampilan mengajar guru) terhadap variabel terikat (hasil belajar). Berdasarkan dari hasil perhitungan sumbangan relatif dan sumbangan efektif variabel intensitas belajar memberikan sumbangan relatif sebesar 50,60% dan sumbangan efektif

sebesar 25,15%, sedangkan variabel persepsi siswa tentang ketrampilan mengajar guru memberikan sumbangan relatif sebesar 49,40% dan

(11)

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel intensitas belajar kelompok dan persepsi siswa tentang ketrampilan mengajar guru berpengaruh positif terhadap hasil belajar secara individual dan secara bersama-sama. Hal ini dapat diketahui dari nilai koefisien regresi dari masing-masing variabel bebas bernilai positif, seperti dalam persamaan regresi linier ganda yaitu Y = 86,063+ 0,456X1 + 0,468.X2. Selanjutnya dari hasil analisi

data diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 0,497 yang menunjukkan bahwa kombinasi variabel intensitas belajar kelompok dan persepsi siswa tentang ketrampilan mengajar guru berpengaruh sebesar 49,70%, sedangkan 50,30% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.

Berdasarkan uji t diketahui bahwa nilai thitung > ttabel yaitu 3,213 >

1,980 dengan nilai probabilitas signifikansi < 0, 05, yaitu 0, 000. Hal ini berarti intensitas belajar kelompok berpengaruh positif terhadap hasil belajar. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa semakin baik intensitas belajar kelompok semakin tinggi pula hasil belajar siswa. Sebaliknya jika intensitas belajar kelompok kurang baik maka tingkat hasil belajar juga akan menurun.

Dari uji t diketahui bahwa nilai thitung > ttabel yaitu 2,764 > 1,980

dengan nilai probabilitas signifikansi < 0,05, yaitu 0, 001. Hal ini berarti persepsi siswa tentang ketrampilan mengajar guru berpengaruh positif terhadap hasil belajar. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa semakin baik persepsi siswa tentang ketrampilan mengajar guru semakin tinggi pula hasil belajar yang dirasakan pada siswa. Sebaliknya jika Persepsi siswa tentang ketrampilan mengajar guru kurang baik maka hasil belajar akan menurun.

Berdasarkan uji F diketahui nilai Fhitung > Ftabel, yaitu18.506 > 3,07dan

nilai probabilitas signifikansi < 0,05, yaitu 0,000, hal ini berarti intensitas belajar kelompok dan persepsi siswa tentang ketrampilan mengajar guru

(12)

sebaliknya penurunan intensitas belajar kelompok dan persepsi siswa tentang ketrampilan mengajar guru akan diikuti penurunan hasil belajar.

Persepsi siswa tentang ketrampilan mengajar guru berpengaruh

terhadap intensitas belajar kelompok. Persepsi siswa tentang ketrampilan

mengajar guru yang positif akan menambah kemauan siswa dalam belajar

kelompok, sehingga anak akan membiasakan diri untuk belajar kelompok. Hal

ini memungkinkan siswa untuk mencapai hasil belajar yang memuaskan.

Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan intensitas belajar

kelompok dan persepsi siswa terhadap ketrampilan mengajar guru

berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Variabel penggunaaan intensitas

belajar kelompok memberikan sumbangan relatif sebesar 50,60% dan

sumbangan efektif 25,15%, Sedangkan variabel persepsi siswa tentang

ketrampilan mengajar guru memberikan sumbangan relatif sebesar 49,40%

dan sumbangan efektif 24,55%. Total sumbangan variabel intensitas belajar

kelompok dan persepsi siswa tentang ketrampilan mengajar guru memberikan

sumbangan sebesar 49,70% terhadap hasil belajar siswa. Dengan Demikian

Sumbangan Relatif yaitu intensitas belajar kelompok (X1) lebih besar

prosentasenya dari pada Persepsi siswa tentang ketrampilan mengajar guru.

D. KESIMPULAN

(13)

1. Intensitas belajar kelompok berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Jatisrono tahun ajaran 2012/2013.

2. Persepsi siswa tentang ketrampilan mengajar guru berpengaruh positif terhadap hasil belajar belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Jatisrono tahun ajaran 2012/2013

3. Intensiatas belajar kelompok dan persepsi siswa tentang ketrampilan

mengajar guru secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa kelas belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Jatisrono tahun ajaran 2012/2013.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsini. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

David W. Jhonson dan Frank P. Jhonson, 2012. Dinamika Kelompok, Edisi Kesembilan, Jakarta:PT.Indeks

Samino dan Saring Marsudi. 2011. Layanan bimbingan belajar pedoman bagi pendidik dan calon pendidik. Surakarta:fairuz Media.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Undang-undang Republik Indonesian Nomor. 20 Tahun. 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menganalisis kelayakan modul fisika berbasis CTL pada fluida statis dan fluida dinamis untuk kelas XI IPA SMA; (2)

PROGRAM DIPLOMA TIGA TEKNIK MESIN. JURUSAN TEKNIK MESIN

Perbandingan pengungkapan aset tetap PT Nasmoco Semarang dengan PSAK No.16 Semarang, ditemukan bahwa penyajian jumlah aset tetap dalam neraca telah sesuai namun

memiliki kuat desak minimum sebesar 17 MPa, sedangkan beton ringan mutu tinggic. harus memiliki kuat desak minimum sebesar 40 MPa pada umur

Citra daun tanaman Anthurium dan Padi yang digunakan pada penelitian ini diperoleh dari pemotretan langsung di Persawahan Desa Laladon dan Balai Penelitian Tanaman

Akta jual beli yang dikeluarkan oleh camat sebagai PPAT sementara. adalah bukti telah dilaksanakannya peralihan hak milk atas tanah

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektivitas daya hambat antara dadih dengan yogurt terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans.Jenis

Untuk pembuktian pengalaman pekerjaan, penyedia agar membawa kontrak pekerjaan(ASLI (ASLI (ASLI (ASLI dan REKAMAN) dan REKAMAN) dan REKAMAN) yang merupakan kontrak