.r+
*]..-:t*l#t: !ts ---t*.*si,x9_1@'T--t_bs
Sabtu Pahing,27
Juni
2015
]lALlftiA]|4
sarat korupsi. Pada masaVOC terjadi
peinyalahgunaan
kekuasaan
dantindak korupsi
besar-besaran.B ahkan VOC,akhirnya tumbang pada
3l
Desember 1799, salah saturl)'aakibat korupsi.
Setelah pemerintah
Kerajaan Belanda rnen-eiri mkan para pegawaidan tentarauya untuk nrengambil alih kckuasaan
VOC,
ternyata perilakukorupsi tak
jua
surut.Kurun
tiihun1830-1870, pelaksanaan
culttutr-.rrr,/sr1atau sistern tanah
(tanamprksat
herhasil rnendatangkan kg-untungan begitu besar bagi BelandaHal
ini
mendorong munculnyi
sistem
cnllartprocenten
sernacafiinsentif bagi
para
pe-eur.rai yangdapat menarik hasil burni melebih
ketentuan.
Demi
mendapatkar cuhuurprocenten semakin banyakmaka ada saja perilaku nakal dar penyelewengan saat transaksi de
ngan para petani
berlangsung
Pemerasan atau istilahnya pungutarliar
(pungli)
yang dilakukan kaunbirokrat
terhadaprakyat
saat
itrrnenjadi makanan sehari-hari. Pada masa peniludukan Jepanl tahun 1942-1945, sekalipun rneme rintah dengan tangan besi tidak ber
arti
menihilkan perilaku
korupsiKesemrawutan situasi politik, sosial
dan ekonorni saat
itu
akibat peranlmembuat
upaya
pemberantasar korupsijauh
dari.prioritas.***
Hendra
Kurniarvan
MPd,
DoserPendidikan Sejarah
Univeisi'tti
Sanata
Dltarhu
Yogyakarta.akan semakin memperkuat
ang-sap.an bahwa hukunl
tajam
ke
bawah namun tumpul ke atas. Sebut sajakasus nenek. Asyani yan-e
rnenjadi terdakwa di
Peng-adilan
Negeri
Situbondosoal keperni likan kayu
jati
teluh
rnehdobrak
hatinulani
banyak orang.
Lepas dariterl.ukti
bersalah arautidak,
kasusini
rnemperlilratkan hctapanyaring-nya hukunr bagi orang
kecil.
Pene-gakan hukum memang tak pandang,bulu, demikian pula halnya bagi para
maling duit rakyat.
Ada
sejumlah alasanUU
KPK
direvisi. P et'tann, soal kewenangan
peryadapan
dan
penuntutan yang harus disinergikan dengan kejaksa-an. Kedua, pengaturan pelaksinaantugas pimpinan
jika
berhalangan.Ketiga,
penguatan
pengaturankolektif
kolegial.
Keempat,perlu
adanya dewan pengawasKPK.
Se-karan-e
ini
ekspektasi rnasyarakatterhadap
pernberantasankorupsi
semakin meningkat, rnaka bila tidak hati-hati, berba-eai alasan1li
irr,rt
dapat mereduksi kewenangan KPK.Ditambah belurn
larnaini,
upaya kriminali s asi be-eitu gencar dituj ukanuntuk melernahkan
KPK-Sejarah korupsi
Berpijak
pada fenomenaterse-but,
maka tampak bahwa perilakukorupsi
sudahsedemikian
rnasifbercokol- Bahkan segala
cara dilakukan
untuk
ntemungkinkan
korupsiterus
rnernbudara.
Se-akan-akan .korupsi telahmenjadi
hal
yang
s,ajar dan bukan lagi aib.Bukti-nya
panr pelaku korupsiyang
tertangkap tangan dan balrkan telah rnasuk huisering-kali
tanrpil
di
televisi
tilnpa
rrsa bersalah. Mereka tetap berdandan rapi dan trendi meskipun m€ngeua-'kan pakaian khusus untuk pesakitankoruptor.
Senyum
terkembang
sambi I tidak lupa
melambai-lambai-kan
tangan.Tak
terbersit
sedikitpun
penyesalandi
wajah mereka,yang
men-semukajustru
seakanbangga dengan perilakunya.
Korupsi
dalam
bahasaLatin
disebut corruptio.Corupt
merujuk pada perbuatan yang rusak, buruk,bejat, dan tidak
jujur.
Menilik
perjalanan sejarah korupsi di negeri
ini
semestinya menyadarkanba-nyak pihak untuk tidak mengulaug
perilaku yang
busukitu.
Korupsimemang
telah berakar.
Dalarn
Sejarah Nusantara, perilaku korupsisudah disebut:sebut sejak
keda-tangan bangsa Portugis. Saat Pgr-tugis berkuasadi Malakatahun 15II,
para pedagang Portugis
telah
rne-miliki organisasi yang rnandiri namuR
tidak efi sien, perintah-perintah yan-e
diberikan
mernbingungkan,
danWACANA
iBERNAS
JOGIa
,i- -. .::1x:.
Historiografi Korupsi
dan Revisi
UU
KPK
Oleh:
Hendra
Kurniawan
SELAMA
ini
korupsi diang-eap seba-eai conunorr enenr-y yan-9 harusdiperar.rgi. Sayan-enya
tidak
semuapihak
sepakat dengan
hal
ini.
Buktinya
meskipun Presiden JokoWidodo menolak rencana revisi
UU
Nomor 30 Tahun
2O02ter.tang.
Komisi
PemberantasanKorupsi
(KPK), DPR
tetap bersikeras me-revisiUU
tersebut. Bahkan persoal-an revisiUU KPK ini
dirnasukkan.dalam Program Le-eislasi Nasional (Prolegnas)
Prioritas 2015.
Kepu-tusanini
telah diketokpalu
dalnin rapat paripurna tanggal 23 Juni 2015yang.dipimpin
Wakil
Ketua
DPR Fahri HamzahSebelumnya Presiden
JokoWidodo telah
memastikan tidak
akan merevisi UU ini. Mestinya kalau Presiden sudah menolak,.rnaka DPR
tidak
dapat memaksakan, narnun nyatanya DPR tetap menerjang.Ini
tentu akan menjadi preseden buruk
bagi
pemerintahan Presiden JokoWidodo
yan-e berkomitmen tinggidalam
pemberantasan
korupsi.
Apalagi
sempatmenuai polemik
ketika
tersiar
kabar bahwajustru
Menteri Hukum danHAM
YasonnaH.
Laoly
yang mendorongpernba-hasan
revisi
UU
KPK
ini
untukdipercepat,
Belakangan,Menteri
Yasonna menolak berita tersebut.Selain melukai rasa keadilan di