• Tidak ada hasil yang ditemukan

Persepsi guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari masa kerja, pangkat/golongan, dan latar belakang pendidikan guru : studi kasus terhadap guru-guru di SMPN 1, SMPN 13, SMP Bhineka, SMP Pangudi Luhur 1, SMP Budya Waca

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Persepsi guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari masa kerja, pangkat/golongan, dan latar belakang pendidikan guru : studi kasus terhadap guru-guru di SMPN 1, SMPN 13, SMP Bhineka, SMP Pangudi Luhur 1, SMP Budya Waca"

Copied!
153
0
0

Teks penuh

(1)

x

 

ABSTRAK

PERSEPSI GURU TERHADAP PENILAIAN PORTOFOLIO SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN DITINJAU DARI MASA KERJA, PANGKAT/GOLONGAN,

DAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN GURU

Sudi kasus terhadap Guru-guru di SMPN 1, SMPN 13, SMP Bineka, SMP Pangudi Luhur 1, SMP Budya Wacana, dan SMP Bopri 3

Antonius lutvi lumantara Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2011

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) apakah ada perbedaan persepsi guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari masa kerja; (2) apakah ada perbedaan persepsi guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari pangkat/golongan; (3) apakah ada perbedaan persepsi guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari latar belakang pendidikan.

Penelitian studi kasus ini dilaksanakan di enam SMP yang berada di Yogyakarta yaitu SMPN 1, SMPN 13, SMP Bineka, SMP Pangudi Luhur 1, SMP Budya Wacana, dan SMP Bopri 3 yang berjumlah 122 orang. Penarikan sampel penelitian dilakukan dengan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data penelitian adalah kuesioner. Teknik analisis data penelitian menggunakan statistik deskriptif dan one way Anova.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) tidak ada perbedaan persepsi guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari masa kerja (asymp. sig. sebesar 0,219 > α = 0,05 dan Fhitung sebesar 1,537 < Ftabel sebesar 3,07); (2) tidak ada

perbedaan persepsi guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari pangkat/golongan jabatan (asymp. sig. sebesar 0,228 > α = 0,05 dan Fhitung

sebesar 1,463 < Ftabel sebesar 2,68); (3) tidak ada perbedaan persepsi guru terhadap

penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari latar belakang pendidikan (asymp. sig. sebesar 0,480 > α = 0,05 dan Fhitung sebesar 0,738 < Ftabel sebesar 3,07).

 

(2)

xi

 

 

 

(3)

 

PERSEPSI GURU TERHADAP PENILAIAN PORTOFOLIO SERTIFIKASI

GURU DALAM JABATAN DITINJAU DARI MASA KERJA,

PANGKAT/GOLONGAN, DAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN GURU

Studi kasus terhadap Guru-guru di SMPN 1, SMPN 13, SMP Bhineka, SMP Pangudi

Luhur 1, SMP Budya Wacana, dan SMP BOPKRI 3

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

   

 

Oleh:

Antonius Lutvi Lumantara

NIM: 041334040

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(4)

i

 

PERSEPSI GURU TERHADAP PENILAIAN PORTOFOLIO SERTIFIKASI

GURU DALAM JABATAN DITINJAU DARI MASA KERJA,

PANGKAT/GOLONGAN, DAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN GURU

Studi kasus terhadap Guru-guru di SMPN 1, SMPN 13, SMP Bhineka, SMP Pangudi

Luhur 1, SMP Budya Wacana, dan SMP BOPKRI 3

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

   

 

Oleh:

Antonius Lutvi Lumantara

NIM: 041334040

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(5)

ii

 

SKRIPSI

PERSEPSI GURU TERHADAP PENILAIAN PORTOFOLIO

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN DITINJAU DARI

MASA KERJA, PANGKAT/GOLONGAN, DAN LATAR

BELAKANG PENDIDIKAN GURU

Studi kasus terhadap Guru-guru di SMPN 1, SMPN 13, SMP Bhineka, SMP Pangudi

Luhur 1, SMP Budya Wacana, dan SMP BOPKRI 3

Oleh:

Antonius Lutvi Lumantara

NIM: 041334040

Telah disetujui oleh:

Pembimbing

(6)

iii

 

SKRIPSI

PERSEPSI GURU TERHADAP PENILAIAN PORTOFOLIO

SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN DITINJAU DARI

MASA KERJA, PANGKAT/GOLONGAN, DAN LATAR

BELAKANG PENDIDIKAN GURU

Studi kasus terhadap Guru-guru di SMPN 1, SMPN 13, SMP Bhineka, SMP Pangudi

Luhur 1, SMP Budya Wacana, dan SMP BOPKRI 3

Dipersiapkan dan ditulis oleh:

Antonius Lutvi Lumantara

NIM: 041334040

Telah Dipertahankan Di Depan Panitia Penguji

pada tanggal 21 Juli 2011

dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan panitia penguji

Nama lengkap

Ketua

Yohanes Harsoyo, S. Pd., M.Si.

Sekretaris

Laurentius Saptono, S. Pd., M.Si.

Anggota

DRS. FX. Muhadi, M. Pd.

Anggota Cornelio

Purwantini, S. Pd., M.SA.

Anggota

Natalina Premastuti Brataningrum, S. Pd., M.Pd.

Yogyakarta, 21 Juli 2011

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas

Sanata

Dharma

(7)

iv

 

PERSEMBAHAN

o

Kupersembahkan karya ini untuk

Tuhan

ku, Putranya

Yesus

, dan

Maria

Buda

yang terkandung tanpa noda

o

Kedua Orang Tua ku

yang selalu mendukung ku secara moril dan materiel

o

DRS. FX. Muhadi, M. Pd

. Sebagai dosen pembimbing

o

Cornelio Purwantini, S. Pd., M.SA.

dan

Natalina Premastuti Brataningrum,

S. Pd.

Sebagai dosen penguji

o

Laurentius Saptono, S. Pd., M.Si.

sebagai dosen pembimbing akademik

o

Kakak

dan

Adik

ku yang memotivasi ku supanya cepat lulus

o

Someone yang membuat ku terus bersemangat

o

Johan, Wahyu, Tyo, Ardi, Beni, , Tyo, Ardi, Beni, Yosep, Adi Nugroho

(brintel), Acong, Jinong, Ninin, Galeh, Yoga

dan teman-teman yang telah

mendukung kelancaran penulisan karya ini yang tak bias saya sebutkan satu

persatu.

o

Mas Dito, Wahyu, Beni

yang telah membawa ku kejalan pengabdian terhadap

greja

o

Vero

sebagai adik yang terus mengingatkan ku untuk terus ke Gereja

o

Semua orang yang sayang sama aku hehehehehe

(8)

v

 

MOTO

Aku brigade pejuang bergejolak tak mau tenang, Ingin menembus

penghalang, Beringas tak dapat di halang, Meronta-ronta ingin bebas

walau terbuang...

When you feel like hope is gone look inside you and be strong

Tidak ada kata terlambat untuk semuanya

(9)

vi

 

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 21 Juli 2011

Penulis

(10)

vii

 

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama

: Antonius Lutvi Lumantara

Nomor Mahasiswa : 041334040

Demi oengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

PERSEPSI GURU TERHADAP PENILAIAN PORTOFOLIO SERTIFIKASI

GURU DALAM JABATAN DITINJAU DARI MASA KERJA,

PANGKAT/GOLONGAN, DAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN GURU

Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma

hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam

bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di

Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama

saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 21 Juli 2011

Yang menyatakan

(11)

viii

 

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan

petunjuk yang diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang

berjudul

RANCANGAN IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF

MODEL

TEAM GAME TOURNAMENT

UNTUK MENINGKATKAN

KEAKTIFAN SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI POKOK

BAHASAN PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI KELAS XI SMU

Tugas akhir ini disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi. Penulis

menyadari bahwa keberhasilan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh

karena itu penyusun mengucapkan terima kasih kepada:

1.

Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed.,Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2.

Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd.,M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

3.

Bapak Laurentius Saptono, S.Pd.,M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta dan selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak

meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik, dan

saran untuk kesempurnaan tugas akhir ini.Laurentius Saptono, S.Pd,. M.Sc

selaku Dosen Penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan

bimbingan, memberikan kritik, dan saran untuk kesempurnaan tugas akhir ini.

4.

Drs. Bambang Purnomo, S.E., M.Si. selaku Dosen Penguji yang telah banyak

(12)

ix

 

5.

Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku Dosen Penguji yang telah banyak

meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik, dan

saran untuk kesempurnaan tugas akhir ini.

6.

Staf pengajar Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan

tambahan pengetahuan dalam proses perkuliahan.

7.

Seluruh mahasiswa angkatan 2004 yang juga telah memberi kritik dan saran

masukan selama proses diskusi dalam mata kuliah Seminar Proposal Penelitian

dan kerjasama yang baik selama ini.

8.

Orangtuaku, Antonius Sukrisno dan CH Katri yang telah memberikan doa,

semangat, dukungan materiil, dan dukungan moral buatku selama ini.

9.

Keluarga besar Bapak dan Ibu Ig Suyatno sedayu yang telah

menyelenggarakan segala kebutuhanku selama aku berkarya melalui paper ini.

10.

Komunitas PAK A&B angkatan 2004 yang tidak dapat saya sebutkan satu per

satu, terima kasih atas dukungan dan bantuannya selama ini.

11.

Lutfi, johan dan Adi yang selalu mendukungku selama ini.

Yogyakarta, 21 Juli 2011

Penulis

Antonius Lutvi Lumantara

(13)

x

 

ABSTRAK

PERSEPSI GURU TERHADAP PENILAIAN PORTOFOLIO SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN DITINJAU DARI MASA KERJA, PANGKAT/GOLONGAN,

DAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN GURU

Sudi kasus terhadap Guru-guru di SMPN 1, SMPN 13, SMP Bineka, SMP Pangudi Luhur 1, SMP Budya Wacana, dan SMP Bopri 3

Antonius lutvi lumantara Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2011

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) apakah ada perbedaan persepsi guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari masa kerja; (2) apakah ada perbedaan persepsi guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari pangkat/golongan; (3) apakah ada perbedaan persepsi guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari latar belakang pendidikan.

Penelitian studi kasus ini dilaksanakan di enam SMP yang berada di Yogyakarta yaitu SMPN 1, SMPN 13, SMP Bineka, SMP Pangudi Luhur 1, SMP Budya Wacana, dan SMP Bopri 3 yang berjumlah 122 orang. Penarikan sampel penelitian dilakukan dengan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data penelitian adalah kuesioner. Teknik analisis data penelitian menggunakan statistik deskriptif dan one way Anova.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) tidak ada perbedaan persepsi guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari masa kerja (asymp. sig. sebesar 0,219 > α = 0,05 dan Fhitung sebesar 1,537 < Ftabel sebesar 3,07); (2) tidak ada

perbedaan persepsi guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari pangkat/golongan jabatan (asymp. sig. sebesar 0,228 > α = 0,05 dan Fhitung

sebesar 1,463 < Ftabel sebesar 2,68); (3) tidak ada perbedaan persepsi guru terhadap

penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari latar belakang pendidikan (asymp. sig. sebesar 0,480 > α = 0,05 dan Fhitung sebesar 0,738 < Ftabel sebesar 3,07).

 

(14)

xi

 

 

 

(15)

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vii

ABSTRAK ... .... viii

ABSTRACT ... ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A.

Latar Belakang ... 1

B.

Identifikasi Masalah ... 5

C.

Batasan Masalah ... 6

D.

Rumusan Masalah ... 6

E.

Tujuan Penelitian ... 6

(16)

xiii

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ... 8

A.

Tinjauan Pustaka ... 8

1.

Persepsi ... 8

2.

Sertifikasi Guru dalam jabatan ... 11

3.

Penilaian Portofolio Sertifikasi Guru dalam Jabatan ... 14

a.

Pengertian Dan Fungsi ... 14

b.

Komponen Portofolio ... 16

c.

Pengisian Instrumen Portofolio ... 21

d.

Penyusunan portofolio ... 23

4.

Masa kerja ... 25

5.

Pangkat/Golongan ... 25

6.

Latar belakang pendidikan ... 29

B.

Kajian Hasil Penelitian yang Relevan ... 31

C.

Kerangka Berfikir ... 33

D.

Perumusan Hipotesis ... 35

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 36

A.

Jenis Penelitian ... 36

B.

Tempat dan Waktu Penelitian ... 36

C.

Populasi dan Sampel ... 36

D.

Variabel Penelitian dan Pengukuran ... 38

1.

Variabel Penelitian ... 38

(17)

xiv

a.

Variabel bebas ... 38

b.

Variabel terikat ... 39

3.

Teknik Pengumpulan Data ... 40

E.

Pengukuran Instrumen ... 45

1.

Pengukuran Validitas ... 45

2.

Uji Reliabilitas ... 49

F.

Teknis Analisis Data ... 50

1.

Analisis Deskriptif ... 50

2.

Uji Prasyarat Analisis ... 51

a.

Uji Normalitas ... 51

b.

Uji Homogenitas ... 52

3.

Uji Hipotesis ... 52

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

... 55

A.

Deskripsi Data ... 55

1. Deskripsi Responden Penelitian ... 55

a.

Masa kerja ... 55

b.

Pangkat/golongan ... 56

c.

Latar Belakang Pendidikan ... 57

2. Persepsi guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru

dalam jabatan ... 57

(18)

xv

b.

Persepsi guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi

guru dalam jabatan pangkat/ golongan ... 59

c.

Persepsi guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi

guru dalam jabatanlatar belakang pendidikan ... 62

B.

Analisis Data ... 62

1.

Pengujian Prasarat Analisis ... 62

a.

Pengujian Normalitas ... 62

b.

Pengujian Homogenitas ... 66

2.

Pengujian Hipotesis ... 67

C.

Pembahasan Hasil Penelitian ... 70

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

... 79

A.

Kesimpulan ... 79

B.

Keterbatasan Penelitian ... 80

C.

Saran ... 80

DAFTAR PUSTAKA

... 82

(19)
(20)
(21)

1  

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dunia Pendidikan sebagai salah satu pilar yang berjuang untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, sangat berkepentingan terhadap peningkatan kualitas pendidikan agar dapat bersaing dalam era globalisasi, sebagaimana yang diamanatkan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, tepatnya dalam Batang Tubuh UUD 1945 pasal 28 B ayat 1 dan pasal 31 ayat 1, yang menyatakan bahwa seluruh bangsa Indonesia berhak mendapatkan pelayanan pendidikan dan kesehatan yang layak, tetapi dalam pelaksanaanya banyak sekali kendala-kendala atau permasalahan yang dihadapi, baik berkaitan dengan sarana prasarana maupun sumber daya manusia yang terlibat dalam dunia pendidikan itu sendiri.

Untuk memenuhi tuntutan tersebut penyelenggaraan pendidikan didasarkan pada Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang mengatur tentang Standar Nasional Pendidikan, kurikulum, pendidik dan tenaga kependidikan, evaluasi, akreditasi, dan sertifikasi.

(22)

diatur dalam Undang-undang RI tentang guru dan dosen (Nomor 14 Tahun 2005).

Pemenuhan persyaratan penguasaan kompetensi sebagai agen pembelajaran yang meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional dibuktikan dengan sertifikat pendidik yang diperoleh melalui sertifikasi. Sertifikasi guru adalah proses pemberian sertifikat pendidik kepada guru yang telah memenuhi persyaratan. Sertifikasi guru bertujuan untuk (1) menentukan kelayakan guru dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik profesional, (2) meningkatkan proses dan hasil pembelajaran, (3) meningkatkan kesejahteraan guru, (4) meningkatkan martabat guru; dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu.

Sertifikasi guru diikuti dengan peningkatan kesejahteraan guru. Bentuk peningkatan kesejahteraan tersebut berupa pemberian tunjangan profesi bagi guru yang memiliki sertifikat pendidik. Tunjangan tersebut berlaku, baik bagi guru yang berstatus pegawai negeri sipil (PNS) maupun bagi guru yang berstatus bukan pegawai negeri sipil (swasta).

Sertifikasi guru dalam jabatan dilakukan melalui (1) Penilaian portofolio, atau (2) Jalur kependidikan. Sertifikasi melalui penilaian portofolio didasarkan pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 18 Tahun 2007.

(23)

Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, (5) Penilaian dari atasan dan pengawas, (6) Prestasi akademik, (7) Karya pengembangan profesi, (8) Keikutsertaan dalam forum ilmiah, (9) Pengalaman organisasi di bidang kependidikan dan sosial, dan (10) Penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan.

Penilaian portofolio merupakan pengakuan atas pengalaman profesional guru dalam bentuk penilaian kumpulan dokumen yang mencerminkan kompetensi guru. Pola ini diorientasikan pada guru senior yang memiliki pengalaman mengajar yang cukup.

(24)

bertambah baik meskipun kurikulum diperbaiki. Pernyataan senada juga ditekankan oleh salah satu Ketua PB PGRI Sugito pada dengar pendapat dengan komite III Dewan perwakilan daerah RI Direktur Jendral Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (PMPTK) Depdiknas serta Direktur Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama (Kompas, 25 November 2009). Lebih lanjut Sugito menyatakan salah satu cara meningkatkan kompetensi dan profesionalisme guru adalah dengan memberikan pelatihan secara rutin, paling tidak setiap lima tahun sekali untuk setiap guru agar mengetahui perkembangan pengetahuan terbaru. Di samping itu ada pandangan bahwa kompetensi guru tidak cukup dinilai berdasarkan kumpulan dokumen melainkan juga dinilai berdasarkan pelaksanaan pembelajaran di kelas.

Persepsi para guru tentang program sertifikasi melalui penilaian portofolio berbeda-beda, perbedaan tersebut dikarenakan oleh beberapa aspek atau faktor dalam guru itu sendiri yang berdampat siknifikan dalam membentuk pandangan setiap guru tentang penilaian portofolio. Misalnya faktor masa kerja, guru yang memiliki masa kerja bertahun-tahun akan mempunyai peluang yang lebih besar untuk berhasil dalam penilaian portofolio di bandingkan dengan guru yang masa kerjanya baru beberapa tahun saja.

(25)

program sertifikasi melalui penilaian portofolio. Guru dengan pangkat/golongan lebih rendah diduga akan memiliki persepsi positip dibandingkan dengan guru yang memiliki pangkat/golongan tinggi. Tingkat kepuasan yang dimiliki guru dengan pangkat/golongan yang rendah lebih tinggi dibandingkan guru dengan pangkat/golongan lebih tinggi.

Latar belakang pendidikan juga mungkin dapat mempengaruhi persepsi guru tentang penilaian portofolio. Latar belakang pendidikan yang tidak sama akan menimbulkan cara pandang yang berbeda pula. Guru dengan tingkat pendidikan S1 cendrung memiliki persepsi positip menanggapi program penilaian portofolio dibandingkan dengan guru dengan tingkat pendidikan D3. Hal ini dikarenakan guru dengan pendidikan tertinggi D3 harus menempuh studi untuk mendapatkan gelar S1 dan baru di perbolahkan untuk mengikuti penilaian portofolio sertifikasi guru

Berdasarkan latar belakang di atas penelitian ini akan mengungkap persepsi guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan, yaitu apakah menurut guru penilaian portofolio tersebut telah memberikan gambaran tentang kompetensi guru.

B. IDENTIFIKASI MASALAH

(26)

kepegawaian guru, (5) status sosial ekonomi guru, (6) lingkungan sosial guru, (7) latar belakang pendidikan guru, dan (8) prestasi guru.

C. BATASAN MASALAH

Karena keterbatasan kemampuan peneliti untuk melakukan penelitian seluruh permasalahan di atas, maka dalam penelitian ini dibatasi pada faktor-faktor yang diduga mempunyai pengaruh dominan terhadap persepsi guru mengenai penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan. Faktor-faktor tersebut antara lain: (1) masa kerja, (2) pangkat/golongan, (3) latar belakang pendidikan guru.

D. RUMUSAN MASLAH

1. Bagaimana persepsi Guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi Guru dalam jabatan?

2. Apakah ada perbedaan persepsi Guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi Guru dalam jabatan ditinjau dari masa kerja Guru?

3. Apakah ada perbedaan persepsi Guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi Guru dalam jabatan ditinjau dari kepangkatan/golongan? 4. Apakah ada perbedaan persepsi Guru terhadap penilaian portofolio

(27)

E. TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk mengetahui bagaimana persepsi Guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi Guru dalam jabatan

2. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan persepsi Guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi Guru dalam jabatan ditinjau dari masa kerja Guru

3. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan persepsi Guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi Guru dalam jabatan ditinjau dari pangkat/golongan

4. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan persepsi Guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi Guru dalam jabatan ditinjau dari latar belakang pendidikan guru

F. MANFAAT PENELITIAN

1. Bagi Sekolah, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan kualitas pendidikan melalui peningkatan mutu guru.

2. Bagi Dinas Pendidikan, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan membuat kebijakan-kebijakan yang berhubungan dengan peningkatan kompetensi dan profesionalisme guru

(28)

8  

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Pustaka

1. Persepsi

(29)

Persepsi adalah proses pemahaman ataupun pemberian makna atas suatu informasi terhadap stimulus. Stimulus di dapat dari proses penginderaan terhadap objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan antar gejala yang selanjutnya dilanjutkan oleh otak. Proses kognisi dimulai dari persepsi. Jadi dapat dikatakan bahwa sensasi adalah proses manusia dalam menerima informasi sensoris (energi fisik dari lingkungan) melalui penginderaan dan menerjemahkan informasi tersebut menjadi sinyal-sinyal (neural)

(30)

Ada beberapa jenis persepsi antara lain (http://id.wikipedia.org/wiki/ Persepsi#Persepsi_penciuman):

a. Persepsi visual merupakan persepsi yang didapatkan dari indera penglihatan. Persepsi ini adalah persepsi yang paling awal berkembang pada bayi, dan mempengaruhi bayi dan balita untuk memahami dunianya.

b. Persepsi auditori merupakan persepsi yang didapatkan dari indera pendengaran.

c. Persepsi perabaan merupakan persepsi yang didapatkan dari indera taktil yaitu kulit.

d. Persepsi penciuman merupakan persepsi yang didapatkan dari indera penciuman yaitu hidung.

e. Persepsi pengecapan merupakan persepsi yang didapatkan dari indera pengecapan yaitu lidah.

Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi persepsi seseorang. menurut Pareek (1984) dalam arisandy (http://www.journal-psyche.com), ada empat factor yang menyebabkan terjadinya perbedaan persepsi yaitu:

1. Perhatian

(31)

2. Kebutuhan

Segala hal yang menyangkut dengan kebutuhan kita, akan menimbulkan reaksi salah satunya berupa persepsi.

3. Kesediaan

Munculnya stimulus yang diharapkan dan dilanjutkan dengan reaksi yang telah dipersiapkan.

4. Sistem Nilai

Nilai-nilai yang berlaku dalam diri seseorang atau masyarakat akan berpengaruh terhadapa timbulnya persepsi

2. Sertifikasi Guru dalam Jabatan

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan menyatakan guru adalah pendidik profesional. Untuk itu, guru dipersyaratkan memiliki kualifikasi akademik minimal Sarjana atau Diploma IV (S-1/D-IV) yang relevan dan menguasai kompetensi sebagai agen pembelajaran.

(32)

S-1/D-IV Jurusan/Program Studi PGSD/Psikologi/ Pendidikan lainnya, sedangkan guru Matematika di SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB, dan SMK/MAK dipersyaratkan lulusan S-1/D-IV Jurusan/ Program Pendidikan Matematika atau Program Studi Matematika yang memiliki Akta IV. Pemenuhan persyaratan penguasaan kompetensi sebagai agen pembelajaran yang meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional dibuktikan dengan sertifikat pendidik yang diperoleh melalui sertifikasi (http://untungsutikno .blogspot.com/2009/08/sertifikasi-guru-dalam-jabatan-tahun.html).

Sertifikasi profesi guru adalah proses untuk memberikan sertfikat kepada guru yang telah memenuhi standar kualifikasi dan standar kompetensi. Sertifikasi dilakukan oleh perguruan tinggi penyelenggara pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi dan ditetapkan oleh pemerintah. Kegiatan sertifikasi profesi guru meliputi peningkatan kualifikasi dan uji kompetensi. Uji kompetensi dilakukan melalui tes tertulis untuk menguji kompetensi profesional dan pedagogik dan penilaian kinerja untuk menguji kompetensi sosial dan kepribadian.

(33)

Indonesia secara berkelanjutan. Sertifikasi guru mempunyai beberapa tujuan, antara lain:

a. Menentukan kelayakan guru dalam melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

b. Peningkatan proses dan mutu hasil-hasil pendidikan.

c. Peningkatan profesionalisme guru

Selain tujuan, sertifikasi guru juga mempunyai manfaat, yaitu: a. Melindungi profesi guru dari praktik-praktik yang tidak

kompeten

b. Melindungi masyarakat dan praktik-praktik pendidikan yang tidak berkualifikasi dan tidak profesional.

c. Menjaga lembaga penyelenggara pendidikan tenaga kependidikan (LPTK) dari keinginan internal dan tekanan eksternal yang menyimpang dari ketentuan-ketentuan yang berlaku

(34)

dan non-PNS yang sudah mengajar pada satuan pendidik, baik yang diselenggarakan pemerintah, pemerintah daerah, maupun masyarakat, dan sudah mempunyai perjanjian kerja atau kesepakatan bersama.

Sertifikasi guru prajabatan dilaksanakan melalui pendidikan profesi di Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK), sedangkan sertifikasi guru dalam jabatan dilaksanakan melalui uji kompetensi.

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 18 Tahun 2007 tentang Sertifikasi Bagi Guru dalam jabatan uji kompetensi tersebut dilakukan dalam bentuk penilaian portofolio, yang merupakan pengakuan atas pengalaman profesional guru dalam bentuk penilaian terhadap kumpulan dokumen yang mencerminkan kompetensi guru.

3. Penilaian portofolio sertifikasi Guru dalam jabatan

a. Pengertian dan Fungsi

(35)

Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No. 18 Tahun 2007 tentang Sertifikasi bagi Guru dalam Jabatan, komponen portofolio meliputi: (1) kualifikasi akademik, (2) pendidikan dan pelatihan, (3) pengalaman mengajar, (4) perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, (5) penilaian dari atasan dan pengawas, (6) prestasi akademik, (7) karya pengembangan profesi, (8) keikutsertaan dalam forum ilmiah, (9) pengalaman organisasi di bidang kependidikan dan sosial, dan (10) penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan.

Fungsi portofolio dalam sertifikasi guru (khususnya guru dalam jabatan) untuk menilai kompetensi guru dalam menjalankan tugas dan perannya sebagai agen pembelajaran. Kompetensi pedagogik dinilai antara lain melalui dokumen kualifikasi akademik, pendidikan dan pelatihan, pengalaman mengajar, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran. Kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial dinilai antara lain melalui dokumen penilaian dari atasan dan pengawas. Kompetensi profesional dinilai antara lain melalui dokumen kualifikasi akademik, pendidikan dan pelatihan, pengalaman mengajar, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, dan prestasi akademik.

(36)

yang meliputi produktivitas, kualitas, dan relevansi melalui karya-karya utama dan pendukung, (2) informasi/data dalam memberikan pertimbangan tingkat kelayakan kompetensi seorang guru, bila dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan, (3) dasar menentukan kelulusan seorang guru yang mengikuti sertifikasi (layak mendapatkan sertifikat pendidikan atau belum), dan (4) dasar memberikan rekomendasi bagi peserta yang belum lulus untuk menentukan kegiatan lanjutan sebagai representasi kegiatan pembinaan dan pemberdayaan guru.

b. Komponen Portofolio 1) Kualifikasi akademik

Kualifikasi akademikmerupakan tingkat pendidikan formal yang telah dicapai sampai dengan guru mengikuti sertifikasi, baik pendidikan gelar (S1, S2, atau S3) maupun nongelar (D4 atau Post Graduate diploma), baik di dalam maupun di luar negeri. Bukti fisik yang terkait dengan komponen ini dapat berupa ijazah atau sertifikat diploma. 2) Pendidikan dan Pelatihan

(37)

tingkat kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, nasional, maupun internasional. Bukti fisik komponen ini dapat berupa sertifikat, piagam, atau surat keterangan dari lembaga penyelenggara diklat.

3) Pengalaman mengajar

Pengalaman mengajar merupakan masa kerja guru dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik pada satuan pendidikan tertentu sesuai dengan surat tugas dari lembaga yang berwenang (dapat dari pemerintah, dan/atau kelompok masyarakat penyelenggara pendidikan). Bukti fisik dari komponen ini dapat berupa surat keputusan/surat keterangan yang sah dari lembaga yang berwenang.

4) Perencanaan pembelajaran

(38)

5) Pelaksanaan pembelajaran

Pelaksanaan pembelajaranmerupakan kegiatan guru dalam mengelola pembelajaran di kelas. Kegiatan ini mencakup tahapan pra pembelajaran (pengecekan kesiapan kelas dan apersepsi), kegiatan inti (penguasaan materi, strategi pembelajaran, pemanfaatan media/sumber belajar, evaluasi, penggunaan bahasa), dan penutup (refleksi, rangkuman, dan tindak lanjut). Bukti fisik yang dilampirkan berupa dokumen hasil penilaian oleh kepala sekolah dan/atau pengawas tentang pelaksanaan pembelajaran yang dikelola oleh guru dengan format terlampir.

6) Penilaian dari atasan dan pengawas

(39)

7) Prestasi akademik

Prestasi akademik merupakan prestasi yang dicapai guru, utamanya yang terkait dengan bidang keahliannya yang mendapat pengakuan dari lembaga/panitia penyelenggara, baik tingkat kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, nasional, maupun internasional. Komponen ini meliputi lomba dan karya akademik (juara lomba atau penemuan karya monumental di bidang pendidikan atau nonkependidikan), pembimbingan teman sejawat (instruktur, guru inti, tutor), dan pembimbingan siswa pada kegiatan ekstra kurikuler (pramuka, drumband, mading, karya ilmiah remaja-KIR). Bukti fisik yang dilampirkan berupa surat penghargaan, surat keterangan atau sertifikat yang dikeluarkan oleh lembaga/panitia penyelenggara. 8) Karya pengembangan profesi

(40)

cetak lokal (kabupaten/kota) yang minimal mencakup materi pembelajaran selama 1 (satu) semester; media/alat pembelajaran dalam bidangnya; laporan penelitian tindakan kelas (individu/kelompok); dan karya seni (patung, rupa, tari, lukis, sastra, dll). Bukti fisik yang dilampirkan berupa surat keterangan dari pejabat yang berwenang tentang hasil karya tersebut.

9) Keikutsertaan dalam forum ilmiah

Keikutsertaan dalam forum ilmiah merupakan partisipasi dalam kegiatan ilmiah yang relevan dengan bidang tugasnya pada tingkat kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, nasional, atau internasional, baik sebagai pemakalah maupun sebagai peserta. Bukti fisik yang dilampirkan berupa makalah dan sertifikat/piagam bagi nara sumber, dan sertifikat/piagam bagi peserta.

(41)

(ABKIN), Ikatan Sarjana Manajemen Pendidikan Indonesia (ISMaPI), dan asosiasi profesi kependidikan lainnya. Pengurus organisasi sosial antara lain: ketua RT, ketua RW, ketua LMD/BPD, dan pembina kegiatan keagamaan. Mendapat tugas tambahan lain: kepala sekolah, wakil kepala sekolah, ketua jurusan, kepala laboratorium, kepala bengkel, kepala studio. Bukti fisik yang dilampirkan adalah surat keputusan atau surat keterangan dari pihak yang berwenang.

11) Penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan

Penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan merupakan penghargaan yang diperoleh karena guru menunjukkan dedikasi yang baik dalam melaksanakan tugas dan memenuhi kriteria kuantitatif (lama waktu, hasil), kualitatif (komitmen, etos kerja), dan relevansi (dalam bidang/rumpun bidang), baik pada tingkat kabupaten/kota, provinsi, nasional, maupun internasional. Bukti fisik yang dilampirkan berupa fotokopi sertifikat, piagam, atau surat keterangan.

c. Pengisian Istrumen Portofolio 1) Identitas guru peserta sertifikasi

(42)

pangkat/golongan, jenis kelamin, tempat tanggal lahir, pendidikan terakhir, akta mengajar, sekolah tempat tugas (nama, alamat, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, nomor telepon, e-mail, nomor statistik sekolah), guru mata pelajaran/guru kelas, dan beban mengajar perminggu. Pangkat dan golongan bagi guru non-PNS mengikuti aturan yang telah ditetapkan. Halaman identitas iniditandatangani oleh penyusun dan disahkan oleh Kepala Sekolah dan Pengawas Pendidikan setelah portofolio selesai disusun. 2) Daftar isi

Peserta sertifikasi perlu melengkapi dokumen portofolio dengan daftar isi agar memudahkan tim penilai

(asesor) dalam melaksanakan tugasnya. Daftar isi ini menjelaskan tentang nama komponen dan di halaman berapa komponen tersebut disusun.

3) Dokumen portofolio

(43)
[image:43.612.76.536.191.685.2]

tabel. Untuk dokumen-dokumen seperti sertifikat/piagam/surat keterangan dapat berupa fotocopy

dokumen-dokumen tersebut yang telah dilegalisasi oleh atasan. Untuk dokumen fotocopy ijazah/akta mengajar harus dilegalisasi oleh perguruan tinggi yang mengeluarkannya atau oleh Direkktorat Jenderal Pendidikan Tinggi untuk ijazah luar negeri.

4) Penutup

Komponen penutup ini berisi pernyataan dari penyusun dan pemilik dokumen yang memuat tentang jaminan keaslian dan tidak melanggar kode etik dalam membuat dan atau mendapatkannya. Disamping itu, pernyataan juga berisi kesiapan menerima sanksi atas pelanggaran yang terkait dengan hak cipta, apabila ditemukan atau di kemudian hari ditemukan bukti terjadinya pelanggaran.

d. Penyusunan Portofolio

Bukti fisik atau dokumen disusun dengan urutan sebagai berikut;

a) Halaman sampul, b) Daftar isi,

(44)

2) komponen portofolio yang telah diisi.

d) Bukti fisik atau dokumen portofolio, yang meliputi komponen sebagai berikut;

1) Kualifikasi Akademik, 2) Pendidikan dan Pelatihan, 3) Pengalaman Mengajar,

4) Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran, 5) Penilaian dari Atasan dan Pengawas,

6) Prestasi Akademik,

7) Karya Pengembangan Profesi, 8) Keikutsertaan dalam Forum Ilmiah,

9) Pengalaman Menjadi Pengurus Organisasi di Bidang Kependidikan dan Sosial

10)Penghargaan yang Relevan dengan Bidang Pendidikan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan portofolio adalah sebagai berikut;

a) Setiap bukti fisik hanya boleh digunakan untuk satu komponen portofolio,

b) Setiap bukti diberi kode di pojok kanan atas, sesuai dengan pernomoran pada instrumen portofolio,

(45)

d) Dokumen portofolio dibendel (dijilid) dan dibuat rangkap dua.

4. Masa kerja

Pengalaman mengajaradalah masa kerja sebagai guru pada jenjang, jenis, dan satuan pendidikan formal tertentu. Bukti fisik dari komponen pengalaman mengajar ini berupa surat keputusan/surat tugas/surat keterangan dari lembaga yang berwenang (pemerintah, yayasan, sekolah, dan/atau kelompok masyarakat penyelenggara pendidikan). Bukti fisik yang dikumpulkan berupa fotocopy surat keputusan/surat tugas/surat keterangan yang telah dilegalisasi oleh atasan. (http://sertifikasiguru.org/uploads/File/ sertif08/buku3a.pdf).

5. Golongan Kepangkatan Guru

(46)

a. Jenjang utama, yaitu jenjang jabatan fungsional keahlian yang tugas dan fungsi utamanya bersifat strategis nasional yang mensyaratkan kualifikasi profesional tingkat tertinggi dengan kepangkatan mulai dari Pembina Utama Madya, golongan ruang IV/d sampai dengan pembina utama, golongan ruang IV/e.

b. Jenjang madya, yaitu jenjang jabatan fungsional keahlian yang tugas dan fungsi utamanya bersifat strategis nasional yang mensyaratkan kualifikasi profesional tingkat tinggi dengan kepangkatan mulai dari Pembina, golongan ruang IV/a sampai dengan pembina utama muda, golongan ruang IV/c.

c. Jenjang muda, yaitu jenjang jabatan fungsional keahlian yang tugas dan fungsi utamanya bersifat taktis operasional yang mensyaratkan kualifikasi profesional tingkat lanjutan dengan kepangkatan mulai dari Penata, golongan ruang III/c sampai dengan penata tingkat I, golongan ruang III/d. d. Jenjang pertama, yaitu jenjang jabatan fungsional keahlian

(47)

Pada Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 87 Tahun 1999 tentang rumpun jabatan fungsional pegawai negeri sipil pasal 6 ayat 2 dituliskan berdasarkan penilaian bobot jabatan fungsional, maka jabatan fungsional ketrampilan dibagi dalam 4 jenjang jabatan yaitu:

a. Jenjang penyelia, adalah jenjang jabatan fungsional ketrampilan yang tugas dan fungsi utamanya sebagai pembimbing, pengawas, dan penilai pelaksanaan pekerjaan jabatan fungsional tingkat di bawahnya yang mensyaratkan pengetahuan dan pengalaman teknis operasional penunjang beberapa cabang ilmu pengetahuan tertentu dengan kepangkatan mulai dari Penata, golongan ruang III/c sampai dengan Penata Tingkat I, golongan ruang III/d.

b. Jenjang pelaksana lanjutan, adalah jenjang jabatan fungsional ketrampilan yang tugas dan fungsi utamanya sebagai pelaksana tingkat lanjutan pembimbing, pengawas dan mensyaratkan pengetahuan dan pengalaman teknis operasional penunjang beberapa cabang ilmu pengetahuan tertentu dengan kepangkatan mulai dari Penata Muda, golongan ruang III/a sampai dengan Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b.

(48)

pelaksana dan mensyaratkan pengetahuan dan pengalaman teknis operasional penunjang beberapa cabang ilmu pengetahuan tertentu dengan kepangkatan mulai dari Pengatur Muda Tingkat I, golongan ruang II/b sampai dengan Pengatur Tingkat I, golongan ruang II/d.

d. Jenjang pelaksana pemula, adalah jenjang jabatan fungsional ketrampilan yang tugas dan fungsi utamanya sebagai pembantu pelaksana dan mensyaratkan pengetahuan teknis operasional penunjang yang didasari cabang ilmu pengetahuan tertentu dengan kepangkatan mulai dari pengatur muda, golongan ruang II/a.

Senada dengan keputusan presiden di atas, Samana (1994:80) mengungkapkan bahwa jabatan guru adalah jabatan fungsional yang perkembangan kariernya lebih didasarkan pada disiplin kerja. Apabila disimpulkan berikut ini disajikan matriknya:

No Jabatan Guru Pangkat Dan Golongan ruang

1 Guru Pratama Pengatur Muda, II/a

2 Guru Pratama Tingkat I Pengatur Muda Tingkat I, II/b

3 Guru Muda Pengatur, II/c

4 Guru Muda Tingkat I Pengatur Tingkat I, II/d 5 Guru Madya Penata Muda, III/a

6 Guru Madya Tingkat I Penata Muda Tingkat I, III/b

7 Guru Dewasa Penata, III/c

8 Guru Dewasa Tingkat I Penata Tingkat I, III/b

9 Guru Pembina Pembina, IV/a

(49)

6. Latar Belakang Pendidikan Guru

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Mulyono, 1990:204), pengertian pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melaui upaya pengajaran dan pelatihan. Siagian (1984:175) menyatakan definisi pendidikan sebagai keseluruhan proses, teknik, dan metoda belajar – mengajar dalam rangka mengalihkan sesuatu pengetahuan dari seseorang kepada orang lain sesuai dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya.

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, jalur pendidikan dapat dibagi menjadi:

a. Pendidikan Formal

Yaitu jalur pendidikan yang dilaksanakan secara terencana dan terorganisir yang mengarahkan pembelajaran anak untuk memperoleh pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, sikap, dan nilai yang menunjang perkembangan. Jenjang pendidikan formal antara lain:

1) Pendidikan dasar

(50)

yang sederajat serta Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs), atau bentuk lain yang sederajat.

2) Pendidikan Menengah

Pendidikan menengah merupakan lanjutan pendidikan dasar. Pendidikan menengah terdiri atas pendidikan menengah umum dan pendidikan menengah kejuruan. Pendidikan menengah berbentuk Sekolah Menengah Atan (SMA), Madrasah Aliyah (MA) Sekolah menengah Kejuran (SMK) dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang sederajat.

3) Pendidikan Tinggi

Pendidikan Tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doctor yang diselenggarakan oleh perguruan tinggu

b. Pendidikan Nonformal

(51)

dan keterampilan fungsional serta pengambanngan sikap dan kepribadian professional. Misalnya berbentuk kursus-kursus. c. Pendidikan Informal

Kegiatan pendidikan yang tidan terencana dan tersusun secara tegas dan sistematis yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan, berbentuk kegiatan belajar secara mandiri.

LPTK mempunyai empat macam program pendidikan guru (Sahertian, 1994:68), yaitu:

1. Program non-gelar (program Diploma) dengan rincian sebagai berikut:

a) Program Diploma I (D1) dengan lama studi 1-2 tahun. b) Program Diploma II (D2) dengan lama studi 2-3 tahun. c) Program Diploma III (D3) dengan lama studi 3-5 tahun. 2. Program Gelar yang melalui jenjang sarjana (S1), dengan lama

studi 4-7 tahun.

3. Program Pasca Sarjana (S2) dengan lama studi 6-9 tahun 4. Program Doktor (S3), dengan lama studi 8-11 tahun

B. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan

Bardasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sudarman dengan judul Persepsi guru sekolah dasar terhadap program sertifikasi guru di kecamatan jiwan kabupaten madiun sebagai dasar penguatan

(52)

Jiwan terhadap program sertifikasi guru adalah (1). UU No. 14 Tahun 2005 merupakan landasan hukum dalam meningkatkan kualitas guru, (2). Kualifikasi akademik sarjana/D IV bagi guru sudah sesuai dengan tuntutan jaman dan perkembangan ilmu pengetahuaan dan teknologi, (3). Guru wajib memiliki empat kompetensi dasar, (4). Sertifikasi model portofolio sangat menguntungkan bagi guru, (5). Tunjangan profesi diyakini guru akan dapat terrealisasi. Sedangkan tanggapan negatif guru sekolah dasar di kecamatan Jiwan terhadap program sertifikasi guru adalah (1). UU No. 14 Tahun 2005 hanya merupakan janji yang sulit untuk trealisasi,(2). Guru tidak harus berkualifikasi sarjana/ D IV, (3) sertifikasi model portofolio kurang sosialisasi, (4). Tunjangan profesi guru tidak akan dapat terrealisasi.

(53)

C. Kerangka Berpikir

1. Persepsi guru terhadap penilaian portofolio pada sertifikasi guru dalam jabatan

Persepsi antara guru yang satu dengan yang lain tentang penilaian portofolio pada sertifikasi berbeda-beda, karena guru memiliki faktor-faktor yang berbada pula dalam mempengaruhi persepsi guru tersebut. Terdapat guru yang mempunyai masa kerja lebih lama dan baru, Terdapat guru yang mempunyai jabatan lebih tinggi dan rendah, dan juga terdapat guru yang mempunyai latar belakang pendidikan yang berbeda (S2,S1,danD3). Karna perbedaan tersebut kecenderungan persepsi tentang penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan pasti berbeda.

2. Persepsi guru terhadap penilaian portofolio pada sertifikasi guru dalam jabatan di tinjau dari masa kerja/pengalaman mengajar guru

(54)

dikarenakan dalam Pedoman Penetapan Peserta dan Pelaksanaan Sertifikasi Guru dalam Jabatan (2007:12) guru yang memiliki masa kerja lebih lama akan lebih diprioritaskan sedangkan guru dengan masa kerja yang sedikit kurang diprioritaskan.

3. Persepsi guru tentang penilaian portofolio pada sertifikasi guru dalam jabatan di tinjau dari kepangkatan/golongan

Persepsi antara guru yang satu dengan yang lain tentang penilaian portofolio pada sertifikasi berbeda-beda karena memiliki kepangkatan/golongan yang berbeda-beda. Guru yang mempunyai kepangkatan/golongan lebih tinggi cenderung mempunyai persepsi terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan negatif, dikarenakan hal ini dianggap sudah biasa, kesejahteraan mereka sudah terjamin sebelum mereka mengikuti penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan. sebaliknya guru yang mempunyai kepangkatan/golongan lebih rendah cenderung mempunyai persepsi terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan positif, karena jika menerima tunjangan profesi tingkat kepuasan yang dimiliki lebih tinggi dibandingkan guru dengan golongan jabatan lebih tinggi

4. Persepsi guru terhadap penilaian portofolio pada sertifikasi guru dalam jabatan di tinjau dari latar bealakang pendidikan

(55)

latar belakang pendidikan yang berbeda-beda. Guru yang mempunyai latar belakang pendidikan lebih tinggi cenderung mempunyai persepsi terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan positif, dikarenakan telah memenuhi kriteria utama calon peserta penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan sehingga mereka berhak untuk mengikuti penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan. Sebaliknya guru yang mempunyai latar belakang pendidikan lebih rendah cenderung mempunyai persepsi tentang penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan negatif, dikarenakan harus menempuh pendidikan lebih lanjut untuk memperoleh gelar akademik jenjang D4/S1 apabila menginginkan dapat mengikuti program penilaian portofolio sertifikasi guru.

D. Perumusan Hipotesis

1. Ada perbedaan persepsi guru tentang penilaian portofolio pada sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari masa kerja guru.

2. Ada perbedaan persepsi guru tentang penilaian portofolio pada sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari kepangkatan/golongan. 3. Ada perbedaan persepsi guru tentang penilaian portofolio pada

(56)

36

 

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif-komperasi, yaitu

untuk mendeskripsikan sejauh mana persepsi guru terhadap penilaian

portofolio pada sertifikasi guru dalam jabatan. Di samping itu untuk

mengetahui apakah ada perbedaan persepsi guru tentang penilaian

portofolio pada sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari pengalaman

mengajar/masa kerja guru, kepangkatan/golongan, dan latar belakang

pendidikan guru.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di enam SMP di kota Yogyakarta yang

meliputi SMPN 1, SMPN 13, SMP Bhineka, SMP Pangudi Luhur 1,

SMP Budi Wacana, dan SMP BOPKRI 3 Yogyakarta.

2. Waktu penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan pada bulan Februari 2010.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi yang dijadikan sasaran dalam penelitian ini nampak

(57)
[image:57.612.68.526.107.642.2]

Tabel 3.1 Tabel Populasi

Nama Sekolah Jumlah Guru %

SMP Negeri 1 SMP Negeri 17 SMP Bhineka

SMP Pangudi Luhur 1 SMP Budi Wacana SMP BOPKRI 3

53 30 22 28 30 16 29,61 16,76 12,29 15,64 16,76 8,94

JUMLAH 179 100

2. Sampel

Jumlah sampel penelitian sebanyak 122 responden, dan teknik

sampel yang digunakan yaitu menggunakan teknik aksidental

sampling (sampel seadanya)(Sugiyono, 2010:78). Teknik ini dilakukan

karena mempertimbangkan jumlah sampel yang diperoleh tidak sama

dengan jumlah populasi yang berasal dari SMP.Mengingat demikian,

maka peneliti mengambil sampel guru-guru di 6 SMP (2 SMP Negeri

dan 4 SMP Swasta) di kota Yogyakarta yang nampak dalam tabel

berikut:

Tabel 3.2

Tabel Sampel Responden

Nama Sekolah Jumlah Guru %

SMP Negeri 1 SMP Negeri 17 SMP Bhineka SMP Pangudi Luhur SMP Budi Wacana SMP BOPKRI 3

21 28 15 26 16 16 17,21 22,95 12,29 21,31 13,12 13,12

JUMLAH 122 100

D. Variabel Penelitian dan Pengukuran

(58)

a. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah variabel golongan

jabatan, variabel pengalaman mengajar/masa kerja, variabel latar

belakang pendidikan guru.

b. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah persepsi guru terhadap

penilaian portofolio sertifikasi guru dalam.

2. Pengukuran Variabel

a. Variabel bebas

1) Variabel Masa kerja

Variabel masa kerja diukur berdasarkan lamanya mengajar

dalam jumlah tahun. Variabel Masa kerja diberi skor sebagai

[image:58.612.70.536.153.648.2]

berikut

Table 3.3

Skoring Variabel masa kerja

No Masa kerja Skor

1 < 10 TH 0

2 10-<20 TH 1

3 ≥ 20 TH 2

2) Variabel Pangkat /Golongan

Variabel golongan/jabatan diberi skor sebagai berikut:

Table 3.4

Skoring Variabel Golongan/Pangkat

No Jabatan Guru Skor

1 II/a,b,c,d 1

2 III/a,b,c,d 2

3 IV/a,b,c,d 3

3) Variabel Pendidikan Tertinggi

Pendidikan tertinggi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

(59)

Pemberian skor untuk variabel tingkat pendidikan adalah

[image:59.612.78.534.148.640.2]

sebagai berikut.

Table 3.5

Skoring Variabel Latar Belakang Pendidikan No Latar Belakang Pendidikan Skor

1 D3 1

2 D4/S1 2

3 S2 3

b. Variabel terikat

Variabel Persepsi Guru Terhadap Penilaian Portofolio Sertifikasi

Guru dalam Jabatan

Persepsi Guru Terhadap Penilaian Portofolio Sertifikasi Guru

dalam Jabatan merupakan pendapat guru tentang

permasalahan-permasalahan yang terkait dengan penialaian portofolio sertifikasi

guru dalam jabatan. Penilaian portofolio sertifikasi guru dalam

jabatan tidak terlepas dari 10 dimensi, dimensi tersebut antara lain:

Kualifikasi Akademik, Pendidikan dan Pelatihan, Pengalaman

Mengajar, Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran, Penilaian

dari Atasan dan Pengawas, Prestasi Akademik, Karya

Pengembangan Profesi, Keikutsertaan Dalam Forum Ilmiah,

Pengalaman menjadi Pengurus Organisasi di Bidang Kependidikan

dan Sosial, Penghargaan yang Relevan dengan Pendidikan.

Pengukuran variabel persepsi guru terhadap penilaian portofolio

pada sertifikasi guru dalam jabatan menggunakan skala likert

(60)
[image:60.612.71.536.155.711.2]

Tabel 3.6

Skala likert untuk pertanyaan bersifat positif dan negatif

Keterangan Skor Skor

Sangat setuju 4 1

Setuju 3 2

Kurang setuju 2 3

Tidak setuju 1 4

3. Teknik pengumpulan data

Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner.

Kuesioner adalah teknik pengumpulan data dengan menggunakan

sejumlah daftar pertanyaan maupun pertanyaan yang disusun secara

tertulis berkaitan dengan penelitian yang sedang dilakukan. Di bawah

ini disajikan tabel kisi-kisi penyusunan kuesioner veriabel persepsi

guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan   

Tabel 3.7

Oprasionalisasi Variabel Persepsi Terhadap Penialain Portofolio

Sertifikasi Guru

No Dimensi Indikator Nomor item

kuesioner

1 Kualifikasi

Akademik

1.1Kompetensi guru dalam

hubungannya dengan

kepemilikan ijazah

(akademik) dalam

bidang pedagogic

1.2 Kompetensi guru dalam

1‐ 12 

(61)

hubungannya dengan

kepemilikan ijazah

(akademik) dalam

bidang professional

2 Pendidikan

dan Pelatihan

2.1 Kompetensi guru dalam

hubungannya dengan

pendidikan dan

pelatihan dalam bidang

pedagogik.

2.2 Kompetensi guru dalam

hubungannya dengan

pendidikan dan

pelatihan dalam bidang

profesional.

13-19

3 Pengalaman

Mengajar

3.1 Kompetensi guru dalam

hubungan dengan

pengalaman mengajar

dalam bidang

pedagogik.

3.2 Kompetensi guru dalam

hubungan dengan

pengalaman mengajar

dalam bidang

kepribadian.

3.3 Kompetensi guru dalam

hubungan dengan

pengalaman mengajar

dalam bidang sosial.

20-22

4 Perencanaan

dan

4.1 Kompetensi dalam

hubungannya dengan

(62)

pelaksanaan

Pembelajaran

perencanaan dan

pelaksanaan dan

pembelajaran bidang

pedagogik

4.2 Kompetensi dalam

hubungannya dengan

perencanaan dan

pelaksanaan dan

pembelajaran bidang

professional

5 Penilaian dari

Atasan dan

Pengawas

5.1 Kompetensi guru yang

berhubungan dengan

peniliaian dari atasan

dan pengawas dalam

bidang kepribadian

5.2 Kompetensi guru yang

berhubungan dengan

penilaian dari atasan

dan pengawas dalam

bidang social

50-57

6 Prestasi

Akademik

6.1 Kompetensi guru dalam

hubungan dengan

prestasi akademik dalam

bidang pedagogik

6.2 Kompetensi guru dalam

hubungan dengan

prestasi akademik dalam

bidang sosial

6.3 Kompetensi guru dalam

hubungan dengan

(63)

prestasi akademik dalam

bidang profesional

7 Karya

Pengembangan

Profesi

7.1 Kompetensi guru dalam

hubungannya dengan

karya pengembangan

profesi dalam bidang

pedagogik

7.2 Kompetensi guru dalam

hubungannya dengan

karya pengembangan

profesi dalam bidang

professional

76-82

8 Keikutsertaan

dalam Forum

Ilmiah

8.1 Kompetensi guru dalam

hubungannya dengan

keikutsertaan dalam

forum ilmiah dalam

bidang pedagogic

8.2 Kompetensi guru dalam

hubungannya dengan

keikutsertaan dalam

forum ilmiah dalam

bidang sosial

8.3 Kompetensi guru dalam

hubungannya dengan

keikutsertaan dalam

forum ilmiah dalam

bidang professional

83-88

9 Pengalaman

menjadi

Pengurus

9.1 Kompetensi guru dalam

hubungannya dengan

Pengalaman menjadi

(64)

Organisasi di

Bidang

Kepndidikan

Dan Sosial

pengurus organisasi di

bidang kepndidikan

dan social dalam

bidang kepribadian

9.2 Kompetensi guru dalam

hubungannya dengan

Pengalaman menjadi

pengurus organisasi di

bidang kepndidikan

dan sosial dalam

bidang sosial

10 Penghargaan

yang Relevan

dengan

Pendidikan

10.1 Kompetensi guru

dalam hubungannya

dengan penghargaan

yang relevan dengan

pendidikan dalam

bidang pedagogik

10.2 Kompetensi guru

dalam hubungannya

dengan penghargaan

yang relevan dengan

pendidikan dalam

bidang kepribadian

10.3 Kompetensi guru

dalam hubungannya

dengan penghargaan

yang relevan dengan

pendidikan dalam

bidang sosial

10.4 Kompetensi guru

dalam hubungannya

(65)

dengan penghargaan

yang relevan dengan

pendidikan dalam

bidang professional

Pengukuran variabel persepsi guru tentang penilaian portofolio

pada sertifikasi guru dalam jabatan menggunakan skala likert seperti

yang telah diuraikan diatas.

E. Pengujian instrumen

 

1. Pengujian Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan

atau kesahian suatu instrumen. Insntrumen dikatakan valid apabila

mampu mengukur apa yang seharusnya diukur (Arikunto, 2002:45).

Taraf validitas suatu instrumen dinyatakan dalam koefisien validitas

(rxy) yang dicari dengan menggunakan rumus korelasi produk moment

sebagai berikut:

∑ ∑

=

)

)

(

)(

)

(

(

)

)(

(

2 2 2 2

Y

Y

X

X

N

Y

X

XY

n

r

xy Keterangan:

rxy = Koefisien antara X dan Y

N = Jumlah subyek

X = Skor masing-masing butir uji coba

Y = Skor total butir uji coba

X

= Jumlah skor butir

Y = Jumlah skor total butir
(66)

skor total

2

X = Jumlah kuadrat skor butir

2

Y = Jumlah kuadrat skor total butir.

Koefisien korelasi yang diperoleh menunjukkan tinggi rendahnya

tingkat validitas instrumen yang diukur. Kemudian harga koefisien

korelasi (rxy) ini dibandingkan dengan harga r tabel jika r hitung lebih

besar atau sama dengan r tabel, maka butir soal tersebut valid.

Sebaliknya apabila harga r hitung lebih kecil dari r tabel, berarti soal

tersebut valid. Berikut ini adalah ringkasan hasil pengujian validitas

[image:66.612.70.530.183.704.2]

intrumen yang dicobakan pada 30 responden:

Table 3.8

Hasil pengukuran validitas untuk persepsi guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan

no. item Corrected Item-Total

Correlation r tabel status

ITEM1 0.391 0,361 valid

ITEM2 0.437 0,361 valid

ITEM3 0.433 0,361 valid

ITEM4 0.439 0,361 valid

ITEM5 0.539 0,361 valid

ITEM6 0.563 0,361 valid

ITEM7 0.528 0,361 valid

ITEM8 0.416 0,361 valid

ITEM9 0.388 0,361 valid

ITEM10 0.445 0,361 valid

ITEM11 0.432 0,361 valid

ITEM12 0.457 0,361 valid

ITEM13 0.421 0,361 valid

ITEM14 0.418 0,361 valid

ITEM15 0.376 0,361 valid

ITEM16 0.388 0,361 valid

ITEM17 0.481 0,361 valid

ITEM18 0.362 0,361 valid

(67)

ITEM20 0.371 0,361 valid

ITEM21 0.386 0,361 valid

ITEM22 0.375 0,361 valid

ITEM23 0.384 0,361 valid

ITEM24 0.369 0,361 valid

ITEM25 0.379 0,361 valid

ITEM26 0.435 0,361 valid

ITEM27 0.360 0,361 Tidak valid

ITEM28 0.468 0,361 valid

ITEM29 0.489 0,361 valid

ITEM30 0.535 0,361 valid

ITEM31 0.665 0,361 valid

ITEM32 0.684 0,361 valid

ITEM33 0.491 0,361 valid

ITEM34 0.676 0,361 valid

ITEM35 0.486 0,361 valid

ITEM36 0.458 0,361 valid

ITEM37 0.680 0,361 valid

ITEM38 0.549 0,361 valid

ITEM39 0.542 0,361 valid

ITEM40 0.700 0,361 valid

ITEM41 0.528 0,361 valid

ITEM42 0.476 0,361 valid

ITEM43 0.375 0,361 valid

ITEM44 0.461 0,361 valid

ITEM45 0.660 0,361 valid

ITEM46 0.652 0,361 valid

ITEM47 0.484 0,361 valid

ITEM48 0.580 0,361 valid

ITEM49 0.666 0,361 valid

ITEM50 0.636 0,361 valid

ITEM51 0.499 0,361 valid

ITEM52 0.441 0,361 valid

ITEM53 0.439 0,361 valid

ITEM54 0.685 0,361 valid

ITEM55 0.709 0,361 valid

ITEM56 0.657 0,361 valid

ITEM57 0.738 0,361 valid

ITEM58 0.605 0,361 valid

ITEM59 0.638 0,361 valid

(68)

ITEM61 0.449 0,361 valid

ITEM62 0.389 0,361 valid

ITEM63 0.664 0,361 valid

ITEM64 0.704 0,361 valid

ITEM65 0.654 0,361 valid

ITEM66 0.532 0,361 valid

ITEM67 0.592 0,361 valid

ITEM68 0.571 0,361 valid

ITEM69 0.823 0,361 valid

ITEM70 0.445 0,361 valid

ITEM71 0.341 0,361 Tidak valid

ITEM72 0.498 0,361 valid

ITEM73 0.561 0,361 valid

ITEM74 0.761 0,361 valid

ITEM75 0.669 0,361 valid

ITEM76 0.612 0,361 valid

ITEM77 0.596 0,361 valid

ITEM78 0.703 0,361 valid

ITEM79 0.719 0,361 valid

ITEM80 0.688 0,361 valid

ITEM81 0.803 0,361 valid

ITEM82 0.658 0,361 valid

ITEM83 0.678 0,361 valid

ITEM84 0.679 0,361 valid

ITEM85 0.662 0,361 valid

ITEM86 0.676 0,361 valid

ITEM87 0.584 0,361 valid

ITEM88 0.659 0,361 valid

ITEM89 0.402 0,361 valid

ITEM90 0.448 0,361 valid

ITEM91 0.685 0,361 valid

ITEM92 0.677 0,361 valid

Dari tabel diatas terlihat bahwa item pertanyaan pada variabel

persepsi guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam

jabatan menunjukkan sebanyak 90 butir pertanyaan dinyatakan valid

dan sebanyak 2 butir pertanyaan dinyatakan tidak valid. Butir soal

(69)
[image:69.612.71.534.205.633.2]

setelah didapatkan hasil perhitungan adalah jika r hitung > r tabel. r

table didapatkan dari Tabel Nilai Product Moment didapatkan dari

derajat kebebasan (dk) = n – 2, n adalah jumlah responden dan

signifikansi (taraf kesalahan) yang dipergunakan yaitu 5%, sehingga

diperoleh r tabel = 0.361.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan pada satu pengertian bahwa suatu

instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat

pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik

(Arikunto,2002:154). Untuk menguji reliabilitas butir soal dalam

penelitian ini digunakan rumus alpha sebagai berikut:

⎛ −

=

2

2 11

1

1

t

b

K

K

r

σ

σ

Keterangan:

r11 = Reliabilitas instrumen K = Banyak butir pertanyaan

2 b

σ

Σ = Jumlah varians soal

2

t

σ = Varians soal

Setelah diperoleh r11 kemudian dibandingkan dengan r tabel

dengan jumlah n sampel, pada taraf signifikansi 5%. Jika r11 lebih

besar dari r tabel maka instrumen tersebut dapat dikatakan reliabel.

Sebagai pedoman untuk menentukan tinggi rendahnya reliabilitas

(70)
[image:70.612.74.536.189.624.2]

Table 3.9

Pedoman tinggi rendahnya reliabilitas instrument

No Koefisien alpha Kriteria penilaian

1 0.80 – 1,00 Sangat tinggi

2 0.60 – 0,79 Tinggi

3 0.40 – 0,59 Cukup

4 0,20 – 0,39 Rendah

5 <0,20 Sangat tinggi

Sekaran (dalam Zulganef, 2006) yang menyatakan bahwa suatu

instrumen penelitian mengindikasikan memiliki reliabilitas yang

memadai jika koefisien alpha Cronbach lebih besar atau sama dengan

0,700. Sementara hasil uji menunjukkan koef cronbach alpha sebesar

0.900. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kuesioner dalam

penelitian ini reliabel.

F. Teknik analisis data

1. Analisis Deskriptif

Untuk mendeskripsikan responden digunakan analisis deskriptif,

yaitu dengan tabulasi resonden untuk menentukan jumlah dan

persentase berdasarkan latar belakang responden. Kemudian untuk

mendeskripsikan masing-masing variabel penelitian disajikan dalam

bentuk table distribusi frekuensi dan diinterpretasikan berdasarkan

(71)

2. Uji prasyarat analisis

Uji persyarat analisis pengujian hipotesis dalam penelitian ini

meliputi uji normalitas dan uji homogenitas.

a. Uji normalitas

Untuk mengetahui apakah data masing-masing variabel

berdistribusi normal atau tidakmaka di gunakan uji normalitas.

Pengujian normalitas yang digunakan adalah dengan uji

Kolmogorov Smirnov. Uji Kolmogorov-Smirnov memusatkan

perhatian pada penyimpangan (deviasi) terbesar. Harga Fo (Xi) – SN

terbesar dinamakan deviasi maksimum. Kolmogorov Smirnov

memiliki rumus sebagai berikut (Ghozali,2002:36)

Keterangan:

D = Deviasi maksimum

Fo (Xi) = Fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang di tentukan

SN (Xi) = Distribusi frekuensi kumulatif yang diobservasi

Kriteria pengujian normalitas yaitu jika nilai asymp. Sig.

lebih kecil dari taraf nyata (0,05), maka distribusi data veriabel

penelitian dinyatakan tidak normal dan jika nilai asymp. Sig. lebih

besar dari taraf nyata (0,05) maka distribusi data veriabel penelitian

dinyatakan normal

(72)

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan menggunakan uji F dengan

rumus sebagai berikut (Sudjana, 2002:250):

2 2 2 1

S

S

F

=

Keterangan:

F = uji F

s12 = variansi data kelompok 1

s22 = variansi data kelompok 2

Berdasarkan data yang ada:

(

)

(

1

)

2 2 1 ∑ − ∑ = n n x x n

S i i

(

)

(

1

)

2 2 2 ∑ − ∑ = n n x x n

S i i

Kriteria pengujian homogenitas sampel yaitu jika Fhitung <

Ftabel data bersifat homogen, sebaliknya jika Fhitung > Ftabel berarti

data bersifat tidak homogen.

3. Uji Hipotesis

Pengujuian hipotesis pertama mengenai persepsi guru terhadap

program sertifikasi dalam jabatan ditinjau dari tingkat pendidikan.

Dilakukan dengan kangkah langkah:

(73)

Ho1: Tidak ada perbedaan persepsi guru terhadap program

sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari latar belakang

pendidikan.

Ha1: Ada perbedaan persepsi guru terhadap program sertifikasi

guru dalam Jababtan ditinjau dari latar belakang pendidikan.

b. Pengujian Hipotesis

Dalam penelitian ini, pengujian hipotesis menggunakan analisis

varians satu arah ( one way ANOVA ). Pengujian dengan

ANOVAmenggunakan distribusi F, titik kritis diperoleh dengan

bantuan tabel

Gambar

tabel. Untuk
Tabel 3.1 Tabel Populasi
Table 3.3 Skoring Variabel masa kerja
Table 3.5 Skoring Variabel Latar Belakang Pendidikan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dengan pengembangan model yang dilakukan yaitu koordinasi rantai pasok desentralisasi untuk lead time yang terkontrol dengan menggunakan mekanisme revenue sharing akan

mengkaitkan nilai mata uangnya dengan suatu mata uang negara lain atau sekelompok mata uang, yang biasanya merupakan mata uang negara partner dagang yang utama

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa ethical leadership berpengaruh positif terhadap kinerja organisasi di panti asuhan yang berada di bawah Dinas Sosial

(2) Dalam rangka pemanfaatan ekosistem terumbu karang secara ekstraktif, pemerintah daerah menetapkan jenis, ukuran dan jumlah tangkapan ikan serta alat tangkap

Berdasarkan uraian yang dikemukakan di atas, maka permasalahan yang akan dibahas dalam tulisan ini adalah: (a) “Seberapa besar kemampuan pemecahan masalah fisika

Faktor-faktor yang mempengaruhi pelepasan obat dari basis pada dasarnya sama dengan faktor-faktor yang mempengaruhi absorbsi pada saluran cerna dengan laju difusi yang

Demi perkembangan ilmu pengetahuan, saya menyetujui skripsi/karya ilmiah saya, dengan judul : Efektivitas Krim Ekstrak Ikan Kutuk (Channa striata) Pada Luka Bakar Tikus Putih

[r]