• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisa SWOT dalam rangka meningkatkan kuantitas dan kualitas mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisa SWOT dalam rangka meningkatkan kuantitas dan kualitas mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta."

Copied!
169
0
0

Teks penuh

(1)

INTISARI

A. Kardiyat Wiharyanto. (2000). Analisis SWOT Dalam Rangka Meningkatkan Kuantitas dan Kualitas Mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Tesis. Program Pasca Sarjana, Magister Manajemen STIE Mitra Indonesia.

Tujuan situasional tesis ini adalah meningkatkan jumlah peminat dari 3368 orang di tahun 2000 menjadi 5084 orang di tahun 2003, meningkatkan jumlah mahasiswa barn dan 698 orang di tahun 2000 menjadi 1007 orang di tahun 2003, dan meningkatkan rata-rata IPK kelulusan mahasiswa dari 2,87 di tahun 2000 menjadi 3,0 di tahun 2003. Adapun permasalahannya adalah:

a. Fungsi-fungsi dan faktor-faktor apa yang secara terpadu berpengaruh pada pencapaian tujuan situasional?

b. Bagaimana upaya yang telah dilakukan oleh FKIP USD untuk mencapai tujuan situasionalnya dengan memperhatikan fungsi-fungsi terpilih itu?

c. Bagaimana alternatif-alternatif langkah pemecahan persoalan untuk mengubah faktor-faktor yang tidak siap menjadi siap?

d. Bagaimana alternatif pemecahan persoalan yang terbaik berdasarkan atas kriteria kelayakan teknis, ekonomis dan finansial?

Penelitian ini dilakukan di FKIP USD yang berlokasi di Mrican, Tromol Pos 29, Yogyakarta, antara bulan Agustus sampai dengan November 2000. Dalam kegiatan penelitian ini yang banyak digunakan adalah metode survei yang bersifat deskriptif analitis. Adapun instrumen penelitian meliputi fungsi-fungsi terpilih dan faktor-faktornya, kriteria ukuran kesiapan serta indikator setiap faktor dalam suatu fungsi. Sumber data terdiri dari dokumen-dokumen dari sekretariat FKIP, BAAK maupun sumber-sumber lain. Sedangkan metode pengumpulan data adalah metode observasi dengan memperlajari dokumen-dokumen yang berupa catatan, tabel-tabel, peta, daftar grafik, laporan rektor, buku pedoman FKIP USD dan lain-lain. Setelah data-data terkumpul kemudian dianalisa atau diolah dengan analisa SWOT berdasar penilaian atas kesiapan faktor.

Hasil penelitian dan analisanya menunjukkan kedua belas fungsi baku FKIP USD sebagian besar sudah siap. Adapun fungsi-fungsi yang telah siap adalah fungsi inti manajemen, manajemen akuntansi, manajemen keuangan, manajemen peralatan dan perbekalan, riset pasar dan pemasaran, riset dan pengembangan produk, perencanaan produk dan perencanaan pemasaran. Sedangkan fungsi-fungsi yang masih perlu ditingkatkan lagi agar calon mahasiswa yang ingin masuk FKIP USD semakinmeningkat adalah fungsi transaksi, perebutan pelanggan, produksi, dan manajemen personalia. Dan hasil analisa menjunjukkan bahwa produk yang

iv

(2)

vi

diminati pengguna jasa adalah yang bernilai lebih (kualitas, disiplin, ijazah pendidikan dan murni, IP minimal 3,0). Untuk memperoleh kualitas lulusan, diperlukan kualitas dosen dan calon mahasiswa yang berkualitas, sehingga jumlah calon mahasiswa yang masuk harus ditingkatkan agar rata-rata NEM minimal 7,0. Semakin besar jumlah mahasiswa baru akan semakin mendukung kelancaran produksi, sehingga promosi perlu maksimal. Karena itu perlu dibina hubungan kerja sama dengan pemerintah maupun pengguna jasa.

(3)

viii

ABSTRACT

A. Kardiyat Wiharyanto (2000). The SWOT analysis in order to increase the quality and the quantity of the university students of FKIP USD. Thesis. Program Pasca Sarjana, Magister Manajemen SUE Mitra Indonesia.

The situasional objectives of the thesis is to increase the number of devotees from 3368 students in 2000 up to 5084 in 2003, to increase the number of new students from 368 students in 2000 up to 1007 students in 2003, and the increase the average IPK of the passing students from 2,87 in 2000 up to 3,0 in 2003. The problems that have arisen are as follows:

a. What functions and factors affect the accomplishment of the objective? b. What are the faculty's efforts to echieve the objective with reference of the

chosen functions?

c. What are the alternative solutions to the problems of making unprepared factors well-prepared?

d. Which solutions are the best in view of the criteria of technical, economic, and financial preparedness?

The research was conducted in the Faculty of the Teacher-Training and Education of Sanata Dharma University situated in Mrican Yogyakarta during the period of August-November 2000. The method used in the studi was Survey Method which was descriptive and analytical in nature. The research instruments used included chosen functions and their factors, criteria of preparedness as well as indicator of each factor whitin function. The sources of data consisted of documents from the administrative secretariat of the faculty of Teacher-Training and Education of Sanata Dharma University. The method of gathering data was observation method, looking into such documents as notes, tables, maps, graphic lists, rector's annual report, and academic-guide book of the faculty and so on. The gathered data were analyzed or interpreted with SWOT technique according to factor preparedness. The research's findings show that most of the twelve standard functions of the Faculty of Teacher-Training and Education of Sanata Dharma University were well- prepared. The functions which had been ready were essensial functions of management, accounting management, financial management, aquipments and facilities management, market research and marketing, product research and development, product planning, and marketing planning. The functions which have to be improved in order to attract more students to the faculty of teaching-training and education are transaction function, the interception of customers, production, and personnel management. The results of the analysis indicate that the products wanted by the users were those of superior qualities (qualified, disciplined, wilyh education diploma and pure, minimal GPA 3.00). To produce quality graduates requires quality

(4)

lecturs, better input. Thus, the number of entrance-test takers with minimal national examinatio grade average 7.0 should be increased. The big number of the new students will provide bigger support to production. For this reason, promotion activity should be boosted and good cooperation between the faculty and the goverment and users must be maintained.

viii

(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)
(80)
(81)
(82)
(83)
(84)
(85)
(86)
(87)
(88)
(89)
(90)
(91)
(92)
(93)
(94)
(95)
(96)
(97)
(98)
(99)
(100)
(101)
(102)
(103)
(104)
(105)
(106)
(107)
(108)
(109)
(110)
(111)
(112)
(113)
(114)
(115)
(116)
(117)
(118)
(119)
(120)
(121)
(122)
(123)
(124)
(125)
(126)
(127)
(128)
(129)
(130)
(131)
(132)
(133)
(134)
(135)
(136)
(137)
(138)
(139)
(140)
(141)
(142)
(143)
(144)
(145)
(146)
(147)
(148)
(149)
(150)
(151)
(152)
(153)
(154)
(155)
(156)
(157)
(158)
(159)
(160)
(161)
(162)
(163)
(164)
(165)
(166)
(167)
(168)
(169)

Referensi

Dokumen terkait

[r]

[r]

penyelenggaraan angkutan umum, hal ini sudah diamanatkan didalam pasal 138 Undang-undang Nomor 22 Tahun 2002 tentang Lalu lintas dan Angkutan jalan yang berbunyi: Pada

Metode bagian merupakan bentuk latihan keterampilan yang dilakukan secara bagian perbagian dari keterampilan yang dipelajari. Bentuk keterampilan yang dipelajari

loading Kemudian pilih bahasa installasi yang akan di gunakan selama proses instalasi, kemudian tekan Forward. 6) Pada layer selanjutnya akan muncul peta dunia. Pilih negara dan

Simpulan penelitian ini adalah melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) disertai Akun Jari dapat meningkatkan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan beberapa hal yakni ada empat faktor yang mempengaruhi penegakan hukum terhadap tindak pidana

(skala perusahaan) adalah upaya secara lebih terinci beban atau biaya lingkungan dari aspek apa saja yang secara nyata memang menghasilkan biaya lingkungan. Dengan demikian