• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAM GAMES TOURNAMENTS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA KONSEP KEGIATAN EKONOMI DALAM MEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAM GAMES TOURNAMENTS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA KONSEP KEGIATAN EKONOMI DALAM MEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM."

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

Wida Lusyani, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA KONSEP KEGIATAN EKONOMI DALAM

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAM GAMES TOURNAMENTS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA KONSEP KEGIATAN EKONOMI

DALAM MEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM

(Penelitian Tindakan Kelas Terhadap Peserta Didik Kelas IV SD Negeri

Cigadung 4 - Pandeglang Tahun Ajaran 2014-2015)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari

Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Guru Sekolah Dasar

Oleh Wida Lusyani

1104861

PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

TGT (TEAM GAMES TOURNAMENT) UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA

KONSEP KEGIATAN EKONOMI DALAM MEMANFAATKAN

SUMBER DAYA ALAM

(PTK Terhadap Peserta Didik Kelas IV SD Negeri Cigadung 4 - Pandeglang

Tahun Ajaran 2014-2015)

Oleh

Wida Lusyani

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana pada Fakultas Pendidikan

© WIDA LUSYANI 2015

Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,

(3)

Wida Lusyani, 2015

(4)
(5)

iii

Wida Lusyani, 2015

ABSTRAK

Wida Lusyani (2015), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team Games Tournament) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Konsep Kegiatan Ekonomi Dalam Memanfaatkan Sumber Daya Alam. (PTK Terhadap Peserta Didik Kelas IV SD Negeri Cigadung 4 - Pandeglang Tahun Ajaran 2014-2015). Keberhasilan tujuan pembelajaran berpacu pada penerapan kriteria ketuntasan minimum (KKM). Hasil belajar peserta didik kelas IV di SD Negeri Cigadung 4 kurang dari KKM dikarenakan pembelajaran yang biasa guru berikan dengan menggunakan model pembelajaran konvensional atau cermah. Pada proses pembelajaran peserta didik hanya duduk dan memperhatikan apa yang sedang guru ajarkan. Guru hanya terfokus pada peserta didik yang berkemampuan tinggi sehingga banyak peserta didik yang tidak memperhatikan. Rumusan penelitian ini adalah bagaimana aktivitas belajar dan hasil belajar peserta didik di kelas IV SD Negeri Cigadung 4 pada konsep kegiatan ekonomi dalam memanfaatkan sumber daya alam dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament)?. Tujuannya yaitu untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar peserta didik di kelas IV SD Negeri Cigadung 4 pada konsep kegiatan ekonomi dalam memanfaatkan sumber daya alam dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Terdapat lima komponen dalam TGT yaitu penyajian kelas, kelompok, game, tunamen dan penghargaan kelompok. Metodologi dalam penelitian ini menggunakan model Kemmis-Taggart yang menandung 4 tahapan yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Penelitian ini terdiri dari prasiklus, siklus I dan siklus II. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT mengalami peningkatan pada aktivitas dan hasil belajar. Hal tersebut diperkuat dari hasil observasi aktivitas peserta didik pada siklu I yaitu 67,5% dan siklus II meningkat menjadi 78,75%. Sedangkan nilai rata-rata hasil belajar peserta didik pada prasiklus yaitu 51,8, siklus I yaitu 67,1 dan pada siklus II yaitu 76,13. Dari data yang telah diperoleh dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran koperatif tipe TGT pada konsep kegiatan ekonomi dalam memanfaatkan sumber daya alam mengalami peningkatan aktivitas dan hasil belajar peserta didik. Rekomendasi kepada guru agar dalam membuat RPP menggunakan model pembelajaran TGT karena peserta didik terlibat aktif pada proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajarnya.

(6)

ABSTRACT

Wida Lusyani (2015), Application of Cooperative Learning Model TGT (Team Games Tournament) To Improve Learning Outcomes of Students At The concept of Economic Activity In Harnessing Natural Resources. (PTK Students Against Class IV Elementary School Cigadung 4 - Pandeglang Academic Year 2014-2015). The success of the learning objectives raced on the application of minimum completeness criteria (KKM). The study of students in the fourth grade of primary school Cigadung 4 KKM less than usual due to the teachers give lessons using conventional learning models or cermah. In the learning process of students just sit down and pay attention to what the teacher teaches. Teachers only focused on high-ability learners so many learners who do not pay attention. The formulation of this research is how the learning activities and learning outcomes of students in the fourth grade primary school Cigadung 4 on the concept of economic activity in utilizing natural resources by using cooperative learning model TGT (Team Games Tournament) ?. The goal is to increase the activity and learning outcomes of students in the fourth grade primary school Cigadung 4 on the concept of economic activity in utilizing natural resources by using cooperative learning model type TGT. There are five components in the TGT is presenting classes, groups, games, tournaments and group awards. The methodology in this study using a model-Taggart Kemmis which contain the four phases: planning, action, observation and reflection. This study consisted of prasiklus, cycle I and cycle II. The results showed that the application of cooperative learning model TGT increased in activity and learning outcomes. This is reinforced from the observation of the activity of students in siklu I that is 67.5% and the second cycle increased to 78.75%. While the average value of the study of students at prasiklus is 51.8, the first cycle is 67.1 and the second cycle is 76.13. From the data that has been obtained it can be concluded that learning using TGT type of cooperative learning model on the concept of economic activity in exploiting natural resources have increased activity and learning outcomes of students. Recommendations to teachers in order to create lesson plans using TGT learning model because students are actively involved in the learning process so as to improve learning outcomes.

(7)

vii A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 4

C. Tujuan ... 5

D. Manfaat ... 5

BAB II KAJIAN TEORITIS TENTANG PEMBELAJARAN IPS SD MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAM GAMES TOURNAMENT) DAN HASIL BELAJAR A. Pembelajaran IPS Sekolah Dasar ... 7

B. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team Games Tournament)... 9

C. Hasil Belajar ... 15

D. Kajian Hasil Peneliti Terdahulu ... 16

E. Kerangka Berfikir... 17

F. Hipotesis ... 19

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian... 20

B. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 22

C. Definisi Operasional... 22

(8)

E. Instrumen Penelitian... 24

F. Teknik Analisis Data ... 30

G. Indikator Pencapaian ... 32

H. Validitas dan Reliabilitas ... 32

I. Prosedur Penelitian... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 37

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 66

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ... 70

B. Rekomendasi ... 71

(9)

ix

Wida Lusyani, 2015

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Pedoman Observasi Peserta Didik pada Konsep Kegiatan

Ekonomi dalam Memanfaatkan Sumber Daya Alam Dengan

Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT ... 26

Tabel 3.2 Pedoman Wawancara Kepada Peserta Didik Terhadap Model Pembelajaran Kooeratif Tipe TGT Siklus I Dan II ... 28

Tabel 3.3 Kisi-kisi Soal Siklus I dan II ... 29

Tabel 4.1 Data Nilai Hasil Belajar Peserta Didik Pada Prasiklus ... 38

Tabel 4.2 Lembar Hasil Observasi Aktivitas Peserta Didik pada Konsep Kegiatan Ekonomi dalam Memanfaatkan Sumber Daya Alam dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT... 44

Tabel 4.3 Data Nilai Hasil Belajar Peserta Didik Siklus I ... 47

Tabel 4.4 Nilai Rata-rata Siklus I ... 48

Tabel 4.5 Lembar Hasil Observasi Aktivitas Peserta Didik pada Konsep Kegiatan Ekonomi dalam Memanfaatkan Sumber Daya Alam dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT... 55

Tabel 4.6 Data Nilai Hasil Belajar Peserta Didik Siklus II ... 57

Tabel 4.7 Nilai Rata-rata Siklus II ... 59

Tabel 4.8 Rekapitulasi Hasil Observasi Peserta Didik... 62

(10)

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Rekapitulasi Hasil Aktivitas Belajar Peserta

Didik pada Konsep Kegiatan Ekonomi dalam

Memanfaatkan Sumber Daya Alam dengan

Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT ... 63

(11)

xi

Wida Lusyani, 2015

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Alur Kerangka Berfikir ... 18

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

A. LAMPIRAN SURAT

1. Surat Keputusan Pengangkatan Dosen

2. Surat Permohonan Izin Mengadakan Studi Lapangan/Observasi

3. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian di SD Negeri Cigadung 4

B. LAMPIRAN PRASIKLUS

1. Hasil Observasi Kegiatan Belajar Mengajar Guru dan Peserta Didik

Prasiklus

2. Hasil Wawancara Peneliti dan Guru Prasiklus

C. LAMPIRAN SIKLUS I

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I

2. Materi Konsep Kegiatan Ekonomi dalam Memanfaatkan Sumber Daya

Alam

3. Media/Gambar

4. Kartu Soal Turnamen Siklus I

5. Soal Evaluasi Siklus I

6. Kunci Jawaban

7. Hasil Belajar Peserta Didik Terendah Siklus I

8. Hasil Belajar Peserta Didik Sedang Siklus I

9. Hasil Belajar Peserta Didik Tertinggi Siklus I

10.Hasil Aktivitas Peserta Didik Siklus I

11.Hasil Wawancara Peneliti dan Peserta Didik Siklus I

12.Foto Kegiatan Siklus I

D. LAMPIRAN SIKLUS II

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II

2. Materi Konsep Kegiatan Ekonomi dalam Memanfaatkan Sumber Daya

Alam

3. Media/Gambar

4. Kartu Soal Turnamen Siklus II

(13)

xiii

Wida Lusyani, 2015

6. Kunci Jawaban

7. Hasil Belajar Peserta Didik Terendah Siklus II

8. Hasil Belajar Peserta Didik Sedang Siklus II

9. Hasil Belajar Peserta Didik Tertinggi Siklus II

10. Hasil Aktivitas Peserta Didik Siklus II

11. Hasil Wawancara Peneliti dan Peserta Didik Siklus II

(14)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Belajar merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting bagi

kehidupan seluruh manusia. Dalam dunia pendidikan pembelajaran di

lakukan untuk meningkatkan tujuan pembelajaran yaitu meningkatnya hasil

belajar pada peserta didik. Untuk menghasilkan tujuan pembelajaran yang

baik maka harus ada pula rancangan pembelajaran yang matang, misalnya

dalam memilih metode pembelajaran guru sebisa mungkin memilih metode

pembelajaran yang cocok untuk di terapkan di kelas.

Berdasarkan hasil studi pendahuluan di SD Negeri Cigadung 4

Pandeglang diperoleh dari hasil observasi bahwa terdapat masalah pada

proses pembelajaran, salah satunya yaitu proses pembelajaran yang di

gunakan guru hanya menggunakan metode ceramah yang berdampak kepada

rendahnya hasil belajar peserta didik. Dalam observasi tersebut ditemukan

bahwa pada saat pembelajaran berlangsung peserta didik hanya duduk dan

memperhatikan apa yang diajarkan oleh guru, tidak adanya akivitas yang

mempengaruhi proses belajar. Terdapat peserta didik yang masih

kebingungan dan tidak mengerti. Guru hanya terfokus kepada peserta didik

yang kemampuannya tinggi sehingga banyak peserta didik yang tidak

memperhatikan apa yang sedang diajarkan oleh guru.

Pada saat proses pembelajaran berlangsung peserta didik menjadi

pasif karena guru menjelaskannya tidak secara menyeluruh akan tetapi hanya

terfokuskepada satu arah. Tidak adanya media dan bahan ajar yang

menunjang, antusias peserta didik pada proses pembelajaran sangat rendah

dan kurangnya minat peserta didik pada mata pelajaran tersebut karena

pembelajaran tersebut tidak menarik. Selain itu di temukan nilai peserta didik

pada mata pelajaran IPS masih banyak di bawah KKM (kriteria ketuntasan

(15)

2

Wida Lusyani, 2015

Fakta tersebut di pertegas dengan hasil wawancara kepada guru kelas

IV SD Negeri Cigadung 4 mengenai nilai pada mata pelajaran IPS yang di

peroleh pada saat ulangan harian dengan KKM 65 yaitu sebagai berikut: 1

orang peserta didik yang mendapakan nilai 70, 2 orang peserta didik yang

mendapatkan nilai 65, 4 orang peserta didik yang mendapatkan nilai 60, 3

orang peserta didik mendapatkan nilai 55, 6 orang peserta didik mendapatkan

nilai 50, 2 orang peserta didik mendapatkan nilai 45, dan 4 orang peserta

didik yang mendapatkan nilai 40. Dengan nilai rata-rata kelas sebesar 51,8.

Data tersebut membuktikan bahwa peserta didik yang sudah mencapai KKM

sebanyak 3 orang dan yang belum mencapai KKM sebanyak 19 orang dari

jumlah peserta didik kelas IV sebanyak 22 orang.

Data tersebut membuktikan bahwa rendahnya hasil belajar peserta

didik pada mata pelajaran IPS khususnya pada materi kegiatan ekonomi

dalam memanfaatkan sumber daya alam. Pada kenyataannya hasil belajar

peserta didik adakalanya tidak sesuai dengan harapan dan tujuan

pembelajaran, hal tersebut dapat dicari faktor penyebabnya apakah timbul

dari peserta didik ataukah guru. Berbagai hal yang dapat dilakukan oleh guru

dalam upaya meningkatkan hasil belajar peserta didik yaitu dengan

menguasai materi pembelajaran dan memiliki pegangan bahan ajar (buku)

penunjang yang lengkap, mampu memilih alat peraga atau alat bantu lainnya

yang tepat dan bisa menerapkan berbagai model pembelajaran yang dapat

memotivasi peserta didik agar lebih aktif lagi dalam belajar(Kunandar, 2008,

hlm.8 ).

Apabila kebanyakan guru hanya menggunakan metode ceramah dalam

proses pembelajaranya maka peserta didik akan merasa jenuh dan kurangnya

minat peserta didik dalam belajar karena pembelajaran tersebut kurang

menarikyang membuat peserta didik cenderung pasif ketika proses

pembelajaran berlangsung. Pada proses pembelajaran berlangsung anak

hanya memperhatikan apa yang diajarkan oleh guru tersebut sehingga

komunikasi antara guru dan peserta didik terbatas. Guru berperan sebagai

pemberi informasi dan peserta didik berperan sebagai penerima informasi

(16)

3

tersebut secara terus menerus tidak akan tercapainya tujuan pembelajaran

yang diharapkan karena pembelajaran tersebut tidak kondusif.

Kualitas dan keberhasilan pembelajaran sangat dipengaruhi oleh

kemampuan dan ketepatan guru dalam memilih dan menggunakan metode

pembelajaran (Solihatin & Raharjo, 2008, hlm.1).

Dengan uraian di atas guru diharapkan merancang strategi

pembelajaran yang cocok untuk mata pelajaran IPS di sekolah dasar agar

dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.Solusi untuk mengatasi

permasalah tersebut yaitu guru harus merubah model pembelajaran biasa

menggunakan model pembelajaran yang baru dan efektif. Model

pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning) sangat cocok di gunakan

pada pembelajaran IPS karena model pembelajaran kooperatif lebih

menekankan pada aktivitas peserta didik.

Slavin (2005 dalam Tukiran Taniredja dkk, 2013 hlm.56) mengemukakan bahwa: “pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok, siswa dalam satu kelompok di jadikan kelompok-kelompok kecil yang terdiri darin 4-5 orang untuk memahami konsep yang di fasilitasi oleh guru.”

Peserta didik di bentuk dalam beberapa kelompok kecil untuk saling

membatu. Kelompok-kelompok kecil tersebut beranggotakan peserta didik

dengan hasil belajar tinggi, rata-rata dan rendah. dalam pengelompokan

tersebut peserta didik diharapkan mampu berinteraksi dengan kelompoknya,

timbulnya rasa percaya diri yang tinggi, mampu meningkatkan pengetahuan

dengan cara berdiskusi bersama kelompoknya masing-masing tentang materi

yang diberikan guru. Model pembelajaran kooperatif dengan tipe TGT(Teams

Games Tournament) cocok digunakan pada pembelajaran IPS, pada model

pembelajaran ini diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar

peserta didik.

TGT (Team Games Tournament) yaitu salah satu model pembelajaran

kooperatif yang mudah di terapkan, dalam TGT menggunakan turnamen

akademik dan menggunakan kuis-kuis, dimana para peserta didik berlomba

(17)

4

Wida Lusyani, 2015

Keunggulan dari model pembelajaran kooperatif tipe TGT

yaitupeserta didik memiliki kebebasan dalam menyampaikan pendapatnya,

dapat memotivasi peserta didik dalam belajar, dapat meningkatkan aktifitas

peserta didik dalam proses pembelajaran sehingga peserta didik menjadi

semangat dalam belajar. Sehingga model pembelajaran kooperatif tipe TGT

(Team Games Tournament) dianggap sesuai untuk di terapkan pada

pembelajaran IPS khususnya materi kegiatan ekonomi dalam memanfaatkan

sumber daya alam.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul ”Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament) untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Konsep Kegiatan Ekonomi

dalam Memanfaatkan Sumber Daya Alam (Penelitian Tindakan Kelas IV SD

Negeri Cigadung 4).

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Pembelajaran IPS di SD seharusnya dapat menumbuhkan sikap sosial

yag tinggi, apabila pembelajaran IPS menggunakan model pembelajaran yang

sesuai maka hasil belajar siswa juga akan meningkat. Seperti yang di

harapkan dalam silabus dengan indikator sebagai berikut: peserta didik dapat

meyebutkan bentuk-bentuk kegiatan ekonomi, dapat mengelompokkan

bentuk kegiatan ekonomi dilingkungannya, membedakan

bentuk-bentuk kegiatan ekonomi di lingkungannya, dan dapat menyebutkan kegiatan

sumber daya alam yang berpotensi di lingkungannya. Akan tetapi pada

kenyataannya masih banyak peserta didik yang kurang memahami materi

pembelajaran, kurangnya aktifitas peserta didik yang berdampak pada

rendahnya hasil belajar di kerenakan masih banyak guru yang menggunakan

metode ceramah dalam proses pembelajaran.

Dari permasalahan tersebut dapat diambil solusi yaitu penggunaan

metode kooperatif tipe TGT (Team Games Tournamnet) dalam pembelajaran

IPS materi kegiatan ekonomi dalam memanfaatkan sumber daya alam. Oleh

(18)

5

penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games

Turnament) untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada

konseppemanfaatan sumber daya alam. Permasalahan utama tersebut dapat

dijabarkan dalam pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana aktivitas belajar peserta didikdi kelas IV SD Negeri Cigadung

4pada konsep kegiatan ekonomi dalam memanfaatan sumber daya alam

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team

Games Tournament) ?

2. Bagaimana peningkatan hasil belajar peserta didik di kelas IV SD Negeri

Cigadung 4pada konsep kegiatan ekonomi dalam memanfaatan sumber

daya alamdengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT

(Team Games Tournament)?

C. Tujuan

Agar penelitian dapat dilakukan sesuai dengan tujuan maka perlu

adanya rumusan masalah yang jelas. Fokus tujuan umum mengkaji tentang

bagaimana penerapa model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games

Tournament) untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada konsep

kegiatan ekonomi dalam memanfaatkan sumber daya alam. Berdasarkan

pemaparan dari tujuan umum penelitian di atas maka penelitian ini untuk:

1. Meningkatkan aktivitas belajar peserta didik di kelas IV SD Negeri

Cigadung 4 pada konsep kegiatan ekonomi dalam memanfaatkan

sumber daya alam dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament).

2. Meningkatkan hasil belajar peserta didik di kelas IV SD Negeri

Cigadung 4 pada konsep kegiatan ekonomi dalam memanfaatkan

sumber daya alam dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament).

(19)

6

Wida Lusyani, 2015

Penelitian ini penting untuk dilakukan, secara teoritis dan praktis hasil

dari penelitian ini dapat bermanfaat bagi SD (guru, siswa dan kepala

sekolah),. Adapun rincian manfaat penelitian ini, adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Melalui kegiatan penelitian ini di harapkan di peroleh suatu model

pembelajaran yang tepat dalam melaksanakan pembelajaran ilmu

pengetahuan sosial sebagai salah satu upaya peningkatan hasil belajar

peserta didik kelas IV.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi peserta didik: model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat

digunakan sebagai bahan belajar untuk meningkatkan aktivitas dan hasil

belajar peserta didik.

b. Bagi guru: model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini dapat digunakan

sebagai alternatif pilihan model pembelajaran yang diterapkan di kelas.

c. Bagi kepala sekolah: model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini dapat

menjadi bahan pertimbangan kepala sekolahuntuk menetapkan kebijakan

(20)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan dan Metode Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan salah satu jenis

penelitian tindakan yang dilaksanakan oleh praktisi pendidikan (khususnya

guru, dosen, atau instruktur) dalam proses pembelajaran di kelas terdapat

banyak pengertian PTK (Yanto, 2013, hlm.44).

Kunandar (2013, hlm.45) mengemukkan bahwa:

“PTK di definisikan sebagai suatu penelitian tindakan (action research) yang dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai peneliti di kelasnya atau bersama-sama dengan orang lain (kolaborasi) dengan jalan merancang, melaksanakan dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu (kualitas) proses pembelajarn di kelasnya melalui tindakan (treatment) tertentu dalam suatu siklus.”

PTK adalah penelitian tindakan yang dilakukan dengan tujuan

memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelas. Fokus PTK pada peserta

didik atau PBM yang terjadi di kelas. Tujuan utama PTK adalah untuk

memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di kelas dan meningkatkan

kegiatan nyata guru dalam kegiatan pengembangan profesi.

Pada penelitian tindakan kelas ini tedapat beberapa model penelitian

PTK, akan tetapi pada penelitian ini peneliti menggunakan model penelitian

Kemmis and Taggart. Model PTK dari Kemmis dan Taggart pada hakekatnya

terdiri dari perangkat-perangkat dan untaian-untaian dengan satu perangkat

atau untaian terdiri dari empat komponen yaitu:

1. Perencanaan

Perencanaan adalah pengembangan rencana tindakan yang kritis untuk

meningkatkan apa yang telah terjadi. Perencanaan disusun berdasarkan

masalah dan hipotesis tindakan di uji secara empirik sehingga perubahan

yang diharapkan dapat mengidentifikasi aspek dan hasil PBM, sekaligus

mengungkapkan faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan

(21)

21

Wida Lusyani, 2015

2. Tindakan

Tahap pelaksanaan tindakan adalah tahap untuk melaksanakan hal-hal

yang telah di rencanakan dalam tahap perencanaan. Peneliti utama dan

kolabolator harus saling meyakinkan bahwa apa yang telah di sepakati

dalam perencanaan benar-benar dapat dilaksanakan. Apa yang dilakukan

guru atau peneliti sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan

yang diinginkan.

3. Observasi

Observasi adalah tahap mengamati kejadian yang ada pada saat

pelaksanaan tindakan. Pengamatan dilakukan pada saat berlangsungnya

pelaksanaan.

4. Refleksi

Refleksi adalah mengingat dan merenungkan suatu tindakan persis seperti

yang telah di catat dalam observasi. Berdasarkan hasil refleksi ini, peneliti

bersama guru dapat melakukan revisi perbaikan terhadap rencana awal.

Demikianlah secara keseluruhan keempat tahapan yang akan menjadi

acuan penulis untuk meneliti. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan

PTK partisipatoris yaitu dimana peneliti sebagai pemberi tindakan. Untuk

(22)

22

Gambar 3.1

Alur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis dan Taggrt.

(Kunandar, 2013, hlm. 70)

B. Lokasi dan Subjek Penelitian

Adapun lokasi dan subjek penelitiannya sebagai berikut:

1. Lokasi penelitian

Lokasi dalam penelitian tindakan kelas ini adalah SD Negeri Cigadung 4

yang berlokasi di Jl. Ambuleuit Kp. Kadulolo Kelurahan Cigadung

Kecamatan Karang Tanjung Kabupaten Pandeglang – Banten.

2. Subjek pada penelitian ini yaitu peserta didik kelas IV dengan jumlah

peserta didik sebanyak 22 orang. Jumlah peserta didik laki-laki 16 orang

dan jumlah peserta didik perempuan 6 orang.

C. Definisi Operasional

Dalam penelitian tindakan kelas ini peneliti menggunakan judul

“Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team Games

(23)

23

Wida Lusyani, 2015

Di dalam penelitian ini terdapat 2 variabel yaitu variabel bebas dalam

penelitian ini penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT, sedangkan

variabel terikatnya adalah meningkatkan hasil belajar peserta didik pada

konsep kegiatan ekonomi dalam memanfaatkan sumber daya alam.

1. Model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament)

Dalam penelitian ini di definisikan sebagai berikut: TGT (Teams Games

Tournament) merupakan model pembelajaran dimana peserta didik di bagi

menjadi beberapa kelompok kecil yang terdiri dari beberapa peserta didik

untuk mengikuti turmanen dimana peserta didik tersebut bekompetisi

mewakili masing-masing kelompoknya untuk mendapatkan skor yang

lebih tinggi.

2. Hasil belajar peserta didik pada konsep kegiatan ekonomi dalam

memanfaatkan sumber daya alam

Yang dimaksud hasil belajar peserta didik pada konsep kegiatan ekonomi

dalam pemanfaatan sumber daya alam ini adalah nilai hasil belajar yang

didapatkan peserta didik pada mata pelajaran IPS dengan materi kegiatan

ekonomi dalam memanfaatkan sumber daya alam yang diperoleh dari tes

hasil belajar yang berupa tes tertulis.

D. Teknik pengumpulan data a. Observasi Langsung

Menurut Arifin (2009, hlm.153) mengemukakan bahwa “Observasi adalah suatu proses pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis, objektif dan rasional mengenai fenomena baik dalam

situasi sebenarnya ataupun situasi buatan untuk mencapai tujuan tertentu”.

Observasi langsung yaitu observasi yang dilakukan secara

langsung terhadap objek yang akan diselidiki tanpa adanya prantara dari

pihak manapun. (Arifin, 2013,hlm.154) Dalam teknik pengumpulan data,

peneliti menggunakan teknik observasi langsung untuk melihat aktivitas

(24)

24

ini peneliti mengamati bagaimana sikap dan tingkah laku peserta didik,

partisipasi, dan keaktifan pada peserta didik.

b. Wawancara Langsung

Arifin (2013, hlm.158) mengemukakan bahwa “wawancara langsung yaitu wawancara yang dilakukan secara langsung antara

pewawancara (interview) dengan orang yang akan diwawancarai

(interviewee) tana melalui perantara”.

Dalam penelitian ini peneliti melakukan wawancara langsung

kepada beberapa peserta didik kelas IV tanpa adanya perantara untuk

mendapatkan informasi yang diperlukan dalam kegiatan pembelajaran

sesudah menggunakan model pembelajaran TGT sehingga memperkuat

data yang telah ada. Wawancara dilakukan kepada peserta didik yang

akan jadikan sebagai sample untuk mengetahui bagaimana tanggapan

mereka tentang berlangsungnya proses kegiatan pembelajaran di kelas

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT.

c. Tes

Tes hasil belajar alat ukur yang diberikan kepada individu untuk

mendapatkan jawaban-jawaban yang diharapkan baik secara tertulis

maupun secara lisan atau secara perbuatan. Jenis tes yang digunakan oleh

peneliti adalah tes tertulis. Sedangkan bentuk tes yang digunakan yaitu

bentuk objektif, berupa pilihan ganda dan essay. Tes ini di berikan setelah

tindakan pada setiap siklus selesai di lakukan

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelian ini adalah peneliti. Karena dalam penelitian ini

peneliti menggunakan penelitian kulaitatif. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Sugiyono (2013, hm.305) bahwa “Dalam melaksanakan penelitian kualitataif yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri”.

Dalam penelitian kualitatif, peneliti sebagai human instrument,

(25)

25

Wida Lusyani, 2015

membuat kesimpulan atas temuannya. Berdasarkan pendapat diatas maka

penelitian ini merupakan penelitian kualitaif sehingga peneliti harus terlibat

langsung kedalam sumber data yang akan dibutuhkan peneliti. Peneliti

bertindak sebagai instrumen aktif karena dalam upaya untuk mengumpulkan

data-data yang akan diperoleh dilapangan, sehingga data yang diperoleh

benar dan lebih akurat.

Data yang terkumpul merupakan peningkatan aktivitas dan hasil

belajar peserta didik tentang penerapan model pembelajaran kooperatif tipe

TGT (Team Games Tournament) pada konsep kegiatan ekonomi dalam

memanfaatkan sumber daya alam semua itu tercatat dalam pedoman yang di

buat oleh peneliti. Adapun pedoman yang di gunakan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

a. Observasi

Observasi yaitu teknik atau cara pengumpulan data dengan

mengamati setiap kegiatan peserta didik adapun kegiatan peserta didik

berkaitan dengan aktivitas peserta didik pada saat proses pembelajaran

berlangsung dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT

(Team Games Tournamnet) pada konsep kegiatan ekonomi dalam

memanfaatkan sumber daya alam yang di lakukan oleh guru/peneliti,

observer menuliskan hasil temuan dari pengamatannya pada lembar

observasi yang telah di sediakan dan hasilnya akan di deksripsikan ulang

(26)

26

Tabel 3.1

Pedoman Observasi Peserta Didik Pada Konsep Kegiatan Ekonomi dalam Memanfaatkan Sumber Daya Alam Dengan Menggunakan

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT

No Tahapan TGT Aspek Indikator Nomor

Item 1 Penyajian kelas Partisipasi Peserta didik mengikuti

pembelajaran dengan

Motivasi Peserta didik semangat pada saat pembelajaran

3

Keaktifan Peserta didik dapat menjawab pertanyaan yang di berikan oleg guru

4

2 Pembentukan kelompok Partisipasi Peserta didik duduk bersama kelomoknya masing-masing yang telah di bagikan oleh guru

5

Motivasi Peserta didik menjadi lebih semangat dan antusian pada saat kerja kelompok

6

Keaktifan Peserta didik membantu

temannya dalam

(27)

27

Wida Lusyani, 2015

mendengarkan

penjelasan dari temannya Keaktifan Peserta didik bertanya kepada temannya

Partisipasi Peserta didik membacakan kartu soal dengan jelas

12

Peserta didik menjawab kartu sola yang sudah di bacakan

13

Motivasi Peserta didik antusias pada saat game dan turnamen

14

Peserta didik semangat dalam menjawab kartu soal

15

Keaktifan Peserta didik aktif pada masing-masing

5 Penghargaan kelompok Partisipasi Peserta didik menghargai

kelompok yang

mendapatkan skor tertinggi

18

Motivasi Peserta didik menjadi

semangat untuk

mengikuti turnamen selanjutnya

19

Keaktifan Peserta didik memberikan selamat kepada kelompok yang menang

20

b. Wawancara

Dalam penelitian ini untuk menghasilkan data di butuhkan

(28)

28

Pedoman wawancara berisi daftar pertanyaan yang di ajukan kepada

perwakilan dari peserta didik untuk mendapatkan data yang kuat

mengenai proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament). Wawancara dilakukan

kepada peserta didik yang akan jadikan sebagai sample untuk mengetahui

bagaimana tanggapan mereka tentang berlangsungnya proses kegiatan

pembelajaran di kelas.

Tabel 3.2

Pedoman Wawancara Kepada Peserta Didik Terhadapat Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Siklus I dan II

No Aspek Indikator Pertanyaan

1 Partisipasi

daya alam menggunakan

model pembelajaran TGT

Apakah dengan model

pembelajaran TGT

membuat kamu mudah

memahami materi yang

di ajarkan ?

2 Motivasi

Peserta didik semangat

dalam belajar

Apakah dengan model

pembelajaran TGT

membuat kamu

semangat dalam belajar ?

Peserta didik merasa

senang saat pembelajaran

berlangsung

Menurut kamu apakah

pembelajaran dengan

(29)

29

pilihan ganda 10 soal dan isian 5 soal. Adapun kisi-kisi dalam pembuatan

soal sebagai berikut:

Tabel 3.3

Kisi-Kisi Soal Siklus I dan II

Indikator Bentuk soal

Aspek yang di ukur Tingkat

(30)

30

Untuk mengetahui proses pembelajaran menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament) pada

konsep kegiatan ekonomi dalam memanfaatkan sumber daya alam.

Adapun cara untuk menghitung persentase respon peserta didik adalah:

Persentase respon peserta didik

(31)

31

Wida Lusyani, 2015

Kriterian penilaian aspek yang diamati

A (baik sekali) : 80 – 100% peserta didik terlibat aktif B (baik) : 60 – 79% peserta didik terlibat aktif C (cukup ) : 50 – 59% peserta didik terlibat aktif D (kurang) : <49% peserta didik terlibat aktif

Kriteria pencapaian penilaian:

80 – 100% : Sangat baik 70 – 79% : Baik 50 – 69% : Cukup 40 – 49% : Kurang

<40 % : Sangat Kurang

b. Wawancara

Pada wawancara ini menggunakan wawancara langsung kepada

peserta didik kelas IV untuk memperoleh data yang akurat.

c. Tes

Pada pengolahan data hasil tes yang dapatkan yaitu berupa data

nilai. Pada penelitian ini peneliti menggunakan dua jenis nilai, yaitu nilai

masing peserta didik dan nilai rata-rata kelas. Pada nilai

masing-masing peserta didik jika jumlah soalnya 15, pilihan ganda 10 dan essay

5. Maka pemberian nilai PG yang betul akan di beri nilai 10 akan tetapi

jika 1 soal essay benar akan di beri nilai 20. Jika betul semua maka

jumlah keseluruhan nilai di beri nilai 20, maka jumlah soal benar di bagi

2, di rumuskan sebagai berikut:

=

2

Nilai rata-rata kelas dapat di peroleh dari nilai seluruh peserta

didik di bagi jumlah seluruh peserta didik. Secara singkat nilai rata-rata

dan nilai ketuntasan peserta didik untuk siklus I dan siklus II dapat di

(32)

32

− =

Presentase ketuntasan peserta didik

= � 100

G. Indikator Pencapaian

Indikator pencapaian adalah tolak ukur peneliti dalam melaksanakan

penelitian tindakan kelas terhadap hasil yang dicapai setelah dilaksanakannya

tindakan. Apabila hasil diatas standar minimal maka pelaksanaan tindakan

dinyatakan tuntas. Adapun indikator pencapaian pada setiap siklusnya adalah

sebagai berikut:

1. Siklus I

Indikator keberhasilan yang ditetapkan pada siklus I setelah nilai rata-rata

diatas 60 pada konsep kegiatan ekonomi dalam memanfaatkan sumber

daya alam.

2. Siklus II

Indikator pkeberhasilan yang ditetapkan pada siklus II dengan nilai

rata-rata diatas 70 pada konsep kegiatan ekonomi dalam memanfaatkan

sumber daya alam.

H. Validitas dan Reliabilitas

Validitas merupakan derajad ketepatan antara data yang terjadi pada

objek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Dengan demikian data yang valid adalah data “yang tidak berbeda” antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data sesungguhnya terjadi pada objek

penelitian (Sugiyono 2013, hlm.296). Macam-macam validitas data dalam

penelitian kualitatif adalah sebagai berikut:

1. Membercheck

(33)

33

Wida Lusyani, 2015

2. Analisis Kasus Negatif

Analisis kasus negatif berarti peneliti mencari data yang berbeda atau

bahkan bertentangan dengan data yang telah ditemukan

3. Meningkatkan Ketekunan

Reliabilitas data dilakukan dengan melakukan audit terhadap keseluruhan

proses penelitian. Sering terjadi peneliti tidak melakukan penelitian ke

lapangan, akan tetapi bisa memberikan data. Jika proses penelitian tidak

dilakukan akan tetapi datanya ada, maka penelitian tersebut tidak reliable.

(Sugiyono, 2013, hlm. 277)

Dengan demikian, peneliti ingin menegaskan bahwa pada bab ini telah

dideskripsikan metode penelitian, prosedur penelitian, subjek dan lokasi

penelitian, teknik pengumpulan data, intrumen penelitian, teknik analisis data,

indikator pencapaian dan validitas dan reliabilitas.

I. Prosedur Penelitian

Dalam pelaksanaan tindakan dibuat beberapa siklus tindakan yang di

awali dengan prasiklus dan di lanjutkan dengan siklus-siklus selanjutnya.

Adapun langkah-langkah dalam penelitian ini yaitu:

1. Pra Siklus

Tahap ini merupakan orientasi sebelum peneliti melaksanakan

penelitian tindakan kelas.

a. Observasi

Kegiatan observasi pada pra siklus merupakan kegiatan pendahulu yang

di lakukan oleh peneliti. Kegiatan pembelajaran pada tahap ini adalah

pembelajaran yang biasa dilakukan oleh guru setiap hari. Hal yang

perlu diperhatikan dalam observasi prasiklus ini yaitu aktivitas peserta

didik pada saat pembelajaran berlangsung.

b. Refleksi

Refleksi di lakukan setelah kegiatan observasi. Dalam kegiatan

observasi berlangsung peneliti banyak menemukan

permasalahan-permasalahan yang terjadi di dalam proses belajar mengajar

(34)

34

1) Pengajaran hanya menggunakan metode ceramah.

2) Siswa hanya sebagai penerima.

3) Tidak telihat jelas keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran.

4) Hasil belajar peserta didik yang kurang dari KKM.

2. Siklus I

Tahap ini merupakan langkah awal penenliti setelah di temukan

beberapa permasalahan dan hasil refleksi pada tahap pra siklus.

a. Perencanaan

Setelah di temukannya permasalahan-permasalahan pada pra siklus,

peneliti dan guru kelas bekerjasama merencanakan tindakan sebagai

revisi dari permasalahan yang terdapat pada observasi dan refleksi

pada tahap prasiklus. Kegiatan yang di laksanakan dalam perencanaan

ini yaitu:

1) Mempelajari meteri dalam kurikulum IPS kelas IV.

2) Menyusun RPP IPS kelas IV pada meteri kegiatan ekonomi dalam

memanfaatan sumber daya alam.

3) Mempelajari materi tentang penerapan model TGT dalam

pembelajaran di kelas.

4) Media/alat peraga pembelajaran

b. Tindakan

Dalam tahap ini peneliti melakukan tindakan yang telah di rencanakan

sebelumnya pada tahap perencanaan. Tindakan mengarah pada upaya

guru merapkan model pembelajaran TGT (Team Games Turnament)

pada pembelajaran berlangsung. Tindakan dilakukan sesuai dengan

pendekatan pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games

Turnament), yaitu:

1) Penyajian kelas : pada awal pembelajaran guru menyampaikan

materi dan bertanya jawab dengan peserta didik mengenai materi

(35)

35

Wida Lusyani, 2015

2) Kelompok (team) : setelah guru selesai menyampaikan materi,

kemudia guru mengelompokkan siswa kedalam beberapa kelompok

yang masing-masing kelompok terdiri dari 4 samapai 5 orang.

3) Game : guru memberikan pertanyaan-pertanyaan untuk

merangsang pengetahuan peserta didik. Pertanyaan-pertanyaan

tersebut sesuai dengan kartu bernomor.

4) Tournament : turnamen berisi pertanyaan yang dirancang untuk

mengetes pengetahuan peserta didik dan di peroleh dari presentasi

kelas dan kerja tim. permainan di mainkan pada meja-meja yang

berisikan perwakilan tim yang berkemampuan sama (misalkan

pada meja 1 berisikan peserta didik dengan kemampuan tinggi,

meja 2 dengan kemampuan sedang, dan meja 3 dengan kemampuan

rendah) kemudian guru mengumumkan penempatan meja kepada

peserta didik. Meja-meja tersebut di beri warna sehingga peserta

didik tidak mengetahui bahwa meja-meja tersebut di susun

berdasarkan peringkatnya. Permainan ini berupa

pertanyaan-petanyaan yang di beri nomor. Masing-masing peserta didik dalam

sebuah meja turmanen mengambil sebuah kartu untuk menentukan

pembaca pertama, yaitu peserta didik yang mengambil kartu

dengan nomor tertinggi. Permainan terus berlangsung sampai

semua kartu nomor habis.

5) Team Recognize (penghargaan kelompok)

Setelah permainan tersebut selesai guru mengumumkan skor yang

di peroleh setiap kelompok. Kelompok yang mendapatkan skor

tertinggi akan di berikan pengahargaan atau hadiah.

c. Observasi

Pada tahap ini terdiri dari pengumpulan data dan mencatat setiap

aktivitas peserta didik pada saat pelaksanaan tindakan berlangsung.

Observasi ini dilakukan peneliti untuk mengamati aktivitas belajar

(36)

36

tipe TGT pada materi kegiatan ekonomi dalam memanfaatkan sumber

daya alam.

d. Refleksi

Refleksi merupakan pengkajian yang telah di peroleh pada saat

observasi oleh peneliti dan guru. Refleksi ditunjukkan pada hasil

pengamatan terhadap aktivitas dan hasil belajar peserta didik. Hasil

refleksi yang ada di jadikan bahan pertimbangan untuk membuat

perecanaan tindakan dalam siklus selanjutnya sampai pembelajaran di

(37)

70

Wida Lusyani, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA KONSEP KEGIATAN EKONOMI DALAM

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan pelaksanaan dan penelitian tindakan kelas mengenai

penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games

Tournament) untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada konsep

kegiatan ekonomi dalam memanfaatkan sumber daya alam peserta didik kelas

IV di SD Negeri Cigadung 4 Kec. Karang Tanjung-Pandeglang tahun ajaran

2014-2015 dapat disimpulkan bahwa:

1. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada konsep

kegiatan ekonomi dalam memanfaatkan sumber daya alam dapat

meningkatkan aktivitas peserta didik pada proses pembelajaran. hal ini

dapat dilihat dari hasil observasi aktivitas peserta didik pada siklus I yaitu

67,5% yang dikategorikan dengan mutu huruf C sedangkan pada siklus

II meningkat menjadi 78,75% yang dikategorikan dengan mutu huruf B.

Hal tersebut membuktikan bahwa adanya peningkatan aktivitas peserta

didik.

2. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada konsep

kegiatan ekonomi dalam memanfaatkan sumber daya alam peserta didik

kelas IV SD Negeri Cigadung 4 dapat meningkatkan hasil belajar peserta

didik. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar peserta didik pada saat

prasiklus dengan nilai keseluruhan yaitu 1140 yang dirata-ratakan

menjadi 51,8, siklus I dengan nilai keseluruhan sebesar 1475 yang

dirata-ratakan menjadi 67,1 sedangkan pada siklus II nilai keseluruhan peserta

didik yaitu 1674 yang dirata-ratakan menjadi 76,13.

Berdasarkan uraian diatas dapat dikatakan bahwa penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe TGT daat meningkatkan aktivitas peserta didkm

(38)

71

B. Rekomendasi

Adapun saran berdasarkan hasil penelitian dengan judul penerapan

model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament) untuk

meningkatkan hasil belajar peserta didik pada konsep kegiatan ekonomi

dalam memanfaatkan sumber daya alam di SD Negeri Cigadung

4-Pandeglang yang telah di kemukakan sebagai berikut:

1. Bagi Kepala Sekolah

Model pembelajaran kooperatif tipe TGT direkomendasikan untuk kepala

sekolah sebagai bahan pertimbangan dan pelatihan serta acuan bagi

pengembangan guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Dalam

proses pembelajaran dengan mengguakan model pembelajaran kooperatid

tipe TGT dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar peserta didik

sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran peserta didik di

sekolah.

2. Bagi Guru

Pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT

bisa menjadi alternatif pilihan saat membuat RPP dengan model

pembelajaran yang melibatkan peserta didik aktif pada saat proses

pembelajaran. Direkomendasikan untuk guru karena dapat meningkatkan

aktivitas dan hasil belajar peserta didik karena peserta didik terlibat aktif

pada saat proses pembelajaran dan membuat peserta didik menjadi

bersemangat dalam belajar sehingga model pembelajaran ini dapat

menjadi alternatif pilihan yang diterapkan guru dikelas.

3. Bagi peneliti Selanjutnya

Penelitian menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT di

rekomendasikan untuk peneliti selanjutnya yang akan melakukan

penelitian dengan penelitian sejenis. Penelitian ini masih mengalami

beberapa kekurangan, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan

referensi untuk memperbaiki penelitian selanjutnya pada pembelajaran

(39)

Wida Lusyani, 2015

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Z. (2011). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Chaerunnisa, S. (2012). Penggunaan Pendekatan Cooperative Learning Tipe

Team Games Turnament (TGT) Pada Konsep Keragaman Suku Bangsa dan

Budaya Sebagai Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa. (Skripsi).

Universitas PendidikanIndonesia. Serang.

Gunawan, R. (2013). Pendidikan IPS Filosofi, Konsep dan Aplikasi: Edisi Revisi.

Bandung: Alfabeta.

Hamalik, O. (2009). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Kunandar. (2013). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai

Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Lie, A. (2007). Cooperative Learning Mempraktikkan Cooperative Learning di

Ruang-ruang Kelas. Jakarta: Grasindo.

Sapriya. (2014). Pendidikan IPS. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Saputra, J.O. (2013). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Dengan Metode

Teams Games Tournament (Tgt) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Mata Pelajaran Ips Kelas Iv Di Madrasah Ibtidaiyah Sudirman Kupang Kec.

Ambarawa Kab. Semarang Tahun 2013. (Skripsi). Pdf.

Sari, N. (2014). Penerapan Teams Games Tournament (Tgt) Untuk Meningkatkan

Hasil Belajar Siswa Kelas IV dalam Menulis Pantun. (Skripsi). Universitas

Pendidikan Indonesia. Serang

Shoimin, A. (2014). 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.

Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Slavin, R.E. (2005). Cooperative Learning: Teori, Riset dan Praktik. Bandung:

Nusa Media.

Solihatin, E dan Raharjo. (2008). Cooperative Learning Model Pembelajaran IPS.

Jakarta: PT Bumi Aksara

Sudjana, N. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. (2012). Metode penelitian pendidikan (pendekatan kuantitatif,

(40)

Taniredja, T. dkk. (2013). Model-Model Pembelajaran Inovatif dan Kreatif.

Bandung: Alfabeta.

Yanto, M. (2013). Jadi Guru yang Jago Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Andi

Gambar

Grafik 4.2 Rekapitulasi Hasil Belajar Peserta Didik ..........................................
Gambar 3.1 Alur Pelaksanaan Tindakan Kelas Model Kemmis dan Taggrt ...... 22
Gambar 3.1 Alur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis dan Taggrt.
Tabel 3.1
+3

Referensi

Dokumen terkait

P.T Digital Wireless Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pelayanan internet berupaya untuk memberikan pelayanan terbaik untuk bagi pengguna jasa layanan

Ketoprak yang disutradarai oleh Nano Asmorodono ini / sengaja mengangkat peran yang simpel namun mudah untuk dimengerti // Dalam naskah yang mengangkat lakon Betara Amor Nyapraes ini

dalam judul penelitian yaitu Manfaat Hasil Belajar “Menyediakan Layanan Makanan dan Minuman di Restoran” sebagai Kesiapan Kerja Pramusaji pada Peserta Didik SMKN

Upaya pengelolaan lingkungan airtanah agar terdapat keseimbangan antara persediaannya dengan tingkat kebutuhan kawasan kepariwisataan, berdasarkan analisis SWOT menunjukkan

SEGMEN BERITA REPORTER B BISNIS CAT MOBIL YANG TAK PERNAH

Aplikasi penjualan spare part dan aksesoris O2 Racing Sport ini memberikan fasilitas kepada konsumen dalam bertransaksi secara online, sehingga konsumen tidak perlu untuk

school, regarding “the silent Chinese learners”. This did not catch my attention until I was asked to reflect on what I had not noticed before by Fiona English, a lecturer of

Pada hari ini, Senin tanggal Tiga Puluh bulan Maret tahun Dua Ribu Lima Belas, kami Kelompok Kerja (Pokja) Pekerjaan Konstruksi Dana Alokasi Khusus (DAK) Dinas Pekerjaan Umum,