Wida Lusyani, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA KONSEP KEGIATAN EKONOMI DALAM
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAM GAMES TOURNAMENTS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA KONSEP KEGIATAN EKONOMI
DALAM MEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM
(Penelitian Tindakan Kelas Terhadap Peserta Didik Kelas IV SD Negeri
Cigadung 4 - Pandeglang Tahun Ajaran 2014-2015)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari
Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Guru Sekolah Dasar
Oleh Wida Lusyani
1104861
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
TGT (TEAM GAMES TOURNAMENT) UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA
KONSEP KEGIATAN EKONOMI DALAM MEMANFAATKAN
SUMBER DAYA ALAM
(PTK Terhadap Peserta Didik Kelas IV SD Negeri Cigadung 4 - Pandeglang
Tahun Ajaran 2014-2015)
Oleh
Wida Lusyani
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana pada Fakultas Pendidikan
© WIDA LUSYANI 2015
Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,
Wida Lusyani, 2015
iii
Wida Lusyani, 2015
ABSTRAK
Wida Lusyani (2015), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team Games Tournament) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Konsep Kegiatan Ekonomi Dalam Memanfaatkan Sumber Daya Alam. (PTK Terhadap Peserta Didik Kelas IV SD Negeri Cigadung 4 - Pandeglang Tahun Ajaran 2014-2015). Keberhasilan tujuan pembelajaran berpacu pada penerapan kriteria ketuntasan minimum (KKM). Hasil belajar peserta didik kelas IV di SD Negeri Cigadung 4 kurang dari KKM dikarenakan pembelajaran yang biasa guru berikan dengan menggunakan model pembelajaran konvensional atau cermah. Pada proses pembelajaran peserta didik hanya duduk dan memperhatikan apa yang sedang guru ajarkan. Guru hanya terfokus pada peserta didik yang berkemampuan tinggi sehingga banyak peserta didik yang tidak memperhatikan. Rumusan penelitian ini adalah bagaimana aktivitas belajar dan hasil belajar peserta didik di kelas IV SD Negeri Cigadung 4 pada konsep kegiatan ekonomi dalam memanfaatkan sumber daya alam dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament)?. Tujuannya yaitu untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar peserta didik di kelas IV SD Negeri Cigadung 4 pada konsep kegiatan ekonomi dalam memanfaatkan sumber daya alam dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Terdapat lima komponen dalam TGT yaitu penyajian kelas, kelompok, game, tunamen dan penghargaan kelompok. Metodologi dalam penelitian ini menggunakan model Kemmis-Taggart yang menandung 4 tahapan yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Penelitian ini terdiri dari prasiklus, siklus I dan siklus II. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT mengalami peningkatan pada aktivitas dan hasil belajar. Hal tersebut diperkuat dari hasil observasi aktivitas peserta didik pada siklu I yaitu 67,5% dan siklus II meningkat menjadi 78,75%. Sedangkan nilai rata-rata hasil belajar peserta didik pada prasiklus yaitu 51,8, siklus I yaitu 67,1 dan pada siklus II yaitu 76,13. Dari data yang telah diperoleh dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran koperatif tipe TGT pada konsep kegiatan ekonomi dalam memanfaatkan sumber daya alam mengalami peningkatan aktivitas dan hasil belajar peserta didik. Rekomendasi kepada guru agar dalam membuat RPP menggunakan model pembelajaran TGT karena peserta didik terlibat aktif pada proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajarnya.
ABSTRACT
Wida Lusyani (2015), Application of Cooperative Learning Model TGT (Team Games Tournament) To Improve Learning Outcomes of Students At The concept of Economic Activity In Harnessing Natural Resources. (PTK Students Against Class IV Elementary School Cigadung 4 - Pandeglang Academic Year 2014-2015). The success of the learning objectives raced on the application of minimum completeness criteria (KKM). The study of students in the fourth grade of primary school Cigadung 4 KKM less than usual due to the teachers give lessons using conventional learning models or cermah. In the learning process of students just sit down and pay attention to what the teacher teaches. Teachers only focused on high-ability learners so many learners who do not pay attention. The formulation of this research is how the learning activities and learning outcomes of students in the fourth grade primary school Cigadung 4 on the concept of economic activity in utilizing natural resources by using cooperative learning model TGT (Team Games Tournament) ?. The goal is to increase the activity and learning outcomes of students in the fourth grade primary school Cigadung 4 on the concept of economic activity in utilizing natural resources by using cooperative learning model type TGT. There are five components in the TGT is presenting classes, groups, games, tournaments and group awards. The methodology in this study using a model-Taggart Kemmis which contain the four phases: planning, action, observation and reflection. This study consisted of prasiklus, cycle I and cycle II. The results showed that the application of cooperative learning model TGT increased in activity and learning outcomes. This is reinforced from the observation of the activity of students in siklu I that is 67.5% and the second cycle increased to 78.75%. While the average value of the study of students at prasiklus is 51.8, the first cycle is 67.1 and the second cycle is 76.13. From the data that has been obtained it can be concluded that learning using TGT type of cooperative learning model on the concept of economic activity in exploiting natural resources have increased activity and learning outcomes of students. Recommendations to teachers in order to create lesson plans using TGT learning model because students are actively involved in the learning process so as to improve learning outcomes.
vii A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 4
C. Tujuan ... 5
D. Manfaat ... 5
BAB II KAJIAN TEORITIS TENTANG PEMBELAJARAN IPS SD MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAM GAMES TOURNAMENT) DAN HASIL BELAJAR A. Pembelajaran IPS Sekolah Dasar ... 7
B. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team Games Tournament)... 9
C. Hasil Belajar ... 15
D. Kajian Hasil Peneliti Terdahulu ... 16
E. Kerangka Berfikir... 17
F. Hipotesis ... 19
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian... 20
B. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 22
C. Definisi Operasional... 22
E. Instrumen Penelitian... 24
F. Teknik Analisis Data ... 30
G. Indikator Pencapaian ... 32
H. Validitas dan Reliabilitas ... 32
I. Prosedur Penelitian... 33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 37
B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 66
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ... 70
B. Rekomendasi ... 71
ix
Wida Lusyani, 2015
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Pedoman Observasi Peserta Didik pada Konsep Kegiatan
Ekonomi dalam Memanfaatkan Sumber Daya Alam Dengan
Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT ... 26
Tabel 3.2 Pedoman Wawancara Kepada Peserta Didik Terhadap Model Pembelajaran Kooeratif Tipe TGT Siklus I Dan II ... 28
Tabel 3.3 Kisi-kisi Soal Siklus I dan II ... 29
Tabel 4.1 Data Nilai Hasil Belajar Peserta Didik Pada Prasiklus ... 38
Tabel 4.2 Lembar Hasil Observasi Aktivitas Peserta Didik pada Konsep Kegiatan Ekonomi dalam Memanfaatkan Sumber Daya Alam dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT... 44
Tabel 4.3 Data Nilai Hasil Belajar Peserta Didik Siklus I ... 47
Tabel 4.4 Nilai Rata-rata Siklus I ... 48
Tabel 4.5 Lembar Hasil Observasi Aktivitas Peserta Didik pada Konsep Kegiatan Ekonomi dalam Memanfaatkan Sumber Daya Alam dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT... 55
Tabel 4.6 Data Nilai Hasil Belajar Peserta Didik Siklus II ... 57
Tabel 4.7 Nilai Rata-rata Siklus II ... 59
Tabel 4.8 Rekapitulasi Hasil Observasi Peserta Didik... 62
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 Rekapitulasi Hasil Aktivitas Belajar Peserta
Didik pada Konsep Kegiatan Ekonomi dalam
Memanfaatkan Sumber Daya Alam dengan
Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT ... 63
xi
Wida Lusyani, 2015
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Alur Kerangka Berfikir ... 18
DAFTAR LAMPIRAN
A. LAMPIRAN SURAT
1. Surat Keputusan Pengangkatan Dosen
2. Surat Permohonan Izin Mengadakan Studi Lapangan/Observasi
3. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian di SD Negeri Cigadung 4
B. LAMPIRAN PRASIKLUS
1. Hasil Observasi Kegiatan Belajar Mengajar Guru dan Peserta Didik
Prasiklus
2. Hasil Wawancara Peneliti dan Guru Prasiklus
C. LAMPIRAN SIKLUS I
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I
2. Materi Konsep Kegiatan Ekonomi dalam Memanfaatkan Sumber Daya
Alam
3. Media/Gambar
4. Kartu Soal Turnamen Siklus I
5. Soal Evaluasi Siklus I
6. Kunci Jawaban
7. Hasil Belajar Peserta Didik Terendah Siklus I
8. Hasil Belajar Peserta Didik Sedang Siklus I
9. Hasil Belajar Peserta Didik Tertinggi Siklus I
10.Hasil Aktivitas Peserta Didik Siklus I
11.Hasil Wawancara Peneliti dan Peserta Didik Siklus I
12.Foto Kegiatan Siklus I
D. LAMPIRAN SIKLUS II
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II
2. Materi Konsep Kegiatan Ekonomi dalam Memanfaatkan Sumber Daya
Alam
3. Media/Gambar
4. Kartu Soal Turnamen Siklus II
xiii
Wida Lusyani, 2015
6. Kunci Jawaban
7. Hasil Belajar Peserta Didik Terendah Siklus II
8. Hasil Belajar Peserta Didik Sedang Siklus II
9. Hasil Belajar Peserta Didik Tertinggi Siklus II
10. Hasil Aktivitas Peserta Didik Siklus II
11. Hasil Wawancara Peneliti dan Peserta Didik Siklus II
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Belajar merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting bagi
kehidupan seluruh manusia. Dalam dunia pendidikan pembelajaran di
lakukan untuk meningkatkan tujuan pembelajaran yaitu meningkatnya hasil
belajar pada peserta didik. Untuk menghasilkan tujuan pembelajaran yang
baik maka harus ada pula rancangan pembelajaran yang matang, misalnya
dalam memilih metode pembelajaran guru sebisa mungkin memilih metode
pembelajaran yang cocok untuk di terapkan di kelas.
Berdasarkan hasil studi pendahuluan di SD Negeri Cigadung 4
Pandeglang diperoleh dari hasil observasi bahwa terdapat masalah pada
proses pembelajaran, salah satunya yaitu proses pembelajaran yang di
gunakan guru hanya menggunakan metode ceramah yang berdampak kepada
rendahnya hasil belajar peserta didik. Dalam observasi tersebut ditemukan
bahwa pada saat pembelajaran berlangsung peserta didik hanya duduk dan
memperhatikan apa yang diajarkan oleh guru, tidak adanya akivitas yang
mempengaruhi proses belajar. Terdapat peserta didik yang masih
kebingungan dan tidak mengerti. Guru hanya terfokus kepada peserta didik
yang kemampuannya tinggi sehingga banyak peserta didik yang tidak
memperhatikan apa yang sedang diajarkan oleh guru.
Pada saat proses pembelajaran berlangsung peserta didik menjadi
pasif karena guru menjelaskannya tidak secara menyeluruh akan tetapi hanya
terfokuskepada satu arah. Tidak adanya media dan bahan ajar yang
menunjang, antusias peserta didik pada proses pembelajaran sangat rendah
dan kurangnya minat peserta didik pada mata pelajaran tersebut karena
pembelajaran tersebut tidak menarik. Selain itu di temukan nilai peserta didik
pada mata pelajaran IPS masih banyak di bawah KKM (kriteria ketuntasan
2
Wida Lusyani, 2015
Fakta tersebut di pertegas dengan hasil wawancara kepada guru kelas
IV SD Negeri Cigadung 4 mengenai nilai pada mata pelajaran IPS yang di
peroleh pada saat ulangan harian dengan KKM 65 yaitu sebagai berikut: 1
orang peserta didik yang mendapakan nilai 70, 2 orang peserta didik yang
mendapatkan nilai 65, 4 orang peserta didik yang mendapatkan nilai 60, 3
orang peserta didik mendapatkan nilai 55, 6 orang peserta didik mendapatkan
nilai 50, 2 orang peserta didik mendapatkan nilai 45, dan 4 orang peserta
didik yang mendapatkan nilai 40. Dengan nilai rata-rata kelas sebesar 51,8.
Data tersebut membuktikan bahwa peserta didik yang sudah mencapai KKM
sebanyak 3 orang dan yang belum mencapai KKM sebanyak 19 orang dari
jumlah peserta didik kelas IV sebanyak 22 orang.
Data tersebut membuktikan bahwa rendahnya hasil belajar peserta
didik pada mata pelajaran IPS khususnya pada materi kegiatan ekonomi
dalam memanfaatkan sumber daya alam. Pada kenyataannya hasil belajar
peserta didik adakalanya tidak sesuai dengan harapan dan tujuan
pembelajaran, hal tersebut dapat dicari faktor penyebabnya apakah timbul
dari peserta didik ataukah guru. Berbagai hal yang dapat dilakukan oleh guru
dalam upaya meningkatkan hasil belajar peserta didik yaitu dengan
menguasai materi pembelajaran dan memiliki pegangan bahan ajar (buku)
penunjang yang lengkap, mampu memilih alat peraga atau alat bantu lainnya
yang tepat dan bisa menerapkan berbagai model pembelajaran yang dapat
memotivasi peserta didik agar lebih aktif lagi dalam belajar(Kunandar, 2008,
hlm.8 ).
Apabila kebanyakan guru hanya menggunakan metode ceramah dalam
proses pembelajaranya maka peserta didik akan merasa jenuh dan kurangnya
minat peserta didik dalam belajar karena pembelajaran tersebut kurang
menarikyang membuat peserta didik cenderung pasif ketika proses
pembelajaran berlangsung. Pada proses pembelajaran berlangsung anak
hanya memperhatikan apa yang diajarkan oleh guru tersebut sehingga
komunikasi antara guru dan peserta didik terbatas. Guru berperan sebagai
pemberi informasi dan peserta didik berperan sebagai penerima informasi
3
tersebut secara terus menerus tidak akan tercapainya tujuan pembelajaran
yang diharapkan karena pembelajaran tersebut tidak kondusif.
Kualitas dan keberhasilan pembelajaran sangat dipengaruhi oleh
kemampuan dan ketepatan guru dalam memilih dan menggunakan metode
pembelajaran (Solihatin & Raharjo, 2008, hlm.1).
Dengan uraian di atas guru diharapkan merancang strategi
pembelajaran yang cocok untuk mata pelajaran IPS di sekolah dasar agar
dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.Solusi untuk mengatasi
permasalah tersebut yaitu guru harus merubah model pembelajaran biasa
menggunakan model pembelajaran yang baru dan efektif. Model
pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning) sangat cocok di gunakan
pada pembelajaran IPS karena model pembelajaran kooperatif lebih
menekankan pada aktivitas peserta didik.
Slavin (2005 dalam Tukiran Taniredja dkk, 2013 hlm.56) mengemukakan bahwa: “pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok, siswa dalam satu kelompok di jadikan kelompok-kelompok kecil yang terdiri darin 4-5 orang untuk memahami konsep yang di fasilitasi oleh guru.”
Peserta didik di bentuk dalam beberapa kelompok kecil untuk saling
membatu. Kelompok-kelompok kecil tersebut beranggotakan peserta didik
dengan hasil belajar tinggi, rata-rata dan rendah. dalam pengelompokan
tersebut peserta didik diharapkan mampu berinteraksi dengan kelompoknya,
timbulnya rasa percaya diri yang tinggi, mampu meningkatkan pengetahuan
dengan cara berdiskusi bersama kelompoknya masing-masing tentang materi
yang diberikan guru. Model pembelajaran kooperatif dengan tipe TGT(Teams
Games Tournament) cocok digunakan pada pembelajaran IPS, pada model
pembelajaran ini diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
peserta didik.
TGT (Team Games Tournament) yaitu salah satu model pembelajaran
kooperatif yang mudah di terapkan, dalam TGT menggunakan turnamen
akademik dan menggunakan kuis-kuis, dimana para peserta didik berlomba
4
Wida Lusyani, 2015
Keunggulan dari model pembelajaran kooperatif tipe TGT
yaitupeserta didik memiliki kebebasan dalam menyampaikan pendapatnya,
dapat memotivasi peserta didik dalam belajar, dapat meningkatkan aktifitas
peserta didik dalam proses pembelajaran sehingga peserta didik menjadi
semangat dalam belajar. Sehingga model pembelajaran kooperatif tipe TGT
(Team Games Tournament) dianggap sesuai untuk di terapkan pada
pembelajaran IPS khususnya materi kegiatan ekonomi dalam memanfaatkan
sumber daya alam.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul ”Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament) untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Konsep Kegiatan Ekonomi
dalam Memanfaatkan Sumber Daya Alam (Penelitian Tindakan Kelas IV SD
Negeri Cigadung 4).
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah
Pembelajaran IPS di SD seharusnya dapat menumbuhkan sikap sosial
yag tinggi, apabila pembelajaran IPS menggunakan model pembelajaran yang
sesuai maka hasil belajar siswa juga akan meningkat. Seperti yang di
harapkan dalam silabus dengan indikator sebagai berikut: peserta didik dapat
meyebutkan bentuk-bentuk kegiatan ekonomi, dapat mengelompokkan
bentuk kegiatan ekonomi dilingkungannya, membedakan
bentuk-bentuk kegiatan ekonomi di lingkungannya, dan dapat menyebutkan kegiatan
sumber daya alam yang berpotensi di lingkungannya. Akan tetapi pada
kenyataannya masih banyak peserta didik yang kurang memahami materi
pembelajaran, kurangnya aktifitas peserta didik yang berdampak pada
rendahnya hasil belajar di kerenakan masih banyak guru yang menggunakan
metode ceramah dalam proses pembelajaran.
Dari permasalahan tersebut dapat diambil solusi yaitu penggunaan
metode kooperatif tipe TGT (Team Games Tournamnet) dalam pembelajaran
IPS materi kegiatan ekonomi dalam memanfaatkan sumber daya alam. Oleh
5
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games
Turnament) untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada
konseppemanfaatan sumber daya alam. Permasalahan utama tersebut dapat
dijabarkan dalam pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana aktivitas belajar peserta didikdi kelas IV SD Negeri Cigadung
4pada konsep kegiatan ekonomi dalam memanfaatan sumber daya alam
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team
Games Tournament) ?
2. Bagaimana peningkatan hasil belajar peserta didik di kelas IV SD Negeri
Cigadung 4pada konsep kegiatan ekonomi dalam memanfaatan sumber
daya alamdengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT
(Team Games Tournament)?
C. Tujuan
Agar penelitian dapat dilakukan sesuai dengan tujuan maka perlu
adanya rumusan masalah yang jelas. Fokus tujuan umum mengkaji tentang
bagaimana penerapa model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games
Tournament) untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada konsep
kegiatan ekonomi dalam memanfaatkan sumber daya alam. Berdasarkan
pemaparan dari tujuan umum penelitian di atas maka penelitian ini untuk:
1. Meningkatkan aktivitas belajar peserta didik di kelas IV SD Negeri
Cigadung 4 pada konsep kegiatan ekonomi dalam memanfaatkan
sumber daya alam dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament).
2. Meningkatkan hasil belajar peserta didik di kelas IV SD Negeri
Cigadung 4 pada konsep kegiatan ekonomi dalam memanfaatkan
sumber daya alam dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament).
6
Wida Lusyani, 2015
Penelitian ini penting untuk dilakukan, secara teoritis dan praktis hasil
dari penelitian ini dapat bermanfaat bagi SD (guru, siswa dan kepala
sekolah),. Adapun rincian manfaat penelitian ini, adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Melalui kegiatan penelitian ini di harapkan di peroleh suatu model
pembelajaran yang tepat dalam melaksanakan pembelajaran ilmu
pengetahuan sosial sebagai salah satu upaya peningkatan hasil belajar
peserta didik kelas IV.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi peserta didik: model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat
digunakan sebagai bahan belajar untuk meningkatkan aktivitas dan hasil
belajar peserta didik.
b. Bagi guru: model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini dapat digunakan
sebagai alternatif pilihan model pembelajaran yang diterapkan di kelas.
c. Bagi kepala sekolah: model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini dapat
menjadi bahan pertimbangan kepala sekolahuntuk menetapkan kebijakan
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan dan Metode Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan salah satu jenis
penelitian tindakan yang dilaksanakan oleh praktisi pendidikan (khususnya
guru, dosen, atau instruktur) dalam proses pembelajaran di kelas terdapat
banyak pengertian PTK (Yanto, 2013, hlm.44).
Kunandar (2013, hlm.45) mengemukkan bahwa:
“PTK di definisikan sebagai suatu penelitian tindakan (action research) yang dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai peneliti di kelasnya atau bersama-sama dengan orang lain (kolaborasi) dengan jalan merancang, melaksanakan dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu (kualitas) proses pembelajarn di kelasnya melalui tindakan (treatment) tertentu dalam suatu siklus.”
PTK adalah penelitian tindakan yang dilakukan dengan tujuan
memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelas. Fokus PTK pada peserta
didik atau PBM yang terjadi di kelas. Tujuan utama PTK adalah untuk
memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di kelas dan meningkatkan
kegiatan nyata guru dalam kegiatan pengembangan profesi.
Pada penelitian tindakan kelas ini tedapat beberapa model penelitian
PTK, akan tetapi pada penelitian ini peneliti menggunakan model penelitian
Kemmis and Taggart. Model PTK dari Kemmis dan Taggart pada hakekatnya
terdiri dari perangkat-perangkat dan untaian-untaian dengan satu perangkat
atau untaian terdiri dari empat komponen yaitu:
1. Perencanaan
Perencanaan adalah pengembangan rencana tindakan yang kritis untuk
meningkatkan apa yang telah terjadi. Perencanaan disusun berdasarkan
masalah dan hipotesis tindakan di uji secara empirik sehingga perubahan
yang diharapkan dapat mengidentifikasi aspek dan hasil PBM, sekaligus
mengungkapkan faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan
21
Wida Lusyani, 2015
2. Tindakan
Tahap pelaksanaan tindakan adalah tahap untuk melaksanakan hal-hal
yang telah di rencanakan dalam tahap perencanaan. Peneliti utama dan
kolabolator harus saling meyakinkan bahwa apa yang telah di sepakati
dalam perencanaan benar-benar dapat dilaksanakan. Apa yang dilakukan
guru atau peneliti sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan
yang diinginkan.
3. Observasi
Observasi adalah tahap mengamati kejadian yang ada pada saat
pelaksanaan tindakan. Pengamatan dilakukan pada saat berlangsungnya
pelaksanaan.
4. Refleksi
Refleksi adalah mengingat dan merenungkan suatu tindakan persis seperti
yang telah di catat dalam observasi. Berdasarkan hasil refleksi ini, peneliti
bersama guru dapat melakukan revisi perbaikan terhadap rencana awal.
Demikianlah secara keseluruhan keempat tahapan yang akan menjadi
acuan penulis untuk meneliti. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan
PTK partisipatoris yaitu dimana peneliti sebagai pemberi tindakan. Untuk
22
Gambar 3.1
Alur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis dan Taggrt.
(Kunandar, 2013, hlm. 70)
B. Lokasi dan Subjek Penelitian
Adapun lokasi dan subjek penelitiannya sebagai berikut:
1. Lokasi penelitian
Lokasi dalam penelitian tindakan kelas ini adalah SD Negeri Cigadung 4
yang berlokasi di Jl. Ambuleuit Kp. Kadulolo Kelurahan Cigadung
Kecamatan Karang Tanjung Kabupaten Pandeglang – Banten.
2. Subjek pada penelitian ini yaitu peserta didik kelas IV dengan jumlah
peserta didik sebanyak 22 orang. Jumlah peserta didik laki-laki 16 orang
dan jumlah peserta didik perempuan 6 orang.
C. Definisi Operasional
Dalam penelitian tindakan kelas ini peneliti menggunakan judul
“Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team Games
23
Wida Lusyani, 2015
Di dalam penelitian ini terdapat 2 variabel yaitu variabel bebas dalam
penelitian ini penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT, sedangkan
variabel terikatnya adalah meningkatkan hasil belajar peserta didik pada
konsep kegiatan ekonomi dalam memanfaatkan sumber daya alam.
1. Model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament)
Dalam penelitian ini di definisikan sebagai berikut: TGT (Teams Games
Tournament) merupakan model pembelajaran dimana peserta didik di bagi
menjadi beberapa kelompok kecil yang terdiri dari beberapa peserta didik
untuk mengikuti turmanen dimana peserta didik tersebut bekompetisi
mewakili masing-masing kelompoknya untuk mendapatkan skor yang
lebih tinggi.
2. Hasil belajar peserta didik pada konsep kegiatan ekonomi dalam
memanfaatkan sumber daya alam
Yang dimaksud hasil belajar peserta didik pada konsep kegiatan ekonomi
dalam pemanfaatan sumber daya alam ini adalah nilai hasil belajar yang
didapatkan peserta didik pada mata pelajaran IPS dengan materi kegiatan
ekonomi dalam memanfaatkan sumber daya alam yang diperoleh dari tes
hasil belajar yang berupa tes tertulis.
D. Teknik pengumpulan data a. Observasi Langsung
Menurut Arifin (2009, hlm.153) mengemukakan bahwa “Observasi adalah suatu proses pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis, objektif dan rasional mengenai fenomena baik dalam
situasi sebenarnya ataupun situasi buatan untuk mencapai tujuan tertentu”.
Observasi langsung yaitu observasi yang dilakukan secara
langsung terhadap objek yang akan diselidiki tanpa adanya prantara dari
pihak manapun. (Arifin, 2013,hlm.154) Dalam teknik pengumpulan data,
peneliti menggunakan teknik observasi langsung untuk melihat aktivitas
24
ini peneliti mengamati bagaimana sikap dan tingkah laku peserta didik,
partisipasi, dan keaktifan pada peserta didik.
b. Wawancara Langsung
Arifin (2013, hlm.158) mengemukakan bahwa “wawancara langsung yaitu wawancara yang dilakukan secara langsung antara
pewawancara (interview) dengan orang yang akan diwawancarai
(interviewee) tana melalui perantara”.
Dalam penelitian ini peneliti melakukan wawancara langsung
kepada beberapa peserta didik kelas IV tanpa adanya perantara untuk
mendapatkan informasi yang diperlukan dalam kegiatan pembelajaran
sesudah menggunakan model pembelajaran TGT sehingga memperkuat
data yang telah ada. Wawancara dilakukan kepada peserta didik yang
akan jadikan sebagai sample untuk mengetahui bagaimana tanggapan
mereka tentang berlangsungnya proses kegiatan pembelajaran di kelas
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT.
c. Tes
Tes hasil belajar alat ukur yang diberikan kepada individu untuk
mendapatkan jawaban-jawaban yang diharapkan baik secara tertulis
maupun secara lisan atau secara perbuatan. Jenis tes yang digunakan oleh
peneliti adalah tes tertulis. Sedangkan bentuk tes yang digunakan yaitu
bentuk objektif, berupa pilihan ganda dan essay. Tes ini di berikan setelah
tindakan pada setiap siklus selesai di lakukan
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelian ini adalah peneliti. Karena dalam penelitian ini
peneliti menggunakan penelitian kulaitatif. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Sugiyono (2013, hm.305) bahwa “Dalam melaksanakan penelitian kualitataif yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri”.
Dalam penelitian kualitatif, peneliti sebagai human instrument,
25
Wida Lusyani, 2015
membuat kesimpulan atas temuannya. Berdasarkan pendapat diatas maka
penelitian ini merupakan penelitian kualitaif sehingga peneliti harus terlibat
langsung kedalam sumber data yang akan dibutuhkan peneliti. Peneliti
bertindak sebagai instrumen aktif karena dalam upaya untuk mengumpulkan
data-data yang akan diperoleh dilapangan, sehingga data yang diperoleh
benar dan lebih akurat.
Data yang terkumpul merupakan peningkatan aktivitas dan hasil
belajar peserta didik tentang penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
TGT (Team Games Tournament) pada konsep kegiatan ekonomi dalam
memanfaatkan sumber daya alam semua itu tercatat dalam pedoman yang di
buat oleh peneliti. Adapun pedoman yang di gunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
a. Observasi
Observasi yaitu teknik atau cara pengumpulan data dengan
mengamati setiap kegiatan peserta didik adapun kegiatan peserta didik
berkaitan dengan aktivitas peserta didik pada saat proses pembelajaran
berlangsung dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT
(Team Games Tournamnet) pada konsep kegiatan ekonomi dalam
memanfaatkan sumber daya alam yang di lakukan oleh guru/peneliti,
observer menuliskan hasil temuan dari pengamatannya pada lembar
observasi yang telah di sediakan dan hasilnya akan di deksripsikan ulang
26
Tabel 3.1
Pedoman Observasi Peserta Didik Pada Konsep Kegiatan Ekonomi dalam Memanfaatkan Sumber Daya Alam Dengan Menggunakan
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT
No Tahapan TGT Aspek Indikator Nomor
Item 1 Penyajian kelas Partisipasi Peserta didik mengikuti
pembelajaran dengan
Motivasi Peserta didik semangat pada saat pembelajaran
3
Keaktifan Peserta didik dapat menjawab pertanyaan yang di berikan oleg guru
4
2 Pembentukan kelompok Partisipasi Peserta didik duduk bersama kelomoknya masing-masing yang telah di bagikan oleh guru
5
Motivasi Peserta didik menjadi lebih semangat dan antusian pada saat kerja kelompok
6
Keaktifan Peserta didik membantu
temannya dalam
27
Wida Lusyani, 2015
mendengarkan
penjelasan dari temannya Keaktifan Peserta didik bertanya kepada temannya
Partisipasi Peserta didik membacakan kartu soal dengan jelas
12
Peserta didik menjawab kartu sola yang sudah di bacakan
13
Motivasi Peserta didik antusias pada saat game dan turnamen
14
Peserta didik semangat dalam menjawab kartu soal
15
Keaktifan Peserta didik aktif pada masing-masing
5 Penghargaan kelompok Partisipasi Peserta didik menghargai
kelompok yang
mendapatkan skor tertinggi
18
Motivasi Peserta didik menjadi
semangat untuk
mengikuti turnamen selanjutnya
19
Keaktifan Peserta didik memberikan selamat kepada kelompok yang menang
20
b. Wawancara
Dalam penelitian ini untuk menghasilkan data di butuhkan
28
Pedoman wawancara berisi daftar pertanyaan yang di ajukan kepada
perwakilan dari peserta didik untuk mendapatkan data yang kuat
mengenai proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament). Wawancara dilakukan
kepada peserta didik yang akan jadikan sebagai sample untuk mengetahui
bagaimana tanggapan mereka tentang berlangsungnya proses kegiatan
pembelajaran di kelas.
Tabel 3.2
Pedoman Wawancara Kepada Peserta Didik Terhadapat Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Siklus I dan II
No Aspek Indikator Pertanyaan
1 Partisipasi
daya alam menggunakan
model pembelajaran TGT
Apakah dengan model
pembelajaran TGT
membuat kamu mudah
memahami materi yang
di ajarkan ?
2 Motivasi
Peserta didik semangat
dalam belajar
Apakah dengan model
pembelajaran TGT
membuat kamu
semangat dalam belajar ?
Peserta didik merasa
senang saat pembelajaran
berlangsung
Menurut kamu apakah
pembelajaran dengan
29
pilihan ganda 10 soal dan isian 5 soal. Adapun kisi-kisi dalam pembuatan
soal sebagai berikut:
Tabel 3.3
Kisi-Kisi Soal Siklus I dan II
Indikator Bentuk soal
Aspek yang di ukur Tingkat
30
Untuk mengetahui proses pembelajaran menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament) pada
konsep kegiatan ekonomi dalam memanfaatkan sumber daya alam.
Adapun cara untuk menghitung persentase respon peserta didik adalah:
Persentase respon peserta didik
31
Wida Lusyani, 2015
Kriterian penilaian aspek yang diamati
A (baik sekali) : 80 – 100% peserta didik terlibat aktif B (baik) : 60 – 79% peserta didik terlibat aktif C (cukup ) : 50 – 59% peserta didik terlibat aktif D (kurang) : <49% peserta didik terlibat aktif
Kriteria pencapaian penilaian:
80 – 100% : Sangat baik 70 – 79% : Baik 50 – 69% : Cukup 40 – 49% : Kurang
<40 % : Sangat Kurang
b. Wawancara
Pada wawancara ini menggunakan wawancara langsung kepada
peserta didik kelas IV untuk memperoleh data yang akurat.
c. Tes
Pada pengolahan data hasil tes yang dapatkan yaitu berupa data
nilai. Pada penelitian ini peneliti menggunakan dua jenis nilai, yaitu nilai
masing peserta didik dan nilai rata-rata kelas. Pada nilai
masing-masing peserta didik jika jumlah soalnya 15, pilihan ganda 10 dan essay
5. Maka pemberian nilai PG yang betul akan di beri nilai 10 akan tetapi
jika 1 soal essay benar akan di beri nilai 20. Jika betul semua maka
jumlah keseluruhan nilai di beri nilai 20, maka jumlah soal benar di bagi
2, di rumuskan sebagai berikut:
=
2
Nilai rata-rata kelas dapat di peroleh dari nilai seluruh peserta
didik di bagi jumlah seluruh peserta didik. Secara singkat nilai rata-rata
dan nilai ketuntasan peserta didik untuk siklus I dan siklus II dapat di
32
− =
Presentase ketuntasan peserta didik
= � 100
G. Indikator Pencapaian
Indikator pencapaian adalah tolak ukur peneliti dalam melaksanakan
penelitian tindakan kelas terhadap hasil yang dicapai setelah dilaksanakannya
tindakan. Apabila hasil diatas standar minimal maka pelaksanaan tindakan
dinyatakan tuntas. Adapun indikator pencapaian pada setiap siklusnya adalah
sebagai berikut:
1. Siklus I
Indikator keberhasilan yang ditetapkan pada siklus I setelah nilai rata-rata
diatas 60 pada konsep kegiatan ekonomi dalam memanfaatkan sumber
daya alam.
2. Siklus II
Indikator pkeberhasilan yang ditetapkan pada siklus II dengan nilai
rata-rata diatas 70 pada konsep kegiatan ekonomi dalam memanfaatkan
sumber daya alam.
H. Validitas dan Reliabilitas
Validitas merupakan derajad ketepatan antara data yang terjadi pada
objek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Dengan demikian data yang valid adalah data “yang tidak berbeda” antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data sesungguhnya terjadi pada objek
penelitian (Sugiyono 2013, hlm.296). Macam-macam validitas data dalam
penelitian kualitatif adalah sebagai berikut:
1. Membercheck
33
Wida Lusyani, 2015
2. Analisis Kasus Negatif
Analisis kasus negatif berarti peneliti mencari data yang berbeda atau
bahkan bertentangan dengan data yang telah ditemukan
3. Meningkatkan Ketekunan
Reliabilitas data dilakukan dengan melakukan audit terhadap keseluruhan
proses penelitian. Sering terjadi peneliti tidak melakukan penelitian ke
lapangan, akan tetapi bisa memberikan data. Jika proses penelitian tidak
dilakukan akan tetapi datanya ada, maka penelitian tersebut tidak reliable.
(Sugiyono, 2013, hlm. 277)
Dengan demikian, peneliti ingin menegaskan bahwa pada bab ini telah
dideskripsikan metode penelitian, prosedur penelitian, subjek dan lokasi
penelitian, teknik pengumpulan data, intrumen penelitian, teknik analisis data,
indikator pencapaian dan validitas dan reliabilitas.
I. Prosedur Penelitian
Dalam pelaksanaan tindakan dibuat beberapa siklus tindakan yang di
awali dengan prasiklus dan di lanjutkan dengan siklus-siklus selanjutnya.
Adapun langkah-langkah dalam penelitian ini yaitu:
1. Pra Siklus
Tahap ini merupakan orientasi sebelum peneliti melaksanakan
penelitian tindakan kelas.
a. Observasi
Kegiatan observasi pada pra siklus merupakan kegiatan pendahulu yang
di lakukan oleh peneliti. Kegiatan pembelajaran pada tahap ini adalah
pembelajaran yang biasa dilakukan oleh guru setiap hari. Hal yang
perlu diperhatikan dalam observasi prasiklus ini yaitu aktivitas peserta
didik pada saat pembelajaran berlangsung.
b. Refleksi
Refleksi di lakukan setelah kegiatan observasi. Dalam kegiatan
observasi berlangsung peneliti banyak menemukan
permasalahan-permasalahan yang terjadi di dalam proses belajar mengajar
34
1) Pengajaran hanya menggunakan metode ceramah.
2) Siswa hanya sebagai penerima.
3) Tidak telihat jelas keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran.
4) Hasil belajar peserta didik yang kurang dari KKM.
2. Siklus I
Tahap ini merupakan langkah awal penenliti setelah di temukan
beberapa permasalahan dan hasil refleksi pada tahap pra siklus.
a. Perencanaan
Setelah di temukannya permasalahan-permasalahan pada pra siklus,
peneliti dan guru kelas bekerjasama merencanakan tindakan sebagai
revisi dari permasalahan yang terdapat pada observasi dan refleksi
pada tahap prasiklus. Kegiatan yang di laksanakan dalam perencanaan
ini yaitu:
1) Mempelajari meteri dalam kurikulum IPS kelas IV.
2) Menyusun RPP IPS kelas IV pada meteri kegiatan ekonomi dalam
memanfaatan sumber daya alam.
3) Mempelajari materi tentang penerapan model TGT dalam
pembelajaran di kelas.
4) Media/alat peraga pembelajaran
b. Tindakan
Dalam tahap ini peneliti melakukan tindakan yang telah di rencanakan
sebelumnya pada tahap perencanaan. Tindakan mengarah pada upaya
guru merapkan model pembelajaran TGT (Team Games Turnament)
pada pembelajaran berlangsung. Tindakan dilakukan sesuai dengan
pendekatan pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games
Turnament), yaitu:
1) Penyajian kelas : pada awal pembelajaran guru menyampaikan
materi dan bertanya jawab dengan peserta didik mengenai materi
35
Wida Lusyani, 2015
2) Kelompok (team) : setelah guru selesai menyampaikan materi,
kemudia guru mengelompokkan siswa kedalam beberapa kelompok
yang masing-masing kelompok terdiri dari 4 samapai 5 orang.
3) Game : guru memberikan pertanyaan-pertanyaan untuk
merangsang pengetahuan peserta didik. Pertanyaan-pertanyaan
tersebut sesuai dengan kartu bernomor.
4) Tournament : turnamen berisi pertanyaan yang dirancang untuk
mengetes pengetahuan peserta didik dan di peroleh dari presentasi
kelas dan kerja tim. permainan di mainkan pada meja-meja yang
berisikan perwakilan tim yang berkemampuan sama (misalkan
pada meja 1 berisikan peserta didik dengan kemampuan tinggi,
meja 2 dengan kemampuan sedang, dan meja 3 dengan kemampuan
rendah) kemudian guru mengumumkan penempatan meja kepada
peserta didik. Meja-meja tersebut di beri warna sehingga peserta
didik tidak mengetahui bahwa meja-meja tersebut di susun
berdasarkan peringkatnya. Permainan ini berupa
pertanyaan-petanyaan yang di beri nomor. Masing-masing peserta didik dalam
sebuah meja turmanen mengambil sebuah kartu untuk menentukan
pembaca pertama, yaitu peserta didik yang mengambil kartu
dengan nomor tertinggi. Permainan terus berlangsung sampai
semua kartu nomor habis.
5) Team Recognize (penghargaan kelompok)
Setelah permainan tersebut selesai guru mengumumkan skor yang
di peroleh setiap kelompok. Kelompok yang mendapatkan skor
tertinggi akan di berikan pengahargaan atau hadiah.
c. Observasi
Pada tahap ini terdiri dari pengumpulan data dan mencatat setiap
aktivitas peserta didik pada saat pelaksanaan tindakan berlangsung.
Observasi ini dilakukan peneliti untuk mengamati aktivitas belajar
36
tipe TGT pada materi kegiatan ekonomi dalam memanfaatkan sumber
daya alam.
d. Refleksi
Refleksi merupakan pengkajian yang telah di peroleh pada saat
observasi oleh peneliti dan guru. Refleksi ditunjukkan pada hasil
pengamatan terhadap aktivitas dan hasil belajar peserta didik. Hasil
refleksi yang ada di jadikan bahan pertimbangan untuk membuat
perecanaan tindakan dalam siklus selanjutnya sampai pembelajaran di
70
Wida Lusyani, 2015
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA KONSEP KEGIATAN EKONOMI DALAM
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan pelaksanaan dan penelitian tindakan kelas mengenai
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games
Tournament) untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada konsep
kegiatan ekonomi dalam memanfaatkan sumber daya alam peserta didik kelas
IV di SD Negeri Cigadung 4 Kec. Karang Tanjung-Pandeglang tahun ajaran
2014-2015 dapat disimpulkan bahwa:
1. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada konsep
kegiatan ekonomi dalam memanfaatkan sumber daya alam dapat
meningkatkan aktivitas peserta didik pada proses pembelajaran. hal ini
dapat dilihat dari hasil observasi aktivitas peserta didik pada siklus I yaitu
67,5% yang dikategorikan dengan mutu huruf C sedangkan pada siklus
II meningkat menjadi 78,75% yang dikategorikan dengan mutu huruf B.
Hal tersebut membuktikan bahwa adanya peningkatan aktivitas peserta
didik.
2. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada konsep
kegiatan ekonomi dalam memanfaatkan sumber daya alam peserta didik
kelas IV SD Negeri Cigadung 4 dapat meningkatkan hasil belajar peserta
didik. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar peserta didik pada saat
prasiklus dengan nilai keseluruhan yaitu 1140 yang dirata-ratakan
menjadi 51,8, siklus I dengan nilai keseluruhan sebesar 1475 yang
dirata-ratakan menjadi 67,1 sedangkan pada siklus II nilai keseluruhan peserta
didik yaitu 1674 yang dirata-ratakan menjadi 76,13.
Berdasarkan uraian diatas dapat dikatakan bahwa penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe TGT daat meningkatkan aktivitas peserta didkm
71
B. Rekomendasi
Adapun saran berdasarkan hasil penelitian dengan judul penerapan
model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament) untuk
meningkatkan hasil belajar peserta didik pada konsep kegiatan ekonomi
dalam memanfaatkan sumber daya alam di SD Negeri Cigadung
4-Pandeglang yang telah di kemukakan sebagai berikut:
1. Bagi Kepala Sekolah
Model pembelajaran kooperatif tipe TGT direkomendasikan untuk kepala
sekolah sebagai bahan pertimbangan dan pelatihan serta acuan bagi
pengembangan guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Dalam
proses pembelajaran dengan mengguakan model pembelajaran kooperatid
tipe TGT dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar peserta didik
sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran peserta didik di
sekolah.
2. Bagi Guru
Pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT
bisa menjadi alternatif pilihan saat membuat RPP dengan model
pembelajaran yang melibatkan peserta didik aktif pada saat proses
pembelajaran. Direkomendasikan untuk guru karena dapat meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar peserta didik karena peserta didik terlibat aktif
pada saat proses pembelajaran dan membuat peserta didik menjadi
bersemangat dalam belajar sehingga model pembelajaran ini dapat
menjadi alternatif pilihan yang diterapkan guru dikelas.
3. Bagi peneliti Selanjutnya
Penelitian menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT di
rekomendasikan untuk peneliti selanjutnya yang akan melakukan
penelitian dengan penelitian sejenis. Penelitian ini masih mengalami
beberapa kekurangan, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan
referensi untuk memperbaiki penelitian selanjutnya pada pembelajaran
Wida Lusyani, 2015
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Z. (2011). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Chaerunnisa, S. (2012). Penggunaan Pendekatan Cooperative Learning Tipe
Team Games Turnament (TGT) Pada Konsep Keragaman Suku Bangsa dan
Budaya Sebagai Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa. (Skripsi).
Universitas PendidikanIndonesia. Serang.
Gunawan, R. (2013). Pendidikan IPS Filosofi, Konsep dan Aplikasi: Edisi Revisi.
Bandung: Alfabeta.
Hamalik, O. (2009). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Kunandar. (2013). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai
Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Lie, A. (2007). Cooperative Learning Mempraktikkan Cooperative Learning di
Ruang-ruang Kelas. Jakarta: Grasindo.
Sapriya. (2014). Pendidikan IPS. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Saputra, J.O. (2013). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Dengan Metode
Teams Games Tournament (Tgt) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Mata Pelajaran Ips Kelas Iv Di Madrasah Ibtidaiyah Sudirman Kupang Kec.
Ambarawa Kab. Semarang Tahun 2013. (Skripsi). Pdf.
Sari, N. (2014). Penerapan Teams Games Tournament (Tgt) Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa Kelas IV dalam Menulis Pantun. (Skripsi). Universitas
Pendidikan Indonesia. Serang
Shoimin, A. (2014). 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Slavin, R.E. (2005). Cooperative Learning: Teori, Riset dan Praktik. Bandung:
Nusa Media.
Solihatin, E dan Raharjo. (2008). Cooperative Learning Model Pembelajaran IPS.
Jakarta: PT Bumi Aksara
Sudjana, N. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. (2012). Metode penelitian pendidikan (pendekatan kuantitatif,
Taniredja, T. dkk. (2013). Model-Model Pembelajaran Inovatif dan Kreatif.
Bandung: Alfabeta.
Yanto, M. (2013). Jadi Guru yang Jago Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Andi