ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA TENTANG IMPLEMENTASI
E-LEARNING DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
SKRIPSI
Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Departemen Pendidikan Teknik Elektro
Oleh ADE KUSNADI
E.0451.0807823
DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA TENTANG IMPLEMENTASI
E-LEARNING DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Oleh Ade Kusnadi
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
© Ade Kusnadi 2015 Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
LEMBAR PENGESAHAN
Ade Kusnadi NIM. 0807823
ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA TENTANG IMPLEMENTASI
E-LEARNING DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Disetujui dan disahkan oleh: Pembimbing I,
Dr. Enjang A. Juanda, M.Pd., MT. NIP. 19550826 198101 1 001
Pembimbing II,
Dr. Hasbullah, MT. NIP. 19740716 200112 1 003
Mengetahui,
Ketua Departemen Pendidikan Teknik Elektro,
ANALISIS KESIAPAN MAHASISWA TENTANG IMPLEMENTASI
E-LEARNING DI DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
ABSTRAK
Implementasi e-learning dalam proses pembelajaran di Departemen Pendidikan Teknik Elektro masih dalam tahap pengembangan, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesiapan mahasiswa tentang implementasi e-learning. Terdapat dua aspek yang dijadikan bahan penilaian yaitu aspek kesiapan dan pengetahuan tentang implementasi e-learning. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan kuisioner sebagai instrumen untuk pengumpulan datanya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mahasiswa di Departemen Pendidikan Teknik Elektro FPTK UPI telah cukup siap dalam menggunakan pembelajaran e-learning di dalam perkuliahan hal ini diperkuat dari tanggapan tentang aspek-aspek pengetahuan tentang implementasi e-learning yang tergolong baik, sehingga diperlukan studi lanjutan mengenai mata kuliah yang dapat menggunakan pembelajaran e-learning.
ANALYSIS OF READINESS THE IMPLEMENTATION E-LEARNING ON DEPARTMENT OF ELECTRICAL ENGINEERING EDUCATION FACULTY OF
TECHNOLOGY AND VOCATIONAL INDONESIAN UNIVERSITY OF EDUCATION
ABSTRACT
The implementation e-learning in the learning process at department electrical engineering of education are still in development phase, this research aim to know readiness level of students as regards of e-learning implementation. There are two aspects which evaluated that is the readiness and implementation of e-learning. The method used was qualitative descriptive with questionnaire as the instrument to collect the data. The results showed that students in the Department of Electrical Engineering Education FPTK UPI have been quite prepared to use e-learning in lecture this was confirmed from the response of the aspects of the implementation of e-learning are relatively well, then there is need a follow up study of lecture that can be use the e-learning.
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.i KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined.ii UCAPAN TERIMAKASIH ... Error! Bookmark not defined.iii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR GAMBAR ... Error! Bookmark not defined.vi DAFTAR TABEL ... viii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 3
C. Pembatasan Masalah ... 3
D. Tujuan Penelitian ... 3
E. Manfaat Penelitian ... 4
F. Struktur Organisasi Skripsi ... 4
BAB II LANDASAN TEORI A. Analisis ... 6
B. Kesiapan ... 6
C. Implementasi... 9
D. E-Learning ... 10
1. Pengertian E-learning ... 10
2. Karakteristik E-learning ... 12
3. Fungsi E-learning ... 13
4. Kelebihan dan Kekurangan E-learning ... 14
A. Lokasi, Waktu, Populasi dan Sampel Penelitian ... 16
1. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 16
2. Populasi dan Sampel Penelitian ... 16
B. Metode Penelitian ... 19
C. Prosedur Penelitian ... 20
D. Instrumen Penelitian ... 21
E. Uji Coba Instrumen... 22
1. Uji Validitas Angket ... 23
2. Uji Reliabilitas Angket ... 24
F. Teknik Pengumpulan Data ... 25
G. Teknik Analisis Data ... 26
BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil dan Pembahasan Penelitian ... 28
1. Aspek Kesiapan Mahasiswa Tentang Pembelajaran E-Learning ... 28
2. Aspek Pengetahuan Tentang Implementasi Pembelajaran E-Learning di Perkuliahan ... 36
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan ... 44
B. Rekomendasi... 44
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pada saat ini sudah sangatlah pesat. Telah tersediakan beragam layanan yang mendukung untuk perkembangan teknologi, khususnya pada dunia pendidikan. Perkembangan teknologi telah menjadi aspek pendukung untuk dunia pendidikan. Pembelajaran pada dunia pendidikan yang dulunya masih tidak tersentuh teknologi kini sudah bisa dijalankan menggunakan teknologi. Pada institusi pendidikan, penerapan TIK saat ini sudah menjadi keharusan, karena penerapan TIK bisa menjadi salah satu indikator keberhasilan atau kemajuan suatu institusi pendidikan. Rusman (2012, hlm. 77) menyatakan bahwa melalui pemanfaatan TIK kita dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan indeks pembangunan manusia (IPM), yaitu dengan cara membuka lebar-lebar terhadap akses ilmu pengetahuan dan penyelenggaraan pendidikan yang bermutu.
Penggunaan dan pemanfaatan Teknologi Informasi (TI) di Perguruan Tinggi (PT) juga semakin berkembang. Hal ini ditandai dengan adanya pengakuan sejumlah perguruan tinggi yang menyebutkan bahwa universitasnya sudah memanfaatkan TI melalui pengadaan ICT (Information Communication
Technology), disertai sejumlah implementasinya dalam proses pendidikan
regular. ICT merupakan suatu bentuk paduan antara komputer dan komunikasi. Dulu komputer dan komunikasi merupakan dua hal yang terpisah. Namun, saat ini teknologi memungkinkan penyatuan keduanya. Salah satunya ditandai dengan kehadiran internet dan komunikasi mobile (bergerak).
Bentuk implementasi yang paling nyata dari pemanfaatan ICT dalam universitas adalah adanya sistem pembelajaran e-learning (electronic
2
information and communication technology (ICT) untuk menyelenggarakan
perkuliahan dengan sistem e-learning oleh 19 Prodi (UPI, 2010).
Dengan e-learning diharapkan mahasiswa khususnya mahasiswa Departemen Pendidikan Teknik Elektro di DPTE FPTK UPI dapat belajar dimana saja dan kapan saja tanpa hadirnya dosen di dekat mereka. Misalnya e-learning dengan menggunakan CD-ROM (multimedia), mahasiswa dapat membuka kembali pelajaran yang telah diberikan tersebut di rumah dan dapat belajar sendiri. Begitu pula e-learning berbasis web, dosen dapat memberikan materi kuliahnya melalui sarana internet yang dapat diakses oleh mahasiswa setiap saat dan di mana saja. Mahasiswa juga tidak perlu harus selalu belajar di kelas untuk mendapatkan informasi mengenai materi yang ingin diperolehnya. Bahkan, mahasiswa dapat mengembangkan proses belajarnya dengan mencari referensi dan informasi dari sumber lain, sehingga wawasan mahasiswa Departemen Pendidikan Teknik Elektro menjadi berkembang.
Memang kita akui, sejak ditemukannya teknologi internet, hampir „segalanya‟ menjadi mungkin. Kini kita dapat belajar tak hanya anywhere, tetapi sekaligus
anytime dengan fasilitas sistem learning yang ada. Dengan kegiatan
e-learning terutama melalui internet, dimungkinkan berkembangnya fleksibilitas
belajar yang tinggi. Artinya, peserta didik dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap saat dan berulang-ulang. Peserta didik juga dapat berkomunikasi dengan pendidik setiap saat. Dengan kondisi yang demikian ini, peserta didik dapat lebih memantapkan penguasaannya terhadap materi pembelajaran. Dalam konteks ini, Program Studi S1 Pendidikan Teknik Elektro DPTE FPTK UPI memahami pentingnya melakukan berbagai upaya khususnya penelitian dalam meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran dengan berorientasi pada peningkatan kualitas lulusan yang unggul dan berdaya saing.
3
pembelajaran memberi wacana tersendiri dalam pengembangan model-model pembelajaran berbasis TI (e-learning) yang bisa diberdayakan dalam perkuatan kemampuan dan kompetensi lulusan.
Namun salah satu penerapan e-learning yang berupa digitalisasi pembelajaran dalam content e-learning masih rendah (UPI, 2010). Rendahnya digitalisasi pembelajaran ini menandakan tidak efektifnya penerapan e-learning. Salah satu kendalanya yaitu tidak adanya sarana dan prasaran dari sisi mahasiswa yang mendukung terjadinya pembelajaran e-learning. Hal yang menjadi kendala lainnya adalah tidak mudah untuk mengubah kebiasaan mereka yang telah terbiasa belajar secara tatap muka secara konvensional selama bertahun-tahun, yang tentunya telah menjadi gaya belajar atau kebiasaan. Oleh karena itu tentunya perlu dilakukan serangkaian upaya untuk mengkondisikan agar mereka siap berpartisipasi secara aktif dalam sistem pengajaran yang baru tersebut, dari permasalahan yang telah dipaparkan diatas maka penulis mengadakan penelitian mengenai “Analisis Kesiapan Mahasiswa tentang Implementasi E-Learning di Departemen Pendidikan Teknik Elektro
Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Universitas Pendidikan
Indonesia”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan kepada latar belakang masalah, maka rumusan dalam penelitian
ini adalah “Bagaimana kesiapan Mahasiswa Departemen Pendidikan Teknik Elektro (DPTE) Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (FPTK) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) tentang implementasi e-learning?”
C. Pembatasan Masalah
Pada penelitian ini agar pembahasan tidak terlalu luas ruang lingkupnya serta terarah kepada tujuan yang ingin dicapai, maka perlu adanya pembatasan masalah penelitian. Permasalahan dibatasi pada kesiapan mahasiswa sebelum
4
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penulis mengadakan penelitian ini adalah untuk mengetahui kesiapan mahasiswa tentang implementasi
e-learning di Departemen Pendidikan Teknik Elektro.
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai bahan pertimbangan dalam proses implementasi e-learning , serta dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam upaya memahami kegiatan pembuatan proses pembelajaran dengan media e-learning. Secara rinci, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi banyak pihak di antaranya sebagai berikut: 1. Bagi Departemen, dapat menjadikan penelitian ini sebagai salah satu
acuan atau studi pendahuluan sebelum pelaksanaan e-learning dalam perkuliahan.
2. Bagi Mahasiswa, dapat menjadikan penelitian ini sebagai salah satu rujukan atau referensi apa yang harus disiapkan sebelum implementasi perkuliahan dengan menggunakan e-learning.
3. Bagi Penulis, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan untuk memperluas wacana dalam bidang implementasi e-learning dalam pembelajaran.
F. Struktur Organisasi Skripsi
Struktur organisasi skripsi berperan sebagai pedoman penulisan agar dalam penulisan skripsi ini lebih terarah, maka laporan penelitian ini disusun dengan menggunakan sistematika sebagai berikut berikut:
BAB I Pendahuluan, terdiri dari latar belakang masalah, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi.
BAB II Kajian pustaka, berisi mengenai landasan teori yang meliputi teori-teori yang mendukung penelitian dan hipotesis penelitian.
5
instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.
BAB IV Hasil penelitian dan pembahasan, berisi mengenai penjelasan terkait gambaran umum penelitian, deskripsi data, analisis data, hasil pengujian hipotesis, serta temuan dan pembahasan hasil penelitian.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi, Waktu, Populasi dan Sampel Penelitian
Pada bagian ini, peneliti akan menguraikan mengenai lokasi, waktu, populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian.
1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Departemen Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Pendidikan Teknik Elektro Universitas Pendidikan Indonesia Bandung. Penelitian ini dilaksanakan selama kegiatan Semester Padat (SP) tahun ajaran 2014/2015.
2. Populasi dan Sampel Penelitian a. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011, hlm. 80).
Populasi dalam suatu penelitian merupakan keseluruhan objek yang dapat dijadikan sumber penelitian, berbentuk benda-benda, manusia ataupun peristiwa-peristiwa yang terjadi sebagai objek atau sasaran penelitian, sesuai dengan lingkup penelitian.
Populasi atau wilayah data yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa DPTE angkatan 2008-2013 yang masih aktif, jumlah populasi yang diambil dapat dilihat pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1. Data jumlah Mahasiswa yang masih aktif di DPTE Angkatan 2008 - 2013.
No Angkatan Jumlah Mahasiswa
1 2008 16
2 2009 16
3 2010 19
4 2011 55
17
Jumlah 139
Pada saat pengambilan data, mahasiswa angkatan 2012 sedang mengikuti program kuliah kerja nyata (KKN) dan tidak berada di lokasi penelitian sehingga tidak dimasukkan ke dalam populasi.
b. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2011, hlm. 81). Ada beberapa metode pengambilan sampel yang dilakukan secara tidak random, salah satunya yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu teknik sampling
purposive. Sampling purposive yaitu “teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu” (Sugiyono, 2011, hlm. 85).
Apabila subjek kurang dari 100, maka lebih baik di ambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Jika subjeknya besar atau lebih dari 100 maka teknik pengambilan sampelnya dapat menggunakan beberapa rumus alternatif. Pada penelitian ini, teknik pengambilan sampel menggunakan rumus dari Taro Yamane atau Slovin (Riduwan, 2004, hlm.65) sebagai berikut.
Rumus Slovin :
keterangan :
= Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
d = Tingkat kepercayaan yang diinginkan (0,1)
18
c. Cara Pengambilan Sampel
Cara pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah secara
proportionate stratified random sampling. Pengambilan sampel secara
proporsi dilakukan dengan mengambil subyek dari setiap strata atau setiap wilayah ditentukan seimbang dengan banyaknya subyek dari setiap strata atau setiap wilayah (Arikunto, 2010). Menggunakan teknik proportionate stratified random sampling di dapatkan jumlah sampel sebanyak 58 mahasiswa, adapun besar atau jumlah pembagian sampel untuk masing-masing angkatan dengan menggunakan rumus menurut Sugiyono (2012).
Keterangan:
n = Jumlah sampel yang diinginkan setiap strata
N = Jumlah seluruh populasi mahasiswa Pendidikan Teknik Elektro angkatan 2008-2013
X = Jumlah populasi setiap strata Nx = Sampel
Berdasarkan rumus di atas, jumlah sampel dari masing-masing angkatan DPTE tersebut yaitu:
Mahasiswa Angkatan 2008:
mahasiswa
Mahasiswa Angkatan 2009:
mahasiswa
Mahasiswa Angkatan 2010:
mahasiswa
19
mahasiswa
Mahasiswa Angkatan 2013:
mahasiswa
Berdasarkan perhitungan menggunakan rumus Taro Yamane atau Slovin diperoleh jumlah sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu 59 responden. Berdasarkan perhitungan tersebut, maka dapat dibuat seperti dalam Tabel 3.2.
Tabel 3.2. Jumlah Populasi dan Sampel
No Mahasiswa Angkatan Jumlah
Populasi Sampel
1. 2008 16 7
2. 2009 16 7
3. 2010 19 8
4. 2011 55 23
5. 2013 33 14
Jumlah 139 59
B. Metode Penelitian
Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Metode kualitatif merupakan suatu prosedur penelitian yang menghasilkan sebuah data deskriptif berupa kata tertulis dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati, didukung dengan studi literatur atau studi kepustakaan berdasarkan pengalaman kajian kepustakaan berupa data dan angka sehingga realitas dapat dipahami dengan baik.
20
1. Memusatkan diri pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang dan pada masalah-masalah aktual.
2. Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisis (karena itu metode ini sering pula disebut metode analitik). Hasil dari kesimpulan metode penelitian deskriptif yang dilakukan adalah untuk mendeskripsikan kesiapan mahasiswa terhadap implementasi e-learning pada perkuliahan di Departemen Pendidikan Teknik Elektro.
C. Prosedur Penelitian 1. Tahap Persiapan
Langkah 1: Menentukan atau memilih masalah, melalui studi pendahuluan. mengenai gambaran kesiapan mahasiswa tentang implementasi e-learning kemudian menyusun latar belakang.
2. Menyusun latar belakang
Langkah 2: Mengidentifikasi masalah yang telah di ambil pada langkah 1 bahwa bagaimana gambaran kesiapan mahasiswa tentang implementasi
e-learning.
Langkah 3: Menentukan tujuan penelitian yaitu mengetahui kesiapan mahasiswa tentang implementasi e-learning.
Langkah 4: Menentukan manfaat penelitian sehingga dapat bermanfaat secara teoritis, mahasiswa, bagi peneliti dan institusi yang bersangkutan. Langkah 5: Menentukan kerangka pemikiran di mana peneliti dan institusi yang bersangkutan
Langkah 6: Menentukan tinjauan teoritis yang tepat
Langkah 7: Menentukan jenis penelitian yaitu jenis penelitian deskriptif Langkah 8: Menentukan lokasi dan waktu penelitian pada DPTE FPTK UPI
Langkah 9: Menentukan variabel penelitian Langkah 10: Menentukan populasi dan sampel
21
Langkah 12: Menentukan instrumen penelitian yang di buat dalam kuesioner untuk memudahkan penelitian dalam pengolahan data.
3. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap ini peneliti mengumpulkan data sesuai dengan fokus dan tujuan penelitian. Pengumpulan data atau informasi melalui kuesioner. Tahap pelaksanaan yang dilakukan peneliti meliputi :
Langkah 13: Menganalisis data sesuai fokus dan tujuan penelitian. Pengumpulan data atau informasi melalui kuesioner
Langkah 14: Menarik kesimpulan dari semua data yang diperoleh dalam kegiatan penelitian.
4. Tahap Pelaporan
Kegiatan ini merupakan kegiatan akhir yang dilakukan peneliti dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah yang kemudian diikuti dengan pencetakkan dan penggandaan laporan untuk dikomunikasikan pada pihak lain.
D. Instrumen Penelitian
Sugiyono (2011, hlm. 102) menyimpulkan instrumen penelitian adalah “suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati”.
Instrumen penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner diartikan sebagai daftar pertanyaan yang sudah tersusun baik, sudah matang, dimana responden memberi jawaban benar dan salah atau dengan memberi tanda-tanda tertentu. Kuesioner yang akan digunakan berupa kuesioner tertutup.
22
salah. Skala Guttman ini pada umumnya dibuat seperti checklist dengan interpretasi penilaian, apabila skor benar nilainya 1 dan apabila salah nilainya 0.
Metode pengumpulan data di lakukan peneliti dengan cara:
1. Peneliti memperkenalkan diri, kemudian menjelaskan maksud dan tujuan 2. Menanyakan kesediaan Mahasiswa untuk menjadi responden dan bertanya
apakah responden pernah menggunakan pembelajaran e-learning. 3. Pertama peneliti memberikan kuesioner kepada responden satu persatu. 4. Kemudian setelah dibaca dan diisi kuesioner oleh responden, kuesioner
tersebut peneliti ambil kembali pada hari yang sama.
5. Setelah peneliti mendapatkan kuesioner terebut, peneliti cek kembali lembar kuesioner, apakah semua pertanyaan sudah terjawab dengan lengkap.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas 19 pernyataan. Instrumen penelitian ini disusun dari indikator-indikator yang dianggap mewakili keberadaan variabel penelitian. Indikator-indikator ini merupakan penjabaran dari variabel penelitian kemudian dituangkan ke dalam butir-butir pernyataan. Untuk kisi-kisi instrumen tiap indikator dapat dilihat pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3. Kisi – kisi Instrumen Untuk Mengukur Variabel Penelitian Variabel Aspek yang
diungkap Indikator No. Item
Kesiapan
Motivasi, emosi, dan disiplin diri untuk ikut berpartisipasi dalam pembelajaran e-learning Kemampuan dasar teknologi
informasi
Ketersediaan sarana dan prasarana penunjang pembelajaran e-learning
Manfaat penggunaan e-learning dalam perkuliahan
Keuntungan penggunaan e-learning dalam perkuliahan
Kerugian penggunaan e-learning dalam perkuliahan
13,14,17,18,1 9
12,17
15,16
23
Untuk mengetahui baik atau tidaknya kisi-kisi instrumen maupun item-item instrumen penelitian, maka dilakukan uji coba instrumen penelitian. Uji coba instrumen dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan tersebut benar-benar valid (keabsahan) dan reliabel (handal).
Validitas instrumen adalah kemampuan suatu alat ukur mampu mengukur apa yang diukur. Sedangkan reliabilitas adalah kemampuan suatu alat ukur untuk memberikan hasil pengukuran yang konsisten dalam waktu dan tempat yang berbeda juga untuk mengetahui pemahaman responden terhadap item-item pernyataan.
Secara rinci penjabaran uji validitas dan reliabilitas angket penelitian adalah sebagai berikut:
1. Uji Validitas Angket
Arikunto (2010, hlm. 211) mengatakan bahwa “Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan kevalidan atau kesahihan suatu instrumen”. Dari pengertian tersebut dapat diartikan bahwa suat instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut mengukur apa yang hendak diukur.
Untuk menguji tingkat validitas suatu instrumen dapat menggunakan rumus pearson product moment. Adapun langkah-langkah dalam menggunakan tes validitas adalah:
a. Menghitung harga korelasi setiap butir dengan rumus pearson product
moment
(Arikunto, 2012, hlm. 87) Keterangan:
rhitung = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y N = Jumlah responden
X = Variabel X (nilai item pertanyaan angket)
24
b. Penafsiran harga koefisien korelasi
Penafsiran harga koefisien korelasi ada dua cara yaitu:
1) Dengan melihat harga r dan diinterpretasikan dalam Tabel 3.4. Tabel 3.4. Interpretasi Koefisien Korelasi
Koefisien korelasi Kriteria
0,80 < r ≤ 1,00 Sangat Tinggi
0,60 < r ≤ 0,80 Tinggi
0,40 < r ≤ 0,60 Cukup
0,20 < r ≤ 0,40 Rendah
0,00 < r ≤ 0,20 Sangat Rendah
(Arikunto, 2012, hlm. 89) 2) Dengan berkonsultasi ke tabel harga kritik r product moment sehingga dapat diketahui signifikan tidaknya korelasi tersebut. Langkah penentuan signifikansi adalah sebagai berikut:
a) Mencari dengan menggunakan uji taraf signifikansi untuk (α) = 0,05 dan dk = n
b) Membuat keputusan dengan membandingkan rhitung dengan rtabel rhitung ≥ rtabel = item soal dinyatakan valid
rhitung < rtabel = item soal dinyatakan tidak valid.
Hasil yang didapat dari uji validitas angket ini, menjelaskan bahwa dari 20
item pertanyaan, ada satu item pertanyaan yang tidak valid. Lebih
lengkapnya mengenai hasil uji validitas angket dapat lihat pada lampiran. Dari satu item soal yang tidak valid tersebut, peneliti memilih untuk membuang atau menghilangkannya, karena dari sekian jumlah item pernyataan bisa mewakili item soal yang tidak valid tersebut.
2. Uji Reliabilitas Angket
Reliabilitas alat ukur adalah ketepatan atau keajegan alat ukur tersebut dalam mengukur apa yang diukurnya, artinya kapan pun alat ukur tersebut digunakan akan memberikan hasil ukur yang sama. Untuk menguji realibilitas alat ukur dalam penelitian ini digunakan rumus K-R.20.
25
a. Menghitung varians skor tiap-tiap item dengan rumus:
(Arikunto, 2012, hlm 112)
keterangan:
= varians skor tiap-tiap item
X = Skor item
N = Jumlah responden
b. Masukkan nilai varians ke rumus K-R.20 berikut:
(Arikunto, 2012, hlm. 117) keterangan:
r11 = Koefisien reliabilitas
p = Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar q = Proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (1-p) N = Jumlah responden
S = Standar deviasi dari angket
Hasil r11 yang didapat pada uji reliabilitas adalah sebesar 0,92 sedangkan rtabel (dk=20) sebesar 0,444. Hasil perhitungan menyatakan besarnya r11 > rtabel, dengan demikian maka semua data yang dianalisis dengan metode K-R.20 adalah reliabel. Untuk lebih lengkapnya bisa dilihat di lampiran.
F. Teknik Pengumpulan Data
26
Langkah-langkah yang digunakan peneliti untuk pengumpulan data dilakukan melalui angket dan studi kepustakaan. Adapun teknik yang digunakan dalam penelitian dan pengumpulan data dalam penelitian ini adalah:
1. Kuesioner (angket)
Teknik angket (kuesioner) menurut Sugiyono (2012, hlm. 199) adalah
“teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya.”
Angket yang akan dipergunakan dalam penelitian kesiapan mahasiswa dipilih secara purposif atau bertujuan untuk dapat memperoleh data dan informasi yang relevan dengan masalah yang akan diteliti khususnya mengenai kesiapan mahasiswa tentang implementasi e-learning.
2. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan yaitu teknik pengumpulan data berdasarkan literatur-literatur guna memperoleh dasar teoritis dalam pemecahan masalah yang diteliti. Data yang diperoleh akan diolah, dianalisis dan diproses lebih lanjut dengan dasar-dasar teori yang telah dipelajari, sehingga akhirnya dapat disimpulkan untuk menjawab permasalahan.
G. Teknik Analisis Data
Arikunto (2010, hlm. 278) mengatakan setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data, perlu segera digarap oleh staf peneliti. Dalam arti lain analisis data bisa disebut juga pengolahan data. Secara garis besar teknik analisa data meliputi langkah-langkah sebagai berikut:
1. Persiapan, kegiatan yang dilakukan adalah:
a. Mengecek kelengkapan data angket yang berisi soal, lembar jawaban dan lembar isian dokumentasi.
b. Menyebarkan angket kepada responden.
27
d. Mengecek kelengkapan angket yang telah kembali dari responden. 2. Tabulasi
Tabulasi data adalah pengelompokan data sesuai kebutuhan pengolahan data. Bentuknya berupa nomor, alternatif jawaban, frekuensi jawaban, dan persentase.
3. Analisis
Hasil tabulasi kembali dianalisis dan ditafsirkan sesuai sistematika data yang diperlukan. Dalam menganalisis data, teknik yang digunakan adalah persentase (%) yaitu dengan melihat perbandingan frekuensi dari tiap item jawaban yang muncul dari responden.
% persentase =
Prosentase jawaban yang diperoleh selanjutnya diinterpretasi melalui interval yang dibuat menjadi 2 kriteria yaitu YA dan TIDAK, dan dihitung dari prosentase maksimum yang didapat yaitu sebesar 100%.
Berdasarkan perhitungan diatas, maka rentang persentase dan kriteria pendapat dapat dilihat pada Tabel 3.5.
Tabel 3.5. Rentang Presentase dan Kriteria Pendapat
No Interval Kriteria
1 84 % < skor < 100 % Sangat Baik
2 68 % < skor < 84 % Baik
3 52 % < skor < 68 % Cukup
4 36 % < skor < 52 % Kurang
5 20 % < skor < 36 % Sangat Kurang
BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data, secara keseluruhan dari hasil penilaian angket mengenai aspek kesiapan tentang implementasi e-learning mengindikasikan bahwa mahasiswa di Departemen Pendidikan Teknik Elektro FPTK UPI telah cukup siap dalam menggunakan pembelajaran e-learning di dalam perkuliahan.
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil penelitian serta pembahasan, temuan selama melaksanakan penelitian dan kesimpulan yang didapat, maka saran yang dapat diberikan adalah:
1. Perlu adanya studi lanjutan tentang mata kuliah apa saja yang dapat menggunakan pembelajaran e-learning, karena tidak semua pembelajaran dapat efektif berjalan dengan menggunakan pembelajaran e-learning. 2. Ketersediaan sarana dan prasarana penunjang kegiatan pembelajaran
e-learning juga mempengaruhi keberhasilan pembelajaran e-e-learning.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian: Suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, S. (2012). Dasar-dasar evaluasi pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Chaplin, J. (2006). Kamus lengkap psikologi. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Cisco. (2015, Agustus 1). E-Learning: Combines Communication, Education,
Information, and Training. Diambil kembali dari Cisco Systems, Inc:
http://ww.cisco.com/warp/public/10/wwtraining/elearning/implement/rlo_ strategy_v3-1.pdf
Dalyono. (2005). Prestasi belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Darmawan, D. (2014). Pengembangan E-Learning Teori dan Desain. Bandung: Rosdakarya.
Effendi, E., & Zhuang, H. (2005). e-learning, Konsep & Aplikasi. Yogyakarta: Penerbit ANDI.
Hamalik, O. (2008). Kurikulum dan pembelajaran. Jakarta: Sinar Grafika.
Harsono, H. (2002). Implementasi kebijakan dan politik. Yogyakarta: Rhinheka Rasa.
Hartanto, A. A., & Purbo, O. W. (2002). E-Learning berbasis PHP dan MySql. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Kamarga, H. (2002). Belajar Sejarah melalui e-learning; Alternatif Mengakses
Sumber Informasi Kesejarahan. Jakarta: Inti Media.
Khoe, Y. (2000). Pendidikan dan riset di internet. Jakarta: Dinastindo.
Nursalam, & Efendi, F. (2008). Pendidikan dalam keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Pusat Bahasa. (2008). Kamus besar bahasa Indonesia pusat bahasa. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Riduwan. (2011). Belajar mudah penelitian. Bandung: CV Alfabeta.
Rosenberg, M. J. (2001). E-learning: Strategies for delivering knowledge in the
46
Rusman, Kurniawan, D., & Riyana, C. (2012). Pembelajaran berbasis teknologi
informasi dan komunikasi: Mengembangkan profesionalitas guru. Jakarta:
Rajawali Pers.
Ruswandi, U., & Badrudin. (2008). Media pembelajaran. Bandung: CV. Insan Mandiri.
Setiawan, G. (2004). Implementasi dalam birokrasi pembangunan. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset.
Slameto. (1995). Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Sugiyono. (2011). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan r&d. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2012). Metode penelitian pendidikan: Pendekatan kuantitatif,
kualitatif, dan r&d. Bandung: Alfabeta.
Surakhmad, W. (1998). Metode penelitian. Jakarta: Graha Indonesia.
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. (2002). Kamus besar bahasa indonesia. Jakarta: Balai Bahasa.
UPI. (2010, Oktober 23). Dit. Renbang UPI. Diambil kembali dari Direktorat Perencanaan dan Pengembangan – UPI: http://dit-renbang.upi.edu/
UPI. (2014). Pedoman penulisan karya ilmiah UPI tahun akademik 2014/2015. Bandung: UPI.