Ryan Victor Christian Tampubolon, 2015
MENINGKATKAN KOMPETENSI MAHASISWA
DALAM PERKULIAHAN APLIKASI REKAMAN
MELALUI PROJECT BASED LEARNING
(Action Research di Sekolah Tinggi Musik Bandung)TESIS
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Seni
Konsentrasi Pendidikan Seni Musik
Oleh:
Ryan Victor Christian Tampubolon 1303171
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI
SEKOLAH PASCASARJANA
Ryan Victor Christian Tampubolon, 2015 MENINGKATKAN KOMPETENSI MAHASISWA DALAM PERKULIAHAN APLIKASI REKAMAN MELALUI PROJECT BASED LEARNING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu MENINGKATKAN KOMPETENSI MAHASISWA DALAM PERKULIAHAN APLIKASI REKAMAN
MELALUI PROJECT BASED LEARNING (Action Research di Sekolah Tinggi Musik Bandung)
Oleh
Ryan Victor Christian Tampubolon S.Sn. Sekolah Tinggi Musik Bandung, 2012
Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd)
pada Program Studi Pendidikan Seni Sekolah Pascasarjana
© Ryan Victor Christian Tampubolon Universitas Pendidikan Indonesia
2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang
Ryan Victor Christian Tampubolon, 2015
HALAMAN PENGESAHAN
RYAN VICTOR CHRISTIAN TAMPUBOLON 1303171
MENINGKATKAN KOMPETENSI MAHASISWA DALAM PERKULIAHAN APLIKASI REKAMAN
MELALUI PROJECT BASED LEARNING (Action Research di Sekolah Tinggi Musik Bandung)
Disetujui dan disahkan oleh pembimbing:
Pembimbing,
Dr. Rita Milyartini, M.Si. NIP. 196406231988032001
Mengetahui, Ketua Program Studi Pendidikan Seni SPs. UPI
Ryan Victor Christian Tampubolon, 2015 MENINGKATKAN KOMPETENSI MAHASISWA DALAM PERKULIAHAN APLIKASI REKAMAN MELALUI PROJECT BASED LEARNING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
RYAN VICTOR CHRISTIAN TAMPUBOLON 1303171
MENINGKATKAN KOMPETENSI MAHASISWA DALAM PERKULIAHAN APLIKASI REKAMAN
MELALUI PROJECT BASED LEARNING (Action Research di Sekolah Tinggi Musik Bandung)
Tesis ini telah di pertanggungjawabkan di depan TIM Penguji pada hari Jumat, 10 Juli 2015, pukul 10.00 s/d 11.00 WIB di Ruang Sidang nomor 63, lantai 3, Gedung Sekolah Pascasarjana UPI
TIM Penguji:
Penguji I
Dr. Tri Karyono, M.Sn. NIP. 196611071994021001
Penguji II
Dr. Uus Karwati, M.Sn. NIP. 196506231991012001
Penguji III
Ryan Victor Christian Tampubolon, 2015
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis dengan judul “Meningkatkan Kompetensi Mahasiswa Dalam Perkuliahan Aplikasi Rekaman Melalui Project
Based Learning (Action Reasearch di Sekolah Tinggi Musik Bandung)” beserta
seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan
penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika
keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap
menanggung risiko atau sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian
ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau
ada klaim dari pihak lainnya terhadap keaslian karya saya ini.
Bandung, Juli 2015
Penyusun
Ryan Victor Christian Tampubolon
Ryan Victor Christian Tampubolon, 2015 MENINGKATKAN KOMPETENSI MAHASISWA DALAM PERKULIAHAN APLIKASI REKAMAN MELALUI PROJECT BASED LEARNING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
KATA PENGANTAR
Puji syukur tertinggi penulis persembahkan kepada Tuhan Yesus Kristus,
atas kasih dan anugerah-Nya yang luar biasa sehingga peneliti dapat menyelesaikan tesis yang berjudul “Meningkatkan Kompetensi Mahasiswa Dalam Perkuliahan Aplikasi Rekaman Melalui Project Based Learning (Action
Reasearch di Sekolah Tinggi Musik Bandung)” tepat pada waktunya. Tesis ini
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magiser Pendidikan, dalam
program studi pendidikan seni di Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan
Indonesia. Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan,
khususnya di bidang seni musik, serta dapat memotivasi para pengajar untuk terus
inovatif dalam pengembangan pembelajaran.
Bandung, Juli 2015
Ryan Victor Christian Tampubolon, 2015
UCAPAN TERIMA KASIH
Tidak lupa peneliti ucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah
membantu peneliti semenjak masa awal penelitian berlangsung, sampai dengan
berakhirnya proses penulisan menjadi tesis, sebagai bentuk pertanggung jawaban
suatu penelitian. Terimakasih yang setulusnya kepada:
1. Kedua Orang tua terkasih Bapak Panuturi Hamonangan Tampubolon (Alm)
dan Ibu Khusnul Khotimah, yang selalu memberikan dorongan semangat,
kasih dan doa yang memotivasi peneliti dalam menyelesaikan tesis ini.
2. Kakak tercinta Juliana Christina Tampubolon dan suaminya Juliyanto
Manurung, yang selalu memberikan dorongan semangat dan doa dalam
menyelesaikan tesis ini.
3. Dr. Rita Milyartini, M. Si., selaku pembimbing atas ilmu, waktu dan
kesabarannya selama membimbing peneliti.
4. Dr. Tri Karyono, M.Sn., selaku Kaprodi dan penguji yang telah menguji dan
memberikan masukan kepada peneliti dalam penulisan tesis ini.
5. Dr. Uus karwati, M.Sn., selaku penguji yang telah menguji dan memberikan
masukan kepada peneliti dalam penulisan tesis ini.
6. Dr. Nanang Supriatna, M.Pd., selaku penguji yang telah menguji dan
memberikan masukan kepada peneliti dalam penulisan tesis ini.
7. Dr. Bucky Wibawa, S. Pd., M. Si., selaku Ketua STiMB, atas dukungan dan
ijinnya untuk melakukan penelitian di STiMB.
8. Dini Ardiningsih, S.Sn., M.Pd., selaku Kaprodi STiMB, atas dukungan dan
masukannya selama berkonsultasi.
9. Roni Romansa, Amd. Sn., selaku Dosen Aplikasi Rekaman di STiMB, atas
dukungan dan kerjasamanya dalam proses perkuliahan.
10.Mahasiswa STiMB Program studi S1 dan D3 yang mengambil mata kuliah
aplikasi rekaman tahun Akademik 2014/2015, atas kerjasamanya dalam proses
Ryan Victor Christian Tampubolon, 2015 MENINGKATKAN KOMPETENSI MAHASISWA DALAM PERKULIAHAN APLIKASI REKAMAN MELALUI PROJECT BASED LEARNING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
11.Seluruh rekan-rekan dosen dan mahasiswa di STiMB atas support dan
masukannya, serta kesediaannya menjadi responden.
12.Teman seperjuangan Aldi Nurhadiat Iskandar, Eka Kurniawan, Asep Nugraha,
Win Utari Subandrio, dan seluruh rekan-rekan mahasiswa di SPS UPI program
studi pendidikan seni, khususnya angkatan 2013 yang tidak dapat disebutkan
satu per satu.
13.Guru Sekolah Minggu HKBP Reformanda dan GKI Pasteur yang selalu
memberikan dukungan doa, penghiburan, semangat dan nasehat, terima kasih
buat kasih persaudaraan, keterbukaan dan kepercayaannya.
14.“Arabian Peanuts” melodicpoppunkrock 2003 yang memberikan warna musik selama 12 tahun sampai sekarang, “Vespa Biruku” yang memberikan perjalanan yang indah, Amd Poltekpos sudah, Sarjana Musik sudah, Magister
Pendidikan sudah.
15.Murid-murid gitar yang memberikan saya pelajaran tentang arti ilmu
khususnya pengajaran. Gitar-gitarku dan seluruh music equipment yang terus
bertambah, dan bisa menjadi berkat.
16.Rekan-rekan lain dan semua pihak yang telah membantu penulis dalam
penyusunan tesis ini. Thanks for all, God Bless All.
Teriring doa dan semoga Tuhan Yang Maha Kuasa membalas semua
kebaikan yang diberikan kepada peneliti dan harapan penulis semoga tesis ini
bermanfaat bagi pembaca. Amin.
Juli, 2015
Ryan Victor Christian Tampubolon, 2015 MENINGKATKAN KOMPETENSI MAHASISWA
MENINGKATKAN KOMPETENSI MAHASISWA DALAM PERKULIAHAN APLIKASI REKAMAN
MELALUI PROJECT BASED LEARNING
(Action Research di Sekolah Tinggi Musik Bandung)
Penggunaan teknologi musik komputer untuk pendidikan semakin berkembang. Lembaga pendidikan formal khususnya perguruan tinggi bidang seni musik di Indonesia seharusnya sudah memiliki materi pembelajaran teknologi komputer untuk mendukung aktivitas kreatif. Proses pembelajaran musik komputer khususnya terkait aplikasi rekaman di Sekolah Tinggi Musik Bandung (STiMB) belum optimal, dikarenakan tidak adanya silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Pendidik merupakan praktisi yang tidak mempunyai latar belakang ilmu kependidikan, sehingga dalam proses perkuliahan, pendidik tidak membuat perencanaan pembelajaran dan pengajaran dilakukan berdasarkan pengalaman. Berdasarkan penjelasan tersebut tujuan yang dihasilkan dalam mata kuliah aplikasi rekaman belum terfokus, tidak terarah dan tidak sistematis. Akibatnya output yang dihasilkan tidak mempunyai indikator yang jelas dan kompetensi yang diharapkan belum tercapai secara maksimal. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah action reseacrh dengan mengkombinasikan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan perbaikan pada proses pembelajaran mata kuliah aplikasi rekaman di STiMB semester genap 2014/2015 dengan menggunakan model Project Based Learning (PjBL). Hasil penelitian pembelajaran berbasis proyek yang telah disusun untuk meningkatkan kompetensi peserta didik dalam memproduksi musik jingle secara berkelompok dengan menggunakan software Cubase 5, terutama difokuskan pada kompetensi individu dalam mengoperasikan software recording (DAW) Cubase 5.
Ryan Victor Christian Tampubolon, 2015 MENINGKATKAN KOMPETENSI MAHASISWA DALAM PERKULIAHAN APLIKASI REKAMAN MELALUI PROJECT BASED LEARNING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
viii
IMPROVING STUDENTS’ COMPETENCE IN RECORDING
APPLICATION SUBJECT THROUGH PROJECT BASED LEARNING (Action Research at Sekolah Tinggi Musik Bandung)
The use of computer music technologi for education is rapidly developing. Formal education institution especially art music colleges in Indonesia should have had learning materials on computer technologies to support creative activity. Learning process of computer music especially related to recording application at Sekolah Tinggi Musik Bandung (STiMB) is not yet optimal, due to the absence of syllabus and Lesson Plan in executing the learning process. Teachers are practitioner who do not have education science background, therefore in the process of lecturing, teachers do not create learning and teaching planning done based on experience. Based on that explanation the objective produced in the subject of recording application is not yet focused, directed and systematic. Consequently, output produced does not have clear indicator and the expected competence has not yet achieved maximally. Research method used in this research is action research by combining qualitative and quantitative method. This research aims to produce improvement on the learning process of recording application subject at STiMB even semester 2014/2015 by using the model of Project Based Learning (PjBL). The research result of project based learning to improve of the learners produce pre-arranged jingle music competence in software Cubase 5, especially it is focused on the personal competence in operating recording software (DAW) Cubase 5.
Ryan Victor Christian Tampubolon, 2015
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN ……….………. i
PERNYATAAN ………...………… iii
KATA PENGANTAR ……….……….…… iv
UCAPAN TERIMA KASIH ……….……… v
ABSTRAK ……….………..… vii
ABSTRACT ……….………… viii
DAFTAR ISI ……….………..……… ix
DAFTAR TABEL ……….………..……… xii
DAFTAR FOTO ……….……….….…… xiii
DAFTAR DIAGRAM ………..………… xiv
DAFTAR LAMPIRAN ……….………… xv
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ……….………… 1
B. Rumusan Masalah Penelitian……….……… 9
C. Tujuan Penelitian ……….……….………… 9
D. Signifikansi dan Manfaat Penelitian ……….……….... 10
E. Struktur Organisasi Tesis ……….…………. 11
BAB II. KAJIAN PUSTAKA A.Belajar dan Pembelajaran …….……….……… 13
1. Pengertian Belajar ………….……… 13
2. Pembelajaran ……….……… 14
a. Cogintive Domain (Ranah Kognitif) ….……….…… 16
b. Affective Domain (Ranah Afektif) ……….………… 19
c. Psychomotor Domain (Ranah Psikomotor) ………….…….. 20
3. Kompononen Pembelajaran ………...………..……… 21
Ryan Victor Christian Tampubolon, 2015 MENINGKATKAN KOMPETENSI MAHASISWA DALAM PERKULIAHAN APLIKASI REKAMAN MELALUI PROJECT BASED LEARNING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Bahan/Materi Pembelajaran ……….……….… 23
c. Metode Pembelajaran ……….……….. 23
d. Media Pembelajaran ……….……… 25
e. Evaluasi Pembelajaran ……….………. 29
f. Tenaga Pendidik ……….………..………… 29
4. Model Pembelajaran ……….……… 31
B.Project Based Learning ……….………...……… 33
C.Musik Komputer Digital Recording ……….……...……… 37
D.Musik Jingle ……….……….………..……… 43
BAB III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian ………..……… 45
B. Partisipan dan Tempat Penelitian ……...……….……. 55
C. Instrumen Penelitian ……….……… 57
D. Teknik Pengumpulan Data ………... 60
1. Kuesioner ……….….……….………. 60
2. Wawancara ……….……….… 60
3. Observasi ……….………….……….. 61
4. Studi Dokumentasi ……….…….……… 62
E. Analisis Data ……….……… 62
BAB IV. PENEMUAN DAN PEMBAHASAN A. Temuan ……….………...……… 64
1. Rancangan Desain Model Pembelajaran Berbasis Proyek (PjBL) ……….………..…………. 64
2. Implementasi Pembelajaran Berbasis Proyek (PjBL) ……….…. 66
a. Siklus 1 ………..….……….………. 67
1) Pelaksanaan Perkuliahan Aplikasi Rekaman Pertemuan Satu ……….……….. 67
2) Pelaksanaan Perkuliahan Aplikasi Rekaman Pertemuan Dua ……….……….………. 73
Ryan Victor Christian Tampubolon, 2015
Pertemuan Tiga ……….……….…… 81
b. Siklus 2 ………..….……….……… 88
4) Pelaksanaan Perkuliahan Aplikasi Rekaman
Pertemuan Empat ……….……… 88
5) Pelaksanaan Perkuliahan Aplikasi Rekaman
Pertemuan Lima ……….……….……… 94
6) Pelaksanaan Perkuliahan Aplikasi Rekaman
Pertemuan Enam ……….……….….. 99
c. Siklus 3 ………..….……….……….. 105
7) Pelaksanaan Perkuliahan Aplikasi Rekaman
Pertemuan Tujuh ……….……… 105
8) Pelaksanaan Perkuliahan Aplikasi Rekaman
Pertemuan Delapan ……….……….…... 112
3. Peningkatan Kompetensi Mahasiswa
Melalui Model Pembelajaran Berbasis Proyek (PjBL) ……….… 115
B. Pembahasan ……….………..……… 128
BAB. V. SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI
A. Simpulan ………...………..……….. 139
B. Implikasi ………..………. 142
C. Rekomendasi …………..………..………... 142
Ryan Victor Christian Tampubolon, 2015 MENINGKATKAN KOMPETENSI MAHASISWA DALAM PERKULIAHAN APLIKASI REKAMAN MELALUI PROJECT BASED LEARNING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Tabel Taksonomi (Revised by Anderson
dan Krathwohl, 2001)………...……… 18
Tabel 3.1 Tabel Indikator dalam tahapan Project Based Learning Dalam Memproduksi Musik Jingle ..………... 51
Tabel 3.2 Tabel Jadwal Perancangan …………...…………...………. 53
Tabel 3.3 Tabel Penilaian ………...………. 59
Tabel 3.4 Prosedur, Alat, Pelaku, Sumber informasi, dan cara analisisnya ..……….……….. 63
Tabel 4.1 Tabel Observasi Pertemuan Satu ………....………. 71
Tabel 4.2 Tabel Observasi Pertemuan Dua ………...………..…. 78
Tabel 4.3 Tabel Observasi Pertemuan Tiga ………....………. 85
Tabel 4.4 Tabel Observasi Pertemuan Empat ……….………. 91
Tabel 4.5 Tabel Observasi Pertemuan Lima ………...………. 97
Tabel 4.6 Tabel Observasi Pertemuan Enam ………...…………..………….…. 103
Tabel 4.7 Tabel Observasi Pertemuan Tujuh ………...………. 109
Tabel 4.8 Tabel Observasi Pertemuan Delapan ………..…………...…………. 114
Tabel 4.9 Tabel Penilaian Berdasarkan Kehadiran ………...………. 116
Tabel 4.10 Penilaian Berdasarkan Tugas Kelompok ……..………... 117
Tabel 4.11 Penilaian Tahapan Proyek Musik Jingle ….……...……….…. 118
Tabel 4.12 Penilaian Proyek Musik Jingle ………...….…..………..…………. 119
Tabel 4.13 Penilaian Kualitas Musik Jingle ………...………. 120
Ryan Victor Christian Tampubolon, 2015
DAFTAR FOTO
Halaman
Foto 2.2 Keyboard Controller ……….…....………….……. 40
Foto 2.3 Microphones Condensor …………..………….………….……. 40
Foto 2.4 Soundcard/Audio Interface Focusrite 2i2……….…….………. 41
Foto 2.5 Digital Audio Workstation Cubase 5.1 ……….…….…………. 42
Foto 2.6 Plugin Effect dan Plugin Instrument ……….…. 42
Foto 2.7 Speaker Monitor Flat Yamaha HS5 ………..….. 43
Foto 3.1 Halaman Depan dan Denah Sekolah Tinggi Musik Bandung … 55
Foto 3.2 Studio Mata Kuliah Aplikasi Rekaman dan Studio Combo…….. 56
Foto 4.1 Mahasiswa program studi S1, hari Selasa, 10 Februari 2015 ...… 69
Foto 4.2 Mahasiswa program studi D3, hari Jumat, 13 Februari 2015 ...… 69
Foto 4.3 Kelompok 1 sharing, Mahasiswa program studi D3 …….….…. 75
Foto 4.4 Kelompok 1 proses guide musik jingle,
Mahasiswa program studi S1 ………..………. 76
Foto 4.5 Kelompok 2 Mahasiswa program studi D3
dalam proses guide musik jingle
dan proses membuat midi drum ………...… 83
Foto 4.6 Proses take bass guitar ………..……….……. 90
Foto 4.7 Kelompok 1 dan Kelompok 3 Mahasiswa program studi S1
dalam proses take guitar dan keyboard ……….………. 95
Foto 4.8 Dosen dan Peneliti sharing
bersama mahasiswa Kelompok 1 ……….……. 100
Foto 4.9 Take Vocal Kelompok 2,
program studi S1 jingle “Indomie” ……….…. 101
Foto 4.10 Presentasi Kelompok 1 jingle “Line”, program studi S1 ....… 106
Foto 4.11 Presentasi Kelompok 2 dan 3, program studi S1 ………….…. 107
Ryan Victor Christian Tampubolon, 2015 MENINGKATKAN KOMPETENSI MAHASISWA DALAM PERKULIAHAN APLIKASI REKAMAN MELALUI PROJECT BASED LEARNING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Foto 4.13 Perbaikan/Revisi Tindakan dan
Praktik ulang software Cubase 5 ………..…. 108
Foto 4.14 Evaluasi Aplikasi Rekaman ……….…. 113
DAFTAR DIAGRAM Halaman Diagram 1.1 Implikasi Terhadap Pencapaian Tujuan Pembelajaran (Adaptasi Pernyataan Yulaelawati (2004) dan Sudjana (2001)) ………....… 6
Diagram 2.1 Kerangka Pendekatan Sistem Pembelajaran.……….……….. 14
Diagram 2.2 Enam Jenjang Ranah Kognitf………..………..…..…… 16
Diagram 2.3 Posisi Media Pembelajaran ……….……….…… 26
Diagram 2.4 Langkah-langkah Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) ………..…..….... 35
Diagram 3.1 Model Penelitian Tindakan adaptasi dari Ebbutt ( dalam Hopkins, 2011:95) ..……….……. 48
Diagram 3.2 Kolaborasi Peneliti dan Pendidik dalam Perkuliahan Aplikasi Rekaman ………....………..……. 50
Diagram 3.3 Tahap Pembelajaran Project Based Learning Dalam Memproduksi Musik Jingle …....………...…. 50
Diagram 4.1 Sintaksis Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) ….…..…. 64
Diagram 4.2 Grafik Pengaruh Komputer Dasar Terhadap Peningkatan Pengoperasian software Cubase 5 ………...………. 126
Diagram 4.3 Grafik Peningkatan Penilaian Pengoperasian software Cubase 5 ………....………. 127
Diagram 4.4 Model penelitian tindakan Siklus 2 dari Ebbutt ( dalam Hopkins, 2011, hlm. 95) ..……….……. 134
Ryan Victor Christian Tampubolon, 2015
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
LAMPIRAN 1 Silabus Dan SAP Mata Kuliah Aplikasi Rekaman
Sekolah Tinggi Musik Bandung ……… 151
LAMPIRAN 2 Daftar Hadir Mahasiswa Semester Genap Tahun Akademik 2014/2015 Mata kuliah Aplikasi Rekaman
Sekolah Tinggi Musik Bandung ……… 161
LAMPIRAN 3 Daftar Hadir dan Nilai Mahasiswa UTS Genap
Tahun Akademik 2014/2015 Mata Kuliah Aplikasi Rekaman
Sekolah Tinggi Musik Bandung ……… 164
LAMPIRAN 4 Kuesioner Mata Kuliah Aplikasi Rekaman
Sekolah Tinggi Musik Bandung ……… 167
LAMPIRAN 5 Tugas-Tugas Mahasiswa Mata Kuliah Aplikasi Rekaman
Sekolah Tinggi Musik Bandung ……… 188
LAMPIRAN 6 Foto-Foto Perkuliahan Aplikasi Rekaman
Sekolah Tinggi Musik Bandung ……… 226
LAMPIRAN 7 Pengoperasian Software Cubase 5
Ryan Victor Christian Tampubolon, 2015 MENINGKATKAN KOMPETENSI MAHASISWA DALAM PERKULIAHAN APLIKASI REKAMAN MELALUI PROJECT BASED LEARNING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1 BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Penelitian
Dunia pada saat ini sudah sangat maju dengan adanya teknologi yang terus
berkembang. Begitu pesatnya perkembangan teknologi ini mendorong setiap
manusia merespon semua perkembangan tersebut secara cepat. Sumber daya
manusia yang memiliki kemampuan merespon perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi sangat dibutuhkan. Kemampuan memahami perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi membutuhkan pemikiran kritis, sistematis, logis,
kreatif dan keinginan berkerjasama secara efektif.
Tidak bisa dipungkiri bahwa hampir semua aspek kehidupan telah
dipengaruhi oleh perkembangan teknologi termasuk musik. Jika berbicara
mengenai hubungan pendidikan musik dengan teknologi, sudah dapat dipastikan
bahwa ada banyak perubahan besar yang terjadi akibat perkembangan teknologi.
Hal ini dapat dilihat dengan terciptanya berbagai macam produk yang semakin
canggih. Teknologi dapat digunakan untuk membangun dan mengasah
musikalitas, dan teori musik. Saat ini sudah banyak program-program yang
disusun ahli komputer dengan berbagai ide dan inovasi barunya yang mengangkat
materi pembelajaran ke dalam perangkat lunak (software).
Pendidikan, musik, dan teknologi saat ini tidak dapat dipisahkan.
Pendidikan musik saat ini telah mengalami banyak perubahan seiring
perkembangan teknologi. Contohnya, sudah banyak dalam pembelajaran musik
menggunakan aplikasi-aplikasi digital untuk memudahkan proses belajar, seperti
aplikasi metronome, tuner, dan lain-lain. Pembelajaran lainnya, seperti minus one
juga mengalami perkembangan teknologi. Dulu minus one biasanya diambil dari
kaset atau CD (compact disc) yang sudah jadi, kemudian dimainkan untuk
mengiringi gitaris atau bassist ketika latihan dalam sebuah kelas pembelajaran.
Namun sekarang seorang pendidik dapat dengan mudah membuat minus one
2
Ryan Victor Christian Tampubolon, 2015
Hanya dengan menggunakan software seperti contohnya Band In Box,
pendidik pun dapat dengan mudah membuat sebuah minus one lengkap dengan
drum, keyboard, gitar, dan bass selayaknya band, serta dapat ditambahkan
instrumen-instrumen lainnya. Semua itu dapat dilakukan dengan waktu yang
sangat singkat. Terbukti bahwa teknologi dan pendidikan musik saat ini sangat
berhubungan satu sama lain.
Software-software musik pun mulai bermunculan, memudahkan kerja para
musisi. Bahkan pada saat ini, sudah ada beberapa lembaga pendidikan formal dan
non formal yang khusus mengajarkan software musik di Indonesia. Jadi bisa
dikatakan bahwa teknologi dalam bidang musik pun menjadi salah satu bahan
pendidikan, disamping instrumen-instrumen musik yang ada.
Pendidikan musik bukan hanya mempelajari teknik memainkan piano yang
benar, menggunakan efek gitar listrik yang baik, atau mempelajari sound bass
yang baik, namun juga mempelajari software-software yang membantu kerja
musisi. Software musik pada saat ini sudah sangat banyak jenisnya, mulai untuk
recording, editing suara bahkan plugin-plugin effect.
Memang ada sisi negatif dengan adanya perkembangan teknologi musik
saat ini hingga ada yang mengatakan bahwa beberapa tahun ke depan, tidak perlu
ahli dalam memainkan alat musik, karena komputer bisa memainkannya. Namun
tidak ada salahnya untuk mempelajari teknologi musik disamping kita
mempelajari instrumen kita masing-masing.
Menurut Kamil (2007, hlm. 308) bahwa belajar dalam konsepsi belajar
sepanjang hayat merupakan suatu kebutuhan.
Alasan kebutuhan, seorang individu akan mendorong dirinya untuk belajar (learning to learn) sehingga dapat mempelajari dan merespon secara cerdas pengetahuan-pengetahuan yang secara eksponensial terus meningkat dan berubah sesuai dengan perkembangan masyarakat dan kehidupan.
Teknologi musik komputer di luar negeri sangat berkembang pesat, dilihat
dari adanya perguruan tinggi yang mempunyai fokus dalam pendidikan teknologi
musik komputer. Contohnya adalah SAE (Study Audio Engginering) di United
3
Ryan Victor Christian Tampubolon, 2015 MENINGKATKAN KOMPETENSI MAHASISWA DALAM PERKULIAHAN APLIKASI REKAMAN MELALUI PROJECT BASED LEARNING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang fokus dalam pembelajaran musik komputer yakni Artsonica Audio School,
dan dalam pembelajarannya memiliki lisensi Steinberg Certified Training Center,
merupakan sertifikasi resmi dari perusahaan dibidang musik komputer bertempat
di Jerman, Hamburg.
Penggunaan teknologi komputer pada perguruan tinggi musik di Indonesia
masih terbatas dalam membuat Sheet Music menggunakan aplikasi Sibelius,
Finale, dan lain-lain. Selain itu teknologi musik komputer ada pada proses
pembelajaran tentang aplikasi rekaman yang belum semua perguruan tinggi
memilikinya. Seharusnya implementasi pendidikan dengan teknologi komputer
khususnya musik komputer dalam proses pembelajaran aplikasi rekaman
dipelajari dalam perkuliahan di perguruan tinggi musik.
Pelaksanaan pembelajaran di perguruan tinggi musik bertujuan untuk
mengembangkan potensi akademis dan kepribadian peserta didik, menguasai
kompetensi terstandar, serta menginternalisasi sikap dan nilai profesional sebagai
tenaga kerja yang berkualitas unggul di bidang musik. Selain itu juga untuk
menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai dengan kebutuhan dan
perkembangan zaman.
Sebuah proses pembelajaran yang baik, paling tidak harus melibatkan tiga
aspek, yaitu aspek psikomotorik, kognitif, dan afektif, karena ketiga aspek
tersebut merupakan inti dari sebuah tujuan pembelajaran. Hal ini dikemukakan
Bloom dan Kratwohl dalam Rusman (2010, hlm. 171), bahwa tujuan
pembelajaran diklasifikasikan menjadi tiga domain.
Cognitive Domain (Ranah Kognitif), yang berisi perilaku-perilaku yang
4
Ryan Victor Christian Tampubolon, 2015
Aspek kognitif difasilitasi melalui aktivitas penalaran dengan tujuan
terbentuknya pengusaaan intelektual atau pengetahuan tentang musik komputer
khususnya aplikasi rekaman. Aspek afektif dilakukan melalui aktivitas
pengenalan dan kepekaan lingkungan dengan tujuan dengan terbentuknya
kematangan emosional. Aspek psikomotorik difasilitasi melalui adanya
praktikum-praktikum dengan tujuan terbentuknya keterampilan praktis tentang
aplikasi rekaman. Ketiga aspek tersebut bila dapat dijalankan dengan baik, akan
membentuk kemampuan berpikir kritis dan kreativitas.
Pembelajaran yang disusun secara baik diharapkan dapat mencapai tujuan.
Materi yang diajarkan dalam pembelajaran musik komputer dimulai dari
bentuk-bentuk yang sederhana sampai pada hal yang kompleks disampaikan secara
sistematis dengan merujuk pada aspek psikologis dan tingkat perkembangan
peserta didik.
Bertolak dari pemikiran di atas, pembelajaran musik komputer melalui
aktivitas pembelajaran perlu disiapkan secara matang. Materi yang disiapkan
harus benar-benar tersistematis. Materi sebaiknya dirangkai dalam sebuah
pendekatan pembelajaran. Penerapan pembelajaran musik komputer yang
dilakukan perlu memperhatikan kebutuhan peserta didik. Hal ini bertalian erat
dengan konsep pendidikan orang dewasa (andragogy), kutipan Pannen dari buku
yang ditulis oleh Suprijanto (2009, hlm. 11):
Belajar bagi orang dewasa berhubungan erat dengan bagaimana mengarahkan diri sendiri untuk bertanya dan mencari jawabannya. Ditinjau dari ciri-ciri psikologis, seorang yang dapat mengarahkan diri, tidak bergantung pada orang lain, mau bertanggung jawab, mandiri, berani mengambil resiko, dan mampu mengambil keputusan, orang tersebut dikatakan telah dewasa secara psikologis.
Pembelajaran musik komputer pada tingkat perguruan tinggi salah satunya
ada di Sekolah Tinggi Musik Bandung (STiMB). Salah satu tujuan yang dijunjung
oleh STiMB adalah menjadikan lulusan yang terbaik dalam bidang musik,
terutama dalam industri musik yang menuntut untuk bisa memperoleh ilmu
5
Ryan Victor Christian Tampubolon, 2015 MENINGKATKAN KOMPETENSI MAHASISWA DALAM PERKULIAHAN APLIKASI REKAMAN MELALUI PROJECT BASED LEARNING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Mata kuliah aplikasi rekaman di STiMB telah dimulai pada tahun 2008
dengan nama mata kuliah Digital Recording. Keterbatasan equipment seperti
komputer yang tidak memenuhi syarat untuk dipakai, alat rekam yang terlalu
high-end dan tutor/praktisi yang terlalu sibuk dengan pekerjaan lain,
menyebabkan mata kuliah Digital Recording di tahun 2010 ditiadakan untuk
sementara.
Pada tahun 2013 hingga sekarang, akhirnya mata kuliah Digital Recording
diaktifkan kembali dengan nama mata kuliah Aplikasi Rekaman. Berdasarkan
wawancara dengan Prodi STiMB Dini Ardiningsih, S.Sn, M.Pd. Mata kuliah ini
dipegang oleh Roni Romansa,Amd.Sn, lulusan STiMB dan seorang praktisi audio
engginering di Okta Studio Recording. Mata kuliah aplikasi rekaman diaktifkan
kembali dikarenakan pengetahuan musik komputer terus berkembang. Hal ini
menuntut para lulusan Sekolah Tinggi Musik Bandung untuk bersaing sehat
dalam industri musik di Indonesia, lebih khusus dalam bidang memproduksi
musik dengan menggunakan komputer.
Sekolah Tinggi Musik Bandung bertujuan untuk menjadikan lulusan yang
profesional dalam bidang musik dan di lembaga inilah peserta didik ditempa
untuk bisa mengelola keseimbangan penguasaan bermain musik dengan
pengetahuan serta wawasan-wawasan lainnya sebagai modal dasar menjadi musisi
yang baik. Musisi yang baik bukan dinilai dari sekedar piawai memainkan
instrumen, melainkan harus mampu menyatukan talent, relationship, patience,
belief dan knowledge menjadi kesatuan yang utuh di dalam dirinya.
Berdasarkan observasi dan studi pendahuluan yang dilakukan oleh
peneliti, pada saat berjalannya mata kuliah aplikasi rekaman di STiMB semester
ganjil 2014/2015, mata kuliah ini belum memiliki Silabus dan RPP (Rencana
Pelaksanan Pembelajaran). Hal ini terjadi karena dosen bersangkutan seorang
praktisi di bidang audio engginering, yang tidak mempunyai latar belakang
tentang ilmu pendidikan sehingga tidak bisa membuat silabus dan RPP, serta tidak
ada buku pedoman yang dipegang, sehingga pengajaran dilakukan hanya
6
Ryan Victor Christian Tampubolon, 2015
Menurut Yulaelawati (2004, hlm. 123) tidak tersedianya silabus, maka
tentang pelaksanaan pembelajaran dan penilaian tidak akan sistematik dan sulit
mencapai kompetensi dasar. Serupa dengan komponen pembelajaran menurut
Sudjana (2007, hlm. 33-34) tentang tujuan, bahan, alat/metoda, dan penilaian
dalam pembelajaran menjadi tidak terarah, tidak tepat sasaran dan tidak
sistematik.
Diagram 1.1
Implikasi Terhadap Pencapaian Tujuan Pembelajaran (Adaptasi Pernyataan Yulaelawati (2004) dan Sudjana (2007))
Tidak adanya silabus dan RPP, diduga menyebabkan tujuan yang
dihasilkan dalam mata kuliah aplikasi rekaman belum terfokus, output yang
dihasilkan tidak mempunyai indikator yang jelas. Sesuai yang dikemukakan oleh
Salim, (1987, hlm. 98): “Silabus adalah garis besar, ringkasan, ikhtisar, atau
pokok-pokok isi atau materi pembelajaran”. Sama halnya dengan yang
dikemukakan oleh Yulaelawati, (2004, hlm. 123):
Silabus merupakan seperangkat rencana serta pengaturan pelaksanaan pembelajaran dan penilaian yang disusun secara sistematis memuat komponen-komponen yang saling berkaitan untuk mencapai penguasaan kompetensi dasar.
Dari data wawancara tanggal 18 – 25 November 2014 kepada beberapa
peserta didik yang mengontrak mata kuliah aplikasi rekaman pembelajaran lebih
fokus pada praktik. Mereka menjelaskan bagaimana cara merekam, cara membuat
midi drum, teknik miking, teknik panning, convert midi to audio, teknik
balancing, mixing, dan mastering. Penjelasan di atas secara langsung menunjukan
aspek psikomotorik lebih dominan diberikan kepada peserta didik. Seharusnya
SILABUS
RPP
Tujuan pembelajaran tidak7
Ryan Victor Christian Tampubolon, 2015 MENINGKATKAN KOMPETENSI MAHASISWA DALAM PERKULIAHAN APLIKASI REKAMAN MELALUI PROJECT BASED LEARNING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
aspek kognitif dan aspek afektif juga bisa diberikan secara seimbang, sehingga
tujuan pembelajaran bisa maksimal.
Selain itu, tidak semua materi yang diberikan dapat dimengerti dan
dipahami oleh peserta didik dikarenakan tidak ada perencanaan pembelajaran. Hal
ini mengakibatkan ada beberapa peserta didik yang belum mempunyai
kemampuan sesuai pencapaian tujuan perkuliahan, seperti kemampuan dalam
mengoperasikan software Cubase 5. Sarana dan prasarana dalam mata kuliah
aplikasi rekaman ini menjadi hambatan dalam proses pembelajaran, maka
seharusnya selalu dijaga dan diperiksa, sehingga bila terjadi masalah dengan
recording equipment bisa langsung diatasi.
Pembelajaran musik komputer khususnya mata kuliah aplikasi rekaman
yang memiliki susunan rencana pelaksanaan pembelajaran yang sistematis,
bermanfaat dalam meningkatkan kompetensi peserta didik. Peserta didik memiliki
kepedulian terhadap perkembangan teknologi, lingkungan dan sosial masyarakat.
Ketika berada di tengah masyarakat mereka memiliki rasa percaya diri karena
memiliki kompetensi di bidang musik komputer. Berdasarkan kondisi yang
dijelaskan di atas, maka peneliti menyimpulkan perlu adanya perbaikan dengan
melakukan Penelitian Tindakan (Action Research). Dimulai dari penyusunan
Silabus dan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), dan metode pembelajaran
apa yang digunakan dalam proses perkuliahan aplikasi rekaman.
Menurut peneliti, model pembelajaran Project Based Learning merupakan
model pembelajaran yang tepat digunakan dalam proses pembelajaran dalam mata
kuliah aplikasi rekaman. Dikarenakan Project Based Learning (PjBL) sebagai
sebuah pembelajaran yang menekankan aktivitas siswa dalam memecahkan
berbagai permasalahan yaitu bersifat open-ended dan mengaplikasi pengetahuan
mereka dalam mengerjakan sebuah proyek untuk menghasilkan sebuah produk
otentik tertentu (Boss dan Kraus, 2007, hlm. 12). Pembelajaran ini lebih jauh
dipandang sebagai sebuah pembelajaran yang sangat baik digunakan untuk
mengembangkan motivasi belajar, meningkatkan kemampuan memecahkan
8
Ryan Victor Christian Tampubolon, 2015
Pembelajaran yang disusun dengan baik diharapkan dapat meningkatkan
kompetensi peserta didik dalam mata kuliah aplikasi rekaman yang difokuskan
pada kompetensi peserta didik dalam mengoperasikan software recording (DAW)
Cubase 5. Perkembangan kemampuan memproduksi musik dengan menggunakan
komputer harus sudah dikuasai oleh mahasiswa musik. Salah satunya,
kemampuan untuk memproduksi musik jingle yang selalu berkembang setiap
waktu. Jingle adalah suatu gambaran dari sebuah iklan yang direalisasikan
melalui musik. Dalam suatu jingle harus terdapat makna atau pesan-pesan yang
terkait dengan apa yang ingin disampaikan atau dipromosikan. Memproduksi
musik Jingle merupakan salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh peserta
didik dalam realitas industri musik yang akan dihadapi.
Untuk mendorong kemampuan peserta didik dalam menghasilkan musik
jingle baik individual maupun kelompok dalam pembelajaran teknologi komputer
digital recording maka digunakan model pembelajaran berbasis proyek (Project
Based Learning). Project Based Learning dapat digunakan sebagai media dalam
kegiatan pembelajaran, untuk meningkatkan kompetensi peserta didik. Project
Based Learning (PjBL) merupakan pembelajaran inovatif yang berpusat pada
peserta didik (student centered) dan menempatkan pendidik sebagai motivator dan
fasilitator, dimana peserta didik diberi peluang bekerja secara otonom
mengkonstruksi pengetahuan dan kemampuannya.
Project Based Learning (Pembelajaran Berbasis Proyek) adalah model
pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai inti pembelajaran.
Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi
untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar (Badan Pengembangan SDM
Pendidikan dan Kebudayaan, 2014, hlm. 39).
Implementasi pembelajaran berbasis proyek ini selain dengan bertatap
muka juga menggunakan media audio visual, untuk mempermudah peserta didik
dalam proses belajar. Pembelajaran ini harus sesuai dengan kebutuhan dari peserta
didik yang menimba ilmu di bidang musik, terutama musik komputer dalam
9
Ryan Victor Christian Tampubolon, 2015 MENINGKATKAN KOMPETENSI MAHASISWA DALAM PERKULIAHAN APLIKASI REKAMAN MELALUI PROJECT BASED LEARNING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dari latar belakang pemikiran di atas, langkah yang ditempuh untuk
mencapai tujuan ini adalah melakukan penelitian action reseacrh dengan
mengkombinasikan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Metode ini diyakini
dapat memberikan data yang jelas dalam menguji sebuah treatment pada objek penelitian dengan judul “MENINGKATKAN KOMPETENSI MAHASISWA DALAM PERKULIAHAN APLIKASI REKAMAN MELALUI PROJECT
BASED LEARNING (Action Research Di Sekolah Tinggi Musik Bandung)”. B.Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan pada latar belakang tersebut, maka penelitian ini akan
dikhususkan untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa melalui implementasi
Project Based Learning dalam pembelajaran aplikasi rekaman di Sekolah Tinggi
Musik Bandung.
Atas dasar pemikiran tersebut, maka didapat rumusan masalah dalam bentuk
pertanyaan sebagai berikut:
1. Bagaimanakah rancangan model pembelajaran berbasis proyek (Project Based
Learning) dalam pembelajaran dalam mata kuliah aplikasi rekaman di Sekolah
Tinggi Musik Bandung?
2. Bagaimanakah implemetasi desain pembelajaran dengan menggunakan
pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) dalam mata kuliah
aplikasi rekaman di Sekolah Tinggi Musik Bandung ?
3. Bagaimanakah peningkatan kompetensi mahasiswa melalui pembelajaran
berbasis proyek (Project Based Learning) dalam mata kuliah aplikasi rekaman
di Sekolah Tinggi Musik Bandung?
C.Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian dari model pembelajaran berbasis proyek
(Project Based Learning) adalah sebagai berikut:
1. Tujuan Umum
Tujuan umum ingin dicapai adalah meningkatkan kompetensi mahasiswa
mengoperasikan software recording (DAW) Cubase 5 dalam memproduksi musik
10
Ryan Victor Christian Tampubolon, 2015
2. Tujuan Khusus
Tujuan dari peneliti dalam melakukan penelitian ini adalah:
a. Mengetahui tentang rancangan model pembelajaran berbasis proyek (Project
Based Learning) yang dapat meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam mata
kuliah aplikasi rekaman di Sekolah Tinggi Musik Bandung.
b. Mendeskripsikan implementasi pembelajaran menggunakan model
pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) dalam mata kuliah
aplikasi rekaman di Sekolah Tinggi Musik Bandung.
c. Mendeskripsikan peningkatan kompetensi mahasiswa melalui model
pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) dalam mata kuliah
aplikasi rekaman di Sekolah Tinggi Musik Bandung.
D.Signifikansi dan Manfaat Penelitian
Signifikansi dari penelitian ini adalah penelitian memproduksi musik
jingle dan model pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) di
perkuliahan aplikasi rekaman melalui riset ini diharapkan bisa memberi manfaat
yang ditujukan pada:
1. Peneliti
Peneliti memperoleh wawasan dan pemahaman yang lebih baik sehingga
manfaat pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) perkuliahan
aplikasi rekaman yang lebih efektif dan efisien. Serta untuk dijadikan sebagai
landasan dalam mengembangkan hasil penelitian pada tahap selanjutnya, sehingga
kelak dapat menghasilkan produk-produk pembelajaran lain yang serupa.
2. Lembaga Pendidikan
a. Bagi lembaga pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung.
Hasil penelitian ini dapat menjadi rujukan tentang riset pembelajaran terkait
PjBL di perguruan tinggi musik, serta memperkaya repertoar pustaka sekolah
pasca sarjana program studi pendidikan seni.
b. Bagi institusi pendidikan Sekolah Tinggi Musik Bandung, hasil penelitian ini
dapat menjadi salah satu sumber informasi dalam mengembangkan kompetensi
11
Ryan Victor Christian Tampubolon, 2015 MENINGKATKAN KOMPETENSI MAHASISWA DALAM PERKULIAHAN APLIKASI REKAMAN MELALUI PROJECT BASED LEARNING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dijadikan rujukan dan bahan masukan dalam memberikan kontribusi positif
bagi pengembangan pendidikan dan pemahaman serta peningkatan
keterampilan mahasiswa dalam bidang musik komputer.
3. Mahasiswa
Untuk mahasiswa yang menjadi subjek penelitian, hasil penelitian ini dapat
dijadikan sarana meningkatkan tanggung jawab, semangat, dan disiplin belajar
guna mencapai tujuan pembelajaran.
4. Masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan saran kepada
peneliti lain untuk mencoba menggunakan model pembelajaran berbasis proyek
(Project Based Learning) dalam meningkatkan kompetensi yang diharapkan.
PjBL dapat diterapkan di masyarakat dan musik industri, khususnya masyarakat
pecinta musik komputer (audio engineering), khususnya yang ingin mendalami
tentang aplikasi rekaman/digital recording.
E.Struktur Organisasi Tesis
Struktur organisasi tesis disajikan dengan maksud untuk memberikan
gambaran secara jelas dan sistematis mengenai susunan dan isi yang terdiri dari
lima bab yaitu pendahuluan, kajian pustaka, metode penelitian, hasil penelitian
dan pembahasan, dan simpulan dan rekomendasi, dengan rincian sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Dalam Bab I ini diuraikan beberapa pokok bahasan diantaranya latar belakang
penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat/ signifikansi
penelitian,dan struktur organisasi tesis.
BAB II KAJIAN PUSTAKA/LANDASAN TEORITIS
Dalam Bab II menguraikan tentang landasan teori yang digunakan serta memiliki
12
Ryan Victor Christian Tampubolon, 2015
pembelajaran, Project Based Learning (PjBL), musik komputer digital recording,
dan musik jingle.
BAB III METODE PENELITIAN
Dalam Bab III menjelaskan lebih terperinci tentang metode penelitian, yang
didalamnya terdapat beberapa pokok bahasan diantaranya:
a. Desain penelitian
b. Partisipan dan Tempat Penelitian
c. Instrumen Penelitian
d. Teknik pengumpulan data
1. Kuesioner
2. Wawancara
3. Observasi
4. Studi Dokumentasi
e. Teknik Analisis Data
BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN
Dalam Bab IV ini membahas tentang pembahasan dari rumusan masalah dan
persoalan-persoalan dalam penelitian antara lain, rancangan desain, implemetasi,
dan hasil peningkatan kompetensi mahasiswa melalui model pembelajaran
berbasis proyek (Project Based Learning) dalam mata kuliah aplikasi rekaman di
Sekolah Tinggi Musik Bandung.
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
Pada Bab V ini merupakan pembahasan mengenai:
A.Simpulan
B.Implikasi
Ryan Victor Christian Tampubolon, 2015 MENINGKATKAN KOMPETENSI MAHASISWA DALAM PERKULIAHAN APLIKASI REKAMAN MELALUI PROJECT BASED LEARNING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
45 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini difokuskan pada implementasi perkuliahan aplikasi rekaman
melalui pembelajaran Project Based Learning (PjBL) dalam memproduksi musik
jingle di Sekolah Tinggi Musik Bandung, dengan menggunakan Action Research
dan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Istilah Action Research berasal dari
bahasa Inggris Classroom Action Research (CAR) sebuah pengkajian yang
dilakukan oleh pendidik untuk memahami dan memecahkan masalah-masalah
yang berhubungan dengan pembelajaran di kelas atau lembaga pendidikan.
Action Research ini dilaksanakan oleh peneliti yang melibatkan dosen
mata kuliah aplikasi rekaman sebagai mitra peneliti dan kedudukan peneliti
sebagai praktisi atau pengajar dan juga observer. Dari penelitian ini diharapkan
dapat memberikan pemecahan masalah dalam kegiatan penelitian ini mulai dari
perencanaan, tindakan, observasi, serta refleksi.
Dalam pengertian yang luas, McMillan dan Schumacher (2006, hlm. 15)
menyatakan Action Research adalah metode pengkajian yang dilakukan praktisi
untuk meneliti masalah-masalah atau isu-isu yang sedang berkembang. Hopkins
(dalam Pardede, 2010, hlm. 2) membatasi Action Research sebagai sebuah proses
penelitian yang didesain untuk memberdayakan seluruh partisipan dalam suatu
proses pembelajaran, untuk memperbaiki praktik pembelajaran. Seluruh partisipan
sama-sama berperan aktif dalam proses penelitian tersebut. Dengan kondisi
praktik pembelajaran sebelumnya di mata kuliah aplikasi rekaman tanpa
menggunakan silabus dan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), maka
dengan Action Research diupayakan dapat memperbaiki dan meningkatkan
praktik pembelajaran dengan maksimal.
Ada empat karakteristik yang dikemukakan Alwasilah, (2011, hlm. 64)
dalam buku Pokoknya Action Research, yaitu berorientasi praktik (practicality),
46
Ryan Victor Christian Tampubolon, 2015
bertahap dan Sinambung (cyclical process). Penelitian ini merupakan
langkah-langkah nyata dalam mencari cara yang paling cocok untuk memperbaiki keadaan,
lingkungan, dan meningkatkan pemahaman terhadap keadaan dan atau lingkungan
tersebut. (Mc.Tagart dalam Aries, Erna Febru 2010, hlm. 3).
Penelitian Action Research didesain berdasarkan teori-teori yang ada dan
dukungan best practice yang dimodifikasi dan dikembangkan sesuai tuntutan
kebutuhan dan keadaan subjek penelitian. Alwasilah (2011, hlm. 63) menjelaskan
bahwa Action Research merupakan sebuah kegiatan kombinasi antara kajian dan
tindakan.
Senada dengan beberapa definisi di atas, Gwyn (2002) dalam Pardede
(2010, hlm. 2) mengatakan Action Research merupakan metode penelitian yang
dilakukan pendidik untuk menemukan apa yang terbaik bagi pembelajaran dalam
sebuah kelas agar pembelajaran di kelas itu memberikan hasil terbaik. Sedangkan
Creswell (2008, hlm. 597) menegaskan bahwa Action Research adalah sebuah
prosedur sistematis yang digunakan pendidik (atau individu lain dalam konteks
pendidikan) untuk menjaring data kuantitatif dan kualitatif dalam rangka
memperbaiki komponen-komponen pendidikan, seperti teknik pengajaran
pendidik atau proses pembelajaran siswa. Beberapa Action Research bahkan
diupayakan khusus untuk memecahkan masalah-masalah praktis dalam sebuah
kelas, seperti persoalan disiplin maupun performa siswa.
Kartowagiran (2000, hlm. 7) menjelaskan kriteria Classroom Action
Research yaitu tugas utama pendidik adalah mengajar, oleh karenanya penelitian
yang dilakukan oleh pendidik tidak boleh mengganggu tugas pokoknya, metode
pengumpulan data hendaknya tidak memakan waktu banyak, meskipun demikian
kehati-hatian pemilihan alat pengumpul data dan kecermatan pelaksanaannya
tetap harus dapat dipertanggungjawabkan secara akademis, pendekatan yang
dipilih harus diusahakan tidak merugikan peserta didik. Apabila secara langsung mengganggu, gangguan itu harus “diganti” dengan kegiatan/tindakan yang setara atau lebih.
Orientasi Action Research pada penerapan tindakan yang diarahkan untuk
47
Ryan Victor Christian Tampubolon, 2015 MENINGKATKAN KOMPETENSI MAHASISWA DALAM PERKULIAHAN APLIKASI REKAMAN MELALUI PROJECT BASED LEARNING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
langsung membuat metode penelitian yang relatif masih baru ini segera menjadi
trend di kalangan pendidik. Diakui menurut McKeachie (1999) dalam Pardede
(2010, hlm. 3) bahwa pengalaman dan hasil-hasil penelitian dibidang pendidikan
selama ini memang telah memberikan pengetahuan yang cukup banyak tentang
metode pengajaran yang efektif.
Kemmis dan McTaggart mengidentifikasi beberapa kunci yang mencirikan
penelitian tindakan dalam dunia pendidikan di antaranya adalah penelitian
tindakan adalah suatu pendekatan untuk memperbaiki pelaksanaan suatu program
dengan jalan melakukan suatu perubahan dan belajar dari pengalaman dalam
perubahan yang dilakukan. Dalam hal ini, dilakukan pendekatan pada mata kuliah
aplikasi rekaman dengan pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning)
untuk memperbaiki pelaksanaan pembelajaran sebelumnya. Penelitian ini juga
melibatkan para pelaksana program yaitu kaprodi Sekolah Tinggi Musik Bandung
dan dosen mata kuliah aplikasi rekaman yang bekerja ke arah perbaikan.
McKay (2008, hlm. 31-32) menjelaskan langkah-langkah pelaksanaan
Action Research, yaitu mengindentifikasi memformulasikan masalah,
berkonsultasi, mempelajari informasi melaui studi kepustakaan, memperbaiki atau
mengubah fokus penelitian, menetapkan desain, mengevalusi, melaksanakan
penelitian, dan refleksi untuk menganalisis data. Menurut Ebbutt (1985) dalam
Wiriaatmaja (2005, hlm. 68), alur penelitian tindakan dimulai dengan pemikiran
awal yang dilanjutkan dengan reconnaissance yang mencakup kegiatan diskusi,
menyelidiki kesempatan, mengakses kemungkinan berupa kendala atau analisis.
Cara yang tepat untuk memahami proses penelitian tindakan ialah dengan
memikirkannya sebagai suatu seri siklus yang berturut-turut, dengan setiap siklus
mencakup kemungkinan masukan balik informasi.
Pemikiran awal merupakan studi pendahuluan berupa hasil observasi pada
mata kuliah aplikasi rekaman dengan menjelaskan masalah-masalah yang ada,
kemudian dilakukan reconnaissance (tinjauan/pemeriksaan) tentang penyebab
terjadinya masalah, dan setelah itu mencari jawaban untuk memperbaiki masalah
tersebut menggunakan Project Based Learning dengan merancang rencana
48
Ryan Victor Christian Tampubolon, 2015
Pada setiap pelaksanaan tindakan dilakukan pengawasan dan tinjauan
tentang hasil pembelajaran, apabila tidak terdapat permasalahan maka langsung
dilanjutkan pada pelaksanaan tindakan berikutnya, tetapi apabila ada
permasalahan maka perlu dilakukan revisi perencanaan dan dilanjutkan dengan
pelaksanaan tindakan selanjutnya. Menurut Ebbutt proses penelitian tindakan
pendidikan yang ideal seperti yang digambarkan di bawah ini (Hopkins, 1993,
hlm. 50-53).
Diagram 3.1
Model Penelitian Tindakan adaptasi dari Ebbutt ( dalam Hopkins, 2011, hlm. 95)
Action Research merupakan suatu proses dinamis yang berlangsung dalam
satu atau lebih siklus, dan masing-masing siklus terdiri dari empat momen (fase)
dalam spiral perencanaan, tindakan (action), observasi, dan refleksi yang oleh
Kemmis dan McTaggart (1988) dalam Pardede (2010, hlm. 7) diilustrasikan
dalam model Action Research spiral. Jumlah siklus dalam satu penelitian
tergantung pada kebutuhan.
Pemikiran Awal
Reconnaissance
Rencana Keseluruhan
Pelaksanaan Tindakan 1
Pengawasan dan Reconnaissance
Pelaksanaan Tindakan 2
Revisi Perencanaan Revisi
Perencanaan
49
Ryan Victor Christian Tampubolon, 2015 MENINGKATKAN KOMPETENSI MAHASISWA DALAM PERKULIAHAN APLIKASI REKAMAN MELALUI PROJECT BASED LEARNING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Siklus pertama bisa diperbaiki pada siklus kedua, yang diulangi lagi
menjadi siklus ketiga dan selanjutnya hingga peneliti menganggap hasil yang ada
sudah memuaskan dan saatnya untuk menghentikan penelitian. Action Research
dilaksanakan minimal dalam dua siklus, karena hasil refleksi siklus pertama,
sedikit atau banyak, akan memberikan manfaat kepada tindakan berikutnya.
Pada penelitian ini, peneliti dan dosen terkait ikut langsung dalam
merencanakan sebuah pembelajaran Project Based Learning mata kuliah aplikasi
rekaman dengan melaksanakan proyek memproduksi musik jingle. Berikut Action
Research yang digunakan untuk pembelajaran aplikasi rekaman dalam
memproduksi musik jingle di Sekolah Tinggi Musik Bandung.
1. Rencana Tindakan
Pada tahap para penelitian ini dilakukan observasi bagaimana implementasi
pembelajaran pada perkuliahan aplikasi rekaman di Sekolah Tinggi Musik
Bandung. Bagaimana kemampuan mahasiswa dalam penguasaan komputer dan
pengetahuan tentang aplikasi rekaman sebelumnya. Bagaimana cara dosen
menyampaikan materi perkuliahan. Apakah proses pembelajaran berjalan sesuai
silabus dan RPP. Apakah mahasiswa mengerti dan memahami materi yang
diajarkan. Apakah sarana prasarana memadai dalam proses pembelajaran.
Apakah strategi yang dilakukan untuk mencapai pembelajaran yang maksimal.
Pada tahap perencanaan ini dilakukan kerjasama dan kolaborasi dengan dosen
terkait tentang materi yang menjadi kompetensi dalam perkuliahan aplikasi
rekaman, terutama kompetensi pengoperasian software recording (DAW)
Cubase 5, yang dihubungkan dengan pembelajaran berbasis proyek dalam
memproduksi musik jingle. Menyiapkan materi tentang music production,digital
recording, software DAW Cubase 5, dan musik jingle (makna, tujuan, dan
kegunaan).
Dalam kegiatan pembelajaran juga peneliti dan pendidik saling berkerjasama
dan berkolaborasi dalam penyampaian materi yang diajarkan dalam setiap
pertemuannya. Proses kolaborasi ini dilakukan agar proses pembelajaran dan
pencapaian tujuan pembelajaran dapat dihasilkan dengan maksimal (lihat
50
Ryan Victor Christian Tampubolon, 2015
KOLABORASI
Diagram 3.2
Kolaborasi Peneliti dan Pendidik dalam perkuliahan aplikasi rekaman
Menyiapkan rancangan model pembelajaran berbasis proyek (Project Based
Learning) dalam proses memproduksi musik jingle (diagram3.3), sesuai
langkah-langkah pelaksanaan PjBL (pertanyaan mendasar, mendesain proyek,
menyusun jadwal, memonitoring peserta didik, menguji hasil, evaluasi
pengalaman).
Diagram 3.3
Tahap Pembelajaran Project Based Learning Dalam Memproduksi Musik Jingle
Studio Recording untuk proses belajar Mahasiswa angkatan 2014/2015 Pengajar dan Materi (Bahan Ajar) Media Pembelajaran
Jadwal perkuliahan dibagi menjadi 8 pertemuan dengan topik :
take guitar/keyboard,
take vocal dan balancing, dan
presentasi jingle)
Tahapan-tahapan Rancangan Desain, Perencanaan, Pelaksanaan, Monitoring.
Action Research
Evaluasi dari PjBL yang telah
51
Ryan Victor Christian Tampubolon, 2015 MENINGKATKAN KOMPETENSI MAHASISWA DALAM PERKULIAHAN APLIKASI REKAMAN MELALUI PROJECT BASED LEARNING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Memperhatikan setiap tahap pembelajaran Project Based Learning dalam
memproduksi musik jingle, indikator yang diharapkan belajar yang terdiri atas
lima komponen, maka dalam setiap kegiatan berlajar, pendidik wajib merancang
kegiatan untuk penguatan materi, penguatan keterampilan berpikir, penguatan
pengembangan potensi individu atau kelompok, pengembangan keterampilan
menggunakan komputer, dan menghasilkan karya kreatif dan inovatif. Berikut
indikator yang difokuskan dalam setiap tahapan (lihat tabel 3.1).
Tabel 3.1
Tabel Indikator dalam Tahapan Project Based Learning Dalam Memproduksi Musik Jingle
TAHAPAN PjBL INDIKATOR
Pertanyaan Mendasar Peserta didik mampu mencari data dan sharing materi tentang music production, digital recording, equipment studio recording, software DAW Cubase 5, pre-production, production, post-production, dan
musik jingle secara mandiri.
Ide Musik Jingle Peserta didik secara berkelompok mampu membuat ide musik jingle, dengan menggunakan alat rekam sederhana.
Take Guide Jingle Peserta didik mampu menguasai materi tentang
pre-production dan awal pre-production dalam software Cubase 5.
Peserta didik mampu membuat/merekam guide musik
jingle dalam software Cubase 5 sesuai ide yang sudah
dibuat sebelumnya.
Take Drum (Midi) Peserta didik mampu menguasai materi tentang Midi. Peserta didik mampu membuat/merekam midi drum
musik jingle dalam software Cubase 5 sesuai dengan
guide yang telah dibuat sebelumnya.
Take Bass Peserta didik mampu menguasai materi tentang teknik merekam bass.
Peserta didik mampu materi tentang pengoperasian
52
Ryan Victor Christian Tampubolon, 2015
Peserta didik mampu merekam bass musik jingle dalam software Cubase 5 sesuai dengan ide musik,
guide, dan midi drum yang dibuat sebelumnya.
Take Guitar / Keyboard Peserta didik mampu menguasai materi tentang teknik merekam guitar/keyboard.
Peserta didik mampu menguasai materi tentang pengoperasian software Cubase 5 (shortcut panel,
export dan import).
Peserta didik mampu merekam guitar/keyboard musik
jingle dalam software Cubase 5 sesuai dengan ide
musik, guide, midi drum dan bass yang dibuat sebelumnya.
Take Vocal dan Balancing Peserta didik mampu menguasai materi tentang teknik merekam vocal.
Peserta didik mampu merekam vocal musik jingle dalam software Cubase 5 sesuai dengan ide musik,
guide, midi drum, bass dan guitar/keyboard yang
dibuat sebelumnya.
Peserta didik mampu menguasai tentang tahapan
post-production dengan melakukan balancing volume dari
setiap instrument yang telah direkam.
Presentasi jingle Peserta didik secara berkelompok mampu membuat makalah musik jingle.
Peserta didik melakukan presentasi sesuai kelompok
Jingle.
Dari tahap-tahap perencanaan tersebut dibuat jadwal perancangan untuk
memudahkan peneliti dalam proses menjalankan penelitian tindakan
menggunakan Project Based Learning. Jadwal perancangan merupakan hal
paling penting agar pembelajaran Project Based Learning dapat selesai tepat
53
Ryan Victor Christian Tampubolon, 2015 MENINGKATKAN KOMPETENSI MAHASISWA DALAM PERKULIAHAN APLIKASI REKAMAN MELALUI PROJECT BASED LEARNING
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.2
Proses perancangan dimulai bulan Desember 2014, dimulai dari melaksanakan
observasi mata kuliah aplikasi rekaman, kemudian mengumpulkan data dari
hasil wawancara dari pendidik dan peserta didik. Kegiatan selanjutnya
bekerjasama bersama dosen terkait untuk memperbaiki proses pembelajaran
dengan merencanakan Project Based Learning, kemudian implementasi
pembelajaran yang di mulai pada bulan Februari 2015 hingga April 2015.
2. Aplikasi Tindakan
Fase tindakan merupakan tahapan pelaksanaan tindakan-tindakan (intervensi)
yang telah direncanakan atau tidak direncanakan. Dalam hal ini, tindakan itu
dilakukan pada saat proses perkuliahan aplikasi rekaman dengan Project Based
Learning (Pembelajaran Berbasis Proyek). Disini peneliti bersama dosen terkait
saling berkolaborasi dalam mengamati implementasi perencanaan dan melihat
seberapa jauh proses pelaksanaan PjBL terealisasi dalam perkuliahan aplikasi
54
Ryan Victor Christian Tampubolon, 2015
3. Observasi
Observasi merupakan proses pengumpulan data mengenai tingkat keberhasilan
dalam memproduksi musik jingle pada proses pembelajaran di perkuliahan
aplikasi rekaman dengan Project Based Learning (Pembelajaran Berbasis
Proyek) strategi yang digunakan untuk memecahkan masalah. Tahap observasi
dilakukan terlibat langsung dalam perkuliahan aplikasi rekaman di semester
genap tahun akademik 2014/2015 sebagai pemateri/tutor pada tanggal 10
Februari 2015 sampai dengan 10 April 2015 selama 8 (delapan) pertemuan.
Observasi dilakukan untuk mendapatkan data yang dapat mengidentifikasi
kondisi awal proses perkuliahan aplikasi rekaman pengetahuan berupa
tugas-tugas yang dikerjakan, hasil proyek musik jingle, presentasi dan test/ujian
individu.
4. Refleksi
Refleksi merupakan proses analisis data dan diskusi pada setiap tahap
(keduanya selalu berlangsung tumpang tindih) untuk menentukan sejauh mana
data yang dijaring menunjukkan keberhasilan strategi mengatasi masalah dan
apa saja yang masih kurang dalam proses pembelajaran itu.
Dari penelitian sebelumnya keterbatasan peralatan rekaman dan ruangan
merupakan salah satu masalah yang ada pada mata kuliah aplikasi rekaman ini,
maka proses perkuliahan dilakukan secara berkelompok untuk mengatasinya.
Kondisi yang ada sebelumnya apabila terjadi masalah pada peralatan rekaman,
maka proses pembelajaran ditiadakan dan juga kehadiran mahasiswa sangat
kurang, dikarenakan jadwal kuliah tidak tetap dan minat mahasiswa yang
kurang pada mata kuliah ini.
Oleh karena itu refleksi pada perkuliahan aplikasi rekaman untuk semester
genap tahun akademik 2014/2015 menuntut mahasiswa datang tepat waktu. Dari
masalah-masalah yang muncul dilakukan perbaikan-perbaikan secara terfokus
untuk memaksimalkan hasil dalam proses pembelajaran aplikasi rekaman di