• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN KOMPETENSI MAHASISWA DALAM PERKULIAHAN APLIKASI REKAMAN MELALUI PROJECT BASED LEARNING: Action Research di Sekolah Tinggi Musik Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN KOMPETENSI MAHASISWA DALAM PERKULIAHAN APLIKASI REKAMAN MELALUI PROJECT BASED LEARNING: Action Research di Sekolah Tinggi Musik Bandung."

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)

Ryan Victor Christian Tampubolon, 2015

MENINGKATKAN KOMPETENSI MAHASISWA

DALAM PERKULIAHAN APLIKASI REKAMAN

MELALUI PROJECT BASED LEARNING

(Action Research di Sekolah Tinggi Musik Bandung)

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Seni

Konsentrasi Pendidikan Seni Musik

Oleh:

Ryan Victor Christian Tampubolon 1303171

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI

SEKOLAH PASCASARJANA

(2)

Ryan Victor Christian Tampubolon, 2015 MENINGKATKAN KOMPETENSI MAHASISWA DALAM PERKULIAHAN APLIKASI REKAMAN MELALUI PROJECT BASED LEARNING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu MENINGKATKAN KOMPETENSI MAHASISWA DALAM PERKULIAHAN APLIKASI REKAMAN

MELALUI PROJECT BASED LEARNING (Action Research di Sekolah Tinggi Musik Bandung)

Oleh

Ryan Victor Christian Tampubolon S.Sn. Sekolah Tinggi Musik Bandung, 2012

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd)

pada Program Studi Pendidikan Seni Sekolah Pascasarjana

© Ryan Victor Christian Tampubolon Universitas Pendidikan Indonesia

2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang

(3)

Ryan Victor Christian Tampubolon, 2015

HALAMAN PENGESAHAN

RYAN VICTOR CHRISTIAN TAMPUBOLON 1303171

MENINGKATKAN KOMPETENSI MAHASISWA DALAM PERKULIAHAN APLIKASI REKAMAN

MELALUI PROJECT BASED LEARNING (Action Research di Sekolah Tinggi Musik Bandung)

Disetujui dan disahkan oleh pembimbing:

Pembimbing,

Dr. Rita Milyartini, M.Si. NIP. 196406231988032001

Mengetahui, Ketua Program Studi Pendidikan Seni SPs. UPI

(4)

Ryan Victor Christian Tampubolon, 2015 MENINGKATKAN KOMPETENSI MAHASISWA DALAM PERKULIAHAN APLIKASI REKAMAN MELALUI PROJECT BASED LEARNING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

RYAN VICTOR CHRISTIAN TAMPUBOLON 1303171

MENINGKATKAN KOMPETENSI MAHASISWA DALAM PERKULIAHAN APLIKASI REKAMAN

MELALUI PROJECT BASED LEARNING (Action Research di Sekolah Tinggi Musik Bandung)

Tesis ini telah di pertanggungjawabkan di depan TIM Penguji pada hari Jumat, 10 Juli 2015, pukul 10.00 s/d 11.00 WIB di Ruang Sidang nomor 63, lantai 3, Gedung Sekolah Pascasarjana UPI

TIM Penguji:

Penguji I

Dr. Tri Karyono, M.Sn. NIP. 196611071994021001

Penguji II

Dr. Uus Karwati, M.Sn. NIP. 196506231991012001

Penguji III

(5)

Ryan Victor Christian Tampubolon, 2015

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis dengan judul “Meningkatkan Kompetensi Mahasiswa Dalam Perkuliahan Aplikasi Rekaman Melalui Project

Based Learning (Action Reasearch di Sekolah Tinggi Musik Bandung)” beserta

seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan

penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika

keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap

menanggung risiko atau sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian

ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau

ada klaim dari pihak lainnya terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Juli 2015

Penyusun

Ryan Victor Christian Tampubolon

(6)

Ryan Victor Christian Tampubolon, 2015 MENINGKATKAN KOMPETENSI MAHASISWA DALAM PERKULIAHAN APLIKASI REKAMAN MELALUI PROJECT BASED LEARNING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

KATA PENGANTAR

Puji syukur tertinggi penulis persembahkan kepada Tuhan Yesus Kristus,

atas kasih dan anugerah-Nya yang luar biasa sehingga peneliti dapat menyelesaikan tesis yang berjudul “Meningkatkan Kompetensi Mahasiswa Dalam Perkuliahan Aplikasi Rekaman Melalui Project Based Learning (Action

Reasearch di Sekolah Tinggi Musik Bandung)” tepat pada waktunya. Tesis ini

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magiser Pendidikan, dalam

program studi pendidikan seni di Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan

Indonesia. Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan,

khususnya di bidang seni musik, serta dapat memotivasi para pengajar untuk terus

inovatif dalam pengembangan pembelajaran.

Bandung, Juli 2015

(7)

Ryan Victor Christian Tampubolon, 2015

UCAPAN TERIMA KASIH

Tidak lupa peneliti ucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah

membantu peneliti semenjak masa awal penelitian berlangsung, sampai dengan

berakhirnya proses penulisan menjadi tesis, sebagai bentuk pertanggung jawaban

suatu penelitian. Terimakasih yang setulusnya kepada:

1. Kedua Orang tua terkasih Bapak Panuturi Hamonangan Tampubolon (Alm)

dan Ibu Khusnul Khotimah, yang selalu memberikan dorongan semangat,

kasih dan doa yang memotivasi peneliti dalam menyelesaikan tesis ini.

2. Kakak tercinta Juliana Christina Tampubolon dan suaminya Juliyanto

Manurung, yang selalu memberikan dorongan semangat dan doa dalam

menyelesaikan tesis ini.

3. Dr. Rita Milyartini, M. Si., selaku pembimbing atas ilmu, waktu dan

kesabarannya selama membimbing peneliti.

4. Dr. Tri Karyono, M.Sn., selaku Kaprodi dan penguji yang telah menguji dan

memberikan masukan kepada peneliti dalam penulisan tesis ini.

5. Dr. Uus karwati, M.Sn., selaku penguji yang telah menguji dan memberikan

masukan kepada peneliti dalam penulisan tesis ini.

6. Dr. Nanang Supriatna, M.Pd., selaku penguji yang telah menguji dan

memberikan masukan kepada peneliti dalam penulisan tesis ini.

7. Dr. Bucky Wibawa, S. Pd., M. Si., selaku Ketua STiMB, atas dukungan dan

ijinnya untuk melakukan penelitian di STiMB.

8. Dini Ardiningsih, S.Sn., M.Pd., selaku Kaprodi STiMB, atas dukungan dan

masukannya selama berkonsultasi.

9. Roni Romansa, Amd. Sn., selaku Dosen Aplikasi Rekaman di STiMB, atas

dukungan dan kerjasamanya dalam proses perkuliahan.

10.Mahasiswa STiMB Program studi S1 dan D3 yang mengambil mata kuliah

aplikasi rekaman tahun Akademik 2014/2015, atas kerjasamanya dalam proses

(8)

Ryan Victor Christian Tampubolon, 2015 MENINGKATKAN KOMPETENSI MAHASISWA DALAM PERKULIAHAN APLIKASI REKAMAN MELALUI PROJECT BASED LEARNING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

11.Seluruh rekan-rekan dosen dan mahasiswa di STiMB atas support dan

masukannya, serta kesediaannya menjadi responden.

12.Teman seperjuangan Aldi Nurhadiat Iskandar, Eka Kurniawan, Asep Nugraha,

Win Utari Subandrio, dan seluruh rekan-rekan mahasiswa di SPS UPI program

studi pendidikan seni, khususnya angkatan 2013 yang tidak dapat disebutkan

satu per satu.

13.Guru Sekolah Minggu HKBP Reformanda dan GKI Pasteur yang selalu

memberikan dukungan doa, penghiburan, semangat dan nasehat, terima kasih

buat kasih persaudaraan, keterbukaan dan kepercayaannya.

14.“Arabian Peanuts” melodicpoppunkrock 2003 yang memberikan warna musik selama 12 tahun sampai sekarang, “Vespa Biruku” yang memberikan perjalanan yang indah, Amd Poltekpos sudah, Sarjana Musik sudah, Magister

Pendidikan sudah.

15.Murid-murid gitar yang memberikan saya pelajaran tentang arti ilmu

khususnya pengajaran. Gitar-gitarku dan seluruh music equipment yang terus

bertambah, dan bisa menjadi berkat.

16.Rekan-rekan lain dan semua pihak yang telah membantu penulis dalam

penyusunan tesis ini. Thanks for all, God Bless All.

Teriring doa dan semoga Tuhan Yang Maha Kuasa membalas semua

kebaikan yang diberikan kepada peneliti dan harapan penulis semoga tesis ini

bermanfaat bagi pembaca. Amin.

Juli, 2015

(9)

Ryan Victor Christian Tampubolon, 2015 MENINGKATKAN KOMPETENSI MAHASISWA

MENINGKATKAN KOMPETENSI MAHASISWA DALAM PERKULIAHAN APLIKASI REKAMAN

MELALUI PROJECT BASED LEARNING

(Action Research di Sekolah Tinggi Musik Bandung)

Penggunaan teknologi musik komputer untuk pendidikan semakin berkembang. Lembaga pendidikan formal khususnya perguruan tinggi bidang seni musik di Indonesia seharusnya sudah memiliki materi pembelajaran teknologi komputer untuk mendukung aktivitas kreatif. Proses pembelajaran musik komputer khususnya terkait aplikasi rekaman di Sekolah Tinggi Musik Bandung (STiMB) belum optimal, dikarenakan tidak adanya silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Pendidik merupakan praktisi yang tidak mempunyai latar belakang ilmu kependidikan, sehingga dalam proses perkuliahan, pendidik tidak membuat perencanaan pembelajaran dan pengajaran dilakukan berdasarkan pengalaman. Berdasarkan penjelasan tersebut tujuan yang dihasilkan dalam mata kuliah aplikasi rekaman belum terfokus, tidak terarah dan tidak sistematis. Akibatnya output yang dihasilkan tidak mempunyai indikator yang jelas dan kompetensi yang diharapkan belum tercapai secara maksimal. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah action reseacrh dengan mengkombinasikan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan perbaikan pada proses pembelajaran mata kuliah aplikasi rekaman di STiMB semester genap 2014/2015 dengan menggunakan model Project Based Learning (PjBL). Hasil penelitian pembelajaran berbasis proyek yang telah disusun untuk meningkatkan kompetensi peserta didik dalam memproduksi musik jingle secara berkelompok dengan menggunakan software Cubase 5, terutama difokuskan pada kompetensi individu dalam mengoperasikan software recording (DAW) Cubase 5.

(10)

Ryan Victor Christian Tampubolon, 2015 MENINGKATKAN KOMPETENSI MAHASISWA DALAM PERKULIAHAN APLIKASI REKAMAN MELALUI PROJECT BASED LEARNING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

viii

IMPROVING STUDENTS’ COMPETENCE IN RECORDING

APPLICATION SUBJECT THROUGH PROJECT BASED LEARNING (Action Research at Sekolah Tinggi Musik Bandung)

The use of computer music technologi for education is rapidly developing. Formal education institution especially art music colleges in Indonesia should have had learning materials on computer technologies to support creative activity. Learning process of computer music especially related to recording application at Sekolah Tinggi Musik Bandung (STiMB) is not yet optimal, due to the absence of syllabus and Lesson Plan in executing the learning process. Teachers are practitioner who do not have education science background, therefore in the process of lecturing, teachers do not create learning and teaching planning done based on experience. Based on that explanation the objective produced in the subject of recording application is not yet focused, directed and systematic. Consequently, output produced does not have clear indicator and the expected competence has not yet achieved maximally. Research method used in this research is action research by combining qualitative and quantitative method. This research aims to produce improvement on the learning process of recording application subject at STiMB even semester 2014/2015 by using the model of Project Based Learning (PjBL). The research result of project based learning to improve of the learners produce pre-arranged jingle music competence in software Cubase 5, especially it is focused on the personal competence in operating recording software (DAW) Cubase 5.

(11)

Ryan Victor Christian Tampubolon, 2015

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN ……….………. i

PERNYATAAN ………...………… iii

KATA PENGANTAR ……….……….…… iv

UCAPAN TERIMA KASIH ……….……… v

ABSTRAK ……….………..… vii

ABSTRACT ……….………… viii

DAFTAR ISI ……….………..……… ix

DAFTAR TABEL ……….………..……… xii

DAFTAR FOTO ……….……….….…… xiii

DAFTAR DIAGRAM ………..………… xiv

DAFTAR LAMPIRAN ……….………… xv

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ……….………… 1

B. Rumusan Masalah Penelitian……….……… 9

C. Tujuan Penelitian ……….……….………… 9

D. Signifikansi dan Manfaat Penelitian ……….……….... 10

E. Struktur Organisasi Tesis ……….…………. 11

BAB II. KAJIAN PUSTAKA A.Belajar dan Pembelajaran …….……….……… 13

1. Pengertian Belajar ………….……… 13

2. Pembelajaran ……….……… 14

a. Cogintive Domain (Ranah Kognitif) ….……….…… 16

b. Affective Domain (Ranah Afektif) ……….………… 19

c. Psychomotor Domain (Ranah Psikomotor) ………….…….. 20

3. Kompononen Pembelajaran ………...………..……… 21

(12)

Ryan Victor Christian Tampubolon, 2015 MENINGKATKAN KOMPETENSI MAHASISWA DALAM PERKULIAHAN APLIKASI REKAMAN MELALUI PROJECT BASED LEARNING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Bahan/Materi Pembelajaran ……….……….… 23

c. Metode Pembelajaran ……….……….. 23

d. Media Pembelajaran ……….……… 25

e. Evaluasi Pembelajaran ……….………. 29

f. Tenaga Pendidik ……….………..………… 29

4. Model Pembelajaran ……….……… 31

B.Project Based Learning ……….………...……… 33

C.Musik Komputer Digital Recording ……….……...……… 37

D.Musik Jingle ……….……….………..……… 43

BAB III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian ………..……… 45

B. Partisipan dan Tempat Penelitian ……...……….……. 55

C. Instrumen Penelitian ……….……… 57

D. Teknik Pengumpulan Data ………... 60

1. Kuesioner ……….….……….………. 60

2. Wawancara ……….……….… 60

3. Observasi ……….………….……….. 61

4. Studi Dokumentasi ……….…….……… 62

E. Analisis Data ……….……… 62

BAB IV. PENEMUAN DAN PEMBAHASAN A. Temuan ……….………...……… 64

1. Rancangan Desain Model Pembelajaran Berbasis Proyek (PjBL) ……….………..…………. 64

2. Implementasi Pembelajaran Berbasis Proyek (PjBL) ……….…. 66

a. Siklus 1 ………..….……….………. 67

1) Pelaksanaan Perkuliahan Aplikasi Rekaman Pertemuan Satu ……….……….. 67

2) Pelaksanaan Perkuliahan Aplikasi Rekaman Pertemuan Dua ……….……….………. 73

(13)

Ryan Victor Christian Tampubolon, 2015

Pertemuan Tiga ……….……….…… 81

b. Siklus 2 ………..….……….……… 88

4) Pelaksanaan Perkuliahan Aplikasi Rekaman

Pertemuan Empat ……….……… 88

5) Pelaksanaan Perkuliahan Aplikasi Rekaman

Pertemuan Lima ……….……….……… 94

6) Pelaksanaan Perkuliahan Aplikasi Rekaman

Pertemuan Enam ……….……….….. 99

c. Siklus 3 ………..….……….……….. 105

7) Pelaksanaan Perkuliahan Aplikasi Rekaman

Pertemuan Tujuh ……….……… 105

8) Pelaksanaan Perkuliahan Aplikasi Rekaman

Pertemuan Delapan ……….……….…... 112

3. Peningkatan Kompetensi Mahasiswa

Melalui Model Pembelajaran Berbasis Proyek (PjBL) ……….… 115

B. Pembahasan ……….………..……… 128

BAB. V. SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

A. Simpulan ………...………..……….. 139

B. Implikasi ………..………. 142

C. Rekomendasi …………..………..………... 142

(14)

Ryan Victor Christian Tampubolon, 2015 MENINGKATKAN KOMPETENSI MAHASISWA DALAM PERKULIAHAN APLIKASI REKAMAN MELALUI PROJECT BASED LEARNING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Tabel Taksonomi (Revised by Anderson

dan Krathwohl, 2001)………...……… 18

Tabel 3.1 Tabel Indikator dalam tahapan Project Based Learning Dalam Memproduksi Musik Jingle ..………... 51

Tabel 3.2 Tabel Jadwal Perancangan …………...…………...………. 53

Tabel 3.3 Tabel Penilaian ………...………. 59

Tabel 3.4 Prosedur, Alat, Pelaku, Sumber informasi, dan cara analisisnya ..……….……….. 63

Tabel 4.1 Tabel Observasi Pertemuan Satu ………....………. 71

Tabel 4.2 Tabel Observasi Pertemuan Dua ………...………..…. 78

Tabel 4.3 Tabel Observasi Pertemuan Tiga ………....………. 85

Tabel 4.4 Tabel Observasi Pertemuan Empat ……….………. 91

Tabel 4.5 Tabel Observasi Pertemuan Lima ………...………. 97

Tabel 4.6 Tabel Observasi Pertemuan Enam ………...…………..………….…. 103

Tabel 4.7 Tabel Observasi Pertemuan Tujuh ………...………. 109

Tabel 4.8 Tabel Observasi Pertemuan Delapan ………..…………...…………. 114

Tabel 4.9 Tabel Penilaian Berdasarkan Kehadiran ………...………. 116

Tabel 4.10 Penilaian Berdasarkan Tugas Kelompok ……..………... 117

Tabel 4.11 Penilaian Tahapan Proyek Musik Jingle ….……...……….…. 118

Tabel 4.12 Penilaian Proyek Musik Jingle ………...….…..………..…………. 119

Tabel 4.13 Penilaian Kualitas Musik Jingle ………...………. 120

(15)

Ryan Victor Christian Tampubolon, 2015

DAFTAR FOTO

Halaman

Foto 2.2 Keyboard Controller ……….…....………….……. 40

Foto 2.3 Microphones Condensor …………..………….………….……. 40

Foto 2.4 Soundcard/Audio Interface Focusrite 2i2……….…….………. 41

Foto 2.5 Digital Audio Workstation Cubase 5.1 ……….…….…………. 42

Foto 2.6 Plugin Effect dan Plugin Instrument ……….…. 42

Foto 2.7 Speaker Monitor Flat Yamaha HS5 ………..….. 43

Foto 3.1 Halaman Depan dan Denah Sekolah Tinggi Musik Bandung … 55

Foto 3.2 Studio Mata Kuliah Aplikasi Rekaman dan Studio Combo…….. 56

Foto 4.1 Mahasiswa program studi S1, hari Selasa, 10 Februari 2015 ...… 69

Foto 4.2 Mahasiswa program studi D3, hari Jumat, 13 Februari 2015 ...… 69

Foto 4.3 Kelompok 1 sharing, Mahasiswa program studi D3 …….….…. 75

Foto 4.4 Kelompok 1 proses guide musik jingle,

Mahasiswa program studi S1 ………..………. 76

Foto 4.5 Kelompok 2 Mahasiswa program studi D3

dalam proses guide musik jingle

dan proses membuat midi drum ………...… 83

Foto 4.6 Proses take bass guitar ………..……….……. 90

Foto 4.7 Kelompok 1 dan Kelompok 3 Mahasiswa program studi S1

dalam proses take guitar dan keyboard ……….………. 95

Foto 4.8 Dosen dan Peneliti sharing

bersama mahasiswa Kelompok 1 ……….……. 100

Foto 4.9 Take Vocal Kelompok 2,

program studi S1 jingle “Indomie……….…. 101

Foto 4.10 Presentasi Kelompok 1 jingle “Line”, program studi S1 ....… 106

Foto 4.11 Presentasi Kelompok 2 dan 3, program studi S1 ………….…. 107

(16)

Ryan Victor Christian Tampubolon, 2015 MENINGKATKAN KOMPETENSI MAHASISWA DALAM PERKULIAHAN APLIKASI REKAMAN MELALUI PROJECT BASED LEARNING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Foto 4.13 Perbaikan/Revisi Tindakan dan

Praktik ulang software Cubase 5 ………..…. 108

Foto 4.14 Evaluasi Aplikasi Rekaman ……….…. 113

DAFTAR DIAGRAM Halaman Diagram 1.1 Implikasi Terhadap Pencapaian Tujuan Pembelajaran (Adaptasi Pernyataan Yulaelawati (2004) dan Sudjana (2001)) ………....… 6

Diagram 2.1 Kerangka Pendekatan Sistem Pembelajaran.……….……….. 14

Diagram 2.2 Enam Jenjang Ranah Kognitf………..………..…..…… 16

Diagram 2.3 Posisi Media Pembelajaran ……….……….…… 26

Diagram 2.4 Langkah-langkah Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) ………..…..….... 35

Diagram 3.1 Model Penelitian Tindakan adaptasi dari Ebbutt ( dalam Hopkins, 2011:95) ..……….……. 48

Diagram 3.2 Kolaborasi Peneliti dan Pendidik dalam Perkuliahan Aplikasi Rekaman ………....………..……. 50

Diagram 3.3 Tahap Pembelajaran Project Based Learning Dalam Memproduksi Musik Jingle …....………...…. 50

Diagram 4.1 Sintaksis Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) ….…..…. 64

Diagram 4.2 Grafik Pengaruh Komputer Dasar Terhadap Peningkatan Pengoperasian software Cubase 5 ………...………. 126

Diagram 4.3 Grafik Peningkatan Penilaian Pengoperasian software Cubase 5 ………....………. 127

Diagram 4.4 Model penelitian tindakan Siklus 2 dari Ebbutt ( dalam Hopkins, 2011, hlm. 95) ..……….……. 134

(17)

Ryan Victor Christian Tampubolon, 2015

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

LAMPIRAN 1 Silabus Dan SAP Mata Kuliah Aplikasi Rekaman

Sekolah Tinggi Musik Bandung ……… 151

LAMPIRAN 2 Daftar Hadir Mahasiswa Semester Genap Tahun Akademik 2014/2015 Mata kuliah Aplikasi Rekaman

Sekolah Tinggi Musik Bandung ……… 161

LAMPIRAN 3 Daftar Hadir dan Nilai Mahasiswa UTS Genap

Tahun Akademik 2014/2015 Mata Kuliah Aplikasi Rekaman

Sekolah Tinggi Musik Bandung ……… 164

LAMPIRAN 4 Kuesioner Mata Kuliah Aplikasi Rekaman

Sekolah Tinggi Musik Bandung ……… 167

LAMPIRAN 5 Tugas-Tugas Mahasiswa Mata Kuliah Aplikasi Rekaman

Sekolah Tinggi Musik Bandung ……… 188

LAMPIRAN 6 Foto-Foto Perkuliahan Aplikasi Rekaman

Sekolah Tinggi Musik Bandung ……… 226

LAMPIRAN 7 Pengoperasian Software Cubase 5

(18)

Ryan Victor Christian Tampubolon, 2015 MENINGKATKAN KOMPETENSI MAHASISWA DALAM PERKULIAHAN APLIKASI REKAMAN MELALUI PROJECT BASED LEARNING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1 BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Penelitian

Dunia pada saat ini sudah sangat maju dengan adanya teknologi yang terus

berkembang. Begitu pesatnya perkembangan teknologi ini mendorong setiap

manusia merespon semua perkembangan tersebut secara cepat. Sumber daya

manusia yang memiliki kemampuan merespon perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi sangat dibutuhkan. Kemampuan memahami perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi membutuhkan pemikiran kritis, sistematis, logis,

kreatif dan keinginan berkerjasama secara efektif.

Tidak bisa dipungkiri bahwa hampir semua aspek kehidupan telah

dipengaruhi oleh perkembangan teknologi termasuk musik. Jika berbicara

mengenai hubungan pendidikan musik dengan teknologi, sudah dapat dipastikan

bahwa ada banyak perubahan besar yang terjadi akibat perkembangan teknologi.

Hal ini dapat dilihat dengan terciptanya berbagai macam produk yang semakin

canggih. Teknologi dapat digunakan untuk membangun dan mengasah

musikalitas, dan teori musik. Saat ini sudah banyak program-program yang

disusun ahli komputer dengan berbagai ide dan inovasi barunya yang mengangkat

materi pembelajaran ke dalam perangkat lunak (software).

Pendidikan, musik, dan teknologi saat ini tidak dapat dipisahkan.

Pendidikan musik saat ini telah mengalami banyak perubahan seiring

perkembangan teknologi. Contohnya, sudah banyak dalam pembelajaran musik

menggunakan aplikasi-aplikasi digital untuk memudahkan proses belajar, seperti

aplikasi metronome, tuner, dan lain-lain. Pembelajaran lainnya, seperti minus one

juga mengalami perkembangan teknologi. Dulu minus one biasanya diambil dari

kaset atau CD (compact disc) yang sudah jadi, kemudian dimainkan untuk

mengiringi gitaris atau bassist ketika latihan dalam sebuah kelas pembelajaran.

Namun sekarang seorang pendidik dapat dengan mudah membuat minus one

(19)

2

Ryan Victor Christian Tampubolon, 2015

Hanya dengan menggunakan software seperti contohnya Band In Box,

pendidik pun dapat dengan mudah membuat sebuah minus one lengkap dengan

drum, keyboard, gitar, dan bass selayaknya band, serta dapat ditambahkan

instrumen-instrumen lainnya. Semua itu dapat dilakukan dengan waktu yang

sangat singkat. Terbukti bahwa teknologi dan pendidikan musik saat ini sangat

berhubungan satu sama lain.

Software-software musik pun mulai bermunculan, memudahkan kerja para

musisi. Bahkan pada saat ini, sudah ada beberapa lembaga pendidikan formal dan

non formal yang khusus mengajarkan software musik di Indonesia. Jadi bisa

dikatakan bahwa teknologi dalam bidang musik pun menjadi salah satu bahan

pendidikan, disamping instrumen-instrumen musik yang ada.

Pendidikan musik bukan hanya mempelajari teknik memainkan piano yang

benar, menggunakan efek gitar listrik yang baik, atau mempelajari sound bass

yang baik, namun juga mempelajari software-software yang membantu kerja

musisi. Software musik pada saat ini sudah sangat banyak jenisnya, mulai untuk

recording, editing suara bahkan plugin-plugin effect.

Memang ada sisi negatif dengan adanya perkembangan teknologi musik

saat ini hingga ada yang mengatakan bahwa beberapa tahun ke depan, tidak perlu

ahli dalam memainkan alat musik, karena komputer bisa memainkannya. Namun

tidak ada salahnya untuk mempelajari teknologi musik disamping kita

mempelajari instrumen kita masing-masing.

Menurut Kamil (2007, hlm. 308) bahwa belajar dalam konsepsi belajar

sepanjang hayat merupakan suatu kebutuhan.

Alasan kebutuhan, seorang individu akan mendorong dirinya untuk belajar (learning to learn) sehingga dapat mempelajari dan merespon secara cerdas pengetahuan-pengetahuan yang secara eksponensial terus meningkat dan berubah sesuai dengan perkembangan masyarakat dan kehidupan.

Teknologi musik komputer di luar negeri sangat berkembang pesat, dilihat

dari adanya perguruan tinggi yang mempunyai fokus dalam pendidikan teknologi

musik komputer. Contohnya adalah SAE (Study Audio Engginering) di United

(20)

3

Ryan Victor Christian Tampubolon, 2015 MENINGKATKAN KOMPETENSI MAHASISWA DALAM PERKULIAHAN APLIKASI REKAMAN MELALUI PROJECT BASED LEARNING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang fokus dalam pembelajaran musik komputer yakni Artsonica Audio School,

dan dalam pembelajarannya memiliki lisensi Steinberg Certified Training Center,

merupakan sertifikasi resmi dari perusahaan dibidang musik komputer bertempat

di Jerman, Hamburg.

Penggunaan teknologi komputer pada perguruan tinggi musik di Indonesia

masih terbatas dalam membuat Sheet Music menggunakan aplikasi Sibelius,

Finale, dan lain-lain. Selain itu teknologi musik komputer ada pada proses

pembelajaran tentang aplikasi rekaman yang belum semua perguruan tinggi

memilikinya. Seharusnya implementasi pendidikan dengan teknologi komputer

khususnya musik komputer dalam proses pembelajaran aplikasi rekaman

dipelajari dalam perkuliahan di perguruan tinggi musik.

Pelaksanaan pembelajaran di perguruan tinggi musik bertujuan untuk

mengembangkan potensi akademis dan kepribadian peserta didik, menguasai

kompetensi terstandar, serta menginternalisasi sikap dan nilai profesional sebagai

tenaga kerja yang berkualitas unggul di bidang musik. Selain itu juga untuk

menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai dengan kebutuhan dan

perkembangan zaman.

Sebuah proses pembelajaran yang baik, paling tidak harus melibatkan tiga

aspek, yaitu aspek psikomotorik, kognitif, dan afektif, karena ketiga aspek

tersebut merupakan inti dari sebuah tujuan pembelajaran. Hal ini dikemukakan

Bloom dan Kratwohl dalam Rusman (2010, hlm. 171), bahwa tujuan

pembelajaran diklasifikasikan menjadi tiga domain.

Cognitive Domain (Ranah Kognitif), yang berisi perilaku-perilaku yang

(21)

4

Ryan Victor Christian Tampubolon, 2015

Aspek kognitif difasilitasi melalui aktivitas penalaran dengan tujuan

terbentuknya pengusaaan intelektual atau pengetahuan tentang musik komputer

khususnya aplikasi rekaman. Aspek afektif dilakukan melalui aktivitas

pengenalan dan kepekaan lingkungan dengan tujuan dengan terbentuknya

kematangan emosional. Aspek psikomotorik difasilitasi melalui adanya

praktikum-praktikum dengan tujuan terbentuknya keterampilan praktis tentang

aplikasi rekaman. Ketiga aspek tersebut bila dapat dijalankan dengan baik, akan

membentuk kemampuan berpikir kritis dan kreativitas.

Pembelajaran yang disusun secara baik diharapkan dapat mencapai tujuan.

Materi yang diajarkan dalam pembelajaran musik komputer dimulai dari

bentuk-bentuk yang sederhana sampai pada hal yang kompleks disampaikan secara

sistematis dengan merujuk pada aspek psikologis dan tingkat perkembangan

peserta didik.

Bertolak dari pemikiran di atas, pembelajaran musik komputer melalui

aktivitas pembelajaran perlu disiapkan secara matang. Materi yang disiapkan

harus benar-benar tersistematis. Materi sebaiknya dirangkai dalam sebuah

pendekatan pembelajaran. Penerapan pembelajaran musik komputer yang

dilakukan perlu memperhatikan kebutuhan peserta didik. Hal ini bertalian erat

dengan konsep pendidikan orang dewasa (andragogy), kutipan Pannen dari buku

yang ditulis oleh Suprijanto (2009, hlm. 11):

Belajar bagi orang dewasa berhubungan erat dengan bagaimana mengarahkan diri sendiri untuk bertanya dan mencari jawabannya. Ditinjau dari ciri-ciri psikologis, seorang yang dapat mengarahkan diri, tidak bergantung pada orang lain, mau bertanggung jawab, mandiri, berani mengambil resiko, dan mampu mengambil keputusan, orang tersebut dikatakan telah dewasa secara psikologis.

Pembelajaran musik komputer pada tingkat perguruan tinggi salah satunya

ada di Sekolah Tinggi Musik Bandung (STiMB). Salah satu tujuan yang dijunjung

oleh STiMB adalah menjadikan lulusan yang terbaik dalam bidang musik,

terutama dalam industri musik yang menuntut untuk bisa memperoleh ilmu

(22)

5

Ryan Victor Christian Tampubolon, 2015 MENINGKATKAN KOMPETENSI MAHASISWA DALAM PERKULIAHAN APLIKASI REKAMAN MELALUI PROJECT BASED LEARNING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mata kuliah aplikasi rekaman di STiMB telah dimulai pada tahun 2008

dengan nama mata kuliah Digital Recording. Keterbatasan equipment seperti

komputer yang tidak memenuhi syarat untuk dipakai, alat rekam yang terlalu

high-end dan tutor/praktisi yang terlalu sibuk dengan pekerjaan lain,

menyebabkan mata kuliah Digital Recording di tahun 2010 ditiadakan untuk

sementara.

Pada tahun 2013 hingga sekarang, akhirnya mata kuliah Digital Recording

diaktifkan kembali dengan nama mata kuliah Aplikasi Rekaman. Berdasarkan

wawancara dengan Prodi STiMB Dini Ardiningsih, S.Sn, M.Pd. Mata kuliah ini

dipegang oleh Roni Romansa,Amd.Sn, lulusan STiMB dan seorang praktisi audio

engginering di Okta Studio Recording. Mata kuliah aplikasi rekaman diaktifkan

kembali dikarenakan pengetahuan musik komputer terus berkembang. Hal ini

menuntut para lulusan Sekolah Tinggi Musik Bandung untuk bersaing sehat

dalam industri musik di Indonesia, lebih khusus dalam bidang memproduksi

musik dengan menggunakan komputer.

Sekolah Tinggi Musik Bandung bertujuan untuk menjadikan lulusan yang

profesional dalam bidang musik dan di lembaga inilah peserta didik ditempa

untuk bisa mengelola keseimbangan penguasaan bermain musik dengan

pengetahuan serta wawasan-wawasan lainnya sebagai modal dasar menjadi musisi

yang baik. Musisi yang baik bukan dinilai dari sekedar piawai memainkan

instrumen, melainkan harus mampu menyatukan talent, relationship, patience,

belief dan knowledge menjadi kesatuan yang utuh di dalam dirinya.

Berdasarkan observasi dan studi pendahuluan yang dilakukan oleh

peneliti, pada saat berjalannya mata kuliah aplikasi rekaman di STiMB semester

ganjil 2014/2015, mata kuliah ini belum memiliki Silabus dan RPP (Rencana

Pelaksanan Pembelajaran). Hal ini terjadi karena dosen bersangkutan seorang

praktisi di bidang audio engginering, yang tidak mempunyai latar belakang

tentang ilmu pendidikan sehingga tidak bisa membuat silabus dan RPP, serta tidak

ada buku pedoman yang dipegang, sehingga pengajaran dilakukan hanya

(23)

6

Ryan Victor Christian Tampubolon, 2015

Menurut Yulaelawati (2004, hlm. 123) tidak tersedianya silabus, maka

tentang pelaksanaan pembelajaran dan penilaian tidak akan sistematik dan sulit

mencapai kompetensi dasar. Serupa dengan komponen pembelajaran menurut

Sudjana (2007, hlm. 33-34) tentang tujuan, bahan, alat/metoda, dan penilaian

dalam pembelajaran menjadi tidak terarah, tidak tepat sasaran dan tidak

sistematik.

Diagram 1.1

Implikasi Terhadap Pencapaian Tujuan Pembelajaran (Adaptasi Pernyataan Yulaelawati (2004) dan Sudjana (2007))

Tidak adanya silabus dan RPP, diduga menyebabkan tujuan yang

dihasilkan dalam mata kuliah aplikasi rekaman belum terfokus, output yang

dihasilkan tidak mempunyai indikator yang jelas. Sesuai yang dikemukakan oleh

Salim, (1987, hlm. 98): “Silabus adalah garis besar, ringkasan, ikhtisar, atau

pokok-pokok isi atau materi pembelajaran”. Sama halnya dengan yang

dikemukakan oleh Yulaelawati, (2004, hlm. 123):

Silabus merupakan seperangkat rencana serta pengaturan pelaksanaan pembelajaran dan penilaian yang disusun secara sistematis memuat komponen-komponen yang saling berkaitan untuk mencapai penguasaan kompetensi dasar.

Dari data wawancara tanggal 18 – 25 November 2014 kepada beberapa

peserta didik yang mengontrak mata kuliah aplikasi rekaman pembelajaran lebih

fokus pada praktik. Mereka menjelaskan bagaimana cara merekam, cara membuat

midi drum, teknik miking, teknik panning, convert midi to audio, teknik

balancing, mixing, dan mastering. Penjelasan di atas secara langsung menunjukan

aspek psikomotorik lebih dominan diberikan kepada peserta didik. Seharusnya

SILABUS

RPP

Tujuan pembelajaran tidak

(24)

7

Ryan Victor Christian Tampubolon, 2015 MENINGKATKAN KOMPETENSI MAHASISWA DALAM PERKULIAHAN APLIKASI REKAMAN MELALUI PROJECT BASED LEARNING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

aspek kognitif dan aspek afektif juga bisa diberikan secara seimbang, sehingga

tujuan pembelajaran bisa maksimal.

Selain itu, tidak semua materi yang diberikan dapat dimengerti dan

dipahami oleh peserta didik dikarenakan tidak ada perencanaan pembelajaran. Hal

ini mengakibatkan ada beberapa peserta didik yang belum mempunyai

kemampuan sesuai pencapaian tujuan perkuliahan, seperti kemampuan dalam

mengoperasikan software Cubase 5. Sarana dan prasarana dalam mata kuliah

aplikasi rekaman ini menjadi hambatan dalam proses pembelajaran, maka

seharusnya selalu dijaga dan diperiksa, sehingga bila terjadi masalah dengan

recording equipment bisa langsung diatasi.

Pembelajaran musik komputer khususnya mata kuliah aplikasi rekaman

yang memiliki susunan rencana pelaksanaan pembelajaran yang sistematis,

bermanfaat dalam meningkatkan kompetensi peserta didik. Peserta didik memiliki

kepedulian terhadap perkembangan teknologi, lingkungan dan sosial masyarakat.

Ketika berada di tengah masyarakat mereka memiliki rasa percaya diri karena

memiliki kompetensi di bidang musik komputer. Berdasarkan kondisi yang

dijelaskan di atas, maka peneliti menyimpulkan perlu adanya perbaikan dengan

melakukan Penelitian Tindakan (Action Research). Dimulai dari penyusunan

Silabus dan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), dan metode pembelajaran

apa yang digunakan dalam proses perkuliahan aplikasi rekaman.

Menurut peneliti, model pembelajaran Project Based Learning merupakan

model pembelajaran yang tepat digunakan dalam proses pembelajaran dalam mata

kuliah aplikasi rekaman. Dikarenakan Project Based Learning (PjBL) sebagai

sebuah pembelajaran yang menekankan aktivitas siswa dalam memecahkan

berbagai permasalahan yaitu bersifat open-ended dan mengaplikasi pengetahuan

mereka dalam mengerjakan sebuah proyek untuk menghasilkan sebuah produk

otentik tertentu (Boss dan Kraus, 2007, hlm. 12). Pembelajaran ini lebih jauh

dipandang sebagai sebuah pembelajaran yang sangat baik digunakan untuk

mengembangkan motivasi belajar, meningkatkan kemampuan memecahkan

(25)

8

Ryan Victor Christian Tampubolon, 2015

Pembelajaran yang disusun dengan baik diharapkan dapat meningkatkan

kompetensi peserta didik dalam mata kuliah aplikasi rekaman yang difokuskan

pada kompetensi peserta didik dalam mengoperasikan software recording (DAW)

Cubase 5. Perkembangan kemampuan memproduksi musik dengan menggunakan

komputer harus sudah dikuasai oleh mahasiswa musik. Salah satunya,

kemampuan untuk memproduksi musik jingle yang selalu berkembang setiap

waktu. Jingle adalah suatu gambaran dari sebuah iklan yang direalisasikan

melalui musik. Dalam suatu jingle harus terdapat makna atau pesan-pesan yang

terkait dengan apa yang ingin disampaikan atau dipromosikan. Memproduksi

musik Jingle merupakan salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh peserta

didik dalam realitas industri musik yang akan dihadapi.

Untuk mendorong kemampuan peserta didik dalam menghasilkan musik

jingle baik individual maupun kelompok dalam pembelajaran teknologi komputer

digital recording maka digunakan model pembelajaran berbasis proyek (Project

Based Learning). Project Based Learning dapat digunakan sebagai media dalam

kegiatan pembelajaran, untuk meningkatkan kompetensi peserta didik. Project

Based Learning (PjBL) merupakan pembelajaran inovatif yang berpusat pada

peserta didik (student centered) dan menempatkan pendidik sebagai motivator dan

fasilitator, dimana peserta didik diberi peluang bekerja secara otonom

mengkonstruksi pengetahuan dan kemampuannya.

Project Based Learning (Pembelajaran Berbasis Proyek) adalah model

pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai inti pembelajaran.

Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi

untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar (Badan Pengembangan SDM

Pendidikan dan Kebudayaan, 2014, hlm. 39).

Implementasi pembelajaran berbasis proyek ini selain dengan bertatap

muka juga menggunakan media audio visual, untuk mempermudah peserta didik

dalam proses belajar. Pembelajaran ini harus sesuai dengan kebutuhan dari peserta

didik yang menimba ilmu di bidang musik, terutama musik komputer dalam

(26)

9

Ryan Victor Christian Tampubolon, 2015 MENINGKATKAN KOMPETENSI MAHASISWA DALAM PERKULIAHAN APLIKASI REKAMAN MELALUI PROJECT BASED LEARNING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dari latar belakang pemikiran di atas, langkah yang ditempuh untuk

mencapai tujuan ini adalah melakukan penelitian action reseacrh dengan

mengkombinasikan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Metode ini diyakini

dapat memberikan data yang jelas dalam menguji sebuah treatment pada objek penelitian dengan judul “MENINGKATKAN KOMPETENSI MAHASISWA DALAM PERKULIAHAN APLIKASI REKAMAN MELALUI PROJECT

BASED LEARNING (Action Research Di Sekolah Tinggi Musik Bandung)”. B.Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan pada latar belakang tersebut, maka penelitian ini akan

dikhususkan untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa melalui implementasi

Project Based Learning dalam pembelajaran aplikasi rekaman di Sekolah Tinggi

Musik Bandung.

Atas dasar pemikiran tersebut, maka didapat rumusan masalah dalam bentuk

pertanyaan sebagai berikut:

1. Bagaimanakah rancangan model pembelajaran berbasis proyek (Project Based

Learning) dalam pembelajaran dalam mata kuliah aplikasi rekaman di Sekolah

Tinggi Musik Bandung?

2. Bagaimanakah implemetasi desain pembelajaran dengan menggunakan

pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) dalam mata kuliah

aplikasi rekaman di Sekolah Tinggi Musik Bandung ?

3. Bagaimanakah peningkatan kompetensi mahasiswa melalui pembelajaran

berbasis proyek (Project Based Learning) dalam mata kuliah aplikasi rekaman

di Sekolah Tinggi Musik Bandung?

C.Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian dari model pembelajaran berbasis proyek

(Project Based Learning) adalah sebagai berikut:

1. Tujuan Umum

Tujuan umum ingin dicapai adalah meningkatkan kompetensi mahasiswa

mengoperasikan software recording (DAW) Cubase 5 dalam memproduksi musik

(27)

10

Ryan Victor Christian Tampubolon, 2015

2. Tujuan Khusus

Tujuan dari peneliti dalam melakukan penelitian ini adalah:

a. Mengetahui tentang rancangan model pembelajaran berbasis proyek (Project

Based Learning) yang dapat meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam mata

kuliah aplikasi rekaman di Sekolah Tinggi Musik Bandung.

b. Mendeskripsikan implementasi pembelajaran menggunakan model

pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) dalam mata kuliah

aplikasi rekaman di Sekolah Tinggi Musik Bandung.

c. Mendeskripsikan peningkatan kompetensi mahasiswa melalui model

pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) dalam mata kuliah

aplikasi rekaman di Sekolah Tinggi Musik Bandung.

D.Signifikansi dan Manfaat Penelitian

Signifikansi dari penelitian ini adalah penelitian memproduksi musik

jingle dan model pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) di

perkuliahan aplikasi rekaman melalui riset ini diharapkan bisa memberi manfaat

yang ditujukan pada:

1. Peneliti

Peneliti memperoleh wawasan dan pemahaman yang lebih baik sehingga

manfaat pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) perkuliahan

aplikasi rekaman yang lebih efektif dan efisien. Serta untuk dijadikan sebagai

landasan dalam mengembangkan hasil penelitian pada tahap selanjutnya, sehingga

kelak dapat menghasilkan produk-produk pembelajaran lain yang serupa.

2. Lembaga Pendidikan

a. Bagi lembaga pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung.

Hasil penelitian ini dapat menjadi rujukan tentang riset pembelajaran terkait

PjBL di perguruan tinggi musik, serta memperkaya repertoar pustaka sekolah

pasca sarjana program studi pendidikan seni.

b. Bagi institusi pendidikan Sekolah Tinggi Musik Bandung, hasil penelitian ini

dapat menjadi salah satu sumber informasi dalam mengembangkan kompetensi

(28)

11

Ryan Victor Christian Tampubolon, 2015 MENINGKATKAN KOMPETENSI MAHASISWA DALAM PERKULIAHAN APLIKASI REKAMAN MELALUI PROJECT BASED LEARNING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dijadikan rujukan dan bahan masukan dalam memberikan kontribusi positif

bagi pengembangan pendidikan dan pemahaman serta peningkatan

keterampilan mahasiswa dalam bidang musik komputer.

3. Mahasiswa

Untuk mahasiswa yang menjadi subjek penelitian, hasil penelitian ini dapat

dijadikan sarana meningkatkan tanggung jawab, semangat, dan disiplin belajar

guna mencapai tujuan pembelajaran.

4. Masyarakat

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan saran kepada

peneliti lain untuk mencoba menggunakan model pembelajaran berbasis proyek

(Project Based Learning) dalam meningkatkan kompetensi yang diharapkan.

PjBL dapat diterapkan di masyarakat dan musik industri, khususnya masyarakat

pecinta musik komputer (audio engineering), khususnya yang ingin mendalami

tentang aplikasi rekaman/digital recording.

E.Struktur Organisasi Tesis

Struktur organisasi tesis disajikan dengan maksud untuk memberikan

gambaran secara jelas dan sistematis mengenai susunan dan isi yang terdiri dari

lima bab yaitu pendahuluan, kajian pustaka, metode penelitian, hasil penelitian

dan pembahasan, dan simpulan dan rekomendasi, dengan rincian sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Dalam Bab I ini diuraikan beberapa pokok bahasan diantaranya latar belakang

penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat/ signifikansi

penelitian,dan struktur organisasi tesis.

BAB II KAJIAN PUSTAKA/LANDASAN TEORITIS

Dalam Bab II menguraikan tentang landasan teori yang digunakan serta memiliki

(29)

12

Ryan Victor Christian Tampubolon, 2015

pembelajaran, Project Based Learning (PjBL), musik komputer digital recording,

dan musik jingle.

BAB III METODE PENELITIAN

Dalam Bab III menjelaskan lebih terperinci tentang metode penelitian, yang

didalamnya terdapat beberapa pokok bahasan diantaranya:

a. Desain penelitian

b. Partisipan dan Tempat Penelitian

c. Instrumen Penelitian

d. Teknik pengumpulan data

1. Kuesioner

2. Wawancara

3. Observasi

4. Studi Dokumentasi

e. Teknik Analisis Data

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN

Dalam Bab IV ini membahas tentang pembahasan dari rumusan masalah dan

persoalan-persoalan dalam penelitian antara lain, rancangan desain, implemetasi,

dan hasil peningkatan kompetensi mahasiswa melalui model pembelajaran

berbasis proyek (Project Based Learning) dalam mata kuliah aplikasi rekaman di

Sekolah Tinggi Musik Bandung.

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

Pada Bab V ini merupakan pembahasan mengenai:

A.Simpulan

B.Implikasi

(30)

Ryan Victor Christian Tampubolon, 2015 MENINGKATKAN KOMPETENSI MAHASISWA DALAM PERKULIAHAN APLIKASI REKAMAN MELALUI PROJECT BASED LEARNING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

45 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini difokuskan pada implementasi perkuliahan aplikasi rekaman

melalui pembelajaran Project Based Learning (PjBL) dalam memproduksi musik

jingle di Sekolah Tinggi Musik Bandung, dengan menggunakan Action Research

dan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Istilah Action Research berasal dari

bahasa Inggris Classroom Action Research (CAR) sebuah pengkajian yang

dilakukan oleh pendidik untuk memahami dan memecahkan masalah-masalah

yang berhubungan dengan pembelajaran di kelas atau lembaga pendidikan.

Action Research ini dilaksanakan oleh peneliti yang melibatkan dosen

mata kuliah aplikasi rekaman sebagai mitra peneliti dan kedudukan peneliti

sebagai praktisi atau pengajar dan juga observer. Dari penelitian ini diharapkan

dapat memberikan pemecahan masalah dalam kegiatan penelitian ini mulai dari

perencanaan, tindakan, observasi, serta refleksi.

Dalam pengertian yang luas, McMillan dan Schumacher (2006, hlm. 15)

menyatakan Action Research adalah metode pengkajian yang dilakukan praktisi

untuk meneliti masalah-masalah atau isu-isu yang sedang berkembang. Hopkins

(dalam Pardede, 2010, hlm. 2) membatasi Action Research sebagai sebuah proses

penelitian yang didesain untuk memberdayakan seluruh partisipan dalam suatu

proses pembelajaran, untuk memperbaiki praktik pembelajaran. Seluruh partisipan

sama-sama berperan aktif dalam proses penelitian tersebut. Dengan kondisi

praktik pembelajaran sebelumnya di mata kuliah aplikasi rekaman tanpa

menggunakan silabus dan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), maka

dengan Action Research diupayakan dapat memperbaiki dan meningkatkan

praktik pembelajaran dengan maksimal.

Ada empat karakteristik yang dikemukakan Alwasilah, (2011, hlm. 64)

dalam buku Pokoknya Action Research, yaitu berorientasi praktik (practicality),

(31)

46

Ryan Victor Christian Tampubolon, 2015

bertahap dan Sinambung (cyclical process). Penelitian ini merupakan

langkah-langkah nyata dalam mencari cara yang paling cocok untuk memperbaiki keadaan,

lingkungan, dan meningkatkan pemahaman terhadap keadaan dan atau lingkungan

tersebut. (Mc.Tagart dalam Aries, Erna Febru 2010, hlm. 3).

Penelitian Action Research didesain berdasarkan teori-teori yang ada dan

dukungan best practice yang dimodifikasi dan dikembangkan sesuai tuntutan

kebutuhan dan keadaan subjek penelitian. Alwasilah (2011, hlm. 63) menjelaskan

bahwa Action Research merupakan sebuah kegiatan kombinasi antara kajian dan

tindakan.

Senada dengan beberapa definisi di atas, Gwyn (2002) dalam Pardede

(2010, hlm. 2) mengatakan Action Research merupakan metode penelitian yang

dilakukan pendidik untuk menemukan apa yang terbaik bagi pembelajaran dalam

sebuah kelas agar pembelajaran di kelas itu memberikan hasil terbaik. Sedangkan

Creswell (2008, hlm. 597) menegaskan bahwa Action Research adalah sebuah

prosedur sistematis yang digunakan pendidik (atau individu lain dalam konteks

pendidikan) untuk menjaring data kuantitatif dan kualitatif dalam rangka

memperbaiki komponen-komponen pendidikan, seperti teknik pengajaran

pendidik atau proses pembelajaran siswa. Beberapa Action Research bahkan

diupayakan khusus untuk memecahkan masalah-masalah praktis dalam sebuah

kelas, seperti persoalan disiplin maupun performa siswa.

Kartowagiran (2000, hlm. 7) menjelaskan kriteria Classroom Action

Research yaitu tugas utama pendidik adalah mengajar, oleh karenanya penelitian

yang dilakukan oleh pendidik tidak boleh mengganggu tugas pokoknya, metode

pengumpulan data hendaknya tidak memakan waktu banyak, meskipun demikian

kehati-hatian pemilihan alat pengumpul data dan kecermatan pelaksanaannya

tetap harus dapat dipertanggungjawabkan secara akademis, pendekatan yang

dipilih harus diusahakan tidak merugikan peserta didik. Apabila secara langsung mengganggu, gangguan itu harus “diganti” dengan kegiatan/tindakan yang setara atau lebih.

Orientasi Action Research pada penerapan tindakan yang diarahkan untuk

(32)

47

Ryan Victor Christian Tampubolon, 2015 MENINGKATKAN KOMPETENSI MAHASISWA DALAM PERKULIAHAN APLIKASI REKAMAN MELALUI PROJECT BASED LEARNING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

langsung membuat metode penelitian yang relatif masih baru ini segera menjadi

trend di kalangan pendidik. Diakui menurut McKeachie (1999) dalam Pardede

(2010, hlm. 3) bahwa pengalaman dan hasil-hasil penelitian dibidang pendidikan

selama ini memang telah memberikan pengetahuan yang cukup banyak tentang

metode pengajaran yang efektif.

Kemmis dan McTaggart mengidentifikasi beberapa kunci yang mencirikan

penelitian tindakan dalam dunia pendidikan di antaranya adalah penelitian

tindakan adalah suatu pendekatan untuk memperbaiki pelaksanaan suatu program

dengan jalan melakukan suatu perubahan dan belajar dari pengalaman dalam

perubahan yang dilakukan. Dalam hal ini, dilakukan pendekatan pada mata kuliah

aplikasi rekaman dengan pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning)

untuk memperbaiki pelaksanaan pembelajaran sebelumnya. Penelitian ini juga

melibatkan para pelaksana program yaitu kaprodi Sekolah Tinggi Musik Bandung

dan dosen mata kuliah aplikasi rekaman yang bekerja ke arah perbaikan.

McKay (2008, hlm. 31-32) menjelaskan langkah-langkah pelaksanaan

Action Research, yaitu mengindentifikasi memformulasikan masalah,

berkonsultasi, mempelajari informasi melaui studi kepustakaan, memperbaiki atau

mengubah fokus penelitian, menetapkan desain, mengevalusi, melaksanakan

penelitian, dan refleksi untuk menganalisis data. Menurut Ebbutt (1985) dalam

Wiriaatmaja (2005, hlm. 68), alur penelitian tindakan dimulai dengan pemikiran

awal yang dilanjutkan dengan reconnaissance yang mencakup kegiatan diskusi,

menyelidiki kesempatan, mengakses kemungkinan berupa kendala atau analisis.

Cara yang tepat untuk memahami proses penelitian tindakan ialah dengan

memikirkannya sebagai suatu seri siklus yang berturut-turut, dengan setiap siklus

mencakup kemungkinan masukan balik informasi.

Pemikiran awal merupakan studi pendahuluan berupa hasil observasi pada

mata kuliah aplikasi rekaman dengan menjelaskan masalah-masalah yang ada,

kemudian dilakukan reconnaissance (tinjauan/pemeriksaan) tentang penyebab

terjadinya masalah, dan setelah itu mencari jawaban untuk memperbaiki masalah

tersebut menggunakan Project Based Learning dengan merancang rencana

(33)

48

Ryan Victor Christian Tampubolon, 2015

Pada setiap pelaksanaan tindakan dilakukan pengawasan dan tinjauan

tentang hasil pembelajaran, apabila tidak terdapat permasalahan maka langsung

dilanjutkan pada pelaksanaan tindakan berikutnya, tetapi apabila ada

permasalahan maka perlu dilakukan revisi perencanaan dan dilanjutkan dengan

pelaksanaan tindakan selanjutnya. Menurut Ebbutt proses penelitian tindakan

pendidikan yang ideal seperti yang digambarkan di bawah ini (Hopkins, 1993,

hlm. 50-53).

Diagram 3.1

Model Penelitian Tindakan adaptasi dari Ebbutt ( dalam Hopkins, 2011, hlm. 95)

Action Research merupakan suatu proses dinamis yang berlangsung dalam

satu atau lebih siklus, dan masing-masing siklus terdiri dari empat momen (fase)

dalam spiral perencanaan, tindakan (action), observasi, dan refleksi yang oleh

Kemmis dan McTaggart (1988) dalam Pardede (2010, hlm. 7) diilustrasikan

dalam model Action Research spiral. Jumlah siklus dalam satu penelitian

tergantung pada kebutuhan.

Pemikiran Awal

Reconnaissance

Rencana Keseluruhan

Pelaksanaan Tindakan 1

Pengawasan dan Reconnaissance

Pelaksanaan Tindakan 2

Revisi Perencanaan Revisi

Perencanaan

(34)

49

Ryan Victor Christian Tampubolon, 2015 MENINGKATKAN KOMPETENSI MAHASISWA DALAM PERKULIAHAN APLIKASI REKAMAN MELALUI PROJECT BASED LEARNING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Siklus pertama bisa diperbaiki pada siklus kedua, yang diulangi lagi

menjadi siklus ketiga dan selanjutnya hingga peneliti menganggap hasil yang ada

sudah memuaskan dan saatnya untuk menghentikan penelitian. Action Research

dilaksanakan minimal dalam dua siklus, karena hasil refleksi siklus pertama,

sedikit atau banyak, akan memberikan manfaat kepada tindakan berikutnya.

Pada penelitian ini, peneliti dan dosen terkait ikut langsung dalam

merencanakan sebuah pembelajaran Project Based Learning mata kuliah aplikasi

rekaman dengan melaksanakan proyek memproduksi musik jingle. Berikut Action

Research yang digunakan untuk pembelajaran aplikasi rekaman dalam

memproduksi musik jingle di Sekolah Tinggi Musik Bandung.

1. Rencana Tindakan

Pada tahap para penelitian ini dilakukan observasi bagaimana implementasi

pembelajaran pada perkuliahan aplikasi rekaman di Sekolah Tinggi Musik

Bandung. Bagaimana kemampuan mahasiswa dalam penguasaan komputer dan

pengetahuan tentang aplikasi rekaman sebelumnya. Bagaimana cara dosen

menyampaikan materi perkuliahan. Apakah proses pembelajaran berjalan sesuai

silabus dan RPP. Apakah mahasiswa mengerti dan memahami materi yang

diajarkan. Apakah sarana prasarana memadai dalam proses pembelajaran.

Apakah strategi yang dilakukan untuk mencapai pembelajaran yang maksimal.

Pada tahap perencanaan ini dilakukan kerjasama dan kolaborasi dengan dosen

terkait tentang materi yang menjadi kompetensi dalam perkuliahan aplikasi

rekaman, terutama kompetensi pengoperasian software recording (DAW)

Cubase 5, yang dihubungkan dengan pembelajaran berbasis proyek dalam

memproduksi musik jingle. Menyiapkan materi tentang music production,digital

recording, software DAW Cubase 5, dan musik jingle (makna, tujuan, dan

kegunaan).

Dalam kegiatan pembelajaran juga peneliti dan pendidik saling berkerjasama

dan berkolaborasi dalam penyampaian materi yang diajarkan dalam setiap

pertemuannya. Proses kolaborasi ini dilakukan agar proses pembelajaran dan

pencapaian tujuan pembelajaran dapat dihasilkan dengan maksimal (lihat

(35)

50

Ryan Victor Christian Tampubolon, 2015

KOLABORASI

Diagram 3.2

Kolaborasi Peneliti dan Pendidik dalam perkuliahan aplikasi rekaman

Menyiapkan rancangan model pembelajaran berbasis proyek (Project Based

Learning) dalam proses memproduksi musik jingle (diagram3.3), sesuai

langkah-langkah pelaksanaan PjBL (pertanyaan mendasar, mendesain proyek,

menyusun jadwal, memonitoring peserta didik, menguji hasil, evaluasi

pengalaman).

Diagram 3.3

Tahap Pembelajaran Project Based Learning Dalam Memproduksi Musik Jingle

Studio Recording untuk proses belajar Mahasiswa angkatan 2014/2015 Pengajar dan Materi (Bahan Ajar) Media Pembelajaran

Jadwal perkuliahan dibagi menjadi 8 pertemuan dengan topik :

take guitar/keyboard,

take vocal dan balancing, dan

presentasi jingle)

Tahapan-tahapan Rancangan Desain, Perencanaan, Pelaksanaan, Monitoring.

Action Research

Evaluasi dari PjBL yang telah

(36)

51

Ryan Victor Christian Tampubolon, 2015 MENINGKATKAN KOMPETENSI MAHASISWA DALAM PERKULIAHAN APLIKASI REKAMAN MELALUI PROJECT BASED LEARNING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Memperhatikan setiap tahap pembelajaran Project Based Learning dalam

memproduksi musik jingle, indikator yang diharapkan belajar yang terdiri atas

lima komponen, maka dalam setiap kegiatan berlajar, pendidik wajib merancang

kegiatan untuk penguatan materi, penguatan keterampilan berpikir, penguatan

pengembangan potensi individu atau kelompok, pengembangan keterampilan

menggunakan komputer, dan menghasilkan karya kreatif dan inovatif. Berikut

indikator yang difokuskan dalam setiap tahapan (lihat tabel 3.1).

Tabel 3.1

Tabel Indikator dalam Tahapan Project Based Learning Dalam Memproduksi Musik Jingle

TAHAPAN PjBL INDIKATOR

Pertanyaan Mendasar  Peserta didik mampu mencari data dan sharing materi tentang music production, digital recording, equipment studio recording, software DAW Cubase 5, pre-production, production, post-production, dan

musik jingle secara mandiri.

Ide Musik Jingle  Peserta didik secara berkelompok mampu membuat ide musik jingle, dengan menggunakan alat rekam sederhana.

Take Guide Jingle Peserta didik mampu menguasai materi tentang

pre-production dan awal pre-production dalam software Cubase 5.

Peserta didik mampu membuat/merekam guide musik

jingle dalam software Cubase 5 sesuai ide yang sudah

dibuat sebelumnya.

Take Drum (Midi) Peserta didik mampu menguasai materi tentang Midi. Peserta didik mampu membuat/merekam midi drum

musik jingle dalam software Cubase 5 sesuai dengan

guide yang telah dibuat sebelumnya.

Take Bass  Peserta didik mampu menguasai materi tentang teknik merekam bass.

 Peserta didik mampu materi tentang pengoperasian

(37)

52

Ryan Victor Christian Tampubolon, 2015

Peserta didik mampu merekam bass musik jingle dalam software Cubase 5 sesuai dengan ide musik,

guide, dan midi drum yang dibuat sebelumnya.

Take Guitar / Keyboard  Peserta didik mampu menguasai materi tentang teknik merekam guitar/keyboard.

 Peserta didik mampu menguasai materi tentang pengoperasian software Cubase 5 (shortcut panel,

export dan import).

Peserta didik mampu merekam guitar/keyboard musik

jingle dalam software Cubase 5 sesuai dengan ide

musik, guide, midi drum dan bass yang dibuat sebelumnya.

Take Vocal dan Balancing  Peserta didik mampu menguasai materi tentang teknik merekam vocal.

Peserta didik mampu merekam vocal musik jingle dalam software Cubase 5 sesuai dengan ide musik,

guide, midi drum, bass dan guitar/keyboard yang

dibuat sebelumnya.

Peserta didik mampu menguasai tentang tahapan

post-production dengan melakukan balancing volume dari

setiap instrument yang telah direkam.

Presentasi jingle  Peserta didik secara berkelompok mampu membuat makalah musik jingle.

 Peserta didik melakukan presentasi sesuai kelompok

Jingle.

Dari tahap-tahap perencanaan tersebut dibuat jadwal perancangan untuk

memudahkan peneliti dalam proses menjalankan penelitian tindakan

menggunakan Project Based Learning. Jadwal perancangan merupakan hal

paling penting agar pembelajaran Project Based Learning dapat selesai tepat

(38)

53

Ryan Victor Christian Tampubolon, 2015 MENINGKATKAN KOMPETENSI MAHASISWA DALAM PERKULIAHAN APLIKASI REKAMAN MELALUI PROJECT BASED LEARNING

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.2

Proses perancangan dimulai bulan Desember 2014, dimulai dari melaksanakan

observasi mata kuliah aplikasi rekaman, kemudian mengumpulkan data dari

hasil wawancara dari pendidik dan peserta didik. Kegiatan selanjutnya

bekerjasama bersama dosen terkait untuk memperbaiki proses pembelajaran

dengan merencanakan Project Based Learning, kemudian implementasi

pembelajaran yang di mulai pada bulan Februari 2015 hingga April 2015.

2. Aplikasi Tindakan

Fase tindakan merupakan tahapan pelaksanaan tindakan-tindakan (intervensi)

yang telah direncanakan atau tidak direncanakan. Dalam hal ini, tindakan itu

dilakukan pada saat proses perkuliahan aplikasi rekaman dengan Project Based

Learning (Pembelajaran Berbasis Proyek). Disini peneliti bersama dosen terkait

saling berkolaborasi dalam mengamati implementasi perencanaan dan melihat

seberapa jauh proses pelaksanaan PjBL terealisasi dalam perkuliahan aplikasi

(39)

54

Ryan Victor Christian Tampubolon, 2015

3. Observasi

Observasi merupakan proses pengumpulan data mengenai tingkat keberhasilan

dalam memproduksi musik jingle pada proses pembelajaran di perkuliahan

aplikasi rekaman dengan Project Based Learning (Pembelajaran Berbasis

Proyek) strategi yang digunakan untuk memecahkan masalah. Tahap observasi

dilakukan terlibat langsung dalam perkuliahan aplikasi rekaman di semester

genap tahun akademik 2014/2015 sebagai pemateri/tutor pada tanggal 10

Februari 2015 sampai dengan 10 April 2015 selama 8 (delapan) pertemuan.

Observasi dilakukan untuk mendapatkan data yang dapat mengidentifikasi

kondisi awal proses perkuliahan aplikasi rekaman pengetahuan berupa

tugas-tugas yang dikerjakan, hasil proyek musik jingle, presentasi dan test/ujian

individu.

4. Refleksi

Refleksi merupakan proses analisis data dan diskusi pada setiap tahap

(keduanya selalu berlangsung tumpang tindih) untuk menentukan sejauh mana

data yang dijaring menunjukkan keberhasilan strategi mengatasi masalah dan

apa saja yang masih kurang dalam proses pembelajaran itu.

Dari penelitian sebelumnya keterbatasan peralatan rekaman dan ruangan

merupakan salah satu masalah yang ada pada mata kuliah aplikasi rekaman ini,

maka proses perkuliahan dilakukan secara berkelompok untuk mengatasinya.

Kondisi yang ada sebelumnya apabila terjadi masalah pada peralatan rekaman,

maka proses pembelajaran ditiadakan dan juga kehadiran mahasiswa sangat

kurang, dikarenakan jadwal kuliah tidak tetap dan minat mahasiswa yang

kurang pada mata kuliah ini.

Oleh karena itu refleksi pada perkuliahan aplikasi rekaman untuk semester

genap tahun akademik 2014/2015 menuntut mahasiswa datang tepat waktu. Dari

masalah-masalah yang muncul dilakukan perbaikan-perbaikan secara terfokus

untuk memaksimalkan hasil dalam proses pembelajaran aplikasi rekaman di

Gambar

Tabel Indikator dalam Tahapan Tabel 3.1 Project Based Learning Dalam Memproduksi Musik Jingle
Tabel Jadwal Perancangan
Tabel 3.3 Tabel Penilaian
Tabel 3.4 Prosedur, Alat, Pelaku, Sumber informasi, dan cara analisisnya

Referensi

Dokumen terkait

Sebagaimana diatur dalam Pasal 53 dan Pasal 56 KUHP. Selain itu, di luar KUHP, peringanan pidana diberikan bagi pelaku tindak pidana di bawah umur, sebagaimana

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis apakah ada hubungan yang positif dan signifikan antara: (1) motivasi belajar dengan prestasi belajar ekonomi;

[r]

[r]

 Shallow knowledge Shallow knowledge atau atau pengetahuan non formal, pengetahuan non formal, pengetahuan-pengetahuan praktis dalam bidang

tewas yang dipensiun tanggal 1 Januari 2008 dan sebelumnya, pensiun pokoknya disesuaikan menjadi sebagaimana tersebut dalam lajur 3 segaris dengan. pensiun pokok

Penerapan Model Inkuiri Untuk Meningkatkan Keterampilan Gerak Dasar Bermain Sepakbola SMP Negeri 1 Losari. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Untuk mendapatkan pemahaman yang konprehensif dan kontesktual tentang Strategi dan Etika Berpolitik dalam Islam sebagaimana judul penelitian ini, maka dilakukan