MENUMBUHKAN TANGUNG JAWAB SISWA DALAM
PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE
NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)
(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas XI IIS 2 SMAN 24 Bandung)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Departemen Pendidikan Sejarah
oleh :
Richa Destyana Utami 1100048
DEPARTEMEN PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG 2015
MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE
NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)
(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas XI IIS 2 SMA Negeri 24 Bandung)
Oleh
Richa Destyana Utami
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelas Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Pendidikan
Ilmu Pendidikan Sosial
© Richa Destyana Utami 2015 Universitas Pendidikan Indonesia
Oktober 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
RICHA DESTYANA UTAMI
MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE
NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)
(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas XI IIS 2 SMA Negeri 24 Bandung)
Disetujui dan disahkan oleh pembimbing : Pembimbing I
H. Didin Saripudin, Ph.D., M.Si NIP. 19700506 199702 1 001
Pembimbing II
Drs. Tarunasena, M.Pd NIP. 19680828 199802 1 001
Mengetahui
Ketua Departemen Pendidikan Sejarah FPIPS UPI
Richa Destyana Utami, 2015
MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan rendahnya tanggung jawab siswa pada pembelajaran sejarah di kelas XI IIS 2 SMAN 24 Bandung. Penelitian yang dilakukan berkaitan dengan penerapan metode numbered head together. Berdasarkan latar belakang penelitian, maka rumusan masalah penelitian ini adalah
“Bagaimana menumbuhkan tanggung jawab siswa dalam proses pembelajaran sejarah di kelas XI IIS 2 SMAN 24 Bandung dengan menggunakan metode numbered head
together?”. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menumbuhkan tanggung jawab siswa dalam pembelajaran sejarah. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK) dengan menggunakan desain model Kemmis dan Taggart. Desain model Kemmis dan Taggart ini terdiri dari empat tahapan yakni perencanaan (plan), tindakan (act), observasi (observation), dan refleksi (reflection). Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, hasilnya menunjukkan bahwa penerapan metode NHT dalam pembelajaran sejarah dapat menumbuhkan tanggung jawab siswa di kelas XI IIS 2 SMAN 24 Bandung. Hal ini terlihat dari pencapaian siswa dalam setiap pelaksanaan tindakan yang terus mengalami perubahan yang cukup signifikan. Indikator dari tanggung jawab yang peneliti amati meliputi siswa melaksanakan tugas sesuai dengan arahan yang telah diinstruksikan oleh guru, mengerjakan tugas dengan baik dan benar, disiplin terhadap mengerjakan tugas, dan konsekuensi terhadap setiap perbuatan. Meskipun ada empat indikator, namun indikator siswa melaksanakan tugas sesuai dengan arahan yang telah diinstruksikan oleh guru dominan muncul pada saat metode NHT diterapkan. Berdasarkan hasil yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa penerapan metode NHT dapat menjadi solusi dalam pembelajaran sejarah untuk menumbuhkan tanggung jawab siswa.
Kata Kunci: Penelitian Tindakan Kelas, Metode Numbered Head Together,
Richa Destyana Utami, 2015
MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT
This research is motivated by the problem of lack of responsibility of students on history teaching in class XI IIS 2 SMAN 24 Bandung. Research carried out with regard to the application of the method numbered head together.Based on the background research, the formulation of this research is "How to foster responsibility in the learning process in the history of class XI IIS 2 SMAN 24 Bandung using numbered heads together?". The main objective of this study is to cultivate students' responsibility in learning history. The research method used is the method of classroom action research (PTK) using Kemmis model design and Taggart. Taggart Kemmis model design and consists of four phases namely planning (plan), action (act), observations (observation) and reflection (reflection) Based on research that has been conducted, the results show that the application of NHT history teaching methods to foster the responsibility of students in class XI IIS 2 SMAN 24 Bandung. This can be seen from the achievement of students in each implementation action continues to experience significant changes. Indicators of responsibility researchers observed include students carry out duties in accordance with the directives that have been instructed by the teacher, the task properly, the discipline to do the work, and the consequences of any action. Although there are four indicators, but the indicators of students carry out duties in accordance with the directives that have been instructed by the teacher appears when the predominant NHT method is applied. Based on the results obtained, it can be concluded that the application of the method NHT may be a solution in history to foster the student's responsibility.
Keywords: action research Classes, Methods Numbered Head Together,
Richa Destyana Utami, 2015
MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN
MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
Pengertian Tanggung Jawab ...
Indikator Tanggung Jawab ...
Metode Pembelajaran Numbered Head Together ...
Pengertian Metode Pembelajaran ...
Pengertian Metode Pembelajaran Numbered Head Together ...
Tujuan Metode Pembelajaran Numbered Head Together ...
Langkah-Langkah Metode Pembelajaran Numbered Head Together ...
Keunggulan dan Kelemahan Penggunaan Metode Numbered Head
Together ...
Teori yang Melandasi Model Pembelajaran Numbered Head Together
Richa Destyana Utami, 2015
MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN
MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2.4
2.5
2.6
2.7
Metode Numbered Head Together dalam Pembelajaran Sejarah ...
Tanggung Jawab dalam Pembelajaran Sejarah ...
Keterkaitan Antara Tanggung Jawab dengan Metode Numbered
Head Together ...
Lokasi dan Subjek Penelitian ...
Lokasi Penelitian ...
Subjek Penelitian ...
Metode Penelitian ...
Desain Penelitian ...
Definisi Operasional ... Pengertian Tanggung Jawab………
Metode Numbered Head Together………
Instrumen Penelitian ...
Lembar Observasi ...
Catatan Lapangan ...
Pedoman Wawancara ...
Teknik Pengumpulan Data ...
Analisis Data ...
BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Deskripsi Pelaksanaan Penerapan Metode Numbered Head Together 47
47
Richa Destyana Utami, 2015
MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN
MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4.2.1
untuk Menumbuhkan Tanggung Jawab Siswa dalam Pembelajaran
Sejarah……….
Data Hasil Wawancara dengan Siswa………...
Pembahasan Hasil Penelitian
Analisis Penerapan Metode Numbered Head together Untuk
Menumbuhkan Tanggung Jawab Siswa Dalam Pembelajaran
Richa Destyana Utami, 2015
MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN
MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN REKOMENDASI
5.1
5.2
Kesimpulan……….
Rekomendasi………..
156
159
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
Richa Destyana Utami, 2015
MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN
MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL
Indikator dan Sub Indikator Tanggung Jawab………..
Data Siswa Kelas XI IIS 2………
Data Kelompok Siswa Kelas XI IIS 2………... Rubrik Penilaian Tanggung Jawab………
Rubrik Performance………...
Hasil Observasi dan Penelitian untuk Menumbuhkan
Tanggung Jawab Siswa dalam Pembelajaran Sejarah pada
Tindakan I……….
Presentase Tanggung Jawab Siswa pada Tindakan I…………
Hasil Observasi dan Penilaian Menumbuhkan Tanggung
Jawab Siswa dalam Pembelajaran Sejarah pada Tindakan
II………
Presentase Tanggung Jawab Siswa pada Tindakan II...
Hasil Observasi dan Penelitian untuk Menumbuhkan
Tanggung Jawab Siswa dalam Pembelajaran Sejarah pada
Tindakan III………..
Presentase Tanggung Jawab Siswa pada Tindakan III……. Hasil Observasi dan Penelitian untuk Menumbuhkan
Tanggung Jawab Siswa dalam Pembelajaran Sejarah pada
Tindakan IV…………...
Presentase Tanggung Jawab Siswa pada Tindakan IV……....
Perolehan Skor Tiap Indikator Tanggung Jawab Siswa dalam
Pembelajaran Sejarah………
Pencapaian Skor Tanggung Jawab Siswa………. Konveksi Rata-Rata Perolehan Skor ………...
Richa Destyana Utami, 2015
MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN
MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR
Siklus Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis dan Mc.
Taggart...
Kelompok 7 Ketika Mengajukan Pertanyaan...
Proses Diskusi Kelompok 1...
Proses Diskusi Kelompok 4...
Proses Kelompok 7...
Proses Diskusi Kelompok 8...
Proses Diskusi Kelompok 5...
Tanggung Jawab Siswa Pada Saat Siswa Diskusi Secara
Berkelompok dalam Mengerjakan Tugas pada Tindakan
I...
Tanggung Jawab Siswa Pada Saat Siswa Diskusi Secara
Berkelompok dalam Mengerjakan Tugas pada Tindakan
II...
Tanggung Jawab Siswa Pada Saat Siswa Diskusi Secara
Berkelompok dalam Mengerjakan Tugas pada Tindakan
III...
Tanggung Jawab Siswa Pada Saat Siswa Diskusi Secara
Berkelompok dalam Mengerjakan Tugas pada Tindakan
IV...
Grafik Perolehan Skor Tanggung Jawab Siswa...
Grafik Pencapain Skor Rata-Rata Perolehan Skor
Richa Destyana Utami, 2015
MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN
MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Richa Destyana Utami, 2015
MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN
MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 SURAT-SURAT
LAMPIRAN 2 FREKUENSI BIMBINGAN
LAMPIRAN 3 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
TINDAKAN I-IV
LAMPIRAN 4 HASIL WAWANCARA DENGAN GURU DAN HASIL
WAWANCARA DENGAN SISWA
LAMPIRAN 5 PEDOMAN OBSERVASI DAN PENILAIAN
PENGGUNAAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER
UNTUK MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA
Richa Destyana Utami, 2015
MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang Penelitian
Dilatarbelakangi dari hasil observasi pra-penelitian yang peneliti lakukan
di kelas XI IIS 2 SMAN 24 Bandung. Peneliti menemukan masalah ketika
pembelajaran sejarah berlangsung. Pertama tidak semua siswa memperhatikan
penjelasan yang dipaparkan oleh guru. Ketika pembelajaran sejarah berlangsung,
hanya sebagian siswa yang mendengarkan penjelasan materi dari guru, sebagian
siswa lainnya terlihat berdiskusi dengan teman sebangkunya, ada yang bermain
handphone, bahkan ada siswa yang tidur di dalam kelas. Pada proses
pembelajaran terlihat bahwa guru lebih menekankan pada metode ceramah.
Kedua siswa tidak taat dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh
guru. Setelah guru menjelaskan materi dengan menggunakan metode ceramah,
guru memberikan instruksi kepada siswa untuk duduk sesuai dengan
kelompoknya dan guru memberikan tugas yang sama kepada setiap kelompok.
Ketika mengerjakan tugas berkelompok ini siswa terlihat tidak
bersungguh-sungguh dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Hanya beberapa
siswa saja yang mengerjakan tugas dengan baik dan sesuai dengan instruksi yang
diberikan oleh guru. Banyak siswa yang tidak memperdulikan temannya yang
sedang sibuk mengerjakan tugas dan dengan santainya siswa berjalan berlalu
lalang di dalam ruangan.
Ketiga banyak siswa yang tidak melaksanakan tugas sesuai dengan
arahan yang telah diinstruksikan oleh guru. Ketika guru memberikan arahan
mengenai tugas kelompok yang diberikan guru kepada siswa, banyak siswa yang
tidak memperhatikan arahan yang diberikan oleh guru. Siswa terlihat asyik
dengan dunianya sendiri dan tidak mendengarkan guru yang sedang berbicara di
depan kelas. Selain itu, pada saat guru menginstruksikan kepada siswa untuk
mengeluarkan alat yang harus di bawa untuk mengerjakan tugas kelompok,
2
Richa Destyana Utami, 2015
MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
siswa di dalam kelas tidak membawa alat yang diinstruksikan oleh guru
sebelumnya.
Berdasarkan deskripsi di atas terlihat terdapat berbagai macam
permasalahan dalam proses pembelajaran sejarah yang di lakukan di dalam kelas.
Sejarah itu sendiri merupakan salah satu mata pelajaran yang kini wajib
dipelajari oleh seluruh peserta didik khususnya di jenjang SMA. Seiring dengan
diterapkannya kurikulum 2013, mata pelajaran sejarah kini menjadi mata
pelajaran yang menjadi prioritas tidak seperti sebelumnya. Hal ini dikarenakan
jam mata pelajaran sejarah yang lebih banyak dari sebelumnya yang hanya satu
jam saja setiap minggunya. Mata pelajaran sejarah kini terbagi menjadi dua, yaitu
sejarah wajib dan peminatan. “Pendidikan sejarah bukan hanya menekankan kesadaran waktu, tetapi juga sifat pengajaran sejarah yang biasanya lebih
tertumpu pada pengetahuan fakta belaka yang harus diganti dengan kegiatan
belajar sejarah yang lebih menekankan aktivitas siswa dengan pendekatan
keterampilan proses” (Ismaun, 2001 hlm. 97). Selain menjelaskan materi-materi
pokok, dalam pembelajaran sejarah harus diterapkan pendidikan karakter. Hal ini
disesuaikan dengan diterapkannya kurikulum 2013 yang baru berjalan seumur
jagung ini.
Menurut Kemendiknas tahun 2010 ada 18 nilai-nilai pendidikan karakter
yang harus dipelajari dan dipraktekan oleh guru maupun oleh peserta didik.
Nilai-nilai pendidikan karakter ini mencakup, religius, jujur, toleransi, disiplin,
kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan,
cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca,
peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab. Nilai-nilai pendidikan
karakter tersebut dapat dipelajari oleh siswa melalui pengalaman yang dialami
oleh siswa sendiri. Pendidikan karakter ini dimaksudkan agar peserta didik
menjadi manusia yang lebih baik lagi karena pendidikan karakter ini bertujuan
untuk “membentuk dan membangun pola pikir sikap, dan perilaku peserta didik agar menjadi pribadi yang positif berakhlak karimah, berjiwa luhur, dan
3
Richa Destyana Utami, 2015
MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Salah satu nilai dari pendidikan karakter yaitu tanggung jawab.
Berdasarkan pemaparan permasalahan di atas, dapat disimpulkan bahwa siswa
kurang memiliki rasa tanggung jawab terutama di dalam pembelajaran sejarah.
Dalam hal ini siswa terlihat kurang memiliki tanggung jawab terhadap diri
sendiri dan lingkungan, khususnya terhadap lingkungan kelas pada saat
pembelajaran sejarah. “Tanggung jawab itu sendiri adalah sikap perilaku
seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia
lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam-sosial dan budaya),
Negara dan Tuhan Yang Maha Esa” (Kemdiknas, 2010). Adapun siswa dapat
dikatakan memiliki rasa tanggung jawab apabila dalam diri siswa tersebut
terdapat indikator-indikator rasa tanggung jawab. Indikator-indikator tanggung
jawab tersebut diantaranya yaitu melaksanakan tugas sesuai dengan arahan yang
telah diinstruksikan oleh guru, mengerjakan tugas dengan baik dan benar,
ketaatan terhadap mengerjakan tugas-tugas baik tugas di kelas maupun tugas
rumah (PR), dan bertanggung jawab terhadap setiap perbuatan yang dilakukan
siswa di dalam kelas.
Tanggung jawab ini penting diterapkan dan ditumbuhkan dalam
pembelajaran sejarah agar menjadi pembiasaan siswa terutama dalam kehidupan
siswa sehari-hari, siswa menjadi tahu apa yang harus dia lakukan baik terhadap
diri sendiri, masyarakat, lingkungan, negara, dan Tuhan Yang Maha Esa serta
siswa dapat melaksanakan sebuah pekerjaan atau kewajiban dimulai dari hal
terkecil dalam keluarga, lingkungan kelas, sekolah, maupun di masyarakat
dengan sepenuh hati dan memberikan yang terbaik.
Tanggung jawab merupakan salah satu nilai moral dasar yang harus
diajarkan di sekolah. Oleh karena itu, tanggung jawab harus dimiliki oleh seluruh
siswa. Selain tanggung jawab, “bentuk-bentuk nilai lain yang sebaiknya diajarkan di sekolah adalah kejujuran, keadilan, toleransi, kebijaksanaan, disiplin
diri, tolong menolong, peduli sesama, kerja sama, keberanian, dan sikap
4
Richa Destyana Utami, 2015
MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Selama ini tanggung jawab kurang tertanam dalam diri siswa, salah
satunya karena dalam proses pembelajaran terutama dalam pembelajaran sejarah
hanya menekankan pada aspek kognitif saja. Sementara nilai-nilai yang
seharusnya ditanamkan dan diajarkan pada siswa sering diabaikan dan dilupakan.
Melihat deskripsi permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran
tersebut, peneliti rasa tepat untuk menerapkan metode pembelajaran Numbered
Head Together (NHT) karena dalam penerapannya metode ini tidak
membingungkan siswa, sangat mudah dipahami baik oleh guru maupun oleh
siswa, membuat suasana kelas menjadi lebih menyenangkan, dan membuat
masing-masing siswa mempersiapkan diri secara matang untuk tampil di depan
kelas. Numbered Head Together merupakan proses di mana baik proses dan
pengalaman belajar menekankan pada kerjasama antar siswa dalam kelompoknya
untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan, sehingga dapat dikatakan
metode Numbered Head Together adalah proses belajar yang dilakukan secara
berkelompok untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat secara
langsung dalam kegiatan-kegiatan pembelajaran di dalam kelas yang dimaksudkan
agar siswa aktif dalam proses berfikir di dalam kelas. Dalam hal ini, guru
memberikan arahan, membagi kelompok, dan memberikan tugas atau masalah
yang harus dikerjakan oleh siswa serta memberikan nomor yang berbeda kepada
siswa. Pemberian nomor ini dimaksudkan untuk memudahkan guru dalam
memberikan pertanyaan tanpa harus melihat nama siswa tersebut. Dalam metode
ini setelah siswa mengerjakan tugas yang telah diberikan oleh guru, guru akan
memanggil satu persatu siswa secara acak dengan menyebutkan nomor yang sudah
guru berikan sebelumnya. Hal ini dimaksudkan untuk melihat apakah siswa
tersebut mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru serta melihat pemahaman
siswa terhadap materi yang sedang dipelajari. Penerapan metode NHT di dalam
kelas ini dimaksudkan untuk mengasah dan menumbuhkan
kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik. Kemampuan-kemampuan-kemampuan tersebut
5
Richa Destyana Utami, 2015
MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan pernyataan permasalahan di atas, peneliti ingin
meningkatkan karakter tanggung jawab yang dimiliki siswa dalam pembelajaran
sejarah dengan menggunakan metode Numbered Head Together salah satunya
dengan menggunakan tugas kelompok yang diberikan oleh guru untuk melatih
dan menumbuhkan tanggung jawab siswa. Berdasarkan
permasalahan-permasalahan yang peneliti paparkan di atas, maka penulis termotivasi untuk
melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul: Menumbuhkan Tanggung
Jawab Siswa Dalam Pembelajaran Sejarah Melalui Metode Numbered Head
Together (NHT) (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas XI IIS 2 di
SMAN 24 Bandung).
1.2 Perumusan Masalah
Pada penelitian tindakan kelas ini berdasarkan beberapa masalah yang
ditemukan di lapangan selama melakukan observasi di kelas XI IIS 2 SMAN 24
Bandung. Adapun satu masalah yang menjadi fokus penelitian ini yaitu
“Bagaimana menumbuhkan tanggung jawab siswa dalam proses pembelajaran sejarah di kelas XI IIS 2 SMAN 24 Bandung dengan menggunakan metode
numbered head together”. Berikut beberapa pertanyaan-pertanyaan penelitian berdasarkan masalah di atas, di antaranya :
Dari rumusan masalah tersebut, peneliti merinci kembali menjadi lima
sub permasalahan, yaitu :
1. Bagaimana guru merencanakan pembelajaran dengan menggunakan metode
numbered head together dalam pembelajaran sejarah untuk menumbuhkan
tanggung jawab siswa di kelas XI IIS 2 SMAN 24 Bandung?
2. Bagaimana guru melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode
numbered head together dalam pembelajaran sejarah untuk menumbuhkan
6
Richa Destyana Utami, 2015
MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Bagaimana efektivitas dari penerapan Metode Numbered Head Together
dalam menumbuhkan tanggung jawab siswa setelah metode tersebut
diterapkan di kelas XI IIS 2 SMAN 24 Bandung?
4. Bagaimana upaya yang dilakukan oleh guru sejarah dalam mengatasi
kendala-kendala yang dihadapi dalam upaya menumbuhkan tanggung jawab siswa
dengan menggunakan metode numbered head together di kelas XI IIS 2
SMAN 24 Bandung ?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan dan identifikasi masalah yang diajukan, maka
tujuan dari penelitian dirumuskan sebagai berikut:
1. Tujuan Umum
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan
memperoleh gambaran sejauhmana penerapan metode pembelajaran
numbered head together dapat menumbuhkan tanggung jawab siswa kelas XI
IIS 2 SMAN 24 Bandung.
2. Tujuan Khusus
Sedangkan secara khusus, penelitian ini dilakukan dengan tujuan :
a. Mendeskripsikan perencanaan pembelajaran dengan menggunakan metode
numbered head together dalam pembelajaran sejarah untuk menumbuhkan
tanggung jawab siswa di kelas XI IIS 2 SMAN 24 Bandung.
b. Memaparkan tahapan-tahapan pelaksanaan penerapan metode numbered head
together dalam pembelajaran sejarah untuk menumbuhkan rasa tanggung
jawab siswa di kelas XI IIS 2 SMAN 24 Bandung.
c. Mengidentifikasi efektivitas penerapan metode numbered head together untuk
menumbuhkan tanggung jawab siswa kelas XI IIS 2 SMAN 24 Bandung.
d. Mendeskripsikan upaya guru sejarah dalam mengatasi kendala-kendala yang
7
Richa Destyana Utami, 2015
MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dengan menggunakan metode numbered head together dalam pembelajaran
sejarah di kelas XI IIS 2 SMAN 24 Bandung.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap
perkembangan dunia pendidikan khususnya dalam penerapan metode
pembelajaran numbered head together dalam rangka menumbuhkan tanggung
jawab siswa kelas XI IIS 2 SMAN 24 Bandung. Adapun manfaat yang ingin
dicapai oleh peneliti dari hasil penelitian ini mencakup manfaat secara teoritis
dan manfaat secara praktis, antara lain :
1. Secara Teoritis
Secara umum penelitian ini memberikan manfaat dalam dunia pendidikan
dalam meningkatkan sumber daya manusia, kepribadian, dan kreatifitas
melalui metode numbered head together serta dapat menumbuhkan tanggung
jawab siswa. Secara teoritis, penelitian ini sesuai dengan teori humanistik.
Teori humanistik ini melihat pada perkembangan individu peserta didik.
Menurut teori humanistik yang dikembangkan oleh para teoretikus
humanistik, seperti Carl Rogers (1902-1987) dan Abraham Maslow
(1908-1970) bahwa pada dasarnya siswa mempunyai potensi-potensi yang luar biasa
yang sudah ada di dalam diri mereka seperti tanggung jawab. Hal ini
dikarenakan manusia memiliki kecenderungan bawaan untuk melakukan
self-actualization- serta memiliki bakat-bakat yang mendasari perasaan dan
kebutuhan individual. Potensi-potensi yang dimiliki oleh siswa tersebut dapat
dikembangkan dan dilatih. Dalam hal ini, potensi yang dimiliki oleh siswa
tersebut dikembangkan dan dilatih oleh guru dalam proses pembelajaran di
dalam kelas.
Berkaitan dengan teori di atas, secara umum penelitian ini pun
memberikan manfaat dalam dunia pendidikan untuk menumbuhkan potensi
8
Richa Destyana Utami, 2015
MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
siswa melalui penerapan metode numbered head together yang dapat
membuat pembelajaran sejarah di dalam kelas menjadi lebih menyenangkan
bagi peserta didik dan membuat suasana kelas menjadi kondusif sehingga
dapat membentuk karakter siswa yang lebih baik.
2. Secara praktis
Manfaat yang didapatkan dari penelitian ini secara praktis yang dapat
diambil adalah untuk memberikan masukan kepada :
a. Peneliti
Peneliti dapat memperoleh pengalaman langsung bagaimana memilih
metode yang tepat untuk membantu memecahkan permasalahan yang
ditemukan oleh peneliti di dalam kelas pada proses pembelajaran dan
mengembangkannya serta menerapkannya dalam pembelajaran di dalam
kelas. Selain itu, peneliti dapat memperluas wawasan dan memperoleh
pengalaman berpikir dalam memecahkan masalah persoalan khususnya
mengenai metode numbered head together untuk menumbuhkan tanggung
jawab siswa pada pembelajaran sejarah.
b. Bagi Sekolah
Manfaat bagi sekolah yaitu dapat memberikan sumbangan yang berarti
bagi sekolah dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan efektivitas
dan efesiensi proses pembelajaran sejarah. Selain itu juga dapat memberikan
gambaran bagaimana cara menumbuhkan tanggung jawab yang ada dalam diri
siswa.
c. Bagi Guru
Guru memperoleh salah satu variasi metode numbered head together
yang dapat dijadikan suatu alternatif mengajar oleh guru dalam proses
pembelajaran sejarah serta dapat digunakan sebagai pertimbangan dan dapat
menumbuhkan rasa tanggung jawab siswa untuk mendapatkan hasil yang
9
Richa Destyana Utami, 2015
MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
d. Bagi Siswa
Siswa dapat memahami materi pembelajaran dengan inovasi baru
yakni menggunakan metode numbered head together sehingga siswa merasa
senang dan tidak jenuh ketika belajar khususnya pada mata pelajaran sejarah.
Selain itu dengan menggunakan metode ini akan menumbuhkan tanggung
jawab yang ada dalam diri siswa diantaranya siswa dapat bekerjasama dengan
kelompoknya sesuai dengan instruksi guru, siswa dapat mengumpulkan tugas
tepat waktu, siswa mau memberikan pendapat dan pemikirannya di depan
kelas apabila mendapatkan kesempatan. Dengan demikian maka akan
terbentuk karakter dalam diri siswa salah satunya tanggung jawab.
1.5 Struktur Organisasi
Struktur organisasi dalam penyusunan skripsi ini, adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini meliputi latar belakang penelitian, identifikasi dan
perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur
organisasi.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Memaparkan kajian yang diambil dari berbagai literatur, sebagai
landasan dalam pelaksanaan penelitian.
BAB III METODE PENELITIAN
Memaparkan tahapan-tahapan penelitian, dimulai dari persiapan,
pelaksanaan, pengolahan data, dan laporan penelitian. Dalam bab ini
terdiri dari lokasi dan subjek penelitian, desain penelitian, metode
penelitian, instrumen penelitian, prosedur penelitian, teknik
10
Richa Destyana Utami, 2015
MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Memaparkan hasil penelitian yang didasarkan pada data, fakta, dan
informasi, yang dikolaborasikan dengan berbagai literatur yang
menunjang.
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI
Memaparkan keputusan yang dihasilkan dari penelitian yang dilakukan
Richa Destyana Utami, 2015
MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Subjek Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian merupakan tempat peneliti guna melakukan penelitian untuk
mendapatkan data yang dibutuhkan dari subjek penelitian dalam proses penelitian.
Lokasi pada penelitian ini akan dilaksanakan di SMA Negeri 24 Bandung yang
terletak di JL. A.H. Nasution No. 27 Ujungberung-Bandung. Sekolah ini terletak di
pinggir jalan raya sehingga akses menuju sekolah sangat mudah. Walaupun terletak
di pinggir jalan raya, sekolah tidak terlalu bising oleh kendaraan bermotor.
3.1.2 Subjek Penelitian
Pada peneltian ini, yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas XI IIS
2. Subjek penelitian ini terdiri dari 42 siswa yang terdiri dari 27 siswa perempuan dan
15 siswa laki-laki. Karakteristik siswa di dalam kelas secara keseluruhan sangat
heterogen dan setiap siswa yang satu dengan yang lainnya memiliki sifat yang
berbeda. Alasan dipilihnya kelas tersebut dikarenakan dalam kelas ini, siswa
memiliki tanggung jawab yang rendah khususnya dalam pelajaran sejarah.
3.2 Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan penelitian tindakan kelas
(PTK). Menurut Ebbut (Arifin, 2011) menjelaskan “bahwa penelitian tindakan kelas
merupakan suatu studi percobaan yang sistematis untuk memperbaiki praktik
pendidikan dengan melibatkan kelompok partisipan (guru) melalui tindakan
pembelajaran dan refleksi mereka sebagai akibat dari tindakan tersebut”. Alasan
peneliti memilih PTK dalam penelitian ini adalah pertama peneliti bisa terjun
langsung ke lapangan sebagai observator maupun guru secara langsung melakukan
penelitian. Hal ini membuat peneliti bisa merasakan dan melihat langsung
kendala-kendala yang ditemukan peneliti di dalam kelas terutama kendala-kendala apa yang dihadapi
dalam menerapkan metode numbered head together untuk menumbuhkan tanggung
35
Richa Destyana Utami, 2015
MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mencari solusi yang tepat untuk menghadapi kendala tersebut dan memperbaikinya.
Kedua, dalam melakukan penelitian, peneliti tidak hanya sendiri. Peneliti bisa
melakukan diskusi dan konsultasi dengan teman diskusinya dalam setiap siklus. Hal
ini dapat dilakukan karena adanya kolabolator dalam PTK. Dalam hal ini, peneliti
melakukan kolabolator dengan guru mitra dan rekan peneliti yang dijadikan sebagai
observer di dalam penelitian. Peneliti melakukan kolaborasi dengan guru mitra dalam
melakukan diskusi sebelum pelaksanaan pembelajaran, sebagai observer, dan sebagai
teman diskusi peneliti dalam melakukan refleksi setelah peneliti melakukan penelitian
di dalam kelas. Ketiga PTK memiliki karakteristik yaitu adanya beberapa siklus
dalam penelitian. Hal ini membuat peneliti bisa dengan baik melakukan tindakan
sesuai setiap siklusnya yang telah direncanakan dan diterapkan oleh peneliti
sebelumnya.
Penelitian tindakan kelas ini adalah untuk memperbaiki proses belajar
mengajar di kelas XI IIS 2 SMAN 24 Bandung dan tujuan utama penelitian tindakan
kelas ini adalah untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab siswa dalam pembelajaran
sejarah melalui metode numbered head together di kelas XI IIS 2 SMAN 24
Bandung.
3.3 Desain Penelitian
Desain tindakan kelas yang digunakan pada penelitian ini yaitu diawali
dengan perencanaan tindakan. Adapun desain yang digunakan yaitu desain penelitian
tindakan kelas Kemmis dan Mc. Taggart. Desain ini dipilih karena desain ini sesuai
dengan penelitian yang akan diambil yaitu bagaimana menumbuhkan rasa tanggung
jawab siswa dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan metode Numbered
Head Together. Berdasarkan alur tahapan desain yang dikembangkan oleh Kemmis
dan Mc. Taggart, maka alasan peneliti menggunakan desain Kemmis dan Mc.
Taggart dalam penelitian tindakan kelas ini adalah desain Kemmis dan Mc. Taggart
ini diawali dari rencana (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing),
refleksi (reflecting), dan perencanaan kembali yang merupakan dasar untuk
36
Richa Destyana Utami, 2015
MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dapat membantu dan mempermudah peneliti dalam melaksanakan penelitian. Adapun
gambar desain tersebut adalah sebagai berikut
Gambar 3.1
GAMBAR MODEL KEMMIS DAN MC. TAGGART
Desain PTK Kemmis dan Mc. Taggart (Wiriaatmadja, 2006, hlm. 66)
Pada desain ini dalam satu siklus terdapat empat tahapan yang diawali dari
rencana (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi
(reflecting). Berikut penjelasan setiap tahap dalam desain penelitian ini :
a. Rencana (planning)
Pada tahapan ini, peneliti melakukan observasi awal di dalam kelas dan
37
Richa Destyana Utami, 2015
MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
observasi di dalam kelas, peneliti dapat melihat dan mengetahui masalah yang
ada di dalam kelas dan mencari solusi yang tepat untuk memecahkan masalah
tersebut. Setelah melakukan wawancara dan observasi, peneliti melakukan tahap
perencanaan sebelum melakukan penelitian di dalam kelas. Tahap ini dilakukan
agar pada saat peneliti melakukan penelitian tindakan kelas akan berjalan dengan
baik sehingga tujuan yang diharapkan oleh peneliti dalam melakukan penelitian
akan tercapai dengan baik pula. Adapun hal-hal yang dilakukan oleh peneliti
beserta mitra adalah sebagai berikut :
- Peneliti mendatangi sekolah yang akan menjadi objek penelitian. Peneliti
menemui wakasek kurikulum untuk meminta izin melakukan penelitian di
sekolah yang bersangkutan dengan objek penelitian satu kelas.
- Peneliti meminta salah satu guru sejarah di sekolah tersebut untuk menjadi
mitra dalam melakukan penelitian. Menyepakati kelas yang akan digunakan
dalam penelitian tindakan kelas berdasarkan hasil observasi.
- Peneliti berdiskusi dan konsultasi dengan dosen pembimbing mengenai
hal-hal yang harus dipersiapkan untuk kepentingan penelitian seperti rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP), instrumen penelitian, dan lain-lain.
- Setelah semua kelengkapan disetujui oleh dosen pembimbing, peneliti
meminta izin untuk melakukan tindakan dan peneliti meminta izin untuk
memulai melaksanakan tindakan.
b. Tindakan (acting)
Pada tahapan inilah rencana pelaksanaan tindakan dilaksanakan sesuai dengan
rancangan yang sudah dibuat sebelumnya. Tahapan tindakan ini dilakukan oleh
peneliti sebagai guru sejarah dengan menerapkan metode numbered head
together dalam pembelajaran di dalam kelas. Proses pembelajaran dilaksanakan
sesuai jadwal pelajaran sejarah kelas XI IIS 2 di SMAN 24 Bandung. Tindakan
pertama yang dilakukan disesuaikan dengan rencana yang telah dibuat
38
Richa Destyana Utami, 2015
MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pelaksanaan tindakan ini berdasarkan rancangan yang sudah disepakati oleh guru
mitra dan peneliti.
c. Pengamatan (observing)
Hasil dari pelaksanaan tindakan yaitu diskusi per-kelompok akan di observasi
dan menjadi bahan negosiasi serta diskusi peneliti dengan kolaborator atau dosen
pembimbing. Observasi dilakukan untuk melihat aktivitas siswa selama proses
pembelajaran di dalam kelas selama pelaksanaan tindakan dan observasi ini
dilakukan berdasarkan alat pengumpul data yang dipakai dalam peneliti tindakan
kelas ini. Hasil observasi ini akan menjadi bahan refleksi peneliti untuk
melakukan tindakan selanjutnya.
d. Refleksi (reflecting)
Setalah melakukan tindakan dan pengamatan tahapan selanjutnya adalah
refleksi. Pada tahapan ini peneliti melakukan evaluasi bersama observer terhadap
tindakan yang telah dilakukan pada siklus 1. Hal ini dimaksudkan agar peneliti
dapat mempertimbangkan perencanaan yang akan dilakukan di siklus
selanjutnya. Jika pada siklus 1 hal-hal yang diharapkan belum tercapai maka
dilakukan perbaikan pada pelaksanaan siklus selanjutnya.
3.4 Definisi Operasional
3.4.1 Pengertian tanggung jawab
Menurut Kemendiknas (2010), “tanggung jawab adalah sikap perilaku
seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia
lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam-sosial dan budaya),
negara dan Tuhan Yang Maha Esa”. Sementara menurut Lickona (2013, hlm. 106)
tanggung jawab adalah
sisi aktif dari moral. Tanggung jawab termasuk menjaga diri sendiri dan orang lain, memenuhi kewajiban, berkontribusi terhadap masyarakat kita, meringankan beban, dan membangun sebuah dunia yang lebih baik.
Menurut Mu’in (2011, hlm. 212) tanggung jawab juga mempuyai beberapa
istilah, di antaranya yaitu “tugas (duty), artinya apa yang telah diberikan pada kita
39
Richa Destyana Utami, 2015
MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dengan demikian, tanggung jawab adalah sikap perilaku seseorang untuk
melaksanakan tugas dan kewajibannya sesuai dengan apa yang telah diberikan
kepada kita untuk memberikan keteladanan dari apa yang sudah dikerjakan dan
mengetahui bagaimana bersikap baik terhadap diri sendiri, orang lain, dan masyarakat
untuk membangun dunia yang lebih baik.
Seorang siswa dapat dikatakan betanggung jawab apabila memiliki indikator
tanggung jawab seperti berikut :
a. Melaksanakan tugas sesuai dengan arahan yang telah diinstruksikan oleh guru;
b. Mengerjakan tugas dengan baik dan benar;
c. Disiplin mengerjakan tugas-tugas baik tugas di kelas maupun tugas rumah (PR);
d. Konsekuensi terhadap setiap perbuatan di dalam kelas.
3.4.2 Metode numbered head together
Spencer Kagan adalah tokoh yang mengembangkan metode numbered head
together. Metode ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk membagikan
ide-ide dan pertimbangkan jawaban yang paling tepat. “Pada umumnya NHT digunakan
untuk melibatkan siswa dalam penguatan pemahaman pengajaran atau mengecek
pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran” (Zubaedi, 2012, hlm. 227).
Langkah-langkah yang dapat ditempuh dengan menggunakan metode
pembelajaran ini adalah sebagai berikut (Suhana, 2012, hlm. 42):
a. Peserta didik dibagi dalam kelompok, setiap peserta didik dalam setiap kelompok
mendapat nomor
b. Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya
c. Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan setiap anggota
kelompok dapat mengerjakannya atau mengetahui jawabannya.
d. Guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang dipanggil
melaporkan hasil kerja sama mereka
40
Richa Destyana Utami, 2015
MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
f. Kesimpulan
3.5 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan peneliti untuk memperoleh
dan mengumpulkan data di lapangan. Instrumen penelitian ini adalah alat yang
penting dalam proses pengumpulan data. Dalam penelitian ini data yang dibutuhkan
oleh peneliti yaitu rasa ingin tahu siswa yaitu mencakup bertanya dan membaca.
Untuk mengumpulkan semua data yang ada di lapangan diperlukan pedoman
observasi, catatan lapangan, dan angket.
3.5.1 Lembar observasi
Observasi menurut Sanjaya (2009, hlm. 86) adalah “teknik mengumpulkan
data dengan cara mengamati setiap kejadian yang sedang berlangsung dan
mencatatnya dengan alat observasi tentang hal-hal yang akan diamati atau diteliti”.
Pedoman observasi ini digunakan untuk melihat Dalam lembar observasi ini
tercantum beberapa indikator yang berkaitan dengan rasa tanggung jawab siswa.
Indikator yang terdapat dalam lembar observasi yang berkaitan dengan penilaian
siswa yang berhubungan dengan rasa tanggung jawab siswa dapat dilihat dari tabel
berikut :
Tabel 3.1
Indikator dan Sub Indikator Tanggung Jawab
No. Nilai Indikator Sub Indikator
1. Tanggung
jawab
a. Melaksanakan tugas
sesuai dengan arahan
41
Richa Destyana Utami, 2015
MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dengan baik dan benar dengan soal yang
diberikan oleh guru
- Berupaya
mendengarkan dengan
baik penjelasan guru
mengenai materi yang
disampaikan dan tugas
yang diberikan.
c. Disiplin terhadap
mengerjakan
tugas-tugas baik tugas-tugas di
kelas maupun tugas
rumah (PR).
- Ketepatan waktu
dalam mengumpulkan
tugas
d. Konsekuensi terhadap
setiap perbuatan.
- Aktif dalam
mengerjakan tugas
kelompok bersama
anggota-anggota
kelompok
- Aktif dalam menjawab
pertanyaan kelompok
lain
- Merespon dengan
perkataan (bertanya,
memberikan masukan
serta kritikan)
mengenai materi yang
dijelaskan oleh
kelompok lain.
42
Richa Destyana Utami, 2015
MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
materi yang dikuasai
kepada kelompok lain
di depan kelas
(Performance).
Indikator di atas membantu peneliti dalam proses penelitian terutama
memudahkan peneliti dalam proses pengumpulan data. Indikator ini dapat membantu
menganalisis dan merefleksi semua tindakan yang akan dilakukan peneliti dalam
prose penelitian.
3.5.2 Catatan lapangan
Catatan lapangan (field notes) dalam penelitian adalah bukti otentik berupa
catatan pokok, atau catatan terurai tentang proses apa yang terjadi di lapangan, sesuai
dengan fokus penelitian, ditulis secara deskriptif dan reflektif tanpa adanya
manipulasi dan apa adanya sesuai dengan apa yang terlihat di lapangan. Berbagai
hasil pengamatan tentang aspek pembelajaran di kelas, suasana kelas, pengelolaan
kelas, interaksi guru dengan siswa, interaksi siswa dengan siswa dan beberapa aspek
lainnya dapat dicatat sebagai catatan lapangan dan akan digunakan sebagai sumber
data PTK. Pada umumnya catatan lapangan dibuat dengan tulisan tangan peneliti
sehingga terkadang orang lain akan mengalami kesulitan untuk membacanya. Hal ini
dikarenakan catatan yang dibuat oleh peneliti penuh dengan singkatan-singkatan atau
simbol-simbol dan kode-kode tergantung peneliti yang hanya dimengerti oleh peneliti
sendiri. Sehingga catatan tersebut harus segera disajikan dalam bentuk deskriptif.
3.5.3 Pedoman Wawancara
Pedoman wawancara digunakan untuk mendapatkan dan mengetahui lebih
lanjut mengenai data-data yang sudah diperoleh melalui pengumpulan data lembar
43
Richa Destyana Utami, 2015
MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pendapat atau pandangan siswa dan guru mitra mengenai proses pembelajaran yang
selama ini dilakukan di dalam kelas sebelum adanya penelitian dan proses tindakan
yang dilakukan oleh peneliti.
Hal ini dilakukan agar peneliti mengetahui bagaimana proses pembelajaran
yang dilakukan di dalam kelas sebelumnya yang akan dijadikan bahan untuk
melakukan perencanaan pembelajaran dalam melakukan penelitian. Setelah itu
wawancara juga digunakan ketika observasi selesai guna untuk melihat ketercapaian
dari penggunaan metode numbered head together dan ketercapaian dalam
menumbuhkan tanggung jawab siswa dalam pembelajaran sejarah.
3.6 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini bertujuan untuk menemukan data-data,
keterangan, atau informasi yang relevan. Untuk mendapatkan data seperti yang
dimaksudkan, pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Observasi
Teknik observasi merupakan teknik penelitian yang menuntut peneliti untuk
mengamati segala peristiwa yang terjadi di lapangan baik secara langsung
maupun tidak langsung. Peneliti menggunakan teknik observasi dalam
penelitiannya untuk menggambarkan secara jelas perilaku atau kejadian yang
berada di lapangan dan dapat menjawab pertanyaan yang belum diketahui oleh
peneliti sebelumnya. Observasi ini dilakukan untuk mengumpulkan data tentang
aktivitas siswa dalam pembelajaran dan penerapan metode numbered head
together untuk menumbuhkan tanggung jawab siswa dalam pembelajaran
sejarah. Teknik observasi yang dilakukan oleh peneliti dalam melakukan
penelitian ini adalah observasi tertutup dan terbuka.
2. Catatan lapangan
Catatan lapangan merupakan catatan tertulis berisi tentang segala peristiwa yang
terjadi sehubungan dengan tindakan yang dilakukan oleh guru mengenai apa
44
Richa Destyana Utami, 2015
MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti dalam
melakukan penelitian dengan mengajukan pertanyaan menggunakan lisan baik
secara tatp muka maupun menggunakan media tertentu. Wawancara ini
dilakukan untuk mendapatkan data tentang permasalahan yang dihadapi di dalam
pada proses pembelajaran, tingkat keberhasilan penggunaan metode numbered
head together, dan juga ketercapaian dalam menumbuhkan tanggung jawab
siswa dalam pembelajaran sejarah.
4. Studi Dokumentasi
Dokumentasi adalah pengumpulan data dari informasi-informasi yang berada di
lapangan baik berupa dokumen tertulis maupun dokumen langsung dari
responden yang bersangkutan. Adapun pengertian studi dokumentasi menurut
Arifin. Z (2012, hlm. 244) adalah
teknik untuk mempelajari atau menganalisis bahan-bahan tertulis kantor atau sekolah, seperti silabus, RPP, catatan pribadi peserta didik, buku raport, kisi-kisi daftar nilai, lembar soal, lembar jawaban, dan lain-lain. Selain itu, dokumen mengenai kondisi lingkungan sekolah, data guru, dan peserta didik, dan organisasi sekolah.
Selain menggunakan kamera dalam melakukan penelitian yang digunakan untuk
merekam dan mengabadikan suasana yang terjadi di dalam kelas,
dokumen-dokumen lainnya yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran di dalam kelas
juga digunakan peneliti untuk menunjang kelengkapan data yang dibutuhkan .
3.7 Analisis Data 3.7.1 Pengolahan data
Peneliti pengumpulkan data yang telah diperoleh dari penelitian instrumen
yang digunakan. Dan langkah-langkah pengolahan data akan dilakukan sebagai
45
Richa Destyana Utami, 2015
MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Data Kuantitatif
Pengolahan data untuk mengukur tanggung jawab siswa dalam pembelajaran sejarah.
Data yang akan dipeoleh dari lembar penilaian observasi dan performanace untuk
menumbuhkan tanggung jawab siswa dalam pembelajaran sejarah, diolah secara
kuantitatif melalui penskoran. Rumus dalam mengolah data hasil dari penskoran
pembuatan produk dan presentasi secara keseluruhan adalah :
a. Presentase hasil observasi = Jumlah skor total subjek x 100 %
Jumlah skor maksimal
b. Presentase penampilan siswa = Jumlah skor total subjek x 100 %
Jumlah skor maksimal
2. Data Kualitatif
Pengolahan data secara kualitatif dilakukan dengan cara sebagai berikut :
- Data-data yang terkumpul diberikan kode-kode tertentu menurut jenis dan
sumbernya.
- Peneliti melakukan interpretasi pada keseluruhan data yang telah terkumpul. Hal
ini dilakukan untuk mempermudah memberi penjelasan terhadap temuan
penelitian.
- Data diolah sesuai dengan jenis datanya. Pengolahan data yang didapat dari
lembar observasi dan catatan lapangan akan diolah dengan melihat perubahan
yang terjadi pada setiap siswa dan membandingkan situasi dan kondisi sebelum
dan sesudah dlakukannya tindakan penelitian di dalam kelas.
3.7.2 Validasi Data a. Triangulasi
Menurut Sanjaya (2009, hlm. 112) bahwa,
46
Richa Destyana Utami, 2015
MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Selain itu, Sanjaya (2009, hlm. 112) mengatakan bahwa terdapat berbagai
macam cara menggunakan triangulasi, yaitu :
a. Dengan menggunakan waktu yang cukup dalam proses penelitian.
b. Dengan membandingkan teori-teori yang relevan dengan dengan masalah penelitian. Dalam hal ini peneliti melakukan perbandingan antarteori. c. Dengan cara mencari data dari berbagai suasana, waktu, dan tempat
sehingga peneliti dapat melakukan pengecekan atau dapat membandingkan dengan data yang diperoleh.
d. Dengan cara mengamati objek yang sama dalam berbagai situasi. Dalam hal ini peneliti perlu mengembangkan berbagai instrumen untuk mendapatkan informasi yang sama.
e. Mencari data dari berbagai macam sumber.
f. Menggunakan berbagai macam metode dan teknik analisis data.
Dalam proses ini peneliti melakukan pengecekan data atau informasi yang
diperoleh dari lapangan yang bersumber dari siswa dan guru. Data yang diperoleh
dari observasi, catatan lapangan, quesioner, dan wawancara.
b. Member Check
Dilakukan dengan cara melakukan konfirmasi dengan sumber data. Dan data
hasil dilakukannya tindakan akan dikonfirmasi pula kepada kolaborator. Cara ini
dipilih karena siswa sebagai sumber data dan kolabolator lebih terbuka terhadap
kesalahan dan kekurangan yang dilakukan peneliti.
c. Auditrail
Memeriksa kesalahan dalam metode atau prosedur yang digunakan peneliti
dalam melakukan setiap tindakan dan di dalam mengambil kesimpulan. Hal ini
dilakukan sebagai bahan refleksi peneliti dalam melakukan tindakan selanjutnya,
sehingga kesalahan-kesalahan yang terjadi pada tindakan sebelumnya tidak terulang
kembali dan dapat diperbaiki dalam tindakan selanjutnya.
d. Expert Opinion
Meminta nasehat dan diskusi dengan pakar atau ahli. Pada penelitian tindakan
kelas ini peneliti memilih dosen pembimbing penelitian ini untuk menilai valid atau
Richa Destyana Utami, 2015
MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Pada bab ini peneliti akan menuliskan kesimpulan akhir dari penelitian yang
telah selesai dilakukan dan juga menuliskan rekomendasi yang ditujukan kepada
berbagai pihak berdasarkan hasil yang telah dicapai. Adapun kesimpulan dan
rekomendasi yang dimaksud adalah sebagai berikut :
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan di kelas XI IIS 2, kondisi awal
pembelajaran sejarah sebelum digunakannya metode numbered head together
menunjukkan tanggung jawab siswa cenderung rendah. Hal ini terlihat dari
banyaknya siswa yang tidak memperhatikan penjelasan materi yang sedang
dipaparkan oleh guru di dalam kelas. Siswa cenderung mengobrol dan menggunakan
handphone ketika guru sedang menjelaskan materi di depan kelas. Siswa juga tidak
taat dalam melaksanakan tugas yang guru berikan. Ketika guru menginstruksikan
kepada siswa untuk mengerjakan tugas secara berkelompok, hanya satu atau dua
orang saja yang benar-benar mengerjakan tugas kelompok tersebut sementara angota
kelompok lainnya hanya melihat dan tidak memperdulikan teman mereka yang sibuk
mengerjakan tugas. Selain itu, banyak siswa yang tidak melaksanakan tugas sesuai
dengan arahan yang telah diinstruksikan oleh guru. Ketika guru memberikan arahan
untuk mengeluarkan alat yang guru perintahkan pada minggu sebelumnya, ternyata
hanya bebarapa siswa yang membawa alat tersebut sementara sebagian besar siswa di
dalam kelas tidak membawa alat yang diinstruksikan oleh guru. Berdasarkan hasil
temuan, analisis, dan pembahasan penelitian tindakan kelas mengenai penggunakan
metode numbered head together dalam pembelajaran sejarah untuk menumbuhkan
tanggung jawab siswa di kelas XI IIS 2 SMAN 24 Bandung, maka secara garis besar
dapat diambil beberapa kesimpulan, diantaranya sebagai berikut:
Pertama, sebelum metode numbered head together diterapkan, peneliti, dosen
157
Richa Destyana Utami, 2015
MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sesuatu yang dibutuhkan pada saat penelitian. Perencanaan ini diawali dengan
melakukan observasi yang dilakukan sebelum penelitian untuk menemukan masalah
yang terjadi di lapangan. Permasalahan yang terjadi setelah dilakukan observasi ialah
rendahnya tanggung jawab siswa dalam pembelajaran sejarah. Siswa cenderung tidak
mengikuti instruksi yang diberikan guru pada saat pembelajaran di dalam kelas
sedang berlangsung. Selain itu, ketika pembelajaran sedang berlangsung banyak
diantara siswa yang tidak mengikuti pembelajaran di dalam kelas dengan baik hal ini
ditandai dengan masih banyaknya siswa yang mengobrol di dalam kelas ketika guru
sedang menjelaskan materi, bermain handphone bahkan ada yang tertidur pada saat
proses pembelajaran di dalam kelas sedang berlangsung. Dari hasil observasi yang
telah dilakukan, peneliti dapat melihat bahwa dengan kecenderungan siswa yang
tidak mengikuti arahan yang telah diinstruksikan oleh guru di dalam kelas pada saat
pembelajaran sedang berangsung, maka dapat dilihat bahwa tanggung jawab siswa
terlihat rendah. Setelah melihat kenyataan yang terjadi di lapangan, perlu adanya
solusi untuk menumbuhkan tanggung jawab siswa. Oleh karena itu, peneliti
mempersiapkan metode yang dapat menumbuhkan tanggung jawab siswa dalam
proses pembelajaran, yaitu dengan menerapkan metoe numbered head together.
Penerapan metode numbered head together dapat dijadikan salah satu solusi untuk
menumbuhkan tanggung jawab siswa saat mengikuti proses pembelajaran sejarah.
Karena dalam setiap tahapan metode numbered head together menuntut siswa untuk
mengikuti arahan yang diinstruksikan oleh guru. Setelah itu, peneliti mempersiapkan
dari mengembangkan materi, menyusun Lembar Kerja Siswa (LKS), serta
menyiapkan media, dan instrumen penelitian.
Kedua, pelaksanaan penerapan metode numbered head together untuk
menumbuhkan tanggung jawab siswa dalam pembelajaran sejarah ini secara
keseluruhan berjalan dengan cukup baik. Pada pelaksanaannya, guru menyesuaikan
dengan kondisi kelas serta kebiasaan siswa dalam pembelajaran. Pada saat metode
numbered head together digunakan awalnya hanya sebagian siswa yang terlihat
antusian dan sebagian siswa lainnya terlihat tidak terlalu antusias dalam mengikuti
158
Richa Destyana Utami, 2015
MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tidak adanya perubahan yang berarti dalam diri siswa. Hal ini dikarenakan siswa
belum terbiasa belajar dengan menggunakan metode numbered head together ini.
Setelah dilakukan menggunakan metode numbered head together untuk kedua kali
dan seterusnya siswa sudah terbiasa dengan penggunaan metode numbered head
together serta adanya perubahan dalam diri siswa yaitu adanya peningkatan tanggung
jawab siswa. Hal ini ditandai dengan siswa mulai mengikuti aturan sesuai dengan
aturan yang dibuat oleh guru dalam menggunakan metode numbered head together.
Aturan-aturan ini diantaranya siswa harus menggunakan nomor di kepala, siswa harus
mengerjakan tugas secara berkelompoknya, siswa harus mengumpulkan tugas sesuai
dengan waktu yang telah disepakati, nomor yang terpilih oleh guru harus menjelaskan
hasil diskusi kelompoknya di depan kelas, dan siswa harus memberikan pendapat,
sanggahan, atau pertanyaan kepada kelompok yang tampil. Selain itu, siswa terlihat
semakin antusias dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas, sehingga suasana
kelas menjadi hidup dan kondusif.
Ketiga, penggunaan metode numbered head together dalam pembelajaran
sejarah dapat membuat tanggung jawab siswa mengalami peningkatan. Hal ini
ditunjukan dari sikap positif siswa yang terus berusaha untuk memahami dan lebih
aktif dalam mengikuti setiap proses pembelajaran dengan menggunakan metode
numbered head together. Sikap positif yang ditunjukkan oleh siswa terhadap
penggunaan metode numbered head together sejalan dengan adanya peningkatan
tanggung jawab siswa dalam pembelajaran. Peningkatan ini menunjukkan adanya
perubahan sikap siswa yang awalnya memiliki tanggung jawab yang rendah menjadi
memiliki tanggung jawab yang berada dalam kategori baik. Hal ini disebabkan karena
adanya keinginan siswa untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran di
dalam kelas, adanya keinginan untuk berkerjasama dalam mengerjakan tugas, adanya
keinginan siswa untuk mengumpulkan tugas tepat waktu dan juga sikap saling
menghargai antar siswa maupun antar kelompok sehingga terciptanya suasana belajar
yang kondusif dan menyenangkan.
Keempat, pada penerapan metode numbered head together untuk