• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENUMBUHKAN TANGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas XI IIS 2 SMAN 24 Bandung).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENUMBUHKAN TANGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas XI IIS 2 SMAN 24 Bandung)."

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

MENUMBUHKAN TANGUNG JAWAB SISWA DALAM

PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE

NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas XI IIS 2 SMAN 24 Bandung)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Departemen Pendidikan Sejarah

oleh :

Richa Destyana Utami 1100048

DEPARTEMEN PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2015

(2)

MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE

NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas XI IIS 2 SMA Negeri 24 Bandung)

Oleh

Richa Destyana Utami

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelas Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Pendidikan

Ilmu Pendidikan Sosial

© Richa Destyana Utami 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.

(3)

RICHA DESTYANA UTAMI

MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE

NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas XI IIS 2 SMA Negeri 24 Bandung)

Disetujui dan disahkan oleh pembimbing : Pembimbing I

H. Didin Saripudin, Ph.D., M.Si NIP. 19700506 199702 1 001

Pembimbing II

Drs. Tarunasena, M.Pd NIP. 19680828 199802 1 001

Mengetahui

Ketua Departemen Pendidikan Sejarah FPIPS UPI

(4)

Richa Destyana Utami, 2015

MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan rendahnya tanggung jawab siswa pada pembelajaran sejarah di kelas XI IIS 2 SMAN 24 Bandung. Penelitian yang dilakukan berkaitan dengan penerapan metode numbered head together. Berdasarkan latar belakang penelitian, maka rumusan masalah penelitian ini adalah

“Bagaimana menumbuhkan tanggung jawab siswa dalam proses pembelajaran sejarah di kelas XI IIS 2 SMAN 24 Bandung dengan menggunakan metode numbered head

together?”. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menumbuhkan tanggung jawab siswa dalam pembelajaran sejarah. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK) dengan menggunakan desain model Kemmis dan Taggart. Desain model Kemmis dan Taggart ini terdiri dari empat tahapan yakni perencanaan (plan), tindakan (act), observasi (observation), dan refleksi (reflection). Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, hasilnya menunjukkan bahwa penerapan metode NHT dalam pembelajaran sejarah dapat menumbuhkan tanggung jawab siswa di kelas XI IIS 2 SMAN 24 Bandung. Hal ini terlihat dari pencapaian siswa dalam setiap pelaksanaan tindakan yang terus mengalami perubahan yang cukup signifikan. Indikator dari tanggung jawab yang peneliti amati meliputi siswa melaksanakan tugas sesuai dengan arahan yang telah diinstruksikan oleh guru, mengerjakan tugas dengan baik dan benar, disiplin terhadap mengerjakan tugas, dan konsekuensi terhadap setiap perbuatan. Meskipun ada empat indikator, namun indikator siswa melaksanakan tugas sesuai dengan arahan yang telah diinstruksikan oleh guru dominan muncul pada saat metode NHT diterapkan. Berdasarkan hasil yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa penerapan metode NHT dapat menjadi solusi dalam pembelajaran sejarah untuk menumbuhkan tanggung jawab siswa.

Kata Kunci: Penelitian Tindakan Kelas, Metode Numbered Head Together,

(5)

Richa Destyana Utami, 2015

MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

This research is motivated by the problem of lack of responsibility of students on history teaching in class XI IIS 2 SMAN 24 Bandung. Research carried out with regard to the application of the method numbered head together.Based on the background research, the formulation of this research is "How to foster responsibility in the learning process in the history of class XI IIS 2 SMAN 24 Bandung using numbered heads together?". The main objective of this study is to cultivate students' responsibility in learning history. The research method used is the method of classroom action research (PTK) using Kemmis model design and Taggart. Taggart Kemmis model design and consists of four phases namely planning (plan), action (act), observations (observation) and reflection (reflection) Based on research that has been conducted, the results show that the application of NHT history teaching methods to foster the responsibility of students in class XI IIS 2 SMAN 24 Bandung. This can be seen from the achievement of students in each implementation action continues to experience significant changes. Indicators of responsibility researchers observed include students carry out duties in accordance with the directives that have been instructed by the teacher, the task properly, the discipline to do the work, and the consequences of any action. Although there are four indicators, but the indicators of students carry out duties in accordance with the directives that have been instructed by the teacher appears when the predominant NHT method is applied. Based on the results obtained, it can be concluded that the application of the method NHT may be a solution in history to foster the student's responsibility.

Keywords: action research Classes, Methods Numbered Head Together,

(6)

Richa Destyana Utami, 2015

MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN

MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

Pengertian Tanggung Jawab ...

Indikator Tanggung Jawab ...

Metode Pembelajaran Numbered Head Together ...

Pengertian Metode Pembelajaran ...

Pengertian Metode Pembelajaran Numbered Head Together ...

Tujuan Metode Pembelajaran Numbered Head Together ...

Langkah-Langkah Metode Pembelajaran Numbered Head Together ...

Keunggulan dan Kelemahan Penggunaan Metode Numbered Head

Together ...

Teori yang Melandasi Model Pembelajaran Numbered Head Together

(7)

Richa Destyana Utami, 2015

MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN

MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.4

2.5

2.6

2.7

Metode Numbered Head Together dalam Pembelajaran Sejarah ...

Tanggung Jawab dalam Pembelajaran Sejarah ...

Keterkaitan Antara Tanggung Jawab dengan Metode Numbered

Head Together ...

Lokasi dan Subjek Penelitian ...

Lokasi Penelitian ...

Subjek Penelitian ...

Metode Penelitian ...

Desain Penelitian ...

Definisi Operasional ... Pengertian Tanggung Jawab………

Metode Numbered Head Together………

Instrumen Penelitian ...

Lembar Observasi ...

Catatan Lapangan ...

Pedoman Wawancara ...

Teknik Pengumpulan Data ...

Analisis Data ...

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1

Deskripsi Pelaksanaan Penerapan Metode Numbered Head Together 47

47

(8)

Richa Destyana Utami, 2015

MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN

MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.2.1

untuk Menumbuhkan Tanggung Jawab Siswa dalam Pembelajaran

Sejarah……….

Data Hasil Wawancara dengan Siswa………...

Pembahasan Hasil Penelitian

Analisis Penerapan Metode Numbered Head together Untuk

Menumbuhkan Tanggung Jawab Siswa Dalam Pembelajaran

(9)

Richa Destyana Utami, 2015

MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN

MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN REKOMENDASI

5.1

5.2

Kesimpulan……….

Rekomendasi………..

156

159

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(10)

Richa Destyana Utami, 2015

MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN

MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Indikator dan Sub Indikator Tanggung Jawab………..

Data Siswa Kelas XI IIS 2………

Data Kelompok Siswa Kelas XI IIS 2………... Rubrik Penilaian Tanggung Jawab………

Rubrik Performance………...

Hasil Observasi dan Penelitian untuk Menumbuhkan

Tanggung Jawab Siswa dalam Pembelajaran Sejarah pada

Tindakan I……….

Presentase Tanggung Jawab Siswa pada Tindakan I…………

Hasil Observasi dan Penilaian Menumbuhkan Tanggung

Jawab Siswa dalam Pembelajaran Sejarah pada Tindakan

II………

Presentase Tanggung Jawab Siswa pada Tindakan II...

Hasil Observasi dan Penelitian untuk Menumbuhkan

Tanggung Jawab Siswa dalam Pembelajaran Sejarah pada

Tindakan III………..

Presentase Tanggung Jawab Siswa pada Tindakan III……. Hasil Observasi dan Penelitian untuk Menumbuhkan

Tanggung Jawab Siswa dalam Pembelajaran Sejarah pada

Tindakan IV…………...

Presentase Tanggung Jawab Siswa pada Tindakan IV……....

Perolehan Skor Tiap Indikator Tanggung Jawab Siswa dalam

Pembelajaran Sejarah………

Pencapaian Skor Tanggung Jawab Siswa………. Konveksi Rata-Rata Perolehan Skor ………...

(11)

Richa Destyana Utami, 2015

MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN

MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Siklus Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis dan Mc.

Taggart...

Kelompok 7 Ketika Mengajukan Pertanyaan...

Proses Diskusi Kelompok 1...

Proses Diskusi Kelompok 4...

Proses Kelompok 7...

Proses Diskusi Kelompok 8...

Proses Diskusi Kelompok 5...

Tanggung Jawab Siswa Pada Saat Siswa Diskusi Secara

Berkelompok dalam Mengerjakan Tugas pada Tindakan

I...

Tanggung Jawab Siswa Pada Saat Siswa Diskusi Secara

Berkelompok dalam Mengerjakan Tugas pada Tindakan

II...

Tanggung Jawab Siswa Pada Saat Siswa Diskusi Secara

Berkelompok dalam Mengerjakan Tugas pada Tindakan

III...

Tanggung Jawab Siswa Pada Saat Siswa Diskusi Secara

Berkelompok dalam Mengerjakan Tugas pada Tindakan

IV...

Grafik Perolehan Skor Tanggung Jawab Siswa...

Grafik Pencapain Skor Rata-Rata Perolehan Skor

(12)

Richa Destyana Utami, 2015

MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN

MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(13)

Richa Destyana Utami, 2015

MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN

MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 SURAT-SURAT

LAMPIRAN 2 FREKUENSI BIMBINGAN

LAMPIRAN 3 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

TINDAKAN I-IV

LAMPIRAN 4 HASIL WAWANCARA DENGAN GURU DAN HASIL

WAWANCARA DENGAN SISWA

LAMPIRAN 5 PEDOMAN OBSERVASI DAN PENILAIAN

PENGGUNAAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER

UNTUK MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA

(14)

Richa Destyana Utami, 2015

MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang Penelitian

Dilatarbelakangi dari hasil observasi pra-penelitian yang peneliti lakukan

di kelas XI IIS 2 SMAN 24 Bandung. Peneliti menemukan masalah ketika

pembelajaran sejarah berlangsung. Pertama tidak semua siswa memperhatikan

penjelasan yang dipaparkan oleh guru. Ketika pembelajaran sejarah berlangsung,

hanya sebagian siswa yang mendengarkan penjelasan materi dari guru, sebagian

siswa lainnya terlihat berdiskusi dengan teman sebangkunya, ada yang bermain

handphone, bahkan ada siswa yang tidur di dalam kelas. Pada proses

pembelajaran terlihat bahwa guru lebih menekankan pada metode ceramah.

Kedua siswa tidak taat dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh

guru. Setelah guru menjelaskan materi dengan menggunakan metode ceramah,

guru memberikan instruksi kepada siswa untuk duduk sesuai dengan

kelompoknya dan guru memberikan tugas yang sama kepada setiap kelompok.

Ketika mengerjakan tugas berkelompok ini siswa terlihat tidak

bersungguh-sungguh dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Hanya beberapa

siswa saja yang mengerjakan tugas dengan baik dan sesuai dengan instruksi yang

diberikan oleh guru. Banyak siswa yang tidak memperdulikan temannya yang

sedang sibuk mengerjakan tugas dan dengan santainya siswa berjalan berlalu

lalang di dalam ruangan.

Ketiga banyak siswa yang tidak melaksanakan tugas sesuai dengan

arahan yang telah diinstruksikan oleh guru. Ketika guru memberikan arahan

mengenai tugas kelompok yang diberikan guru kepada siswa, banyak siswa yang

tidak memperhatikan arahan yang diberikan oleh guru. Siswa terlihat asyik

dengan dunianya sendiri dan tidak mendengarkan guru yang sedang berbicara di

depan kelas. Selain itu, pada saat guru menginstruksikan kepada siswa untuk

mengeluarkan alat yang harus di bawa untuk mengerjakan tugas kelompok,

(15)

2

Richa Destyana Utami, 2015

MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

siswa di dalam kelas tidak membawa alat yang diinstruksikan oleh guru

sebelumnya.

Berdasarkan deskripsi di atas terlihat terdapat berbagai macam

permasalahan dalam proses pembelajaran sejarah yang di lakukan di dalam kelas.

Sejarah itu sendiri merupakan salah satu mata pelajaran yang kini wajib

dipelajari oleh seluruh peserta didik khususnya di jenjang SMA. Seiring dengan

diterapkannya kurikulum 2013, mata pelajaran sejarah kini menjadi mata

pelajaran yang menjadi prioritas tidak seperti sebelumnya. Hal ini dikarenakan

jam mata pelajaran sejarah yang lebih banyak dari sebelumnya yang hanya satu

jam saja setiap minggunya. Mata pelajaran sejarah kini terbagi menjadi dua, yaitu

sejarah wajib dan peminatan. “Pendidikan sejarah bukan hanya menekankan kesadaran waktu, tetapi juga sifat pengajaran sejarah yang biasanya lebih

tertumpu pada pengetahuan fakta belaka yang harus diganti dengan kegiatan

belajar sejarah yang lebih menekankan aktivitas siswa dengan pendekatan

keterampilan proses” (Ismaun, 2001 hlm. 97). Selain menjelaskan materi-materi

pokok, dalam pembelajaran sejarah harus diterapkan pendidikan karakter. Hal ini

disesuaikan dengan diterapkannya kurikulum 2013 yang baru berjalan seumur

jagung ini.

Menurut Kemendiknas tahun 2010 ada 18 nilai-nilai pendidikan karakter

yang harus dipelajari dan dipraktekan oleh guru maupun oleh peserta didik.

Nilai-nilai pendidikan karakter ini mencakup, religius, jujur, toleransi, disiplin,

kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan,

cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca,

peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab. Nilai-nilai pendidikan

karakter tersebut dapat dipelajari oleh siswa melalui pengalaman yang dialami

oleh siswa sendiri. Pendidikan karakter ini dimaksudkan agar peserta didik

menjadi manusia yang lebih baik lagi karena pendidikan karakter ini bertujuan

untuk “membentuk dan membangun pola pikir sikap, dan perilaku peserta didik agar menjadi pribadi yang positif berakhlak karimah, berjiwa luhur, dan

(16)

3

Richa Destyana Utami, 2015

MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Salah satu nilai dari pendidikan karakter yaitu tanggung jawab.

Berdasarkan pemaparan permasalahan di atas, dapat disimpulkan bahwa siswa

kurang memiliki rasa tanggung jawab terutama di dalam pembelajaran sejarah.

Dalam hal ini siswa terlihat kurang memiliki tanggung jawab terhadap diri

sendiri dan lingkungan, khususnya terhadap lingkungan kelas pada saat

pembelajaran sejarah. “Tanggung jawab itu sendiri adalah sikap perilaku

seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia

lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam-sosial dan budaya),

Negara dan Tuhan Yang Maha Esa” (Kemdiknas, 2010). Adapun siswa dapat

dikatakan memiliki rasa tanggung jawab apabila dalam diri siswa tersebut

terdapat indikator-indikator rasa tanggung jawab. Indikator-indikator tanggung

jawab tersebut diantaranya yaitu melaksanakan tugas sesuai dengan arahan yang

telah diinstruksikan oleh guru, mengerjakan tugas dengan baik dan benar,

ketaatan terhadap mengerjakan tugas-tugas baik tugas di kelas maupun tugas

rumah (PR), dan bertanggung jawab terhadap setiap perbuatan yang dilakukan

siswa di dalam kelas.

Tanggung jawab ini penting diterapkan dan ditumbuhkan dalam

pembelajaran sejarah agar menjadi pembiasaan siswa terutama dalam kehidupan

siswa sehari-hari, siswa menjadi tahu apa yang harus dia lakukan baik terhadap

diri sendiri, masyarakat, lingkungan, negara, dan Tuhan Yang Maha Esa serta

siswa dapat melaksanakan sebuah pekerjaan atau kewajiban dimulai dari hal

terkecil dalam keluarga, lingkungan kelas, sekolah, maupun di masyarakat

dengan sepenuh hati dan memberikan yang terbaik.

Tanggung jawab merupakan salah satu nilai moral dasar yang harus

diajarkan di sekolah. Oleh karena itu, tanggung jawab harus dimiliki oleh seluruh

siswa. Selain tanggung jawab, “bentuk-bentuk nilai lain yang sebaiknya diajarkan di sekolah adalah kejujuran, keadilan, toleransi, kebijaksanaan, disiplin

diri, tolong menolong, peduli sesama, kerja sama, keberanian, dan sikap

(17)

4

Richa Destyana Utami, 2015

MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Selama ini tanggung jawab kurang tertanam dalam diri siswa, salah

satunya karena dalam proses pembelajaran terutama dalam pembelajaran sejarah

hanya menekankan pada aspek kognitif saja. Sementara nilai-nilai yang

seharusnya ditanamkan dan diajarkan pada siswa sering diabaikan dan dilupakan.

Melihat deskripsi permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran

tersebut, peneliti rasa tepat untuk menerapkan metode pembelajaran Numbered

Head Together (NHT) karena dalam penerapannya metode ini tidak

membingungkan siswa, sangat mudah dipahami baik oleh guru maupun oleh

siswa, membuat suasana kelas menjadi lebih menyenangkan, dan membuat

masing-masing siswa mempersiapkan diri secara matang untuk tampil di depan

kelas. Numbered Head Together merupakan proses di mana baik proses dan

pengalaman belajar menekankan pada kerjasama antar siswa dalam kelompoknya

untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan, sehingga dapat dikatakan

metode Numbered Head Together adalah proses belajar yang dilakukan secara

berkelompok untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat secara

langsung dalam kegiatan-kegiatan pembelajaran di dalam kelas yang dimaksudkan

agar siswa aktif dalam proses berfikir di dalam kelas. Dalam hal ini, guru

memberikan arahan, membagi kelompok, dan memberikan tugas atau masalah

yang harus dikerjakan oleh siswa serta memberikan nomor yang berbeda kepada

siswa. Pemberian nomor ini dimaksudkan untuk memudahkan guru dalam

memberikan pertanyaan tanpa harus melihat nama siswa tersebut. Dalam metode

ini setelah siswa mengerjakan tugas yang telah diberikan oleh guru, guru akan

memanggil satu persatu siswa secara acak dengan menyebutkan nomor yang sudah

guru berikan sebelumnya. Hal ini dimaksudkan untuk melihat apakah siswa

tersebut mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru serta melihat pemahaman

siswa terhadap materi yang sedang dipelajari. Penerapan metode NHT di dalam

kelas ini dimaksudkan untuk mengasah dan menumbuhkan

kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik. Kemampuan-kemampuan-kemampuan tersebut

(18)

5

Richa Destyana Utami, 2015

MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan pernyataan permasalahan di atas, peneliti ingin

meningkatkan karakter tanggung jawab yang dimiliki siswa dalam pembelajaran

sejarah dengan menggunakan metode Numbered Head Together salah satunya

dengan menggunakan tugas kelompok yang diberikan oleh guru untuk melatih

dan menumbuhkan tanggung jawab siswa. Berdasarkan

permasalahan-permasalahan yang peneliti paparkan di atas, maka penulis termotivasi untuk

melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul: Menumbuhkan Tanggung

Jawab Siswa Dalam Pembelajaran Sejarah Melalui Metode Numbered Head

Together (NHT) (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas XI IIS 2 di

SMAN 24 Bandung).

1.2 Perumusan Masalah

Pada penelitian tindakan kelas ini berdasarkan beberapa masalah yang

ditemukan di lapangan selama melakukan observasi di kelas XI IIS 2 SMAN 24

Bandung. Adapun satu masalah yang menjadi fokus penelitian ini yaitu

“Bagaimana menumbuhkan tanggung jawab siswa dalam proses pembelajaran sejarah di kelas XI IIS 2 SMAN 24 Bandung dengan menggunakan metode

numbered head together”. Berikut beberapa pertanyaan-pertanyaan penelitian berdasarkan masalah di atas, di antaranya :

Dari rumusan masalah tersebut, peneliti merinci kembali menjadi lima

sub permasalahan, yaitu :

1. Bagaimana guru merencanakan pembelajaran dengan menggunakan metode

numbered head together dalam pembelajaran sejarah untuk menumbuhkan

tanggung jawab siswa di kelas XI IIS 2 SMAN 24 Bandung?

2. Bagaimana guru melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode

numbered head together dalam pembelajaran sejarah untuk menumbuhkan

(19)

6

Richa Destyana Utami, 2015

MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Bagaimana efektivitas dari penerapan Metode Numbered Head Together

dalam menumbuhkan tanggung jawab siswa setelah metode tersebut

diterapkan di kelas XI IIS 2 SMAN 24 Bandung?

4. Bagaimana upaya yang dilakukan oleh guru sejarah dalam mengatasi

kendala-kendala yang dihadapi dalam upaya menumbuhkan tanggung jawab siswa

dengan menggunakan metode numbered head together di kelas XI IIS 2

SMAN 24 Bandung ?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan dan identifikasi masalah yang diajukan, maka

tujuan dari penelitian dirumuskan sebagai berikut:

1. Tujuan Umum

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan

memperoleh gambaran sejauhmana penerapan metode pembelajaran

numbered head together dapat menumbuhkan tanggung jawab siswa kelas XI

IIS 2 SMAN 24 Bandung.

2. Tujuan Khusus

Sedangkan secara khusus, penelitian ini dilakukan dengan tujuan :

a. Mendeskripsikan perencanaan pembelajaran dengan menggunakan metode

numbered head together dalam pembelajaran sejarah untuk menumbuhkan

tanggung jawab siswa di kelas XI IIS 2 SMAN 24 Bandung.

b. Memaparkan tahapan-tahapan pelaksanaan penerapan metode numbered head

together dalam pembelajaran sejarah untuk menumbuhkan rasa tanggung

jawab siswa di kelas XI IIS 2 SMAN 24 Bandung.

c. Mengidentifikasi efektivitas penerapan metode numbered head together untuk

menumbuhkan tanggung jawab siswa kelas XI IIS 2 SMAN 24 Bandung.

d. Mendeskripsikan upaya guru sejarah dalam mengatasi kendala-kendala yang

(20)

7

Richa Destyana Utami, 2015

MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan menggunakan metode numbered head together dalam pembelajaran

sejarah di kelas XI IIS 2 SMAN 24 Bandung.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap

perkembangan dunia pendidikan khususnya dalam penerapan metode

pembelajaran numbered head together dalam rangka menumbuhkan tanggung

jawab siswa kelas XI IIS 2 SMAN 24 Bandung. Adapun manfaat yang ingin

dicapai oleh peneliti dari hasil penelitian ini mencakup manfaat secara teoritis

dan manfaat secara praktis, antara lain :

1. Secara Teoritis

Secara umum penelitian ini memberikan manfaat dalam dunia pendidikan

dalam meningkatkan sumber daya manusia, kepribadian, dan kreatifitas

melalui metode numbered head together serta dapat menumbuhkan tanggung

jawab siswa. Secara teoritis, penelitian ini sesuai dengan teori humanistik.

Teori humanistik ini melihat pada perkembangan individu peserta didik.

Menurut teori humanistik yang dikembangkan oleh para teoretikus

humanistik, seperti Carl Rogers (1902-1987) dan Abraham Maslow

(1908-1970) bahwa pada dasarnya siswa mempunyai potensi-potensi yang luar biasa

yang sudah ada di dalam diri mereka seperti tanggung jawab. Hal ini

dikarenakan manusia memiliki kecenderungan bawaan untuk melakukan

self-actualization- serta memiliki bakat-bakat yang mendasari perasaan dan

kebutuhan individual. Potensi-potensi yang dimiliki oleh siswa tersebut dapat

dikembangkan dan dilatih. Dalam hal ini, potensi yang dimiliki oleh siswa

tersebut dikembangkan dan dilatih oleh guru dalam proses pembelajaran di

dalam kelas.

Berkaitan dengan teori di atas, secara umum penelitian ini pun

memberikan manfaat dalam dunia pendidikan untuk menumbuhkan potensi

(21)

8

Richa Destyana Utami, 2015

MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

siswa melalui penerapan metode numbered head together yang dapat

membuat pembelajaran sejarah di dalam kelas menjadi lebih menyenangkan

bagi peserta didik dan membuat suasana kelas menjadi kondusif sehingga

dapat membentuk karakter siswa yang lebih baik.

2. Secara praktis

Manfaat yang didapatkan dari penelitian ini secara praktis yang dapat

diambil adalah untuk memberikan masukan kepada :

a. Peneliti

Peneliti dapat memperoleh pengalaman langsung bagaimana memilih

metode yang tepat untuk membantu memecahkan permasalahan yang

ditemukan oleh peneliti di dalam kelas pada proses pembelajaran dan

mengembangkannya serta menerapkannya dalam pembelajaran di dalam

kelas. Selain itu, peneliti dapat memperluas wawasan dan memperoleh

pengalaman berpikir dalam memecahkan masalah persoalan khususnya

mengenai metode numbered head together untuk menumbuhkan tanggung

jawab siswa pada pembelajaran sejarah.

b. Bagi Sekolah

Manfaat bagi sekolah yaitu dapat memberikan sumbangan yang berarti

bagi sekolah dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan efektivitas

dan efesiensi proses pembelajaran sejarah. Selain itu juga dapat memberikan

gambaran bagaimana cara menumbuhkan tanggung jawab yang ada dalam diri

siswa.

c. Bagi Guru

Guru memperoleh salah satu variasi metode numbered head together

yang dapat dijadikan suatu alternatif mengajar oleh guru dalam proses

pembelajaran sejarah serta dapat digunakan sebagai pertimbangan dan dapat

menumbuhkan rasa tanggung jawab siswa untuk mendapatkan hasil yang

(22)

9

Richa Destyana Utami, 2015

MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d. Bagi Siswa

Siswa dapat memahami materi pembelajaran dengan inovasi baru

yakni menggunakan metode numbered head together sehingga siswa merasa

senang dan tidak jenuh ketika belajar khususnya pada mata pelajaran sejarah.

Selain itu dengan menggunakan metode ini akan menumbuhkan tanggung

jawab yang ada dalam diri siswa diantaranya siswa dapat bekerjasama dengan

kelompoknya sesuai dengan instruksi guru, siswa dapat mengumpulkan tugas

tepat waktu, siswa mau memberikan pendapat dan pemikirannya di depan

kelas apabila mendapatkan kesempatan. Dengan demikian maka akan

terbentuk karakter dalam diri siswa salah satunya tanggung jawab.

1.5 Struktur Organisasi

Struktur organisasi dalam penyusunan skripsi ini, adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini meliputi latar belakang penelitian, identifikasi dan

perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur

organisasi.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Memaparkan kajian yang diambil dari berbagai literatur, sebagai

landasan dalam pelaksanaan penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

Memaparkan tahapan-tahapan penelitian, dimulai dari persiapan,

pelaksanaan, pengolahan data, dan laporan penelitian. Dalam bab ini

terdiri dari lokasi dan subjek penelitian, desain penelitian, metode

penelitian, instrumen penelitian, prosedur penelitian, teknik

(23)

10

Richa Destyana Utami, 2015

MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Memaparkan hasil penelitian yang didasarkan pada data, fakta, dan

informasi, yang dikolaborasikan dengan berbagai literatur yang

menunjang.

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

Memaparkan keputusan yang dihasilkan dari penelitian yang dilakukan

(24)

Richa Destyana Utami, 2015

MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Subjek Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian merupakan tempat peneliti guna melakukan penelitian untuk

mendapatkan data yang dibutuhkan dari subjek penelitian dalam proses penelitian.

Lokasi pada penelitian ini akan dilaksanakan di SMA Negeri 24 Bandung yang

terletak di JL. A.H. Nasution No. 27 Ujungberung-Bandung. Sekolah ini terletak di

pinggir jalan raya sehingga akses menuju sekolah sangat mudah. Walaupun terletak

di pinggir jalan raya, sekolah tidak terlalu bising oleh kendaraan bermotor.

3.1.2 Subjek Penelitian

Pada peneltian ini, yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas XI IIS

2. Subjek penelitian ini terdiri dari 42 siswa yang terdiri dari 27 siswa perempuan dan

15 siswa laki-laki. Karakteristik siswa di dalam kelas secara keseluruhan sangat

heterogen dan setiap siswa yang satu dengan yang lainnya memiliki sifat yang

berbeda. Alasan dipilihnya kelas tersebut dikarenakan dalam kelas ini, siswa

memiliki tanggung jawab yang rendah khususnya dalam pelajaran sejarah.

3.2 Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan penelitian tindakan kelas

(PTK). Menurut Ebbut (Arifin, 2011) menjelaskan “bahwa penelitian tindakan kelas

merupakan suatu studi percobaan yang sistematis untuk memperbaiki praktik

pendidikan dengan melibatkan kelompok partisipan (guru) melalui tindakan

pembelajaran dan refleksi mereka sebagai akibat dari tindakan tersebut”. Alasan

peneliti memilih PTK dalam penelitian ini adalah pertama peneliti bisa terjun

langsung ke lapangan sebagai observator maupun guru secara langsung melakukan

penelitian. Hal ini membuat peneliti bisa merasakan dan melihat langsung

kendala-kendala yang ditemukan peneliti di dalam kelas terutama kendala-kendala apa yang dihadapi

dalam menerapkan metode numbered head together untuk menumbuhkan tanggung

(25)

35

Richa Destyana Utami, 2015

MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mencari solusi yang tepat untuk menghadapi kendala tersebut dan memperbaikinya.

Kedua, dalam melakukan penelitian, peneliti tidak hanya sendiri. Peneliti bisa

melakukan diskusi dan konsultasi dengan teman diskusinya dalam setiap siklus. Hal

ini dapat dilakukan karena adanya kolabolator dalam PTK. Dalam hal ini, peneliti

melakukan kolabolator dengan guru mitra dan rekan peneliti yang dijadikan sebagai

observer di dalam penelitian. Peneliti melakukan kolaborasi dengan guru mitra dalam

melakukan diskusi sebelum pelaksanaan pembelajaran, sebagai observer, dan sebagai

teman diskusi peneliti dalam melakukan refleksi setelah peneliti melakukan penelitian

di dalam kelas. Ketiga PTK memiliki karakteristik yaitu adanya beberapa siklus

dalam penelitian. Hal ini membuat peneliti bisa dengan baik melakukan tindakan

sesuai setiap siklusnya yang telah direncanakan dan diterapkan oleh peneliti

sebelumnya.

Penelitian tindakan kelas ini adalah untuk memperbaiki proses belajar

mengajar di kelas XI IIS 2 SMAN 24 Bandung dan tujuan utama penelitian tindakan

kelas ini adalah untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab siswa dalam pembelajaran

sejarah melalui metode numbered head together di kelas XI IIS 2 SMAN 24

Bandung.

3.3 Desain Penelitian

Desain tindakan kelas yang digunakan pada penelitian ini yaitu diawali

dengan perencanaan tindakan. Adapun desain yang digunakan yaitu desain penelitian

tindakan kelas Kemmis dan Mc. Taggart. Desain ini dipilih karena desain ini sesuai

dengan penelitian yang akan diambil yaitu bagaimana menumbuhkan rasa tanggung

jawab siswa dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan metode Numbered

Head Together. Berdasarkan alur tahapan desain yang dikembangkan oleh Kemmis

dan Mc. Taggart, maka alasan peneliti menggunakan desain Kemmis dan Mc.

Taggart dalam penelitian tindakan kelas ini adalah desain Kemmis dan Mc. Taggart

ini diawali dari rencana (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing),

refleksi (reflecting), dan perencanaan kembali yang merupakan dasar untuk

(26)

36

Richa Destyana Utami, 2015

MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dapat membantu dan mempermudah peneliti dalam melaksanakan penelitian. Adapun

gambar desain tersebut adalah sebagai berikut

Gambar 3.1

GAMBAR MODEL KEMMIS DAN MC. TAGGART

Desain PTK Kemmis dan Mc. Taggart (Wiriaatmadja, 2006, hlm. 66)

Pada desain ini dalam satu siklus terdapat empat tahapan yang diawali dari

rencana (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi

(reflecting). Berikut penjelasan setiap tahap dalam desain penelitian ini :

a. Rencana (planning)

Pada tahapan ini, peneliti melakukan observasi awal di dalam kelas dan

(27)

37

Richa Destyana Utami, 2015

MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

observasi di dalam kelas, peneliti dapat melihat dan mengetahui masalah yang

ada di dalam kelas dan mencari solusi yang tepat untuk memecahkan masalah

tersebut. Setelah melakukan wawancara dan observasi, peneliti melakukan tahap

perencanaan sebelum melakukan penelitian di dalam kelas. Tahap ini dilakukan

agar pada saat peneliti melakukan penelitian tindakan kelas akan berjalan dengan

baik sehingga tujuan yang diharapkan oleh peneliti dalam melakukan penelitian

akan tercapai dengan baik pula. Adapun hal-hal yang dilakukan oleh peneliti

beserta mitra adalah sebagai berikut :

- Peneliti mendatangi sekolah yang akan menjadi objek penelitian. Peneliti

menemui wakasek kurikulum untuk meminta izin melakukan penelitian di

sekolah yang bersangkutan dengan objek penelitian satu kelas.

- Peneliti meminta salah satu guru sejarah di sekolah tersebut untuk menjadi

mitra dalam melakukan penelitian. Menyepakati kelas yang akan digunakan

dalam penelitian tindakan kelas berdasarkan hasil observasi.

- Peneliti berdiskusi dan konsultasi dengan dosen pembimbing mengenai

hal-hal yang harus dipersiapkan untuk kepentingan penelitian seperti rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP), instrumen penelitian, dan lain-lain.

- Setelah semua kelengkapan disetujui oleh dosen pembimbing, peneliti

meminta izin untuk melakukan tindakan dan peneliti meminta izin untuk

memulai melaksanakan tindakan.

b. Tindakan (acting)

Pada tahapan inilah rencana pelaksanaan tindakan dilaksanakan sesuai dengan

rancangan yang sudah dibuat sebelumnya. Tahapan tindakan ini dilakukan oleh

peneliti sebagai guru sejarah dengan menerapkan metode numbered head

together dalam pembelajaran di dalam kelas. Proses pembelajaran dilaksanakan

sesuai jadwal pelajaran sejarah kelas XI IIS 2 di SMAN 24 Bandung. Tindakan

pertama yang dilakukan disesuaikan dengan rencana yang telah dibuat

(28)

38

Richa Destyana Utami, 2015

MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pelaksanaan tindakan ini berdasarkan rancangan yang sudah disepakati oleh guru

mitra dan peneliti.

c. Pengamatan (observing)

Hasil dari pelaksanaan tindakan yaitu diskusi per-kelompok akan di observasi

dan menjadi bahan negosiasi serta diskusi peneliti dengan kolaborator atau dosen

pembimbing. Observasi dilakukan untuk melihat aktivitas siswa selama proses

pembelajaran di dalam kelas selama pelaksanaan tindakan dan observasi ini

dilakukan berdasarkan alat pengumpul data yang dipakai dalam peneliti tindakan

kelas ini. Hasil observasi ini akan menjadi bahan refleksi peneliti untuk

melakukan tindakan selanjutnya.

d. Refleksi (reflecting)

Setalah melakukan tindakan dan pengamatan tahapan selanjutnya adalah

refleksi. Pada tahapan ini peneliti melakukan evaluasi bersama observer terhadap

tindakan yang telah dilakukan pada siklus 1. Hal ini dimaksudkan agar peneliti

dapat mempertimbangkan perencanaan yang akan dilakukan di siklus

selanjutnya. Jika pada siklus 1 hal-hal yang diharapkan belum tercapai maka

dilakukan perbaikan pada pelaksanaan siklus selanjutnya.

3.4 Definisi Operasional

3.4.1 Pengertian tanggung jawab

Menurut Kemendiknas (2010), “tanggung jawab adalah sikap perilaku

seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia

lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam-sosial dan budaya),

negara dan Tuhan Yang Maha Esa”. Sementara menurut Lickona (2013, hlm. 106)

tanggung jawab adalah

sisi aktif dari moral. Tanggung jawab termasuk menjaga diri sendiri dan orang lain, memenuhi kewajiban, berkontribusi terhadap masyarakat kita, meringankan beban, dan membangun sebuah dunia yang lebih baik.

Menurut Mu’in (2011, hlm. 212) tanggung jawab juga mempuyai beberapa

istilah, di antaranya yaitu “tugas (duty), artinya apa yang telah diberikan pada kita

(29)

39

Richa Destyana Utami, 2015

MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dengan demikian, tanggung jawab adalah sikap perilaku seseorang untuk

melaksanakan tugas dan kewajibannya sesuai dengan apa yang telah diberikan

kepada kita untuk memberikan keteladanan dari apa yang sudah dikerjakan dan

mengetahui bagaimana bersikap baik terhadap diri sendiri, orang lain, dan masyarakat

untuk membangun dunia yang lebih baik.

Seorang siswa dapat dikatakan betanggung jawab apabila memiliki indikator

tanggung jawab seperti berikut :

a. Melaksanakan tugas sesuai dengan arahan yang telah diinstruksikan oleh guru;

b. Mengerjakan tugas dengan baik dan benar;

c. Disiplin mengerjakan tugas-tugas baik tugas di kelas maupun tugas rumah (PR);

d. Konsekuensi terhadap setiap perbuatan di dalam kelas.

3.4.2 Metode numbered head together

Spencer Kagan adalah tokoh yang mengembangkan metode numbered head

together. Metode ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk membagikan

ide-ide dan pertimbangkan jawaban yang paling tepat. “Pada umumnya NHT digunakan

untuk melibatkan siswa dalam penguatan pemahaman pengajaran atau mengecek

pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran” (Zubaedi, 2012, hlm. 227).

Langkah-langkah yang dapat ditempuh dengan menggunakan metode

pembelajaran ini adalah sebagai berikut (Suhana, 2012, hlm. 42):

a. Peserta didik dibagi dalam kelompok, setiap peserta didik dalam setiap kelompok

mendapat nomor

b. Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya

c. Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan setiap anggota

kelompok dapat mengerjakannya atau mengetahui jawabannya.

d. Guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang dipanggil

melaporkan hasil kerja sama mereka

(30)

40

Richa Destyana Utami, 2015

MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

f. Kesimpulan

3.5 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan peneliti untuk memperoleh

dan mengumpulkan data di lapangan. Instrumen penelitian ini adalah alat yang

penting dalam proses pengumpulan data. Dalam penelitian ini data yang dibutuhkan

oleh peneliti yaitu rasa ingin tahu siswa yaitu mencakup bertanya dan membaca.

Untuk mengumpulkan semua data yang ada di lapangan diperlukan pedoman

observasi, catatan lapangan, dan angket.

3.5.1 Lembar observasi

Observasi menurut Sanjaya (2009, hlm. 86) adalah “teknik mengumpulkan

data dengan cara mengamati setiap kejadian yang sedang berlangsung dan

mencatatnya dengan alat observasi tentang hal-hal yang akan diamati atau diteliti”.

Pedoman observasi ini digunakan untuk melihat Dalam lembar observasi ini

tercantum beberapa indikator yang berkaitan dengan rasa tanggung jawab siswa.

Indikator yang terdapat dalam lembar observasi yang berkaitan dengan penilaian

siswa yang berhubungan dengan rasa tanggung jawab siswa dapat dilihat dari tabel

berikut :

Tabel 3.1

Indikator dan Sub Indikator Tanggung Jawab

No. Nilai Indikator Sub Indikator

1. Tanggung

jawab

a. Melaksanakan tugas

sesuai dengan arahan

(31)

41

Richa Destyana Utami, 2015

MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan baik dan benar dengan soal yang

diberikan oleh guru

- Berupaya

mendengarkan dengan

baik penjelasan guru

mengenai materi yang

disampaikan dan tugas

yang diberikan.

c. Disiplin terhadap

mengerjakan

tugas-tugas baik tugas-tugas di

kelas maupun tugas

rumah (PR).

- Ketepatan waktu

dalam mengumpulkan

tugas

d. Konsekuensi terhadap

setiap perbuatan.

- Aktif dalam

mengerjakan tugas

kelompok bersama

anggota-anggota

kelompok

- Aktif dalam menjawab

pertanyaan kelompok

lain

- Merespon dengan

perkataan (bertanya,

memberikan masukan

serta kritikan)

mengenai materi yang

dijelaskan oleh

kelompok lain.

(32)

42

Richa Destyana Utami, 2015

MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

materi yang dikuasai

kepada kelompok lain

di depan kelas

(Performance).

Indikator di atas membantu peneliti dalam proses penelitian terutama

memudahkan peneliti dalam proses pengumpulan data. Indikator ini dapat membantu

menganalisis dan merefleksi semua tindakan yang akan dilakukan peneliti dalam

prose penelitian.

3.5.2 Catatan lapangan

Catatan lapangan (field notes) dalam penelitian adalah bukti otentik berupa

catatan pokok, atau catatan terurai tentang proses apa yang terjadi di lapangan, sesuai

dengan fokus penelitian, ditulis secara deskriptif dan reflektif tanpa adanya

manipulasi dan apa adanya sesuai dengan apa yang terlihat di lapangan. Berbagai

hasil pengamatan tentang aspek pembelajaran di kelas, suasana kelas, pengelolaan

kelas, interaksi guru dengan siswa, interaksi siswa dengan siswa dan beberapa aspek

lainnya dapat dicatat sebagai catatan lapangan dan akan digunakan sebagai sumber

data PTK. Pada umumnya catatan lapangan dibuat dengan tulisan tangan peneliti

sehingga terkadang orang lain akan mengalami kesulitan untuk membacanya. Hal ini

dikarenakan catatan yang dibuat oleh peneliti penuh dengan singkatan-singkatan atau

simbol-simbol dan kode-kode tergantung peneliti yang hanya dimengerti oleh peneliti

sendiri. Sehingga catatan tersebut harus segera disajikan dalam bentuk deskriptif.

3.5.3 Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara digunakan untuk mendapatkan dan mengetahui lebih

lanjut mengenai data-data yang sudah diperoleh melalui pengumpulan data lembar

(33)

43

Richa Destyana Utami, 2015

MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pendapat atau pandangan siswa dan guru mitra mengenai proses pembelajaran yang

selama ini dilakukan di dalam kelas sebelum adanya penelitian dan proses tindakan

yang dilakukan oleh peneliti.

Hal ini dilakukan agar peneliti mengetahui bagaimana proses pembelajaran

yang dilakukan di dalam kelas sebelumnya yang akan dijadikan bahan untuk

melakukan perencanaan pembelajaran dalam melakukan penelitian. Setelah itu

wawancara juga digunakan ketika observasi selesai guna untuk melihat ketercapaian

dari penggunaan metode numbered head together dan ketercapaian dalam

menumbuhkan tanggung jawab siswa dalam pembelajaran sejarah.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini bertujuan untuk menemukan data-data,

keterangan, atau informasi yang relevan. Untuk mendapatkan data seperti yang

dimaksudkan, pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Observasi

Teknik observasi merupakan teknik penelitian yang menuntut peneliti untuk

mengamati segala peristiwa yang terjadi di lapangan baik secara langsung

maupun tidak langsung. Peneliti menggunakan teknik observasi dalam

penelitiannya untuk menggambarkan secara jelas perilaku atau kejadian yang

berada di lapangan dan dapat menjawab pertanyaan yang belum diketahui oleh

peneliti sebelumnya. Observasi ini dilakukan untuk mengumpulkan data tentang

aktivitas siswa dalam pembelajaran dan penerapan metode numbered head

together untuk menumbuhkan tanggung jawab siswa dalam pembelajaran

sejarah. Teknik observasi yang dilakukan oleh peneliti dalam melakukan

penelitian ini adalah observasi tertutup dan terbuka.

2. Catatan lapangan

Catatan lapangan merupakan catatan tertulis berisi tentang segala peristiwa yang

terjadi sehubungan dengan tindakan yang dilakukan oleh guru mengenai apa

(34)

44

Richa Destyana Utami, 2015

MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti dalam

melakukan penelitian dengan mengajukan pertanyaan menggunakan lisan baik

secara tatp muka maupun menggunakan media tertentu. Wawancara ini

dilakukan untuk mendapatkan data tentang permasalahan yang dihadapi di dalam

pada proses pembelajaran, tingkat keberhasilan penggunaan metode numbered

head together, dan juga ketercapaian dalam menumbuhkan tanggung jawab

siswa dalam pembelajaran sejarah.

4. Studi Dokumentasi

Dokumentasi adalah pengumpulan data dari informasi-informasi yang berada di

lapangan baik berupa dokumen tertulis maupun dokumen langsung dari

responden yang bersangkutan. Adapun pengertian studi dokumentasi menurut

Arifin. Z (2012, hlm. 244) adalah

teknik untuk mempelajari atau menganalisis bahan-bahan tertulis kantor atau sekolah, seperti silabus, RPP, catatan pribadi peserta didik, buku raport, kisi-kisi daftar nilai, lembar soal, lembar jawaban, dan lain-lain. Selain itu, dokumen mengenai kondisi lingkungan sekolah, data guru, dan peserta didik, dan organisasi sekolah.

Selain menggunakan kamera dalam melakukan penelitian yang digunakan untuk

merekam dan mengabadikan suasana yang terjadi di dalam kelas,

dokumen-dokumen lainnya yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran di dalam kelas

juga digunakan peneliti untuk menunjang kelengkapan data yang dibutuhkan .

3.7 Analisis Data 3.7.1 Pengolahan data

Peneliti pengumpulkan data yang telah diperoleh dari penelitian instrumen

yang digunakan. Dan langkah-langkah pengolahan data akan dilakukan sebagai

(35)

45

Richa Destyana Utami, 2015

MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Data Kuantitatif

Pengolahan data untuk mengukur tanggung jawab siswa dalam pembelajaran sejarah.

Data yang akan dipeoleh dari lembar penilaian observasi dan performanace untuk

menumbuhkan tanggung jawab siswa dalam pembelajaran sejarah, diolah secara

kuantitatif melalui penskoran. Rumus dalam mengolah data hasil dari penskoran

pembuatan produk dan presentasi secara keseluruhan adalah :

a. Presentase hasil observasi = Jumlah skor total subjek x 100 %

Jumlah skor maksimal

b. Presentase penampilan siswa = Jumlah skor total subjek x 100 %

Jumlah skor maksimal

2. Data Kualitatif

Pengolahan data secara kualitatif dilakukan dengan cara sebagai berikut :

- Data-data yang terkumpul diberikan kode-kode tertentu menurut jenis dan

sumbernya.

- Peneliti melakukan interpretasi pada keseluruhan data yang telah terkumpul. Hal

ini dilakukan untuk mempermudah memberi penjelasan terhadap temuan

penelitian.

- Data diolah sesuai dengan jenis datanya. Pengolahan data yang didapat dari

lembar observasi dan catatan lapangan akan diolah dengan melihat perubahan

yang terjadi pada setiap siswa dan membandingkan situasi dan kondisi sebelum

dan sesudah dlakukannya tindakan penelitian di dalam kelas.

3.7.2 Validasi Data a. Triangulasi

Menurut Sanjaya (2009, hlm. 112) bahwa,

(36)

46

Richa Destyana Utami, 2015

MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Selain itu, Sanjaya (2009, hlm. 112) mengatakan bahwa terdapat berbagai

macam cara menggunakan triangulasi, yaitu :

a. Dengan menggunakan waktu yang cukup dalam proses penelitian.

b. Dengan membandingkan teori-teori yang relevan dengan dengan masalah penelitian. Dalam hal ini peneliti melakukan perbandingan antarteori. c. Dengan cara mencari data dari berbagai suasana, waktu, dan tempat

sehingga peneliti dapat melakukan pengecekan atau dapat membandingkan dengan data yang diperoleh.

d. Dengan cara mengamati objek yang sama dalam berbagai situasi. Dalam hal ini peneliti perlu mengembangkan berbagai instrumen untuk mendapatkan informasi yang sama.

e. Mencari data dari berbagai macam sumber.

f. Menggunakan berbagai macam metode dan teknik analisis data.

Dalam proses ini peneliti melakukan pengecekan data atau informasi yang

diperoleh dari lapangan yang bersumber dari siswa dan guru. Data yang diperoleh

dari observasi, catatan lapangan, quesioner, dan wawancara.

b. Member Check

Dilakukan dengan cara melakukan konfirmasi dengan sumber data. Dan data

hasil dilakukannya tindakan akan dikonfirmasi pula kepada kolaborator. Cara ini

dipilih karena siswa sebagai sumber data dan kolabolator lebih terbuka terhadap

kesalahan dan kekurangan yang dilakukan peneliti.

c. Auditrail

Memeriksa kesalahan dalam metode atau prosedur yang digunakan peneliti

dalam melakukan setiap tindakan dan di dalam mengambil kesimpulan. Hal ini

dilakukan sebagai bahan refleksi peneliti dalam melakukan tindakan selanjutnya,

sehingga kesalahan-kesalahan yang terjadi pada tindakan sebelumnya tidak terulang

kembali dan dapat diperbaiki dalam tindakan selanjutnya.

d. Expert Opinion

Meminta nasehat dan diskusi dengan pakar atau ahli. Pada penelitian tindakan

kelas ini peneliti memilih dosen pembimbing penelitian ini untuk menilai valid atau

(37)

Richa Destyana Utami, 2015

MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Pada bab ini peneliti akan menuliskan kesimpulan akhir dari penelitian yang

telah selesai dilakukan dan juga menuliskan rekomendasi yang ditujukan kepada

berbagai pihak berdasarkan hasil yang telah dicapai. Adapun kesimpulan dan

rekomendasi yang dimaksud adalah sebagai berikut :

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan di kelas XI IIS 2, kondisi awal

pembelajaran sejarah sebelum digunakannya metode numbered head together

menunjukkan tanggung jawab siswa cenderung rendah. Hal ini terlihat dari

banyaknya siswa yang tidak memperhatikan penjelasan materi yang sedang

dipaparkan oleh guru di dalam kelas. Siswa cenderung mengobrol dan menggunakan

handphone ketika guru sedang menjelaskan materi di depan kelas. Siswa juga tidak

taat dalam melaksanakan tugas yang guru berikan. Ketika guru menginstruksikan

kepada siswa untuk mengerjakan tugas secara berkelompok, hanya satu atau dua

orang saja yang benar-benar mengerjakan tugas kelompok tersebut sementara angota

kelompok lainnya hanya melihat dan tidak memperdulikan teman mereka yang sibuk

mengerjakan tugas. Selain itu, banyak siswa yang tidak melaksanakan tugas sesuai

dengan arahan yang telah diinstruksikan oleh guru. Ketika guru memberikan arahan

untuk mengeluarkan alat yang guru perintahkan pada minggu sebelumnya, ternyata

hanya bebarapa siswa yang membawa alat tersebut sementara sebagian besar siswa di

dalam kelas tidak membawa alat yang diinstruksikan oleh guru. Berdasarkan hasil

temuan, analisis, dan pembahasan penelitian tindakan kelas mengenai penggunakan

metode numbered head together dalam pembelajaran sejarah untuk menumbuhkan

tanggung jawab siswa di kelas XI IIS 2 SMAN 24 Bandung, maka secara garis besar

dapat diambil beberapa kesimpulan, diantaranya sebagai berikut:

Pertama, sebelum metode numbered head together diterapkan, peneliti, dosen

(38)

157

Richa Destyana Utami, 2015

MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sesuatu yang dibutuhkan pada saat penelitian. Perencanaan ini diawali dengan

melakukan observasi yang dilakukan sebelum penelitian untuk menemukan masalah

yang terjadi di lapangan. Permasalahan yang terjadi setelah dilakukan observasi ialah

rendahnya tanggung jawab siswa dalam pembelajaran sejarah. Siswa cenderung tidak

mengikuti instruksi yang diberikan guru pada saat pembelajaran di dalam kelas

sedang berlangsung. Selain itu, ketika pembelajaran sedang berlangsung banyak

diantara siswa yang tidak mengikuti pembelajaran di dalam kelas dengan baik hal ini

ditandai dengan masih banyaknya siswa yang mengobrol di dalam kelas ketika guru

sedang menjelaskan materi, bermain handphone bahkan ada yang tertidur pada saat

proses pembelajaran di dalam kelas sedang berlangsung. Dari hasil observasi yang

telah dilakukan, peneliti dapat melihat bahwa dengan kecenderungan siswa yang

tidak mengikuti arahan yang telah diinstruksikan oleh guru di dalam kelas pada saat

pembelajaran sedang berangsung, maka dapat dilihat bahwa tanggung jawab siswa

terlihat rendah. Setelah melihat kenyataan yang terjadi di lapangan, perlu adanya

solusi untuk menumbuhkan tanggung jawab siswa. Oleh karena itu, peneliti

mempersiapkan metode yang dapat menumbuhkan tanggung jawab siswa dalam

proses pembelajaran, yaitu dengan menerapkan metoe numbered head together.

Penerapan metode numbered head together dapat dijadikan salah satu solusi untuk

menumbuhkan tanggung jawab siswa saat mengikuti proses pembelajaran sejarah.

Karena dalam setiap tahapan metode numbered head together menuntut siswa untuk

mengikuti arahan yang diinstruksikan oleh guru. Setelah itu, peneliti mempersiapkan

dari mengembangkan materi, menyusun Lembar Kerja Siswa (LKS), serta

menyiapkan media, dan instrumen penelitian.

Kedua, pelaksanaan penerapan metode numbered head together untuk

menumbuhkan tanggung jawab siswa dalam pembelajaran sejarah ini secara

keseluruhan berjalan dengan cukup baik. Pada pelaksanaannya, guru menyesuaikan

dengan kondisi kelas serta kebiasaan siswa dalam pembelajaran. Pada saat metode

numbered head together digunakan awalnya hanya sebagian siswa yang terlihat

antusian dan sebagian siswa lainnya terlihat tidak terlalu antusias dalam mengikuti

(39)

158

Richa Destyana Utami, 2015

MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tidak adanya perubahan yang berarti dalam diri siswa. Hal ini dikarenakan siswa

belum terbiasa belajar dengan menggunakan metode numbered head together ini.

Setelah dilakukan menggunakan metode numbered head together untuk kedua kali

dan seterusnya siswa sudah terbiasa dengan penggunaan metode numbered head

together serta adanya perubahan dalam diri siswa yaitu adanya peningkatan tanggung

jawab siswa. Hal ini ditandai dengan siswa mulai mengikuti aturan sesuai dengan

aturan yang dibuat oleh guru dalam menggunakan metode numbered head together.

Aturan-aturan ini diantaranya siswa harus menggunakan nomor di kepala, siswa harus

mengerjakan tugas secara berkelompoknya, siswa harus mengumpulkan tugas sesuai

dengan waktu yang telah disepakati, nomor yang terpilih oleh guru harus menjelaskan

hasil diskusi kelompoknya di depan kelas, dan siswa harus memberikan pendapat,

sanggahan, atau pertanyaan kepada kelompok yang tampil. Selain itu, siswa terlihat

semakin antusias dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas, sehingga suasana

kelas menjadi hidup dan kondusif.

Ketiga, penggunaan metode numbered head together dalam pembelajaran

sejarah dapat membuat tanggung jawab siswa mengalami peningkatan. Hal ini

ditunjukan dari sikap positif siswa yang terus berusaha untuk memahami dan lebih

aktif dalam mengikuti setiap proses pembelajaran dengan menggunakan metode

numbered head together. Sikap positif yang ditunjukkan oleh siswa terhadap

penggunaan metode numbered head together sejalan dengan adanya peningkatan

tanggung jawab siswa dalam pembelajaran. Peningkatan ini menunjukkan adanya

perubahan sikap siswa yang awalnya memiliki tanggung jawab yang rendah menjadi

memiliki tanggung jawab yang berada dalam kategori baik. Hal ini disebabkan karena

adanya keinginan siswa untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran di

dalam kelas, adanya keinginan untuk berkerjasama dalam mengerjakan tugas, adanya

keinginan siswa untuk mengumpulkan tugas tepat waktu dan juga sikap saling

menghargai antar siswa maupun antar kelompok sehingga terciptanya suasana belajar

yang kondusif dan menyenangkan.

Keempat, pada penerapan metode numbered head together untuk

Gambar

GAMBAR MODEL KEMMIS DAN MC. TAGGART
Tabel 3.1

Referensi

Dokumen terkait

Diajukan Sebagai Persyaratan Untuk Ujian Sarjana Teknik

Bagi Siswa kerja praktek/magang yang melanggar tata tertib dan ketentuan yang berlaku tersebut di atas akan dikenakan sanksi sebagai berikut :. Peringatan lisan atau

Semester Gasal Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Jenderal Soedirman Tahun

Kepada Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Malang dan Kepala Kantor Pertanahan Kotamadya Tangerang yang wilayah kerjanya menjadi lokasi uji coba pelaksanaan pendaftaran tanah

Mangkunegara, Anwar Prabu, (2000), Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan , Cetakan Kedua, Remaja Rosdakarya Offset, Bandung.. Mathis dan Jackson, (2002), Manajemen

(1) Dalam hal langkah-langkah penertiban dan pendayagunaan tanah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15, 16, 17, 18 dan Pasal 19, Pemegang Hak Atas Tanah atau pihak yang telah

Penerapan Analisis SWOT Dalam Strategi Pemasaran Produk Tabungan Pada BMI Cabang Pembantu Magelang.. Sekolah Tinggi Agama Islam

• Konsep ini memvisualisasikan beton pratekan pada dasarnya adalah beton yang ditransformasikan dari bahan yang getas menjadi bahan elastis dengan memberikan tekanan terlebih