• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PRAANGGAPAN PERNYATAAN HUMOR DALAM STAND UP COMEDY INDONESIA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS PRAANGGAPAN PERNYATAAN HUMOR DALAM STAND UP COMEDY INDONESIA."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PRAANGGAPAN PERNYATAAN HUMOR DALAM

STAND UP COMEDY INDONESIA

Tesis

Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Magister Humaniora (M.Hum)

oleh

Lilis Wahyu Winarni

NIM. 1101243

PROGRAM STUDI LINGUISTIK

SEKOLAH PASCASARJANA

(2)

ANALISIS PRAANGGAPAN PERNYATAAN HUMOR DALAM STAND

UP COMEDY INDONESIA

oleh

Lilis Wahyu Winarni NIM. 1101243 M.Hum UPI, 2015

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Humaniora (M.Hum) pada Sekolah Pascasarjana

© Lilis Wahyu Winarni 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)
(4)

Lilis Wahyu Winarni, 2015

Analisis praanggapan pernyataan humor dalam stand up comedy Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui praanggapan dalam pernyataan humor stand up comedy Indonesia serta kontribusinya dalam menciptakan humor. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. 20 pernyataan dipilih guna mewakili keseluruhan data. Dari 20 pernyataan, terdapat 309 praanggapan yang kemudian diklasifikasikan berdasarkan jenisnya. Data menunjukkan bahwa praanggapan eksistensial dan praanggapan leksikal muncul paling banyak dibanding praanggapan jenis lain. Meskipun demikian, praanggapan eksistensial tidak menjadi kontributor utama dalam proses penciptaan humor. Praanggapan leksikal merupakan praanggapan yang memiliki kontribusi penting dalam proses penciptaan humor, baik dari segi kognitif, mekanisme semantis, maupun kontekstual.

(5)

Lilis Wahyu Winarni, 2015

Analisis praanggapan pernyataan humor dalam stand up comedy Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

This research was conducted to identify presupposition in humour statement of Indonesian stand up comedy and its contribution in creating humour. Method that was used in this this research is descriptive qualitative. 309 presuppositions were gathered from 20 statements and then classified based on its type. The data indicated that existential presupposition and lexical presupposition appear the most than other type of presupposition. Nevertheless, existential presupposition did not become main contributor in the process of creating humour. On the other hand, lexical presupposition became main contributor in the process of creating humour, including cognitive, semantic mechanism, and contextual aspects.

Keywords: presupposition, humour statement, Indonesian stand up

(6)

Lilis Wahyu Winarni, 2015

Analisis praanggapan pernyataan humor dalam stand up comedy Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... Error! Bookmark not defined.

PERNYATAAN... Error! Bookmark not defined.

ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined.

UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI... vii

DAFTAR TABEL ... Error! Bookmark not defined.

BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.

1.1 Latar Belakang Masalah ... Error! Bookmark not defined.

1.2 Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined.

1.3 Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

1.4 Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

BAB II PRAANGGAPAN, HUMOR DALAM PERSPEKTIF LINGUISTIK, DAN HUMOR STAND UP COMEDY ... Error! Bookmark not defined.

2.1 Praanggapan ... Error! Bookmark not defined.

2.1.1 Konsep Dasar Praanggapan ... Error! Bookmark not defined.

2.1.2 Praanggapan sebagai Asumsi Bersama ... Error! Bookmark not defined.

2.1.3 Asumsi Bersama dan Bentuk Linguistik ... Error! Bookmark not defined.

2.1.4 Jenis-jenis Praanggapan ... Error! Bookmark not defined.

2.1.5 Praanggapan dan Humor ... Error! Bookmark not defined.

2.2 Humor dalam Perspektif Linguistik ... Error! Bookmark not defined.

2.2.1 Humor sebagai Proses Kognitif ... Error! Bookmark not defined.

2.2.2 Humor sebagai Permainan Bahasa ... Error! Bookmark not defined.

(7)

Lilis Wahyu Winarni, 2015

Analisis praanggapan pernyataan humor dalam stand up comedy Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.3 Humor Stand Up Comedy ... Error! Bookmark not defined. 2.3.1 Sejarah Stand Up Comedy ... Error! Bookmark not defined.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined.

3.1 Jenis Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.2 Sumber Data Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.3 Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined.

3.4 Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined.

4.1 Praanggapan dalam stand up comedy Indonesia ... Error! Bookmark not defined. 4.1.1 Deskripsi hasil analisis ... Error! Bookmark not defined.

4.1.2 Praanggapan eksistensial ... Error! Bookmark not defined.

4.1.3 Praanggapan faktual ... Error! Bookmark not defined.

4.1.4 Praanggapan leksikal ... Error! Bookmark not defined.

4.1.5 Praanggapan struktural... Error! Bookmark not defined.

4.1.6 Praanggapan Non-faktual... Error! Bookmark not defined.

4.1.7 Praanggapan Kontrafaktual ... Error! Bookmark not defined.

4.1.8 Kemunculan lebih dari satu praanggapan dalam pernyataan comic ... Error! Bookmark not defined.

4.2 Kontribusi praanggapan dalam menciptakan humor ... Error! Bookmark not defined.

(8)

Lilis Wahyu Winarni, 2015

Analisis praanggapan pernyataan humor dalam stand up comedy Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.2.2 Kontribusi praanggapan terhadap mekanisme semantis .... Error! Bookmark not defined.

4.2.3 Kontribusi praanggapan dalam pemahaman humor dari segi kontekstual ... Error! Bookmark not defined.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined.

5.1 Simpulan ... Error! Bookmark not defined.

5.2 Saran ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.

LAMPIRAN 1 Transkip Naskah Stand Up Comedy Indonesia ... Error! Bookmark not defined.

LAMPIRAN 2 Pernyataan Humor Berdasarkan Waktu Kemunculannya dalam Stand Up Comedy Indonesia ... Error! Bookmark not defined. LAMPIRAN 3 Klasifikasi Jenis-Jenis Praanggapan dalam Stand Up Comedy Indonesia

... Error! Bookmark not defined.

LAMPIRAN 4 Kontribusi Praanggapan dalam Membantu Menciptakan Humor .... Error! Bookmark not defined.

(9)

Lilis Wahyu Winarni, 2015

Analisis praanggapan pernyataan humor dalam stand up comedy Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

Di dalam pendahuluan ini akan diuraikan tentang latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam kehidupan sehari-hari hampir semua orang akrab dengan humor.

Dalam interaksi sosial sehari-hari seperti lingkungan pertemanan, pendidikan, dan

lingkungan terkecil seperti keluarga, humor sering kita temui. Selain itu, humor

juga sering ditemui dalam media cetak maupun media elektronik. Salah satu

media elektronik yang sering menampilkan program humor adalah televisi.

Menonton televisi seringkali dapat menjadi salah satu hiburan yang dapat

membebaskan diri dari kepenatan yang ditimbulkan oleh rutinitas sehari-hari.

Melihat fenomena tersebut, acara humor merupakan salah satu acara yang

banyak dipilih masyarakat untuk memperoleh kejernihan pandangan sehingga

dapat membedakan apa yang benar-benar baik dan benar-benar buruk (Wijana,

1996:4). Sejalan dengan pendapat tersebut, Limon (2000:154) mengatakan bahwa

dengan humor manusia dapat menghadapi ketimpangan masyarakat dengan canda

dan tawa sehingga humor semakin digemari oleh setiap orang dan pada akhirnya

semakin banyak acara humor di berbagai tempat dan berbagai media. Media

elektronik menghadirkan humor dalam bentuk yang beragam. Salah satu acara

komedi yang menarik adalah lawakan tunggal atau komedi tunggal yang lebih

dikenal dengan stand up comedy.

Stand up comedy termasuk salah satu genre acara komedi yang dibawakan

secara langsung dengan cara monolog oleh seorang pelawak tunggal yang lebih

dikenal dengan sebutan comic. Kreativitas comic dalam membawakan stand up

comedy dapat memunculkan berbagai teknik yang dapat digunakan guna

membangun humor dalam menciptakan kelucuan. Jika penonton tidak memiki

kemampuan untuk dapat merasakan dan memahami maksud humor dari comic,

(10)

2

Lilis Wahyu Winarni, 2015

Analisis praanggapan pernyataan humor dalam stand up comedy Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tunggal. Berkaitan dengan hal tersebut, unsur bahasa sangat penting dalam acara

stand up comedy karena penggunaan bahasa tertentu dalam stand up comedy

dapat membantu penonton untuk dapat merasakan dan memahami maksud lucu

dalam humor yang disajikan oleh comic.

Salah satu unsur kebahasaan yang diperlukan dalam merasakan dan

memahami maksud lucu dalam humor ialah praanggapan atau asumsi bersama,

dalam artian sebelum menuturkan wacana humor comic hendaknya memiliki

asumsi yang tentu saja akan dipahami juga oleh penonton. Praanggapan adalah

unsur bahasa yang mengaitkan dua proposisi sehingga dapat dipahami maknanya.

Praanggapan didapatkan dari pernyataan yang disampaikan tanpa perlu disebutkan

apakah praanggapan tersebut benar atau salah, yang mengacu pada praanggapan

sebenarnya (Yule,1996:43).

Studi praanggapan tentang humor juga tidak terlepas dari perspektif

linguistik lain yang membahas mengenai bagaimana sebuah tuturan hingga dapat

dikatakan lucu. Hal itu biasanya diciptakan oleh sang pelaku humor agar tercipta

efek lucu dari tuturan-tuturan yang disampaikannya melalui praanggapan.

Penelitian ini membahas jenis-jenis praanggapan yang muncul dari pernyataan

humor dalam stand up comedy Indonesia. Penelitian ini juga melihat bagaimana

kontribusi praanggapan membantu dalam menciptakan efek lucu. Efek lucu yang

disampaikan melalui praanggapan dapat dilihat dari beberapa aspek linguistik

diantaranya adalah humor sebagai proses kognitif, humor sebagai permainan kata,

dan humor sebagai tuturan kontekstual (Krikmann, 2006).

Penelitian mengenai praanggapan telah banyak dilakukan oleh beberapa

peneliti sebelumnya. Analisis praanggapan dalam makna percakapan telah

dikembangkan oleh Yule (1996). Praanggapan juga telah diteliti dalam lagu

berbahasa Jerman (Rivai, 2000). Dalam wacana surat kabar, juga sudah banyak

diteliti, misalnya praanggapan dalam wacana kartun dalam surat kabar (Rahmalia,

2008). Penelitian praanggapan juga telah diteliti dalam film, misalnya film

bertemakan cinta (Paramyta, 2009) dan film bertemakan horor (Yosi, 2008).

Sementara, praanggapan yang meneliti wacana humor telah juga diteliti

(11)

3

Lilis Wahyu Winarni, 2015

Analisis praanggapan pernyataan humor dalam stand up comedy Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

humor dalam situasi multikultural (Suprijono, 2010) dan masih banyak lagi

penelitian-penelitian mengenai praanggapan dalam berbagai konteks, namun

penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, khususnya penelitian

praanggapan mengenai humor sebagian besar hanya melihat atau menganalisis

praanggapan dari percakapan humor. Akan tetapi penelitian praanggapan tentang

humor yang sifatnya monolog belum banyak ditemukan oleh peneliti.

Oleh karena itu, penelitian tentang humor yang sifatnya monolog seperti

Stand Up Comedy dirasa perlu untuk dikaji, sehingga dapat diketahui jenis-jenis

praanggapan yang muncul dari pernyataan comic dan bagaimana kontribusi

praanggapan tersebut membantu menciptakan humor.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang, masalah yang akan dikaji dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Jenis-jenis praanggapan apa saja yang muncul dalam pernyataan humor

Stand Up Comedy Indonesia?

2. Bagaimana kontribusi praanggapan dalam menciptakan humor pada Stand

Up Comedy Indonesia?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian terhadap acara humor lawakan tunggal atau stand up comedy ini

bertujuan untuk mendeskripsikan jenis-jenis praanggapan yang muncul dari

tuturan comic. Serta bagaimana kontribusi jenis-jenis praanggapan tersebut

membantu dalam menciptakan humor.

Kajian terhadap lawakan tunggal atau stand up comedy akan difokuskan

pada:

1. Mendeskripsikan jenis-jenis praanggapan apa saja yang muncul dari

pernyataan humor di stand up comedy Indonesia .

2. Mendeskripsikan kontribusi praanggapan dalam menciptakan humor

(12)

4

Lilis Wahyu Winarni, 2015

Analisis praanggapan pernyataan humor dalam stand up comedy Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Memperkaya penelitian berkenaan yang dengan wacana humor dalam

perspektif linguistik, khususnya mengenai praanggapan.

2. Memberikan perspektif dan pengetahuan dalam menilai dan memaknai

cerita humor yang berkembang di masyarakat dalam kaitannya dengan

(13)

Lilis Wahyu Winarni, 2015

Analisis praanggapan pernyataan humor dalam stand up comedy Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini akan diuraikan mengenai metodologi penelitian. Adapun

yang menjadi prosedur dalam penelitian ini meliputi: jenis penelitian yang

digunakan, sumber data penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis

data. Berikut ini adalah uraiannya.

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Disebut penelitian

kualitatif karena penelitian ini dimaksudkan sebagai jenis penelitian yang

temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur penelitian statistik atau bentuk hitung

lainnya yang menggunakan angka (Creswell,1998; Syamsudin & Damaianti,

2009). Penelitian ini bertujuan untuk memahami fenomena sosial yang di

dalamnya termasuk fenomena kebahasaan yang menganalisis data dengan segala

ciri, sifat dan wataknya yang akan menghasilkan temuan seperti apa adanya

(Sudaryanto, 2006: 11).

Dalam penelitian ini, peneliti berperan sebagai instrumen utama dalam

pengumpulan data (Moleong, 2000). Peneliti menginterpretasikan dan

mendeskripsikan data yang diperoleh dengan melakukan kegiatan pemaparan dan

deskripsi terhadap objek penelitian.Penelitian ini menerapkan metode analisis isi,

dengan cara melakukan analisis linguistik pada tuturan atau pernyataan comic dan

praanggaapannya secara deskriptif. Analisis tersebut dilakukan dengan cara

mengidentifikasi praanggapan yang muncul dalam pernyataan comic yang

sekiranya dapat membangun humor dan menciptakan efek lucu dalam stand up

comedy indonesia.

Adapun tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan bagaimana

kontribusi praanggapan dalam pernyataan comic dalam menciptakan efek lucu

(14)

30

Lilis Wahyu Winarni, 2015

Analisis praanggapan pernyataan humor dalam stand up comedy Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.2 Sumber Data Penelitian

Sumber data dalam penelitian ini berupa sumber data sekunder, yakni

video stand up comedy Raditya Dika yang diunggah di Youtube. Youtube adalah

sebuah situs web video sharing yang aktif mulai 14 Febuari 2005 dan didirikan

oleh Chad Hurley, Steven Chen, dan Jawed Karim (Raswari, 2012). Para

pengguna Youtube dapat memuat, menonton, dan berbagi klip video secara gratis.

Adapun hal yang menjadi bahan pertimbangan dalam menjadikan Youtube

sebagai sumber data dalam penelitian ini adalah karena faktor efektifitas.

Sementara itu, comic yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah

Raditya Dika. Pemilihan Raditya Dika sebagai sumber data penelitian karena ia

merupakan satu dari beberapa comic yang cukup dikenal oleh masyarakat

Indonesia karena gayanya saat membawakan stand up comedy khususnya di

kalangan anak muda. Selain itu, Raditya dika hadir di saat stand up comedy mulai

dinikmati oleh masyarakat Indonesia sebagai alternatif hiburan yang baru.

Data dalam penelitian ini berupa pernyataan comic dalam membawakan

stand up comedy. Peneliti membatasi diri dengan hanya mengambil 20 pernyataan

comic yang sekiranya dapat membangun humor dan menciptakan efek lucu guna

mewakili seluruh data.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini berupa tuturan atau

pernyataan comic dalam membawakan stand up comedy. Data dikumpulkan

melalui teknik dokumentasi. Teknik dokumentasi dilakukan dengan metode

unggah, simak, dan catat. Dalam proses pengumpulan data, peneliti

mengumpulkan sebanyak lima video stand up comedy Raditya Dika yang

diunggah dari Youtube sebagai sumber data . Data yang diperoleh melalui metode

simak kemudian diabadikan dengan cara mencatatnya pada lembar analisis.

(15)

31

Lilis Wahyu Winarni, 2015

Analisis praanggapan pernyataan humor dalam stand up comedy Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memerlukan beberapa kali proses pengecekan agar peneliti dapat mengidentifikasi

kemunculan praanggapan pada pernyataan comic.

3.4 Teknik Analisis Data

Mengingat tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan kontribusi

praanggapan pada pernyataan comic dalam stand up comedy Indonesia dalam

membangun humor dan menciptakan efek lucu, pada teknik analisis data peneliti

terfokus pada praanggapan dalam tuturan atau pernyataan comic yang sekiranya

dapat membangun humor dan menciptakan efek lucu saja. Untuk lebih jelasnya,

berikut digambarkan tahapan-tahapan yang ditempuh oleh peneliti dalam teknik

analisis data.

Tahap I

Peneliti terlebih dahulu memilih pernyataan pada data yang telah diperoleh

melalui metode simak dan catat yang sekiranya dapat membangun humor dan

menciptakan efek lucu. Pada tahap ini peneliti juga mempertimbangkan data yang

dipilih dengan melihat respon penonton dalam video yang telah diunggah dari

Youtube.

Tahap II

Setelah memilih data, peneliti mulai mengklasifikasikan data tersebut berdasarkan

jenis-jenis praanggapan yang dikemukakan oleh Yule (1996). Pada tahap ini,

peneliti menggunakan tabel presupposisi potensial seperti yang digambarkan

dalam tabel berikut:

Tabel 1 Tabel Presuposisi Potensial Yule (1996)

Tipe Contoh Presupposisi Eksistensial X >> X ada Faktual Saya menyesal

meninggalkan

>> Saya meninggalkan

(16)

32

Lilis Wahyu Winarni, 2015

Analisis praanggapan pernyataan humor dalam stand up comedy Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bahagia Leksikal Dia berencana

melarikan diri

>> Dia mencoba melarikan diri Struktural Kapan dia meninggal? >> Dia meninggal Kontrafaktual/

berlawanan

Andaikata saya tidak sakit

>> Saya sakit

Untuk menguatkan hasil analisis, peneliti juga menggunakan beberapa

unsur semantik yang dikemukakan oleh Grundy (2008) guna membantu dan

mempermudah merumuskan praanggapan yang muncul pada pernyataan comic.

Tahap III

Pada tahap ini, peneliti mulai menganalisis data yang telah diklasifikasikan

berdasarkan jenis-jenis praanggapan yang muncul pada tuturan atau pernyataan

comic. Proses analisis pada tahap ini digambarkan sebagai berikut:

1. Setelah diklasifikasikan, data dianalisis berdasarkan teori linguistik

kognitif (Koestler, dalam Krikmann 2006) mengenai The Act of Creation.

Di sini, peneliti menganalisis tuturan atau pernyataan comic berdasarkan

kreativitas yang tidak terlepas dari bisociation atau twoplanned karena

setiap tindakan humor melibatkan dua perspektif yang berbeda dan saling

bertentangan sehingga humor dapat dirasakan ketika dua perpektif ini

dibedakan dan dirasakan.

2. Dalam proses penciptaan humor, tentunya tidak terlepas dari permainan

kata (joke punning) sebagai mekanisme semantiknya. Dari segi semantik,

data juga dianalisis menggunakan teori yang dikembangkan oleh Attardo

dan Raskin (1991:41), yaitu Isotopy Disjunction Model of Jokes (IDM).

Data juga dianalisis dengan teori IDM yang menyebutkan bahwa

penafsiran wacana humor dari kalimat terakhir yang bergantung pada

referensi kalimat sebelumnya tanpa memperhatikan makna benar atau

salah yang disebut dengan “semantically empty”. Proses ini merupakan

(17)

33

Lilis Wahyu Winarni, 2015

Analisis praanggapan pernyataan humor dalam stand up comedy Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Seperti yang dikatakan oleh Krikmann (2006) bahwa sebuah teori

linguistik humor harus dapat menentukan dan merumuskan kondisi

linguistik yang tepat untuk dapat disebut lucu, maka analisis juga

dilanjutkan berdasarkan konteks dari tuturan atau pernyataan comic. Dari

segi kontekstual peneliti menjelaskannya dengan teori Joke Telling yang

digagas oleh Raskin (1985, dalam Krikmann 2006). Raskin menyebutnya

dengan nonbonafide yakni komunikasi yang melanggar cooperative

principle atau maksim percakapan Grice. Sementara bonafide yang berarti

bentuk komunikasi yang melanggar maksim percakapan Grice. Dengan

menggunakan teori ini, dapat diketahui bahwa perumusan prinsip

kerjasama dalam humor memberikan kontribusi pada seriap tuturan atau

pernyataan comic, pada tahap apa dan dimana itu terjadi, dan dengan

tujuan penerimaan atau kemana arah pembicaraan humor tersebut

(18)

Lilis Wahyu Winarni, 2015

Analisis praanggapan pernyataan humor dalam stand up comedy Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab terakhir penelitian tesis ini, peneliti membaginya menjadi dua

bagian. Bagian pertama berisi simpulan dari keseluruhan hasil penelitian yang

telah dilakukan dan bagian terakhir bab ini adalah saran.

5.1 Simpulan

Penelitian ini merupakan sebuah analisis terhadap pernyataan humor yang

dituturkan oleh comic dalam stand up comedy Indonesia dengan menggunakan

teori praanggapan. Stand up comedy merupakan salah satu genre komedi yang

dibawakan secara langsung oleh satu orang pelawak (comic) secara monolog.

Seorang comic harus memiliki kreativitas berbahasa agar lawakannya

menciptakan kelucuan bagi penonton.

Agar pernyataan-pernyataan yang disampaikan dapat dipahami oleh

penonton dan menciptakan efek lucu, comic harus mempunyai asumsi awal

mengenai efek yang mungkin timbul pada penonton terhadap

pernyataan-pernyataan yang disampaikannya. Asumsi awal dari penutur sebelum membuat

pernyataan inilah yang kemudian menjadi praanggapan. Hal ini karena sebelum

menuturkan pernyataan, comic memiliki praanggapan dengan tujuan agar apa

yang dituturkannya dapat dipahami secara bersama serta memunculkan efek lucu

pada penerima humor. Dengan kata lain, praanggapan memiliki kontribusi yang

nyata dalam proses penciptaan humor pada stand up comedy. Penelitian ini

merumuskan jenis-jenis praanggapan yang muncul dalam pernyataan humor dan

kontribusi praanggapan dalam membantu terciptanya humor pada Stand up

comedy Indonesia.

Data dari penelitian ini menunjukkan ada enam jenis praanggapan dalam

pernyataan comic pada stand up comedy Indonesia. Jenis-jenis praanggapan

tersebut yaitu eksistensial sebanyak 184, faktual sebanyak 18, leksikal sebanyak

(19)

64

Lilis Wahyu Winarni, 2015

Analisis praanggapan pernyataan humor dalam stand up comedy Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

11. Jumlah keseluruhan praanggapan yang muncul pada 20 pernyataan comic

sebanyak 309 praanggapan. Dengan demikian, peneliti menyimpulkan bahwa

praanggapan eksistensial dan praanggapan leksikal sebagai jenis praanggapan

yang paling banyak muncul dalam pernyataan comic dianggap paling

berkontribusi dalam proses penciptaan humor.

Praanggapan eksistensial tidak menjadi kontributor utama dalam proses

penciptaan humor dalam stand up comedy. Hal ini dikarenakan praanggapan

eksistensial hanya menyebutkan entitas-entitas dalam pernyataan comic. Salah

satu yang menjadi penyebab praanggapan eksistensial sering muncul dalam stand

up comedy karena comic sebagai pelawak tunggal sering melibatkan dirinya

sendiri sebagai sebuah entitas yang dibicarakan dalam stand up dengan cara

monolog.

Praanggapan leksikal juga merupakan jenis praanggapan yang cukup

banyak muncul dalam pernyataan humor comic dalam stand up comedy Indonesia.

Hal ini karena praangapan leksikal menggunakan cara tersirat dalam

menyampaikan materi humor. Cara tersirat dalam menyampaikan pernyataan

humor inilah yang memiliki potensi lebih besar dalam menimbulkan efek lucu

bagi penerima humor. Praanggapan leksikal ini yang paling memiliki kontribusi

dalam membantu menciptakan humor dalam Stand up comedy Indonesia.

Kontribusi praanggapan leksikal ini dapat terlihat dalam proses kognitif,

mekanisme semantis, dan dari segi kontekstual.

Kontribusi praanggapan leksikal terhadap proses kognitif dalam

penciptaan humor terlihat dari perspektif yang dipertentangkan secara tersirat. Hal

ini tidak terlepas dari bisociation atau twoplanned yang menyebabkan kontradiksi

makna yang diterima oleh penerima humor. Kontradiksi makna dari praanggapan

leksikal inilah yang pada akhirnya dapat memicu tercapainya unsur humor dan

menyebabkan terciptanya kelucuan bagi penerima humor. Pada awalnya penerima

humor mengharapkan yang diceritakan comic adalah sebuah realita/ logika.

Dalam prosesnya, comic secara kreatif merumuskan praanggapan lain yang

(20)

65

Lilis Wahyu Winarni, 2015

Analisis praanggapan pernyataan humor dalam stand up comedy Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

perbedaan perspektif yang dikontradiksikan inilah yang pada akhirnya

menciptakan kelucuan bagi penerima humor.

Perumusan praanggapan leksikal juga berkontribusi dalam proses

penciptaan humor melalui mekanisme semantis. Permainan atau pemilihan kata

(joke punning) juga dapat menjadi salah satu wujud aplikasi linguistik yang sering

kali digunakan oleh comic dalam menciptakan humor.

Hal lain yang juga dapat menimbulkan efek lucu adalah ketaksaaan

linguistik yang diciptakan comic. Ketaksaan linguistik dapat terlihat dari adanya

tumpang tindih makna (antonim) praanggapan pada tuturan terakhir yang

bergantung pada referensi praanggapan dari tuturan sebelumnya tanpa

memperhatikan maknanya benar atau salah (semantically empty). Ketaksaan

sering kali muncul karena banyak pernyataan comic disampaikan secara tersirat

untuk menimbulkan efek lucu.

Dari segi kontekstual comic sering kali membuat praanggapan leksikal

dengan melibatkan prinsip kerja sama yang melanggar maksim percakapan.

Praanggapan tersebut menimbulkan sebuah implikatur yang disajikan sebagai

sebuah paradoks sehingga dalam pemahaman penerima humor dapat menciptakan

efek lucu pada penerima humor.

Secara umum, peneliti menyimpulkan praanggapan leksikal memiliki

kontribusi yang sangat penting dalam pernyataan humor stand up comedy

Indonesia. Maka dari itu, dalam setiap pernyataan comic selalu muncul

praanggapan leksikal. Hal ini disebabkan karena dalam stand up comedy sebuah

pernyataan akan dapat disebut lucu jika ada makna lain yang berbeda dan

bertentangan yang di sampaikan tersirat oleh comic. Bahkan jenis praanggapan

lain yang muncul dalam pernyataan comic tidak akan dapat menciptakan efek

lucu, jika tidak ada kemunculan praanggapan leksikal dalam pernyataan yang

(21)

66

Lilis Wahyu Winarni, 2015

Analisis praanggapan pernyataan humor dalam stand up comedy Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 5.2 Saran

Peneliti menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penelitian ini.

Data dalam penelitian ini hanya dibatasi dengan menggunakan 20 pernyataan

comic. Dengan melihat simpulan yang di dapat dalam menganalisis praanggapan

menyatakan bahwa praanggapan leksikal yang mempunyai kontribusi paling

penting dalam proses penciptaan humor. Begitu juga data yang yang menyebutkan

bahwa dari keseluruhan pernyataan yang di analisis, seluruhnya memunculkan

praanggapan leksikal. Untuk itu, sebaiknya penelitian berikutnya dapat memuat

data yang lebih banyak yang memungkinkan tidak munculnya praanggapan

leksikal pada pernyataan comic. Dengan begitu dapat dideskripsikan juga

bagaimana humor yang diciptakan tanpa adanya praanggapan leksikal.

Lebih daripada itu, penelitian ini dilakukan dengan membatasi penelitian

hanya pada praanggapan dalam stand up comedy Indonesia. Sebagai opsi

penelitian lanjutan, peneliti selanjutnya dapat menganalisis praanggapan dalam

stand up comedy dari dua bahasa yang berbeda. Nantinya dapat dideskripsikan

bagaimana jenis-jenis praanggapan yang muncul dari stand up comedy dari dua

bahasa yang berbeda. Lalu apakah ada persamaan dan perbedaan kontribusi

praanggapan dalam pernyataan humor pada stand up comedy dari dua bahasa yang

berbeda. Pada akhirnya kemudian dapat diketahui apakah perbedaan bahasa dapat

mempengaruhi jenis dan kontribusi praanggapan pernyataan humor dalam stand

up comedy.

Penelitian ini merupakan kajian praanggapan terhadap stand up comedy

Indonesia. Untuk lebih memperkaya penelitian yang berkenaan dengan wacana

humor dalam perspektif linguistik, sebaiknya penelitian selanjutnya melakukan

penelitian terhadap stand up comedy Indonesia dengan menggunakan teori yang

berbeda sehingga hasil penelitiannya nanti dapat menjadi pembanding penelitian

ini dan penelitian stand up comedy yang lainnya.

Hasil penelitian ini juga dapat bermanfaat bagi comic dalam penyusunan

materi lawakan. Melalui penelitian ini, comic agar dapat lebih memperhatikan

(22)

67

Lilis Wahyu Winarni, 2015

Analisis praanggapan pernyataan humor dalam stand up comedy Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pernyataan-pernyataan yang disampaikan oleh comic dapat dipahami bersama

oleh penonton dan tujuan humor dapat tercapai tanpa harus menuturkan segala

(23)

Lilis Wahyu Winarni, 2015

Analisis praanggapan pernyataan humor dalam stand up comedy Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Attardo, Salvatore & Raskin, Victor 1991. Script theory revis(it)ed: joke

similarity and joke representation model. HUMOR: International Journal of

Humor Research, 4 (3/4), pp. 293–347.

Brodie. 2009. Evolution [serial online]. February 2011;65(2):612. Available from:

Academic Search Complete, Ipswich, MA.

Dong, W. 2008. Using Presupposition to Analyze Bao Fu in Xiangsheng.

Cross-Cultural Communication, 4(1), 52-64.

Glick ,G.J. 2007. Some performative techniques of stand-up comedy: An exercise

in the textuality of temporalization. Language & Communication . 27 (2007)

291–306. Binghamton University: United States.

Grundy, Peter. 2008. Doing Pragmatic. Oxford : oxford University Press.

Hadiyani, Teni. 2014. Tipe Pertanyaan, Respon dan Praanggapan yang Muncul

pada Interviu Investigatif Kepolisian. UPI. Bandung.

Jupriono, D. 2010. Lelucon Etnis Madura dalam Perspektif Multikulturalisme.

Surabaya: UNTAG.

Krikmann, Arvo. 2006. Contemporary linguistic theories of humour. Folklore

(33), 27-57: 29.

(24)

68

Lilis Wahyu Winarni, 2015

Analisis praanggapan pernyataan humor dalam stand up comedy Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Levinson, Stephen. C. 1983. Pragmatics. Cambridge University: England.

Limon, John. 2000: Stand-Up Comedy in Theory, or, Abjection in America.

Durham, NC: Duke University Press. 154 pp.

McCarron, kevin & Baden, Maggi. 2008. Compering and comparing: stand-up

comedy and pedagogy. Innovations in Education and Teaching

International. Vol. 45, No. 4, 355–363. English Literature Programme, Roehampton University: London, UK.

Mesropova, O. 2003. Old Bags and Bald Sparrows: Contemporary Russian

Female Stand-Up Comedy. Russian Review, (3), 429.

Morris, AmandaLynch. 2011. Rhetoric Review. Vol. 30 Issue 1, p37-53. 17p.

Pandiangan, Sumiati A. 2012. Praanggapan Dalam Kartun Sukribo Pada Surat

Kabar Harian Kompas. Unimed: Medan.

Paramytha, Nadya Gayatri. 2009. Praanggapan dalam Film Janji Joni. Depok:

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia.

O'Reilly, Sally. 2006. Dead Funny: on the art of comedy. 2006. Art monthly

-London, (302), 079.

Raskin, Victor & Attardo, Salvatore. 1994. Non-literalness and non-bona-fide in

language. Pragmatics and Cognition, 2 (1), pp. 31–69.

Raskin, Victor. 1985. Semantic Mechanisms of Humor. Dordrecht & Boston &

(25)

69

Lilis Wahyu Winarni, 2015

Analisis praanggapan pernyataan humor dalam stand up comedy Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Rivai, Dona. 2000. Peranan Alat-alat Kohesi dalam Mengikat Tema Lagu Bahasa

Jerman. Fakultas Sastra Universitas Indonesia: Depok.

Seizer, Susan. 2011. Anthropological Quarterly. Vol. 84, Issue 1, p209-234,

26p.; The George Washington University Institute for Ethnographic

Research. Language: English.

Sutedi, Dedi. 2003. Pengenalan Pendekatan Linguistik Kognitif

認知言語学〕dalam Penelitian Bahasa. Bandung: UPI.

Turner, Mark & Fauconnier, Gilles. 2002. The Way We Think: Conceptual

Blending and the Mind's Hidden Complexities. New York: Basic Books.

Wagg, Stephen. 1998A. Introduction. In Wagg, S. (ed), Because I Tell a Joke or

Two, London: Routledge, xi–xiv.

Wagg, Stephen. 1998b. “They Already got a Comedian for Governor”: Comedians and Politics in the United States and Great Britain”. In

Wagg, S. (ed), Because I Tell a Joke or Two, London: Routledge, 244 –

272.

Walton, Chusnul. 1997. Aspek Pragmatik Humor Lisan : Suatu Studi Tentang

Bentuk Keterlibatan Praanggapan, Implikatur, Petuturan, dan Dunia

Kemungkinan dalam Humor Lisan Bagito. Depok: Fakultas Sastra

Universitas Indonesia.

Yosi. 2008. Presupposition in Tagline of Hollywood Horror Movies. Depok:

Fakultas Sastra Universitas Indonesia.

(26)

70

Lilis Wahyu Winarni, 2015

Gambar

Tabel 1 Tabel Presuposisi Potensial Yule (1996)

Referensi

Dokumen terkait

Perairan laut NKRI yang memiliki Dokumen RTRLN *) *) *) BADAN INFORMASI GEOSPASIAL (BIG) Program Penyelenggaraa n Informasi Geospasial Pemetaan Tata Ruang dan Atlas

Pada penulisan ilmiah ini Yang berjudul Aplikasi Informasi Untuk Mendeteksi Gangguan Sistem Pernapasan Anak Usia Bayi Dan Balita Dengan Menggunakan Microsoft Visual Basic

Pada awal fase kedua (sebelum membentuk bunga) serangan penggerek batang cukup rendah, karena pada saat tersebut tanaman banyak membentuk enzim dimboa yang dapat

Library Pathfinder merupakan panduan yang dibuat oleh pustakawan referensi untuk menjalankan salah satu fungsi layanan referensi yaitu fungsi bibliografi yang

Adapun judul dalam penelitian Akibat Hukum Pailit Pada Perusahaan Asuransi Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2004 Tentang Kepailitan dan

Pengajian merupakan salah satu aktivitas dakwah dengan metode khithabah yang sangat penting, karena dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman, pengisian rohani,

Berkaitan dengan hak dan kewajiban negara pantai pada zona ekonomi eksklusif tersebut, negara-negara lain juga memiliki hak-hak dan kebebasan-kebebasan yang tidak hanya diatur

Nilai pekali korelasi (r = 0.621**, p < 0.01) yang positif menunjukkan adanya korelasi pada tahap yang sederhana antara faktor pengetahuan pedagogi guru terhadap