• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MEDIA BONEKA JARI TANGAN TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS II.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MEDIA BONEKA JARI TANGAN TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS II."

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

Ina Octavia, 2015

PENGARUH MEDIA BONEKA JARI TANGAN TERHADAP

KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS II

(Studi Quasi Eksperimen di SDN Taktakan 1Kecamatan Taktakan Kota Serang)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar

oleh INA OKTAVIA

1101415

PROGRAM PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS SERANG

(2)

Ina Octavia, 2015

PENGARUH MEDIA BONEKA JARI TANGAN

TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA

KELAS II

(Studi Quasi Eksperimen di SDN Taktakan 1 Kecamatan

Taktakan Kota Serang)

oleh Ina Oktavia

Sebuah Skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar

© Ina Oktavia 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2015

Hak Cipta Dilindungi Undang-undang.

(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

Ina Oktavia (2015).Pengaruh Media Boneka Jari Tangan Terhadap Keterampilan Berbicara Siswa Kelas II. Keterampilan berbicara masih dianggap sulit oleh sebagian siswa sekolah dasar, keterampilan berbicara pada siswa SD Negeri Taktakan 1 masih tergolong pada tingkat rendah, hal inilah yang melatarbelakangi penelitian ini, penggunaan media pembelajaran yang kurang menarik menjadi salah satu faktor yang menyebabkan siswa sulit untuk berani berbicara didepan khalayak umum. Maka dari itu peneliti melakukan penelitian di Sekolah Dasar tersebut dengan fokus pembelajaran pada keterampilan berbicara siswa kelas II yang menggunakan media boneka jari tangan sebagai alat bantu pembelajaran. Tujuan dari penelitian ini ialah agar dapat megetahui penggunaan media boneka jari tangan terhadap keterampilan berbicara siswa kelas II Sekolah Dasar, ingin mengetahui hasil keterampilan berbicara siswa dengan menggunakan media boneka jari tangan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, serta ingin mengetahui adanya perbedaan hasi keterampilan berbicara pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Quasi Ekperimen dijadikan sebagai metode pada penelitian ini. Sampel pada penelitian ini ialah siswa kelas II yang berjumlah masing-masing 30 orang dengan siswa kelas IIA sebagai kelas eksperimen dan kelas IIB sebagai kelas kontrol. Instrumen pada penelitian ini adalah observasi dan tes lisan. Analisis data yang diperoleh pada penelitian ini ialah menggunakan bantuan software SPSS 20for windows. Dengan perhitungan tersebut diperoleh nilai rata-rata pretest kelas eksperimen sebesar 60 meningkat secara signifikan pada hasil posttest menjadi 73 setelah diberikan treatment dengan menggunakan media boneka jari tangan. Sedangkan perolehan nilai rata-rata pretest kelas kontrol adalah 63 namun peningkatan yang terjadi tidak signifikan karena pembelajaran keterampilan berbicara tidak menggunakan media boneka jari tangan adalah sebesar 68 pada hasil posttest kelas kontrol. Dari hasil penelitian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan media boneka jari tangan sangat berpengaruh terhadap keterampilan berbicara siswa kelas II Sekolah Dasar. Sehingga peneliti memberi saran kepada guru dan peneliti selanjutnya agar menggunakan media boneka jari tangan dalam pembelajaran keterampilan berbicara siswa kelas II Sekolah Dasar.

(6)

ABSTRACT

Ina Oktavia (2015). The Influence Media Of Hand Finger Puppet On SpeakingSkill Class II.Speaking skills are still considered difficult by most primary school students,

students' speaking skills in primary schools Taktakan 1 is still relatively at low levels, it is what lies behind this study, the use of instructional media that are less attractive to be one of the factors that caused the student is difficult to speak up in front of the public. Thus the researchers conducted a study in the Elementary School with a focus learning on students' speaking skills class II uses a finger puppet media as a learning tool. The aim of this study is to be megetahui use finger puppets media against speaking skills Elementary School second grade student, wants to know the results of students' speaking skills by using a finger puppet media in the experimental class and control class, and wanted to know the difference hasi speaking skills on experimental class and control class. Quasi Experiment used as a method in this study. Samples of this research was grade II, amounting respectively to 30 grade students as an experimental class IIA and IIB class as the control class. Instruments in this study is the observation and oral test. Analysis of the data obtained in this study is using SPSS 20 for windows. With these calculations obtained by the average value of 60 experimental class pretest increased significantly on the results of the posttest to 73 after a given treatment using a finger puppet media. Meanwhile, the average acquisition value pretest control class is 63 but not significant improvement occurred because the learning speaking skills do not use finger puppet media is at 68 on the results of the posttest control class. From the results, it can be concluded that the use of a finger puppet media is very influential on students' speaking skills class II Elementary School. So the researchers gave advice to teachers and the next researcher to use a finger puppet media in learning speaking skills Elementary School second grade students.

(7)

vi A. Media Boneka Jari Tangan ...6

B. Keterampilan Berbicara...10

C. Penelitian yang Relevan ...18

D. Hipotesis ...19

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian ...21

B. Desain Penelitian ...22

C. Prosedur Penelitian ...23

D. Populasi dan Sampel ...24

E. Teknik Pengumpulan Data ...24

F. Instrumen Penelitian ...25

G. Analisis Data ...30

(8)

vii

Ina Octavia, 2015

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ...32

1. Deskripsi Umum ...32

2. Aktivitas Pembelajaran di Kelas ...33

3. Data Hasil Penelitian ...34

4. Analisis Data Hasil Observasi ...66

B. Pembahasan Penelitian ...70

1. Pembelajaran Keterampilan Berbicara dengan Menggunakan Media Boneka Jari Tangan ...70

2. Analisis Perbandingan Nilai Pretest dan Posttest ...71

3. Hasil Keterampilan berbicara Siswa pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ...73

4. Aktivitas Guru dan Siswa pada Pembelajaran Keterampilan Berbicara ...74

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan...76

B. Saran ...77

DAFTAR PUSTAKA ...79

LAMPIRAN-LAMPIRAN

(9)

viii

Ina Octavia, 2015

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Desain Penelitian Quasi Experimental Design ...23

Tabel 3.2 Lembar Observasi Guru Saat Proses Pembelajaran Keterampilan Berbicara Dengan Menggunakan Media Boneka Jari Tangan ...25

Tabel 3.3 Lembar Observasi Siswa Saat Proses Pembelajaran Keterampilan Berbicara Dengan Menggunakan Media Boneka Jari Tangan ...27

Tabel 3.4 Rubrik Penilaian Keterampilan Berbicara ...30

Tabel 4.1 Nilai Pretest Kelas Eksperimen ...35

Tabel 4.2 Nilai Pretest Kelas Kontrol ...37

Tabel 4.3 Deskriptif Statistik Data Pretest ...39

Tabel 4.4 Uji Validitas Data Pretest ...39

Tabel 4.5 Uji Reliabilitas Data Pretest ...40

Tabel 4.6 Uji Normalitas Data Pretest ...41

Tabel 4.7 Uji Homogenitas Data Pretest ...44

Tabel 4.8 Uji t Data Pretest...45

Tabel 4.9 Pengelompokan Nilai Pretest Kelas Eksperimen ...46

Tabel 4.10 Pengelompokan Nilai Pretest Kelas Kontrol ...47

Tabel 4.11 Nilai Posttest Kelas Eksperimen ...48

Tabel 4.12 Nilai Posttest Kelas Kontrol ...50

Tabel 4.13 Deskriptif Statistik Data Posttest ...52

Tabel 4.14 Uji Validitas Data Posttest ...53

Tabel 4.15 Uji Reliabilitas Data Posttest ...54

Tabel 4.16 Uji Normalitas Data Posttest...55

Tabel 4.17 Uji Homogenitas Data Posttest ...57

Tabel 4.18 Uji t Data Posttest ...58

Tabel 4.19 Pengelompokan Nilai Posttest Kelas Eksperimen ...60

Tabel 4.20 Pengelompokan Nilai Posttest Kelas Kontrol ...61

Tabel 4.21 Nilai Posttest Kelas Eksperimen ...62

Tabel 4.22 Deskriptif Statistik Posttest ...63

Tabel 4.23 Uji Anova ...63

(10)

ix

Ina Octavia, 2015

Tabel 4.25 Hasil Observasi Aktivitas Guru ...67

Tabel 4.26 Hasil Observasi Aktivitas Siswa ...69

Tabel 4.27 Perbandingan Nilai Pretest-Posttest Kelas Eksperimen ...71

(11)

x

Ina Octavia, 2015

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 4.1 Hasil Pretest Kelas Eksperimen ...36

Diagram 4.2 Hasil Pretest Kelas Kontrol ...38

Diagram 4.3 Q-Q Plot Pretest Kelas Eksperimen ...42

Diagram 4.4 Q-Q Plot Pretest Kelas Kontrol ...43

Diagram 4.5 Hasil Posttest Kelas Eksperimen ...50

Diagram 4.6 Hasil Posttest Kelas Kontrol ...52

Diagram 4.7 Q-Q Plot Posttest Kelas Eksperimen ...56

Diagram 4.8 Q-Q Plot Posttest Kelas Kontrol ...57

Diagram 4.9 N-Gain Kelas Eksperimen...65

(12)

xi

Ina Octavia, 2015

DAFTAR BAGAN

(13)

xii

Ina Octavia, 2015

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Eksperimen ...81 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Kontrol ...85 3. Lampiran Teks Cerita Anak ...86 Lampiran B

1. Rekapitulasi Nilai Pretest-Posttest Kelas Eksperimen ...91 2. Rekapitulasi Nilai Pretest-Posttest Kelas Kontrol ...93 3. Deskriptif Statistik, Validitas, Reliabilitas, Normalitas, Homogenitas,

Uji t (Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol) ...95 4. Uji Anova dan Uji Scheffe Kelas Eksperimen ...103 Lampiran C

1. Dokumentasi Foto-foto ...104 Lampiran D

1. Pedoman Observasi Guru 2. Pedoman Observasi Siswa

(14)

1 Ina Octavia, 2015

PENGARUH MEDIA BONEKA JARI TANGAN TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS II

BAB I

PENDAHULUAN

Pembahasan yang tercantum dalam bab pendahuluan ini ialah mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan, manfaat, dan definisi operasional.

A. Latar Belakang

Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, terdapat empat aspek keterampilan berbahasa yang harus dikuasai oleh peserta didik. Keempat keterampilan berbahasa itu adalah keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Dari keempat aspek keterampilan tersebut erat kaitannya satu dengan yang lain.

Setiap keterampilan itu erat sekali hubungannya dengan tiga keterampilan lainnya dengan cara yang beraneka ragam. Dalam memperoleh keterampilan berbahasa, biasanya kita melalui suatu hubungan urutan yang teratur: mula-mula pada masa kecil kita belajar menyimak bahasa, kemudian berbicara, sesudah itu kita belajar membaca dan menulis. Menyimak dan berbicara kita pelajari sebelum memasuki sekolah. Keempat keterampilan tersebut pada dasarnya merupakan suatu kesatuan, merupakan catur tunggal (Tarigan, 2011, hlm. 1). Dalam aspek keterampilan berbahasa ini, peserta didik dituntut untuk terampil berbicara di depan khalayak umum, agar peserta didik berani untuk mengekspresikan, menuangkan ide serta pendapatnya kepada lawan bicara.

Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan (Tarigan, 2011, hlm. 15). Berbicara adalah suatu ungkapan penyampaian gagasan atau ide dalam pikiran seseorang yang dituangkan secara lisan dengan maksud dan tujuan memberi informasi kepada lawan bicara.

(15)

2

Ina Octavia, 2015

PENGARUH MEDIA BONEKA JARI TANGAN TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS II Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

formal harus tetap dilatih dan mendapatkan bimbingan serta arahan secara intensif.

Keterampilan berbicara belum dapat dikuasai oleh sebagian besar siswa, terutama siswa Sekolah Dasar. Banyak siswa yang tidak berani untuk berbicara di depan umum, dan banyak juga siswa yang berbicaranya masih tercampur dengan bahasa daerah. Hal inilah yang mendasari peneliti untuk mencari bagaimana alternatif pembelajaran keterampilan berbicara ini agar dapat disukai dan dianggap mudah oleh peserta didik. Karena berbicara adalah aspek yang sangat produktif, jika seorang memiliki keterampilan berbicara yang baik, maka akan mudah dalam berkomunikasi dengan orang lain.

Ada beberapa hal yang menyebabkan siswa sulit untuk terampil berbicara, antara lain ialah pembelajaran yang tidak menggunakan media, pembelajaran yang membosankan, metode pembelajaran yang monoton hanya dengan mendengarkan ceramah guru, serta tidak adanya keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran yang monoton dan tidak kreatif dapat mempengaruhi siswa sulit untuk melatih keterampilan berbicaranya.

Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, minat, serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi (Sadiman, dkk, 2009, hlm. 7).

Media pembelajaran adalah salah satu aspek yang sangat penting yang harus ada dalam setiap pembelajaran. Karena media pembelajaran adalah alat bantu pembelajaran yang ada dalam komponen pembelajaran yang diatur oleh guru. Pengaruh media yang digunakan dalam proses belajar mengajar sangatlah penting dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah direncanakan.

(16)

3

Ina Octavia, 2015

PENGARUH MEDIA BONEKA JARI TANGAN TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS II Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

setiap pembelajaran yang dilaksanakan guru hanya menjadi fasilitator dan membimbing peserta didik dalam melatih keterampilan berbicaranya.

Dalam hal ini, penggunaan media boneka jari tangan cocok untuk dijadikan sebagai alternatif media pembelajaran dalam keterampilan berbicara, karena media ini sangat menarik minat belajar peserta didik khususnya pada aspek keterampilan berbicara. Selain itu penggunaan media yang kreatif juga dapat memberikan rangsangan berbicara pada anak. Penggunaan media ini dapat dijadikan sebagai alat bantu untuk pembelajaran sastra anak, seperti dongeng, cerpen, cerita rakyat, serta permainan drama. Dengan menggunakan media boneka jari tangan ini anak akan merespon dengan cepat pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru. Selain itu penggunaan media pembelajaran yang efektif dan efisien juga dapat membantu meningkatkan keterampilan berbicara pada siswa.

Sejalan dengan pendapat tersebut, Utariani dkk. (2014) mengatakan bahwa penggunaan media boneka jari tangan dapat meningkatkan kemampuan berbahasa anak.

Dari pemaparan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk lebih mengetahui dan mencari seberapa besar pengaruh penggunaan media pembelajaran dalam meningkatkan keterampilan berbicara siswa. Untuk itu, peneliti mengadakan penelitian eksperimen dengan judul “Pengaruh Media Boneka Jari Tangan Terhadap Keterampilan Berbicara Siswa Kelas II Sekolah Dasar”.

B. Rumusan Masalah

Bertolak dari latar belakang masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini akan dirumuskan sebagai berikut.

1. Penggunaan media boneka jari tangan dalam keterampilan berbicara siswa kelas II Sekolah Dasar?

(17)

4

Ina Octavia, 2015

PENGARUH MEDIA BONEKA JARI TANGAN TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS II Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Apakah terdapat perbedaan hasil pada kelas kontrol dan kelas eksperimen dalam keterampilan berbicara siswa kelas II Sekolah Dasar dengan menggunakan media boneka jari tangan?

C. Tujuan

Tujuan yang diharapkan dalam penelitian ini ialah sebagai berikut.

1. Ingin mengetahui penggunaan media boneka jari tangan pada keterampilan berbicara siswa kelas II Sekolah Dasar.

2. Menganalisis hasil keterampilan berbicara siswa kelas II Sekolah Dasar pada kelas kontrol dan kelas eksperimen dengan menggunakan media boneka jari tangan.

3. Ingin mendeskripsikan perbedaan hasil pada kelas kontrol dan kelas eksperimen dalam keterampilan berbicara siswa kelas II Sekolah Dasar dengan menggunakan media boneka jari tangan.

D. Manfaat

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi semua pihak, adapun manfaat dalam penelitian ini diantaranya sebagai berikut.

1. Dari Segi Teori

Penelitian ini dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan dari kajian-kajian teoritis dalam rangka mengembangkan ilmu yang dimiliki, serta dapat menjadi bahan rujukan bagi peneliti lainnya dalam melakukan penelitian lebih lanjut mengenai hal ini.

2. Dari Segi Kebijakan

Penelitian ini diharapkan dapat memberi solusi atau inovasi terbaru dalam pembelajaran keterampilan berbicara dengan menggunakan media boneka jari.

3. Dari Segi Pembaca

(18)

5

Ina Octavia, 2015

PENGARUH MEDIA BONEKA JARI TANGAN TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS II Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

inovatif, dan efisien serta media yang menyenangkan bagi siswa Sekolah Dasar.

E. Definisi Operasional

1. Media

Media yang dimaksud dalam penelitian ini adalah alat bantu dalam pembelajaran yang dapat merangsang siswa untuk dapat menyampaikan pikiran, gagasan atau ide, dan perasaan sehingga proses belajar terjadi. 2. Boneka Jari Tangan

Boneka jari tangan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah boneka yang terbuat dari bahan flanel kemudian dibentuk pola yang sesuai dengan keinginan yang dapat dimasukan kejari tangan yang memiliki karakter dan bentuk tertentu serta dapat digunakan sebagai media pembelajaran.

3. Keterampilan Berbicara

(19)

21

Ina Octavia, 2015

PENGARUH MEDIA BONEKA JARI TANGAN TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS II

BAB III

METODE PENELITIAN

Pembahasan yang tercantum dalam bab ini ialah mengenai metode penelitian yang digunakan, desain penelitian, prosedur penelitian, populasi dan sampel penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, analisis data, serta bagan alur penelitian.

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode penelitian eksperimen. Eksperimen merupakan cara praktis untuk mempelajari sesuatu dengan mengubah-ubah kondisi dan mengamati pengaruhnya terhadap hal lainnya. Tujuannya adalah untuk mengetahui pengaruh atau hubungan sebab-akibat (cause and effevt relationship) dengan cara membandingkan hasil kelompok eksperimen yang diberikan perlakuan dengan kelompok kontrol yang tidak diberikan perlakuan (Arifin, 2011, hlm. 68).

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah penelitian eksperimen karena peneliti ingin mengetahui pengaruh serta sebab-akibat penggunaan media boneka jari terhadap keterampilan berbicara siswa.

Adapun karakteristik penelitian ekperimen menurut Arifin (2011, hlm. 69) adalah sebagai berikut.

1. Adanya kelompok kontrol dan kelompok eksperimen yang dibandingkan. 2. Manipulasi atau mengubah secara sistematis variabel eksperimen/perlakuan. 3. Menggunakan kelompok kontrol sebagai acuan untuk dibandingkan dengan

kelompok eksperimen.

4. Adanya pengontrolan variabel, yaitu mengendalikan kondisi-kondisi penelitian ketika berlangsungnya manipulasi.

5. Melakukan observasi yaitu mengamati hasil manipulasi secara teliti dan hati-hati.

(20)

22

Ina Octavia, 2015

PENGARUH MEDIA BONEKA JARI TANGAN TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS II Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7. Adanya validitas eksternal yang merupakan tujuan kedua dari metode eksperimen.

Pendekatan penelitian ekspreimen yang digunakan dalam penelitian ini ialah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, pendekatan ini digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2009, hlm. 14).

Penelitian ini bersifat kuantitatif, disebut menggunakan pendekatan kuantitatif karena data hasil penelitian dibuktikan oleh statistik.

B. Desain Penelitian

Desain dalam penelitian ini ialah desain eksperimen jenis quasi eksperimental design.

“Desain eksperimen adalah suatu rancangan yang berisi langkah dan tindakan yang akan dilakukan dalam kegiatan penelitian eksperimen, sehingga informasi yang diperlukan tentang masalah yang diteliti dapat dikumpulkan secara faktual” (Arifin, 2011, hlm. 76).

Desain eksperimen dalam penelitian ini ialah menggunakan Quasi Experimental Design. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat

berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.

Pada desain eksperimen jenis quasi experimental design kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dipilih secara random. Kedua kelompok ini terlabih dahulu diberikan pretest, setelah itu barulah dua kelompok tersebut diberikan treatment, kemudian posttest baru bisa dilaksanakan setelah kedua tahapan tersebut telah dilaksanakan.

(21)

23

Ina Octavia, 2015

PENGARUH MEDIA BONEKA JARI TANGAN TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS II Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.1

Desain Penelitian Quasi Experimental Design

Group Pretest Treatment Posttest

Eksperimen Q1 X1 Q3

Kontrol Q2 X2 Q4

Keterangan: Q1 dan Q2 : pretest X1 dan X2 : treatment Q3 dan Q4 : posttest

C. Prosedur Penelitian

Sesuai dengan desain penelitian eksperimen tersebut, maka prosdur dalam penelitian ini ialah:

1. Pretest

Dalam kegiatan ini, dua kelompok yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol diberikan tes lisan mengenai keterampilan berbicara. Tes yang dilakukan ialah berupa tes lisan. Tes ini dilakukan sekali dan sesuai dengan prosedur penelitian eksperimen.

2. Treatment

Dalam kegiatan ini, peneliti memberikan perlakuan terhadap dua kelompok peneltian yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dengan cara menguji coba metode pembelajaran, model pembelajaran, ataupun media pembelajaran yang ingin dilihat pengaruhnya terhadap keterampilan bericara siswa. Hal tersebut bertujuan untuk melihat perkembangan keterampilan berbicara siswa serta terlihat pengaruhnya penggunaan media tersebut terhadap keterampilan yang diteliti.

(22)

24

Ina Octavia, 2015

PENGARUH MEDIA BONEKA JARI TANGAN TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS II Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kegiatan posttest ini ialah kegiatan akhir dalam prosedur penelitian, dimana dalam hal ini, kedua kelompok melakukan tes akhir terhadap semua perlakuan yang diberikan oleh guru. Tes ini berupa tes lisan dan dilakukan hanya sekali tes.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2009, hlm. 117) mengemukakan bahwa “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”

Populasi yang akan diambil oleh peneiti ialah siswa-siswi kelas II SDN TAKTAKAN I yang berjumlah 84 orang terdiri dari 44 orang di kelas II A dan 40 orang di kelas II B.

2. Sampel

“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut” (Sugiyono, 2009, hlm. 118).

Sampel penelitian ini ialah siswa-siswi kelas II SDN TAKTAKAN I yang berjumlah 60 terdiri dari 30 orang di kelas II A dan 30 orang di kelas II B, dengan menggunakan teknik pengambilan sampel yaitu Probability Sampling dengan menggunakan Simple Random Sample. Probability

Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang

sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dapat dipilih menjadi anggota sampel. Sedangkan Simple Random Sample adalah pengambilan anggota sample dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu (Sugiyono, 2009, hlm. 120).

E. Teknik Pengumpulan Data

(23)

25

Ina Octavia, 2015

PENGARUH MEDIA BONEKA JARI TANGAN TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS II Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam hal ini tes dilakukan sebelum (pretest) dan sesudah (posttest) terhadap dua kelompok yang dijadikan sebagai sample penelitian. Pelaksanaan tes disesuaikan dengan jadwal pelajaran pada kelas yang dijadikan penelitian eksperimen tersebut.

Tes dalam penelitian ini ialah tes keterampilan berbicara dengan cara bercerita secara lisan dalam menceritakan suatu cerita yang telah disimak atau didengar oleh si pembicara itu sendiri.

2. Observasi

Pedoman observasi akan diisi oleh guru kelas sebagai observer yang melaksanakan pembelajaran pada setiap akhir pembelajaran berlangsung, selain guru kelas peneliti juga bertindak sebagai observer yang mengamati selama proses pembelajaran keterampilan berbicara berlangsung.

F. Instrumen Penelitian

“Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah” (Arikunto, 2010, hlm. 203).

Instrumen dalam penelitian ini ialah tes dan non tes. Instrumen tes berupa tes lisan pretest dan tes lisan posttestpada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, sedangkan instrumen non tes adalah observasi.

1. Observasi

Observasi ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh media boneka jari tangan terhadap keterampilan berbiara siswa kelas II sekolah dasar. Lembar observasi digunakan untuk mengumpulkan semua data hasil pengamatan mengenai aktivitas siswa dan guru dalam proses pembelajaran.

Tabel 3.2

Lembar Observasi Untuk Guru Saat Proses Pembelajaran Keterampilan

Berbicara dengan Menggunakan Media Boneka Jari Tangan

(24)

26

Ina Octavia, 2015

PENGARUH MEDIA BONEKA JARI TANGAN TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS II Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tanggal Observasi : Nama Observer : Nama Guru : Kelas / Semester :

Petunjuk :

Berilah tanda ceklis (√) pada kolom sesuai aktivitas guru yang diamati, jika aktivitas guru terlihat maka ceklis (√) pada kolom Ya, tetapi jika aktivitas guru tidak terlihat maka ceklis (√) pada kolom Tidak.

No. Indikator Observasi Aplikasi Keterangan

Ya Tidak Kegiatan Awal

1

Mengajak semua siswa berdo’a sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.

2 Mengkondisikan kelas.

3 Mengecek kehadiran siswa dengan mengabsen.

4

Guru melakukan apersepsi pembelajaran dengan mengajak siswa bertepuk “semangat.

Guru bercerita mengenai dongeng cerita anak dengan menggunakan media boneka jari tangan

8 Guru menyuruh siswa agar menggunakan media boneka jari tangan tersebut

9 Guru membimbing siswa menggunakan media boneka jari tangan tersebut

10

(25)

27

Ina Octavia, 2015

PENGARUH MEDIA BONEKA JARI TANGAN TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS II Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang telah disampaikan

13 Guru melakukan evaluasi terhadap keterampilan berbicara siswa

14

Guru menutup pembelajaran dengan mengajak semua siswa berdo’a sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing

Kriteria penilaian : � ℎ 14 � 100 = ...

Tabel 3.3

Lembar Observasi Siswa Saat Proses Pembelajaran Keterampilan

Berbicara dengan Menggunakan Media Boneka Jari Tangan

Nama Sekolah :

Berilah tanda ceklis (√) pada kolom sesuai aktivitas guru yang diamati, jika aktivitas guru terlihat maka ceklis (√) pada kolom Ya, tetapi jika aktivitas guru tidak terlihat maka ceklis (√) pada kolom Tidak.

No. Indikator Observasi Aplikasi Keterangan

Ya Tidak

1 Siswa menceritakan pengalaman sendiri dengan bahasa lisan

2

Siswa mendengarkan cerita yang dibacakan oleh guru dengan menggunakan media boneka jari tangan 3 Siswa menggunakan media boneka jari

tangan

4

Siswa menceritakan kembali cerita dongeng yang dibacakan oleh guru dengan menggunakan media boneka jari tangan

(26)

28

Ina Octavia, 2015

PENGARUH MEDIA BONEKA JARI TANGAN TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS II Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6 Siswa mengakhiri pembelajaran dengan berdo’a

Kriteria penilaian : � ℎ 6 � 100 = ...

2. Tes Lisan Bercerita

Tes lisan ini dilaksanakan ketika sebelum pemberian perlakuan atau tindakan (pretest) dan setelah pemberian perlakuan atau tindakan (posttest).

Seorang pembicara harus memiliki ragam bahasa yang sesuai dengan etika kebahasaan, jika seseorang pembicara tidak memliki ragam bahasa yang sesuai dengan etika kebahasaan, maka dikhawatirkan akan terjadi kesalahan penafsiran terhadap lawan bicara.

Suhendar (Cahyani & Hodijah, 2007, hlm. 64) mengemukakan bahwa dalam menilai seseorang ada beberapa aspek penlilaian yang harus diperhatikan, antara lain sebagai berikut.

a. Lafal.

b. Struktur bahasa. c. Kosakata. d. Kelancaran. e. Isi pembicaraan.

Adapun kriteria penilaian dari tiap unsur penilaian keterampilan berbicara ialah sebagai berikut.

a. Lafal

Aspek kriteria penilaiannya ialah.

1) Skor 3 bila pelafalan atau pengucapan benar.

(27)

29

Ina Octavia, 2015

PENGARUH MEDIA BONEKA JARI TANGAN TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS II Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3) Skor 1 bila terdapat banyak kesalahan dalam pelafalan atau

2) Skor 2 bila terdapat beberapa kesalahan dalam penggunaan struktur bahasa dan pembicaraan kurang dapat dipahami.

3) Skor 1 bila terdapat banyak kesalahan dalam penggunaan strktur bahasa dan pembicaraan sukar dipahami.

c. Kosakata

Aspek kriteria penilaiannya ialah.

1) Skor 3 bila pemilihan kata tepat dan bervariasi.

2) Skor 2 bila terdapat beberapa pemilihan kata yang tidak tepat.

3) Skor 1 bila terdapat banyak kesalahan dalam pemilihan kata, sering menggunakan kata-kata yang salah menyebabkan pembicaraan sukar dipahami, dan kosakata amat terbatas sehingga memacetkan pembicaraan.

d. Kelancaran

Aspek kriteria penilaiannya ialah.

1) Skor 3 bila pembicaraan lancar sekali dan jeda tepat.

2) Skor 2 bila berbicara terlalu cepat atau lambat dan jeda kurang tepat. 3) Skor 1 bila pembicaraan terputus-putus atau bahkan diselingi dengan

pelafalan bunyi-bunyi tertentu, misalnya e..., em..., apa itu..., dan sebagainya dan jeda tidak tepat.

e. Isi pembicaraan

Aspek kriteria penilaiannya ialah.

1) Skor 3 bila isi pembicaraan sesuai dengan cerita dan runtun.

(28)

30

Ina Octavia, 2015

PENGARUH MEDIA BONEKA JARI TANGAN TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS II Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3) Skor 1 bila isi pembicaraan tidak sesuai dengan isi cerita dan tidak runtun .

Tabel 3.4

Rubrik Penilaian Keterampilan Berbicara

No Nama

Aspek yang dinilai

∑Skor Nilai Lafal Struktur

Bahasa Kosakata Kelancaran

Isi Pembicaraan

∑ skor = 5 x 3 = 15 Keterangan:

5 = jumlah aspek yang dinilai 3 = skala nilai

Nilai = ∑�� ℎ 100 = …

G. Analisis Data

(29)

31

Ina Octavia, 2015

PENGARUH MEDIA BONEKA JARI TANGAN TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS II Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

program software SPSS 20 statistic for windows. Untuk data hasil observasi, akan dianalisis kemudian hasil dari analisis tersebut akan dideskripsikan oleh peneliti.

H. Bagan Alur Penelitian

Setiap penelitian selalu berawal dari adanya masalah yang akan diteliti, setelah menemukan masalah yang akan diteliti, barulah masalah tersebut dirumuskan ke dalam rumusan masalah. Berdasarkan rumusan masalah tersebut, peneliti menggunakan berbagai teori untuk menjawabnya. Teori dalam penelitian kuantitatif ini digunakan untuk menjawab rumusan masalah tersebut. Jawaban dari rumusan masalah yang menggunakan teori disebut dengan hipotesis, hipotesis sering disebut dugaan atau jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian.

Untuk membuktikan kebenaran hipotesis atau sering disebut dugaan sementara maka peneliti melakukan pengumpulan data. Pengumpulan data dilakukan pada populasi dan sampel tertentu yang diilih secara purposive oleh peneliti.

Untuk memudahkan penelitian, maka peneliti perlu menyusun instrumen penelitian, namun instrumen penelitian yang akan digunakan harus teruji validitas dan realibilitasnya. Setelah instrumen teruji validitas dan realibilitasnya, maka pengumpulan data bisa dilaukan dengan cara tes dan non-tes. Data yang telah terkumpul selanjutnya akan dianalisis dengan tujuan untuk membuktikan kebenaran hipotesis penelitian. Pengambilan kesimpulan penelitian bisa dilakukan dari hasil analisis data penelitian.

(30)

76 Ina Octavia, 2015

PENGARUH MEDIA BONEKA JARI TANGAN TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS II

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Pembahasan yang tercantum dalam bab ini ialah mengenaikesimpulan dari penelitian juga saran untuk peneliti selanjutnya.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan analisis data yang dilakukan oleh peneliti, maka penelitian ini dapat disimpulkan bahwa:

1. Penggunaan media boneka jari tangan dalam keterampilan berbicara siswa sangat berpengaruh terhadap pembelajaran. Siswa di kelas eksperimen terlihat aktif dalam pembelajaran keterampilan berbicara khususnya dalam hal menceritakan kembali cerita yang didengar. Dengan bantuan media boneka jari tangan siswa lebih aktif dan terampil dalam menyampaikan ide atau gagasannya, hal ini dapat dilihat dari perolehan nilai aktivitas siswa pada treatment 1, treatment 2, dan treatment 3 perolehan nilai rata-rata siswa sebesar 100%. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan media boneka jari tangan sebagai alternatif pembelajaran keterampilan berbicara siswa mempunyai pengaruh yang signifikan pada kelas eksperimen dibanding dengan kelas kontrol.

(31)

77

Ina Octavia, 2015

PENGARUH MEDIA BONEKA JARI TANGAN TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS II Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Dari analisis data yang telah diperoleh terjadi adanya perbedaan hasil keterampilan berbicara siswa antara kelas eksperimen yang mendapatkan treatment dengan menggunakan media boneka jari tangan dengan kelas kontrol yang hanya mendapatkan treatment pembelajaran keterampilan berbicara tanpa menggunakan media boneka jari tangan. Hal ini dapat dilihat dari niai rata-rata kelas eksperimen pada pretest sebesar 60 meningkat menjadi 73 pada posttest. Sedangkan perolehan nilai rata-rata kelas kontrol pada pretest sebesar 63 meningkat menjadi 68 pada nilai rata-rata posttest.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian tersebut, maka saran yang dapat peneliti sampaikan ialah sebagai berikut.

1. Bagi Guru

Pembelajaran keterampilan berbicara dengan menggunakan media boneka jari tangan membutuhkan kreativitas guru dalam membuat media tersebut, untuk itu guru dituntut untuk lebih kratif dalam memanfaatkan bahan yang ada disekitar agar pembuatan boneka jari tangan dapat dengan mudah dibuat oleh guru. Selain itu penggunaan media boneka jari tangan dapat dijadikan sebagai alternatif media untuk melatih keterampilan berbicara siswa kelas II Sekolah Dasar, karena siswa terlihat aktif dan antusias dalam proses pembelajaran.

2. Bagi Kepala Sekolah

Hendaknya memberikan dukungan, motivasi, dan penghargaan kepada guru yang berusaha meningkatkan kualitas pembelajaran dengan memilih media pembelajaran yang sesuai dengan materi yang diajarkan. Agar pembelajaran menjadi fektif dan hasil belajar siswa dapat meningkat.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

(32)

78

Ina Octavia, 2015

PENGARUH MEDIA BONEKA JARI TANGAN TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS II Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(33)

79 Ina Octavia, 2015

PENGARUH MEDIA BONEKA JARI TANGAN TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS II

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Z. (2011). Penelitian Pendidikan. Bandung: ROSDA.

Arikunto, S. (2010). ProsedurPenelitian. Jakarta: RinekaCipta.

Barnabas, B. & Yukiarti, Y. (2013). Tes Keterampilan Berbicara. [online].

Tersedia di:

http://www.academia.edu/8373574/TES_KETERAMPILAN_BERBICARA

(diakses 5 Februari 2015).

Cahyani, I. &Hodijah. (2007). KemampuanBerbahasa Indonesia di SD. Bandung: UPI PRESS.

Ermawan, A. (2012). Keterampilan Berbahasa, Aspek Berbicara. [online]. Tersedia di: http://ariermawan.blogspot.com/2012/09/keterampilan-berbicara.html?m=1 (dikses 5 Februari 2015).

Kustandi, C. & Bambang S. (2011). Media Pembelajaran. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Resmini, N., Djuanda D., indihadi, D. (2006). PembinaandanPengembanganPembelajaranBahasadanSastra Indonesia. Bandung: UPI PRESS.

Sadiman, A. S. dkk. (2009). Media Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.

Sudjana, N. & rivai, A. (2010). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Tarigan, H. G. (2011). Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Tarigan, H. G. (2011). Dasar-dasar Psikosastra. Bandung: Angkasa.

Utariani, N. K., Sudarma, K., Magta, M. (2014). Penerapan Metode Bercerita Berbantuan Media Boneka Jari Untuk Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Anak TK Kelompok A. e-journal PG PAUD Universitas Ganesha Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini 2(3).

Gambar

Tabel 4.28 Perbandingan Nilai Pretest-Posttest Kelas Kontrol ..........................72
Tabel 3.1
Tabel 3.2
Tabel 3.3 Lembar Observasi Siswa Saat Proses Pembelajaran Keterampilan
+2

Referensi

Dokumen terkait

No Satuan Kerja Kegiatan Volume Pagu Sumber

Berdasarkan pada penelitian yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan upah menurut wilayah perkotaan/perdesaan, pendidikan, jam kerja, lama bekerja,

Contoh, (kuda) digunakan untuk menyatakan ‘sejenis binatang berkaki empat yang biasa dikendarai’ adalah tidak bisa dijelaskan, seandainya hubungan itu bersifat

karakteristik murid SD yang penting diketahui guru dalam kaitannya dengan model dan media pembelajaran di SD yaitu: a) Satuan pendidikan di SD dapat dibagi kedalam dua bagian

This situation totally prevents the WFS DescribeFeature type to serialize the xsd for the feature type, because in large complex domain model such as GeoSciML, it need to

Pada penelitian ini penulis berkesimpulan kanji yang mengandung „kokoro hen‟ maknanya hanya menunjukkan perasaan yang ada dalam hati yaitu sesuatu yang kita rasakan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlindungan hukum terhadap guru dari kriminalisasi dalam perspektif hukum positif sudah terwujud dengan adanya beberapa aturan yang

Kesimpulan dalam penelitian ini adalah tidak terdapat Hubungan antara Tingkat Pendidikan dengan Pemakaian AKDR pada PUS, yang mana seseorang memilih AKDR dipengaruhi