• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH SPORT SPONSORSHIPTERHADAP MINAT BELI KOPI ABC :survei pada anggota Viking Persib Club Distrik Batujajar.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH SPORT SPONSORSHIPTERHADAP MINAT BELI KOPI ABC :survei pada anggota Viking Persib Club Distrik Batujajar."

Copied!
63
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH SPORT SPONSORSHIPTERHADAP MINAT BELI

KOPI ABC

(Survei pada anggota Viking Persib Club Distrik Batujajar)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Manajemen Bisnis

Oleh

Richie Mochammad Yanda Putra

1001509

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

PENGARUH SPORT SPONSORSHIP TERHADAP MINAT BELI KOPI ABC

(Survei Pada Anggota Viking Persib Club Distrik Batujajar)

Oleh

Richie Mochammad Yanda Putra 1001509

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikaan Ekonomi dan Bisnis

©Richie Mochammad Yanda Putra Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH SPORT SPONSORSHIP TERHADAP MINAT BELI KOPI ABC

(Survei Pada Anggota Viking Persib Club Distrik Batujajar)

Skripsi ini disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing

Drs. Bambang Widjajanta, M.M NIP. 19611022 198903 1 002

Mengetahui, Dekan Fakultas

Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia

Dr. H. Edi Suryadi, M.Si. NIP. 19600412 198603 1 002

Ketua ProgramStudi Pendidikan Manajemen Bisnis

Dr. Lili Adi Wibowo,S.Sos.,S.Pd.,M.M. NIP. 196904041999031001

Tanggung Jawab Yuridis Ada Pada Penulis

(4)

Richie Mochammad Yanda Putra, 2015

Industri olahraga yang semakin berkembang dalam beberapa tahun terakhir sangat menarik perhatian perusahaan-perusahaan non olahraga untuk mencoba memasuki industri tersebut.Hal tersebut menarik minat Kopi ABC untuk menjalin sport sponsorship dengan Persib Bandung, dengan tujuan untuk menumbuhkan minat belinya.Fenomena yang terjadi penurunan market share dari Kopi ABC yang setiap tahunnya cenderung menurun. Dalam hal ini, Kopi ABC melihat persepakbolaan Indonesia yang menuju sebuah industri sebagai peluang bagi mereka dalam peningkatan minat beli.Persib Bandung yang merupakan salah satu klub sepakbola terbesar di Indonesia dengan jumlah penggemar terbanyak di Indonesia menjadi pilihan Kopi ABC untuk melakukan sponsorship dalam meningkatkan minat beli.Sehingga dibutuhkan solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu dengan pembenahan pada strategi promosinya, yang dilaksanakan dengan melakukan sport sponsorship.

Penelitian ini bertujuan untuk (1) memperoleh temuan mengenai gambaran sport sponsorship yang dilakukan Kopi ABC (2) memperoleh temuan mengenai gambaranminat beli terhadapKopi ABC (3) memperoleh temuan mengenai seberapa besar pengaruh sport sponsorshipterhadap minat belipada Kopi ABC. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh sport sponsorshipterhadapminat beli. Sport sponsorshipyang merupakan variabel bebas (X) yang terdiri dari dimensi sponsor receptiveness dan sponsor integrity. Sedangkan variabel terikat adalah minat beli (Y) kemudian yang menjadi variabel terikat (dependent variable) yang terdiri dari minat transaksional, minat referensial, minat preferensial, dan minat eksploratif.Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif verifikatif, dan metode yang digunakan adalah explanatorysurvey dengan teknik simple random sampling dengan jumlah sampel 80 responden. Penelitian ini dilaksanakan dalam jangka waktu kurang dari satu tahun, maka metode penelitian yang digunakan adalah metode crosssectionalmethod (pendekatan silang) dan teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linear sederhana dengan alat bantu softwarekomputer SPSS 20.0. Hasil yang diperoleh dalam penelitian menyatakan bahwa sport sponsorshipmemiliki pengaruh sebesar 50,41% terhadap minat beli. Dari hasil penelitian terhadap pengujian hipotesis dapat diketahui bahwa sport sponsorshipmemiliki pengaruh yang positif terhadap minat beli.

(5)

Richie Mochammad Yanda Putra, 2015

PENGARUH SPORT SPONSORSHIP TERHADAP MINAT BELI KOPI ABC

ABSTRACT

Richie Moch. Yanda Putra, 1001509, “The Effect of Sport Sponsorship on

Purchase Intention of Kopi ABC (Survey on Members of Viking Persib Club Batujajar District). In guidance of Drs. Bambang Widjajanta, M.M.

Sports industry growing in recent years, it attracted the attention of non-sports companies to try to enter the industry. It is of interest Kopi ABC to establish a sports sponsorship with Persib Bandung, with the aim to foster purchase intention. This is due to a market share of coffee ABC each year tends to decrease. n this case, coffee ABC saw Indonesian football is heading an industry as an opportunity for those in the increased purchase intention of their products. Persib Bandung which is one of the biggest football clubs in Indonesia with the largest number of fans in Indonesia became Kopi ABC option to do sponsorship in increasing purchase intention. And so we need appropriate solutions to overcome these problems is to reform the promotion strategy, which is implemented by doing sport sponsorship.

This research aims to (1) obtain a finding of sport sponsorship overview of Kopi ABC (2) obtaining a finding of purchase intention overview of the Kopi ABC (3) obtain findings on how big the influence of sport sponsorship on purchase intention in Kopi ABC.

This research was conducted to analyze the effect of sport sponsorship on buying interest. Sport sponsorship is an independent variable (X) consisting of sponsors receptiveness and sponsor integrity. The dependent variable is the purchase intention (Y) then the dependent variable consisting of transactional interest, referential interest, preferential interest, and interest in exploratory. This type of research is descriptive verification, and the method used is explanatory survey with simple random sampling technique with a sample of 80 respondents. The research was conducted in a period of less than one year, the research method used is the cross sectional method and a data analysis technique used is a simple linear regression with computer software tools SPSS 20.0. Results obtained in the research stated that sport sponsorship have the effect of 50.41% of the purchase intention. The results of the research hypothesis testing showed that sports sponsorship has a positive influence on purchase intention.

(6)

ABSTRAK………..E rror! Bookmark not defined.

ABSTRACT………...E rror! Bookmark not defined.

KATA

PENGANTAR………..E

rror! Bookmark not defined.

UCAPAN TERIMA

KASIH………Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI………1

DAFTAR TABEL………i3

DAFTAR GAMBAR ………....5

DAFTAR LAMPIRAN……….………..………6

BAB I

PENDAHULUAN………..

Error! Bookmark not defined.

1.1 Latar Belakang Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

1.2 Identifikasi Masalah ... Error! Bookmark not defined.

1.3 Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined.

1.4 Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

1.5 Kegunaan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN

HIPOTESIS ………..… 13

2.1 Kajian Pustaka ... Error! Bookmark not defined.

2.1.1 Konsep Sport Sponsorship ... Error! Bookmark not defined.

(7)

2.4 Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

………Error! Bookmark not defined.

3.1 Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.2 Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan .... Error! Bookmark not defined.

3.2.2 Operasionalisasi Variabel... Error! Bookmark not defined.

3.2.3 Jenis dan Sumber Data ... Error! Bookmark not defined.

3.2.4 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling Error! Bookmark not defined.

3.2.5 Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined.

3.2.6 Pengujian Validitas dan Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined.

3.2.7 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN………Error! Bookmark not defined.

4.1 Profil Perusahaan dan Karakteristik Responden ... Error! Bookmark not defined.

4.1.1 Identitas Perusahaan ... Error! Bookmark not defined.

4.1.2 Karakteristik Responden ... Error! Bookmark not defined.

4.2 Tanggapan Responden Terhadap Dimensi-Dimensi Sport Sponsorship ... Error! Bookmark not defined.

4.2.1 Dimensi Sponsor Receptiveness dalam Pelaksanaan Sport Sponsorship Kopi ABC

……….…...……Error! Bookmark not

(8)

4.2.3 Rekapitulasi Sport

Sponsorship……….Error! Bookmark not

defined.

4.3Tanggapan Responden Terhadap Minat Beli ... Error! Bookmark not defined.

4.4 Pengaruh Sport Sponsorship Terhadap Minat Beli ... Error! Bookmark not defined.2

4.4.1 Analisis Regresi Linier Sederhana ... Error! Bookmark not defined.

4.4.2 Analisis Korelasi ... Error! Bookmark not defined.

4.4.3 Koefisien Determinasi ... Error! Bookmark not defined.

4.4.4 Pengaruh Sport Sponsorship Terhadap Minat Beli ... Error! Bookmark not defined.

4.5 Pembahasan Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

4.5.1 Temuan Penelitian Bersifat Teoritis. Error! Bookmark not defined.

4.5.2 Temuan Penelitian Bersifat Empirik Error! Bookmark not defined.

4.6 Implikasi Penelitian terhadap Pengembangan Pendidikan Manajemen Bisnis.

………Error!

Bookmark not defined.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI.

………..Error! Bookmark not defined.

5.1 Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined.

5.2 Rekomendasi ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR

PUSTAKA……….Error!

Bookmark not defined.

(9)

No

Tabel

Judul Tabel Hal

1.1 Top Brand Index Kopi Bubuk di Indonesia pada

tahun 2011-2014. ………….……..………

2

1.2 Kinerja Merek Produk Kopi di Indonesia Tahun 2011-2014. ... 3

1.3 Market Share Produk Kopi di Indonesia Pada Tahun 2011-2014. ………. 4

1.4 Pemilihan Merek Kopi Sebelum Kopi Abc Menjadi Official Sponsor Persib Bandung. ……….. 5

1.5 Faktor Yang Dipertimbangkan Dalam Membeli Produk Kopi Bermerek. ……….. 5

1.6 Jumlah Rata-Rata Penonton 5 Klub Indonesia Tahun 2010-2013. ………. 8

2.1 Definisi Sports Marketing Dari Beberapa Ahli. ……… 15

2.2 Definisi Sport Sponsorship Dari Beberapa Ahli. ……….. 22

2.3 Orisinalitas Penelitian. ………... 31

3.1 Operasionalisasi Variabel. ………. 41

3.2 Jenis dan Sumber Data. ………. 45

3.3 Interpretasi Besarnya Koefisien Korelasi. ………. 51

3.4 Hasil Pengujian Validitas Variabel X (Sport Sponsorship). ….. 52

3.5 Hasil Pengujian Validitas Variabel Y (Minat Beli). ………….. 54

3.6 Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen Penelitian. ... 56

3.7 Skor Alternatif Jawaban Pernyataan Positif dan Negatif. ……. 58

3.8 Kriteria Penafsiran Hasil Perhitungan Responden. …………... 59

(10)

Pekerjaan. ………..

4.3 Pengenalan Merek Dikaitkan Dengan Lamanya Menjadi

Konsumen Kopi. ……… 74

4.4 Pekerjaan dan Uang Saku Pelajar/Mahasiswa Dikaitkan Dengan Lamanya Menjadi Konsumen Kopi. ……… 75

4.5 Pekerjaan dan Penghasilan Dikaitkan Dengan Lamanya Menjadi Konsumen Kopi. ……….. 77

4.6 Uang Saku dan Jenis Produk Yang Dikonsumsi Dikaitkan Dengan Pengeluaran. ………. 79

4.7 Penghasilan dan Jenis Produk Yang Dikonsumsi Dikaitkan Dengan Pengeluaran. ………. 81

4.8 Tanggapan Responden Terhadap Sport Receptiveness Kopi ABC. ……….. 83

4.9 Tanggapan Responden Terhadap Sport Integrity Kopi ABC. ... 85

4.10 Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Sport Sponsorship Kopi ABC. ……… 86

4.11 Tanggapan Responden Terhadap Minat Beli Kopi ABC. ……. 89

4.12 Output Koefisien Regresi. ………. 92

4.13 Output Uji Linearitas. ……… 94

4.14 Output Koefisien Korelasi. ……… 95

4.15 Model Summary. ……… 96

(11)

2.1 Sport Industry Segment Model. ……….……..…..…..…..…... 18 2.2 The Heart of Sport Marketing: Sport Marketing Mix. ………. 20 2.3 Strategi Promosi Dalam Sport Marketing Mix. ….…….…….. 21 2.4 Kerangka Pemikiran Pengaruh Sports Sponsorship Terhadap

Minat Beli. ….…….…….…….…….…….…….…….……… 37

2.5 Paradigma Penelitian Pengaruh Sports Sponsorship Terhadap

Minat Beli. …….………….………….………….……… 38

3.1 Output Uji Normalitas. …….………….………….………….. 60

(12)

Lampiran 2 Koding Responden Lampiran 3 Koding Variabel Lampiran 4 Koding Validitas

Lampiran 5 Daerah Kontinum X dan Y

Lampiran 6 Pengujian Regresi Linear Sederhana Lampiran 7 Nilai-nilai r Product Moment

Lampiran 8 Tabel Distribusi t

(13)

Indonesia merupakan negara produsen kopi keempat terbesar dunia setelah Brazil, Vietnam dan Colombia.Dari total produksi, sekitar 67% kopinya diekspor sedangkan sisanya 33% untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. (Sumber: www.aeki-aice.orgdiakses pada 26 September 2014, 09:47 WIB)

Besarnya produksi kopi di Indonesia tak lepas dari banyaknya pelaku di industri ini.Tingkatan industri kopi sangat beragam, unit usaha berskala home industry hingga industri kopi berskala multinasional.Mereka tidak hanya

memproduksi kopi untuk memenuhi kebutuhan konsumsi kopi dalam negeri, namun juga untuk mengisi pasar internasional.Hal tersebut menunjukkan bahwa konsumsi kopi di dalam negeri merupakan pasar yang menarik bagi kalangan pengusaha yang masih memberikan prospek dan peluang sekaligus menunjukkan adanya kondisi yang kondusif dalam berinvestasi dibidang industri kopi.

Kopi yang di produksi mayoritas merupakan kopi dalam kemasan dan sangat beragam. Dimulai dari kopi bubuk berampas, kopi bubuk instan, kopi susu, mocca, cappucino (kopi khas Italia), dan yang baru yaitu white coffe. Namun nyatanya, kopi bubuk berampas inilah yang paling digemari masyarakat di Indonesia.

Persaingan pada produsen kopi multinasional lebih kompetitif dibanding home industry. Bukan hanya karena ruang lingkupnya yang jauh lebih besar,

(14)

melekat di masyarakat Indonesia. Sebut saja Kapal Api, Kopi ABC, Torabika, dan masih banyak lagi. Bukan hanya kualitas kopi yang bisa dibilang di atas rata-rata merek kopi lainnya, merek-merek tersebut merupakan pemain lama dalam industri kopi.Tingkat persaingan di industri kopi tersebut sangatlah tinggi.Semua berlomba untuk mendapatkan konsumen baru dan mempertahankan konsumen lama.

Kapal Api merupakan merek kopi yang mendominasi pasar di Indonesia dan bisa dibilang sebagai top of mind merek kopi di kalangan masyarakat Indonesia. Kopi ABC, yang merupakan fighting brand Kapal Api dari perusahaan yang sama, masih belum bisa mengalahkan saudaranya tersebut. Dominasi Kapal Api sebagai top of mind di Indonesia tersebut diperkuat dengan data Top Brand Index tahun 2011-2014 pada Tabel 1.1 di bawah ini.

TABEL 1.1

TOP BRAND INDEX KOPI BUBUK DI INDONESIA TAHUN 2011-2014

Merek Top Brand Index

2011 2012 2013 2014

Kapal Api 51.90% 49.90% 52.90% 42.10%

ABC 27.50% 26.50% 24.80% 20%

Torabika 8.10% 9.70% 6.50% -

Luwak 2.10% 2.10% 3.80% 14.50%

Sumber: Majalah Marketing Edisi 02/XI/FEBRUARI 2011, Majalah Marketing Edisi 02/XII/FEBRUARI 2012, Majalah Marketing Edisi 02/XIII/FEBRUARI 2013, Majalah Marketing Edisi 02/XIV/FEBRUARI 2014.

Tabel 1.1 di atas menunjukkan dominasi Kapal Api sebagai merek kopi yang paling digemari di Indonesia. Meskipun mengalami penurunan pada Top Brand Index 2014, Kapal Api masih mendominasi. Lain halnya dengan pesaing

(15)

setiap tahunnya.Sementara itu, kopi merek Luwak mengalami peningkatan dari tahun 2013 hingga 2014.

Penurunan yang dialami Kopi ABC tersebut juga dipengaruhi oleh menurunnya kinerja merek Kopi ABC.Bahkan kinerja merek Kopi ABC tidak stabil dan cenderung menurun setiap tahunnya.Data pada Tabel 1.2 di bawah ini menunjukkan kinerja merek dari beberapa merek kopi di Indonesia.

TABEL 1.2

KINERJA MEREK PRODUK KOPI DI INDONESIA TAHUN 2011-2014

Merek TOM Ads TOM Brand

2011 2012 2013 2014 2011 2012 2013 2014 Kapal Api 37.9 35 38.6 35.9 37.1 35.4 37.7 37.8

ABC 22.3 23.9 19.8 17 21.5 22.4 20.2 18

Luwak - - 10.3 12.2 - - 9.6 10.7

Indocafe 5.6 6.1 6.9 - 6.5 6.3 7.6 -

Nescafe 7.3 7.1 5.1 - 6.6 6.4 5.1 -

Torabika 6.4 7.7 - - 6.5 8.2 - -

Sumber: SWA edisi 15/XXVII, SWA edisi 20/XXVIII, SWA edisi 19/XXIX, SWA edisi 19/XXX

Data pada Tabel 1.2 di atas menunjukkan kinerja merek dari merek kopi di Indonesia.TOM Ads dan TOM Brand Kopi ABC sempat meningkat di tahun 2012, namun setelah itu mengalami penurunan hingga tahun 2014. Sedangkan Kapal Api sebagai pesaing utamanya, meskipun sempat menurun di tahun 2012, Kapal Api kembali meningkat di tahun 2013. Luwak yang masih menjadi merek baru, bisa mengalahkan merek-merek lama seperti Indocafe, Nescafe, dan Torabika.

(16)

ditunjukkan dari penurunan market share Kopi ABC tiap tahunnya. Hal tersebut ditunjukkan pada Tabel 1.3 di bawah ini.

TABEL 1.3

MARKET SHARE PRODUK KOPI DI INDONESIA TAHUN 2011-2014

Merek 2011 2012 2013 2014

Kapal Api 35.70% 37.40% 37.50% 35.40%

ABC 24.40% 22.60% 19.70% 16.80%

Torabika 8.50% 7% - -

Luwak - - 12.30% 13.60%

Sumber: SWA edisi 15/XXVII, SWA edisi 20/XXVIII, SWA edisi 19/XXIX, SWA edisi 19/XXX

Tabel 1.3 tersebut menunjukkan penurunan market share Kopi ABC sejak tahun 2011 yang memiliki 24.4%, menurun menjadi 22.6% di tahun 2012, dan kembali menurun di tahun 2013 menjadi 19.7%, bahkan di tahun 2014 Kopi ABC kembali mengalami penurunan menjadi 16.80%. Sedangkan pesaing utamanya, Kapal Api mengalami peningkatan yang cukup signifikan setiap tahunnya. Jika minat beli pada Kopi ABC terus menurun, maka akan berakibat pada keluarnya Kopi ABC dalam persaingan industri kopi di Indonesia.

Berdasarkan data market share dan kinerja merek Kopi ABC yang rendah, menimbulkan indikasi Kopi ABC yang banyak kehilangan konsumen dan belum mampu mendapatkan konsumen baru untuk tetap bersaing dengan para pesaingnya.

(17)

kepengurusan yang terbentuk sejak tahun 2002. Survei pra penelitian sebanyak 40 responden mengenai pemilihan merek produk kopi atau penggunaan produk terakhir kopibermerek pada Tabel 1.4 berikut :

TABEL 1.4

PEMILIHAN MEREK KOPI SEBELUM KOPI ABC MENJADI OFFICIAL SPONSOR PERSIB BANDUNG

(Survei Pada Anggota Viking Persib Club Distrik Batujajar)

No Merek Responden Persentase

1 Kapal Api 18 45%

2 Luwak 9 22,5%

3 Kopi ABC 8 20%

4 Nescafe 3 7,5%

5 Torabika 2 5%

Jumlah 40 100 %

Sumber :Pra penelitian, Januari 2015

Berdasarkan Tabel 1.4 pemilihan merek Kopi ABC berada pada posisi ketiga dengan persentase 20% sedangkan Kapal Api menempati posisi pertama dengan persentase 45% dan disusul dengan kopi merek Luwak di posisi kedua dengan 22,5%, disusul kopi merek Nescafe dan Torabika di posisi keempat dan kelima dengan 7,5% dan 5%. Beberapa faktor yang dipertimbangkan responden dalam mengambil keputusan pembelian kopi bermerek sebagaimana disajikan pada Tabel 1.5 berikut :

TABEL 1.5

FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN DALAM MEMBELI PRODUK KOPI BERMEREK

(Survei Pada Anggota Viking Persib Club Distrik Batujajar)

No Faktor Responden Persentase

1 Kualitas Rasa 22 55%

2 Kuantitas 9 22,5%

3 Harga 5 12,5%

4 Iklan 4 5%

Jumlah 40 100 %

(18)

Berdasarkan Tabel 1.5 kualitas rasa dengan persentase 55% menjadi faktor yang paling banyak dipertimbangkan dalam memilih produk kopi bermerek, kuantitas dengan persentase 22,5% , harga dengan persentase 12,5% dan iklan dengan persentase 5%. Rendahnya tingkat minat membeli Kopi ABC dibandingkan Kapal Api mengharuskan Kopi ABC menjalankan strategi-strategi pemasaran untuk memberikan stimulus bagi masyarakat dalam memperbaiki minat membeliKopi ABC.

Sikap konsumen dan penilaian terhadap faktor eksternal membangun minat membeli konsumen yang merupakan faktor penting untuk memprediksi perilaku konsumen (Fishbein dan Ajzen dalam Hsinkuang Chiet al, 2009:3).Minat membeli dapat mengukur kemungkinan konsumen untuk membeli produk, dan semakin tinggi minat membeli maka kesediaan seorang konsumen lebih tinggi untuk membeli produk (Schiffman dan Kanuk dalam Hsinkuang Chiet al, 2009:3).Minat membelimenunjukkan bahwa konsumen akan mengikuti pengalamanmereka, preferensi dan lingkungan eksternal untuk mengumpulkan informasi, mengevaluasi alternatif, dan melakukan keputusan pembelian (Schiffman & Kanuk,Hsinkuang Chiet al, 2009:3).

(19)

konsumen terhadap produk sponsor. Hal tersebut akan lebih efektif terhadap fans dari tim yang memiliki bintang.

Pope dan Voges dalam Aaron Smith (2008: 388) menyatakan bahwa minat membeli dapat berasal dari dua pengaruh dominan: pertama, sikap positif terhadap merek, dan kedua yaitu keakraban merek yang diperoleh dari merek sebelum digunakan. Speed dan Thompson dalam Aaron Smith (2008: 389) menyatakan, sikap positif terhadap merek adalah sikap lebih lanjut dari asosiasi positif terkait dengan persepsi yang baik terhadap merek dan minat membeli produk sponsor. Kopi ABC menggunakan strategi Sport Sponsorship dalam memperoleh sikap positif tersebut dengan bertujuan akan meningkatkan minat beli terhadap produk mereka.

Berbagai strategi promosi dilakukan Kopi ABC di tahun 2015, diantaranya dengan mengadakan undian berhadiah Kopi ABC Gebyar Undian berhadiah motor, TV, Mini Compo, dan berbagai macam hadiah lainnya. Kopi ABC juga melakukan strategi engagement Kopi ABC di Bobotoh Community.Selain strategi tersebut, Kopi ABC masih mempertahankan sport sponsorship dengan Persib Bandung yang telah terjalin sejak 2012.

Sport sponsorship yang dilakukan Kopi ABC adalah dengan menjadi

(20)

pendukung yang banyak, profesionalitas manajemen Persib juga menjadi alasan Kopi ABC menjadi sponsor Persib.

Persepakbolaan Indonesia yang menuju sebuah industri menjadi lahan dan peluang bagi perusahaan untuk mulai memasuki industri sepakbola tersebut.Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah dan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, yang menyatakan bahwa klub sepakbola tidak boleh lagi dibiayai APBD

Hal tersebut memaksa para klub sepakbola untuk berjuang sendiri mencari pendanaan. Salah satu cara mendapatkan pendanaan bagi klub adalah dengan mencari sponsor klub. Persib Bandung merupakan klub sepakbola Indonesia yang terbilang sukses dan memiliki fans dengan jumlah yang besar. Menurut Joko Driyono, CEO PT Liga Indonesia, Persib merupakan klub yang sukses dalam mendapatkan sponsor dengan angka tertinggi. (Sumber: m.bolanews.com diakses pada 4 September 2014, pukul 13:28)

Menjalin sponsorship dengan Persib Bandung yang memiliki jumlah penggemar yang sangat banyak diharapkan mampu menumbuhkan minat beli terhadap produk mereka. Tabel 1.6 di bawah adalah jumlah rata-rata penonton klub di Indonesia pada tahun 2011-2013.

TABEL 1.6

JUMLAH RATA-RATA PENONTON 5 KLUB INDONESIA TAHUN 2010-2013

2010 2011 2012 2013 Rata-Rata

Persib 314.533 237.269 293.571 87.617 233.247,5

Persija 352.861 259.715 244.435 62.384 229.848

(21)

2010 2011 2012 2013 Rata-Rata

Persipura 233.702 277.689 261.345 79.328 213.016

Sriwijaya 199.153 145.174 362.079 74.695 195.275,3

Sumber: Diolah dari berbagai sumber

Tabel 1.6 menunjukkan meskipun secara keseluruhan penonton Indonesia mengalami penurunan, Persib Bandung memiliki jumlah rata-rata penonton terbanyak.Jumlah penonton Persib yang terbilang cukup fantastis tersebut menjadi pertimbangan Kopi ABC dalam mensponsori Persib.Hal itu dilihat oleh Kopi ABC sebagai peluang dalam peningkatan minat belibagi brand mereka.

Kotler dan Keller (2012: 525) menyatakan dalam menjadikan sponsorship yang sukses dibutuhkan pemilihan event yang tepat, program sponsorhip yang optimal, dan mengukur efek dari sponsorship tersebut.Dalam hal ini, Kopi ABC melihat persepakbolaan Indonesia yang menuju sebuah industri sebagai peluang bagi mereka dalam meningkatkan minat beli.Persib Bandung yang merupakan salah satu klub sepakbola terbesar di Indonesia dengan jumlah penggemar terbanyak di Indonesia menjadi pilihan Kopi ABC untuk melakukan sponsorship dalam meningkatkan minat beli.

Menyadari minat beli Kopi ABC yang terbilang rendah diantara para pesaingnya, mereka menjalin sponsorship dengan Persib Bandung, dengan tujuan untuk meningkatkan minat belinya. Oleh karena itu, berdasarkan uraian tersebut untuk mengetahui seberapa besar pengaruh sport sponsorship yang dilaksanakan Kopi ABC terhadap minat beli, maka perlu dilakukan penelitian mengenai

(22)

1.2 Identifikasi Masalah

Rendahnya minat beli pada produk Kopi ABC menyebabkan market share Kopi ABC yang menurun setiap tahunnya. Jika minat membeli terus menurun, hal tersebut dapat menyebabkan Kopi ABC keluar dari persaingan di industri kopi Indonesia.Dalam usahanya meningkatkan minat beli masyarakat agar tetap bisa bersaing, strategi promosi perusahaan dalam mengenalkan mereknya ke masyarakat harus dikomunikasikan kepada target sasaran.

Kotler dan Armstrong (2012; 154) menyatakan bahwa pada tahapan evaluasi konsumen akan memberi peringkat pada merek dan membentuk minat untuk membeli. Umumnya, konsumen membeli merek yang paling disukai.Menurut Fishbein dan Ajzen dalam Hsinkuang Chi et al (2009: 3), sikap konsumen dan penilaian terhadap faktor eksternal membangun minat membeli konsumen yang merupakan faktor penting dalam memprediksi perilaku konsumen.

(23)

Indonesia, yaitu Persib Bandung, bahkan kini Kopi ABC telah menjadi sponsor utama kedua di Persib Bandung.

Berdasarkan latar belakang penelitian, maka yang menjadi tema sentral dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

Fenomena yang terjadi penurunan market share dari Kopi ABC yang setiap tahunnya cenderung menurun. Hal tersebut disebabkan oleh minat beli Kopi ABC terbilang rendah diantara para pesaingnya. Kopi ABC menjalin sport sponsorship dengan Persib Bandung, dengan tujuan untuk menumbuhkan minat belinya.Dalam hal ini, Kopi ABC melihat persepakbolaan Indonesia yang menuju sebuah industri sebagai peluang bagi mereka dalam peningkatan minat beli.Persib Bandung yang merupakan salah satu klub sepakbola terbesar di Indonesia dengan jumlah penggemar terbanyak di Indonesia menjadi pilihan Kopi ABC untuk melakukan sponsorship dalam meningkatkan minat beli.Selain itu, Kopi ABC melaksanakan berbagai program tambahan dalam menjalin sponsorship bersama Persib Bandung dalam upaya peningkatan minat beli.Sehingga dibutuhkan solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu dengan pembenahan pada strategi promosinya, yang dilaksanakan dengan melakukan sport sponsorship. Pelaksanaan sport sponsorship dengan baik, maka minat beli akan menjadi lebih tinggi.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian, maka rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran sport sponsorship yang dilakukan Kopi ABC 2. Bagaimana gambaran minat beliterhadap Kopi ABC

3. Seberapa besar pengaruh sport sponsorshipterhadap minat beliKopi ABC

1.4 Tujuan Penelitian

(24)

1. Memperoleh temuan mengenai gambaran sport sponsorship yang dilakukan Kopi ABC

2. Memperoleh temuan mengenai gambaranminat beli terhadapKopi ABC

3. Memperoleh temuan mengenai seberapa besar pengaruh sport sponsorshipterhadap minat belipada Kopi ABC

1.5 Kegunaan Penelitian

Adapaun manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Kegunaan teoritis:

Secara teoritis, hasil penelitian ini dilakukan sebagai bentuk pengembangan ilmu manajemen pemasaran khususnya mengenai pengaruh sport sponsorship terhadap minat beli.

2. Kegunaan Praktis: a. Bagi perusahaan

Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan bagi pihak perusahaan dalam mengembangkan strategi pemasarannya dengan mengetahui pengaruh sport sponsorship terhadap minat beli. b. Bagi penulis

(25)

3.1Objek Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan manajemen pemasaran khususnya mengenai pengaruh sports sponsorship terhadap minat beli Kopi ABC. Objek penelitian menurut Sugiyono (2013:38) yaitu suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peniliti untuk di pelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah anggota Viking Persib Club Distrik Batujajar. Variabel bebas atau variabel independen (X) pada penelitian ini adalah sports sponsorship yang terdiri dari Sponsor Receptiveness (Penerimaan sponsor) penerimaan sponsor secara keseluruhan yang ditangkap oleh konsumen dan Sponsor Integrity (Integritas sponsor) yaitu gabungan penilaian dari pandangan konsumen tentang hubungan antara sponsor dan tim olahraga yang disponsori.Selanjutnya minat beli sebagai variabel terikat atau variabel dependen (Y) yang terdiri dari minat transaksional, minat referensial, minat preferensial, dan minat eksploratif.

(26)

satu dalam suatu waktu.Menurut Husain Umar (2008:45) metode penelitian cross sectional yaitu penelitian dengan cara mempelajari objek dalam kurung waktu

tertentu (tidak berkesinambungan dalam jangka waktu panjang). Dalam penelitian yang menggunakan metode ini, informasi dari sebagian populasi dikumpulkan langsung secara empirik dengan tujuan untuk mengetahui pendapat dari sebagian populasi terhadap objek yang sedang diteliti di lapangan. Suatu penelitian yang datanya dikumpulkan sekaligus, merupakan hasil sekali bidik (one snapshot) pada satu saat tertentu disebut dengan penelitian cross sectional (Asep Hermawan, 2009:89).

3.2Metode Penelitian

3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan

Berdasarkan tingkat penjelasan dan bidang penelitian, maka jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan verifikatif. Suharsimi Arikunto

(2010:8). menjelaskan bahwa, “Penelitian deskriptif adalah penelitian yang

bertujuan untuk memperoleh deskriptif tentang ciri-ciri variabel. Sedangkan sifat penelitian verifikatif pada dasarnya ingin menguji kebenaran suatu hipotesis yang

dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan.”. Penelitian deskriptif ini

(27)

untuk menguji pengaruh sponsor receptiveness (penerimaan sponsor) dan sponsor integrity (integritas sponsor) terhadap minat membeli meliputi minat

transaksional, minat referensial, minat preferensial, dan minat eksploratif..

Berdasarkan jenis penelitian di atas yaitu penelitian deskriptif dan verifikatif yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah explanatory survey. Menurut Sugiyono (2010:11) yang dimaksud dengan metode survei adalah metode penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antara variabel sosiologis maupun psikologis.

3.2.2 Operasionalisasi Variabel

Asep Hermawan (2006:118) mendefinisikan bahwa operasionalisasi variabel adalah bagaimana caranya kita mengukur suatu variabel. Dalam suatu penelitian agar bisa dapat membedakan konsep teoritis dengan konsep analitis maka perlu adanya penjabaran konsep melalui operasionalisasi variabel.Variabel yang dikaji dalam penelitian ini meliputi sport sponsorship(X) yang terdiri dari sponsor receptiveness (penerimaan sponsor) dan sponsor integrity (integritas

(28)

TABEL 3.1

OPERASIONALISASI VARIABEL Variabel/Sub

Variabel Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala

No Item Sport

sponsorship(X)

Sport sponsorship merupakan investasi dalam entitas olahraga (athlete, league, team or event) yang mendukung seluruh tujuan dari perusahaan, marketing goals atau strategi promosi. (Shank, 2009:324)

Sponsor receptiveness

(X1)

Penerimaan sponsor secara keseluruhan yang ditangkap oleh konsumen melalui tiga aspek terpisah terhadap produk dan jasa-jasa sponsor yaitu keterbukaan untuk informasi lebih lanjut, ketertarikan untuk belajar lebih banyak tentang sponsor dan pengetahuan bisnis sponsor. (Aaron Smit et al, 2008:392-393)

Penerimaan konsumen terhadap Kopi ABC

menjadi bagian

sponsor klub

Ketepatan pelaksanaan pemasaran melalui kerja sama sponsorship

Penerimaan konsumen terhadap informasi

produk secara

keseluruhan

Kemudahan konsumen memahami pesan iklan yang disertai assosiasi Persib Bandung

Ketertarikan konsumen terhadap iklan yang disertai assosiasi Persib Bandung

Ketertarikan konsumen mengetahui produk-produk sponsor

Pengetahuan

konsumen mengenai bisnis sponsor

Tingkat penerimaan konsumen terhadap Kopi ABC menjadi bagian sponsor klub

Tingkat ketepatan pelaksanaan

pemasaran Kopi

ABC melalui kerja sama sponsorship

Tingkat penerimaan konsumen terhadap informasi produk Kopi ABC secara keseluruhan

Tingkat kemudahan konsumen

memahami pesan

iklan Kopi ABC yang disertai Persib Bandung

Tingkat ketertarikan konsumen terhadap iklan Kopi ABC

yang disertai

assosiasi Persib Bandung

Tingkat ketertarikan konsumen

mengetahui produk-produk Kopi ABC

Tingkat pengetahuan konsumen mengenai

Gabungan penilaian dari pandangan konsumen tentang hubungan antara sponsor dan tim olahraga yang disponsori

Kesesuaian Kopi ABC dalam mempromosikan produknya

dibandingkan dengan

Tingkat kesesuaian Kopi ABC dalam mempromosikan produknya

(29)

Variabel/Sub

Variabel Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala

No Item yang meliputi genuineness

(keaslian) (sponsor

menunjukkan keaslianya

mendukung klub dan para pendukungnya, fit (kesesuain) (sponsor dan tim sesuai berkerja sama secara baik), virtue (kebaikan) (konsumen

senang melihat sebuah

perusahaan besar mensponsori tim sepak bola ) dan affection (kasih sayang)(konsumen menyukai sponsor karena mereka mendukung tim secara finansial)

(Aaron Smith et al, 2008:392-393)

pesaing

Ketertarikan konsumen terhadap Kopi ABC karena mendukung tim yang disponsori dan

Kesesuian konsumen terhadap Kopi ABC menjalin kerja sama dengan Persib Bandung

Ketertarikan konsumen terhadap strategi

promosi melalui

assosiasi Persib

Bandung

Kesenangan konsumen terhadap Kopi ABC

mendukung Persib

Bandung

Kesukaan konsumen

dengan Kopi ABC

Tingkat kemampuan

Kopi ABC

mendukung tim yang

disponsori dan

penggemar

Tingkat kesesuian konsumen terhadap Kopi ABC menjalin kerja sama dengan Persib Bandung

Tingkat ketertarikan konsumen terhadap strategi promosi melalui assosiasi Persib Bandung

Tingkat kesenangan konsumen terhadap

Kopi ABC

mendukung Persib Bandung

Tingkat kesukaan konsumen dengan sadar untuk menyelesaikan tahapan respon pembeli (buyer respon sequence) (Nursya’bani dan Ratih, 2003:8)

(30)

Variabel/Sub

Variabel Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala

No

perilaku seseorang yang memiliki preferensi utama pada produk tersebut. Preferensi ini hanya dapat diganti jika terjadi sesuatu dengan produk referensinya.

Minat Eksploratif

minat ini

menggambarkan perilaku seseorang yang selalu

mencari informasi

mengenai produk yang diminatinya dan mencari

informasi untuk

3.2.3 Jenis dan Sumber Data

Jenis data merupakan informasi tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan variabel yang diteliti. Oleh karena itu harus diproses terlebih dahulu untuk memperoleh informasi yang diperlukan bagi suatu penelitian. Bila dilihat dari sumber datanya maka sumber data dapat menggunakan data sebagai berikut:

1. Data Primer

(31)

pengumpulan data berupa observasi, wawancara maupun penyebaran kuesioner kepada sumber data.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang dikumpulkan atau hasil penelitian pihak lain. Adapun data sekunder dari penelitian ini adalah data pendukung dari buku lain yang diperoleh penulis yang dianggap relevan dengan topik penelitian.

TABEL 3.2

JENIS DAN SUMBER DATA

No. Data Jenis

Data Sumber Data

1. Produksi Kopi Indonesia Sekunder www.aeki-aice.org 2. Top Brand Index Kopi Bubuk di

Indonesia Tahun 2011-2014

Sekunder Majalah Marketing Edisi 02/XI/FEBRUARI 2011, Majalah Marketing Edisi 02/XII/FEBRUARI 2012, Majalah Marketing Edisi 02/XIII/FEBRUARI 2013, Majalah Marketing Edisi 02/XIV/FEBRUARI 2014. 3. Kinerja Merek Produk Kopi di

Indonesia

Sekunder SWA edisi 15/XXVII, SWA edisi

20/XXVIII, SWA edisi 19/XXIX

4. Market share produk Kopi di Indonesia

Sekunder SWA edisi 15/XXVII, SWA edisi 20/XXVIII, SWA edisi 19/XXIX

5 Pemilihan merek produk kopi atau penggunaan produk terakhir kopi bermerek

Primer Survei pra penelitian

6 Faktor yang dipertimbangkan dalam membeli produk kopi bermerek

Primer Survei pra penelitian

7 Jumlah rata-rata penonton 5 klub terbesar di Indonesia

Sekunder m.bolanews.com

Sumber: diolah dari berbagai data

3.2.4 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling

3.2.4.1 Populasi

Populasi merupakan sekelompok objekyang dapat dijadikan sumber

(32)

yang terdiri atas objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”.

Berdasarkan pengertian populasi tersebut maka yang menjadi populasi sasaran pada penelitian ini adalah anggota Viking Persib Club Distrik Batujajar yang merupakan komunitas fans club sepak bola Persib Bandung yang berjumlah 378 orang anggota aktif. Hasil wawancara pada pra penelitian yang dilakukan sebelumnya, sebanyak 90% dari anggota Viking Persib Club Distrik Batujajar merupakan konsumen kopi. Dari hasil tersebut, didapat populasi sasaran sebanyak 341 orang.

3.2.4.2 Sampel

Menurut Suharsimi Arikunto (2010:131) “Sampel adalah sebagian atau

wakil populasi yang diteliti”. Agar memperoleh sampel yang representatif dari

populasi, maka setiap subjek dalam populasi diupayakan untuk memiliki peluang yang sama untuk menjadi sampel. Dalam penelitian ini tidak mungkin semua populasi dapat penulis teliti, hal ini disebabkan beberapa faktor, diantaranya:

1. Keterbatasan biaya 2. Keterbatasan tenaga

3. Keterbatasan waktu yang tersedia.

(33)

0

 (Harun Al Rasyid,1994, hlm. 44)

2

(Harun Al Rasyid,1994, hlm. 44)

sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi, untuk itu sampel dari populasi harus benar-benar representatif.

Agar memperoleh sampel yang representatif dari populasi, maka setiap subjek dalam populasi diupayakan untuk memiliki peluang yang sama untuk menjadi sampel. Adapun rumus yang digunakan untuk mengukur sampel, digunakan rumus Slovin (Husein Umar, 2008:141), yakni ukuran sampel yang merupakan perbandingan dari ukuran populasi dengan persentase kelonggaran ketidaktelitian, karena dalam pengambilan sampel dapat ditolerir atau diinginkan. Dalam menentukan jumlah sampel digunakan pengambilan sampel dengan menggunakan simple random sampling dari Al Rasyid (1994, hlm. 44), yaitu:

Sedangkan n0 dapat dicari dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

N = Populasi

n= Banyaknya sampel yang diambil dari seluruh unit

s = Simpangan baku untuk variabel yang diteliti dalam populasi dengan menggunakan Deming’s Emperical Rule

 = Bound of error yang bisa ditolerir atau dikehendaki sebesar 5%

(34)

a. Distribusi skor berbentuk kurva distribusi standar deviation) diperoleh:

S = (0,21) (120) = 25,2

(lihat tabel Z, yaitu tabel normal baku akan diperoleh nilai 1,96)

Adapun perhitungan ukuran sampel yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah dengan mencari nilai no lebih dahulu, yaitu:

(35)

� = , = , ≈

Berdasarkan perhitungan tersebut, maka ukuran sampel minimal dalam

penelitian ini ditetapkan dengan α = 0,05 maka diperoleh ukuran sampel (n) 76 responden. Menurut Winarmo Surakhmad (1998, hlm. 100) bahwa “Untuk jaminan ada baiknya sampel selalu ditambah sedikit lagi dari jumlah matematik”. Kemudian agar sampel yang digunakan representatif, maka pada penelitian ini ditentukan sampel yang berjumlah 80 responden.

3.2.4.3 Teknik Sampling

Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, sehingga dapat diperoleh nilai karakteristik perkiraan (estimate value). Sugiyono (2008:78)

mengemukakan bahwa “Teknik sampling adalahmerupakan teknik pengambilan

sampel”. Menurut Suharsimi Arikunto (2009:111) teknik pengambilan sampel

harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel (contoh) yang benar-benar dapat berfungsi sebagai contoh atau menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya.

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah simple random sampling, karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara

(36)

Setelah memperoleh data dari responden yang merupakan populasi penelitian, penulis mengambil sampel berdasarkan teknik simple random sampling. Menurut Suharsimi Arikunto (2009:134) teknik ini digunakan apabila populasi yang diteliti dianggap homogen. Peneliti memberi hak yang sama kepada setiap subjek untuk memperoleh kesempatan (chance) dipilih menjadi sampel. Oleh karena itu hak setiap subjek sama, maka peneliti terlepas dari perasaan ingin mengistimewakan satu atau beberapa subjek untuk dijadikan sampel.

Langkah-langkah penarikan sampel dapat kita uraikan sebagai berikut: 1. Pertama yang harus ditentukan dalam langkah mendesain penarikan sampel

adalah menentukan populasi sasaran dengan tegas, yang dilanjutkan dengan penentuan populasi studi dari populasi sasaran tadi.

2. Menentukan area populasi, hal ini berkaitan dengan data penelitian yang akan dijadikan lokasi penelitian.

3. Menentukan ukuran populasi (size of population) sebagai dasar untuk menarik sampel. Biasanya populasi diambil dari data sensus. Carilah data tersebut secara lengkap, dapatkan data yang akurat dan uptodate.

(37)

7. Satuan sampling terpilih sebagai anggota sampel, merupakan langkah terakhir dari desain sampling yang pada hakikatnya merupakan cerminan dari populasi.

3.2.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengolahan data mengacu pada cara yang digunakan untuk mengumpulkan data yang diperlukan. Untuk memperoleh data yang lengkap dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan data seperti berikut:

1. Studi kepustakaan, yaitu pengumpulan data dengan cara mempelajari buku, makalah, situs website, majalah guna memperoleh informasi yang berhubungan dengan teori-teori dan konsep-konsep yang berkaitan dengan masalah dan variabel yang diteliti yaitu sport sponsorship dan minat beli,

2. Kuesioner, dilakukan dengan menyebarkan seperangkat daftar pernyataan kepada responden yaitu anggota Viking Persib Club Distrik Batujajar. Dalam kuesioner ini penulis mengemukakan beberapa pernyataan yang mencerminkan dimensi pengukuran variabel X yaitu sport sponsorship dan Variabel Y yaitu minat beli.

Langkah-langkah penyusunan kuesioner adalah sebagai berikut: a. Menyusun kisi-kisi angket atau daftar pernyataan.

(38)

pernyataan tertulis dan disertai alternatif jawaban yang telah disediakan, sehingga responden hanya memilih alternatif jawaban yang tersedia.

c. Menetapkan pemberian skor untuk setiap item pernyataan. 3. Studi literatur

Studi Literatur merupakan usaha pengumpulan informasi yang berhubungan dengan teori-teori yang ada kaitannya dengan masalah dan variabel yang diteliti, dalam kaitannya dengna penelitian ini adalah sport sponsorship dan minat beli. Studi literaturdidapat dari berbagai

sumber, yaitu a) Perpustakaan UPI; b) Skripsi; c) Jurnal ekonomi dan bisnis; d) Media cetak (majalah); e) Media Elektronik (internet).

3.2.6 Pengujian Validitas dan Reliabilitas

3.2.6.1 Pengujian Validitas

(39)

(Sugiyono, 2010:248)

Keterangan:

r = Koefisien validitas item yang dicari X = Skor yang diperoleh subjek seluruh item Y = Skor total

= Jumlah skor dalam distribusi X = Jumlah skor dalam distribusi Y

= Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y n = Banyaknya responden

Besarnya koefisien korelasi diinterprestasikan dengan menggunakan Tabel 3.3 dibawah ini:

TABEL 3.3

INTERPRESTASI BESARNYA KOEFISIEN KORELASI Interval Koefisien Tingkat Hubungan

Antara 0,700 sampai dengan 1,000 Sangat Tinggi

Antara 0,600 sampai dengan 0,500 Tinggi

Antara 0,500 sampai dengan 0,400 Agak Tinggi

Antara 0,400 sampai dengan 0,300 Sedang

Antara 0,300 sampai dengan 0,200 Agak Tidak Tinggi

Antara 0,200 sampai dengan 0,100 Tidak Tinggi

Antara 0,100 sampai dengan 0,000 Sangat Tidak Tinggi

Sumber: Suharsimi Arikunto (2010:245)

Teknik perhitungan yang digunakan untuk menganalisa validitas tes ini adalah teknik korelasional biasa, yakni korelasi antara skor-skor tes yang divalidasikan dengan skor-skor tes tolak ukurnya dari peserta yang sama.

Keputusan pengujian validitas menggunakan taraf signifikansi dengan kriteria sebagai berikut:

(40)

2. Jika thitung>ttabel maka butir pertanyaan tersebut valid 3. Jika thitung<ttabel maka butir pertanyaan tersebut tidak valid

Hasil uji coba instrumen penelitian untuk variabel sport sponsorship berdasarkan hasil perhitungan validitas item instrumen yang dilakukan dengan bantuan program SPSS 20for windows. menunjukkan bahwa item-item pertanyaan dalam kuesioner valid karena skor rhitung lebih besar jika dibandingkan dengan rtabel yang bernilai 0,374. Untuk lebih rincinya dapat dilihat pada Tabel 3.4 berikut ini

TABEL 3.4

HASIL PENGUJIAN VALIDITAS VARIABEL X (SPORT SPONSORSHIP)

No. Pernyataan rhitung rtabel Ket.

1. Sponsor Receptiveness

1 Penerimaan Anda terhadap Kopi ABC menjadi bagian sponsor

klub 0,730 0,374 Valid

2 Ketepatan pelaksanaan pemasaran Kopi ABC melalui kerja

sama sponsorship 0,376 0,374 Valid

3 Penerimaan Anda terhadap informasi produk Kopi ABC secara

keseluruhan 0,694 0,374 Valid

4 Kemudahan Anda memahami pesan iklan Kopi ABC yang

disertai asosiasi Persib Bandung 0,750 0,374 Valid

5 Ketertarikan Anda terhadap iklan Kopi ABC yang disertai

assosiasi Persib Bandung 0,610 0,374 Valid

6 Ketertarikan Anda mengetahui produk-produk Kopi ABC 0,819 0,374 Valid 7 Pengetahuan Anda mengenai bisnis Kopi ABC 0,556 0,374 Valid

2. SponsorIntegrity

8 Kesesuaian Kopi ABC dalam mempromosikan produknya

dibandingkan dengan pesaing 0,696 0,374 Valid

9 Ketertarikan Anda terhadap Kopi ABC karena mendukung tim

12 Ketertarikan Anda terhadap strategi promosi melalui assosiasi

Persib Bandung 0,520 0,374 Valid

13 Kesenangan Anda terhadap Kopi ABC mendukung Persib

(41)

No. Pernyataan rhitung rtabel Ket.

14 Kesukaan Anda dengan Kopi ABC karena mendukung Persib

Bandung 0,797 0,374 Valid

Sumber: Pengolahan Data 2015

Berdasarkan Tabel 3.4 pada instrumen variabel kinerja sport sponsorshipdapat diketahui bahwa nilai tertinggi terdapat pada dimensi

sponsorintegritydengan item pernyataan kesesuaian terhadap Kopi ABC menjalin

kerja sama dengan Persib Bandung yang bernilai 0,834 sedangkan nilai terendah terdapat pada ketepatan pelaksanaan pemasaran Kopi ABC melalui kerja sama sponsorship yang bernilai 0,376sehingga dapat ditafsirkan bahwa indeks

korelasinya sangat tinggi.

Hasil uji coba instrumen penelitian untuk variabel minat beli berdasarkan hasil perhitungan validitas item instrumen yang dilakukan dengan bantuan program SPSS 20for windows. menunjukkan bahwa item-item pertanyaan dalam kuesioner valid karena skor rhitunglebih besar jika dibandingkan dengan rtabel yang bernilai 0,374. Untuk lebih rincinya dapat dilihat pada Tabel 3.5 berikut

TABEL 3.5

HASIL PENGUJIAN VALIDITAS VARIABEL Y (MINAT MEMBELI)

No. Pernyataan rhitung rtabel Ket.

1. Minat Transaksional

15 Kecenderungan (minat) anda untuk membeli Kopi ABC

dalam jangka pendek 0,422 0,374 Valid

16 Kecenderungan (minat) anda untuk membeli Kopi ABC

dalam jangka panjang 0,395 0,374 Valid

2. Minat Referensial

17 Kecenderungan (minat) anda dalam mereferensikan atau

memberi ulasan terhadap produk Kopi ABC 0,429 0,374 Valid

3. Minat Preferensial

18 Kecenderungan (minat) anda menempatkan produk Kopi

ABC sebagai pilihan utama. 0,586 0,374 Valid

(42)

No. Pernyataan rhitung rtabel Ket.

19 Kecenderungan (minat) anda untuk mencari informasi

tentang produk Kopi ABC. 0,730 0,374 Valid

20

Kecenderungan (minat) anda dalam mendukung program sponsorship yang dilakukan Kopi ABC terhadap Persib Bandung

0,787 0,374 Valid Sumber: Hasil Pengolahan Data 2015

Berdasarkan Tabel 3.5 pada instrumen variabel minat beli dapat diketahui bahwa nilai tertinggi terdapat pada minat eksploratif dengan item pernyataan kecenderungan (minat) anda dalam mendukung program sponsorship yang dilakukan Kopi ABC terhadap Persib Bandungyang bernilai 0,787 sedangkan nilai terendah terdapat pada minat transaksional dengan item pernyataankecenderungan (minat) anda untuk membeli Kopi ABC dalam jangka panjang yang bernilai 0,395 sehingga dapat ditafsirkan bahwa indeks korelasinya sangat tinggi.

3.2.6.2 Pengujian Reliabilitas

Uji realibilitas dilakukan untuk mendapatkan tingkat ketepatan alat pengumpulan data yang digunakan. Realibitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data, karena instrumen tersebut sudah baik. Instrument yang sudah dipercaya, yang realibel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga.

Menurut Suharsimi Arikunto (2010:178) “Reliabilitas menunjuk pada satu

pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu”. Sedangkan menurut

(43)

digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan

data yang sama”.

Jika suatu instrumen dapat dipercaya maka data yang dihasilkan oleh instrumen tersebut dapat dipercaya. Pengujian reliabilitas kuesioner penelitian dilakukan dengan rumus Cronbach Alpha. Rumus Alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket atau soal bentuk uraian.

s

b = Jumlah deviasi standar butir Sedangkan rumus variansnya adalah:

 

s

(Husein Umar, 2008:172)

Keterangan:

Keputusan uji reliabilitas ditentukan dengan ketentuan sebagai berikut :

1. Jika koefisian internal seluruh item rhitung>rtabel dengan tingkat kesalahan 5% maka item pertanyaan dikatakan reliabel.

11

(44)

2. Jika koefisian internal seluruh item rhitungrtabel dengan tingkat kesalahan 5% maka item pertanyaan dikatakan tidak reliabel.

Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas instrumen yang dilakukan dengan bantuan program SPSS 20for windows diketahui bahwa semua variabel reliabel, hal ini disebabkan nilai rhitung lebih besar dibandingkan dengan nilai r tabel yang bernilai 0,374 hal ini dapat dilihat dalam Tabel 3.6 berikut ini:

TABEL 3.6

HASIL PENGUJIAN RELIABILITAS INSTRUMEN PENELITIAN

No Variabel rhitung rtabel Keterangan

1 Sport Sponsorship 0,908 0,374 Reliabel 2 Minat Beli 0,519 0,374 Reliabel

Sumber: Hasil Pengolahan Data 2015

3.2.7 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

Pada penelitian ini, digunakan dua jenis analisis yaitu analisis deskriptif khususnya bagi variabel yang bersifat kualitatif dan analisis kuantitatif berupa pengujian hipotesis dengan menggunakan uji statistik. Alat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Data yang diperoleh dari penelitian ini adalah data interval untuk variabel X,dan Y.

Analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan gambaran responden terhadap pengaruh sports sponsorship terhadap minat belikonsumen Kopi ABC. Dalam penelitian kuantitatif, analisis data dilakukan setelah seluruh data responden terkumpul. Kegiatan analisis data dilakukan melalui tiga tahap sebagai berikut :

(45)

Kegiatan ini dilakukan untuk memeriksa kelengkapan identitas responden, kelengkapan data serta isian data yang sesuai dengan tujuan penelitian.

2. Tabulasi data

Penelitian ini melakukan tabulasi data dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Memberi skor pada tiap item

Dalam penelitian ini akan diteliti pengaruh sport sponsorship (X) terhadap minat membeli (Y), denganskala pengukuran menggunakan skala semantic differensial. Menurut Sugiyono (2008:138-139) skala semantic differensial

digunakan untuk mengukur sikap hanya bentuknya tidak pilihan ganda atau checklist, tetapi tersusun dalam garis kontinum yang jawabannnya sangat

positifnya terletak pada bagian kanan garis dan jawaban yang sangat negatif terletak pada kiri garis atau sebaliknya. Data yang di peroleh adalah data interval. Responden yang memberi penilaian dengan angka 7, berarti sangat positif, sedangkan bila memberi jawaban angka 4 berarti netral bila memberi angka 1 berarti persepsi responden terhadap pertanyaan itu sangat negatif.

(46)

TABEL 3.7

SKOR ALTERNATIF JAWABAN PERNYATAAN POSITIF DAN NEGATIF

Alternatif

Jawaban

Rentang Jawaban

Setuju 7 6 5 4 3 2 1 Tidak Setuju

Positif 7 6 5 4 3 2 1

Sumber: Modifikasi dari Hermawan, A. (2006:132) b. Menjumlahkan skor pada setiap item

c. Menyusun ranking skor pada setiap variabel penelitian.

3. Menganalisis dan menafsirkan hasil perhitungan berdasarkan angka-angka yang diperoleh dari perhitungan statistik. Adapun metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan verifikatif.

3.2.7.1 Teknik Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis data yang bersifat kualitatif serta digunakan untuk melihat faktor penyebab. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif untuk mendeskripsikan variabel-variabel penelitian, antara lain:

1. Analisis deskriptif sport sponsorship (X).

Variabel X terfokus pada penelitian sport sponsorship yang terdiri dari sponsor receptiveness dan sponsor integrity.

2. Analisis deskriptif minat membeli (Y)

(47)

maka digunakan kriteria penafsiran dengan teknik persentase (0 - 100%). Penafsiran pengelolaan data berdasarkan batas-batas menurut Ali, M. (1985:84) adalah sebagai berikut:

TABEL 3.8

KRITERIA PENAFSIRAN HASIL PERHITUNGAN RESPONDEN

No Kriteria Keterangan

1. 0 % Tidak seorang pun

2. 1-25 % Sebagian kecil

3. 26-49 % Hampir setengahnya

4. 50 % Setengahnya

5. 51-75 % Sebagian besar

6. 76-99 % Hampir seluruhnya

7. 100 % Seluruhnya

Sumber : Ali, M. (1985:84)

3.2.7.2 Teknik Analisis Verifikatif

1. Asumsi Analisis Regresi Sederhana

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah populasi berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan SPSS (Statistical Product and Service Solution). Untuk melihat apakah populasi berdistribusi normal atau tidak digunakan cara membaca interpretasi grafik yaitu data berdistribusi normal apabila semua pencaran titik-titik yang diperoleh berada di sekitar garis lurus. Untuk menguji normalitas data dengan SPSS, maka lakukan langkah-langkah berikut:

1. Entry data atau buka data yang akan dianalisis

2. Pilih menu berikut ini: Analyze – Descriptives Statistics – Explore, misalnya Kolmogorov-Smirnov. Hipotesis yang diuji adalah:

(48)

GAMBAR 3.1

OUTPUT UJI NORMALITAS

Dari grafik di atas, dapat dilihat bahwa titik-titik tersebar di sekitar garis lurus, sehingga dapat disimpulkan semua populasi berdistribusi normal. Untuk menetapkan kenormalan, kriteria yang berlaku adalah sebagai berikut:

1. Tentukan taraf signifikansi uji α = 0,05

2. Bandingkan αdengan taraf signifikansi yang diperoleh

3. Jika signifikansi yang diperoleh >α, maka sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal

4. Jika signifikansi yang diperoleh <α, maka sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal

b. Uji Linearitas

Menurut Sudjana (2005: 331), “Uji linearitas regresi digunakan untuk

menguji kelinearan regresi, yaitu apakah model linear yang diambil betul-betul

(49)

pengujian dilanjutkan dengan model linear sederhana. Kriteria pengambilan keputusan untuk hipotesis penelitian yang diajukan adalah:

1. Jika t hitung > t tabel, maka H0ditolak dan Ha diterima 2. Jika t hitung < t tabel, maka H0diterima dan Ha ditolak

Pada taraf kesalahan 0,05 dengan derajat kebebasan (dk) pembilang (k-2) dan dk penyebut (n-k) serta pada uji pihak kanan secara statistik (Sudjana, 2001:18), pengujian hipotesis kelinieran yaitu:

H0: β < 0, artinya program sport sponsorship dengan minat beli koefisien arah regresinya tidak linier

Ha : β > 0, artinya program sport sponsorship dengan minat beli koefisien arah regresinya linier

c. Diagram Pencar

Pada diagram pencar, terdapat gambaran secara kasar bahwa pola hubungan variabel Y (minat beli) dan variabel X (sport sponsorship) adalah pola hubungan linier, maka cukup beralasan mengatakan bahwa model yang dipergunakan adalah Y= b0 + b1X = e. Kovariasi antara X dan Y sifatnya searah, dalam arti bahwa apabila X berubah semakin besar maka Y pun berubah semakin besar, atau apabila X berubah semakin kecil maka Y pun berubah semakin kecil. Kovariasi antara kedua variabel itu disebut kovariasi positif, hal ini mengisyaratkan hubungan positif.

(50)

Menguji β adalah untuk memeriksa apakah dalam populasi memang ada hubungan linier antara Y dengan X. Statistik uji yang digunakan (Drape dan Smith, 1981):

= (�1�1

(Nirwana SK Sitepu, 1994:21)

Nilai β didapat dengan rumus:

�1= ∑

(Nirwana SK Sitepu, 1994:18)

Nilai s(b1) didapat dengan rumus:

� = √s b =

(Nirwana SK Sitepu, 1994:20) Keterangan:

s(b1) = Standar error untuk b1

Kriteria uji untuk hipotesisnya adalah sebagai berikut: 1. Jika thitung≤ ttabel , maka H0 diterima dan Ha ditolak 2. Jika thitung≥ ttabel , maka H0 ditolak dan Ha diterima

2. Analisis Regresi Sederhana

Definisi regresi sederhana menurut Albert Kurniawan (2010:43) ialah

(51)

2

independent/bebas dan untuk membangun persamaan dan menggunakan persamaan tersebut untuk membuat perkiraan (prediction)”

Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen yaitu sport sponsorship dengan satu variabel dependen yaitu minat membeli.

Persamaan umum regresi linier sederhana adalah :

Y = a + bX

Keterangan :

Y = Subyek/nilai dalam variabel dependen yang diprediksikan. A = Harga Y bila X = 0 (harga konstan)

B = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan atau penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila b (+) maka naik, dan bila (-) maka terjadi penurunan.

X = Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu. Untuk dapat menemukan persamaan regresi, maka harus di hitung terlebih dahulu harga a dan harga b. Cara menghitung harga a dan b dapat dihitung dengan rumus:

Y = Nilai taksiran sport sponsorship X = Nilai minat beli

a = Konstanta

(52)

 

  

naik turun, dengan demikian nilai Y ini akan bervariasi. Namun nilai Y bervariasi tersebut tidak semata-mata disebabkan oleh X, karena masih ada faktor lain yang menyebabkannya.

1. Analisis Korelasi

Tujuan perhitungan dengan menggunakan Analisi korelasi adalah untuk mencari hubungan antara kedua variabel yang diteliti. Hubungan dua variabel terdiri dari dua macam yaitu hubungan yang positif dan hubungan yang negatif. Hubungan X dan Y dikatakan positif apabila kenaikan (penurunan) X pada umumnya diikuti oleh kenaikan (penurunan) Y.

Ukuran yang dipakai untuk mengetahui kuat atau tidaknya hubungan antara X dan Y disebut koefisien korelasi (r). Nilai koefisien korelasi paling sedikit -1 dan paling besar 1, artinya jika:

r = 1, hubungan X dan Y sempurna dan positif (mendekati 1, hubungan sangat kuat dan positif)

r = -1, hubungan X dan Y sempurna dan negatif (mendekati -1, hubungan sangat kuat dan negatif)

r = 0, hubungan X dan Y lemah sekali atau tidak ada hubungan.

(53)

Keterangan :

r = Koefisien korelasi antara variabel X dan Y, dua variabel yang dikorelasikan.

Besarnya koefisien korelasi diinterpretasikan dengan menggunakan Tabel 3.9 di bawah ini :

TABEL 3.9

PEDOMAN UNTUK MEMBERIKAN INTERPRETASI KOEFISIEN KORELASI

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,000 Sangat kuat Sumber: Sugiyono (2010:250)

2. Mencari Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi adalah kuadrat dari nilai koefisien korelasi; dinyatakan dalam persen, sehingga harus dikalikan 100%. Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui persentase pengaruh yang terjadi dari sport sponsorship (variabel bebas) terhadap minat membeli (variabel terikat).

KD =

r

2

X

100

%

Keterangan :

KD = Nilai koefisien determinan r = Nilai koefisien korelasi

Adapun untuk mengetahui kuat lemahnya pengaruh dapat diklasifikasikan pada Tabel 3.10 sebagai berikut

(54)

TABEL 3.10

PEDOMAN UNTUK MEMBERIKAN INTERPRETASI PENGARUH (GUILFORD)

Interval Koefisien Hubungan

0,00 - 0,199 Sangat Rendah dilakukan dengan membandingkan thitung dengan ttabel yaitu dengan menggunakan rumus distribusi student (tstudent). Rumus dari distribusi Student ialah sebagai berikut:

r = koefisien korelasi product moment n = banyaknya sampel

Untuk menentukankriteria pengambilan keputusan pengujian hipotesis secara statistik dalam rangka pengambilan keputusan penerimaan atau penolakan hipotesis menurut Sugiyono (2010:188) adalah sebagai berikut:

1) Jika t hitung> t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima 2) Jika t hitung≤ t tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak

Secara statistik hipotesis yang akan diuji berada pada taraf kesalahan 0,05 dengan derajat kebebasan (dk) (n-2) serta pada uji satu pihak, yaitu pihak kanan.

(55)

Kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis pada penelitian ini dapat ditulis sebagai berikut:

H0 :  = 0: artinya tidak terdapat pengaruhantara sport sponsorshipterhadap minat beli.

Gambar

Tabel 1.1 Top
Tabel
Tabel 1.1 di atas menunjukkan dominasi Kapal Api sebagai merek kopi
TABEL 1.2 KINERJA MEREK PRODUK KOPI DI INDONESIA
+7

Referensi

Dokumen terkait

Untuk memperkuat hasil penelitian berkaitan dengan perencanaan pembelajaran PPKn dengan Model Pembelajaran Make a match Untuk Meningkatkan Hasil Belajar PPKn pada

Sementara itu, kajian lepas memberi gambaran terdapat pelbagai perkara yang menyumbang kepada penghayatan nilai-nilai murni dalam kalangan murid sekolah

Puji dan syukur kepada ALLAH SWT atas segala nikmat, hidayah, dan karunia-Nya yang senantiasa memberikan petunjuk dan kekuatan lahir batin sehingga penulis dapat

sebesar 0,931 &gt; 0,05, maka ditolaknya H1 dalam penelitian ini. 2) Fakator opini audit tak punya pengaruh pada auditor switching. Dibuktikan lebih besarnya angka signifikan

Kanker ini dapat menginfiltrasi jaringan sekitarnya seperti dasar mulut (floor of mouth, FOM), dasar lidah dan tonsil (Suyatno, 2010. Bedah Onkologi Diagnostik dan Terapi.

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Identifikasi Jenis Hijauan Makanan Ternak di Kawasan Usaha Peternakan (KUNAK) Sapi Perah Kecamatan Cibungbulang

Olisi kuitenkin tärkeää tietää myös, kuinka merkittäviä teoreettiset mahdollisuudet ovat käytännössä.. Aihepiirin empiiristä tutkimusta on

Penurunan prevalensi anemia pada ibu hamil diperkirakan baru dapat tercapai bila setidaknya 80% ibu hamil mengonsumsi tablet Fe dalam jumlah yang direkomendasikan,