Taxes are the biggest source of state revenue that derive from non-oil sector which is used for development in the present and in the future. The main objective of this research is to determine whether there are significant differences Net Profit Margin (NPM), Return on Assets (ROA), and Return on Equity (ROE) before and after the enactment of the Tax Act of 2008. The method is used in this study is the method of hypothesis testing. The Financial data are taken from the manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) for period 2008-2009. The data were analyzed using the method of Paired-Samples T Test. The results show that there are no significant difference in Net Profit Margin (NPM), Return on Assets (ROA), and Return on Equity (ROE) before and after the enactment of the Tax Act of 2008.
viii
ABSTRAK
Pajak merupakan sumber pendapatan negara terbesar yang berasal dari sektor non-migas yang digunakan untuk pembangunan di masa sekarang dan di masa yang akan datang. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan Net Profit Margin (NPM), Return on Assets (ROA), dan
Return on Equity (ROE) sebelum dan sesudah diberlakukannya Undang-Undang Perpajakan Tahun 2008. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pengujian hipotesis. Data keuangan diambil dari perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk periode 2008-2009. Data dianalisis menggunakan metode Paired-Samples T Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan Net Profit Margin (NPM), Return on Assets (ROA), dan Return on Equity (ROE) sebelum dan sesudah diberlakukannya Undang-Undang Perpajakan Tahun 2008.
Kata kunci : Net Profit Margin, Return On Assets, Return On Equity
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 6
1.4 Kegunaan Penelitian ... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 8
2.1 Kajian Pustaka ... 8
x
2.1.1.1Pengertian Pajak ... 8
2.1.1.2Pengelompokkan Pajak ... 12
2.1.1.3Tata Cara dan Sistem Pemungutan Pajak ... 15
2.1.1.4Fungsi Pajak ... 20
2.1.1.5Pajak Penghasilan ... 22
2.1.1.6Subjek Pajak ... 24
2.1.1.7Bukan Subjek Pajak... 26
2.1.1.8Objek Pajak ... 27
2.1.1.9Bukan Objek Pajak ... 30
2.1.1.10 Biaya-Biaya dalam Perhitungan Pajak Penghasilan ... 33
2.1.1.11 Perbandingan UU PPh Pasal 17 Tahun 2000 dengan UU PPh Nomor 36 Tahun 2008 ... 36
2.1.2 Laporan Keuangan ... 37
2.1.2.2Pengertian Analisis Laporan Keuangan ... 37
2.1.2.3Tujuan Analisis Laporan Keuangan ... 38
2.1.3 Analisis Laporan Keuangan ... 41
2.1.3.1Pengertian Analisis Laporan Keuangan ... 41
2.1.3.2Tujuan Analisis Laporan Keuangan ... 41
2.1.3.3Teknik-Teknik Analisis Laporan Keuangan ... 42
2.1.3.4Keterbatasan Analisis Laporan Keuangan ... 44
2.1.4 Analisis Rasio Keuangan... 44
2.1.4.1Jenis-Jenis Rasio... 46
2.1.4.2 Net Profit Margin ... 48
2.1.4.3Return On Equity ... 50
2.1.5 Kerangka Pemikiran dan Pengembangan Hipotesis ... 51
BAB III METODE PENELITIAN... 57
3.1Objek Penelitian ... 57
3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan... 57
3.2Metode Penelitian ... 68
3.2.1 Metode yang Digunakan ... 68
3.2.2 Populasi Penelitian ... 69
3.2.3 Teknik Penarikan Sampel ... 69
3.2.4 Teknik Pengumpulan Data ... 69
3.2.5 Metode Analisis ... 70
3.2.6 Hipotesis ... 70
3.2.6.1Uji Normalitas ... 71
3.2.6.2Uji Beda T - Test ... 73
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 75
4.1Hasil Pengumpulan Data... 75
4.2Hasil Perhitungan Data ... 76
4.2.1 Perhitungan Menurut UU No.17 Tahun 2000 ... 76
4.2.2 Perhitungan Menurut UU No.36 Tahun 2008 ... 79
4.2.3 Cara Perhitungan Data... 81
xii
4.3.1 Uji Normalitas Net Profit Margin ... 82
4.3.2 Uji Paired –Samples T Test Net Profit Margin ... 83
4.4Pengujian Return On Assets Sebelum dan Sesudah UU No.36 tahun 2008... 85
4.4.1 Uji Normalitas Return On Assets ... 85
4.4.2 Uji Paired –Samples T Test Return On Assets ... 86
4.5Pengujian Return On Equity Sebelum dan Sesudah UU No.36 tahun 2008... 88
4.5.1 Uji Normalitas Return On Equity ... 88
4.5.2 Uji Paired –Samples T Test Return On Equity ... 89
4.6Pembahasan... 91
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 93
5.1Simpulan ... 93
5.2Keterbatasan Penelitian ... 93
5.3 Saran ... 94
DAFTAR GAMBAR
xiv
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel I Perbedaan Tarif UU PPh Tahun 2000 dan Tahun 2008
untuk Wajib Pajak Badan ... 37
Tabel II Daftar Perusahaan ... 75
Tabel III Hasil Perhitungan Net Profit Margin/NPM Menurut UU No.17 Tahun 2000 ... 76
Tabel IV Hasil Perhitungan Return on Assets/ROA Menurut UU No.17 Tahun 2000 ... 77
Tabel V Hasil Perhitungan Return on Equity/ROE Menurut UU No.17 Tahun 2000 ... 78
Tabel VI Hasil Perhitungan Net Profit Margin/NPM Menurut UU No.36 Tahun 2008 ... 79
Tabel VII Hasil Perhitungan Return on Assets/ROA Menurut UU No.36 Tahun 2008 ... 80
Tabel VIII Hasil Perhitungan Return on Equity/ROE Menurut UU No.36 Tahun 2008 ... 80
Tabel IX Model Paired-Samples T Test Net Profit Margin ... 84
Tabel X Model Paired-Samples T Test Return On Assets ... 87
DAFTAR GRAFIK
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Undang- undang perpajakan di Indonesia selalu mengalami perubahan sesuai
dengan perubahan ekonomi. Untuk itu sistem perpajakan terus di sempurnakan dan
disederhanakan dengan memerhatikan asas keadilan, pemerataan, manfaat, dan
kemampuan masyarakat.
Menurut Rochmat Soemitro (2006:22), menyatakan bahwa pajak adalah iuran
rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan)
dengan tiada mendapat jasa timbal (kontra prestasi) yang langsung dapat ditunjukkan
dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum. Definisi tersebut
kemudian dikoreksinya yang berbunyi sebagai berikut: pajak adalah peralihan
kekayaan dari pihak rakyat kepada Kas Negara untuk membiayai pengeluaran rutin
dan surplusnya digunakan untuk public saving yang merupakan sumber utama untuk
membiayai public investment.
Pajak merupakan sumber pendapatan negara terbesar yang berasal dari sektor
non-migas yang digunakan untuk pembangunan di masa sekarang dan di masa yang
akan datang. Untuk itu, pemerintah gencar dalam meningkatkan penerimaan dari
sektor pajak dengan kebijakan ekstensifikasi dan intensifikasi. Langkah
ekstensifikasi adalah memperbanyak atau menambah jumlah wajib pajak yang belum
terjaring yang telah memenuhi persyaratan menjadi Wajib Pajak, sedangkan
intensifikasi pajak adalah mengefektifkan proses pemungutan pajak terhadap subjek
ekstensifikasi dilakukan dengan cara mencari objek pajak yang potensial dalam
rangka menghimpun dana dan mendorong pemulihan perekonomian.
Menurut Edy Suprianto (2011) pajak pusat yang dikelola oleh Direktorat
Jenderal Pajak meliputi :
1. Pajak Penghasilan (PPh) adalah pemotongan pajak atas penghasilan sehubungan
dengan pekerjaan, jasa, atau kegiatan dengan nama dan dalam bentuk apa pun
yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri(hal 10).
2. Pajak Pertambahan Nilai (PPN) adalah pajak yang dipungut/dipotong oleh
Pengusaha Kena Pajak (PKP) yang berkaitan dengan transaksi penyerahan
(penjualan atau pembelian atau transaksi lainnya) barang/jasa kena pajak di
dalam daerah pabean yang dilakukan oleh wajib pajak badan maupun orang
pribadi(hal 72).
3. Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPn-BM)adalah pajak yang dikenakan
hanya satu kali pada waktu penyerahan barang kena pajak yang tergolong
mewah oleh pengusaha yang menghasilkan atau pada waktu impor(hal 72).
4. Bea Materai adalah suatu pungutan atau pembayaran pajak melalui benda
materai yang dikenakan khusus untuk beberapa dokumen yang diharuskan oleh
undang-undang(hal 91).
5. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) adalah pajak yang dikenakan atas kepemilikan
hak atas bumi dan bangunan yang ada di atasnya yang nilainya di atas nilai jual
objek pajak tidak kena pajak (NJOPTKP)(hal 101).
6. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) adalah bea yang
dikenakan pada setiap pemindahan hak termasuk hibah wasiat atas harta tetap
BAB I Pendahuluan 3
akta. Sedangkan Pajak daerah yang dikelola oleh pemerintah daerah meliputi
Pajak Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di Atas Air, Bea Balik Nama, Pajak
Bahan Bakar Kendaraan Bermotor, Pajak Hotel dan Restoran, Pajak Hiburan,
Pajak Reklame, Pajak Penerangan Jalan, dan Pajak Parkir (hal 117).
Pajak penghasilan mengalami perubahan dengan mengenakan tarif yang berbeda
dari yang sebelumnya diatur dalam UU No. 17 tahun 2000 menjadi UU No. 36 tahun
2008 yang lebih memberikan kemudahan dan dapat mendorong para pengusaha
untuk bersaing lebih kompetitif. Kemudahannya antara lain pada tahun
2009menganut sistem tarif tunggal atau single tax yaitu 28 % dan mulai tahun 2010
tarif Pajak Penghasilan Badanturun menjadi 25 %. Tarif PPh ini masih dapat
dikurangi lagi sebesar 5% apabila Wajib Pajak badan tersebut merupakan Wajib
Pajak dalam negeri yang berbentuk perseroan terbuka yang paling sedikit 40% dari
jumlah keseluruhan saham yang disetor diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia
dan atau lebih dari keseluruhan saham yang disetor dan saham tersebut dimiliki
paling sedikit oleh 300 (tiga ratus) pihak.
Sebelumnya dalam UU no 17 tahun 2000 Penghasilan Kena Pajak (PKP) dan
tarifnya dibagi dalam tiga lapisan yaitu PKP sampai dengan lima puluh juta rupiah
sebesar 10%, PKP dari lima puluh juta sampai dengan seratus juta sebesar 15%, dan
PKP diatas seratus juta sebesar 30%. Pada perusahaan yang terkena tarif 30 persen
akan mengalami penurunan tarif pajak untuk tahun 2008. Dengan adanya perubahan
undang-undang akan berpengaruh pada laba bersih perusahaan yang pada akhirnya
berpengaruh pada kinerja perusahaan termasuk rasio profitabilitas
Rasio profitabilitas (profitability ratio) adalah rasio untuk mengetahui
2010:43).Dalam menghitung rasio profitabilitas terdapat Margin Laba Kotor (Gross
Profit Margin) adalah membandingkan antara penjualan bersih dikurangi harga
pokok penjualan dengan tingkat penjualan.Margin Laba Operasi (Operating Profit
Margin) adalah mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan
dengan menghitung persentase dari profit yang diperoleh perusahaan dari tiap
penjualan sebelum dikurangi biaya bunga dan pajak.Margin Laba Sebelum Pajak
(Pretax Profit Margin) adalah perbandingan laba sebelum pajak dengan penjualan
perusahaan.Margin Laba Bersih (Net Profit Margin) adalah rasio tingkat
profitabilitas yang dihitung dengan cara membagi keuntungan bersih dengan total
penjualan.Rentabilitas Ekonomi (Return on Assets) adalah mengukur kemampuan
perusahaan menghasilkan laba pada masa lalu. Rentabilitas Modal Sendiri(Return on
Equity) adalah kemampuan perusahaan menghasilkan laba berdasarkan asset yang
dimiliki.
Beberapa penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya mengenai pengaruh
dari perubahan undang-undang telah banyak dilakukan seperti :
1. Siti Rochmah Ika (2005) meneliti tentang “Analisis Efisiensi Perusahaan
Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta Sebelum Dan Sesudah
Berlakunya Undang-Undang Perpajakan 2000” periode 1998 sampai 2001.
Variabel yang digunakan adalah Gross Profit Margin, Operating Profit Margin,
Total Asset Turnover dan Return on Investment. Hasil penelitian
menunjukkanbahwa variabel-variabel tersebut mempunyai perbedaan yang
signifikan untuk 3 periode pengujian.
2. Erlita Dwi Kartika Sari (2010) meneliti tentang “Pengaruh Reformasi Pajak
BAB I Pendahuluan 5
BEI” periode 2008 dan 2009. Variabel yang digunakan adalah Capital
Adequacy Ratio, RORA, Net Profit Margin dan Return On Assets. Hasil
penelitianmenunjukkan bahwa variabel Capital Adequacy Ratio, Net Profit
Margin dan Return On Assetsmemiliki perbedaan yang signifikan.
Penulis akan melakukan penelitian tentang analisis rasio profitabilitas sebelum
dan sesudah diberlakukannya undang-undang perpajakan tahun 2008. Perbedaan
dengan penelitian sebelumnya terletak pada rasio yang akan digunakan yaitu Net
Profit Margin, Return on Assets dan Return on Equity.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “Analisis Rasio Profitabilitas Perusahaan Manufaktur Yang Go
Public di Bursa Efek Indonesia (BEI) Sebelum dan Sesudah Diberlakukannya
Undang-Undang Perpajakan Tahun 2008”.
1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, identifikasi masalah
dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan Net Profit
MarginRatio pada perusahaan manufaktur yang go public di BEI sebelum
dan sesudah diberlakukannya Undang-Undang Perpajakan Tahun 2008?
2. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan Return on Assets
Ratio pada perusahaan manufaktur yang go public di BEI sebelum dan
3. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan Return on Equity
Ratio pada perusahaan manufaktur yang go public di BEI sebelum dan
sesudah diberlakukannya Undang-Undang Perpajakan Tahun 2008?
1.3Maksud dan Tujuan Penelitian
Adapun maksud dan tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan Net Profit
MarginRatio pada perusahaan manufakturyang go public di BEI sebelum dan
sesudah diberlakukannya Undang-Undang PerpajakanTahun 2008.
2. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan Return on Assets
Ratio pada perusahaan manufakturyang go public di BEI sebelum dan sesudah
diberlakukannya Undang-Undang Perpajakan Tahun 2008.
3. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan Return on Equity
Ratio pada perusahaan manufakturyang go public di BEI sebelum dan sesudah
diberlakukannya Undang-Undang PerpajakanTahun 2008.
1.4Kegunaan Penelitian
Penelitian yang dilakukan oleh penulis diharapkan dapat memberikan
manfaat sebagai berikut :
1. Bagi perusahaan
Penelitian ini mendorong perusahaan untuk selalu mengikuti perkembangan
Undang-Undang Perpajakan yang berlaku dan sebagai masukan bahwa
perubahan Undang-Undang Perpajakan memiliki pengaruh terhadap laba
BAB I Pendahuluan 7
2. Bagi penulis
Penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan mengenai pengaruh
diberlakukannya Undang-Undang No. 36 tahun 2008 tentang Pajak
Penghasilan Badan pada perusahaan manufaktur.
3. Bagi peneliti berikutnya
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi untuk peneliti
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dengan menggunakan
bantuan dari software SPSS 17.0 for windows, yaitu dengan metode Paired Samples
T Test serta pembahasan dari hasil penelitian yang telah dijelaskan di bab
sebelumnya, maka dapat diambil beberapa simpulan untuk menjawab identifikasi
masalah dari penelitian ini sebagai berikut :
1. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan Net Profit MarginRatio pada
perusahaan manufaktur yang go public di BEI sebelum dan sesudah
diberlakukannya Undang-Undang Perpajakan Tahun 2008.
2. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan Return On Assets Ratio pada
perusahaan manufaktur yang go public di BEI sebelum dan sesudah
diberlakukannya Undang-Undang Perpajakan Tahun 2008.
3. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan Return On Equity Ratio pada
perusahaan manufaktur yang go public di BEI sebelum dan sesudah
diberlakukannya Undang-Undang Perpajakan Tahun 2008.
5.2 Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini tidak terlepas dari keterbatasan-keterbatasan yang antara lain
BAB V Simpulan dan Saran 94
1. Dalam penelitian ini hanya digunakan sampel perusahaan manufaktur. Hal ini
tidak dapat mewakili keadaan perusahaan seluruh Indonesia. Elemen-elemen
laporan keuangan yang tidak sama dan perbedaan dalam kegiatan usaha akan
berpengaruh pada perhitungan perubahan rasio keuangan dan perubahan laba.
2. Periode penelitian yang diamati terbatas karena hanya mencakup tahun
2008-2009.
3. Penulis melakukan pengamatan perubahan undang-undang hanya dengan
menggunakan rasio net profit margin, return of equity dan return of assets
dengan mengabaikan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi perubahan
laba bersih.
5.3 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka peneliti menyarankan
sebagai berikut:
1. Bagi perusahaan yang diteliti
Bagi perusahaan yang diteliti, sebaiknya selalu mengikuti perkembangan
peraturan perpajakan.
2. Bagi peneliti selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya, yang akan meneliti tentang perbandingan
Undang-Undang Pajak Penghasilan sebaiknya menambah rentang waktu penelitian dan
menggunakan rasio keuangan selain rasio profitabilitas, sehingga hasil yang
diperoleh akan lebih lebih akurat. Hendaknya menggunakan rasio-rasio
keuangan lainnya karena masih banyak rasio-rasio keuangan yang berpengaruh
Aminatuzzahra. (2010). Analisis Pengaruh Current Ratio, Debt To Equity Ratio, Total Asset Turnover, Net Profit Margin Terhadap ROE. Skripsi Sarjana
Ekonomi, Program Sarjana Universitas Diponegoro, Semarang (tidak
dipublikasikan).
Anshari, Tunggul. (2008). Pengantar Hukum Pajak, Bayumedia Publishing, Jawa
Timur.
Belkaoui, Ahmed, dkk. (2004). Teori Akuntansi, Edisi Kedua, Jakarta : Erlangga.
Hapsari, Epri, Ayu. (2007). Analisis Rasio Keuangan Untuk Memprediksi
Pertumbuhan Laba (Studi Kasus: Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta Periode 2001 Sampai Dengan 2005). Tesis Magister
Manajemen, Program Pascasarjana Universitas Diponegoro, Semarang (tidak
dipublikasikan).
Harahap, Sofyan, Syafri. (2002). Analisis Kritis atas Laporan Keuangan, Edisi Satu,
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Hartono, Jogiyanto. (2007). Metodologi Penelitian Bisnis : Salah Kaprah dan
Pengalaman-pengalaman, Yogyakarta : BPFE.
Haryanti, Dwi. (2007). Evaluasi Manfaat Rasio Keuangan Dalam Memprediksi
Pertumbuhan Laba Pada KPRI Di Kota Semarang. Skripsi Sarjana Ekonomi,
Universitas Negeri, Semarang (tidak dipublikasikan).
http://www.pajak.go.id/dmdocuments/UU-36-2008.pdf.
http://www.ortax.org/ortax/?mod=aturan&page=show&id=13602.
Ika, Siti, Rochmah. (2005). Analisis Efisiensi Perusahaan Manufaktur Yang
Terdaftar di Bursa Efek Jakarta Sebelum dan Sesudah Berlakunya Undang-Undang Perpajakan 2000.
Daftar Pustaka 96
Imam, Ghozali. (2005). Aplikasi Multivariate dengan Program SPSS, Semarang :
Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Indonesia Capital Market Directory. (2008). Indonesia Stock Exchange, Jakarta.
Indonesia Capital Market Directory. (2009). Indonesia Stock Exchange, Jakarta.
Karunasari, Witta. 2009. Pengaruh Earnings Per Share, Price Earning Ratio, dan
Book Value Per Share Terhadap Harga Saham (Studi Empirik Pada Entitas
yang Tergabung Dalam Perusahaan LQ45 Periode 2005-2007). Skripsi
Sarjana Ekonomi, Universitas Kristen Maranatha, Bandung (tidak
dipublikasikan).
Mardiasmo, (2008), Perpajakan Edisi Revisi 2008, Yogyakarta : Penerbit Andi
_________, (2011), Perpajakan Edisi Revisi 2011, Yogyakarta : Penerbit Andi.
Munawir. (2002). Analisa Laporan Keuangan, Yogyakarta : Liberty.
Odelia, Edgina, Dwi. (2009). Analisis Perbandingan Penerapan Pajak Penghasilan
Sebelum dan Sesudah Diberlakukannya PPh Pasal 21 Menurut UU No. 36
Tahun 2008 Serta Pengaruhnya pada PPH Karyawan. Skripsi Sarjana
Ekonomi, Universitas Kristen Maranatha, Bandung (tidak dipublikasikan).
Purnawati, Lina. (2005). Kemampuan Rasio Keuangan Dalam Memprediksi
Perubahan Laba. Skripsi Sarjana Ekonomi, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.
Rinati, Ina. (2009). Pengaruh Net Profit Margin (NPM), Return On Assets (ROA)
dan Return On Equity (ROE) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Yang Tercantum Dalam Indeks LQ45, Skripsi Sarjana Ekonomi, Universitas
Gunadarma, Jakarta (tidak dipublikasikan).
Simamora, Henry. (2000). Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan Bisnis, Jakarta :
Soemitro, Rochmat. (2006). Perpajakan, Bandung : Eresco.
Suprianto, Edy. (2011). Perpajakan di Indonesia, Yogyakarta : Graha Ilmu.
Suwardjono. (2002). Akuntansi Pengantar : Proses Penciptaan Data Pendekatan
Sistem, Yogyakarta : BPFE.
Waluyo. (2008). Perpajakan Indonesia, Salemba Empat, Jakarta.
Wicaksono, Ananto, Sarono. (2007). Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap
Harga Saham Perusahaan yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta. Skripsi
Fakultas Ekonomi, Program Sarjana Universitas Negeri, Semarang (tidak
dipublikasikan).
Wild, J. John, K. R. Subramanyam, dan Robert F. Halsey. (2010). Analisis Laporan