• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pola Komunikasi Teater Kampung dalam Mempertahankan Eksistensi (Studi Komunitas Teater Angka Nol, Krajan, Salatiga) T1 362008029 BAB II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pola Komunikasi Teater Kampung dalam Mempertahankan Eksistensi (Studi Komunitas Teater Angka Nol, Krajan, Salatiga) T1 362008029 BAB II"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Komunikasi

2.1.1 Pengertian

Menurut Carl I. Hovland, ilmu komunikasi merupakan upaya untuk merumuskan secara tegar asas-asas penyampaian informasi serta pembentukan

pendapat dan sikap. Definisi Hovland tersebut menunjukkan bahwa yang dijadikan komunikasi bukan saja penyampaian informasi, tetapi juga

pembentukan pendapat umum dan sikap publik yang dalam kehidupan sosial

dan kehidupan politik memainkan peranan yang amat penting. Bahkan dalam

definisinya secara khusus mengenai pengertian komunikasi sendiri, Hovland

mengatakan bahwa komunikasi adalah proses merubah perilaku orang lain (

communication is the process to modify the behavior of other individuals ). Akan tetapi seseorang akan dapat berubah sikap, pendapat atau perilaku orang

lain, apabila komunikasinya itu memang komunikatif. Lasswell mengatakan bahwa cara yang baik untuk menjelaskan komunikasi ialah menjawab

pertanyaan sebagai berikut : Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect? (Mulyana, 2005:69)

Jadi berdasarkan paradigma Lasswell, Komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang

menimbulkan effect tertentu.

2.1.2 Komunikasi Kelompok

Komunikasi kelompok juga melibatkan komunikasi antar pribadi.

Bahasan teoritis mengenai komunikasi kelompok meliputi dinamika kelompok,

efisiensi dan efektivitas penyampaian informasi dalam kelompok, pola dan

bentuk interaksi serta pembuatan keputusan (Bugin, 2006:32)

Kelompok adalah sekumpulan orang-orang yang terdiri dari dua atau

tiga orang bahkan lebih. Kelompok memiliki hubungan yang sangat intensif

diantara mereka satu sama lainnya, kelompok memiliki tujuan-tujuan dan

aturan-aturan yang dibuat sendiri dan merupakan kontribusi arus informasi

diantara mereka sehingga mampu menciptakan atribut kelompok sebagai bentuk

(2)

adalah kelompok yang dapat mengatur sirkulasi tatap muka yang intensif

diantara anggota kelompok, serta tatap muka itu akan mengatur sirkulasi

komunikasi makna diantara mereka sehingga mampu melahirkan

sentimen-sentimen kelompok serta kerinduan diantara mereka (Bugin, 2006:264)

Pengaruh kelompok pada perilaku komunikasi :

a. Konformitas

Konformitas adalah perubahan perilaku atau kepercayaan menuju

(norma) kelompok sebagai akibat tekanan kelompok yang real atau dibayangkan. Bila sejumlah orang dalam kelompok mengatakan atau

melakukan sesuatu, ada kecenderungan para anggota untuk mengatakan dan

melakukan hal yang sama.

b. Fasilitasi sosial

Fasilitasi menunjukkan kelancaran atau peningkatan kualitas kerja

karena ditonton kelompok. Kelompok mempengaruhi pekerjaan sehingga

menjadi lebih mudah. Kehadiran orang lain dianggap menimbulkan efek

pembangkit energi pada perilaku individu. Efek ini terjadi pada berbagai

situasi sosial, bukan hanya didepan orang yang menggairahkan kita. Energi

yang meningkat akan mempertingi kemungkinan dikeluarkannya respon

yang dominan. Respon dominan adalah perilaku yang kita kuasai. Bila

respon yang dominan itu adalah yang benar, terjadi peningkatan prestasi. Bila

respon dominan itu adalah yang salah, terjadi penurunan prestasi. Untuk

pekerjaan yang mudah, respon yang dominan adalah respon yang benar;

karena itu, peneliti-peneliti melihat melihat kelompok mempertinggi kualitas

kerja individu.

c. Polarisasi

Polarisasi adalah kecenderungan ke arah posisi yang ekstrem. Bila

sebelum diskusi kelompok para anggota mempunyai sikap agak mendukung

tindakan tertentu, setelah diskusi mereka akan lebih kuat lagi mendukung

tindakan itu. Sebaliknya, bila sebelum diskusi para anggota kelompok agak

menentang tindakan tertentu, setelah diskusi mereka akan menentang lebih

(3)

Faktor-faktor yang mempengaruhi keefektifan kelompok :

Anggota-anggota kelompok bekerja sama untuk mencapai dua

tujuan: a. melaksanakan tugas kelompok, dan b. memelihara moral

anggota-anggotanya. Tujuan pertama diukur dari hasil kerja kelompok disebut

prestasi (performance) tujuan kedua diketahui dari tingkat kepuasan (satisfcation). Jadi, bila kelompok dimaksudkan untuk saling berbagi informasi, maka keefektifannya dapat dilihat dari beberapa banyak informasi

yang diperoleh anggota kelompok dan sejauh mana anggota dapat

memuaskan kebutuhannya dalam kegiatan kelompok.1

2.1.3 Komunikasi Organisasional

Komunikasi organisasional atau institusional berkenaan dengan

komunikasi yang berlangsung dengan jaringan kerjasama antarpribadi dan atau

antar kelompok dalam suatu organisasi atau institusi (Pawito, 2007:10)

Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai

pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu

organisasi (Wiryanto, 2005). Komunikasi formal adalah komunikasi yang

disetujui oleh organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi kepentingan

organisasi. Isinya berupa cara kerja di dalam organisasi, produktivitas, dan

berbagai pekerjaan yang harus dilakukan dalam organisasi. Adapun komunikasi

informal adalah komunikasi yang disetujui secara sosial. Orientasinya bukan

pada organisasi, tetapi lebih kepada anggotanya secara individual.

Dimensi-Dimensi Komunikasi dalam Kehidupan Organisasi :

1. Komunikasi internal.

Komunikasi internal organisasi adalah proses penyampaian pesan

antara anggota-anggota organisasi yang terjadi untuk kepentingan organisasi.

Proses komunikasi internal ini bisa berwujud komunikasi antarpribadi

ataupun komunikasi kelompok. Juga komunikasi bisa merupakan proses

komunikasi primer maupun sekunder (menggunakan media nirmassa).

Komunikasi internal ini lazim dibedakan menjadi tiga, yaitu :

1

(4)

a. Komunikasi vertikal

Bentuk komunikasi ini merupakan bentuk komunikasi yang

terjadi dari atas ke bawah dan sebaliknya. Artinya komunikasi yang

disampaikan pimpinan kepada bawahan, dan dari bawahan kepada

pimpinan secara timbal balik.

1) Komunikasi ke atas artinya komunikasi yang mengalir ke suatu tingkat

yang lebih tinggi dalam kelompok atau organisasi digunakan untuk

memberikan umpan balik kepada atasan, menginformasikan mereka

mengenai kemajuan ke arah tujuan dan meneruskan masalah-masalah

yang ada. Memberikan pengertian mengenai laporan prestasi kerja,

saran, usulan, opini, permohonan bantuan, dan keluhan serta

memperoleh informasi dari bawahan mengenai kegiatan dan

pelaksanaan pekerjaan bawahan dari tingkat yang lebih rendah.

2) Komunikasi ke bawah artinya komunikasi yang mengalir dari satu

tingkat dalam suatu kelompok atau organisasi ke suatu tingkat yang

lebih bawah. Kegunaan dari pada komunikasi ini memberikan

penetapan tujuan, memberikan instruksi pekerjaan, menginformasikan

kebijakan dan prosedur pada bawahan, menunjukan masalah yang

memerlukan perhatian dan mengemukakan umpan balik terhadap

kinerja.

b. Komunikasi horizontal atau lateral

Yaitu komunikasi antara sesama seperti dari karyawan kepada

karyawan, manajer kepada manajer. Pesan dalam komunikasi ini bisa

mengalir di bagian yang sama di dalam organisasi atau mengalir

antarbagian. Komunikasi lateral ini memperlancar pertukaran

pengetahuan, pengalaman, metode, dan masalah. Hal ini membantu

organisasi untuk menghindari beberapa masalah dan memecahkan yang

lainnya, serta membangun semangat kerja dan kepuasan kerja.

Komunikasi ini berlangsung dengan cara tatap muka, melalui media

elektronik seperti telepon, atau melalui pesan tertulis.

(5)

Bentuk komunikasi ini sering disebut juga komunikasi silang.

Berlangsung dari seseorang kepada orang lain dalam posisi yang berbeda.

Dalam arti pihak yang satu tidak berada pada jalur struktur yang lain.

Fungsi komunikasi diagonal digunakan oleh dua pihak yang mempunyai

level berbeda tetapi tidak mempunyai wewenang langsung kepada pihak

lain.2

2. Komunikasi eksternal.

Komunikasi eksternal organisasi adalah komunikasi antara pimpinan

organisasi dengan khalayak di luar organisasi. Pada organisasi besar,

komunikasi ini lebih banyak dilakukan oleh kepala hubungan masyarakat

daripada pimpinan sendiri. Yang dilakukan sendiri oleh pimpinan hanyalah

terbatas pada hal-hal yang dianggap sangat penting saja. Komunikasi

eksternal terdiri dari jalur secara timbal balik :

a. Komunikasi dari organisasi kepada khalayak

Komunikasi ini dilaksanakan umumnya bersifat informatif,

yang dilakukan sedemikian rupa sehingga khalayak merasa memiliki

keterlibatan, setidaknya ada hubungan batin. Komunikasi ini dapat

melalui berbagai bentuk, seperti: majalah organisasi, press release, artikel surat kabar atau majalah, pidato radio, film dokumenter, brosur,

leaflet, poster, konferensi pers.

b. Komunikasi dari khalayak kepada organisasi

Komunikasi dari khalayak kepada organisasi merupakan umpan

balik sebagai efek dari kegiatan dan komunikasi yang dilakukan oleh

organisasi.3

2.2 Komunitas

2

http://hendrik-igirisa.blogspot.com/ diunduh 20 Februari 2013, pukul 18.00 3

(6)

Komunitas adalah sekelompok orang yang saling peduli satu sama lain yang

lebih dari yang seharusnya, dimana dalam sebuah komunitas terjadi relasi pribadi yang

erat antar anggota komunitas tersebut karena adanya kesamaan interest atau values. Menurut Vanina Delobelle , definisi suatu komunitas adalah group beberapa orang yang berbagi minat yang sama, yang terbentuk oleh 4 faktor, yaitu:

1. Komunikasi dan keinginan berbagi (sharing): Para anggota saling menolong satu sama lain.

2. Tempat yang disepakati bersama untuk bertemu

3. Ritual dan kebiasaan: Orang-orang datang secara teratur dan periodik

4. Influencer: Influencer merintis sesuatu hal dan para anggota selanjutnya ikut terlibat

George Hillery Jr pernah mengidentifikasi sejumlah besar defenisi, kemudian

menemukan bahwa kebanyakan defenisi tersebut memfokuskan makna komunitas

sebagai:

1) the common elements of area

2) common ties

3) social interaction

George merumuskan pengertian komunitas sebagai “people living within a specific area, sharing common ties, and interacting with one another” (orang-orang yang hidup di suatu wilayah tertentu dengan ikatan bersama dan satu dengan yang lain

saling berinteraksi).

Christensson dan Robinson melihat bahwa konsep komunitas mengandung empat komponen, yaitu:

1) People

2) place or territory

3) social interaction

4) psychological identification

Sehingga kemudian mereka merumuskan pengertian komunitas sebagai

people the live within a greographically bounded are who are involved in social interction and have one or more psychological ties with each other an with the place in which they live” (orang-orang yang bertempat tingal di suatu daerah yang terbatas

secara geografis, yang terlibat dalam interaksi sosial dan memiliki satu atau lebih ikatan

(7)

Komunitas yaitu yang menunjuk pada bagian masyarakat yang bertempat

tinggal di suatu wilayah (geografis) dengan batas-batas tertentu dan faktor utama yang

menjadi dasar adalah interaksi yang lebih besar di antara anggotanya, dibanding dengan

penduduk di luar batas wilayahnya.(Soekanto, 1990)

Komunitas Teater Angka Nol Salatiga memiliki jadwal pertemuan yang

termasuk ke dalam sesi latihan yang terbagi menjadi dua yaitu :

a. Latihan Rutin : Setiap Hari Minggu pukul 14.00 – 16.00

b. Latihan Produksi : 2-3 kali dalam seminggu setiap akan melakukan pementasan, di

malam hari pukul 19.00 – 21.00

Di luar jadwal di atas, hampir setiap hari anggota komunitas Teater Angka Nol

berkumpul di rumah ketua komunitas meski tidak lengkap dan hanya sekedar

nongkrong atau membahas tema teater yang akan ditampilkan berikutnya. Selain itu,

setiap pertengahan bulan selalu rutin diadakan pentas yang dihadiri oleh beberapa

komunitas teater dari wilayah di luar Salatiga untuk mempererat tali silturahmi.

2.3 Teater

Teater (bahasa Inggris: theater atau theatre, bahasa Perancisthéâtre berasal dari kata theatron (θέατρον) dari bahasa Yunani, yang berarti tempat untuk menonton). Awalnya sendiri diperkenalkan pada kultus dyonisius, awalnya sebagai

ritual upacara pengorbanan domba atau lembu kepada Dyonisius dan nyanyian yang

digunakan pada masa itu disebut "tragedi". Dalam perkembangannya, Dyonisius, dewa

yang berwujud hewan itu kemudian berubah menjadi manusia dan dipuja sebagai dewa

anggur dan kesuburan.

Teater adalah bagian dari seni pertunjukan yang berkaitan dengan akting atau

seni peran di depan penonton dengan menggunakan gabungan dari ucapan,

gestur, mimik, boneka, musik, tari dan lain-lain. Bernard Beckerman, kepala

departemen drama di Universitas Hofstra, New York, dalam bukunya, Dynamics of Drama, mendefinisikan teater sebagai " yang terjadi ketika seorang manusia atau lebih,

terisolasi dalam suatu waktu atau ruang, menghadirkan diri mereka pada orang lain."

Meski tidak tersegmen, komunitas Teater Angka Nol lebih banyak mengusung

tema folklore (dongeng) serta fenomena yang terjadi di sekitar masyarakat.

(8)

Definisi eksistensi berdasarkan kamus bahasa Indonesia4 ialah keberadaan, dan

segala sesuatu yang berkaitan dengan kuantitas.

Dalam filsafat eksistensi, istilah eksistensi diartikan sebagai gerak hidup

manusia kongkrit. Kata eksistensi berasal dari bahasa latin exsistere (ex berarti keluar

dan tere berarti berdiri, tampil).5

Eksistensi ini perlu diberikan oleh orang lain karena dengan adanya respon

dari orang di sekeliling kita ini membuktikan bahwa keberadaan kita diakui. Masalah

keperluan akan nilai eksistensi ini sangat penting, karena ini merupakan pembuktian

akan hasil kerja (performa) kita di dalam suatu lingkungan.6

2.5 Pola Komunikasi

Konsep komunikasi sebagai pola adalah dimana komunikasi itu diartikan

sebagai sebuah proses yang berlangsung terus menerus dengan menggunakan berbagai

cara simbolis dan berfungsi sebagai pertukaran gagasan dari pelaku komunikasi. Pola

komunikasi dapat dipahami sebagai pola hubungan antara dua oang atau lebih dalam

pengiriman dan penerimaan pesan dengan cara yang tepat, sehingga pesan yang

dimaksudkan dapat dipahami (Djaramah, 2004:1)

2.6 Teori yang Digunakan

2.6.1 Analisis Interaksi Fisher

Dalam teori pengambilan keputusan ini, Fisher mengutip empat fase

melalui tugas kelompok yang cenderung mengolah orientasi, konflik,

kemunculan, dan penguatan. Dalam mengamati penyebaran interaksi melalui

fase ini, Fisher memperhatikan jalannya perubahan interaksi sebagai sebuah

keputusan kelompok yang telah diformulasikan dan dikuatkan. (Littlejohn,

2009:333-334)

a. Fase orientasi

Meliputi mendapatkan rekan, kejelasan, dan mulai

mengungkapkan pandangan. Manusia cenderung menunjukkan rasa sepakat

4

http://www.KamusBahasaIndonesia.org/ diunduh 17 November 2012, pukul 18.50 5

http//auliarahmansinaga.blogspot.com/2011/11/eksistensi-manusia-dalam-kehidupan.html diunduh 16 Mei 2013, pukul 18.15

6

(9)

dalam tahap ini, tetapi posisi mereka cenderung memenuhi syarat dan

sementara, karena manusia menguji kelompok dan tidak tahu apa yang

dituju. Dalam fase ini, manusia meraba-raba arah pandangan.

b. Fase konflik

Manusia dalam fase ini mulai menguatkan sikap mereka, dan

banyak menghasilkan polarisasi. Di sini interaksi lebih meliputi evaluasi

pertentangan dan keburukan. Anggota berdebat dan berusaha untuk

membujuk, dan mungkin mereka membentuk koalisi dengan kelompok

individu lain yang sepemikiran.

c. Fase kemunculan

Semua koalisi cenderung hilang pada fase ini, dimana prasangka

kerjasama pertama kali muncul. Manusia kurang kuat dalam

mempertahankan pandangan mereka. Seperti halnya mereka melunakkan

posisi dan mengubah jalan sikap mereka, pendapat mereka menjadi lebih

ambigu. Berbagai pendapat baik meningkat sampai sebuah kelompok

memutuskan untuk muncul.

d. Fase penguatan

Keputusan kelompok menguat dan menerima penguatan dari

anggota kelompok. Kelompok menyatu dan tetap berada di belakang

solusi-solusinya, dan pendapatnya hampir positif dan menyenangkan. Ambiguitas

pada fase ketiga cenderung menghilang.

2.6.2 Struktur jaringan komunikasi kelompok De Vito

Menurut De Vito, ada lima struktur jaringan komunikasi kelompok,

kelima struktur tersebut adalah (De Vito, 2011:382-384) :

1. Struktur lingkaran

Struktur ini tidak memiliki pemimpin. Semua anggota posisinya

sama. Mereka memiliki wewenang atau kekuatan yang sama untuk

mempengaruhi kelompok. Setiap anggota bisa berkomunikasi dengan dua

(10)

2. Struktur Roda

Struktur roda memiliki pemimpin yang jelas. Yaitu yang posisinya

di pusat. Orang ini merupakan satu-satunya yang dapat mengirim dan

menerima pesan dari semua anggota. Oleh karena itu, jika seorang anggota

ini berkomunikasi dengan anggota yang lain, maka pesannya harus

disampaikan melalui pemimpinnya. Orang yang berada di tengah

(pemimpin) mempunyai wewenang dan kekuasaan penuh untuk

mempengaruhi anggotanya. Penyelesaian masalah dalam struktur roda bisa

dibilang cukup efektif, tapi keefektifan itu hanya mencakup masalah yang

sederhana saja.

3. Struktur Y

Struktur Y kurang tersentralisasi dibandingkan dengan pola

lainnya. Pada struktur Y juga terdapat pemimpin yang jelas tetapi semua

anggota lain berperan sebagai pemimpin kedua. Anggota ini dapat

mengirimkan dan menerima pesan dari dua orang lainnya. Ketiga anggota

lainnya komunikasinya terbatas hanya dengan satu orang lainnya. Jaringan

Y memasukkan dua orang sentral yang menyampaikan informasi kepada

yang lainnya pada batas luar suatu pengelompokan. Pada jaringan ini,

seperti pada jaringan rantai, sejumlah saluran terbuka dibatasi, dan

komunikasi bersifat disentralisasi atau dipusatkan. Orang hanya bisa secara

(11)

4. Struktur Rantai

Struktur rantai sama dengan struktur lingkaran kecuali bahwa para

anggota yang paling ujung hanya dapat berkomunikasi dengan satu orang

saja. Keadaan terpusat juga terdapat di sini. Orang yang berada di posisi

tengah lebih berperan sebagai pemimpin daripada mereka yang berada di

posisi lain. Dalam struktur ini, sejumlah saluran terbuka dibatasi, orang

hanya bisa secara resmi berkomunikasi dengan orang-orang tertentu saja.

5. Struktur Semua Saluran atau Pola Bintang

Hampir sama dengan struktur lingkaran, dalam arti semua anggota

adalah sama dan semuanya memiliki kekuatan yang sama untuk

mempengaruhi anggota lainnya. Akan tetapi, dalam struktur semua saluran,

setiap anggota siap berkomunikasi dengan setiap anggota lainnya. Pola ini

memungkinkan adanyya partisipasi anggota secara optimum. Jaringan

terpusat / sentralisasi dan desentralisasi memiliki kegunaan yang berbeda.

Sebagai contoh, struktur desentralisasi dapat lebih efektif untuk pemecahan

masalah secara kreatif dan lebih bagus untuk pergerakan informasi secara

(12)
[image:12.595.96.507.103.497.2]

2.7 Kerangka Pikiran

Gambar 1

Kerangka pikiran

Komunitas teater Angka Nol merupakan sebuah komunitas yang berdiri secara

independen dan hampir sama sekali tidak mendapatkan sokongan dana dari pihak luar.

Anggotanya merupakan masyarakat di sebuah kampung bernama Krajan di wilayah

Salatiga. Bisa dikatakan bahwa pada awal berdirinya, mereka hanya bermodal nekat

namun memiliki suatu tujuan yaitu mengangkat nama desa tempat mereka tinggal di

mata khalayak luas. Komunitas ini sama sekali tidak melakukan promosi atau iklan

sebagaimana yang dilakukan oleh komunitas lain dalam upayanya untuk memperoleh

nama agar dikenal masyarakat. Meskipun begitu, selama lima tahun mereka masih tetap

berjalan sampai sekarang. Sebuah komunitas lahir tidak hanya dilihat dari seberapa

besar modal (dana) yang dikeluarkan, lantas dapat terbentuk menjadi sebuah kesatuan

yang solid pada saat itu juga. Terdapat beberapa proses yang harus dilalui (menurut

analisis interaksi Fisher) yaitu Fase orientasi, Fase konflik, Fase kemunculan, Fase

penguatan. Eksistensi komunitas teater angka nol juga tidak terlepas dari aspek-aspek

(13)

berlangsung di tubuh komunitas teater Angka Nol yang menurut De Vito, terdapak lima

struktur pola komunikasi dalam kelompok yaitu struktur lingkaran, struktur roda,

struktur Y, struktur rantai, serta struktur bintang.

Dalam penelitian ini, sangat penting diketahui bagaimana pola komunikasi

Gambar

Gambar 1 Kerangka pikiran

Referensi

Dokumen terkait

Kulit pisang yang semula ha Kulit pisang mengandung cu pembuatan etanol. Hidrolisis dilakukan p dengan Saccharomyces cerec gr/l selama 12 hari. Produk fermen Kandungan

Weight gain karena Industri VCM cenderung ditempatkan di daerah pemasaran adalah industri yang biasanya tidak mengalami kesulitan dalam penggunaan bahan baku

• Corn stover merupakan bahan baku bioetanol yang dipilih pada pra perancangan pabrik ini karena yield yang tinggi, pertimbangan ekonomi, serta ketersediaannya

Innovative Learning (iLearning) is developed for enhancement of students, teachers, and proposed instruction media. The learning format is using the innovative technology

1) Instansi pemerintah memiliki mekanisme untuk memastikan adanya penyelesaian atas temuan hasil audit dan reviu lainnya dengan segera. a) Pimpinan instansi pemerintah segera

Mengingat pentingnya acara ini diminta kepada saudara hadir tepat waktu dan membawa berkas kelengkapan kualifikasi yang terdiri dari :..  Dukungan

This result in the several problems that must be considered: (i) Lack of effort is caused by low awareness and passive behavior to find the appropriate answers,

Apabila di wakilkan diharuskan membawa Surat Kuasa dan diminta kepada Saudara hadir tepat waktu serta membawa seluruh berkas dokumen lelang yang sudah diupload (dokumen