• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pola Komunikasi Scene Musik Indie “SOHC” dalam Mempertahankan Eksistensi di Kota Salatiga T1 362012079 BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pola Komunikasi Scene Musik Indie “SOHC” dalam Mempertahankan Eksistensi di Kota Salatiga T1 362012079 BAB I"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pada umumnya manusia memang dilahirkan sebagai mahluk individu, namun tidak mungkin manusia bisa bertahan hidup dan berkembang jika hanya seorang diri. Mereka jelas membutuhkan orang lain untuk berkembang dan meneruskan hidup, pada dasarnya manusia sudah dianugerahi rasa untuk berkumpul dan berkelompok dengan orang lain atau dengan individu yang lain, sehingga mereka bisa memenuhi kebutuhan mereka akan, informasi, sandang, pangan, papan, dan lain – lain.

(2)

Menurut Sylado (1983 : 12), musik adalah waktu yang memang untuk didengar. Musik merupakan wujud waktu yang hidup, yang merupakan kumpulan ilusi dan alunan suara. Alunan musik yang berisi rangkaian nada yang berjiwa akan mampu menggerakkan hati para pendengarnya. Seiring dengan berjalannya waktu, musik terus berkembang dan tersebar keseluruh penjuru bumi.

Di Indonesia perkembangan musik bisa dikatakan sudah pesat, ini bisa di lihat dari banyaknya musisi – musisi indonesia yang mengeluarkan album, baik berbentuk solo atau berbentuk band. Seperti salah satunya adalah Nike Ardila pada tahun 1989 meluncurkan album pertamannya dan langsung sukses dan laris di pasaran, tidak hanya musik dengan aliran pop, slowrock, melayu, dan lain – lain. Musik dengan aliran keras, dengan distorsi yang tinggi, juga berkembang di Indonesia. Perkembangan musik underground di mulai pada era 70-an kata

(3)

Perkembangan musik underground, tidak hanya berkembang dan memiliki peminat di kota – kota besar seperti Bandung, Jogjakarta, Bali, Jakarta, dan lain – lain. Namun juga berkembang di daerah – daerah, seperti di Salatiga. Dapat dilihat dari komunitas Scene musik indie yang ada di Salatiga, Menurut “Kertajaya Hermawan komunitas adalah sekelompok orang yang saling peduli satu sama lain lebih dari yang seharusnya, dimana dalam sebuah komunitas terjadi relasi pribadi yang erat antar para anggota komunitas tersebut karena adanya kesamaan interest atau values”. Komunitas sebenarnya berasal dari bahasa latin yaitu communitas yang berarti "kesamaan", kemudian dapat diturunkan dari communis yang berarti "sama, publik, dibagi oleh semua atau banyak". Jadi di dalam komunitas tertentu memiliki kesukaan yang sama dan tujuan yang sama, dan berada di dalam suatu lingkup tertentu dan melakukan sebuah interaksi di dalam komunitas tersebut. Komunitas Scene musik indie di salatiga pertamakali adalah KBS ( Kroops Bawah Tanah Salatiga ), seiring dengan berjalannya waktu, muncul Scene – Scene musik atau komunitas musik yang lain seperti, YK, SGS, Absolud comunitty, Deadkid, SOHC, HBCM, dan lain – lain. Di Salatiga sendiri komunitas atau Scene musik indie sudah terbilang cukup banyak dan berkembang, ini terbukti dari stiap Scene yang ada di salatiga pernah mengadakan acara gigs, dengan tema yang mereka usung masing – masing, bahkan ada salah scane yang mengadakan acara rutin stiap tahun.

(4)

generasi pertama ataupun Scene yang masih terbilang baru sudah non aktif, karena tergeser oleh komunitas – komunitas indie lainnya. seperti scane musik indie KBS, Absolid comunitty, Dead kid, dan Freind from till end. Scane tadi sudah lama non aktif atau tidak ber kegiatan lagi, Namun SOHC masih tetap berdiri dan menjaga eksistensinya hingga saat ini, terhitung sudah 7 tahun SOHC berdiri, dan Scene musik ini masih tetap melakukan kegiatan seperti awal mereka terbentuk, dan rutin mengadakan acara / gigs di setiap tahunnya. Memang SOHC bukan satu – satunya scane musik indie dari generasi ke dua yang tersisa di salatiga, masih ada satu scane lagi yang masih aktif hingga sekarang yaitu HBCM, dari berbagai scane musik indie generasi ke dua yang masih tersisa hingga sekarang adalah SOHC dan HBCM diantara banyaknya scane musik indie yang ada di generasi ke dua dulu, seperti TTOS, FFTE, SSH, Confrem, dan lain – lain. Alasan penulis mengambil SOHC sebagai objek penelitian adalah, SOHC pernah menyelengarakan acara musik atau sering disebut dengan gigs hingga tembus 1000 lebih penonton, dan ini belum banyak bisa dilakukan oleh scane – scane musik indie laiinya di Salatiga. SOHC juga memiliki pemikiran yang fleksibel dan tidak terpatok oleh satu keyakinan atau satu paham seperti kebanyakan scane selenggarakan tadi membuktikan bahwa SOHC tetap terjaga eksistensinya di kalangan masyarakat Salatiga, ditengah hadirnya komunitas lain seperti Skateboarding, Bmx, Dance, Inline skate, Bomber, Hip –Hop movement dan lain – lain.

(5)

yang sudah mulai hilang dan sudah tidak aktif lagi. Penulis tertarik untuk meneliti bagaimana pola komunikasi internal dan eksternal yang terjalin di dalam Scene musik indie SOHC terebut, karena masih eksis dan berdiri hingga sekarang di tengah munculnya Scene dan komunitas – komunitas indie laiinya di Salatiga. Eksistensi menurut Abidin Zaenal (2007:16), suatu proses yang dinamis, suatu ‘menjadi’ atau‘mengada’. Ini sesuai dengan asal kata eksistensi itu sendiri, yakni

(6)

Berdasarkan keterangan diatas membuat penulis tertarik untuk meneliti tentang, pola komunikasi internal dan eksternal serta di kaitkan dengan eksistensi dari SOHC itu sendiri

1.2 Rumusan masalah

Bagaimana pola komunikasi internal dan eksternal SOHC, dalam kaitannya menjaga eksistensi di kalangan Scene musik indie di kota Salatiga?

1.3 Tujuan

Menjelaskan bagaimana pola komunikasi internal dan eksternal “SOHC” dalam kaitannya menjaga eksistensi di kalangan Scene musik indie di Salatiga.

1.4 Manfaat

1. Teoritis, memberikan masukan kepada para pelaku musik indie tentang bagaimana pengaruh pola komunikasi yang terjalin di suatu komunitas tertentu, hingga mereka bisa menjaga eksistensinya.

Referensi

Dokumen terkait

8.2 Mempraktikkan bentuk-bentuk rangkaian gerak senam ketangkasan dengan koordinasi dan kontrol yang baik, serta nilai keselamatan, disiplin, dan keberanian.. Mempraktikkan

[r]

adalah biomassa (bahan organik) yang merupakan hasil produksi dari makhluk hidup.. Dalam praktikum ini, akan dilakukan suatu percobaan untuk

Analisis Kinerja Neraca Pembayaran Berbasis ModelMundell-Fleming: Studi Empiris Perekonomian Indonesia, Filipina dan Thailand.. Adhitya Wardhono Muqtaf El

Kulit pisang yang semula ha Kulit pisang mengandung cu pembuatan etanol. Hidrolisis dilakukan p dengan Saccharomyces cerec gr/l selama 12 hari. Produk fermen Kandungan

Weight gain karena Industri VCM cenderung ditempatkan di daerah pemasaran adalah industri yang biasanya tidak mengalami kesulitan dalam penggunaan bahan baku

• Corn stover merupakan bahan baku bioetanol yang dipilih pada pra perancangan pabrik ini karena yield yang tinggi, pertimbangan ekonomi, serta ketersediaannya

Innovative Learning (iLearning) is developed for enhancement of students, teachers, and proposed instruction media. The learning format is using the innovative technology