• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA PEMBANGUNAN INFRASRUKTUR BIDANG CIPTA KARYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RENCANA PEMBANGUNAN INFRASRUKTUR BIDANG CIPTA KARYA"

Copied!
139
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) KABUPATEN BENGKULU TENGAH TAHUN 2017-2021

DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BENGKULU TENGAH VII - 1

BAB

7

RENCANA PEMBANGUNAN INFRASRUKTUR BIDANG

CIPTA KARYA

Infrastruktur permukiman Bidang Cipta Karya meliputi sektor pengembangan kawasan permukiman, sektor penataan bangunan dan lingkungn, sektor pengembangan air minum dan sektor penyehatan lingkungan. Keempat sektor ini merupakan kebutuhan dasar bagi penduduk yang sangat berpengaruh dalam peningkatan kesejahteraan, sehingga butuh perhatian khusus dari pemerintah daerah dalam membangun lingkungan permukiman yang layak huni dan terus berkelanjutan.

Agar terwujud lingkungan permukiman yang layak huni dan berkelanjutan perlu adanya rencana pembangunan yang terintegrasi antar sektor Perencanaan kegiatan perlu dibuat agar pembangunan infrastruktur yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

7.1 Sektor Pengembangan Kawasan Permukiman

Pengembangan kawasan permukiman bertujuan menciptakan kawasan permukiman layak huni dan berkelanjutan. Pengembangan kawasan permukiman terbagi 3 yaitu kawasan permukiman (perkotaan, kawasan permukiman perdesaan dan kawasan permukiman khusus (Permen PUPR No.15/PRT/M/2015).

a. Kegiatan pengembangan kawasan permukiman perkotaan meliputi: 1. Peningkatan kualitas permukiman kawasan kumuh

2. Penataan kampung nelayan 3. Inkubasi Kota Baru

b. Kegiatan pengembangan kawasan permukiman perdesaab meliputi: 1. Kws. Pusat Pertumbuhan

• .Agropolitan • .Minapolitan 2. Desa Nelayan

c. Kegiatan pengembangan kawasan permukiman khusus: 1. Pengembangan Kws. Perbatasan

(2)

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) KABUPATEN BENGKULU TENGAH TAHUN 2017-2021

DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BENGKULU TENGAH VII - 2

2. Pengembangan Kws. Pulau - Pulau Kecil Terluar 3. Penataan Kws. Rawan Bencana

4. Dukungan Kws. Pariwisata (KSPN)

7.1.1 Kondisi Eksisting

A. Kawasan Permukiman Perkotaan

Dengan di bangunnya simpul-simpul atau orde berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Tengah sesuai dengan Peraturan daerah (Perda) Nomor 15 Tahun 2012 membawa implikasi terhadap pembangunan dan pengembangan perumahan dan permukiman di Kabupaten Bengkulu Tengah.

Kota Karang Tinggi sebagai Pusat Kegiatan Lokal (PKL), mendorong pembangunan dan pengembangan perumahan dan permukiman menjadi wilayah prioritas hal tersebut sebagai implikasi sebagai kota utama dengan kegiatan skala wilayah.

Pusat-pusat kecamatan yang sudah berkembang seperti: Pondok kelapa, Talang Empat, Taba Penanjung dan Pagar Jati juga akan mengalami perkembangan yang sama, hal tersebut mengingat sudah berkembangnya ekonomi dan infrastruktur pada kawasan tersebut sehingga migran akan datang pada kawasan tersebut. Khusus untuk wilayah Kecamatan Talang Empat yang berbatasan dengan Kota Bengkulu akan mengalami perkembangan permukiman secara cepat disebabkan oleh mulai bergesernya permukiman dari Kota Bengkulu.

Dengan dijadikannya Kota karang Tinggi sebagai Pusat Kegiatan lokasl (PKL) maka Kota Karang Tinggi memiliki skala prioritas untuk dibangun dan dikembangkannya perumahan dan permukiman yang berskala besar.

Di dorong dengan adanya pusat kegiatan wilayah di Karang Tinggi akan menimbulkan migran yang cukup besar untuk mengembangkan ekonomi di Kota Ini. Pengembangan ekonomi tidak seluruhnya mampu menciptakan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, bahkan di Kota-kota kecil seperti Talang empat, Pagar jati, Taba Penanjung dan lain-lain perkembangan ekonomi juga menyebabkan masyarakat yang lemah secara ekonomi, dimana mereka secara umum berprofesi sebagai buruh, penjaga toko, pedagang kaki lim, dan lain-lain. Masyarakt-msyarakat seperti itu dapat dikelompokkan sebagai masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sehingga masyarakat ini membutuhkan peran pemerintah pusat dan daerah untuk membangun Rumah Sehat Huni (RSH).

Sebagai pemicu untuk membangkitkan Rumah Sehat Huni (RSH) pemerintah daerah dapat memberi insentif kepada Pegawai Negeri Sipil (PNS), TNI dan POLRI untuk menempati kawasan (RSH) yang dibangun.

(3)

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) KABUPATEN BENGKULU TENGAH TAHUN 2017-2021

DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BENGKULU TENGAH VII - 3

Kawasan permukiman perkotaan di Kabupaten Bengkulu Tengah berdasarkan simpul/pusat utama pengembangan wilayah adalah sebagai berikut:

1. Karang Tinggi (Pusat Kegiatan Lokal) 2. Talang Empat (Pusat Pelayanan kawasan) 3. Pondok kelapa ((Pusat Pelayanan kawasan) 4. Taba Penanjung (Pusat Pelayanan kawasan) 5. pagar jati (Pusat Pelayanan kawasan)

Kota Karang Tinggi berada di Kecamatan Karang Tinggi. Kota ini berkembang didorong oleh keberadaannya di jalan lintas Bengkulu – Lubuk Linggau. Perkembangan kota ini kedepan akan semakin pesat karena ditetapkannya Kota karang Tinggi sebagai Pemerintah Kabupaten Bengkulu Tengah dan Ibukota Kabupaten Bengkulu Tengah. Saat ini terdapat perumahan Sakinah.

Kota Kembang Seri Ibukota Kecamatan Talang Empat berkembang disebabkan oleh adanya simpul jalan Bengkulu-Lubuk Linggau dengan Air Sebakul, kota berbentuk ribbon atau vita. Pekik Nyaring sebagai Ibukota Kecamatan Pondok Kelapa bentuk kotanya ribbon mengikuti alur jalan Lintas barat Sumatera. Kegiatan perkotaan sudah berkembang dengan adanya sarana pemerintah yang permanen, ada perbankan dan jasa lainnya. Taba penanjung merupakan pusat Kecamatan Taba Penanjung, Kita berbentuk memusat dan sekarang telah menjalar mengikuti Jalan Bengkulu-Curup. Pagar jati sebagai Ibukota Kecamatan Pagar Jati, kotanya berbentuk linier mengikuti jalan Pondok Kubang-Lubuk Durian, kegiatan perkotaan sudah berkembang dengan adanya pasar, perbankan dan jasa lainnya.

Sebaran kawasan permukiman perkotaan di Kabupaten Bengkulu Tengah dapat dilihat pada Gambar VII.1. Letak wilayah perkotaan sebagian besar berada di sepanjang jalan nasional.

Dalam pengembangan kawasan permukiman perkotaan yang menjadi pembahasan utamanya adalah mengenai kawasan kumuh, penataan kampung nelayan (kalau ada), dan ikubasi kota baru.

A. Kawasan Kumuh

Berdasarkan Surat Keputusan Bupati Bengkulu Tengah no 663.394 Tahun 2014 tentang kawasan kumuh, luas kawasan kumuh di Kabupaten Bengkulu Utara seluas 511,13 Ha, yang terbagi atas kawaasn kumuh perkotaan dan kawasn kumuh perdesaan.

(4)

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) KABUPATEN BENGKULU TENGAH TAHUN 2017-2021

(5)

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) KABUPATEN BENGKULU TENGAH TAHUN 2017-2021

DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BENGKULU TENGAH VII - 5

kawasan permukiman kumuh di Kabupaten Bengkulu Tengah tersebar di beberapa Kecamatan dengan luasan yang beragam. Kepadatan permukiman di Kabupaten Bengkulu Tengah dapat diklasifikasikan menjadi permukiman kepadatan tinggi, sedang dan rendah. Penilaian kawasan kumuh dilihat dari kondisi bangunan, kondisi aksesibilitas bangunan, kondisi drainase lingkungan, kondisi pelayanan air minum, kondisi pengelolaan air limbah, kondisi pengelolaan persampahan dan ruang terbuka hijau.

TABEL 7.1.

LUAS KAWASAN KUMUH DI KABUPATEN BENGKULU TENGAH

NO Kabupaten/Kota

KAWASAN KUMUH

KECAMATAN KELURAHAN LUAS (Ha) KET

1

Karang Tinggi Karang Tinggi Karang Tinggi 19,07

2 Pondok Kelapa Pasar Pedati Pasar Pedati 16,66 3 Pondok Kelapa Pondok Kelapa Pondok Kelapa 21,06 4 Pondok Kubang

Tanjung Terdana

Tanjung

Terdana 9,81

5 Pondok Kubang Dusun Baru I Dusun Baru I 5,65

Luas Prioritas 2017-2019 72,25

6 Bang Haji Air Napal Air Napal 13,24 7 Bang Haji Bang Haji Bang Haji 12,76 8 Bang Haji Lubuk Langkap Lubuk Langkap 11,23

9 Bang Haji Sekayun Sekayun 31,56

10 Karang Tinggi Durian Demang Durian Demang 15,72 11 Karang Tinggi Karang Nanding Karang Nanding 12,44 12 Merigi Kelindang Bajak II Bajak II 12,55 13 Merigi Kelindang Jambu Jambu 14,12

(6)

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) KABUPATEN BENGKULU TENGAH TAHUN 2017-2021

DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BENGKULU TENGAH VII - 6

14 Merigi Kelindang Lubuk Unen Lubuk Unen 22,76 15 Merigi Kelindang Penembang Penembang 11,45 16 Merigi Sakti Arga Indah II Arga Indah II 10,67 17 Merigi Sakti Komering Komering 14,65

18 Merigi Sakti Punjung Punjung 7,74

19 Merigi Sakti Rajak Besi Rajak Besi 9,28 20 Pagar Jati Kertapati Kertapati 26,62 21 Pagar Jati Renah Kandis Renah Kandis 8,44 22 Pagar Jati Tabarenah Tabarenah 11,87 23 Pematang Tiga Aturan Mumpu Aturan Mumpu 17,85 24 Pematang Tiga Pematang Tiga Pematang Tiga 19,68 25 Pematang Tiga Tiambang Tiambang 12,65 26 Pondok kelapa Sidodadi Sidodadi 13,56 27 Pondok kelapa Sidorejo Sidorejo 10,56 28 Pondok Kubang

Harapan

Makmur Harapan Makmur 11,54 29 Pondok Kubang Paku Haji Paku Haji 9,28 30 Pondok Kubang Pondok Kubang Pondok Kubang 12,32 31 Taba Penanjung Kota Niyur Kota Niyur 17,96 32 Taba Penanjung Rindu Hati Rindu Hati 13,25 33 Taba Penanjung

Taba

Penanjung Taba Penanjung 8,84 34 Taba Penanjung Tanjung Raman Tanjung Raman 10,79 35 Talang Empat Kembang Seri Kembang Seri 11,24

36 Talang Empat Nakau Nakau 11,86

37 Talang Empat Tabalagan Tabalagan 9,78

Luas Total 511,13

(7)

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) KABUPATEN BENGKULU TENGAH TAHUN 2017-2021

DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BENGKULU TENGAH VII - 7

b. Penataan Kampung Nelayan

Kampung nelayan di Kabupaten Bengkulu Tengah berada di pantai pesisir barat Kecamatan Pondok Kelapa.Perkampungan nelayan ini masuk dalam wilayah perkotaan karena letaknya yang berdekatan dengan Kota Bengkulu. Kawasan ini perlu mendapat perhatian terutama dalam infrastruktur permukiman yang mendukung kegiatan ekonomi masyarakat nelayan.

Di kawasan kampung nelayan, selain kegiatan perikanan dapat dikembangkan juga kegiatan pariwisata. Destinasi wisata ini akan membantu meningkatkan perekonomian masyarakat. Untuk itu perlu pembangunan infrastruktur dasar di Kawasan Pondok Kelapa terutama peningkatan aksesibilitas, pemenuhan kebutuhan air bersih dan sanitasi.

Agar pembangunan dapat lebih teraarah di kampung nelayan, maka perlu penyusunan rencana tata ruang yaitu Rencana Tata Bangunan dan lingkungan (RTBL) kampung Nelayan.

B. Kawasan Permukiman Perdesaan

Kawasan permukiman perdesaan kawasan yang mempunyai kegiatan utama pertanian, termasuk pengelolaan sumber daya alam dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perdesaan, pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi.

Pusat-pusat permukiman perdesaan di Kabupaten Bengkulu Tengah meliputi Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL) yang terdiri dari:

1. Merigi Sakti, ibukota kecamatan Merigi Sakti

2. Merigi Kelindang, ibukota kecamatan Merigi Kelindang 3. Pematang Tiga, ibukota kecamatan Pematang Tiga 4. Pondok Kubang, ibukota kecamatan Pondok Kubang 5. Bang haji, ibukota kecamatan Bang Haji.

Dalam pengembangan kawasan permukiman perdesaan termasuk juga pengembangan kawasan kawasan angropolitan dan kawasan minapolita di kabupaten Bengkulu Tengah..

1. Kawasan Agropolitan

Kawasan Agropolitan adalah kota pertanian yang tumbuh dan berkembang karena berjalannya sistem dan usaha agribisnis serta mampu melayani, mendorong, menarik,

(8)

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) KABUPATEN BENGKULU TENGAH TAHUN 2017-2021

DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BENGKULU TENGAH VII - 8

menghela kegiatan-kegiatn pembangunan pertanian (agribisnis) diwilayah sekitarnya. Pembangunan kawasan agropolitan di Kabupaten Bengkulu Tengah terdiri dari :

a. Kawasan Inti Agropolitan Desa Arga Indah II Kecamatan Merogi Sakti b. Kawasan Pengembangan Agropolitan meliputi:

- Desa Layang Lekat Kecamatan Pagar jati

- Desa bajak II dan jambu Kecamatan Merigi Kelindang - Desa Tanjung terdana dan Baptis Kecamatan Pondok Kubang - Desa Sri Kuncoro Kecamatan Pondok Kelapa

Adapun gambaran umum kondisi kawasan agropolitan di kabupaten Bengkulu Tengah: A. Kawasan Inti Desa Agra Indah II

Luas kawasan inti agropolitan 330,32 Ha, kegiatan perekonomian sektor pertanian dengan produk yaitu durian. Komoditas lain yang dapat dikembangkan di kawasan ini adalah mangga, jeruk kalamansi dan nangka sayur. Permasalahan infrastruktur di kawasan ini adalah;

1. Air Bersih, kebutuhan air bersih, karena masyarakat menggunakan sumur yang kedalammnya 16 M. Sehingga butuh bantuan pembangunan sumber air bersih. 2. Kondisi jalan menuju kawasn agropolotian rusak sehingga sulit dilalui.

3. Permasalahan drainase 4. Sanitasi dan persampahan

B. kawasan Pengembangan Agropolotan Desa Kroya, Layang lekat, Tanjung Terdana dan Srikuncoro, Bajak II dan Jambu.

Potensi pertanian di di Desa Kroya sawah, palawija, kopi, karet dan kelapa sawit. Peramaslahan infrastrukutur kondisi jalan-jalan lingkungan yang kurang baik, drainase serta kebutuhan air bersih dan sanitasi.

B. Kawasan Minapolitan

Kawasan Minapolitan yaitu suatu konsep kelautan dan perikanan berbasis wilayah dengan pendekatan dan sistem manajemen kawasan dengan prinsip integrasi, efisiensi, kualitas dan akselerasi. Dengan panjang garis pantai ± 160 km yang berhadapan langsung dengan Samudera Hindia. Selain itu juga terdapat banyak sungai yang cukup besar dan berair sepanjang tahun (antara lain; Sungai Air Babat, Air Bengkulu, Air Hitam, Air Kerkap, Air Lemau dan Tanjung Aur) dimana sungai-sungai tersebut dapatdikembangkan sebagai areal perikanan darat.

Sesuai dengan RTRW Kabupaten Bengkulu Tengah kawasan Minapolitan Tangkap di arahkan pada kawasan pesisir Pondok Kelapa. Pada pengembangan kawasan minapolitan, maka dapat disusun zona-zona pemanfaatan ruang kawsan minapolitan sebagai berikut:

(9)

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) KABUPATEN BENGKULU TENGAH TAHUN 2017-2021

DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BENGKULU TENGAH VII - 9

1. Zona Inti/Minapolis merupakan pusat kegiatan minapolitan perikanan tangkap berupa kawasan pelabuhan perikanan yang dilengkapi dengan fasilitas pokok, fasilitas fungsional dan fasilitas penunjang yang memungkinkan untuk melakukan aktifitas kegiatan usaha perikanan atau sentra nelayan yang terintegrasi dengan kegiatan pengolahan dan pemasaran. Zona inti/minapolis di Kecamatan Pondok kelapa ini ditetapkan di Desa Pondok kelapa.

2. Zona produksi/sentra produksi merupakan kawasan yang dijadikan sebagai sentra penghasil produk perikanan dalam hal ini produksi hasil tangkapan nelayan yang didaratkan pada beberapa TPI atau fishing base nelayan. Daerah yang ditetapkan sebagai sentra produksi ini berada di kecamatan Pondok kelapa tepatnya di Desa Pekik Nyaring dan Desa Pasar Pedati.

3. Zona Pengembangan dan Pendukung merupakan zona di luar zona inti yang diperuntukkan bagi pengembangan usaha berbasis perikanan tangkap dalam rangka mendukung industri perikanan dan pemasarannya. Zona pengembangan dan pendukung dalam hal ini merupakan kawasan yang berdekatan dengan Desa Pondok kelapa sebagai zona inti, yaitu Desa harapan dan Desa padang Betuah.

4. Zona Keterkaitan merupakan wilayah di luar zona pengembangan dan pendukung yang memiliki keterkaitan erat dan langsung dalam kelancaran bisnis perikanan sebagai pemasaran produk perikanan dan penyedia saprokan. Zona keterkaitan ini berada pada Pekik Nyaring dan Pasar Pedati.

Permasalahan dalam perikanan tangkap di Kabupaten Bengkulu Tengah antara lain:

1. Belum optimalnya pemanfaatan potensi sumberdaya perikanan tangkap. Hal ini disebabkan masih terbatasnya sarana dan prasarana yang ada seperti armada penangkapan yang masih berskala perikanan rakyat.

2. Belum tersedianya TPI (Tempat Pelelangan Ikan) maupun PPI (Pusat Pelelangan Ikan) di Kecamatan Pondok Kelapa.

3. Sarana dan prasarana untuk pengolahan dan pemasaran produk perikanan tangkap masih sangat terbatas.

4. Infrastruktur permukiman masih kurang seperti pemenuhan air bersih dan sanitasi.

Permasalahan pada perikanan budidaya di kabupaten Bengkulu Tengah adalah penurunan produksi. Hal ini disebabkan karena berbagai penyakit yang menyebabkan turunnya produkstivitas usaha budidaya perikanan.

C. Pengembangan Kawasan Khusus

Pengembangan kawasan khusus di Kabupaten Bengkulu Tengah yaitu Pengembangan kawasan rawan bencana. Kawasan rawan bencana adalah kawasan yang secara geografis

(10)

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) KABUPATEN BENGKULU TENGAH TAHUN 2017-2021

DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BENGKULU TENGAH VII - 10

berpotensi terjadinya Bencana. Dalam hal ini, di Wilayah Kabupaten Bengkulu Tengah terdapat tiga potensi bencana yaitu: Longsor, Banjir dan Tsunami.

1. Kawasan Rawan Bencana Tanah Longsor

Kawasan rawan bencana tanah longsor adalah kawasan yang sering atau berpotensi tinggi mengalami tanah longsor. Kondisi alam yang menjadi faktor utama terjadinya longsor, antara lain:

- Kondisi geologi

- Iklim: Curah hujan yang tinggi

- Keadaan topografi: lereng yang curam

- Keadaan tata air: kondisi drainase yang tersumbat,akumulasi massa air, erosi dalam, pelarutan dan tekanan hidrostatika

- Tutupan lahan yang mengurangi tahan geser, misalnya tanah kritis.

Beberapa kecamatan yang memiliki kerawanan tanah longsor adalah Kecamatan Pematang Tiga, Bang haji, Merigi sakti, Merigi Kelindang, Taba Penanjung dan Karang Tinggi.

2. Kawasan rawan banjir

Kawasan rawan banjir adalah kawasan yang sering atau berpotensi tinggi mengalami bencana alam banjir. Secara alamiah, pada umumnya banjir disebabkan oleh curah hujan yang tinggi dan diatas normal, sehingga sistem pengaliran air yang terdiri dari sungai dan anak sungai alamiah serta sistem saluran drainase dan kanal penaampung banjir buatan tidak mampu menampung akumulasi air hujan sehingga meluap dan terjadi banjir, Kawasan rawan bencana banjir berada di Kecamatan Pondok Kelapa, Talang Empat dan sebagian kecil Pondok Kubang, yang merupakan daerahhilir Air Lemau dan Air Bengkulu.

3. Kawasan Rawan Gelombang pasang

Kawasan rawan Gelombang Pasang terletak di kawasan pesisir yaitu di Kecamatan Pondok kelapa terutama di Desa Pedati dan Pekik Nyaring.

4. Kawasan Rawan Bencana Gempa Bumi

Kawasan rawan bencana gempa bumi adalah kawasan yang sering atau berpotensi tinggi mengalami gempa bumi dengan intesitas V MMI atau lebih besar yang umumnya disebabkan oleh pengaru patahan atau pergeseran tanah. Beberapa

(11)

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) KABUPATEN BENGKULU TENGAH TAHUN 2017-2021

DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BENGKULU TENGAH VII - 11

kecamatan yang memiliki kerawanan gempa bumi adalah Kecamatan Pematang Tiga, Bang Haji, Merigi sakti, Merigi Kelindang dan Taba penanjung.

5. Kawasan Rawan Bencana Tsunami

Kawasan rawan bencana tsunami adalah kawasan yang sering atau berpotensi tinggi mengalami bencana alam bergelombang pasang. Kawasan rawan bencana tsunami di Kabupaten Bengkulu Tengah terletak di pesisir di Kecamatan Pondok Kelapa dan Pondok kubang terutama di Desa Pedati dan Desa Pekik Nyaring.

7.1.2 Potensi dan tantangan pengembangan kawasan permukiman

Daya tampung lahan untuk pengembangan permukiman di Kabupaten Bengkulu Tengah dikatagorikan cukup luas atau mencapai 62.283,11 Ha atau sekitar 50 % dari luas wilayah desa – kota Kabupaten Bengkulu Tengah (122.394 ha). Pada saat ini lahan tersebut merupakan lahan dengan penggunaan sebagai lahan campuran (kebun, permukiman dan tegalan).

Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bengkulu Tengah luas kawasan permukiman eksisting mencapai 5.405 Ha yang terbagi atas: permukiman perkotaan 2.938 Ha dan permukiman perdesaan mencapai 2.467 Ha.. Luas lahan yang dikembangkan menjadi kawasan perumahan dan kawasan permukiman seluas 62.283,11 Ha hanya 10.000 Ha yang diarahkan untuk pembangunan dan pengembangan perumahan dan kawasan permukiman. Sisanya merupakan kawasan pengembangan hortikultura, perkebunan dan peternakan.

Kecenderungan pergeseran permukiman skala besar di Kabupaten Bengkulu Tengah terjadi di 3 Kecamatan yaitu Kecamatan Karang Tinggi Pondok Kubang dan Talang Empat. Ketiga kecamatan ini memiliki tingkat urban yang besar dalam kurun waktu 5 tahun terakhir. Hal ini pengaruh dari perkembangan permukiman Kota Bengkulu. Agar perkembangan permukiman di Kecamatan Karang Tinggi, Kecamatan Pondok Kubang dan Kecamatan Talang Empat tumbuh ideal harus dipersiapkan infrastruktur pendukung permukiman yang baik seperti jalan, lingkungan, drainase, persampahan, listrik, ruang terbuka hijau dan lain-lain.

Beberapa permasalahan dalam pengembangan kawasan permukiman adalah sebagai berikut:

(12)

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) KABUPATEN BENGKULU TENGAH TAHUN 2017-2021

DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BENGKULU TENGAH VII - 12

1) Lemahnya dukungan pembiayaan pembangunan sektor perumahan dan

permukiman dari sisi pemerintah Kabupaten Bengkulu Tengah akibat skala prioritas di sektor pembangunan lain. Keterbatasan pendapatan pemerintah Kabupaten Bengkulu Tengah menyebabkan penanganan penyediaan prasarana dasar, pengaturan lahan dalam skala besar menjadi sulit direalisasikan.

2) Pendanaan melalui sumber pembiayaan komersial/swasta hanya dapat melayani kebutuhan golongan masyarakat golongan menengah atas sehingga untuk MBR perlu dibiayayi oleh pemerintah.

3) Kepedulian masyarakat atau lembaga dimasyarakat dalam mendukung pembangunan perumahan dan permukiman masih kurang terutama dalam penyediaan perumahan dan lingkungan yang memenhi syarat maupun kesesuaian lokasi.

4) Pembangunan permukiman secara nyata nampak pada pembangunan perumahan yang diprakarsai oleh pengembang. Pembangunan yang bersifat rehabilitasi dan penanganan lingkungan menjadi kurang populer karena sulit melibatkan swasta. 5) Sistem informasi sektor perumahan dan permukiman belum mendukung

kepentingan perencanaan, implementasi dan evaluasi yang dapat dimanfaatkan oleh pengambil keputusan di tingkat kebijakan dan impleentasi.

6) Konflik penggunaan lahan, khususnya antara penggunaan permukiman dengan penggunaan kawasan lindung.

Adapun tantangan yang dihadapi dalam pengembangan kawasan permukiman di Kabupaten Bengkulu Tengah antara lain:

1) Dalam konteks otonomi daerah ini, pemerintah daerah dituntut untuk mampu menyelenggarakan pemerintahan yang baik (good governance), sehingga pelaksanaan pembangunan dapat lebih efektif dan efisien serta dapat berkelanjutan (sustainable development).

2) Selain dari itu, Pemerintah daerah juga dituntut untuk mampu mendorong inovasi teknologi yang dapat diadaptasikan kepada lingkungan perumahan dan permukiman serta melakukan penyebarannya.

3) Dengan adanya keterbatasan sumberdaya yang dimiliki daerah, pemerintah daerah juga dituntut untuk mampu mendorong partisipasi semua pihak untuk membangun kawasan perumahan dan permukiman sederhana yang sehat beserta fasilitas pendukung. Hal ini diharapkan akan mampu meningkatkan kualitas lingkungan perumahan dan permukiman.

4) Dalam hal peranserta masyarakat, pelaksanaan pembangunan perumahan dan permukiman adalah bagaimana memberdayakan masyarakat agar mampu memenuhi

(13)

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) KABUPATEN BENGKULU TENGAH TAHUN 2017-2021

DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BENGKULU TENGAH VII - 13

kebutuhan perumahan secara mandiri yang sehat, aman,serasi, dan produktif tanpa merusak lingkungan hidup dan merugikan masyarakat luas.

7.1.3 Pemetaan dan evaluasi program-program yang telah dilaksanakan terkait dengan pembangunan kawasan permukiman di Kabupaten Bengkulu Tengah, baik di perkotaan maupun perdesaan

Sejauh ini, kegiatan pembangunan yang diselenggarakan di wilayah Kabupaten Bengkulu Tengah masih bersifat parsial, yang pendanaannya masih menekankan pada APBD Kabupaten Bengkulu Tengah. Hal ini terjadi karena terbatasnya kemampuan manajemen pengelolaan pembangunan, terutama bidang perencanaan. Kondisi ini diperburuk oleh lemahnya komitmen daerah dalam menyiapkan Dana Daerah Urusan Bersama (DDUB) untuk usulan kerjasama program, terutama antar level pemerintahan.

A. Sasaran Program

Berdasarkan UU No.1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman dan Rapermen PUPR, kegiatan yang akan dilakukan dalam upaya pengembangan kawasan perumahan dan permukiman antara lain:

1. PENCEGAHAN (pasal 95)

Pola penanganan pencegahan untuk menghindari tumbuh dan berkembangnya perumahan dan permukiman kumuh baru, terdiri atas:

a. Pengawasan dan Pengendalian : Kesesuaian terhadap perizinan, standar teknis dan pemeriksaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan

b. Pemberdayaan Masyarakat : Pelaksanaan melalui pendampingan dan pelayanan informasi

2. PENINGKATAN KUALITAS (pasal 97)

Pola penanganan peningkatan kualitas kawasan kumuh didahului dengan penetapan lokasi kumuh, tdd :

a. Pemugaran : Dilakukan untuk memperbaiki dan atau pembangunan kembali agar menjadi permukiman yang layak huni; memperbaiki dan atau memulihkan kembali rumah serta prasarana, sarana, dan utilitas umum, dengan status lahan legal. b. Peremajaan : Dilakukan untuk mewujudkan kondisi rumah, perumahan,

permukiman dan lingkungan hunian yang lebih baik guna melindungi keselamatan, keamanan penghuni dan masyarakat sekitar; melakukan perombakan dan penataan mendasar secara menyeluruh meliputi rumah dan prasarana, sarana, dan utilitas umum, dengan status lahan legal ataupun ilegal.

c. Pemukiman kembali : Dilakukan dengan memindahkan masyarakat terdampak dari lokasi yang tidak mungkin dibangun kembali karena tidak sesuai dengan

(14)

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) KABUPATEN BENGKULU TENGAH TAHUN 2017-2021

DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BENGKULU TENGAH VII - 14

rencana tata ruang atau rawan bencana serta dapat menimbulkan bahaya bagi barang dan orang: melakukan pemindahan dan permukiman kembali dengan status lahan legal ataupun ilegal.

3. PENGELOLAAN

Pengelolaan dilakukan untuk mempertahankan dan menjaga kualitas permukiman secara berkelanjutan dilakukan oleh masyarakat secara swadaya dan dapat juga difasilitasi oleh Pemerintah daerah. Pemeliharaan dan atau perbaikan : untuk rumah dilakukan oleh setiap orang. Untuk prasarana, sarana dan utilitas umum dilakukan oleh pemerintah daerah dan/atau setiap orang

Konsep penanganan pengembangan perumahan dan permukiman di Kabupaten Bengkulu Tengah mencakup beberapa alternatif sebagai berikut:

1. Pembangunan baru dengan pola swadaya dan formal. Pola ini dilakukan untuk mengantisipasi backlog dan peningkatan kesempatan masyarakat untuk menghuni rumah yang layak serta mengantisipasi pertumbuhan kebutuhan perumahan dan permukiman.

2. Peningkatan kualitas dengan perbaikan permukiman dan infrastruktur penunjang, terutama pada kawasan agropolitan dan minapolitan

3. Perumahan kawasan khusus yang meliputi kawasan nelayan dan kawasan rawan bencana. Penaganan perumahan kawasan khusus dilakukan dengan pembangunan baru, peningkatan kualitas dan persiapan lahan

Konsep pembangunan baru secara umum mengacu pada beberapa hal sebagai berikut: 1. Sesuai dengan fungsi ruang pada RTRW Kabupaten Bengkulu Tengah, RDTR dan

RTBL Pusat Pemerintahan

2. Tidak menganggu kawasan lindung

3. Dilakukan pada kawasan kosong dengan kemriringan < 40 %

4. Penyediaan prasarana dan sarana umum sesuai dengan perkembangan perumahan Sedangkan bentuk pola pengembangan kawasan permukiman diarahkan sebagai berikut: A. Pembangunan Baru Pola Formal

(15)

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) KABUPATEN BENGKULU TENGAH TAHUN 2017-2021

DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BENGKULU TENGAH VII - 15

Pembangunan sklala besar dapat dilakukan melalui Kasiba/Lisiba Besar dan Pembangunan oleh pengembang (Pola Formal). Pola formal memiliki konsep sebagai berikut:

- Dilakukan pada lahan kosong terutama pada lahan milik pmerintah kabupaten/pembebasan lahan (belum terbangun perumahan)

- Dibangun di atas kawasan yang dapat menampung minimal 1.000 unit rumah - Pembangunan rumah baru untuk perumahan formal mengikuti pola 1 :3:6

- Integrasi pembangunan pusat pemerintahan dan pendidikan dengan pembangunan perumahan

- Integrasi program pembangunan dengan tingkat provinsi

- Pembangunan perumahan pegawai kabupaten dan anggota TNI/Polri sebagai pemancing pembangunan perumahan yang lebih luas

- Memberikan kemudahan invrstasi bagi pengembang perumahan. 2. Pembangunan Baru Pola Swadaya

Pola swadaya dilakukan dengan prakarsa masyarakat baik individu maupun kelompok yang meliputi perbaikan, pemugaran/perluasan atau pembangunan rumah baru beserta lingkungan. Pola swadaya memiliki konsep:

- Dilakukan di dalam kawaan perumahan yang sudah terbangun atau yang belum terbangun.

- Memperhatikan jaringan utilitas, prasarana dan sarana permukiman yang ada

- Antisipasi ketidakteraturan melalui aspek legal/pertanahan, perizinan dan arahan teknis peraturan bangunan.

Strategi tersebut harus ditunjang dengan sinkronisasi perizinan terhadap tata ruang dan kemudahan perizinan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) serta dukungan dana dan stimulan untuk pembangunan baru dan perbaikan rumah swasdaya. .

3. Peningkatan kualitas dan Pembangunan permukiman kawasan nelayan

Proritas penanganan perumahan kawasan nelayan dilakukan pada kawasan yang memiliki kualitas lingkungan yang rendah. Peningkatan kualitas lingkungan diarahkan dengan rehabilitasi berupa KIP (kampung improvement project) yaitu peningkatan/perbaikan

(16)

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) KABUPATEN BENGKULU TENGAH TAHUN 2017-2021

DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BENGKULU TENGAH VII - 16

prasarana dan sarana lingkungan, redevelopment, penanganan kawasan kumuh dan program pemberdyaan masyarakat dan lingkungan. Strategi dasar pembangunan nelayan adalah:

- Pelestarian sumber daya alam/tidak merusak ekosistem seperti hutan bakau dan biota laut.

- Penempatan lokasi yang berdekatan dengan PPI/TPI atau pengembangan budidaya/industri perikanan

- Memiliki akses langsung ke kawsan perairan

- Pembangunan fasilitas permukiman nelayan seperti dermaga

- Penerapan sempadan hunian : 150 m dari bibir pantai dan mangrove dan 100 m dari tepi sungai.

- Penggunaan barrier berupa jalan dibatas sempadan perumahan dengan pantai atau sungai

- Penggunaan bentuk panggung untuk bangunan yang berada dekat sempadan pantai atau sungai.

selengkapnya tentang sasaran program pengembangan kawasan permukiman di Kabupaten Bengkulu Tengah tahun 2017 – 2021 dapat diperlihatkan seperti pada Tabel 7.2.

7.1.3 Usulan Kebutuhan Program

Berdasarkan kondisi eksisting dan sasaran program pengembangan perumahan dan pemukiman tersebut di atas, kebutuhan program di Kabupaten Bengkulu Tengah dalam lima tahun mendatang antara lain adalah :

 Penataan kawasan permukiman kumuh

 Pencegahan penyimpangan penggunaan lahan

 Pembangunan infrastruktur perumahan dan permukiman  Peningkatan kualitas lingkungan perumahan dan permukiman  Penyediaan lahan-lahan untuk pembangunan perumahan sederhana.

 Proses legalitas dan sosialisasi kebijakan pengembangan program perumahan dan pemukiman di Kabupaten Bengkulu Tengah

Untuk mendukung program tersebut, rencana kegiatan pembangunan perumahan dan permukiman yang akan diusulkan adalah:

(17)

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) KABUPATEN BENGKULU TENGAH TAHUN 2017-2021

DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BENGKULU TENGAH VII - 17

 Penyusunan Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan (RKP-KP/RP2KPKP)

 SK Penetapan Lokasi Kawasan Permukiman Kumuh

 Rencana pengembangan jaringan prasarana dasar (air bersih, sanitasi, drainase, sampah) meliputi lokasi, konstruksi, fungsi dan kapasitas.

2. Pengembangan Kawasan Permukiman Perdesaan.

 Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Desa Nelayan 3. Pengembangan Kawasan Khusus.

 Rencana Tindak Penanganan Kawasan Rawan Bencana

Usulan program pengembangan kawasan permukiman dapat dilihat pada tabel 7.3

TABEL 7.2

Matriks Sasaran Program Sektor Pengembangan Kawasan Permukiman

NO URAIAN SASARAN PROGRAM TOTAL LUAS KAWASAN SASARAN PROGRAM TAHUN 2017 TAHUN 2018 TAHUN 2019 TAHUN 2020 TAHUN 2021 KET (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1 Kawasan Kumuh Perkotaan 511,13 Ha 50 Ha 50 Ha 50 Ha 50 Ha 50 Ha 2 Kawasan Permukiman

Perdesaan 1394,4 Ha 80 Ha 80 Ha 80 Ha 80 Ha 80 Ha a. Kawasan Agropolitan 336,37 Ha 30 Ha 30 Ha 30 Ha 30 Ha 30 Ha

b. Kawasan Minapolitan 892,83 Ha 50 Ha 50 Ha 50 Ha 50 Ha 50 Ha c. Desa Nelayan 165,20 Ha 20 Ha 20 Ha 20 Ha 20 Ha 20 Ha

3 Kawasan Permukiman Khusus 1014,95 Ha 70 Ha 70 Ha 70 Ha 70 Ha 70 Ha

a. Permukiman Nelayan 165,20 Ha 20 Ha 20 Ha 20 Ha 20 Ha 20 Ha

b. Rawan Bencana 849,75 Ha 50 Ha 50 Ha 50 Ha 50 Ha 50 Ha Sumber: Hasil Analisa

(18)

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) KABUPATEN BENGKULU TENGAH TAHUN 2017-2021

DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BENGKULU TENGAH VII - 18

TABEL 7.3 USULAN PROGRAM PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN BIDANG CIPTA KARYA

Sektor Kegiatan Detail Lokasi Vol. Sat. Tahun

SUMBER PENDANAAN (RP. JUTA) READINESS CRITERIA

DUKUNGAN TERHADAP KEBIJAKAN STRATEGIS APBN APBD PROV. APBD KAB/KOTA PERUSAHAAN DAERAH SWASTA/ MASYARA-KAT CSR DAK DED/ FS AMDAL/ UKL/UPL LAHAN PENGELOLA

1. Pembinaan dan Pengembangan Kawasan Permukim

1.1 Peraturan Pengembangan Kawasan Permukiman

1

Penyusunan RP2KPKP

Kabupaten Bengkulu Tengah Karang Tinggi 1 NSPK 2018

800.000 - - 2 Penysunan Ranperda RP2KPKP

Kabupaten Bengkulu Tengah Karang Tinggi 1 NSPK 2019

500.000

2 Pembangunan dan Pengembangan Kawasan

Permukiman Perkotaan

1

Pembangunan

(19)

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) KABUPATEN BENGKULU TENGAH TAHUN 2017-2021

DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BENGKULU TENGAH VII - 19

Kawasan Kumuh Kawasan

Karang Tinggi 19.000.000

2

Pembangunan

Infrastruktur Permukiman Kawasan Kumuh Kawasan Pondok kelapa Pasar Pedati 16,66 Ha 2018 16.000.000 3 Pembangunan Infrastruktur Permukiman Kawasan Kumuh Kawasan Pondok kelapa Pondok Kelapa 21,06 Ha 2019 21.000.000 4 Pembangunan Infrastruktur Permukiman Kawasan Kumuh Kawasan Pondok Kubang Tanjung Terdana 9,81 Ha 2018 9.000.000 5 Pembangunan Infrastruktur Permukiman Kawasan Kumuh Kawasan Pondok Kubang Dusun Baru I 5,65 Ha 2018 5.000.000 6 Pembangunan Infrastruktur Permukiman Kawasan Kumuh Kawasan Karang Tinggi Durian Demang 15,72 Ha 2018 15.000.000 7 Pembangunan Infrastruktur Permukiman Kawasan Kumuh Kawasan Karang Tinggi Karang Nanding 12,44 Ha 2018 12000000 8 Pembangunan

(20)

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) KABUPATEN BENGKULU TENGAH TAHUN 2017-2021

DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BENGKULU TENGAH VII - 20

Kawasan Kumuh Kawasan Pondok kelapa

9

Pembangunan

Infrastruktur Permukiman Kawasan Kumuh Kawasan

Pondok kelapa Sidorejo

10,56 Ha 2019 10000000

10

Pembangunan

Infrastruktur Permukiman Kawasan Kumuh Kawasan Pondok Kubang Harapan Makmur 11,54 Ha 2019 11000000 11 Pembangunan Infrastruktur Permukiman Kawasan Kumuh Kawasan

Pondok Kubang Paku Haji

9,28 Ha 2019 9000000

12

Pembangunan

Infrastruktur Permukiman Kawasan Kumuh Kawasan Pondok Kubang Pondok Kubang 12,32 Ha 2020 12000000 13 Pembangunan Infrastruktur Permukiman Kawasan Kumuh Kawasan

Taba Penanjung Rindu Hati

13,25 Ha 2020 13000000

14

Pembangunan

Infrastruktur Permukiman Kawasan Kumuh Kawasan Taba Penanjung Taba Penanjung 8,84 Ha 2020 8000000 15 Pembangunan Infrastruktur Permukiman Kawasan Kumuh Kawasan

Tanjung Raman

(21)

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) KABUPATEN BENGKULU TENGAH TAHUN 2017-2021

DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BENGKULU TENGAH VII - 21

Taba Penanjung

16

Pembangunan

Infrastruktur Permukiman Kawasan Kumuh Kawasan Talang Empat Kembang Seri 11,24 Ha 2020 11000000 17 Pembangunan Infrastruktur Permukiman Kawasan Kumuh Kawasan

Talang Empat Nakau

11,86 Ha 2020 11000000

18

Pembangunan

Infrastruktur Permukiman Kawasan Kumuh Kawasan

Talang Empat Tabalagan

9,78 Ha 2020 9000000

19

Pembangunan

Infrastruktur Permukiman Kawasan Kumuh Kawasan Pematang Tiga Aturan Mumpu 17,85 Ha 2021 17.000.000 20 Pembangunan Infrastruktur Permukiman Kawasan Kumuh Kawasan Pematang Tiga Pematang Tiga 19,68 Ha 2021 19.000.000 21 Pembangunan Infrastruktur Permukiman Kawasan Kumuh Kawasan

Pematang Tiga Tiambang

12,65 Ha 2021 12000000

22

Pembangunan

Infrastruktur Permukiman Kawasan Kumuh Kawasan

Pagar Jati Kertapati

26,62 Ha 2021

(22)

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) KABUPATEN BENGKULU TENGAH TAHUN 2017-2021

DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BENGKULU TENGAH VII - 22

23

Pembangunan

Infrastruktur Permukiman Kawasan Kumuh Kawasan Pagar Jati Renah Kandis 8,44 Ha 2021 8000000 24 Pembangunan Infrastruktur Permukiman Kawasan Kumuh Kawasan

Pagar Jati Tabarenah

11,87 Ha 2021 11000000

25

Pembangunan

Infrastruktur Permukiman Kawasan Kumuh Kawasan

Merigi Sakti Arga Indah II

10,67 Ha 2021 10000000

26

Pembangunan

Infrastruktur Permukiman Kawasan Kumuh Kawasan

Merigi Sakti Komering

14,65 Ha 2021 14000000

27

Pembangunan

Infrastruktur Permukiman Kawasan Kumuh Kawasan

Merigi Sakti Punjung

7,74 Ha 2021 7000000

28

Pembangunan

Infrastruktur Permukiman Kawasan Kumuh Kawasan

Merigi Sakti Rajak Besi

9,28 Ha 2021 9000000

29

Pembangunan

Infrastruktur Permukiman Kawasan Kumuh Kawasan Merigi Kelindang Bajak II

(23)

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) KABUPATEN BENGKULU TENGAH TAHUN 2017-2021

DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BENGKULU TENGAH VII - 23

30

Pembangunan

Infrastruktur Permukiman Kawasan Kumuh Kawasan Merigi Kelindang Jambu

14,12 Ha 2021 14000000

31

Pembangunan

Infrastruktur Permukiman Kawasan Kumuh Kawasan

Merigi Kelindang Lubuk Unen

22,76 Ha 2021

22.000.000

32

Pembangunan

Infrastruktur Permukiman Kawasan Kumuh Kawasan

Merigi Kelindang Penembang

11,45 Ha 2021 11000000

33

Pembangunan

Infrastruktur Permukiman Kawasan Kumuh Kawasan

Bang Haji Air Napal

13,24 Ha 2021 13000000

34

Pembangunan

Infrastruktur Permukiman Kawasan Kumuh Kawasan

Bang Haji Bang Haji

12,76 Ha 2021 12000000

35

Pembangunan

Infrastruktur Permukiman Kawasan Kumuh Kawasan Bang Haji Lubuk Langkap 11,23 Ha 2021 11000000 36 Pembangunan Infrastruktur Permukiman Kawasan Kumuh Kawasan

Bang Haji Sekayun

31,56 Ha 2021

(24)

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) KABUPATEN BENGKULU TENGAH TAHUN 2017-2021

DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BENGKULU TENGAH VII - 24

2.2 Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Nelayan 1 Penyusunan Rencana Tindak Penanganan Kawasan Permukiman Nelayan Pondok Kelapa

Pondok Kelapa 1 Ha 2018 1.000.000 2 Penyusunan Rencana Tindak Penanganan Kawasan Permukiman Nelayan Pondok Kelapa

Pasar Pedati 1 Ha 2019 1.000.000 3 Penyusunan Rencana Tindak Penanganan Kawasan Permukiman Nelayan Pondok Kelapa

Pekik Nyaring 1 Ha 2019 1.000.000 4 Penyusunan Rencana Tindak Penanganan Kawasan Permukiman Nelayan Pondok Kelapa

Harapan 1 Ha 2020 1.000.000 5 Penyusunan Rencana Tindak Penanganan Kawasan Permukiman Nelayan Pondok Kelapa

Padang Betuah 1 Ha 2020 1.000.000 3. Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Perdesaan

(25)

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) KABUPATEN BENGKULU TENGAH TAHUN 2017-2021

DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BENGKULU TENGAH VII - 25

3.1 Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Perdesaan Potensial 1 Penyusunan DED Pembangunan/Peningkatan Infrastruktur Kws. Agropolitan Merigi Sakti

Kawasan Arga Indah II 1 kws 2018 450.000 2 Penyusunan DED Pembangunan/Peningkatan Infrastruktur Kws. Pagar Jati Kawasan Layang Lekat 1 kws 2019 450.000 3 Penyusunan DED Pembangunan/Peningkatan Infrastruktur Kws. Agropolitan Merigi Kelindang Kawasan Bajak II dan Jambu 1 kws 2020 450.000 4 Penyusunan DED Pembangunan/Peningkatan Infrastruktur Kws. Agropolitan Pomdok Kubang Kawasan Tanjung Terdana dan Baptis 1 kws 2019 450.000 5 Penyusunan DED Pembangunan/Peningkatan Infrastruktur Kws. Agropolitan Pondok kelapa Kawasan Sri Kuncoro 1 kws 2020 450.000 6 Pembangunan/Peningkatan Infrastruktur Kws. Kawasan Arga Indah II 1 kws 2019 3.000.000 500.000

(26)

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) KABUPATEN BENGKULU TENGAH TAHUN 2017-2021

DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BENGKULU TENGAH VII - 26

Agropolitan Merigi Sakti

7 Pembangunan/Peningkatan Infrastruktur Kws. Pagar Jati Kawasan Layang Lekat 1 kws 2020 3.000.000 500.000 8 Pembangunan/Peningkatan Infrastruktur Kws. Agropolitan Merigi Kelindang Kawasan Bajak II dan Jambu 1 kws 2021 3.000.000 500.000 9 Pembangunan/Peningkatan Infrastruktur Kws. Agropolitan Pomdok Kubang Kawasan Tanjung Terdana dan Baptis 1 kws 2021 3.000.000 500.000 10 Penyusunan DED Pembangunan/Peningkatan Infrastruktur Kws. Agropolitan Pondok kelapa Kawasan Sri Kuncoro 1 kws 2021 3.000.000 500.000 3.2 Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Khusus 3.2.1 Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Perbatasan 3.2.2 Pembangunan dan pengembangan Kawasan Rawan Bencana, Pasca Bencana, dan Kawasan Tertentu

(27)

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) KABUPATEN BENGKULU TENGAH TAHUN 2017-2021

DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BENGKULU TENGAH VII - 27

Rehabilitasi/Rekonstruksi PSD Permukiman Rawan Bencana Rawan Lonsor

Pematang Tiga 1 kws 2018 1.000.000 - Rehabilitasi/Rekonstruksi PSD Permukiman Rawan Bencana Rawan Lonsor

Karang Tinggi 1 kws 2019 1.000.000 - Rehabilitasi/Rekonstruksi PSD Permukiman Rawan Bencana Rawan Lonsor

Taba Penanjung 1 kws 2020 1.000.000 - Rehabilitasi/Rekonstruksi PSD Permukiman Rawan Bencana Rawan Lonsor

Merigi Sakti 1 kws 2021

1.000.000

Rehabilitasi/Rekonstruksi PSD Permukiman Rawan Bencana Rawan Lonsor

Merigi Kelindang 1 kws 2021 1.000.000 Rehabilitasi/Rekonstruksi PSD Permukiman Rawan Bencana Rawan Lonsor

Bang Haji 1 kws 2021

1.000.000

Rehabilitasi/Rekonstruksi PSD Permukiman Rawan Bencana Rawan Banjir

Talang Empat 1 kws 2019 1.000.000 Rehabilitasi/Rekonstruksi PSD Permukiman Rawan Bencana Rawan banjir

Pondok

Kelapa 1 kws 2020

(28)

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) KABUPATEN BENGKULU TENGAH TAHUN 2017-2021

DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BENGKULU TENGAH VII - 28

Rehabilitasi/Rekonstruksi PSD Permukiman Rawan Bencana Rawan Banjir

Pondok Kubang 1 kws 2021 1.000.000 Rehabilitasi/Rekonstruksi PSD Permukiman Rawan Bencana Rawan Gelombang Pasang Pasar Pedati 1 kws 2020 1.000.000 Rehabilitasi/Rekonstruksi PSD Permukiman Rawan Bencana Rawan Gelombang Pasang Pekik Nyaring 1 kws 2021 1.000.000

(29)

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) KABUPATEN BENGKULU TENGAH TAHUN 2017-2021

DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BENGKULU TENGAH VII - 29

7.2 Sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan

Dalam pelaksanaan bidang penataan bangunan dan lingkungan merujuk pada Peraturan Menteri PUPR No. 15/PRT/M/2015, yang menjadi Tugas Pokok dan Fungsi Direktorat Penataan Bangunan adalah :

1. Penyiapan kebijakan dan strategi, perencanaan teknis, evaluasi dan pelaporan di bidang penataan bangunan dan lingkungan, gedung, rumah negara, penataan ruang terbuka hijau, dan penataan kawasan pusaka, permukiman tradisional, wisata, pos lintas batas negara, rawan bencana, serta kawasan tematik perkotaan dan khusus lainnya;

2. Pelaksanaan kebijakan di bidang penataan bangunan dan lingkungan, gedung, rumah negara, penataan ruang terbuka hijau, dan penataan kawasan pusaka, permukiman tradisional, wisata, pos lintas batas negara, rawan bencana, serta kawasan tematik perkotaan dan khusus lainnya;

3. Penyusunan Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria (NSPK) di bidang penataan bangunan dan lingkungan, gedung, rumah negara, penataan ruang terbuka hijau, dan penataan kawasan pusaka, permukiman tradisional, wisata, pos lintas batas negara, rawan bencana, serta kawasan tematik perkotaan dan khusus lainnya;

4. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang penataan bangunan dan lingkungan, gedung, rumah negara, penataan ruang terbuka hijau, dan penataan kawasan pusaka, permukiman tradisional, wisata, pos lintas batas negara, rawan bencana, serta kawasan tematik perkotaan dan khusus lainnya;

5. Fasilitasi, pemberdayaan, dan penguatan kelembagaan di bidang penataan bangunan dan lingkungan, gedung, rumah negara, penataan ruang terbuka hijau, dan penataan kawasan pusaka, permukiman tradisional, wisata, pos lintas batas negara, rawan bencana, serta kawasan tematik perkotaan dan khusus lainnya;

6. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang penataan bangunan dan lingkungan, gedung, rumah negara, penataan ruang terbuka hijau, dan penataan kawasan pusaka, permukiman tradisional, wisata, pos lintas batas negara, rawan bencana, serta kawasan tematik perkotaan dan khusus lainnya; dan

7. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.

Selaras dengan Tugas Pokok dan Fungsi Direktorat Penataan Bangunan tersebut di atas, dalam RPJMN 2015-2019 (Perpres 2/2015) menggariskan bahwa “Pembangunan perkotaan sebagai pusat-pusat pertumbuhan diarahkan untuk mewujudkan kota-kota

berkelanjutan dan berdaya saing, melalui pemerataan pembangunan di luar Pulau Jawa,

(30)

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) KABUPATEN BENGKULU TENGAH TAHUN 2017-2021

DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BENGKULU TENGAH VII - 30

bencana, serta kota cerdas, berdasarkan karakter fisik, potensi ekonomi, dan

budaya local”.

Berdasarkan uraian tersebut, maka yang menjadi perhatian utama kegiatan Penataan Bangunan dan Lingkungan adalah: Bidang Bangunan Gedung; Penataan Lingkungan;

Ruang Terbuka Hijau; Penataan Bangunan Tradisional Bersejarah dan Wisata serta Sarana Parkir, Reklame dan Bangunan Telepon Selular (BTS). Oleh karena itu, pada

bagian ini akan dijelaskan tentang: kondisi eksisting, sasaran program dan usulan kebutuhan program pada bidang-bidang tersebut.

7.2.1 Kondisi Eksisting

Ruang lingkup Penataan Bangunan dan Lingkungan meliputi: a. Revitalisasi Kawasan Tematik Perkotaan

 Penataan Kawasan Kota Pusaka  Pengembangan Kota Hijau  Pengembangan Kebun Raya

 Penataan Kawasan Pengembangan Kota Cerdas

b. Penataan Bangunan Strategis  PB Kawasan Strategis

 PB Kawasan Rawan Bencana  PB Kawasan Perbatasan

 PB Kawasan Strategis Pariwisata Nasional c. Penyelenggaraan Bangunan Gedung

 Pembangunan BG Hijau  Pembangunan BG Pusaka

 Pembangunan BG Pendukung Kebun Raya  Pembangunan BG Mitigasi Bencana

 Pembangunan BG Pos Lintas Batas Negara (PLBN)  Pembangunan GBK dan Jakabaring

d. Edukasi dan Peningkatan Partisipasi Masy Bidang PBL

 Penyiapan Ruang Terbuka Publik untuk Menonton Video/Film Revolusi Mental

 Aksi Green Festival, Forum Komunitas Hijau, Forum Komunitas Kota Pusaka

(31)

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) KABUPATEN BENGKULU TENGAH TAHUN 2017-2021

DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BENGKULU TENGAH VII - 31

Bangunan-bangunan di wilayah Kabupaten Bengkulu Tengah secara umum saat ini diarahkan kepada penataan sesuai dengan fungsi kawasan yang telah direncanakan yaitu perdagangan dan jasa, pemukiman, perkantoran dan pendidikan.

Dari sisi usia atau umur bangunan dapat diklasifikasikan menjadi bangunan berumur muda, sedang dan tua. Bangunan berumur muda relatif banyak terdapat pada bangunan perdagangan dan jasa serta pemukiman. Sedangkan bangunan berumur sedang dan tua banyak terdapat pada bangunan perkantoran, pendidikan dan pemukiman. Selain itu bangunan berumur tua juga banyak terdapat pada kawasan-kawasan wisata tradisional. Namun dikarenakan bencana gempa bumi yang melanda Kabupaten Bengkulu Tengah beberapa waktu yang lalu, bangunan yang berumur sedang dan tua banyak hancur dan tergantikan dengan bangunan baru dengan fungsi bangunan tetap.

Bangunan-bangunan yang berfungsi sebagai fasilitas umum adalah sebagian dari bangunan yang memiliki fungsi jasa, misalnya rumah sakit, kantor pos, kantor dinas pemadam kebakaran dan lain-lain. Secara umum di Kabupaten Bengkulu Tengah bangunan-bangunan fasilitas umum ini seharusnya dijadikan fasilitas pendukung dari fungsi-fungsi bangunan lainnya sehingga lokasi dan keberadaannya tidak berjauhan dari bangunan lainnya terurama kawasan pemukiman. Namun hal ini sering tidak bisa tertata secara baik karena perkembangan pembangunan kabupaten yang kurang terkendali dan cenderung tidak terencana. Dari sisi historis banyak bangunan–bangunan dan kawasan di Kabupaten Bengkulu Tengah yang memiliki nilai historis tinggi karena merupakan bangunan dan kawasan peninggalan sejarah baik itu kerajaan maupun perjuangan kemerdekaan.

Bangunan-bangunan tersebut di atas berdasarkan fungsinya, baik bangunan perdagangan dan jasa, perkantoran dan pendidikan, bangunan tradisional tentu saja memiliki nilai ekonomi yang berbeda-beda. Nilai perbedaan ini bisa didasarkan pada lokasi bangunan, fungsi bangunan, umur atau usia bangunan dan nilai historis bangunan. Bangunan yang berada di kawasan perkotaan tentu saja mempunyai nilai ekonomi yang lebih tinggi dari pada yang berda di pedesaan. Begitupula bangunan fungsi perdaganan, biasanya memilki nilai ekonomi yang kebih tinggi dari pada bangunan perkantoran, pendidikan ataupun pemukiman. Bangunan yang memiliki nilai historis sejarah dan berumur tua lebih tinggi nilai ekonominya dari bangunan biasa dan berumur muda. Berkaitan dengan pendapatan atau penerimaan bangunan-bangunan tersebut sangat dipengaruhi oleh fungsi bangunan tersebut serta nilai sejarah/historis bangunan.

(32)

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) KABUPATEN BENGKULU TENGAH TAHUN 2017-2021

DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BENGKULU TENGAH VII - 32

Selaras dengan sasaran yang ingin dicapai dalam penataan bangunan gedung dan lingkungan di Wilayah Kabupaten Bengkulu Tengah, berbagai permasalahan secara umum yang terkait dengan bangunan gedung dan lingkungan dapat diidentifikasi sebagai berikut: a. Belum tertatanya Bangunan dan Lingkungan.

b. Belum adanya penyusunan Rencana Induk Sistem Proteksi Kebakaran

c. Tidak adanya program penataan dan pelestarian bangunan tradisonal/bersejarah. d. Tidak ada penataan dan rencana tindak penanganan terhadap kawasan yang termasuk

kategori kumuh dan rawan bencana.

e. Belum tertibnya sarana reklame dan belum tertanya perijinan Bis Transmistion System (BTS).

f. Belum adanya penataan yang terpadu terhadap Usaha Pedagang Kaki Lima (UPKL). g. Belum adanya penataan dan pembangunan sarana prasarana penunjang kawasan

pariwisata.

Dari berbagai permasalahan tersebut, yang menjadi tantangan dalam penataan bangunan dan lingkungan adalah:

1. Permasalahan dan tantangan di bidang Bangunan Gedung

Kurang ditegakkannya aturan keselamatan, keamanan dan kenyamanan Bangunan Gedung termasuk pada daerah-daerah rawan bencana

Prasarana dan sarana hidran kebakaran banyak yang tidak berfungsi dan kurang mendapat perhatian

Lemahnya pengaturan penyelenggaraan Bangunan Gedung serta rendahnya kualitas pelayanan publik dan perijinan

2. Permasalahan dan tantangan di bidang Penataan Lingkungan

Kurang diperhatikannya permukiman-permukiman tradisional dan bangunan gedung bersejarah, padahal punya potensi wisata.

Terjadinya degradasi kawasan strategis, padahal punya potensi ekonomi untuk mendorong pertumbuhan kota.

Sarana lingkungan hijau/open space atau public space, sarana olah raga, dan lain-lain kurang diperhatikan hampir di semua wilayah.

3. Permasalahan dan Tantangan dibidang Penataan Bangunan dan Lingkungan

Amanat Undang-Undang No. 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung dan Peraturan Pemerintah No. 36 tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan UUBG, bahwa semua Bangunan Gedung harus layak fungsi.

Komitmen terhadap kesepakatan intemasional MDGs, bahwa pada tahun 2020, Kabupaten/Kota bebas kumuh.

(33)

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) KABUPATEN BENGKULU TENGAH TAHUN 2017-2021

DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BENGKULU TENGAH VII - 33

RTH mempunyai pengaruh terhadap kondisi sosial – psicologi penghuni suatu kota, karenanya harus disediakan.

RTH yang ada di Kabupaten Bengkulu Tengah masih belum terkonsepsikan dengan baik, sehingga pelaksanaan pembangunannya masih bersifat parsial. 5. Permasalahan dan Tantangan dibidang Bangunan Tradisional dan Bersejarah

Setiap daerah mempunyai nilai-nilai budaya lokal yang mencerminkan gerak dan tata prilaku masyarakatnya. Sebagai masyarakat yang berbudaya, nilai-nilai yang menjadi kearifan lokal tersebut perlu dilestarikan.

Untuk melestarikan nilai-nilai kearifan lokal yang dimaksud, diperlukan suatu rencana tindak penanganan terhadap Bangunan Tradisional dan Bersejarah. Karena itu dikembangkan Program Kota Pusaka, yang dimaksudkan sebagai bentuk perhatian terhadap nilai-nilai budaya lokal suatu kota.

Fokus perhatian dibidang penataan bangunan dan lingkungan secara umum sebagaimana yang dijelaskan di atas, dalam konteks lokal Kabupaten Bengkulu Tengah terdapat isu strategis yang dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1. Kondisi Aturan Keselamatan, Keamanan dan Kenyamanan.

Secara umum bangunan-bangunan yang berada di wilayah Kabupaten Bengkulu Tengah disyaratkan untuk mengikuti aturan standar keselamatan, keamanan dan kenyamanan, baik bagi pengguna bangunan maupun lingkungan sekitarnya. Aturan-aturan ini antara lain terdapat pada Aturan-aturan Koefisien Dasar Bangunan (KDB), Koefisien Lantai Bangunan (KLB) dan aturan bangunan yang lain. Sedangkan untuk daerah-daerah rawan bencana misalnya kebakaran, banjir, gempa bumi, maka disyaratkan bangunan-banguna tersebut harus tahan dan memiliki tingkat keamanan yang tinggi tehadap ancaman bencana tersebut.

2. Kondisi Prasarana dan Sarana Pemadam Kebakaran

Prasarana dan Sarana Pemadam Kebakaran biasanya berupa Hidran, yaitu cadangan air pada media tertentu untuk penaggulangan bencana kebakaran. Sarana hidran ini biasanya berbentuk tabung dan selang pemadaman, seharsunya dimilki oleh setiap bangunan terutama yang rawan bencana kebakaran, seperti bangunan pabrik, gudang, bangunan bertingkat, perkantoran, supermarket/plaza, pusat perbelanjaan dan lain-lain. Namun sampai saat ini belum semua gedung yang disebutkan di atas memiliki sarana hidran tersebut, atau kalau pun ada kondisinya belum sesuai dengan standar yang telah ditentukan bahkan ada yang dalam kondisi rusak. Keberadan hidran ini sangat penting untuk menjadi sarana pertolongan pertama pada bencana kebakaran yang tentu saja bila tidak ditangani secara serius akan mengakibatkan kerugian baik materi maupun

(34)

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) KABUPATEN BENGKULU TENGAH TAHUN 2017-2021

DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BENGKULU TENGAH VII - 34

korban jiwa. Oleh karena itu perlu ada penataan sarana hidran ini dengan membuat rencana induk sistem proteksi kebakaran yang sampai saat ini belum dimiliki oleh pemerintah daerah ataupun dinas terkait.

3. Kondisi Kualitas Pelayanan Publik dan Perijinan Bangunan

Beberapa daerah kawasan di Kabupaten Bengkulu Tengah belum memiliki Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) dan belum terdapat penegakan aturan tata bangunan dan lingkungan. Keadaan demikian tentu saja sangat mengganggu proses perijinan pendirian bangunan yang sesuai dengan fungsi kawasan. Akibat pelayanan publik terhadap perijinan mendirikan bangunan gedung ini tidak terlaksanakan secara baik, maka bermunculan bangunan gedung yang tidak sesuai dengan fungsi lahan/kawasan. Akhirnya ini berdampak pada tidak tertibnya kawasan yang telah direncanakan dan akan menurunkannya citra kawasan itu sendiri. Tingkat keselamatan, keamanan serta kenyamanan bangunan dan lingkungan tidak bisa terwujud dengan baik.

Kabupaten Bengkulu Tengah memiliki beberapa obyek wisata yang potensial untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata. Kegiatan ini dapat mendukung perkembangan kabupaten secara keseluruhan. Obyek wisata yang ada di di kabupaten Bengkulu Tengah saat ini adalah cagar budaya dan wisata alam. Beberapa obyek wisata di Kabupaten Bengkulu Tengah:

1. Objek wisata pantai Sungai Suci

Obyek wisata pantai Sungai Suci merupakan salah satu objek wisata yang menjadi andalan Kabupaten Bengkulu Tengah. Provinsi Bengkulu yang banyak dikunjungi wisatawan lokal dan luar daerah. Objek wisata tersebut berlokasi di Desa Pasar Pedati Kecamatan Pondok kelapa, Kabupaten Bengkulu Tengah yang merupakan perbatasan antara Kota Bengkulu dengan Kabupaten Bengkulu Tengah. Jarak tempuh hanya 15 km dari Kota Bengkulu dan sekitar 20 kmdari Bandara Fatmawati Soekarno.

2. Wisata Alam Bukit Kandis dan Gunung Bungkuk

Wisata alam Bukit Kandis dan Gunung Bungkuk merupakan bagian Hutan Lindung Kabupaten Bengkulu Tengah, Wisatawan ditawarkan rekreasi alam bebas. Kedua tempat ini menjadi tempat kegiatan alam bebas baik hiking, jelajah alam bebas, berkemah dan hill climbing.

(35)

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) KABUPATEN BENGKULU TENGAH TAHUN 2017-2021

DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BENGKULU TENGAH VII - 35

3. Kawasan Pegunungan Liku Sembilan

Kawasan perbukitan yang dilalui jalur perhubungan darat antara Kota Bengkulu dan Kabupaten Bengkulu Tengah dengan kabupaten kepahyang. Lokasi ini merupakan kawasan bukit barisan yang dilindungai karena kecuraman dan kelabilan lereng perbukitannya. Kawasan Pegunungan inimenjadi habitat utama Bunga Rafflesia yang sering tumbuh dan mekar mulai dari beberapa meter disisi jalan raya hingga jauh ke tengah hutan lindung. Keindahan gugusan pegunungan ini menjanjikan pesona tersendiri bagi wisatawan yang berkreasi di tempat ini.

4. Objek wisata Bunker Goa Sako

Objek wisata Bunker Goa Sako adalah sebuah cagar budaya berbentuk sebuah bunker atau tempat perlindungan di bawah tanah yang dibangun pada era penjajahan Jepang di bengkulu. Bangunan Bunker berjumlah 3 ruanan dengan ruangan yang saling tak berhubungan antara satu dengan lainnya. Benda Cagar budaya ini berlokasi di wilayah Kecamatan Taba penanjung .

5. Objek Wisata Air terjun Desa Datar lebar

Objek wisata air terjun ini terletak di kawasan Hutan Lindung Taba Penanjung Desa Datar lebar. Air terjun setinggi 15 meter ini berada kurang lebih 10 km dari jalan utama. Karena aksesnya yang masih relatif sulit ditempuh, sehingga objek wisata ini kurang diminati.

6. Bunga Raflesia Arnoldi

Bunga khas yang tumbuh di kawasan hutan pegunungan Bukit Barisan, khusunya diwilayah Provinsi Bengkulu. Keunikan bunga ini adalah selain dari bentuknya yang jauh lebih besar dari ukuran bunga pada umumnya. Nama “Rafflesia Arnoldi” yang melekat pada bunga ini mengabadikan penemuan kolonialisme Inggris dengan kepemimpinan Thomas Stamford Raffles di daerah Bengkulu.

7. Taman Wisata Air Terjun Lagan bungin

Obyek wisata ini terletak di kawsan perkebunan rakyat di wilayah Desa Lagan Bungin Kecamatan Talang Empat. Air terjun setinggi 20 meter ini berjarak 3,5 km dari jalan utama dan mempunyai prospek yang tinggi untuk dikembangkan.

8. Objek Wisata Danau Gedang

Objek wisata ini terletak di kawasan perkebunan masyarakat Desa Padang Betuah Kecamatan Pondok Kelapa dan mempunyai luas 6 Ha. Objek wisata yang menyatu dengan

(36)

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) KABUPATEN BENGKULU TENGAH TAHUN 2017-2021

DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BENGKULU TENGAH VII - 36

pantai ini layak dikembangkan, tetapi masih sulit di akses dikarenakan prasarana jalan yang belum memadai.

Jadi berdasarkan potensi wisata yang ada untuk mempermudah pembangunannya maka dikelompokkan dalam 4 potensi unggulan pariwisata Kabupaten Bengkulu Tengah. Yaitu: 1. Ekowisata (membangun kawasan Budidaya Bunga Raflesia)

Dalam pengembangannya kawasan budidaya Bunga Raflesia diintegrasikan dengan objek-objek wisata yang ada disekitarnya karena wisatawan memiliki kebosanan terhadap satu objek wisata. Objek wisata yang akan dintegrasikan meliputi Goa Coakusako, Lubuk Serigo, Liku sembilan, Air Terjun Datar Lebar, Danau Mas Hitam, dan pusat kuliner durian di Kecamatan taba Penanjung dan kuliner tebu telor di desa datar lebar,

2. Wisata Angro (Membangun pusat agropolitan Desa Arga Indah II)

Pusat agroploitan dikonektivitaskan dengan kawasan-kawasan budidaya buah-buahan lainnya seperti: pusat budidaya jeruk kalamansi di Desa Baptis, kawasan pengembangan budidaya durian di Desa Rindu hati, Desa Pondok Kubang, Desa Pelajau, Desa Kertapati dan desa Renah Semanek. Kawasan budidaya buah naga di desa Jayakarta. Kawasan budidaya buah lengkeng di desa Pasar Pedati, pekik nyaring, desa Baru, Kembang seri, Plajau dan Renah Semanek. Kawasan budidaya buah pala di Desa jambu, Layang Lekat, Bajak dan Sri Kuncoro.

3. Wisata Bahari (Pantai Sungai Suci sebagai Destinasi Utama wisata bahari)

Pantai Suci dintegrasikan dengan objek wisata Pantai Family, Pantai pekik Nyaring, Jembatan Merah Putih dan Wahana Surya, Pantai Gg/ banyu, TPI Pondok kelapa dan pantai Betuah, serta objek wisata yang lain: Danau Gedang Desa Padang Betuah, Mesjid Tua Padang Betuah, wisata kuliner Ikan di PPI Pondok kelapa. Wisata Bahari peningkatan dan pemanfaatan PPI Pondok kelapa sebagai Pelabuhan Pelayaran Wisata ke Pulau Tikus

4. Wisata Kota

Wisata Kota terbagi 2 yaitu:

1. Pembangunan dan peningkatan Taman Wisata Kota yang terdapa di Pusat pemerintahan Kabupaten Bengkulu Tengah

2. Pembangunan taman kota, ruang terbuka hijau,taman bermain anak, sesuai dengan RDTR masing-masing Ibukota Kecamatan.

(37)

RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) KABUPATEN BENGKULU TENGAH TAHUN 2017-2021

DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BENGKULU TENGAH VII - 37

7.2.2 Sasaran Program

Sasaran dalam penataan bangunan gedung dan lingkungan adalah penegakan aturan tata bangunan gedung dan lingkungan yaitu dengan menyusun peraturan dan legislasi. Dari sasaran ini maka dibutuhkan kemantapan kelembagaan penataan bangunan gedung dan lingkungan serta peningkatan sarana parasarana pemeliharaan bangunan dan lingkungan. Sasaran selanjutnya adalah tercapaian indeks kenyamanan lingkungan (IKL).

Terkait dengan sasaran penataan bangunan gedung dan lingkungan tersebut, beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyelenggaraan kegiatan adalah:

1. Peran dan fungsi Kabupaten,

2. Rencana pembangunan Kabupaten,

3. Memperhatikan kondisi alamiah dan tipologi kabupaten, seperti struktur dan morfologi tanah, topografi, dan sebagainya,

4. Pembangunan dilakukan dengan pendekatan pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan,

5. Memperhatikan peraturan dan perundangan serta petunjuk/pedoman yang tersedia, 6. Tingkat kelayakan pelayanan, efektivitas dan efisiensi penataan bangunan dan

lingkungan pada kota bersangkutan,

7. Sebagai suatu prasarana dan sarana yang tidak saja penting bagi peningkatan lingkungan masyarakat, tetapi juga sangat penting bagi keberlanjutan lingkungan, 8. Kelembagaan yang mengelola penataan bangunan dan lingkungan,

Atas dasar permasalahan tersebut di atas, secara spesifik, yang menjadi akar persoalan tersebut dapat di klasifikasi menurut kelompok permasalahan sebagai berikut:

1. Permasalahan di Bidang Bangunan Gedung

Permasalahan yang muncul pada penataan bangunan yang tidak tertib karena belum memiliki Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) terutama pada kawasan-kawasan perkotaan. Pertumbuhan Kabupaten Bengkulu Tengah dalam Aglomerasi Perkotaan yang relatif cepat, memperburuk keadaan sebagai penyebab ikutan karena ketiadaan RTBL adalah ketidak jelasan fungsi bangunan (mixuse), sehingga menuntut penataan kawasan yang serasi melalui perencanaan tata bangunan dan lingkungan. Dengan adanya instrumen RTBL dalam penataan bangunan dan lingkungan yang baik, pelaksanaan pembangunan dapat dikendalikan dan dapat mengurangi konflik kepentingan dalam pemanfaatan ruang kota.

Permasalahan lain yang dihadapi adalah tidak tertangani bencana kebakaran secara maksimal pada bangunan gedung baik di lingkungan perdagangan, perkantoran dan pemukiman. Hal ini disebabkan karena belum tersedianya Rencana Induk Sistem

Gambar

TABEL 7.3 USULAN PROGRAM PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN BIDANG CIPTA KARYA
Taba Penanjung  Rindu Hati
Taba Penanjung
Taba  Penanjung  1  kws  2020                     1.000.000   -                                   Rehabilitasi/Rekonstruksi  PSD  Permukiman  Rawan  Bencana Rawan Lonsor
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sumber: Analisis penulis pendapat mazhab Syafi’i penjelasannya dalam jual beli bibit ikan Nila yang dilakukan oleh masyarakat karena menurut mazhab Syafi’i hampir sama

Hasil dari uji regresi yang telah dilakukan dalam penelitian ini diperoleh hasil bahwa variabel PAD memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

Microsoft Visual Foxpro 9.0 merupakan program aplikasi berbasis windows yang berorientasi pada objek yang dapat memudahkan dalam membuat database dan sebagai alat pengembang

Alasan penerapan konsep adalah (1) krisis energi yang melanda dunia termasuk Indonesia membutuhkan upaya penghematan energi di semua sektor khususnya sektor bangunan

Di berbagai sekolah (SMP dan SMA) yang menugaskan guru fisika sebagai pembina ektrakurikuler tersebut, seringkali memunculkan sebuah masalah yakni tidak semua

(3) Ketentuan umum peraturan zonasi PKL sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b disusun dengan ketentuan memperhatikan pemanfaatan ruang untuk kegiatan ekonomi

Dalam proses pengolahan data pada kantor PPAT Muhammad Zaini, S.H sudah menggunakan sistem yang cukup baik, dimana calon klien akan mendatangi kantor PPAT Muhammad Zaini,

Lengan robot didesain agar dapat mengikuti gerak sesuai dengan gerakan yang dilakukan oleh gerakan lengan manusia, input pengontrol dibuat dengan potensiometer untuk