• Tidak ada hasil yang ditemukan

OTOMATISASI PINTU PERLINTASAN KERETA API MENGGUNAKAN SENSOR WIRELESS INFRA MERAH BERBASIS MIKROKONTROLER.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "OTOMATISASI PINTU PERLINTASAN KERETA API MENGGUNAKAN SENSOR WIRELESS INFRA MERAH BERBASIS MIKROKONTROLER."

Copied!
89
0
0

Teks penuh

(1)

BERBASIS MIKROKONTROLER

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Jurusan Teknik Informatika

Oleh :

DWI SUNANTO HARDHIKA. P

0834010171

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

JAWA TIMUR

(2)

OTOMATISASI PINTU PERLINTASAN KERETA API

MENGGUNAKAN SENSOR WIRELESS INFRA MERAH

BERBASIS MIKROKONTROLER

Disusun Oleh :

DWI SUNANTO HARDHIKA PRATOWO

0834010171

Telah Disetujui Mengikuti Ujian Lisan Periode III Tahun Akademik 2013/2014

Pembimbing I Pembimbing II

Budi Nugroho, S.kom, M.Kom. Chrystia Aji Putra, S.Kom. NPT. 3 8009 05 0205 1 NIP. 386101002961

Mengetahui,

Ketua Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri

Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur

(3)

OTOMATISASI PINTU PERLINTASAN KERETA API

Telah dipertahankan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri

Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur Pada Tanggal 21 Februari 2014

Pembimbing : Tim Penguji :

1. 1.

Budi Nugroho, S.Kom, M.Kom. Basuki Rahmat, S.Si, MT. NPT. 3 8009 05 0205 1 NPT. 3 7006 06 0210 1 2. 2.

Chrystia Aji Putra, S.Kom. Rizky Parlika, S.Kom, M.Kom. NIP. 386101002961 NPT. 3 8405 07 02191

Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur

(4)

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

Jl. Rungkut Madya Gunung Anyar Surabaya 60294 Tlp. (031) 8706369, 8783189 Fax (031) 8706372 Website: www.upnjatim.ac.id gelombang III, Tahun Ajaran 2013/2014 dengan judul:

“OTOMATISASI PINTU PERLINTASAN KERETA API MENGGUNAKAN SENSOR WIRELESS INFRA MERAH BERBASIS MIKROKONTROLER”.

Oleh karenanya mahasiswa tersebut diatas dinyatakan bebas revisi skripsi dan diijinkan untuk membukukan skripsi dengan judul tersebut.

Surabaya, 18 Mei 2014

(5)

Ucapan terima kasih ini saya persembahkan sebagai perwujudan rasa syukur atas terselesaikannya Laporan Skripsi. Ucapan terima kasih ini saya tujukan kepada : 1. Allah SWT., karena berkat Rahmat dan berkahNya kami dapat menyusun dan

menyelesaikan Laporan Skripsi ini hingga selesai.

2. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP. selaku Rektor Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

3. Bapak Sutiyono, MT. selaku Dekan Fakultas Teknologi Industri UPN “Veteran” Jawa Timur.

4. Ibu Dr. Ir. Ni Ketut Sari, MT. selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika UPN “Veteran” Jawa Timur yang telah dengan sabar membimbing dengan segala kerendahan hati dan selalu memberikan kemudahan dan kesempatan bagi saya untuk berkreasi.

5. Ibu Yisti Vita Via. S.ST, M.Kom. Selaku PIA Tugas Akhir Teknik Informatika UPN “Veteran” Jawa Timur.

6. Bapak Budi Nugroho. S.Kom, M.Kom. selaku dosen pembimbing utama pada Proyek Skripsi ini di UPN “Veteran” Jawa Timur yang telah banyak memberikan petunjuk, masukan, bimbingan, dorongan serta kritik yang bermanfaat sejak awal hingga terselesainya skripsi ini.

(6)

8. Keluarga tercinta, terutama Bapak Ibuku tersayang, terima kasih atas semua doa, dukungan serta harapan-harapannya pada saat penulis menyelesaikan Skripsi dan laporan ini. Yang penulis minta hanya doa restunya, sehingga penulis bisa membuat sesuatu yang lebih baik dari laporan ini.

(7)

Syukur Alhamdulillaahi rabbil ‘alamin terucap ke hadirat Allah SWT

atas segala limpahan Kekuatan-Nya sehingga dengan segala keterbatasan waktu, tenaga, pikiran dan keberuntungan yang dimiliki penyusun, akhirnya penyusun dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul ”Otomatisasi Sistem Palang Pintu Perlintasan Kereta Api Dengan Menggunakan Sensor Wireless Infra Merah Berbasis Mikrokontroler” tepat waktu.

Skripsi dengan beban 4 SKS ini disusun guna diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program Strata Satu (S1) pada jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, UPN ”VETERAN” Jawa Timur.

Melalui Skripsi ini penyusun merasa mendapatkan kesempatan emas untuk memperdalam ilmu pengetahuan yang diperoleh selama di bangku perkuliahan, terutama berkenaan tentang penerapan teknologi perangkat bergerak. Namun, penyusun menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penyusun sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca untuk pengembangan aplikasi lebih lanjut.

Surabaya, Januari 2014

(8)

Halaman

(9)

2.2.9 Karakteristik Fisik... 18

2.8.1 Kerusakan Pada Adaptor dan Cara Memperbaikinya... 31

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 33

3.1 Analisis Sistem ... 33

3.2 Perancangan Perangkat Lunak ... 34

3.2.1 Perancangan Perangkat Lunak Untuk PC ... 34

3.9 Diagram Alur Pemrograman... 41

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 47

4.1 Alat Yang Digunakan ... 47

4.2 Prosedur Pembuatan Program ... 48

4.2.1 Instalasi Driver Arduino 1.0.5 for Windows... 48

4.2.2 Instalasi Port USB ke Dalam PC... 51

4.2.3 Menjalankan Aplikasi Arduino... 56

4.3 Implementasi Coding…... 59

4.4 Analisis Dan Pengujian Hardware... 64

(10)

4.5.1 Pengujian Rangkaian Sensor Infra Merah ... 64

4.5.2 Pengujian Rangkaian Motor Servo Dan Buzzer Alarm ... 65

4.5.3 Pengujian Alat Standby ... 66

4.5.4 Pengujian sensor infra merah 1 dan 2 ketika mendapatkan inputan serta pengiriman data dari transceiver menuju receiver untuk membunyikan buzzer alarm serta menjalankan motor servo untuk menutup palang pintu ... 67

4.5.5 Pengujian sensor infra merah 3 dan 4 ketika proses delay sedang berjalan dan mematikan buzzer alarm serta menjalankan motor servo untuk membuka palang pintu setelah waktu delay sudah berakhir ... 69

4.6 Analisis Hasil Percobaan... 71

4.7 Validasi Uji Coba Dengan Metode Kappa Cohen ... 72

BAB V PENUTUP ... 75

6.1 Kesimpulan ... 75

6.2 Saran ... 75

(11)

Pembimbing 1 : Budi Nugroho. S.Kom, M.Kom Pembimbing 2 : Crhystia Aji Putra. S.Kom Penyusun : Dwi Sunanto Hardhika Pratowo

ABSTRAK

Perkembangan teknologi saat ini merambah semakin luas dengan ditunjang perpaduan teknologi mikrokontroler, oleh sebab itu dapat mempengaruhi masyarakat luas dalam menggunakan suatu alat yang canggih dan itu menunjukkan suatu efisiensi dalam penggunaannya. Kepraktisan teknologi dalam perkembangan tersebut sangat mempengaruhi kebutuhan manusia untuk membuat suatu alat yang berfungsi sebagai pengontrolan keamanan palang pintu perlintasan kereta api tanpa membutuhkan tenaga penjaga lintasan untuk membuka dan menutupnya sebelum dan sesudah kereta api melintas.

Untuk itu dibuatlah suatu sistem pengontrolan secara otomatis pada palang pintu perlintasan kereta api dengan menggunakan sensor wireless infa merah berbasis mikrokontroler dimana dapat memudahkan palang pintu tersebut untuk membuka dan menutup hanya dengan menerima data dari sensor yang dikirimkan melalui gelombang radio tanpa menekan tombol dari seorang penjaga. Pada sistem tersebut menggunakan mikrokontroler Arduino Uno Atmega328 sebagai pengontrol

sistemnya serta menggunakan pemrograman Bahasa C serta sensor infra merah sebagai penangkap gerakan dan RF Transceiver Shield sebagai pemancar pengirim

data menuju mikrokontrolernya.

Alat ini dapat berjalan apabila kedua sensor transceiver yang terpasang

mendapatkan inputan/terhalang oleh kereta api yang melintas yang kemudian inputan tersebut akan di proses kedalam minimum sistem untuk dikirimkan menuju mikrokontroler receiver dengan menggunakan sinyal wireless untuk membunyikan buzzer alarm sebagai peringatan dini datangnya kereta api serta menjalankan motor

servo untuk menutup palang pintu perlintasan tersebut. Kemudian terdapat dua rangkaian sensor infra merah lain yang berfungsi sebagai inputan jika kedua sensor tersebut terhalang maka akan melakukan proses untuk mematikan buzzer alarm dan

menjalankan motor servo untuk membuka palang pintu perlintasan tersebut.

Kata Kunci : Mikrokontroler, Arduino Uno Atmega328, Bahasa C, Sensor infra

(12)

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Teknologi adalah cara untuk mendapatkan suatu kualitas yang lebih baik, lebih murah, lebih cepat, lebih mudah dan lebih menyenangkan. Salah satu teknologi yang berkembang pesat saat ini adalah teknologi dibidang mikrokontroler. Dalam perkembangan zaman di era globalisasi untuk saat ini sekarang kemajuan teknologi sangat berkembang dan itu menunjukkan suatu efisiensi dalam penggunaannya. Kepraktisan teknologi dalam perkembangan tersebut sangat mempengaruhi kebutuhan manusia untuk membuat suatu alat yang berfungsi sebagai pengontrolan keamanan perlintasan kereta api tanpa membutuhkan tenaga penjaga untuk membuka dan menutupnya.

Pada saat ini, keamanan dalam berbagai perlintasan sangat perlu ditingkatkan terutama pada wilayah padat penduduk, dimana pengontrolan palang pintu perlintasan masih menggunakan sistem manual yaitu dengan tenaga manusia. Pengontrolan keamanan perlintasan kereta api yang banyak dijumpai saat ini yaitu dengan menekan suatu tombol untuk membuka dan menutupnya masih mengandalkan tenaga manusia dan tidak secara otomatis. Untuk itulah dikembangkan suatu alat yang dapat digunakan sebagai pengontrolan keamanan palang pintu perlintasan kereta api secara otomatis. (PT. Kereta Api Indonesia

(13)

Dengan adanya sistem keamanan perlintasan kereta api secara otomatis maka dapat mengurangi angka kecelakaan yang melibatkan antara kereta api dan pengguna jalan, sistem perlintasan otomatis kali ini menggunakan Mikrokontroler ATMega 328 sebagai pemroses kontrol hardware. Sensor yang digunakan adalah sensor infra

merah sehingga pada saat kereta melintas, sensor akan mendeteksi objek yang bergerak.

Teknologi sinyal wireless diterapkan pada sistem aplikasi ini sebagai pengirim data dari sensor menuju mikrokontroler karena sinyal wireless merupakan salah satu media komunikasi yang telah berkembang secara luas yang digunakan oleh masyarakat baik dalam jarak dekat maupun jarak jauh yaitu melalui antena. Saat ini sinyal wireless merupakan suatu alat yang menjadi kebutuhan bahkan mempengaruhi perilaku dan budaya masyarakat seakan sinyal wireless menjadi kebutuhan penting yang wajib digunakan. Penggunakan sinyal wireless yang paling banyak digunakan oleh masyarakat saat ini adalah sebagai pengirim data, karena pengunaan sinyal wireless biayanya lebih murah dan bisa bersifat pribadi serta bisa digunakan untuk umum. Bila menghubungkan permasalahan yang telah dikemukakan pada awal fungsi dari sinyal wireless yang dapat digunakan untuk mengirim data dapat juga digunakan sebagai penghubung dengan alat yang disetting sebelumnya, maka dapat

dipangkas waktu yang semaksimal mungkin dan seefisien mungkin. Dengan pemakaian sinyal wireless tersebut maka dapat dikembangkan fungsi dari penerima (receiver) yang dihubungkan dengan pintu perlintasan agar dapat bekerja secara

(14)

wireless sebagai hardware tambahan pengirim data dan sebuah mikrokontroler yang

terhubung dengan motor servo sebagai penggerak palang pintu perlintasannya.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, maka perlu dirumuskan masalah, antara lain :

a. Bagaimana merancang dan membuat alat simulasi perlintasan kereta api secara otomatis dengan menggunakan sensor wireless infra merah.

b. Bagaimana merancang dan membuat program untuk menjadi alat simulasi yang dapat mendeteksi pergerakan kereta api dengan sinyal wireless sebagai pengirim data.

c. Bagaimana melakukan uji coba sensor infra merah sebagai penangkap gerakan kereta api serta sinyal wireless sebagai pengirim data.

1.3 Tujuan Penelitian

(15)

1.4 Manfaat Penelitian

Adanya Tugas Akhir ini diharapkan dapat bermanfaat, antara lain : a. Mengetahui dan mempelajari cara kerja sensor infra merah.

b. Memanfaatkan sinyal wireless sebagai pengirim data.

c. Mempermudah cara kerja palang pintu perlintasan saat kereta api akan melintas. d. Meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi tentang alat simulasi dengan

sensor infra merah.

1.5 Batasan Masalah

Pada penelitian ini, memiliki suatu batasan masalah diantaranya :

a. Alat ini menggunakan sensor infra merah sebagai penangkap pergerakan kereta api.

b. Alat ini menggunakan sinyal wireless sebagai pengirim data. c. Mikrokontroler yang digunakan adalah Atmega328.

d. Bahasa pemrograman yang digunakan pada mikrokontroler adalah bahasa C.

1.6 Metodologi Penelitian

Pada perancangan dan pembuatan otomatisasi sistem palang pintu perlintasan kereta api dengan sensor wireless infra merah berbasis mikrokontroler, maka metodologi yang digunakan adalah sebagai berikut :

a. Study Literatur yang dipergunakan untuk mempelajari dasar teori yang berhubungan dengan topic pembahasan.

(16)

c. Analisa peralatan. d. Pengujian alat. e. Penulisan hasil ujian.

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika pembahasan penulisan Tugas Akhir ini tersusun atas : BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan, manfaat, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini dijelaskan tentang teori-teori serta penjelasan-penjelasan yang dibutuhkan dalam pembuatan otomatisasi sistem palang pintu perlintasan kereta api dengan sensor wireless infra merah.

BAB III : ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

(17)

BAB IV : IMPLEMENTASI SISTEM

Bab ini berisi penjelasan hasil Tugas Akhir serta pembahasan tentang otomatisasi sistem palang pintu perlintasan kereta api dengan sensor wireless infra merah.

BAB V : UJI COBA DAN EVALUASI SISTEM

Bab ini berisi pengujian program Tugas Akhir.

BAB VI : PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran-saran penulis mengenai Tugas Akhir yang disusun.

DAFTAR PUSTAKA

(18)

TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini dibahas mengenai teori penunjang dari peralatan yang digunakan dalam sistem mikrokontroler ATmega328, sensor infra merah, RF

transceiver shiled, DT proto header shield, buzzer alarm dan motor servo.

2.1 Gambaran Umum Mikrokontroler

Mikrokontroler merupakan suatu IC yang didalamnya berisi CPU, ROM, RAM

dan I/O. Dengan adanya CPU tersebut maka mikrokontroler dapat melakukan proses

berfikir berdasarkan program yang telah diberikan kepadanya. Mikrokontroler banyak terdapat pada peralatan elektronik yang serba otomatis, mesin fax dan peralatan elektronik lainya. Mikrokontroler dapat disebut pula sebagai komputer yang berukuran kecil yang berdaya rendah sehingga sebuah baterai dapat memberikan daya. Mikrokontroler terdiri dari beberapa bagian seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini : (Sahabat Informasi, 2012)

(19)

Pada gambar tersebut tampak suatu mikrokontroler standart yang tersusun atas komponen-komponen sebagai berikut :

a. Central Processing Unit (CPU)

CPU merupakan bagian utama dalam suatu mikrokontroler. CPU pada

mikrokontroler ada yang berukuran 8 bit ada pula yang berukuran 16 bit. CPU

ini akan membaca program yang tersimpan didalam ROM dan

melaksanakannya.

b. Read Only Memory (ROM)

ROM merupakan suatu memori (alat untuk mengingat) yang sifatnya hanya

dibaca saja. Dengan demikian ROM tidak dapat ditulisi. Dalam dunia

mikrokontroler ROM digunakan untuk menyimpan program bagi mikrokontroler

tersebut. Program tersimpan dalam format biner (‘0’ atau ‘1’). Susunan bilangan biner tersebut bila telah terbaca oleh mikrokontroler akan memiliki arti tersendiri.

c. Random Acces Memory (RAM)

Berbeda dengan ROM, RAM adalah jenis memori selain dapat dibaca juga dapat

ditulis berulang kali. Tentunya dalam pemakaian mikrokontroler ada semacam data yang bisa berubah pada saat mikrokontroler tersebut bekerja. Perubahan data tersebut tentunya juga akan tersimpan kedalam memori. Isi pada RAM akan

hilang jika catu daya listrik hilang. d. Input / Output (I/O)

(20)

e. Komponen lainnya

Beberapa mikrokontroler memiliki timer / counter, ADC (Analog to Digital

Conventer), dan komponen lainnya. Pemilihan komponen tambahan yang sesuai

dengan tugas mikrokontroler akan sangat membantu perancangan sehingga dapat mempertahankan ukuran yang kecil. Apabila komponen-komponen tersebut belum ada pada suatu mikrokontroler, umumnya komponen tersebut masih dapat ditambahkan pada sistem mikrokontroler melalui port-portnya.

(Sahabat Informasi, 2012)

2.2 Mikrokontroler Arduino Uno ATmega328

Arduino Uno adalah sebuah board mikrokontroler yang didasarkan pada ATmega328 (datasheet). Arduino Uno mempunyai 14 pin digital input / output (6

di-antaranya dapat digunakan sebagai output PWM), 6 input analog, sebuah osilator

Kristal 16 MHz, sebuah koneksi USB, sebuah power jack, sebuah ICSP header, dan

sebuat tombol reset. Arduino Uno memuat semua yang dibutuhkan untuk menunjang

mikrokontroler, mudah menghubungkannya ke sebuah komputer dengan sebuah kabel USB atau mensuplainya dengan sebuah adaptor AC ke DC atau menggunakan

baterai untuk memulainya. Arduino Uno berbeda dari semua board Arduino

sebelumnya, Arduino Uno tidak menggunakan chip driver FTDI USB-to-serial.

Sebaliknya, fitur-fitur Atmega16U2 (Atmega8U2 sampai ke versi R2) diprogram

sebagai sebuah pengubah USB ke serial. Revisi 2 dari board Arduino Uno

(21)

membuatnya lebih mudah untuk diletakkan ke dalam DFU mode. Revisi 3 dari

boardArduino Uno memiliki fitur-fitur baru sebagai berikut :

a. Pinout 1.0 ditambah pin SDA dan SCL yang dekat dengan pin AREF dan dua pin

baru lainnya yang diletakkan dekat dengan pin reset, IOREF yang

memungkinkan shield-shield untuk menyesuaikan tegangan yang disediakan

dari board. Untuk ke depannya, shield akan dijadikan kompatibel / cocok

dengan board yang menggunakan AVR yang beroperasi dengan tegangan 5V

dan dengan Arduino Due yang beroperasi dengan tegangan 3.3V. Yang kedua

ini merupakan sebuah pin yang tak terhubung, yang disediakan untuk tujuan kedepannya.

b. Sirkuit reset yang lebih kuat.

c. Atmega 16U2 menggantikan 8U2. (Sahabat Informasi, 2012)

(22)

2.2.1 Ringkasan Mikrokontroler ATmega328

Arduino Uno adalah sebuah seri terakhir dari board Arduino USB dan model

referensi untuk papan Arduino, untuk suatu perbandingan dengan versi sebelumnya,

lihat indeks dari board Arduino di bawah ini : (Sahabat Informasi, 2012)

Tabel 2.1 Ringkasan Mikrokontroler Atmega328

Mikrokontroler ATmega328

Tegangan pengoperasian 5V

Tegangan input yang disarankan 7-12V

Batas tegangan input 6-20V

Jumlah pin I/O digital 14 (6 di antaranya menyediakan keluaran PWM)

Jumlah pin input analog 6

Arus DC tiap pin I/O 40 mA

Arus DC untuk pin 3.3V 50 mA

Memori Flash 32 KB (ATmega328), sekitar 0.5 KB digunakan oleh bootloader

SRAM 2 KB (ATmega328)

EEPROM 1 KB (ATmega328)

Clock Speed 16 MHz

(23)

sebagai referensi. Konfigurasi pin identik pada semua ketiga prosesor tersebut.

(Sahabat Informasi, 2012)

2.2.2 Daya (Power)

Arduino Uno dapat disuplai melalui koneksi USB atau dengan sebuah power

suplai eksternal. Sumber daya dipilih secara otomatis. Suplai eksternal (non-USB)

dapat diperoleh dari sebuah adaptor AC ke DC atau baterai. Adaptor dapat

dihubungkan dengan mencolokkan sebuah center-positive plug yang panjangnya

2,1mm ke power jack dari board. Kabel lead dari sebuah baterai dapat dimasukkan

dalam header / kepala pin Ground (Gnd) dan pin vin dari konektor power.

Board Arduino Uno dapat beroperasi pada sebuah suplai eksternal 6 sampai 20

Volt. Jika disuplai dengan yang lebih kecil dari 7 Volt, kiranya pin 5 Volt mungkin mensuplai kecil dari 5 Volt dan board Arduino Uno bisa menjadi tidak stabil. Jika

menggunakan suplai yang lebih dari besar 12 Volt, voltage regulator bisa kelebihan

panas dan membahayakan board Arduino Uno. Range yang direkomendasikan

adalah 7 sampai 12 Volt.

Pin-pin dayanya adalah sebagai berikut:

a. VIN : Tegangan input ke Arduino board ketika board sedang menggunakan

sumber suplai eksternal (seperti 5 Volt dari koneksi USB atau sumber tenaga

lainnya yang diatur). Kita dapat menyuplai tegangan melalui pin ini, atau jika penyuplaian tegangan melalui power jack, aksesnya melalui pin ini.

b. 5V : Pin output ini merupakan tegangan 5 Volt yang diatur dari regulator pada

(24)

(7-12V), USB connector (5V), atau pin VIN dari board (7-12). Penyuplaian

tegangan melalui pin 5V atau 3,3V mem-bypass regulator, dan dapat

membahayakan board. Hal itu tidak dianjurkan.

c. 3V3 : Sebuah suplai 3,3 Volt dihasilkan oleh regulator pada board. Arus

maksimum yang dapat dilalui adalah 50 mA.

d. GND : Adalah pin ground. (Sahabat Informasi, 2012)

2.2.3 Memori

ATmega328 mempunyai 32 KB (dengan 0,5 KB digunakan untuk bootloader). ATmega328 juga mempunyai 2 KB SRAM dan 1 KB EEPROM (yang dapat dibaca

dan ditulis (RW / read and written) dengan EEPROM library). (Sahabat Informasi,

2012)

(terputus secara default) 20-50 kOhm. Selain itu, beberapa pin mempunyai

fungsi-fungsi spesial :

a. Serial: 0 (RX) dan 1 (TX) : Digunakan untuk menerima (RX) dan memancarkan

(TX) serial data TTL (Transistor-Transistor Logic). Kedua pin ini dihubungkan

(25)

b. External Interrupts 2 dan 3 : Pin-pin ini dapat dikonfigurasikan untuk dipicu

sebuah interrupt (gangguan) pada sebuah nilai rendah, suatu kenaikan atau

penurunan yang besar, atau suatu perubahan nilai. PWM: 3, 5, 6, 9, 10, dan 11.

Memberikan 8-bit PWM output dengan fungsi analog Write.

c. SPI: 10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO), 13 (SCK) : Pin-pin ini men-support

komunikasi SPI menggunakan SPIlibrary.

d. LED: 13. Ada sebuah LED yang terpasang, terhubung ke pin digital 13. Ketika

pin bernilai HIGH LED menyala, ketika pin bernilai LOW LED mati.

Arduino Uno mempunyai 6 input analog, diberi label A0 sampai A5, setiapnya

memberikan 10 bit resolusi (contohnya 1024 nilai yang berbeda). Secara default, 6

input analog tersebut mengukur dari ground sampai tegangan 5 Volt, dengan itu

mungkin untuk mengganti batas atas dari range-nya dengan menggunakan pin AREF

dan fungsi analog Reference. Di sisi lain, beberapa pin mempunyai fungsi spesial :

a. TWI pin A4 atau SDA dan pin A5 atau SCL : Men-support komunikasi TWI

dengan menggunakan Wire library.

b. AREF : Referensi tegangan untuk input analog. Digunakan dengan analog

Reference.

c. Reset : Membawa saluran LOW untuk mereset mikrokontroler. Secara khusus,

digunakan untuk menambahkan sebuah tombol reset untuk melindungi yang mem-block sesuatu pada board. (Sahabat Informasi, 2012)

2.2.5 Komunikasi

Arduino Uno mempunyai sejumlah fasilitas untuk komunikasi dengan sebuah

(26)

serial komunikasi UARTTTL (5V), yang tersedia pada pin digital 0 (RX) dan 1 (TX).

Sebuah Atmega 16U2 pada channel board serial komunikasinya melalui USB dan

muncul sebagai sebuah port virtual ke software pada komputer. Firmware 16U2

menggunakan driver USB COM standar, dan tidak ada driver eksternal yang

dibutuhkan. Bagaimanapun, pada Windows, sebuah file inf pasti dibutuhkan.

Software Arduino mencakup sebuah serial monitor yang memungkinkan data

tekstual terkirim ke dan dari board Arduino. LED RX dan TX pada board akan

menyala ketika data sedang ditransmit melalui chip USB-to-serial dan koneksi USB

pada komputer (tapi tidak untuk komunikasi serial pada pin 0 dan 1). Sebuah software serial library memungkinkan untuk komunikasi serial pada

beberapa pin digital Uno. Atmega328 juga men-support komunikasi I2C (TWI) dan

SPI. Software Arduino mencakup sebuah Wire library untuk memudahkan

menggunakan bus I2C. Untuk komunikasi SPI, gunakan SPI library. (Sahabat

Informasi, 2012)

2.2.6 Programming

ATmega328 pada Arduino Uno hadir dengan sebuah bootloader yang

memungkinkan kita untuk meng-upload kode baru ke ATmega328 tanpa

menggunakan pemrogram hardware eksternal. ATmega328 berkomunikasi

menggunakan protokol STK500 (file C header). Kita juga dapat mem-bypass

(27)

revisi 1 dan revisi 2) tersedia. ATmega16U2 / 8U2 diload dengan sebuah bootloader

DFU, yang dapat diaktifkan dengan :

Pada board Revisi 1 : Dengan menghubungkan jumper solder pada belakang board

dan kemudian mereset 8U2.

a. Pada board Revisi 2 : atau setelahnya ada sebuah resistor yang menarik garis

HWB 8U2 / 16U2 ke ground, dengan itu dapat lebih mudah untuk meletakkan ke

dalam mode DFU. Kita dapat menggunakan software Atmel’s FLIP (Windows)

atau pemrogram DFU (Mac OS X dan Linux) untuk men-load sebuah firmware

baru. Atau kita dapat menggunakan header ISP dengan sebuah pemrogram

eksternal (meng-overwritebootloaderDFU). (Sahabat Informasi, 2012)

2.2.7 Reset Otomatis (Software)

Dari pada mengharuskan sebuah penekanan fisik dari tombol reset sebelum sebuah peng-upload-an, Arduino Uno didesain pada sebuah cara yang

memungkinkannya untuk direset dengan software yang sedang berjalan pada pada

komputer yang sedang terhubung. Salah satu garis kontrol aliran hardware (DTR)

dari ATmega8U2 / 16U2 dihubungkan ke garis reset dari ATmega328 melalui sebuah

kapasitor 100 nanofarad. Ketika saluran ini dipaksakan, garis reset jatuh cukup

panjang untuk mereset chip. Software Arduino menggunakan kemampuan ini untuk

memungkinkan kita untuk meng-upload kode dengan mudah menekan tombol

upload di software Arduino. Ini berarti bahwa bootloader dapat mempunyai sebuah

(28)

koordinasi yang baik dengan memulai peng-upload-an. Pengaturan ini mempunyai

implikasi. Ketika Arduino Uno dihubungkan ke sebuah komputer lain yang sedang

running menggunakan OS Mac X atau Linux, Arduino Uno mereset setiap kali

sebuah koneksi dibuat dari software (melalui USB). Untuk berikutnya, setengah

detik atau lebih, bootloader sedang berjalan pada Arduino Uno. Ketika Arduino Uno

diprogram untuk mengabaikan data yang cacat / salah (contohnya apa saja selain sebuah peng-upload-an kode baru) untuk menahan beberapa bit pertama dari data

yang dikirim ke board setelah sebuah koneksi dibuka. Jika sebuah sketch sedang

berjalan pada board menerima satu kali konfigurasi atau data lain ketika sketch

pertama mulai, memastikan bahwa software yang berkomunikasi menunggu satu

detik setelah membuka koneksi dan sebelum mengirim data ini. Arduino Uno

berisikan sebuah jejak yang dapat dihapus untuk mencegah reset otomatis. Pad pada salah satu sisi dari jejak dapat disolder bersama untuk mengaktifkan kembali. Pad itu diberi label “RESET-RN” Kita juga dapat menonaktifkan reset otomatis dengan

menghubungkan sebuah resistor 110 ohm dari tegangan 5V ke garis reset. (Sahabat

Informasi, 2012)

2.2.8 Proteksi Arus lebih USB

Arduino Uno mempunyai sebuah sebuah sekring reset yang memproteksi port USB komputer dari hubungan pendek dan arus lebih. Walaupun sebagian besar

komputer menyediakan proteksi internal sendiri, sekring menyediakan sebuah proteksi tambahan. Jika lebih dari 500 mA diterima port USB, sekring secara

(29)

2.2.9 Karakteristik Fisik

Panjang dan lebar maksimum dari PCB Arduino Uno masing-masingnya

adalah 2.7 dan 2.1 inci, dengan konektor USB dan power jack yang memperluas

dimensinya. Empat lubang sekrup memungkinkan board untuk dipasangkan ke

sebuah permukaan atau kotak. Sebagai catatan, bahwa jarak antara pin digital 7 dan 8 adalah 160 mil. (0.16"), bukan sebuah kelipatan genap dari jarak 100 mil dari pin lainnya. (Sahabat Informasi, 2012)

2.3 EMS (Embedded Module Series) RF Transceiver Shield

EMS RF Transceiver Shield merupakan modul Shield Arduino compatible

yang dapat digunakan untuk transmisi data secara wireless. EMS RF Transceiver

Shield didesain sebagai modul add-on untuk DT-AVR Inoduino. Proses instalasi

dapat dilakukan dengan mudah tanpa harus menggunakan kabel jumper. Selain

DT-AVR Inoduino, dengan memperhatikan alokasi pinout, modul ini dapat digunakan

bersama dengan boardArduino ataupun Arduinocompatible lainnya.

(30)

EMS RF Transceiver Shield dirancang berbasiskan modul RF RFM12S 433MHz,

yaitu modul komunikasi wirelessdengan frekuensi 433 MHz serta jarak komunikasi yang mencapai 150 meter. RFM12S 433MHz menggunakan antarmuka SPI untuk

pengaksesannya oleh berbagai modul kontroler. EMS RF Transceiver Shield cocok

digunakan pada aplikasi kontrol jarak jauh, sistem telemetri, ataupun aplikasi-aplikasi lainnya dimana instalasi kabel sulit untuk dilakukan.

2.3.1 Spesifikasi dan Tata Letak

1. Menggunakan RFM12S 433MHz, antarmuka SPI.

2. Membutuhkan catu daya untuk modul: 5 VDC. (Innovative Electronics, 2012)

Gambar 2.4 Pin dan Gambar ISPHeader EMS Transceiver Shield

Gambar 2.5 Pin Other I/O (J6)

(31)

jika ingin digunakan. Sedangkan Antenna Pad (J5) dapat dihubungkan dengan antena kreasi sendiri. (Innovative Electronics, 2012)

2.4 Motor Servo

Motor servo adalah sebuah motor DC yang dilengkapi rangkaian kendali

dengan sistem closed feedback yang terintegrasi dalam motor tersebut. Pada motor

servo posisi putaran sumbu dari motor akan diinformasikan kembali ke rangkaian kontrol yang ada dalam motor servo. Motor servo disusun dari sebuah motor DC,

gearbox, variabel resistor (VR) atau potensioner dan rangkaian kontrol. Potensioner

berfungsi untuk menentukan batas maksimum putaran sumbu motor servo. Sedangkan sudut dari sumbu motor servo diatur berdasarkan lebar pulse yang pada

pin kontrol motor servo. Motor servo mampu bekerja dua arah (CW dan CCW)

dimana arah dan sudut pergerakan rotornya dapat dikendalikan dengan memberikan variasi lebar pulse(duty cycle) sinyal PWM pada bagian pin kontrolnya. (Elektronika

Dasar, 2012)

(32)

2.4.1 Jenis Motor Servo

a. Motor Servo Standart 180°

Motor servo jenis ini hanya mampu bergerak dua arah (CW dan CCW) dengan

defleksi masing-masing sudut mencapai 90° sehingga total defleksi sudut dari kanan-tengah-kiri adalah 180°.

b. Motor Servo Continuous

Motor servo jenis ini mampu bergerak dua arah (CW dan CCW) tanpa batasan

defleksi sudut putar (dapat berputar secara kontinyu). (Elektronika Dasar, 2012)

2.4.2 Pulse Kontrol Motor Servo

Operasional motor servo dikendalikan oleh sebuah pulse selebar ±20 ms,

dimana lebar pulse antara 0.5 ms dan 2 ms menyatakan akhir dari range sudut

maksimum. Apabila motor servo diberikan pulse dengan besar 1.5 ms mencapai

gerakan 90°, maka bila kita berikan pulse kurang dari 1.5 ms maka posisi mendekati

0° dan bila kita berikan pulse lebih dari 1.5 ms maka posisi mendekati 180°.

(Elektronika Dasar, 2012)

(33)

Motor servo akan bekerja secara baik jika pada bagian pin kontrolnya diberikan sinyal PWM dengan frekuensi 50 Hz. Dimana pada saat sinyal dengan

frekuensi 50 Hz tersebut dicapai pada kondisi Ton duty cycle 1.5 ms, maka rotor dari

motor akan berhenti tepat di tengah-tengah (sudut 0° / netral). Pada saat Ton duty

cycle dari sinyal yang diberikan kurang dari 1.5 ms, maka rotor akan berputar ke

berlawanan arah jarum jam (counter clock wise / CCW) dengan membentuk sudut

yang besarnya linier terhadap besarnya Ton duty cycle, dan sebaliknya, jika Ton duty

cycle dari sinyal yang diberikan lebih dari 1.5 ms, maka rotor akan berputar searah

jarum jam (clock wise / CW) dengan membentuk sudut yang linier pula terhadap

besarnya Ton duty cycle, dan bertahan diposisi tersebut. (Elektronika Dasar, 2012)

2.5 Sensor LED Infra Merah

Sensor LED infra merah merupakan satu jenis LED (Light Emiting Diode)

yang dapat memancarkan cahaya infra merah yang tidak kasat mata. Cahaya infra merah merupakan gelombang cahaya yang berada pada spectrum cahaya tak kasat mata. LED infra merah dapat memancarkan cahaya infra merah pada saat diode LED

ini diberikan tegangan bias maju pada anoda dan katodanya. LED infra merah ini

dapat memancarkan gelombang cahaya infra merah karena dibuat dengan bahan khusus memendarkan cahaya infra merah. Bahan pembuatan LED infra merah

tersebut adalah bahan Galium Arsenida (GaAs). Secara teoritis LED infra merah

(34)

Semakin besar arus yang mengalir maka semakin besar daya pancarnya dan semakin jauh jarak sapuannya.

Cahaya infra merah tidak mudah terkontaminasi atau teresonan dengan cahaya lain, sehingga dapat digunakan baik siang maupun malam. Aplikasi dari LED

infra merah ini dapat digunakan sebagai transmiter remote control maupun sebagai

line detector pada pintu gerbang maupun sebagai sensor robot. Aplikasi cahaya infra

merah sendiri dapat digunakan sebagai link pada jaringan telekomunikasi atau dapat

juga dipancarkan pada fiber optic. Sebagai receiver cahaya infra merah dapat

digunakan foto dioda, foto transistor maupun modul receiver infra merah.

(Elektronika Dasar, 2012)

Gambar 2.8 LED Infra Merah

2.6 Buzzzer Alarm

Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah

getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja buzzer hampir

(35)

pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan dipasang pada diafragma maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan diafragma secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara. Buzzer biasa digunakan

sebagai indikator bahwa proses telah selesai atau terjadi suatu kesalahan pada sebuah alat (alarm). (Indraharja, 2012)

Gambar 2.9 Buzzer Alarm

2.7 DT Proto Header Shield

DT Proto Header Shield merupakan sebuah modul add-on untuk DT-AVR Inoduino. Modul ini juga mendukung Arduino Uno dan Arduino Mega, modul ini

adalah modul adapter untuk mengubah tata letak pin input / output DT-AVR

Inoduino agar kompatibel dengan produk-produk lain yang menggunakan antara

(36)

Gambar 2.10 Pin Other I/O DT Proto Header Shiled

(37)

Gambar 2.12 DT Proto Header Shield

ISP HEADER (J5 dan J13) berfungsi sebagai jalur pemrograman secara ISP. J5

dapat dihubungkan ke modul DT-AVR Inoduino sedangkan J13 dapat diberi header

untuk dihubungkan ke ISP programmer. Tidak disarankan memprogram secara ISP

melalui ISP HEADER. Jika modul diprogram ulang secara ISP, maka bootloader

akan terhapus. (Innovative Electronics, 2012)

2.8 AC / DC Adaptor (Power Supply)

Adaptor (power supply) membutuhkan sumber daya listrik bisa kita peroleh

dari berbagai sumber misalnya baterai, solar sel, generator AC / DC, dan jala-jala

listrik PLN. Adaptor (Power Supply) merupakan sumber tegangan DC. Sumber

tegangan DC ini dibutuhkan oleh berbagai macam rangkaian elektronika untuk dapat

dioperasikan. Rangkaian inti dari catu daya (power supply) ini adalah suatu

rangkaian penyearah yaitu rangkaian yang mengubah sinyal bolak-balik (AC)

menjadi sinyal searah (DC). Proses pengubahan dimulai dari penyearahan oleh

diode, penghalusan tegangan kerut (Ripple Voltage Filter) dengan menggunakan

(38)

pengubahan tingkat tegangan atau arus. Pada teknik regulasi pada pembuatan catu daya, kita mengenal teknik regulasi daya linier dan teknik regulasi switching. (Moch

Duro, 2012)

Gambar 2.13 Macam-macam Adaptor

Sistem rangkaian penyearah ada 4 fungsi dasar yaitu :

a. Tranformasi (travo) tegangan yang diperlukan untuk menurunkan tegangan yang

diinginkan.

b. Rangkaian penyearah, rangkaian ini untuk mengubah tingkat tegangan arus bolak balik ke arus searah.

c. Filter (Condesator), merupakan rangkaian untuk memproses fluktuasi

penyearahan yang menghasilkan keluaran tegangan DC yang lebih rata.

(39)

Gambar 2.14 Kontruksi Dasar Adaptor Dengan Transformator Step Down

Pada teknologi modern saat ini adaptor (power supply) rata-rata sudah tidak

lagi menggunakan transformator step down, dimana tegangan AC diturunkan

terlebih dahulu melalui sebuah transformator step down lalu keluaran trafo

disearahkan dengan dioda dan diratakan dengan kapasitor elektrolit (elco). (Moch

Duro, 2012)

Gambar 2.15 Rangkaian Dasar Catu Daya Sistem Switching

Adaptor (power supply) sekarang umumnya menggunakan sistem switching,

sinyal AC dari tegangan jala-jala listrik 220V disearahkan lebih dahulu menjadi

(40)

hasil penyearahan ini kemudian disaklar on-off secara terus menerus dengan

frekuensi tertentu sehingga memungkinkan nilai induktor dari trafo menjadi kecil. Hal ini khususnya untuk memperkecil ukuran power supply. Di dalam penggunaan

adaptor ada yang memakai trafo CT biasanya digunakan untuk rangkaian catu daya

amplifier atau speaker aktif. Dan ada pula yang memakai trafo switching biasanya

digunakan untuk adaptor charger handphone. Di dalam penggunaan adaptor kita

juga harus memperhatikan kondisi adaptor, apakah adaptor itu berfungsi dengan baik atau tidak. Adaptor dengan kondisi yang baik dapat mengoptimalkan kinerja adaptor serta mengurangi dampak konsleting pada adaptor. Adaptor yang sering dibersihkan dan dirawat memiliki ketahanan dan kemampuan yang maksimal. Dengan begitu kita harus tahu cara pemeliharaan adaptor yang baik dan benar karena adaptor yang sering dirawat akan lebih tahan lama dalam penggunaannya.

Berikut adalah cara pemeliharaan adaptor :

a. Membersihkan adaptor dari debu.

Cara yang tepat untuk membersihkan adaptor dari debu adalah dengan menggunakan kain basah serta jangan lupa untuk mencabut body adaptor dari

rangkaian, lalu lap secara merata sampai ke ujung-ujung body adaptor dan untuk

membersihkan jack (pelatuk) adaptor gunakan kain kering.

b. Membersihkan rangkaian adaptor.

(41)

dari debu dan bersihkan secara merata dengan menggosokkan secara perlahan-lahan.

c. Hindari adaptor dari tempat yang lembab dan berair.

Menghindari adaptor dari tempat yang lembab dan berair adalah cara yang tepat dalam pemeliharaan adaptor karena apabila adaptor ditaruh di tempat yang lembab dan berair dapat menyebabkan komponen-komponen adaptor rusak serta dapat menyebabkan konsleting jika suatu saat adaptor dipakai.

Disamping perawatan dan pemeliharaan adaptor, kita harus tahu juga apakah adaptor yang kita pakai berkondisi baik atau tidak. Cara mengetahui apakah adaptor kita berkondisi baik atau tidak yaitu dengan cara melakukan pengecekan, yaitu : a. Cek tegangan output adaptor dengan menggunakan AVOmeter (Multitester).

Mengecek tegangan output adaptor berarti meyakini apakah adaptor berkondisi baik atau tidak apabila setelah di cek adaptor tidak memiliki tegangan output maka adaptor dalam kondisi rusak.

b. Cek suhu trafo pada adaptor.

Bila saat pengecekan suhu pada adaptor memiliki panas yang berlebih berarti adaptor dalam kondisi rusak.

(42)

a. Output tegangan pada adaptor tidak ada.

b. Output tegangan pada adaptor tidak sesuai dengan nilai tegangan pada Output

IC (tidak normal).

c. Output tegangan pada adaptor tidak stabil (Tegangan naik turun).

d. Adaptor mengeluarkan suhu panas yang berlebihan sehingga casing meleleh.

(Moch Duro, 2012)

2.8.1 Kerusakan Pada Adaptor Dan Cara Memperbaikinya

Di dalam penggunaan adaptor terdapat kerusakan-kerusakan yang timbul. Apabila adaptor berfungsi dengan tidak normal selayaknya adaptor atau adaptor mati total kemungkinan kerusakan pada bagian kabel jack input, trafo dan rangkaian,

maka itu lakukan pengecekan pada bagian tersebut. Berikut dibawah ini adalah cara untuk melakukan pengecekan pada bagian tersebut dan solusi untuk menanganinya. a. Kabel jack input

Lihat dan cek jack input adaptor apakah kabelnya terhubung dengan baik pada

adaptor dan sumber tegangan, kalau tidak terhubung dengan baik maka kabel

jack atau pelatuk jack rusak/putus maka solusinya ganti kabel jack atau pelatuk jack.

b. Transformator

(43)

c. Rangkaian

Jika output trafo ada tegangan tetapi output adaptor tidak ada tegangan berarti tidak diragukan lagi yaitu rangkaian catu dayanya rusak.

Solusinya :

a) Cek dioda apakah berfungsi dengan baik yaitu dengan menggunakan

AVOmeter.

b) Cek apakah elco bekerja dengan normal yaitu dengan mencabut elco dari

rangkaian lalu tes dengan AVOmeter jika elco rusak ganti dengan elco yang

baru.

c) Cek output tegangan IC (IC7805, IC7812 dan IC lainnya) kalau tidak ada

(44)

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Pada BAB III ini akan dibahas analisis dan perancangan sistem baik pada perancangan alat simulasi, perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak

(software). Perancangan perangkat keras (hardware) meliputi :

a. Rangkaian mikrokontroler ATmega328.

b. Motor servo.

c. Rangkaian Sensor LED infra merah.

d. EMS RF Transceiver Shield.

e. DT Proto Header Shield.

Untuk perancangan perangkat lunak meliputi jalannya program bahasa C yang dimasukkan ke mikrokontroler ATmega328 untuk mengaktifkan sensor LED

infra merah, EMS RF Transceiver Shiled sebagai pengirim data dan motor servo

yang terpasang pada palang pintu.

3.1 Analisis Sistem

Pada pembuatan alat ini peneliti memperhatikan beberapa aspek yang dibutuhkan, yaitu :

a. Alat ini dirancang dengan menggunakan sensor infra merah sebagai pendeteksi datangnya kereta.

(45)

d. Alat ini dirancang untuk dapat membuka dan menutup palang pintu perlintasan dengan menggunakan motor servo secara otomatis ketika kedua sensor infra merah terhalang oleh kereta yg melintas.

e. Alat ini dirancang dengan menggunakan kedua antena wireless sebagai pengirim dan penerima data dari sensor infra merah tersebut.

3.2 Perancangan Perangkat Lunak

Setelah pembuatan perangkat keras selesai, bagian yang paling penting dalam pembuatan tugas akhir ini yaitu dalam merancang suatu perangkat lunak. Pada tugas akhir ini, perancangan perangkat lunak dibagi menjadi 2 bagian yaitu :

a. Perancangan perangkat lunak untuk PC.

b. Perancangan perangkat lunak untuk mikrokontroler.

3.2.1 Perancangan Perangkat Lunak Untuk PC

Pada bagian ini menjelaskan tentang perancangan perangkat lunak untuk PC,

yang berfungsi untuk mengirim data ke mikrokontroler. Untuk perangkat lunak disini penulis menggunakan Arduino 1.0.5 for Windows dan menggunakan bahasa C

untuk pemrogramannya.

Software Arduino yang akan digunakan adalah driver dan IDE, walaupun

masih ada beberapa software lain yang sangat berguna selama pengembangan

Arduino. IDE Arduino adalah software yang sangat canggih ditulis dengan

(46)

Sebuah window yang memungkinkan pengguna menulis dan mengedit program

dalam bahasa processing.

b. Compiler

Sebuah modul yang mengubah kode program (bahasa Processing) menjadi kode

biner. Bagaimanapun sebuah mikrokontroler tidak akan bisa memahami bahasa

processing, yang bisa dipahami oleh mikrokontroler adalah kode biner. Itulah

sebabnya compiler diperlukan dalam hal ini.

c. Uploader

Sebuah modul yang memuat kode biner dari komputer ke dalam memory didalam

papan Arduino.

Sebuah kode program Arduino umumnya disebut dengan istilah sketch. Kata

“sketch” digunakan secara bergantian dengan “kode program” dimana keduanya

memiliki arti yang sama.

3.3 Perancangan Perangkat Elektronik

(47)

tegangan, yang menjadi masukan untuk sistem mikrokontroler ATmega328.

Sedangkan keluaran mikrokontroler akan dirubah menjadi gelombang radio yang akan dikirimkan melalui pemancar wireless dan diterima oleh suatu pemancar wireless juga. Data yang dikirimkan melalui gelombang radio tersebut akan diproses kedalam mikrokontroler yang nantinya akan menjadi sebuah tegangan output untuk

menghidupkan suatu buzzer alarm serta menjalankan kedua motor servo.Kemudian

terdapat rangkaian sensor infra red lain sebagai inputan yang berfungsi sebagai mengubah cahaya berubah menjadi elektrik berupa tegangan yang nantinya menjadi masukan ke mikrokontroler yang akan diproses sebagaimana fungsinya jika mendapatkan inputan yang telah ditentukan. Yaitu apa bila sistem minimum mendapatkan masukan dari sensor infra red yang menandakan bahwa benda yang ditentukan sudah tertangkap, maka sistem akan mengirimkan suatu output untuk

mematikan buzzer alarm dan motor servo.

3.4 Rangkaian Mikrokontroler ATmega328

Rangkaian mikrokontroler berfungsi untuk mengolah sinyal yang dikirimkan oleh beberapa sensor infra red kemudian di olah. Pemeriksaan sensor infra red serta pengaturan pergerakan motor yang diinginkan sehingga palang pintu dapat bergerak sesuai dengan pembacaan sensor infra red agar palang pintu dapat membuka dan menutup sesuai dengan yang telah ditentukan. Gambar rangkaian mikrokontroler

(48)

Gambar 3.2 Skema Rangkaian Mikrokontroler

Arduino Uno adalah board Arduino revisi terbaru yang merupakan penerus

dari Arduino Duemilanove. Sama dengan board sebelumnya. Duemilanove Uno

merupakan board mikrokontroler yang berdasarkan pada ATmega328.

3.5 Motor Servo

(49)

Gambar 3.3 Skema Rangkaian Motor Servo

3.6 Rangkaian Sensor Infra Merah

Sebagai penentu alat ini berjalan secara otomatis penulis menggunakan sensor infra merah yang merupakan bagian dari sensor visual untuk merubah sebuah cahaya menjadi besaran listrik. Rangkaian ini terdiri dari sebuah LED photo Diode yang

terhubung secara berhadapan dengan jarak kurang lebih 5 cm dari LED infra merah

penerima. Gambar rangkaian sensor infra merah ditunjukkan pada gambar 3.7.

(50)

penentuan pusat pengendali palang pintu perlintasan untuk menjalankan tugasnya yang terhubung ke memory untuk memproses data yang sudah ditentukan. Tujuan

penggunaan sensor infra merah adalah agar bisa mendapatkan pergerakan yang hasilnya lebih akurat.

Pada saat sensor infra merah mendapatkan pergerakan dari kereta yang melintas maka sensor akan mengirimkan data ke mikrokontroler, sedangkan apabila sensor tidak mendapatkan pergerakan dari kereta yang melintas maka sensor tidak akan mengirimkan data ke mikrokontroler.

3.7 Rangkaian DT-Proto Header Shield

DT-Proto Header Shield merupakan sebuah modul add-on untuk DT-AVR Inoduino. Modul ini juga mendukung Arduino Uno dan Arduino Mega. Modul ini

adalah modul adapter untuk mengubah tata letak pin input / output DT-AVR

Inoduino agar kompatibel dengan produk-produk lain yang menggunakan

antaramuka melalui header 5x2. ISP HEADER (J5 dan J13) berfungsi sebagai jalur

pemrograman secara ISP. J5 dapat dihubungkan ke modul DT-AVR Inoduino

sedangkan J13 dapat diberi header untuk dihubungkan ke ISP programmer. Tidak

disarankan memprogram secara ISP melalui ISP HEADER. Jika modul diprogram

ulang secara ISP, maka bootloader akan terhapus. Gambar rangkaian DT-Proto

(51)

Gambar 3.5 Skema Rangkaian DT-Proto Header Shield

3.8 Perancangan Alat Simulasi

Alat ini terdiri dari mika acrilyic yang berguna untuk menjadi badan

pemasangan perangkat mikrokontroler dan rangkaian elektronikanya. Tempat rangkaian elektronika sepeti mikrokontroler, motor servo, sensor infra merah,

DT-Proto Header Shield dan EMS RF Transceiver Shield terletak pada atas mika acrelyic ini atau dibagian badan alat ini. Bagian sensornya terdapat pada samping

(52)

dibagian samping kiri dan kanan dengan posisi berseberangan. Alat ini didesain persegi panjang dengan dua sensor infra merah dipasang di sisi sebelah kiri beserta rangkaian mikrokontrolernya dan satu lagi dipasang di sisi sebelah kanan dengan dua sensor infra merah yang sama beserta rangkaian mikrokontrolernya. Hal ini dikarenakan agar alat ini hampir menyerupai kondisi yang ada dilapangan dan dimaksudkan demi pencapaian desain yang sebaik mungkin supaya mempunyai hasil yang optimal serta mempunyai kapasitas yang memadai untuk pemasangan perangkat elektronika yang ada.

(53)

a. Awal alur program.

b. Menunggu inputan dari beberapa sensor yang terpasang.

c. Jika sensor 1 dan 2 terhalang maka sensor tersebut akan menjalankan perintah program untuk menutup palang pintu. Jika sensor tidak ada inputan / tidak terhalang sama sekali maka kembali ke inputan dari beberapa sensor tersebut. d. Setelah sensor 1 dan 2 terhalang maka palang pintu dengan sendirinya akan

menutup secara otomatis.

e. Jika sensor 3 dan 4 terhalang maka sensor tersebut akan menjalankan perintah program untuk membuka palang pintu. Jika sensor tidak ada inputan / tidak terhalang sama sekali maka pintu akan tetap menutup.

(54)
(55)

a. Awal alur program.

b. Proses delay 500 ms sebelum melakukan inisialisasi.

c. Setelah itu maka akan dilakukan inisialisasi SPI, inisialisasi sensor 1 dan sensor

2 sebagai input dan inisialisasi RFM12 sebagai pengirim data.

d. Setelah port-port sudah di inisialisasikan, kemudian jika salah satu dari sensor

tersebut terhalang maka akan mengirimkan nilai data 0x00 dari transceiver

menuju receiver atau data tersebut tidak akan di proses.

e. Kemudian jika sensor 1 terhalang dan sensor 2 terhalang / kedua sensor tersebut terhalang, maka akan mengirimkan nilai data 0x03 dari transceiver menuju

receiver yang nantinya akan di proses lebih lanjut.

f. Setelah sensor telah melakukan beberapa proses maka alur selanjutnya akan kembali menuju pemilihan proses berdasarkan kondisi yang ada.

g. Setelah semua proses data dikirim melalui RFM12, maka transceiver akan

membersihkan / menghapus buffer dari semua data yang dikirimkan yang

(56)
(57)

a. Awal alur program

b. Proses delay 500 ms sebelum melakukan inisialisasi.

c. Setelah itu maka akan dilakukan inisialisasi SPI, inisialisasi variabel X,

inisialisasi sensor 3 dan sensor 4 sebagai input, inisialisasi servo 1, servo 2 serta

buzzer dan inisialisasi RFM12 sebagai penerima data.

d. Setelah port-port sudah di inisialisasikan, Kemudian receiver melakukan

persiapan untuk menerima nilai data yang dikirimkan dari transceiver.

e. Jika nilai data yang diterima dari transceiver adalah 0x03 maka selanjutnya data

tersebut akan diproses untuk dijadikan sebagai input yang befungsi untuk membunyikan buzzer dan menjalankan motor servo untuk menutup palang

pintu. Jika tidak maka akan kembali menuju persiapan penerimaan data yang dikirimkan dari transceiver.

f. Setelah buzzer berbunyi dan palang pintu tertutup maka selanjutnya adalah

menjalankan proses counter timer selama 20 detik, yaitu memberi delay waktu

selama 20 detik setelah palang pintu tertutup.

g. Kemudian setelah proses delay sudah berjalan selama 20 detik sesuai yang

ditentukan sudah habis maka menunggu kedua sensor terhalang untuk mematikan buzzer alarm dan menjalankan palang pintu perlintasan untuk

membuka dengan sendirinya. Karena selama delay waktu masih berjalan kedua

sensor tidak akan aktif dengan benda yang menghalanginya. Sebaliknya jika kedua sensor tersebut belum terhalang maka palang pintu akan tetap tertutup. h. Setelah buzzer padam dan motor servo berhasil membuka palang pintu maka

(58)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan membahas tentang hasil dan pembahasan dari analisis dan uji coba sistem yang ada pada bab III, serta bagaimana cara sistem tersebut dijalankan.

4.1 Alat yang Digunakan

Pada implementasi program, alat-alat yang digunakan yaitu perangkat keras (hardware)dan perangkat lunak (software) yang dijabarkan sebagai berikut :

A. Perangkat Keras

Perangkat keras (hardware)yang digunakan adalah :

a. Rangkaian minimum Arduino UnoATmega328.

b. Miniatur alat simulasi. c. Sensor infra merah. d. Motor servo. e. Lampu LED.

f. DT-Proto header shield.

g. EMS RF transceiver shield.

(59)

Perangkat lunak (software)yang digunakan adalah :

a. Windows 7 ultimate 64 bit.

b. Arduino 1.0.5 for Windows.

4.2 Prodesur Pembuatan Program

4.2.1 Instalasi Driver Arduino 1.0.5 for Windows

Ada beberapa cara yang harus dilakukan sebelum program dibuat dan dimasukkan kedalam mikrokontroler, yaitu :

a. Klik dan Install terlebih dahulu aplikasi Arduino 1.0.5 for Windows.exe pada

komputer.

(60)

Gambar 4.2 Arduino License Agreement

c. Setelah meng-klik tombol “I Agree” dari jendela Arduino License Agreement,

maka akan masuk ke menu installation option. Centang semua kolom menu dan

kemudian klik tombol ”Next”.

(61)

Files (x86)\Arduino\.

Gambar 4.4 Installation Folder

e. Proses instalasi sedang berlangsung.

(62)

Gambar 4.6 Instalasi Selesai

4.2.2 Instalasi Port USB ke Dalam PC

Pada saat kita pertama kali menghubungkan arduino ke PC atupun laptop

maka akan muncul instalasi new device. Kadang success kadang juga sebaliknya.

Berikut adalah langkah langkah instalasi driver :

a. Hubungan Ardunino ke komputer menggunakan kabel USB.

b. Pada bagian bawah desktop akan muncul pop up installing devive driver

software seperti gambar di bawah ini :

(63)

Arduino.

Gambar 4.8 Device Driver Software gagal terinstal

d. Kemudian masuk ke start – computer - manage.

(64)

Gambar 4.10 Device Manager

f. Setelah itu cari Unknow device pada other Device.

(65)

Gambar 4.12 Unknown Device

h. Pilih Browse my computer for driver software.

(66)

Gambar 4.14 Memilih Folder Driver Arduino Terinstal

j. klik instal pada Windows Security.

Gambar 4.15 Windows Security

(67)

program Arduino.

Gambar 4.17 Port USB Arduino Uno

4.2.3 Menjalankan Aplikasi Arduino

Setelah semua instalasi berhasil, maka ada beberapa cara yang harus dilakukan sebelum program dibuat dan dimasukkan kedalam mikrokontroler, yaitu :

a. Klik dua kali pada aplikasi Arduino yang ada di dekstop windows anda

(68)

anda maka akan keluar jendela seperti yang ada pada gambar dibawah ini.

Gambar 4.19 Tampilan Jendela Arduino

c. Langkah selanjutnya adalah pilih > tools lalu pilih > AVRISP mkII untuk tipe

USB ISP yang digunakan, seperti tampilan pada gambar dibawah ini.

(69)

board yang sesuai. Untuk minimum sistem ini, board yang digunakan adalah Arduino Uno. Seperti terlihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 4.21 Setting Board minimum sistem

e. Tahap selanjutnya adalah memilih serial port yang sesuai, serial port ini

bertugas sebagai media untuk men-download program ke dalam perangkat

minimum sistem, serial port yang digunakan seperti terlihat pada gambar

dibawah ini.

(70)

perangkat minimum sistem.

Persiapan pertama sebelum men-download adalah menghubungkan minimum

sistem dengan PC melalui USBport atau serial port tergantung spesifikasi minimum

sistemnya. Langkah berikutnya adalah membuat listing program yang akan

di-download-kan nantinya dengan software Arduino.

Langkah berikutnya setelah pengetikan listing program selesai adalah proses

compile, yaitu proses pengecekan adanya error pada listing program yang telah

dibuat, jika tidak terdapat error, listing program dapat disimpan. Program tersebut

dapat disimpan dengan ekstensi “.ino” maupun langsung di unggah ke minimum sistem.

4.3 Implementasi Coding

Pada tahap ini akan dibahas mengenai program yang telah dibuat untuk mikrokontroler tersebut. Berikut penjelasan beserta program yang telah dibuat. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mendeklarasi semua fungsi, library,

dan delay perintah ke perintah yang lain dari program yang akan kita susun. Berikut

adalah potongan program yang merupakan penentuan fungsi pada mikrokontroler dalam pembacaan perintah sebelum ke perintah utama.

#include <SPI.h> #define RFIRQ 4

(71)

mikrokontroler selesai, langkah selanjutnya adalah menginisialisasi pin-pin sensor infra merah, RF Transceiver dan DT-Proto Header Shield yang terpasang.

const int buttonPin = 2; // the number of the pushbutton pin

const int buttonPin1 = 3; // the number of the pushbutton pin

// variables will change:

int buttonState = 0; // variable for reading the pushbutton status

int buttonState1 = 0; // variable for reading the pushbut

unsigned char x;

void setup()

{

(72)

unsigned int n;

Potongan program dibawah ini adalah untuk RF Transceiver yang berfungsi

untuk mengirimkan data menuju receiver setelah inputan-inputan berhasil diproses

(73)
(74)

servo dan membunyikan buzzer alarm setelah data diterima oleh RF Receiver yang

dikirimkan dari RF Transceiver.

if (x == 0x03){

digitalWrite(buzer, HIGH); // turn the Buzer on (HIGH is the voltage level)

if (buttonState == LOW && buttonState1 == LOW && x == 0x00){

delay(1000);

while(buttonState == LOW && buttonState1 == LOW){

(75)

Pada bagian ini akan dibahas mengenai pengujian pada hardware yang telah

dirancang. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah hardware

tersebut telah berfungsi dengan benar dan sesuai rencana atau tidak. Pengujian ini ditujukan pada pengujian komponen yang terdapat pada alat serta pengujian sensor wireless infra merah berbasis mikrokontroler untuk mengidentifikasi gerakan kereta api dan pengiriman data melalui gelombang radio.

4.5 Pengujian Alat Simulasi

Berikut ini adalah pengujian alat atau komponen yang terdapat pada alat simulasi untuk menguji coba jalannya sensor inframerah, pengiriman data, serta menjalankan motor servo yang terpasang pada palang pintu perlintasan. Secara keseluruhan, dari sensor yang mendapatkan inputan kemudian mengirimkan data melalui sinyal wireless yang akan diterima oleh receiver kemudian membunyikan buzzer alarm

serta menjalankan motor servo untuk membuka dan menutup palang pintu perlintasan tersebut.

4.5.1 Pengujian Rangkaian Sensor Inframerah

Rangkaian sensor inframerah berfungsi sebagai inputan untuk nilai data yang akan diproses ke dalam minimum sistem. Rangkaian sensor inframerah tersebut memiliki 2 sistem yaitu transceiver dan receiver. Hasil pengujian rangkaian sensor

(76)

Tabel 4.1 Hasil Pengujian Rangkaian Sensor Inframerah Transceiver Kondisi Sensor Inframerah 1 Sensor Inframerah 2 Variabel

Nilai Data

1 Terhubung Terhubung 0

2 Terhalang Terhubung 1

3 Terhubung Terhalang 2

4 Terhalang Terhalang 3

Tabel 4.2 Hasil Pengujian Rangkaian Sensor Inframerah Receiver Kondisi Sensor Inframerah 3 Sensor Inframerah 4 Variabel

Nilai Data

1 Terhubung Terhubung 0

2 Terhalang Terhubung 1

3 Terhubung Terhalang 2

4 Terhalang Terhalang 3

4.5.2 Pengujian Rangkaian Motor Servo dan Buzzer Alarm

Pada uji coba terhadap motor servo dan buzzer alarm penulis menggunakan

sumber catu daya, yaitu dengan menggunakan adaptor power supply 12 volt – 9

ampere agar kedua motor servo dapat bergerak dengan semestinya dan buzzer alarm

dapat berbunyi sebagai peringatan dini datangnya kereta api. Hasil pengujian rangkaian motor servo dan buzzer alaram dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.3 Hasil Pengujian Motor Servo dan Buzzer Alarm Saat Kereta Datang

Pin Kondisi

Sensor 1 dan 2

Keterangan Hasil Uji

Servo 1 dan Servo

Kondisi 1 Tidak berputar Palang pintu terbuka Kondisi 2 Tidak berputar Palang pintu

(77)

menutup

Buzzer Alarm

Kondisi 1 Off Buzzer padam

Kondisi 2 Off Buzzer padam

Kondisi 3 Off Buzzer padam

Kondisi 4 On Buzzer berbunyi

Tabel 4.4 Hasil Pengujian Motor Servo dan Buzzer Alarm Setelah Kereta Melintas

Pin Kondisi

Sensor 3 dan 4

Keterangan Hasil Uji

Servo 1 dan Servo 2

Kondisi 1 Tidak berputar Palang pintu menutup Kondisi 2 Tidak berputar Palang pintu

menutup Kondisi 3 Tidak berputar Palang pintu

menutup Kondisi 4 Berputar Palang pintu

terbuka

Buzzer Alarm

Kondisi 1 On Buzzer berbunyi

Kondisi 2 On Buzzer berbunyi

Kondisi 3 On Buzzer berbunyi

Kondisi 4 Off Buzzer padam

4.5.3 Pengujian alat standby

Ketika kedua mikrokontroler mendapatkan inputan sumber daya listrik maka semua perangkat elektronik yaitu sensor infra merah, RF Transceiver dan

RF Receiver, buzzer alarm serta motor servo yang terpasang pada minimum

(78)

Gambar 4.23 Pengujian Alat Standby

4.5.4 Pengujian sensor infra merah 1 dan 2 ketika mendapatkan inputan serta pengiriman data dari transceiver menuju receiver untuk membunyikan

buzzer alarm serta menjalankan motor servo untuk menutup palang pintu.

Setelah alat standby maka kedua sensor infra merah akan menunggu inputan

yang nantinya akan diproses didalam mikrokontroler yang selanjutnya akan dikirim melalui sinyal wireless untuk diterima oleh pemancar receiver. Kedua

(79)

Gambar 4.24 Sensor 1 Terhalang dan Sensor 2 Terhubung

Gambar

Gambar 2.11  Pin ISP Programmer
Gambar 2.15  Rangkaian Dasar Catu Daya Sistem Switching
Gambar 3.2  Skema Rangkaian Mikrokontroler
Gambar 3.4  Skema Rangkaian Sensor Infra Merah
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pada penentuan tingkat kerentanan bahaya sambaran petir suatu wilayah, data masukan yang dibutuhkan adalah data kepadatan penduduk, luas wilayah dan luas penggunaan lahan untuk

Dari hasil wawancara dan observasi dengan orang tua yang memiliki anak putus sekolah beserta anak yang putus sekolah di Desa Semata Kecamatan Tangaran Kabupaten Sambas,

Kesimpulan yang diambil dari hasil penelitian adalah ada hubungan positif yang sangat signifikan antara persepsi dukungan sosial orang tua dengan kreativitas dalam belajar pada

Penulisan tugas akhir ini bertujuan untuk mengetahui sampel air minum ada bakteri koliform atau tidak dan sampel air minum memenuhi syarat atau tidak. Dalam penulisan tugas akhir

Nawi Janis Page 15 digunakan untuk sesi debug, menutup semua file terbuka yang digunakan..

menghidupkan sprinkle2, tombol sprinkle3 berfungsi untuk menghidupkan sprinkle3, tombol off berfungsi untuk mematikan sprinkle yang di hidupkan, tombol connect

Dari hasil analisis uji t perlakuan iradiasi sinar gamma untuk parameter bobot segar, bobot kering umbi, diameter umbi dan berat rata- rata per umbi berbeda

Nama Paket : PENGADAAN JASA PEMELIHARAAN PERANGKAT LUNAK DATABASE ORACLE BESERTA PERPANJANGAN ANNUAL TECHNICAL SUPPORT (ATS) DATABASE ORACLE DI LINGKUNGAN DIREKTORAT