• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kerangka Pendanaan dan Pagu Indikatif Tahun 2020

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kerangka Pendanaan dan Pagu Indikatif Tahun 2020"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

Kinerja Keuangan Periode 2016 - 2019

3 2016 2017 2018 2019 Pendapatan (Rp.Juta) 857.643 915.920 905.232 971.624 Belanja (Rp.Juta) 869.324 924.173 883.185 954.397 Pembiayaan (Rp.Juta) 108.270 86.821 65.882 77.874 100.000 200.000 300.000 400.000 500.000 600.000 700.000 800.000 900.000 1.000.000

(4)

Perencanaan Pendapatan Daerah

• PAD dihitung dengan memperhatikan realisasi pendapatan selama 2 tahun terakhir dan perkiraan masing-masing potensi jenis pendapatan daerah mengacu pada Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah

• Asumsi Dana Perimbangan dan Lain-lain pendapatan daerah yang sah disusun berdasarkan pagu indikatif sebagaimana tercantum dalam Rancangan Teknokratik RPJMD Kota Pekalongan Tahun 2021-2025 • Dampak ekonomi dari pandemi Covid-19

Perencanaan

pendapatan daerah

tahun 2022

mempertimbangkan

hal-hal sebagai

berikut

(5)

Realisasi dan Proyeksi Pendapatan Daerah

5 URAIAN Realisasi 2018 Realisasi 2019 Estimasi Realisasi 2020 APBD 2021 Proyeksi 2022 PENDAPATAN 905.231.572.568 971.624.464.121 947.741.700.921 937.933.186.000 964.757.883.000 PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) 179.224.408.698 212.777.435.294 211.127.376.921 203.812.400.000 211.153.921.000

Pendapatan Pajak Daerah 70.561.333.701 87.578.474.262 73.164.266.474 82.600.000.000 86.700.000.000 Hasil Retribusi Daerah 15.985.706.343 16.667.656.492 13.777.944.524 15.809.000.000 16.047.580.000 Hasil Pengel.Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan 5.920.239.113 6.101.173.105 5.818.479.771 5.632.000.000 5.951.841.000 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah 86.757.129.541 102.430.131.435 118.366.686.152 99.771.400.000 102.454.500.000

PENDAPATAN TRANSFER 702.228.404.048 734.897.351.238 714.117.924.000 711.742.146.000 731.225.322.000 Transfer Pemerintah Pusat - Dana Perimbangan 619.629.794.858 643.593.762.948 630.203.924.000 621.781.929.000 641.265.105.000

Bagi Hasil Pajak 25.352.861.062 17.751.480.700 29.147.373.000 23.583.183.000 23.583.183.000 Bagi Hasil Sumber Daya Alam 1.340.170.369 1.275.750.200 2.701.611.000 1.504.841.000 1.504.841.000 Dana Alokasi Umum 449.055.738.000 475.842.089.000 436.146.579.000 440.508.045.000 451.520.746.000 Dana Alokasi Khusus 110.631.025.427 115.463.501.048 103.852.448.000 134.656.335.000 134.656.335.000 Dana Insentif Daerah 33.250.000.000 33.260.942.000 58.355.913.000 21.529.525.000 30.000.000.000

Transfer Pemerintah Provinsi 82.598.609.190 91.303.588.290 83.914.000.000 89.960.217.000 89.960.217.000

Dana Bagi hasil Pajak dari Propinsi 75.273.768.190 72.167.436.245 72.000.000.000 78.202.217.000 78.202.217.000 Bantuan Keuangan Provinsi 7.324.841.000 19.136.152.045 11.914.000.000 11.758.000.000 11.758.000.000

LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH 23.778.759.822 23.949.677.589 22.496.400.000 22.378.640.000 22.378.640.000

Pendapatan Hibah 23.778.759.822 23.949.677.589 22.496.400.000 22.378.640.000 22.378.640.000 Pendapatan Lainnya - -

Pada tahun 2020 realisasi Lain-lain PAD yang sah mengalami lonjakan yang sangat signifikan dari target yang ditetapkan karena untuk pendapatan BLUD RSUD terdapat pembayaran piutang atas klaim BPJS yang nilainya sampai Rp. 36 Milyar. Oleh karena itu untuk target Lain-lain PAD yang sah pada tahun 2021 dan proyeksi 2022 akan mengalami penurunan jika dibanding realisasi 2020.

(6)

Arah Kebijakan Pendapatan Daerah Tahun 2022

1. E-monitoring pajak daerah merupakan monitoring secara elektronik atas data transaksi usaha wajib pajak berupa

pemasangan/penerapan alat perekam data transaksi usaha wajib pajak seperti : tapping box dan sejenisnya;

2. Pemberian Reward dan Punishment;

3. Peningkatan koordinasi sinergis dan kerjasama antar Perangkat Daerah pengelola pendapatan di lingkungan Pemerintah Kota Pekalongan dengan membentuk Tim Pelaksana Optimalisasi Penerimaan PAD yang melibatkan OPD Pengelola Pendapatan, Satpol PP dan APH (Aparat Penegak Hukum);

(7)

Arah Kebijakan Pendapatan Daerah Tahun 2022

7 4. Sosialisasi pajak daerah kepada WP melalui Media Massa, media

cetak, dan tatap muka;

5. Penggunaan ZNT BPN sebagai dasar perhitungan NJOP PBB P2; 6. Implementasi secara bertahap transasksi non tunai untuk

pendapatan asli daerah selain pajak daerah;

7. Membuat SOP pelayanan, pendaftaran, pendataan dan penetapan serta pembayaran, pajak reklame secara offline maupun online; 8. Pelaksanaan kegiatan Pemeriksaan Pajak Daerah;

(8)

Arah Kebijakan Pendapatan Daerah Tahun 2022

9. Penyusunan kajian potensi pajak dan retribusi daerah;

10. Melakukan pendataan, pemutakhiran data, monitoring dan evaluasi serta verfikasi lapangan terhadap subjek maupun objek pajak;

11. Melakukan peningkatan kompetensi pegawai di bidang Pajak Daerah melalui pengiriman Bimtek Pajak Daerah;

12. Menambah/mengembangkan fitur-fitur aplikasi pendapatan daerah / simpatda untuk semua objek pajak daerah;

13. Mengevaluasi dan meninjau kembali Perda-perda yang terkait dengan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah sesuai dengan kondisi dan perubahan peraturan perundangan;

(9)

Arah Kebijakan Pendapatan Daerah Tahun 2022

9 14. Melakukan integrasi data Subjek Pajak dan Objek Pajak Restoran,

Hotel, PBB, BPHTB, PPJ Non PLN, Pajak Air Tanah, Pajak Hiburan, Pajak Parkir, antara data simpatda di BKD dengan aplikasi dinas terkait guna mempercepat proses pelayanan, update data, pembayaran pajak daerah lainnya;

15. Meningkatkan pengelolaan aset dan keuangan daerah lebih efisien 16. Meningkatkan kinerja Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dalam

upaya meningkatkan keuntungan agar meningkatkan kontribusi Pendapatan Daerah;

(10)

Arah Kebijakan Pendapatan Daerah Tahun 2022

17. Optimalisasi pelayanan Badan Layanan Usaha Daerah (BLUD) melalui penciptaan brand image;

19. Peningkatan kualitas manajemen aset daerah melalui inventarisasi, sertifikasi dan optimalisasi serta pemberdayaan aset daerah;

20. Peningkatan kerjasama dengan instansi terkait dalam rangka optimalisasi penerimaan Dana Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak. 18. Optimalisasi manajemen kas daerah dengan memanfaatkan idle

(11)

Proyeksi Belanja Wajib dan Mengikat Tahun 2022

11

No. Uraian Pertumbuhan

2016-2020

TAHUN DASAR

PERUB 2020 PROYEKSI (Rp. Juta)

2021 2022

A Belanja Operasi 8,28% 474.182,68 493.580,69 523.516,92

1 Belanja Pegawai 7,68% 424.636,37 435.187,54 456.946,92 2 Belanja Barang dan Jasa 14,18% 49.546,32 57.633,14 65.810,00

3 Hibah 760 760 760

B Belanja Tidak Terduga 63.616,17 5.177,22 5.000,00

4 Belanja Tidak Terduga 21,42 63.616,17 5.177,22 5.000,00

C Pengeluaran Pembiayaan -10,34% 4.518 6.250 11.000

5 Penyertaan Modal Daerah

-12,03% 4.518,00 4.250 5.000 6 Pembentukan Dana Cadangan -29,28% - 2.000 6.000

(12)

meliputi Belanja Telepon, Air, Listrik, Internet, BPJS Jamkesda, BPJS tenaga kontrak SK Walikota

Belanja Barang dan Jasa

termasuk Bansos tidak terencana

Belanja Tidak Terduga

meliputi Gaji Walikota, Gaji DPRD, Gaji ASN, Gaji Tenaga Kontrak SK Walikota

Belanja Pegawai

meliputi Hibah Parpol

Belanja Hibah

untuk BUMD sesuai ketentuan perundangan

Penyertaan Modal Daerah

Belanja Wajib

(13)

Kapasitas Riil Keuangan Daerah Tahun 2021-2022

13 URAIAN Data Dasar Perubahan 2020 (RAPBD) PROYEKSI (Rp. Milyar) 2021 2022 1. Pendapatan 947,74 937,93 964,76

2. Pencairan Dana Cadangan - - - 3. Sisa Lebih Riil Penggunaan Anggaran 95,1 87,49 86,62 4. Penerimaan kembali investasi pemerintah daerah - - -

TOTAL PENERIMAAN 1.042,84 1.025,43 1.051,38

DIKURANGI

5. Belanja Wajib Mengikat 542,32 505,01 539,52

Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan 500,53 520,42 511,86

Kapasitas Riil Keuangan Daerah tersebut belum memperhitungkan belanja rutin di luar belanja wajib mengikat

sebesar Rp. 250,332 M (Data RAPBD 2021) meliputi:

1. FOP Pendidikan, GTT/PTT = 22,633M

2. Pelayanan keagamaan (Guru Madin, Takmir, Lebe, TPQ dsb) = 10,771M

3. Tenaga Kegiatan (kebersihan, driver, operator sistem, adminis) = 25,315M

4. Transitoris (BLUD, BOS, DAK Non Fisik) = 187,973M

(14)

Referensi

Dokumen terkait

(2) Pembayaran dan penyetoran Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Reklame, Pajak Penerangan Jalan, Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan, Pajak Parkir, Pajak Air

(5) Jumlah Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Penerangan Jalan, Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan, Pajak Parkir dan Pajak Sarang Burung Walet yang

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penerimaan Pajak Restoran, Pajak Hotel, Pajak Hiburan Pajak Bumi Dan Bangunan Perdesaan Dan Perkotaan Dan Pajak

Nilai F pada tabel sebesar 209.1473 yang lebih besar dari nilai F tabel yaitu sebesar 5.050, maka hasil menujukkan bahwa terbukti Pajak Restoran, Pajak Hotel, Pajak Hiburan, Pajak

Pemutakhiran Data Wajib Jumlah data Wajib Pajak 300 WP Hotel Melakukan pemutakhiran 15,495,400 Kepala Seksi Pajak dan Pendataan Hotel, Restoran, Hiburan 250 WP data dan

Proses bisnis level 2 (OPD) adalah untuk mewujudkan pencapaian sasaran program di OPD PENGELOLAAN PENDAPATAN ASLI DAERAH Pengelolaan Pajak Daerah Non PBB- P2 dan non

Hasil dari penelitian ini adalah 1 Pajak PBB-P2 memiliki pengaruh terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah Provinsi Dki Jakarta dengan rata-rata kontribusi 15,28%; 2 Pajak BPHTB

Pengaruh Pajak Hotel, Pajak Hiburan, Pajak Penerangan Jalan, Pajak Mineral Bukan Logam Dan Batuan Dan Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota