• Tidak ada hasil yang ditemukan

bab i pendahuluan rpjmd

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "bab i pendahuluan rpjmd"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

1.1. LATAR BELAKANG

Pelaksanaan pembangunan daerah yang merupakan kewenangan daerah sesuai dengan urusannya, perlu berlandaskan rencana pembangunan daerah yang disusun berdasarkan kondisi dinamika saat ini serta cita-cita di masa depan, sesuai dengan kemampuan sumber daya yang dimiliki daerah. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bogor ini memuat tujuan pembangunan beserta garis-garis besar langkah pembangunan yang akan ditempuh daerah dalam jangka waktu 5 tahun mendatang. RPJMD ini pula merupakan acuan bagi Walikota Bogor beserta jajarannya dalam melaksanakan pembangunan di Kota Bogor periode waktu 2010 - 2014.

Dalam proses penyusunannya, telah dilaksanakan berbagai tahapan yang memadukan pendekatan teknokratis, demokratis, partisipatif dan politis., yakni melibatkan para pakar/narasumber yang berkompeten di bidangnya, serta penjaringan aspirasi dari berbagai elemen masyarakat.

(2)

visi, misi dan program Walikota, untuk difinalisasikan pada tahap berikutnya melalui proses musrenbang dan masukan dari renstra SKPD, menjadi Dokumen Rancangan Akhir yang memuat kesepakatan politis untuk pembangunan jangka menengah Kota Bogor.

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD)

Kota Bogor Tahun 2010 – 2014 ditetapkan dengan maksud

untuk memberikan arahan sekaligus menjadi pedoman bagi

seluruh pemangku kepentingan baik bagi Walikota Bogor

beserta jajarannya, masyarakat maupun dunia usaha di

dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan pembangunan Kota

Bogor yang berkesinambungan.

Adapun tujuan penyusunan dokumen RPJMD Kota Bogor, adalah:

1. Menetapkan Visi, Misi, dan Program pembangunan daerah jangka menengah.

(3)

3. Mewujudkan perencanaan pembangunan daerah yang sinergis dan terpadu antara perencanaan pembangunan Nasional, Propinsi dan Kabupaten Bogor yang berbatasan.

1.3. LANDASAN HUKUM

Landasan hukum penyusunan Rancangan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Bogor tahun 2010 - 2014 adalah sebagai berikut:

1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kota Besar dalam lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1954 tentang Pengubahan Undang-undang Nomor 16 dan 17 Tahun 1950 (Republik Indonesia dahulu) tentang Pembentukan Kota-kota Besar dan Kota-kota kecil di Jawa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 40, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 551);

(4)

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286)

4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

5. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang

Pembentukan Peraturan Perundang-undangan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);

6. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

7. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

(5)

Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

9. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

10. Undang-Undang Nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

11. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

12. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tetang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4846);

(6)

Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

15. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) Tahun 2010 – 2014;

16. Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional dan Menteri Keuangan Nomor 28 Tahun 2010 Nomor 0199/M PPN/04/2010 dan Nomor PMK.95/PMK 07/2010 tentang Penyelarasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010 – 2014;

17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

(7)

(Lembaran Daerah Propinsi Jawa Barat Tahun 2009 Nomor 2 Seri E Tambahan Lembaran Daerah Nomor 60);

19. Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 3 Tahun 2008, tentang Urusan Pemerintahan Kota Bogor (Lembaran Daerah Kota Bogor Tahun 2008 Nomor 2 Seri D);

20. Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 7 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Tahun 2005 – 2025 (Lembaran Daerah Kota Bogor Tahun 2009 Nomor 3 Seri E);

21. Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 2 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 2 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 2 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Daerah Kota Bogor Tahun 2010 Nomor 1 Seri E).

1.4. PROSES PENYUSUNAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Bogor tahun 2010 – 2014 disusun berdasarkan beberapa pendekatan sebagai berikut:

(8)

disampaikan calon Walikota pada saat penyampaian Visi dan Misi ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah.

b. Teknokratik, pendekatan ini dilakukan dengan menggunakan metode dan kerangka berfikir secara ilmiah oleh lembaga yang secara ilmiah bertugas untuk itu.

c. Partisipatif, pendekatan ini dilaksanakan dengan pelibatan seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) terhadap pembangunan. Pelibatan ini adalah untuk mendapatkan aspirasi dalam perencanaan dan menciptakan rasa memiliki terhadap hasil perencanaan.

d. Atas-bawah (top down) dan bawah atas (bottom up), pendekatan top down dan bottom up dilaksanakan menurut jenjang pemerintahan. Rencana hasil proses tersebut selanjutnya diselaraskan melalui musyawarah yang dilaksanakan baik di tingkat Nasional, Pemerintah Daerah Provinsi, Pemerintah Kota, Kecamatan dan Kelurahan.

(9)

Propinsi, dunia usaha, perguruan tinggi, lembaga swadaya masyarakat, serta masyarakat.

1.5. KEDUDUKAN RPJMD TERHADAP DOKUMEN

PERENCANAAN PEMBANGUNAN LAINNYA

Dalam kaitan dengan sistem perencanaan pembangunan sebagaimana yang telah diamanatkan dalam Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004, maka keberadaan RPJM Daerah Kota Bogor Tahun 2010 - 2014 merupakan satu bagian yang utuh dari manajemen kerja di lingkungan Pemerintah Kota Bogor khususnya dalam menjalankan agenda pembangunan yang telah tertuang baik dalam RPJP Daerah Kota Bogor maupun Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Bogor, serta dari keberadaannya akan dijadikan pedoman bagi SKPD untuk penyusunan Renstra SKPD. Selanjutnya, untuk setiap tahunnya - selama periode perencanaan - akan dijabarkan dalam bentuk Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Pemerintah Kota Bogor, yang selanjutnya, akan dijadikan acuan bagi SKPD untuk menyusun Rencana Kerja (Renja) SKPD.

(10)

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Kota Bogor.

Gambaran tentang hubungan antara RPJM Daerah Kota Bogor Tahun 2010 - 2014 dengan dokumen perencanaan lainnya baik dalam kaitan dengan sistem perencanaan pembangunan maupun dengan sistem keuangan adalah sebagaimana ditunjukkan pada gambar 1.1.

1.6. SISTEMATIKA PENYUSUNAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Kota Bogor Tahun 2010 - 2014, disusun berdasarkan sistematika:

1. BAB I PENDAHULUAN,

berisi latar belakang, maksud dan tujuan, landasan hukum, kedudukan RPJMD terhadap dokumen perencanaan lainnya serta sistematika penyusunan.

2. BAB II KONDISI UMUM KOTA BOGOR,

berisi penjelasan tentang kondisi geografis, kondisi ekonomi, kondisi sosial budaya, kondisi sarana dan prasarana serta kondisi pemerintahan umum Kota Bogor.

3. BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN,

(11)

Daerah serta Proyeksi Pembelanjaan Daerah 5 (lima) tahun ke depan (2010 - 2014).

4. BAB IV, ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS,

berisi penjelasan mengenai landasan dasar yang digunakan sebagai pertimbangan penyusunan isu-isu strategis, analisis SWOT dan isu-isu strategis Kota Bogor untuk 5 (lima) tahun kedepan yang diharapkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat serta perkembangan Kota Bogor.

5. BAB V, VISI MISI KOTA BOGOR,

berisi penjelasan tentang visi misi Walikota Bogor untuk kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan, tujuan, dan sasaran serta strategi setiap misi pembangunan.

6. BAB VI, PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH,

berisi penjelasan mengenai Program Pembangunan Daerah Kota Bogor dan sasaran setiap programnya.

7. BAB VII, PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH

berisi penjelasan mengenai 4 (empat) prioritas pembangunan di 5 (lima) tahun ke depan (tahun 2010 - 2014).

8. BAB VIII, PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH, memuat penjelasan mengenai Indikator Kinerja Makro pembangunan daerah Kota Bogor Tahun 2010 - 2014.

9. BAB IX, PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN,

(12)

dokumen perencanaan jangka menengah pada akhir jabatan Walikota. Dijelaskan pula tentang kaidah pelaksanaan RPJMD yakni bahwa RPJMD merupakan pedoman bagi SKPD dalam menyusun Renstra SKPD, dan digunakan dalam penyusunan RKPD. Penguatan peran serta stakeholder dalam pelaksanaan RPJMD merupakan dasar evaluasi dan laporan pelaksanaan atas kinerja 5 tahunan dan tahunan.

[image:12.420.46.392.252.547.2]

10. BAB X, PENUTUP

Gambar

1.1.

Hubungan RPJMD Kota Bogor dengan Dokumen

Perencanaan Lainnya P e m e rin ta h D a e ra h P e m e rin ta h P u s a t Pedoman P e d o m a n D ia c u Renstra K/L Renja - K/L

Pedoman Pedoman

Pedoman RPJM

Nasional

RKP

Dijabarkan Pedoman

Renstra SKPD

Renja - SKPD

Pedoman Pedoman RPJP

Daerah

RPJM Daerah

RKPD

Dijabarkan Pedoman

P e d o m a n D ia c u RKA - K/L Rincian APBN

RAPBN APBN

RKA - SKPD

Rincian APBD

RAPBD APBD

Diacu Diperhatikan Diserasikan melalui Musrenbang

(13)

Gambar

Gambar Hubungan RPJMD Kota Bogor dengan Dokumen

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis pengaruh antara personal innovativeness dan technological innovativeness, (2) personal innovativeness dan gadget love, (3)

Pada grafik di atas terkait penggunaan sumber air untuk digunakan minum di Kabupaten Bantaeng menurut Survey EHRA 2016, masyarakat sudah menggunakan air PDAM untuk

Nota Dinas Permohonan Persetujuan Pemenuhan Komitmen yang telah ditandatangani Kepala Bidang diberi nomor surat oleh Front

014:006 Dan (ingatlah), ketika Musa berkata kepada kaumnya: "Ingatlah nikmat Allah atasmu ketika Dia menyelamatkan kamu dari (Fir'aun dan) pengikut- pengikutnya,

Penggabungan rumpun-rumpun ilmu sosial inilah guru di tuntut untuk bisa mengajarkan secara kreatif model, media dan metode pembelajaran yang baik dan menarik sehingga

Model di sini bermaksud langkah atau siklus supervisi klinis. Pada intinya model supervisi klinis dapat digambarkan dengan tiga langkah; langkah awal, observasi,

Perlu untuk ditegaskan bahwa bukan hanya agama Islam saja yang terdapat di dalamnya syari’at zakat, tetapi nabi-nabi yang diutus kepada umat-umat yang terdahulu ternyata juga

kualitas lulusan SMK yang masih rendah terhadap kebutuhan SDM di dunia kerja dan kurangnya kompetensi lulusan untuk menjadi tenaga kerja siap pakai, maka penelitian ini