• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWAPADA MATA PELAJARAN STENOGRAFI DI SMK PASUNDAN 3 BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWAPADA MATA PELAJARAN STENOGRAFI DI SMK PASUNDAN 3 BANDUNG."

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... Error! Bookmark not defined. PERNYATAAN ... Error! Bookmark not defined. ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined. ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI ... viii DAFTAR TABEL ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR GAMBAR ... Error! Bookmark not defined. BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. 1.1. Latar Belakang Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.2. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.3. Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.4. Kegunaan Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined. BAB II KERANGKA TEORETIS... Error! Bookmark not defined. 2.1. Kajian Pustaka ... Error! Bookmark not defined. 2.1.1. Belajar... Error! Bookmark not defined. 2.1.1.1. Definisi Belajar ... Error! Bookmark not defined. 2.1.1.2. Ciri-ciri Belajar ... Error! Bookmark not defined. 2.1.1.3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar ... Error!

Bookmark not defined.

2.1.2. Teori Belajar ... Error! Bookmark not defined. 2.1.2.1. Teori belajar menurut GestaltError! Bookmark not

defined.

2.1.2.2. Teori belajar menurut J. BrunerError! Bookmark not

defined.

2.1.2.3. Teori Konvergensi atau Interaksionisme ... Error!

Bookmark not defined.

2.1.3. Konsep Lingkungan Belajar ... Error! Bookmark not defined. 2.1.3.1. Definisi Lingkungan BelajarError! Bookmark not

(2)

2.1.3.2. Tujuan Lingkungan BelajarError! Bookmark not defined.

2.1.3.3. Indikator Lingkungan BelajarError! Bookmark not defined.

2.1.4. Konsep Minat Belajar ... Error! Bookmark not defined. 2.1.4.1. Definisi Minat Belajar ... Error! Bookmark not defined. 2.1.4.2. Macam-macam Minat BelajarError! Bookmark not

defined.

2.1.4.3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar .. Error!

Bookmark not defined.

2.1.4.4. Cara Menumbuhkan Minat BelajarError! Bookmark not

defined.

2.1.4.5. Indikator Minat ... Error! Bookmark not defined. 2.1.5. Konsep Prestasi Belajar ... Error! Bookmark not defined. 2.1.5.1. Definisi Prestasi Belajar ... Error! Bookmark not defined. 2.1.5.2. Indikator Prestasi Belajar . Error! Bookmark not defined. 2.1.5.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Error!

Bookmark not defined.

2.1.6. Konsep Stenografi ... Error! Bookmark not defined. 2.1.6.1. Perkembangan Stenografi Error! Bookmark not defined. 2.1.6.2. Manfaat Belajar StenografiError! Bookmark not

defined.

2.1.7. Kajian Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined. 2.2. Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined. 2.3. Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. BAB IIIDESAIN PENELITIAN... Error! Bookmark not defined. 3.1. Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.2. Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.3. Operasional Variabel ... Error! Bookmark not defined. 3.4. Sumber Data ... Error! Bookmark not defined. 3.5. Populasi dan Sampel ... Error! Bookmark not defined. 3.5.1. Teknik dan Alat Pengumpulan DataError! Bookmark not

defined.

(3)

3.5.3. Uji Persyaratan Analisis Data ... Error! Bookmark not defined. 3.5.3.1. Uji Normalitas ... Error! Bookmark not defined. 3.5.3.2. Uji Linieritas ... Error! Bookmark not defined. 3.5.4. Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined. 3.6. Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not

defined.

4.1. Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.1.1 Gambaran Umum Lokasi PenelitianError! Bookmark not

defined.

4.1.1.1 Sejarah Singkat SMK Pasundan 3 Bandung ... Error!

Bookmark not defined.

4.1.1.2 Visi, Misi dan Tujuan SMK Pasundan 3 Bandung .. Error!

Bookmark not defined.

4.1.1.3 Struktur Organisasi SMK Pasundan 3 Bandung ... Error!

Bookmark not defined.

4.2. Hasil Pengujian Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.2.1 Uji Validitas dan Reliabilitas... Error! Bookmark not defined. 4.2.1.1 Uji Validitas ... Error! Bookmark not defined. 4.2.1.2 Uji Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined. 4.2.2 Karakteristik Responden ... Error! Bookmark not defined. 4.2.2.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... Error! Bookmark not defined. 4.2.2.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... Error!

Bookmark not defined.

4.2.2.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Kelas ... Error!

Bookmark not defined.

4.2.3 Deskripsi Variabel ... Error! Bookmark not defined. 4.2.3.1 Deskripsi Variabel Lingkungan BelajarError! Bookmark

not defined.

4.2.3.2 Deskripsi Variabel Minat BelajarError! Bookmark not

defined.

4.2.3.3 Deskripsi Variabel Prestasi BelajarError! Bookmark not

defined.

4.2.4 Pengujian Persyaratan Analisis DataError! Bookmark not defined.

(4)

4.2.4.2 Uji Linieritas ... Error! Bookmark not defined. 4.2.5 Uji Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. 4.2.5.1 Uji Hipotesis Pengaruh Lingkungan Belajar terhadap

Prestasi Belajar ... Error! Bookmark not defined. 4.2.5.2 Uji Hipotesis Pengaruh Minat Belajar terhadap Prestasi

Belajar ... Error! Bookmark not defined. 4.2.5.3 Uji Hipotesis Pengaruh Lingkungan Belajar dan Minat

Belajar terhadap Prestasi BelajarError! Bookmark not

defined.

4.3. Pembahasan ... Error! Bookmark not defined. 4.3.1. Analisis Lingkungan Belajar Siswa Di Kelas SMK Pasundan 3

Bandung ... Error! Bookmark not defined. 4.3.2. Analisis Minat Belajar Siswa Kelas X Pada Mata Pelajaran

Stenografi Di SMK Pasundan 3 BandungError! Bookmark not

defined.

4.3.3. Analisis prestasi belajar siswa kelas X Administrasi Perkantoran pada mata pelajaran stenografi di SMK Pasundan 3 Bandung ... Error! Bookmark not defined. 4.3.4. Pengaruh Lingkungan Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa

Kelas X Pada Mata Pelajaran Stenografi di SMK Pasundan 3 Bandung ... Error! Bookmark not defined. 4.3.5. Pengaruh Minat Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas X

Pada Mata Pelajaran Stenografi di SMK Pasundan 3 Bandung ... Error! Bookmark not defined. 4.3.6. Pengaruh Lingkungan Belajar dan Minat Belajar terhadap Prestasi

(5)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Bagian terpenting dalam kehidupan suatu bangsa yang ingin cepat maju yaitu memperhatikan masalah pendidikan.Isi pendidikan diharapkan mencakup sikap dan norma yang merupakan nilai-nilai moral manusia yang paling umum yaitu menghargai orang lain, rasa tanggung jawab dan sebagainya yang dapat memperluas wawasan.

Pendidikan merupakan suatu proses yang terstruktur dalam rangka mempengaruhi siswa sehingga akan menimbulkan perubahan tingkah laku dalam dirinya. Didalam proses pendidikan terjadi suatu proses belajar mengajar dimana pengajaran bertugas mengarahkan proses ini agar sasarannya dapat tercapai sebagaimana yang diinginkan.

Pendidikan mempunyaifungsi yang harus diperhatikan seperti pada Undang-UndangSistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 pasal 3 Bab II yang berisi tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa :

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

(6)

tujuan tersebut tidak mungkin dapat tercapai dalam waktu satu ataupun dua tahun melainkan memerlukan waktu yang lama. Lagi pula tidak mungkin dapat dicapai hanya melalui satu atau dua tingkatan saja, melainkan melalui pendidikan seumur hidup, dalam sekolah maupun luar sekolah.

Sebagai salah satu lembaga yang menyelenggarakan pendidikan formal, sekolah memiliki peranan yang sangat penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional melalui proses belajar mengajar serta untuk menambah pengetahuan dan pengalaman bagi peserta didik. Dari mulai Sekolah Dasar sampai dengan Sekolah Menengah Kejuruan. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah suatu lembaga yang sampai saat ini menjadi lembaga untuk mencetak lulusan yang siap untuk bekerja. Salah satu sekolah menengah kejuruan yang ada di Bandung adalah SMK Pasundan 3 Bandung.

SMK Pasundan 3 Bandung memiliki 3 (tiga) bidang keahlian yaitu Multimedia, Adminisrasi Perkantoran dan Akuntansi. Di bidang Administrasi Perkantoran terdapat mata pelajaran stenografi yang wajib diikuti siswa. Mata pelajaran stenografi merupakan mata pelajaran produktif yang ada dalam struktur kurikulum yang wajib dipelajari siswa. Mata pelajaran stenografi ini termasuk salah satu mata pelajaran yang dianggap sulit oleh siswa.

Stenografi sendiri adalah cara menulis ringkas dan cepat yang biasanya dipakai untuk menyalin pembicaraan. Sebagaimana Sumaryati dan Zulfika, (2004: 13) mengemukakan bahwa “Stenografi berarti menulis dengan cara menggunakan

(7)

kemudian disempurnakan dengan menambah beberapa singkatan (sudah singkat disingkat lagi). Stenografi bisa dikatakan sebagai symbol yang dicatat dan mengandung arti.

Karena stenografi merupakan tulisan yang berupa simbol serta dalam penulisan dan penghapalan singkatan stenografi yang sulit, maka hal ini yang sering dikeluhkan para siswa SMK Pasundan 3 Bandung melalui wawancara singkat, hal tersebut membuat prestasi serta minat belajar siswa pada mata pelajaran stenografi menurun. Selain itu para siswa beranggapan bahwa stenografi tidak akan dipergunakan lagi di lapangan pekerjaan dikarenakan sudah banyak teknologi lain yang lebih canggih yang dapat digunakan serta lebih praktis dalam menyalin atau membuat suatu dokumen/wacana tertentu sehingga semakin membuat prestasi belajar dan minat belajar siswa pada mata pelajaran stenografi semakin menurun.

Pada mata pelajaran stenografi belum dikatakan berhasil dikarenakan banyak siswa yang masih belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah. Suatu keberhasilan dalam proses belajar dapat dilihat dari prestasi belajar yang diperoleh. Sebagaimana Dimyati dan Mujiono (2006:4-5) mengemukakan “Dampak pembelajaran adalah hasil yang dapat diukur seperti tertuang dalam raport, angka dan ijazah atau kemampuan melompat setelah latihan”. Dari pendapat tersebut dapat dikatakan bahwa prestasi belajar dapat

(8)

Untuk mata pelajaran stenografi sendiri di SMK Pasundan 3 Bandung dipelajari siswa kelas X (sepuluh) khususnya untuk program kejuruan Administrasi Perkantoran (AP) yang dipelajari di semester 1 (satu) dan 2 (dua). Dalam seminggu terdapat dua jam pelajaran yang diisi dengan tatap muka yang dilakukan di kelas dengan KKM yang ditetapkan sebesar 75. Suatu proses belajar dikatakan berhasil apabila nilai para siswa berada di atas nilai standar yang sudah ditentukan oleh guru yang disebut dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Namun ternyata dari hasil ujian akhir semester (UAS) nilai stenografi siswa masih rendah dan berada di bawah KKM yang ditetapkan. Adapun rinciannya adalah sebagai berikut:

Tabel 1.1

Nilai Rata-Rata Ujian Akhir Semester Ganjil Mata Pelajaran Stenografi Kelas X AP SMK Pasundan 3 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012

Kelas Jumlah

Sumber : data diolah

(9)

dimana KKM yang ditetapkan di sekolah yaitu 75. Dengan demikian dapat dipastikan bahwa banyak siswa yang menganggap mata pelajaran stenografi itu sulit sehingga banyak siswa yang nilainya kurang dari KKM yang telah ditetapkan. Sesuai dengan data yang diperoleh melalui studi pendahuluan di atas, maka diperoleh suatu indikasi bahwa belum tercapainya prestasi belajar yang maksimal disebabkan oleh beberapa faktor yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Sebagaimana dikemukakan oleh Purwanto, (1997: 107) yakni “Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu faktor luar dan dalam, faktor luar terdiri dari lingkungan dan instrumental, sedangkan faktor dalam yaitu fisiologi dan psikologi”.

Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar yaitu faktor eksternal. Agar siswa memperoleh prestasi yang baik maka sekolah sebagai lembaga pendidikan yang formal harus menciptakan dan menyediakan suatu lingkungan belajar yang kondusif sehingga dapat membantu proses belajar yang pada akhirnya akan meningkatkan prestasi belajar yang memuaskan.

Sebagaimana diungkapkan oleh Abdul Majid, (2008: 165) bahwa:

Iklim belajar yang kondusif merupakan tulang punggung dan faktor pendorong yang dapat memberikan daya tarik tersendiri bagi proses pembelajaran, sebaliknya iklim belajar yang kurang menyenangkan akan menimbulkan kejenuhan dan rasa bosan.

(10)

Sekolah yang baik adalah sekolah yang memprioritaskan kenyamanan dan kelengkapan sarana yang dapat menunjang proses pembelajaran. Dari sekolah yang nyaman tersebut maka akan lahir minat-minat siswa untuk belajar yang juga akan mempengaruhi prestasi belajar siswa. Tetapi berdasarkan survey pendahuluan ke SMK Pasundan 3 Bandung, peneliti menemukan suatu masalah dimana lingkungan belajar yang ada di sekolah tersebut belum kondusif. Untuk meyakinkan apakah terdapat masalah mengenai lingkungan belajar di sekolah tersebut maka penulis melakukan observasi langsung serta melakukan wawancara singkat kepada sejumlah siswa dan guru.

Dari hasil observasi diperoleh data bahwa keadaan fasilitas belajar di SMK Pasundan 3 Bandung belum memadai, hal ini dapat dilihat dari tabel berikut:

Tabel 1.2

Fasilitas Belajar di SMK Pasundan 3 Bandung

Fasilitas Jumlah Yang Ada

Jumlah yang Bisa Dipakai

Jumlah

Kebutuhan Keterangan Sarana

Mesin tik 41 Buah 20 Buah 50 Buah Masih banyak mesin tik yang

anjlok

Komputer 22 Buah 20 Buah 50 Buah Banyak komputer yang rusak

ringan/tidak berfungsi

Printer 8 Buah 6 Buah 50 Buah -

LCD 5 Buah 3 Buah 15 Buah -

Meja Siswa 280 Buah 280 Buah 336 Buah -

Kursi Siswa 560 Buah 560 Buah 672 Buah -

Lemari 8 Buah 8 Buah 10 Buah -

Papan tulis 28 Buah 28 Buah 28 Buah -

Prasarana

(11)

Lab. Mengetik - - 1 Ruang Tidak ada

Lab. Praktek AP,

Akuntansi,Multimedia 1 Ruang 1 Ruang 1 Ruang

7 m X 8 m (masing-masing 1

Ruangan)

Ruang Kelas 13 Ruang 9 Ruang 4 Ruang 7 m X 8 m

Aula 1 Ruang 1 Ruang 1 Ruang 7 m X 24 m

BP/BK 1 Ruang 1 Ruang 1 Ruang 3 m X 3 m

Ruang Toilet 10 Ruang 5 Ruang 10 Ruang 1,6 m X 1,6 m

Kantin Sekolah 1 Ruang 1 Ruang 1 Ruang 3 m X 9 m

Ruang Lab. Biologi 1 Ruang 1 Ruang 1 Ruang 7 m X 8 m

Ruang Lab. Bahasa 1 Ruang 1 Ruang 1 Ruang 7 m X 8 m

Ruang Lab.

Komputer 1 Ruang 1 Ruang 1 Ruang 7 m X 8 m

Sumber: SMK Pasundan 3 Bandung

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa fasilitas belajar yang dipersiapkan sekolah untuk membantu kelancaran dalam proses pembelajaran belum cukup memadai. Fasilitas belajar tersebut diantaranya kondisi ruangan perpustakaan yang jarang dipakai oleh siswa, serta perbandingan banyaknya siswa yang ada di SMK Pasundan 3 Bandung dengan ketersediaan fasilitas penunjang lainnya yang dapat menghambat dalam proses belajar mengajar (data terlampir).

(12)

cukup baik meskipun keadaan ekonomi keluarganya yang kurang mencukupi. Tetapi tidak semua siswa memiliki keadaan lingkungan keluarga yang kondusif, adapula terdapat beberapa siswa yang bermasalah di lingkungan keluarga yang mengakibatkan seringnya siswa tidak masuk sekolah dengan berbagai alasan. Data ini didapat dari hasil wawancara dengan guru BK SMK Pasundan 3 Bandung pada tanggal 11 Februari 2012.

Selain faktor ekstenal, terdapat faktor internal yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa salah satunya yaitu minat belajar. Penulis melihat suatu kondisi dimana banyak siswa tidak begitu antusias mengikuti proses pembelajaran, hal ini didukung pula dengan hasil wawancara tanggal 11 Februari 2012 dengan guru stenografi bahwa terdapat beberapa siswa yang tidak mau mendengarkan penjelasan yang disampaikan, tidak mau melakukan kegiatan pembelajaran atau kalau pun mau melakukannya siswa yang bersangkutan tidak begitu bersemangat, tidak mau mengerjakan pekerjaan rumah (PR), mengobrol dengan teman terdekat pada saat guru menjelaskan materi, dan perilaku-perilaku siswa lainnya. Perilaku-perilaku tersebut dianggap sebagai masalah yang seringkali dihadapi oleh guru dan perlu mendapat perhatian sebab jika dibiarkan terus menerus tentu akanmenghambat kemajuan belajar siswa dan proses belajar mengajar dan akan mempengaruhi efektifitas kegiatan belajar mengajar di dalam kelas.

(13)

menumbuhkan minat dan dorongan belajar.Upaya yang diciptakan guru itu disamping dapat mempengaruhi minat dan dorongan belajar, juga mempengaruhi keaktifan belajar siswa.

Peranan minat sangat besar pengaruhnya terhadap kemauan seseorang dalam menerima dan melakukan suatu perbuatan. Minat memiliki manfaat sebagai pendorong yang kuat dalam mencapai prestasi. Dengan memiliki minat belajar, siswa lebih menyukai pelajaran tersebutserta memperkuat ingatan tentang pelajaran yang diberikan oleh guru.Dengan ingatan yang kuat, siswa berhasil memahami materi pelajaran yang diberikan oleh guru.Sehingga, tidak sulit bagi siswa dalam mengerjakan soal atau pertanyaan dari guru.Hal tersebut menghasilkan nilai yang bagus dan meningkatkan prestasi siswa tersebut.Demikian halnya, jika minat belajar siswa sudah/mulai menurun, maka dapat dipastikan siswa yang bersangkutan kurang antusias dalam mengikuti rangkaian kegiatan belajar, baik kegiatan belajar yang dilakukan di dalam kelas, maupun kegiatan belajar yang dilakukan di luar kelas (di rumah).

(14)

Sudarman, (2004:78) Minat adalah keinginan untuk mengambil dan menekuni suatu bidang studi.

Seorang siswa dapat diukur minat atau tidaknya selain dari test minat dapat juga dilihat dari seberapa sering siswa tersebut datang untuk mengikuti mata pelajaran. Secara umum mengenai rendahnya tingkat minat belajar siswa dapat dilihat dari segi motivasi belajar dimana faktor kehadiran menjadi acuannya. Adapun daftar kehadiran siswa pada mata pelajaran stenografi dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 1.3

Daftar Kehadiran Siswa Kelas X AP Pada Mata Pelajaran Stenografi

di SMK Pasundan 3 Bandung

No Kelas Jumlah Ketidakhadiran Siswa Tanpa Keterangan

1 X AP 1 17 Siswa

2 X AP 2 12 Siswa

Jumlah Seluruhnya 29 Siswa

Sumber: SMK Pasundan 3 Bandung

Dari tabel di atas dapat dikatakan bahwa masih cukup tinggi jumlah ketidakhadiran siswa dalam mengikuti mata pelajaran stenografi, hal ini mengindikasi bahwa masih rendahnya minat siswa untuk mengikuti proses pembelajaran.

(15)

seorang siswa sudah mempunyai minat yang tinggi, maka belajar bukan lagi sebagai beban.Belajar menjadi hal yang menggembirakan bahkan siswa dapat belajar dengan perasaan senang karena mengetahui hal-hal yang baru. Dengan kata lain, memperkecil kebosanan siswa terhadap pelajaran.

Berdasarkan uraian masalah diatas, maka penulis terdorong untuk mengangkat permasalahan ini dalam bentuk penelitian dengan judul ”PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR DAN MINAT BELAJAR

TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN

STENOGRAFI DI SMK PASUNDAN 3 BANDUNG”.

1.2. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Inti kajian dalam penelitian ini adalah masalah ketidaksesuaian dalam upaya penataan lingkungan belajar yang dilakukan oleh guru dengan minat belajar siswa pada mata pelajaran stenografi di SMK Pasundan 3 Bandung.Aspek tersebut diduga berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.

Salah satu upaya untuk menumbuhkan minat belajar siswa adalah dengan cara menata lingkungan belajar yang efektif khususnya di sekolah untuk menciptakan kondisi belajar yang baik agar proses pengajaran dapat berlangsung dengan sempurna. Serta untuk menumbuhkan minat yang kuat terhadap mata pelajaran stenografi sehingga mempengaruhi prestasi belajar siswa.

(16)

yang telah dikemukakan di atas. Maka dapat dipaparkan rumusan masalahnya sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran kondusifitas lingkungan belajar siswa di SMK Pasundan 3 Bandung?

2. Bagaimana gambaran tingkat minat belajar siswa kelas X pada mata pelajaran stenografi di SMK Pasundan 3 Bandung?

3. Bagaimana gambaran tingkat prestasi belajar siswa kelas X Administrasi Perkantoran pada mata pelajaran stenografi di SMK Pasundan 3 Bandung? 4. Adakah pengaruh kondusifitas lingkungan belajar terhadap tingkat prestasi

belajar siswa pada mata pelajaran Stenografi di SMK Pasundan 3 Bandung?

5. Adakah pengaruh tingkat minat belajar terhadap tingkat prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Stenografi di SMK Pasundan 3 Bandung?

6. Adakah pengaruh kondusifitas lingkungan belajar dan tingkat minat belajar terhadap tingkat prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Stenografi di SMK Pasundan 3 Bandung?

1.3. Tujuan Penelitian

Maksud mengadakan penelitian ini adalah untuk memperoleh data dan infomasi yang diperlukan guna menjawab masalah penelitian yang telah dirumuskan diatas.

(17)

1. Untuk mendeskripsikan bagaimana kondusifitas lingkungan belajar di SMK Pasundan 3 Bandung?

2. Untuk mendeskripsikan bagaimana tingkat minat belajar siswa pada mata pelajaran stenografi di SMK Pasundan 3 Bandung?

3. Untuk mendeskripsikan bagaimana tingkat prestasi belajar siswa pada mata pelajaran stenografi di SMK Pasundan 3 Bandung?

4. Untuk mengetahuiada tidaknya pengaruh kondusifitas lingkungan belajar terhadap tingkat prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Stenografi di SMK Pasundan 3 Bandung?

5. Untuk mengetahuiada tidaknya pengaruh tingkat minat belajar terhadap tingkat prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Stenografi di SMK Pasundan 3 Bandung?

6. Untuk mengetahuiada tidaknya pengaruh kondusifitas lingkungan belajar dan tingkat minat belajar terhadap tingkat prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Stenografi di SMK Pasundan 3 Bandung?

1.4. Kegunaan Hasil Penelitian

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis dan praktis.

(18)

prestasi belajar untuk keberhasilan dalam suatu proses belajar mengajar yang terjadi di sekolah.

2. Segi Praktis hasil dari penelitian ini dapat bermanfaat dari segi praktis antara lain:

a. Memberikan informasi tambahan untuk SMK Pasundan 3 Bandung khususnya pada siswa bahwa dengan memiliki lingkungan belajar yang kondusif akan dapat membantu meningkatkan minat belajar yang tinggi dan berdampak pada prestasi belajar yang baik.

b. Memberi masukan kepada guru dan sekolah bahwa lingkungan belajar yang ada di sekolah dapat mempengaruhi minat belajar siswa sekaligus akan berpengaruh pada prestasi belajar siswa.

c. Menambah wawasan dan pengetahuan bagi penulis sebagai calon pendidik dan orang tua.

(19)

BAB III

DESAIN PENELITIAN

3.1.Objek Penelitian

Objek penelitian mengenai pengaruh lingkungan belajardanminat belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran stenografi di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pasundan 3 Bandung adalah terdiri dari tiga variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Adapun yang menjadi variabel bebasnya (indevendent variable), yaitu lingkungan belajar sebagai variabel �1 dan minat belajar sebagai variabel �2, sedangkan yang menjadi variabel terikatnya (devendent variable) adalah prestasi belajar siswa sebagai variabel Y.

Berdasarkan objek penelitian di atas, maka akan dianalisis mengenai pengaruh lingkungan belajar dan minat belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran stenografi di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pasundan 3 Bandung yang dimana objek penelitiannya akan dikhususkan pada siswa kelas X (sepuluh) jurusan Administrasi Perkantoran.

3.2.Metode Penelitian

(20)

Sugiyono (2001:1) ”Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan itu dilandasi oleh metode keilmuan”.Karenanya, dalam melaksanakan penelitian ini penulis tentunya menentukan serta menggunakan metode penelitian sebagai pedoman dalam kegiatan penelitian

Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini menggunakan metode penelitian survei eksplanasi(survey explanatory). Metode survei merupakan suatu penelitian dimana penelitian ini dilakukan dengan cara data atau informasi dikumpulkan dari responden yang diberlakukan sebagai sampel melalui alat pengumpulan data berupa kuesioner. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menjelaskan fenomena yang terjadi serta untuk menyoroti adanya hubungan antar variabel dengan kerangka pemikiran kemudian dirumuskan pada suatu hipotesis. Hal ini sesuai dengan pendapat Kerlinger dalam Sugiyono, (2001: 3) bahwa:

Metode survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antar variabel, sosiologis maupun psikologis.

Sugiyono, (2001: 6) menyebutkan “Yang dimaksud penelitian menurut tingkat eksplanasi disini adalah tingkat penjelasan, yaitu bagaimana variabel-variabel yang diteliti itu akan menjelaskan objek yang diteliti melalui data yang terkumpulkan”. Sedangkan Sanapiah Faisal (2007:18) menjelaskan bahwa:

(21)

Objek telaahan penelitian survei eksplanasi (explanatory survey) adalah untuk menguji hubungan antarvariabel yang dihipotesiskan. Pada jenis penelitian ini, jelas ada hipotesis yang akan diuji kebenarannya. Dari sinilah akan diketahui apakah varibel tersebut mempunyai pengaruh atau tidak.

Dengan penggunaan metode survei eksplanasi disini, penulis melakukan pengamatan untuk memperoleh gambaran antara ketiga variabel yaitu variabel lingkungan belajar dan variabel minat belajar serta variabel prestasi belajar. Apakah terdapatnya pengaruh antara lingkungan belajar dan variabel minat belajarserta seberapa besar pengaruh lingkungan belajardan minat belajar terhadap prestasi belajar siswapada mata pelajaran stenografi di SMK Pasundan 3 Bandung.

3.3.Operasional Variabel

Sebelum hubungan-hubungan antar variabel diadakan pengujian maka setiap variabel akan diukur dan dijabarkan melalui operasionalisasi variabel.Operasional variabel ini dilakukan untuk membatasi pembahasan agar tidak terlalu meluas. Istilah variabel merupakan yang tidak pernah ketinggalan dalam setiap jenis penelitian. Menurut Hatch dan Farhady dalam Sugiyono, (2001: 20) “Variabel dapat didefinisikan sebagai atribut dari seseorang atau obyek yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek lain”. Sedangkan penelitian menurut Sontani dan Muhidin, (2011:1)

adalah:

(22)

atau realita yang dipikirkan atau dipermasalahkan dan untuk memperoleh pengetahuan ilmiah tertentu yang berguna, baik bagi aspek keilmuan maupun bagi aspek guna laksana atau praktis dengan menggunakan metode-metode tertentu menurut prosedur yang sistematis”.

Didalam penelitian ini lingkungan belajar dan minat belajar sebagai variabel bebas (variabel yang mempengaruhi) dan prestasi belajar sebagai variabel terikat (variabel yang dipengaruhi). Adapun penjabaran dari variabel-variabel tersebut adalah sebagai berikut:

1. Lingkungan Belajar

Variabel lingkungan belajar (Variabel �1) yang diteliti meliputi indikator sebagai berikut: Lingkungan belajar di sekolah dan Lingkungan belajar di rumah. Variabel-variabel tersebut merupakan variabel bebas. Operasional lingkungan belajar (Variabel �1) secara lebih rinci dapat dilihat penjabarannya pada Tabel 3.1 di bawah ini:

Tabel 3.1 Operasional Variabel

Variabel Dimensi Indikator Skala No Item Lingkungan

Persepsi siswa mengenai metode dan media pembelajaran yang digunakan guru dalam proses pembelajaran

Ordinal 1,2

Keadaan relasi guru dengan siswa dalam proses belajar mengajar

Ordinal 3

Keadaan relasi siswa dengan siswa di dalam kelas

Ordinal 4,5

Disiplin sekolah yang diterapkan Ordinal 6,7

Penggunaan alat pelajaran dalam membantu proses pembelajaran

(23)

tingkah laku

Tingkat kesesuaian gedung sekolah untuk menunjang proses

pembelajaran

Ordinal 10

Metode belajar yang dilakukan siswa untuk mendalami materi

Ordinal 11

Persepsi siswa mengenai pemberian tugas rumah (PR) yang diberikan guru kepada siswa

Ordinal 12

2.Lingku ngankelu arga

Persepsi siswa mengenai cara orang

tua mendidik Ordinal 13

Keadaan relasi antar anggota keluarga di rumah

Ordinal 14

Suasana rumah dalam membantu proses belajar

Ordinal 15

Keadaan ekonomi keluarga dalam membantu ketersediaan fasilitas dan sumber belajar

Ordinal 16,17

Pengertian orang tua dalam membantu kesulitan dalam belajar

Ordinal 18,19

2. Minat belajar

Variabel minat belajar disebut sebagai variabel bebas (�2) yang meliputi indikator sebagai berikut: Ketertarikan untuk belajar, Perhatian dalam belajar, Motivasi belajar dan Pengetahuan. Operasional variabel minat belajar (variabel

�2) secara lebih rinci dapat dilihat penjabarannya pada Tabel 3.2 di bawah ini:

(24)

Variabel Dimensi Indikator Skala No

 Tingkat ketertarikan siswa untuk

mempelajari materi Ordinal 1,2

 Tingkat keinginan mengikuti

mata pelajaran Ordinal 3

 Tingkat kehadiran pada saat

mata pelajaran Ordinal 4

2.Perhatian

dalam

belajar

 Tingkat ketekunan dalam

belajar Ordinal 5,6

 Tingkat konsentrasi pada mata

pelajaran Ordinal 7

 Tingkat ketepatan waktu dalam

menyelesaikan tugas Ordinal 8,9

3.Motivasi

belajar

 Tingkat motivasi siswa dalam

proses belajar Ordinal 10

 Tingkat antusiasme pada mata

pelajaran Ordinal 11

 Dorongan menguasai mata

pelajaran Ordinal 12

4.Pengetahuan  Tingkat pengetahuan yang

diperoleh siswa pada mata

pelajaran

Ordinal 13

 Tingkat pemahamansiswa

dalam mempelajari materi Ordinal 14

 Tingkat kebergunaan mata

pelajaran untuk kehidupan Ordinal 15,16

(25)

Variabel prestasi belajar disebut sebagai variabel terikat (Y), indikator prestasi belajar meliputiprestasi akademik siswa yang dilihat berdasarkan hasil nilai Ujian Akhir Semester (UAS) ganjil. Operasional variabel prestasi belajar (variabel Y) secara lebih rinci dapat dilihat penjabarannya pada Tabel 3.3di bawah ini:

Tabel 3.3

Operasional Variabel Y

Variabel Dimensi Indikator Skala No Item

Prestasi Belajar Siswa Pada Mata

Pelajaran Stenografi (Variabel Y)

Prestasi belajar adalah penguasaan

pengetahuan atau keterampilan

yang dikembangkan oleh mata

pelajaran, lazimnya ditunjukkan

dengan nilai tes atau angka nilai

yang diberikan oleh guru.

Prestasi

Data merupakan bahan dasar untuk menyusun suatu informasi. Menurut Sontani dan Muhidin, (2011: 86) bahwa “Data adalah segala fakta atau keterangan

tentang sesuatu yang dapat dijadikan bahan untuk menyusun suatu informasi”.

(26)

1) Sumber data primer

Data primer yaitu sumber data yang diperoleh secara langsung dari objek penelitian. Dalam penelitian ini sumber data primer diperoleh dari siswa-siswi SMK Pasundan 3 Bandung.

2) Sumber data sekunder

Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari pihak lain atau hasil penelitian pihak lain atau data yang sudah tersedia sebelumnya diperoleh dari pihak lain yang berasal dari buku-buku, literatur, artikel dan ilmiah-ilmiah. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data sekunder yaitu kepustakaan dan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan permasalahan dalam penelitian.

3.5.Populasi dan Sampel

Sugiyono, (2001:57) mengemukakan bahwa “Populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas; obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yeng ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Sedangkan Sontani dan Muhidin (2011: 131) menyebutkan bahwa populasi adalah keseluruhan elemen, atau unit penelitian, atau unit analisis yang memiliki ciri atau karakteristik tertentu yang dijadikan sebagai objek penelitian atau menjadi perhatian dalam suatu penelitian (pengamatan).

(27)

tersebut nantinya akan menjadi cakupan kesimpulan dari penelitian. Populasi yang akan dijadikan sasaran penelitian adalah populasi siswa-siswi SMK Pasundan 3 Bandung dimana dalam penelitian ini akan diukur secara objektif melalui kuesioner yang akan disebar kepada seluruh siswa-siswi kelas X AP di SMK Pasundan 3 Bandung.

Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah:

Tabel 3.4 Populasi Penelitian

No Kelas Jumlah Siswa

1. X AP 1 25

2. X AP 2 22

Jumlah Siswa 47

Sumber : SMK Pasundan 3 Bandung

Dalam menentukan sampel penelitian Arikunto, (2002:112) berpendapat “Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih”. Jadi dalam penelitian ini karena populasi kurang dari 100 orang, maka penulis mengambil sampel dari seluruh jumlah populasi yaitu 47 orang.

3.5.1. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

(28)

alat pengumpulan data yang akan dilakukan. Alat pengumpulan data ini digunakan agar pengumpulan data yang diperoleh lebih akurat. Pengumpulan data merupakan prasyarat bagi pemecahan masalah penelitian. Dalam pelaksanaan pengumpulan data dapat dilakukan dengan beberapa cara atau alat yang digunakan untuk memperoleh data penelitian yang disebut dengan istilah tehnik pengumpulan data.

Lebih jelasnya, teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Studi Dokumentasi

Untuk teknik pengumpulan data penunjang digunakan studi dokumentasi.Studi dokumentasi ini bersumber dari dokumen yang dimiliki sekolahdan yang dimiliki Program Studi Pendidikan manajemen Perkantoran Universitas Pendidikan Indonesia yang berkaitan dengan permasalahan pengaruh lingkungan belajar terhadap minat belajar siswa.

b. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan digunakan sebagai penunjang untuk pengajuan hipotesis dengan mengumpulkan keterangan-keterangan dari berbagai literatur sebagai bahan perbandingan, acuan atau landasan teoritis yang berkaitan erat dengan masalah yang diteliti yang dilakukan selama penyusunan proposal penelitian.

c. Kuesioner

(29)

sebagaimana Sontani dan Muhidin, (2011: 108) mengemukakan bahwa “Kuesioner merupakan salah satu teknik pengumpulan data dalam bentuk pengajuan pertanyaan tertulis melalui sebuah daftar pertanyaan yang sudah disiapkan sebelumnya, dan harus diisi oleh responden”. Kuesioner ini dibuat dan

disusun sedemikian rupa sesuai dengan masalah yang sedang diteliti kepada siswa-siswi SMK Pasundan 3 Bandung yang menjadi populasi penelitian.

Bentuk kuesioner atau angket yang akandisebarkan adalah angket tertutup dengan menggunakan kategori Likert.Sebagaimana yang telah dikemukakan Somantri dan Muhidin, (2006: 35) bahwa:

Skala Likert adalah skala pengukuran yang digunakan untuk mengukur sikap seseorang, dengan menempatkan kedudukan sikapnya pada kesatuan perasaan kontinum yang berkisar dari “sangat positif” hingga ke “sangat negatif terhadap sesuatu (objek psikologis).

Penulis menyebarkan kuesioner ini kepada responden dalam hal ini siswa-siswi SMK Pasundan 3 Bandung kelas X program keahlian Administrasi Perkantoran (AP) yang berjumlah 49 orang. Langkah pertama dalam penyusunan angket yaitu dengan cara membuat kisi-kisi angket, merumuskan item-item pertanyaan dan alternatif jawaban serta menetapkan skala penilaian angket. Dalam pembuatan kisi-kisi angket haruslah sesuai dengan indikator yang dirumuskan dalam operasional variabel hal ini dilakukan agar komponen-komponen indikator dapat diukur. Sedangkan untuk perumusan alternatif jawaban, setiap jawaban item instrumen menggunakan gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Jawaban yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

SS = Sangat Setuju S = Setuju

(30)

TS = Tidak Setuju

STS = Sangat Tidak Setuju

Yang terakhir adalah penetapan skala penilaian angket yaitu dengan memberikan nilai pembobotan untuk setiap jenis pertanyaan yang berskala ordinal. Skor 5-4-3-2-1 digunakan untuk pertanyaan yang bersifat mendukung dan skor 1-2-3-4-5 untuk pertanyaan yang sifatnya tidak mendukung. Lebih lengkapnya lagi dapat dilihat dari tabel berikut:

Tabel 3.5

Skor Katagori Skala Likert

Option Skor Item Positif Skor Item Negatif

Sangat Setuju Sumber : Ating Somantri dan Muhidin, (2006: 38)

3.5.2. Pengujian Instrumen Penelitian

Instrumen merupakan alat pengumpulan data yang sangatlah perlu diuji kelayakannya, karena hal ini akan menjamin bahwa data yang dikumpulkan tidak bias. Terdapat dua pengujian instrumen penelitian yaitu uji validitas dan uji reliabilitas. Kedua pengujian tersebut diperlukan sebagai upaya untuk memaksimalkan kualitas alat ukur agar dapat meminimalkan kekeliruan.

(31)

layak jika sudah dikatakan valid dan reliabel. Adapun uji kelayakan instrumen tersebut yaitu melalui uji validitas dan uji reliabilitas seperti yang akan dijelaskan di bawah ini.

3.5.2.1. Uji Validitas

Uji validitas adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui tepat atau tidaknya angket yang tersebar. Suharsimi Arikunto, (2002: 144) mendefinisikan validitas sebagai berikut “validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen”. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Adapun langkah-langkah dalam uji validitas instrumen angket yang penulis lakukan adalah sebagai berikut :

a. Memberikan nomor pada angket

b. Memberikan skor pada setiap bulir sesuai dengan bobot yang telah ditentukan

c. Menjumlahkan skor setiap responden

d. Menghitung korelasi dengan rumus Product Moment Corelation Formula (Suharsimi Arikunto, 2002:146)sebagai berikut:

  

N : Jumlah Responden

X

 :Jumlah Skor X Y

(32)

XY : Hasil Kali skor X dan Y setiap responden

 

2

X : Kuadrat jumlah skor X

 

2

Y : Kuadrat jumlah skor Y

e. Membandingkan besar nilai hitung r terhadap nilai tabel r dengan kriteria xy kelayakan sebagai beikut:

xy

r >rtabel berarti valid atau sebaliknya.

3.5.2.2. Uji Reliabilitas

Pengujian data yang kedua yaitu uji reliabilitas. Uji reliabilitas dimaksudkan untuk melihat konsistensi dari instrumen dalam mengungkapkan fenomena dari sekelompok individu meskipun dilakukan dalam waktu yang berbeda. Sebagaimana yang Sontani dan Muhidin, (2011: 123) nyatakan bahwa “suatu instrumen dikatakan reliabel jika pengukurannya konsisten dan cermat

akurat”. Formula yang digunakan untuk menguji reliablitas di dalam penelitian

adalah menggunakan koefisien Alfa (α) dari Crosnbach dalam Suharsimi

Arikunto, (2002: 171) yaitu sebagai berikut:

(33)

Untuk mencari varians maka rumus yang digunakan adalah sebagai

(Suharsimi Arikunto, 2002: 171) Keterangan:

2

b

 = Jumlah varians butir

x = Jumlah Skor

N = Jumlah Peserta

Instruen dapat dikatakan reliabel dengan ketentuan: Jika r Alpha positif > r tabel maka angket tersebut reliabel Jika r Alpha positif < r tabel maka angket tersebut tidak reliabel

3.5.3. Uji Persyaratan Analisis Data

Sebelum melakukan pengujian hipotesis, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Terlebih dahulu harus dilakukan beberapa pengujian yaitu salah satunya adalah Uji Normalitas dan Uji Linieritas.

3.5.3.1.Uji Normalitas

(34)

cukup kuat sekalipun dengan ukuran sampel kecil, n = 4 (Harun Al Rasyid dalam (Somantri dan Muhidin, 2006:289).

Langkah kerja uji normalitas dengan metode Lilifors menurut (Somantri dan Muhidin, 2006: 289) sebagai berikut:

a. Susunlah data dari kecil ke besar. Setiap data ditulis sekali, meskipun ada beberapa data yang sama.

b. Periksa data, berapa kali munculnya bilangan-bilangan itu (frekuensi harus ditulis).

c. Dari frekuensi susun frekuensi kumulatifnya.

d. Berdasarkan frekuensi kumulatif, hitunglah proporsi empirik (observasi). e. Hitung nilai z untuk mengetahui theoritical proportion pada table z f. Menghitung theoritical proportion.

g. Bandingkan empirical proportion dengan theoritical proportion, kemudian carilah selisih terbesar didalam titik observasi antara kedua proporsi tadi. h. Carilah selisih terbesar di luar titik observasi.

Berikut ini adalah tabel distibusi pembantu untuk pengujian normalitas data.

Tabel 3.6

Tabel Distribusi Pembantu untuk Pengujian Normalitas

Xi Fi Fki Sn (Xi) Z Fo (Xi) �� � − �0 �� �� ��−1 − �0 ��

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Sumber : Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin (2006:290) Keterangan :

Kolom 1 : Susunan data dari kecil ke besar Kolom 2 : Banyak data ke i yang muncul

Kolom 3 : Frekuensi kumulatif. Formula, fk = f + fksebelumnya Kolom 4 : Proporsi empirik (observasi). Formula, Sn (Xi) = fk/n

Kolom 5 : Nilai Z, formula,

(35)

Dimana :

Kolom 6 : Theoritical Proportion (tabel z) : Proporsi umulatif Luas Kurva Normal Baku dengan cara melihat nilai z pada tabel distribusi normal.

Kolom 7 : Selisih Empirical Proportion dengan Theoritical Proportion dengan cara mencari selisih kolom (4) dan kolom (6) Kolom 8 : Nilai mutlak, artinya semua nilai harus bertanda positif.

Tandai selisis mana yang paling besar nilainya. Nilai tersebut Adalah D hitung.

Kemudian membuat kesimpulan dengan kriteria :

 D hitung < D tabel, maka � diterima, artinya data berdistribusi normal

 D hitung ≥ D tabel, maka � ditolak, artinya data tidak berdistribusi normal

3.5.3.2.Uji Linieritas

Uji linieritas, dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel terikat dengan variabel bebas bersifat linier. Uji linieritas dilakukan dengan uji kelinieran regresi.

Langkah-langkah uji linearitas regresi adalah :

(36)

JKReg[a] =

3. Menghitung jumlah kuadrat regresi (JKReg[b\a]) dengan rumus:

JKReg[b\a] =

4. Menghitung jumlah kuadrat residu (JKres) dengan rumus:

JKres =

5. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi a (RJKReg[a]) dengan rumus: RJKReg[a] = JKReg[a]

6. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi b/a (RJKReg[b\a]) dengan rumus: RJKReg[b\a] = JKReg[b\a]

7. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu (RJKRes) dengan rumus:

RJKRes =

8. Menghitung jumlah kuadrat error (JKE) dengan rumus:

JKE =

Untuk menghitung JKE urutkan data x mulai dari data yang paling kecil sampai data yang paling besar berikut disertai pasangannya.

9. Menghitung jumlah kuadrat tuna cocok (JKTC) dengan rumus: JKTC = JKRes –JKE

10.Menghitung rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok (RJKTC) dengan rumus:

(37)

11.Menghitung rata-rata jumlah kuadrat error (RJKE) dengan rumus:

RJKE = n k JKE

12.Mencari nilai Fhitung dengan rumus:

Fhitung = E TC

RJK RJK

13.Mencari nilai Ftabel pada taraf signifikansi 95% atau = 5% menggunakan rumus: Ftabel = F (1-α) (db TC, db) dimana db TC = k-2 dan db E = n-k 14.Membandingkan nilai uji Fhitung dengan nilai Ftabel

15.Membuat kesimpulan.

a. Jika Fhitung< Ftabel maka data dinyatakan berpola linier. b. Jika Fhitung≥ Ftabel maka data dinyatakan tidak berpola linear.

3.5.4. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah kuantitatif, dimana teknik analisis data dalam kuantitatif menggunakan statistik. Terdapat beberapa macam statistik yang digunakan untuk analisis data dalam penelitian, tetapi pada penelitian ini teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data deskriptif. Analisis deskriptif yaitu statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data-data yang telah terkumpul sebagaimana adanya. Sebagaimana yang diungkapkan Sontani dan Muhidin, (2011: 159-160) bahwa “Teknik analisis data deskriptif yaitu statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud

(38)

membuat generalisasi hasil penelitian”. Teknik analisis data deskriptif diarahkan untuk menjawab permasalahan nomor 1 (satu), 2 (dua) dan 3 (tiga) sebagaimana diungkapkan pada rumusan masalah.

Jenis data yang akan terkumpul dalam penelitian ini adalah data ordinal dan interval. Sesuai dengan tujuan penelitian ini, yakni untuk mengetahui pengaruh lingkungan belajar dan minat belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran stenografi di SMK Pasundan 3 Bandung. Berdasarkan pemaparan tersebut, analisis data dalam penelitian ini akan diarahkan untuk menjawab permasalahan sebagaimana diungkapkan pada rumusan masalah.

Untuk mempermudah dalam mendeskripsikan data penelitian, digunakan kriteria tertentu yang mengacu pada rata-rata skor kategori angket yang diperoleh responden. Penggunaan skor kategori ini digunakan sesuai dengan lima kategori skor yang dikembangkan dalam skala Likert dan digunakan dalam penelitian ini. Adapun kriteria yang dimaksud adalah sebagai berikut:

Tabel 3.7

Kriteria Analisis Data Deskriptif

Rentang Kategori Skor

Penafsiran

Variabel Variabel

1,00 – 1,79 Sangat Jelek Sangat Rendah

1,80 – 2,59 Jelek Rendah

2,60 – 3,39 Cukup Baik Cukup Tinggi

3,40 – 4,19 Baik Tinggi

(39)

Dikarenakan jenis data yang terkumpul dalam penelitian ini adalah data ordinal dan interval. Oleh karena itu data ordinal hasil pengukuran diubah terlebih dahulu menjadi data interval dengan menggunakan Metode Succesive Interval (MSI). Metode Succesive Interval (MSI) dapat dioperasikan dengan salah satu program tambahan pada Microsoft Excel, yaitu Program Succesive Interval. Langkah kerja yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Input skor yang diperoleh pada lembar kerja (worksheet) Excel. 2. Klik “Analize” pada Menu Bar.

3. Klik “Succesive Interval” pada Menu Analize, hingga muncul kotak dialog Method Of Succesive Interval”.

4. Klik “Drop Down” untuk mengisi Data Range pada kotak dialog Input, dengan cara memblok skor yang akan diubah skalanya.

5. Pada kotak dialog tersebut, kemudian check list (√ )Input Label in first now. 6. Pada Option Min Value isikan/pilih 1 dan Max Value isikan/pilih 5.

7. Masih pada Option, check list (√ )Display Summary.

8. Selanjutnya pada Output, tentukan Cell Output, hasilnya akan ditempatkan di sel mana. Lalu klik “OK”.

Sementara untuk menjawab permasalahan nomor 4 (empat) dan 5 (lima) sebagaimana diungkapkan pada rumusan masalah, maka teknik analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Teknik Analisis Inferensial.

3.6.Pengujian Hipotesis

(40)

variabel Y (prestasi belajar).Alat yang digunakan untuk meramalkan nilai pengaruh dua Variabel bebas atau lebih terhadap satu Variabel terikat pada penelitian ini, menggunakan analisis regresi ganda. Pengujian keberartian pada analisis regresi ganda dapat dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah berikut: 1. Menentukan rumusan hipotesis �0 dan �1

�0:

= 0 : Tidak ada pengaruh Variabel�1 dan �2terhadap Variabel Y

�1 :

≠ 0 : Ada pengaruh Variabel�1 dan �2 terhadap Variabel Y

2. Menentukan uji statistik yang sesuai, yaitu : 2

2

Untuk menentukan nilai Uji F di atas, adalah (Sudjana, 1996:91) : a. Menentukan jumlah kuadrat Regresi dengan rumus :

y b. Menentukan jumlah kuadrat Residu dengan rumus :

)

c. Menghitung nilai F dengan rumus :

1

Dimana : k = banyaknya Variabel bebas

3. Menentukan nilai kritis (α) atau nilai F tabel dengan derajat kebebasan untuk

1

(41)

4. Membandingkan nilai uji F terhadap nilai F tabel dengan kriteria pengujian : jika nilai uji F ≥ nilai tabel F, maka tolak �0

(42)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1 Kesimpulan

Setelahmelakukanpenelitianmakapenulisakanmengutarakansebuahkesimpu lan, kesimpulanmerupakanlangkahterakhir yang penulislakukandalampenelitian. Secara umum penelitian ini menunjukkan terdapat pengaruh antara lingkungan belajar dan minat belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran stenografi di SMK Pasundan 3 Bandung. Sebagaimana telah dipersepsikan oleh

siswa berada di kategori sedang atau cukup.

Setelahmembuatsuatukesimpulanselanjutnyapenulismencobamemberikanrekomen

dasi-rekomendasi,denganharapanadanyaperbaikankhususnyabagiobjekpenelitianyaitu

SMK Pasundan 3Bandungkhusdanpihak lain yang

berkepentingandenganpenyusunanskripsiini.

Secara khusus hasil penelitian ini dapat dikemukakan sebagai berikut: 1. Gambaran lingkungan belajar di SMK Pasundan 3 Bandung yang ditunjukkan

(43)

2. Gambaran minat belajar di SMK Pasundan 3 Bandung yang ditunjukkan oleh hasil penelitian didapat bahwa minat belajar yang terdiri dari dimensi ketertarikan untuk belajar, perhatian dalam belajar, motivasi belajar dan pengetahuan berada pada kotegori cukup tinggi. Hal tersebut mengandung arti bahwa sebagaian besar siswa kelas X Administrasi Perkantoran di SMK pasundan 3 Bandung memiliki minat belajar yang cukup tinggi dalam proses pembelajaran.

3. Gambaran prestasi belajar siswa kelas X pada mata pelajaran stenografi di SMK Pasundan 3 Bandung (dapat dilihat pada tabel 4.17 dan gambar 4.10)ditunjukkan oleh hasil nilai UAS didapat bahwa nilai rata-rata siswa masih belum mencapai Kriteria Kelulusan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh sekolah. Hal tersebut mengandung arti bahwa prestasi belajar siswa kelas X pada mata pelajaran stenografi di SMK Pasundan 3 Bandung masih tergolong rendah dan dapat dinyatakan bahwa masih banyak siswa yang belum kompeten.

4. Berdasarkanhasilujihipotesismenunjukkanbahwalingkungan belajar siswa secara

parsialmemilikipengaruhpositifdansignifikanterhadapprestasibelajarsiswa,

artinyajikalingkungan belajar baik

(44)

Informasiinimemberikanketeranganbahwavariabellingkungan belajarmemberikansedikit pengaruhterhadapprestasibelajarsiswa.

5. Berdasarkanhasilujihipotesismenunjukkanbahwasecaraparsialminat belajar memilikipengaruhpositifdansignifikanterhadapprestasi belajar siswa, artinyajikaminat belajar tinggimakaprestasi belajar akantinggidansebaliknyajikaminat belajarrendahmakaprestasi belajarpun akanrendah. Hal iniditunjukkandarihasilujikorelasiparsialyang menunjukkankorelasi yang beradapadakategorirendah. Hal tersebut dapat dikatakan bahwavariabelminat belajarmemberikansedikit pengaruhterhadapkinerjapegawai.

6. Berdasarkanhasilujihipotesismenunjukkansecara simultanbahwalingkungan

belajar dan minat belajar

memilikipengaruhpositifdansignifikanterhadapprestasibelajarsiswa,

(45)

5.2 Rekomendasi

Berdasarkankesimpulan di atas, rekomendasi yang dikemukakanmengacukepadadimensi yang memilikiskorterendah di antaradimensi yang lain untukmasing-masingvariabel. Berdasarkanhaltersebutrekomendasi yang dapatdikemukakanadalahsebagaiberikut :

1. Di dalam meningkatkan kegiatan pembelajaran, maka tidak hanya pihak sekolah yang harus memperhatikan lingkungan belajar yang kondusif tetapi pihak keluargapun harus memperhatikan lingkungan belajar siswa demi kelancaran proses pembelajaran. Hasil penelitian dari kedua dimensi pada variabel lingkungan belajar ini berada pada kategori sedang. Hal tersebut mencerminkan bahwa lingkungan sekolah dan lingkungan keluarga siswa sudah cukup kondusif untuk dilakukannya kegiatan pembelajaran,tetapimasihbelum optimal padalingkungan keluarga. Adapun upaya yang dapat dilakukan untuk melengkapi lingkungan belajar agar menjadi lingkungan belajar yang kondusif adalah dengan cara melengkapi fasilitas belajar di rumah, serta dapat melakukan hubungan yang intens antara orang tua dan anaknya dalam meningkatkan prestasi belajar.

(46)

dapat dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan maka siswa harus lebih giat dalam memahami pelajaran serta berkonsentrasi jika sedang belajar dengan kata lain mengenyampingkan hal lain selain kegiatan yang berhubungan dengan belajar ketika sedang melakukan kegiatan pembelajaran dan membuat jadwal belajar sendiri serta diusahakan agar lebih tepat waktu dalam menyelesaikan tugas-tugas belajar. Sehingga siswa dapat lebih mudah dalam mendapatkan pengetahuan baru ketika melakukan pembelajaran.

(47)

DAFTAR PUSTAKA

Abu Ahmadi, dan Widodo Supriyono. (2004). Psikologi Belajar. Jakarta PT Rineka Cipta

Ahmad Yani dan Bagja Waluya, (2010). Pendidikan Lingkungan Hidup Untuk Kelas X SMA/MA. Bandung: CV. Mughni Sejahtera.

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek edisi V. Jakarta : Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. (1998). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. (2009). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin. (2006). Aplikasi Statistika dalam Penelitian. Bandung: CV. Pustaka Setia.

Baharudin. (2009). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media Group. Dimyati dan Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Depdikbud. Departemen Pendidikan Nasional. (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi

Ketiga. Jakarta: PT (Persero) Penerbitan dan Percetakan Balai Pustaka.

Djamarah, Syaiful Bahari. (2008). Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta. Faisal, Sanafiah. (2007). Format-Format Penelitian Sosial. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.

Hamalik, Oemar. (2009). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara Hamalik, Oemar. (2004). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Majid, Abdul. (2008). Perencanaan Pembelajara Mengembangkan Standar

Kompetensi Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Purwanto, Ngalim. (2004). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Purwanto, Ngalim. (1997). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Raymond J. Wlodkowskidan Judith H. Jaynes.(2004). Eager to learn (Hasratuntukbelajar).DiterjemahkanolehNurSetio Budi Widarto. Yogyakarta: PustakaPelajar Offset.

Rita Mariyana, dkk. (2010). Pengelolaan Lingkungan Belajar. Jakarta: Kencana Sagala, Syaiful. (2010). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: CV.

Alfabeta.

(48)

Sistem Pendidikan Nasional. (2003). UU RI No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Bandung: Fokus Media.

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Sudarman, Paryati. (2004). Belajar Efektif di Perguruan Tinggi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.

Sudjana, Nana. (2004). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Sugiyono. (2001). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.

Surya, Moh. (2004). Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Syah, Muhibbin. (2002). Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Syah, Muhibbin. (2010). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru Edisi Revisi.Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Syamsu Yusuf dan A. Juntika Nurihsan. (2008). Teori Kepribadian. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.

Tampubolon. (1993). Mengembangkan Minat dan Kebiasaan Membaca Pada Anak. Bandung: Angkasa Bandung

The Liang Gie. (2002). Cara Belajar yang Efisien. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Tim Penyusun Kamus Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. (1999). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Tohirin. (2005). Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Berbasis Integrasi dan Kompetensi). Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.

Uep Tatang Sontani dan Sambas Ali Muhidin. (2011). Desain Penelitian Kuantitatif. Bandung: Karya Adhika Utama.

Yeti Sumaryati dan Ratu Evi Zulvika. (2004). Mencatat Dikte Untuk Mempersiapkan Naskah Jilid I SMK. Bandung.: CV. Armico

Dokumen dan Sumber lain:

Widya, Hariku. (2011). Meningkatkan Minat Belajar. [Online]. Tersedia: http://hariku-widya.blogspot.com/2011/11/apa-yang-menjadikan-belajar-aktif-agar.html. (30 November 2011)

(49)

Priyanto, Slamet. (2010). Lingkungan Belajar yang Kondusif. [Online]. Tersedia: http://tekim.undip.ac.id/staf/slametp/2010/07/22/lingkungan-belajar-yang-kondusif/. (13 Desember 2011)

Sumber Karya Ilmiah:

Afiyah,Ihya. (2008). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia.

Agustin, Trini Widya. (2011). Pengaruh Lingkungan Keluarga Dan Lingkungan Sekolah Terhadap Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi : Survei Pada Kelas XI IPS SMA Negeri 7 Bandung Tahun Ajaran 2010/2011. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia.

Mulia, Asep Mega. (2009). Pengaruh Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS SMAN 2 Majalengka (Studi Kasus terhadap Siswa Kelas XI IPS SMAN 2 Majalengka. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia

Royani, Ai. (2010). Pengaruh Faktor Lingkungan Keluarga dan Minat Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Akuntansi(Studi Survey Verifikatif pada Siswa Kelas XII IPS SMA Pasundan Majalaya. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia

Gambar

Tabel 1.1 Nilai Rata-Rata Ujian Akhir Semester Ganjil Mata Pelajaran Stenografi
Tabel 1.2 Fasilitas Belajar di SMK Pasundan 3 Bandung
tabel di bawah ini:
Tabel 3.1 Operasional Variabel
+7

Referensi

Dokumen terkait

Masalah dalam penelitian ini mengungkap sejauhmana pelaksanaan evaluasi pembelajaran PAI pada SMP Kota Bandung Tahun 2014, dengan melakukan studi evaluatif pelaksanaan standar

Model Pengujian Analisis Regresi Linear Berganda pada Kebun Sei Baleh Estate pada Tanaman Berumur 7, 10 dan 13 Tahun Selama 3 Tahun.. Uji Analisis Regresi Linear Berganda

[r]

Pada penelitian ini ada empat jenis data yang dikumpulkan yaitu:(1) Penguasaan konsep diperoleh dari nilai pretest dan posttest, (2) Keterampilan Proses Sains

praktikum cahaya berbasis inkuiri lebih tinggi secara signifikan dengan taraf.. signifikansi 95%, dan nilai gain yang dinormalisasi kelas ekseprimen

Hepatoprotective Effects of Allium cepa (Onion) Extracts Against Paracetamol-Induced Liver Damage in Rats.. African Journal

Analisis break even point adalah suatu teknik yang digunakan untuk mengetahui situasi atau keadaan dimana pendapatan total perusahaan sama dengan biaya totalnya. Dengan mengetahui

Nilai persentase penutupan vegetasi pada penilaian kriteria penetapan klasifikasi DAS Cisadane Hulu dan Cianteun masih dalam satu kelas kualifikasi pemulihan DAS yang