• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makanan halal hijauan ternak nabati

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makanan halal hijauan ternak nabati"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

A. KETENTUAN HALAL-HARAMNYA MAKANAN/MINUMAN 1.Pengertian

Halal artinya boleh, dan haram artinya tidak boleh (dilarang). Ukuran halal-haramnya suatu makanan/minuman adalah ditentukan oleh syari’at Islam, yang bersumber dari Al-Qur’an, hadis dan ijtihad ulama’ (Ijmak & qiyas).

Nabi saw bersabda :

,

....

اممممم ومههفم ههننعم تمكمسم امموم همبماتمكم ينفم ههلمملا ممرممحم امم مهارمحملنا وم همبماتمكم ينفم ههلمملا لممحمأم امم لهالمحملنا

ههننعم افمعم

Artinya : “Apa yang dihalalkan oleh Allah dalam Kitab-Nya adalah halal dan apa

yang diharamkan Allah di dalam Kitab-Nya adalah haram, dan apa yang didiamkan (tidak diterangkan), maka barang itu termasuk yang

dimaafkan”. (H.R. Ibnu Majah dan Tirmizi)

Jadi, Makanan dan minuman halalan adalah makanan dan minuman yang boleh dikonsumsi menurut ketentuan syariat Islam. Sedangkan Makanan dan minuman haram adalah makanan dan minuman yang tidak boleh dikonsumsi menurut ketentuan syariat Islam.

2.Kriteria Halal-haramnya makanan & minuman

Kriteria halal-haramnya makanan & minuman dapat ditentukan melalui 6 segi, meliputi: 1) ketentuan syari’at; 2) zat/barang; 3) cara memperolehnya; 4) proses pengolahan/produksi-nya; 5) dampaknya; 6) bersertifikasi “Halal” dari MUI:

1). Ketentuan syari’at :

Segala sesuatu yang dinyatakan “halal” oleh syari’at Islam

(Al-Qur’an, Hadis & Ijtihad Ulama’: Ijmak-Qiyas) berarti boleh dikonsumsi, dan apa saja yang dinyatakan “haram” berarti tidak boleh dikonsumsi.

2). Segi zat/barang :

Segala sesuatu yang “thoyyib” (baik, suci, & bergizi / bernutrisi) berarti boleh dikonsumsi, dan apa saja yang “khobaits” (buruk, najis & menjijikkan), berarti tidak boleh dikonsumsi, seperti tinja, kotoran,

teletong, air kencing, nanah, kecoak, cacing, dll.

Allah berfirman, ‘ Artinya: “… dan (Allah) menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk.” (QS Al-A’rof,[7]: 157)

3). Segi cara memperolehnya:

(2)

Allah berfirman,Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil (tidak benar), kecuali dalam perdagangan yang berlaku atas dasar suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sungguh Allah Maha Penyayang kepadamu” (Q.S. an-Nisā’/4 : 29)

4). Segi Proses Pengolahan/produksi :

Segala sesuatu yang diproduksi / diolah sesuai dengan yang dibenarkan oleh syari’at, maka boleh dikonsumsi, dan apa saja

diproduksi / diolah tidak sesuai dengan yang dibenarkan oleh syari’at maka tidak boleh dikonsumsi. Misalnya makanan (nasi, ikan, daging, dll) digoreng dengan minyak babi; masak sayuran yang dicampuri dengan benda najis (darah, bangkai, dll); madu & susu yang dioplos dengan khomer (wiski, tuwak, ganja, morpin, sabu-sabu dan benda-benda narkotika lainnya).

5). Dari segi dampaknya:

Segala makanan-minuman yang membawa manfaat dan dampak positif bagi jasmani dan rohani maka boleh dikonsumsi, dan apa saja yang mendatangkan madhorot, berbahaya, dan dampak negatif bagi jasmani dan rohani, maka tidak boleh dikonsumsi, misalnya racun, air raksa, kaca, paku, duri, bensin, bara api, ganja, morpin, sabu-sabu, spiritus, baygon, dll.

6). Label “Halal” dari MUI

Segala bentuk produk makanan dan obatan-obatan yang

mendapatkan Sertifikasi dan label “Halal” dari MUI, berarti itu Halal untuk dikonsumsi. Adapun yang tidak ada sertifikasi dan label “Halal” dari MUI, berarti belum jelas halal-haramnya untuk dikonsumsi.

3.Binatang yang Halal dan Haram Dikonsumsi 1). Hewan yang hidup di air

Semua jenis hewan yang hidup di dalam air, seperti di laut, danau, tambak, sungai, kolam dll HALAL dikonsumsi, baik yang masih hidup maupun yang sudah mati (bangkai).

2). Hewan Yang hidup di darat

Hewan-hewan yang hidup di darat ada yang halal dan ada yang haram dikonsumsi.

Hewan darat yang dagingnya HALAL dikonsumsi meliputi:

a. Hewan jenis bahimatul an’am (binatang ternak) seperti onta, sapi, kerbau, kambing dan biri-biri;

b. Hewan jenis unggas seperti ayam, bebek, itik, burung

c. Segala hewan yang baik, seperti kuda, kelinci, kijang, dan sejenisnya. d. Hewan-hewan diatas (nomor a.b.c) harus melalui proses penyembelihan

secara Islam.

(3)

a. Haram karena disuruh membunuhnya. Seperti ular, tikus, gagak, elang dan anjing galak.

b. Haram karena dilarang membunuhnya. Seperti semut, lebah, burung hud-hud, burung suradi.

c. Haram karena kotor (keji, menjijikkan). Seperti kutu, ulat, kutu anjing, kepinding, cacing, bekecot dan sejenisnya.

d. Haram karena memberi madhorot. Seperti binatang yang beracun

e. Haram karena ada larangan dari syari'at Islam (nash Al-Qur’an dan Hadis, serta hasil ijtihad), yang meliputi :

(1). Berbagai jenis binatang buas, binatang bertaring dan berkuku tajam. Misalnya harimau, gajah, kucing, tikus, ular, burung elang, burung gagak, musang, garangan dan sejenisnya.

(2). Keledai atau himar yang jinak (bukan liar).

(3). Anjing dan babi/celeng. Seluruh bagian tubuhnya haram dimakan, seperti dagingnya, kulitnya, air liurnya, tulangnya dan lain-lain.

(4). Darah, kecuali berbentuk hati dan limpa

(5). Bangkai, yaitu semua hewan yang matinya tidak disembelih secara Islam, KECUALI bangkai ikan dan belalang.

(6). Hewan yang disembelih atas nama selain Allah, atau untuk “sesajen”

atau dikorbankan untuk berhala, setan.

(7). Hewan darat yang matinya karena tercekik, dipukul, ditanduk,

diterkam binatang buas.

Alloh berfirman,Artinya : “Diharamkan bagimu (memakan) : (1) bangkai, (2) darah, (3) daging babi, dan (4) daging hewan yang disembelih bukan atas (nama) Allah, (5) yang tercekik, (6) yang dipukul, (7) yang jatuh, (8) yang ditanduk, dan (9) yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu sembelih. Dan (diharamkan pula) (10) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan pula) mengundi nasib dengan azlam (anak panah) (karena) itu perbuatan fasik...” (Q.S. al-Māidah/5 : 3)

3). Binatang yang hidup di dua alam (di air dan di darat)

Semua hewan yang hidup di dua alam HARAM dikonsumsi, seperti katak, kura-kura, buaya, komodo, dan sejenisnya,.

B. DAMPAK MENGONSUMSI MAKANAN DAN MINUMAN

Pada dasarnya, semua yang diperintahkan agama itu berdampak positif (bermanfaat) dan semua yang dilarangnya tentu berdampak negatif (madhorot atau berbahaya) bagi kehidupan manusia.

1. Manfaat Mengonsumsi Makanan dan Minuman yang Halal Seseorang yang membiasakan diri mengonsumsi makanan dan minuman yang halal akan memperoleh manfaat sebagai berikut : 1). Makanan yang halal dapat menyehatkan rohani, hati menjadi

lembut, dan mempengaruhi kebaikan watak/karakternya, akhlakul karimah.

2). mendapatkan ridho Allah.

(4)

5). Terhindar dari perbuatan dosa. Karena ia telah menjaga diri dari hal-hal yang diharamkan Allah.

2. Madhorot Mengonsumsi Makanan dan Minuman yang Haram Mengkonsumsi makanan dan minuman yang haram akan

menimbulkan madhorot (akibat buruk) bagi diri sendiri, orang lain, masyarakat, dan lingkungan sekitarnya. Di antara akibat buruk tersebut adalah :

1). Amal ibadahya tidak akan diterima dan doanya tidak akan dikabulkan oleh Allah Swt.

2). Makanan dan minuman haram bisa merusak jiwa terutama minuman keras (khamr).

a.Menyebabkan berbagai macam penyakit psikologis (gangguan jiwa), misalnya gangguan daya ingat, gangguan mental, kegagalan daya pikir. b.Menimbulkan beban mental, emosional, dan sosial yang sangat berat. c. Menimbulkan beban penderitaan berkepanjangan dan hancurnya masa

depan.

d.Hati menjadi keras dan watak menjadi kasar, sehingga sulit menerima hidayah dan cenderung berbuat jahat/kasar.

3). Makan dan minuman yang haram dapat mengganggu kesehatan tubuh. Misalnya khamr dapat menyebabkan berbagai macam penyakit fisik, diantaranya tekanan darah tinggi, kanker, jantung, liver, sistem kekebalan tubuh menurun, serta merusak jaringan saraf otak.

4). Menghalangi mengingat Allah dan rasa malas beribadah. 5). Berdosa, karena melanggar aturan Alloh.

6). Mendapatkan ancaman siksa di neraka

ىلمونام رهانمملافم ممارمحم ننمم تمبمنم ممحنلم يمهام

Artinya: "Setiap daging yang tumbuh dari makanan yang haram, maka nerakalah yang

pantas menjadi tempat tinggalnya" (HR Tirmidzi).

CARA RASULULLAH SAW MENGKONSUMSI MAKANAN

Sebuah Tinjauan Medis dan Islam.

PENDAHULUAN

Kehidupan Rasulullah SAW telah banyak menarik perhatian ilmuwan muslim maupun non muslim. Setiap sisi kehidupan Beliau digali dan dikaji dengan sungguh-sungguh untuk menyingkap alasan ilmiah di balik hadits-hadits Beliau, baik perkataan, perbuatan maupun diamnya Beliau.

(5)

sahabat Beliau jarang sekali sakit. Namun, mengapa muslim saat ini sulit mencapai tingkat kesehatan seperti mereka?

Alasan yang paling mudah adalah karena muslimin kini telah meninggalkan kebiasaan yang disarankan oleh idola dan pimpinan mereka, Nabi Muhammad SAW. Kajian-kajian tentang kehidupan Rasulullah SAW dititik beratkan pada aspek ibadah ritual saja, meninggalkan aspek-aspek lainnya, termasuk aspek kesehatan. Salah satu fokus pengkajian bidang

kesehatan adalah tentang nutrisi dan gizi atau asupan makanan yang dicontohkan Rasulullah SAW. Singkatnya, bagaimana cara Rasulullah SAW makan? Apakah Rasulullah SAW menganjurkan kita untuk memakan jenis-jenis makanan tertentu? Adakah waktu-waktu tertentu untuk memakan makanan tertentu, misalkan saat berbuka puasa? Di samping bahan makanan, adakah anjuran untuk mengkombinasi makanan? Bagaimana aturan makan ala Rasulullah SAW? Semua pertanyaan itu mengajak para ilmuwan berfikir keras.

BAHAN MAKANAN RASULULLAH SAW MENURUT LITERATUR ISLAM.

Dalam setiap aktifitas dan pola hidupnya, Rasulullah SAW memang sudah disiapkan untuk menjadi contoh teladan bagi semua manusia, termasuk dalam hal pola makan. Salah satu faktor penting penunjang fisik prima Rasulullah adalah kecerdasan beliau dalam memilih menu makanan dan mengatur pola konsumsinya.

dengan mencontoh pola makan Rasulullah, kita sebenarnya sedang menjalani terapi pencegahan penyakit dengan makanan (attadawi bil ghidza`). Ini tentu jauh lebih baik daripada kita harus bergantung dengan obat-obatan.

Hal-hal yang menjadi menu keseharian Rasulullah antara lain adalah:

1. Madu. Lepas dari subuh, Rasulullah membuka menu sarapannya dengan segelas air yang dicampur dengan sesendok madu asli (Bajri, 2008).

2. Masuk waktu dluha, Rasulullah selalu makan tujuh butir kurma ajwa`/matang. Sabda beliau, barang siapa yang makan tujuh butir korma, maka akan terlindungi dari racun.

3. Menjelang sore hari, menu Rasulullah selanjutnya adalah cuka dan minyak zaitun. Tentu saja bukan cuma cuka dan minyak zaitunnya saja, tetapi di konsumsi dengan makanan pokok, seperti roti misalnya.

4. Rasulullah selalu berbuka puasa dengan segelas susu dan korma, kemudian sholat maghrib.

5. Beliau makan buah tin dan zaitun. Ada kisah menarik sehubungan dengan buah tin dan zaitun, yang Allah bersumpah dengan keduanya. Dalam al Quran, kata “at tin” hanya ada satu kali, sedangkan kata “zaytun” di ulang sampai tujuh kali.

6. Di malam hari, menu utama Rasulullah adalah sayur-sayuran. Beberapa riwayat mengatakan, beliau selalu mengkonsumsi sana al makki dan sanut. Keduanya adalah jenis sayur-sayuran.

(6)

PENJELASAN ILMIAH DI BALIK BAHAN MAKANAN PILIHAN RASULULLAH SAW.

1. KHASIAT AIR PUTIH.

Air merupakan komponen pokok dari darah yang menjadi alat transportasi dalam tubuh manusia. Mengingat pentingnya fungsi air dalam tubuh, kecukupan air dalam tubuh harus tetap dijaga agar tidak berkurang.

Bila aliran air kurang lancar dalam tubuh, salah satunya disebabkan karena kurangnya masukan cairan ke tubuh. Akibatnya keseimbangan kerja organ-organ tubuh akan terganggu dan penumpukan toksin akan meningkat dan menimbulkan berbagai penyakit. Air bagi tubuh ibarat oli bagi mesin.

Bajri (2008) menerangkan bahwa cara minum yang baik dan benar adalah dengan

menyesuaikan dengan karakter tubuh dan karakter air itu sendiri. Tubuh kita membutuhkan air minimal 2 liter atau 8 gelas ukuran 250 cc.

Menurut Bajri, kita sebaiknya minum 2 jam sebelum atau 2 jam setelah makan. Kebiasaan minum saat makan atau langsung setelah makan tidaklah baik, karena mengganggu

pengolahan makanan, karena makanan telah dicampur dengan air liur yang mengndung enzim amylase dan gastric juice. Air akan memisahkan makanan dari enzim-enzim dari air liur dan gastric juice.

Saat minum terbaik adalah langsung saat bangun tidur 2 gelas, setiap 2 jam sesudahnya atau 2 jam sebelum makan, dan 2 jam sebelum tidur.

Jika kita membiasakan minum sebelum tidur akan membuat istirahat ginjal terganggu. Banyaknya cairan yang masuk pada malam hari akan memaksa ginjal bekerja keras, padahal ginjal telah bekerja keras di siang hari. Di samping itu tidur kita pun terganggu, karena sering buang air kecil, padahal kualitas tidur mempengaruhi kesehatan kita juga.

1. 2. KHASIAT MADU.

Bajri (2008) menguraikan keajaiban madu dengan sangat rinci. Beliau menerangkan bahwa madu dikenal sebagai “the food of God”, yaitu makanan atau minuman pemberian Tuhan karena khasiatnya yang luar biasa. Madu merupakan pemulih stamina terbaik (best tonic) karena mampu menjaga kadar gula tetap stabil. Madu juga menurunkan morbiditas penyakit saluran nafas pada anak, dan meningkatkan nafsu makan pada balita. Madu juga mampu mengendalikan bakteri “jahat” karena berfungsi sebagai prebiotik. Ada beberapa faktor yang membuat madu menjadi probiotik, antara lain:

a) Kadar gula alami (glukosa, fruktosa dan sukrosa) yang tinggi pada madu mampu menghambat pertumbuhan dan perkembangan bakteri.

(7)

c) Madu mengandung senyawa radikal hydrogen peroksida yang sanggup mematikan bakteri dan berbagai mikroorganisme jahat lainnya.

d) Madu mengandung senyawa antibakteri lainnya seperti inhibine dari kelompok flavonoid, glikosida, dan polyphenol.

e) Madu mengandung senyawa 10- hidroxidecen-2-oic acid, merupakan senyawa anti bakteri yang dikandung royal jelly pada madu.

Khasiat madu bagi manusia telah dijamin oleh Allah SWT pencipta manusia, dalam al Qur’an pada surah An Nahl (lebah), yakni surah ke 16 ayat 69 yang artinya:

“ Dari perut lebah itu keluar minuman yang bermacam-macam warnanya. Di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia….”

Cara meminum madu adalah diminum 2 sendok makan pada pagi dan malam, dapat juga dicampurkan dengan segelas air atau segelas susu. Carilah madu yang asli, belum dicampur dengan gula atau pun bahan lain (Aydid, 1997).

1. KHASIAT KURMA AJWA.

Kurma mengandung banyak karbohidrat, 14 jenis asam lemak, 15 jenis garam-garaman dan mineral, 23 jenis asam amino penyusun protein, 6 jenis vitamin dan serat dalam prosentase yang cukup. Tak heran jika kurma disebut juga buah yang berpotensi menjadi makanan terbaik di masa depan karena walau dimakan dalam jumlah yang sedikit, kurma telah member nutrisi yang lengkap (Shahib & Marshall, 2003).

Kurma pada bentuk ruthab atau masih basah mampu mencegah perdarahan berlebihan pada wanita nifas, karena mengandung hormone oxytocine yang membantu kontraksi rahim dan memudahkan untuk menyusui. Tekstur serat kurma yang cukup halus aman untuk kondisi gastritis dan entiritis, juga baik untuk mengatasi konstipasi. Khusus kurma ajwa, Rasulullah SAW menekankan khasiatnya yang dapat mencegah dan mengobati gangguan jin (Anonim, 2009).

1. KHASIAT CUKA.

Jarvis (1986) menceritakan pengalamannya sebagai dokter di daerah Vermont, bahwa orang-orang yang berpenyakit reumatik sembuh saat mengkonsumsi cuka apel. Konsumsi cuka terbukti baik dikonsumsi orang sehat dan penderita diabetes karena mampu menurunkan respon glukosa terhadap konsumsi karbohidrat, juga membuat kita lebih cepat kenyang (Johnston & Gaas, 2006).

Cuka juga diduga dapat menjadi bahan penghilang lemak dan dapat menurunkan berat badan sampai 10% (Kondo, 2009).

1. Minyak Zaitun.

(8)

[(+)-1-acetoxypinoresinol dan pinoresinol]. Ketiga jenis fenol ini memiliki potensi sebagai antioksidan pencegah kanker. Terutama kanker colon, payudara dan kanker kulit. Juga mencegah penyakit jantung koroner dan penuaan dini. Sebaiknya minyak zaitun dikonsumsi dalam bentuk extra virgin atau minyak yang belum dipanaskan (Owen et al, 2000). Dengan senyawa polifenolnya ini minyak zaitun juga berkhasiat sebagai antiinflamasi dan

antimicrobial (Tripoli et al, 2005).

1. Khasiat Buah Tin.

Dikenal sebagai fig fruit, yang banyak tumbuh di mediterania. Buah tin kaya dengan

polyphenols, flavonoids, dan anthocyanins. Kombinasi ketiganya menghasilkan kemampuan antioksidan yang tinggi sebagai pencegah kanker (Solomon et al, 2006).

Buah tin juga mampu mengurangi lemak pada makanan tanpa mengubah rasa dan tekstur makanan, contohnya jika buah tin ditambahkan pada es krim. Tentu hal ini akan mengurangi kadar cholesterol darah. (Murtaza et al, 2004)

1. KHASIAT SANNA DAN SANUT (SAYURAN).

Suplai mineral dan vitamin untuk tubuh kita sebagian diperoleh dari sayur-sayuran. Semakin banyak kita mengkonsumsi makanan sehat, seperti sayur dan buah-buahan organic yang tinggi gizi dan serat, semakin sehat pula tubuh kita. Memang tidak mudah dan tidak murah kita mendapatkan sayur dan buah organic. Akan tetapi , setidaknya makan sayur dan buah non organic lebih baik daripada tidak memakannya sama sekali. Asalkan sebelumnya kita cuci dahulu dengan bersih agar sisa-sisa cemaran pestisida, herbisida atau fungisida segera hilang (Bajri, 2008).

1. 8. KHASIAT LABU.

Biji Labu mengandung lipofilik antioxidant yang dapat mencegah efek dari radikal bebas (Fruhwith, 2008).Labu mengandung vitamin A yang tinggi sehingga berguna untuk mencegah kebutaan karena defisiensi vitamin A, juga meningkatkan daya tahan tubuh anak-anak (Faber et al, 2001). Sebuah jurnal di Afrika meneliti bahwa campuran labu, telur dan susu dapat menaikkan kadar haemoglobin pada ibu hamil, sehingga mengurangi risiko perdarahan dan transfusi darah, sehingga akan menurunkan risiko terpapar HIV dan Hepatitis B (Olaniyan & Adeleke, 2005).

1. 9. KHASIAT ANGGUR.

Buah ini mengandung komponen yang disebut resveratrol yang menghalangi pertumbuhan tumor. Anggur juga mengandung asam elagik yang mencegah sekresi enzim buruk pemicu kanker. Buah lain yang mengandung resveratol adalah apel, stroberi, dan raspberi. Jadi, jika tidak suka anggur kita dapat memilih ketiga buah lainnya tersebut (Azhar, 2007).

TATA CARA MAKAN RASULULLAH SAW.

(9)

1. Menghindari israf, atau berlebihan. Sabda Rasulullah SAW:

“Cukuplah bagi manusia itu beberapa suap makanan, untuk menegakkan tulang rusuknya.”

“Kalaupun harus kenyang, maka sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk air minumnya dan sepertiga lagi untuk nafasnya” (al hadis).

Hadits tersebut menggunakan kata assyab`u yang berarti “kenyang” bukan menggunakan kata al imtila` , atau “penuh”. Tetapi kenyang adalah tercukupinya tubuh oleh zat-zat yang dibutuhkannya, sesuai dengan proporsi dan ukurannya.

1. Tidak makan besar setelah makan besar lainnya. Rasulullah melarang untuk idkal at tha’am ‘ala tha’am, alias makan lagi sesudah makan. Suatu hari, di masa setelah wafatnya rasulullah, para sahabat mengunjungi Aisyah ra. Waktu itu daulah islamiyah sudah sedemikian luas dan makmur. Lalu, sambil menunggu Aisyah ra, para sahabat, yang sudah menjadi orang-orang kaya, saling bercerita tentang menu makanan mereka yang meningkat dan bermacam-macam. Aisyah ra, yang mendengar hal itu tiba-tiba menangis. “Apa yang membuatmu menangis, wahai Bunda?” tanya para sahabat. Aisyah ra lalu menjawab, “Dahulu Rasulullah tidak pernah mengenyangkan perutnya kecuali dengan dua jenis makanan. Ketika sudah kenyang dengan roti, beliau tidak akan makan kurma, dan ketika sudah kenyang dengan kurma, beliau tidak akan makan roti”.

2. Rasulullah tidak makan dua jenis makanan panas atau dua jenis makanan yang dingin secara bersamaan.

3. Beliau juga tidak makan ikan dan daging dalam satu waktu.

4. Tidak langsung tidur setelah makan malam.

5. Beliau juga meminimalisir dalam mengkonsumsi daging, sebab terlalu banyak daging akan berakibat buruk pada persendian dan ginjal. Pesan Umar ra “Jangan kau jadikan perutmu sebagai kuburan bagi hewan-hewan ternak!”. Maksudnya, janganlah sampai ayam, kambing, lembu, kerbau semuanya masuk ke dalam perut kita dalam waktu makan yang sama.

SEBANYAK APA KITA BOLEH MAKAN?

Ibnul Qayyim, seperti yang dikutip at Tuwim (2007) membagi tingkat makanan menjadi tiga tingkatan:

1. Tingkat kebutuhan: yaitu seperti yang dijelaskan oleh Rasulullah SAW.

“Cukuplah bagi manusia untuk mengkonsumsi beberapa suap makanan saja untuk menegakkan tulang rusuknya”.

(10)

1. Tingkatan cukup: yaitu mengisi sepertiga perutnya untuk untuk makanan, sepertiga untuk minuman dan sepertiga untuk bernafas, dan hikmah di balik itu dikarenakan perut kita mempunyai kapasitas yang sangat tebatas dan jika semuanya dipenuhi dengan makanan maka maka tidak ada tempat lagi untuk minum dan sulit bernafas

2. Adapun tingkat ketiga adalah tingkat berlebihan: tingkat ini bisa membahayakan dirinya tanpa ia sadari, dan hal ini banyak dialami oleh kita, dan kebanyakan orang yang terjangkit penyakit gula, depresi, kegemukan, jantungan dan stroke tidak lain adalah disebabkan karena mereka tidak mengatur pola makan mereka dengan baik, serta berlebihan dalam makan dan minum.

KESIMPULAN

Dari uraian di atas kita paham bahwa :

1. Ternyata Rasulullah sangat memperhatikan masalah gizi dan menu makanan. Walaupun di masa itu ada banyak jenis makanan, Beliau memilih makanan yang baik untuk kesehatan, mengandung unsur gizi yang dibutuhkan dan tentu saja halal.

2. Di samping menu, Rasulullah juga memperhatikan cara mengkonsumsinya. Makanan yang baik jika tidak dikonsusi dengan cara yang baik tidak akan memberi banyak manfaat.

3. Rasulullah SAWsangat jarang sakit, hanya beberapa kali dalam hidup Beliau. Hal ini harus menjadi spirit untuk memulai menghidupkan semangat dan kebiasaan

Referensi

Dokumen terkait

Tiga simpulan dari makalah ini ialah (1) ketersediaan sumber daya alam yang melimpah tidaklah serta merta berkorelasi positif dengan perbaikan tingkat kesejahteraan, (2)

4 = Ada dokumen ketenagaan (makro dan mikro) disertai data yang lengkap dari tiap tenaga keperawatan per unit pelayanan meliputi : biodata, pendidikan,

that way sufficient physical activity time can be allocated for reaching effective teaching. Permasalahan ini tidak akan kunjung usai, manakala tidak ada sebuah

Vegetasi lamun memiliki keterikatan atau interaksi antara satu spesies dengan spesies yang lain, dan membentuk asosiasi komunitas antar- spesies dengan kemungkinan:

Kontrak atau Perjanjian yang yang berlaku tersebut dalam hukum Islam disebut dengan Akad Wakalah, yaitu suatu pemberian kuasa oleh muwakkil kepada wakil

The Western experience with traffic related trauma predicts significant burdens on the health systems of developing countries, in many cases struggling to meet current

companies that restated their earnings during the years 2000 or 2001, and an industry-size matched sample of control firms that did not restate their earnings over the two year

Hasil penelitian dilapangan terkait dengan Promosi Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama di Kabupaten Merauke saat ini menuai banyak kritikan karena dianggap tidak mampu menjalankan