• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI KELAYAKAN PEMBUKAAN CABANG BARU BI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "STUDI KELAYAKAN PEMBUKAAN CABANG BARU BI"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1

STUDI KELAYAKAN PEMBUKAAN CABANG BARU BISNIS USAHA

MENGGUNAKAN MODEL PREDIKTIF

Warnia Nengsih

Prodi Sistem Informasi, Jurusan Komputer Politeknik Caltex Riau Jl. Umbansari No1 Rumbai Pekanbaru Riau 28265

Email: warnia@pcr.ac.id

ABSTRAK

Pembukaan cabang baru merupakan salah satu bagian perwujudan ekspansi sebuah bisnis usaha. Tentunya pemilik usaha harus mempersiapkan dan mempertimbangkan parameter-parameter yang berpengaruh terhadap kelayakan, sehingga tujuan pembukaan cabang baru sesuai dengan konsep awal yang sudah didefinisikan. Kurangnya persiapan dan pertimbangan yang baik menyebabkan pembukaan cabang baru menjadi sebuah bumerang bagi pemilik usaha. Untuk mengatasi hal tersebut perlu adanya analisa studi kelayakan pembukaan

cabang baru sebuah bisnis. Penelitian ini menggunakan teknik decision tree kombinasi naive bayes

classification. Teknik ini merupakan bagian dari teknik klasifikasi dengan permodelan prediktif yang membantu

memberikan pengetahuan layak atau tidak layaknya pembukaan cabang baru . Sehingga dengan kombinasi

dua teknik tersebut terdapat perbedaan hasil data aktual dengan pengolahan menggunakan naive bayes dan

decision tree pada kriteria x3 ,x4,x13 dan x18 dengan nilai akurasi data sebesar 80% . Sementara hasil

pengolahan naive bayes dan decision tree memberikan hasil rekomendasi yang sama untuk kriteria x1-x20

dengan nilai akurasi 100%.

Keywords: Decision tree, naive bayes classification, kelayakan bisnis

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Konsep ekspansi usaha merupakan konsep investasi, dan itu berarti setiap investasi yang dilakukan seyogyanya bisa memberikan tingkat pengembalian yang lebih besar dan tentunya memberikan nilai –nilai yang bagus dari usaha bisnis yang sedang dikembangkan. Agar tidak terjadi efek-efek negatif yang akan menimbulkan kerugian dikemudian hari pada bisnis usaha, perlu adanya sebuah kajian yang dalam terhadap pembukaan cabang baru yang akan dibuka pada suatu wilayah atau lokasi. Pembukaan cabang baru pada sebuah wilayah atau lokasi tersebut harus memperhatikan kondisi internal dari bisnis usaha serta kondisi eksternal termasuk kondisi wilayah atau lokasi pembukaan cabang baru.

Penelitian menggunakan teknik decision tree kombinasi naive bayes classification . Teknik ini merupakan

(2)

2

perencanaan dan perluasan usaha pembukaan cabang baru usaha bisnis. Selanjutnya data yang diperoleh akan diuji untuk mengukur akurasi hasil dari kedua teknik, dengan membandingkan data survey dari dua bisnis usaha yang dijadikan sebagai objek penelitian.

1.2 Tujuan Penelitian

Mengetahui tingkat kelayakan pembukaan cabang baru sebuah bisnis usaha pada suatu wilayah serta mengetahui variabel –variabel yang paling berpengaruh dalam menentukan kelayakan pembukaan cabang baru pada suatu wilayah . Sehingga dengan mengetahui variabel- variabel yang dominan maka dapat dijadikan landasan dalam mengambil kebijakan –kebijakan yang berhubungan dengan pengembangan bisnis usaha.

1.3 Review Penelitian terdahulu

“Analisa Kelayakan Pendirian Kantor Cabang Pembantu (Studi Kasus BRI Kab Sawahlunto)”. Mochamad Taufik, Institut Pertanian Bogor. Objek penelitian adalah BRI .Analisis Kelayakan teknis perbankan

(commercial profitability) disajikan mengenai perkembangan dana, proyeksi dana , pangsa pasar di wilayah

yang bersangkutan. Analisis pinjaman atau kredit disajikan mengenai proyeksi pinjaman di wilayah dan KCP yang bersangkutan. Analisis pendapatan menyangkut pendapatan yang berasal dari pinjaman dan pendapatan lainnya.

II. Metodologi Penelitian

Konsep dari sebuah kelayakan merupakan kajian yang mendalam untuk menentukan apakah sebuah kegiatan akan memberikan nilai lebih atau seberapa besar manfaat yang dihasilkan dari besarnya pengeluaran . Studi kelayakan bisnis adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang kegiatan atau usaha atau bisnis yang akan dijalankan, dalam rangka menentukan layak atau tidak usaha tersebut dijalankan (Kasmir dan Jakfar, 2003).

2.1 Teknik Decision Tree

Pohon keputusan merupakan bagian dari teknik klasifikasi. Sebagai bagian dari konsep supervised maka untuk

memprediksi prilaku sebuah data berdasarkan pembelajaran dari perilaku data yang lama. Selain melakukan

prediksi, eksplorasi data decision tree juga melakukan kajian hubungan variabel berpengaruh dengan variabel

yang terpengaruh. Proses dalam pohon keputusan yaitu mengubah bentuk data (tabel) menjadi model pohon

(tree) kemudian mengubah model pohon tersebut menjadi aturan (rule) (J R Quinlan, 1993). Berikut form ula

um um dari decision t ree : Entropy(S) = -p+log2p+-p-log2p- (1)

Entropy

S = ruang (data) sample yang digunakan untuk training.

(3)

3

Entropy(S)= jumlah bit yang diperkirakan dibutuhkan untuk dapat mengekstrak suatu kelas (+ atau -) dari

sejumlah data acak pada ruang sample S. Dimana p1, p2, ...., pn masing-masing menyatakan proposi kelas 1,

kelas 2, ..., kelas n dalam output.

2.2 Algoritma Naive Bayes Classification

Naïve Bayes merupakan pengklasifikasian dengan memprediksi peluang di masa depan berdasarkan

pengalaman di masa sebelumnya Setiap baris mempunyai label kelas ci Є {c1,c2,…,ck} sebagai nilai variabel

kelas C. Rumus naive bayes:

(2)

p(I=ij|C=ci) : peluang interval i ke-j untuk kelas ci

p(C=ci|I=ij) : peluang kelas ci pada interval i ke-j

p(I=ij) : peluang sebuah interval ke-j pada semua interval yang terbentuk

p(C=ci) : peluang sebuah kelas ke-i untuk semua kelas yang ada di dataset

III. PERANCANGAN SISTEM

(4)

4

Gambar 1. Rancangan sistem secara umum

Gambar 1 menjelaskan tentang prosedur pengolahan data ,data mentah dan indikator variabel yang sudah

dirumuskan dari hasil studi kasus selanjutnya dilakukan pengolahan data dengan menggunakan teknik decision

tree dan naive bayes classfication. Hasil dari pengolahan data kemudian dilakukan pengujian dengan

menggunakan cross validation. Output akhir berupa indikator layak atau tidak layak untuk pembukaan cabang

baru serta variabel dominan terhadap kelayakan pembukaan cabang baru . Hasil analisa ini bisa dijadikan sebagai acuan bagi pemilik usaha bisnis untuk melakukan ekspansi usaha berikutnya.

Metode kedua menggunakan decision tree yang merupakan bagian dari teknik classsification. Decision tree

lebih kearah model prediktif sehingga hasil pengolahan metode pertama (naive bayes) akan dibandingkan

dengan hasil pengolahan decisiomn tree . Gambar 2 menunjukkan blok Digram decision tree

Gambar 2. Blok Diagram decision tree

IV. PEMBAHASAN DAN HASIL

Terdapat 6 parameter yang digunakan sebagai indikator penentuan layak atau tidak pembukaan cabang berikutnya dari sebuah bisnis usaha dengan rincian x (6 paramater) diantaranya :Statistik permintaan pasar (SP), Pangsa Bisnis (PB),Lokasi Usaha Baru (LU),Aspek Lingkungan (AL), Kesiapan Pengelolaan (KP), Aspek Financial (AF) dan y (2) dengan keterangan layak (+ )atau tidak layak (-) pembukaan cabang bisnis usaha.

Penelitian ini menggunakan naive bayesian method untuk menentukan variabel output pembukaan cabang baru.

Tabel 1 Probabilitas dataset

Start

Data survey &

Decision Tree Method

Output: Layak atau tidak layak pembukaan

(5)

5

Tabel 1 menunjukkan nilai probabilitas dataset terhadap y dengan nilai masing-masing tertera pada tabel.Selanjutnya lakukan perbandingan nilai probabilitas untuk y1 dan y2 untuk melihat hasil rekomendasi kelayakan.

Pada decision tree juga menggunakan 6 parameter yang sama , digunakan sebagai indikator penentuan layak

(6)

6

parameter terhadap output layak atau tidak layak.Data tersebut diubah menjadi tree untuk diketahui rule yang

terbentuk sehingga diperoleh tree jika node leafnya Pangsa Bisnis (PB) maka hasilnya :

Kesiapan Pengelolaan (KP)

Tidak siap sangat siap

4(+) 1(-)

5(+) 2(-)

7(+) 3(-)

11(+) 6(-)

12(+) 8(-)

17(+) 9(+)

18(+) 10(-)

19(+) 13(+)

20(+) 14(-) 15(-)

16(-)

Pada tree tersebut diperoleh 11 kriteria menyatakan layak dan 9 kriteria menyatakan tidak layak untuk pembukaan cabang baru sebuah bisnis usaha. Hal ini terlihat seperti pada gambar 3 di bawah.

Gambar 3. Hasil pengolahan decision tree

Dari penelitian yang dilakukan diperoleh hasil studi kelayakan pembukaan cabang baru pada bisnis usaha

dengan melihat pada tabel 2 terdapat perbandingan hasil data aktual , data rekomendasi dari pengolahan naive

bayes dan rekomendasi hasil pengolahan dengan menggunakan decision tree.

(7)

7

Data Aktual Data Naive Bayes Decision tree

X1 Tidak Layak Tidak Layak Tidak Layak

X10 Tidak Layak Tidak Layak Tidak Layak

X11 Layak Layak Layak

X12 Layak Layak Layak

X13 Tidak Layak Layak Layak

X14 Tidak Layak Tidak Layak Tidak Layak

X15 Tidak Layak Tidak Layak Tidak Layak

X16 Tidak Layak Tidak Layak Tidak Layak

X17 Layak Layak Layak

X18 Tidak Layak Layak Layak

X19 Layak Layak Layak

X20 Layak Layak Layak

Terdapat perbedaan hasil data aktual dengan pengolahan menggunakan naive bayes dan decision tree pada

kriteria x3 ,x4,x13 dan x18 dengan nilai akurasi data sebesar 80% . Sementara hasil pengolahan naive bayes

dan decision tree memberikan hasil rekomendasi yang sama untuk kriteria x1-x20 dengan nilai akurasi 100%.

V. KESIMPULAN

Berikut merupakan simpulan yang diperoleh dari penelitian yang ssudah dilakukan bahwa perlu adanya analisa studi kelayakan pembukaan cabang baru sebuah bisnis . Analisa kelayakan menggunakan naive bayes dan

decision tree sehingga diperoleh terdapat perbedaan hasil data aktual dengan pengolahan menggunakan naive

bayes dan decision tree pada kriteria x3 ,x4,x13 dan x18 dengan nilai akurasi data sebesar 80% . Sementara

hasil pengolahan naive bayes dan decision tree memberikan hasil rekomendasi yang sama untuk kriteria x1-x20

(8)

8

DAFTAR PUSTAKA

[1] Dadjim Sinaga, Studi Kelayakan Bisnis Dalam Ekonomi Global, Edisi Asli, Penerbit Mitra Wacana Media,

Jakarta, 2008.

[2]Husein Umar, Studi Kelayakan Bisnis, Edisi Kedua, Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2003.

[3]Kasmir dan Jakfar, Studi Kelayakan Bisnis, Edisi Kedua, Penerbit Kencana Prenada Media Group,

Jakarta, 2010.

[4]Suad Husnan dan Suwarsono Muhammad, Studi Kelayakan Proyek, Edisi Keempat, Penerbit UPP

AMP YKPN, Yogyakarta, 2005.

[5]

Http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2013/06/jurnal-studi-kelayakan-usaha-penganggaran-modal-pada-pembukaan-cabang-baru-dealer-chanel-multi-wijoyo-motor/

[6] David W. Craven S., Strategic Marketing, Richard D. Irwin, Inc. Toppan Company Ltd. Tokyo Japan, 1993.

[7] Suad Husnan dan Suwarsono, Studi Kelayakan Proyek: Konsep, Teknik, dan Penyusunan

Laporan, UPP AMP YKPN, Yogyakarta, 1994.

[8] Jurnal ilmiahILMIAH Volume II1 No.2, 2011 Amri. Studi Kelayakan Bisnis dalam Investasi Cabang Baru

Toko Suwandi Elektronik Pangkal Pinang

[9] Feri Sulianta, Dominikus Juju, Data Mining Meramalkan BisnisPerusahaan, Jakarta : Elex Media,2010. [10] Kusrini, Emha Taufiq Luthfi, Algoritma Data Mining,Yogyakarta : ANDI,2009.

[11] Ian H. Witten, Frank Eibe, Mark A. Hall, Data mining: Practical Machine Learning Tools and Techniques

3rd Edition, Elsevier, 2011.

[12] Daniel T. Larose, Discovering Knowledge in Data: an Introduction to Data Mining, John Wiley & Sons,

2005.

[13]Florin Gorunescu, Data Mining: Concepts, Models and Techniques, Springer, 2011 .

[14]Jiawei Han and Micheline Kamber, Data Mining: Concepts and Techniques Second Edition, Elsevier, 2006.

[15]Oded Maimon and Lior Rokach, Data Mining and Knowledge Discovery Handbook Second Edition,

Springer, 2010

[16] “Analisa Kelayakan Pendirian Kantor Cabang Pembantu (Studi Kasus BRI Kab Sawahlunto)”. Mochamad Taufik, Institut Pertanian Bogor.

[17] Warren Liao and Evangelos Triantaphyllou (eds.), Recent Advances in Data Mining of Enterprise Data:

Gambar

Gambar 2. Blok Diagram  decision tree
Tabel 1 menunjukkan nilai probabilitas dataset terhadap y  dengan nilai masing-masing tertera pada tabel.Selanjutnya  lakukan perbandingan nilai probabilitas untuk y1 dan y2  untuk melihat hasil rekomendasi kelayakan
Gambar 3. Hasil pengolahan decision tree

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini sesuai kepustakaan dan penelitian yang dilakukan oleh Zuhaira bahwa dihubungkan gejala klinis dengan lokasi carcinoma colorectal maka didapatkan hasil

M eteorologi mengenal sistem skala dalam melakukan sebuah analisis. Skala global merupakan skala meteorologi yang paling luas. Skala global dapat mempengaruhi fenomena meteorologi

Sebelum dilakukan analisis yang lebih mendalam terhadap seluruh saham komponen LQ45 melalui data historis perdagangan selama 71 hari bursa, untuk mengetahui actual

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari metode Sharpe terdapat dua reksa dana yang kinerjanya positif yaitu Danpac-Kuo dan GMT Dana Pasti, dari metode Treynor terdapat dua reksa

Hasil penulisan ini menunjukkan bahwa (1). Kondisi kerajinan keramik Kasongan Bantul sebelum tahun 1987 mengalami perkembangan dari tradisional ke arah modern. Beberapa

Descriptive Statistics Mean Std.. 41 Iz tablice deskriptivne statistike se može utvrditi da je prosječna vrijednost strukture kapitala svih tvrtki zajedno 1,335 sa

Karanganyar: Lembaga Pengembangan Dan Pemberdayaan Kepala Sekolah Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan Dan Penjaminan Mutu Pendidikan (LPPKS).. Hamalik

Perlu dikembangkan untuk analisis dengan nilai laju kegagalan dan waktu keluar yang berbeda untuk masing-masing komponen. Perlu dikembangkan untuk analisis yang