• Tidak ada hasil yang ditemukan

FOKUS: CUACA Ekstrim ANALISIS PARAMETER METEOROLOGI DESEMBER 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "FOKUS: CUACA Ekstrim ANALISIS PARAMETER METEOROLOGI DESEMBER 2016"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

VOLUME I NOMOR 1 JANUARI 2017

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI KELAS I NGURAH RAI - DENPASAR

FOKUS:

CUACA Ekstrim

ANALISIS PARAMETER

METEOROLOGI

DESEMBER 2016

ARTIKEL SAINS

skala angin kencang dalam beaufort

GALERI:

LAPORAN POSKO

NATAL 2016 & TAHUN BARU

(2)

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI KELAS I NGURAH RAI - DENPASAR

(3)

Sapa Editor Cuaca Ekstrim

Hidup Bersama Cuaca Ekstrim

Cuaca ekstrim, mendengarnya saja sudah membuat kita bergetar. Memang tidak mengherankan, cuaca ekstrim dikaitkan dengan suatu fenomena cuaca yang bersifat masif, kuat, berdaya rusak tinggi dan tentunya, merenggut korban jiwa. Korban jiwa bak suatu “tumbal” dalam setiap kejadian cuaca ekstrim. Serupa dengan bencana alam lainnya, cuaca ekstrim memang tidak bisa dihindari, akan tetapi kita dapat menemukan kiat-kiat, bagaimana harus menghadapi, bertahan, dan mengurangi efek merusak dari suatu cuaca ekstrim.

Persepsi kita biasanya cuaca ekstrim selalu dikaitkan dengan hujan lebat, angin kencang, atau adanya badai guruh. Cuaca tidak sertamerta hanya berupa endapan hujan ataupun angin. Kondisi kering ataupun kemarau yang berkepanjangan juga merupakan bagian dari cuaca ekstrim.

Setelah ditahun 2015 dilanda musim kemarau yang berkepanjangan, ditahun 2016 kita diuji dengan musim hujan yang tiba lebih cepat dari biasanya. Akhir kata, masih dalam semangat tahun baru 2017, mari kita jelang 2017 dengan harapan tak ada lagi korban akibat bencana cuaca ektrim. Kita tidak bisa menghindar, tetapi kita bisa mengurangi dampak merusak dari cuaca ekstrim tersebut.

T I M R E D A K S I

REDAKSI

Pelindung Catur Winarti

Penasihat I Nyoman Suarsa Ni Wayan Siti Pande Putu Perdana

Pemred Pande Putu Hadi Wiguna

Wakil Pemred Gde Sudika Pratama Dewa Gede Agung Mahendra

Sekretaris Agit Setiyoko Apritarum F.

Anggota Redaksi Tanti Prasetya P.D. Putu Eka Tulistiawan Ni Luh Putu Sri Ariastuti Bonggo Pribadi Rahma Fauzia Yushar Sangsang Firmansyah Muh. Khamdani Suyatno Sarnubih Hasan Agus Yarcana I Kadek Mas Satriyabawa

Distribusai & Percetakan I Wayan Subakti Putri Kusumastuti Kadek Winasih Devi Dwita Meiliza Ni Made Dwijayanti I Putu Sumiana Made Nanda Putri

Diterbitkan oleh:

Stasiun Meteorologi Kelas I Ngurah Rai - Denpasar

Gedung GOI Lt. II Bandara Ngurah Rai Denpasar Kodepos 80361 03619359754 03619351124 stametngurahraidps@gmail.com Website: http://ngurahrai.bali.bmkg.go.id/

cover by: @gdedonald

DAFTAR ISI

04

Dinamika Atmosfer dan Laut

Analisis pengaruh global dari atmosfer dan laut Desember 2016

03

Sapa Editor

Hidup bersama cuaca ekstrim. Siap menyongosong tahun 2017

06

Analisis Lokal

Analisis parameter Meteorologi di Stasiun Meteorologi Kelas I Ngurah Rai-Denpasar, Desember 2016

08

Fokus: Mengenal Cuaca Ekstrim

Ketahui lebih jauh tentang apa itu cuaca ekstrim

22

Galeri: Posko Nataru

Kegiatan Stasiun Meteorologi Kelas I Ngurah Rai - Denpasar dalam saat Natal & Tahun Baru

19

SAINS: Skala Angin Kencang Dalam Beaufort

Mengenal skala angin yang diprakarsai oleh Sir Francis Baufort

(4)

Dinamika Atmosfer dan Laut Dinamika Desember 2016

Dinamika Atmosfer & Laut Desember 2016 4

Ada apa dengan Atmosfer dan Laut di

Desember 2016?

Oleh: Putu Eka Tulistiawan

M

eteorologi mengenal sistem skala dalam melakukan sebuah analisis. Skala global merupakan skala meteorologi yang paling luas. Skala global dapat mempengaruhi fenomena meteorologi yang berada pada skala-skala di bawahnya yaitu pada skala regional maupun skala lokal. Akan tetapi hal ini tidak berlaku sebaliknya. Skala lokal tidak dapat mempengaruhi skala yang lebih besar. Skala global sering dikaitkan dengan adanya dinamika antara atmosfer dan laut. Hubungan keduanya memicu munculnya fenomena atmosfer seperti ENSO, MJO, Monsun, dan suhu muka laut.

Penentuan fasa Enso Untuk wilayah Indonesia, menggunakan Indeks NINO 3.4 dan SOI.Pada periode Oktober hingga Desember 2016 indeks menunjukan kisaran nilai antara -0,2ºC s/d -0,9ºC. Nilai indeks ini menunjukan fase ENSO yang negatif dan adanya fenomena La Nina yang terjadi. Intensitas dari fenomena La Nina yang terjadi menurun menjadi La Nina lemah. Selama periode Desember 2016, indeks SOI

rata-rata 30 harian mengalami fluktuasi nilai yang signifikan antara -5,0 s/d +3,8. Hal ini menunjukan bahwa pada periode Desember 2016 terindikasi adanya fase ENSO netral dan fenomena La Nina yang aktif di sekitar wilayah samudra Pasifik.

data by: www.cpc.ncep.noaa.gov/products/precip/CWlink/MJO/enso.shtml

data by: www.bom.gov.au/climate/enso/)

Data di atas menunjukan pada bulan Desember 2016 terindikasi adanya ENSO fase netral, serta menunjukan adanya fenomena La Nina lemah yang aktif. Oleh karena itu peluang peningkatan curah hujan yang disebabkan oleh fenomena La Nina di sekitar wilayah Indonesia bagian Timur dan Tengah sangat signifikan.

(5)

Periode awal hingga pertengahan periode Desember 2016 nilai OLR berkisar dari -0,5 sampai -1,5 yang menunjukkan terjadinya penurunan tutupan awan di seluruh wilayah Indonesia. Sedangkan pada pertengahan hingga akhir periode Desember 2016 nilai OLR berkisar dari -1,5 sampai +1,0 yang menunjukkan terjadinya penurunan tutupan awan di wilayah Indonesia bagian tengah dan timur, peningkatan tutupan awan untuk wilayah Indonesia bagian barat. Dari pergerakan MJO Dari pergerakan MJO diketahui bahwa selama bulan Desember MJO tidak aktif di wilayah Indonesia.

Periode Desember 2016 indeks WNPM menunjukan nilai antara -8 s/d +5. Pada awal hingga akhir periode Desember 2016 nilai Western Pacific Monsoon cenderung stabil bernilai negatif yang menunjukan sirkulasi monsunal Asia menguat.

Pada saat bersamaan nilai Australian Monsoon menunjukan nilai antara -2,5 s/d +13,8. Pada awal hingga akhir periode Desember 2016 nilai AUSMI cenderung stabil bernilai positif, yang menunjukan sirkulasi monsunal Australia melemah.

Pola angin lapisan 5000ft (850 HPa) rata-rata pada periode Desember 2016 diketahui bahwa arah angin dominan dari arah Barat. Wilayah Bali secara khusus, arah angin rata-rata dari arah Barat dengan kecepatan rata-rata antara 8 - 10 knots.

Berdasarkan pola angin lapisan 5000ft (850 HPa)

udara permukaan rata-rata pada periode Desember 2016 berkisar antara 1006 – 1010 HPa, khusus untuk wilayah Bali, tekanan udara permukaan rata-rata berkisar antara 1007- 1008 HPa.

Kandungan uap air di atmosfer atau Precipitable Water (PW) pada Desember 2016 memiliki rentang nilai antara 36 - 54 kg/m2. Wilayah Bali sendiri mengalami peningkatan nilai PW pada kisaran 39 - 45 kg/m2.

Suhu muka laut Indonesia di bulan Desember 2016 berkisar antara 27.5 - 30.5oC sehingga

memiliki potensi pertumbuhan awan semakin banyak dan memberikan peluang terjadinya hujan lebih tinggi. Wilayah Bali sendiri, suhu muka laut berkisar antara 28 - 28.5oC.

data by: http://apdrc.soest.hawaii.edu/projects/monsoon

rata-rata pada periode Desember 2016 diketahui bahwa arah angin dominan dari arah Barat. Wilayah Bali secara khusus, arah angin rata-rata dari arah Barat dengan kecepatan rata-rata antara 8 - 10 knots pada periode Desember 2016. Sirkulasi monsun Australia yang lemah terlihat pada pola tekanan udara permukaan rata-rata pada periode Desember 2016. Tekanan udara permukaan di Benua Australia rendah, sedangkan di Benua Asia lebih tinggi. Hal ini mengakibatkan aliran massa udara bergerak dari Benua Asia menuju ke Benua Australia. Untuk wilayah Indonesia, tekanan

(6)

Dinamika Lokal

Parameter Meteorologi di Stasiun Meteorologi Ngurah Rai - Denpasar

Mengawal Parameter Cuaca Lokal

Oleh: Apritarum Fadianika | I Kadek Mas Satriyabawa

C

uaca sangat dinamis, dapat berubah kapanpun dia mau. Perubahan secara acak ini tentunya sangat menyulitkan untuk membuat prakiraan. Untuk itu dilakukan pengamatan parameter meteorologi , khususnya parameter lokal yang berdampak langsung pada gejala cuaca di suatu daerah. Pada periode Desember 2016 tercatat jumlah hari hujan di Stasiun Meteorologi Kelas I Ngurah Rai Denpasar sebanyak 22 hari, dengan jumlah total curah hujan 399.0mm. Curah hujan tercatat dikelompokkan berdasarkan dasarian (10 harian). Pada dasarian I tercatat 10 hari hujan dengan jumlah 194.3mm, pada dasarian II tercatat 8 hari hujan dengan jumlah curah hujan 138.3mm, sedangkan pada dasarian III tercatat 4 hari hujan dengan jumlah curah hujan 66.4mm. Curah hujan tertinggi tercatat pada tanggal 15 Desember 2016 sebesar 78.8mm/hari.

Suhu udara rata rata harian pada periode Desember 2016 berkisar antara 26.2oC–29.9oC.

Suhu udara rata-rata harian sebesar 27.9oC

nilainya lebih tinggi 0.1oC dibandingkan rata-rata

suhu udara normal selama periode sepuluh tahun. Suhu udara rata-rata harian terendah terjadi pada tanggal 8 dan 13 Desember 2016 sebesar 26.2oC,

sedangkan suhu udara rata-rata harian tertinggi sebesar 29.9oC terjadi tanggal 22 Desember 2016.

Suhu udara maksimum pada periode Desember 2016 berkisar antara 28.8oC-34.5oC. Selama

periode ini, rata-rata suhu udara maksimum tercatat sebesar 30,7oC. Nilai tersebut lebih rendah dari

rata-rata suhu udara maksimum harian normal, yaitu sebesar 31.2oC. Suhu udara maksimum tertinggi

terjadi pada tanggal 26 Desember 2016 sebesar 34.5oC dan suhu udara maksimum terendah terjadi

pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar 28.8oC.

Suhu udara minimum pada periode Desember 2016 berkisar antara 23.3oC–28.1oC. Selama

periode ini, rata-rata suhu udara minimum tercatat sebesar 25.3oC, lebih tinggi 0.3oC

dibandingkan dengan nilai rata-rata suhu

udara minimum harian normal sebesar 25.0oC.

Suhu udara minimum tertinggi sebesar 28.1oC

terjadi pada tanggal 4 Desember 2016 dan suhu udara minimum terendah terjadi pada tanggal 26 Desember 2016 sebesar 23.3oC

Kondisi kelembaban udara rata-rata harian di Stasiun Meteorologi Kelas I Ngurah Rai Denpasar selama periode Desember 2016 berkisar antara 70–92 %. Pada periode ini kelembaban udara rata-rata harian sebesar 81% sama dengan nilai rata-rata kelembapan normalnya. Kelembapan rata-rata harian tertinggi terjadi pada tanggal 10 Desember 2016 sebesar 70%, sedangkan kelembaban udara rata rata harian terendah terjadi pada tanggal 22 Desember 2016 sebesar 92%. Tekanan udara rata-rata harian di Stasiun Meteorologi Kelas I Ngurah Rai Denpasar periode Desember 2016 berkisar antara 1003.5–1008.9 HPa. Tekanan udara rata-rata harian tertinggi pada periode ini terjadi pada tanggal 14 Desember 2016 sebesar 1008.9hPa, sedangkan tekanan udara rata rata terendah sebesar 1003.5hPa terjadi pada tanggal 22 Desember 2016. Rata-rata nilai tekanan udara harian periode bulan Desember 2016 sebesar 1006.9hPa lebih rendah dibandingkan dengan nilai normalnya, yaitu sebesar 1008.7hPa

Profil arah angin permukaan (10 meter) di Stasiun Meteorologi Kelas I Ngurah Rai Denpasar periode Desember 2016 ditampilkan dalam diagram

windrose angin. Arah angin permukaan dominan dari arah Barat (210,5o-270,5o) dengan persentase mencapai 46%. Prosentase ini sama dengan nilai normal selama sepuluh tahun, bahwa di bulan Desember angin dominan dari arah Barat (Baratan).

Sedangkan profil kecepatan angin permukaan (10 meter) di Stasiun Meteorologi

(7)

bahwa jarak pandang mendatar sepanjang 500 m karena terjadi hujan dengan intensitas lebat disertai dengan badai guruh. Dari pihak BMKG mengeluarkan aerodrome warning yang menyatakan telah terjadi hujan dengan intensitas lebat disertai dengan badai guruh yang teramati mulai pukul 22.30 UTC. Sebagai tindak lanjutnya, dari pihak bandara mengeluarkan NOTAM yang berlaku mulai dari pukul 22.50 UTC sampai dengan 23.20 UTC bahwa terjadi visibility below minima due to rain sepanjang 500 m sebagai salah satu bentuk informasi yang diberikan untuk pilot. Kelas I Ngurah Rai Denpasar pada periode Desember 2016 menyatakan kecepatan angin permukaan berkisar antara 7-11 knots memiliki persentase tertinggi sebesar 41,9%.

Sedangkan profil kecepatan angin permukaan (10 meter) di Stasiun Meteorologi Kelas I Ngurah Rai Denpasar pada periode Desember 2016 menyatakan kecepatan angin permukaan berkisar antara 7-11 knots memiliki persentase tertinggi sebesar 41,9%. Cuaca Buruk yang Sering Terjadi di Bulan Desember 2016

Bulan Desember merupakan bagian dari musim penghujan di wilayah Bali, khususnya di Stasiun Meteorologi Ngurah Rai Denpsar. Pada bulan ini tercatat terdapat hujan sebesar 399 mm hujan dalam sebulan dengan 22 hari hujan. Cuaca bermakna yang sering terjadi di Stasiun Meteorologi Ngurah Rai selama sebulan adalah TSRA (hujan disertai badai guntur) yang terjadi sebanyak 13 kali dalam sebulan dengan intensitas ringan - lebat.

Contoh kejadian cuaca ekstrim dalam bentuk jarak pandang mendatar yang rendah (kurang dari 1 kilometer) dapat diambil dari data METAR yang dicatat di Stasiun Meteorologi Kelas I Ngurah Rai. Pada tanggal 3 Desember 2016 pada pukul 01.00 UTC. Dalam METAR tersebut, dinyatakan METAR WADD 072230Z 26008KT 210V280 0500 +TSRA FEW015CB BKN015 25/25 Q1008 TEMPO TL2330 2000 TSRA RMK CB OVER THE FIELD AND CLIMB OUT SE NW=

Crosswind, Headwind dan Tailwind

Informasi crosswind, headwind dan tailwind di Stasiun Meteorologi Kelas I Ngurah Rai Denpasar pada periode Desember 2016 disajikan dalam bentuk histogram dan grafik persentase. Histogram crosswind (histogram biru) menunjukan adanya crosswind kanan dengan kecepatan 0-2 knots memiliki jumlah kejadian tertinggi yang mencapai 647 kejadian. Untuk kecepatan crosswind maksimum, tercatat kecepatan crosswind kiri mencapai 7-9 knots sebanyak 4 kejadian, sedangkan kecepatan crosswind kanan mencapai 18-20 knots sebanyak 2 kejadian

Data histogram headwind (histogram merah) menunjukan terdapat headwind dengan kecepatan 6-8 knots memiliki jumlah kejadian tertinggi yang mencapai 326 kejadian. Untuk kecepatan headwind maksimum, tercatat mencapai 33-35 knots sebanyak 3 kejadian. Sedangkan untuk kecepatan tailwind maksimum, tercatat mencapai 7-9 knots sebanyak 3 kejadian.

Persentase kejadian crosswind kanan dan kiri, headwind dan tailwind pada periode Desember 2016 dapat dilihat pada grafik presentase. Crosswind kiri memiliki persentase kejadian tertinggi yang mencapai 38%. Sedangkan untuk persentase kejadian headwind dan tailwind, terlihat bahwa persentase kejadian headwind yang tertinggi mencapai 81%.

(8)

FOKUS

Cuaca Ekstrim

Mengenal Cuaca

Ekstrim

oleh: Rahma Fauzia Yushar | Ni Luh Putu Sri Ariastuti

A

khir-akhir ini kita sering mendengar istilah cuaca ekstrim serta bencana alam yang diakibatkan oleh kejadian cuaca ekstrim sedang banyak terjadi di Indonesia, baik beru-pa banjir karena adanya cuarah hujan yang leb-at, angin puting beliung, angin kencang, atau hujan es. Kejadian cuaca ekstrim adalah salah satu fenomena cuaca yang harus kita waspa-dai, karena dampaknya akan mempengaruhi kehidupan kita sehari-hari. Artikel kali ini akan membahas tentang apa itu cuaca ekstrim dan kriteria apa saja yang digunakan agar cuaca

dapat dikatakan ekstrim, serta tindakan yang diambil oleh BMKG dalam penanganannya. Mengenal Cuaca Ekstrim Secara Umum

Sebelum masuk ke pembahasan mengenai cuaca ekstrim, kita harus mengenal apa itu cuaca terlebih dahulu. Apa itu cuaca? Cuaca adalah kondisi atmosfer yang terjadi pada waktu dan tempat tertentu. Atmosfer adalah lapisan udara yang memiliki tugas untuk melindungi Bumi. Atmosfer memiliki 4 lapisan utama yang terdiri dari troposfer, stratosfer, mesosfer, dan

(9)

termosfer. Semua kejadian cuaca terjadi di lapisan atmosfer yang paling rendah dan paling dekat dengan permukaan Bumi yaitu troposfer, karena sebagian besar massa udara yang membentuk sirkulasi udara yang menjadi dasar pembentukan cuaca terdapat di lapisan troposfer.

Dilihat dari definisinya, cuaca adalah kondisi yang terbatas skalanya secara tempat dan waktu, karena atmosfer selalu berubah setiap saat disebabkan karena adanya perubahan energi. Lama cuaca diamati dan dicatat datanya rata-rata sekitar 24 jam (harian). Unsur-unsur cuaca yang

biasa diamati antara lain suhu udara, tekanan udara, kelembaban, arah dan kecepatan angin, awan, endapan (biasanya berupa hujan), penguapan, dan fenomena cuaca yang penting. Unsur-unsur cuaca tersebut diamati dan dicatat datanya selama 24 jam sehingga dapat terlihat pola diurnal (pola harian) maupun pola dalam satuan waktu yang ditentukan.

Di Indonesia, cuaca ekstrim lebih sering terjadi pada musim-musim peralihan anatara kemarau ke hujan dan sebaliknya. Akan tetapi hal tersebut tergantung pada kondisi lokal masing-masing daerah

FYI

(10)

Terdapat beberapa pengertian yang berbeda mengenai cuaca ekstrim. Menurut Peraturan KBMKG No. 009 Tahun 2010 yang mengenai tentang Prosedur Standar Operasional Pelaksanaan Peringatan Dini, Pelaporan, dan Diseminasi Informasi Cuaca Ekstrim, cuaca ekstrim adalah kejadian cuaca yang tidak normal, tidak lazim yang dapat mengakibatkan kerugian terutama keselamatan jiwa dan harta.

Dalam buku Keajaiban Planet Bumi, Tjasyono (2014) menuliskan bahwa cuaca ekstrim adalah cuaca yang kejadiannya jarang dan memiliki nilai yang ekstrim, serta dapat menyebabkan kerusakan atau bencana. periodenya sendiri berkisar di antara harian sampai dengan mingguan. Contohnya adalah tornado, badai guruh, hujan lebat, maupun siklon tropis.

Sedangkan dalam buku Cuaca dan Iklim Ekstrim di Indonesia, Kukuh dan Dedi menuliskan bahwa cuaca ekstrim adalah fenomena meteorologi yang bersifat ekstrim atau tidak seperti kondisi rata-rata (kondisi normalnya), sesuai sifatnya dari definisi cuaca, dan memiliki dimensi waktu yang cenderung singkat, bisa terjadi dalam satuan detik, menit, jam, dan hari, namun yang paling lama adalah 3 hari. Cuaca yang tergolong ekstrim dan dapat dilihat secara kasat mata adalah cuaca ekstrim adalah fenomena cuaca yang memiliki potensi menimbulkan bencana, menghancurkan tatanan kehidupan sosial, atau yang menimbulkan korban baik materiil maupun imateriil.

Dari berbagai definisi di atas dapat disimpulkan bahwa cuaca ekstrim merupakan suatu fenomena di mana cuaca yang terjadi mengalami anomali (menyimpang dari nilai normal). Skala temporalnya cenderung kecil, berkisar dari hitungan menit sampai hitungan hari dan apabila terjadi dapat berpotensi menimbulkan bencana alam yang dapat menimbulkan korban baik materiil maupun imateriil.

“Cuaca ekstrim adalah kejadian

cuaca yang tidak normal, tidak

lazim yang dapat mengakibatkan

kerugian terutama keselamatan

jiwa dan harta”

PERATURAN KBMKG

NO. 009 TAHUN 2010.

Jenis Cuaca Ekstrim

Cuaca ekstrim dapat terjadi di mana saja, baik di darat maupun di laut. Adapun jenis cuaca ekstrim yang dapat terjadi di darat antara lain adalah puting beliung, angin kencang, hujan lebat, hujan es, jarak pandang mendatar ekstrim, suhu ekstrim. Di masyarakat sering terjadi kekeliruan antara puting beliung dan angin kencang. Masyarakat awam sering menganggap angin

Photo by: indonews.id

(11)

kencang sebagai puting beling . Padahal baik puting beliung maupun angin kencang memiliki beberapa perbedaan. Untuk itu berikut ini akan dijelaskan, apa saja jenis dari cuaca ekstrim.

Angin Puting Beliung

Dalam Peraturan KBMKG No. 009 Tahun 2010 dinyatakan bahwa angin puting beliung merupakan angin kencang yang berputar keluar dari awan Cumulonimbus dengan kecepatan lebih dari 34,8 knots (sekitar 64,4 km/jam) dan terjadi dalam waktu singkat. Awan Cumulonimbus sendiri merupakan awan yang lebat dan cenderung padat. Bagian atasnya berbentuk landasan (anvil) dan kerap kali menjadi sumber cuaca ekstrim seperti hujan lebat, hujan es, kilat, atau badai guruh.

Angin Kencang

Menurut ketentuan BMKG, angin kencang adalah angin yang memiliki kecepatan 25 knots (sekitar 45 km/jam). Sebagai tambahan, menurut Tjasyono (2014), angin dikatakan kencang apabila kecepatannya di antara 45 - 90 km/jam, yang apabila dikonversikan ke dalam skala Beaufort menjadi antara skala Beaufort 7 - 10. Skala Beaufort 7 memiliki dampak kasat mata yaitu pohon bergoyang, dan apabila kita berusaha berjalan melawan angin

tersebut juga sulit. Gelombang laut menjadi ganas karena gelombang besar. Sedangkan skala Beaufort 10 memiliki dampak kasat mata antara lain pohon tumbang, bangunan rusak, gelombang laut menjadi sangat tinggi.

Hujan Lebat

Hujan dikategorikan menjadi hujan lebat jika curah hujan yang terukur mencapai nilai minimal 50 mm/hari atau 20 mm/jam. Pada beberapa contoh kasus hujan lebat, hujan terjadi dengan disertai oleh angin kencang dan/atau badai guruh..

Hujan Es

Hujan es merupakan fenomena cuaca yang terjadi ketika hujan yang turun berbentuk butiran es yang mempunyai garis tengah paling kecil 5 mm. Hujan es berasal dari awan Cumulonimbus..

Photo by: beritabali.com Photo by: rimanews.com

Photo by: infosumbar.com

Photo by: roofing.life

(12)

Jarak Pandang Mendatar Ekstrim

Jarak pandang mendatar dinyatakan ekstrim ketika jarak pandang mendatar yang terlihat kurang dari 1000 meter.

Jarak Pandang Mendatar Ekstrim

Suhu udara dinyatakan ekstrim apabila suhu udara di tempat pengamatan mencapai lebih dari 3°C di atas nilai normal setempat. Seperti telah disebutkan sebelumnya, cuaca ekstrim juga memiliki potensi terbentuk di wilayah perairan atau laut. Berikut ini dipaparkan jenis cuaca ekstrim yang terjadi di perairan atau laut. Siklon Tropis

Siklon tropis merupakan suatu sistem tekanan rendah dengan angin yang berputar dalam arah siklonik yang terbentuk di lautan wilayah tropis dengan kecepatan angin minimal 34,8 knots (64,4 km/jam) di sekitar pusat pusaran. Tjasyono (2014) menuliskan dalam Keajaiban Planet Bumi bahwa siklon tropis terjadi di laut yang memiliki suhu lebih dari 26,5°C serta terbentuk pada gaya rotasi Bumi (gaya Coriolis) yang biasanya terjadi di lintang 5° baik di BBU atau BBS.

Jangan salah sangka! Siklon tropis

tidak mungkin masuk ke wilayah

Indonesia. Hal ini dikarenakan

gaya Corioli di Indonesia bernilai

0. Indonesia hanya merasakan

dampaknya seperti curah hujan

yang meningkat, angin kencang,

maupun gelombang tinggi.

Siklon Tropis Bingiza yang tumbuh disekitar perairan Madagaskar pada 14 Februari 2011.

Photo by: popsci.com

Photo by: eoimages.gsfc.nasa.gov

(13)

Waterspout

Waterspout merupakan bentuk angin puting beliung yang keluar dari awan Cumulonimbus dan terjadi di lautan. Kecepatannya mencapai lebih dari 34,8 knots (sekitar 64 km/jam) dan terjadi dalam waktu yang relatif singkat

Gelombang Laut Ekstrim

Gelombang laut yang tinggi dapat menyebabkan munculnya pasang yang tinggi dan dapat berakibat ke pesisir pantaiGelombang laut ekstrim adalah suatu keadaan di mana tinggi gelombang mencapai 2 meter atau lebih.Selin itu juga terdapat cuaca ekstrim yang disebut gelombang pasang. Gelombang pasang merupakan gelombang yang mengalami kenaikan permukaan air laut di atas normal akibat pengaruh angin .kencang dan/atau penurunan tekanan atmosfer.

FYI

Puting beliung memiliki ciri-ciri yang hampir mirip

dengan tornado di benua Amerika. Dapat dikatakan, puting beliung merupakan Tornado dalam kekuatan yang lebih kecil. Selain itu durasi atau lama kejadian dari puting beliung lebih singkat dari tornado. Baik tornado maupun puting beliung sama-sama berasal dari awan Cumulonimbus. Di Bali, kejadian puting beliung pernah terjadi di kota Denpasar. Sejumlah rumah di kawasan Pemogan, Sesetan, Jalan Pulau Moyo, dan sekitarnya mengalami kerusakan di bagian atap dengan genteng-genteng yang berjatuhan.- liputan6news.com

Photo by: i_ytimg.com

(14)

P

ada bulan November 2016, World Meteorological Organization (WMO) mengeluarkan sebuah press-release mengenai Provisional WMO Statement on the Status of the Global Climate in 2016. Press release ini berisi mengenai kumpulan cuaca ekstrim yang terjadi di seluruh dunia yang telah dihimpun oleh WMO sendiri. Dalam press release tersebut, WMO menggunakan kata pembuka bahwa tahun 2016 adalah tahun terpanas sepanjang sejarah pencatatan data temperatur global, di mana data temperatur global yang tercatat oleh WMO lebih tinggi daripada data temperatur global maksimum yang tercatat pada tahun 2015 dengan selisih kurang lebih mencapai 1.2°C.

Banjir yang disebabkan oleh badai Matthew masuk ke wilayah Jacksonville 2016 Track yang dilalui oleh badai Matthew

(15)

KEJADIAN CUACA

EKSTRIM DI DUNIA

TAHUN 2016

Sedangkan untuk cuaca ekstrim yang paling mematikan untuk tahun 2016 yang tercatat adalah badai Matthew yang terjadi pada bulan Oktober 2016 yang memakan korban jiwa lebih dari 900 orang. Sekitar 546 orang dinyatakan meninggal dunia dan 438 mengalami luka-luka

Selain badai Matthew, terjadi juga taifun Lionrock yang terjadi di kawasan Asia pada akhir bulan Agustus 2016. Wilayah terdampak adalah Korea Utara hingga pesisir utara Jepang. Curah hujan yang terukur mencapai 320 mm dalam 4 hari. Kejadian ini mengakibatkan terjadinya banjir besar dan timbulnya korban jiwa. Banjir yang diakibatkan oleh taifun Lionrock diklaim

pemerintah setempat sebagai bencana alam yang terbesar sepanjang sejarah pemerintahan dengan korban jiwa lebih dari 300 orang..

Photo by: abcnews.com

(16)

Photo by: linesindonesia.com

(17)

Kerusakan yang timbul di daratan, Urata, Fiji akibat siklon tropis Winston

Kerusakan yang timbul di daratan, Urata, Fiji akibat siklon tropis Winston

Siklon tropis Winston yang melewati kepulauan Fiji yang terjadi pada bulan Februari 2016 dinyatakan sebagai siklon tropis terkuat yang pernah terjadi di wilayah Fiji. Kerusakan yang ditimbulkan oleh siklon tropis ini cukup besar, mengingat kerugian yang ditimbulkan diperkirakan mencapai US$ 1.400.000 dan muncul 44 pelaporan korban meninggal dunia. Kejadian Cuaca Ekstrim di Indonesia

Di Indonesia sendiri juga terjadi beberapa bentuk cuaca ekstrim yang juga perlu kita waspadai. Salah satu jenis cuaca ekstrim yang sering terjadi akhir-akhir ini adalah hujan lebat yang terjadi di berbagai wilayah di Indonesia. Yang paling baru terdengar adalah kejadian banjir di BIma yang disebabkan oleh hujan lebat. Kejadian banjir di Bima mencapai ketinggian 1-3 meter dan menyebabkan berbagai kerusakan pada sarana publik, terputusnya jaringan komunikasi serta menimbulkan korban jiwa.

Pada bulan yang sama, juga terjadi banjir di wilayah Maumere pada bulan Desember 2016. Banjir di Maumere tersebut disebabkan oleh hujan deras sehingga menyebabkan sejumlah ruas jalan utama tergenang oleh banjir.

Di daerah Bali sendiri, selama akhir tahun

2016 tercatat beberapa bentuk cuaca ekstrim yang terjadi seperti terjadinya angin puting beliung yang dilaporkan di beberapa titik di Bali, terjadi angin kencang yang disertai dengan gusty yang mencapai 20 knot. Tindakan dan Unit Operasionalnya Dalam

Menghadapi Cuaca Ekstrim

Melalui Peraturan KBMKG No. 9 Tahun 2010, BMKG menetapkan suatu prosedur standar operasional mengenai Pelaksanaan Peringatan DIni, Pelaporan, dan DIseminasi Informasi Cuaca Ekstrim. Standar operasional ini dibuat agar penyampaian informasi cuaca ekstrim dapat bersifat cepat, tepat, akurat, dan mudah dipahami. Ruang lingkup pemberian informasi cuaca ekstrim sendiri, sepertia yang telah dinyatakan dalam peraturan tersebut adalah mencakup prediksi cuaca, peringatan dini cuaca ekstrim, respon cepat dan analisa.

Prediksi cuaca ekstrim dilakukan dengan mempertimbangkan gejala fisis atau dinamis atmosfer yang cenderung akan memburuk/menjadi ekstrim sesuai dengan skala meteorologi. Analisa cuaca ekstrim dilakukan pada saat kejadian (analisa sementara) atau pada saaat dan setelah kejadian (analisa lengkap). Apabila dirasa akan

(18)

Berikut ini adalah tindakan yang harus dilakukan oleh seorang prakirawan untuk membuat peringatan dini menurut prosedura standar operasional

• Melihat data dari radar, satelit, AWS, data pengamatan konvensional, atau data pengamatan lainnya yang dapat diakses dari tempat bertugas dengan memperhatikan kondisi dinamika atmosfer dalam skala global, regional/sinoptik, dan lokal.

• Mengisi log book, mencatat, melaporkan kondisi atmosfer, dan menganalisis data. • Menggunakan bahasa yang mudah dipahami masyarakat umum dalam melakukan prediksi cuaca ekstrim. Peringatan dini cuaca ekstrim ini dapat disampaikan melalui layanan pesan singkat (SMS), telepon, faksimili, website, dan/atau sarana komunikasi lainnya. Kejadian Cuaca Ekstrim di Bandara Ngurah Rai Denpasar

Contoh kejadian cuaca ekstrim dalam bentuk jarak pandang mendatar yang rendah (kurang dari 1 kilometer) dapat diambil dari data METAR yang dicatat di Stasiun Meteorologi Kelas I Ngurah Rai. Pada tanggal 3 Desember 2016 pada pukul 01.00 UTC, terekam data METAR sebagai berikut .

METAR WADD 072230Z

26008KT 210V280 0500

+TSRA FEW015CB

BKN015 25/25 Q1008

TEMPO TL2330 2000

TSRA RMK CB OVER

THE FIELD AND

CLIMB OUT SE NW=

Dalam METAR tersebut, dinyatakan bahwa jarak pandang mendatar sepanjang 500 m karena terjadi hujan dengan intensitas lebat disertai dengan badai guruh. Dari pihak BMKG mengeluarkan aerodrome warning yang menyatakan telah terjadi hujan dengan intensitas lebat disertai dengan badai guruh yang teramati mulai pukul 22.30 UTC. Sebagai tindak lanjutnya, dari pihak bandara mengeluarkan NOTAM yang berlaku mulai dari pukul 22.50 UTC sampai dengan 23.20 UTC bahwa terjadi visibility below minima due to rain sepanjang 500 m sebagai salah satu bentuk informasi yang diberikan untuk pilot. terjadi cuaca ekstrim, maka dibuatlah suatu bentuk

peringatan dini yang dilakukan berdasarkan pantauan dari data hasil pengamatan yang dapat diperoleh dari data pengamatan cuaca itu sendiri, data radar, data satelit, dan/atau data pengamatan lain. Adapun yang dimaksud dengan respon cepat adalah suatu bentuk kegiatan pelaporan kejadian bencana atau cuaca ekstrim baik di dalam maupun di luar wilayah tanggung jawab UPT BMKG.

Photo taken by: @gdedonald

(19)

Ilustrasi kejadian angin kencang

SAINS

Skala Angin Kencang Dalam Beaufort

Skala Angin Kencang

dalam Beaufort

oleh: Bonggo Pribadi

A

ngin adalah massa udara yang bergerak, bergerak kemana? Ya angin bergerak akibat perbedaan tekanan udara yang bergerak dari tekananan udara tinggi ke tekanan udara rendah. Arah angin ditetapkan sebagai arah darimana angin tersebut berhembus, sedangkan kecepatan angin diartikan sebagai kecepatan perpindahan angin dari lokasi ke lokasi yang lain.

Sebelum ada peralatan yang mengukur angin baik arah dan kecepatannya, pada zaman dahulu angin dapat dikenali atau diketahui keberadaannya yaitu dengan melihat efek – efek yang ditimbulkan oleh si angin ini. Hal ini dilakukan oleh para pengamat meteorogi sebagai acuan mengetahui besaran arah dan kecepatan angin dengan memperhatikan lingkungan sekitar yang diakibatkan oleh hembusan angin ini kemudian disesuaikan dengan penilaian kecepatan angin menurut skala, dan yang dipakai adalah Skala Beaufort atau Beaufort Wind Scale.

Apa sih Skala Beuafort itu??? dan Siapa menciptakan??? Berikut ini adalah sejarah singkatnya. Skala Beaufort adalah sistem menaksir laporan kecepatan angin berdasarkan efek yang ditimbulkan dari kecepatan angin itu. Emm... dan dari namanya sudah kelihatan siapa pencinta si Skala Beaufort ini ya dia adalah Sir

Francis Beaufort seorang perwira angkatan laut yang menyusun skala kekuatan angin pada tahun 1805 ketika melayani sebuah kapal HMS Woolwich dan pertama kali disebutkan dalam log pribadinya pada tanggal 13 Januari 1806 yang menyatakan bawah ia akan memperkirakan kekuatan angin menurut skalanya sendiri.

Diary Beaufort yang Menunjukkan Keaslian Skalanya

Sejarah Skala Beaufortjarah Skala Beaufort

Sir Francis Beaufort ialah seorang kapten di British Royal Navy pada awal abad ke-19 tepatnya pada tahun 1805. Pada tahun tersebut, petugas pangkalan angkatan laut sedang

Photo by: k2radiodotcom

(20)

melakukan kegiatan rutin yaitu observasi cuaca, akan tetapi mereka tidak memegang standar atau skala yang digunakan sehingga menghasilkan pengamatan yang bersifat subjektif.

Sir Francis Beaufort sendiri melihat kekuatan angin mempunyai dampak langsung terhadap gelombang laut. Sir Francis Beaufort meciptakan skala berdasarkan pengalaman dan pengamatan di atas kapal-kapal

perang yang pernah dia tumpangi, sehingga Beaufort menghasilkan suatu standar kecepatan angin yang disebut dengan Skala beaufort. Skala ini dimaksud untuk mengetahui gambaran efek dari berbagai kecepatan angin serta untuk memperhatikan k o n d i s i a l a m s e k i t a r n y a .

Skala Beaufort dikenal sampai pada

saat ini dan masih dipakai, skala terendah 0 (tenang) yang ditandai dengan hampir tidak adanya hembusan angin yang bertiup skala tengahnya 6 (angin kencang) dan skala terbesarnya adalah 12 (badai). Dalam perjalanannya, Skala Beaufort mengalami bebera revisi berikut diantaranya :

• Pada tahun 1906, Skala Beaufort digunakan tidak hanya di laut, melainkan di darat juga

• Pada tahun 1926, Skala Beaufort di korelasi dengan kecepatan

angina yang sesungguhnya • Pada tahun 1946, skala Beaufort ditambah skalanya 13-17 skala, akan tetapi

penggunaannya tidak universal. Hal ini dikarenakan Skala

Beaufort digunakan hanya pada negara-negara tertentu

sebagai indicator kekuatan badai/siklon atau untuk kasus khusus seperti siklon tropis.

• Pada tahun 1947 WMO (World Meteorological Organization) menetapkan standar baku Skala Beaufort

Photo taken by: wikimedia.com

(21)
(22)

Photo taken by: @madenanda24

Galeri

Posko Nataru

KEGIATAN POSKO NATAL DAN

TAHUN BARU DI

STASIUN METEOROLOGI KELAS I

NGURAH RAI DENPASAR

Oleh: Made Nanda Putri Arianti Mahendra, Agus Yarcana,

I Putu Sumiana

N

atal dan Tahun Baru merupakan perayaan nasional yang dilaksanakan setiap satu tahun sekali pada bulan Desember. Natal dan Tahun Baru ini sekaligus merupakan hari libur nasional sehingga sebagian besar masyarakat Indonesia melakukan perjalanan ke berbagai tempat. Salah satu alat transportasi yang paling banyak digunakan oleh masyarakat untuk melakukan perjalanan yaitu pesawat. Di jaman yang semakin maju ini, pesawat merupakan alat transportasi yang sangat penting dan paling populer k a r e n a merupakan alat t r a n s p o r t a s i yang paling c e p a t j i k a dibandingkan alat transportasi lainnya. Selain i t u , h a r g a tiket pesawat pun semakin t e r j a n g k a u sehingga ketika

dahulu masyarakat beranggapan bahwa orang yang mampu membeli tiket pesawat hanya orang-orang dikalangan menengah ke atas, saat ini tiket pesawat sudah bisa dijangkau oleh masyarakat dikalangan menengah sehingga semakin hari pesawat menjadi alat transportasi yang semakin populer.

Tidak seperti alat transportasi lainnya, pesawat merupakan alat transportasi yang sangat bergantung pada keadaan cuaca. Maka tidak jarang penumpang akan mengalami keterlambatan penerbangan jika keadaan cuaca sedang buruk. Saat ini, informasi cuaca

FYI

Stasiun Meteorologi Kelas I Ngurah Rai - Denpasar

beroperasi 24 jam, 7 hari dalam 1 minggu, melayani permintaan berita cuaca di Bandara Ngurah Rai Denpasar. Terdiri dari tiga devisi operasional yaitu bagian observasi cuaca, bagian prakiraan cuaca dan teknisi meteorlogi.

sangat mudah didapatkan. Di setiap bandar udara selalu tersedia layanan informasi cuaca. Hal tersebut tidak terlepas dari peranan BMKG di lingkungan bandar udara yang bertugas memberikan informasi cuaca selama 24 jam. Perayaan Natal dan Tahun Baru ini menjadi salah satu moment yang sangat penting dikarenakan banyaknya penerbangan yang menyebabkan padatnya lalu lintas di udara, terutama di Bandar Udara Ngurah Rai Denpasar yang merupakan d e s t i n a s i t e r b a n y a k yang dikunjungi ketika hari libur nasional. T e n t u n y a i n f o r m a s i cuaca semakin d i b u t u h k a n b a i k o l e h Pilot maupun m a s y a r a k a t u n t u k m e n g e t a h u i kondisi cuaca ketika mereka m e l a k u k a n penerbangan sehingga dapat dilakukan antisipasi apabila terjadi cuaca buruk. Oleh karena itu, peran Stasiun Meteorologi Kelas I Ngurah Rai sangat penting dalam hal memberikan pelayanan informasi cuaca yang dibutuhkan dalam keselamatan penerbangan.

(23)

Meningkatkan Monitoring Peralatan Oleh Teknisi untuk Mencegah Terjadinya Kerusakan Alat yang Akan Menyebabkan Terhambatnya Penyampaian Informasi Cuaca.

Monitoring peralatan sangat penting dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan peralatan yang dapat menghambat kegiatan operasional bandara. Meskipun monitoring peralatan sudah merupakan kegiatan rutin teknisi yang dilakukan setiap hari, namun pada hari-hari

tertentu seperti Natal dan Tahun Baru monitoring peralatan dilakukan semaksimal mungkin agar kegiatan operasional berjalan lancar. Meningkatkan Kinerja dalam Memberikan Pelayanan Informasi Cuaca Kepada Masyarakat

Stasiun Ngurah Rai Kelas I Denpasar telah memiliki Display Cuaca Bandara di Terminal Keberangkatan Domestik. Hal ini ditujukan untuk memudahkan masyarakat dalam mengetahui kondisi cuaca terkini. Observer dan Forecaster saling bekerja sama dan melakukan upaya maksimal dalam memberikan informasi cuaca yang akurat demi keselamatan penerbangan, terlebih ketika lalu lintas penerbangan sedang padat.

Semakin hari, kebutuhan masyarakat untuk menggunakan jasa penerbangan akan semakin meningkat. Oleh karena itu, Stasiun Meteorologi Ngurah Rai akan semakin meningkatkan kinerjanya dalam memberikan pelayanan informasi cuaca yang akurat demi keselamatan penerbangan.

Photo taken by: @madenanda24

(24)

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI KELAS I NGURAH RAI - DENPASAR

Gambar

Ilustrasi kejadian angin kencang

Referensi

Dokumen terkait

2013 Peringkat Kesejahteraan Rumah Tangga Nelayan Yang Dikepalai Perempuan (Studi Kasus Desa Malangrapat Kabupaten Bintan Kepulauan Riau). Terbit

Garis Kemiskinan Kota Pontianak pada tahun 2014, tercatat 369.079 rupiah per kapita per bulan (Gambar 2) Angka tersebut menunjukkan bahwa seseorang di Kota Pontianak akan

• Summarecon  fokus  kembangkan  proyek  di  Bandung.  Untuk  membiayai  pembangunan 

Berdasarkan pada permasalahan-permasalahan di atas yang bersumber pada hasil-hasil penelitian sebelumnya dan fenomena bisnis yang ada pada usaha mikro, kecil, maka rumusan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat ditarik kesimpulan bahwa secara umum, faktor-faktor etos kerja pegawai pada Stasiun KIPM Kelas II Bengkulu telah berada pada

Konsep Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII Dalam.. P

Dengan memperhatikan apa yang diperlukan anak-anak, penulis berusaha untuk lebih hati-hati dalam penyampaian materi, karena dalam aplikasi ini akan diajarkan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan pendekatan manajemen stratejik sebagai salah satu strategi dalam meningkatkan kemampuan belajar mahasiswa melalui faktor