• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kajian strategi pemasaran buah-buahan (studi kasus pada CV Tropis, Bekasi)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kajian strategi pemasaran buah-buahan (studi kasus pada CV Tropis, Bekasi)"

Copied!
152
0
0

Teks penuh

(1)

KAJIAN STRATEGI PEMASARAN BUA.H-BUAHAN

(STUDI KASUS PADA CV TROPIS, BEKASI)

ANDARI NUR ROCHMANI

101092123386

JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN/ AGRIBISNIS

FAKUL T AS SAINS DAN TEKNOLOGI

(2)

KAJIAN STRATEGI PEMASARAN BUAH-BUAHAN

(STUD I KASUS P ADA CV TROPIS, BEKASI)

Oleh:

ANDARI NUR ROCHMANI

101092123386

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian

Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian/ Agribisnis Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta

JURUSAN SOSIAL EKONOJ\-11 PERTANIAN/ AGRIBISNIS

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

(3)

<Dia menum6ulifign 6agi k,amu aengan air liujan itu tanaman-tanaman; zaitun, fi..9rma, anggur aan segafa macam 6uali-6ualian. Sesunggulinya paaa yang aemik,ian itu 6enar-6enar aaa tanaa (fisftuasaan Jfffali) 6agi figum yang memifiirfign.

(Q.5.

)fo-:Nafi[: 11)

0b<>ips!

1n1

kupersewb:hlm:i khusus untuk :

I<.edm1 6wnil',

'f

Uilku

'f

ererntil teriwil

kiism ilti!S

ウ・セャゥAイNQケゥQ@

Yi!Dil',

terbiiik,

do'i!

YilDil',

sliilu

d!pi!Djiltkiln l[,Unil keberhni!iinku, selmuh penil',orbi!DilD

tiik

(4)

JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERT ANIAN

I

AGRIBISNIS

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang ditulis :

Nama : Andari Nur Rochmani

NIM : 101092123386

Program Studi Judul

: Sosial Ekonomi Pertanian I Agribisnis

: Kajian Strategi Pemasaran Buah-buahan (Studi Kasus Pada CV Tropis, Bekasi)

Dapat diterima sebagi syarat kelulusan memperoleh gelar sarjana pada Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian I Agribisnis Fakultas Sains dan Teknologi U1N Syarif Hidayatullah Jakarta

Jakarta, Oktober 2006

Pembimbing I

セ@

Menyetujui, Dosen Pembimbing

Ir. Mudatsir Najamuddin, MMA NIP. 150 317 958

Mengetahui,

Pembimbing II

セ@

Rizki Adi Puspita S. SP, MM

(5)

Pengesahan Ujian

Skripsi yang berjudul Kajian Strategi Pemasaran Bnah-buahan (Studi Kasus Pada CV Tropis, Bekasi). Telah diuji dan dinyatakan lulus dalam sidang munaqosah 1

1

Fakultas Sains dari Teknologi Universitas falam Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta pada tanggal 03 Oktober 2006, Skripsi ini telah diterima sebagi salah \ satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S 1) pada Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian I Agribisnis.

Tim Penguji,

Mengetahui, Dekan

1

pr.

sケッーゥ。QQセケL。ィ@

Jaya Putra, M.Sis

'I' NlP/l 50 317 956

'l>'.:\

Jakarta, Oktober 2006

Penguji II

Ketua Jurusan

r

セセIj⦅@

(6)

PERNYATAAN

DENGAN IN! SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR HASIL KARY A SA YA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SK.RIPS! ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Bekasi, Oktober 2006

(7)

RINGKASAN

ANDARI NUR ROCHMANI. Kajian Strategi Pemasaran Buah-buahan (Studi Kasus Pada CV Tropis, Bekasi (Dibawah bimbingan MUDATSIR NAJAMUDDIN dan RIZKI ADI PUSPITA SARI).

-Meningkatnya kesadaran untuk hidup sehat telah mendorong konsumen untuk meningkatkan konsumsi buah-buahan, sebagai suatu bagian dari pola makan yang berdasarkan pada prinsip back to nature. Sedernikian pentingnya buah-buahan, World Health Organization (WHO) dan para ahli gizi di Amerika Serikat menganjurkan agar kita paling sedikit mengkonsumsi tiga porsi buah setiap harinya. Mengkonsumsi buah-buahan sangat perlu dilakukan untuk meraih tingkat kesehatan yang optimal. karena buah-buahan mernpakan pabrik senyawa vitamin, mineral, fitokirnia, antioksidan dan serat pangan alami. Bagi sebagian besar masyarakat, 「オ。ィセ「オ。ィ。ョ@ sudah menjadi salah satu kebutuhan pokok sehari-hari. Hal ini seiring dengan kesadaran masyarakat akan pentingnya mengkonsumsi nutrisi dalam buah. Trend ini semakin dilirik para pelaku pasar. Munculnya pernsahaan"perusahaan pemasar buah baik swalayan maupun toko-toko buah mengakibatkan terjadinya persaingan yang ketat, untuk mengatasi meningkatnya persaingan dalam merebut peluang pasar yang ada maka dibutuhkan suatu strategi pemasaran yang tepat. Strategi pemasaran yang dirancang barns memperhatikan jenis produk yang dijual, kondisi lingkungan pernsahaan, serta kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh pernsahaan sehingga dapat meningkatkan pangsa pasar pernsahaan.

CV Tropis yang terletak di daerah Bekasi Barat merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang usaha penjualan buah segar secara eceran dan grosir. Seiring dengan berjalannya waktu maka semakin banyak pernsahaan-pernsahaan sernpa yang bermunculan baik toko yang hanya menjual buah-buahan maupun pasar swalayan yang menjual buah-buahan dan sayuran. Hal ini menyebabkan pernsahaan harus bernsaha untuk menerapkan strategi yang sesuai dengan kondisi perusahaan saat ini sehingga mampu bersaing dalam memperebutkan konsumen yang semakin beragam agar pernsahaan dapat bertahan bahkan berkembang.

CV Tropis mernpakan salah satu usaha yang menjual produk berupa buah segar, aneka makanan (snack) & minuman import maupun lokal, kue kering &

roti, beberapa macam sayuran segar dan lain-lain. Pada awalnya pernsahaan hanya menjual produk bernpa buah segar dan masih bemama Toko Buah "Tropis". Seiring dengan berkembangnya usaha dan untuk dapat memenuhi permintaan para konsumen maka disediakan pula produk-produk lain.

(8)

---·---·

セᄋMM

Metode pengolahan dan analisis data dilakukan secara deskriptif dan kuantitatif menggunaka..'l analisis lingkungan pemasru:an, matriks JFE dan EFE, matriks IE, dan analisis SWOT untuk memformulasikan alternatif strategi pemasaran CV Tropis.

Total nilai matriks IFE CV Tropis sebesar 2,868. Nilai ini menunjukkan bahwa perusahaan mampu menggunakan kekuatan yang dimililci perusahaan untuk menutupi kelemahan yang ada. Matriks IFE menunjukkan bahwa kekuatan utama perusahaan adalah lokasi perusahaan yang strategis, kuaJitas produk yang sudah dikenal baik, dan pelayanan yang baik terhadap konsumell.'Ketiga kekuatan utama tersebut memililci nilai rata-rata masing-masing 0,348, 0,334, 0,331. Kelemahan utama perusahaan adalah harga produk yang relatif lehih mahal dari pesaing dengan nilai rata 0,100 dan promosi belum optimal dengan nilai rata-rata 0,115.

Total nilai matriks EFE CV Tropis adalah 2,823. Nilai ini menunjukkan hahwa perusahaan mrunpu memanfaatkan peluang yang ada dengan mengantisipasi ancrunan yang terjadi dalrun perusahaan. Peluang utarna bagi Toko "Tropis" adalah kepercayaan & huhungan yang baik dari pelanggan dengan nilai rata-rata 0,440 dan perrnintaan buah rneningkat dengan nilai rata-rata 0,411. Ancaman utama perusahaan adalah perdagangan behas dengan nilai rata-rata 0,153 dan kernungkinan terhrunbatnya pasokan produk dengan nilai rata-rata 0,167.

(9)

KATA PENGANTAR

Jlssafaamu'afaizym 'Wr. 'W6

Syukur alhamdulillah dan terima kasih penulis i:.anjatkan kehadirat Allah

SWT karena atas rahmat serta karunianNya, penulis 、。ーセエ@ menyelasaikan skripsi

ini dengan judul "Kajian Strategi Pemasaran

bオ。ィM「オ。ィ。セ@

(Studi Kasus Pada CV

I

Tropis, Bekasi)". Semoga skripsi ini senantiasa dapat mrbmberikan manfaat bagi

instansi dimana penulis melakuk<in penelitian serta dapat. dijadikan sebagai suatu

sumbangan baik untuk dunia pendidikan umumnya dan untuk Universitas Islam

Negeri SyarifHidayatullah Jakarta khususnya.

Penulis sadari bahwa dalam menyusun skripsi ini tid.ak dapat terselesaikan

tanpa adanya bantuan, dorongan, bimbingan serta do' a restu dari berbagai pihak.

Penulis haturkan ucapan terima kasih kepada berbagai pih.ak yang telah banyak

membantu penulis, baik secara langsung maupun tidak langsung. Terutama

kepada:

1. Bapak Prof Dr. H. Aki Baihaki, MSc selaku dosen pembimbing skripsi yang

telah banyak membantu memberikan arahan se1ia bimbingan dalam penulisan

skripsi ini.

2. Bapak Ir. Mudatsir Najamuddin, MM selaku Kajur Sosek Pertanian/

Agribisnis dan selaku dosen pembimbing skripsi yang telah membantu

memberikan arahan serta bimbingan kepada penulis.

3. Ibu Rizki Adi Puspita S, SP, MM selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

membantu memberikan bimbingan serta arahan dalam penyusunan skripsi ini.

4. Bapak Dr. Kusharyono, SE, MM dan Ibu Ir. Nunuk Adiarni, MM selaku

dosen penguji skripsi yang telah membantu memberikan arahan kepada

penulis.

5. Bapak Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis sebagai Dekan Fakultas Sains dan

Teknologi.

(10)

7. Thu Opah, Pak Gun, Pak Mukhsin, Nicky dan para staf Fakultas Sains dan

Teknologi, terima ksaih atas bantuan dalam pembuatan :mrat keterangan dan

penyediaan fasilitas akademis.

8. Bapakku H. Tumono dan Ibuku Hj. Ngasiem, S.Pd. Do'a serta kasih

'sayangnya yang tak pernah terhenti dalam setiap langkah penulis sehingga

pada akhirnya dapat kupersembahkan ka1ya ini.

9. Mba Yuni Budiastri, SKM, MM & Uda Virdi, Mas Sidik Dwi Laksmono dan

Adikku Pahlevi Azim Laksmono terima kasih atas semua bantuan, do' a .serta

dukungannya disetiap waktu.

IO. Mamas Muhammad B Prabowo SIP, kehadiranmu dalam kehidupanku merupakan suatu anugerah terdalam, hadiah terindah, dan harta termahal.

Semoga ridhoNya selalu menyertai langkah kita, amien ..

11. Kel. Bapak Bambang Suwito & Thu Endang, Dhanit, 'iVinda, Wirda, Putra,

Kautsar, dan Aris. Terima kasih atas semua support serta dukungannya kepada

penulis sehingga dalam penyusunan skripsi ini menjadi lebih mudah berkat

bantuan kalian. Semoga budi baik kalian mendapat pahafa dariNya, amien..

12. Sahabat-sahabat terbaikku: Dian, Nitiw & Roy, Mingky & Ilham: terima kasih

do' a, bantuan serta dukungannya yang tan pa hen ti s!ama ini. Thanks banget

atas kebersamaan kita dalam suka dan duka, "Ba11yak saudara yang terlahir

tidak dari satu rahim, kita adalah salah satunya ".

13. KKN bulet-bulet: Aji & QQ, Riko, Isra & Zenab, Lili, Acoe, Odink, TL,

Ochita, Chandrita, Topan. Kebersamaan kita selama di Cilacap mampu

menciptakan lebih dari sekedar pertemanan.

14. Agibisnis 2001; Adel, K' Tia & Agung, Nia, Dwi, Ela & Asep, Mova, Epoy,

Anwar, Wildan, Bogel, Gbenk, Anja, lea!, Safar, Acan, Didin, Khatib, dll.

15. Kru Tropis: Mas Koko, Asti, Hasan, Mba Eva, Wulan, Dani, Adi, Mba Santi,

lpul, Mba Mumun, Dadan, Kosin, Tasya, Mardi, Nina, Dewi, Mba Tika,

Neneng, Mba Novi. Terima kasih telah membantu memberikan informasi

(11)

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnann karena keterbatasan pengetahuan yang dimiliki, oleh karena itu penulis mengharapkan segala bentuk saran dan kritik yang menuju pada kesempurnaan dari skripsi ini. Akhirnya dengan segala kerendahan hati, penulis harapka:n semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang berkepentingan, Amien.

'Wassafaamu 'afail(um 'Wr. 'W6

Bekasi, November 2006 Horn1at Penulis,

(12)

DAFTARISI

0.4..FT AR !SI... i

DAFTAR TABEL... iv

DAFT AR GAMBAR ... v

BAB I PENDAHULUAN . NZNNセᄋMᄋセNセNLL@ ..•. _ ... ,... 1

1.1. Latar Belakang... 1

1.2. PerumusanMasalah... 6

1.3. Tujuai1 Penelitian... 7

1.4. Manfaat Penelitian... 8

1.5. Ruang Lingkup Penelitian ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 9

2.1. Karakteristik Buah-buahan ... ... 9

2.2. Konsep Pemasaran... 10

2.3. Strategi Pemasaran .. . .. .. .. . .. . .. . .. ... .. ... . .. .. . . ... .. .. . .... .. . .. 13

2.3.1. Produk

(Product)...

17

2.3.2. Harga

(Price)...

18

2.3.3. Promosi

(Promotion)...

19

2.3.4. Tempat

(Place)...

20

2.4. Usaha Eceran ... 20

2.5. Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal Perusahaan... 22

2.5 .1. Lingkungan Internal... 23

2.5.2. Lingkungan Eksternal... 24

2.5 .2.1. Lingkungan Makro ... 26

2.5.2.2. Lingkungan Industri ... 29

2.5.2.3. Lingkungan Mikro... 31

2.6. Penelitian Terdahulu... 33

2.7. Kerangka Pemikiran ... 35

2.7.1. Tahap Pengumpulan Data ... :... 36

2. 7 .1.1. Analisis Lingkungan Internal... 36

2. 7 .1.2. Analisis Lingkungan Eksternal ... ... 36

2.7.1.3. Matriks

Internal Factor Evaluation

(!FE)... 37

2.7 .1.4. Matriks

External Factor Evaluation

(EFE) ... 37

2. 7.2. Taliap Pemaduan... 37

2.7.2.1. Matriks IE... 38

(13)

IAB III METODE PENELITIAN ... . 43

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ... . 43

3.2. Jenis dan Sumber Data ... . 43

3.3. Metode Pengumpulan Data ... . 43

3.4. Metode Pengolaban dan Analisis Data ... . 44

3.4.1. Analisis Lingkungan Internal dan Ekstemal ... . 3.4.2. Analisis'Matriks IFE dan EFE ... '.: ... . 44 46 3.4.3. Matriks Intemal-Ekstemal (IE) ... ''··· 49

3.4.4. Analisis SWOT ... . 49

3 .5. Definisi Operasional ... . 50

3AB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... . 52

4.1. Sejarab dan Perkembangan CV Tropis .. , ... . 52

··· · 4.2. LokasictanKeaaaan:-cv

Tropis ... .

54

--

-·-·-·---4 .3. Struktur Organisasi CV T ropis ... . 57

4.4. Visi, Misi dan Tujuan CV Tropis ... . 58

BAB V HASIL DAN PEMBAfIASAN ... . 61

5.1. Kajian Strategi Yang Dijalankan Perusabaan ... . 61

5.2. Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal ... . 66

5.2.1. Lingkungan-Interna\..,.-...•... , ... . 66

5.2.1.1. Aspek Organisasi.. ... . 67

5.2.1.2. Aspek Keuangan ... . 68

5:2.1.3. Aspek Pemasaran ... . 68

5.2.1.3.1. Produk (Product) ... . 69

5.2.1.3.2. Harga (Price) ... . 76

5.2.1.3.3. Promosi (Promotion) ... . 78

5.2.1.3.4. Tempat(Place) ... . 81

5.2.1.4. Aspek Produksi dan Operasi ... . 82

5.2.1.4.1. Produl( Perusabaan ... . 82

5.2.1.4.2. Sistem Penyampaian ... . 86

5.2.1.5. Aspek Sumber Daya Manusia ... . 87

. 5 .2.1.6. Aspek Si stem Informasi Komputer ... . 88

5.2.2. Lingkungan Eksternal ... . 89

5.2.2.1. Lingkungan Malao ... . 89

5.2.2.1.1. Demografi ... . 89

5.2.2.1.2. Ekonomi ... . 90

5.2.2.1.3. Alam ... . 92

5.2.2.1.4. Teknologi.. ... . 93

5.2.2.1.5. Politik/Hukum ... . 93

5.2.2.1.6. Sosial Budaya ... . 94

5.2.2.2. Lingkungan Industri dan Lingkungan Mikro ... . 95

5 .2.2.2.1. Pendatang Baru ... . 95

5.2.2.2.2. Pemasok ... . 97

[image:13.530.37.447.80.703.2]
(14)

セNRNRNRNTN@ Produk Substitusi... 100

5.2.2.2.5. Persaingaµ Diantara Lingk.ungan Industri... ... 100

5.3. Perumusan Altematif Strategi Perusahaan ... 101

5.3.1. Matriks IFE

(Internal Factor Evaluatio,n)...

102

5.3.2. Matriks EFE

(External Factor Evaluation)...

104

5.3.3. Matriks IE

(Internal-External)...

105

5.3.4. Analisis SWOT... 107

BAB VI KESIMPULAN ... 112

6.1. Kesirnpulan... 112

6.2. Saran... 113

(15)

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 1. Daftar Konsumsi Buah Indonesia Perkapita (Kg) .... ... ... 4

Tabel

2.

Penilaian Bobot Faktor Strategis Internal Pemsahaan... 47

Tabel

3.

Penilaian Bobot Faktor Strategis Ekstemal Perusahaan... 47

Tabel

4.

Matriks IFE ... ... 49

Tabel

5.

Matriks EFE... 49

Tabel

6.

Sarana Investasi CV Tropis ... 56

Tabel

7.

Daftar Harga Buah per Kilogram ... 77

Tabel

8.

Jumlah Penduduk Kota Bekasi Tahun 1997-2005 ... 90

Tabel

9.

Matriks IFE CV Tropis ... 103

Tabel 10. Matriks EFE CV Tropis ... 104

[image:15.527.17.397.99.515.2]
(16)

DAFTAR GAMBAR

Hal

Garn bar 1. Lima Strategi Bersaing Generik .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .... .. .. .. .. .. .. .. 16

Garn bar 2. Em pat Komponen P dalam Bauran Pemasaran .. .. .. .. .. .. .. .. 17

Garn bar 3. Matriks Inte1nal-Ekstemal... 38

Garn bar 4. Matriks SWOT... 40

Garn bar 5. Alur Pemikiran Deskriptif.. .... .... .... .... .... .... ... .... .. ... ... 42

Garn bar 6. Denah Lokasi CV Tropis ... 55

Garn bar 7. Struktur Organisasi CV Tropis ... 57

Garn bar 8. Proses Penanganan Buah di CV Tropis ... 85

[image:16.524.41.420.69.478.2]

Garn bar 9. Matriks lE CV Tropis ... ... 106

(17)

1.1. Latar Belakang

BABI

PENDAHULUAN

Indonesia adalah salah satu negara tropis yang memiliki keanekaragaman hayati dan sebagai negara agraris memiliki kepentingan yang besar terhadap sektor pertanian. Hal ini disebabkan karena kondisi <ilam atau iklim yang mendukung sehingga berbagai jenis tanaman dapat tumbuh dengan baik di Indonesia. Menurut Ashari (2004: 1 ), keragaman jenis buah-buahan dan keunggulan habitat tumbuh tanaman menempatkan Indonesia lebih baik posisinya dibandingkan dengan negara lainnya. Keunggulan habitat ini merupakan modal yang penting dalam menghadapi persaingan perdagangan intemasional.

Perbedaan letak lintang mcrupakan suatu kelebiban yang dimiliki sehingga musim buah di Indonesia berbeda waktunya dengan negara ASEAN lainnya. Dengan penanganan yang tepat didukung berbagai sarana yang terus disempumakan maka buah Indonesia akan mampu bersaing dengan negara lain terutama negara tropis, ASEAN dan terutama Filipina, Malaysia dan Thailand.

(18)

meningkatkan konsumsi buah-buahan, sebagai suatu bagian dari pola makan yang berdasarkan pada prinsip back to nature, yaitu gaya hidup yang sedapat mungkin memanfaatkan bahan-bahan segar alarni dalarn kehidupan sehari-hari. Beberapa keluarga bahkan telah memulai kampanye "tiada hari tanpa buah-buahan" atau menggunakan buah sebagai "pencuci mulut" setelah makan. Dengan cara ini, diharapkan target sumbangan energi dari sayuran dan buah sebesar 5° o dari total konsumsi energi akan dapat tercapai. Buah-buahan dapat dinikmati sebagai makanan dalam bentuk segar maupun hasil olahannya (Idionline, 2006:2).

Pada dasarnya jus buah dapat dibedakan atas jus jemih (clear juice) dan jus keruh (cloudy juice). Jus dapat dibuat dari satu jenis buah (single fruit juice) atau gabungan dari beberapa jenis buah (mixed fruits juice). Pengolahan buah-buahan menjadi jus (fruit juices) merupakan salah satu alternatif untuk mendongkrak jumlah konsumsi buah-buahan di Indonesia. Agar dapat disimpan lama, pada skala industri, jus buah perlu dipanaskan dengan teknik pasteurisasi atau sterilisasi.

(19)

sangat perlu clilakukan untuk meraih tingkat kesehatan yang optimal karcna buah-buahan merupakan pabrik senyawa vitan1in, mineral, fitokimia, antioksidan dan serat pangan alami (Senior, 2005:1).

Mengkonsumsi buah dan sayuran secara berke:cukupan menolong meneegah sejumlah besar penyakit dan sebaliknya, mendorong tetap terpeliharanya kesehatan secara baik. Di Indonesia banyak juga masyarakat yang kurang mengkonsumsinya. Hal ini karena dipengaruhi oleh hudaya lokal setempat, karena lain ladang lain belalang, lain daerah lain pula pola makanya alias dietnya. Belun1 lagi dengan lainnya spesifik daerah yang kandungan nutrientnya masing-masing berbeda. Berbagai penyakit kronis tidak hanya monopoli masyarakat negara maju. Saal ini semakin besar jumlah mereka yang mengidap penyakit semacam itu di negara-negara berkembang dan miskin.

(20)

Indonesia perlu meningkatkan kemampuan daya saing produk hortikultura yang dihasilkannya di lingkungan pasar intemasional mengi ngat si fat dari buah-buahan yang mudah msak (perishable) disebabkan oleh karena masih adanya proses kehidupan dalam komoditi tersebut, selain itu buah-huahan juga memiliki sifat yang memah (voluminous atau bulky). Peranan lemhaga pemasaran selain melakukan kegiatan pendistribusian buah dari produsen ke konsumen harus dapat pula mempertahankan dan menjaga kualitas buah tersebut.

Tabel 1. Daftar Konsumsi Buah Indonesia Perkapita (Kg)

NamaBuah 1999 2000 2001 2002 2003 2004

- Jeruk 1.20 1.98 2.70

-Mangga 0.26 0.31 1.04

-Apel 0.16 0.62 0.62

-Alpokat 0.26 0.26 0.21

-Rambutan 1.98 7.44 6.66

-Duku 0.05 1.82 0.62

-Durian 0.16 0.94 0.94

- Salak 0.73 0.94 1.61

-Nenas 0.68 0.47 0.52

- Pisang 8.27 8.27 7.80 7.59

-Pepaya 3.12 3.12 2.24 2.34

-Jambu 0.26 0.26 0.16

-Sawo 0.05 0.10 0.10

- Belimbing 0.05 0.05 0.05

-Kedondong 0.16 0.10 ' 0.10

-Semangka 0.47 0.83 0.78

1 -Nangka 0.42 0.47 0.52

1-Tomat 0.16 1.56

i

0.16

..

Sumber: Stat1stik Pertaman (Agncultural Stat1st1cs) 2005 Departemen Pcrtaman. 2005. (D1olah)

[image:20.518.26.426.167.598.2]
(21)

tahun. Buah impor biasanya lebih disukai konsumen, terutama karena atribut fisik yang lebih menarik daripada buah lokal. Agar buah lokal mampu bersaing dengan buah impor maka produksi buah lokal harus tetap memperhatikan pola konsumsi dan preferensi masyarakat sehingga tercapai kepuasan konsumen agar pembelian terhadap buah lokal dapat terjadi secara berulang-ulang.

Konsumen pada saat ini dan mendatang bukan hanya menghendaki mutu organoleptik (dapat ditera dengan indera) clan mutu kesehatan tetapi juga menuntut mutu yang menyangkut keamanan, nutrisi. nilai pengepakan, lingkungan, dan kemanusiaan. Atribut-atribut mutu terscbut telah melembaga dalam WTO (World Trade Organization) atau GA TT (Ueneral Agreement on Tariffe and Trade) yang tertuang dalam Agreement on Sani1my and Phytosanitwy Measures dan menjadi standar mutu hasil hmiikultura di setiap negara.

Bagi sebagian besar masyarakat, buah-buahan sudah menjadi salah satu kebutuhan pokok sehari-hari. Hal ini seiring dengan kesadaran masyarakat akan pentingnya mengkonsumsi nutrisi dalam buah. Makanya, trcn.d ini semakin dilirik para pelaku pasar. Mereka mulai terjun ke bisnis buah yang cukup menjanjikan keuntungan.

(22)

dikirim dari pedesaan. Meski dalam pengiriman, buah-buah :itu dilindungi dengan bahan keras supaya tidak rusak saat sampai tempat tujuan, rnunun tidak menjamin buah-buahan

ini

tidak cacat. Tidak semua buah clipanen setelah matang. Namun bisajadi lebih lunak, berair, dan tidak asan1, dan getahnya berubahjadi rasa manis setelah buah ini dipetik. Jadi, sangat penting memilih buah dengan kualitas terbagus saat berbelanja di toko buah (Idionline, 2006:1).

Munculnya perusahaan-perusahaan pemasar buah baik swalayan maupun toko-toko buah mengakibatkan terjadinya persaingan yang ketat untuk memperoleh pangsa pasar terhadap produk yang dijual kepada konsumen. Untuk mengatasi meningkatnya persaingan dalam merebut peluang pasar yang ada, maka dibutuhkan suatu strategi pemasaran yang , tepat. Strategi pemasaran yang dirancang harus memperhatikan jenis produk yang clijual, kondisi lingkungan perusahaan, serta kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan sehingga dapat meningkatkan pangsa pasar perusahaan.

Toko "Tropis" yang terletak di daerah Bekasi Barat merupakan salah satu perusahaan yang bergerak clibidang usaha penjualan buah segar secara eceran dan grosir dengan nama CV. Tropis, mampu bertahan dari tahun

1994

sampai saat

ini,

memiliki asset sekitar empat miliyar rupiah, dan memiliki cabang di daerah Tangerang yang bernama "Aneka" dan di daerah Bogor yang bernama "Aneka Segar", lalu berencana membuka cabang di daerah Cibubur dan Cikarang.

1.2. Perumusan Masalah

(23)

perusahaan-maupun pasar swalayan yang menjual buah"buahan dan sayuran. Hal

ini

menyebabkan perusahaan harus berusaha untuk menerapkan strategi yang sesuai dengan kondisi perusahaan saat ini sehingga mampu bersaing dalam memperebutkan konsumen yang semakin beragam agar perusahaan dapat bertahan bahkan berkembang.

Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan di atas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimanakah strategi pemasaran yang dijalankan oleh perusahaan ? 2. Faktor-faktor internal apa yang merupakan kekuatan dan kelemahan bagi

perusahaan ?

3. Faktor-faktor ekstemal apa yang merupakan pelua:ng dan ancaman bagi perusahaan ?

4. Altematif strategi pemasaran apakah yang tepat untuk diterapkan oleh perusahaan ?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah disebutkan maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai beiikut :

1. Mengetahui penerapan strategi pemasaran yang sekarang dijalanka:n oleh pernsahaan.

2. Mengana!isis faktor-faktor lingkunga:n internal perusahaa.n yang merupakan kekuata:n da:n kelemaha:n bagi pernsahaan.

(24)

4. Memformulasikan alternatif strategi pemasaran yang tepat dan dapat diterapkan oleh perusahaan.

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat. yaitu :

1. Bagi perusahaan, sebagai bahan pertimbangan dalam menghadapi persaingan yang semakin tinggi.

2. Bagi pembaca, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai informasi dan bahan masukan bagi penelitian selanjutnya.

3. Bagi penulis, penelitian ini merupakan latihan dalam melakukan suatu kegiatan ilmiah dengan menerapkan ilmu yang telah penulis dapatkan selama di bangku kuliah, serta untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan tentang strategi pemasaran.

1.5 Ruang Liugkup Penelitian

(25)

BABU

TINJAUAN PUST AKA

2.1. Karaktcristik Buah-buahau

Buah merupakan salah satu produk hortikultura yang kaya akan vitamin, mineral, serat dan lemak nabati. Setiap jenis buah memiliki keunikan dan daya tariknya tersendiri baik dari segi rasa, aroma, warna dan bentuk yang mengandung nilai-nilai estetika. Buah-buahan dapat dikonsumsi dalam bentuk segar maupun olahan.

Menurut Harjadi (1989) dalam Moorcy (2003), buah-buahan segar memiliki karakteristik sebagai berikut :

1. Dipanen dan dimanfaatkan dalam keadaan hidup atau segar. sehingga bersifat mudah rusak (perishable).

2. Komponen utama mutu ditentukan oleh kandungan air, bukan oleh kandungan bahan kering (dry matter).

3. Bersifat meruah (voluminous atau bulky) sehingga sulit atau mahal dalam biaya pengangkutannya.

4. Harga per komoditi ditentukan oleh mutunya, bukan oleh onggokan atau kuantitasnya saja.

(26)

Buah segar dapat digolongkan meajadi dua jenis, berclasarkan kontinuitas ketersediaannya yaitu buah musiman clan non musiman. Buah musiman aclalah buah yang hanya terseclia pacla musim-musim tertentu saja karena musim berbunga yang tergantung pacla pengamh musim. Contoh buah musiman aclalah mangga, durian, duku dan rambutan. Sedangkan buah non musim aclalah buah yang kontinyu berbuah dan pembungaannya tidak tergantung dengan musim, contohnya adalah pepaya, jeruk, pisang, jambu, belimbing.

Menurut Harjadi (1989) dalam Moorcy (2003), selain berdasarkan musim pembungaannya, buah juga dapat dibedakan menjadi buah mayor dan buah minor. Buah mayor adalah buah-buahan yang banyak diminati dan selalu dicari konsumen. Pada umumnya buah mayor rasanya enak, penampilannya menarik dan nilai jualnya tinggi. Contoh buah mayor adalah jeruk keprok, jemk siem. mangga, durian, manggis, duku, rambutan, pisang, pepaya, nenas, sirsak, salak. semangka, alpukat, nangka dan jambu air. Sebaliknya buah minor adalah buah-buahan yang sulit diperoleh di pasar lokal dan jarang climinati konsumen. Buah yang te1masuk jenis ini adalah kesemek, lobi-lobi, srikaya, sawo, kedondong, cempedak dan

sukun.

2.2. Konsep Pemasaran

(27)

a. Pasar Sasaran

Perusahaan akan berhasil secara gemilang bila mereka secara cermat memilih pasar sa5arannya dan mempersiapkan program-program pemasaran yang dirancang khusus untuk pasar tersebut. Untuk masing-masing pasar sasaran yang terpilih, perusahaan mengembangkan suatu tawaran pasar. Tawaran itu diposisikan di pikiran para pembeli sasaran sebagai sesuatu yang memberikan beberapa manfaat sangat penting.

b. Kebutuhan Pelanggan

Memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan tidaklah sederhana. Beberapa pelanggan memiliki kebutuhan yang tidak sepenuhnya mereka sadari. Mereka tidak dapat mengungkapkan dengan kata-kata kebutuhannya itu, atau sebaliknya, mereka menggunakan kata-kata yang memerlukan penafsiran.

(28)

c. Pemasaran Terpadu

Suatu perusahaan yang bekerja sama antar departemen untuk melayani kepentingan pelanggan, adalah perusahaan yang berorientasi pada pemasaran terpadu. Pemasaran terpadu bisa terjadi pada dua level. Pertama, berbagai fungsi pemasaran -tenaga penjualan, periklanan, pelayanan pelanggan. manajemen produk, riset pemasaran- harus bekerja bersama. Kedua, pemasaran harus dirangkul oleh departemen-departemen lain; mereka harus juga .. memikirkan pelanggan".

d. Kemampuan Menghasilkan Laba

Tujuan terakl1ir dari konsep pemasaran adalah membantu organisasi mencapai tujuan mereka. Dalam kasus perusahaan swasta, tujuan utama adalah laba; dalam kasus organisasi publik dan nirlaba, tujuan utama adalah bertahan hidup dan menarik cukup dana guna melakukan pekerjaan yang bermanfaat. Perusahaan swasta seharusnya tidak bertujuan meraup laba saja melainkan mendapatkan laba sebagai akibat dari penciptaan nilai pelanggan yang unggul. Sebuah perusahaan menghasilkan uang karena memenuhi ke:butuhan pelanggan lebih baik dibandingkan pesaingnya.

(29)

dihubungkan dengan ha! menciptakan, menyerahkan dan akhimya mengkonsumsinya. Konsep penjualan berkeyakinan bahwa para konsumen dan perusahaan bisnis, jika dibiarkan, tidak akan secara teratur rnembeli cukup banyak produk-produk yang ditawarkan oleh organisasi tertentu. Oleh karena itu, organisasi tersebut harus melakukan usaha penjualan dan prornosi yang agresif.

Menurut Kotler (2002:8), pemasaran adalah suatu proses sosial :yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bemilai dengan pihak lain.

Drucker dalam Kotler (2002:8), mengatakan : orang dapat mengasumsikan bahwa akan selalu ada kebutuhan akan penjualan. Akan tetapi, tujuan pemasaran bukan untuk memperluas penjualan hingga kemana-mana. Tujuan pemasaran adalah untuk mengetahui dan memahami pelanggan sedemikian rnpa sehingga produk atau jasa itu cocok dengan pelanggan dan selanjutnya menjual dirinya sendiri. Idealnya, pemasaran hendaknya menghasilkan pelanggan yang siap untuk membeli. Semua yang dibutuhkan selanjutnya adalah menyediakan produk atau jasa itu.

2.3. Strategi Pemasaran

(30)

bagian integral dari strategi bisnis yang memberikan arab pada semua fungsi manajemen suatu organisasi.

Suatu perusahaan dikatakan mempunyai keunggulan bersaing bilaniana memiliki "sesuatu yang lebih" atas pesaingnya dalam menarik konsumen dan mempertabankan diri atas kekuatan persaingan yang mencoba menekan perusabaan. Sumber keunggulan bersaing dapat berupa : produk terbaik di pasar, memberikan jasa pelayanan yang paling hebat, memberikan harga jual yang paling murah, punya lokasi yang paling strategis, teknologi yang tepat guna, atribut barang yang sesuai dengan kehendak konsumen, memasarkan prnduk baru paling cepat, merek dan reputasi yang sudab teruji, dan memberikan nilai barang yang lebih besar daripada uang yang dikeluarkan konsumen.

Strategi bersaing perusahaan merupakan langkah-langkah strategis yang terencana maupun tidak terencana untuk dapat memiliki kcunggulan bersaing sehingga dapat menarik perhatian konsumen, memperkuat posisi dalam ー。セ。イL@ dan bertaban terhadap tekanan persaingan. Keunggulan bersaing dalam pasar akan memudahkan perusahaan untuk meraih keuntungan lebih besar daripada pesaing dan memberikan kesempatan hidup lebih lama dalam persaingan. Strategi perusallaan dapat dijalankan secara ofensif atau defensif atau di\akukan bergantian sesuai dengan kondisi di lapangan.

(31)

terhadap perubahan kondisi industri yang menyangkut banyak hal. Strategi bersaing hanya fokus pada rencana tindakan manajemen untuk bersaing dengan sukses dan memberikan nilai yang sangat bagus pada konsumen. Jika dikaitkan dengan target pasar serta bentuk keunggulan bersaing yang ingin dicapai perusahaan, strategi bersaing dapat dikelompokkan menjadi :

l. A low-cost leadership strategy : suatu strategi dalam penyediaan produk dan jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen secara luas, dengan harga yang serendah mungkin.

2. A broad differentiation strategy : suatu strategi dalam penyediaan produk dan jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen secara luas. dengan cara dan spesifikasi produk yang ditampilkan beda dibandingkan pesaing.

3. A best-cost provider strategy : suatu strategi dalam penyediaan produk dan jasa yang nilainya lebih besar daripada uang yang dikeluarkan konsumen. Strategi tersebut merupakan kombinasi antara tampilan produk yang beda dan lebih baik dibanding pesaing dan dengan harga yang rendah.

4. A fokus or market niche strategy based on lower cost : strategi yang memfokuskan pada penyediaan produk dan jasa untuk memenuhi pasar yang sempit dengan harga yang lebih rendah daripada pesaing.

5. A focused or market niche strategy based on differentiation : strategi untuk melayani pasar yang sempit an spesifik dengan cara yang betul-betul beda.

Strategi bersaing merupakan cara untuk menarik perbatian konsumen dan

(32)

sekali strategi persaingan sesuai dengan banyaknya pesaing yang dihadapi perusahaan (Hariadi, 2002:92).

Biaya Lebih Rendah

Pasar Umum

Target Pasar

Pasar Khusus

Overall Low-Cost Leadership

Strategy

I

Focused Low-Cost

Strategy

v

"

Best-Cost Provider

Strategy

!'-.. セ@

Differensiasi Broad Differentiation

Strategy

Focused Differentiation

[image:32.527.47.446.160.466.2]

Strategy

Gambar 1. Lima Strategi Bersaing Generik

Sumber : Bambang Hariadi, 2002

Para pemasar menggunakan sejumlah alat untuk mendapatkan tanggapan yang diinginkan dari pasar sasaran mereka. Alat-alat itu membentuk suatu bauran pemasaran. Menurut Kotler (2002:18), bauran pemasaran {marketing mix) adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus-menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran.

(33)

Produk Keragaman Produk Kualitas Design Ciri Namamerek Kemasan Ukuran Pelayanan Garansi Imbalan BA URAN pemasaraャセ@ Harga Daftar Harga Rabat/diskon PASAR SA SARAN

Potongan harga khusus Periode pembayaran Syarat kredit Promosi Tempat Saluran pemasaran Cakupan pasar Pengelompokan Lokasi Persediaan Transportasi Promosi penjualan Periklanan Tenaga penjualan

Kehumasan/Public relation

[image:33.527.46.426.57.460.2]

Pemasaran langsung

Gambar 2. Empat Kompouen P dalam Bauran Pemasaran

Sumber : Kotler, 2002

Bauran pemasaran ini merupakan konsep pemasaran terpadu dalam sistem pemasaran modem, di mana keempat aspek tersebut saling mendukung dan terkait satu dengan lainnya. Menurut Kotler (1999:114), bauran pemasaran adalah serangkaian variabel pemasaran terkendali yang dipakai oleh perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang dikehendaki perusahaan dari pasar sasarannya.

2.3.1. Produk (Product)

(34)

orang, organisasi dan gagasan. Unit produk bisa dibedakan menurut ukuran, harga, penampilan atau beberapa atribut lain.

Pengembangan sebuah produk terdiri dari tiga tahap, yaitu : produk inti di mana produsen lebih menekankan pada manfaat dari produk itu sendiri. produk nyata yang merupakan barang/jasa nyata seperti buku, pemliclikan, mobil clan sebagainya, clan terakhir adalah produk tambahan yang merupakan ja>a/manfaat tambahan bagi produk yang dibeli oleh konsumen Gasa pengiriman, garansi dan lain-lain).

Pada saat memutuskan untuk membeli biasanya konsurnen akan memperhatikan hal-hal seperti : merek, kemasan, keistimewaan pwduk, gaya produk dan mutunya. Konsep produk menegaskan bahwa konsumen akan menyukai produk-produk yang menawarkan ciri paling bermutu, berkinerja, atau inovatif.

2.3.2. Harga (Price)

Harga adalah sejumlah uang yang dibayar oleh konsumen untuk mendapatkan suatu produk. Penetapan harga suatu produk ditentukan oleh jenis pasar yang ada, yang oleh para ahli dibedakan menjadi 4 jenis pasar, yaitu:

a. Pasar persaingan murni, yaitu pasar yang terdiri dari hanyak pcnjual dan pembeli dengan jenis komoditas yang sama, misalnya peclagang beras. Pada pasar ini pedagang tidak dapat menjual lebih tinggi dari pedagang sekitarnya, karena pembeli akan mempunyai banyak pilihan untuk membeli dari

1

(35)

pedagang tidak terlalu perlu mengadakan riset pasar. pengembangan produk ataupun melakukan promosi.

b. Pasar persaingan monopoli, di mana penjual dan pembeli mengadakan transaksi dengan memberlakukan beberapa tingkat harga. Hal 1111

dimungkinkan karena adanya variasi dalam produk. misalnya kualitasnya

0

lebih baik dan mereknya lebih dikenal, sehingga pembeli mau membeli dengan harga yang berbeda.

c. Pasar oligopoli, di mana hanya ada sedikit penjual dengan jenis produk yai1g mungkin serupa, seperti semen, minyak goreng, minyak mentah dan sebagainya.

d. Pasar monopoli mumi, di mana hanya terdiri dari satu penjual dan dapat dikuasai oleh pemerintal1 maupun swasta.

Perusal1aan-perusahaan multinasional menghadapi beberapa masalal1 penetapan harga saat menjual barang ke luar negeri. Mereka harus berurusai1 dengan peningkatan harga, harga transfer, tuduhan dumping dill1 pasar gelap.

2.3.3. Promosi (Promotion)

Pemasaran masa kini lebih diaral1kan untuk membetikan kepuasan kepada pelanggan dengan lebih banyak memperhatikai1 apa kebutuhan mereka dan berusaha selalu dapat memenuhinya. Cara yang ditempuh perusal1aan antara lain mengembangkan produk baik dari segi mutu, kemasan, variasi produk dan mill1faatnya, juga harus menetapkan harga yang bersaing, sehingga konsumen

(36)

mereka mulai membandingkan antara produk satu dengan lainnya. Barga murah belum jaminan bahwa produk akan dapat diterima konsumen. karena mereka juga memperhatikan faktor lai1111ya seperti mutu dan manfaat bahkan kemasannya.

Perusahaan dapat melakukan kampanye periklanan dan promosi yang sama dengan pasar domestik atau mengadakan perubahan untuk tiap pasar lokal, suatu proses yang disebut adaptasi komunikasi. Jika proses itu mengadaptasi baik produk maupun komunikasi, perusahaan itu melaksanakan adaptasi ganda.

2.3.4. Tempat (Place)

Tempat merupakan sarana untuk menjual barang/jasa agar dapat dijangkau oleh konsumen. Untuk mencapai ha! itu, diperlukan saluran distribusi. Definisi saluran distribusi menurut Kotler (1999: 116). adalah : sekelompok perusahaan dan perorangan yang memiliki hak pemilikan atas produk atau membantu memindahkan hak pemilikan produk atau jasa ketika dipindahkan dari produsen ke konsumen.

Terlalu banyak perusahaan intemasional yang menganggap peke1jaan mereka selesai begitu produk meninggalkan pabrik mereka. Mereka harus memperhatikan bagaimana produk itu bergerak di luar negeri. Dengan kata lain, perusahaan intemasional harus memandang saluran yang menyeluruh tentang masalah pendistribusian produknya kepada pemakai akhir.

2.4. Usaha Eceran

(37)

konsumen akhir untuk penggunaan pribadi dan bukan bisnis. Pengecer atau toko eceran adalah usaha bisnis yang volume penjualannya terutama bi:rasal dari penjualan ecaran.

Organisasi apapun yang meajual kepada konsumen akhir -baik itu produsen, grosir, atau pengecer- dikatakan melakukan usaha cceran. Tidak masalah bagaimana barang atau jasa itu dijual (mclalui orang. surat, telepon atau mesin penjual) atau di mana dijual (di toko, di pinggir jalan, atau di rumah konsumen). Organisasi-organisasi pengecer sangat beragam. dan bentuk-bentuk baru terus bermunculan. Ada pengecer toko (store retailers). penjualan eceran tanpa toko (non-store retailers), dan berbagai organisasi eceran (retail organization).

Sekarang ini konsumen dapat berbelanja barang dan jasa di berbagai jenis toko. Mungkin jenis pengecer yang paling terkenal adalah toko serba ada. Semua jenis toko eceran melalui tahap-tahap pertumbuhan dan penurunan yang dapat dijelaskan sebagai siklus hidup eceran. Suatu jenis toko eceran muncul, menikmati periode pertumbuhan yang meningkat, mencapai kemapanan atau kedewasaan, dan kemudian penurunan. Jenis-jenis toko eceran konvensional biasanya menawarkan banyak layanan bagi pelanggan mereka dan menetapkan harga yang dapat menutup biaya-biaya tersebut. Biaya yang lebih memberikan harga yang lebih rendah, dan pelayanan yang lebih sedikit.

(38)

memposisikan diri mereka dalam rangka mcnawarkan snlah satu dari empat tingkat pelayanan itu :

1. Swalayan (self-service) : Swalayan merupakan dasar dari semua operas1 diskon. Banyak pelanggan yang bersedia melakukan sendiri proses menemukan-membandingkan-memilih guna menghemat uarig.

2. Swapilih (self-selection) : Para pelanggan mencari barang sendiri. walaupun mereka dapat meminta bantuan. Para pelanggan menyelesaikan transaksi mereka setelah membayar kepada pramuniaga.

3. Pelayanan-terbatas (limited-service) : Pengecer ini menjual lebih banyak barang shopping, dan pelanggan memerlukan lebih banyak informasi serta bantuan. Toko-toko itu juga menawarkan jasa (seperti kredit dan hak pengembalian barang).

4. Pelayanan-penuh (full-service) : Pramuniaga siap untuk membantu dalam tiap tahap dari proses menemukan-membandingkan-memilih. Pelanggan yang suka dilayani akan memilih toko jenis itu. Biaya pegawai yang tinggi. ditambah dengan proporsi yang tinggi akan barang khusus dan barang yang perputarannya lambat serta jasa yang banyak, menyebabkan terjadinya eceran yang berbiaya tinggi.

2.5. Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal Perusahaan

Pada analisis lingkungan internal akan dilihat lingkungan yang berasal dari dalam perusahaan yang memungkinkan adanya kekuatan dan kelemahan,

(39)

2.5.1. Lingkungan Internal

Lingkungan internal terdiri dari variabel-variabel kekuatan dan kelemahan yang ada di dalam organisasi atau perusahaan. Menurut Kotler (1999:95), kekuatan adalah kompetensi khusus yang memberikan keunggulan komparatif bagi perusahaan di pasar, sedangkan kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumberdaya, keterampilan dan kapabilitas yang secara serius menghambat kerja efektif perusahaan. David (2004:14), mengemukakan bahwa kekuatan dan kelemahan internal adalah segala kegiatan dalam kendali organisasi yang bisa dilakukan dengan sangat baik atau buruk.

Variabel-variabel kekuatan dan kelemahan perusahaan terdiri dari :

1. Bidang Keuangan. Biaya dan adanya modal, dana tersedia cukup tinggi, profitabilitas yang tinggi, stabilitas keuangan.

2. Bidang Pemasaran. Nama dan citra perusahaan, perusahaan memiliki pangsa pasar yang relatif kuat, reputasi mutu yang baik, reputasi pelayanan yang baik, biaya produksi yang rendah, biaya distribusi yang rendah, wiraniaga yang efektif, riset dan inovasi, keunggulan geografis, keunggulan bahan mentah. 3. Bidang Produksi dan Operasi. Fasilitas yang baru dan lengkap, skala

ekonomis yang kuat, kapasitas untuk memenuhi permintaan, karyawan yang mampu dan loyal, keterampilan teknik dan produksi, kemampuan memenuhi ketepatan waktu pengiriman.

(40)

kewirausahaan, fleksibel dan kemampuan beradaptasi, cepat tanggap terhadap perubahan kondisi.

2.5.2. Lingkungan Eksternal.

Perusahaan dan pemasok, perantara pemasaran, pelanggan, pesaing, dan masyarakat semuanya beroperasi di lingkungan kekuatan dan kecenderungan makro yang membentuk peluang dan menimbulkan ancaman. Peluang pemasaran adalah suatu bidang kebutuhan pembeli dimana perusahaan dapat beroperasi secara menguntungkan. Sedangkan ancaman adalah tantangan akibat kecenderungan atau perkembangan yang kurang menguntungkan. yang akan mengurangi pejualan dan laba jika tidak dilakukan tindakan pemasaran defensif (Kotler, 1999:95).

Unit bisnis harus memiliki sistem intelijen pemasaran untuk mengikuti kecenderungan dan perkembangan penting yang terjadi. l.lntuk masing-masing kecenderungan atau perkembangan, manajemen perlu mengidentifikasi peluang dan ancaman yang ditimbulkannya. Peluang dapat digolongkan menurut daya tariknya, dan kemungkinan keberhasilannya. Kemungkinan keberhasilannya perusahaan bergantung pada kekuatan bisnisnya yang tidak hanya harus sesuai dengan persyaratan berhasil di pasar sasaran tersebut, namun juga harus lebih unggul dari pesaingnya. Ancaman seharusnya dibagi menun1t tingkat keseriusan dan kemungkinan terjadinya (Kotler, 2002:88).

(41)

pemasar harus memperhatikan interaksi kausal antar kckuatan itu. karena kakuatan-kekuatan itu menjadi dasar bagi peluang dan ancaman barn. Ledakan pertumbuhan penduduk (demografi) akan menyebabkan peningkatan konsumsi sumber daya dan polusi (lingkungan alam), yang menyebabkan konsumen menuntut lebih banyak peraturan (politik-hukum). Kendala peraturan itu merangsang solusi teknologi dan produk baru (teknologi), yang jika teknologi baru itu dapat dijangkau oleh masyarakat (kekuatan ekonomi) dapat mengubah perilaku dan sikap mereka (sosial-budaya).

Lingkungan ekstemal tersebut dapat saling berhubungan dan pengaruh-mempengaruhi, yaitu lingkungan "dekat" (mikro) dan lingkungan 'jauh .. (makro). Menurut Siagian (2003:33), Iingkungan mikro (dekat) ialah lingkungan ekstemal yang mempunyai dampak pada kegiatan-kegiatan operas1onal organisasi, sedangkan lingkungan makro Gauh) adalah berbagai kekuatan dan kondisi yang timbul terlepas dari apa yang terjadi pada Iingkungan ekstemal yang dekat, tetapi sudah dikenali dan dimanfaatkan oleh para pesaing.

(42)

langsung atau tidak langsung- pada keberadaan organisasi. Kondisi industri juga dapat dikatakan sebagai faktor ekstemal yang dekat karena kondisi tersebut berpengaruh secara langsung secara operasional pada jalannya roda organisasi atau perusahaan.

2.5.2.1. Lingkungan Makro

Faktor-faktor ekstrenal tersebut dikatakan "jauh" karena faktor-faktor tersebut bersurnber dari luar organisasi dan biasanya tirnbul terlepas dari situasi operasional yang dihadapi oleh perusahaan yang bersangkutan. akan tetapi rnernpunyai darnpak pada proses rnanajerial dan operasional dalam organisasi (perusahaan) tersebut.

1. Demografi

Kekuatan ekonorni rnakro pertama yang dipantau oleh pasar adalah populasi, karena oranglah yang rnembentuk pasar. Pernasar sangat tertarik pada ukuran dan tingkat perturnbuhan penduduk di kota, wilayah dan Negara yang berbeda; distribusi umur dan bauran etnis; tingkat pendidikan; pola rumah tangga; serta karakteristik dan pergerakan regional.

2. Ekonomi

Selain orang, pasar juga mensyaratkan adanya daya beli. Daya beli yang ada di suatu perekonomian bergantung pada pendapatan. harga, taliungan, utang dan ketersediaan kredit saat ini. Pemasar harus mernperhatikan dengan cermat kecenderungan utama pendapatan dan pola pembelanjaan konsumen.

(43)

memasuki berbagai teori ekonomi yang rumit itu secara mendalam, mudah memahami bahwa sungguh banyak segi-segi perekonomian yang mau tidak mau harus dipertimbangkan dan diperhitungkan.

3. Alam

Perusakan alam merupakan salah satu permasalahan global yang utama. Di banyak kota di dunia, polusi udara dan air telah mencapai tingkat yang membahayakan. Terdapat keprihatinan yang besar terhadap bahru1 kimia tertentu yang menimbulkan polusi udara, tanah, dan air. Pemasar harus mewaspadai ancan1an dan peluang yang berhubungan dengan keempat kecenderungan dalam lingkungan alam: kekurangan bahan baku, peningkatan bia ya energi. peningkatan tingkat polusi dan perubahan peran pemerintah.

4. Teknologi

(44)

5. Politik-Hukum

Keputusan pemasaran sangat dipengaruhi oleh perkembangan lingkungan politik dan hukurn. Lingkungan itu dibentuk oleh hukurn, badan pemerintah dan kelompok penekan yang mempengaruhi dan membatasi beragam organisasi dan individu. Kadang-kadang peraturan-peraturan hukum itu juga menciptakan peluang baru dunia bisnis.

Faktor-faktor politik yang berpengaruh pada pengelolccan suatu bisnis antara lain berarti bahwa para pengambil keputusan strategi perlu mcmahami percaturan kekuatan dan pengaruh yang terjadi clalam suatu masyarakat bangsa di mana ia bergerak, terrnasuk percaturan kekuasaan clan kekuatan yang terjadi di kalangan para politisi dan para negarawan.

6. Sosial-Budaya

Masyarakat membentuk keyakinan, nilai clan nonna kita. Manusia menyerap, hampir secara ticlak saclar, pandangan dunia yang merumuskan hubungan mereka dengan dirinya sencliri, dengan sesamanya. clengan organisasi, dengan masyarakat, dengan alam sekitar dan clengan alam semcsta.

(45)

0

2.5.2.2. Lingkungan Industri

Menurut Siagian (2003:82), para pakar manaJemen strategi tampaknya menyoroti lima hal dalam kondisi industri yang harus dikenali dan diperhitungkan, yaitu:

1. Pendatang Baru

Persaingan merupakan kenyataan hid up dalam dunia hisnis. Si fat, bentuk dan intensitas persaingan yang terjadi dan cara yang ditempuh oleh para pengambil keputusan strategi untuk menghadapinya pada tingkat yang dominan mempengaruhi tingkat keuntungan suatu perusahaan. Kenyataan ini dihadapi bukan hanya oleh perusahaan yang tergolong lemah, tetapi juga oleh perusahaan yang kuat sekalipun. Salah satu faktor yang turut berpengaruh ialah apabila ada pendatang-pendatang baru dalam industri tertentu. Para pendatang baru tersebut dapat dipastikan akan berupaya merebut pangsa pasar tertentu dengan berbagai cara seperti memasarkan produk substitusi yang diperkirakan dapat "merebut" minat para pemakai, memasarkan produk sejenis seperti yang sudah dipasarkan oleh perusahaan lain, akan tetapi dengan mutu yang lebih tinggi dan atau harga yang lebih te1jangkau oleh para pemakai, strategi pemasaran yang agresif dan berbagai teknik Iainnya. Dalam kondisi demikian, perusahaan yang kuat sekalipun pasti menghadapi tantangan dan suasana persaingan yang mungkin makin tajam.

(46)

mutakhir, sarana dan prasarana yang lebih lengkap dan tenaga kerja yang terdidik dan terlatih.

2.Pemasok

Pimpinan perusahaan tidak boleh mengabaikan peranan para pemasok sebagai mitra kerjanya. Seperti diketahui tidak banyak perusahaan yang menguasai sendiri sumber-sumber suplai bahan mentah dan bahan haku untuk diolah lebih lanjut dalam proses produksi. Berarti terdapat ketergantungan antara satu perusahaan yang menghasilkan produk tertentu dengan para pemasoknya. Para pemasok itu dapat berada pada posisi tawar-menawar yang kuat dalam arti mereka dapat menaikkan harga bahan yang dipasoknya atau menurunkan mutu bahan yang diperlukan oleh perusahaan pelanggannya.

3.Pembeli

(47)

4. Produk Substitusi

Karena perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dewasa ini makin banyak produk yang peranannya dan manfaatnya dalan1 kehidupan manusia dapat diganti oleh produk substitusi atau pengganti. Tidak adanya atau tipisnya kepekaan terhadap ha! tersebut dapat berakibat pada menurunnya tingkat perolehan keuntungan yang pada gilirannya mengurangi kemarnpuan perusahaan untuk mempertahankan eksistensinya mengenai pertumbuhan clan perkembangan.

5. Persaingan Diantara Lingkungan Industri

Salah satu kenyataan hidup dalam dunia bisnis ialah terjadinya persaingan yang ada kalanya makin tajam. Persaingan menw1tut kemampuan yang lebih tinggi dari para perumus kebijaksanaan strategi dalam perusahaan agar dengan demikian strategi yang dirumuskannya memungkinkan organisasi meraih keuntungan, mempertahankan eksistensi dan menempuh jalur pertumbuhan dan perkembangan. Secara ideal, apa yang seharusnya tei:iadi ialah persaingan yang sehat.

2.5.2.3. Lingkungan Mikro

Titik tolak pemikiran tentang pentingnya pemalmman faktor-faktor lingkungan ekstemal yang "dekat" (mikro) berangkat dari asumsi dasar bahwa satu perusahaan dihadapkan pada suasana persaingan bukan hanya bersifat tajam, akan tetapi juga ada kalanya terjadi dalam iklim "tidak sehat". F aktor-faktor lingkungan ekstemal yang dekat itu berkaitan erat bukan hanya dengan suasana

....

,...
(48)

dan dalam memasarkan produk yang dihasilkannya. Faktor··faktor lingkungan ekstemal yang "dekat" pada umumnya dapat dikendalikan. atau paling sedikit dipengaruhi oleh perusahaan yang bersangkutan. Para pengambi I keputusan strategi perlu memperhatikan pada faktor-faktor seperti:

1.Pemasok

(49)

2. Pelanggan

Berbagai cara dan teknik perlu ditempuh dan digunakan untuk menumbuhkan, memelihara dan bahkan meningkatkan minat para konsumen. Agar hal itu dapat dilakukan, para pengambil keputusan strategi perlu mengetahui profil yang tepat tentang para pelanggan dan, terutama, calon-calon pengguna produk yang dihasilkan itu. Faktor-faktor yang berpengaruh pada profil para konsumen yang perlu dikenali dan dianalisis antara lain ialah faktor geografi, demografi, psikografi, dan perilaku.

3.Pesaing

Mengidentifikasi pesaing sepertinya merupakan tugas perusahaan yang sederhana. Namun, cakupan pesaing aktual dan potensial perusahaan sebenamya jauh lebih luas. Perusahaan lebih mungkin dikalahkan oleh pesaingnya yang barn muncul atau oleh teknologi baru, dibandingkan oleh pesaingnya saat ini.

2.6. Penelitian Terdahulu

Elvia Fitriana (1997) melakukan penelitian dengan judul Analisis Strategi Pemasaran Buah Segar (Studi Kasus di Toko Buah "Tropis", Bekasi). Ala! analisis yang digunakan dalam penelitian berdasarkan pendekatan anal isis bauran pemasaran, analisis lingkungan internal, analisis lingkungan eksternal dan analisis SWOT.

(50)

1. Bauran Produk : adanya keragan1an produk, periyimpanan produk pada lemari pendingin, melakukan pengemasan pada produk yang rentan pada piring buah dengan menggunakan mesin pengemas.

2. Bauran Harga : harga ditentukan dengan. menggunakan metode harga mark-up, harga jual ditetapkan setelah menambah harga pokok dengan mark-up sebesar 20%.

3. Bauran Distribusi : distribusi pemasaran buah segar kepada konsumen merupakan distribusi langsung karena kegiatan pemasaran langsung dilakukan kepada konsumen tanpa perantara.

4. Bauran Promosi : promosi yang dilakukan toko buah "Tropis" melalui media cetak yaitu koran Kompas dengan frekuensi tiga hari sekali selama satu bulan dalam satu tahun, radio pada gelombang 93,55 FM, spanduk dan potongan harga atau pemberian hadiah.

Selanjutnya hasil analisis yang didapat dengan melakukan analisis lingkungan internal, adalah :

l. Faktor-faktor Kekuatan Toko Buah "Tropis" adalah:

a) Faktor Keuangan. b) Faktor SDM. c) Faktor Manajemen. d) Faktor Pemasaran.

2. Faktor Kelemahan bagi Toko Buah "Tropis" :

a) Belum terbentuknya bagan organisasi sehingga lemalmya manajemen. b) Tidak dilakukannya pengendalian stok, menyebabkan banyaknya kerusakan

(51)

c) Dalam menentukan harga belum didasarkah pada seluruh faktor biaya, '

terutama biaya investasi.

Sedangkan hasil analisis yang didapat 、セョァ。ョ@ melaknkan analisis ekstemal, adalah:

1. Faktor-faktor Peluang bagi Toko Buah "Tropis" : a) Faktor Ekonomi. b) Faktor Demografi.

2. Faktor-faktor Ancaman bagi Toko Buah "Tropis" adalah: a) Faktor Pesaing. b) Faktor Ekonomi.

Berdasarkan analisis SWOT, alternatif strategi yang dapat digunakan adalah:

1. Strategi S-0 : pemeliharaan buah, efisiensi distribusi, efisiensi biaya, meningkatkan promosi dan melayani parcel.

2. Strategi S-T : pengendalian stok, meningkatkan komunikasi antara karyawan dengan konsumen dan meningkatkan pelayanan dengan konsumen.

3. Strategi W-0 : mempertahankan kualitas, meningkatkan hnbungan dengan pemasok, memanfaatkan promosi dan cara penjnalan.

4. Strategi W-T: usaha penelitian dan pengembangan, evaluasi harga, perubahan bentuk promosi dan spesialisasi karyawan.

2.7. Kerangka l>emikiran

(52)

2.7.1. Tahap Pengumpulan Data

Pada tahap ini dilakukan kegiatan pengumpulan data, pengklasifikasian serta pra-analisis. Pada tahap ini akan • diketahui visi, misi dan tujuan perusahaan serta data internal dan data eksterna1:

1 Data internal dapat diperoleh di dalam

perusahaan itu sendiri, seperti keuangan, pemasaran, produksi dan operasi, sumber daya manusia, serta sistem informad. Data ekstemal dapat diperoleh dari lingkungan di luar perusahaan, seperti analisis pasar, analisis kompetitor, analisis pemasok, analisis pemerintah, dan analisis ekonomi. Sec:ara keseluruhan dapat dilihat pada Gambar 5. Alur Penelitian Deskriptif.

2.7.1.1. Aualisis Lingkungan Internal

Analisis lingkungan internal bertujuan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan. Dalam menganalisis lingkungan internal dilakukan denga.n analisis pendekatan fungsional, yaitu analisis yang dilakukan pada masing-masing fungsi perusahaan meliputi : organisasi, keuangan, pemasaran, produksi dan operasi, sumber daya manusia, dan sistem informasi.

2.7.1.2. Analisis Lingkungan Eksternal

(53)

produk substitusi, dan persaingan diantara perusahaan-perusahaan dalarn industri. Sedangkan faktor-faktor yang dianalisis dalam lingkungan mikro adalah faktor pemasok, faktor pelanggan, dan faktor pesaing. Analisis lingkungan eksternal ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang merupakan peluang dan ancarnan bagi perusabaan.

2. 7.1.3. Matriks Internal Factor Evaluatio11 (IFE)

Matriks ini meringkas dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan utanm dalarn berbagai bidang fungsional dari suatu usaha, dan matriks ini juga memberikan dasar untuk mengenali dan mengevaluasi hubungan diantara bidang-bidang ini.

2.7.1.4. Matriks External Factor Evaluatio11 (EFE)

Informasi deinografi, alam, politik-hukum, teknologi, ekonomi, sosial, budaya, dan persaingan dapat diringkas dengan matriks evaluasi faktor eksternal. Penentuan bobot pada matriks IFE dan EFE menggunakan metode paired

comparison. Matriks EFE mengumpulkan dan mengevaluasi peluang dan

ancaman bagi suatu perusabaan.

2.7.2. Tahap Pemaduan

(54)

2.7.2.1. Matriks IE

Matriks IE didasarkan pada dua sumbu kunci,. ケ。ゥエセ@ total nilai IFE pada sumbu-x dan total nilai' EFE pada sumbu-y. Pada sumbu-x matriks IE, total nilai IFE yang diberi bobot dari 1,0 sampai 1,99 menunjukkan posisi internal yang lemah, nilai 2,0 sampai 2,99 dianggap sedang, dan nilai 3,0 sampai 4,0 dikatakan kuat. Pada sumbu-y, total nilai EFE yang diberi bobot 1,0 sampai 1,99 dianggap rendah, nilai 2,0 sampai 2,99 sedang dan nilai 3,0 sampai 4,0 tinggi.

Total Skor EFE

4,0 Tinggi

3,0 Sedang

4,0

2,0 Rendah

1,0

Kuat

I

IV

VII

Total Skor IFE Sedang

3,0 2,0

II

v

[image:54.527.42.434.167.576.2]

VIII

Gambar 3. Matriks Internal-Ekstcrnal

Somber: Fred R David, 2004

Lem ah

III

VI

IX

1,0

(55)

produk) atau strategi integratif (integrasi ke belakang, integrasi l::e depan, dan integrasi horizontal). Daerah kedua terdiri dari sel III, V, VII dengan strategi yang paling tepat adalah strategi pertahanan dan pelihara atau Hold 'lnd Maintain (penetrasi pasar dan perkembangan produk). Daerah ketiga エセイ、ゥイゥ@ dari sel VI, VII, IX dengan strategi yang mewakili yaitu panen atau divestasi.

2.7.2.2. Analisis SWOT

SWOT adalah singkatan dari kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dalam lingkungan yang dihadapi perusahaan. Analisis SWOT merupakan cara sistematik untuk mengidentifikasi faktor-faktor dan strategi yang menggambarkan kecocokkan paling baik diantara mereka. Analisis ini didasarkan pada. asumsi bahwa. sua.tu strategi yang efektif akan memaksimalkan kekua.tan dan meminimalkan kelemahan dan a.ncaman (Pearce dan Robinson, 1997:257).

Peluang adalah situasi yang menguntungkan dalam lingkungan perusaha.an sedangkan ancaman adalah situasi penting yang tidak menguntungkan dalam lingkungan perusahaan. Kekuatan adalah sumber daya, keterampilan, atau keunggulan-keunggulan lain relatif terhadap pesaing dan kebutuhan pasar yang dilayani atau ingin dilayani oleh perusahaan. Sedangkan kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya, keterampilan, dan kapabilitas yang secara serius menghambat kinei;ja efektif perusahaan (Pearce dan Robinson, 1997:258). Menurut Rangkuti (2001:31), matriks SWOT dapat menggambarkan

(56)

dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Skema yang mewakili matriks SWOT disajikan dalam Gambar 4.

セ@

1

r Eksternal

OPPORTUNITIES (0) Daftar Peluang Eksternal

THREATS(T) Daftar Ancaman

Eksternal

STRENGTHS (S) Daftar Kekuatan Internal

[image:56.527.32.451.157.513.2]

STRATEGISO Strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang STRATEGIST Strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman

Gambar 4. Matriks SWOT

Sumber : Rangkuti, 200 I

\VEAKNESSES (W) Daftar Kelemahan Internal STRATEGIWO Strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan oeluang STRATEGIWT Strategi yang meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman

Matriks SWOT dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternatif strategis, yaitu :

1) Strategi SO

Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran pemsahaan, yaitu dengan memanfaatkan selumh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.

2) Strategi ST

Strategi ini menggunakan kekuatan perusahaan untuk menghindari atau mengurangi dampak ancaman eksternal.

(57)

4) Strategi WT

(58)

.. J Visi Misi clan Tujuan Perusahaan

'

l

Strategi Pemasaran yang Dijalankan Perusahaan

i

'

Analisis Lingkungan Internal Analisis L in\gkungan Eksternal

Faktor Pemasaran

Fal1:or SDM

Faktor Produksi dan Operasi

I

Matriks !FE

...

I

..

SWOT

-

'

-Analisis

..

"

e

"

I

セ@

Matriks IE

I

'"

Matriks SWOT

Alternatif Strategi Pemasaran

Lingk ungan Demo Lingk grafi/Ekonomi unganAlam Lingk Lingk Lingk Pemas ungan Teknologi ungan Politik Hukum ungan Sosial Budaya

ok Pesain g Pelang gan

Anal is is Lingkungan lndustri

[

Matriks EFE

l

(59)

BAB III

METODE PENEL1TIAN

'

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di CV Tropis yang bertempat di kawasan rumah-toko (ruko) Kalimalang Commercial Centre A 11-12 JI. A. Yani, Bekasi. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa CV Tropis merupakan salah satu perusahaan ritel buah yang sedang berkembang di tengah meningkatnya persaingan perusahaan pemasar buah pasar. Selain itu juga dikarenakan adanya kesediaan pihak perusahaan untuk mengiziukan dan menyediakan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Kegiatan penelitian dilakukan pada bulan Juli - September 2005.

3.2. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang didapat dari CV Tropis . Selain itu digunakan pula data sekunder berupa literatur yang relevan dengan masalah penelitian. Data sekunder diperoleh dari Badan Pusat Statistik, Departemen Pertanian, dari perusahaan setempat, hasil riset dan tulisan-tulisan yang berkaitan dengan topik penelitian yang dibahas.

3.3. Metode Pengumpulan Data

(60)

buah yang dijual perusahaan, data administrasi perusahaan, data karyawan perusahaan dan lain-lain. Data sekunder diperoleh penulis melalui riset pustaka yang mengacu kepada buku-buku, hasil survai dan tulisan··tulisan yang berkaitan dengan masalah yang dibahas yaitu dari Badan Pusat Statistik berupa jumlah penduduk Indonesia, dari Departemen Pertanian berupa daftar konsumsi buah Indonesia perkapita, dan lain-lain. Survai lapang dilakukan dengan cara mengamati perubahan yang terjadi di lapangan.

3.4. Metode Pengolahan dan Analisis Data

Analisis data secara deskriptif dan kuantitatif menggunakan analisis lingkungan pemasaran, strategi generik, matriks IFE dart EFE, matriks IE, dan analisis SWOT untuk memformulasikan altematif strategi pemasaran CV Tropis.

3.4.1. Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal

Analisis lingkungan internal menggunakan data darr informasi seperti : a. Faktor organisasi mencakup struktur organisasi perusahaan.

b. Faktor keuangan, mencakup sumber keuangan dan kondisi keuangan perusahaan.

c. Faktor pemasaran, mencakup penanggungjawab kegi.atan dan kebijakan yang dijalankan dalam kegiatan pemasaran.

d. Faktor produksi dan operasi, mencakup kegiatan produksi dan operasi yang di lakukan perusahaan.

(61)

f. Faktor sistem informasi komputer, mencakup penggunaan sistem informasi dalam kegiatan perusabaan.

Analisis lingkungan pemasaran eksternal dibagi menjadi analisis \ lingkungan makro, industri dan mikro. Analisis lingkungan makro menggunakan , data dan informasi tentang :

j a. Lingkungan demografi/ekonomi, mencakup jumlab penduduk, kepadatan dan pertumbuban penduduk.

b. Lingkungan alam, mencakup ketersediaan buab-buaban sebagai produk utama yang dijual perusabaan.

c. Lingkungan teknologi, mencakup perkembangan teknologi yang berkaitan dengan proses pemasaran produk.

d. Lingkungan politik dan hukum, mencakup kebijakan-kebijakan pemerintab yang berhubungan dengan perkembangan agribisnis dan bisnis rite! buab-bual1an.

e. Lingkungan sosial-budaya, mencakup perubaban perilaku masyarakat dalam mengkonsumsi buah-buahan.

Analisis lingkungan industri menggunakan data dan informasi mengenai : a. Ancaman pendatang baru, meliputi faktor-faktor hambatan masuk industri. b. Ancaman peningkatan kekuatan posisi tawar pernasok, meliputi jenis

(62)

c. Ancaman peningkatan kekuatan posisi tawar pembeli, meliputi lokasi pembeli dan jumlah pembelian oleh pembeli, tingkat kepentingan produk industri bagi pembeli.

d. Ancaman produk substitusi, meliputi produk-produk yang merupakan

Gambar

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ............................ .
Tabel 1. Daftar Konsumsi Buah Indonesia Perkapita (Kg) .... ..... .......
Gambar 10. Matriks SWOT CV Tropis .............................................
Tabel 1. Daftar Konsumsi Buah Indonesia Perkapita (Kg)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sehingga diharapkan dengan adanya IPAL komunal dengan hasil swadaya masyarakat ini dapat memberikan manfaat besar khususnya bagi lokasi replikasi IPAL dan umumnya dapat membantu

Hal ini berdasarkan Tabel kriteria kesesuaian wisata pantai kategori berenang yang menyatakan bahwa tingkat kecerahan perairan &gt;10 meter masuk kedalam kategori sangat sesuai

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh dari Marketing Capability terhadap Customer Loyalty pada Indosat Ooredoo di Surabaya dengan Customer Engagement

causal design , bukan jenis PTK. Pada penelitian dengan rancangan causal design , sebuah strategi dipilih untuk diuji efektifitasnya melalui perbandingan prestasi pre-test dan

We develop and test seven indices on three Colorado cities to measure the relationship between the distribution of environmental hazards and minority and poverty-stricken

Alhamdulillah Syukur atas Rahmat dan Hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Akhir ini yang berjudul : ANALISA MCB 2 AMPERE PADA KWH METER 30 RUMAH DI DESA

Penelitian ini bertujuan untuk untuk: (1) meningkatkan keterampilan membaca aksara Jawa dengan menggunakan pendekatan Active Learning berbantuan media Flash Cards,