• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Agama tentang Makna Keselamatan (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah Agama tentang Makna Keselamatan (1)"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

MAKNA KESELAMATAN

DALAM PERSPEKTIF AGAMA ISLAM

ERNI CAROLINA MATURBONGS / 141214099

PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena

atas berkat,rahmat,bimbingan dan tuntunan_Nya saya dapat

menyelesaikan pembuatan Papper Pendidikan Agama tepat pada

waktunya. pembuatan papper ini adalah sebagai tugas saya dalam Mata

Kuliah Pendidikan Agama.

Papper ini saya buat berdasarkan hasil wawancara saya dengan

narasumber mengenai makna Kesalamatan menurut Agama Islam. Selain

itu juga,papper ini saya susun dan saya refleksikan kembali. saya

menyadari bahwa dalam paper ini masih banyak kekurangan yang

mendasar .Oleh karena itu saya juga mengharapkan kritik dan saran yang

bersifat membangun.

Saya berharap bahwa paper ini dapat bermanfaat bagi pemenuhan tugas.

Yaitu pada khususnya dan pembaca pada umumnya.

Yogyakarta ,25 Oktober 2014

(3)

DAFTAR ISI

COVER ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

PENDAHULUAN ... 1

a. Latar Belakang ... 1

b. Pengertian Agama Islam ... 1

c. Rumusan Masalah ……….. 2

(4)

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang

Agama Islam merupakan salah satu jalan yang diajarkan Nabi Muhammad, bukan tujuan. Jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah dan mengharap ridha-Nya, melalui amal kebajikan yang berdimensi vertikal dan horisontal yang tercantum dalam tiga ajaran pokoknya yaitu iman, islam dan ihsan dengan tujuan agar mendapatkan kebahagiaan/keselamatan baik di dunia maupun akhirat.

Melalui dimensi vertikal umat Islam dapat menjalankan ritual keagamaan yang tatacaranya sudah ditentukan oleh Allah dan mengantarkan manusia untuk menjalin komunikasi atau berhubungan dengan Tuhan.

Melalui dimensi horizontal umat Islam dapat menjalankan ibadah yang terkait dengan hubungan sesame manusia.Misalnya perdagangan, dialog, kerja sama interenatau antar umat serta pengabdian atau pelayanan pada sesame dan sebagainya.

B. Pengertian Agama Islam

Dari segi kebahasaan, Islam berasal dari bahasa Arab yaitu dari kata salima yang mengandung arti selamat, sentosa, dan damai. Dari kata salima selanjutnya diubah menjadi bentuk aslama yang berarti berserah diri masuk dalam kedamaian. Oleh sebab itu orang yang berserah diri, patuh, dan taat kepada Allah swt. disebut sebagai orang Muslim. Dari uraian tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa kata Islam dari segi kebahasaan mengandung arti “patuh, tunduk, taat, dan berserah diri kepada Allah swt dalam upaya mencari keselamatan dan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat”. Hal itu dilakukan atas kesadaran dan kemauan diri sendiri, bukan paksaan atau berpura-puraan, melainkan sebagai panggilan dari fitrah dirinya sebagai makhluk yang sejak dalam kandungan telah menyatakan patuh dan tunduk kepada Allah.

(5)

kelompok manusia dan berbagai bangsa yang ada di dunia ini. Islam adalah agama Nabi Adam, Nabi Ibrahim, Nabi Yakub, Nabi Musa, Nabi Daud, Nabi Sulaiman, Nabi Isa, Nabi Muhammad saw. Dengan kata lain, seluruh Nabi dan Rasul beragama Islam dan mengemban risalah menyampaikan Islam. Hal itu dapat dipahami dari ayat-ayat yang terdapat di dalam Al Qur’an yang menegaskan bahwa para Nabi tersebut termasuk orang yang berserah diri kepada Allah.

Kesimpulannya, Islam secara bahasa berarti tunduk, patuh, dan damai. Sedangkan menurut istilah, Islam adalah nama agama yang diturunkan Allah untuk membimbing manusia ke jalan yang benar dan sesuai fitrah kemanusiaan. Islam diturunkan bukan kepada Nabi Muhammad saja, tapi diturunkan pula kepada seluruh nabi dan rasul. Sesungguhnya seluruh nabi dan rasul mengajarkan Islam kepada umatnya.

C. Rumusan Masalah

1. Apa makna “ Keselamatan “ menurut narasumber?

2. Apa saja yang menjadi sumber-sumber ajaran agama Islam ?

(6)

PEMBAHASAN

Makna Keselamatan Menurut Narasumber :

Keselamatan adalah jika seseorang mengikuti aturan,tatacara dan rambu-rambu yang telah ditetapkan atau telah digariskan oleh Allah. Apabila manusia mentaati dan mengikuti aturan dan tatacara tersebut sesungguhnya manusia itu akan mendapat atau mencapai keselamatan. Keselamatan juga merupakan tujuan hidup dari semua orang. Manusia hidup didunia dengan tujuan akan mendapat keselamatan diakhirat nanti. Sehingga untuk mencapai keselamatan manusia harus mentaati dan mengikuti aturan yang telah ditetapkan atau telah digariskan oleh Allah.

Umat muslim harus melakukan atau melaksanakan apa yang telah di-naskan atau ditetapkan oleh Allah. Jika itu larangan umat muslim jangan melakukannya atau jangan melanggarnya dan jika itu perintah umat muslim harus mematuhi dan melaksanakannya. Dengan demikian umat muslim akan mencapai keselamatan.“Selamat manusia tidak hanya didunia tapi selamat di akhirat sesuai dengan doa sapujagat”. Hal ini juga diperjelas lagi dengan doa yang selalu dipanjatkan, “Tunjukilah kami jalan yang lurus” (Qs 1:6). Setiap Mukmin harus mengusahakan sendiri 'Keselamatan' mereka. Itulah sebabnya, mereka berlomba-lomba melakukan setiap hal yang dapat menghasilkan pahala. Dengan harapan, semakin banyak pahala yang didapat, semakin besar pula kemungkinan mendapat 'tiket keselamatan' ke sorga. Namun Hal itupun belum menjamin keselamatan umat muslim. Karena ayat lain dalam Al-Quran berkata, "Dan tiak aia seorang pun iari paiamu, melainkan meniatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu aialah suatu kemestan yang suiah iitetapkan" (Qs 19:71).

(7)

Menurut ajaran islam, dengan menaati kedua hal tersebut maka akan menuntun manusia ke jalan yang benar. Sedangkan nanti jika tiba pada hari kiamat, manusia akan mempertanggungjawabkan perbuatanya. Akan ada yang lansung ke neraka atau ke surga, tapi ada juga yang harus melewatu ujian. Dimana jika gagal melaksanakan ujian, manusia akan masuk neraka sementara waktu sampai hukumannya setimpal dengan perbuatan jahatnya sebelum dipersilahkan masuk ke surga.

Menurut Agama Islam konsep keselamatan adalah beriman kepada Allah dan mengerjakan amal sholeh. Q.S. Al Bayyinah (98).

Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk. Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga

'Ada yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya

selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepadaNya.

Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya.”

Al Qur’an menyatakan bahwwa keselamatan adalah hasil sinergi antara iman dan amal manusia (Qs baqarah 25). Agama Islam memaknai keselamatan manusia

merupakan hasil upaya manusia dalam menghasilkan amalan-amalan yang diperbuat dari manusia itu sendiri yang pada akhirnya ditentukan oleh Allah. Masing-masing hasil amalan sebagai upaya manusia melakukan perintah (Pahala) dan menghindari larangan Allah (menghindari Dosa) inilah yang menentukan keselamatannya yaitu Surga atau Neraka. Agar masuk surga, selain dengan memeluk agama Islam, umat Muslim juga diharuskan menjalankan perintah agama, dan melaksanakan rukun Islam.

(8)

nilai tambah kemanusiaan yang hakiki yakni kehormatan. Tatanan kehidupan inilah yang disebut menyelamatkan, dan tentunya searah dengan arti Islam. Hal ini dapat digambarkan sebagai berikut :

Pola dan sistem Islam terbangun untuk kemaslahatan manusia dan alam lingkungannya, sehingga diperoleh kehormatan serta kebahagiaan kehidupannya. Hal ini sejalan dengan perintah Allah SWT :

”(Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan,

memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji,

kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu

dapat mengambil pelajaran.” (An-Nahl : 90).

Perintah Allah tersebut, hendaknya dapat ditegakkan pada semua aspek tatanan kehidupan bernegara, berbangsa dan bermasyarakat. Sehingga sosial ekonomi, hukum dan pemerintahan bergerak secara positii bagi kemaslahatan kehidupan manusia dan lingkungannya yang beranjak dari keadilan yang bernuansa kebajikan, untuk kehidupan yang penuh rasa syukur dan keharmonisanpada semua kegiatan, yang pada akhirnya akan membuahkan hasil bagi semua manusia rasa memperoleh kehormatan dankehidupan yang membahagiakan. Itulah sebabnya dikatakan Islam membawa Rahmat itu akan dirasai pula oleh mereka di luar Islam. Tidakkah

kehidupan dewasa ini penuh dengan penyimpangan dan bahkan dapat dikatakan manusia banyak yang hilang kehormatannya karena melakukan perbuatan yang hina (menipu, merampok, dan bahkan membunuh) semua itu jika ditelusuri, karena mereka tidak harmonis dan tidak memperoleh kepuasan dalam kehidupannya, dan penyebab dari ketidak puasan itu adalah ketidak adilan dan tidak diperolehnya kebajikan, bahkan kita hendaknya berani menyatakan karena jauh atau lepas dari sistem Islam yang telah ditetapkan oleh Allah SWT dan Rasul-Nya.

(9)

Sumber ajaran Islam dirumuskan dengan jelas dalam percakapan Nabi Muhammad dengan sahabat beliau Mu’az bin Jabal, yakni terdiri dari tiga sumber yaitu al-Qur’an (kitabullah), as-Sunnah (kini dihimpun dalam hadis), dan ra’yu atau akal pikiran manusia yang memenuhi syarat untuk berijtihad.Ketiga sumber ajaran ini merupakan satu rangkaian kesatuan dengan urutan yang tidak boleh dibalik.

1. AL QUR’AN

Secara etimologis, al-Qur’an berasal dari kata qara’a, yaqra’u, qiraa’atan atau qur’aanan yang berarti mengumpulkan (al-jam’u) dan menghimpun ( al-dlammu). Hurui-hurui serta kata-kata dari satu bagian kebagian lain secara teratur dikatakan al-Qur’an karena ia berisikan intisari dari semua kitabullah dan intisari dari ilmu pengetahuan. Allah berfrman :

Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah mengumpulkannya (dalam dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya. Apabila kamu telah selesai membacakannya maka ikutlah bacaannya”. (alQiyamah [75]:17-18).

2. AS-SUNNAH ATAU HADIS

Sunnah menurut istilah syar’i adalah sesuatu yang berasal dari Rasulullah Saw. baik berupa perkataan, perbuatan, dan penetapan pengakuan. Sunnah beriungsi sebagai penjelas ayat-ayat al-Qur’an yang kurang jelas atau sebagai penentu beberapa hukum yang tidak terdapat dalam al-Qur’an.

As-Sunnah dibagi menjadi empat macam, yakni:

1. Sunnah Qauliyah, yaitu semua perkataan Rasulullah 2. Sunnah Fi’liyah, yaitu semua perbuatan Rasulullah

3. Sunnah Taqririyah, yaitu penetapan dan pengakuan Nabi terhadap pernyataan ataupun perbuatan orang lain

4. Sunnah Hammiyah, yakni sesuatu yang telah direncanakan akan dikerjakan tapi tidak sampai dikerjakan.

Ada beberapa ahli hadis yang mengatakan bahwa istilah hadis dipergunakan khusus untuk sunnah qauliyah (perkataan Nabi), sedangkan sunnah fi’liyah (perbuatan) dan sunnah taqririyah tidak disebut hadis, tetapi sunnah saja.

3.Ijma’ (kesepakatan ulama)

4.Qiyas (analogi hukum

)

(10)

Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa pada suatu hari Muhammad SAW didatangi Malaikat JIbril yang bertanya tentang Islam,Iman dan Ihsan (perbuatan baik).

IMAN:

Iman (percaya) secara etimologi berarti pembenaran. Istilah iman seakar dengan kata (1) amanah (terpercaya) yang merupakan lawan dari khianat, (2) aman (keadaan aman). Menurut istilah, iman adalah membenarkan dengan hati, mengikrarkan dengan lisan dan mengamalkan dengan anggota badan.

Iman adalah percaya, lebih tepatnya adalah percaya dengan rukun iman yang enam, yaitu Iman kepada Allah; Iman kepada malaikat-malaikat-Nya; iman kepada rasul-rasul-Nya; iman kepada kitab-kitab Allah; iman kepada hari akhir; iman kepada qada’ dan qodar. Bentuk keimanan tersebut adalah iman paling minimal yang harus dimiliki oleh seorang muslim. Orang yang beriman disebut mukmin, yaitu orang yang benar dalam memegang dan melaksanakan amanat, sehingga hatinya merasa aman.

ISLAM

Istilah Islam seakar dengan kata al-salam, al-salm dan al-silm yang artinya menyerahkan diri, kepasrahan, ketundukan, dan kepatuhan. Kata al-silm dan al-salm yang berarti damai dan aman. Sedang kata al salm, al salam dan al salamah yang berarti bersih dan selamat dari cacat, baik lahir maupun batin.

Orang yang memeluk agama Islam disebut Muslim, yakni orang yang menyerah, tunduk, patuh dalam melakukan perilaku yang baik, agar hidupnya bersih lahir dan batin yang pada gilirannya akan mendapatkan keselamatan dan kedamaian hidup di dunia dan akhirat.

IHSAN

Ihsan merupakan kelanjutan praktis dari iman.

(11)

Pengalaman Keselamatan iari Narasumber :

Beliau tinggal didaerah yang pluralis baik agama suku dan ras. Namun beliau sangat bersyukur bahwa beliau dapat hidup dan tinggal berdampingan,saling menghormati dan saling toleransi. Menurut beliau ini adalah contoh kecil dari keselamatan.

Beliau pernah mengalami kecelakaan sekitar tahun 1969-an,yaitu ketika beliau sedang dalam perjalanan menuju Borobudur. Saat itu beliau mengendarai motor dengan kecepatan tinggi. Tiba-tiba tidak sangka dan diduga ada seorang yang dengan mendadak melintas dijalan raya. Karena terlalu cepat mengendarai motor,beliau tidak mampu mengatasi motor . Pasti semua orang yang dihadapkan dalam posisi beliau akan mendadak kaget dan panik. Namun beliau tidak demikian. Beliau berusaha untuk menenangkan diri. Beliau sangat bersyukur karena masih diberi keselamatan. Beliau mengatakan bahwa semua ini adalah berkat doa,sebelum berangkat beliau berdoa meminta perlindungan dan keselamatan selama diperjalanan. Doa tersebut terbukti dan terjadi.

Pengalaman Keselamatan Pribaii saya :

Menurut saya keselamatan itu bukan hanya terhindar dari kecelakaan,terbebas dari masalah tapi lebih ke suasana . Dari pagi sampai malam saya mau tidur saya merasa bahwa saya telah di berikan keselamatan.oleh sebab itu saya selalu merasa

bersyukur karena telah di berikan keselamatan.

Contoh kecilnya yaitu saya dapat mengikuti semua ujian mid semester dalam suasana yang aman dan nyaman. Bisa mengikuti pelajaran dikampus. Masih diberikan rejeki dari Tuhan . bisa diterima di universitas Sanata Dharma juga merupakan bentuk keselamatan bagi saya .

(12)

Harapan

: harapan saya semoga paper yang telah saya buat ini dapat

bermaniaat dan berguna bagi orang lain.

Kesimpulan :

Keselamatan menurut pandangan Islam adalah Bebas dari

bahaya, penderitaan, dosa, tetap dalam fthra,merupakan Tujuan hidup yang

diharapkan oleh semua makhluk.Diajarkan oleh semua agama.Dipahami secara

berbeda-beda dan parsial oleh setiap agama.

Berupa pengalaman personal

dan relasional baik relasi dengan antar pribadi, dengan alam maupun dengan

Allah

IDENTITAS NARASUMBER

Nama : Drs.Abdi Manai Umur : 43 Tahun

Pekerjaan : beliau adalah seorang guru yang sangat aktii dalam berbagai kegiatan agama Islam

Alamat :Nologaten Rt.5,rw.2 CT Depok Sleman Yogyakarta

DAFTAR PUSTAKA

Selamat manusia tidak hanya didunia tapi selamat di akhirat sesuai dengan “doa sapujagat”.

“Tunjukilah kami jalan yang lurus” (Qs 1:6). (Qs 19:71). (Q.S. Al Bayyinah 98). (

Qs baqarah 25). (An-Nahl : 90).

Referensi

Dokumen terkait

Di dalam bentuknya yang terkecil, hidup bersama itu dimulai dengan adanya sebuah keluarga, karena keluarga merupakan gejala kehidupan umat manusia yang pada

Di dalam konstitusi Indonesia UUD 1945 Pasal 28J Ayat 1 dikatakan “Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib kehidupan bermasyarakat, berbangsa,

Sesuai dengan kondisi dan tata aturan kehidupan para rahib, maka status para rahib itu merupakan inti dari masyarakat kaum Buddhist, sebab melalui kehidupan kerahiban

Socrates misalnya, telah memberi tekanan terhadap pentingnya etika dalam kehidupan manusia, yaitu perbuatan moral yang baik harus dimiliki oleh setiap individu.menurutnya

Dewasa ini pendidikan Islam dihadapkan pada tantangan kehidupan manusia modern yang penuh dengan berbagai persoalan yang cukup kompleks, antara lain bagaimana pendidikan Islam

Perubahan adalah suatu hukum alam atau disebut Sunnatullah. Kita bisa membuktikan bahwa kehadiran manusia di bumi ini adalah dari yang tidak ada menjadi ada.

hakekatnya manusia dalam kehidupan selalu menginginkan hidup yang sejahtera baik di dunia maupun di akhirat. Bahkan Islam senantiasa mengajarkan kepada umatnya agar bisa