GENESIS KLASIFIKASI TANAH Abu Gunung Api

(1)

by:

(2)

(3)

SOIL GENESIS

INTRODUCTION

THE STUDY OF THE FORMATION OF SOIL IN THE LAND SURFACE OF THE EARTH

(4)

SOIL GENESIS

=

PEDOLOGY, IF COMBINED WITH SOIL CLASSIFICATION

FACTOR OF SOIL FORMATION

S= f (Cl, O, pm, r, t)

INTERPRETATION OF SOIL PROFILE DESCRIPTION OF SOIL PROFILE

(5)

CONCEPTS OF SOIL GENESIS

THE PRESENT IS THE KEY TO THE PAST

SOIL OF THE EATH ARE NATURAL “CLAY FACTORIES”

PODZOLIZATION

LATERIZATION

EVOLUTION OF EARTS MUST HAVE RESULTED IN A SUCESSION OF SOILS ON A GRAND TIME SCALE

A KNOWLEDGE OF PALEOCOLOGY

(AS FAR BACK AS ONE OR TWO MILLION YEARS BEFORE)

UNIQUE TO SOIL GENESIS

(6)

SURFICIAL GAINS OF MATERIALS BY DEPOSITION

SUPERFICIAL LOSSES OF MATERIALS BY

EROSION

ENER GY

GAI NS

LOSES OF WATER

ENER GY LO

SSES

GAINS OF WATER

BIOCYCLING OF MATERIALS

A SOIL AS AN OPEN SYSTEM

INTERSOLUM TRANSFORMATIONS (pedologic weathering, etc.)

GEOCHEMICAL (presoil) WEATHERING,

SUPPLYING MATERIALS _{OF WATER AND OTHER MATERIALS}LEACHING LOSSES INTERSOLUM

(7)

METHOD OF SOIL GENESIS STUDY

DEPENDENT VARIABLE

INDEPENDENT VARIABLE

MACRO ANALYSIS

NUMERICAL ANALYSIS

(8)

2. PELA

PUKAN

GEOK

IMIA

PELAPUKAN ADALAH DESINTEGRASI KIMIA DAN FISIK DAN

DEKOMPOSISI BATUAN KARENA MINERAL DI DALAM BATUAN

TIDAK SEIMBANG (EQUILIBRIUM) PADA KONDISI SUHU,

TEKANAN DAN KELEMBABAN DI ANTARA ATMOSFIR DAN LITOSFIR.

REAKSI TUNGGAL _OKSIDASI

REDUKSI

HIDRASI

SOLUSI

(9)

TERJADI DI BAWAH SOLUM ATAU DI HORISON C

A

B

C

R

(10)

KAJIAN KUANTITATIF PELAPUKAN GEOKIMIA

ANALISIS TOTAL PENYUSUN MINERAL

(11)

BERIKUT TABEL PENGOLAHAN DATA UNTUK PELAPUKAN GEOKIMIA

Batuan...(R)

(12)

3. PELAPUKAN PEDOKIMIA

DEFENISI DESINTEGRASI DAN MODIFIKASI KIMIA MINERAL YANG TERJADI DALAM HORISON A DAN B

REAKSI-REAKSI

A. SIKLUS OKSIDASI REDUKSI

B. PEMUNTALAN (SHUTTLING) Al DARI KISI LIAT → OKSIDASI TERHIDRAT

C. PELEPASAN KALIUM DARI MIKA

(13)

A. SIKLUS OKSIDASI REDUKSI

Alternasi antara kondisi reduksi dan oksidasi merespon pelepasan

ferrum dan mangan dari mineral primer dan terlokalisasi menjadi

mottle dan konkresi dalam solum tanah.Hasil deskripsi Cate dan

Sukhai (1964) dan Patrick dan Wyatt (1964) terdiri atas: alih tempat

(replacement) Al tertukarkan oleh pertukaran Fe++ pada kondisi

reduksi. Dengan peralihan ke kondisi oksidasi, Ferro tertukarkan

mengantikan dan Al muncul dari kisi liat menggantikan ke

(14)

B. PEMUNTALAN (SHUTTLING) Al

DARI KISI LIAT → OKSIDASI TERHIDRAT

Mekanisme pelapukan pedokimia ini adalah perusakan liat

(khususnya liat Montmorillonit) dalam solum tanah pada

beberapa kondisi. Proses kerjanya adalah sebagai berikut :

Diasumsikan bahwa pada awalnya liat tanah jenuh dengan Ca++

dan Mg++ tertukarkan (exchangeable) dan dapat digantikan

(15)

C. PELEPASAN KALIUM DARI MIKA

Pelepasan K dari lapis antara (interlayer) dalam jumlah kecil

sampai sedang tidak menyebabkan distorsi yang berarti,

(16)

D. PERLAPISAN Al MINERAL LIAT 2:1→2:1:1 ATAU 2:2

Suatu modifikasi mineral pada tanah masam yaitu presipitasi

pulau (island) Al-hidroksi ke dalam ruang antar lapisan Vermikulit.

(17)

PROSES PEDOGEN POKOK UMUM PROSES PEDOGEN POKOK KHUSUS

HORISONISASI HAPLOIDISASI

Proses pedogen pokok umum mengacu pada reaksi spesifik yaitu Horizonasi

dan Haploidisasi.Dalam proses Horizonasi yang terjadi pada kondisi dan proses

proanisotrop sehingga bahan asal menjadi berbeda-beda dalam profil tanah

(18)

PROSES PEDOGEN POKOK KHUSUS

Ada 4 yaitu:

1. Penambahan bahan

bentuk padat, cair atau gas.

2.Kehilangan bahan tersebut dari tanah

3.Alih tempat (translocation) bahan-bahan dari satu titik ke titik lain

dalam tanah

(19)

PROSES PEDOGEN POKOK KHUSUS

-Eluviasi -Illuviasi -Pencucian

(Leaching) -_Pematangan

(Ripening)

-Mineralisasi

-Pencoklatan(Braunific

ation)

-Gleisasi

-Pelonggaran

(loosening)

-Pemadatan

(20)

PROFIL DAN PEDON

Pedon

 _{Tubuh tanah (Pedon) jika}

dipotong tegak akan memperlihatkan suatu seri lapisan yang dinamakan horison, karena masing-masing horison sedikit banyak sejajar dengan

permukaan bumi (horizontal).

 _{Jika diselidiki ternyata}

masing-masing horizon mempunyai ciri morfologi, sifat-sifat kimia, fisik dan biologi yang khas. Profil tanah adalah urutan susunan horizon yang tampak dalam anatomi tubuh tanah.

 _{Berikut ini gambar pedon dan}

(21)

PROFIL TANAH

 _{Profil tanah tebalnya berlainan mulai dari yang} setipis selaput sampai setebal 10 meter. Pada umumnya tanah makin tipis mendekati kutub dan makin tebal mendekati katulistiwa.

 _{Uraian profil tanah dimulai dengan menentukan} letak batas horizon, mengukur tebalnya dan mengamati profil tanah secara keseluruhan. Pada dasarnya horizon tanah mempunya ciri-ciri yang juga dihasilkan oleh proses genesa tanah.

 _{Masing-masing horizon dibedakan dari horizon} yang di atas atau di bawahnya oleh ciri-ciri yang spesifik dan genetis yaitu warna tanah, tekstur tanah, struktur tanah, konsistensi tanah, karatan dan perakaran. Meskipun dalam menguraikan suatu profil tanah tidak mutlak perlu memberi nama masing-masing horizon, akan tetapi berdasrakan pengalaman ternyata bahwa manfaat uraian tanah

meningkat jika dilengkapi dengan pemberian simbol. Untuk menyingkat masing-masing horizon diberi simbol huruf besar O, A, B, C dan R.

(22)

PENCIRIAN MORFOLOGI

 _{Suatu seri tanah meliputi suatu lahan dengan ukuran tiga dimensi.}

Penyidikan profil tanah merupakan dasar determinasi seri/jenis tanah yang dapat menentukan sifat kemampuannya. Profil tanah yang diamati dan digunakan sebagai dasar determinasi harus mewakili seri tanah, oleh karena itu pemilihan tempatnya sangat menetukan hasil interpretasi sifat kemampuan seri tanah tersebut. Pedoman pemilihan tempat-tempat penggalian lubang profil harus:

 _{benar-benar mewakili dalam arti dipilih pada lahan yang topografi,}

keadaan ekologi, maupun pertumbuhan, sama dengan sebagian terbesar seri tanah ini

 baru dalam arti belum dipengaruhi lingkungan luar  _{jauh dari batas-batas seri tanah}

 mudah didatangi team pemeriksa survei tanah agar tidak sukar dicari

(23)

 _{Di lapangan kita catat semua ciri-ciri morfologi profil tanah yang}

tampak, baik yang membedakan horison-horison maupun yang tidak, terutama morfologi tanah yang mencirikan, baik yang penting maupun yag tampak sepele. Yang perlu diperhatikan diwaktu pengamatan di lapangan ialah : mencatat semua ciri dan gejala yang tampak dalam pengamatan dan menghindarkan segala pertimbangan yang dapat mempengaruhi pengamatan, oleh karena itu untuk membedakan satu sama lain masing-masing horison cukup diberi nomor berurutan tanpa memikirkan masuk horison mana dengan simbol apa. Makin lengkap catatan-catatan mengenai ciri-ciri morfologi makin banyak bahan untuk dipertimbangkan.

 Setiap lapisan pada profil masing-masing seri tanah diambil contoh

(24)

FORMULIR DESKRIPSI PROFIL TANAH

Kabupaten: Single: Kompleks:

Kecamatan: Bentuk: Panjang:

Desa:

Tempat profil: Eksposisi: Tempat di lereng : Drainase

Klas:

Tinggi d.m. laut: Permukaan: Didalam: Cuaca S. :

K. : Pemeabilitas: Gley

Pertumbuhan: Air tanah: Lembab tanah: Keadaan batu: Besar

Kecil Penghanyutan/erosi Pengaruh manusia

Pemakaian tanah Catatan

(25)

FORMULIR DESKRIPSI PROFIL TANAH

No. RISPA

Nomor Pengirim

Nomor Lapisan

Simbol Lapisan

Dalam Lapisan

Batas Lapisan

(26)

Konsistensi

B L K B L K B L K B L K B L K

tlk lp lp tlk lp lp tlk lp lp tlk lp lp tlk lp lp alk sgb lb alk sgb lb alk sgb lb alk sgb lb alk sgb lb

lk gb akr lk gb akr lk gb akr lk gb akr lk gb akr slk tg kr slk tg kr slk tg kr slk tg kr slk tg kr tpl stg skr tpl stg skr tpl stg skr tpl stg skr tpl stg skr

pl pl pl pl pl

spl spl spl spl spl

Jumlah Karatan Bandingan Ukuran

s bi ba s bi ba s bi ba s bi ba s bi ba

b d p b d p b d p b d p b d p

h sd k h sd k h sd k h sd k h sd k

Perakaran halus: banyak/sedang/sedikit sampai …………..cm kasar: banyak/sedang/sedikit sampai... cm

Padas

Kandungan CaCO₃

Bahan Organik

Isi lain-lain

Corak Istimewa

(27)

HORISON UTAMA

• Horison tanah merupakan suatu lapisan tanah, terletak hampir

sejajar permukaan bumi, dengan watak-watak dikendalikan

oleh proses-proses pembentukannya. Horison tanah

merupakan tubuh nyata dan sub-bagian dari individu tanah,

yang meluas secara lateral sepanjang sumbu x dan y, secara

vertikal sepanjang sumbu z.

• Setiap profil dari suatu jenis tanah memperlihatkan jumlah

dan susunan horison yang khas. Antara horison satu dan

horison lain pada suatu profil tanah dibatasi oleh suatu garis

atau batas horison. Batas rekaan ini dapat dikenali dari hasil

interpretasi sejumlah watak horison yang berdampingan.

• Langkah dasar deskripsi horison tanah adalah : 1. menetapkan

garis batas horison , 2. menentukan letak horison dalam profil

dan 3. mendeskripsi watak batas horison.

(28)

0 Horison organik adalah lapisan

tanah yang sebagian besar

terdiri atas bahan organik, baik

masih segar maupun sudah

membusuk terbentuk paling

atas di atas horison mineral.

Sebagian batas kandungan

bahan organik horison ini ialah

30% atau lebih jika tanahnya

bertekstur lempung (clay) lebih

dari 50%, atau kadar bahan

organnik 20% lebih jika

(29)

A

A Horison mineral paling atas Horison mineral paling atas terdiri atas:terdiri atas:

► A1 A1 Horison mineralHorison mineral terbentuk paling terbentuk paling

atas yang menampakkan ciri-ciri atas yang menampakkan ciri-ciri

percampuran

percampuran erat mineral dan bahan erat mineral dan bahan organik.

organik. Partikel mineralnya diselaputi Partikel mineralnya diselaputi bahan organik atau bahan organik

bahan organik atau bahan organik

merupakan partikel tersendiri, sehingga merupakan partikel tersendiri, sehingga memberi warna hitam atau warna kelam memberi warna hitam atau warna kelam pada horison.

pada horison.

► A2 A2 Horison eluviasiHorison eluviasi yang menampakkan yang menampakkan

ciri terlindi (leaching) paling maksimal. ciri terlindi (leaching) paling maksimal. Karena kation, bahan organik, besi, Karena kation, bahan organik, besi, aluminium, dan atau basa lainnya yang aluminium, dan atau basa lainnya yang berwarna telah terlindi dan yang tertinggal berwarna telah terlindi dan yang tertinggal bahan-bahan resisten atau kuarsa yang kasar bahan-bahan resisten atau kuarsa yang kasar tidak berwarna, maka horison-horison ini

tidak berwarna, maka horison-horison ini bersifat warnanya paling cerah/muda atau bersifat warnanya paling cerah/muda atau paling pucat, tekstur paling kasar dan

paling pucat, tekstur paling kasar dan

struktur paling longgar dibandingkan dengan struktur paling longgar dibandingkan dengan horison lainnya.

(30)

► B_B Horison mineral illuviasi_{Horison mineral illuviasi}

mempunyai ciri dominan :1. akumulasi

basa, lempung, besi, aluminium dan

atau bahan organik masing-masing

sendiri atau bersama-sama yang terlindi

dari horison A di atasnya; 2. konsentrasi

residu sesquioxida atau dan lempung

yang terbentuk karena larutnya karbonat

atau garam-garam lain; atau 3.

perubahan (alterasi) bahan-bahan dari

keadaan asalnya dan terbentuknya

struktur berbutir (granuler), gumpal

(blocky), atau tiang (prismatic).

► Ciri umum horison ini ialah warna lebih _{Ciri umum horison ini ialah warna lebih}

kelam, tekstur lebih berat dan struktur

lebih rapat jika dibandingkan dengan

horison-horison lainnya, terutama

dengan horison A di atasnya. Horison ini

terbagi lagi, yaitu:

► B1 B1 Horison peralihanHorison peralihan dengan dengan

horison A yang mempunyai warna dan

ciri lebih mendekati warna dan ciri

horison B.

► B2 B2 Horison yang paling maksimalHorison yang paling maksimal

menampakkan horison B, sehingga

warnanya paling kelam, tekstur paling

berat dan struktur paling padat.

(31)

C

Horison mineral

, bukan batuan,

sembarang apakah sama ataupun

tidak sama dengan bahan induknya,

relatif kurang dipengaruhi proses

perkembangan tanah dan tidak

memperlihatkan ciri-ciri diagnostik

horison A atau B tetapi tersusun

atas bahan-bahan yang telah diubah

oleh : a. Pelapukan di luar dareah

kegiatan bologi utama, b.

Pemadatan (cementasi) reversibel,

proses perapuhan, penambahan

berat volume dan sifat-sifat lain

fragipan, c. Gleisasi (gleysasi), d.

Penimbunan dan pemadatan

(akumulasi dan sementasi),

karbonat kapur atau Mg, atau juga

garam-garam lain yang larut atau e.

Pemadatan (cementasi) oleh bahan

silikat alkali besi atau silika. Horison

inin tidak terbagi lagi.

(32)

The New Subordinate Distinctions

Within Master Horizons

Lower case letters are used to

designate specific features within

master horizons. They are listed in

alphabetical order below:

► a:a: Highly decomposed organic Highly decomposed organic

material. The 'a' is used only with

the O master

the O master horizon. The rubbed horizon. The rubbed fiber content < 17 % of the volume.

fiber content < 17 % of the volume.

(33)

b:

b: Buried genetic horizon. It is not Buried genetic horizon. It is not used in organic soils or to

used in organic soils or to

identify a buried O master

horizon.

c:

Concretions of hard

nonconcretionary nodules. This

symbol is used only for iron,

aluminium, manganese, or

titanium cemented nodules or

concretions.

d:

Physical root restriction. It is

used to indicate naturally

occuring or humanly

induced

layers such as basal till, plow

pans, and other mechanically

compacted

zones. Roots do

not enter except along fracture

planes.

(34)

e:

e: Organic material of intermediate Organic material of intermediate

decomposition. This symbol is only used

in combination with an O master horizon

with rubbed fiber content between 17 -

40 %

40 % of the volume of the volume

f:

f: Frozen soil. The horizon must Frozen soil. The horizon must contain permanent ice.

(35)

g:

g: Gleying: This symbol is used in B Gleying: This symbol is used in B and C horizons to indicate low

and C horizons to indicate low

chroma color (<= 2), caused by

reduction of iron in stagnant

saturated conditions. The iron may

or may not be present in the

ferrous form (Fe2+ ). The g is used

to indicate either total

to indicate either total gleying or gleying or the presence of gleying in a mottled

the presence of gleying in a mottled

pattern. It is not used in E horizons,

which are commonly of low chroma,

or in C horizons where the low

chroma colors are inherited form

the parent material and no evidence

of saturation is apparent.

h:

h: Illuvial accumulation of organic Illuvial accumulation of organic matter: Used only in B horizons.

matter: Used only in B horizons.

The h indicates an accumulation of

illuvial, amorphous, dispersible

organic matter with or without

sequioxide component. If the

sequioxide component contains

enough iron so that the color value

and chroma exceed 3 additionally a

s is used (hs).

The organosequioxide complexes

may coat sand and silt particles, or

occur as discrete pellets, or fill voids

and cement the horizon (use of m).

(36)

i:

i: Slightly decomposed organic Slightly decomposed organic

material. Used only in combination

with an O master horizon to

designate that the rubbed fiber

content is > 40 % of the volume.

k:

k: Accumulation of carbonates, usually Accumulation of carbonates, usually calcium carbonate. Used with B and

calcium carbonate. Used with B and

C horizons.

(37)

m:

m: Cementation or induration: Cementation or induration: Used with any master horizon,

Used with any master horizon,

except R, where > 90 % of the

horizon is cemented and roots

penetrate only through cracks. The

cementing

cementing material is identified material is identified by the appropriate letter:

by the appropriate letter:

n: Accumulation of sodium: This Accumulation of sodium: This symbol is used on any master

symbol is used on any master

horizon showing morphological

properties indicative of high levels

of exchangeable sodium.

o:

o: Residual accumulation of Residual accumulation of sesquioxides.

(38)

► p:p: Tillage or other cultivation Tillage or other cultivation

disturbance (e.g. plowing, hoeing,

discing). This symbol

discing). This symbol is only used is only used in combination with the master

in combination with the master

horizon A or O.

► q:q: Accumulation of silica: This Accumulation of silica: This

symbol is used with any master

horizon, except R, where secondary

silica has accumulated

► r: r: Weathered soft bedrock: This Weathered soft bedrock: This

symbol is only used in combination

with the master

with the master C horizon. It C horizon. It designates saprolite or dense till

designates saprolite or dense till

that is hard enough that roots only

penetrate along cracks, but

which is soft enough that it can be

dug with a spade or

(39)

► s: s: Illuvial accumulation of Illuvial accumulation of

sesquioxides and organic matter.

This symbol is only used in

combination with B horizons. It

indicates the presence of illuvial

iron oxides. It

iron oxides. It is often used in is often used in

conjunction with h when the color is

=< 3 (chroma and value).

► ss: ss: Presence of slickensides. They Presence of slickensides. They

are formed by shear failure as clay

material swell

material swell upon wetting. Their upon wetting. Their presence is an indicator of vertic

presence is an indicator of vertic

characteristics.

(40)

► t:t: Accumulation of silicate clay: Accumulation of silicate clay:

The presence of silicate clay

forming coats on ped

forming coats on ped faces, in faces, in pores, or on bridges between

pores, or on bridges between

sand-sized material grains. The clay coats

sized material grains. The clay coats

may be either formed by illuviation

or concentrated by migration within

the

the horizon. Usually used in horizon. Usually used in

combination with B horizons, but it

may be used in C or R horizons

also.

► v:v: Plinthite: This symbol is used Plinthite: This symbol is used

in B and C horizons that are humus

poor and iron

poor and iron rich. The material rich. The material usually has reticulate mottling of

usually has reticulate mottling of

reds, yellows, and gray colors.

reds, yellows, and gray colors. ► w:_w: Development of color and _{Development of color and}

structure. This symbol is used for B

horizons that have

horizons that have developed developed structure or color different, usually

structure or color different, usually

redder than that of the A or C

horizons, but do not have apparent

illuvial accumulations.

(41)

► x:x: Fragipan character: This Fragipan character: This

symbol is used to designate

genetically developed

genetically developed firmness, firmness, brittleness, or high bulk density in B

brittleness, or high bulk density in B

or C horizons. No cementing agent

is evident.

► y: y: Accumulation of gypsum. This Accumulation of gypsum. This

symbol is used in B and C horizons

to indicated

to indicated genetically genetically accumulated gypsum.

accumulated gypsum.

► z: z: Accumulation of salts more Accumulation of salts more

soluble than gypsum. This symbol is

used in

used in combination with B combination with B and C horizons.

(42)

Role of The Laboratoroy And The Compositonal Data It Provides

►

To make precise differentiation among soils groups, it has become

necessary to rely on laboratory measurements of selected soil

properties. For example, to make a distinction between the more highly

weathered soils of the tropical region and those in tropical and other

areas which are less weathered and developed, it is necessary to

obtain information about the chemical properties of these kinds of soils.

The most helpful type information in this case includes measurement of

the “free” or extractable iron component, the cation exchange capacity,

and the content of weatherable minerals.

►

Thus modern soil classification systems place a great deal of reliance on

information about the quantitative compositions of soils. Certain kinds

of soil properties are selected for use in the classification process,

based on their assumed importance in understanding the genesis of the

soil and on the number of other important properties which co-vary

with changes in the property under consideration. Analytical methods

are selected which offer the best means of measuring the

compositional properties of interest.

(43)

ANALISIS

SIFAT FISIK

BULK DENSITY

MINERALOGI

SIFAT KIMIA

SKELETAL MINERALOGY

CLAY MINERALOGI CEC

EXCHANGEABLE BASES

pHw

Fe BEBAS

BASE SATURATION

C & N

EXCHANGEABLE Al & H

PARTICLE SIZE

SOIL MOISTURE

(44)

ROCK

PARENT MATERIAL

HORISON A

Bw

HORISON B

Bt

(45)

SOIL MICROMORPHOLOGY

Soil micromorphology can be viewed simply as the study of

soiol morphology in the size range where optical aid is

needed for the naked eye. The lower limit of resolution of

the unaided eye is in the range of objects 100 to 200 micro

in diameter.

S-matrix is the material within the simplest (primary) peds, or

composing apedal soil materials, in which the pedological

features occur; it consists of the plasma, skeleton grains,

and voids that do not occur in pedological features other

than plasma separations.

DEFINITION

(46)

KOMPONEN MIKROMORFOLOGI TANAH

PEDOLOGICAL FEATURES

On grain and peds

SPHERICAL UNIT

GLACBULES CHANNEL FILLING

DOMAIN OF CLAY IN PLASMIE

PLASMA SEPARATION VOID

PLANAR VOID OR PLANES

UNSTABLE &

MOBILE TABULAR

SKELETON GRAIN

LINEAR

PLASMA

ORGANIC

(47)

KLASIFIKASI TANAH

USDA 1938 FAO INDONESIA

1st_-7th Approximation

ST 1995, 11 ORDO ST 1975,10 ORDO

CARA DETERMINASI

ST, 1998 12 ORDO

-_ENTISOLS

-_{LATERIT Merah}

Kuning

-_LATOSOL -BROWN

FOREST SOIL

-_MEDITERAN

MERAH KUNING

-_{NON CALCIC}

BROWN SOIL

-_{GLEY HUMIK} -GLEY HUMIK

RENDAH

-PLANOSOL -PODSOL AIR

TANAH

-HIDROMORFIK

KELABU

-LATERIT AIR

(48)

-

ORGANOSOL

-

LITOSOL

-

ALUVIAL

-

REGOSOL

-

GRUMUSOL

-

RENDZINA

-

PODZOL

-

ANDOSOL

-

PODSOLIK Merah Kuning

-

LATERIT Merah Kuning

-

LATOSOL

-

BROWN FOREST SOIL

-

MEDITERAN MERAH KUNING

-

NON CALCIC BROWN SOIL

-

GLEY HUMIK

-

GLEY HUMIK RENDAH

-

PLANOSOL

-

PODSOL AIR TANAH

-

HIDROMORFIK KELABU

-

LATERIT AIR TANAH

(49)

HORISON PENCIRI

(DIAGNOSTIC HORIZONS)

HORISON ATAS PENCIRI (EPIPEDON)

(50)

The epipedon is a diagnostic surface horizon.

It includes :

► the upper part of the soil darkened by organic matter (mostly A1,Ap)_{the upper part of the soil darkened by organic matter (mostly A1,Ap)} ► the upper eluvialhorizon (mostly A2,A3)_{the upper eluvialhorizon (mostly A2,A3)}

Remarks

► Epipedon is not a synonym for A horizons, because it may include part or all Epipedon is not a synonym for A horizons, because it may include part or all

of the B horizons, if the organic matter extends from the A into the B.

► Recent alluvial, colluvial, or eolin deposits, that are finely stratified, are not _{Recent alluvial, colluvial, or eolin deposits, that are finely stratified, are not}

included in the concept of epipedon, because pedogenetic features are not

sufficiently developed

► An Ap hor. , overlying the above mentioned materialsis also not an _{An Ap hor. , overlying the above mentioned materialsis also not an}

epipedon

► In virgin soils the properties of the epipedon should be determined after the In virgin soils the properties of the epipedon should be determined after the

surface 18 cm have been mixed; this is to avoid changes in classification of

a soil as the result of plowing

EPIPEDON

(51)

JENIS-JENIS EPIPEDON:

1.

ANTHROPIC

2.

FOLISTIC

3.

HISTIC

4.

MELANIC

5.

MOLLIC

6.

OCHRIC

7.

PLAGGEN

8.

UMBRIC

CONTOH:

(52)

JENIS-JENIS HBP:

1.

AGRIC

2.

ALBIC

3.

ARGILLIC

4.

CALCIC

5.

CAMBIC

6.

DURIPAN

7.

FRAGIPAN

8.

GLOSSIC

9.

GYPSIC

10.

KANDIC

11.

NATRIC

12.

ORSTEIN

13.

OXIC

14.

PETROCALCIC

15.

PETROGYPSIC

16.

PLACIC

17.

SALIC

18.

SOMBRIC

19.

SPODIC

CONTOH : AGRIC

(53)

ACUAN GENESIS TANAH

CONCEPT METHOD

THE PRESENT IS THE KEY TO THE PAST

SOIL OF THE EATH ARE NATURAL “CLAY FACTORIES”

PODZOLIZATION

LATERIZATION

EVOLUTION OF EARTS MUST HAVE RESULTED IN A SUCESSION

OF SOILS ON A GRAND TIME SCALE

A KNOWLEDGE OF PALEOCOLOGY

(AS FAR BACK AS ONE OR TWO MILLION YEARS BEFORE)

UNIQUE TO SOIL GENESIS

COMPLEXING OF MINERAL AND ORGANIC MATERIALS

DEPENDENT VARIABLE INDEPENDENT VARIABLE

MACROANALYSIS

(54)

ANALISIS SIFAT TANAH DI LAB UNTUK GENESIS & TAKSONOMI

GENESIS TAKSONOMI

ANALYSIS TOTAL PENYUSUN MINERAL

BULK DENSITY _CEC

LINIER EXTENSIBILITY

PARTICLE SIZE (PIPET METHOD)

FABRIC RELATED _{ION EXCHANGE}

WATER RETENTION

EXTRACTABLE BASES MICROMORPHOLOGY

(THIN SECTION

SODIUM ADSORPTION RATIO SODIUM SATURATION

CHEMICAL, X-RAY EMISSION, SPECTROGRAPHY

OPTICAL

INSTRUMENTAL

PREPARATION, XRD, DTA

(55)

(56)

1. ABRUPT TEXTURAL CHANGE

2. ALBIC MATERIAL

8. IDENTIFIABLE SECONDARY

CARBONATES

11. LINEAR EXTENSIBILITY

10.LAMELLAE

9. INTERFINGERING OF

ALBIC MATERIAL

7. FRAGIC SOIL PROPERTIES

6. DURIDONODES

5. COEFFICIENT OF LINEAR

EXTENSIBILITY (COLE)

4. ANHYDROUS CONDITIONS

12. LITHOLOGIC

DISCONTINUITES

3. ANDIC SOIL PROPERTIES

(57)

13. N VALUE

16. RESISTANT MINERAL

17. SLICHEN SIDE

18. SPODIC MATERIALS

19.WEATHERABLE MINERALS

20. FIBERS

21. FIBRES SOIL MATERIALS

22. HEMIC SOIL MATERIALS

23. SAPRIC SOIL MATERIALS

24. HUMILUVIC MATERIAL

25. LIMNIC

(58)

SEJARAH, KATEGORI, TATANAMA

FIRST APPROXIMATION TO 7TH _{APPROXIMATION}

SOIL TAXONOMY, 1975 10 ORDO

SOIL TAXONOMY, 1995 11 ORDO

(59)

KATEGORI

ORDER

SUBORDER

GREAT GROUP

SUBGROUP

FAMILY

(60)

(61)

(62)

(63)

(64)

(65)

(66)

ORDO-ORDO TANAH

1.

ALFISOL

Typic Hapludalf

Michigan Selatan

Ordo : Alfisol

Sub-ordo

: Udalf

Great Group

: Hapludalf

Sub-Group

: Typic Hapludalf

Tanah ini terbentuk di daerah

aliran sungai es yang poreus

sampai pada lahan bergunung.

Tumbuhan setempat seperti

huatan kayu keras dan umunya

digunakan untuk tumbuhan pohon

(beech) dan sugar maple.

(67)

2. ANDISOL

ashy over sandy-skeletal, aniso,

glassy over isotic, frigid Typic

Vitrixerand

(Seri Bonner)

Ordo : Andisol

SO

: Xerand

GG

: Vitrixerand

SG

:Typic Vitrixerant

Tanah ini terbentuk pada 2 bahan

induk dan bentuk khas (typic)

banyak terdapat di Idaho utara,

Washington Timur dan Montana

Barat. Pada kedalaman 35-60 cm

terdiri atas 60% debu volkan,

(68)

3.ARIDISOL

coarse-silty, mixed, superactive, mesic Xeric Haplocalcid

(Seri Owyhee)

Ordo : Aridisol SO : Calcid

GG : Haplocalcid

SG : Xeric haplocalcid

Struktur lempeng pada horizon C mengindikasikan bahwa endapan

Lacustrin adalah bahan induk tanah ini. Perkembangan tanah berlangsung lambat pada iklim kering dan CaCO₃ adalah warisan dari bahan induk yang perlahan tercuci dari profil tanah.

Bilamana tanah bawah mengandung CaCO₃yang terakumulasi, membuat seluruh profil alkalis.

Pencucian yang cukup membentuk horizon Bw dengan struktur gumpal dan warna lebih terang. Pada saat ini karbonat bergerak lebih ke bawah dan translokasi liat di bagian atas dimulai.