perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
PADA BMT BINA USAHA MANDIRI
TUGAS AKHIR
Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan
mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Akuntansi
Oleh :
ISNAINI NUR ARIFAH
NIM F3308154
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
commit to user
ii
F3308154
Murabahah is a principled form of financing of the bargain which is basically a
sales with a profit (margin) is added above a certain cost.
This research was conducted in BMT Bina Usaha Mandiri, which addressed at
Alun-alun Utara Street, Central Klaten. BMT Bina Usaha Mandiri provides financing and
deposit services consisting of various products. The purpose of this study was to
evaluate the implementation of the system is murabahah in BMT Bina Usaha
Mandiri.
Based on research conducted in the BMT Bina Usaha Mandiri, the authors can
conclude that as a general murabahah system has been implemented properly in
accordance with established procedures. But there are still weaknesses found in this
financing system.
Based on the weaknesses found in the author provides several suggestions as follows,
forms need to be made copies of Funding Agreement for the BMT and store customer
data that includes agreement between both parties and the need for separation
between the field survey with analysis of financing for cross-checking occurs and
creating efficiencies in the financing system.
commit to user
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
v
“Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah adalah
sebaik-baik pelindung”
(Ali Imron : 173)
Ilmu lebih utama dari pada harta, karena ilmu akan menjagamu
sedang kau harus menjaga hartamu, harta akan berkurang bila kau
nafkahkan sedang ilmu bertambah subur bila kau nafkahkan.
(Ali bin Abi Tholib)
Satu-satunya manusia yang tak pernah membuat kesalahan
adalah dia yang tak pernah melakukan apapun
(Theodore Roosevelt)
Kalau kau pikir kau bisa atau kalau kau pikir kau tak bisa,
keduanya benar
(Penulis)
commit to user
vi
1.
Ayah dam Ibu ku tersayang, mereka adalah orang tua paling hebat di dunia,
semua pengorbanan mereka kepada penulis takkan pernah bisa terbalas.
2.
Kakak dan adikku tersayang.
3.
Teman-teman jurusan DIII Akuntansi angkatan 2008.
4.
Almamater ku, Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta.
5.
Dan beberapa pihak yang tidak dapat ku sebutkan satu persatu.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
Alhamdullillahirabbil’alamin, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT yang telah melimpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “EVALUASI SISTEM PEMBIAYAAN
MURABAHAH PADA BMT BINA USAHA MANDIRI”.
Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai
derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini penulis sangat menyadari semua yang
dicapai bukanlah hasil penulis semata, tetapi kesimpulan pikiran, kerja, kebaikan dan
budi baik dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima
kasih dan penghargaan yang setulus-tulusnya kepada yang terhormat:
1.
Prof. Dr. Bambang Sutopo, M.Com, Ak selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2.
Sri Murni, M.Si, Ak, selaku ketua Program Studi DIII Akuntansi
Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3.
Sri Suranto, SE, MSi, Ak selaku Pembimbing Akademik.
4.
Putri Nugrahaningsih, SE., Ak selaku Dosen Pembimbing yang telah
berkenan meluangkan waktu untuk membimbing dan memberikan pengarahan
commit to user
viii
6.
Bapak Sri Sadinu selaku Manajer BMT Bina Usaha Mandiri yang telah
memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan kegiatan penelitian di BMT
Bina Usaha Mandiri.
7.
Seluruh karyawan BMT Bina Usaha Mandiri yang telah bekerja sama
dengan baik selama penulis melakukan kegiatan penelitian.
8.
Bapak Ibu ku tercinta, terimakasih atas kebaikan dan dukungan yang
kalian berikan, terimakasih untuk semua pengorbanan dan segala sesuatu yang
tidak bisa diungkapkan dan takkan pernah terganti oleh apapun.
9.
Kakak dan adik ku tersayang, terimakasih atas doa, nasehat, kasih
sayang, dan dorongan semangatnya.
10.
Khrisna Lintang, terimakasih atas kebaikanmu dan dukungan motivasi
yang kamu berikan supaya tugas akhir ini dapat terselesaikan dengan tepat
waktu.
11.
Sahabat-sahabatku Niken, Rinda, Qori, Maya, Heni, dan Mbak Sisca
terimakasih untuk bantuan dan semangat yang telah kalian berikan, semoga
persahabatan kita abadi.
12.
Seluruh teman-teman DIII Akuntansi 2008 telah banyak membantu
dalam perkuliahan dan menyelesaikan tugas akhir ini.
13.
Semua pihak yang telah membantu penulis yang tidak dapat penulis
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
Akhir ini jauh dari kata sempurna mengingat keterbatasan pengalaman dan
kemampuan penulis. Untuk itu kritik dan saran sangat penulis harapkan demi
penyempurnaan dimasa datang. Akhir kata penulis berharap semoga Tugas Akhir ini
dapat bermanfat bagi semua pihak yang membaca.
Surakarta, Juni 2011
commit to user
x
ABSTRAK ...
ii
HALAMAN PERSETUJUAN ...
iii
HALAMAN PENGESAHAN ...
iv
HALAMAN MOTTO ...
v
HALAMAN PERSEMBAHAN ...
vi
KATA PENGANTAR ...
vii
DAFTAR ISI ...
x
DAFTAR TABEL ...
xii
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
BAB I.
PENDAHULUAN
...
1
A. Gambaran Umum Persahaan ...
1
B. Latar Belakang Masalah ...
12
C.
Rumusan
Masalah
...
15
D.
Tujuan
Penelitian
...
16
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
A.
Tinjauan
Pustaka
...
17
B. Analisis Data dan Pembahasan ...
25
BAB III. TEMUAN
...
50
A.
Kelebihan
...
50
B.
Kelemahan
...
51
BAB IV. PENUTUP
...
52
A.
Kesimpulan
...
52
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
Halaman
Gambar
1. 1
Struktur Organisasi BMT Bina Usaha Mandiri ...
5
Gambar
2. 1
Konsep Murabahah ... 24
Gambar
2. 2
Prosedur permohonan pembiayaan ...
28
Gambar
2. 3
Prosedur analisis pembiayaan
...
32
Gambar
2. 4
Prosedur pengambilan keputusan pembiayaan ...
34
Gambar
2. 5
Prosedur akad pembiayaan ...
37
Gambar
2. 6
Prosedur pencairan dana pembiayaan ...
42
commit to user
xiv
2.
Surat Keterangan Telah Melakukan Kegiatan Penelitian
3.
Fatwa Dewan Syari’ah Nasional No: 04/ DSN/-MUI/IV/ 2000
Tentang
Murabahah
4.
Formulir Pengajuan Pembiayaan
5.
Realisasi Pembiayaan
6.
Data Analisa Calon Penerima Pinjaman Usaha
7.
Akad Pembiayaan Murabahah
8.
Surat Tanda Serah Terima Agunan
9.
Slip Setoran
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
EVALUASI SISTEM PEMBIAYAAN MURABAHAH
PADA BMT BINA USAHA MANDIRI
Isnaini Nur Arifah
F3308154
Murabahah is a principled form of financing of the bargain which is basically a
sales with a profit (margin) is added above a certain cost.
This research was conducted in BMT Bina Usaha Mandiri, which addressed at
Alun-alun Utara Street, Central Klaten. BMT Bina Usaha Mandiri provides financing and
deposit services consisting of various products. The purpose of this study was to
evaluate the implementation of the system is murabahah in BMT Bina Usaha
Mandiri.
Based on research conducted in the BMT Bina Usaha Mandiri, the authors can
conclude that as a general murabahah system has been implemented properly in
accordance with established procedures. But there are still weaknesses found in this
financing system.
Based on the weaknesses found in the author provides several suggestions as follows,
forms need to be made copies of Funding Agreement for the BMT and store customer
data that includes agreement between both parties and the need for separation
between the field survey with analysis of financing for cross-checking occurs and
creating efficiencies in the financing system.
commit to user
Isnaini Nur Arifah
F3308154
Pembiayaan murabahah adalah bentuk pembiayaan berprinsip jual beli yang pada
dasarnya merupakan penjualan dengan keuntungan (margin) tertentu yang
ditambahkan diatas biaya perolehan.
Penelitian ini dilakukan di BMT Bina Usaha Mandiri yang beralamatkan di Jalan
Alun-alun Utara Klaten Tengah. BMT Bina Usaha Mandiri menyediakan jasa
pembiayaan dan simpanan yang terdiri dari berbagai macam produk. Tujuan
penelitian ini adalah adalah untuk mengevaluasi pelaksanaan sistem pembiayaan
murabahah yang ada di BMT Bina Usaha Mandiri.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada BMT Bina Usaha Mandiri, penulis
dapat mengambil kesimpulan bahwa secara garis besar sistem pembiayaan
murabahah telah dilaksanakan dengan baik sesuai dengan prosedur yang telah
ditetapkan. Namun masih ada kelemahan-kelemahan yang ditemukan dalam sistem
pembiayaan ini.
Berdasarkan kelemahan-kelemahan yang ditemukan penulis memberikan beberapa
saran sebagai berikut, formulir Akad Pembiayaan perlu dibuat rangkap agar pihak
BMT maupun nasabah menyimpan data yang memuat perjanjian antara kedua belah
pihak serta perlu adanya pemisahan antara bagian yang melakukan survey lapangan
dengan analisis pembiayaan agar terjadi pengecekan silang dan menciptakan efisiensi
dalam sistem pembiayaan.
commit to user
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Gambaran Umun Perusahaan
1. Sejarah Singkat dan Perkembangan BMT Bina Usaha Mandiri
Baitul Mal wat Tamwil (BMT) hadir sebagai salah satu solusi
alternatif di kalangan masyarakat menengah ke bawah muslim karena
adanya pertentangan mengenai bunga atau riba. Kehadiran BMT
diharapkan mampu membantu masyarakat muslim terbebas dari praktik
bunga atau riba yang dilakukan oleh bank-bank konvensional yang
dianggap haram dalam Islam. Dalam operasinya BMT tidak
menggunakan sistem bunga atau riba dalam pembagian keuntungannya
tetapi menggunakan sistem bagi hasil yang berdasarkan keadilan.
BMT Bina Usaha Mandiri adalah salah satunya, pada tanggal 3
Mei 2005 sekelompok kecil masyarakat yang peduli akan nasib dan
kelangsungan usaha masyarakat menengah ke bawah khususnya, merintis
adanya BMT Bina Usaha Mandiri di lokasi dekat pusat perekonomian
masyarakat kecil yaitu di lokasi pasar tradisional, dengan sistem bagi
hasil (syariah Islam).
BMT Bina Usaha Mandiri didirikan dengan tujuan utama untuk
membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat khususnya dalam
pemberdayaan ekonomi umat dengan pembinaan sistem perekonomian
dapat meningkatkan kesejahteraannya, namun juga dapat menciptakan
kondisi masyarakat yang religius, adil dan makmur. Dimana kelompok
masyarakat yang mempunyai status ekonomi yang kuat diarahkan supaya
mempunyai kepedulian untuk ikut memikirkan anggota masyarakat yang
lain. Maka yang menjadi target program BMT adalah merekrut anggota
masyarakat yang dianggap sukses secara ekonomi untuk diajak
bergabung menjadi pemilik saham dan penabung.
Adapun jumlah pemilik saham sampai saat ini sebanyak 22 orang,
dengan jumlah saham sebesar Rp 110 juta. BMT ini didirikan dengan
modal awal sebesar Rp 25 juta, kemudian dua bulan berjalan menjadi Rp
45 juta. Pada saat ini BMT Bina Usaha Mandiri sudah berumur ± 6 tahun
dengan aset ± Rp 4 milyar. BMT Bina Usaha Mandiri mulai beroperasi
pada tanggal 5 Mei 2005, langkah awal operasi pada sektor pinjam,
dimana sektor ini menyediakan dana kebutuhan modal bagi anggota
masyarakat dan juga membuka kesempatan bagi mereka untuk
menyimpan/ menabung uangnya di BMT. Uang yag masuk dari
mayarakat dikelola secara profesional dan dimanfaatkan sesuai syariah
Islam, serta diarahkan guna memberdayakan ekonomi rakyat khususnya
kalangan menengah ke bawah.
2. Produk dan Jasa BMT Bina Usaha Mandiri
BMT Bina Usaha Mandiri menyediakan jasa pembiayaan dan
commit to user
3
a. Pembiayaan
BMT Bina Usaha Mandiri memberikan pembiayaan bagi pengusaha
kecil dan menengah serta masyarakat lainnya untuk keperluan modal
usaha, pengadaan barang dan sewa barang atau jasa. Jenis-jenis
pembiayaan yang dimiliki oleh BMT Bina Usaha Mandiri yaitu:
1) Musyarakah
Pembiayaan ini merupakan bentuk pembiayaan bagi hasil,
dimana pihak BMT membantu menambah modal usaha yang
pengembalian modalnya dengan cara angsuran atau tangguh.
Pihak nasabah dan BMT saling mendapatkan keuntungan hasil
usaha yang ditentukan berdasarkan komposisi modal dan
kesepakatan bersama.
2) Mudharabah
Pembiayaan ini merupakan bentuk pembiayaan bagi hasil, pihak
BMT sebagai investor penuh pada usaha dan nasabah sebagai
pengelola. Keuntungan dibagi bersama berdasarkan keputusan
bersama.
3) Al-Bai’u bi Tsamanil ‘Ajil (BBA)
Pihak BMT menyediakan barang-barang kebutuhan dengan
pembayaran angsuran.
4) MurabahahBMT menyediakan dana untuk keperluan pembelian
b. Produk simpanan
BMT Bina Usaha Mandiri membantu nasabah dalam
menyimpan dana dengan aman dengan pelayanan mudah, cepat,
simpatik dan profesional. Jenis-jenis simpanan yang dimiliki yaitu:
1) Simpanan Umun
Simpanan umum dapat diambil setiap saat dengan
simpanan awal Rp 10.000,00 dan selanjutnya minimal Rp
5.000,00.
2) Simpanan Pendidikan
Simpanan awal minimal Rp 20.000,00 dan selanjutnya
minimal Rp 5000,00.
3) Simpanan Qurban
Simpanan awal minimal Rp 50.000,00 dan selanjutnya
minimal Rp 10.000,00.
4) Simpanan Deposito
Simpanan ini adalah yang paling diminati, dengan bagi
hasil sebagai berikut :
Tabel I. 1
Bagi Hasil untuk Simpanan Deposito Jangka Waktu
Deposito Jumlah Deposito
commit to user
5
3. Struktur Organisasi BMT Bina Usaha Mandiri
Gambar I. 1
Struktur Organisasi BMT Bina Usaha Mandiri
4. Jeskripsi Jabatan
a. Pengawas Syariah
Mengawasi kegiatan usaha dan produk BMT agar sesuai dengan
prinsip syariah yang difatwakan oleh Dewan Syariah Nasional dan
ketentuan perundangan yang berlaku, serta mencegah terjadinya
penyimpangan yang mungkin terjadi.
b. Pengurus
Melakukan kontrol/ pengawasan secara menyeluruh atas aktivitas
lembaga dalam rangka mengarahkankan agar kebijakan-kebijakan Rapat Anggota
Kasir Pemasaran
lembaga bisa terlaksana dan lembaga dapat berkembang dengan
baik.
c. Pengawas Pembukuan
Mengawasi penyelenggaraan dan pencatatan keuangan di BMT Bina
Usaha Mandiri.
d. Manager Umun
Bertanggung jawab pada pengurus. Membawahi bidang pembukuan/
administrasi, pemasaran dan kasir. Bertugas memimpin jalannya
BMT sesuai dengan tujuan dan kebijakan umum yang telah
digariskan oleh pengurus, yang telah disetujui dalam Rapat Anggota
Tahunan (RAT). Rincian tugas dan tanggung jawabnya nya adalah
sebagai berikut:
1) Menjalankan kebijakan umum BMT yang telah disetujui oleh
RAT.
2) Menyusun dan mengusulkan kepada pengurus rencana anggaran
BMT serta rencana kerja untuk tahun buku yang akan datang
yang selanjutnya akan dibawa ke RAT.
3) Berkewajiban dan bertanggung jawab atas pembukaan rekening
dan penandatanganan slip setoran maupun penarikan pada Bank.
4) Turut menandatangani permohonan keanggotaan.
5) Mengusulkan ke pengurus tentang jenis produk baru.
6) Menyetujui jumlah permohonan pembiayaan yang diajukan oleh
commit to user
7
7) Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian pengelola
sesuai dengan kondisi dan kebutuhan organisasi BMT.
8) Mengusahakan agar selalu tersedia peralatan dan perlemgakapn
kantor demi kelancaran operasioanl BMT.
9) Mengamankan harta kekayaan BMT agar terhindar dari
penyelewengan, kebakaran, pencurian, perampokan dan
perusakan.
10) Membuat laporan kepengurusan setiap bulannya paling lambat 5
bulan berikutnya yang meliputi :
a) Laporan keuangan (neraca & laba/rugi).
b) Laporan kredit macet dan bermasalah.
c) Laporan pembiayaan baru.
d) Laporan penggalangan danan (penabung baru).
e) Laporan program kerja bulan yang akan datang dan evaluasi
bulan lalu.
f) Laporan pengajuan anggaran non operasioanl atau non
budgeting.
11) Bertanggung jawab atas kebenaran keadaan uang kas BMT.
12) Mengevaluasi kinerja serta laporan hasil kineja dari
pengelola/karyawan dibawahnya.
e. Administrasi umum
Bertanggung jawab kepada manager umum, betugas mengawasi dan
kelengkapan dan bukti-bukti mutasi untuk kebenaran pencatatan
akuntansi sesuai dengan ketemtuan yanhg berlaku di BMT serta
mengacu pada Sistem Akuntansi indonesia. Rncian tugas dan
tanggng jawbnya adalh sebagai berikut:
1) Menerima dan memeriksa daftar permohonan pembiayaan dan
data-data mutasi register permohonan serta kelengkapan
persyaratan pembiayaan sejumlah pembiayaan yang diputusakan.
2) Membuat slip realisasi pembiayaan-pembiayaan sejumlah
pembiayaan yang diputuskan.
3) Menyipakan dan mengisi kelengkapan kartu angsuran
pembiayaan untuk anggota/nasabah.
4) Membuat akad pembiayaan pengeluaran uang tunai yang
sebelumnya telah disetujui oleh manager.
5) Mempersiapkan penandatanganan akad maupun pengikatan
notaris disertai pembacaan isi akad serta menjelaskan maksud
yang terkandung dalam akad.
6) Memeriksa keaslian dan kebenaran tanda tangan/ cap jempol
nasabah dengan tanda tangan/ cap jempol yang ada di kartu
identitas.
7) Menyerahkan semua berkas-berkas akad dari manager untuk
ditandatangani.
8) Menerima kembali berkas-berkas akad.
commit to user
9
10)Menerima kembali semua berkas akad maupum slip realisasi
pembiayaan untuk disimpan (file).
f. Administrasi pembukuan
Bertanggung jawab pada manager umum. Bertugas mengatur dan
melaksanakan serta mengawasi proses pembukuan dan kebenaran
transaksi keuangan. Rincian tugas dan tanggung jawbnya adalah
sebagai berikut:
1) Mengawasi kelengkapan bukti-bukti mutasi pembukuan dan
kebenaran pencatatan transaksi.
2) Mengawasi dan memeriksa semua data-data yang diperlukan
untuk menyusun laporan keuangan.
3) Mengatur dan membuat laporan keuangan secara berkala dan
laporan lain yang berhubungan dengan transaksi keuangan yang
diperlukan.
4) Menyiapkan laporan keuangan yang diperlukan manager setiap
harinya.
5) Bertanggung jawab atas terlaksananya pembuatan laporan
keuangan harian maupun bulanan.
6) Menyiapkan laporan keuangan yang diminta oleh manager untuk
dilaporkan ke pengurus tiap harinya.
g. Kasir
Bertanggung jawab kepada manager umum. Bertugas ,melaksanakan
bertanggung jawab atas pelaksanaa administrasi dan pembuatan
laporan kas harian. Rincian tugas dan tanggung jawabnya adalah
sebagai berikut:
1) Bertanggung jawab atas pelayanan kepada anggota dalam hal
transakasi uang tunai seperti penyetoran/penarikan simpanan,
angsuran/ pencairan pembiayaan dan lain-lain.
2) Menerima, menghitung dan memeriksa kebenaran-kebenaran
jumlah uang nyata dengan jumlah uang yang tertera dalam slip
baik dari nasabah langsung maupun dari bagian pemasaran/
penagih untuk disimpan dalan laci/cash box.
3) Bertanggung jawab atas pencatatan, pendataan dan pelayanan
informasi kepada anggota (nasabah) maupun calon anggota
(nasabah).
4) Mengatur dan menyiapkan pengeluaran uang tunai yang
sebelumnya telah disetujui oleh manager.
5) Berhak menandatangani/memberi paraf slip-slip yang
dipergunakan serta menerima/membayarkan uang tunai sebesar
yang tertera pada slip.
6) Mencatat semua transaksi yang terjadi pada laporan kas harian
berdasarkan pada jumlah yang tertera pada slip.
7) Mencatat laporan kas harian setiap harinya pada buku jurnal kas
commit to user
11
8) Menyerahkan laporan harian kas pada bagian administrasi
pembukuan.
h. Pemasaran
Bertanggung jawab kepada manager. Bertugas menjual
produk-produk dan meningkatkan citra pelayanan BMT dalam hal
pembiayaan dan simpanan sesuai AD-ART. Rincian tugas dan
tanggung jawabnya adalah sebagai berikut:
1) Mengatur, mengkoordinasi, dan mengawasi semua aktifitas yang
brerhubungan dengan simpanan dan pembiayaan.
2) Mencari sumber-sumber dana serta mencari peluang dana murah
yang dapat dihimpun baik dari anggota maupun dari pihak ketiga
yang mempunyai sistem syariah.
3) Menerima permohonan pembiayaan dari anggota (nasabah).
4) Memeriksa identitas dari anggota calon debitur yang
bersangkutan serta kelengkapan persyaratan pengajuan
pembiayaan.
5) Mendiskusikan dengan pengelola lainnya tentang kegiatan yang
akan diusulkan baik positif negatifnya maupun ikhtiar-ikhtiar
untuk memperbesar keuangan dan memgurangi tingkat kerugian
dan kiat-kiat mempercepat proses pelunasan.
6) Menciptakan ide dan inisiatif untuk perkembangan lembaga
tentang bagaiman cara menjaga hubungan baik dengan nasabah
7) Memberi informasi yang diperlukan anggota (nasabah) maupun
calon nasabah.
B. Latar Belakang Masalah
Kemunculan bank Islam di Indonesia diawali pada tahun 1990,
Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada tanggal 18 – 20 Agustus 1990
menyelenggarakan lokakarya bunga bank dan perbankan di Cisarua Bogor
Jawa Barat. Hasil lokakarya tersebut dibahas lebih mendalam di Musyawarah
Nasional IV MUI yang berlangsung di hotel Sahid Jaya Jakarta, 22 – 25
Agustus 1990. Berdasarkan amanat MUNAS IV MUI, dibentuk kelompok
kerja untuk mendirikan Bank Islam di Indonesia, dan pada akhirnya didirikan
bank syariah yang pertama di Indonesia pada tahun 1992 yaitu Bank
Muamalat.
Pada tahun 1992- 1998 hanya ada satu unit bank syariah di Indonesia,
maka pada tahun 1999 jumlahnya menjadi 3 unit. Pada tahun 2000, bank
syariah maupun bank konvensional yang membuka unit usaha syariah telah
meningkat menjadi 6 unit, sedangkan jumlah BPRS (Bank Perkreditan
Rakyat Syariah) sudah mencapai 86 unit.
Keberadaan Bank Islam tersebut belum mampu memberikan
kontribusi yang signifikan terhadap pengentasan kemiskinan. Dana yang
dimiliki bank lebih diprioritaskan untuk pembiayaan usaha berskala besar
(pengusaha) dan industri. Akhirnya, yang dapat merasakan manfaat dari
commit to user
13
Berawal dari sinilah muncul BMT, sebuah lembaga keuangan mikro
syariah yang lebih dekat dengan kalangan masyarakat bawah, hal ini juga
didorong oleh rasa keprihatinan terhadap banyaknya masyarakat miskin yang
terjerat oleh rentenir. Dan juga dalam rangka usaha memberikan alternatif
bagi mereka yang ingin mengembangkan usahanya yang tidak dapat
berhubungan secara langsung dengan bank Islam dikarenakan usahanya
tergolong kecil dan mikro.
Dalam bahasa Arab BMT merupakan singkatan dari Baitul Mal Wat
Tanwil, yang artinya ”rumah zakat dan rumah harta”. Dengan demikian,
BMT bergerak dalam 2 bidang usaha utama yaitu sebagai Baitul Mal dan
Baitul Tanwil. BMT menyelenggarakan fungsinya sebagai Baitul Mal dengan
menyalurkan amanah Zakat, Infaq dan Sodakoh (ZIS), sedangkan BMT
sebagai sebagai Baitul Tanwil melakukan usaha simpan-pinjam dan usaha di
sektor riil. Dengan demikian, BMT merupakan suatu lembaga yang
menyelenggarakan kegiatan di bidang sosial non profit (ZIS) dan
menyelenggarakan usaha profit (keuntungan). Usaha profit yang dilakukan
oleh BMT adalah menerapkan sistem bagi hasil, sesuai dengan syariat agama
Islam. Jadi, di dalam BMT tidak ada istilah bunga. Karena dalam agama
Islam, keuntungan (bunga) dari hasil simpan pinjam di bank konvesional
dapat dikatakan hampir sama dengan riba. Sedangkan riba diharamkan dalam
Islam.
Jumlah usaha mikro terus berkembang dari tahun-ketahun, menurut
penjuru nusantara. Sementara itu keberadaan lembaga keuangan yang mampu
menjangkau dan melayani para pengusaha mikro ini masih terbatas. Hal ini
tentu saja menjadi peluang bagi BMT untuk terus berkembang. Keberadaan
BMT yang siap memberikan pinjaman modal dengan prosedur administrasi
yang mudah, rendah biaya transaksi dan yang tidak kalah penting bebas
bunga nampaknya menjadi daya tarik bagi pengusaha mikro untuk beralih
dari lembaga keuangan informal semacam rentenir kepada lembaga keuangan
yang lebih aman, halal dan sesuai syariah yaitu BMT. Dan hingga saat ini
terdapat tiga ribu lebih BMT yang tersebar di Indonesia, yang siap membantu
kalangan masyarakat menengah kebawah mengatasi permasalahan modal
yang selama ini sulit didapatkan dari lembaga keuangan formal seperti bank.
Salah satu diantaranya adalah BMT Bina Usaha Mandiri yang
beralamatkan di Jalan Alun-alun Utara Klaten Tengah. Pada saat ini BMT
Ahmad Dahlan telah melayani ± 3500 anggota dengan aset yang dikelola
sebesar ± 4 milyar rupiah. Hal itu membuktikan bahwa BMT sudah diakui
keberadaannya oleh masyarkat, banyak dari mereka yang menggunakan jasa
BMT baik sebagai penabung maupun peminjam.
Dalam pemberian pinjaman (pembiayaan), BMT pun tidak terlepas
dari kemungkinan akan timbulnya permasalahan dalam pembayaran
angsuran. Dimana permasalahan yang sering timbul adalah pembayaran
nasabah yang tidak tepat pada waktunya sehingga terjadi penunggakan
pembayaran yang pada akhirnya nasabah berhenti membayar angsuran.
commit to user
15
tinggi. Terlihat dari rasio Net Performing Loan/ NPL yang dihitung dari
jumlah kredit macet dibagi total kredit BMT Bina Usaha Mandiri masuk ke
dalam golongan tidak sehat. Rasio NPL yang dimiliki sebesar 12%,
sedangkan standar maksimal yang ditetapkan BI adalah 5%. Hal ini tentu
saja merugikan karena akan mengakibatkan terhambatnya perkembangan
BMT itu sendiri. Untuk mengatasi dan mengantisipasi hal tersebut diperlukan
kebijakan dan prinsip kehati-hatian dari pihak BMT dalam memberikan
kredit supaya resiko yang timbul dari pembiayaan kepada calon nasabah tidak
terlalu besar.
Sehubungan dengan itu apakah sistem pembiayaan yang dijalani telah
efektif dan efisien, dilihat dari fungsi yang terkait, dokumen yang digunakan,
catataan akuntansi yang digunakan dan jaringan prosedur yang membentuk
sistem pembiayaan serta melihat bahwa komposisi pembiayan jual beli
murabahah memiliki presentase terbesar diantara jenis-jenis pembiayaan
lainnya, yaitu sebesar 48%, maka penulis tertarik untuk menyusun Tugas
Akhir dengan judul “ EVALUASI SISTEM PEMBIAYAAN MURABAHAH
PADA BMT BINA USAHA MANDIRI”
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sistem pembiayaan murabahah pada BMT Bina Usaha
Mandiri?
2. Apa saja kelemahan dan kelebihan sistem pembiayaan murabahah di BMT
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui apakah sistem pembiayaan murabahah di BMT Bina
Usaha Mandiri telah efektif dan efisien.
2. Untuk mengevaluasi kelemahan dan kelebihan sistem pembiayaan
murabahah di BMT Bina Usaha Mandiri.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang penerapan
sistem akuntansi pembiayaan murabahah secara langsung dari obyek
yang diteliti serta dapat membandingkannya dengan ilmu yang selama ini
diperoleh di bangku perkuliahan.
2. Bagi BMT Bina Usaha Mandiri
a. Sebagai alat introspeksi atas kelemahan dari sistem akuntansi
pembiayaan murabahah yang mereka jalankan.
b. Dapat mengambil keputusan untuk memperbaiki sistem yang telah
ada yang berguna bagi kemajuan perusahaan.
3. Untuk pembaca atau masyarakat
a. Memberikan pemahaman kepada pembaca mengenai tata cara
pembiayaan Murabahah di BMT Bina Usaha Mandiri.
b. Dapat digunakan sebagai referensi dalam penulisan Tugas Akhir
commit to user
17
BAB II
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Tinjauan Pustaka
1. Pengertian Sistem dan Prosedur
Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola
yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok peusahaan (Mulyadi
2001:5).
Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya
melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang
dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan
yang terjadi berulang-ulang (Mulyadi, 2001 : 3).
Dari definisi di atas dapat ditarik kesimpulam bahwa suatu
sistem terdiri dari jaringan prosedur, sedangkan prosedur merupakan
urutan kegiatan klerikal. Kegiatan klerikal (clerical operation) terdiri dari
kegiatan berikut ini yang dilakukan untuk mencatat informasi dalam
formulir, buku jurnal, dan buku besar :
g. Memindah
h. Membandingkan
2. Pengertian Sistem Akuntansi
Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan laporan
yang dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan informasi
keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan
pengelolaan perusahaan (Mulyadi, 2001 : 3). Dari uraian tersebut dapat
ditarik kesimpulan bahwa unsur pokok suatu sistem akuntansi adalah:
a. Formulir
Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam
terjadinya transaksi.
b. Jurnal
Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk
mencatatat, mengklasifikasikan, dan meringkas data keuangan dan
data lainnya.
c. Buku Besar
Buku besar terdiri dari rekening-rekening yang digunakan untuk
meringkas data yang telah dicatat sebelumnya dalam jurnal.
d. Buku Pembantu
Buku pembantu terdiri dari rekening-rekening pembantu yang
merinci data keuangan yang tercantum dalam rekening tertentu
commit to user
19
e. Laporan
Laporan keuangan adalah hasil akhir dari proses akuntansi. Laporan
keuangan ini dapat berupa neraca, laporan rugi laba, laporan
perubahan modal dan lain-lain.
3. Sistem Akuntansi Pemberian Kredit
a. Pengertian Sistem Akuntansi Pemberian Kredit
Sistem akuntansi pemberian kredit adalah rangkaian cara atau
prosedur dalam pemberian kredit yang mencakup tahapan
permohonan kredit sampai pencairan kredit yang membentuk suatu
sistem yang berurutan dan berkaitan erat dalam pelaksanaan
pemberian kredit.
Hal hal yang perlu diperhatikan dalam mengevaluasi sistem
akuntansi pemberian kredit adalah sebagai berikut:
1) Unit organisasi terkait
a) Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab
fungsional secara tegas.
b) Sistem wewenang dan otorisasi.
c) Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi
setiap organisasi.
d) Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya.
2) Dokumen yang digunakan
a) Pencatatan nomor urut tercetak pada dokumen sehingga
b) Dokumen yang digunakan tersebut harus sudah cukup
memadai dan cukup merekam data-data kegiatan
pemberian kredit.
c) Dokumen yang digunakan dibuat rangkap agar tidak terjadi
penyelewengan.
3) Catatan akuntansi yang digunakan
a) Catatan akuntansi harus berdasarkan dokumen sumber dan
dokumen pendukung.
b) Catatan akuntansi harus mencatat semua transaksi yang
benar-benar terjadi.
c) Catatan akuntansi harus mencatat transaksi dalam periode
akuntansi yang sebenarnya.
4) Jaringan prosedur yang membentuk sistem
a) Jaringan prosedur yang membentuk suatu sistem akuntansi
harus dapat membentuk sistem pemberian kredit yang
sebenarnya.
b) Jaringan prosedur yang membentuk suatu sistem akuntansi
harus dapat dilaksanakan sesuai dengan sistem tesebut.
5) Bagan alir yang digunakan
a) Kesesuaian yang mengkomunikasikan hasil analisis sistem
dan rancangan sistem kepada pemakai informasi.
b) Bagan alir telah mencerminkan aliran data dan dokumen
commit to user
21
c) Antara prosedur dan sistem yang telah dirinci dengan yang
digambarkan saling berkesuaian.
4. Pembiayaan Murabahah
a. Pengertian Murabahah
Ascarya dan Diana Yumanita (2005: 27) mengemukakan
bahwa murabahah adalah bentuk pembiayaan berprinsip jual beli
yang pada dasarnya merupakan penjualan dengan keuntungan
(margin) tertentu yang ditambahkan diatas biaya perolehan.
Bentuk pembiayaan ini sebenarnya bukan merupakan
bentuk pembiayaan utama yang sesuai dengan syariah. Namun
dalam sistem ekonomi saat ini, terdapat kesulitan-kesulitan dalam
penerapan pembiayaan-pembiayaan dengan prinsip bagi hasil,
sehingga beberapa ulama telah membolehkan penggunaan
murabahah sebagai bentuk pembiayaan alternatif dengan
syarat-syarat tertentu.
b. Landasan Syariah
1) Al - Quran
“...Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan
riba....”
(QS. al-Baqarah (2): 257)
2) Hadist
“Nabi bersabda, ‘Ada tiga hal yang mengandung berkah: jual
mencampur gandum dengan jewawut untuk keperluan rumah
tangga, bukan untuk dijual.” (HR. Ibnu Majah dari Shuhaib)
c. Ketentuan Umum Murabahah
Dalam Kumpulan Fatwa Dewan Syari’ah Nasional Majelis Ulama
Indonesia dikemukakan ketentuan umum murabahah dalam bank
syari’ah, yaitu sebagai berikut:
1) Bank dan nasabah harus melakukan akad murabahah yang bebas
riba.
2) Barang yang diperjual belikan tidak diharamkan oleh syar’iah
Islam.
3) Bank membiayai sebagian atau seluruh harga pembelian barang
yang telah disepakati kualifikasinya.
4) Bank membeli barang yang diperlukan nasabah atas nama bank
sendiri dan pembelian ini harus sah dan bebas dari riba.
5) Bank harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan
pembelian, misalnya jika pembelian dilakukan secara utang.
6) Bank kemudian menjual barang tersebut kepada nasabah
(pemesan) dengan harga jual senilai harga beli plus
keuntungannya. Dalam kaitan ini bank harus memberitahu
secara jujur harga pokok barang kepada nasabah berikut biaya
yang diperlukan.
7) Nasabah membayar harga barang yang telah disepakati tersebut
commit to user
23
8) Untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan atau kerusakan
akad tersebut, pihak bank dapat mengadakan perjanjian khusus
dengan nasabah.
9) Jika bank hendak mewakilkan kepada nasabh untuk membeli
barang dari pihak ketiga, akad jual beli murabahah harus
dilakukan setelah barang, secara prinsip, menjadi milik bank.
d. Jaminan dalam Murabahah
Bank dapat meminta debitur untuk menyediakan sebuah jaminan.
Dalam hal ini debitur harus menyerahkan sebuah jaminan yang bisa
diterima.
e. Resiko bagi Bank
Sesuai dengan sifatnya yang jual beli, resiko dalam murabahah
selain terkait dengan modal, ia juga terkait dengan aset. Karena itu
resiko yang mungkin terjadi adalah sebagai berikut :
1) Default, yaitu nasabah sengaja tidak membayar cicilan.
2) Fluktuasi harga komparatif, ada suatu saat dimana harga suatu
barang di pasar naik setelah bank membelikannyan untuk
nasabah. Bank tidak bisa merubah harga jual beli tersebut.
3) Penolakan nasabah, barang yang dikirim bisa saja ditolak oleh
nasabah karena berbagai sebab. Bisa jadi karena rusak dalam
perjalanan sehingga nasabah tidak mau menerimanya. Karena
itu harus dicover dengan asuransi. Bisa juga karena nasabah
supllier sudah ditandatangani, barang itu menjadi milik bank,
sehingga bank mempunyai resiko untuk menjualnya kepada
pihak lain.
4) Dijual, karena Murabahah bersifat jual beli dengan hutang maka
ketika kontrak ditandatangani barang itu milik nasabah yang
bebas melakukan apa saja dengan miliknya itu, termasuk dijual.
Jika terjadi demikian resiko untuk default akan besar.
f. Manfaat bagi Bank
Manfaaat bagi bank adalah selisih antara harga beli dengan supllier
dan harga jual kepada nasabah.
g. Konsep Murabahah
Gambar 2.1 Konsep Murabahah
Keterangan:
1: Nasabah memesan barang kepada bank.
2: Bank membeli dan membayar barang kepada supplier.
3: Supplier mengirim barang kepada nasabah.
4: Nasabah membayar kepada bank (tunai atau cicilan).
NASABAH 1 2
3
4
commit to user
25
B. Analisis Data dan Pembahasan
1. Sistem dan Prosedur Pembiayaan Murabahah pada BMT Bina Usaha
Mandiri
Setiap sistem terdiri dari prosedur-prosedur, prosedur-prosedur
yang terjadi dalam sistem pembiayaan murabahah pada BMT Bina Usaha
Mandiri adalah sebagai berikut:
a. Prosedur permohonan pembiayaan.
b. Prosedur analisis pembiayaan.
c. Prosedur pengambilan keputusan pembiayaan.
d. Prosedur akad pembiayaan.
e. Prosedur pencairan dana pembiayaan.
f. Prosedur pencatatan akuntansi.
2. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Pembiayaan Murabahah pada
BMT Bina Usaha Mandiri
Untuk memperjelas, berikut ini adalah penjelasan tentang jaringan
prosedur yang terjadi pada masing-masing prosedur sistem pembiayaan
murabahah pada BMT Bina Usaha Mandiri:
a. Prosedur permohonan pembiayaan.
Deskripsi prosedur, fungsi yang terkait, dokumen yang digunakan,
serta bagan alir dalam prosedur permohonan pembiayaan murabahah
1) Deskripsi prosedur
a) Bagian pemasaran menerima pengajuan pembiayaan dari
nasabah.
b) Bagian pemasaran menjelaskan kepada nasabah mengenai
persyaratan dan prosedur yang harus dipenuhi dalam
pengajuan pembiayaan murabahah.
c) Nasabah mengisi Formulir Pengajuan Pembiayaan.
d) Formulir Pengajuan Pembiayaan diserahkan kepada petugas
dengan dilampiri fotokopi KTP, fotokopi Kartu Keluarga
dan fotokopi jaminan.
e) Bagian pemasaran mengotorisasi FPP kemudian
menyerahkan berkas pengajuan pembiayaan tersebut ke
bagian pembukuan/ administrasi.
f) Bagian pembukuan/ administrasi memeriksa kelengkapan
berkas pengajuan pembiayaan, kemudian menunjuk salah
satu bagian pemasaran untuk melakukan survey lapangan.
2) Fungsi yang terkait
a) Fungsi pelayanan pembiayaan
Fungsi pelayanan pembiayaan ini bertugas untuk menerima
permohonan pembiayaan dari nasabah serta memberikan
informasi mengenai prosedur dan persyaratan yang harus
dipenuhi dalam pengajuan pembiayaan. Fungsi ini
commit to user
27
b) Fungsi administrasi pembiayaan
Fungsi administrasi pembiayaan bertugas untuk memeriksa
kelengkapan berkas pengajuan pembiayaan dari nasabah,
kemudian menunjuk bagian pemasaran untuk melakukan
survey lapangan. Fungsi ini dilaksanakan oleh bagian
pembukuan/ administrasi.
3) Dokumen yang digunakan
a) Formulir Pengajuan Pembiayaan
Formulir ini adalah dokumen pertama yang digunakan
dalam proses pembiayaan pada BMT Bina Usaha Mandiri.
Berisi data calon debitur, profil usaha, jumlah pengajuan
pinjaman, jenis jaminan dan lain-lain. Formulir ini diisi oleh
nasabah pada saat datang melakukan pengajuan
pembiayaan.
b) Dokumen Pendukung
Dokumen pendukung yaitu lampiran yang harus diserahkan
oleh nasabah sebagai syarat pengajuan pembiayaan di BMT
Bina Usaha Mandiri, yang terdiri dari fotokopi KTP,
4) Bagan alir prosedur permohonan pembiayaan
KK : Kartu Keluarga
FPP : Formulir Pengajuan Pembiayaan
Gambar 2. 2 Prosedur permohonan pembiayaan Mulai
Menerima pengajuan pembiayaan dari
nasabah
Menjelaskan persyaratan & prosedur
commit to user
29
Bagian Pembukuan / Administrasi
Gambar 2. 2 Prosedur permohonan pembiayaan (lanjutan) 2
3 Memeriksa kelengkapannya
FPP
Fotokopi jaminan
Fotokopi KK
Fotokopi KTP
FPP
Fotokopi jaminan
Fotokopi KK
Fotokopi KTP
b. Prosedur Analisis Pembiayaan
Deskripsi prosedur, fungsi yang terkait, dokumen yang digunakan,
serta bagan alir dalam prosedur analisis pembiayaan murabahah pada
BMT Bina Usaha Mandiri adalah sebagai berikut:
1) Deskripsi prosedur
a) Bagian pemasaran yang ditunjuk untuk melakukan survey
lapangan memerima berkas pengajuan pembiayaan dari
bagian pembukuan/ administrasi kemudian mempelajarinya.
b) Petugas survey mendatangi tempat usaha atau rumah
nasabah untuk melakukan survey lapangan.
c) Data-data yang diperoleh dicatat ke dalam formulir Data
Analisa Calon Penerima Pinjaman Usaha kemudian
dianalisa.
d) Petugas menyimpulkan hasil analisa kemudian
menandatangani DACPPU.
e) Jika pembiayaan ditolak memberitahukan kepada nasabah
disertai pengembalian berkas pengajuan pembiayaan.
f) Pembiayaan yang dinyatakan layak, petugas menyerahkan
berkas pengajuan pembiayaan beserta Data Analisa Calon
commit to user
31
2) Fungsi yang terkait
a) Fungsi operasioanal
Fungsi operasional bertanggung jawab melakukan survey
ke tempat usaha atau rumah nasabah untuk menggali
informasi tentang profil usaha anggota, jumlah pendapatan,
pengeluaran-pengeluaran yang menjadi tanggungan
anggota dan lain-lain. Fungsi ini dilaksanakan oleh bagian
pemasaran.
b) Fungsi penganalisis
Fungsi ini bertanggung jawab untuk melakukan analisa
pembiayaan serta memberikan usulan-usulan perihal usaha
calon debitur untuk dijadikan pertimbangan dalam
pemberian keputusan pembiayaan. Fungsi ini dilaksanakan
oleh bagian pemasaran.
3) Dokumen yang digunakan adalah Data Analisa Calon Penerima
Pinjaman Usaha, formulir ini diisi oleh petugas setelah
melakukan survei lapangan, yang berisi profil usaha, jumlah
pendapatan, pengeluaran-pengeluaran yang menjadi tanggungan
anggota serta data pendukung lainnya yang diperlukan dalam
4) Bagan alir prosedur analisis pembiayaan
BagianPemasaran
Ya Tidak
Disertai pengembalian
berkas pengajuan
Keterangan:
DACPPU: Data Analisa Calon Penerima Pinjaman Usaha
commit to user
33
c. Prosedur Pengambilan Keputusan Pembiayaan
Deskripsi prosedur, fungsi yang terkait, dokumen yang digunakan,
serta bagan alir dalam prosedur pengambilan keputusan pembiayaan
murabahah pada BMT Bina Usaha Mandiri adalah sebagai berikut:
1) Deskripsi prosedur
a) Manager umum menerima berkas pengajuan pembiayaan
beserta formulir Data Analisa Calon Penerima Pinjaman
Usaha dari petugas survey.
b) Melakukan analisa ulang dengan berkonsultasi dengan
petugas yang melakukan survey.
c) Manager umum menandatangani formulir Data Analisa
Calon Penerima Pinjaman Usaha.
d) Mengambil keputusan pembiayaan kemudian mengisi
formulir Realisasi Pembiayaan.
e) Mengotorisasi formulir Realisasi Pembiayaan kemudian
menyerahkan berkas pengajuan pembiayaan dan Data
Analisa Calon Penerima Pinjaman Usaha dan Realisasi
Pembiayaan ke bagian pembukuan/ administrasi untuk
proses akad pembiayaan.
2) Fungsi yang terkait adalah Fungsi Pemberi Keputusan, fungsi ini
bertanggung jawab untuk memberikan keputusan atas
permohonan pembiayaan yang diajukan calon debitur. Fungsi
3) Dokumen yang digunakan adalah formulir Realisasi
Pembiayaan, formulir ini diisi oleh manager umum apabila dia
menyetujui pembiayaan yang diajukan oleh nasabah. Diserahkan
kepada debitur pada saat penyerahan uang.
4) Bagan alir prosedur pengambilan keputusan pembiayaan
Manager Umum
commit to user
35
d. Prosedur Akad Pembiayaan
Deskripsi prosedur, fungsi yang terkait, dokumen dan catatan
akuntansi yang digunakan, serta bagan alir dalam prosedur akad
pembiayaan murabahah pada BMT Bina Usaha Mandiri adalah
sebagai berikut:
1) Deskripsi prosedur
a) Setelah pembiayaan disetujui oleh manager umum bagian
pembukuan/ administrasi menyiapakan formulir Akad
Pembiayaan.
b) Jika para pihak yang dibutuhkan untuk pengikatan akad
sudah lengkap maka petugas membacakan isi perjanjian
dalam akad.
c) Nasabah yang sudah memahami isi pokok perjanjian dalam
akad dipersilahkan menandatangani Akad Pembiayaan.
d) Bagian pembukuan/ administrasi beserta satu orang saksi
menandatangani Akad Pembiayaan.
e) Nasabah menyerahkan jaminan asli.
f) Petugas yang menerima dan nasabah menandatangani Surat
Tanda Serah Terima Jaminan rangkap 2.
g) Surat Tanda Serah Terima Jaminan rangkap lembar pertama
digunakan sebagai dasar pencatatan ke Buku Jaminan untuk
selanjutnya diarsip sedangkan lembar kedua diserahkan
h) Formulir Realisasi Pembiayaan diserahkan ke kasir yang
nantinya akan diberikan ke debitur bersamaan dengan
penyerahan uang.
2) Fungsi yang terkait adalah fungsi administrasi pembiayaan,
fungsi ini bertugas menyiapkan berkas-berkas yang digunakan
dalam pengikatan akad dan membacakan akad pembiayaan.
Fungsi ini berada di tangan bagian pembukuan/ administrasi.
3) Dokumen yang digunakan
a) Akad Pembiayaan
Formulir ini merupakan dokumen yang berisi perjanjian
pembiayaan antara pihak BMT selaku kreditur dengan
pihak nasabah selaku debitur. Pada saat proses akad,
petugas membacakan isi perjanjian yang tercantum dalam
akad, setelah memahami isi-isi pokok perjanjian, nasabah
diminta untuk menandatangani Akad Pembiayaan.
b) Surat Tanda Serah Terima Agunan
Dokumen ini digunakan sebagai tanda bukti serah terima
jaminan, terdiri dari 2 rangkap, lembar pertama diserahkan
kepada nasabah dan lembar kedua disimpan sebagai arsip.
4) Catatan akuntansi yang digunakan adalah Buku Jaminan, berisi
data mengenai tanggal jaminan diserahkan, nomer rekening dan
alamat nasabah, nama jaminan dan tanggal keluar. Catatan
commit to user
37
setelah nasabah menyerahkan jaminan asli, diisi berdasarkan
Surat Tanda Serah Terima Agunan.
5) Bagan alir prosedur akad pembiayaan
Bagian Pembukuan/ Administrasi
beserta saksi
Bagian Pembukuan/ Administrasi
commit to user
39
e. Prosedur pencairan dana pembiayaan
Deskripsi prosedur, fungsi yang terkait, dokumen dan catatan
akuntansi yang digunakan, serta bagan alir dalam prosedur pencairan
dana pembiayaan murabahah pada BMT Bina Usaha Mandiri adalah
sebagai berikut:
1) Deskripsi prosedur
a) Setelah proses akad selesai bagian pembukuan/
administrasi menyiapkan Slip Setoran, Slip Penarikan dan
Kartu Angsuran.
b) Formulir Realisasi Pembiayaan, Slip Penarikan, Slip
Setoran dan Kartu Angsuran diserahkan ke kasir.
c) Kasir menyerahkan uang kepada nasabah serta menerima
pembayaran biaya administrasi kemudian menandatangani
Slip Setoran dan Slip Penarikan.
d) Formulir Realisasi Pembiayaan dan Slip Setoran lembar
kedua diserahkan kepada debitur.
e) Slip penarikan dan Slip setoran lembar pertama digunakan
oleh kasir sebagai dasar pembuatan laporan kas harian
kemudian diarsip berdasarkan tanggal, laporan kas harian
ini nantinya akan diserahkan ke bagian pembukuan/
administrasi.
f) Kartu angsuran diserahkan kepada nasabah yang nantinya
2) Fungsi yang terkait
a) Fungsi Administrasi
Fungsi ini bertugas menyiapkan Slip Setoran, Slip
Penarikan dan Kartu Angsuran. Fungsi ini dipegang oleh
bagian pembukuan/ administrasi.
b) Fungsi Keuangan
Fungsi keuangan bertanggung jawab atas pelayanan kepada
anggota dalam hal transaksi uang tunai yaitu pencairan
pembiayaan dan penyetoran biaya administrasi pembiayaan.
Fungsi ini dipegang oleh bagian kasir.
3) Dokumen yang digunakan
a) Slip Penarikan
Dokumen ini digunakan oleh bagian kasir sebagai dasar
pembuatan laporan kas harian, ditandatangani oleh nasabah
pada saat menerima uang.
b) Slip Setoran
Dokumen ini sebagai bukti pembayaran biaya adminisrasi
oleh nasabah, terdiri dari 2 lembar, lembar pertama
diserahkan kepada nasabah dan lembar kedua digunakan
commit to user
41
4) Catatan akuntansi yang digunakan
a) Jurnal Kas Harian
Catatan akuntansi ini dibuat oleh bagian kasir yang memuat
data penerimaan dan pengeluaran kas harian, dasar
pencatatannya adalah slip penarikan dan slip setoran.
b) Kartu Angsuran
Kartu angsuran ini diserahkan ke debitur yang akan
digunakan pada saat mengangsur pinjaman. Memuat jadwal
angsuran yang berisi tanggal mengangsur, jumlah angsuran
5) Bagan alir prosedur pencairan dana pembiayaan
Bagian Pembukuan / Administrasi
Keterangan:
SP : Slip Penarikan SS : Slip Setoran KA : Kartu Angsuran
commit to user
f. Prosedur pencatatan akuntansi
Deskripsi prosedur, fungsi yang terkait, dokumen dan catatan
akuntansi yang digunakan, serta bagan alir dalam prosedur
pembukuan pembiayaan murabahah pada BMT Bina Usaha Mandiri
adalah sebagai berikut:
1) Deskripsi prosedur
a) Bagian pembukuan/ administrasi menerima laporan kas
harian dari kasir kemudian membandingkannya dengan data
yang ada dalam formulir Akad Pembiayaan.
b) Mengentry data-data ke dalam Daftar Pembiayaan yang
sudah menggunakan komputer (komputerise).
c) Bagian pembukuan/ administrasi membuat jurnal umum
kemudian mempostingnya ke dalam buku besar.
d) Membuat laporan keuangan kemudian mengarsip berkas
pengajuan, FPP, DACPPU dan AP berdasarkan nomor urut.
2) Fungsi yang terkait
Fungsi Akuntansi
Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencatan transaksi yang
berkaitan dengan pembiayaan Murabahah ke dalam jurnal
kemudian mempostingnya serta bertugas untuk membuat
laporan keuangan. Fungsi ini dilaksanakan oleh bagian
commit to user
45
3) Dokumen yang digunakan
Dokumen pendukung
Dokumen ini terdiri dari berkas pengajuan pembiayaan,
Formulir Data Analisa Calon Penerima Pinjaman Usaha serta
formulir Akad Pembiayaan yang digunakan oleh bagian
pembukuan/ administrasi sebagai dasar pencatatan ke dalam
Daftar Pembiayaan.
4) Catatan akuntansi yang digunakan
a) Daftar Pembiayaan
Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat
pembiayaan yang sudah direalisasi, yang memuat data
mengenai jenis pembiayaan, jenis angsuran, tanggal akad,
periode angsuran, tanggal jatuh tempo, serta data mengenai
nasabah yang terdiri dari no rekening, nama, alamat, nomer
identitas, besar pinjaman, angsuran pokok, margin/mark up,
biaya administrasi dan nama staf marketing (yang
melakukan survey lapangan).
b) Jurnal Umum
Jurnal umum digunakan untuk mencatat transaksi
c) Buku Besar
Buku besar terdiri dari kumpulan rekening-rekening yang
digunakan untuk meringkas informasi yang telah dicatat
dalam jurnal.
5) Bagan alir prosedur pencatatan akuntansi
Bagian Pembukuan / Administrasi
commit to user
47
3. Evaluasi Sistem Pembiayaan Murabahah pada BMT Bina Usaha Mandiri
a. Fungsi yang Terkait
Dalam melakukan suatu transaksi yang terjadi dalam suatu
perusahaan harus dilakukan oleh beberapa fungsi dan setiap fungsi
tidak boleh diberikan tanggung jawab penuh untuk melakukan
semua transaksi. Pemisahan fungsi dalam sistem pembiayaan
murabahah pada BMT Bina Usaha Mandiri sudah cukup baik karena
tidak ada transaksi yang dilaksanakan dari awal sampai akhir hanya
oleh satu orang atau satu fungsi saja.
Fungsi operasional dilakukan oleh bagian pemasaran yang
bertugas melakukan survey lapangan dan analisis. Fungsi
penyimpanan dijalankan oleh bagian kasir yang bertugas melakukan
meyimpan uang tunai sedangkan fungsi pencatatan berada di tangan
bagian pembukuan/ administrasi, bagian ini bertugas mencatat
pengeluaran dan penerimaan kas ke dalam jurnal, serta melakukan
posting dan membuat laporan keuangan. Dengan pemisahan fungsi
ini maka kekayaan perusahaan terjamin keamananya dan data
akuntansi terjamin ketelitian dan keandalannya karena selalu terjadi
pengecekan intern dalam pelaksanaan transaksi.
Namun yang masih menjadi kekurangan adalah fungsi
operasional dan fungsi penganalisis dilakukan oleh satu bagian yang
sama. Jadi tidak ada pengecekan silang terhadap ketelitian survey
karena setiap fungsi memerlukan keahlian dan kemampuan yang
berbeda dalam melaksanakan tugasnya.
b. Dokumen yang Digunakan
Dokumen yang digunakan oleh KSU BMT Bina Usaha
Mandiri terkait dengan permohonan sampai pencairan dana
pembiayaan sudah cukup memadai. Terlihat dari otorisasi terhadap
dokumen oleh pejabat yang berwenang, selain itu digunakannya
formulir bernomor urut tercetak dapat memudahkan perusahaan
dalam pengarsipan dan penelusuran serta pertanggungjawaban
karyawan apabila terjadi penyelewengan.
Namun dalam pelaksanaan pembiayaan masih terdapat
kekurangan, formulir Akad Pembiayaan yang memuat perjanjian
pembiayaan antara pihak BMT selaku kreditur dengan pihak nasabah
selaku debitur seharusnya dibuat rangkap 2, lembar pertama untuk
pihak BMT sedangkan lembar kedua diserahkan kepada nasabah
sehingga kedua belah pihak mengetahui masing-masing hak dan
kewajibannya.
c. Catatan akuntansi yang digunakan
Catatan akuntansi yang digunakan pada BMT Bina Usaha
Mandiri sudah cukup memadai, hal ini dapat dilihat dengan adanya
Laporan Kas Harian untuk mencatat penerimaan dan pengeluaran
commit to user
49
Jaminan yang digunakan untuk mencatat jenis jaminan yang
diserahkan oleh nasabah.
Pencatatan ke dalam Daftar Pembiayaan juga sudah cukup
akurat karena perusahaan sudah menggunakan sistem komputerisasi,
program ini yang nantinya akan menghasilkan laporan keuangan.
Selain itu bagian pembukuan juga membuat jurnal umum dan
melakukan posting ke buku besar untuk transaksi penerimaan dan
pengeluaran kas.
d. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem
Jaringan prosedur sistem permohonan sampai pencairan dana
pembiayaan Murabahah yang dijalankan oleh BMT Bina Usaha
Mandiri sudah cukup baik, dengan adanya pembagian tugas yang
telah disesuaikan dengan wewenang dan tanggung jawab
BAB III
TEMUAN
A. Kelebihan
Berdasarkan evaluasi sistem pembiayaan murabahah yang telah
dilakukan, dapat disimpulkan bahwa BMT Bina Usaha Mandiri memiliki
beberapa kelebihan dalam penerapan sistem pembiayaan murabahah,
diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Prosedur permohonan sampai pencairan dana pembiayaan yang mudah
dan cepat.
2. Sudah mempunyai bagan susunan organisasi yang tertulis dan deskripsi
masing-masing jabatan yang sudah jelas sehingga telah jelas pula adanya
garis wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing bagian.
3. Sistem pembiayaan murabahah pada BMT Bina Usaha Mandiri sudah ada
pemisahan fungsi antara fungsi operasional, fungsi penyimpanan dan
fungsi pencatatan.
4. Dokumen-dokumen yang digunakan sudah lengkap dan isinya sudah
memuat hal-hal/ data-data yang diperlukan.
5. Dokumen-dokumen yang digunakan juga sudah memuat tanda otorisasi
dari petugas-petugas yang berwenang melakukannya.
6. Digunakannya formulir bernomor urut tercetak dapat memudahkan
perusahaan dalam pengarsipan dan penelusuran serta
commit to user
51
B. Kelemahan
Berdasarkan evaluasi sistem pembiayaan murabahah yang telah
dilakukan, dapat disimpulkan bahwa BMT Bina Usaha Mandiri memiliki
beberapa kelemahan dalam penerapan sistem pembiayaan murabahah,
diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Nasabah tidak diberikan salinan akad pembiayaan yang memuat perjanjian
pembiayaan antara pihak BMT selaku kreditur dengan pihak nasabah
selaku debitur karena hanya dibuat satu lembar.
2. Fungsi operasional dan fungsi penganalisis dilakukan oleh satu bagian
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penelitian yang dilakukan penulis berkesimpulan bahwa BMT
Bina Usaha Mandiri sudah melaksanakan proses pembiayaan dengan baik.
Hal ini dapat dilihat dari sudah adanya pemisahan fungsi antara fungsi
operasional, fungsi penyimpanan dan fungsi pencatatan.
Kebaikan-kebaikan dari sistem pembiayaan murabahah pada BMT
Bina Usaha Mandiri diantaranya adalah prosedurnya yang mudah dan cepat.
Selain itu perusahaan juga sudah mempunyai bagan susunan organisasi yang
tertulis dan deskripsi masing-masing jabatan yang sudah jelas sehingga telah
jelas pula adanya garis wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing
bagian. Dokumen-dokumen yang digunakan sudah memuat tanda otorisasi
dari petugas-petugas yang berwenang melakukannya dan digunakannya
formulir bernomor urut tercetak dapat memudahkan perusahaan dalam
pengarsipan dan penelusuran serta pertanggungjawaban karyawan apabila
terjadi penyelewengan.
Namun masih ada kelemahan-kelemahan yang ditemukan yaitu
nasabah tidak diberikan salinan akad pembiayaan yang memuat perjanjian
pembiayaan antara pihak BMT selaku kreditur dengan pihak nasabah selaku
debitur karena hanya dibuat satu lembar. Selain itu fungsi operasional dan
commit to user
53
pengecekan silang terhadap ketelitian survey yang dilakukan. Selain itu bisa
menimbulkan ketidakefisiensian karena setiap fungsi memerlukan keahlian
dan kemampuan yang berbeda dalam melaksanakan tugasnya.
B. Rekomendasi
1. Sebaiknya formulir Akad Pembiayaan dibuat 2 rangkap, lembar pertama
untuk pihak BMT sedangkan lembar kedua diserahkan kepada nasabah
sehingga kedua belah pihak mengetahui masing-masing hak dan
kewajibannya.
2. Perlu adanya pemisahan antara bagian yang melakukan survey lapangan
dengan analisis pembiayaan, sehingga ada pengecekan silang terhadap
ketelitian data hasil survey, selain itu untuk menciptakan efisiensi karena
setiap fungsi memerlukan keahlian dan kemampuan sesuai dengan
tanggungjawabnya masing-masing.