• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Fisik-Biofisik, Sosial-Budaya dan Estetika Lanskap Untuk Pengembangan Agrowisata Desa Tlahab

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Fisik-Biofisik, Sosial-Budaya dan Estetika Lanskap Untuk Pengembangan Agrowisata Desa Tlahab"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PROSIDING

KONSER KARYA ILMIAH

TINGKAT NASIONAL TAHUN 2018

“ Peluang dan Tantangan Pembangunan Pertanian Berkelanjutan di Era Global dan Digital”

Kamis, 13 September 2018 | Fakultas Pertanian & Bisnis UKSW

ISSN 2460-5506

ANALISIS FISIK-BIOFISIK, SOSIAL-BUDAYA DAN ESTETIKA LANSKAP

UNTUK PENGEMBANGAN AGROWISATA DESA TLAHAB

Wardani PI dan Pudjihartati E

Fakultas Pertanian dan Bisnis, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga email: [email protected]

ABSTRACT

Tlahab village is located on the slopes of Mount Sindoro, which has a lot of natural beauty and culture potential. Agriculture acitivities and traditional village cultures become an attraction for tourists. The purpose of this study is to find out the physical-biophysical, aesthetics, and social-cultural potential and constraints for to develop of agrotourism. This study uses secondary files physical-biophysical analysis with descriptive method, aesettic analysis uses primary files in he form of documentation (photos) analyzed using SBE (Scenic Beauty Estimation) method and social-culural analysis using primary files in the form of questionnaires using quantitative descriptive methods. The results showed that the village of Tlahab had physical-biophysical potential to be developed as agrotourism is the location of the Tlahab village which is strategic and easy to reach, suitable for crop cultivation, cool climate, and adequate water sources. Visitors give value that view of rural landscapes and agricultural land has a high aesthetic quality value so that the landscape is favored by the visitor. Based onsocial-cultural analysis the Tlahab village community still maintains the art and culture of ancestral heritage. So that for the development of agrotourism that can be done is to keep growing and developing the potential that exists.

Keywords: analysis, physical-biophysical, social-cultural, Scenic Beauty Estimation.

PENDAHULUAN

Pengembangan pariwisata di Desa Tlahab potensial untuk dilakukan guna meningkatkan kesejahteraan warganya. Desa Tlahab terletak di lereng gunung Sindoro dengan ketinggian 1200-2400 m dpl merupakan salah satu potensi wisata Temanggung. Desa Tlahab dianugrahi keindahan alam yang salah satunya telah mampu dimanfaatkan oleh warga menjadi sebuah destinasi wisata alam. Dengan kondisi geografis

pegunungan masih banyak potensi keindahan alam yang bisa digali dari Desa Tlahab.

(2)

Dari segi budaya lokal, masyarakat Desa Tlahab juga masih mempertahankan adat dan tradisi peninggalan para leluhur serta memiliki banyak kelompok kesenian tradisional. Semua potensi tersebut jika dapat dikemas dengan baik tentunya akan menjadi kekuatan wisata baru di Temanggung.

Pengembangan daerah wisata merupakan salah satu bentuk ekonomi kreatif yang harus didukung dan sejalan dengan misi pemerintah pusat guna mewujudkan poin ketujuh dari nawa citayaitu kemandirian ekonomi (Visi-Misi Jokowi-JK, 2014). Namun, pengembangan daerah wisata jika tidak direncanakan secara benar justru dapat menimbulkan berbagai masalah seperti kerusakan alam, alih perubahan penggunaan lahan, tergerusnya budaya lokal dan tidak maksimalnya sumber daya wisata yang ada di tempat tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kondisi ekologis kawasan, menganalisis kondisi sosial budaya dan menganalisis kualitas visual kawasan guna pengembangan wisata Desa tlahab.

METODE PENELITIAN

Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di Desa Tlahab, Kecamatan Kledung, Kabupaten Temanggung,

Gambar 1 Peta Administrasi Kecamatan Kledung (Sumber: Bappeda Kabupaten Temanggung, 2014) Jawa Tengah yang secara geografis terletak pada koordinat 7æ%19’20.87" LS - 7æ%20’20.87" dan 109æ%59’59.82" BT - 110æ%3’16.16" dengan ketinggian 1200-2400 m dpl. Lokasi Desa Tlahab sangat strategis di jalur perlintasan wisata Wonosobo (Dieng) – Yogyakarta (Borobudur). Batas wilayah Desa Tlahab adalah: Sebelah Barat: Kabupaten Wonosobo; Sebelah Utara: Kecamatan Bansari; Sebelah Timur: Kecamatan Parakan; Sebelah Selatan: Kabupaten Magelang.

Tahapan Penelitian

Penelitian dilakukan dengan metode yang terdiri atas tahap persiapan, inventarisasi data, dan analisis potensi dan kendala. Berikut adalah tahapan penelitian yang tersaji pada Gambar 2.

(3)

Analisis Aspek Fisik dan Biofisik

Analisis fisik-biofisik menggunakan data sekunder yang diperoleh melalui studi pustaka data-data pemerintah daerah yang melipui peta kawasan, peta kelerengan, peta jenis tanah, peta curah hujan, peta suhu, peta aksesibilitas, dan peta tataguna lahan. Analisis yang dilakukan menggunakan metode deskriptif untuk mengetahui potensi dan kendala pada tapak.

Analisis Aspek Estetika

Analisis estetika diperoleh melalui data primer yang meliputi data dokumentasi peman-dangan yang meliputipoint of view pegunungan, hamparan lahan pertanian, pedesaan dan jem-batan. Potensi point of view estetika Desa Tlahab dianalisis menggunakan metode SBE (Scenic Beauty Estimation) yang disajikan dalam bentuk deskriptif. Metode ini mempunyai tiga tahapan utama, yaitu pengamatan lanskap dengan melakukan survey lapang, pemotretan objek dan presentasi slide. Foto hasil pemotretan tersebut kemudian dipresentasikan dan dinilai oleh 100 responden yang merupakan wisatawan Desa Tlahab dengan durasi 8 detik untuk memperoleh penilaian secara spontan.

Data presentasi slide kemudian diolah secara kuantitatif. Responden melihat dan menilai fotopoint of view yang ditampilkan, lalu mengisi kuisioner dengan memberi skor 1 hingga 5. Skoring nilai sebagai berikut:

skor 1 = sangat tidak menarik skor 2 = tidak menarik skor 3 = cukup menarik skor 4 = menarik skor 5 = sangat menarik kemudian dihitung: – frekuensinya (f) – frekuensi kumulatif (cf) – probabilitas kumulatif (cp) – nilai Z berdasarkan tabel Z

Perhitungan nilai SBE:

SBEX = (ZLX - ZLS) x 100 Dimana:

SBEX= nilai SBE titik ke-x ZLX = nilai rata-rata z titik ke-x ZLS = nilai rata-rata z yang digunakan sebagai standar

Seluruh nilai SBE yang telah diperoleh selanjutnya dikelompokkan berdasarkan kualitas estetika rendah, sedang, dan tinggi menggunakan sebaran normal dengan parameter nilai tengah atau mean (ì) dan standar deviasi (Sd).

Perhitungan sebagai berikut: – SBE rendah < ì - Sd

– ì - Sd = SBE sedang = ì + Sd – SBE tinggi > ì + Sd

Sehingga dapat diketahui view yang potensial dan menarik untuk tiap rencana aktivitas dan ruang pada calon Agrowisata.

Analisis Aspek Sosial Budaya

Analisis sosial dan budaya menggunakan data primer yaitu melalui kuesioner kepada masyarakat Desa Tlahab dan dianalisis meng-gunakan metode deskriptif kuantitatif untuk mengetahui potensi dan kendala pada tapak dan disajikan dalam bentuk tabel.

HASIL DAN PEMBAHASAN

(4)

Analisis kelerengan/ kemiringan lahan untuk agrowisata dilakukan sesuai dengan ketentuan area untuk wisata menurut Gold (1980). Kelerengan pada kelas landai dengan kemiringan (8-15%) memiliki tingkat kesesuaian sedang untuk dikembangkan menjadi wisata. Sementara itu, untuk area dengan kelas lereng curam (30-45%) akan dibiarkan alami, sedangkan pada kelas lereng agak curam (15-30%) dapat diman-faatkan namun secara terbatas.

Jenis tanah pada kawasan adalah regosol coklat kelabuan, berdasarkan hasil survey, lahan pertanian pada kawasan sangat cocok untuk budidaya tanaman sayur, pangan, dan perkebun-an sehingga cocok dikembperkebun-angkperkebun-an untuk kegiat-an agrowisata.

kenyamanan manusia adalah 20°C - 26°C TE. Keadaan hidrologi Desa Tlahab menun-jukkan bahwa beberapa sungai cukup besar dimanfaatkan untuk irigasi pertanian dan keperluan sehari-hari. Hingga saat ini air sudah didistribusikan dengan sangat baik, sehingga tidak terdapat genangan dan banjir di Desa Tlahab.

Desa Tlahab memiliki suhu 22oC dengan curah hujan mencapai 2200 mm/tahun (Pemkab Temanggung, 2013). Suhu udara di Desa tlahab tersebut terbilang nyaman, hal ini sesuai dengan standar suhu kenyamanan manusia. Menurut Lippsmeier (1994) Iklim berpengaruh pada kenyamanan yang dirasakan manusia beberapa penelitian yang membuktikan batas kenyamanan (dalam Temperatur Efektif/TE) berbeda-beda tergantung kepada lokasi geografis dan subyek manusia (suku bangsa), di Indonesia batas

Kawasan pengembangan agrowisata Desa Tlahab memiliki jarak tempuh tempuh ± 55 km dari Kota Wonosobo dan ± 84 km dari Daerah Istimewa Yogyakarta. Akses masuk pada kawasan sangat mudah dijumpai melalui jalur utama yang merupakan jalan beraspal dengan lebar jalan 7-8,5 m. Jenis transportasi yang dapat ditemui di Desa Tlahab adalah kendaraan pribadi roda dua maupun roda empat, transportasi umum berupa bus antar kota , angkutan umum dan ojek. Penggunaan lahan di Desa Tlahab cukup beragam. Proporsi terbesar dari penggunaan lahan ditempati oleh lahan pertanian dengan luas 312 Ha yang didominasi oleh tanaman per-kebunan dan sayuran. Sedangkan lahan pemu-kiman penduduk terpusat dalam satu area dengan luas 72 Ha. Berikut adalah tabel analisis potensi dan kendala aspek fisik-biofisik Desa Tlahab tersaji dalam tabel 1.

No Aspek

Fisik-• Lokasi tapak strategis di jalur perlintasan wisata Wonosobo (Dieng) -Yogyakarta (Borobudur) 2. Topografi Topografi pegunungan

dengan kelerengan

15%-3. Tanah Jenis tanah regosol cokelat kelabuan

• Cocok untuk budidaya tanaman

• Tanah mudah longsor

4. Iklim Suhu udara 22?C dengan

Curah hujan 2200 mm/tahun

• Iklim sejuk • Cuaca sering tak menentu (tiba-tiba mendung/hujan)

(5)

5. Hidrologi Terletak pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Progo.

• Sumber air cukup memadai dan sudah didistribusikan dengan baik dan tidak terdapat banjir

• Sumber air minum berasal dari mata air 6. Aksesbilitas dan

Sistem Transportasi

Kelas jalan merupakan jalan sedang dan terdapat tikungan majemuk balik arah.

• Jalan utama sudah aspal dan dalam sepeda motor, bus antar kota, angkutan umum dan ojek.

• Banyak angkutan umum yang melintasi tapak

• Belum tersedia pedestrian

• Jalan raya berbatasan langsung dengan parit dan langsung bersentuhan dengan pemukiman • Jauh dari terminal • Kurangnya

penerangan dimalam hari

• Kurang pengarah dan rambu peringatan 7. Penggunaan

Lahan

Luas Desa Tlahab 400 Ha.

Penggunaan lahan pertanian dengan luasan 312 Ha.

Sisi Utara: Rumah warga

Sisi Timur: Lahan Pertanian

Sisi Selatan: Lahan Pertanian

Sisi Barat: Lahan Pertanian

• Desa Tlahab

didominasi oleh lahan pertanian dan perkebunan

• Lahan baru digunakan untuk kegiatan produksi pertanian belum pada kegiatan wisata

• Pemukiman penduduk terpusat di sekitar jalan utama Brokoli, Bunga Kol, dan Bawang

• Tapak cukup luas dengan hasil pertanian yang beragam

(6)

Analisis Estetika

Berdasarkan hasil penilaianScenic Beauty Estimation (SBE), lanskap pengembangan kawasan Agrowisata Desa Tlahab dinilai atas beberapa aspek. Aspek yang dinilai meliputi aspek view pegunungan (gunung), aspek view lahan pertanian, aspek view pedesaan, dan aspek view jembatan. Hasil analisis estetika dengan metode SBE pada grafik (Gambar 3) menunjukkan nilai SBE dari tiap aspek yang dinilai oleh responden.

Nilai SBE pada lanskap A2 (Aspek Pegu-nungan) adalah (-21) memiliki kualitas visual yang rendah, sedangkan pada lanskap aspek pegunungan lainnya hanya memiliki nilai tengah yang berarti kualitas visual lanskap cukup bagus dan tidak memiliki nilai SBE tertinggi, hal ini dikarenakan pengambilan foto yang kurang profesional dan kurangnya pencahayaan pada lanskap dikarenakan kabut pada saat pengam-bilan gambar.

Lanskap B11 (Aspek Lahan Pertanian) menunjukkan nilai SBE tertinggi (30) yang berarti lanskap tersebut memiliki kualitas visual paling bagus, karena lanskap ini terdapat variasi vegatasi pohon dan keindahan arsitektural deretan pohon yang ada disisi kanan kirinya yang indah membentuk tirai. Berdasarkan penelitian Yulianto (2006) lanskap Kandang Badak memiliki karakteristik berupa dominasi bentuk pohon yang ramping, tinggi, dan seragam serta tumbuh dengan jarak teratur. Hal ini sama dengan aspek lanskap lahan pertanian pada B11. Dalam penelitian Yulianto (2006) lanskap Kandang Badak memiliki penilaian kualitas estetika tinggi hal ini sama dengan penilaian kualitas estetika view lahan pertanian pada kawasan. Sedangkan lanskap B6 memiliki nilai SBE terendah (-52.1) dan memiliki kualitas visual buruk. hal ini karena lanskap B6 hanya dominasi oleh penutup tanah dan semak. Lanskap dengan nilai tengah pada aspek lahan pertanian adalah lanskap B5 dengan nilai SBE (19.5) yang

memiliki kualitas visual cukup baik menurut responden. Hal ini karena terdapat view gundukan bedengan yang siap untuk ditanami dan tertata rapi karena bentuknya yang saling berjajartetapi kondisi lahan yang tidak ada vegetasi sehingga tampak gundul dan gersang menyebabkan nilai estetika pada tapak ini berkurang.

Lanskap pada C3 (aspek pedesaan) memiliki nilai SBE (29.6) menunjukkan kualitas visual paling tinggi, lanskap C3 memiliki karakter dan bentuk rumah penduduk yang bernuansa alami pedesaan yang tersusun rapi dengan latar belakang Gunung Sumbing yang indah dan sangat panoramik, sedangkan pada C1 dengan nilai SBE (5) memiliki kualitas visual sedang atau cukup baik menurut responden, karena lanskap ini tertutup oleh kabut dan kurangnya pencahayaan, dan C2 dengan nilai SBE terendah (-24.6) memiliki kualitas visual yang buruk dan tidak disukai oleh responden. Hal ini karena lanskap C2 tertutup kabut sehingga pencahayaan gelap dan view pedesaan terhalangi oleh kabel listrik danhard material berupa dinding yang berjajar tinggi di sepanjang jalan.

(7)

NILAI LANSKAP SBE

Keterangan

A: Aspek Pegunungan B: Aspek Lahan Pertanian C: Aspek Pedesaan D: Aspek Jembatan

Gambar 3 Grafik Kualitas Estetika dengan Metode SBE

Gambar 4 Kualitas Visual Nilai SBE Tinggi, Sedang dan Rendah

Analisis Sosial dan Budaya Masyarakat Jumlah penduduk masyarakat DesaTlahab menurut Kledung Dalam Angka (2017) adalah 3309 penduduk dengan 907 KK (Kartu Keluarga). Mayoritas warga Desa Tlahab bermata penca-harian sebagai petani. Berbagai jenis tanaman budidaya tumbuh di Desa Tlahab dengan subur, namun pertanian yang ada saat ini belum digunakan untuk kegiatan wisata. Saat ini masyarakat Desa Tlahab sudah membentuk kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Sendang Arum bersama dengan komunitas Jogorekso. Masyarakat ikut berperan aktif dalam kegiatan Pokdawis baik dari kalangan orang tua, remaja

(8)

No Aspek Data

• Terdapat banyak jenis kesenian dan budaya yang masih dilakukan oleh masyarakat setempat.

• Belum punya tempat khusus untuk perform

• Jenis Tradisi Budaya 1. Nyadran

• Anak-anak hingga orang tua terlibat dalam panen dan hari besar.

Tabel 2 Analisis Potensi dan Kendala Seni dan Budaya Masyarakat

KESIMPULAN

Hasil penelitian memperlihatkan bahwa: 1. Desa Tlahab potensial untuk dikembangkan

sebagai agrowisata melihat lokasi yang sangat strategis, mempunyai tanah yang subur, iklim sejuk, sumber air yang sangat memadai, dan akses desa yang mudah dijangkau.

2. Desa Tlahab kaya akan seni dan budaya lokal yang masih mereka mempertahankan. 3. Kualitas visual lanskap yang memiliki nilai

paling tinggi adalahview lanskap pedesaan yang panoramic dan lahan pertanian dengan karakteristik lanskap alami yang di dominasi oleh keragaman vegetasi dan perkebunan.

DAFTAR PUSTAKA

Gold SM. 1980. Recreation Planning and Design. New York: Mc Graw-Hill Book Company. 322p.

ICPSS. 2014. Visi, Misi, dan Program Pemerintahan Jokowi-JK 2014-2019. Diakses pada tanggal 23-2-2017 pada

https://polmas.wordpress.com/2014/09/ 2 0 / v i s i m i s i d a n p r o g r a m a k s i -

pemerintahan-joko-widodo-jusuf-kalla-2014-2019/.

Lippsmeier, Georg. 1994.Tropenbau Building in the Tropics, Bangunan Tropis (terj.), Jakarta: Erlangga.

Pemerintah Kabupaten Temanggung. 2017. Kledung Dalam Angka 2016. BPS Kabupaten Temanggung : Kabupaten Temanggung.

Pemerintah Kabupaten Temanggung. 2017. Kledung Dalam Angka 2017. BPS Kabupaten Temanggung : Kabupaten Temanggung.

Pemerintah Kabupaten Temanggung. 2014. RPJMD Kabupaten Temanggung 2013-2018. Kabupaten Temanggung. 815p.

Sarwono dan Widiatmoko. 2011. Evaluasi Kesesuaian Lahan dan Perencanaan Tataguna Lahan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Yulianto D. 2006. Persepsi Kualitas Estetika dan Ekologi pada Jalur Wisata Alam Taman Gunung Gede Pangarangan. Skripsi Program Studi Arsitektur Lanskap Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor.

Gambar

Gambar 1  Peta Administrasi Kecamatan Kledung
Gambar 3  Grafik Kualitas Estetika dengan Metode SBE

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan kajian ini adalah untuk mengenal pasti dan menganalisis peranan pengurus kreativiti dan inovasi dalam pendidikan matematik ke arah pembinaan budaya matematik di

Ternyata magnet batang yang digantung menjauhi magnet yang dipegang.Jika dengan cara lama didekatkan kutup selatan magnet yang dipegang pada kutup utara magnet yang digantung,

Pemikiran komunisme Karal Marx sebagai pemikiran yang menciptakan gerakan sosial di Jerman karena, ke tidak adilan dan ketertindasan kaum buruh oleh kaum kapitalis menjadi inspirasi

Perancangan Sistem Informasi Reservasi Penginapan pada Wisata Agro Gunung Mas Bogor yang dibuat untuk ditujukan dalam penyediaan informasi tentang data tamu, data

Apakah Faktor Fundamental yang diukur oleh Current Ratio , Return On Equity , Long Tern Debt To Equity Ratio , Total Asset Turn Over , dan Faktor Makroekonomi

Berdasarkan definisi dari PBB, Janjaweed terdiri dari warga nomaden Arab yang berbahasa Afrika yang biasa disebut (i.e. Black Arabs, or Afro-Arabs. Kelompok ini telah lama

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab IV maka dapat diambil kesimpulan bahwa nilai kemampuan menulis puisi berkenaan dengan keindahan alam siswa