Konsep Kesadaran Religiusitas
Pemahaman masalah kesadaran keagamaan atau religiusitas dalam realitas sosial yang ada ialah melihat realitas sosial pada makroskopik, memusatkan perhatian kepada masyarakat sebagai keseluruhan, bagaimana mereka menganggap kesadaran beragama. Kadar religiusitas dalam masyarakat dapat ketahui dengan cross-check atau membadingkan kesadaran religiusitas menurut konsep Glock dan Stark (1963), yang antara lain sebagai berikut:
1. Keterlibatan ritual (ritual involvement), yaitu sejauh mana seeorang mengerjakan kewajiban ritual di dalam agama mereka. Sebagai contoh dalam agama Katolik, apakah mereka pergi ke gereja setiap minggu.
2. Keterlibatan ideologis (ideologis involvement), yaitu sejauh mana orang menerima berbagai macam hal yang dogmatis di dalam ajaran agamanya, misalnya apakah mereka percaya adanya malaikat, hari kiamat, surga dan sebagainya.
3. Keterlibatan intelektual (intelektual involvement), yang menggambarkan seberapa jauh seeorang mengetahui tentang ajaran agamanya. Misalnya dalam agama Katolik, apakah dia menghadiri sekolah minggu, membaca atau mendalami Injil, membaca buku-buku agama, mengikuti retret dan sebagainya.
4. Keterlibatan pengalaman (experiental involvement), menunjukkan apakah seeorang pernah mendapat pengalaman yang mengagumkan yang merupakan keajaiban atau mukjizat yang datang dari Tuhan; apakah dia pernah merasa bahwa jiwanya selamat dari bahaya karena pertolongan Tuhan.