Rancang Bangun Aplikasi Tes Kepribadian Berbasis Web
Menggunakan Metode MBTI
Nadia Yuliasari1, Herry Hermawan2, Abdul Harist Islamy3
Manajemen Informatika, Politeknik Muara Teweh Jl. Negara Km.07 Muara Teweh – Banjarmasin, Muara Teweh
Email : [email protected], [email protected]2
Abstrak— Personality becomes one thing that is very influential in the success and failure of a person in life, both in the field of work, as well as his actions in the community environment. Personality is very important to know each person so that each individual is able to develop the advantages and improve the weaknesses that exist in the person based on the instructions and suggestions provided by experts in the field of personality (psychologist). Knowing your own personality may already be a commonplace for us. Many of our societies do not know what their true nature and character are, so they can not develop themselves in a better direction. From the problems above, then made a Web-based personality test application using MBTI method. This app is designed with using UML and created using the PHP programming language. The personality test application of the MBTI method is a web that provides personality tests with the MBTI method. Users only need to answer questions based on their own personality. The results of this personality test are confirmed accurately, as assessments are based on MBTI Dartmouth Hitchcock Medical Center standard tests. The results given in this test are personality traits, development suggestions, professional advice and natural partners.
Intisari - Kepribadian menjadi satu hal yang sangat erpengaruh dalam keberhasilan dan kegagalan seseorang dalam kehidupan, baik dalam bidang pekerjaan, maupun tindakannya dalam lingkungan masyarakat. Kepribadian sangatlah penting untuk diketahui setiap orang agar setiap individu tersebut mampu mengembangkan kelebihannya dan memperbaiki kelemahan yang ada pada diri orang tersebut berdasarkan petunjuk dan saran-saran yang diberikan oleh para pakar bidang kepribadian (psikolog). Mengenal kepribadian diri sendiri mungkin sudah menjadi hal yang lumrah bagi kita. Banyak sekali masyarakat kita yang tidak mengetahui bagaimana sifat dan karakter sesungguhnya yang mereka miliki, sehingga mereka tidak bisa mengembangkan diri mereka kearah yang lebih baik. Dari permasalahan di atas, maka dibuatlah sebuah Aplikasi tes kepribadian berbasis web dengan menggunakan metode MBTI
(Myers Brigss Type Indicator). Aplikasi ini dirancang dengan menggunakan UML dan dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP. Aplikasi tes kepribadian metode MBTI merupakan web yang menyediakan tes kepribadian dengan metode MBTI. Pengguna hanya perlu menjawab pertanyaan berdasarkan dengan kepribadian yang dimiliki. Hasil tes pada kepribadian ini dipastikan akurat, karena penilaian berdasarkan standard tes MBTI Dartmouth Hitchcock Medical Center. Hasil yang diberikan dalam tes ini adalah ciri-ciri kepribadian, saran pengembangan, saran profesi dan partner alami.
Kata Kunci— Aplikasi, Tes Kepribadian, Metode MBTI, UML, PHP.
I. PENDAHULUAN
Kepribadian adalah keseluruhan sikap, perasaan, ekspresi, tempramen, ciri-ciri khas dan perilaku seseorang. Sikap, perasaan, ekspresi dan tempramen itu akan terwujud dalam tindakan seseorang jika di hadapkan pada situasi tertentu. Kepribadian menjadi satu hal yang sangat berpengaruh dalam keberhasilan dan kegagalan seseorang dalam kehidupan, baik dalam bidang pekerjaan, maupun tindakannya dalam lingkungan masyarakat.
Kepribadian sangatlah penting untuk diketahui setiap orang agar setiap individu tersebut mampu mengembangkan kelebihannya dan memperbaiki kelemahan yang ada pada diri orang tersebut berdasarkan petunjuk dan saran-saran yang diberikan oleh para pakar bidang kepribadian (psikolog). Seseorang yang kesulitan dalam mengembangkan dirinya kemungkinan karena orang tersebut kurang mengetahui tentang kepribadian yang dimilikinya. Beberapa permasalahan yang melatarbelakangi dibangunnya aplikasi web ini adalah (1) kenyataan akan minimnya jumlah psikolog di Indonesia yang sangat tidak sebanding dengan jumlah penduduk Indonesia, (2) keterbatasan ruang dan waktu ketika harus berkonsultasi dengan seorang ahli (pakar) dalam bidang psikologi, (3) banyaknya masyarakat yang kurang mengetahui potensi diri yang dimiliki.
Kemajuan zaman dan pesatnya perkembangan teknologi memungkinkan setiap orang dapat mengetahui tentang berbagai hal yang terjadi, tidak hanya dalam ruang lingkup suatu negara tetapi juga secara global menggunakan internet, karena kemudahan yang ditawarkan, maka penulis merasa pembuatan aplikasi ini akan sangat sesuai dan relevan apabila dibuat berbasis web. Tanpa harus pergi keluar rumah, kini setiap orang langsung dapat mengetahui tentang jenis kepribadian mereka masing-masing.
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tes Kepribadian
Secara umum kepribadian adalah keseluruhan sikap, ekspresi, perasaan, temparmen, ciri khas dan juga prilaku seseorang. Sikap perasaan ekspresi dan tempramen tersebut akan terwujud dalam tindakan seseorang kalau dihadapkan kepada situasi tertentu. Setiap orang memiliki kecenderungan prilaku yang baku/berlaku terus menerus secara konsisten dalam menghadapai situasi yang sedang di hadapi, sehingga jadi ciri khas pribadinya (M.A.W Bouwer).
1. Tes Laporan Diri (Self Report)
Tes-tes kepribadian yang paling umum biasanya ditentukan oleh laporan diri para peserta tes. Peserta tes harus memberikan respons (jawaban) terhadap beberapa item-item pernyataan yang sesuai dengan kriteria tertentu (criterion related). Artinya, item-item yang terpilih dapat membedakan sebuah kelompok khusus, misalnya kelompok individu normal dan kelompok individu yang depresi. Tes semacam ini sangat murah dan mudah untuk diberikan, seringkali objektif, namun validitasnya harus sering dievaluasi dengan hati-hati.
Keunggulan Tes ini adalah terstandardisasi, mudah diberikan, reliabel, menangkap gambaran diri dengan baik; namun terbatas dalam derajat kekayaan data, mudah untuk dikelabui, tergantung pada pengetahuan diri.
Contoh dari Tes Laporan Diri ini adalah: MMPI Minnesota Multiphasic Personality Inventory), ACT (Affective Communication Test), Millon Clinical Multiaxial Inventory.
2. Tes Q-Sort
Dalam Q-Sort, seseorang dihadapkan pada setumpuk kartu yang berisi macammacam nama karakteristik dan diminta untuk memilah kartu-kartu tersebut dalam tumpukan-tumpukan yang masing-masingnya menggambarkan sebuah dimensi, sebagai contoh, “paling tidak sesuai” sampai dengan paling sesuai dengan diri”.
Keunggulan Q-Sort adalah responden lebih aktif/banyak terlibat, dan item yang sama dapat digunakan untuk menilai aspek yang berbeda; namun keterbatasannya sama dengan Tes Laporan Diri.
Contoh dari Q-Sort: Penilaian konsep diri, harga diri, keluarga, terapi, generativitas.
3. Penilaian Orang Lain
Penilaian orang lain yang biasa disebut Studi Longitudinal Terman oleh Lewis Terman adalah penilaian yang menggunakan kuesioner untuk mendapatkan informasi individu (terutama anak-anak) dari orang lain (orangtua atau gurunya). Penilaian yang dilakukan di masa kecil ini terbukti dapat memperkirakan kepribadian dan pencapaian anak-anak di masa dewasanya.
Keunggulan penilian ini adalah: menyediakan sudut pandang yang tidak terbiaskan oleh laporan diri individu, dan dengan jelas mengungkap trait yang “terlihat”, dapat digunakan untuk menilai anak-anak/binatang; namun keterbatasannya adalah penilaian ini tidak valid apabila analisisnya kurang berpengalaman atau terpengaruh bias.
4. Pengukuran Biologis
Pada awal 1800-an, tulisan-tulisan Franz Joseph Gall membuat ribuan orang mencoba memeriksa kepribadian dengan merasakan bentuk dan tonjolan tengkorak. Praktek ini dikenal sebagai frenologi (DeGiustino, 1975). Idenya adalah bahwa karakteristik psikologis yang berbeda-beda terletak di otak (sebuah ide yang masuk akal) dan kemampuan yang berkembang pesat atau lambatakan tampak melalui distorsi tengkorak.
Asesmen kepribadian modern yang bersifat biologis didasarkan pada asumsi bahwa sistem saraf (termasuk jaringan neuron otak) adalah kuncinya. Oleh karena itu asesmen kepribadian berusaha mengukur perilaku-perilaku yang terkait
dengan sistem saraf. Yang lebih menarik adalah usaha-usaha masa kini yang lebih berfokus pada sistem saraf dengan cara mengamati otak dengan menggunakan citra PET (positron emission tomography).
Keunggulan dari pengukuran ini dapat mengungkap reaksi individu tanpa mengandalkan laporan diri atau penilaian analisis; namun bisa menjadi sulit atau mahal untuk digunakan hubungan antara hasil biologis dan pola perilaku yang kompleks/tidak sederhana.
Contoh pengukuran biologis: waktu reaksi, kelembaban kulit, pencitraan positron emission topography (PET).
5. Observa si Perilaku
Francis Galton, ilmuwan Inggris abad ke-19, memelopori pendekatan dalam memahami perbedaan individual, termasuk teknik observasi perilaku. Dalam laboratorium antropomorfisnya, Galton mengumpulkan semua jenis pengukuran fisik orang, dan ia kemudian mulai mempelajarai reaksi mereka dalam situasi yang terkontrol (Galton, 1970). Penggunaan observasi perilaku mengasumsikan bahwa perilaku saat ini adalah prediktor valid dan reliabel akan perilaku di masa depan.
Keunggulan observasi perilaku adalah dapat menangkap apa yang sebenarnya orang lakukan, namun dapat sulit diinterpretasikan sebagai kepribadian, atau tidak mewakili keseluruhan tentang perilaku seseorang.
6. Wa wanca ra
Wawancara klasik dalam psikologi adalah wawancara psikoterapi, dimana klien menceritakan pengalaman hidupnya yang penting atau bermasalah.
Keunggulan mengukur kepribadian dengan wawancara adalah dapat menggali informasi seecara mendalam dan dapat menggunakan pertanyaan lanjutan sehingga sangat fleksibel; namun bisa terkena bias dari pewawancara atau responden, mahal, dan menghabiskan waktu.
7. Perilaku Ekspresif
Menilai dari perilaku ekspresif adalah cara yang baik untuk melihat karisma pribadi, cara ini lebih valid, namun juga lebih menuntut kemampuan yang tinggi dari penganalisis.
Sebagai contoh, orang-orang dari bagian selatan yang cenderung lambat karena merupakan budayanya, berbeda dengan logat orang-orang Newyork yang mungkin merupakan kepribadian.
Keunggulan menilai dengan perilaku ekspresif ini dapat menangkap gaya perilaku unik yang sebenarnya, termasuk perilaku yang samar dan emosi; namun dapat juga sulit untuk ditangkap, dikodekan, dan diinterpretasikan.
8. Analisis Dokumen dan Riwayat Hidup
Keunggulan menganalisis dokumen adalah dapat digunakan untuk menganalisis individu selama jangka waktu yang lama, detail, dan objektif, bahkan bisa digunakan untuk orang yang sudah meninggal; namun hanya menunjukkan aspek-aspek tertentu dari seseorang, dan mungkin tidak tersedia dalam peristiwa penting
.
9. Projective Test
Tes proyektif adalah teknik asesmen yang berusaha mempelajari kepribadian melalui penggunaan stimulus, tugas, atau situasi yang relatif tidak terstruktur, karena tes ini memungkinkan seseorang untuk “memproyeksikan” motivasi dalam dirinya ke alat tes yang diberikan. Selain membuat gambar, tes proyektif juga mencakup bercerita, melengkapi kalimat, dan melakukan asosiasi kata.
Keunggulannya dapat menggali lebih dalam dan menganalisis aspek yang tidak dapat terungkap dalam laporan diri, dapat memunculkan pemahaman untuk penelitian lebih lanjut; namun sering memiliki masalah reliabilitas dan validitas.
Contoh dari tes proyektif ini adalah: Draw-A-Person, Inkblot Rorsachach; Thematic Apperception Test (TAT).
10. Demografi dan Gaya Hidup
Demografi adalah semua informasi data statistik yang relevan mengenai populasi, misalnya umur, budaya, tempat lahir, agama, besar keluarga, dan seterusnya. Namun, jika suatu demografi tidak dikaitkan dengan informasi demografi lain, maka bisa menyesatkan, seperti halnya kasus saudara kembar yang memiliki karakteristik demografis yang sama tetapi memiliki kepribadian yang sangat berbeda.
Keunggulan menggunakan demografi adalah dapat menunjukkan kerangka dan pengelompokkan dimana individu hidup; namun pada dasarnya tidak menceritakan banyak mengenai orang itu sendiri.
B. Metode MBTI
MBTI (Myers Brigss Type Indicator) secara umum adalah tes yang bertujuan untuk mengetahui tipe-tipe kepribadian seseorang dalam lingkungannya. Tes ini dikembangkan oleh Katherine Cook Brigss dan Isabel Brigss Myers sejak perang dunia II (1939-1945). Katherine Cook Brigss dan Isabel Brigss Myers mengembangkan Tes MBTI ini berdasarkan teori kepribadian dari Carl Gustav Jung.
Sampai saat ini, tes MBTI adalah tes kepribadian yang paling banyak dipakai di dunia. Tes ini juga dipakai untuk mengetahui karakter kepribadian karyawan perusahaan agar dapat ditempatkan pada bidang-bidang yang membuat potensi karyawan tersebut optimal. Tes MBTI bertujuan secara khusus untuk mengklasifikasikan orang-orang menurut tipe-tipe kepribadian yang spesifik (Nafis Murdika). Berikut beberapa dimensi utama yang digunakan dalam Metode MBTI :
1. Extrovert (E) vs Introvert (I)
Ekstrovert artinya tipe pribadi yang suka bergaul, menyenangi interaksi social dengan orang lain, dan berfokus pada the world outside the self. Sebaliknya tipe Introvert adalah mereka yang senang menyendiri, reflektif, dan tidak begitu suka bergaul dengan banyak orang. Orang introvert lebih suka
mengerjakan aktivitas yang tidak banyak menutut interaksi semisal membaca, menulis, dan berpikir secara imajinatif.
2. Sensing (S) vs Intuiting (N)
Tipe dikotomi ke-dua ini melihat bagaimana seseorang memproses data. Sensing memproses data dengan cara bersandar pada fakta yang konkrit, factual facts, dan melihat data apa adanya. Sensing adalah concrete thinkers. Sementara tipe Intuiting memproses data dengan melihat pola dan impresi, serta melihat berbagai kemungkinan yang bisa terjadi. Intutiting adalah abstract thinkers.
3. Thinking (T) vs Feeling (F)
Tipe dikotomi yang ke-tiga ini melihat bagiamana orang berproses mengambil keputusan. Thinking adalah mereka yang selalu menggunakan logika dan kekuatan analisa untuk mengambil keputusan. Sementara Feeling adalah mereka yang melibatkan perasaan, empati serta nilai-nilai yang diyakini ketika hendak mengambil keputusan.
4. Judging (J) vs Perceiving (P)
Tipe dikotomi yang ke-empat ini ingin melihat derajat fleksibilitas seseorang.Judging disini bukan berarti judgemental (atau menghakimi). Judging disini diartikan sebagai tipe orang yang selalu bertumpu pada rencana yang sistematis, serta senantiasa berpikir dan bertindak secara sekuensial (tidak melompat-lompat). Sementara tipe Perceiving adalah mereka yang bersikap fleksibel, adaptif, dan bertindak secara random untuk melihat beragam peluang yang muncul.
Tes MBTI ini pertama kali dilaksanakan pada tahun 1943 dan telah dilakukan oleh jutaan orang di seluruh dunia. Sebagian besar dari perusahaan yang masuk dalam Fortune 500 melaksanakan tes ini.
(http://money.cnn.com/magazines/fortune/fortune500/2011/ful l_list/).
Bahkan 89 perusahaan dari perusahaan yang termasuk dalam Fortune 100 menggunakan tes kepribadian Metode MBTI ini.
(http://money.cnn.com/magazines/fortune/bestcompanies/201 2/full_list/)
III.RANCANGAN SISTEM
A. Perancangan Sistem
Rancangan sistem yaitu rancangan tampilan atau yang akan membahas tentang aplikasi tes kepribadian menggunakan metode MBTI berbasis web.
UML adalah bahasa untuk menspesifikasi, memvisualisasi, membangun dan mendokumentasikan a rtifacts (bagian dari informasi yang digunakan atau dihasilkan oleh proses pembuatan perangkat lunak, artifact tersebut dapat berupa model, deskripsi atau perangkat lunak) dari sistem perangkat lunak, seperti pada pemodelan bisnis dan sistem non perangkat lunak lainnya.
Use Case digunakan dengan tujuan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah sistem dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi tersebut.
Berikut ini adalah Use Case Diagram aplikasi Tes Kepribadian menggunakan Metode MBTI berbasis Web.
Gambar 1. Use Case Diagram pada Tes Kepribadian Metode MBTI
a. Skenario Use Case yang Sedang Berjalan
Skenario use case digunakan untuk memudahkan dalam menganalisa skenario yang akan di gunakan pada fase-fase selanjutnya dengan melakukan penilaian terhadap skenario tersebut.
Adapun tahapan-tahapan skenario use case tes kepribadian yang sedang berjalan adalah sebagai berikut :
TABEL I
SKENARIO USE CASE TES KEPRIBADIAN
Nama Tes Kepribadian
Tujuan Menjawab pertanyaan berdasarkan kepribadian Deskripsi
Aktor User dan Sistem Skenario Utama
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. User membuka web Tes Kepribadian dan memilih 3. User memilih jawaban
berdasarkan kepribadian
4. Web menampilkan hasil dari tes
yang telah dikerjakan user 5. User menekan tombol
kembali
6. Web menampilkan halaman utama
TABEL II
SKENARIO USE CASE BANTUAN
Nama Bantuan
Tujuan Memberikan gambaran tentang Tes Kepribadian Deskripsi
Aktor User dan Sistem Skenario Utama
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. User membuka web Tes Kepribadian
2. Web menampilkan halaman utama
3. User memilih content bantuan
4. Web menampilkan uraian singkat tentang Tes Kepribadian
TABEL III
SKENARIO USE CASE TENTANG PENGEMBANG
Nama Tentang Pengembang
Tujuan Memberikan informasi tentang pengembang aplikasi
Deskripsi Aktor User dan Sistem
Skenario Utama
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. User membuka web Tes Kepribadian
2. Web menampilkan halaman utama
3. User memilih content tentang pengembang
4. Web menampilkan informasi tentang pengembang aplikasi Tes Kepribadian
2. Activity Diagram
Diagram ini adalah tipe khusus dari diagram statis yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi dalam suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.
a. Activity Diagram Tes Kepribadian
Deskripsi: User membuka aplikasi Tes kepribadian menggunakan Metode MBTI, kemudian memilih menu Tes Kepribadian. Didalam tes kepribadian tersebut terdapat soal-soal beserta jawaban dari Tes Kepribadian Metode MBTI. Setiap masing-masing soal memiliki 2 pilihan jawaban. User memilih jawaban berdasarkan kepribadiannya sendiri.
Gambar 2. Activity Diagram Mengakses Tes Kepribadian
b. Activity Diagram Bantuan
Deskripsi: User membuka aplikasi Tes kepribadian metode MBTI, kemudian membuka menu bantuan. Berikut ini adalah activity diagram bantuan dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3. ActivityDiagram Mengakses Bantuan
c. Activity Diagram Tentang Pengembang
Deskripsi: User membuka aplikasi Tes kepribadian metode MBTI, kemudian membuka menu Tentang Pengembang. Berikut ini adalah activity diagram tentang pengembang dapat dilihat pada Gambar 4.
Gambar 4. Activity Diagram Mengakses Tentang Pengembang
3. Class Diagram
Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, dan relasi-relasi. Diagram ini umum ditemui pada pemodelan sistem berorientasi objek. Meski sifatnya statis, sering pula memuat kelas-kelas aktif. Berikut ini cla ss diagram Tes Kepribadian Menggunakan Metode MBTI berbasis web pada gambar 5.
Gambar 5. ClassDiagram Tes Kepribadian Metode MBTI
B. Perancangan Input
Rancangan input pada aplikasi Tes Kepribadia Berbasis Web Menggunakan Metode MBTI adalah sebagai berikut: Gambar 6 adalah rancangan desain menu utama, gambar 7 adalah rancangan tampilan soal tes kepribadian dan gambar 8 adalah rancangan tampilan bantuan
Gambar 7. Rancangan tampilan soal tes kepribadian
Gambar 8. Rancangan tampilan bantuan
C. Perancangan Output
Rancangan output pada aplikasi Tes Kepribadian berbasis Web Menggunakan Metode MBTI ini seperti terlihat pada gambar 9.
Gambar 9. Rancangan Tampilan Output Hasil Tes Kepribadian
Logika penghitungan hasil tes kepribadian metode MBTI antara lain sebagai berikut :
1. Menghitung semua jawaban A dimana tipe soal berdimensi EI bernilai 1.
2. Menghitung semua jawaban B dimana tipe soal berdimensi EI bernilai 1.
3. Bandingkan jawaban A dan B. Jika jawaban A > B maka dimensi kepribadiannya adalah “E” dan jika tidak maka “I”.
4. Menghitung semua jawaban A dimana tipe soal berdimensi SN bernilai 1.
5. Menghitung semua jawaban B dimana tipe soal berdimensi SN bernilai 1.
6. Bandingkan jawaban A dan B. Jika jawaban A > B maka dimensi kepribadiannya adalah “S” dan jika tidak maka “N”.
7. Menghitung semua jawaban A dimana tipe soal berdimensi TF bernilai 1.
8. Menghitung semua jawaban B dimana tipe soal berdimensi TF bernilai 1.
9. Bandingkan jawaban A dan B. Jika jawaban A > B maka dimensi kepribadiannya adalah “T” dan jika tidak maka “F”.
10.Menghitung semua jawaban A dimana tipe soal berdimensi JP bernilai 1.
11.Menghitung semua jawaban B dimana tipe soal berdimensi JP bernilai 1.
12.Bandingkan jawaban A dan B. Jika jawaban A > B maka dimensi kepribadiannya adalah “J” dan jika tidak maka “P”.
13.Setelah dibandingkan, maka hasil setiap dimensi akan digabungkan dan menghasilkan sebuah tipe kepribadian.
IV.IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN
Implementasi merupakan tahap dimana sistem siap dioperasikan pada keadaan yang sebenarnya. Implementasi juga merupakan sebuah proses pembuatan dan penerapan aplikasi secara utuh. Rancang Bangun Aplikasi Tes Kepribadian Berbasis Web Menggunakan Metode MBTI dirancang dengan menggunakan UML dan diimplementasikan dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan Javascript, sedangkan basis data yang digunakan adalah MySQL.
Dalam aplikasi tes kepribadian berbasis web menggunakan metode MBTI ini terdapat beberapa menu yang digunakan antara lain menu utama, tes kepribadian, hasil tes dan bantuan. Fungsi dan kegunaan dari masing-masing menu tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Implementasi Menu Utama
Gambar 10. Menu Utama Halaman pertama
Gambar 11. Tampilan Menu Utama Halaman Kedua
2. Implementasi Tes Kepribadian
Tes Kepribadian ini berisikan tentang soal-soal yang terdapat didalam tes kepribadian metode MBTI. Berikut tampilan form tes kepribadian dapat dilihat pada gambar 12.
Gambar 12. Tes Kepribadian MBTI
3. Implementasi Hasil Tes
Untuk mengetahui hasil tes kepribadian pada Tes Kepribadian Berbasis web Menggunakan Metode MBTI ini, tekan button SUBMIT pada form Tes Kepribadiaan, maka hasil tes akan secara otomatis tampil. Berikut tampilan hasil tes pada aplikasi tes kepribadian ini.
Gambar 13. Hasil Tes Kepribadian
4. Implementasi Bantuan
Pada bantuan berisikan informasi tentang tipe-tipe kepribadian yang dapat dengan menggunakan metode MBTI
Gambar 14. Tampilan Bantuan
Gambar 15. Tampilan tipe-tipe kepribadian
V. KESIMPULAN
1. Aplikasi tes kepribadian berbasis web ini merupakan aplikasi yang dirancang khusus untuk mengetahui tipe kepribadian seseorang melalui tahapan tes terlebih dahulu. 2. Output yang dihasilkan dari tes kepribadian menggunakan metode MBTI (Myers Brigss Type Indicator) ini berupa ciri-ciri kepribadian, saran pengembangan kepribadian, saran profesi dan pasangan/partnet alami.
REFERENSI
[1] Kristanto, 2008, Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya. Yogyakarta : Gava Media.
[2] Kusnadi, 2008, Sistem Operasi, Yogyakarta : Gava Media.
[3] Nancy, 2014, Tes Kepribadian MBTI Psikologi Zone - Portal Berita Psikologi Indonesia Page at http://www.psikologizone.com, diakses pada tanggal 20 Mei 2017.
[4] Nugroho, Bunafit, 2004, Cascading Style Sheet (CSS) Solusi Mempercantik Halaman Web. Yogyakarta : Gava Media.
[5] Santoso, 2015, Myers-Briggs Personality Type Indicator – MBTI Career Enhancement Committee Kathy Prem University of Wisconsin-Madison. American Institute of Aeronautics and Astronautics., diakses pada tanggal 19 Juni 2017.
[6] Supriyanto, Aji, 2007, Web Dengan HTML dan XML, Yogyakarta : Graha Ilmu.