• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Sistem Monitoring Transaksi Bisnis E-Commerce Berbasis Client-Server

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Sistem Monitoring Transaksi Bisnis E-Commerce Berbasis Client-Server"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

i

Perancangan Sistem Monitoring Transaksi Bisnis

E-Commerce

Berbasis

Client-Server

Artikel Ilmiah

Peneliti:

Abed Karenda Hosana (672009296) Suprihadi, S.Si, M.Kom. Dian W. Chandra, S.Kom., M.Cs.

Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana

(2)

ii

Perancangan Sistem Monitoring Transaksi Bisnis

E-Commerce

Berbasis

Client-Server

Artikel Ilmiah

Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi

untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer

Peneliti:

Abed Karenda Hosana (672009296) Suprihadi, S.Si, M.Kom. Dian W. Chandra, S.Kom., M.Cs.

Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)

1

Perancangan Sistem Monitoring Transaksi

Bisnis

E-Commerce

Berbasis

Client-Server

1)

Abed Karenda Hosana, 2)Suprihadi, 3)Dian Widiyanto Chandra

Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana

Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia

E-mail : 1)672009296@student.uksw.edu, 2) suprihadi@staff.uksw.edu,

3)

dian.chandra@staff.uksw.edu

Abstract

Information technology develops aggressively and it holds a crucial role in life, thus, a monitoring system is badly needed to ease its control. In this study, the researcher is trying to create a transaction and its monitoring system using client-server-based web application on iklaster.com. The transaction monitor functions as the supervisor of all transaction process, where various features are applied, including showing the newest Information Status of the booked goods and their payments. Besides that, utilizing this application, the administrator will be able to obtain complete information as well as to easily compose a booking transaction. Administrator may also see the buyers’ statuses. This application also offers a

safety and trusted service for iklaster’s users. Its Monitoring System could monitor the online client, including their bills and the products’ last updates. The application’s monitoring system is in form of data-reader system on the database

that is hosted on iklaster.com’s domain.

Key words: business transaction monitoring system, web, client server

Abstrak

Teknologi informasi berkembang sangat cepat dan berperan penting dalam kehidupan sehingga harus dimonitor untuk memudahkan dalam hal pengontrolannya. Dalam penelitian ini, penulis berusaha untuk membangun transaksi jual beli dan monitoring transaksi aplikasi web berbasis client-server, pada iklaster.com. Aplikasi monitoring transaksi, berfungsi untuk memantau seluruh proses transaksi penjualan yang terjadi. Fitur seperti menampilkan Status Informasi pesanan yang terjadi, menu dari pemberitahuan order pesanan terbaru dan konfirmasi pembayaran. Dengan aplikasi ini, admin dapat memperoleh informasi yang lengkap dan mudah membuat proses pemesanan. Admin juga dapat melihat status pembeli. Selain itu, layanan yang lebih aman dan terpercaya diberikan kepada pelanggan iklaster dan dapat memantau semua pengguna iklaster dengan mudah. Dalam aplikasi ini Sistem Monitoring yang ada pada aplikasi yaitu melakukan

monitoring pelanggan online, jumlah tagihan/order Pelanggan belum bayar, dan

last update produk anggota klaster. Sistem monitoring pada aplikasi berupa aplikasi membaca data yang ada pada database yang di-hosting di domain iklaster.com.

Kata Kunci: sistem monitoring transaksi bisnis, web, client server

1)

Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana

2)

Staf Pengajar Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana

3)

(11)

2 1. Pendahuluan

Di era globalisasi ini, perkembangan teknologi informasi berperan penting dalam berbagai sektor kehidupan manusia. Penggunaan computer dan internet

kini telah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, khususnya dalam hal berbisnis. Dalam bisnis modern, setiap transaksi sudah memanfaatkan teknologi internet, sebagai contoh aplikasi bisnis adalah e-commerce. Aplikasi e-commerce saat ini sudah sangat diminati para pelaku usaha karena dapat mengelola usahanya yaitu perdagangan dengan cara online, sehingga dunia bisnis online semakin ketat dalam persaingannya. Kondisi tersebut seringkali membawa dampak akan kemungkinan adanya pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk memberikan transaksi palsu dan melanggar peraturan yang disepakati, sehingga menggangu usaha pemilik aplikasi online tersebut.

Berdasarkan hal tersebut, maka sangatlah baik apabila setiap aplikasi e-commerce memiliki aplikasi untuk dapat melakukan monitoring terhadap transaksi yang terjadi. Salah satu contoh adalah aplikasi online adalah Sistem Jejaring Klaster yang memiliki domain iklaster.com. Sistem Jejaring Klaster merupakan sebuah aplikasi bisnis e-commerce yang mampu menyediakan website

bagi setiap Klaster yang terdaftar sehingga dapat dipergunakan sebagai media promosi, publikasi, dan komunikasi antar anggota Klaster[1]. Aplikasi ini merupakan fasilitas publik dan fasilitas bisnis yang dipakai banyak orang, sehingga perlu diawasi dan dikendalikan setiap konten maupun penggunanya agar aplikasi dapat dipercaya oleh publik. Berdasarkan hal tersebut, telah dilakukan penelitian oleh Nugroho[2] yang menghasilkan aplikasi Sistem Monitoring dan

Remote Control bagi Jejaring Klaster iklaster.com. Permasalahan yang muncul yang dihadapi oleh Pemilik dan Pengelola komunitas klaster adalah sangat kerepotan selalu setting IP Address remote database apabila modem internet yang digunakan sebagai koneksi ke basis data pada domain iklaster.com tersebut mati, sehingga IP Address berubah.

Pada penelitian ini, telah dirancang dan dibangun sebuah sistem yang mampu memonitoring transaksi bisnis yang dilakukan aktivitas member (Pembeli, Anggota Klaster, dan Admin Klaster) iklaster.com seperti penelitian sebelumnya. Metode untuk membaca transaksi tidak menggunakan remote database, melainkan menggunakan metode arsitektur aplikasi client-server. Bahasa pemrograman yang dipergunakan adalah PHP supaya menghasilkan aplikasi web

sehingga dapat diakses secara online.

(12)

3 2. Tinjauan Pustaka

Penelitian terdahulu berjudul “Rancang Bangun Sistem Monitoring dan

Remote Control Bagi Sistem Jejaring Klaster”[2]. Tujuan dari penelitian tersebut

adalah membantu monitoring data-data transaksi bisnis yang dilakukan oleh Pelanggan dan Anggota Klaster, serta dapat melakukan pengendalian account

Pelanggan. Terdapat batasan yaitu monitoring Pelanggan Online, Jumlah tagihan/order Pelanggan, dan Last Update Produk Anggota Klaster dan membaca data pada database iklaster.com. Remote Control yaitu melakukan pembatalan order Pelanggan dan menghapus account Pelanggan. Metode yang digunakan pada pembuatan aplikasi tersebut adalah model prototype. Sistem monitoring dan

remote control sistem Jejaring Klaster dibangun menggunakan teknologi

framework .Net dengan bahasa pemrograman VB .Net dan Database MySQL. Aplikasi Sistem Monitoring dan Remote Control (SMRC)yang dihasilkan mampu mengatasi perilaku pelanggan yang tidak konsekuen atau nakal, sehingga sistem

monitoring dan remote control dapat memberikan kenyamanan serta ketertiban bagi para penggunanya. Perbedaan dengan penelitian ini adalah metode atau teknik untuk membaca transaksi yang tersimpan pada basis data server domain iklaster.com tidak menggunakan remote database, melainkan menggunakan metode arsitektur aplikasi client-server. Bahasa pemrograman yang dipergunakan pada penelitian ini adalah PHP. Tetapi penelitian sebelumnya memberikan kontribusi pada penelitian ini adalah struktur data yang dipergunakan dan query

yang dijalankan untuk memperoleh informasi tentang monitoring transaksi bisnis. Pada penelitian lain yang berjudul ”Pengembangan Sistem Remote Access

Jaringan Berbasis Client Server”[3]. Penerapan jaringan komputer pada

laboratorium jaringan komputer membutuhkan sistem manajemen jaringan, fungsi manajemen jaringan menggunakan sistem remote access ialah sebagai aplikasi manajemen sebuah jaringan agar bisa memonitor dan mengontrol suatu jaringan dari lokasi tertentu pada jaringan berbasis client server. Tujuan penelitian adalah membuat aplikasi system remote access untuk mengontrol beberapa client yang sedang aktif di dalam jaringan dan melengkapi fungsi manajemen jaringan komputer lokal. Metode yang digunakan pada penelitian terdahulu tersebut adalah metode RSJK (Rekayasa Sistem Jaringan Komputer) untuk analisis rekayasa sistem jaringan lokal. Pengembangan perangkat lunak menggunakan metode The Linear Sequential untuk perancangan antar muka remote acces. Rancangan jaringan komputer lokal berbentuk client server dengan topologi star. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perangkat lunak yang dikembangkan ini dapat membantu mempermudah administrator jaringan melakukan pemantauan terhadap penggunaan komputer dengan memanfaatkan jaringan, Stabilitas aktivitas yang terjadi pada jaringan bisa terpantau oleh Administrator server (Tutor) meskipun jumlah tutor terbatas sehingga proses evaluasi praktikum bisa terpantau tanpa langsung menemui secara langsung ke tempat komputer client,. Masalahpun muncul ketika aplikasi tersebut, banyak terdapat beberapa kekurangan seperti kurangnya fitur/fasilitas dalam memenuhi syarat manajemen jaringan.

Manfaat dari kedua penelitian sebelumnya bagi penelitian ini adalah dapat memberikan pandangan terhadap proses dan cara kerja sistem monitoring dan

(13)

4

monitoring transaksi bisnis e-commerce berbasis client-server bagi Sistem Jejaring Klaster. Perbedaan penelitian sebelumnya dengan penelitian ini adalah sistem monitoring mampu menampilkan informasi berbentuk tabel dan grafik, tetapi tidak memiliki fasilitas remote control maupun remote access.

Kajian pustaka yang pertama adalah sistem informasi. Bagian dari suatu sistem informasi adalah data. Menurut beberapa para ahli data adalah 1) fakta atau bagian dari fakta yang mengandung arti yang dihubungkan dengan kenyataan, simbol-simbol yang menunjukan suatu ide, atau situasi dan lain-lain [4]. 2) bahan mentah atau bahan baku yang telah diolah lebih lanjut bentuknya menjadi informasi[5]. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa data adalah sekumpulan bahan baku dapat berupa, simbol-simbol, angka, maupun huruf dalam bentuk satu kesatuan yang dapat diolah menjadi sebuah informasi. Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian- kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan[6]. Sedangkan sistem mengandung arti kumpulan-kumpulan dari komponen-komponen yang dimiliki unsur keterkaitan antara satu dengan lainnya[7]. Dengan penjelasan tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa sistem informasi adalah suatu kombinasi terartur apapun dari people (orang),

hardware (perangkat keras), software (piranti lunak), computer networks dan data communications (jaringan komunikasi), dan database (basis data) yang mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan informasi di dalam suatu bentuk organisasi yang berfungsi untuk membantu perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan dengan menyediakan rangkuman rutin dan laporan tertentu[8].

Tinjauan pustaka tentang monitoring diambil dari berbagai teori dapat disimpulkan bahwa pengertian monitoring adalah suatu proses yang dilakukan secara terus menerus yang merupakan bagian yang bersifat integral dari manajemen yang meliputi penilaian yang bersifat sistimatis terhadap kemajuan suatu pekerjaan. Monitoring dapat didefinisikan sebagai suatu proses mengukur, mencatat, mengumpulkan, memproses dan mengkomunikasikan informasi untuk membantu pengambilan keputusan manajemen proyek. Monitoring adalah penilaian yang sistimatis dan terus menerus terhadap kemajuan suatu pekerjaan[9].

Kajian tentang framework CodeIgniter sebagai framework yang dipergunakan pada penelitian ini adalah salah satu dari sekian banyak framework

PHP yang ada. CodeIgniter dikembangakan oleh Rick Ellis. Tujuan dari pembuatan framework CodeIgniter ini menurut panduan penggunaan adalah untuk menghasilkan framework yang akan dapat digunakan untuk pengembangan proyek pembuatan situs web dengan cara penggunaan Kode Program secara manual, dengan menyediakan banyak sekali pustaka yang dibutuhkan dalam pembuatan situs web, dengan antarmuka yang sederhana dan struktur logika untuk mengakses pustaka yang dibutuhkan. CodeIgniter membiarkan kita untuk memfokuskan diri pada pembuatan situs web dengan meminimalkan pembuatan kode untuk berbagai tujuan pembuatan situs web. Alasan kenapa menggunakan

(14)

5

berarti kita dapat menggunakannya sesuai dengan keinginan kita; 2) Berjalan di PHP versi 4 dan 5. Sekarang ini PHP sudah mencapai versi ke 5, meskipun begitu masih banyak orang yang tetap menggunakan PHP versi 4, oleh sebab itu

CodeIgniter dikembangkan agar tetap kompatibel dengan PHP versi 4; 3) Ringan dan cepat. Secara umum CodeIgniter hanya berjalan dengan menggunakan beberapa pustaka saja, dengan demikian hanya membutuhkan sumber daya (resource) yang sedikit sehingga ringan dan cepat dijalankan; 4) Menggunakan

MVC. CodeIgniter menggunakan lingkungan pengembangan dengan metode MVC

yang membedakan antara logika dan tampilan, sehingga proyek bisa lebih mudah dipecah-pecah. Ada bagian yang khusus membuat tampilan dan bagian yang membuat Kode Programmnya; 5) Dokumentasi. Salah satu hal yang bisa dijadikan barometer apakah sebuah aplikasi benar-benar dikembangkan atau tidak bisa dilihat dari dokumentasinya. Dalam hal ini CodeIgniter sangat luar biasa, terdapat dokumentasi yang sangat lengkap tentang semua hal yang ada dalam

CodeIgniter; 6) Pustaka yang lengkap. CodeIgniter dilengkapi dengan berbagai pustaka siap pakai untuk berbagai kebutuhan, misalnya saja koneksi database, email, session, keamanan, manipulasi gambar dan banyak lagi.

Web service sebagai aplikasi server pada penelitian ini. Web service adalah suatu sistem perangkat lunak yang didisain untuk mendukung interaksi mesin ke mesin pada suatu jaringan[11]. Web service mempunyai suatu interface yang diuraikan dalam suatu format machine-processible seperti WSDL. Sistem lain yang berinteraksi dengan Web service dilakukan melalui interface / antar muka menggunakan pesan seperti pada SOAP. Pada umumnya, pesan ini melalui HTTP dan XML yang merupakan salah satu standard web. Perangkat lunak aplikasi yang ditulis dalam berbagai bahasa pemrograman dan berjalan pada berbagai

platform, dapat menggunakan Web Service untuk pertukaran data pada jaringan komputer seperti Internet. Web Service adalah aplikasi perangkat lunak yang dapat ditemukan, diuraikan, dan diakses berdasarkan pada XML dan protokol standard web pada intranet, extranet, dan internet. Web Service adalah aplikasi perangkat lunak yang tersedia pada Web yang melaksanakan fungsi yang spesifik[12].

Gambar 1 Lapisan Dasar Web Service [13]

(15)

6

akses, deskripsi, dan penemuan/discovery. SOAP (Simple Object Access Protocol) adalah standar untuk bertukar pesan-pesan berbasis XML melalui jaringan komputer atau sebuah jalan untuk program yang berjalan pada suatu sistem operasi (OS) untuk berkomunikasi dengan program pada OS yang sama maupun berbeda dengan menggunakan HTTP dan XML sebagai mekanisme untuk pertukaran data.

Penyedia service menerbitkan suatu service dengan membuat dokumen uraian WSDL-nya tersedia untuk pemohon yang potensial. Ini bisa dilakukan dalam berbagai cara, tetapi satu cara yang standar adalah bagi penyedia service

untuk mendaftarkan service dengan suatu registry (pencatatan) dan bagi pemohon

service untuk menemukan service dengan pencarian registry tersebut. Spesifikasi yang digunakan untuk pencatatan adalah spesfikasi UDDI[13]. Gambar 2 menunjukkan teknologi ini dalam skenario yang umum. Langkah 1, aplikasi klien menemukan informasi tentang Web Service A dalam suatu UDDI registry. Langkah 2, aplikasi klien mendapatkan WSDL untuk Web Service A dari UDDI

registry untuk menentukan API milik Web Service A. Akhirnya, pada langkah 3 dan 4, aplikasi klien berkomunikasi dengan Web Service melalui SOAP, menggunakan API yang ditemukan dalam langkah 2.

Gambar 2 Skenario Umum Pemakaian Web Service [13]

3. Metode Perancangan Sistem

Tahapan penelitian merupakan langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian, dan yang dipergunakan sebagai metode penelitian. Penelitian diselesaikan melalui tahapan penelitian yang terbagi dalam 6 (enam) tahapan, yaitu Analisis Permasalahan, Hipotesa, Pengumpulan Data, Pengembangan Sistem, Uji Sistem, Pembuatan Laporan, seperti terlihat pada Gambar 3.

Analisis Permasalahan

Hipotesa Pengumpulan Data

Pengembangan

Sistem Uji Sistem Pembuatan

(16)

7

Gambar 3Tahapan Penelitian

Penjelasan langkah-langkah pada Tahapan Penelitian, yaitu: Langkah pertama adalah Analisis Permasalahan. Sistem Jejaring Klaster merupakan sebuah aplikasi bisnis berupa e-commerce yang mampu menyediakan website e-commerce bagi setiap Klaster yang terdaftar. Sistem Jejaring Klaster juga merupakan fasilitas publik karena dipakai banyak orang dan bersifat tidak berbayar. Saat ini, Pemilik maupun pengelola Sistem Jejaring Klaster tersebut telah memiliki suatu mekanisme atau sebuah sistem yang dapat membantu menjaga ketertiban transaksi bisnis didalam aplikasi e-commerce tersebut, antara lain transaksi pemesanan produk, konfirmasi pembayaran oleh pelanggan maupun admin klaster, serta informasi terkini (last update) data produk. Dengan adanya sistem monitoring dan kontrol transaksi bisnis tersebut, telah sangat membantu pihak Pemilik maupun Pengelola untuk melakukan monitoring kepada tindakan-tindakan bisnis yang tidak bertanggung jawab, misalnya untuk member pelanggan melakukan transaksi order dengan seenaknya, konfirmasi pembayaran yang tidak benar. Dengan demikian, maka dengan adanya aplikasi monitoring, dapat memberikan keamanan dan kenyamanan bagi pengguna aplikasi bisnis Sistem Jejaring Klaster, dan dapat lebih meningkatkan kepercayaan publik.Pada saat ini, sistem monitoring dan remote control Sistem Jejaring Klaster yang ada belum sepenuhnya memenuhi kebutuhan bagi Pemilik atau Pengelola karena masih sangat merepotkan dalam penggunaannya, yaitu selalu men-setting IP Address

pada fasilitas remote database jika modeminternet yang dipergunakan melakukan

setup karena komputer mati. Dengan metode remote database seperti tersebut sangat tidak efektif, sehingga diperlukan suatu perancangan sistem monitoring

baru.

Langkah kedua yaitu formulasi hipotesa. Formulasi hipotesa pada penelitian ini adalah menerapkan web service untuk menggantikan teknik remote database pada sistem monitoring dan remote control bagi Sistem Jejaring Klaster. Aplikasi sistem monitoring transaksi bisnis e-commerce berbasis client-server dirancang dan diimplementasikan menggunakan teknologi web dengan bahasa pemrograman PHP, menggunakan framework CodeIgniter, sehingga Pemilik atau Pengelola dapat menjadi aktor admin portal yang dapat mengakses secara online jika di-hosting pada web server.

Langkah ketiga yaitu pengumpulan data. Metode pengumpulan data yang dipergunakan adalah wawancara, observasi dan kuesioner. Teknik wawancara dan observasi menghasilkan data primer, sedangkan kuesioner menghasilkan data sekunder. Data Primer, metode yang digunakan untuk mendapatkan data primer yaitu metode survei dan metode observasi. Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan melakukan pengamatan. Observasi akan dilakukan kepada Pemilik atau Pengelola yang disebut Super Admin iklaster.com. Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengajukan pertanyaan secara lisan, biasanya dilakukan jika ingin diketahui hal-hal yang lebih mendalam dari responden.Wawancara dilakukan kepada Pemilik atau Pengelola yang disebut Super Admin iklaster.com.

(17)

8

Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan. Dalam Penelitian ini data sekunder adalah nama domain, nama

database, dan web hosting. Studi Pustaka, teori yang dipakai adalah bahasa pemrograman PHP, framework CodeIgniter, arsitektur Client-Server, AJAX dan

web service.

Langkah keempat yaitu pengembangan sistem. Metode pengembangan sistem yang digunakan pada penelitian ini adalah prototype model. Model

prototype merupakan suatu teknik untuk mengumpulkan informasi tertentu mengenai kebutuhan-kebutuhan informasi pengguna secara cepat. Ada beberapa tahapan dari model prototype yaitu Listen to Customer, Build / Revise Mock-Up Build / Revise Mock-Up Customer Test-Drives Mock-Up. Pada Penelitian ini model prototipe telah dilaksanakan sampai prototipe ketiga.

Langkah kelima yaitu uji sistem. Metode pengujian sistem monitoring

transaksi bisnis e-commerce berbasis client-server ini menggunakan Pengujian

Alpha dan Beta. Pengujian Alpha merupakan pengujian fungsional yang digunakan. Untuk menguji sistemyang telah dibuat tersebut pada pengujian Alpha

dengan metode blackbox. Pengujian blackbox terfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak sebagai berikut, yaitu 1) Melakukan desk-checking. Desk-checking membaca aplikasi hingga tuntas atau memeriksa program untuk memastikan bahwa sistem monitoring transaksi bisnis pada sistem jejaring klaster berbasis client-server bebas dari kesalahan dan bahwa logikanya bisa bekerja dengan baik; 2) Debug program. Setelah sistem monitoring transaksi bisnis e-commerce berbasis client-server melewati desk-checking, kesalahan lain atau bug masih tetap bisa muncul. Debug berarti mendeteksi, menempatkan, dan memindahkan semua kesalahan pada sebuah program komputer. Pengujian beta

ini merupakan pengujian sistem monitoring transaksi bisnis e-commerce berbasis

client-server berdasarkan obyek penelitian langsung, yang lebih dikenal dengan uji responden, yang mengacu dari kuesioner. Uji sistem kepada responden aplikasi sistem monitoring transaksi bisnis e-commerce berbasis client-server pada sistem jejaring klaster ini, yaitu kepada beberapa pengguna aplikasi antara lain Ketua, Sekretaris, Bendahara, badan Pengurus harian Forum komunitas dan Pemilik iklaster.com.

Langkah keenam yaitu pembuatan laporan. Tahap keenam adalah pembuatan laporan, pada tahap ini merupakan tahap akhir dari penelitian sistem

monitoring transaksi bisnis e-commerce berbasis client-server. Laporan didokumentasikan dalam bentuk laporan skripsi, sedangkan Artikel Ilmiah didokumentasikan dalam bentuk Jurnal Publikasi format Aiti Journal.

Perancangan sistem merupakan kegiatan merancang proses-proses yang terjadi didalam sistem monitoring transaksi bisnis e-commerce berbasis client-server. Beberapa proses yang diperlukan antara lain monitoring pelanggan online,

monitoring last update produk, monitoring dan kontrol transaksi order dan

monitoring dan control konfirmasi pembayaran.

(18)

9

yang sedang online atau masuk (login), serta sedang melakukan transaksi bisnis didalam sistem. Hasil rancangan proses monitoring dapat dilihat pada Gambar 4.

Mulai

Gambar 4 Diagram Alir Proses Monitoring Pelanggan Online

Pada Gambar 4 menunjukkan bahwa proses awal adalah menentukan data

request, antara lain nomor halaman (Nomor Page), jumlah baris yang akan ditampilkan tiap halaman (RowPage), nama kolom yang akan di-Sorting

(SortName) dan jenis sorting (SortOrder). Kemudian data request tersebut dikirim ke aplikasi server (web service) bersamaan saat membuka atau memanggil halaman view (Form_Load). Oleh aplikasi server, data request diterima, lalu dilakukan proses query filter pada field aktif =1 pada tabel login, yang berarti mengumpulkan data member (aktor pembeli, anggota klaster, admin klaster dan admin portal) yang telah melakukan login. Kemudian, hasil query tersebut dikirim ke aplikasi client dengan format JSON, lalu oleh aplikasi client ditampilkan pada

View Daftar Pelanggan Online. Berdasarkan sistem jejaring klaster, field aktif=1 pada tabel login berarti member pelanggan sedang melakukan transaksi binis antara lain login, order produk, lihat keranjang belanja dan konfirmasi pembayaran.

Perancangan proses monitoring Last Update Produk. Monitoringlast update

produk merupakan proses aplikasi membaca data rekaman berupa datetime

transaksi update profil produk yang dilakukan oleh anggota klaster sebagai pemilik produk. Proses last update produk dapat dilihat pada Gambar 5.

(19)

10

Pada proses produk klaster last update, setelah menentukan data request, antara lain nomor halaman (Nomor Page), jumlah baris yang akan ditampilkan tiap halaman(RowPage), nama kolom yang akan di-Sorting (SortName) dan jenis

sorting (SortOrder). Kemudian data request tersebut dikirim ke aplikasi server

(web service) bersamaan saat membuka atau memanggil halaman view

(Form_Load). Oleh aplikasi server, data request diterima, lalu dilakukan proses

query yang akan melakukan filter last update pada tabel produk, pada field date produk yang lebih dari 7 (tujuh) hari. Kemudian, hasil query tersebut dikirim ke aplikasi client dengan format JSON, lalu oleh aplikasi client ditampilkan pada

gried view last update produk. Dengan demikian, berdasarkan pernyataan pengurus komunitas klaster dan UKM iklaster.com, maka dipastikan akan diketahui anggota klaster yang belum melakukan update data produk melebihi 7 (tujuh) hari dari saat sistem monitoring diaktifkan.

Metode pengembangan sistem yang digunakan pada pembuatan aplikasi ini adalah model prototype. Model prototype merupakan suatu teknik untuk mengumpulkan informasi tertentu mengenai kebutuhan-kebutuhan informasi pengguna secara cepat. Dengan metode prototyping ini pengembang dan pelanggan dapat saling berinteraksi selama proses pembuatan sistem, sehingga aplikasi yang dihasilkan dapat benar-benar sesuai dengan kebutuhan customer. Secara lengkap, alur model prototype digambarkan seperti pada Gambar 6.

Gambar 6 Prototype Model [14]

Tahap pertama listen to customer merupakan tahap mengumpulkan informasi tentang kebutuhan aplikasi yang akan dibangun. Pada tahap ini dilakukan wawancara dengan admin portal dan pengurus komunitas klaster iklaster.com. Setelah mengetahui kebutuhan umum aplikasi yang akan dibangun, maka dilakukan studi pustaka tentang bagaimana membuat suatu aplikasi yang dapat memenuhi kebutuhan Admin Portal dan pengurus komunitas klaster.

Tahapan selanjutnya dalam metode prototyping yaitu build/revise mock-up

atau membangun aplikasi secara cepat menggunakan teknologi framework

CodeIgniter dengan bahasa pemrograman PHP pada aplikasi client, serta web service pada aplikasi server. Pada tahap ini dilakukan pembuatan aplikasi secara cepat, lebih memfokuskan pada input output aplikasi sesuai dengan kebutuhan umum yang diketahui pada tahap pertama. Tahap ini menghasilkan 3 (tiga0

prototype.

(20)

11

pengurus klaster. Evaluasi prototype digunakan untuk mendapatkan umpan balik apakah aplikasi sudah sesuai dengan kebutuhan user. Tahap ini dilakukan kepada Admin Portal yaitu Pemilik iKlaster.com, dan pengurus komunitas klaster iKlaster.com, antara lain ketua, dan seketaris. Evaluasi dilakukan dengan cara wawancara dan mengisi kuesioner. Jika hasil uji dan evaluasi prototype belum sesuai dengan kebutuhan user, maka dilakukan proses perbaikan dimulai kembali ke tahap awal dan dilanjutkan ke tahap berikutnya untuk menghasilkan prototype

selanjutnya.

Aplikasi berupa sistem monitoring transaksi bisnis e-commerce berbasis

client-server dirancang menggunakan UML (Unified Modelling Language) karena aplikasi dibangun menggunakan teknologi framework CodeIgniter dengan bahasa pemrograman PHP, serta pemanfaatan web service.

Sebuah use case merepresentasikan keseluruhan kerja sistem secara garis besar dan juga merepresentasikan interaksi antara aktor dengan sistem yang dibangun serta menggambarkan fungsionalitas yang dapat diberikan sistem kepada user. Use case diagram mempunyai beberapa bagian penting seperti:

Actor, Use Case, dan Relasi. Actor merupakan bagian dari use case yang bertindak sebagai subyek (pelaku) dalam suatu proses. Use case adalah proses-proses yang terjadi dalam suatu sistem atau aplikasi. Gambar 7 merupakan use case diagram aplikasi Sistem Monitoring Transaksi Bisnis E-Commerce Berbasis

Client-Server. Dijelaskan bahwa dari aplikasi sistem monitoring transaksi bisnis

e-commerce, dimana aplikasi e-commerce pada penelitian ini adalah Sistem Jejaring Klaster, terdapat actor Pengguna yang memiliki hak akses untuk melihat daftar pelanggan online, melihat produk klaster, melihat tagihan belum bayar, melihat tagihan belum di-acc, melihat daftar order batal, dapat menghapus user,

(21)

12

Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang dirancang sesuai aktor, sehingga activity diagram dapat menjelaskan bagaimana masing-masing alir berawal, decision diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Pada penelitian ini, aktivitas utama dari sistem adalah proses-proses monitoring

dan proses kontrol transaksi bisnis bagi aplikasi e-commerce Sistem Jejaring Klaster. Dengan demikian, terdapat 1 (satu) aktivitas utama seperti terlihat pada Gambar 8.

Gambar 8 Activity Diagram Aktor Admin

Sequence diagram menggambarkan interaksi antar obyek di dalam dan di sekitar sistem.Pada Gambar 9, merupakan sequencediagram untuk proses sistem

monitoring transaksi bisnis e-commerce berbasis client-server. Tahap awal dimulai dengan proses login sebagai pengguna dengan memasukkan username

(22)

13

: Admin

: Login : Monitoring : Beranda

Admin

: Order_Batal

: Monitoring

1. Input Username dan passw

2. Request Cek username dan passw

3. Respon invalid username & passw

4. Respon Valid username & passw

5. Pilih Daftar Order Batal

6. Request Order Batal oleh Pembeli

7. Respon hasil query order batal

8. Logout

Gambar 9 Sequence Diagram Proses Menampilkan Order Batal

Class adalah sebuah spesifikasi yang akan menghasilkan sebuah obyek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain pemrograman berorientasi obyek. Class menggambarkan keadaan berupa atribut / properti suatu sistem, sekaligus menyediakan layanan untuk memanipulasi keadaan atau entitas yang disebut metoda atau fungsi. Class Diagram sistem monitoring transaksi bisnis e-commerce berbasis client-server dapat dilihat pada Gambar 10. Class diagram

juga menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan obyek beserta hubungan satu sama lain seperti pewarisan, asosiasi, dan lain-lain.

(23)

14

Pada Gambar 10 terlihat bahwa aplikasi memiliki 7 (tujuh) class. Class Welcome merupakan class view yang menampilkan beranda Admin yang memiliki hubungan 1 ke n dengan class view yang lain, antara lain ViewOrderBatal, ViewPelanggan, ViewProdukKlaster, ViewTagihanBlmBayar, dan ViewTagihanBlmAcc. Untuk mendapatkan data pada transaksi e-commerce

sistem jejaring klaster, maka dibutuhkan sebuah class web service, yaitu class monitoring.

4. Hasil dan Pembahasan

Setelah melakukan perancangan yang ada pada bab sebelumnya, tahap selanjutnya adalah mengimplementasikannya. Implementasi Sistem Monitoring

Transaksi Bisnis E-Commerce Berbasis Client-Server menggunakan framework

CodeIgniter dengan bahasa pemrograman PHP, sehingga aplikasi hasil penelitian ini berupa aplikasi berbasis web yang berfungsi sebagai client, dan dapat diakses secara online. Untuk dapat membaca basis data yang berada di aplikasi e-commerce Sistem Jejaring Klaster dengan domain iKlaster.com, diimplementasikan dengan web service menggunakan bahasa pemrograman PHP, yang selanjutnya berfungsi sebagai aplikasi server.

Sistem Monitoring Transaksi Bisnis E-Commerce Berbasis Client-Server

merupakan prototipe ke-3. Dokumentasi prototipe pada penelitian ini, yaitu

Prototype I Pada prototype I masih terdapat kekurangan yaitu pada belum ada fasilitas auto refresh.

Pada Aplikasi SMTB e-commerceprototype II telah melakukan tambahan yang dibutuhkan sesuai kebutuhan customer yaitu telah memiliki fasilitas auto refresh. Fasilitas auto refresh telah disediakan pada setiap halaman monitoring. Pada aplikasi prototipe II SMTB e-commerce masih ada kekurangan, yaitu belum memiliki tampilan informasi dalam bentuk grafik, dan informasi monitoring

transaksi bisnis harus dapat ditentukan berdasarkan range tanggal sesuai keinginan pengguna, kecuali pada bagian monitoring pelanggan online.

Pada tahap prototype III, Aplikasi SMTB e-commerce telah melakukan semua perubahan untuk memenuhi kebutuhan customer. Beberapa contoh tampilan halaman pada SMTB prototype III yaitu pada Gambar 11 dan Gambar 12. Gambar 11 tampilan Tagihan Belum Bayar yang baru dimana button Batal Order sudah tidak ada, sedangkan Gambar 12, merupakan tampilan halaman Tagihan Belum ACC sudah tidak memiliki button Hapus User sudah tidak ada.

(24)

15

Gambar 12 Halaman SMTB Tagihan Belum ACC

Implementasi web service sebagai aplikasi server. Untuk dapat mengakses ke basis data pada domain iKlaster.com sebagi sumber informasi transaksi bisnis, maka diperlukan sebuah aplikasi service yang mampu melayani setiap permintaan / request dari aplikasi client yaitu SMTB. Oleh karena itu, web service dapat dikatakan sebagai aplikasi server karena berada di layer server, dan berfungsi sebagai server penyedia data berupa informasi transaksi bisnis e-commerce Sistem Jejaring Klaster bagi client SMTB seperti pada Gambar 13.

Database Server

iKlaster.com

Aplikasi SMTB

Admin / Pengelola Komunitas iKlaster.com

Layer Client Layer Server

Internet

Web Service

Gambar 13 ArsitetekturAplikasi Client-Server Sistem Monitoring Transaksi Bisnis E-Commerce

Untuk dapat mengimplementasikan seperti pada Gambar 13, maka web service

pada langkah awal untuk pelayanan penyediaan informasi transaksi bisnis akan melakukan proses autentifikasi request seperti pada kode program 1.

Kode Program 1 Proses Autentifikasi Request

1. if (!defined('BASEPATH'))

2. exit('No direct script access allowed');

3. require(APPPATH . 'libraries/REST_Controller.php'); 4. class Monitoring extends REST_Controller {

5. public function __construct() { 6. parent::__construct();

7. header('Access-Control-Allow-Origin: *');

8. header("Access-Control-Allow-Headers: Origin, X-Requested-With, Content-Type, Accept");

(25)

16

Pada baris ke-1 dan ke-2, web service akan mengecek script request yang masuk, yaitu akan menolak jika diakses secara langsung tanpa melewati aplikasi SMTB. Baris ke-3, memanggil library rest controller. Baris ke-4, yaitu membuat

class bertipe baris 3 atau bertipe rest. Baris ke-5 dan ke-6, merupakan construct

dari class pada baris ke-4. Baris ke-7 merupakan script untuk mengecek sumber yang diperbolehkan me-request class baris ke-4. Baris ke-8 merupakan script

untuk membatasi tipe header request data. Baris ke-9 merupakan script untuk membatasi tipe method request data. Baris ke-10 memanggil model mod_login dan diberi alias login.

Implementasi Proses Request. Untuk dapat memperoleh informasi yang ditentukan, Sistem Monitoring Transaksi Bisnis (SMTB) E-Commerce melakukan sebuah proses request kepada web service. Seperti pada perancangan pada bab sebelumnya, proses request diawali dengan informasi terkait ketentuan respon yang akan diterima, antara lain type halaman / page, data type respon dan jumlah baris per respon. Untuk lebih jelas, proses respon dapat dilihat pada kode program 2.

Kode Program 2 Proses Request pada Aplikasi Client SMTB

Baris ke-1, yaitu membuat objek di id flex1 dengan data table flexigrid.

Baris ke-2 merupakan url untuk mengambil data, sebagai contoh memanggil fungsi post_tagihan_belum_bayar, yaitu menampilkan informasi daftar Pembeli yang belum melakukan konfirmasi pembayaran suatu tagihan dan diterima konfirmasi pembayaran tersebut oleh Admin Klaster. Baris ke-3 merupakan tipe data pengembalian data atau respon dari web service, yaitu json. Baris ke-5 dan ke-6 digunakan untuk menampilkan data berdasarkan pilihan atau query. Baris ke-8, untuk menentukan lebar gridview halaman menampilan hasil respon. Baris ke-9, yaitu untuk menentukan tinggi gridview halaman menampilan hasil respon.

Implementasi proses respon. Pada sisi server, yaitu di dalam web service

terdapat fungsi-fungsi sebagai sebuah respon untuk melayani request dari client

SMTB. Salah satu contoh yaitu sebuah respon dari request tagihan_belum_bayar oleh Pembeli dapat dilihat pada kode program 3.

(26)

17

Kode Program 3 Proses Respon pada Web Service

Baris ke-1, yaitu penamaan fungsi. Baris ke-2 sampai dengan baris ke-5 adalah proses menampung data yang dikirim dari request client. Baris ke-6 s.d. baris ke-9, untuk mengurutkan data berdasarkan nama kolom. Baris ke-10 samapai baris ke-12, untuk menentukan percarian berdasarkan criteria khusus. Baris ke-13 sampai baris ke-19, untuk mengambil data dari baris tertentu. Baris ke-20 dan baris ke-21, untuk mengambil data berdasarkan kriteria tertentu menggunakan query. Baris ke-22 untuk mengambil total data tanpa criteria tertentu. Baris ke-23 sampai baris ke-27 adalah untuk mengembalikan data.

5. Uji Sistem

Uji sistem dilakukan untuk memastikan komponen-komponen dari sistem telah berfungsi sesuai dengan yang diharapkan. Dipergunakan metode black box

untuk melakukan uji sistem, dimana dilakukan pengujian spesifikasi terhadap

1. function post_tagihan_blm_bayar_post() {

13. $sort = "ORDER BY $sortname $sortorder"; 14. if (!$page)

15. $page = 1; 16. if (!$rp) 17. $rp = 10;

18. $start = (($page - 1) * $rp); 19. $limit = "LIMIT $start, $rp"; 20. $sql = "SELECT

tor.id,tor.kode_orderKodeOrder,tor.username_pembeliUsernamePembeli,tor.tang galTanggalBeli,tor.total Total FROM tbl_order tor LEFT OUTER JOIN

tbl_konfirmasi_pembayarantkp ON tkp.id_order = tor.id WHERE tkp.tanggal = '0000-00-00' AND tor.tanggal< ( NOW( ) - INTERVAL 7 DAY ) AND status_order = 0 $where $sort $limit";

21. $result = $this->login->exeSQL($sql); 22. $total = count($this->login->exeSQL("SELECT

tor.id,tor.kode_orderKodeOrder,tor.username_pembeliUsernamePembeli,tor.tang galTanggalBeli,tor.total Total FROM tbl_order tor LEFT OUTER JOIN

tbl_konfirmasi_pembayarantkp ON tkp.id_order = tor.id WHERE tkp.tanggal = '0000-00-00' AND tor.tanggal< ( NOW( ) - INTERVAL 7 DAY ) AND status_order = 0"));

23. $jsonData = array('page' => $page, 'total' => $total, 'rows' =>

array());foreach ($result AS $row) {$entry = array('id' => $row->id,'cell' => array('id' => $row->KodeOrder,'name' => $row->UsernamePembeli,'iso' => $row->TanggalBeli,'printable_name' => $row->Total),);

24. $jsonData['rows'][] = $entry; 25. }

(27)

18

suatu fungsi atau modul apakah berjalan sesuai dengan yang diharapkan atau tidak. Pengujian ini fokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak, khususnya dilakukan pada menu-menu/layanan yang dapat diakses oleh pengguna pada Aplikasi SMTB bagi Sistem Jejaring Klaster. Rincian uji sistem ditunjukkan pada tabel 1.

Tabel 1 Uji Sistem Black Box

No Aktivitas dan Event Input Output Status

Pengujian

1. Login Username dan Password

Benar

3. Produk Klaster Klik sub menu

Produk Klaster

8. Logout Klik logout di sub logout Admin keluar dari

monitoring

Valid

Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa aplikasi ini sudah berjalan secara fungsional sesuai dengan yang diharapkan.

(28)

19

Tabel 2 Hasil Uji sistem Terhadap Responden

No Jenis Pernyataan Pernyataan Responden (%)

STS TS TT S SS

5 Aplikasi sudah sesuai Kebutuhan (Super Admin, pengurus)

- - - 20 80

Rata-rata persentase 0.3 54.1 45.6

Berdasarkan tabel 2, hasil uji sistem terhadap 4 orang responden diperoleh hasil yaitu 45.6% responden menyatakan sangat setuju, bahwa Aplikasi SMTB klaster ini sudah sangat mudah digunakan. 54.1% responden menyatakan setuju, bahwa Aplikasi SMTB klaster ini mudah digunakan. 0.3% responden menyatakan tidak tahu, bahwa Aplikasi SMTB klaster ini mudah digunakan. Dengan demikian, aplikasi Sistem Monitoring menurut responden sudah dapat dipergunakan dan sudah sesuai dengan kebutuhan Admin portal atau Pengurus komunitas iKlaster.com.

6. Simpulan

Berdasarkan hasil dari perancangan dan implementasi aplikasi Sistem

Monitoring Transaksi Bisnis E-Commerce berbasis Client- Server bagi Sistem Jejaring Klaster, maka dapat disimpulkan pertama, sistem monitoring transaksi dilakukan dengan membangun web service yang ditempatkan pada web server

sebagai aplikasi server, guna membaca data-data transaksi didalam basis data aplikasi e-commerce yang dimonitor. Kedua, aplikasi Sistem Monitoring

Transaksi Bisnis (SMTB) yang berfungsi sebagai aplikasi client, dibangun menggunakan bahasa pemrograman PHP, sehingga dapat diakses secara online

jika di-hosting kedalam web server.

Saran pengembangan bagi penelitian ini adalah aplikasi Sistem Monitoring Transaksi Bisnis dibangun menggunakan teknologi HTML 5 dan CSS3, sehingga dapat membantu pengguna dalam mengakses aplikasi dengan berbagai macam

device dan platform.

7. Pustaka

(29)

20

[2] Nugroho P.W., Suprihadi, Chandra D.W., 2013, Rancang Bangun Sistem Monitoring dan Remote Control Bagi Sistem Jejaring Klaster, Salatiga: UKSW

[3] Yoga Nurjaman, Dhami Djohar D, Susanto Ate, 2012. Pengembangan Sistem Remote Access Jaringan Berbasis Client Server.

http://jurnal.sttgarut.ac.id/index.php/algoritma/article/download/8/8//.

Diakses tanggal 8 September 2014.

[4] Fathansyah, 2007, Basis Data, Jakarta: Informatika.

[5] Siagian, Sondang P, 2006, Sistem Informasi Manajemen, Jakarta, Bumi Aksara.

[6] Jogiyanto, 2003, Pengertian Sistem Informasi, Jogjakarta: Skripta Media.

[7] Indrajit, Richardus Eko. (2001). Manajemen Sistem Informasi dan Teknologi Informasi. PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.

[8] O’Brien, James. A. (2005). Pengantar Sistem Informasi Perseptif Bisnis dan Manajerial. Salemba

[9] Mudjahidin dan Putra N.D.P. 2010. Rancang Bangun Sistem Informasi

Monitoring Perkembangan Proyek Berbasis Web Studi Kasus Di Dinas

Bina Marga Dan Pemantusan.

http://citation.itb.ac.id/pdf/JURNAL/JURNAL%20TEKNIK%20INDUST RI%20UMM/VOL%2011%20No.1%202010/571_umm_scientific_journal .pdf. Diakses pada tanggal 2 November 2014.

[10] Wiswakarma dan Komang. 2009. 9 Langkah Menjadi Master Framework Codeigniter. Bandung: Lako Media

[11] W3C. 2006. Web Services Tutorial, http://www.w3schools.com/ webservices/default.asp. Diakses pada tanggal 15 Oktober 2014

[12] Daconta M.C., Obrst L.J., dan Smith, K.T., 2005. The Semantic Web: A Guide to the Future of XML,Web Services, and Knowledge Management. John Willey

[13] Wulandari, Lily & Wicaksana, I.W.S. (2006). Toward Web Service. Seminar Ilmiah Nasional Komputer dan Sistem Intelijen. 5

[14] Pressman, 2001, Software Enginering: A Practicioner’s Approach 5th

Gambar

Gambar 2 Skenario Umum Pemakaian Web Service [13]
Gambar 4  Diagram Alir Proses Monitoring Pelanggan Online
Gambar 6 Prototype Model [14]
Gambar 7 Use Case Diagram Aplikasi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penataan bangunan dalam menyikapi suhu Adanya suhu udara yang rata - rata dingin, dan sangat terasa pada waktu angin berhembus dengan membawa uap air / kabut, telah disikapi

Jl. Mempraktikkan berbagai gerak dasar ke dalam permainan dan olahraga dengan peraturan yang dimodifikasi, dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. 6.1 Mempraktikkan

No Satuan Kerja Kegiatan Volume Pagu Sumber

[r]

demonstrated to be easily poisoned by traces of CO (even around 1ppm) in the hydrogen rich feed gas. Therefore it is necessary to eliminate the traces of CO in the hydrogen

Mata bor helix kecil ( Low helix drills ) : mata bor dengan sudut helix lebih kecil dari ukuran normal berguna untuk mencegah pahat bor terangkat ke atas

Disemprotkan ( Jet Application of Fluid ), pada proses pendinginan dengan cara ini cairan pendingin disemprotkan langsung ke daerah pemotongan (pertemuan antara

51.1 Apabila penyedia yang ditunjuk adalah penyedia Usaha Mikro, Usaha Kecil dan koperasi kecil, maka dalam kontrak dimuat ketentuan bahwa pekerjaan tersebut harus dilaksanakan