• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUKU PANDUAN OSEANOGRAFI FISIKA 2018

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BUKU PANDUAN OSEANOGRAFI FISIKA 2018"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga buku Panduan Praktikum Oseanografi Fisika 2017 ini dapat disusun dengan baik. Sholawat dan salam senantiasa kami curahkan kepada Nabi Muhammad SAW , yang telah menjadi panutan dengan suri tauladan yang senantiasa beliau ajarkan kepada umatnya.

Praktikum Oseanografi Fisika akan mempelajari sifat-sifat dan karakteristik fisik yang ada di laut seperti halnya gelombang, pasang surut, dan arus. Dalam buku Panduan Praktikum Oseanografi Fisika ini, kami menyajikan pedoman materi dan langkah kerja dalam pelaksanaan praktikum yang pada dasarnya adalah hasil rangkuman dari berbagai referensi yang ada. Materi yang ada dalam modul ini berupa metode pengaplikasian perangkat lunak dalam memprediksi maupun memodelkan kondisi hidro-oseanografi pada suatu perairan.

Kami sampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian buku Panduan Praktikum Oseanografi Fisika ini. Menyadari akan keterbatasan yang kami miliki, kami mengharapkan masukan-masukan berupa kritik dan saran yang membangun dalam penyempurnaan buku panduan ini di lain waktu.

Malang, 13 September 2018

Tim Dosen dan

(3)

TATA TERTIB PRAKTIKUM OSEANOGRAFI FISIKA

1. Praktikum dilaksanakan pada setiap Hari Jumat, tanggal 21 September 2018, 28 September 2018 dan 19 Oktober 2018.

2. Praktikum dimulai pada pukul 09.00 – 11.00 WIB. 3. Datang 15 menit sebelum praktikum dimulai.

4. Buku panduan dicetak individu dengan ukuran kertas A4 dan warna cover 1 angkatan wajib sama.

5. Buku panduan dijilid terusan biru tua (PKM) tanpa laminasi.

6. Mengerjakan soal tiket masuk pada buku panduan sesuai materi praktikum pada hari tersebut (Praktikum 1: Gelombang; Praktikum 2: Pasang Surut; Praktikum 3: Arus).

7. Soal tiket masuk dikerjakan menggunakan bolpoin warna biru.

8. Literatur hanya diperbolehkan dari Buku (Tidak ada batasan tahun) dan Jurnal (Minimal tahun 2013) dengan ketentuan 1 soal menggunakan 2 literatur.

9. Tidak boleh meng-install software saat praktikum berlangsung (software harus sudah ter-install sebelum praktikum).

10. Satu kelompok minimal membawa 5 laptop dan 2 kabel roll. 11. Berpakai rapi, sopan dan bersepatu.

(4)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... ii

TATA TERTIB PRAKTIKUM OSEANOGRAFI FISIKA ... iii

DAFTAR ISI ... iv

1. GELOMBANG ... 1

1.1 Pengolahan Data Gelombang ... 6

1.1.1 Download Data ECMWF ... 6

1.1.2 Ocean Data View (ODV) ... 7

1.1.3 Membuat Mawar Angin Menggunakan WRPLOT ... 8

1.1.4 Prediksi Gelombang ... 8

1.1.5 Menentukan Fetch menggunakan Google Earth Pro ... 9

1.1.6 Menentukan Tinggi dan Periode Gelombang Signifikan... 9

2. PASANG SURUT ... 12

2.1. Pengolahan Data Pasang Surut ... 17

2.1.1 Admiralty ... 17

2.1.2 T_Tide ... 17

2.1.3 Tide Model Driver (TMD) ... 19

2.1.4 NAO Tide ... 21

2.2 Perhitungan Bilangan Formzahl ... 22

3. ARUS ... 26

3.1. Pengolahan Data Arus ... 31

3.1.1 Download Data Ocean Surface Current Analyses Real-time (OSCAR) ... 31

3.1.2 Extract Data Menggunakan ODV ... 31

3.1.3 Filter Data Arus dari ODV ... 32

3.1.4 Pengolahan Data Arus Menggunakan Surfer 10 ... 33

(5)

1. GELOMBANG

Gelombang laut adalah gerak naik turunnya air laut tanpa disertai perpindahan massa air laut. Gelombang laut dapat dibedakan menjadi beberapa macam tergantung pada gaya pembangkitnya. Gelombang tersebut adalah gelombang angin yang dibangkitkan oleh gaya tarik benda–benda langit, terutama matahari dan bulan terhadap bumi. Gelombang dapat menimbulkan energi tertentu untuk membentuk pantai, menimbulkan arus, dan transport sedimen dalam arah tegak lurus dan sepanjang pantai. Gelombang merupakan faktor utama didalam penentuan tata letak (Layout) pelabuhan, pelayaran, perencanaan bangunan pantai dan sebagainya.

Pada umumnya bentuk gelombang di alam sangat kompleks dan sulit digambarkan secara matematis karena ketidak–linieran, tiga dimensi dan mempunyai bentuk yang random (suatu deret gelombang mempunyai tinggi dan periode berbeda). Beberapa teori yang ada hanya menggambarkan bentuk gelombang yang sederhana dan merupakan pendekatan gelombang alam. Faktor pembangkit gelombang diantaranya angin, gempa bumi, dan tsunami. Namun dalam hal ini akan mempelajari pembangkit gelombang oleh angin. Angin yang berhembus diatas permukaan air akan menimbulkan tegangan pada permukaan laut, sehingga permukaan air yang semula tenang akan terganggu dan timbul riak gelombang kecil di atas permukaan air. Apabila kecepatan angin bertambah, riak akan semakin bertambah besar, dan apabila angin berhembus terus akhirnya akan berbentuk gelombang. Semakin lama dan semakin kuat angin berhembus, maka semakin besar gelombang yang terbentuk.

(6)

Soal Tiket Masuk Praktikum Gelombang:

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Gelombang! 2. Sebutkan dan jelaskan macam-macam Gelombang!

3. Sebutkan dan jelaskan pentingnya data Gelombang di bidang Kelautan! 4. Jelaskan apa itu Fetch dan faktor yang mempengaruhi terbentuknya Fetch! 5. Jelaskan keterkaitan hubungan antara Angin dan Gelombang di laut!

(7)
(8)
(9)
(10)

1.1 Pengolahan Data Gelombang

Adapun alur kegiatan prediksi gelombang yang disebabkan oleh angin adalah sebagai berikut:

1.1.1 Download Data ECMWF

Dari alur kegiatan prediksi gelombang angin di atas adapun langkah-langkah dalam melakukan Download data ECMWF adalah sebagai berikut :

Analisa hasil (windrosedan grafik prediksi tinggi dan periode gelombang). Pengolahan data II menggunakan Ms.Excel (prediksi).

Plotting fetchmenggunakan Google Earth. Menentukan windrosemenggunakan WRPlot.

Pengolahan data I menggunakan MS.Excel.

Ekstrak dan ubah format data (.nc) menjadi (.txt) dengan ODV. Downloaddata dari ECMWF (.nc).

Klik Save File.

Muncul tampilan "The Status of The Request is Complete" lalu klik download. Klik Retrieve Now.

Pilih perintah "change"pada areadan grid. Klik RetrieveNetCDF pada tampilan paling bawah.

Muncul tampilan data dan pilih waktu yang diinginkan melalui Select Date, Select a List of Months, Select Step, danSelect Parameter.

Pilih forecasts>> Documentation And Support >> Atmospheric and Ocean Wave Reanalysis Cycle31r2 >> ERA Interim>> Data.

Masukkan username(email) dan passwordyang telah dikonfirmasi dan log in. Buat akun (register) dan log in.

(11)

1.1.2 Ocean Data View (ODV)

Import dan export nc File dalam hal menggunakan software Ocean Data View (ODV) versi 4.5.3.

Gambar 1. Tampilan Software ODV

Adapun langkah–langkah pengolahan data ECMWF dengan ODV adalah sebagai berikut:

Finish.

Pada kotak dialog "select variable for export" >> klik OK. Savedalam format (.txt) >> OK.

Klik Export >> Station Data>> ODV Spreadsheet file.

Tentukan koordinat perairan yang akan dianalisis dengan mengklik dua kali pada salah satu titik.

Setelah muncul tampilan awal peta Indonesia lalu pilih Zoom into Mapuntuk memperbesar tampilan pada wilayah yang diinginkan.

(12)

1.1.3 Membuat Mawar Angin Menggunakan WRPLOT

1.1.4 Prediksi Gelombang

Tahap selanjutnya, setelah kita analisis dan kita mengetahui arah angin, langkah selanjutnya yaitu prediksi gelombang yang disebabkan oleh angin adapun langkah – langkahnya sebagai berikut:

- Menentukan Kuadran - Menentukan Arah angin - Menentukan Mata angin

- Menentukan UA dengan rumus UA = 0,71 x U1,23 dimana:

UA = Wind stress factor (m/s) U = Kecepatan angin (m/s)

Selesai.

Buka Tab windrose lalu ubah Unitdan Orientationuntuk membaca arah angin dominan.

Pilih Add Filedan masukkan file(.sam) yang telah disimpan. Lalu klik Import File dan savedalam format (.sam).

Klik Tab Station Informationdan isi keterangan Station ID, City, State, Latitude-Longitude, dan Time Zone.

Sesuaikan kolom pada Excel dengan unit pada WRPlot.

Klik Tools>> Import Data from Ms. Excel>> Specify file>> pilih fileExcel yang telah disimpan.

Buka softwareWRPlot.

Simpan dalam format Excel 97-2003 Workbook.

Masukkan data Arah dan Kecepatan per-empat kolom selama satu bulan. Buka Ms. Excel dan copydata yang telah diolah pada tahap I berupa Tahun,

(13)

1.1.5 Menentukan Fetch menggunakan Google Earth Pro

Untuk menentukan Fetch Efektif yaitu dengan menggunakan rumus : Fetch Eff = Σ (𝑥𝑖.cos ∝)

Σ 𝑐𝑜𝑠 ∝ dimana:

Fetch Eff = Panjang Fetch Efektif

xi = Proyeksi radial pada arah angin

α = sudut antar jalur fetch yang ditinjau dari arah angin

1.1.6 Menentukan Tinggi dan Periode Gelombang Signifikan

Menentukan tinggi gelombang signifikan dan periode gelombang signifikan menggunakan rumus:

Hmo = Tinggi gelombang signifikan (m) Ts = Periode gelombang signifikan (s) G = Gravitasi bumi (9,81)

Selesai. Hitung FetchEfektif.

Masukkan jarak Fetchyang telah ditarik kedalam Ms.Excel Peramalan Gelombang.

Buat Fetchpada 360°mata angin dengan jarak 5°tiap sudutnya. Ubah Map Lengthmenjadi Kilometer.

Pilih Rulerpada Menu Bar untuk menandai Fetchpada Koordinat dan Derajat Mata Angin yang ditentukan.

Tampilkan wilayah perairan yang akan dianalisis. Sesuaikan unit/satuan pada ToolsGoogle Earth.

(14)
(15)
(16)

2. PASANG SURUT

Pasang surut merupakan salah satu gejala alam yang tampak nyata di laut, yakni suatu gerakan vertikal (naik turunnya air laut secara teratur dan berulang-ulang) dari seluruh partikel massa air laut dari permukaan sampai bagian terdalam dari dasar laut. Gerakan tersebut disebabkan oleh pengaruh gravitasi (gaya tarik menarik) antara bumi dan bulan, bumi dan matahari, atau bumi dengan bulan dan matahari. Pengaruh benda angkasa lainnya dapat diabaikan karena jaraknya lebih jauh dan ukurannya lebih kecil. Faktor non-astronomi yang mempengaruhi pasang surut terutama di perairan semi tertutup seperti teluk adalah bentuk garis pantai dan topografi dasar perairan.

Tipe pasang surut ditentukan oleh frekuensi air pasang dengan surut setiap harinya. Suatu perairan mengalami satu kali pasang dan satu kali surut dalam satu hari, kawasan tersebut dikatakan bertipe pasang surut harian tunggal (diurnal tides), namun jika terjadi dua kali pasang dan dua kali surut dalam sehari, maka tipe pasang surutnya disebut tipe pasang surut harian ganda (semidiurnal tides). Tipe pasang surut lainnya merupakan peralihan antara tipe pasang surut tunggal dan tipe pasang surut ganda disebut dengan tipe campuran (mixed tides) dan tipe pasang surut ini digolongkan menjadi dua bagian yaitu tipe campuran condong harian tunggal (mixed tides prevailing diurnal) dan tipe campuran condong harian ganda (mixed tides prevailing semidiurnal).

Pasang surut di suatu tempat tidak hanya bergantung pada posisi bulan dan matahari saja, tetapi dipengaruhi juga oleh keadaan geografi, arah angin, gesekan dengan dasar laut, kedalaman, relief dasar laut dan viskositas air di lokasi tersebut. Semua faktor ini dapat mempercepat atau memperlambat datangnya air pasang.

Pasang purnama (spring tide) terjadi ketika bumi, bulan, dan matahari berada dalam suatu garis lurus. Pada saat itu akan dihasilkan pasang tinggi yang sangat tinggi dan pasang rendah yang sangat rendah. Pasang surut purnama ini terjadi pada saat bulan baru dan bulan purnama.

(17)

Soal Tiket Masuk Praktikum Pasang Surut:

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Diurnal tides, Semidiurnal tides, dan Mixed tides!

2. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi Pasang Surut!

3. Sebutkan dan jelaskan 4 metode Pengolahan Pasang Surut yang digunakan dalam praktikum Oseanografi Fisika!

4. Sebutkan tipe-tipe Pasang Surut berdasarkan nilai Bilangan Formzahl! 5. Apa saja manfaat mempelajari Pasang Surut di bidang Kelautan dan

Non-Kelautan!

(18)
(19)
(20)
(21)

2.1. Pengolahan Data Pasang Surut

Pengolahan data pasang surut pada Praktikum Oseanografi Fisika ini menggunakan empat (4) metode, yakni metode Admiralty, T_Tide, program Tide Model Driver (TMD), dan program NAO Tide.

2.1.1 Admiralty

Metode Admiralty merupakan metode yang dikembangkan oleh A. T. Doodson untuk menganalisis data pasang surut jangka pendek (15 atau 29 hari/piantan), dengan hasil yang diperoleh adalah nilai amplitudo (A) dan keterlambatan fasa (g) dari komponen harmonik pasang surut.

Proses perhitungan analisa harmonik pada metode Admiralty dilakukan dengan sistem formula dengan bantuan tabel pada perangkat lunak Excel, yang akan menghasilkan harga beberapa parameter yang ditabelkan sehingga perhitungan pada metode ini akan menjadi efisien dan memiliki keakuratan yang tinggi serta fleksibel untuk waktu kapanpun.

Kekurangan dari metode ini yaitu dalam pengolahannya sangat dibutuhkan ketelitian, tidak dapat digunakan untuk data-data panjang (>29 hari dan <15 hari), hanya menghasilkan sembilan komponen pasang surut, dan tidak dapat menganalisis data yang memiliki kekosongan data.

2.1.2 T_Tide

T_Tide merupakan suatu alat bantu yang dapat digunakan untuk melakukan analisis harmonik pasang surut yang dijalankan menggunakan program MATLAB. Dalam T_Tide sendiri, terdapat banyak function yang kegunaannya terkait dengan analisis harmonik yang dilakukannya. Dalam pelaksanaan analisis dan prediksi pasut, function tersebut yang kemudian akan mengolah data pengamatan pasut yang diperintah melalui toolbox. Analisis pasut dilakukan dengan mengoperasikan script t_tide. Prediksi pasut, dengan menggunakan konstanta harmonik yang telah diperoleh dari analisis pasut, dilakukan dengan mengoperasikan script t_predict. Program ini bisa langsung dijalankan setelah menyesuaikan rentang waktu pengamatan pasut yang akan diprediksi.

Langkah-langkah pengerjaan program T_Tide adalah sebagai berikut: 1) Sebelum mulai menjalankan fungsi t_tide dan t_predict, siapkan data lapang

(22)

berisi tahun (kolom A), bulan (kolom B), tanggal (kolom C), jam (kolom D), menit (kolom E), dan detik (kolom F) pengambilan data serta ketinggian muka air laut (kolom G) > Kemudian simpan dalam format *.txt.

Gambar 2. Data Lapang T_Tide untuk Analisis Komponen Harmonik 2) Simpan data dalam format .txt dalam folder T_Tide > Beri nama yang mudah

diingat

3) Buka bahasa pemrograman T_Tide pada aplikasi Matlab > kemudian buat M-file untuk memanggil data inputan > pastikan nama M-file yang akan dipanggil sesuai dengan nama file yang sudah kita simpan > Kemudian run program.

(23)

5) Penjelasan dari kode dalam M-file tersebut adalah sebagai berikut:

Gambar 4. Penjelasan kode t_tide

Gambar 5. Penjelasan kode Pasut

6) Hasil analisis komponen harmonik dan hasil prediksi pasut akan tersimpan dalam folder T_TIDE dengan format *txt. Hasil analisis harmonik komponen pasut yang dilakukan dengan menggunakan script t_tide ialah konstanta harmonik pasut dengan data frequency, amplitudo, amplitudo error, phase, phase error, dan signal to noise ratio (SNR). Sedangkan hasil prediksi pasut yang dilakukan dengan menggunakan script t_predict berisi nilai ketinggian (elevasi) pasut dalam satuan m atau cm.

7) Selanjutnya, gunakan program Ms. Excel untuk pengolahan lebih lanjut dan untuk pembuatan grafik elevasi pasut.

2.1.3 Tide Model Driver (TMD)

(24)

dan waktu yang diberikan. Secara global, untuk melakukan ekstraksi serta prediksi kostanta pasut tersebut, model pasut TPXO 7.1 melibatkan konstituen pasut M2, S2, K1, O1, N2, P1, K2, Q1, MM, MF dan M4.

Langkah-langkah pengerjaan program TMD adalah sebagai berikut: 1) Sebelum mulai menggunakan TMD, langkah pertama yang harus dilakukan

adalah meng-copy folder TMD ke dalam (C:)\Program Files\MATLAB\toolbox\.

2) Selanjutnya, buka program MATLAB.

3) Pilih File > Set Path > Add with Subfolders. Kemudian pilih folder TMD yang berada di lokasi Computer\(C:)\Program Files\MATLAB\toolbox\TMD lalu pilih OK > Save > Close.

4) Untuk memunculkan model TMD, tulis “TMD” pada Command Window lalu tekan Enter > Pilih file “model_ind” > pilih Open.

5) Selanjutnya akan muncul tampilan model TMD seperti berikut:

Gambar 6. Tampilan Model TMD

6) Pilih semua (delapan) komponen dengan cara ditandai, tandai pula “z” (elevasi) dan “Rewrite File” untuk membuat file baru serta isi nama output file sesuai yang diinginkan.

7) Pilih “Extract tidal constants” untuk memunculkan komponen harmonik pasut. Isi koordinat latitude dan longitude > lalu tekan “GO”.

Gambar 7. Memunculkan Komponen Harmonik TMD

(25)

dan panjang data (jumlah total data, diperoleh dari jumlah hari dikali 24 jam) > lalu tekan “GO”.

Gambar 8. Memprediksi Ketinggian Pasut TMD

9) Hasil dari program TMD akan muncul dalam folder Documents\MATLAB\ dalam format *.out.

10) Selanjutnya, gunakan program Ms. Excel untuk pengolahan lebih lanjut dan untuk pembuatan grafik elevasi pasut.

2.1.4 NAO Tide

NAO Tide adalah suatu program untuk memprediksi pasang surut berdasarkan waktu dan lokasi laut dengan cakupan global dengan resolusi 0,5º x 0,5º yang merupakan data asimilasi dari TOPEX/Poseidon selama 5 tahun. Model ini dikembangkan oleh National Astronomical Observatory (NAO) Jepang, pada tahun 1999.

Langkah-langkah pengerjaan program NAO Tide adalah sebagai berikut: 1) Masuk ke folder NAO Tide > Pilih file input.in” dan buka dengan program

Notepad.

2) Pada file input > ubah koordinat lokasi dalam satuan derajat desimal > Kemudian sesuaikan waktu (tahun, bulan, hari, jam, dan menit) awal dan akhir pengukuran sesuai dengan zona waktu yang digunakan > Ubah nama file output sesuai yang diinginkan > Kemudian simpan file input.

Gambar 9. Mengubah Keterangan pada NAO Tide

(26)

Gambar 10. Proses Running NAO Tide

4) Jika proses running selesai > akan muncul file baru yang merupakan output dari program NAO Tide.

5) Gunakan program Ms. Excel untuk pengolahan lebih lanjut dan untuk pembuatan grafik elevasi pasut.

2.2Perhitungan Bilangan Formzahl

Dari pengolahan data menggunakan metode Admiralty, program TMD, dan program T_Tide akan dihasilkan nilai amplitudo komponen harmonik pasut. Selanjutnya, nilai amplitudo komponen harmonik tersebut digunakan untuk menentukan tipe pasang surut perairan berdasarkan bilangan Formzahl (F) yang dinyatakan dalam rumus: disebabkan oleh gaya tarik bulan dan matahari

AO1 = Amplitudo komponen pasang surut tunggal utama yang disebabkan oleh gaya tarik bulan

AM2 = Amplitudo komponen pasang surut ganda utama yang disebabkan oleh gaya tarik bulan

(27)

dengan ketentuan:

F ≤ 0,25 = Pasang surut tipe harian ganda (semidiurnal tides) 0,25 < F ≤ 1,5 = Pasang surut tipe campuran condong harian ganda

(mixed tides prevailing semidiurnal)

1.50 < F ≤ 3.0 = Pasang surut tipe campuran condong harian tunggal (mixed tides prevailing diurnal)

(28)
(29)
(30)

3. ARUS

Arus merupakan pergerakan massa air secara horizontal maupun vertikal dalam skala besar sehingga terjadi perpindahan dari satu tempat ke tempat lainnya. Massa air yang berada dibawahnya akan ikut terbawa dan akan semakin melemah seiring dengan bertambahnya kedalaman laut. Perputaran bumi pada porosnya juga mempengaruhi pergerakan air. Bumi yang berputar pada porosnya akan menimbulkan kekuatan untuk menggerakan air mengikuti arah putaran bumi. Gaya yang diakibatkan oleh perputaran bumi pada porosnya ini disebut dengan Gaya Coriolis.

Gaya Coriolis akan mengakibatkan arus permukaan berbelok ke kanan dari arah angin di atas permukaan pada bumi bagian utara dan sebaliknya pada bumi bagian selatan. Arus di permukaan laut disebabkan oleh adanya angin yang bertiup di atasnya. Namun disamping faktor angin, arus juga dipengaruhi oleh bentuk dasar laut, letak geografis dan tekanan udara. Akibatnya arus yang mengalir di permukaan lautan merupakan hasil kerja dari gabungan faktor-faktor tersebut. Akan tetapi dari ketiga faktor tersebut, faktor angin merupakan faktor yang paling bervariasi dalam membangkitkan arus.

Terjadinya arus di lautan disebabkan oleh perpindahan massa air yang diakibatkan adanya perbedaan massa jenis air, tekanan, gaya-gaya pembangkit lain seperti gelombang dan angin. Karakteristik arus di perairan dipengaruhi oleh morfologi pantai, letak geografis dan bathimetri perairan. Manfaat arus dalam kehidupan sehari-hari bervariasi dalam dari segi perikanan, pariwisata, pertanian laut, pelayaran, dan energi (pembangkit tenaga listrik).

(31)

Soal Tiket Masuk Praktikum Arus:

1. Sebutkan dan jelaskan macam-macam Arus berdasarkan penyebab terjadinya dan kedalamannya!

2. Faktor apa saja yang mempengaruhi terjadinya arus?

3. Jelaskan hubungan antara Arus, Gaya Coriolis, dan Ekman Spiral!

4. Jelaskan bagaimana perbedaan suhu perairan dapat mempengaruhi Arus serta dampaknya bagi perairan!

5. Jelaskan manfaat dari Pengolahan Data Arus untuk Bidang Perikanan dan Kelautan!

(32)
(33)
(34)
(35)

3.1. Pengolahan Data Arus

Adapun alur pengolahan data arus sebagai berikut:

3.1.1 Download Data Ocean Surface Current Analyses Real-time (OSCAR)

Langkah-langkah pengambilan data arus dari OSCAR sebagai berikut:

3.1.2 Extract Data Menggunakan ODV

Setelah download data dari OSCAR, file hasil download berupa *.rar di extract dengan cara klik kanan pilih extract here” dan tunggu hingga file berbentuk “*.NC file”. Hasil *.NC file di extract kembali dengan menggunakan software ODV dengan langkah sebagai berikut:

Pengolahan Data Arus menggunakan Surfer 10. Mem-filter Hasil Pengolahan Data di ODV pada Ms. Excel.

Mengekstrak Data Arus menggunakan ODV. Download Data Arus pada websiteOSCAR.

Downloaddata arus pada tahun yang diperlukan (*.rar). Pilih FTP > All Data> Ocean Circulation> Oscar> Preview> L4 > oscar_third_deg. Setelah itu akan muncul data arus dari tahun 1992 hingga

tahun terkini.

(36)

3.1.3 Filter Data Arus dari ODV

Hasil extract data menggunakan ODV berupa file dalam bentuk *.txt dapat dibuka menggunakan Ms. Excel dengan langkah sebagai berikut:

Cari nilai resultan dari nilai u dan v rata-rata dengan rumus:

R = √𝑢2 + 𝑣2

atau jika dimasukan dalam Ms. excel menggunakan formula: =SQRT((Urata-rata^2)+(Vrata-rata^2))

Simpan file(*.txt) > Klik OK pada kotak dialog "Select Variable for Export" > Klik OK.

Klik Exportpada Menu Bar > Station data > ODV spreadsheet file. Klik “Zoom into Map” > arahkan ke peta dunia yang tersedia > Zoom daerah

yang diinginkan > klik Finish.

Pada kotak dialog NetCDV Setup Wizard, klik Next hingga muncul peta dunia. Buka softwareODV > klik Filepada Menu Bar> Klik Open, pilih file (*.nc) >

klik OK.

Simpan Data.

Cari rata-rata dan resultan untuk nilai u dan v.

Buka New Workbook Excel > Masukkan komponen data arus (x =longitude, y = latitude, u = data Ocean Surface Zonal Currents, dan v = data Ocean

Surface Meridional Currents) per 5 hari.

(37)

3.1.4 Pengolahan Data Arus Menggunakan Surfer 10

Adapun langkah–langkah dalam mengolah data arus menggunakan software surfer adalah sebagai berikut:

Klik Objek Manager > pilih Base> Base Map > Properties> Pattern> Ubah warna menjadi Solid> pilih warna yang diinginkan.

Klik Object Manager > pilih Contour > centang Fill Contour dan Contour Scale. Klik Map> Add> Base Layer> klik No.

Klik Map> Add> 2-Grid Vector Layer > masukkan hasil Griddingkomponen u dan v.

Klik Map> New> Contour Map.

Lakukan Gridding, ubah x = longitude; y = latitude; z = u > klik OK > pilih metode Kriging > Savehasil Gridding.

(38)
(39)
(40)

DAFTAR ASISTEN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI FISIKA TAHUN AJARAN 2017/2018

No. Nama NIM PJ Materi

1. Faisal Daffa 155080607111005 Pasang Surut

2. Rofiandanoza Pratama 155080601111004 Pasang Surut 3. Dwita Marvaroza S. A. 155080600111047 Gelombang 4. Fianisa Tiara Pradani 155080600111053 Arus

5. Christian Harel 165080607111044 Gelombang

6. Tirsa Aulia Puspitasari 165080607111003 Arus

No. Nama No. Handphone Kelompok

1. Faisal Daffa 081-224-991-231 1 dan 7

2. Rofiandanoza Pratama 081-210-615-065 4 dan 10 3. Dwita Marvaroza S. A. 082-229-055-531 2 dan 8 4. Fianisa Tiara Pradani 085-288-480-976 3 dan 9

5. Christian Harel 082-124-780-950 6 dan 12

Gambar

Gambar 1. Tampilan Software ODV
Gambar 3. Proses Pengolahan Data pada Matlab
Gambar 4. Penjelasan kode t_tide
Gambar 6. Tampilan Model TMD
+3

Referensi

Dokumen terkait