• Tidak ada hasil yang ditemukan

REKAYASA PERANGKAT LUNAK PENILAIAN KINERJA DOSEN PADA STMIK AKBA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "REKAYASA PERANGKAT LUNAK PENILAIAN KINERJA DOSEN PADA STMIK AKBA"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

REKAYASA PERANGKAT LUNAK PENILAIAN KINERJA DOSEN

PADA STMIK AKBA

Andi Yulia Muniar

Program Studi Sistem Informasi STMIK AKBA you_lee04@yahoo.co.id

Abstrak

Kinerja dosen merupakan suatu hal yang sangat penting dalam upaya lembaga perguruan tinggi untuk mencapai tujuannya. Di dalam perkembangan dunia pendidikan yang semakin kompetitif, setiap perguruan tinggi, memerlukan kinerja dosen yang tinggi. Pada saat yang bersamaan, dosen memerlukan umpan balik dari lembaga atas hasil kerja mereka sebagai panduan bagi perilaku mereka di masa yang akan datang. Penilaian yang dilakukan terhadap dosen di STMIK AKBA tidak saja ditujukan untuk menilai kinerja, juga sekaligus berfungsi untuk mengawasi dosen dalam menjalankan tridharma perguruan tinggi + komitmen dosen terhadap pengembangan kelembagaan, oleh karena itu criteria yang dijadikan untuk mengevaluasi, sekaligus berfungsi sebagai alat untuk mengawasi kinerja dosen. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah teknik eksperimen dan simulasi yang dilakukan secara pengamatan langsung untuk mendapatkan data dari hasil pengujian perangkat lunak dilaboratorium. Sebelum teknik eksperimen dilaksanakan terlebih dahulu dilakukan pengambilan sampel data menggunakan teknik analisis isi (content analysis) yang dilakukan untuk mendapatkan data arsip primer. Disamping itu dilakukan teknik pengambilan basis data dengan tujuan untuk mendapatkan data arsip sekunder. Observasi dilakukan untuk mengumpulkan data primer dan data sekunder berupa dokumen-dokumen yang dibutuhkan dalam proses analisis dan perancangan perangkat lunak penilaian kinerja dosen dengan menggunakan Microsoft Visual.

Kata Kunci : Rekayasa Perangkat Lunak, Kinerja, Penilaian Kinerja Dosen 1. Pendahuluan

Dalam perkembangan teknologi yang kompetitif dan mengglobal, setiap lembaga atau institusi, termasuk lembaga pendidikan seperti STMIK AKBA membutuhkan personil, terutama tenaga dosen yang berprestasi. Pada saat yang sama setiap personil memerlukan umpan balik atas kinerja mereka sebagai pedoman bagi tindakan-tindakan mereka pada masa yang akan datang oleh karena itu penilaian yang dilakukan seharusnya menggambarkan kinerja personil. Hasil penilaian kinerja dapat menunjukkan apakah SDM yang ada telah memenuhi tuntutan yang dikehendaki lembaga, baik

dilihat dari kualitas maupun kuantitas. Informasi dalam penilaian kinerja personil merupakan refleksi dari berkembang tidaknya lembaga.

Kinerja dosen pada suatu perguruan tinggi merupakan perilaku nyata yang ditampilkan setiap dosen sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh dosen tersebut sesuai dengan peranannya. Untuk dapat menentukan kualitas kinerja dosen perlu adanya kriteria yang jelas. Mitchell (1978) menyatakan bahwa kinerja meliputi beberapa aspek, yaitu: aspek kualitas pekerjaan, ketepatan waktu, prakarsa, kemampuan dan komunikasi.

(2)

perguruan tinggi untuk mencapai tujuanya. Di dalam dunia yang kompetitip dan mengglobal, setiap perguruan tinggi, seperti STMIK AKBA memerlukan kinerja dosen yang tinggi. Pada saat yang bersamaan, dosen sebagai ujung tombak suatu perguruan tinggi memerlukan umpan balik dari lembaga atas hasil kerja mereka sebagai panduan bagi perilaku mereka di masa yang akan datang. Umpan balik terhadap kinerja dosen dapat dilakukan melalui evaluasi kinerja.

Penilaian kinerja dosen merupakan suatu proses dimana lembaga melakukan evaluasi atau menilai kinerja dosen atau mengevaluasi hasil pekerjaan dosen. Penilaian yang dilakukan terhadap dosen di STMIK AKBA dilaksanakan dengan berbasis pada pengawasan, artinya penilaian yang dilakukan terhadap dosen tidak saja ditujukan untuk menilai kinerja, juga sekaligus berfungsi untuk mengawasi dosen dalam melaksanakan tridharma perguruan tinggi, yaitu kegiatan pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat serta oleh karena itu criteria yang dijadikan untuk mengevaluasi, sekaligus berfungsi sebagai alat untuk mengawasi kinerja dosen. Evaluasi kinerja dosen yang berbasis pengawasan ini bisa dilaksanakan oleh pimpinan program studi dan/ atau tenaga yang ditetapkan oleh lembaga.

STMIK AKBA sebagai salah satu perguruan tinggi berbasis komputer, dalam melakukan penilaian kinerja dosen dilakukan dengan menggunakan aplikasi microsoft excel. Aplikasi tersebut bagi tenaga administrasi maupun ketua program studi yang mengelola data penilaian kinerja dosen terasa kurang maksimal dalam pembuatan laporan kierja dosen. Pengelolaan tersebut membutuhkan waktu dan menimbulkan redudansi data dalam pembuatan laporan. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah software atau perangkat lunak yang dapat membantu dalam pembuatan laporan kinerja dosen.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka diidentifikasi permasalahan Bagaimana rekayasa perangkat lunak penilaian kinerja dosen pada STMIK AKBA agar dapat membantu ketua program studi menyusun laporan penilaian kinerja dosen?

2. Tinjauan Pustaka

2.1. Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak

Software atau Perangkat lunak pada saat ini menjadi salah satu komponen penting dalam kehidupan manusia. perangkat lunak digunakan untuk mempermudah pekerjaan-pekerjaan yang memerlukan keakuratan, ketepatan dan efisiensi waktu yang tinggi.

Menurut Pressman (2002:108), “Kualitas sistem, aplikasi atau produk merupakan persyaratan yang menjelaskan masalah, desain model solusi, kode yang membuat program dapat dieksekusi dan pengujian yang menguji perangkat lunak untuk menemukan kesalahan”.

Perekayasa perangkat lunak yang baik menggunakan pengukuran untuk menilai kualitas model analisis dan desai, kode sumber, dan test case yang dibuat ketika perangkat lunak direkayasa. Untuk mencapai penilaian kualitas real-time, perekayasa harus menggunakan pengukran teknis untuk mengevaluasi kualitas dalam cara-cara yang obyektif.

Menurut Pressman (2002:10), “perangkat lunak adalah perintah (program komputer) yang bila dieksekusi memberikan fungsi dan unjuk kerja seperti yang diinginkan”.

Perangkat lunak merupakan kumpulan beberapa perintah yang dieksekusi oleh mesin komputer dalam menjalankan pekerjaannya. perangkat lunak ini merupakan catatan bagi mesin komputer untuk menyimpan perintah, maupun dokumen serta arsip lainnya.

(3)

itu sendiri, data yang disimpan ini dapat berupa program atau instruksi yang akan dijalankan oleh perintah, maupun catatan-catatan yang diperlukan oleh komputer untuk menjalankan perintah yang dijalankannya. Untuk mencapai keinginannya tersebut dirancanglah suatu susunan logika, logika yang disusun ini diolah melalui perangkat lunak, yang disebut juga dengan program beserta data-data yang diolahnya. Pengolahan pada perangkat lunak ini melibatkan beberapa hal, diantaranya adalah sistem operasi, program, dan data. Perangkat lunak ini mengatur sedemikian rupa sehingga logika yang ada dapat dimengerti oleh mesin komputer.

2.1.1 Pengertian Rekayasa Perangkat Lunak

Istilah Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) secara umum disepakati sebagai terjemahan dari istilah Software Engineering. Istilah Software Engineering dipopulerkan tahun 1968 pada Software Engineering Conference yang diselenggarakan oleh NATO. Sebagian orang mengartikan RPL hanya sebatas pada bagaimana membuat program komputer. Padahal ada perbedaan yang mendasar antara perangkat lunak (software) dan program komputer. Ada beberapa pengertian menurut para ahli di bidang perangkat lunak. Pengertian dari rekayasa perangkat lunak menurut para ahli adalah sebagai berikut:

1. Menurut Stephen R. Schach :

“Rekayasa perangkat lunak adalah sebuah disiplin dimana dalam menghasilkan perangkat lunak bebas dari kesalahan dan dalam pengiriman anggaran tepat waktu serta memuaskan keinginan pemakai.”

2. Menurut Fritz Bauer :

“Rekayasa perangkat lunak adalah penetapan dan penggunaan prinsip rekayasa dalam rangka memperoleh

perangkat lunak yang dapat dipercaya dan dapat bekerja secara efisien pada mesin nyata.”

3. Menurut Janner Simarmata (2010 :19): “Rekayasa perangkat lunak atau satu bidang profesi yang mendalami cara-cara pengembangan perangkat lunak termasuk pembuatan, pemeliharaan aplikasi perangkat lunak dengan menerapkan teknologi dan peraktik dari ilmu komputer, manajemen organisasi pengembangan perangkat lunak, dan bidang-bidang lainnya.”

Simarmata menambahkan istilah perangkat lunak secara umum digunakan dalam tiga arti, yaitu:

a. Sebagai istilah umum untuk berbagai kegiatan yang dulunya bernama pemrograman atau analisis system,

b. Sebagai istilah yang luas untuk analisis teknik dari semua aspek-aspek praktis yang bertentangan dengan teori pemrograman komputer, dan

c. Sebagai istilah yang mewujudkan advokasi suatu pendekatan spesifikasi ke pemrograman komputer, satu hal yang mendesak yang diperlukan sebagai profesi rekayasa daripada sebuah seni atau kerajinan, dan advokasi dari kodifikasi praktis yang disarankan dalam bentuk metodologi rekayasa perangkat lunak.

Rekayasa perangkat lunak merupakan ilmu yang penting untuk diperdalam karena teknologi ini memberikan stabilitas, kontrol, dan organisasi aktifitas yang jika tidak terkontrol dapat menjadi sangat kacau.

(4)

1. Untuk membangun software yang benar dan benar sebuah software (Right Software and Software Right). 2. Untuk membangun software yang

tepat (correct).

3. Dikelola dengan baik untuk pemeliharaan kebenarannya (correctness).

4. Memperoleh biaya produksi perangkat lunak yang rendah.

5. Menghasilkan perangkat lunak yang kinerjanya tinggi, andal dan tepat waktu.

6. Menghasilkan perangkat lunak yang dapat bekerja pada berbagai jenis Platform.

7. Menghasilkan perangkat lunak yang biaya perawatannya rendah.

2.1.2 Ruang Lingkup Rekayasa Perangkat Lunak

Sesuai definisi yang telah disampaikan sebelumnya, maka ruang lingkup RPL dapat digambarkan sebagai berikut.

1. Software requirements berhubungan dengan spesifikasi kebutuhan dan persyaratan perangkat lunak.

2. Software design mencakup proses penentuan arsitektur, komponen, antarmuka, dan karakteristik lain dari perangkat lunak.

3. Software construction berhubungan dengan detil pengembangan perangkat lunak, termasuk algoritma, pengkodean, pengujian, dan pencarian kesalahan.

4. Software testing meliputi pengujian pada keseluruhan perilaku perangkat lunak.

5. Software maintenance mencakup upaya-upaya perawatan ketika perangkat lunak telah dioperasikan. 6. Software configuration management

berhubungan dengan usaha perubahan konfigurasi perangkat

lunak untuk memenuhi kebutuhan tertentu.

7. Software engineering management berkaitan dengan pengelolaan dan pengukuran RPL, termasuk perencanaan proyek perangkat lunak. 8. Software engineering tools and

methods mencakup kajian teoritis tentang alat bantu dan metode RPL. 9. Software engineering process

berhubungan dengan definisi, implementasi, pengukuran, pengelolaan, perubahan dan perbaikan proses RPL.

10.Software quality menitikberatkan pada kualitas dan daur hidup perangkat lunak.

2.2 Kinerja

2.2.1. Pengertian Kinerja

Sedarmayanti (2007:50) menyatakan bahwa kinerja merupakan sistem yang digunakan untuk menilai dan mengetahui apakah seorang karyawan telah melaksanakan pekerjaannya secara keseluruhan, atau merupakan perpaduan dari hasil kerja (apa yang harus dicapai seseorang) dan kompetensi (bagaimana seseorang mencapainya).

Menurut (Srimindarti, 2006), Kinerja adalah penentuan secara periodik efektivitas operasional organisasi, bagian organisasi dan karyawannya berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya

Menurut Ilyas (2001), Kinerja adalah penampilan hasil karya personel baik kuantitas maupun kualitas dalam suatu organisasi. Kinerja dapat merupakan penampilan individu maupun kerja kelompok personel. Penampilan hasil karya tidak terbatas kepada personel yang memangku jabatan fungsional maupun struktural, tetapi juga kepada keseluruhan jajaran personel di dalam organisasi.

(5)

melaksanakan suatu pekerjaan dengan baik dan analisis tentang atribut perilaku seseorang sesuai kriteria yang ditentukan untuk masing-masing pekerjaan. gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program, kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi organisasi yang tertuang dalam strategic planning suatu organisasi.

2.2.2. Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja

Beberapa teori menerangkan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja seorang baik sebagai individu atau sebagai individu yang ada dan bekerja dalam suatu lingkungan. Sebagai individu setiap orang mempunyai ciri dan karakteristik yang bersifat fisik maupun non fisik. Dan manusia yang berada dalam lingkungan maka keberadaan serta perilakunya tidak dapat dilepaskan dari lingkungan tempat tinggal maupun tempat kerjanya. Menurut Gibson yang dikutip oleh Ilyas (2001), secara teoritis ada tiga kelompok variabel yang memengaruhi perilaku kerja dan kinerja, yaitu: variabel individu, variabel organisasi dan variabel psikologis. Ketiga kelompok variabel tersebut memengaruhi kelompok kerja yang pada akhirnya memengaruhi kinerja personel. Perilaku yang berhubungan dengan kinerja adalah yang berkaitan dengan tugas-tugas pekerjaan yang harus diselesaikan untuk mencapai sasaran suatu jabatan atau tugas.

Menurut Sutermeister (1999:32) faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja terdiri dari motivasi, kemampuan, pengetahuan, keahlian, pendidikan, pengalaman, pelatihan, minat, sikap kepribadian kondisi-kondisi fisik dan kebutuhan fisiologis, kebutuhan sosial dan kebutuhan egoistik. Sedangkan menurut Mahsun (2006:52) ada beberapa elemen pokok yaitu :

1. Menetapkan tujuan, sasaran, dan strategi organisasi.

2. Merumuskan indikator dan ukuran kinerja.

3. Mengukur tingkat ketercapaian tujuan dan sasaran-sasaran organisasi.

4. Evaluasi kinerja/feed back, penilaian kemajuan organisasi, meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan akuntabilitas.

Menurut Mangkunegara (2006) terdapat aspek-aspek standar pekerjaan yang terdiri dari aspek kuantitatif dan aspek kualitatif meliputi :

1. Aspek kuantitatif yaitu :

a. Proses kerja dan kondisi pekerjaan,

b. Waktu yang dipergunakan atau lamanya melaksanakan pekerjaan, c. Jumlah kesalahan dalam

melaksanakan pekerjaan, dan d. Jumlah dan jenis pemberian

pelayanan dalam bekerja 2. Aspek kualitatif yaitu :

a. Ketepatan kerja dan kualitas pekerjaan,

b. Tingkat kemampuan dalam bekerja,

c. Kemampuan menganalisis data/informasi,

kemampuan/kegagalan

menggunakan mesin/peralatan, dan

d. Kemampuan mengevaluasi (keluhan/keberatan

konsumen/masyarakat).

2.3. Penilaian Kinerja Dosen

Penilaian kinerja dosen merupakan suatu proses dimana lembaga melakukan evaluasi atau menilai kinerja dosen atau mengevaluasi hasil pekerjaan dosen. Penilaian yang dilakukan terhadap dosen dilaksanakan dengan berbasis pada pengawasan, artinya penilaian yang dilakukan terhadap dosen tidak saja ditujukan untuk menilai kinerja, juga sekaligus berfungsi untuk mengawasi dosen dalam melaksanakan tridharma perguruan tinggi dan aspek loyalitas dari seorang dosen.

(6)

pimpinan jurusan atau program studi, dan/atau tenaga yang ditetapkan oleh lembaga/institusi.

Penilaian terhadap kinerja dilakukan dengan tujuan untuk;

1. Untuk mengetahui tingkat prestasi kerja dosen

2. Pemberian penghargaan yang serasi, misalnya: tunjangan prestasi, insentif, kenaikan gaji, pengembangan karier, kesempatan mengikuti pendidikan tambahan, dan sebagainya.

3. Mendorong pertanggungjawaban atau akontabilitas kinerja dosen

4. Meningkatkan motivasi dan etos kerja dosen

5. Meningkatkan komunikasi antara dosen dengan pimpinan institusi melalui diskusi yang terkait dengan peningkatan kinerja dosen

6. Sebagai alat untuk memperoleh umpan balik dari dosen untuk memperbaiki lingkungan kerja, system pembinaan, sarana pendukung, dan sebagainya. 7. Sebagai salah satu sumber informasi

dalam perencanaan pelatihan dan pengembangan dosen.

8. Membantu dalam penetapan tugas mengajar atau dalam mengampu suatu mata kuliah.

9. Sebagai sumber informasi untuk pengambilan keputusan yang berkaitan dengan gaji, insentif, upah, kompensasi dan berbagai imbalan lainnya.

10.Sebagai alat untuk menjaga tingkat kinerja dosen

11.Sebagai alat untuk membantu dosen dan mendorong dosen untuk mengambil inisiatif dalam upaya memperbaiki kinerja.

12.Untuk mengetahui efektivitas kebijakan yang berkaitan dengan SDM, seperti seleksi, rekruetment serta pelatihan dan pengembangan. 13.Mengidentifikasi dan menghilangkan

hambatan-hambatan agar kinerja dosen menjadi lebih baik.

14.Kepentingan pemberhentian, pemberian sangsi atau penghargaan.

2.3.1. Parameter Penilaian Kinerja Dosen

Salah satu tugas dan tanggung jawab dosen adalah melaksanakan kegiatan tridharma perguruan tinggi. Tugas ini, merupakan amanah yang harus dilaksanakan dengan sungguh-sungguh karena sebagai realisasi dari tugas utama suatu perguruan tinggi, yaitu melaksanakan kegiatan pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat.

Sebagai seorang dosen yang melaksanakan kegiatan tridharma perguruan tinggi, maka yang menjadi parameter penilaian kinerja dosen meliputi: 1. Pendidikan dan Pengajaran

a. Jabatan akademik b. Silabi

c. Penyediaan bahan ajar d. Kehadiran mengajar e. Ketepatan jadwal mengajar f. Frekuensi mengubah jadwal g. Ketepatan menyerahkan soal h. Ketepatan menyerahkan nilai i. Bimbingan Skripsi

j. Kepuasan mahasiswa terhadap pengajaran dosen

2. Penelitian

a. Penelitian tanpa publikasi baik mandiri maupun kelompok b. Penelitian baik mandiri maupun

kelompok yang dipublikasikan dalam jurnal ilmiah

3. Pengabdian Masyarakat a. Memberi

pelatihan/penyuluhan/ceramah sesuai bidang keahlian

4. Komitmen

a. Kehadiran pada Rapat Pleno Dosen Paralel

b. Prestasi di tingkat nasional/ internasional

c. Tugas Struktural

(7)

2.3.2. Pelaksana Penilaian Kinerja Dosen

Dalam melaksanakan penilaian terhadap kinerja dosen hendaknya berorientasi pada tujuan, dengan memperhatikan kriteria-kriteria penilaian yang telah ditetapkan. Pelaksanaan penilaian juga didasarkan pada program penilaian yang direncanakan. Agar penilaian kinerja dosen berjalan efektif, perlu ditentukan pejabat yang ditugaskan untuk melakukan penilaian, artinya siapa yang akan melakukan penilaian kinerja dosen tersebut, yang ditetapkan dengan surat keputusan, sehingga ketika melakukan penilaian memiliki legilatas yang kuat.

Penilaian kinerja dosen hendaknya dilakukan oleh orang yang memiliki kesempatan untuk menilai standar penilaian dengan metode yang telah ditetapkan. Dengan adanya ketetapan yang akan melakukan penilaian dan metode yang diharapkan pelaksanaan penilaian akan berjalan secara baik dan berkelanjutan. Ada beberapa kemungkinan tentang siapa yang dapat melakukan evaluasi kinerja dosen:

1. Penilaian yang dilakukan oleh pimpinan jurusan/program studi

2. Penilaian yang dilakukan oleh bagian administrasi akademik

3. Penilaian yang dilakukan oleh bagian administrasi umum

4. Penilaian yang dilakukan oleh pimpinan pusat penelitian dan pengabdian masyarakat

3. Hasil dan Pembahasan 3.1. Metode Perancangan

Bentuk model perancangan proses pada sistem ini menggunakan Data Flow Diagram atau Diagram Alir Data (DAD) yang akan menggambarkan proses kerja dari sistem yang dibuat. Diagram konteks dari sistem tersebut sebagaimana dalam gambar 1.

Gambar 1. Diagram Konteks Perangkat Lunak

3.2Metode Pengujian Perangkat Lunak

Perangkat lunak yang selesai dibuat perlu diuji kebenarannya. Metode pengujian yang digunakan pada perangkat lunak ini adalah menggunakan metode Black Box Testing. Pengujian Black Box adalah pegujian hasil keluaran tanpa menganalisis isi program.

3.3. Hasil Perancangan

Form Penilaian Kinerja Dosen merupakan form yang digunakan untuk menentukan capaian kinerja dosen pada akhir semester.

Gambar 2 Form Penilaian Kinerja Dosen

(8)

Gambar 3 Form Hasil Penilaian Kinerja

selanjutnya program akan mencetak laporan kinerja seperti pada gambar 4

Gambar 4 Hasil Penilaian Kinerja Dosen

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :

1. Rekayasa perangkat lunak penilaian kinerja dosen diharapkan dapat membantu ketua program studi pada STMIK AKBA dalam proses penilaian kinerja dosen semester berjalan.

2. Rekayasa perangkat lunak ini masih tahap uji coba, masih akan dikembangkan sesuai dengan perkembangan penilaian kienerja yang berjalan sesuai tuntutan perkembangan

STMIK AKBA dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 3. Penilaian kinerja dosen menjadi lebih

baik dan akurat dengan adanya perangkat lunak ini tetapi masih memungkinkan terjadinya kesalahan penginputan data jika sumber data tidak valid.

Daftar Pustaka

[1] Arikuntor, Suharsimi. 2007. Evaluasi Program Pendidikan. Cetakan Kedua. Jakarta:Bumi Aksara

[2] Dharma, Surya. 2005. Manajemen Kinerja : Falsafah Teori dan Penerapannya. Jakarta : Pustaka Pelajar.

[3] Hariyanto Bambang. 2004. Sistem Manajemen Basis Data. Bandung :Informatika

[4] Mangkunegara, Anwar Prabu. 2006. Evaluasi Kinerja SDM. Bandung : Refika Aditama.

[5] Nugroho, Adi. 2004. Analisis dan Perancangan Sistem informasi Berorientasi Objek. Bandung; Informatika

[6] Pressman, Roger S.,. 2002 Rekayasa Perangkat Lunak pendekatan Praktis. Buku I. Yogyakarta: Penerbit Andi

[7] Simarmata, Janner. 2009. Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta: Penerbit Andi.

[8] Sudarmanto. 2009. Kinerja dan Pengembangan Kompetensi SDM (Teori, Dimensi Pengukuran dan Implementasi dalam Organisasi). Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Gambar

Gambar 1. Diagram Konteks Perangkat Lunak
Gambar 3  Form Hasil Penilaian Kinerja

Referensi

Dokumen terkait

Segala puji syukur kehadirat Allah SWT atas petunjuk dan rahmat yang diberikan, sehingga penulis dapat menyelesaian tesis dengan judul PERANAN JARINGAN KOMUNIKASI TERHADAP

Penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi penulis untuk menambah pengetahuan dan wawasan terkait Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 tentang

4.3 Solusi yang diberikan Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Tuban dalam mengatasi kendala yang dihadapi pada saat Pengelolaan SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Badan

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan ( field research ) yang dilaksanakan di Madrasah Aliyah Tanjung Tiram di kabupaten Batu Bara. Penelitian ini menggunakan pendekatan

Dari perhitungan sebelum adanya trafo sisipan dan perbaikan sistem jaringan didapatkan perbedaan antara hasil pengukuran dengan hasil perhitungan tegangan pada tiang ujung :

(elaborasi); 8)Guru menjelaskan aturan permainan bahwa setiap kelompok akan dibagikan satu buah media scramble dan akan diberikan waktu 10 menit untuk mengerjakan

penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan judul “Tradisi Pengkajian Kitab Kuning Dalam Pembelajaran Fiqih Di Madrasah Diniyah Ibtidaiyah Muhammadiyah Tempurrejo

kelemahan dan kelebihan flip book berbasis androidyang peneliti buat. Penilaian ini dilakukan oleh para ahli/pakar dalam bidang masing-masing. Ada tiga ahli yang akan