• Tidak ada hasil yang ditemukan

Komunikasi dan Konflik Ilmu Komunikasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Komunikasi dan Konflik Ilmu Komunikasi"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Ilmu Komunikasi | 1

ILMU KOMUNIKASI

KOMUNIKASI DAN KONFLIK

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “ilmu komunikasi”

Dosen pembimbing:

Dr. Ngainun Na’im, S.Ag, M.Hi.

Disusun oleh:

1.

Achmad Shoffan Baha’i

(2831133001)

2.

Ibnu Rochim

(2831133014)

3.

Lina Soiyana Safitri

(2831133024)

JURUSAN TAFSIR HADITS 3 A

FAKULTAS USHULUDDIN, ADAB DAN DAKWAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

(2)

Ilmu Komunikasi | 2

Tujuh puluh persen dari waktu yang dimiliki manusia dipergunakan untuk berkomunikasi. Hal ini menunjukkan bahwa manusia adalah makhluk sosial yang selalu haus untuk berinteraksi. Namun dalam interaksinya, manusia acapkali dihadapkan pada situasi yang disebut konflik. Konflik tidak akan muncul jika tidak melalui komunikasi, dan konflikpun tidak akan mereda tanpa adanya komunikasi. Dari sini akan dibahas bagaimana komunikasi dapat membentuk sekaligus menyelesaikan konflik yang tengah terjadi dalam masyarakat.

Pengertian Komunikasi

Secara etismologis komunikasi berasal dari bahasa Latin communicatio yang bersumber dari akar kata communis dan kemudian diresap dalam bahasa Inggris

communication yang berarti sama atau sama maknanya atau pengertian bersama,

dalam maksud untuk mengubah pikiran, sikap, perilaku, menerima dan melaksanakan apa yang diinginkan komunikator. Sedangkan secara terminologi komunikasi dapat diartikan sebagai proses menyampaikan informasi oleh seseorang kepada orang lain (Widjaja, 2010: 2).

Komunikasi akan berlangsung apabila antara orang-orang yang terlibat dapat memahami maksud atau terdapat kesamaan makna mengenai suatu hal yang dikomunikasikan. Dengan kata lain, jika seseorang mengerti tentang suatu hal yang dinyatakan oleh orang lain, maka pada saat itulah terjadi komunikasi. Tujuan daripada komunikasi sendiripun juga tidak muluk-muluk, yaitu untuk mengharapkan pengertian, dukungan gagasan dan tindakan.

Pengertian Konflik

Jika dilihat dari pengertian bahasa, konflik berasal dari bahasa Latin configere

yang berarti memukul. Dengan kata lain, dalam kondisi konflik bisa saja terjadi tindakan saling memukul (Janu Murdiyat, 2007: 161). Konflik tidak lain adalah efek yang dihasilkan dalam interaksi sosial, dimana keberadaannya selalu dilatar belakangi oleh perbedaan-perbedaan.

(3)

Ilmu Komunikasi | 3

atau ide yang berkaitan dengan haga diri, kebanggaan dan identitas seseorang.

2. Perbedaan Latar Belakang Kebudayaan

Kepribadian seseorang dibentuk dalam lingkungan keluarga dan masyarakat. Tidak semua masyarakat memiliki nilai dan norma yang sama. Apa yang dianggap baik oleh suatu masyarakat belum tentu baik pula di mata masyarakat lain.

3. Perbedaan kepentingan

Sudah jelas, setiap individu atau kelompok yang berbeda memiliki kepentingan yang berbeda pula. Tergantung pada kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan dalam hidupnya.

4. Perubahan sosial

Perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat, apabila terlalu cepat dapat mengganggu keseimbangan sistem nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat tersebut. Dari sini konflik dapat terjadi karena adanya ketidak sesuaian antara harapan individu atau masyarakat dengan kenyataan sosial yang timbul akibat perubahan tersebut.

Berbicara mengenai konflik pastilah tidak terlepas dari bagaimana cara mengendalikannya. Pengendalian suatu konflik hanya mungkin dapat dilakukan apabila berbagai pihak yang berkonflik terorganisir secara jelas. Adapun demikian, dalam melakukannya butuh strategi pendekatan yang tepat. Berikut cara-cara mengendalikan atau meredakan suatu konflik:

1. Konsiliasi

Konsiliasi merupakan bentuk pengendalian konflik yang dilakukan melalui lembaga-lembaga tertentu yang dapat memberikan keputusan secara adil.

2. Arbitrasi

(4)

Ilmu Komunikasi | 4

3. Mediasi

Merupakan bentuk pengendalian dimana pihak-pihak yang berkonflik sepakat menunjuk pihak ketiga sebagai mediator. Akan tetapi, keputusan-keputusan pihak ketiga tidak mengikat pihak manapun. 4. Ajudikasi (Ajudication)

Merupakan cara penyelesaian konflik lewat pengadilan.

Setiap konflik yang terjadi dalam masyarakat akan membawa dampak, baik itu positif maupun negatif. Untuk dampak negatinya tentu sudah dapat dibayangkan, diantaranya berupa hilangnya kekerabatan, harta maupun nyawa. Sedangkan dapak positifnya dapat berupa:

1. Meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok. 2. Munculnya pribadi-pribadi yang kuat dan teguh.

3. Membantu menghidupkan kembali norma-norma yang lama dan menciptakan norma-norma yang baru (Taufiq Rohman Dhohiri Dkk, 2007: 43-44).

Hubungan antara Komunikasi dan Konflik

Komunikasi sebagai alat dalam interaksi sosial memiliki dua peranan dalam keterkaitannya dengan konflik, yaitu:

1. Sebagai pemicu timbulnya konflik

Komunikasi yang merupakan kegiatan dengan melibatkan lebih dari satu orang, sangat wajar jika didalamnya muncul beberapa benih yang menimbulkan pada pertikaian atau konflik. Namun dalam hal ini komunikasi tidaklah berdiri sendiri. Ada faktor lain yang mempengaruhinya sehingga menjadi penghambat dalam berkomunikasi. Faktor-faktor penghambat dalam komunikasi tersebut setidaknya dapat dibedakan atas empat hal yang berbeda, yaitu:

a. Hambatan sosio-antro-psikologis

(5)

Ilmu Komunikasi | 5

Hambatan sosial yang mewarnai ketidak lancaran dalam komunikasi bisa berbertuk pada banyak hal, contohnya seperti perbedaan pada ranah stratifikasi sosial.

2) Hambatan antropolis

Dalam kacamata antropologi, komunikasi dapat terhambat karena perbedaan ras, suku ataupun etnis yang disertai dengan minimnya pengetahuan tentangnya.

3) Hambatan psikologis

Faktor psikologis kerap kali menjadi daya penghambat dalam komunikasi. Prasangka misalnya, prasangka merupakan salah satu dari hambatan terberat dalam kegiatan komunikasi. Sebab kenapa?, mayoritas orang seringkali berprasangka sebelum ada klasifikasi lebih lanjut.

b. Hambatan semantis

Hambatan semantis tidak lain terletak pada diri komunikator sendiri, misalnya menyangkut bahasa yang digunakan sebagai alat dalam komunikasi. Hambatan macam ini secara runtut biasanya berbentuk salah ucap atau salah tulis yang kemudian menimbulkan salah pengertian (misunderstanding) atau salah tafsir (misinterpretation), lalu berujung dan menimbulkan salah komunikasi (miscommunication).

c. Hambatan mekanis

Hambatan ini menyerang media yang digunakan dalam melancarkan komunikasi. Contohnya beragam, diantaranya bisa berupa tulisan pada kertas yang terlalu kecil atau terlalu buram, suara krepek-krepek pada telepon, dan gambar semut yang muncul pada pesat televisi. Dengan kata lain, hambatan mekanis adalah hambatan inderawi.

(6)

Ilmu Komunikasi | 6

Sebagaimana namanya, hambatan ini muncul dari faktor lingkungan, yaitu hambatan yang datangnya dari lingkungan. Misalnya, kebisingan. (Onong Uchjana Effendy, 2004: 32)

2. Sebagai pereda suatu konflik

Peran kedua komunikasi terhadap konflik adalah untuk mengendalikan dan meredakan konflik tersebut. Adapun usaha untuk meredakan atau mengendalikan konflik dapat ditempuh melalui cara-cara yang telah dibahas diatas. Namun demikian, mengapa komunikasi disebut-sebut dapat meredakan konflik?. Hal ini karena cara-cara pengendali atau pereda konflik seperti konsiliasi, arbitrasi, mediasi dan ajudikasi adalah perwujudan komunikasi yang dilakukan dengan cara dan bentuk yang berbeda-beda.

Sumber Referensi:

Blake Ree d H, 2005, a taxonomy of Concepts in Communication (ter. Taksonomi Konsep Komunikasi, oleh Hasan Bahanan), (Surabaya: Papyrus, cet. II) Dhohiri, Taufiq Rohman Dkk, 2007, Sosiologi: Suatu Kajian Kehidupan

Masyarakat, Jakarta: Ghalia Indonesia, cet. II

Effendy, Onong Uchjana, 2004, Dinamika Komunikasi, Bandung: Remaja Rosda Karya, cet. VI

Murdiyat Janu, 2007, Memahami dan Mengkaji Masyarakat, Bandung: Grafindo Media Pranata

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan kegiatan pemetaan dan survei anak jalanan tahun 1999 yang dilakukan oleh Departemen Sosial dan Lembaga Penelitian Universitas Atmajaya Jakarta, terungkap bahwa

bahwa dengan adanya penyesuaian jenis dan tarif atas jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Kementerian Negara Lingkungan Hidup sebagaimana telah diatur dalam

Dan mengetahui serta memahami bahwa saya dapat mengundurkan diri dalam keikutsertaan penelitian ini dan tetap menerima pembiusan spinal selama waktu pembedahan,

5.124.640.000,- (Lima Milyar seratus dua puluh empat juta enam ratus empat puluh ribu Rupiah) yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DPA-SKPD

Rencana penelitian tindakan kelas ini pada persiapan awal peneliti merencanakan kegiatan dengan menyusun Rancangan Perencanaan Pembelajaran (RPP), penetapan waktu,

Ketika jual beli telah memenuhi ‘ A>qid (orang yang melakukan akad), sighat (lafad ijab dan Kabul), dan Ma’qu>d (benda yang dijadikan objek jual beli),

Dengan adanya tugas akhir ini diharapkan sebuah komunikasi jaringan antar komputer dapat lihat secara real time dengan menggunakan sebuah aplikasi monitoring yang