• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI KEJUJURAN DAN TANGGUNG JAWA (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "IMPLEMENTASI KEJUJURAN DAN TANGGUNG JAWA (1)"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Peradaban baru membuka wawasan masyarakat akan nilai modernisasi yang merambat ke wilayah Indonesia pada era ini. Masuknya sistem teknologi informasi dan komunikasi menjadi pengantar perubahan pola pikir masyarakat Indonesia. Gaya hidup yang ditularkan budaya barat perlahan merambat ke Indonesia seperti sikap individualisme dan hedonisme. Sikap tersebut memicu hilangnya kesadaran dalam kepedulian sosial yang seharusnya dimiliki setiap masyarakat.

Hilangnya nilai moral tidak hanya berdampak di kalangan masyarakat tetapi juga dalam dunia politik dan pendidikan. Koruptor contohnya. Mereka merupakan orang-orang yang diberi amanah namun tidak mengimplementasikan nilai kejujuran dalam keseharian mereka saat melakukan tugas. Mereka tidak bertanggung jawab dan peduli terhadap masyarakat yang haknya telah mereka ambil. Ini merupakan sikap yang tumbuh karena keegoisan individu.

Dalam dunia pendidikan, hilangnya nilai moral siswa atau mahasiswa yang masih dapat ditolerir contohnya seperti mencontek saat ulangan dan tidak mengumpulkan tugas. Adapun yang sudah tidak dapat ditolerir atau merupakan tindak kejahatan yaitu dapat dilihat dari meningkatnya intensitas penggunaan obat-obatan terlarang di kalangan remaja, tawuran antar pelajar dan juga pergaulan bebas.

Untuk mencegah terciptanya generasi bangsa yang tidak memiliki jiwa sosial, perlu ditanamkan sifat kejujuran dan tanggungjawab beserta implementasinya di kehidupan sehari-hari. Pemerintah juga telah berperan dalam hal ini yaitu dengan penanaman pendidikan karakter di setiap pendidikan baik formal maupun non-formal.

Dengan adanya pendidikan karkter tersebut, diharapkan peserta didik yang merupakan generasi emas bangsa bisa terhindar dari dampak negatif globalisasi dalam konteks sosial.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan kejujuran dan bagaimana implementasi nilai tersebut dalam kehidupan sosial?

2. Memahami apa yang dimaksud dengan tanggung jawab dan implementasinya dalam kehidupan sosial.

(2)

PEMBAHASAN

2.1 KEJUJURAN

Jujur atau kejujuran berarti apa yang dikatakan seseorang sesuai dengan hati nuraninya. Jujur juga berarti seseorang bersih hatinya dari perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh agama dan hukum. Jujur berarti pula menepati janji atau menepati kesanggupan, baik yang telah terlahir dalam kata-kata maupun yang masih dalam hati (niat). Jadi seseorang yang tidak menepati niatnya berarti mendustai dirinya sendiri. Apabila niat tadi telah terlahir dari kata-kata, padahal tidak ditepati, maka kebohongannya disaksikan orang lain (Widagdho.2001:115-116).

Pada hakikatnya jujur atau kejujuran didasari oleh kesadaran moral yang tinggi, kesadaran pengakuan akan akan adanya sama hak dan kewajiban, serta rasa takut terhadap kesalahan atau dosa.

Adapun kesadaran moral adalah kesadaran tentang diri kita sendiri karena melihat kita sendiri berhadapan dengan hal baik buruk. Disitu manusia dihadapkan kepada pilihan antara yang yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan, meskipun dapat dilakukan.

Orang yang memiliki sifat jujur perkataannya selalu dapat dibuktikan dengan perbuatan, dan apa yang dikatankannya sesuai dengan apa yang dipraktikannya. Dr. Marzuki, M. Ag (TT) menyatakan bahwa sifat jujur dapat terlihat dalam berbagai bentuk, yakni:

1. Benar dalam perkataan, maksudnya seseorang harus selalu berkata benar dalam keadaan apapun, kapanpun, dan dimanapun.

2. Benar dalam pergaulan, maksudnya dalam bergaul dengan orang lain, seseorang dilarang menipu, bohong, khianat, dan yang sejenisnya. Dengan bekal kejujuran, seseorang tersebut akan dapat bergaul dengan baik di masyarakat dan akan dipercaya oleh masyarakat.

3. Benar dalam kemauan, maksudnya dengan bekal kejujuran, seseorang akan dapat menuruti kemaunannya yang benar. Kemauan atau niat yang benar harus dipraktikkan dengan cara-cara yang benar.

(3)

5. Benar dalam kenyataan, maksudnya seseorang harus menampilkan apa yang sesungguhnya terjadi pada dirinya dan tidak membohongi masyarakat disekitarnya. Kenyataan yang dialami harusnya ditampakkkan kepada orang lain.

Kejujuran pada dasarnya telah ada pada diri manusia. Kejujuran juga merupakan suatu hal yang berharga yang bermanfaat untuk kehidupan saat ini maupun kehidupan yang akan datang. Namun di zaman sekarang jarang sekali orang-orang yang benar-benar jujur. Sebaiknya sikap jujur diajarkan pada anak mulai dari usia dini agar nantinya dapat terbiasa untuk bersikap jujur.

Manusia merupakan makhluk sosial yang dalam bentuk nyatanya pasti saling berinteraksi satu sama lain. Dengan berinteraksi manusia akan menaruh rasa percaya dalam dirinya kepada orang lain. Untuk itu sifat jujur perlu ditanamkan sejak dini pada diri masing-masing individu. Dalam kehidupan bersosial manusia tidak pernah lepas dari kesalahan akan tetapi sifat jujur yang dimiliki akan sangat membantu jika mengalami suatu masalah yang menguji kejujuran hatinya. Penerapan sifat jujur harus dimulai sejak dini, melihat dari manfaat serta keutamaannya yang sangat penting dibutuhkan dalam kehidupan bermasyarakat dan menjalankan tugas yang diembankn oleh masyarakat.

Kejujuran dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut :

1) Faktor keluarga. Keluarga adalah tempat awal seseorang bertumbuh, semua dibentuk mulai dari keluarga (Findi, 2012). Keluarga sangat berpengaruh terhadap kejujuran. “Hal terpenting dalam kejujuran di lingkungan keluarga adalah orangtua perlu menyampaikan dan mencontohkan berbagai perilaku yang menunjukkan kejujuran dan integritas secara jelas sehingga anak dapat mengambil patokan dalam menilai perilaku yang baik dan yang buruk” Dwiputra (dikutip dalam Findi, 2012, para. 4).

(4)

3) Faktor masyarakat. Kejujuran di dalam masyarakat sangat berpengaruh pada seseorang. “Kejujuran adalah hal yang sangat penting dalam hubungan dengan sesama” (Findi, 2012, para. 6). Kejujuran membuat seseorang percaya terhadap yang lain, tujuan kejujuran di dalam masyarakat salah satunya mendapatkan penilaian dan apresiasi dari orang lain (Findi, 2012).

Berikut ini beberapa manfaat yang diperoleh seseorang yang menerapkan nilai-nilai kejujuran dalam kehidupannya :

1. Kejujuran merupakan kunci kepercayaan

Kejujuran adalah kunci untuk percaya. Ketika seseorang melakukan sesuatu dengan kejujuran, berarti seseorang tersebut telah memberikan hati dan jiwa untuk hal tersebut. Hal ini tidak hanya akan meningkatkan kualitas perkerjaan yang sedang dilakukan, tetapi juga meningkatkan ikatan yang baik dengan orang-orang sekitar. 2. Kejujuran menciptakan citra diri yang baik

Saat seseorang mulai mendapatkan kepercayaan dari orang lain, seseorang tersebut mulai mendapatkan kesempatan untuk menciptakan image/citra diri yang baik tentang dirinya. Memilih untuk berpegang pada kejujuran ini dapat membantu seseorang di lingkungannya (keluarga, masyarakat, atau lingkungan kerja). Orang yang jujur pasti dapat menerima keberhasilan ataupun kegagalan dengan cara yang benar. Hal ini akan memberikan kesan yang baik pada orang-orang disekitarnya. 3. Kejujuran dapat membangun karakter diri

Reputasi bisa dibuat dalam sekejap tetapi karakter dibangun seumur hidup. Setiap kejadian pada hidup seseorang dan setiap proses dalam hidup, seseorang membangun karakternya. Jika seseorang menambahkan lapisan kejujuran untuk itu, maka orang lain akan menganggap seseorang tersebut sebagai orang yang memiliki nilai-nilai yang tinggi, karena kejujuran adalah yang terbaik dari semua kebaikan. 4. Kejujuran membuat seseorang lebih dihargai

(5)

untuk mendapatkan rasa hormat yang banyak dari orang lain di luar sana yang juga menghargai karakter dan sikapnya.

5. Kejujuran membuat seseorang lebih bertanggung jawab

Ketika seseorang mengadopsi kejujuran sebagai kebijakannya, seseorang tersebut cenderung menimbang kata-kata dan tindakannya sebelum mengatakan atau melakukan perbuatan. Sebagai hasilnya, seseorang tersebut akan menjadi orang yang bertanggung jawab yang peduli akan reputasi dan nilai-nilai dalam hidup. 6. Kejujuran membuat tidur lebih nyenyak

Kejujuran akan memberikan seseorang tidur yag lebih nyaman dan nyenyak. Ketidakjujuran akan menimbulkan rasa bersalah yang menghantui sepanjang hidup dan ada banyak orang yang terlibat dalam kebohongan putih tetapi memiliki kesadaran dan rasa bersalah yang memungkinkan pikiran mereka terus-menerus memikirkan hal tersebut. Dalam hal ini, kejujuran tampaknya menjadi pilihan terbaik karena tidak hanya mmemberikan seseorang hati nurani yang bersih tetapi juga memberikan hidup yang bebas dari stress tanpa ada kekhawatiran.

2.2 TANGGUNG JAWAB

Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya, yang disengaja maupun yang tidak sengaja. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), tanggung jawab adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Menurut

Ensiklopedia, tanggung jawab merupakan kewajiban dalam melakukan tugas tertentu. Tanggung jawab adalah suatu yang menjadikan kewajiban (keharusan) untuk dilaksanakan, dibahas dan sebagainya. (WJS. Poerwadarminto)

Menurut Drs. Suryadi MP , tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja, tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudaan kesadaran akan kewajiban.

Responsibility = having the character of a free moral agent capable of determining one’s own acts; capable of deterred by consideration of sanction or consequences.

Definisi tersebut memberikan perngertian yang dititik beratkan pada:

(6)

Bila pengertian disebut dianalisis akan kita dapati bahwa dalam kata “having the

character” itu dituntut sebagai sesuatu keharusan akan adanya pertanggung jawaban moral karakter. Karakter yang dimaksud adalah nilai-nilai dari perbuatan. Konsekuensi selanjutnya berarti bahwa terhadap suatu perbuatan hanya ada alternative penilaian, yaitu: tahu

bertanggung jawab, atau tidak tahu bertanggungjawab.

Dalam falsafah hidup, nilai dari tanggung jawab itu dijadikan sebagai salah satu kreteria dari kepribadian atau personality, seseorang. Dari segi filsafat, suatu tanggung jawab itu paling sedikit didukung oleh (tiga) unsur, yaitu:

1) Kesadaran = cosciouness

Tahu, kenal, mengerti dapat memperhitungkan arti, guna sampai kepada soal akibat dari pada sesuatu perbuatan atau pekerjaan yangdihadapi. Seseorang baru dapat dimintai tanggung jawab, bila ia sadar tentang apa yang diperbuatnya.

2) Kecintaan = Love, affection

cinta, suka menimbulkan rasa kepatuhan, kerelaan dan kesedihan untuk berkorban. Contoh: cinta kepada tanah air.

3) Keberanian = courage, bravery

Berani berbuat, berani bertanggung jawab. Berani disini didorong oleh rasa keikhlasan, tidak bersikap ragu-ragu dan takut terhadap segala macam rintangan yang timbul kemudian sebagai konsekuensi dari tindak perbuatan. Karena adanya tanggung jawab itulah, maka seseorang berani, juga memerlukan adanya pertimbangan-pertimbangan, perhitungan dan kewaspadaan sebelum bertindak; jadi tidak berlaku sembrono atau membabi buta. Dipikirkan terlebih dahulu dengan akal sehatnya.

Tanggung jawab erat kaitannya dengan kewajiban. Kewajiban adalah sesuatu yang dibebankan terhadap seseorang. Kewajiban merupakan perbandingan terhadap hak, dan dapat juga tidak mengacu kepada hak. Maka tanggung jawab dalam hal ini adalah tanggung jawab terhadap kewajibannya.

Kewajiban dibagi menjadi dua, yaitu:

1. Kewajiban terbatas: kewajiban ini tanggung jawabnya diberlakukan kepada setiap orang, sama, tidak dibeda-bedakan. Contohnya: undang-undang larangan membunuh, mencuri, yang disampingnya dapat diadakan hukuman-hukuman.

(7)

Manusia yang bertanggung jawab adalah manusia yang menyatakan dirinya sendiri baik bahwa tindakan yang dilakukannya adalah baik dalam artian sesuai dengan norma umum, karena hak menurut seseorang belum tentu baik menurut pandangan orang lain, atau apa yang dikatakan baik menurut dirinya ternyata ditolak oleh orang lain. Berikut merupakan macam tanggung jawab yang dimiliki oleh manusia:

a. Tanggung jawab kepada diri sendiri

Menurut sifat dasarnya manusia adalah makhluk bermoral tatapi juga seorang pribadi. Karena merupakan seorang pribadi maka manusia mempunyai pendapat sendiri, perasaan sendiri, angan-angan itu manusia berbuat atau bertindak,. Dalam hal ini manusia tak luput dari kesalahan, kekeliruan, baik disengaja maupun tidak. Oleh karena itu, dalam hal ini manusia harus bertanggung jawab atas dirinya pribadi.

b. Tanggung jawab kepada keluarga

Masyarakat kecil ialah keluarga. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarganya. Tanggung jawab ini menyangkut nama baik keluarga. Tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendidikan dan kehidupan.

c. Tanggung jawab kepada masyarakat

Manusia adalah makhluk sosial yang merupakan anggota masyarakat. Karena itu, dalam berpikir, bertingkah laku, berbicara, dan sebagainya manusia terikat oleh masyarakat. Wajarlah apabila segala tingkah laku dan perbuatannya harus dipertanggung jawabkan kepada masyarakat.

d. Tanggung jawab kepada Bangsa/Negara

Tiap manusia adalah warga negara suatu negara. Dalam berpikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku manusia terikat oleh norma-norma atau ukuran-ukuran yang dibuat oleh negara. Manusia tidak dapat berbuat semaunya sendiri, bila perbuatan manusiaitu salah, maka ia harus

bertanggung jawab kepada negara.

e. Tanggung jawab kepada Tuhan

(8)

2.3 IMPLEMENTASI

Implementasi menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) adalah pelaksanaan; penerapan. Jika dijelaskan lebih luas, implementasi merupakan tindakan atau pelaksanaan yang dilakukan sesuai dengan rancangan yang telah dibuat sebelumnya.

Definisi Implementasi adalah sesuatu hal yang bermuara pada aksi, aktivitas, tindakan, serta adanya mekanisme dari suatu sistem. Implementasi tidak hanya sekedar aktivitas monoton belaka, tetapi merupakan sesuatu yang terencana secara baik yang berguna untuk mencapai tujuan tertentu. (Usman, 2002)

A. Implementasi Nilai Kejujuran

Suatu hal yang penting untuk berlaku jujur dalam kehidupan sehari-hari. Kejujuran sendiri berasal dari kata jujur, “jujur adalah ketulusan hati, tidak bohong, lurus hati, dapat dipercaya kata-katanya dan tidak curang” (Handayani & Suryani, 2003). Jujur adalah perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.

Individu yang jujur adalah individu mampu menghargai apa yang dimiliki. Hati yang jujur menghasilkan tindakan-tindakan yang jujur. Jika kejujuran sudah ada dan melekat pada diri individu maka akan mendatangkan banyak hal yang positif, individu tidak akan berfikir untuk melakukan hal yang curang.

Sejak anak usia dini seharusnya sudah diajarkan dan dibiasakan untuk berlaku jujur. Jika hal ini diterapkan maka kejujuran akan melekat di dalam dirinya dan akan menjadi dasar kelak dia akan bertindak di kemudian hari.

(9)

demikian, pada masa anak sangat ideal untuk orang tua menanamkan nilai kejujuran pada anak-anaknya

1. Implementasi Nilai Kejujuran dalam Keluarga - Mengakui kesalahan dan meminta maaf.

- Meminta ijin kepada ayah dan ibu jika keluar rumah. - Menggunakan jatah uang dengan semestinya.

2. Implementasi Nilai Kejujuran dalam Lingkup Sekolah - Tidak mencontek saat ulangan atau ujian

- Bertanya kepada guru jika belum mengerti

- Meminta ijin jika ingin meminjam barang kepada teman 3. Implementasi Nilai Kejujuran dalam Lingkup Masyarakat

- Mengembalikan barang temuan yang ditemukan - Tidak berlaku curang saat bermain

- Tidak mengambil barang milik tetangga - Jika berjanji harus ditepati

B. Implementasi Nilai Tanggungjawab

(10)

a. Implementasi Tanggung Jawab Terhadap Diri Sendiri

Sebagai manusia yang beradab, mau tidak mau harus memiliki sikap tanggung jawab, terutama tanggung jawab kepada diri sendiri. Jika seseorang tidak dapat bertanggung jawab atas dirinya sendiri akan sulit untuk menjadi manusia semestinya, yaitu sebagai makhluk sosial. Contoh dari implementasi tanggungjawab terhadap diri sendiri yaitu :

1. Kita menjadi seorang mahasiswa bertanggung jawab menjadi seorang mahasiswa yang berusaha belajar di kampus untuk meraih gelar sarjana.

2. Ketika kita salah dalam berucap kepada orang lain, dengan kesadaran sendiri kita meminta maaf atas kesalahan kita

3. Kita selalu menjaga kebersihan diri kita, dengan mandi dan mencuci tangan sebelum makan

b. Implementasi Tanggung Jawab Terhadap Keluarga

Untuk menjadi seseorang yang peduli kepada kehidupan sosial, selain bisa bertanggung jawab atas dirinya sendiri, seseorang tersebut harus bertanggung jawab ke tingkat yang lebih tinggi yaitu keluarga. Contoh implementasi nilai tanggung jawab terhadap keluarga yaitu:

1. Ayah sebagai kepala keluarga harus menafkahi keluarganya 2. Seorang anak yang selalu mematuhi perintah orang tua 3. Orang tua memberikan pendidikan untuk anak-anaknya 4. Anak-anak menjaga martabat orang tuanya

5. Seorang kakak yang menyayangi adiknya atau sebaliknya c. Implementasi Tanggung Jawab Terhadap Masyarakat

Manusia sebagai makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri di lingkungan dimana ia tumbuh dan berkembang. Ia perlu memiliki sikap tanggung jawab terhadap masyarakat disekitar mereka, contohnya seperti:

1. Menjaga hubungan baik dengan masyarakat sekitar

2. Ikut serta dalam kegiatan kemasyarakatan, seperti ronda dan kegiatan PKK.

3. Ikut membantu tetangga yang sedang terkena musibah dan yang sedang mengadakan hajatan.

d. Penerapan Tanggung Jawab Terhadap Bangsa dan Negara

Sebagai warga negara Indonesia, kita memiliki berbagai hak dan kewajiban sebagai warga negara. Manusia tidak dapat berbuat seenaknya karena semuanya diatur dalam hukum. Implementasi nilai tanggung jawab terhadap bangsa dan negara yaitu: 1. Menaati peraturan yang dibuat oleh pemerintah, baik yang ada dalam hukum tertulis

(11)

3. Ikut serta dalam kegiatan pemilu sebagai wujud tanggung jawab sebagai penduduk yang baik.

4. Ikut serta dalam kegiatan bela negara. Bela negara ini bukan berarti mengharuskan untuk ikut berperang tetapi sebagai warga negara harus bertanggung jawab dalam menjaga ketertiban bangsa dengan tidak berbuat kerusakan pada bangsa sendiri. e. Penerapan Tanggung Jawab Terhadap Tuhan

Manusia dengan agama tidak dapat dipisahkan. Jika seorang manusia telah percaya pada keyakinan tertentu, ia harus berpegang teguh pada keyakinannya itu dengan cara bertanggung jawab terhadap Tuhannya. Contohnya yaitu :

1. Percaya kepada Tuhan yang menciptakan manusia dan alam semesta 2. Melaksanakan ibadah sesuai dengan ajaran agamanya

3. Menjauhi larangan yang menimbulkan dosa.

KASUS IMPLEMENTASI NILAI KEJUJURAN DAN TANGGUNG JAWAB

KISAH KEJUJURAN POLISI HOEGENG

Kisah kejujuran Polisi Hoegeng yang harus di teladani para pejabat negeri ini.

Hoegeng yang bernama lengkap Hoegeng Iman Santoso adalah Kapolri di tahun 1968-1971. Ia juga pernah menjadi Kepala Imigrasi (1960), dan juga pernah menjabat sebagai menteri di jajaran kabinet era Soekarno. Kedisiplinan dan kejujuran selalu menjadi simbol Hoegeng dalam menjalankan tugasnya di manapun.

Misalnya, ia pernah menolak hadiah rumah dan berbagai isinya saat menjalankan tugas sebagai Kepala Direktorat Reskrim Polda Sumatera Utara tahun 1956. Ketika itu, Hoegeng dan

keluarganya lebih memilih tinggal di hotel dan hanya mau pindah ke rumah dinas, jika isinya hanya benar-benar barang inventaris kantor saja. Semua barang-barang luks pemberian itu akhirnya ditaruh Hoegeng dan anak buahnya di pinggir jalan saja. “ Kami tak tahu dari siapa barang-barang itu, karena kami baru datang dan belum mengenal siapapun,” kata Merry Roeslani, istri Hoegeng.

(12)

Aditya, Reni, dan Ayu, putra Hoegeng yang hadir di studio, menceritakan pengalaman berharga mereka ketika menjadi seorang anak pejabat. Misalnya, Adytia bercerita, ketika sebuah

perusahaan motor merek Lambretta mengirimkan dua buah motor, sang ayah segera meminta ajudannya untuk mengembalikan barang pemberian itu.

Reni memiliki cerita lain, yakni sering sekali terlambat sekolah karena jika terjadi kemacetan di pagi hari, sang ayah sering turun ke jalan mengatur lalu lintas terlebih dahulu. Masih banyak kisah-kisah yang sarat makna di ceritakan oleh istri, putra putri Hoegeng, serta sejumlah temannya di tayangan ini. Kisah ketegasan dan kesederhanaan Hoegeng sebagai seorang pengabdi masyarakat.

Saking jujurnya, Hoegeng baru memiliki rumah saat memasuki masa pensiun. Atas kebaikan Kapolri penggantinya, rumah dinas di kawasan Menteng Jakarta pusat pun menjadi milik keluarga Hoegeng. Tentu saja, mereka mengisi rumah itu, setelah seluruh perabot inventaris kantor ia kembalikan semuanya.

ADA GLADI RESIK NYONTEK MASSAL DI UN SD

SURABAYA, KOMPAS.com

Kasus contek massal saat ujian nasional (UN) 2011, tingkat Sekolah Dasar (SD), yang terjadi di SDN Gadel 2, Tandes, Surabaya diduga dilakukan secara sistematis.

"Kami merekomendasikan UN di SDN 2 Gadel tidak perlu diulang agar tidak merugikan murid dan orangtua, tapi kepsek, wali kelas dan guru F perlu mendapatkan sanksi administratif," kata anggota Tim Independen Pemkot Surabaya Prof Daniel M Rosyid di Surabaya, Minggu

(5/6/2011).

Menurut dia, AL, siswa pintar di SDN itu yang mengerjakan jawaban soal untuk didistribusikan kepada rekan-rekannya, terpaksa memberikan contekan kepada teman-temannya, karena

"perintah" dari oknum guru, bahkan sekolah itu sempat mengadakan "gladi resik" contek massal itu.

"Kami juga menemukan praktik bullying (menghardik) terhadap AL, karena itu kami merekomendasikan keluarga AL dilindungi oleh pihak kepolisian dari intimidasi. Ancaman tersebut berasal dari guru senior dalam hal ini, wali kelas dan sesama temannya," katanya. Dalam pengakuannya, AL dipaksa memberikan contekan. "Guru saya, Pak F, yang menyuruh saya memberi contekan. Sebelum UN justru dia mengatakan kapan lagi saya bisa membalas budi para guru. Kata Pak F, apa tidak kasihan kalau teman saya tidak lulus," kata Daniel menirukan AL.

(13)

masyarakat harus dijaga dan jangan sampai ada kesan kalau jujur yang ajur (hancur)," katanya. Sementara itu, anggota tim independen lainnya, Kresnayana Yahya, mengatakan, ada problem komunikasi dalam kasus mencontek massal tersebut.

"UN yang seharusnya menjadi tolak ukur, justru menciptakan tekanan kepada siswa, sehingga siswa cenderung merasa ketakutan untuk menolak jika diminta oleh guru," katanya.

Namun, Kepala Disdik Surabaya Sahudi belum dapat dikonfirmasi, sedangkan pihak kepolisian mengaku belum ada tindakan penjagaan khusus kepada AL dan keluarganya, karena polisi menilai kasus itu sebaiknya diselesaikan secara internal, bukan pidana.

Untuk menyukseskan praktik mencontek itu, wali kelas AL sempat melakukan tiga kali simulasi, sehingga masing-masing siswa sudah tahu perannya masing-masing dengan Al sebagai pemasok bahan contekan, lalu ada yang menggandakan jawaban contekan dan ada yang mengedarkannya ke kelas lain.

Siswa SMK Tigaraksa ditangkap pakai ganja di Kantor

Pemkab Tangerang

Merdeka.com - HG (17), seorang pelajar SMK di Tigaraksa, HG17, ditangkap aparat polsek setempat karena kedapatan mengisap ganja di lapangan depan Kantor Catatan Sipil, Pemkab Tangerang, Minggu (6/11/2016).

Kapolsek Tigaraksa, Kompol Agus Hermanto menjelaskan, semula petugas curiga melihat pelaku tengah duduk sendirian di lapangan. Saat didatangi, gelagat HG terlihat mencurigakan. "Setelah diperiksa ternyata dia sedang mengisap ganja," ujar Agus, Senin (7/11/2016).

Kemudian, HG diamankan dalam kondisi teler karena efek narkoba. Ia pasrah digelandang aparat ke kantor polisi. "Kami menyita barang bukti 2 linting ganja sisa pakai dari tangan tersangka," ucapnya.

Petugas lalu melakukan pengembangan dan penyelidikan lebih lanjut. Mereka menyambangi kediaman pelaku yang bermukim di Kampung Caringin, Desa Daga, Kecamatan Balajara, Kabupaten Tangerang.

(14)

Barang laknat tersebut disembunyikan di atas lemari kamar pelajar SMK ini. Ternyata, HG tak hanya pemakai, ternyata ia juga merupakan pengedar.

"12 bungkus ganja itu saya beli Rp 350.000. Dijual lagi perbungkusnya Rp 50.000. Jadi kalau terjual semua bisa dapet Rp 600.000," ungkap pelaku.

Tersangka mengaku mendapatkan ganja

tersebut dari seseorang berinisial E. Kini polisi melakukan pemburuan terhadap E yang hingga kini masih buron.

Kasus Korupsi E-KTP, KPK Indikasikan Ada Tersangka Baru

JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah gencar menyelidiki kasus dugaan korupsi proyek pengadaan Kartu Tanda Penduduk berbsis elektronik (e-KTP) tahun 2011-2012 yang merugikan keuangan negara sekira Rp2,3 Triliun.

Dalam kasus ini, KPK baru menetapkan dua tersangka. Kendati demikian, Ketua KPK Agus Rahardjo mengindikasikan akan ada tersangka baru dalam kasus tersebut.

"Saya yakin kalau angka Rp2,3 triliun tidak mungkin kan cuma dua orang itu. Masih ada pihak-pihak terkait yang kemudian nanti akan bertanggung jawab," ujar Agus Rahardjo di Gedung Mahkamah Agung, Jalan Medan Merdeka, Jakarta Pusat, Selasa (8/11/2016).

Menurut Agus, kasus dugaan korupsi e-KTP termasuk dalam kategori kasus yang besar karena dalam perhitungan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) jumlah kerugian negara sebesar Rp2,3 triliun.

"Oleh karena itu, secara bertahap kita menelusuri, mengembangkan, mencari alat bukti untuk tersangka yang lain," jelasnya.

(15)

"Oleh karena itu, kalau anda perhatikan, banyak (saksi) yang dipanggil, banyak yang diundang itu dalam rangka itu," tukasnya.

Dalam kasus ini, dua orang telah ditetapkan sebagai tersangka. Mereka adalah Mantan Dirjen Dukcapil Kemendagri, Irman telah ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi E-KTP pada 30 September 2016. Penetapan tersangka tersebut ditetapkan lembaga pimpinan Agus Rahardjo Cs setelah menemukan dua alat bukti.

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Dari uraian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam membentuk karakter manusia sebagai bentuk kepedulian sosial perlu ditanamkan sikap jujur dan tanggung jawab. Jujur merupakan apa yang dikatakan orang sesuai dengan hati nuraninya. Sedangkan tanggung jawab merupakan kesadaran manusia akan tingkah lakunya baik disengaja maupun tidak disengaja. Nilai-nilai tersebut harus ditanamkan dimulai dari diri sendiri, keluarga, sekolah dan lingkungan masyarakat.

Implementasi merupakan penerapan atau tindakan atas apa yang telah direncakan. Dalam mengimplementasikan nilai kejujuran, bisa dimulai dari tingkat keluarga hingga lingkungan. Sedangkan untuk mengimplementasikan nilai tanggung jawab, bisa diterapkan dari diri sendiri hingga untuk bangsa dan negara serta tanggung jawab kepada Tuhan berdasarkan kepercayaan masing-masing untuk membentuk pribadi yang lebih baik yaitu bijaksana dan amanah.

(16)

Dengan penyusunan makalah ini diharapkan pembaca dapat mengetahui apa arti kejujuran dan tanggung jawab serta bagaimana cara penerapan atau implementasinya dalam kehidupan sehari-hari. Dan diharapkan generasi muda penerus bangsa telah memiliki kedua sikap tersebut untuk membentuk manusia yang peduli sosial sebagai calon pemimpin bangsa.

DAFTAR PUSTAKA

Widagdho, Djoko . 2001 . ILMU BUDAYA DASAR . Jakarta : Bumi Aksara

Surjarwa . 1999 . Manusia dan Fenomena Budaya . Yogyakarta : Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta

Notowidagdo , Rohiman. 2000 . ILMU BUDAYA DASAR . Jakarta : Raja Grafindo persada Artikel :

https://www.scribd.com/doc/246466822/ACTION-PLAN-DAILY-ACTIVITY-TENTANG-IMPLEMENTASI-NILAI-KEJUJURAN-DAN-TANGGUNG-JAWAB

Diakses pada tanggal 5 November 2016.

Artikel : http://www.pengertianmenurutparaahli.net/pengertian-implementasi/ Diakses pada Sabtu, 5 November 2016

Artikel : http://www.kompasiana.com/anwar12/pentingnya-perilaku-jujur-dalam-kehidupan-sosial-saat-ini_56e27740f19673ef25a1bea1 Diakses pada Jum’at 4 November 2016. Artikel :

(17)

Artikel : http://hudasaba.blogspot.co.id/2015/12/khoirul-huda-saba-blog-ringkasan-materi.html

Diakses pada Minggu, 6 November 2016.

Artikel :

http://www.kompasiana.com/nopalmtq/mengenal-arti-kata-tanggung-jawab_5529e68b6ea8342572552d24 Diakses pada Minggu, 6 November 2016. Artikel : https://www.merdeka.com/peristiwa/siswa-smk-tigaraksa-ditangkap-pakai-ganja-di-kantor-pemkab-tangerang.html Diakses pada Kamis, 11 November 2016

Saifa, Erreina. (2015). Essay: Implementasi Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan [Online]. Tersedia http://erreinasaifau.blogspot.co.id/2015/01/implementasi-tanggung-jawab-terhadap.html

Diakses pada Minggu, 6 November 2016.

Soplanit, Vanesia. (2014). Manusia dan Tanggung Jawab. [Online]. Tersedia:

http://vanesiasoplanit05.blogspot.co.id/2014/11/manusia-dan-tanggung-jawab.html Diakses pada Sabtu, 5 November 2016

Ranran, Hajarani. (2015). Manusia dan Tanggung Jawab. [Online]. Tersedia:

http://hajarani.blogspot.co.id/2015/06/manusia-dan-tanggung-jawab.html Diakses pada Minggu, 6 November 2016.

Adam, Sanusi (2013). Manusia dan Tanggung Jawab. [Online]. Tersedia:

Referensi

Dokumen terkait

Eva Aprillia “motivasi yang biasa diberikan oleh kiai setiap khotmil Qur’an, setiap selesai setoran, setiap peringatan hari besar”110 K.H Muhammad Chusaini “ sarana prasarana di

Harga merupakan elemen termudah dalam program pemasaran untuk disesuaikan, fitur produk, saluran dan komunukasi, selainitu dapat dilihat dari perilaku konsumen dalam

Alat tersebut diperlukan karena kadang-kadang pada saat mesin berhenti atau dalam keadaan dingin tidak nampak adanya kebocoran, tetapi   pada saat mesin hidup

LCD disini dapat menampilkan karakter yang ada pada ROM generator karakter, yang sudah berisi 192 jenis karakter, dengan cara memberikan kod karakter untuk

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Adhima (2017) dan Mohammadi and Amini (2016) yang sama-sama berpendapat bahwa

(1) Pembantu Ketua I sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 huruf a, merupakan tenaga dosen yang mempunyai tugas membantu Ketua dalam memimpin pelaksanaan kegiatan pendidikan

(3) Dalam hal bukti biaya transportasi tidak disediakan oleh penyedia jasa transportasi, maka Pelaku Perjalanan Dinas membuat daftar pengeluaran riil yang disetujui

Merujuk kepada pendapat Suriadi, et al., (2008) bahwa validitas prediksi suatu skala pengkajian risiko dapat dipengaruhi oleh karakteristik suatu populasi, maka perlu